apanya yg sehat, analogi dia membandingkan ajaran quran dengan data penjualan aja ga apple to apple chanel ini coba menggabungkan agama dan sains, yg faktanya ga akan bisa
mantap, gw sub guru gembul udah lama dan masih ngikutin sampe sekarang, ada beberapa yang saya kurang setuju sama pendapatnya, dan tersampaikan disini semua, udah sub channel ini dan nontonin video-videonya. ya ngekritik gapapa, lagaian guru gembul juga manusia biasa yang bisa salah, begitu juga kita semua
suka dg pembahasan channel ini. Saya punya temen yang cara berpikirnya mirip hary pras itu, bahkan menganggap imam mahzab tu cuma konspirasi aja, dan hikmahnya dari situ saya belajar lagi menggali lagi, ketemu saudara yang lebih paham agama, dan mendengar ceramah ustadz adi hidayat, intinya sama kyk di video ini bahwa tidak boleh serta merta kita menerjemahkan Al Quran dan Hadits sendiri dan meghukumi haram, sesat , bid'ah dsb, karena ada pihak yang lebih kompeten yaitu para ulama, karena keterbatasan ilmu kita
Iya, saya juga beberapa kali menemukan kecacatan nalar di konten-konten gugem dan saya kritisi di kolom komentar, semata untuk melatih argumen aja si, paling yang tanggapi sesema penonton. Tapi bagaimanapun saya lihat lebih banyak jg konten yang bagus. Jadi gugem dalam beberapa kesempatan pernah bilang kalau memang konten yang dia buat disengaja untuk menaikan atensi, dengan tema-tema dan judul yang genit untuk memancing minat kalangan tertetu. Isinya pun sengaja dibuat kontroversial utuk menstimulasi penontonya berpikir, melakukan abstraksi dan mencoba independen dalam kesimpulan, sehingga memancing dialektika. Sesuatu yang menurut saya adalah kemewahan ditengah pola didik masyoritas masyarakat kita saat ini. Cara gugem ini bisa jadi pemantik awal untuk masyarakat berani berpikir dulu deh, setelah itu baru belajar berpikir dengan tertib dan metodis. Ya, kalau bagi orang-orang yang sudah mapan cara berpikirnya sih, udah bukan kelasnya lagi konsusmsi konten gugem.
Saya sependapat dengan abang dalam konteks gugem. Tapi yang saya sayangkan di video ini ngasih analogi yang kurang tepat dengan contoh yang mau dibawakan( dalam hal ini kitab), kemudian juga memaksakan metode2 ilmiah dimasukkan ke ranah pembelajaran kitab(dalam konteks video ini kurang tepat karena tidak ada jaminan bahwa ulama2 yang mempelajari kitab sudah menggunakan metode ilmiah). Kalau menggunakan logika dengan pemikiran sedikit lebih jauh, harusnya paham klo kemungkinan gugem membuat konten yang menyatakan untuk belajar kitab secara langsung itu kecil ketika para ulama dan petinggi agama tsb sudah mengajarkan dan menurunkan nilai2 kitab yang dipelajarinya dengan baik, benar, dan bermanfaat.
Ya tujuan channelnya gurgem itu buat membiasakan kita selalu mikir, bukan sekedar berbagi informasi lalu dipercaya sepenuhnya. Jadi blunder2 yang dia bikin buat kita diajak mikir dan mengkritik dia. Ulama2 besar jaman dahulu juga ada pendapat2nya yang blunder, tapi karena ada ulama lain yg gk sependapat, terjadilah diskusi dan pengembangan pikiran bersama
menarik, cuma saya agak sayang pembahasan soal agama GuGem makin ngaco sih. oke mungkin ada benarnya untuk tidak mengkultuskan sosok atau kelompok tertentu, namun kalau tiap orang langsung Qur'an dan Hadist (Sunnah) rasanya tidak tepat. karena apa yg kita pelajari akan kosong (tanpa guru) bahkan baca terjemahan saja sudah menurut kelompok tertentu, misal terjemahan versi depag, dst
Masalahnya gini bang di analogimu, Metode data science tidak memiliki kehendak atau sudut pandang (tidak bias), sementara tafsir Al-Qur'an melibatkan interpretasi manusia, yang selalu membawa subjektivitas (bias). Yang jadi masalah adalah apa penentu bias seseorang itu lebih baik dan lebih tepat daripada bias orang lain?
Lagipula dimana guru gembul itu literalis sih? Saya pernah debat dengan beliau dan beliau tidak literalis sama sekali. Jikapun beliau pernah menafsirkan sebuah ayat secara literal bukan berarti sepenuhnya beliau literalis.
nah ini maksudnya, analogi yang diberikan divideo tidak pas, membandingkan suatu data penjualan yang memang rigid dengan tafsir (subjektif) dalam hal ini al-quran ittu sudah jauh berbeda. Lalu poin dari guru gembul yang mengatakan untuk langsung belajar dari Al-quran itu karena memang al-quran sudah dijanjikan mudah dipelajari oleh siapapun mulai dari profesor hingga pengemis, tetapi pada realitasnya banyak rakyat yang terjebak dengan esklusifitas kaum2 tertentu dan itu yang ingin dikritik guru gembul
@@musuhabadi2534 iya memang Al-Qur'an mudah dipelajari itu kalo melalui terjemah, tetapi tak ada jaminan bahwa pemahan dari yang anda pelajari itu benar, apalagi secara metodologis dan ilmiah. orang kalo membaca dari terjemah gak akan ada syarat misal ilmu alat, mantik, balaghah dan lain sebaginya. makanya eksklusifitas itu akan muncul seiring dengan adanya keahlian khusus yg susah di pelajari. untuk ilmu apapun itu, minimal dari jasa seorang ahli yg mahal, itu termasuk eksklusif.
@@wecandothat1 bang ketika anda sudah merasa benar maka pertanyaan-kan ke diri anda apakah anda sudah tersesat? Ya memang ga dipungkiri kita butuh guru tapi tidak ada salahnya ketika kita belajar sendiri dengan banyak referensi buku dan bahkan sekarang ada google, ketika seseorang merasa bodoh disitulah dia mau belajar untuk mencari sebuah kebenarannya
Gni.. Saya jga sub Gugem..saya malah senang ada pemuda pintar yg bisa berinteraksi secara cerdas.. Syukur klo bsa ikut jga membuka chanel wawasan... Karna saya yakin Gugem jga tetap menerima semua masukan dan kritikan...Bravo..
@@bangel5055iya setuju guru gembuk terkadang berargumen tidak sehat, tetapi guru gembul dari awal tidak mengklaim kebenaran, maka di perlukan proses dialektika seperti ini
@@bangel5055tinggal koreksi, dan contoh koreksi nya seperti video di Chanell ini, bisa di jelaskan yg salah yg mana yg keliru yg mana, dan tentunya ada argumen pendukung dari setiap kritik, kalo cuma ngomong argumen si ini ga jelas, argumen si ini sesat, tanpa ada kejelasan lebih lanjut ya ngapain ngomong kaya gitu?
@@perdylogysudah diwakili oleh video diatas dan mendapat kesimpulan bahwa informasi yg diberikan guru gembul itu banyak menyesatkan, sudah selesai sampai disitu.
Di menit 18:49 dikatakan "nyerahin sepenuhnya buat ngecek kebenaran informasi pada orang yang mendengarkannya hanya membuat kita balik ke zaman jahiliyyah" Bukannya pada zaman jahiliyyah itu otoritas kebenaran hanya di pegang oleh kelompok tertentu ya?. Makanya Muhammad yang "asbun" Menurut mereka, sangat ditentang oleh kaum kaum jahiliyyah.
Metode yg lu maksud kan artinya jdi tafsir, data diolah jdi hasil = tafsir. Ambil contoh aja ayat Quran tentang bumi yg dihamparkan, nah loh itu aja udh multitafsir trus siapa yg bener? Dari awal aja nyambungin sains ama Quran aja udh ga bner krn kebenaran kitab suci itu di pemeluknya bukan kebenaran yg nyata berdasarkan sains
Saya penonton setia pak guru gembul dan saya apresiasi sekali dengan kritikan2 konstruktif semacam ini. Semangat buat kontennya banng. Saya percaya anda berdua orang baik 🙏
@@RizkiMaulana-xj6ms ga semua kita setuju, ga semuanya juga disetujui. Maka kritik lah yang ga disetujui. Kritik kan gitu fungsinya, agar jadi evaluasi dan membangun
Channel kecil tapi isi konten bagus. Biasanya channel dengan sub kecil isi konten asal2an. Tapi channel ini bener2 bagus,dan mudah di cerna isi kontennya.
saya yakin guru gembul sangat senang ada orang yang me challange atau mengingatkannya tentang metode berpikir sains, sebagai check balance aja. goodjob bro.
auto subcribe, terimakasih banget dan bener banget. Awalnya aku ngikutin setiap kontenya guru gembul dan masuk akal tapi makin aku ikutin makin aneh tapi aku belum bisa menjelaskan se Ilmiah Terserah sains ini. sekali lagi terimakasih
Saya ingin berargumen.Tadi saudara memakai tabel perhitungan dari sebuah penjualan produk,dan membandingkannya dengan Al-Quran dan hadist sebagai sumber pengetahuan.Matematika adalah ilmu PASTI,yang berarti dia bersifat objektif dan kesimpulan jawabanya sudah pasti benar.Sedangkan,Al-Quran dan hadist adalah sebuah ranah ilmu yang "subjektif", yang menimbang sejarah-sejarah,dan interpretasi para ulama-ulama terdahulu dalam interpretasi-interpretasinya.Jadi menurut saya,perbandingan yg saudara ajukan sangat berat sebelah,dan tidak memenuhi syarat-syarat dari perbandingan.
@@kiminotoriko6178 sengaja saya memakai tanda kutip untuk makna yg lebih luas.Jadi,yg dimaksud subjektif dari pernyataan yg saya sebutkan adalah,ranah pengetahuan tentang metodelogi agama bersandar pada sejarah-sejarah,interpretasi para ulama terdahulu,yang mana sifat dari keduanya adalah subjektif karena jawabanya bisa berbeda tergantung pemahaman dan pandangan orang mengenai sebuah teks qur'an dan hadist.
Yah, ini juga yg bedain positivistik kya ilmu alam (saintek) dan post positivistik (sosial). Sebenernya agak salah jg bilang teologis ini lebih mendekati ilmu sosial. Tapi secara penafsiran, banyak konsepsi post positivistik yang bisa dipakai dalam penalaran teologis
Konsep berpikirnya saja sudah keliru. Metode ilmiah itu dipakai untuk ilmu yang pasti. Mau diterapkan di ilmu agama? Bagaimana bisa? agama itu kepercayaan berdasarkan penafsiran-penafsiran, spektrumnya sangat luas sekali. Berbeda dengan ilmu pasti yang bisa dibuktikan kebenarannya. Agama itu tidak bisa dibuktikan kebenarannya karena berdasarkan rasa keyakinan/ keimanan.
@@rickyhm5388 Nah,ini maksud saya.Dalam video tersebut ditunjukan perbandingan yg tidak setara.Saya juga gak ngerti gimana bisa channel ini pake perbandingan kaya gitu.Hadeuhh kacau
Sangat mendukung org yg berniat mencerdaskan dan memperbaiki pola pikir yang membudaya di Indonesia, semangat terus bang, jangan bosen untuk buat konten kyk gini yg bukan cuma mencerdaskan dan pastinya jga berpahala🎉
😁😁😁 kok lama-lama lucu ya denger nya.. Mantap juga nih.. 😁 kritik yg bagus untuk gugem, ga cuma ngomong kosong.. Yg begini ni w suka.. Semoga budaya diskusi tanpa hujat caci maki semakin mengakar bagi masyarakat Indonesia.
Malahan justru tujuan utama guru gembul adalah melahirkan orang" seperti ini, keren lu bang... Bisa saling adu argumen dan salinh mengkritisi, bukanya malah adu bacot dan saling memojokan salah satu pihak
saya selalu berharap semua konten kreator itu selalu mencamkan refferensi konten mereka, dan memberi disclaimer tentang poin video yg jelas. saya sangat apresiasi format konten ini
Semelenceng2nya gugem ,berkat Gugem skrg aku mau nntn video dan menerima pendapat org yg tidak sepaham dgn ku,. Skrg aku tau kebenaran yg mutlak hnya disisi Tuhan lewat Firman dan sabda nabi2nya,, sedang tafsiranya yg dlu bkin gw bingung krn berbeda2 ditiap ulama itu mmg sunatulloh 😁.,berkat gugem jg aq tdk prnh fanatik dgn sesuatu,,wlpun aq fans gugem,tp saat gugem dikritik habis2an oleh org lain ,aq gk prnah trbawa emosi,krn bsa jd kebenaran emg disisi mrka,dn gugem yg salah 😁.. Jadi saran saya buat yg punya ini chanel,,teruslah berkarya ,,tp 1 hal,.pendapat mu ttg sesuatu bsa jd benar bs jdi salah,,(wlpun sya sendri setuju dgn km untk mslah refensi) ,tp sprti yg km bilang ,semua trgantung dr sbrpa bnyk pengetahuan kita,,bsa jd trnyat itu Salah disisi Tuhan.Jd coba tiru pak Gugem,,untuk sllu rendsh hati,menerima kemungkinan bhwa pendapatmu blm tentu benar 😁🙏 .semangat 😁👍
Bagaimanapun Gugem itu salah satu orang yang mencerdasakan anak bangsa...mengajak berfikir kritis dan berani mebuka kebobrokan yh menjafi realita dalam kehidupan di sekitar kita
@@fahryansyah9741 iya sih ikut siapapun emang tidak benar secara haqiqi tetapi minimal mengikuti orang2 yang berjalan di atas kebenaran harus cerdas mana yang benar dan kosong belaka
Pernah dpt jg pembahasan psikologis penjualan bagaimana barang barang di modern market itu di susun sedemikian rupa, habis itu lupa, Akhirnya di ingatkan lg sama video ini, 😮👍👍
Mantap pembahasannya kak, saya mau coba kritik ya kak. Bila Quran atau Hadits kita konsumsi tanpa perantara Ulama/orang lain. Namun kita mengkaji nya menggunakan metode ilmiah secara mandiri, dengan kecerdasan yang kita miliki, dengan referensi budaya, teknologi, keilmuan kita masing-masing, yang pastinya belum teruji dibanding para Ulama. Apakah konsumsi semacam ini akan lebih tepat sasaran kepada kita karena metode ilmiah yang kita gunakan menggunakan pandangan yang kita miliki sendiri? Tentu tidak semua orang memiliki kecerdasan, dan kemampuan untuk mengkaji Quran/Hadits itu dengan bijak, maka adanya Ulama disini tugasnya adalah membantu dalam pengkajian bagi teman2 yang dirasa belum mampu. Namun pemikiran saya kak, apabila saya selalu dibantu dalam melakukan suatu hal, maka yang terjadi adalah saya selalu butuh bantuan dan tidak berkembang dalam hal tersebut. Kalau saya pribadi saya akan gunakan kemampuan dan kecerdasan saya untuk mengkaji Quran dan Hadits itu secara mandiri dengan segala kelemahan saya. Di satu sisi saya akan dengarkan apa kata Imam dan Ulama, tanpa menjadikannya itu pedoman dan sebuah keharusan. Itu saya jadikan bantuan bagi hal2 yang saya tidak sempat pikirkan atau hal2 baru bagi saya. Pun tidak semua saya setujui, tetap akan saya pilah sesuai kecerdasan saya dan ketepatan situasi/kondisi saya. Kesimpulannya, saya melihat argumen Guru Gembul dan argumen kakak ini sama2 membangun. Kritik saya ada pada persentase penggunaan logika saja, tidak seutuhnya saya akan gunakan logika GurGem, pun dengan logika kakak. Singkatnya saya meng-counter kalimat kakak bahwa logika Guru Gembul salah total. Salam Logika kak 🤝
KEREN, Dah banyak kali penjelasan mu bang, pertanyaannya apakah agama itu logika? tidak semuanya! ada faktor ilahi yg tidak bisa dilogika, cukup imani, ada faktor syariat jelas itu mengikuti orang terdahulu sampai riwayat nabi, ada faktor SOSIAL FULL INTERPRETASI KONTEKSTUAL JAMAN... SIAPA YG BISA MENJAMIN KONTEKS YG DICERITAKAN "HABIB" TOKOH AGAMA SESUAI KONTEKS PADA MASANYA DAN BUKAN INTERPRETASI MASA KINI??? ... Jadi solusinya belajar dan menumbuhkan kritik, MASALAHNYA TOKOH OTORITAS G MAU DAN MENILAK DIKRITIK TERUS BAGAIMANA?? Itulah celah yang dimainkan orang yang HAUS PENGAKUAN
Qur'an Ini Sebetulnya Karya Sastra atau Kitab Suci? Hampir semua orang sepakat kalau Qur'an tidak bisa dimaknai secara literal. Dia selalu membutuhkan interpretasi. Kalau dalam keilmuan sastra disebut semiotika dan hermeneutika. Semiotika adalah ilmu penafsiran simbol, sedangkan hermeneutika untuk menafsirkan teks atau wacana. Nah, masalahnya, hasil interpretasi suatu teks maupun simbol akan selalu dipengaruhi emosi, nafsu, kepentingan, dan kondisi seorang penafsir. Hal itu pun terjadi pada tafsir Qur'an. Makanya ahli tafsir A, B, C dan seterusnya saling berbeda satu sama lain. Iyakan? Kalau begini ceritanya, apa bedanya Qur'an dengan sastra pada umumnya? Masing-masing punya tafsir sendiri untuk kepentingan sendiri. Bukankah subjektivitas itu malah mematikan nilai sakral kitab suci? Tidak ada lagi esensi dari firman Tuhan dong, yang ada hanya nafsu manusia? Itu baru dari segi ilmu tafsir. Kalau dibahas lebih jauh tentang intertekstualitas, pola teks, dan teori-teori sastra lainnya, justru makin mendukung hipotesis bahwa Qur'an sekadar karya sastra, bukan kitab suci. Bahkan sampai saat ini saya masih curiga kalau tafsir itu dibuat hanya untuk sebuah pembenaran atas kekeliruan teks Qur'an. Makanya penafsiran dibuat sangat ekslusif sehingga orang lain sudah dibunuh kebebasan berpikirnya atas teks tersebut. Silakan bagi yang bisa jawab. Saya hanya menerima jawaban berdasarkan keilmuan, bukan KEIMANAN BUTA. Sejauh ini tidak ada jawaban yang memuaskan🙏
Hmmmmm, aku setuju sih Ada banyak klaim kalo Alquran itu "kebenaran absolut" dari Tuhan Tapi seharusnya kebenaran absolut membuktikan dirinya sendiri Bukan harus di interpretasikan ketika adanya kekeliruan
@@ikhfangmail3165 Sudah, makanya saya bertanya. Soalnya yang namanya ilmu tafsir, 10000% pasti dipengaruhi emosi, persepsi, kepentingan, dan nafsu si penafsir.
