Sejarah Aqidah Asy'ariyah dan Mu'tazilah - Hikmah Buya Yahya

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 8 сен 2024
  • 5 Identitas diri sebagai Muslim sejati :
    1. Agamaku Islam
    2. Manhaj Ahlu Sunnah wal Jamaah
    3. Pengikut Asy'ariy & Maturidiy
    4. Bermadzhab yang 4 (khususnya Syafi'i)
    5. Bertasawuf
    Follow our Channel :
    Website : buyayahya.org/
    TV Channel : www.albahjah.tv/
    Radio : radioqu.com/
    Audio Channel (mp3) : buyayahya.net/
    Facebook Page : / buyayahya.al. .
    Instagram : / buyayahya_a. .
    Google + : plus.google.co...
    INFORMASI INFAQ CENTRE AL-BAHJAH :
    Bank Syariah Mandiri (BSM)
    No. Rek : 7 2004 2009 2
    KODE BANK : 451
    a/n : Yayasan Al Bahjah
    CP : 085311222225
    LEMBAGA PENGEMBANGAN DAKWAH AL-BAHJAH
    Jl. Pangeran Cakrabuana No. 179 Blok Gudang Air Kel. Sendang Kec.Sumber Kab. Cirebon 45611

Комментарии • 486

  • @djokowardono4607
    @djokowardono4607 4 года назад +14

    Kita hidup di jaman yg sdh berba mudah, ini adalah rahmat buat generasi kita. Oleh krnnya kita bisa dg mudah belajar agama dan bisa membandingkan mana yg berdasar dalil yg kuat dan logis yg asli datang dr Rasulullah.

    • @bintangcerdas1856
      @bintangcerdas1856 2 года назад +1

      Anda nggak bisa,.kalo anda tidak punya basid keilmuan yang cukup...Karana otak anda pasti nyungsep memahami dalil dari orang yang nggak ahli dalam beristidlal.

    • @musafircinta413
      @musafircinta413 2 года назад +1

      😊😊 emang mampu bang ??? 🤔🤔 hati - hati belajar tampa guru syaitanlah gurunya .

  • @nurqolbi2452
    @nurqolbi2452 2 года назад +4

    Buya terima kasih atas ilmunya 😭🙏 Semoga Buya senantiasa sehat dan diberikan umur yang panjang lagi berkah aaamiin. Indonesia masih sangat butuh ulama seperti Buya

  • @novarizal1186
    @novarizal1186 3 года назад +4

    Wahai Orang 2 yang beriman, Kenalilah Al Qur'an dan Sunah agar Kita bisa membedakan yang Haq dan yang Batil agar Kita tidak tersesat dalam menjalankan Ujian dunia ini....

    • @bintangcerdas1856
      @bintangcerdas1856 2 года назад +1

      Gimana cara mengenalinya kalau anda nggak pernah belajar

  • @rumaniazhar1573
    @rumaniazhar1573 3 года назад +5

    SUBHANALOH SEMOGA ALLOH AZZA WA JALLA SELALU MELINDUNGI BUYA AAMIIN YRA.👍

  • @rojulirojuli2032
    @rojulirojuli2032 2 года назад +3

    Trimakasih Buya atas penjelasanya, Ya Alloh lindungilah kami dari kesesatan akidah yang menyimpang, semoga Alloh mengampuni orang2 yang lupa tidak tahu Aamiin..

  • @tawhidchannel3035
    @tawhidchannel3035 5 лет назад +13

    sebuah percakapan Asyariyah (AS) dan Ahlussunah (AH)
    AH : Allah itu melihat, maha mendengar, dan mencipta
    AS : Tidak, berarti Allah seperti mahluq. karena punya mata dan telinga. yang benar Allah itu Qudrat (berkuasa)
    AH : Berarti Allah engkau samakan dengan mahluq, karena mahluq juga punya kuasa?
    AS : Beda, berkuasanya Allah beda Dengan kuasanya mahluq
    AH : Nah, begitu juga mendengar nya Allah dan melihatnya Allah pasti beda dengan mahluq
    ليس كمثله شيء

    • @fizanfizan4108
      @fizanfizan4108 5 лет назад +7

      Tdk pernah aku mndengar aswj berkata allah tdk melihat dan mendengar dan mencipta. Wahabi mmg pakar mencipta fitnah utk mburukkn aswj.

    • @azhariisnan1041
      @azhariisnan1041 5 лет назад +6

      As:melihat Allah bukan dengan mata kaya mata manusia,mendengar Allah bukan dengan telinga kaya telinga manusia,,,setahu saya sih begitu tks

    • @masvi2n
      @masvi2n 4 года назад +2

      Dusta, yg mengatakan AS berpendapat Allah tidak melihat mendengar

    • @rahmansyahsyah3990
      @rahmansyahsyah3990 4 года назад

      Monyet bertangan tapi tangan monyet gk sama dgn tanganmu !!...tapi ttp aja bertangan...begitulah wahabi

    • @ahmedkreasi
      @ahmedkreasi 4 года назад

      Kuasa itu bukan bentuk. Itu sifat.

  • @yayakhidayat5282
    @yayakhidayat5282 4 года назад +3

    Level Ustadz bahkan Kyai pun ternyata harus terus belajar sampai akhir hayat.
    Apalagi spt saya yg kurang ilmu ini.

