Bener sih kita sebagai utama yang udah bisa nyoblos punya tanggung jawab untuk setidaknya rada melek politik untuk memilih siapa orang yang sekiranya menurut kita cocok berada di kursi itu dan juga awasi dan kritik kalo dia udah keluar jalur dari apa yang diperjuangkan tapi kalo dia tetap berubah dari jalur awalnya kataku tinggalin aja cari orang lain yang didukung itu gagasan/ide nya dia jangan pernah mendukung figur/orang karena biasanya bisa berubah-ubah kalo boleh pake pengandaian kaya naik angkot aja mau ke tujuan mana misalnya angkot 1 nya cuma sampe titik c tapi tujuan nya kita ke titik f cari angkot lain yang bisa anterin ke titik f, sekian opini saya yang saya juga kutip dari bang Pandji Pragiwaksono masih bisa diperdebatkan semoga bisa dipahami
Pada pemilu tahun 2019 yg lalu, ada dua kubu yg maju yaitu pak Jokowi melawan pak Prabowo, menurut saya plus minus sih karena saya kurang suka dengan cara pak prabowo berorasi, kalau pak jokowi saya kurang cocok dengan partai yg mengusungnya. Saat itu saya sangat tidak tertarik dan apatis terhadap dunia politik. Semua teman saya berada di pihak prabowo dan saya ketika ditanya, saya menjawabbkalau saya kurang cocok dengan prabowo, teman" saya mengira saya pro jokowi padahal tidak juga. Saya mulai mengikuti dan mau mencaritahu berita" politik itu setahun yg lalu ketika ramai Perkara MK dan Intrik" politik yg terjadi atas pencalonan Gibran. Sejak saat itu mata saya seperti dibuka, saya baru memahami pentingnya awareness terhadap apa yg terjadi di negara ini, karena kita tahu kalau pejabat" itu bukanlah malaikat yg bebas dari dosa. Tanpa kita sadari banyak hal yg terjadi dalam hidup kita itu terkait baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kebijakan yg di ambil oleh pemerintah. contoh: harga bahan pokok, lapangan pekerjaan, biaya UKT perguruan tinggi, dll. Dulu saya apatis terhadap demonstrasi yg dilakukan oleh mahasiswa karena selain saya tidak memahami apa masalah yg diangkat, saya juga tipe org yg pacifist serta cenderung menerima apa adanya. Sekarang saya mendukung demonstrasi karena kalau kita mengikuti apa" yg terjadi pada indonesia beberapa tahun terakhir, saya rasa pemimpin sekarang memang sudah kelewatan. Kita sebagai rakyat harus menunjukkan kalau kita tidak mudah di bohongi dan hanya menerima apa adanya. Walaupun begitu saya kurang suka terhadap aksi demonstrasi yg anarkis, dan tidak membenarkan kekerasan yg dilakukan baik dari pendemo maupun aparat. Aparat juga sering melakukan tindakan" yg berlebihan.
Bener sih kita sebagai utama yang udah bisa nyoblos punya tanggung jawab untuk setidaknya rada melek politik untuk memilih siapa orang yang sekiranya menurut kita cocok berada di kursi itu dan juga awasi dan kritik kalo dia udah keluar jalur dari apa yang diperjuangkan tapi kalo dia tetap berubah dari jalur awalnya kataku tinggalin aja cari orang lain yang didukung itu gagasan/ide nya dia jangan pernah mendukung figur/orang karena biasanya bisa berubah-ubah kalo boleh pake pengandaian kaya naik angkot aja mau ke tujuan mana misalnya angkot 1 nya cuma sampe titik c tapi tujuan nya kita ke titik f cari angkot lain yang bisa anterin ke titik f, sekian opini saya yang saya juga kutip dari bang Pandji Pragiwaksono masih bisa diperdebatkan semoga bisa dipahami
Pada pemilu tahun 2019 yg lalu, ada dua kubu yg maju yaitu pak Jokowi melawan pak Prabowo, menurut saya plus minus sih karena saya kurang suka dengan cara pak prabowo berorasi, kalau pak jokowi saya kurang cocok dengan partai yg mengusungnya.
Saat itu saya sangat tidak tertarik dan apatis terhadap dunia politik. Semua teman saya berada di pihak prabowo dan saya ketika ditanya, saya menjawabbkalau saya kurang cocok dengan prabowo, teman" saya mengira saya pro jokowi padahal tidak juga.
Saya mulai mengikuti dan mau mencaritahu berita" politik itu setahun yg lalu ketika ramai Perkara MK dan Intrik" politik yg terjadi atas pencalonan Gibran.
Sejak saat itu mata saya seperti dibuka, saya baru memahami pentingnya awareness terhadap apa yg terjadi di negara ini, karena kita tahu kalau pejabat" itu bukanlah malaikat yg bebas dari dosa. Tanpa kita sadari banyak hal yg terjadi dalam hidup kita itu terkait baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kebijakan yg di ambil oleh pemerintah.
contoh: harga bahan pokok, lapangan pekerjaan, biaya UKT perguruan tinggi, dll.
Dulu saya apatis terhadap demonstrasi yg dilakukan oleh mahasiswa karena selain saya tidak memahami apa masalah yg diangkat, saya juga tipe org yg pacifist serta cenderung menerima apa adanya.
Sekarang saya mendukung demonstrasi karena kalau kita mengikuti apa" yg terjadi pada indonesia beberapa tahun terakhir, saya rasa pemimpin sekarang memang sudah kelewatan. Kita sebagai rakyat harus menunjukkan kalau kita tidak mudah di bohongi dan hanya menerima apa adanya.
Walaupun begitu saya kurang suka terhadap aksi demonstrasi yg anarkis, dan tidak membenarkan kekerasan yg dilakukan baik dari pendemo maupun aparat. Aparat juga sering melakukan tindakan" yg berlebihan.