Terima kasih "INFORMASI"nya Sudah saya jadikan "PENGETAHUAN" baru bagi saya dan akan saya jadikan "INSIGHT" ke depannya Btw 15:16 😂😂 ini informasi yg paling "informatif"
Maaf banget tapi mungkin abangnya belum nonton semua konten guru gembul, atau mungkin nonton hanya setengah nya saja. Yang disampaikan gurgem itu bukan tidak boleh belajar dengan ulama, melainkan yang disampaikannya adalah silahkan belajar dengan siapapun, tapi kita tidak boleh serta merta percaya terhadap seseorang meskipun ia seorang ulama besar. Yang ingin ditekankan gurgem adalah jangan langsung percaya terhadap ulama, selama ia manusia, maka selama itu juga ia bisa mungkin melakukan kesalahan. Maksud gurgem saya rasa jelas, menginginkan agar setiap orang punya kemandirian berpikir, tidak bergantung pada pihak manapun. Guru gembul selalu bilang kalo belajar itu langsung ke sumbernya (quran & sunnah), baru kalo tidak paham silahkan cari guru/ulama yang sekiranya bisa memberi penjelasan. Jangan sampai abang terjebak sama logical fallasy (oposisi biner). Dan gurgem tidak pernah mengajarkan untuk kita memahami sebuah teks hanya berdasarkan teksnya saja (tekstual), justru beliau melarangnya. Coba deh tonton semua kontennya, banyak ko video dia yang menjelaskan kalo kita tidak boleh memahami suatu hal secara tekstual.
Kritik : Statement pertama : memahami al quran bisa langsung dari teks nya , benar atau salah ? jawabannya benar, gk da yg salah dengan statement tersebut, adapun klo kita merasa pemahaman mereka yang memahaminya tersebut salah , justru kita kritik kesalahannya, metodologi nya, bukannya statement tersebut, krna yg di bahas disitu adalah memahami al quran sedangkan al quran itu adalah literatur bahasa, ia pertama kali saja diturunkan dikalangan orang jahilliyah, tentu saja mereka gk dituntut memahami kaidah ushul, ushul fiqh, dan mazhab2 tertentu, toh mereka kafir, namun mereka ahli bahasa arab krna itu bahasa ibu mereka, nah mereka secara tidak langsung memahami al quran secara literal, nah begitu lah al quran diturunkan dan ingin dipahami, adapun soal seseorang memahami bahasa arab atau tidak memahami bahasa arab itu urusan kedua, krna itu tool, klo lah benar terjemahan yang ada itu salah berarti yg kita kritik terjemahannya bukan statement awalnya, adapun klo dia bisa bahasa arab namun penafsirannya keliru maka kita kritik kekeliruannya bkn statement awalnya. nah pertanyaan selanjutnya darimana kita tau pemahamannya salah atau benar, kita bisa membandingkan argumen seseorang tersebut dgn argumen org terdahulu, misalkan ketika seseorang setelah memahami al quran dan hadist lalu dia menarik kesimpulan maulid rasul keliru dan haram misalkan, maka kita liat argumen nya lalu kita bandingkan dgn argumen yg sebaliknya, kita nilai argumen kedua nya tanpa bias dan memihak nah disitu nanti baru kita bsa simpulkan dgn adil mana diantara kedua argumen itu benar secara metodologi yg diakui dan menggunakan referensi yg diakui juga, yg namanya referensi mutlak dalam islam cuma 2, al quran dan hadist, adapun lain2 seperti atsar, pendapat ulama terdahulu, qiyas itu terikat dgn al quran dan hadist alias tidak independen. statement kedua : ulama emang penting buat panduan bukan berarti kita tidak bisa belajar sendiri, benar atau salah ? jawabannya benar, selaras dengan statement pertama, gk da yg salah dari statement tersebut bahkan al quran saja mengajarkan hal tersebut yakni bertanyalah kepada yang mengetahui jika kalian tidak mengetahui al anbiya ayat 7, nah bagaimana seseorang itu mampu menciptakan pertanyaan klo sebelumnya dia tidak coba memahami nya sendiri ? justru kita diperintahkan untuk giat membaca dan mencoba memahami al quran sehingga timbul banyak pertanyaan bahkan klo pun timbul kekeliruan dan kesalahan dalam memahami itu justru akan mencerdaskan orang islam secara luas krna kesalahan dan kekeliruan tsb selanjutnya bisa kita bahas secara ilmiah dgn argumen dari masing2 pihak lalu biarkanlah pihak2 tersebut menilai mana yg lebih benar secara argumen mereka tanpa bias terntunya, balik lgi intinya statement tersebut tidak salah sama sekali . statement ketiga : mereka tidak bisa bahasa arab berarti mereka juga bergantung pada terjemahan, so what ? toh mereka mengetahui dan sadar kok sesuai statement mereka bahwa ulama itu penting buat panduan, keliru nya di mna ? klo pun mereka setelah baca terjemahan tpi tetap ada kekeliruan baik itu dari terjemahan atau logika berpikir mereka setelah baca terjemahan tsb, nah yg dikritik adalah hal tsb bukan statement awalnya yang bisa saya simpul, pembuat video berusaha mengkritik statement yg benar dgn membuat asumsi statement yg salah di pikirannya sendiri lalu mengkritik statement dia sendiri dan ini tidak ilmiah, tidak ada statement2 dari pembuat video ini yg apple to apple membantah statement yg beliau ingin bantah. silahkan kritik statement saya klo saya keliru
Iya bener banget sih, guru gembul cukup sering banget argumen & informasinya salah. Akupun saat dia bahas hal yg aku ngerti banyak yg agak ngaco. Tp yg bikin aku masih bisa ngikutin dia itu ya dia sendiri sadar hal itu, bahwa jangan terlalu percaya dia terus2an & selalu minta kritik. Bahkan yg bikin aku kagum dia gk jarang dia sengaja bikin info yg bener2 hoax terus diakhir dibilangin kalo semua info yg dia jabarin 100% ngarang, tujuan dia bikin itu jg biar orang gk selalu percaya dia sendiri mentah2. Tp pernah jg suatu saat dia anti kritik gk tau kenapa, kyknya sempet kena star syndrom gara2 mulai sering diundang kemana2 sih. Itu aku jd kesel bgt sih, untungnya kok dia masih bisa introspeksi & balik ke jalurnya. & Jujur skrg isi kontennya emg agk bikin kecewa sih, udh gk kyk dulu lg, gara2 kyk ngejar tayang bgt, sejak hampir tiap hari upload nya, bahkan udah agk sering jg isinya cm copy paste konten lama (hal yg dibahas sama tp beda judul). Yah intinya aku sbg fans dia pun setuju bgt kalo ada yg mau kritik kesalahan2 dia (selama bukan cm adhominem ya), kalo ada yg gk setuju & marah2 berarti malah bukan fans beneran itu, soalnya dia sendiri udh gk mau mikir.
Tambahan untuk kritikan dari video tsb dari sudut agama. Gua pribadi juga mengikuti sosok GG ini, akan tetapi emang terdapat beberapa kontennya yang cenderung salah refrensi seperti beberapa sahabat nabi yang dikatakan tidak hafal Al-Qur'an, akan tetapi menurut mayoritas ulama sahabat nabi yang dimaksud oleh GG ini ternyata hafal Al-Qur'an. Balik kepada tambahan kritikan dari sudut agama عن ابن عباس قال رسول الله من قال في القرآن برأيه فليتبوأ مقعده من النار Artinya, “Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah bersabda ‘Barang siapa yang berpendapat pada al-Qur’an dengan akalnya maka hendaknya ia ambil tempatnya di neraka,’” (HR Turmudzi) Alasan kenapa jika memaknai Al-Qur'an dan Hadist tidak semudah yang dikira, harus dilandasi dengan ilmu-ilmunya juga seperti 1. Ilmu alat yang meliputi Ilmu Nahwu, dan Shorof 2. Memahami Ushul Fiqh secara lengkap 3. Memahami Ilmu Mantiq (Ilmu berlogika) 4. Memahami Ilmu Balaghah (Ilmu sastra bahasa arab) 5. Memahami Ilmu Al-Qur'an seperti tafsir Dari ilmu-ilmu diatas saja sudah jelas kalau kita harus mengikuti kelompok-kelompok yang memang diakui keilmuan, dan kecerdasannya. Jadi menurut saya pribadi mustahil bagi orang yang ingin memaknai Al-Qur'an dan Hadist, akan tetapi dia baru saja belajar beberapa tahun, itupun menggunakan versi terjemahan yang bisa saja salah dalam menerjemahkannya. Apakah cukup bagi manusia saat ini untuk bisa langsung mengambil dalil Al-Qur'an dan Hadist? padahal dia baru belajar, sedangkan para ulama-ulama bahkan Imam Bukhori selaku pengumpul hadist-hadist nabi dan membuat kitab hadist yakni Shohih Bukhori saja beliau yang dikenal kecerdasannya beliau bermadzhab Syafi'i. Refrensi: 1. Dan Para Ahli Hadits pun Bermadzhab. (2022). Retrieved from jabar.nu.or.id/ngalogat/dan-para-ahli-hadits-pun-bermadzhab-QAsYJ 2. Memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah Melalui Rumus Algoritmanya. (2022). Retrieved from jabar.nu.or.id/syariah/memahami-al-qur-an-dan-as-sunnah-melalui-rumus-algoritmanya-N4tax 3. Maksud Nabi Melarang Penafsiran Al-Qur’an dengan Akal Bebas. (2022). Retrieved from islam.nu.or.id/ilmu-al-quran/maksud-nabi-melarang-penafsiran-al-qur-an-dengan-akal-bebas-HLWfJ
Seluruh pernyataan dalam video anda cuman di Counter 1 ayat 😂 Surat An-Nisa Ayat 82 Menyebutkan bahwa al-quran adalah dari allah, sedangkan untuk memahami allah menurut anda malah butuh pentafsir 🤣😂🤣
Sebuah counter yang sangat mantap dan objektif, dan mungkin yang seperti ini yang diharapkan guru gembul untuk ada dan terjadi. Jika guru gembul masih berpegang teguh pada prinsipnya, beliau akan dengan mudah menerima kritik ini
11:45 Sampai sini MUNGKIN bakal ada yang bantah nih. Bukannya orang yang gak pakai Referensi itu justru bagus :v 11:50 "Bentar gua mikir dulu mau ngomong apa saking emosinya dengan bantahan itu. Begini ya jamaah bedebah" Monolog sesuai skenario pikirannya sendiri.
Hmm menurut saya, guru gembul itu pengen agar masyarakat Indonesia mulai baca Quran terus diaplikasikan walaupun nggak tau bahasa Arab (jangan lupa perhatikan konteks dalil dan dalil-dalil yang terkait, trus buka kemungkinan bahwa pengertian kita atau para ahli terhadap suatu dalil itu bisa salah, dan terus belajar), karena kalo nunggu belajar bahasa Arab baru nerapin lama cik (tapi menurutku sambil mengaplikasikan yang ada di Quran dan hadist, sambil belajar bahasa Arab dikit-dikit, dan sumbernya banyak nggak cuma dari pesantren atau universitas doang, di RUclips ada banyak (Baik bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, tapi aku lebih prefer yang bahasa Inggris))
Tambahan, kalo mau belajar bahasa Arab, harap ketahui bahwa bahasa Arab ada banyak, 1. Bahasa Arab Klasik Bahasa Arab yang ada di Quran. 2. MSA (Modern Standard Arabic) Bahasa Arab yang dipakai di berita-berita di timur tengah dan "arab world", sama dipakai untuk bidang akademis kalo nggak salah. 3. Bahasa Arab Dialek Bahasa Arab yang dipakai sehari-hari, dan dialeknya ada banyak, dialek mesir, dialek levantine, dialek maroko dan banyak lagi, dan ada yang satu sama lainnya sulit memahami, sebagai contoh dialek mesir sama dialek maroko lebih susah memahami satu sama lain dibanding bahasa Spanyol sama bahasa Portugis.
kalau masyarakat Indonesia memang minat belajar mau hambatan apapun dijalani, masalahnya mental orang semacam gembul cepat menghakimi orang lain yang dianggap ga berlogika dan celakanya orang semacam ini dari dulu konsumennya banyak di Indonesia dan nanti menghakimi yang tradisional itu tidak punya metode ilmiah
@@ekakurniati1688orang awam minimal ngerti halal haram,sunah wajib. Rukun islam.dah cukup ,sama dengan belajar Alquran. Jika ada masalah agama yang gak ngerti tinggal tanya ke ulama, jangan nyimpulin sendiri.
Betul sekali...banyak sekali distorsi dari konversi terjemah bahasa arab ke indonesia...jadi harus bertanya pada pakar bahasa ,estetik bahasa , morfologi bahasa ,budaya dll
Jadi ini juga sebenarnya sebuah konten yh tidak kritis tapi: 01. Ketika gurgem mengatakan proposisi prihal belajar langsung ke sumbernya, tidak berarti harus pada terjemahan nya. Jadi gurgem nggak salah. Yg salah adalah klaim bahwa belajar harus dari penterjemah nya (padahal sudah disebutkan kriterianya) 02. Keduu, data sains itu bukan natural sains. Tetapi menerapkan matematika pada data, walaupun data itu bersumber dari prilaku sosial. Maka market itu adalah statistik sosial. Yg ilmiah itu tidak selalu empirik. Karena ilmu agama tidak sepenuhnya empiris. 03. Kedua perihal data dari hadits dan Al-Qur'an itu adalah Corpus, dan data Corpus tidak selalu empirik. 04. Perdebatan ini adalah masalah metode, yg mana harus hanya bisa diterapkan oleh ahli (atau ilmuwan Islam). Ini justru adalah salah paham, karena siapa aja boleh belajar agama. Inilah yg dimaksud gurgem. 05. Disini tidak menjelaskan logika publik karena publik itu memiliki rasionalitas sendiri. Maka ada ungkapan "netizen maha benar". 06. Disini banyak menggunakan analogi yg tidak pragmatis, masalah penyanyi, konten kreator, preferensi, moral etika, cerita AI dll. Jika memang mau betul menjelaskan keilmiahan maka kritik nggak valid karena bukan ahli komunikasi / ahli media / ahli agama. 07. Filsafat itu tidak memerlukan refrensi karena dalam berfilsafat justru ada upaya mengkritik refrensi, karena refrensi bisa salah. Berfikir kritis tidak memerlukan refrensi. Berfikir menggunakan refrensi dan juga menganggap refrensi pasti betul adalah ad verecundiam. Metode harus menggunakan referensi adalah klaim yg salah ttg ilmu, ataupun metode. 08. Pada akhirnya sebenarnya konten ini disampaikan secara tidak sistematis, karena apa yg disampaikan itu tidak koheren dengan konteks. Saya curiga bahwa konten ini tidak substansif hanya menjadi clickbait untuk mendulang ketidak-sukaan terhadap gurgem. Selain itu seolah olah bahwa kebebasan beropini itu pasti salah.
Baru nonton 5 menit diawal saya sudah terkesan karna baru kali ini ada yg mengkritik argumen guru gembul dengan bahasa yang bisa dimengerti oleh manusia karena dichanel lain saya merasa bahasa yg mereka pakai adalah bahasa hermetis yang hanya bisa dimengeti oleh mereka yang mendalami filsafat
Kirain gak akan ada ngikutin guru gembul sedetail ini 🤣😂🤣😂,,, guru gembul memanganusia biasa, dan ini yang beliau harapkan, thanks udah ngerespon dan bikin kita semakin mikir rasional tentang agama dan sains. Dan maaf narasi anda juga masih ada yang belum lengkap.