  • @giribib9661
    @giribib9661 4 года назад +14

    Ceramah super subhat.
    Akidah Imam Syafi'i *tidak sama* dg Akidah Imam Abul hasan al asyari dan Abu Mansur al Maturidi.
    Imam Syafi'i *meyakini* Allah Ta'ala berada di langit.
    Imam Abul hasan al asyari dan Abu Mansur al Maturidi *meyakini* Allah Ta'ala tidak bertempat ( *Murni, ini adalah Akidah Mutazilah* )
    Berbeda ....sangat berbeda.

    • @kamunanyaaaaaaaaaaaaaaaaa
      @kamunanyaaaaaaaaaaaaaaaaa 4 года назад +3

      Masih ingat Muhammad al fatih?sebaik baiknya panglima perang dalam hadits Rasulullah
      Muhammad al fatih maturidiah,juga sufi, tarekat nya tarekat Naqshabandiyah,para tentaranya Asy'ariah dan maturidiah,,
      Salahuddin al Ayyubi juga Asy'ariah,dan masih banyak tokoh berakidah Asy'ariah karena Asy'ariah adalah mayoritas,,
      Masya Allah

    • @maskarebet5372
      @maskarebet5372 4 года назад +2

      @@kamunanyaaaaaaaaaaaaaaaaa emang urusannya apa dengan al fatih atau al ayubi? Kalau aqidah sesat ya sesat saja sekalipun yang meyakini orang ternama. Dan yang kau sebut itu bukan dari kalangan tiga generasi pertama, jadi persetan sekalipun orang sepenuh bumi pada beraqidah asyari atau maturidi...

    • @rasport3670
      @rasport3670 2 года назад +1

      @@maskarebet5372 lu yang sesat mah bambang, komen itu pake ilmu jangan pake nafsu setan

    • @hambakawulo6274
      @hambakawulo6274 Год назад

      Iki piye

    • @Banitamim566
      @Banitamim566 7 месяцев назад

      Ibnu tumart pengikut asyairah ah adalah pembantai ulama ..

  • @10mviews33
    @10mviews33 5 лет назад +5

    Obat utk pemahaman akidah yg melenceng ttg asy'ariyyah, maturidiyah, adalah qs 3 ayat 7.

  • @yati_azkiyahchanel9002
    @yati_azkiyahchanel9002 3 года назад +3

    Maasya Allah..Syukron Buya atas penjelasannya 👍👍

  • @yudiiska
    @yudiiska 4 года назад +4

    bacain kitab Al ibanah tadz...itu aqidah terakhir beliau setelah tobat dari mu'tazilah. Beliau menetapkan Allah beristiwa di atas Arsy...bukan dimana2...Allah punya tangan, punya mata,....dll.

    • @rahmansyahsyah3990
      @rahmansyahsyah3990 4 года назад

      Kamu punya tangan monyet juga . Tapi tangan monyet gk sama dgn tanganmu..tapi sama2 bertangan....!! Iya toh

    • @mohdrahimi3180
      @mohdrahimi3180 4 года назад +1

      @@rahmansyahsyah3990 Tangan. Kaki. Mata itu lmbang perbuatan Allah swt..Allah swt melipat langit dgn tangan kanannya..Dlm hadis Allah swt melipat bumi dgn tangan kirinya..Tangan dn kaki bukan bermakna anggota..Allah swt tak berangota tubuh seperti makhluk,,Baca quran dn hadis mesti faham maksudnya..Semoga Allah beri faham agama seperti nabi sw dn sahabat dn satukan ummat islam..Aamin..

    • @sugengsugeng4409
      @sugengsugeng4409 3 года назад

      emang Alloh beristiwa di Arsy..ber istiwa menurut Alloh maknanya dserahkan pada Alloh..mungkin ini lebih selamat...kalo beristiwa menurut kita bersemayam ..bersemayam dlm bhs indo artinya duduk...Alloh duduk di atas Arsy..apa kita gga tahu yg namanya duduk.
      apa gga kebayang dgn perkataan duduk...gga usah tanya duduknya seperti apa...tp kebayang apa engga..

  • @dangukeunmurotal9422
    @dangukeunmurotal9422 5 лет назад +10

    Alhamdulillah saya berlepas diri dari aqidah asyariyah

    • @tombakzld1605
      @tombakzld1605 5 лет назад +2

      Saya berlepas diri dari akidah wahabi mujassimah

    • @ikhwah_9873
      @ikhwah_9873 5 лет назад +2

      @@tombakzld1605 Wahabi teros
      Yang dituduh
      Muhammad bin Abdul Wahab = Wahabi?.. harusnya kan muhammadi.
      Yang benar
      Abdul Wahab bin rustum = khawarij bahkan ulama sempat berfatwa dia sesat.
      Wahabi = propaganda Syiah dan kolonial Inggris. Itulah mengapa imam Bonjol dicap Wahabi. Coba liat pandangan Soekarno dan Buya Hamka tentang Wahabi.

