Tanya Jawab Mengenai Desain Masjid (Oleh Fauzan Noeman)

Masjid itu dua macamnya
Satu ruh, lainnya badan
Satu di atas tanah berdiri
Lainnya bersemayam di hati
Tak boleh hilang salah satunya
Kalau ruh ditindas, masjid hanya batu
Kalau badan tak didirikan, masjid hanya hantu
Masing-masing kepada Tuhan tak bisa bertamu
-------
Petikan dari puisi berjudul "Seribu Masjid Satu Jumlahnya" karya Emha Ainun Nadjib di atas secara tersirat menggambarkan pesan tentang perlunya manusia memahami tentang spektrum aspek tangible dan intangible dalam kehidupannya sebagai makhluk Tuhan.
Hal yang menarik jika dikaitkan dengan eksistensi sebuah Masjid adalah bagaimana sebenarnya tempat ibadah tersebut sebaiknya dipandang mulai dari ketika direncanakan sampai dengan dia didirikan. Dimana kehadirannya yang terdefinisikan melalui fisik
bangunan serta pertalian bentuk dan ruang, sebenarnya merupakan sebuah usaha manusia untuk menjembatani aspek-aspek yang tidak terdefinisi dengan mudah.
Benarkah usaha manusia tersebut akan membuatnya menghadapi kondisi penuh keterbatasan? Ataukah sebenarnya justru dengan memahami hal-hal mendasar akan membuat manusia mampu mengembangkan upaya pendefinisiannya?
-------
Pembahasan akan mengambil sudut pandang tentang bagaimana proses yang dilalui Arsitek terkait dengan perencanaan atau desain sebuah Masjid. Hal ini akan memberikan gambaran tentang bagaimana konteks dan batasan akan turut serta menjadi pedoman bagi Arsitek disamping pergulatan kreativitasnya di dalam mengartikulasikan sekian banyak aspek mulai pelaksanaan ibadah sampai dengan asas perancangan Arsitektur

[@barliarsitektur]

👍