Agama yg paling benar adalah menurut penganutnya, debat agama itu anfaedah, melakukan hal2 anfaedah itu bodoh. Tuhan tdk menciptakan agama apalagi menurunkan agama,byk kontradiksi antara agama dg Tuhan. Itu hasil sementara proses belajar saya.
saya juga pernah bertanya tentang manfaat debat agama di kolom komentar suatu konten. jawabannya "menambah keimanan", "saling mengingatkan", "menambah ilmu/wawasan agar mempertebal keimanan" "jadi tau mana yg benar dan salah" dsb 🙏
jelasss brooo, harus bener malah, lu bayangin ada orang ibadah 5x sehar / tiap weekend harus sempetin ibadah , eh ternyata masuk neraka gara gara salah pilih agama. jadi menurut gw sebagai individu pemilihn agama memang harus yang paling bener(menurut masing”) soal ternyata yang bener agama A,b dll itu urusan nanti.
Muncul diberanda, coba nonton ah. Beuh ternyata seru banget ya berpikir itu, bagus juga penyampaiannya pake meme (ini yg bikin betah nonton). Terus deskripsi juga tertata rapi, menarik. Buka taco atau saweria dong bang biar bisa support lebih baik lagi
Bagus bang🎉🎉🎉, awalnya kepancing judul video, tapi pas lihat sampai Ahir ini video jadi REM kuat untuk banyak orang-orang di sosmed yang menyebar dan menerima informasi secara sporadis, jadi campur aduk dah tuh opini😅, juga berpotensi berpengaruh pada kehidupan. Plus video ini menjelaskan REVERNSI itu diperlukan sebagai VALIDASI atas informasi yang kita sampaikan REVRENSI bisa dari kana saja namun lebih penting REVERNSI disertai BUKTI yang menguatkan agar tidak terjadi kekeliruan akibat mayoritas orang berfikir salah. Video ini hanya mengkeritik satu video potcas GUGEM jadi bukan Generalisir konten nya secara keleuruhan, karena tadi mau saya komen di tengah vido GUGEM udah pernah ngomong soal jangan baca Alquran secara tekstual tapi tipahami makna sebenarnya dari teks tersebut. Tonton samapi ahir dah. Bila salah mohon koreksi 😊.
Video yang menarik. Ini membahas mengenai logika guru gembul. Memang benar dalam memahami suatu kita pada umumnya perlu untuk memperhatikan metodologi. Tapi ada beberapa yang perlu diperhatikan. Di bawah video ini ada banyak kutipan, tapi kutipan paling penting tidak ada, yaitu link kepada video guru gembul. Bahkan kutipan langsung atau video cuplikan langsung tidak ada. Ini bisa membawa kepada "Strawman fallacy." Karena tidak ada cuplikan langsung bahkan link video maka patut dicurigai mengenai kebenaran opini guru gembul. Jadi kita tidak bisa mengetahui pendapat dari Guru Gembul karena pendapat guru Gembul diinterpretasi oleh sang pendebat. Dengan kata lain bisa saja pendapat Guru Gembul dibuat lebih lemah dari seharusnya oleh pendebat kemudian didebat sendiri argumen lemah itu. Kita tidak tahu secara detail mengenai pendapatnya. Di sini juga menggunakan data Science untuk membahas guru gembul. Padahal "Data Science" itu beda dengan "Science" dan juga beda dengan pembahasan guru gembul yaitu ilmu interpretasi atau "Hermeneutiks". Argumen dari satu bidang ilmu tidak bisa semerta merta digunakan sebagai argumen di bidang lain tanpa penjelasan hubungannya terlebih dahulu. Seperti analogi "memasukkan Al Quran ke Excel" ini membandingkan ilmu interpretasi, tafsir atau Hermeneutika dengan data Science. Video yang menarik, tapi banyak kelemahan. Salam, semangat berlogika.
Ternyata ada yang nyadar juga, walaupun gua lumayan ngidolain banget Guru Gembul tapi ntah kenapa di beberapa kontennya terjadi banyak hal-hal yang miss juga, bahkan ketika gua ataupun orang lain mencoba untuk berdiskusi gitu, si Guru Gembul yang ngereply malah kadang kek suka "melindungi diri" gitu kek kadang gak mau dikritik, cuma ya namanya manusia, dan balik lagi Guru Gembul juga udah sering bilang untuk kita semua harus saling terus mengingatkan juga dan jangan terlalu menjadikan suatu tokoh jadi kek orang yang disefonk gitu jadi buzzer atau apalah serah nyebutnya, karena namanya manusia itu pasti sering melakukan salah dan itu adalah hal yang biasa Jadi ya kita semua di sini untuk saling berdiskusi bukannya malah berantem, dan bersyukurnya gua tidak terpancing ataupun menjadi bagian dari para kaum-kaum kecerdasan hewan yang bisanya cuma Ad Hominem menyerang pihak yang berseberangan dengan mereka dan terlalu memuja tokoh idola mereka, yang ya mereka ngekritik atau ngehate hanya sekedar untuk bacot atau memusuhin doang tanpa bahkan otak mereka paham dengan apa masalah yang sebenernya terjadi
Sebenernya niat guru gembul cuma satu yaitu melahirkan pemikir pemikir generasi baru di Indonesia Kalo protes pasti cerdas yang gak protes setidaknya pengetahuannya bertambah artinya misinya sukses
1:59 tambahan, barangkali ada yg belum tahu. Soal penguasaan bahasa asing bisa dibedakan antara learned language dan acquired language. Kenapa kok beda? Salah satunya faktor budaya sosial. Sering dianggap ringan tapi bisa ada perbedaan besar. Apalagi antara negara yg perkembangannya beda jauh. Hanya karena seseorang lulus kelas bahasa, apalagi sekolah formal, belum memastikan mereka seorang master.
keren bang, pandai nyapu biar gak bisa di rusuhin walalupun kritik menurutku gak masalah sih guru gembul buat konten, kan memang tujuannya memantik pemikiran penonton bukan berikan penjelasan konkrit, kalau mau penjelasan konkrit nonton aja chanel ilmiah bang. kalau dibatasi sepihak gemerlap atau variasi pengetahuan yang bisa pak guru gembul sentuh jadi turun signifikan dan tidak menarik lagi menurutku, kalau menurutku abang terlalu egois mau semuanya sesuai keiginan abang yang mana subernya dari ilmu konkrit namun abang sendiri yang pilih juga, manusia punya pemikiran sendiri bang, bukan berarti sebarin konten harus ilmiah semua, apalagi ujaran kebencian kayak ustad kocak yang gak respec sama pak guru kemarin. narasi bisa di bawa kemana mana sesuai subjectnya sementara nabi muhammad ingin umat islam maju semangat pak guru gembul mengarah ke jalur ini exploratif dan optimistik , bukan pesimistik dan lemah akal merasa rendah terhadap pengetahuan.
Keren bro, gua suka guru gembul tapi koreksi lu bener bener kelas. Semoga pak guru nonton dan bisa memperbaiki metodenya terimakasih sudah mengoreksi 👍👍
Contoh yg anda pakai gak nyambung. Saya pikir gak ada satupun ayat Al-Quran berupa data mentah. Tolong langsung diaplikasikan saja ke ayat (dalam hal ini Al-Quran) yg bisa dipelintir ke arah menyimpang. Ini mungkin subyektif dari pengalaman pribadi. Saya sejak kecil belajar Al-Quran otodidak hanya dari terjemahan. Dan TIDAK menemukan satupun ayat yg bisa dipelintir menyimpang (misal terorisme) atau ke arah manapun yg anda bahas. Justru saya baru sadar ada ayat tertentu yg bisa dipelintir ke sana setelah mengenal ulama tertentu dari golongan tertentu. Dan saya sudah cek ke kontennya guru gembul, tapi tidak menemukan satupun statement yg melarang belajar ke ulama.
Bener bang jika Alquran sudah diterjemahkan tentu sudah melewati berbagai tahapan dari pengecekan, pemeriksaan, pemindahan materi, pembuatan dummy n semua oleh tim hafiz Al Quran jadi tanggung jawab menerjemahkannya sangat besar n beresiko tinggi gak mungkin asal terjemahkan.. Tapi salut dgn konten kreator channel ini dia bisa pansos dgn bawa nama guru gembul padahal dari materi dia kritikannya bisa ke semua konten kreator kan gak musti guru gembul.. Misal bahas leluhur habib dengan karomahnya yg bisa tiap hari isra miraj bertemu Allah, bisa meloloskan seseorg yg meninggal langsung masuk surga tanpa hisab dll atau jg bahas ust Nuruddin lawan debat guru gembul tentang bagaimana menurut konten kreator ini tentang mengilmiahkan dzat Tuhan secara sains.. Pasti bisa kan soalnya guru gembul kalah di debat itu jadi dzat Allah bisa di ilmiahkan dgn sains??
@abetandryan1209 Tidak bisa. Allah tidak bisa diilmiahkan, terlepas definisi & ruang lingkup ilmiah apapun yg dipakai. Mustahil otak manusia bisa memproses apapun yg tidak menyerupai makhluk di bagian manapun.
@AmadBudi39 ya saya jg berkesimpulan gtu, tapi mungkin aja menurut konten kreator ini bisa kan "terserah sains" jadi semua bisa di sains'kan.. Klo gk bisa ya 2 kemungkinan dia setuju guru gembul gak setuju ust. Nuruddin atau dia gak punya referensi..
@@abetandryan1209 bg bukannya kesimpulan debat itu adalah ngebuktiin eksistensi ilmiahnya tuhan ya dan malah ust nurudin nolak bahasan gugem tentang dzatnya?
Iya setuju,, bisa di pelintir ini berarti kan orang, dg niat.. Faktanya,, mualaf2 barat dan di belahan negara manapun,, pertama kali cinta dg Alquran ya dg baca terjemahan ke bahasa mereka masing-masing. Bukan bahasa Arab.
Saya sdh nonton sampe habis, saya sub gugel udh lama banget, dan saya se7 di point pertama, kalau klaim beliau yg tak mau ketergantungan dengan dengan orng lain dalam memahami islam yaa, menjadi bias dengan point pertama, karena bener aja beliau saja tak bisa bahasa arab, dan ilmu untuk membaca dan memahami bahasa arab, masih tergantung terjemahan tpi di sisi lain saya juga mau nge kritik admin untuk pendapat ke 2 yg memakai contoh tabel penjualanan buah, menurut saya admin ada sedikit kekeliruan di sini, yaitu menyamai al quran dengan data duniawi yg sejatinya mentah/netral, yg membutuhkan pemrosesan dari manusia, dalam hal ini pemrosesan secara ilmiah, naah apakah al quran yg merupakan kitab keyakinan yg dikatakan beberapa ulama bukan lah kitab sains juga perlu memakai metodologi ilmiah untuk memahaminya? , bagi saya hal itu sebuah kontradiksi memahami hal yg bersifat dokrin menggunakan metodologi ilmiah karena bagi saya (pribadi) alquran itu tidak secetek itu, bukan buku yg berisi data mentah yg membutuhkan pemrosesan dari manusia lagi, tapi petunjuk dari tuhan, apakah petunjuk/instruksi adalah data mentah?, yaa tidak, karena instruksi itu berisi tata cara/tuntunan yg sudah jelas, sehingga tak memerlukan Pemrosesan lagi untuk memahaminya, tapi yaa di butuhkan juga logika untuk memahami instruksi yg di mksd bukan berarti bukunya yg berisi kode mentah, tapi kita ya sebagai user yg memerlukan logika untuk memahami perintahnya, edit : mengatur paragraf dan tanda baca hehe
Tambahan : maksd saya adalah jikalau al quran di samakan dengan data mentah yg perlu di proses dahulu, justru bagi saya itu sdh bukan menunjuk bahwa ia pantas menjadi kitab suci, karena (nilai) nya masih ketergantungan dengn manusia dan metodologi duniawi, dan jikalau Al quran di mengerti dengan metodologi duniawi, maka menghasilkan tafsiran" sebagai output dari "penerjemahan" secara ilmiah tersebut, yg berujung kita malah mengikuti output dari berbagai pemprosen ini bukannya al quran itu sendiri, jika al quran di samakan dengan data mentah yaa
Tpi di sisi lain saya juga se 7, bahwa Allah menurut kan alquran bukan menjadi sebuah buku ajaib yg tak ada siapapun yg tahu itu apa dan berguna apa, Tuhan juga secara sepaket menurunkan alquran bersama penerjemahnya siapaa?, yaa Nabi Muhammad SAW, tpi bagi saya beliau adalah satu" nya mahkluk atau apapun itu yg berhak menerjemahkan alquran , karena beliau maksum, dan memang sebagai penyempurna ajaran, jadi penerjemah" setelah beliau yaaa, saya kurang begitu meyakini keakuratan mreka, yg tak bermodalkan kelebihan seperti Nabi, jadi bagi saya cukup Al quran dan sunnah
Yang saya pahami dari gagasan guru gembul soal belajar Islam secara mandiri lewat Al-Qur'an yah seperti ini. Al-Qur'an di pahami guru gembul dan mayoritas muslim sebagai doktrin artinya isinya sudah final. Meskipun dalam penerapan masih terbuka dengan penafsiran. Akan tetapi karena Al-Qur'an dipahami sebagai sesuatu yang mapan maka tidak bisa di samakan dengan data mentah. Bahkan Al-Qur'an sendiri mengklaim dirinya mudah dipahami jadi klo kita bicara Qur'an sebagai sumber doktrin ajaran Islam, mengatakan Al-Qur'an harus dipahami lewat metodologi ilmiah jadi rancu.
iya lagi 😅 keren bang asli lanjut bang jujur gw juga suka atas pemikiranya pak gembul tapi bukan berarti tidak ada yng sepenuhnya bener dengan chenel bisa ada bantahan yang lebih baik d kedua pihak mantap bang
berkah nya membuat konten yg membahas Pak Guru Gembul, dia bukan pejabat pemerintah, dia bukan orang kaya raya, dia hanya orang biasa, profesinya hanya Guru biasa, dia juga membuat kontent dari ide sendiri, tapi banyak konten creator kebagian berkah view nya naik, sering jadi fyp, akhirnya dapet cuan buat kasih makan anak istri, luar biasa, subhanallah
semangat bang kontennya, jujur gw suka sama pemikiran guru gembul tapi gw kadang skepetis apa bener semua pemikirannya ga ada kesalahan, jadi di sini gw bisa menilai dari sudut pandang yang berbeda
Ide siapapun itu sebenernya bukan masalah dan udah pasti debatable, yang jadi masalah, mayoritas masyarakat kita mulai dari warga biasa sampe pejabat, terbiasa dengan pola pikir biner, rendah literasi, makanya problem solving malah suka jadi problematik.
Setuju. Biasanya kalau ada 2 pendapat yang bertolak belakang, salah satu pihak pasti mati-matian membela bahwa pendapatnyalah yang paling benar dan yang satunya lagi salah. Kan, bisa juga dua-duanya benar.
Masalahnya, kalau memang itu KITAB SUCI buatan Tuhan, kenapa engga setiap orang bisa memahaminya...??? Mestinya kalau memang buatan Tuhan, harusnya mudah dipahami, bahkan oleh orang awam pun dan dari berbagai bangsa. Masa kalah oleh PANDUAN TUTORIAL buatan manusia. Intinya kalau memang buatan Tuhan, maka harus mudah dipahami, bukan ribet sekali harus dipandu guru ini dan guru itu.
@@katanadaofficial4046 Klo laper, mau makan saja gak cukup cuma dipikirin makanannya. Hrs cari duit, beli bahan makanan, dimasak, dst. Bahkan klopun sudah di atas piringpun ttp hrs disendokin, masukin ke mulut, dikunyah, baru ditelan. Ribet ya?
Meskipun saya paham ada orang yang merasa konten seperti ini terkesan hanya untuk meraih perhatian atau sekadar sensasi, saya melihat ini sebagai sebuah ajakan untuk mulai berpikir lebih dalam, untuk nggak takut berpikir dengan cara yang berbeda. Setelah itu, baru kita bisa mengarahkan diri untuk belajar berpikir secara lebih sistematis dan metodis. Tentu saja, kalau sudah terbiasa dengan cara berpikir yang lebih terstruktur, mungkin konten seperti ini sudah tidak terlalu berkesan. Tapi untuk banyak orang yang masih berada di fase mencari perspektif dan mulai menilai secara kritis, saya rasa, cara seperti ini bisa menjadi pemicu yang bagus agar mereka mulai terbuka terhadap ide-ide yang lebih luas. Jadi, meskipun ada cacatnya, saya rasa pendekatan gugem bisa jadi pemantik yang bermanfaat dalam mendorong orang untuk lebih reflektif dan terbuka dalam berpikir.
@@Falefihalo7172 video ini adalah bantahan dri si pembuat konten akan narasi yg ada di podcast harry pras yg bahas tentang agama jadi itu bantahan yg dibuat oleh nya jadi bukan bahas agama menurut anda??dia bwa kitab suci,ritual keagaman jadi itu bukan agama gitu ya??apa definisi agama menurut anda harus pakai bahasa arab ya??