    • @aryagading2941
      @aryagading2941 5 лет назад

      @@tombakzld1605 baru tahukan kamu tentang penisbatan WAHABI,,,,hehehehe

    • @tombakzld1605
      @tombakzld1605 5 лет назад

      @@ikhwah_9873 akidah wahabi Mngatakan Allah bertempat..,bin baz saja bangga Mngatakan dirinya wahabi..,ibnu saud dan Muhammad Abdul wahab berkolaborasi dgn tentara inggris untuk khilafah ustmani

    • @tombakzld1605
      @tombakzld1605 5 лет назад

      @@aryagading2941 sdh lama mas bro

  • @ariefwidyantoro1745
    @ariefwidyantoro1745 Год назад

    Semoga kita selalu berusaha terus tholabul ilmi sehingga paling mendekati bagaimana Islam diamalkan oleh Rasulullah Shollalohu Alaihi Wassalam dan 3 generasi terbaik Islam sesudahnya....tholabul ilmi insyaAlloh menjadi sunatullah cara mencari kebenaran tsb. Barokalloh fiikum...

  • @fachmizacky6427
    @fachmizacky6427 3 года назад +4

    Abul Hasan sendiri telah kembali ke pangkuan manhaj Salaf, dan mengikuti aqidah Imam Ahmad bin Hambal. Yaitu menetapkan seluruh sifat-sifat yang telah Allah tetapkan untuk diriNya, dan yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam hadits-hadits shahih, dengan tanpa takwil, tanpa ta’thil, tanpa takyif dan tanpa tamtsil.

    • @Lantanum057
      @Lantanum057 2 года назад

      ruclips.net/video/8mTcJK8dMLQ/видео.html

  • @mcpurbadidi1409
    @mcpurbadidi1409 5 лет назад +4

    Kenapa kita selalu menjustifikasi paham dengan pertentangan seperti Perang? sungguh kita menjadi kerdil dan sombong.mereka para pemikir islam dari jaman dulu telah menyumbangkan karya intelektual yg sudah memperkaya hasanah islam, pengetahuan dan pemahaman yg memperkaya kita.bagi kita selalu menghargai pemikiran siapapun mereka.

  • @mrlompat7433
    @mrlompat7433 6 лет назад +10

    Ya Allah,,, sadarkanlah buya yahya, supaya kembali pada Alquaran dan hadist, jangan taklid pada ulama,,,

    • @jalankreatif531
      @jalankreatif531 6 лет назад +4

      Mr Lompat mending taklid pada ulama, dripda lu taklid pda setan

    • @fariznurfalah
      @fariznurfalah 5 лет назад +4

      jangan taklid....Lucu sekali,, dirinya sendiri menuruti apa yang diajarkan guru nya sendiri. berarti ente ga usah ngaji cuk... ente ngaji sama google aja sana cari al-qur'an. inget alqur'annya jangan ada terjemahan, kalau pake terjemahan berarti ente taklid sama yang nerjemahin, terus inget al-qur'an yang ada syakalnya, kalau pake berarti ente taklid wkwkwk... pemahaman macam apa kau ini.. manusia ane lu... so so an kembali al-qur'an hadist, kaya yang langsung paham aja... masih pake al-qur'an terjemah aja udah bisa berfatwa yaaa... hadeeeeuh

    • @yurdanidani3284
      @yurdanidani3284 5 лет назад +2

      Muslim hijrah ..setuju aku sma kamu ...mreka ngaji dengan salafi ya kyak gitu

    • @usinbae2924
      @usinbae2924 5 лет назад

      @@fariznurfalah mndingan kt bljr trus....biar kt tau apa itu taklid..

    • @usinbae2924
      @usinbae2924 5 лет назад

      @@fariznurfalah mndingan kt bljr trus....biar kt tau apa itu taklid..

  • @asmaracipto2808
    @asmaracipto2808 2 года назад

    Alhamdulillah, nambah pengetahuan tentang AKIDAH, Terima kasih Buya atas pencerahannya...

