Это видео недоступно.
Сожалеем об этом.

Goa Cerme, Pernah Menjadi Tempat Pertemuan Wali Songo Untuk Membahas Pendirian Masjid Agung Demak,

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 20 апр 2024
  • Goa Cerme di temukan pada Tahun 1800 oleh Wali Songo. Sejarah Goa Cerme adalah keberadaan wali songo yang sedang singgah di tempat ini untuk menjalankan syiar agama islam di beberapa daerah di pulau jawa. Dahulu goa ini di gunakan untuk kegiatan pertemuan pembahasan tentang agama islam.
    Pada Tahun 1983 masyakat sekitar Goa mulai memanfaat mata air tersebut. Sehingga pada tahun tersebut Yayasan Bethesda membangun akses ke wilayah Goa cerme dan dijadikan destinasi wisata. Dilanjutkan pada Tahun 1995 Goa Cerme mulai dikelola dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul hingga sekarang.
    Goa Cerme terletak di Padukuhan Ploso Kalurahan Giritirto Kapanewon Purwosari Kabupaten Gunungkidul sedangkan halaman Goa terletak di wilayah Srunggo, Selopamioro Kabupaten Bantul. Goa Cerme memberikan sensasi wisata air, yang mana di dalam Goa terdapat air yang mengalir sepanjang masa, sehingga para wisatawan saat berkunjung ke Goa Cerme dapat masuk ke dalam Goa. Jarak antara mulut goa hingga ke ekor goa sepanjang 1,2 km dengan jarak tempuh sekitar 1,5 jam atau 2 jam. Di dalam Goa kita juga disuguhkan pemandangan yang menakjubkan dimana batu-batu terlihat seperti diukir.
    music : • Donkgedank - SEWELAS (...

Комментарии • 6

  • @linggarjati7034
    @linggarjati7034 3 месяца назад

    Hadir kak

  • @tjahndeso9456
    @tjahndeso9456 3 месяца назад +1

    25 Maret 2021, persis 1hari sebelum 1 suro 1934 aku ke goa cerme ini sendiri tidak berani masuk, namun ketika hendak kembali, aku ketemu rombongan mobil Espass hijau plat H, aku ngobrol dan meminta ijin utk ikut masuk dan diijinkan.
    Melihat penampilan rombongan berjumlah 8 orang yg seperti para pelaku spiritual kejawen atau tepatnya seperti penampilan para parnormal, aku meminta ijin utk nanti ketika sdh didalam goa, ritual apapun yg mereka lakukan aku tidak akan ikut dalam ritualnya.
    Permintaanku dikabulkan namun aku diminta membantu membawa jerigen kosong dan botol bekas air mineral 1,5 litenan yang mereka bawa, dan aku setuju.
    Akhirnya kami 9orang masuk goa, susur sungai didalam goa hanya berbekal 1buah senter logam berbaterai 3, karena saat itu belum ada senter charge seperti sekarang ini.
    Dan saat itu kami juga belum dibekali pengaman seperti helm, sepatu dsb, bener2 apa adanya, hanya pakaian yang nempel di badan, itupun basah semua saat susur sungai di dalam goa.🙏