Beragama itu mudah, meskipun sulit pada prakteknya Yang bikin sulit ya diri kita sendiri, adapun faktor external hanya complement penderitaan Contoh dalam masalah riba, BPR atau Bank yang ngakunya syariah tapi tetep main riba Yaitu akad murobahah bil wakalah. Melekatkan suatu akad pada tempat yang gak semestinya Padahal rulesnya simpel, berhutang itu tanpa denda dan bunga. Pinjem 100 jt pulangin juga 100 jt Tapi kalau KUR BSI (contoh nyata) pinjem 100 mulanginnya 110 juta koma sekian Tapi karena lembaga pingin cuan, gak mau terlinat langsung pakai ada mudharobah atau musyarokah, gak mau nanggung resiko, akhirnya akadnya di akal2in pakai atas nama lembaga yang uangnya diserahkan kepada debitur (murobahan bil wakalah) yang akal2an Pertanyaannya, yang berhajat disini debitur atau lembaga?? Ya jelas debitur Status lembaga cuma ngutangin, tapi mau uangnya juga beranak pinak. Mau untung, tapi gak mau usaha, sedangkan bisnia itu ya resikonya pasti fluktuatif, gak selalu cuan Akhirnya yang susah kedua belah pihak, kan konyol, bunuh diri bareng2 namanya😂 So dari sini aja udah bermasalah akadnya, jadi ribet, gara2 dirinya sendiri baik lembaga atau debiturnya sendiri, ada yang udah tapi tapi pura2 gak tau karena udah kepepet butuh dana segar Padahal udah jelas beragama itu mudah.. Sama halnya juga soal pajak, sudah jelas pajak itu kezholiman, haram dilakukan, negara gak dalam kondisi perang berkepanjangan, SDA melimpah ruah, merdeka udah 8 dekade, tapi jadinya malah ribet sendiri karena hawa nafsu, yang jadi korban rakyatnya sendiri. Negara malah kalah sama korporasi swasta yang lebih jago nyari cuan, kan konyol namanya 😂 Apalagi negara melegalkan praktek riba hampir di segala lini, semua fasilitas berbayar seperti PLN, PAM, TELKOM, Pegadaian dari negara semuanya melekat denda maka jadi riba Biaya jasa 100 Klo telat bayar jasa kena denga 10 Jadi totalnya mestinbayar 110 = riba Elu yang bayar, elu juga kena dosa riba 😂 kan konyol Rakyat yang gak punya power konsekwensinya harus patuh, ancamannya pidana cuma gara gak mau bayar riba, kebodohan namanya 😂 Belum lagi negara melegalkan transaksi penjualan emas ke pihak ANTAM yang gak yadan bi yadin, mislan bi mislin. Bukanlah disebut akad transaksi emas yang halal kalau serah terima uang dan emas gak disaat itu, yakni satu meja di moment itu, tapi pencairan uang malah ditunda ke esok hari dengan alasan gak lagi pakai cash money, sedangkan emas sudah diserahkan, maka ini sama saja riba Padahal beragama mudah Apa bunyi perintahnya, lakukan Bahkan semua hal baru di zaman sekarang yang sifatnya diluar dari peribadatan masih bisa digali halal-haramnya dari kaidah fiqih yang ada, dengan syarat jujur, jangan di akal2in kayak contoh murobohah bil wakalah tadi Jadi ya... Beragama itu mudah Ada contohnya (dalam peribadatan) lakukan Adapun urusan inovasi sarana dan prasarana dunia silahkan kembangkan dengan syarat on the track hukum asal halal-haram Jadi beragama itu mudah Nanti hilang sendiri itu praktek2 nyleneh legalisasi riba, pajak dan bid'ah Tapi bukan berarti bergama itu mudah, jangan lantas malah bermudah2 ya (gampangan) pakai kaidah "Asal yang penting baik" padahal harus "benar" dulu, adapun "baik" nya nyusul belakangan, jangan dibalik 😂 Apapun itu
saya setuju sama isi video ini dan saya juga ada beberapa dari statement guru gembul yg ingin saya kritik, tapi terkait topik penafsiran Al-Quran yg di bahas guru gembul saya kira point yg mau di sampaikan guru gembul bukan seperti yg di jelaskan di video ini, bukan membela guru gembul karena saya bukan fans beliau juga, tapi terkadang dalam komunikasi itu apa yg hendak disampaikan pembicara bisa menjadi berbeda ketika sampai ke pendengar cmiww
@Nawafmilfi analogi apa pemahaman sampeain yg cacat Atau emang anda sebangsa gugem dan heri pras yg mengaku belajar langsungvke quran dan hadist Padahal untuk memahami bahasa alquran aja mustahil bisa kalau tanpa melalui ulama atau guru
NICE BRO SAYA SUKA....mknya saya lebih suka mendengarkan ilmu agama dr orang yg dasar keilmuan nya kuat... seperti Ustadz Fiiranda, Ustadz Khalif Basalamah, Ustadz Syafiq Riza Basalamah dll...intinya beragama itu harus sesuai panduan Rasulullah SAW insya Allah mudah dan simple...
widih mantab gus, ane juga nulis tentang ini di threads ane betapa bahayanya pemikiran gugem, bukan berarti gue benci ya, tapi mengingatkan aja. Dan antum bahas dengan lebih detail. Keren
@kusnadiqr2931 betul,, gurGem, hanya sekedar opini pribadi yang dipaksakan untuk agar publik mempercayai ke'Absahan ucapannya, padahal banyak yang keliru dan salah konsep dan konslet logika.
@@Ahmadzam1919 sangat bahaya sekali buat yg awam yg tidak memiliki pondasi agama, apalagi zaman sekarang bnyak org tdk mau bertalaqi langsung dengan guru pembimbing yg mumpuni, kebanyakan belajar via mbah google sama mbah youtube
dari pendekatan sains dan agama saja sudah jauh berbeda. agama itu iman(wajib percaya) baik yang sudah terbukti maupun tidak terbukti. sedangkan sains bahkan yang sudah kelihatan didepan mata (pemandangan bumi yang datar) itu masih bisa dipertanyakan, dan ternyata kesimpulan akhir adalah bumi bulat. jadi agama menekankan pada iman(yakin yang utama, benar salah urusan nanti). sedangkan sains, bahkan yang keiatan nyata didepan mata masih bisa skeptis dan dipertanyakan keberadaanya(skeptis) tidak musah percaya.
@@agussulowo nah baru gua komen channel ini bahaya banget gua yakin yang nonton banyak anak kecil yang gak bermentor, gua bilang kalo semua based on science mungkin lo gak bakal percaya kisah mukjizat nabi dulu, karena semuanya harus based science dan udah skeptis duluan karena denger cerita nabi belah laut 😅
Gw suka sama konten lu bang, lu udah ngekritik kesalahan berfikir konten kreator yang bisa mempengaruhi cara pikir penontonnya. Gw harap lu bisa mengkritik ulama2 palsu, habib2 palsu, dan gus2 yang sesat yang perkataan atau cara berfikirnya dapat mempengaruhi cara berpikir jamaahnya seperti dongeng khurafat,dll. Gw tunggu bang kyk gininya karena secara logika orang2 seperti ini memiliki pengikut yang gak sedikit 🫡
Mantapss...ada pendapat yg setuju,ada juga yg kurang stuju...tpi ini kritik yang membangun...keren👍👍 Smoga lebih bnyak lagi chanel kaya gini...biar lebih bnyak refwrensi👍👍
Ayat ini cukup untuk menjawabnya. Karena manusia suka sekali mempersulit diri, padahal Allah telah memudahkan segala urusannya. Allâh Azza wa Jalla berfirman: وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ Dan sesungguhnya telah *Kami mudahkan al-Qur`ân untuk (menjadi) pelajaran,* maka adakah orang yang (mau) mengambil pelajaran? [al-Qomar/54:17] Ibnu katsir menjelaskan: “(Maksudnya) Kami sudah memudahkan lafazhnya, dan Kami sudah memudahkan (memahami) maknanya bagi siapa saja yang menghendaki agar manusia dapat mengambil pelajaran. Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran dari al-Qur`ân yang sudah Allâh Azza wa Jalla mudahkan untuk dihafal dan dimengerti”? (Tafsir Ibnu Katsir 7/478) Allâh Azza wa Jalla berfirman: فَإِنَّمَا يَسَّرْنَاهُ بِلِسَانِكَ لِتُبَشِّرَ بِهِ الْمُتَّقِينَ وَتُنْذِرَ بِهِ قَوْمًا لُدًّا Maka *sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qur`ân itu untuk bahasamu* agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan al-Qur`ân itu kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang. [Maryam/19:97] Orang-orang yang berkata "Alquran itu sulit di pahami", "bahasa sastra tingkat tinggi" , "harus belajar di pesantren ini, ilmu itu, kitab ini kitab itu" , tak lain karena ia telah termakan syubhat iblisiyah (yang dilontarkan Iblis) untuk memalingkan manusia dari mencari kebenaran. Justru semakin tinggi level sastra nya, maka seharusnya semakin mudah sastra itu utk dimengerti. Bukan malah makin sulit. Iblis telah menutup-nutupi fakta dari banyak pasang mata manusia masa kini, mengaburkan kenyataan bahwa Alquran diturunkan juga tak lain kepada kaum yang bodoh (jahiliyah), Alquran itu diturunkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala melalui Jibril kepada kaum yang tidak bisa baca tulis.. هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آَيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ “Dialah yang mengutus kepada kaum yang ummi seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (as-Sunnah).” (QS. al-Jumu’ah: 2) Bandingkan, mana yg lebih pintar. Kamu manusia-manusia yg hidup di zaman ini, atau orang-orang Mekkah dan Madinah yg hidup di masa Jahiliyah dulu? Jangan membodohi diri sendiri sebagai hujjah untuk mempersulit diri dari mempelajari Alquran (harus belajar ini dululah, itu dululah, pesantren dulu lah). Padahal firman Allah jelas dalam QS Al-Qomar:17.
Serunya guru gembul itu kadang beberapa kontennya cuman asbun aja karena ada informasi menarik yang beliau baca. Buat orang yang ngerti, ya cuman dengerin aja kayak baca berita menarik yang nemu di internet atau gimana. Kontennya tuh kadang ngajak mikir tapi kadang kalau didengerin kocak juga
Sy Subs Gugem jg..hmpir setiap beliau upload video,sy selalu nonton..,TPI ketika Gugem berbicara agama Islam,sy males nntonnya,kdang sy skip..Krn sy slalu TDK sependpt..,TPI sy bingung bagaimana cara membantah pndpt Gugem..,trnyata di Chanel ini jwbannya..😊
Kayanya gak bisa ditelen mentah-mentah, kita harus tau fundamentalnya dulu. Jangan karena penggiringan kita lupa fundamental awalnya.. Dia juga kan menepis kekeliruan based on science. Artinya emang abang ini science nerd karena emang itu yang dipelajarin dan dengan cara itu dia menjawab. Jadi kita tetep balik ke referensi Al-Qur'an dan sunnah dan pendapat orang yang paham. Kita gak bisa ngambil mentor dari orang yang "freestyle" alias cuman karena dia lack of knowledge dia bisa menepis semua argumentasi based on science kalo gitu dia punya ideologi bisa rusak, dan banyak orang yg gua kenal karena dia science nerd berujung gak percaya tuhan karena dia telen mentah semua buku yang dia baca.
Logika Guru Gembul Menurut sains? Inimah menurut Lu sendiri Kocak 5 menit awal wah oke nih pembahasannya setelah 5 menit berlalu makin ngaco blunder nyesel gue nontonnya
0:34 tapi om, Einstein pernah bilang, "perang dunia ke 4 nanti akan menggunakan senjata tradisional (bambu, kayu dsj)" , kurang lebih seperti itu perkataan nya. PERTANYAAN NYA, KOK HAMPIR SEMUA ORANG PERCAYA...??
Ini baru sehat...membantah suatu ilmu dengan ilmu,,argumen dengan argumen ..Terukur sesuai konteks....
apanya yg sehat, analogi dia membandingkan ajaran quran dengan data penjualan aja ga apple to apple
chanel ini coba menggabungkan agama dan sains, yg faktanya ga akan bisa
mantap, gw sub guru gembul udah lama dan masih ngikutin sampe sekarang, ada beberapa yang saya kurang setuju sama pendapatnya, dan tersampaikan disini semua, udah sub channel ini dan nontonin video-videonya. ya ngekritik gapapa, lagaian guru gembul juga manusia biasa yang bisa salah, begitu juga kita semua
Guru gembul suka suka aja GG di kritik asal kritiknya bener
sama guys saya penonton gugem juga😅
Betul justru guru gembul selalu memperingatkan jangan setuju dengan pendapatnya 100%
Dari dulu aja gua kurang suka pendapatnya karena agak liberal
Gw udah gak denger dia dari dulu. (GG)
suka dg pembahasan channel ini.
Saya punya temen yang cara berpikirnya mirip hary pras itu, bahkan menganggap imam mahzab tu cuma konspirasi aja, dan hikmahnya dari situ saya belajar lagi menggali lagi, ketemu saudara yang lebih paham agama, dan mendengar ceramah ustadz adi hidayat, intinya sama kyk di video ini bahwa tidak boleh serta merta kita menerjemahkan Al Quran dan Hadits sendiri dan meghukumi haram, sesat , bid'ah dsb, karena ada pihak yang lebih kompeten yaitu para ulama, karena keterbatasan ilmu kita
Iya, saya juga beberapa kali menemukan kecacatan nalar di konten-konten gugem dan saya kritisi di kolom komentar, semata untuk melatih argumen aja si, paling yang tanggapi sesema penonton. Tapi bagaimanapun saya lihat lebih banyak jg konten yang bagus.
Jadi gugem dalam beberapa kesempatan pernah bilang kalau memang konten yang dia buat disengaja untuk menaikan atensi, dengan tema-tema dan judul yang genit untuk memancing minat kalangan tertetu. Isinya pun sengaja dibuat kontroversial utuk menstimulasi penontonya berpikir, melakukan abstraksi dan mencoba independen dalam kesimpulan, sehingga memancing dialektika. Sesuatu yang menurut saya adalah kemewahan ditengah pola didik masyoritas masyarakat kita saat ini. Cara gugem ini bisa jadi pemantik awal untuk masyarakat berani berpikir dulu deh, setelah itu baru belajar berpikir dengan tertib dan metodis. Ya, kalau bagi orang-orang yang sudah mapan cara berpikirnya sih, udah bukan kelasnya lagi konsusmsi konten gugem.
Saya sependapat dengan abang dalam konteks gugem. Tapi yang saya sayangkan di video ini ngasih analogi yang kurang tepat dengan contoh yang mau dibawakan( dalam hal ini kitab), kemudian juga memaksakan metode2 ilmiah dimasukkan ke ranah pembelajaran kitab(dalam konteks video ini kurang tepat karena tidak ada jaminan bahwa ulama2 yang mempelajari kitab sudah menggunakan metode ilmiah). Kalau menggunakan logika dengan pemikiran sedikit lebih jauh, harusnya paham klo kemungkinan gugem membuat konten yang menyatakan untuk belajar kitab secara langsung itu kecil ketika para ulama dan petinggi agama tsb sudah mengajarkan dan menurunkan nilai2 kitab yang dipelajarinya dengan baik, benar, dan bermanfaat.
Ya tujuan channelnya gurgem itu buat membiasakan kita selalu mikir, bukan sekedar berbagi informasi lalu dipercaya sepenuhnya. Jadi blunder2 yang dia bikin buat kita diajak mikir dan mengkritik dia.
Ulama2 besar jaman dahulu juga ada pendapat2nya yang blunder, tapi karena ada ulama lain yg gk sependapat, terjadilah diskusi dan pengembangan pikiran bersama
Inisih yg layak di pin
menarik, cuma saya agak sayang pembahasan soal agama GuGem makin ngaco sih. oke mungkin ada benarnya untuk tidak mengkultuskan sosok atau kelompok tertentu, namun kalau tiap orang langsung Qur'an dan Hadist (Sunnah) rasanya tidak tepat. karena apa yg kita pelajari akan kosong (tanpa guru) bahkan baca terjemahan saja sudah menurut kelompok tertentu, misal terjemahan versi depag, dst
tadinya saya ngikuti chanel baraya tersebut, tapi lama kelamaan kesannya kok malah melenceng menurut saya, sekarang saya sudah block chanel beliau
Baru kali ini liat channel kritik guru gembul yg objektif dan mudah dipahami. Sisanya subjektif ama bahasanya ketinggian. Sapskrep dah.
Iya betul,yg kritik gugem ya gugem itu sendiri 😅.ini akun gugem
Namanya dungu bro,,biasa orang dungu berisik orangnya
@@saed_mrchannel3712banyak kali logika gugem yg cacat bahkan secara gamblang yg cacat 😂
Masalahnya gini bang di analogimu, Metode data science tidak memiliki kehendak atau sudut pandang (tidak bias), sementara tafsir Al-Qur'an melibatkan interpretasi manusia, yang selalu membawa subjektivitas (bias).
Yang jadi masalah adalah apa penentu bias seseorang itu lebih baik dan lebih tepat daripada bias orang lain?
Lagipula dimana guru gembul itu literalis sih? Saya pernah debat dengan beliau dan beliau tidak literalis sama sekali.