  • @acehalfaqir6516
    @acehalfaqir6516 2 года назад

    KEADAAN MANUSIA DALAM HAL KEBENARAN ADA TIGA GOLONGAN :
    1.ada yg mencarinya
    2. ada yg mengikutinya
    3 dan ada pula yg tidak pernah peduli apa itu kebenaran.
    Manusia yg mencari kebenaran ada yg menemukannya dan ada yg tidak menemukannya bahkan ia bermusuhan dengannya.
    Sedangkan manusia yg mengikuti kebenaran, ada yg sadar bahwa yg ia ikuti itu memang kebenaran dan ada juga yg sekedar ikut-ikutan saja.
    Dan manusia yg tak pernah peduli dengan apa itu kebenaran, inilah manusia yg keadaannya lebih buruk dari binatang, artinya binatang lebih mulia daripada nya (surat al A`raf: 187).
    Dimana Ia hanya mengikuti apa saja yg sesuai dgn selera nafsunya dan menguntungkan nafsunya itu, Tanpa pernah ia peduli apa itu kebenaran atau pun bukan.
    Adapun manusia-manusia pencari kebenaran dan menemukannya, mereka senantiasa mengikutinya, dan tak pernah peduli dlm mengikutinya (apa itu dicaci, dicela, dihina, di ancam dan lain sebagainya) serta selalu mempertahankannya, sekali pun nyawa taruhannya. Karena kebenaran yg ia capai adalah sesuatu yg tak ternilai harganya, tak ada angka-angka yg bisa menilainya. Ia merasakan betapa sulitnya mencapai kebenaran itu, berjuta macam pikiran ia peras untuk mengkritisi suatu hal yg ingin ia nyatakan sebagai kebenaran. Berbagai upaya ia lakukan untuk mencapai kebenaran itu, tak kenal lelah atau pun lemah dlm mencarinya, karena ia tahu dibalik semua itu terdapat sebuah kebahagian abadi yg bisa menghapus semua hal yg ia rasakan dalam mencari, mengikuti dan mempertahankan kebenaran ini.
    Inilah mereka para seeker (pencari kebenaran) sejati.
    Dan sejarah telah membuktikan para seeker sejati ini, itulah mereka yg terbanyak dari umat Rasulullah sebagai pembawa Islam kebenaran sejati, dengan berbagai macam peninggalan mereka dlm perjalanan mereka itu. Mereka ini dipilah dalam tiga kelompok besar yg masing-masing menemukan kebenaran menurut metode taktik strategi mereka, yaitu ulama kalam dengan aqal mereka yg dipelopori oleh dua Imam besar, Imam Asy`ari dan Imam al Maturidi.Ulama fuqaha dan muhadditsin dgn penelitian dan pemahaman mereka yg dipelopori oleh Imam-Imam besar 4 mazhab, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi`i dan Imam Hambali. Dan ulama sufiyyah dengan dzauqi mereka itu, yg di pelopori oleh Imam Hasan Bashri, Imam Junaid al Baghdadi, dan Imam al Ghazali rahimullahu'an dan semua orang-orang yg berjalan di atas manhaj mereka. Walaupun demikian, pilahan ini hanya bersifat tinjauan semata, seperti halnya Imam al Ghazali, beliau selain dikenal sebagai seorang tokoh sufi, beliau juga seorang ahli fiqih dan hadits juga, sehingga beliau dijuluki sebagai Hujjatul Islam.
    Adapun manusia pencari kebenaran, lalu ia bermusuhan dengannya. Ini disebabkan karena keyakinan yg ia yakini bahwa apa yg ia capai itulah kebenaran, padahal bukan. sebagaimana maklum, kebenaran adalah sesuatu yg mutlaq dan murni,yg tidak bercampur dengan kebathilan sedikit pun. Dan ia tidak bisa di klaim oleh siapapun bahkan kita lah yg harus berpihak padanya (kebenara)
    Adapun manusia yg mengikuti kebenaran dan mengetahuinya, itulah orang-orang yg mendalami peninggalan para seeker itu dlm mencari kebenaran, serta senantiasa mengikutinya.
    Karena mereka juga merasakan sebagaimana yg para seeker itu rasakan, dan berbuat sebagaimana perbuatan mereka.
    Adapun manusia yg mengikuti kebenaran sekedar ikut-ikutan saja,ia tak begitu memberi arti terhadap kebenaran itu, bahkan kebenaran bisa saja ia tinggalkan baik secara keseluruhan ataupun hanya sebagian saja. Karena ia tak merasakan bagaimana proses menemukan kebenaran itu,orang seperti ini keadaannya ibarat kritikus makanan yg hanya bisa merasakannya saja, tanpa pernah merasakan bagaimana susah dan sulitnya membuat makanan yg lezat. Dan bisa saja ia masuk kedalam kelompok terakhir yaitu manusia yang tak pernah peduli dgn kebenaran.
    The seeker___

  • @sunnah-nx9ft
    @sunnah-nx9ft 5 лет назад +3

    Kita beribadah,, berdawah, karna ada dalil, dan karna allah,,bukan karna orng banyak, bukan karna cari popoliritas, bukan karna takut dibenci orang,,jd kita tenang ja kalo dimusuhi oleh banyak orang ,tenang ja kalo diberi gelar dgn gelar2 macam2lah,,

    • @MuhammadIsmail-ip4zr
      @MuhammadIsmail-ip4zr 5 лет назад +1

      Wahabi suka mementahkan dalil.. Wahabi otak Yahudi

    • @zeroz9012
      @zeroz9012 5 лет назад +1

      @@MuhammadIsmail-ip4zr kaum NUsantara ngomong ahlul sunnah wal jamaah tapi jenggot pada di cukur ehh malah dikatai jenggot bikin tambah goblok!! Mantap dah kaum NUsantara ahlul dajjal wal jamaah .

    • @singsonge522
      @singsonge522 5 лет назад

      Agama baru atau gimana ?

    • @allyshodiq6968
      @allyshodiq6968 4 года назад

      WABABI...pengikut albani

  • @kikiaryadi9452
    @kikiaryadi9452 4 года назад +4

    Akidah adalah dasar pemikiran kitabterhadap Allah ,, alangkah baiknya menukil dgn dalil2 soheh !

  • @mahmudhikari1111
    @mahmudhikari1111 2 года назад +3

    Asy'ariyah dan maturidiyah adalah Ahlusunnah wal jamaah

  • @koilol1754
    @koilol1754 4 года назад +13

    Adakah dari ke 4 imam Mazhab yang menginkari Allah diatas Langit??