    • @tjahndeso9456
      @tjahndeso9456 3 месяца назад +1

      Di tiap lokasi yang mereka sakralkan mereka selalu berhenti melakukan ritua dg membakar dupa dan mantra2, aku hanya menunggu, karena aku tidak ikut dalam ritual tsb.
      Beberapa tempat yang disebut narasumber dlm Vidio ini aku masih ingat menjadi lokasi ritual mereka, yaitu air zamzam dan keraton, atau keraton ini menurut rombongan yg aku ikuti, katanya keraton Ratu Kasur inten.
      Tempat lainnya yang tidak disebut dalam video ini dan menjadi lokasi ritual dalam goa saat itu adalah, banyu Perwitasari,, banyu penguripan dan kerajaan Prabu Pandu Panukmo.
      Nama2 tempat tsb menurut rombongan yg aku ikuti.🙏
      Ada hal aneh yg kualami saat didalam goa justru bukan saat ritual, tp saat perjalanan menyusuri sungai tsb aku melihat seperti gamelan berupa bende dg bagian tengah yg menonjol berwarna keemasan, tp bagian badannya berwarna gelap, mengambang di tengah sungai yg kami lalui.
      Saat itu tidak ada nafsu utk memeriksa atau bahkan mengambil benda tsb, aku yg berada di barisan paling belakang agak heran, karena orang2 didepanku seperti tak melihat benda tsb.
      Aku hanya mengelus bagian tengah yang berwarna keemasan dr benda tsb, jadi aku jg tidak tahu apakah itu logam atau hanya batu ditengah sungai yang kami lalui.
      Keanehan kedua juga aku temukan bukan saat ritual, yaitu di pinggir sungai sebelum alirannya belok ke kiri dipinggir sebelah kanan aku memegang kayu berukir menancap diantara batu lantai goa dan langit2, aku mencoba mencabutnya, namun tak bergerak samasekali.
      Stelah sekitar 2jam didalam goa, kamipun keluar, dan aku ceritakan semua yang kualami, ternyata dalam rombongan tsb hanya aku yang melihat semua itu, tp menurut mereka memang ada gamelan goib dalam goa tsb, mungkin itu gamelan yang dimaksud oleh narasumber dlm video ini.
      Tp aku hanya melihat 1buah bende lho, bukan gamelan sepangkon slendro-pelog.

    • @tjahndeso9456
      @tjahndeso9456 3 месяца назад +1

      Masih lanjut, saat itu waktu sekitar jam 14.30 setelah usai susur sungai di dalam goa cerme, aku ditanya oleh pimpinan rombongan bernama Pak Suroso, apakah masih akan ikut atau pulang, karena penasaran dg kehidupan spiritual rombongan tsb, aku akhirnya ikut.
      Ternyata mereka akan menyambut malem 1 suro di pesisir selatan.
      Aku mengikuti mobil Espass hijau plat Semarang tsb ke pantai selatan, depan gerbang retribusi Parangtritis Ki belok kanan lewat perkampungan dan Pelelangan ikan (TPI) menuju pantai Depok, mereka melakukan ritual di pinggir pantai sembari membakar dupa, lagi-lagi aku hanya menonton sambil merokok di hamparan pasir pantai.
      Saat itu suasana sangat ramai, pantai dipenuhi wajah2 paranormal, dukun dan para pelaku klenik sepertinya.
      Setelah selesai ritual, aku diajak ke markas utama mereka di sebelah Utara gunung pasir, tempat itu mereka namai Rowo Aji.
      Ternyata komunitas mereka sudah ada yang sampai di Rowo Aji sebelum kami datang, katanya yg belum hadir yang dari Lawu.
      Rowo Aji setelah aku telusuri di google Map, ternyata adalah bernama Pesanggrahan Hadi Gelung.
      Hadi Gelung adalah nama Pimpinan utama komunitas ini, tp aku tidak ketemu saat itu.
      Oia Pak Suroso yang menjadi pimpinan rombongan dalam mobil Espass yg kuiikuti tsb, saat aku ke semarang, ku temui, rumahnya di sampangan, sebelah timur kreteg Wesi dikiri jalan arah menuju Jatingaleh, diatas jalan, namun beliau sekarang sudah meninggal.
      Kagem Almarhum Pak Suroso mugi lepas parane, jembar kubure, dipun apuro sedoyo dosa naliko ing alam donya, katampi ing surganing Gusti Alloh.🙏
      Amin

    • @tjahndeso9456
      @tjahndeso9456 3 месяца назад +1

      Maaf ngladrah, itu sepengal kisahku seputaran goa cerme.
      Di akhir perjalananku saat itu, aku pulang meninggalkan kawasan pantai selatan sekitar jam 21.30 dalam basah gerimis tanpa jas hujan aku sampai rumah tengah malam langsung lelap diatas kasur sampai pagi
      😂