Jikapun beliau pernah menafsirkan sebuah ayat secara literal bukan berarti sepenuhnya beliau literalis.
nah ini maksudnya, analogi yang diberikan divideo tidak pas, membandingkan suatu data penjualan yang memang rigid dengan tafsir (subjektif) dalam hal ini al-quran ittu sudah jauh berbeda. Lalu poin dari guru gembul yang mengatakan untuk langsung belajar dari Al-quran itu karena memang al-quran sudah dijanjikan mudah dipelajari oleh siapapun mulai dari profesor hingga pengemis, tetapi pada realitasnya banyak rakyat yang terjebak dengan esklusifitas kaum2 tertentu dan itu yang ingin dikritik guru gembul
@@musuhabadi2534 iya memang Al-Qur'an mudah dipelajari itu kalo melalui terjemah, tetapi tak ada jaminan bahwa pemahan dari yang anda pelajari itu benar, apalagi secara metodologis dan ilmiah. orang kalo membaca dari terjemah gak akan ada syarat misal ilmu alat, mantik, balaghah dan lain sebaginya. makanya eksklusifitas itu akan muncul seiring dengan adanya keahlian khusus yg susah di pelajari. untuk ilmu apapun itu, minimal dari jasa seorang ahli yg mahal, itu termasuk eksklusif.
@@wecandothat1 bang ketika anda sudah merasa benar maka pertanyaan-kan ke diri anda apakah anda sudah tersesat? Ya memang ga dipungkiri kita butuh guru tapi tidak ada salahnya ketika kita belajar sendiri dengan banyak referensi buku dan bahkan sekarang ada google, ketika seseorang merasa bodoh disitulah dia mau belajar untuk mencari sebuah kebenarannya
@@musuhabadi2534 wkwk darisini aja kocak bang, analogi bias sekali sampai ga bisa kata kata gw
Gni.. Saya jga sub Gugem..saya malah senang ada pemuda pintar yg bisa berinteraksi secara cerdas.. Syukur klo bsa ikut jga membuka chanel wawasan... Karna saya yakin Gugem jga tetap menerima semua masukan dan kritikan...Bravo..
Inilah yg namanya berdialektika yang tepat. Sesuai yg GG katakan, berargumenlah yang sehat, bukan hanya sekedar hujat sana sini 🔥
Padahal gg argumennya juga ga sehat wkwkwkwk
@@bangel5055iya setuju guru gembuk terkadang berargumen tidak sehat, tetapi guru gembul dari awal tidak mengklaim kebenaran, maka di perlukan proses dialektika seperti ini
@@bangel5055tinggal koreksi, dan contoh koreksi nya seperti video di Chanell ini, bisa di jelaskan yg salah yg mana yg keliru yg mana, dan tentunya ada argumen pendukung dari setiap kritik, kalo cuma ngomong argumen si ini ga jelas, argumen si ini sesat, tanpa ada kejelasan lebih lanjut ya ngapain ngomong kaya gitu?
Padahal dia beropini tanpa dasar apalagi referensi 😂
@@perdylogysudah diwakili oleh video diatas dan mendapat kesimpulan bahwa informasi yg diberikan guru gembul itu banyak menyesatkan, sudah selesai sampai disitu.
Di menit 18:49 dikatakan "nyerahin sepenuhnya buat ngecek kebenaran informasi pada orang yang mendengarkannya hanya membuat kita balik ke zaman jahiliyyah" Bukannya pada zaman jahiliyyah itu otoritas kebenaran hanya di pegang oleh kelompok tertentu ya?.
Makanya Muhammad yang "asbun" Menurut mereka, sangat ditentang oleh kaum kaum jahiliyyah.
suka banget sama pembawaanmu apalagi analogi-analogi yang digunakan sangat mudah dipahami
Metode yg lu maksud kan artinya jdi tafsir, data diolah jdi hasil = tafsir. Ambil contoh aja ayat Quran tentang bumi yg dihamparkan, nah loh itu aja udh multitafsir trus siapa yg bener? Dari awal aja nyambungin sains ama Quran aja udh ga bner krn kebenaran kitab suci itu di pemeluknya bukan kebenaran yg nyata berdasarkan sains
Letsgo harus terus banyak dialektika muncul.
Saya penonton setia pak guru gembul dan saya apresiasi sekali dengan kritikan2 konstruktif semacam ini. Semangat buat kontennya banng. Saya percaya anda berdua orang baik 🙏
Kamu setuju ga dengan logika kacau guru gembul seperti itu
@@RizkiMaulana-xj6ms ga semua kita setuju, ga semuanya juga disetujui. Maka kritik lah yang ga disetujui. Kritik kan gitu fungsinya, agar jadi evaluasi dan membangun
semoga semakin chanel yg bukan cm chanel, tp chanel yg ikut mencerdaskan bangsa seperti ini👍👍👍
Subrek deh👍
Channel kecil tapi isi konten bagus.
Biasanya channel dengan sub kecil isi konten asal2an.
Tapi channel ini bener2 bagus,dan mudah di cerna isi kontennya.
Mantap , guru gembul sendiri juga lebih suka di kritik ketimbang di puji
saya yakin guru gembul sangat senang ada orang yang me challange atau mengingatkannya tentang metode berpikir sains, sebagai check balance aja. goodjob bro.
metode belajar Al-Quran guru gembul kalau kata ulama IM kaya _school boy_
auto subcribe, terimakasih banget dan bener banget. Awalnya aku ngikutin setiap kontenya guru gembul dan masuk akal tapi makin aku ikutin makin aneh tapi aku belum bisa menjelaskan se Ilmiah Terserah sains ini. sekali lagi terimakasih
Saya ingin berargumen.Tadi saudara memakai tabel perhitungan dari sebuah penjualan produk,dan membandingkannya dengan Al-Quran dan hadist sebagai sumber pengetahuan.Matematika adalah ilmu PASTI,yang berarti dia bersifat objektif dan kesimpulan jawabanya sudah pasti benar.Sedangkan,Al-Quran dan hadist adalah sebuah ranah ilmu yang "subjektif", yang menimbang sejarah-sejarah,dan interpretasi para ulama-ulama terdahulu dalam interpretasi-interpretasinya.Jadi menurut saya,perbandingan yg saudara ajukan sangat berat sebelah,dan tidak memenuhi syarat-syarat dari perbandingan.
Kenapa "subjektif" bang? saya kurang paham.
Ini saya murni bertanya, bukan mengkritik ya
@@kiminotoriko6178 sengaja saya memakai tanda kutip untuk makna yg lebih luas.Jadi,yg dimaksud subjektif dari pernyataan yg saya sebutkan adalah,ranah pengetahuan tentang metodelogi agama bersandar pada sejarah-sejarah,interpretasi para ulama terdahulu,yang mana sifat dari keduanya adalah subjektif karena jawabanya bisa berbeda tergantung pemahaman dan pandangan orang mengenai sebuah teks qur'an dan hadist.
Yah, ini juga yg bedain positivistik kya ilmu alam (saintek) dan post positivistik (sosial). Sebenernya agak salah jg bilang teologis ini lebih mendekati ilmu sosial. Tapi secara penafsiran, banyak konsepsi post positivistik yang bisa dipakai dalam penalaran teologis
Konsep berpikirnya saja sudah keliru. Metode ilmiah itu dipakai untuk ilmu yang pasti. Mau diterapkan di ilmu agama? Bagaimana bisa? agama itu kepercayaan berdasarkan penafsiran-penafsiran, spektrumnya sangat luas sekali. Berbeda dengan ilmu pasti yang bisa dibuktikan kebenarannya. Agama itu tidak bisa dibuktikan kebenarannya karena berdasarkan rasa keyakinan/ keimanan.
@@rickyhm5388 Nah,ini maksud saya.Dalam video tersebut ditunjukan perbandingan yg tidak setara.Saya juga gak ngerti gimana bisa channel ini pake perbandingan kaya gitu.Hadeuhh kacau
Sangat mendukung org yg berniat mencerdaskan dan memperbaiki pola pikir yang membudaya di Indonesia, semangat terus bang, jangan bosen untuk buat konten kyk gini yg bukan cuma mencerdaskan dan pastinya jga berpahala🎉
😁😁😁 kok lama-lama lucu ya denger nya.. Mantap juga nih.. 😁 kritik yg bagus untuk gugem, ga cuma ngomong kosong.. Yg begini ni w suka.. Semoga budaya diskusi tanpa hujat caci maki semakin mengakar bagi masyarakat Indonesia.
Malahan justru tujuan utama guru gembul adalah melahirkan orang" seperti ini, keren lu bang... Bisa saling adu argumen dan salinh mengkritisi, bukanya malah adu bacot dan saling memojokan salah satu pihak
saya selalu berharap semua konten kreator itu selalu mencamkan refferensi konten mereka, dan memberi disclaimer tentang poin video yg jelas. saya sangat apresiasi format konten ini
sangat edukatif
dan realitis
memang harus nya semua conten creator seperti itu
Semelenceng2nya gugem ,berkat Gugem skrg aku mau nntn video dan menerima pendapat org yg tidak sepaham dgn ku,. Skrg aku tau kebenaran yg mutlak hnya disisi Tuhan lewat Firman dan sabda nabi2nya,, sedang tafsiranya yg dlu bkin gw bingung krn berbeda2 ditiap ulama itu mmg sunatulloh 😁.,berkat gugem jg aq tdk prnh fanatik dgn sesuatu,,wlpun aq fans gugem,tp saat gugem dikritik habis2an oleh org lain ,aq gk prnah trbawa emosi,krn bsa jd kebenaran emg disisi mrka,dn gugem yg salah 😁.. Jadi saran saya buat yg punya ini chanel,,teruslah berkarya ,,tp 1 hal,.pendapat mu ttg sesuatu bsa jd benar bs jdi salah,,(wlpun sya sendri setuju dgn km untk mslah refensi) ,tp sprti yg km bilang ,semua trgantung dr sbrpa bnyk pengetahuan kita,,bsa jd trnyat itu Salah disisi Tuhan.Jd coba tiru pak Gugem,,untuk sllu rendsh hati,menerima kemungkinan bhwa pendapatmu blm tentu benar 😁🙏
.semangat 😁👍
saya juga semakin lama mengikuti gugem malah semakin sadar bahwa gugem jauh di atas kebenaran malah adanya kengawuran yang haqiqi
Bagaimanapun Gugem itu salah satu orang yang mencerdasakan anak bangsa...mengajak berfikir kritis dan berani mebuka kebobrokan yh menjafi realita dalam kehidupan di sekitar kita
@@katahatiberbisik ikuti siapapun yg km mau,,suatu saat jg km bakal tau tdk ada yg benar2 sesempurna itu untk diikuti 😁
@@fahryansyah9741 iya sih ikut siapapun emang tidak benar secara haqiqi tetapi minimal mengikuti orang2 yang berjalan di atas kebenaran harus cerdas mana yang benar dan kosong belaka
@@katahatiberbisik kembali lg ,benar tidak nya sesuatu tdk trgantung pda penilaian manusia
Pernah dpt jg pembahasan psikologis penjualan bagaimana barang barang di modern market itu di susun sedemikian rupa, habis itu lupa,
Akhirnya di ingatkan lg sama video ini,
😮👍👍
Bagus nih pembahasan nya,
Mengajarkan kita agar lebih kritis pada suatu konten
Mantap pembahasannya kak,
saya mau coba kritik ya kak.
Bila Quran atau Hadits kita konsumsi tanpa perantara Ulama/orang lain. Namun kita mengkaji nya menggunakan metode ilmiah secara mandiri, dengan kecerdasan yang kita miliki, dengan referensi budaya, teknologi, keilmuan kita masing-masing, yang pastinya belum teruji dibanding para Ulama.
Apakah konsumsi semacam ini akan lebih tepat sasaran kepada kita karena metode ilmiah yang kita gunakan menggunakan pandangan yang kita miliki sendiri?
Tentu tidak semua orang memiliki kecerdasan, dan kemampuan untuk mengkaji Quran/Hadits itu dengan bijak, maka adanya Ulama disini tugasnya adalah membantu dalam pengkajian bagi teman2 yang dirasa belum mampu.
Namun pemikiran saya kak, apabila saya selalu dibantu dalam melakukan suatu hal, maka yang terjadi adalah saya selalu butuh bantuan dan tidak berkembang dalam hal tersebut.
Kalau saya pribadi saya akan gunakan kemampuan dan kecerdasan saya untuk mengkaji Quran dan Hadits itu secara mandiri dengan segala kelemahan saya. Di satu sisi saya akan dengarkan apa kata Imam dan Ulama, tanpa menjadikannya itu pedoman dan sebuah keharusan. Itu saya jadikan bantuan bagi hal2 yang saya tidak sempat pikirkan atau hal2 baru bagi saya. Pun tidak semua saya setujui, tetap akan saya pilah sesuai kecerdasan saya dan ketepatan situasi/kondisi saya.
Kesimpulannya, saya melihat argumen Guru Gembul dan argumen kakak ini sama2 membangun. Kritik saya ada pada persentase penggunaan logika saja, tidak seutuhnya saya akan gunakan logika GurGem, pun dengan logika kakak. Singkatnya saya meng-counter kalimat kakak bahwa logika Guru Gembul salah total.
Salam Logika kak 🤝
KEREN, Dah banyak kali penjelasan mu bang, pertanyaannya apakah agama itu logika? tidak semuanya! ada faktor ilahi yg tidak bisa dilogika, cukup imani, ada faktor syariat jelas itu mengikuti orang terdahulu sampai riwayat nabi, ada faktor SOSIAL FULL INTERPRETASI KONTEKSTUAL JAMAN... SIAPA YG BISA MENJAMIN KONTEKS YG DICERITAKAN "HABIB" TOKOH AGAMA SESUAI KONTEKS PADA MASANYA DAN BUKAN INTERPRETASI MASA KINI??? ... Jadi solusinya belajar dan menumbuhkan kritik, MASALAHNYA TOKOH OTORITAS G MAU DAN MENILAK DIKRITIK TERUS BAGAIMANA?? Itulah celah yang dimainkan orang yang HAUS PENGAKUAN
Keren bang logika narasinya .. saya jg sering nntn vidio gurgem tp emang kadang ada video yang gak sesuai.. tanks sudah menjelaskan.. salam sukses..
Qur'an Ini Sebetulnya Karya Sastra atau Kitab Suci?
Hampir semua orang sepakat kalau Qur'an tidak bisa dimaknai secara literal. Dia selalu membutuhkan interpretasi. Kalau dalam keilmuan sastra disebut semiotika dan hermeneutika. Semiotika adalah ilmu penafsiran simbol, sedangkan hermeneutika untuk menafsirkan teks atau wacana.
Nah, masalahnya, hasil interpretasi suatu teks maupun simbol akan selalu dipengaruhi emosi, nafsu, kepentingan, dan kondisi seorang penafsir. Hal itu pun terjadi pada tafsir Qur'an. Makanya ahli tafsir A, B, C dan seterusnya saling berbeda satu sama lain. Iyakan?
Kalau begini ceritanya, apa bedanya Qur'an dengan sastra pada umumnya? Masing-masing punya tafsir sendiri untuk kepentingan sendiri. Bukankah subjektivitas itu malah mematikan nilai sakral kitab suci? Tidak ada lagi esensi dari firman Tuhan dong, yang ada hanya nafsu manusia?
Itu baru dari segi ilmu tafsir. Kalau dibahas lebih jauh tentang intertekstualitas, pola teks, dan teori-teori sastra lainnya, justru makin mendukung hipotesis bahwa Qur'an sekadar karya sastra, bukan kitab suci.
Bahkan sampai saat ini saya masih curiga kalau tafsir itu dibuat hanya untuk sebuah pembenaran atas kekeliruan teks Qur'an. Makanya penafsiran dibuat sangat ekslusif sehingga orang lain sudah dibunuh kebebasan berpikirnya atas teks tersebut.
Silakan bagi yang bisa jawab. Saya hanya menerima jawaban berdasarkan keilmuan, bukan KEIMANAN BUTA. Sejauh ini tidak ada jawaban yang memuaskan🙏
Hmmmmm, aku setuju sih
Ada banyak klaim kalo Alquran itu "kebenaran absolut" dari Tuhan
Tapi seharusnya kebenaran absolut membuktikan dirinya sendiri
Bukan harus di interpretasikan ketika adanya kekeliruan
@@Ekdehclip Nah itu dia
Sudah nonton video ini?😊
@@ikhfangmail3165 Sudah, makanya saya bertanya. Soalnya yang namanya ilmu tafsir, 10000% pasti dipengaruhi emosi, persepsi, kepentingan, dan nafsu si penafsir.
Bisa yakin 10000% gitu.
Terima kasih "INFORMASI"nya
Sudah saya jadikan "PENGETAHUAN" baru bagi saya dan akan saya jadikan "INSIGHT" ke depannya
Btw 15:16 😂😂 ini informasi yg paling "informatif"
Aku suka guru gembul dan anda sobat❤❤❤❤.
Mantap👍. Saya suka🙏🏻. Yang begini saya suka, tegas dan berani👍👍👍👍🙏🏻🙏🏻🙏🏻
orang indonesia ngeliat orang yg ngomong nya tegas dan meyakinkan, 90% akan mempercayai hal tersebut.