  • @mukjiojie2448
    @mukjiojie2448 5 лет назад +14

    kalau saya ingin mengikuti femahaman nabi dan sahabat

    • @achmadalfian9084
      @achmadalfian9084 5 лет назад

      Bodoh...

    • @mukjiojie2448
      @mukjiojie2448 5 лет назад

      @@achmadalfian9084 Ber arti menurut kamu ajaran nabi dan para sohabat bodoh gitu

    • @alix13gamerz18
      @alix13gamerz18 5 лет назад

      gi mna loe mau mengikut nabi dan sahabat?

    • @mukjiojie2448
      @mukjiojie2448 5 лет назад

      @@alix13gamerz18 Sollu ale

    • @mukjiojie2448
      @mukjiojie2448 5 лет назад

      @Wendi Khan imam akhmad bin hambal

  • @ruangdiskusi554
    @ruangdiskusi554 3 года назад +2

    Alhamdulillah, Barokallah Fiikum Buya... Mohon izin merangkum 🙏 ;
    5 Identitas diri sebagai Muslim sejati :
    1. Agamaku Islam
    2. Manhaj Ahlu Sunnah wal Jamaah
    3. Pengikut Asy'ariy & Maturidiy
    4. Bermadzhab yang 4 (khususnya Syafi'i)
    5. Bertasawuf

    • @buyayahyaofficial
      @buyayahyaofficial  3 года назад

      Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. terima kasih banyak atas rangkumannya. kami akan masukan kedalam deskripsi video. semoga semakin bermanfaat dan pahala kebaikan mengalir untuk anda. terima kasih (admin)

    • @hanafisupartosaad427
      @hanafisupartosaad427 2 года назад +1

      Ini sesat bro

    • @adaslalu1190
      @adaslalu1190 2 года назад

      @@hanafisupartosaad427ngawur lu

    • @marcjacobs1341
      @marcjacobs1341 2 года назад

      @@adaslalu1190 🤣🤣🤣🤣🤣

  • @sunnah-nx9ft
    @sunnah-nx9ft 5 лет назад +8

    Sudah sunatullah semakin jauh dari jaman kenabian dan sahabat semakin banyak orng2 yg menyimpang dari islm yg murni dan banyak berbuat bid,ah .. Sesuai hadissaheh, kata nb , generasi terbaik pd jamanku, jaman sahabat, dan jaman tabiin. ...jg sesuai hadissaaheh ,,, umatku akan pecah jd 73 gol.

    • @azhariisnan1041
      @azhariisnan1041 5 лет назад

      Terus yang 72 itu gimana,,,,
      Dan yang 1 gmna dan siapa

  • @wongkulon7815
    @wongkulon7815 5 лет назад +6

    Asari hanya menetapkan sifat wajib bagi Allah hanya tujuh adapun 20 sifat wajib bagi Allah itu gabungan dari dua tokoh 7 dari asari dan 13 dari mbah maturdi.
    7 + 13 = 20

    • @maskarebet5372
      @maskarebet5372 4 года назад +1

      😁
      Jadi dari lek asyari 7 tambah punya mbah maturidi 13 jadinya 20 😯
      Ana baru paham sekarang 😁

  • @giribib9661
    @giribib9661 4 года назад +12

    *SUBHAT2 BUYA YAHYA*
    DIMANAKAH ALLAH TA'ALA MENURUT 4 IMAM MAZHAB
    Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad semuanya bersepakat bahwa Allah menetap tinggi di atas seluruh makhluk-Nya.
    Imam Abu Hanifah mengatakan dalam Fiqh Al-Akbar,
    مَنْ اَنْكَرَ اَنَّ اللهَ تَعَالَى فِي السَّمَاءِ فَقَدْ كَفَرَ
    “Barangsiapa yang mengingkari keberadaan Allah di atas langit, maka ia kafir.” (Lihat Itsbatu Shifat Al- ‘Uluw, Ibnu Qudamah Al Maqdisi, hlm. 116-117)
    Imam Malik bin Anas mengatakan,
    اللهُ فِي السَّمَاءِ وَعِلْمُهُ فِي كُلِّ مَكَانٍ لاَ يَخْلُوْ مِنْهُ شَيْءٌ
    “Allah berada di atas langit. Sedangkan ilmu-Nya berada di mana-mana, segala sesuatu tidaklah lepas dari ilmu-Nya.” (Lihat Al-‘Uluw li Al-‘Aliyyi Al- Ghaffar, hlm. 138)
    Diriwayatkan dari Yahya bin Yahya At Taimi, Ja’far bin ‘Abdillah, dan sekelompok ulama lainnya, mereka berkata, “Suatu saat ada yang mendatangi Imam Malik, ia berkata: “Wahai Abu ‘Abdillah (Imam Malik), Allah Ta’ala berfirman,
    الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
    “Allah menetap tinggi di atas ‘Arsy.” (QS. Thaha: 5). Lalu bagaimana Allah beristiwa’ (menetap tinggi)?” Dikatakan, “Aku tidak pernah melihat Imam Malik melakukan sesuatu (artinya beliau marah) sebagaimana yang ditemui pada orang tersebut. Urat beliau pun naik dan orang tersebut pun terdiam.” Kecemasan beliau pun pudar, lalu beliau berkata,
    الكَيْفُ غَيْرُ مَعْقُوْلٍ وَالإِسْتِوَاءُ مِنْهُ غَيْرُ مَجْهُوْلٍ وَالإِيْمَانُ بِهِ وَاجِبٌ وَالسُّؤَالُ عَنْهُ بِدْعَةٌ وَإِنِّي أَخَافُ أَنْ تَكُوْنَ ضَالاًّ
    “Hakekat dari istiwa’ tidak mungkin digambarkan, namun istiwa’ Allah diketahui maknanya. Beriman terhadap sifat istiwa’ adalah suatu kewajiban. Bertanya mengenai (hakekat) istiwa’ adalah bid’ah. Aku khawatir engkau termasuk orang sesat.” Kemudian orang tersebut diperintah untuk keluar. (Lihat Al-‘Uluw li Al-‘Aliyyi Al-Ghaffar, hlm. 378)
    Inilah perkataan yang shahih dari Imam Malik. Perkataan beliau sama dengan robi’ah yang pernah kami sebutkan. Itulah keyakinan Ahlus Sunnah.
    Imam Syafi’i berkata,
    القول في السنة التي أنا عليها ورأيت اصحابنا عليها اصحاب الحديث الذين رأيتهم فأخذت عنهم مثل سفيان ومالك وغيرهما الإقرار بشهادة ان لااله الا الله وان محمدا رسول الله وذكر شيئا ثم قال وان الله على عرشه في سمائه يقرب من خلقه كيف شاء وان الله تعالى ينزل الى السماء الدنيا كيف شاء وذكر سائر الاعتقاد
    “Perkataan dalam As Sunnah yang aku dan pengikutku serta pakar hadits meyakininya, juga hal ini diyakini oleh Sufyan, Malik dan selainnya : “Kami mengakui bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah. Kami pun mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” Lalu Imam Asy Syafi’i mengatakan, “Sesungguhnya Allah berada di atas ‘Arsy-Nya yang berada di atas langit-Nya, namun walaupun begitu Allah pun dekat dengan makhluk-Nya sesuai yang Dia kehendaki. Allah Ta’ala turun ke langit dunia sesuai dengan kehendak-Nya.” Kemudian beliau rahimahullah menyebutkan beberapa keyakinan (i’tiqod) lainnya. (Lihat Itsbatu Shifat Al-‘Uluw, hlm. 123-124)
    Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanya, “Apa makna firman Allah,
    وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ
    “Dan Allah bersama kamu di mana saja kamu berada.” (QS. Al-Hadid: 4)
    مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ
    “Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya.” (QS. Al-Mujadilah: 7)
    Yang dimaksud dengan kebersamaan tersebut adalah ilmu Allah. Allah mengetahui yang ghoib dan yang nampak. Ilmu Allah meliputi segala sesuatu yang nampak dan yang tersembunyi. Namun Rabb kita tetap menetap tinggi di atas ‘Arsy, tanpa dibatasi dengan ruang, tanpa dibatasi dengan bentuk. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Kursi-Nya pun meliputi langit dan bumi.”
    Diriwayatkan dari Yusuf bin Musa Al Ghadadiy, beliau berkata,
    قيل لأبي عبد الله احمد بن حنبل الله عز و جل فوق السمآء السابعة على عرشه بائن من خلقه وقدرته وعلمه بكل مكان قال نعم على العرش و لايخلو منه مكان
    Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanyakan, “Apakah Allah ‘azza wa jalla berada di atas langit ketujuh, di atas ‘Arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya, sedangkan kemampuan dan ilmu-Nya di setiap tempat (di mana-mana)?” Imam Ahmad pun menjawab, “Betul sekali. Allah berada di atas ‘Arsy-Nya, setiap tempat tidaklah lepas dari ilmu-Nya.”
    (Lihat Itsbatu Shifat Al-‘Uluw, hlm. 116)

    • @aliaminfansyuri4620
      @aliaminfansyuri4620 Год назад

      Hati2 jaga mulut dgn mudah menyduh org berbuat syubhat .... kau nanti akan dimintai pertanggungjawaban olh Allah SWT kelak di akhir !!! Bila kau beda pendapat jgn langsung menjustifikasi bhw org melakukan perbuatan subhat .... !!!! Ingat itu adzab api neraka itu amat pedih ... !!!!

    • @afiqamirul
      @afiqamirul 4 месяца назад

      ​@@aliaminfansyuri4620Hujah telah didirikan..antum tidak mau terima..tiada paksaan..😊😊😊

  • @indra-mu5be
    @indra-mu5be 5 лет назад +2

    Islam ahlu sunnah wal jamaah asy syari'ah maturidiyah bermahdzab sufiyah

  • @aryagading2941
    @aryagading2941 5 лет назад +3

    Aku adalah Asy'ari,,,,, itulah DOKTRIN..