Maaf banget tapi mungkin abangnya belum nonton semua konten guru gembul, atau mungkin nonton hanya setengah nya saja. Yang disampaikan gurgem itu bukan tidak boleh belajar dengan ulama, melainkan yang disampaikannya adalah silahkan belajar dengan siapapun, tapi kita tidak boleh serta merta percaya terhadap seseorang meskipun ia seorang ulama besar. Yang ingin ditekankan gurgem adalah jangan langsung percaya terhadap ulama, selama ia manusia, maka selama itu juga ia bisa mungkin melakukan kesalahan. Maksud gurgem saya rasa jelas, menginginkan agar setiap orang punya kemandirian berpikir, tidak bergantung pada pihak manapun. Guru gembul selalu bilang kalo belajar itu langsung ke sumbernya (quran & sunnah), baru kalo tidak paham silahkan cari guru/ulama yang sekiranya bisa memberi penjelasan. Jangan sampai abang terjebak sama logical fallasy (oposisi biner).
Dan gurgem tidak pernah mengajarkan untuk kita memahami sebuah teks hanya berdasarkan teksnya saja (tekstual), justru beliau melarangnya. Coba deh tonton semua kontennya, banyak ko video dia yang menjelaskan kalo kita tidak boleh memahami suatu hal secara tekstual.
Iyaaa
Betul banget bro...sepertinya pembuat konten ini kurang nyimak...ingin mengcounter pemikiran GG hanya logika data sains...
Yang bikin video ini udah bilang juga kok, ada beberapa video gugem yang perlu di kritik. anda juga kurang melihat sampe selesai yaa haha
Saya subscriber GG, menurut pandangan saya GG bagus untuk monolog sarat referensi. Tapi saat wawancara atau debat terkesan tidak fokus.
@@suryadh6775 LAH.... Gugem aja suka sains/ilmiah kok....
Kritik :
Statement pertama : memahami al quran bisa langsung dari teks nya , benar atau salah ? jawabannya benar, gk da yg salah dengan statement tersebut, adapun klo kita merasa pemahaman mereka yang memahaminya tersebut salah , justru kita kritik kesalahannya, metodologi nya, bukannya statement tersebut, krna yg di bahas disitu adalah memahami al quran sedangkan al quran itu adalah literatur bahasa, ia pertama kali saja diturunkan dikalangan orang jahilliyah, tentu saja mereka gk dituntut memahami kaidah ushul, ushul fiqh, dan mazhab2 tertentu, toh mereka kafir, namun mereka ahli bahasa arab krna itu bahasa ibu mereka, nah mereka secara tidak langsung memahami al quran secara literal, nah begitu lah al quran diturunkan dan ingin dipahami, adapun soal seseorang memahami bahasa arab atau tidak memahami bahasa arab itu urusan kedua, krna itu tool, klo lah benar terjemahan yang ada itu salah berarti yg kita kritik terjemahannya bukan statement awalnya, adapun klo dia bisa bahasa arab namun penafsirannya keliru maka kita kritik kekeliruannya bkn statement awalnya. nah pertanyaan selanjutnya darimana kita tau pemahamannya salah atau benar, kita bisa membandingkan argumen seseorang tersebut dgn argumen org terdahulu, misalkan ketika seseorang setelah memahami al quran dan hadist lalu dia menarik kesimpulan maulid rasul keliru dan haram misalkan, maka kita liat argumen nya lalu kita bandingkan dgn argumen yg sebaliknya, kita nilai argumen kedua nya tanpa bias dan memihak nah disitu nanti baru kita bsa simpulkan dgn adil mana diantara kedua argumen itu benar secara metodologi yg diakui dan menggunakan referensi yg diakui juga, yg namanya referensi mutlak dalam islam cuma 2, al quran dan hadist, adapun lain2 seperti atsar, pendapat ulama terdahulu, qiyas itu terikat dgn al quran dan hadist alias tidak independen.
statement kedua : ulama emang penting buat panduan bukan berarti kita tidak bisa belajar sendiri, benar atau salah ? jawabannya benar, selaras dengan statement pertama, gk da yg salah dari statement tersebut bahkan al quran saja mengajarkan hal tersebut yakni bertanyalah kepada yang mengetahui jika kalian tidak mengetahui al anbiya ayat 7, nah bagaimana seseorang itu mampu menciptakan pertanyaan klo sebelumnya dia tidak coba memahami nya sendiri ? justru kita diperintahkan untuk giat membaca dan mencoba memahami al quran sehingga timbul banyak pertanyaan bahkan klo pun timbul kekeliruan dan kesalahan dalam memahami itu justru akan mencerdaskan orang islam secara luas krna kesalahan dan kekeliruan tsb selanjutnya bisa kita bahas secara ilmiah dgn argumen dari masing2 pihak lalu biarkanlah pihak2 tersebut menilai mana yg lebih benar secara argumen mereka tanpa bias terntunya, balik lgi intinya statement tersebut tidak salah sama sekali .
statement ketiga : mereka tidak bisa bahasa arab berarti mereka juga bergantung pada terjemahan, so what ? toh mereka mengetahui dan sadar kok sesuai statement mereka bahwa ulama itu penting buat panduan, keliru nya di mna ? klo pun mereka setelah baca terjemahan tpi tetap ada kekeliruan baik itu dari terjemahan atau logika berpikir mereka setelah baca terjemahan tsb, nah yg dikritik adalah hal tsb bukan statement awalnya
yang bisa saya simpul, pembuat video berusaha mengkritik statement yg benar dgn membuat asumsi statement yg salah di pikirannya sendiri lalu mengkritik statement dia sendiri dan ini tidak ilmiah, tidak ada statement2 dari pembuat video ini yg apple to apple membantah statement yg beliau ingin bantah.
silahkan kritik statement saya klo saya keliru
Iya bener banget sih, guru gembul cukup sering banget argumen & informasinya salah. Akupun saat dia bahas hal yg aku ngerti banyak yg agak ngaco.
Tp yg bikin aku masih bisa ngikutin dia itu ya dia sendiri sadar hal itu, bahwa jangan terlalu percaya dia terus2an & selalu minta kritik. Bahkan yg bikin aku kagum dia gk jarang dia sengaja bikin info yg bener2 hoax terus diakhir dibilangin kalo semua info yg dia jabarin 100% ngarang, tujuan dia bikin itu jg biar orang gk selalu percaya dia sendiri mentah2.
Tp pernah jg suatu saat dia anti kritik gk tau kenapa, kyknya sempet kena star syndrom gara2 mulai sering diundang kemana2 sih. Itu aku jd kesel bgt sih, untungnya kok dia masih bisa introspeksi & balik ke jalurnya.
& Jujur skrg isi kontennya emg agk bikin kecewa sih, udh gk kyk dulu lg, gara2 kyk ngejar tayang bgt, sejak hampir tiap hari upload nya, bahkan udah agk sering jg isinya cm copy paste konten lama (hal yg dibahas sama tp beda judul).
Yah intinya aku sbg fans dia pun setuju bgt kalo ada yg mau kritik kesalahan2 dia (selama bukan cm adhominem ya), kalo ada yg gk setuju & marah2 berarti malah bukan fans beneran itu, soalnya dia sendiri udh gk mau mikir.
@@Vall_Ey haha gw slah satu org yg sngat bersyukur kejadian Gugem vs Nurudin trjadi ,,gugem kmbali ke jalur, n syukurnya trjadi di awal2 dia naik,jd msh bnyk kesempatan utk berbenah,,Sepertinya takdir emg pengin Gugem jd org hebat 😁
Atau menciptakan orang2 yg hebat
Tambahan untuk kritikan dari video tsb dari sudut agama. Gua pribadi juga mengikuti sosok GG ini, akan tetapi emang terdapat beberapa kontennya yang cenderung salah refrensi seperti beberapa sahabat nabi yang dikatakan tidak hafal Al-Qur'an, akan tetapi menurut mayoritas ulama sahabat nabi yang dimaksud oleh GG ini ternyata hafal Al-Qur'an. Balik kepada tambahan kritikan dari sudut agama
عن ابن عباس قال رسول الله من قال في القرآن برأيه فليتبوأ مقعده من النار
Artinya, “Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah bersabda ‘Barang siapa yang berpendapat pada al-Qur’an dengan akalnya maka hendaknya ia ambil tempatnya di neraka,’” (HR Turmudzi)
Alasan kenapa jika memaknai Al-Qur'an dan Hadist tidak semudah yang dikira, harus dilandasi dengan ilmu-ilmunya juga seperti
1. Ilmu alat yang meliputi Ilmu Nahwu, dan Shorof
2. Memahami Ushul Fiqh secara lengkap
3. Memahami Ilmu Mantiq (Ilmu berlogika)
4. Memahami Ilmu Balaghah (Ilmu sastra bahasa arab)
5. Memahami Ilmu Al-Qur'an seperti tafsir
Dari ilmu-ilmu diatas saja sudah jelas kalau kita harus mengikuti kelompok-kelompok yang memang diakui keilmuan, dan kecerdasannya. Jadi menurut saya pribadi mustahil bagi orang yang ingin memaknai Al-Qur'an dan Hadist, akan tetapi dia baru saja belajar beberapa tahun, itupun menggunakan versi terjemahan yang bisa saja salah dalam menerjemahkannya. Apakah cukup bagi manusia saat ini untuk bisa langsung mengambil dalil Al-Qur'an dan Hadist? padahal dia baru belajar, sedangkan para ulama-ulama bahkan Imam Bukhori selaku pengumpul hadist-hadist nabi dan membuat kitab hadist yakni Shohih Bukhori saja beliau yang dikenal kecerdasannya beliau bermadzhab Syafi'i.
Refrensi:
1. Dan Para Ahli Hadits pun Bermadzhab. (2022). Retrieved from jabar.nu.or.id/ngalogat/dan-para-ahli-hadits-pun-bermadzhab-QAsYJ
2. Memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah Melalui Rumus Algoritmanya. (2022). Retrieved from jabar.nu.or.id/syariah/memahami-al-qur-an-dan-as-sunnah-melalui-rumus-algoritmanya-N4tax
3. Maksud Nabi Melarang Penafsiran Al-Qur’an dengan Akal Bebas. (2022). Retrieved from islam.nu.or.id/ilmu-al-quran/maksud-nabi-melarang-penafsiran-al-qur-an-dengan-akal-bebas-HLWfJ
Seluruh pernyataan dalam video anda cuman di Counter 1 ayat 😂
Surat An-Nisa Ayat 82
Menyebutkan bahwa al-quran adalah dari allah, sedangkan untuk memahami allah menurut anda malah butuh pentafsir 🤣😂🤣
Sipaling counter tpi nyatanya terjadi logical fallacy didiri anda😂
Literasi rendah pemahaman jadi minus🎉
Sebuah counter yang sangat mantap dan objektif, dan mungkin yang seperti ini yang diharapkan guru gembul untuk ada dan terjadi.
Jika guru gembul masih berpegang teguh pada prinsipnya, beliau akan dengan mudah menerima kritik ini
7:40 ini agak framing sih bang soalnya sejauh ini nggak pernah nemu pernyataan kayak gini
Nah aku liat video lain sudah bener pas liat video ini kok ngelantur parah 😅 malah jadi blunder sendiri
11:45 Sampai sini MUNGKIN bakal ada yang bantah nih. Bukannya orang yang gak pakai Referensi itu justru bagus :v
11:50 "Bentar gua mikir dulu mau ngomong apa saking emosinya dengan bantahan itu. Begini ya jamaah bedebah"
Monolog sesuai skenario pikirannya sendiri.
@@How_do_we_know Perbandingannya aja kacau bang
Semoga banyak channel" yg berkualitas dan sangat bermanfaat banget seperti channel ini❤❤❤
Hmm menurut saya, guru gembul itu pengen agar masyarakat Indonesia mulai baca Quran terus diaplikasikan walaupun nggak tau bahasa Arab (jangan lupa perhatikan konteks dalil dan dalil-dalil yang terkait, trus buka kemungkinan bahwa pengertian kita atau para ahli terhadap suatu dalil itu bisa salah, dan terus belajar), karena kalo nunggu belajar bahasa Arab baru nerapin lama cik (tapi menurutku sambil mengaplikasikan yang ada di Quran dan hadist, sambil belajar bahasa Arab dikit-dikit, dan sumbernya banyak nggak cuma dari pesantren atau universitas doang, di RUclips ada banyak (Baik bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, tapi aku lebih prefer yang bahasa Inggris))
Tambahan, kalo mau belajar bahasa Arab, harap ketahui bahwa bahasa Arab ada banyak,
1. Bahasa Arab Klasik
Bahasa Arab yang ada di Quran.
2. MSA (Modern Standard Arabic)
Bahasa Arab yang dipakai di berita-berita di timur tengah dan "arab world", sama dipakai untuk bidang akademis kalo nggak salah.
3. Bahasa Arab Dialek
Bahasa Arab yang dipakai sehari-hari, dan dialeknya ada banyak, dialek mesir, dialek levantine, dialek maroko dan banyak lagi, dan ada yang satu sama lainnya sulit memahami, sebagai contoh dialek mesir sama dialek maroko lebih susah memahami satu sama lain dibanding bahasa Spanyol sama bahasa Portugis.
@@arashihorizon ,
Setuju. Jangan sampai habis waktu belajar bahasa, eh...belajar Al-Qur'an nya malah nggak jadi.
kalau masyarakat Indonesia memang minat belajar mau hambatan apapun dijalani, masalahnya mental orang semacam gembul cepat menghakimi orang lain yang dianggap ga berlogika dan celakanya orang semacam ini dari dulu konsumennya banyak di Indonesia dan nanti menghakimi yang tradisional itu tidak punya metode ilmiah
@@ngemismulu , menghakimi?
Nggak salah. Dimana dia begitu?
@@ekakurniati1688orang awam minimal ngerti halal haram,sunah wajib. Rukun islam.dah cukup ,sama dengan belajar Alquran. Jika ada masalah agama yang gak ngerti tinggal tanya ke ulama, jangan nyimpulin sendiri.
Kritiknya sangat objektif dan komprehensif, sukses selalu 🙏👌
Betul sekali...banyak sekali distorsi dari konversi terjemah bahasa arab ke indonesia...jadi harus bertanya pada pakar bahasa ,estetik bahasa , morfologi bahasa ,budaya dll
Jadi ini juga sebenarnya sebuah konten yh tidak kritis tapi:
01. Ketika gurgem mengatakan proposisi prihal belajar langsung ke sumbernya, tidak berarti harus pada terjemahan nya. Jadi gurgem nggak salah. Yg salah adalah klaim bahwa belajar harus dari penterjemah nya (padahal sudah disebutkan kriterianya)
02. Keduu, data sains itu bukan natural sains. Tetapi menerapkan matematika pada data, walaupun data itu bersumber dari prilaku sosial. Maka market itu adalah statistik sosial. Yg ilmiah itu tidak selalu empirik. Karena ilmu agama tidak sepenuhnya empiris.
03. Kedua perihal data dari hadits dan Al-Qur'an itu adalah Corpus, dan data Corpus tidak selalu empirik.
04. Perdebatan ini adalah masalah metode, yg mana harus hanya bisa diterapkan oleh ahli (atau ilmuwan Islam). Ini justru adalah salah paham, karena siapa aja boleh belajar agama. Inilah yg dimaksud gurgem.
05. Disini tidak menjelaskan logika publik karena publik itu memiliki rasionalitas sendiri. Maka ada ungkapan "netizen maha benar".
06. Disini banyak menggunakan analogi yg tidak pragmatis, masalah penyanyi, konten kreator, preferensi, moral etika, cerita AI dll. Jika memang mau betul menjelaskan keilmiahan maka kritik nggak valid karena bukan ahli komunikasi / ahli media / ahli agama.
07. Filsafat itu tidak memerlukan refrensi karena dalam berfilsafat justru ada upaya mengkritik refrensi, karena refrensi bisa salah. Berfikir kritis tidak memerlukan refrensi. Berfikir menggunakan refrensi dan juga menganggap refrensi pasti betul adalah ad verecundiam. Metode harus menggunakan referensi adalah klaim yg salah ttg ilmu, ataupun metode.
08. Pada akhirnya sebenarnya konten ini disampaikan secara tidak sistematis, karena apa yg disampaikan itu tidak koheren dengan konteks.
Saya curiga bahwa konten ini tidak substansif hanya menjadi clickbait untuk mendulang ketidak-sukaan terhadap gurgem. Selain itu seolah olah bahwa kebebasan beropini itu pasti salah.
Baru nonton 5 menit diawal saya sudah terkesan karna baru kali ini ada yg mengkritik argumen guru gembul dengan bahasa yang bisa dimengerti oleh manusia karena dichanel lain saya merasa bahasa yg mereka pakai adalah bahasa hermetis yang hanya bisa dimengeti oleh mereka yang mendalami filsafat
Hukum polaritas😂😂😂😂
Kirain gak akan ada ngikutin guru gembul sedetail ini 🤣😂🤣😂,,, guru gembul memanganusia biasa, dan ini yang beliau harapkan, thanks udah ngerespon dan bikin kita semakin mikir rasional tentang agama dan sains. Dan maaf narasi anda juga masih ada yang belum lengkap.
Agama yg paling benar adalah menurut penganutnya, debat agama itu anfaedah, melakukan hal2 anfaedah itu bodoh.