  • @dhaniwidi9573
    @dhaniwidi9573 2 года назад +1

    Pendapat Syeikh Bin Baz:
    (Ulama Besar, Mufti di Arab Saudi.)
    Asy'ariyah adalah Ahlusunnah dalam perkara yg mencocoki Ahlusunnah. Namun mereka bukan Ahlu Sunnah dalam permasalahan Asma' wa shifat.
    Ahlu Sunnah wal jamaah adalah menyikapi ayat2 dan hadist2 tentang sifat Allah sebagaimana datangnya
    mengimani bahwasanya sifat2 tersebut adalah benar secara makna, tanpa menyerupakan Allah dengan mahkluknya.
    inilah yg dikatakan Malik bin Annas rahimahullah, Al Aiza'i, Ibnu Al Mubarak, Asy Syafi'i, Abu Hanifah, Ahmad, ast Tsauri dan semua Imam terdahulu, begitu juga para sahabat serta Nabi dan Rosululloh,
    atas mereka shalawat dan salam.
    Mereka tidak MenTakwilkan sifat2 Allah sebagaimana Asy'Ariyah, Seperti juga yg dilakukan kelompok Jahmiyah, Mu'tazilah mereka itu menTakwilkan Sifat2 Allah dengan makna yg lain.
    Wajib bagi kita menetapkan sebagaimana datangnya. Mengimani bahwasanya sifat2 itu adalah benar, seperti sifat: Rohmah, Murka, Ridho, Tertawa dsbg. Namun sifat2 Allah tersebut tidak seperti kita, tidak boleh menyerupakan Allah dengan makhluk. Kita juga tidak boleh menTakwil, Namun harus mengimani sifat2 tersebut sebagaimana datangnya bahwasanya sifat2 itu benar.
    Tidak menyerupakan dengan makhluk, dengan mensucikan tanpa meniadakan sifat2 tersebut.
    Menetapkan sifat2 Allah yg Maha Suci tanpa merubah maknanya.
    inilah perkataan yg benar sesuai dituliskan imam2 Ahlusunnah dalam kitab2 mereka, Seperti Ibnu Khuzaimah, Abdulah ibn Ahmad, Utsman bin Said ad Darimi dan generasi setelahnya seperti Ibnu Taimiyah, Ibnul Qoyim baik dari Salaf maupun Khalaf.

  • @usinbae2924
    @usinbae2924 5 лет назад +20

    Alangkh ..baiknya klo di sertai dngn dalil hujjah yg kuat..
    Krna hanya hujah dalill yg kuatlh yg akn..menjwab knp org" awam bnyk yg berfikir..

    • @janjijhony9669
      @janjijhony9669 5 лет назад +2

      😀... Manaqib seorang ulama sesudah rasulullah kok pakai dalil ??? Dalil opo ??? Kebiasaan nih...😂😂😂.... Cukup baca sejarah hidupnya.tapi yg asli lho yaaaa.!!!.. Bukan yg aseli trus di tambah2 dgn pendapatnya sendiri... Biar cucok dgn akidah kelompok tertentu... Ini mah membawa opini ke arah tertentu !!!
      Hehehe biasanya ada yg begitu ... suka Memutar balikan fakta...

    • @jamalsa3884
      @jamalsa3884 3 года назад +1

      Ini bahas sejarah. Klw mau lu search bahasan ttg faham asy'ariyahnya

    • @Lantanum057
      @Lantanum057 2 года назад

      @@janjijhony9669 ruclips.net/video/8mTcJK8dMLQ/видео.html

    • @Lantanum057
      @Lantanum057 2 года назад

      @@jamalsa3884 jgn hanya dari satu pihak, coba nonton dari pihak lain juga ruclips.net/video/8mTcJK8dMLQ/видео.html

    • @jamalsa3884
      @jamalsa3884 2 года назад

      @@Lantanum057 apa yg belajar dr pihak lain? Asy'ariyah versi salafi? Klw mau belajar betul2 apa itu mu' tazilah, mujassimah, asy'ariyah langsung ke pokoknya. Cari guru mu'tazilah dr kaum liberalis, cari guru mujassimah dr salafi, cari guru asy'ariyah dr kalangan asy'ari. Jangan belajar asy'ariyah dr liberalis atau salafi. Gk nyambung. Malah jadi fitnah. mengeluarkan asy'ariyah dr ahli sunnah itu sama artinya lu bilang sesat atau kafir ke seantero pengikut asy'ariyah. Tp gk heran juga yg namanya salafi memang kerjaannya menuduh sesat orang. Sesat artinya neraka. Kafir lah semua selain golongan sampean...
      Intinya, Silahkan pilih yg sesuai dg hari nurani atau kadar kemampuan berpikir sampean. Yg jelas gua & asy'ariyah bukan tukang nuduh sesat orang. Agama ini bukan utk memecah tp utk mempersatukan. Sunnah itu lebih dr sekedar omongan tp tindakan. Kalau ngomong sunnah, tp sebentar2 "mensesatkan/mengkafirkan" orang, itu bukan sunnah Rasulullah, tp sunnah dajjal.

  • @950886994
    @950886994 5 лет назад +1

    Subhanallah...tuduhan yg tdk berdasar.