Tuhan tdk menciptakan agama apalagi menurunkan agama,byk kontradiksi antara agama dg Tuhan.
Itu hasil sementara proses belajar saya.
saya juga pernah bertanya tentang manfaat debat agama di kolom komentar suatu konten.
jawabannya "menambah keimanan", "saling mengingatkan", "menambah ilmu/wawasan agar mempertebal keimanan" "jadi tau mana yg benar dan salah" dsb 🙏
jelasss brooo, harus bener malah, lu bayangin ada orang ibadah 5x sehar / tiap weekend harus sempetin ibadah ,
eh ternyata masuk neraka gara gara salah pilih agama.
jadi menurut gw sebagai individu pemilihn agama memang harus yang paling bener(menurut masing”)
soal ternyata yang bener agama A,b dll itu urusan nanti.
Terus lanjutkan belajarnya. Semoga Tuhan memberimu petunjuk yg benar.
Deisme kah? Lah emang tuhan hanya sekedar pondasi aja gitu, ninggalin gitu ciptaannya sendiri berlalu lalang wkwkwk
Eitsme?🤭
Muncul diberanda, coba nonton ah. Beuh ternyata seru banget ya berpikir itu, bagus juga penyampaiannya pake meme (ini yg bikin betah nonton). Terus deskripsi juga tertata rapi, menarik. Buka taco atau saweria dong bang biar bisa support lebih baik lagi
Mantaf, guru gembul suka ini👍
Betull..
@@syahrulhumam1284 betul betul betul
guru gembul cuma asal ngomong, mana paham dia penjelasan kayak gini
@@robustta5898 emang kamu paham 😅
@@robustta5898 bro ini guru gembul juga yang bikin video😂
Bagus bang🎉🎉🎉, awalnya kepancing judul video, tapi pas lihat sampai Ahir ini video jadi REM kuat untuk banyak orang-orang di sosmed yang menyebar dan menerima informasi secara sporadis, jadi campur aduk dah tuh opini😅, juga berpotensi berpengaruh pada kehidupan.
Plus video ini menjelaskan REVERNSI itu diperlukan sebagai VALIDASI atas informasi yang kita sampaikan REVRENSI bisa dari kana saja namun lebih penting REVERNSI disertai BUKTI yang menguatkan agar tidak terjadi kekeliruan akibat mayoritas orang berfikir salah.
Video ini hanya mengkeritik satu video potcas GUGEM jadi bukan Generalisir konten nya secara keleuruhan, karena tadi mau saya komen di tengah vido GUGEM udah pernah ngomong soal jangan baca Alquran secara tekstual tapi tipahami makna sebenarnya dari teks tersebut.
Tonton samapi ahir dah.
Bila salah mohon koreksi 😊.
Logika vs sains itu sangat berbeda kocak, kesalahan dapat di cari tergantung dari sudut pandang yg berbeda
Nah betul
Video yang menarik. Ini membahas mengenai logika guru gembul. Memang benar dalam memahami suatu kita pada umumnya perlu untuk memperhatikan metodologi. Tapi ada beberapa yang perlu diperhatikan.
Di bawah video ini ada banyak kutipan, tapi kutipan paling penting tidak ada, yaitu link kepada video guru gembul. Bahkan kutipan langsung atau video cuplikan langsung tidak ada. Ini bisa membawa kepada "Strawman fallacy." Karena tidak ada cuplikan langsung bahkan link video maka patut dicurigai mengenai kebenaran opini guru gembul. Jadi kita tidak bisa mengetahui pendapat dari Guru Gembul karena pendapat guru Gembul diinterpretasi oleh sang pendebat. Dengan kata lain bisa saja pendapat Guru Gembul dibuat lebih lemah dari seharusnya oleh pendebat kemudian didebat sendiri argumen lemah itu. Kita tidak tahu secara detail mengenai pendapatnya.
Di sini juga menggunakan data Science untuk membahas guru gembul. Padahal "Data Science" itu beda dengan "Science" dan juga beda dengan pembahasan guru gembul yaitu ilmu interpretasi atau "Hermeneutiks". Argumen dari satu bidang ilmu tidak bisa semerta merta digunakan sebagai argumen di bidang lain tanpa penjelasan hubungannya terlebih dahulu. Seperti analogi "memasukkan Al Quran ke Excel" ini membandingkan ilmu interpretasi, tafsir atau Hermeneutika dengan data Science.
Video yang menarik, tapi banyak kelemahan. Salam, semangat berlogika.
Ternyata ada yang nyadar juga, walaupun gua lumayan ngidolain banget Guru Gembul tapi ntah kenapa di beberapa kontennya terjadi banyak hal-hal yang miss juga, bahkan ketika gua ataupun orang lain mencoba untuk berdiskusi gitu, si Guru Gembul yang ngereply malah kadang kek suka "melindungi diri" gitu kek kadang gak mau dikritik, cuma ya namanya manusia, dan balik lagi Guru Gembul juga udah sering bilang untuk kita semua harus saling terus mengingatkan juga dan jangan terlalu menjadikan suatu tokoh jadi kek orang yang disefonk gitu jadi buzzer atau apalah serah nyebutnya, karena namanya manusia itu pasti sering melakukan salah dan itu adalah hal yang biasa
Jadi ya kita semua di sini untuk saling berdiskusi bukannya malah berantem, dan bersyukurnya gua tidak terpancing ataupun menjadi bagian dari para kaum-kaum kecerdasan hewan yang bisanya cuma Ad Hominem menyerang pihak yang berseberangan dengan mereka dan terlalu memuja tokoh idola mereka, yang ya mereka ngekritik atau ngehate hanya sekedar untuk bacot atau memusuhin doang tanpa bahkan otak mereka paham dengan apa masalah yang sebenernya terjadi
Sebenernya niat guru gembul cuma satu yaitu melahirkan pemikir pemikir generasi baru di Indonesia
Kalo protes pasti cerdas yang gak protes setidaknya pengetahuannya bertambah artinya misinya sukses
1:59 tambahan, barangkali ada yg belum tahu. Soal penguasaan bahasa asing bisa dibedakan antara learned language dan acquired language. Kenapa kok beda? Salah satunya faktor budaya sosial. Sering dianggap ringan tapi bisa ada perbedaan besar. Apalagi antara negara yg perkembangannya beda jauh. Hanya karena seseorang lulus kelas bahasa, apalagi sekolah formal, belum memastikan mereka seorang master.
keren bang, pandai nyapu biar gak bisa di rusuhin walalupun kritik menurutku gak masalah sih guru gembul buat konten, kan memang tujuannya memantik pemikiran penonton bukan berikan penjelasan konkrit, kalau mau penjelasan konkrit nonton aja chanel ilmiah bang. kalau dibatasi sepihak gemerlap atau variasi pengetahuan yang bisa pak guru gembul sentuh jadi turun signifikan dan tidak menarik lagi menurutku, kalau menurutku abang terlalu egois mau semuanya sesuai keiginan abang yang mana subernya dari ilmu konkrit namun abang sendiri yang pilih juga, manusia punya pemikiran sendiri bang, bukan berarti sebarin konten harus ilmiah semua, apalagi ujaran kebencian kayak ustad kocak yang gak respec sama pak guru kemarin. narasi bisa di bawa kemana mana sesuai subjectnya sementara nabi muhammad ingin umat islam maju semangat pak guru gembul mengarah ke jalur ini exploratif dan optimistik , bukan pesimistik dan lemah akal merasa rendah terhadap pengetahuan.
Keren bro, gua suka guru gembul tapi koreksi lu bener bener kelas. Semoga pak guru nonton dan bisa memperbaiki metodenya terimakasih sudah mengoreksi 👍👍
Contoh yg anda pakai gak nyambung. Saya pikir gak ada satupun ayat Al-Quran berupa data mentah. Tolong langsung diaplikasikan saja ke ayat (dalam hal ini Al-Quran) yg bisa dipelintir ke arah menyimpang.
Ini mungkin subyektif dari pengalaman pribadi. Saya sejak kecil belajar Al-Quran otodidak hanya dari terjemahan. Dan TIDAK menemukan satupun ayat yg bisa dipelintir menyimpang (misal terorisme) atau ke arah manapun yg anda bahas.
Justru saya baru sadar ada ayat tertentu yg bisa dipelintir ke sana setelah mengenal ulama tertentu dari golongan tertentu.
Dan saya sudah cek ke kontennya guru gembul, tapi tidak menemukan satupun statement yg melarang belajar ke ulama.
Bener bang jika Alquran sudah diterjemahkan tentu sudah melewati berbagai tahapan dari pengecekan, pemeriksaan, pemindahan materi, pembuatan dummy n semua oleh tim hafiz Al Quran jadi tanggung jawab menerjemahkannya sangat besar n beresiko tinggi gak mungkin asal terjemahkan.. Tapi salut dgn konten kreator channel ini dia bisa pansos dgn bawa nama guru gembul padahal dari materi dia kritikannya bisa ke semua konten kreator kan gak musti guru gembul.. Misal bahas leluhur habib dengan karomahnya yg bisa tiap hari isra miraj bertemu Allah, bisa meloloskan seseorg yg meninggal langsung masuk surga tanpa hisab dll atau jg bahas ust Nuruddin lawan debat guru gembul tentang bagaimana menurut konten kreator ini tentang mengilmiahkan dzat Tuhan secara sains.. Pasti bisa kan soalnya guru gembul kalah di debat itu jadi dzat Allah bisa di ilmiahkan dgn sains??
@abetandryan1209
Tidak bisa. Allah tidak bisa diilmiahkan, terlepas definisi & ruang lingkup ilmiah apapun yg dipakai. Mustahil otak manusia bisa memproses apapun yg tidak menyerupai makhluk di bagian manapun.
@AmadBudi39 ya saya jg berkesimpulan gtu, tapi mungkin aja menurut konten kreator ini bisa kan "terserah sains" jadi semua bisa di sains'kan.. Klo gk bisa ya 2 kemungkinan dia setuju guru gembul gak setuju ust. Nuruddin atau dia gak punya referensi..
@@abetandryan1209 bg bukannya kesimpulan debat itu adalah ngebuktiin eksistensi ilmiahnya tuhan ya dan malah ust nurudin nolak bahasan gugem tentang dzatnya?
Iya setuju,, bisa di pelintir ini berarti kan orang, dg niat..
Faktanya,, mualaf2 barat dan di belahan negara manapun,, pertama kali cinta dg Alquran ya dg baca terjemahan ke bahasa mereka masing-masing. Bukan bahasa Arab.
Mantap nih ada counter balik.
Makin cerdas nih karena ada sanggahan.
Pasti dapat baiknya nih.
Saya sdh nonton sampe habis, saya sub gugel udh lama banget, dan saya se7 di point pertama, kalau klaim beliau yg tak mau ketergantungan dengan dengan orng lain dalam memahami islam yaa, menjadi bias dengan point pertama, karena bener aja beliau saja tak bisa bahasa arab, dan ilmu untuk membaca dan memahami bahasa arab, masih tergantung terjemahan
tpi di sisi lain saya juga mau nge kritik admin untuk pendapat ke 2 yg memakai contoh tabel penjualanan buah, menurut saya admin ada sedikit kekeliruan di sini, yaitu menyamai al quran dengan data duniawi yg sejatinya mentah/netral, yg membutuhkan pemrosesan dari manusia, dalam hal ini pemrosesan secara ilmiah,
naah apakah al quran yg merupakan kitab keyakinan yg dikatakan beberapa ulama bukan lah kitab sains juga perlu memakai metodologi ilmiah untuk memahaminya? , bagi saya hal itu sebuah kontradiksi memahami hal yg bersifat dokrin menggunakan metodologi ilmiah
karena bagi saya (pribadi) alquran itu tidak secetek itu, bukan buku yg berisi data mentah yg membutuhkan pemrosesan dari manusia lagi, tapi petunjuk dari tuhan,
apakah petunjuk/instruksi adalah data mentah?, yaa tidak, karena instruksi itu berisi tata cara/tuntunan yg sudah jelas, sehingga tak memerlukan Pemrosesan lagi untuk memahaminya, tapi yaa di butuhkan juga logika untuk memahami instruksi yg di mksd bukan berarti bukunya yg berisi kode mentah, tapi kita ya sebagai user yg memerlukan logika untuk memahami perintahnya,
edit : mengatur paragraf dan tanda baca hehe
Tambahan : maksd saya adalah jikalau al quran di samakan dengan data mentah yg perlu di proses dahulu, justru bagi saya itu sdh bukan menunjuk bahwa ia pantas menjadi kitab suci, karena (nilai) nya masih ketergantungan dengn manusia dan metodologi duniawi, dan jikalau Al quran di mengerti dengan metodologi duniawi, maka menghasilkan tafsiran" sebagai output dari "penerjemahan" secara ilmiah tersebut, yg berujung kita malah mengikuti output dari berbagai pemprosen ini bukannya al quran itu sendiri, jika al quran di samakan dengan data mentah yaa
Tpi di sisi lain saya juga se 7, bahwa Allah menurut kan alquran bukan menjadi sebuah buku ajaib yg tak ada siapapun yg tahu itu apa dan berguna apa, Tuhan juga secara sepaket menurunkan alquran bersama penerjemahnya siapaa?, yaa Nabi Muhammad SAW, tpi bagi saya beliau adalah satu" nya mahkluk atau apapun itu yg berhak menerjemahkan alquran , karena beliau maksum, dan memang sebagai penyempurna ajaran, jadi penerjemah" setelah beliau yaaa, saya kurang begitu meyakini keakuratan mreka, yg tak bermodalkan kelebihan seperti Nabi, jadi bagi saya cukup Al quran dan sunnah
Yang saya pahami dari gagasan guru gembul soal belajar Islam secara mandiri lewat Al-Qur'an yah seperti ini.
Al-Qur'an di pahami guru gembul dan mayoritas muslim sebagai doktrin artinya isinya sudah final. Meskipun dalam penerapan masih terbuka dengan penafsiran. Akan tetapi karena Al-Qur'an dipahami sebagai sesuatu yang mapan maka tidak bisa di samakan dengan data mentah. Bahkan Al-Qur'an sendiri mengklaim dirinya mudah dipahami jadi klo kita bicara Qur'an sebagai sumber doktrin ajaran Islam, mengatakan Al-Qur'an harus dipahami lewat metodologi ilmiah jadi rancu.
@faker1014 benar bang, anda telah merangkum maksd saya wkwwk makaseeh 😅🙏
iya lagi 😅 keren bang asli lanjut bang jujur gw juga suka atas pemikiranya pak gembul tapi bukan berarti tidak ada yng sepenuhnya bener dengan chenel bisa ada bantahan yang lebih baik d kedua pihak mantap bang
berkah nya membuat konten yg membahas Pak Guru Gembul,
dia bukan pejabat pemerintah,
dia bukan orang kaya raya,
dia hanya orang biasa,
profesinya hanya Guru biasa,
dia juga membuat kontent dari ide sendiri,
tapi banyak konten creator kebagian berkah view nya naik, sering jadi fyp, akhirnya dapet cuan buat kasih makan anak istri,
luar biasa, subhanallah
semangat bang kontennya, jujur gw suka sama pemikiran guru gembul tapi gw kadang skepetis apa bener semua pemikirannya ga ada kesalahan, jadi di sini gw bisa menilai dari sudut pandang yang berbeda
Ide siapapun itu sebenernya bukan masalah dan udah pasti debatable, yang jadi masalah, mayoritas masyarakat kita mulai dari warga biasa sampe pejabat, terbiasa dengan pola pikir biner, rendah literasi, makanya problem solving malah suka jadi problematik.
Setuju. Biasanya kalau ada 2 pendapat yang bertolak belakang, salah satu pihak pasti mati-matian membela bahwa pendapatnyalah yang paling benar dan yang satunya lagi salah. Kan, bisa juga dua-duanya benar.
Emg harus revolusi sdm
@@Indra-j1i revolusi sistem pendidikan
angkat topi gagasan konsep 'dakwah digital' begini. ini multi dimensi tapi mudah dipahami oleh penonton, salut.
Masalahnya, kalau memang itu KITAB SUCI buatan Tuhan, kenapa engga setiap orang bisa memahaminya...???
Mestinya kalau memang buatan Tuhan, harusnya mudah dipahami, bahkan oleh orang awam pun dan dari berbagai bangsa.
Masa kalah oleh PANDUAN TUTORIAL buatan manusia.
Intinya kalau memang buatan Tuhan, maka harus mudah dipahami, bukan ribet sekali harus dipandu guru ini dan guru itu.
bener,, apakah tuhan menciptakan kitab suci itu eksklusif?
apakah tuhan itu menciptkan kitab suci untuk orang tertentu saja?
Apakah tiba-tiba Anda bisa membaca Panduan Tutorial?
@@kasturidangaharu harus nya tidak begitu susah kalo memang kitab suci di buat oleh tuhan dan di peruntukan untuk seluruh manusia
@@katanadaofficial4046 Klo laper, mau makan saja gak cukup cuma dipikirin makanannya. Hrs cari duit, beli bahan makanan, dimasak, dst. Bahkan klopun sudah di atas piringpun ttp hrs disendokin, masukin ke mulut, dikunyah, baru ditelan. Ribet ya?
Belajar bembaca butuh guru.
Meskipun saya paham ada orang yang merasa konten seperti ini terkesan hanya untuk meraih perhatian atau sekadar sensasi, saya melihat ini sebagai sebuah ajakan untuk mulai berpikir lebih dalam, untuk nggak takut berpikir dengan cara yang berbeda. Setelah itu, baru kita bisa mengarahkan diri untuk belajar berpikir secara lebih sistematis dan metodis. Tentu saja, kalau sudah terbiasa dengan cara berpikir yang lebih terstruktur, mungkin konten seperti ini sudah tidak terlalu berkesan. Tapi untuk banyak orang yang masih berada di fase mencari perspektif dan mulai menilai secara kritis, saya rasa, cara seperti ini bisa menjadi pemicu yang bagus agar mereka mulai terbuka terhadap ide-ide yang lebih luas. Jadi, meskipun ada cacatnya, saya rasa pendekatan gugem bisa jadi pemantik yang bermanfaat dalam mendorong orang untuk lebih reflektif dan terbuka dalam berpikir.
Gurgem itu sudah jelas bisa memisahkan mana ilmiah mana tdk, kalau kalian masih bawa2 agama keilmiah ya kalian hanya berusaha cocokologi namanya
Maksudny yg divideo? Kan ga ada bawa2 agama itu divideo
@@Falefihalo7172lah itu konteksnya lagi membhas podcast harry pras yg membahas agama bagaimana bisa bilang ngga ngomongin agama??
@@kudupiye8282 bukan video harry pras maksud saya, tp video ini
Ribet amat. Menurut saya ilmiah itu ya masuk akal gitu aja
@@Falefihalo7172 video ini adalah bantahan dri si pembuat konten akan narasi yg ada di podcast harry pras yg bahas tentang agama jadi itu bantahan yg dibuat oleh nya jadi bukan bahas agama menurut anda??dia bwa kitab suci,ritual keagaman jadi itu bukan agama gitu ya??apa definisi agama menurut anda harus pakai bahasa arab ya??
Beragama itu mudah, meskipun sulit pada prakteknya
Yang bikin sulit ya diri kita sendiri, adapun faktor external hanya complement penderitaan
Contoh dalam masalah riba, BPR atau Bank yang ngakunya syariah tapi tetep main riba
Yaitu akad murobahah bil wakalah. Melekatkan suatu akad pada tempat yang gak semestinya
Padahal rulesnya simpel, berhutang itu tanpa denda dan bunga. Pinjem 100 jt pulangin juga 100 jt
Tapi kalau KUR BSI (contoh nyata) pinjem 100 mulanginnya 110 juta koma sekian
Tapi karena lembaga pingin cuan, gak mau terlinat langsung pakai ada mudharobah atau musyarokah, gak mau nanggung resiko, akhirnya akadnya di akal2in pakai atas nama lembaga yang uangnya diserahkan kepada debitur (murobahan bil wakalah) yang akal2an
Pertanyaannya,
yang berhajat disini debitur atau lembaga?? Ya jelas debitur
Status lembaga cuma ngutangin, tapi mau uangnya juga beranak pinak. Mau untung, tapi gak mau usaha, sedangkan bisnia itu ya resikonya pasti fluktuatif, gak selalu cuan
Akhirnya yang susah kedua belah pihak, kan konyol, bunuh diri bareng2 namanya😂
So dari sini aja udah bermasalah akadnya, jadi ribet, gara2 dirinya sendiri baik lembaga atau debiturnya sendiri, ada yang udah tapi tapi pura2 gak tau karena udah kepepet butuh dana segar
Padahal udah jelas beragama itu mudah..
Sama halnya juga soal pajak, sudah jelas pajak itu kezholiman, haram dilakukan, negara gak dalam kondisi perang berkepanjangan, SDA melimpah ruah, merdeka udah 8 dekade, tapi jadinya malah ribet sendiri karena hawa nafsu, yang jadi korban rakyatnya sendiri. Negara malah kalah sama korporasi swasta yang lebih jago nyari cuan, kan konyol namanya 😂
Apalagi negara melegalkan praktek riba hampir di segala lini, semua fasilitas berbayar seperti PLN, PAM, TELKOM, Pegadaian dari negara semuanya melekat denda maka jadi riba
Biaya jasa 100
Klo telat bayar jasa kena denga 10
Jadi totalnya mestinbayar 110 = riba
Elu yang bayar, elu juga kena dosa riba 😂 kan konyol
Rakyat yang gak punya power konsekwensinya harus patuh, ancamannya pidana cuma gara gak mau bayar riba, kebodohan namanya 😂
Belum lagi negara melegalkan transaksi penjualan emas ke pihak ANTAM yang gak yadan bi yadin, mislan bi mislin.
Bukanlah disebut akad transaksi emas yang halal kalau serah terima uang dan emas gak disaat itu, yakni satu meja di moment itu, tapi pencairan uang malah ditunda ke esok hari dengan alasan gak lagi pakai cash money, sedangkan emas sudah diserahkan, maka ini sama saja riba
Padahal beragama mudah
Apa bunyi perintahnya, lakukan
Bahkan semua hal baru di zaman sekarang yang sifatnya diluar dari peribadatan masih bisa digali halal-haramnya dari kaidah fiqih yang ada, dengan syarat jujur, jangan di akal2in kayak contoh murobohah bil wakalah tadi
Jadi ya... Beragama itu mudah
Ada contohnya (dalam peribadatan) lakukan
Adapun urusan inovasi sarana dan prasarana dunia silahkan kembangkan dengan syarat on the track hukum asal halal-haram
Jadi beragama itu mudah
Nanti hilang sendiri itu praktek2 nyleneh legalisasi riba, pajak dan bid'ah
Tapi bukan berarti bergama itu mudah, jangan lantas malah bermudah2 ya (gampangan) pakai kaidah "Asal yang penting baik" padahal harus "benar" dulu, adapun "baik" nya nyusul belakangan, jangan dibalik 😂
Apapun itu
yeuh kirain beneran ngebantah gugem ngomongin science..
saya setuju sama isi video ini dan saya juga ada beberapa dari statement guru gembul yg ingin saya kritik, tapi terkait topik penafsiran Al-Quran yg di bahas guru gembul saya kira point yg mau di sampaikan guru gembul bukan seperti yg di jelaskan di video ini, bukan membela guru gembul karena saya bukan fans beliau juga, tapi terkadang dalam komunikasi itu apa yg hendak disampaikan pembicara bisa menjadi berbeda ketika sampai ke pendengar
cmiww
Alhamdulillah pak gugem sudah bnyak mencerahkan dari video2 nya,,
Dan yg disampaikan banyak yg rilet sama kehidupan saat ini..
Terkadang orang yang tidak tahu apa-apa mudah sekali diapa-apain.
6:16 Mantap banget penjelasan perumpaannya bang, salut bisa nemu perumpamaanya yg mudah dipahami👍
Lu bilang yg layak pakai metode itu imam mazhab dan ternyata bahkan maulidan benar2 belum ada di zaman keempat imam tersebut wkwk
Denger ulang lagi vidionya
Pelan. Telaah lagi maksudnya
SDM rendah susah untuk faham maksud seseorang ...
@@azzedinedragon9454 maklum bro sumbu pendek wahaboy
@@anangmulyadi9734 telaah apa bang orang analoginya aja udah bias banget antara data science dan Al-Qur'an, dari analogi ini aja udah cacat
@Nawafmilfi analogi apa pemahaman sampeain yg cacat
Atau emang anda sebangsa gugem dan heri pras yg mengaku belajar langsungvke quran dan hadist
Padahal untuk memahami bahasa alquran aja mustahil bisa kalau tanpa melalui ulama atau guru
NICE BRO SAYA SUKA....mknya saya lebih suka mendengarkan ilmu agama dr orang yg dasar keilmuan nya kuat... seperti Ustadz Fiiranda, Ustadz Khalif Basalamah, Ustadz Syafiq Riza Basalamah dll...intinya beragama itu harus sesuai panduan Rasulullah SAW insya Allah mudah dan simple...
in ngmnongin gugem ap ngmngin dri sndri bngung gw😅
😫😂🤣🫠
Agak absurd
Intinya video ini
GAK JELAS😅😅😅
Belum bisa mencerna brti
widih mantab gus, ane juga nulis tentang ini di threads ane betapa bahayanya pemikiran gugem, bukan berarti gue benci ya, tapi mengingatkan aja. Dan antum bahas dengan lebih detail. Keren
*Betul, wajib kritik logical fallecy atau kethololan haqiqi dari GURU GEMBLUNK* 🎉
dari awal gw ga tertarik sama dia, penjelasannya bnyak yg aneh seenak jidatnya hnya berdasarkan akal akalan pikirannya sendiri tanpa ilmu yg mumpuni
@kusnadiqr2931 betul,, gurGem, hanya sekedar opini pribadi yang dipaksakan untuk agar publik mempercayai ke'Absahan ucapannya, padahal banyak yang keliru dan salah konsep dan konslet logika.
@@Ahmadzam1919 sangat bahaya sekali buat yg awam yg tidak memiliki pondasi agama, apalagi zaman sekarang bnyak org tdk mau bertalaqi langsung dengan guru pembimbing yg mumpuni, kebanyakan belajar via mbah google sama mbah youtube
Nah, cocok. Ini penjelasan komprehensif. Baik content creator maupun penikmatnya mesti pandai melakukan check n recheck informasi.
Sains ngomingin agama, lucu
Ganti jadi pohon filsafat aja bang, ga usah bawa2 sains
@@didisantoso4546Bukan dibawah pohon science tapi dibawah pohon Socrates 😭
jika seorang yg merasa saintis tapi membahas agama secara subjekti dan mengklaim nya sebagai hal yg objektif itu adalah bentuk cocoklogi😂😅
dari pendekatan sains dan agama saja sudah jauh berbeda.
agama itu iman(wajib percaya) baik yang sudah terbukti maupun tidak terbukti.
sedangkan sains bahkan yang sudah kelihatan didepan mata (pemandangan bumi yang datar) itu masih bisa dipertanyakan, dan ternyata kesimpulan akhir adalah bumi bulat.
jadi agama menekankan pada iman(yakin yang utama, benar salah urusan nanti).
sedangkan sains, bahkan yang keiatan nyata didepan mata masih bisa skeptis dan dipertanyakan keberadaanya(skeptis) tidak musah percaya.
@@agussulowo nah baru gua komen channel ini bahaya banget gua yakin yang nonton banyak anak kecil yang gak bermentor, gua bilang kalo semua based on science mungkin lo gak bakal percaya kisah mukjizat nabi dulu, karena semuanya harus based science dan udah skeptis duluan karena denger cerita nabi belah laut 😅
Gw suka sama konten lu bang, lu udah ngekritik kesalahan berfikir konten kreator yang bisa mempengaruhi cara pikir penontonnya. Gw harap lu bisa mengkritik ulama2 palsu, habib2 palsu, dan gus2 yang sesat yang perkataan atau cara berfikirnya dapat mempengaruhi cara berpikir jamaahnya seperti dongeng khurafat,dll. Gw tunggu bang kyk gininya karena secara logika orang2 seperti ini memiliki pengikut yang gak sedikit 🫡
Out of the box nih. Gokil pisan analisisnya. Analogi lintas batas alias terintegrasi. Haul Ctrl+F 😂Lanjutkan 👍
Mantapss...ada pendapat yg setuju,ada juga yg kurang stuju...tpi ini kritik yang membangun...keren👍👍
Smoga lebih bnyak lagi chanel kaya gini...biar lebih bnyak refwrensi👍👍
Ayat ini cukup untuk menjawabnya. Karena manusia suka sekali mempersulit diri, padahal Allah telah memudahkan segala urusannya.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ
Dan sesungguhnya telah *Kami mudahkan al-Qur`ân untuk (menjadi) pelajaran,* maka adakah orang yang (mau) mengambil pelajaran? [al-Qomar/54:17]
Ibnu katsir menjelaskan: “(Maksudnya) Kami sudah memudahkan lafazhnya, dan Kami sudah memudahkan (memahami) maknanya bagi siapa saja yang menghendaki agar manusia dapat mengambil pelajaran. Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran dari al-Qur`ân yang sudah Allâh Azza wa Jalla mudahkan untuk dihafal dan dimengerti”? (Tafsir Ibnu Katsir 7/478)
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
فَإِنَّمَا يَسَّرْنَاهُ بِلِسَانِكَ لِتُبَشِّرَ بِهِ الْمُتَّقِينَ وَتُنْذِرَ بِهِ قَوْمًا لُدًّا
Maka *sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qur`ân itu untuk bahasamu* agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan al-Qur`ân itu kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang. [Maryam/19:97]
Orang-orang yang berkata "Alquran itu sulit di pahami", "bahasa sastra tingkat tinggi" , "harus belajar di pesantren ini, ilmu itu, kitab ini kitab itu" , tak lain karena ia telah termakan syubhat iblisiyah (yang dilontarkan Iblis) untuk memalingkan manusia dari mencari kebenaran. Justru semakin tinggi level sastra nya, maka seharusnya semakin mudah sastra itu utk dimengerti. Bukan malah makin sulit.
Iblis telah menutup-nutupi fakta dari banyak pasang mata manusia masa kini, mengaburkan kenyataan bahwa Alquran diturunkan juga tak lain kepada kaum yang bodoh (jahiliyah), Alquran itu diturunkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala melalui Jibril kepada kaum yang tidak bisa baca tulis..
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آَيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ
“Dialah yang mengutus kepada kaum yang ummi seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (as-Sunnah).” (QS. al-Jumu’ah: 2)
Bandingkan, mana yg lebih pintar. Kamu manusia-manusia yg hidup di zaman ini, atau orang-orang Mekkah dan Madinah yg hidup di masa Jahiliyah dulu? Jangan membodohi diri sendiri sebagai hujjah untuk mempersulit diri dari mempelajari Alquran (harus belajar ini dululah, itu dululah, pesantren dulu lah). Padahal firman Allah jelas dalam QS Al-Qomar:17.
Saya sangat suka dengan penjelasan anda, Mudah di pahami, auto subscribe
Saya salah satu penonton guru gembul sampai skarang , dan skarang nemu lg chanel bagus disini...
Serunya guru gembul itu kadang beberapa kontennya cuman asbun aja karena ada informasi menarik yang beliau baca. Buat orang yang ngerti, ya cuman dengerin aja kayak baca berita menarik yang nemu di internet atau gimana. Kontennya tuh kadang ngajak mikir tapi kadang kalau didengerin kocak juga
Jadi pemateri seminar di sekolah cocok nih abangnya 🔥
sy, yg dulu sekolah jurusan ipa, bljr logika mtk, jd faham penjelasan di sini. Anak sy, yg blkr di pesantren, bljr aqidah, mantiq dan ilmu kalam, menjlskn k sy faham penjelasan ust. Nuruddin. Alhamdulillah. Mudah2an kami tdk tersesat dg pondasi ilmiah kami.
Andaikan aku bisa ngasih 10 ribu Like... pasti langsung kukasih saat ini juga..
MaasyaaAllaah..
Sy Subs Gugem jg..hmpir setiap beliau upload video,sy selalu nonton..,TPI ketika Gugem berbicara agama Islam,sy males nntonnya,kdang sy skip..Krn sy slalu TDK sependpt..,TPI sy bingung bagaimana cara membantah pndpt Gugem..,trnyata di Chanel ini jwbannya..😊
Go Indonesia emas 2025 kalo anak2 mudahnya kayak gini. Semangat terus bang.
Jeg menyala wiii.🙌🙌🙌
Kayanya gak bisa ditelen mentah-mentah, kita harus tau fundamentalnya dulu. Jangan karena penggiringan kita lupa fundamental awalnya.. Dia juga kan menepis kekeliruan based on science. Artinya emang abang ini science nerd karena emang itu yang dipelajarin dan dengan cara itu dia menjawab. Jadi kita tetep balik ke referensi Al-Qur'an dan sunnah dan pendapat orang yang paham. Kita gak bisa ngambil mentor dari orang yang "freestyle" alias cuman karena dia lack of knowledge dia bisa menepis semua argumentasi based on science kalo gitu dia punya ideologi bisa rusak, dan banyak orang yg gua kenal karena dia science nerd berujung gak percaya tuhan karena dia telen mentah semua buku yang dia baca.
3:26 simplenya, kita emang baca al quran, tp kita ga dapet intisarinya kalo belajarnya sendiri.
Logika Guru Gembul Menurut sains? Inimah menurut Lu sendiri Kocak 5 menit awal wah oke nih pembahasannya setelah 5 menit berlalu makin ngaco blunder nyesel gue nontonnya
0:34 tapi om, Einstein pernah bilang, "perang dunia ke 4 nanti akan menggunakan senjata tradisional (bambu, kayu dsj)" , kurang lebih seperti itu perkataan nya.
PERTANYAAN NYA, KOK HAMPIR SEMUA ORANG PERCAYA...??
Aku sempet jg merasa khawatir dgn pola pikir guru gembul terlebih subscriber dah tambah banyak.
Huh tumben nemu yang bagus, biasanya yang ngekritik itu cuman orang yang gak mau imam atau gus panutannya dikritik pak gembul
Semoga di Indonesia makin banyak channel2 yang seperti ini 🙏😇
Keren bang👍👍 semoga tetap konsisten bikin konten mengedukasi seperti ini,,, auto subscribe