  • @HambaAllah-yp4dy
    @HambaAllah-yp4dy 6 лет назад +3

    Insya Allah, Kyai Buya amalnya shalih karena ilmunya bermanfaat tersebar di youtube, Aamiin

  • @leonardonangcikboy4814
    @leonardonangcikboy4814 3 года назад +2

    Banyak yg menghujat akidah Asy'ari ah dari kalangan akidah Ibnu Taimiyah di komentar ini, beda guru beda pula pemahaman Wahaboy, sampai kiamat juga berdebat begini terus

    • @rommynaufal8534
      @rommynaufal8534 Год назад

      Muhammadiyah itu rujukannya rata2 ibnu taimiyah

  • @sunnah-nx9ft
    @sunnah-nx9ft 5 лет назад +5

    Kata nb, tinggalkan lah olehmu debat, walaupun kamu benar,,maka kamu akan dibuatkan rumah disurga,,,

  • @bapakaki5079
    @bapakaki5079 2 года назад +2

    Alhamdulillah saya knal manhaj salaf . Yg benar2 ahlusunah waljamaah.

  • @hanafisupartosaad427
    @hanafisupartosaad427 2 года назад +1

    Dari firqoh2 Islam yg sekarang masih ada, maka asy'ariyyah ini yg paling dekat dgn ahlus sunnah. Tapi mereka akudahnya telah tercampur ilmu kalan bin teoligi. Akudah Islam yg asli murni itu adalah skidah 4 Imam madzhab. Yaitu akidah atsariyyah...akidahnya para sahabat.

  • @HaryantoSMP1PaliyanGK
    @HaryantoSMP1PaliyanGK 5 лет назад +2

    Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa ketika turun ayat dari Surat Al-Maidah: 54, Rasulullah memberitakannya sambil menepuk pundak sahabat Abu Musa al-Asy’ari, seraya bersabda: “Mereka (kaum tersebut) adalah kaum orang ini!!”. Dari hadits ini para ulama menyimpulkan bahwa kaum yang dipuji dalam ayat di atas tidak lain adalah kaum Asy’ariyyah, karena sahabat Abu Musa al-Asy’ari adalah moyang dari al-Imâm Abu al-Hasan al-Asy’ari.
    Dalam penafsiran firman Allah di atas: “Maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Dia cintai dan kaum tersebut mencintai Allah....” (QS. Al-Ma’idah: 54), al-Imâm Mujahid berkata: “Mereka adalah kaum dari negeri Saba’ (Yaman)”. Kemudian al-Hâfizh Ibn Asakir dalam Tabyîn Kadzib al-Muftarî menambahkan: “Dan orang-orang Asy’ariyyah adalah kaum yang berasal dari negeri Saba’".
    Penafsiran ayat di atas bahwa kaum yang dicintai Allah dan mencintai Allah tersebut adalah kaum Asy’ariyyah telah dinyatakan pula oleh para ulama terkemuka dari para ahli hadits. Lebih dari cukup bagi kita bahwa hal itu telah dinyatakan oleh orang sekelas al-Imâm al-Hâfizh Ibn Asakir dalam kitab Tabyîn Kadzib al-Muftarî. Beliau adalah seorang ahli hadits terkemuka (Afdlal al-Muhaditsîn) di seluruh daratan Syam pada masanya. Al-Imâm Tajuddin as-Subki dalam Thabaqât asy-Syâfi’iyyah menuliskan: “Ibn Asakir adalah termasuk orang-orang pilihan dari umat ini, baik dalam ilmunya, agamanya, maupun dalam hafalannya. Setelah al-Imâm ad-Daraquthni tidak ada lagi orang yang sangat kuat dalam hafalan selain Ibn Asakir. Semua orang sepakat akan hal ini, baik mereka yang sejalan dengan Ibn Asakir sendiri, atau mereka yang memusuhinya”.
    Lebih dari pada itu Ibn Asakir sendiri dalam kitab Tabyîn Kadzib al-Muftarî telah mengutip pernyataan para ulama hadits terkemuka (Huffâzh al-Hadîts) sebelumnya yang telah menafsirkan ayat tersebut demikian, di antaranya ahli hadits terkemuka al-Imâm al-Hâfizh Abu Bakar al-Bayhaqi penulis kitab Sunan al-Bayhaqi dan berbagai karya besar lainnya.
    Al-Hâfizh Ibn Asakir dalam Tabyîn Kadzib al-Muftarî menuliskan pernyataan al-Imâm al-Bayhaqi dengan sanad-nya dari Yahya ibn Fadlillah al-Umari, dari Makky ibn Allan, berkata: Telah mengkabarkan kepada kami al-Hâfizh Abu al-Qasim ad-Damasyqi, berkata: Telah mengkabarkan kepada kami Syaikh Abu Abdillah Muhammad ibn al-Fadl al-Furawy, berkata: Telah mengkabarkan kepada kami al-Hâfizh Abu Bakar Ahmad ibn al-Husain ibn Ali al-Bayhaqi, bahwa ia (al-Bayhaqi) berkata:
    “Sesungguhnya sebagian para Imam kaum Asy’ariyyah semoga Allah merahmati mereka mengingatkanku dengan sebuah hadits yang diriwayatkan dari ‘Iyadl al-Asy’ari, bahwa ketika turun firman Allah: (Maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Dia cintai dan kaum tersebut mencintai Allah) QS. Al-Ma’idah: 54, Rasulullah kemudian berisyarat kepada sahabat Abu Musa al-Asy’ari, seraya berkata: “Mereka adalah kaum orang ini”. Dalam hadits ini terdapat isyarat akan keutamaan dan derajat mulia bagi al-Imâm Abu al-Hasan al-Asy’ari, karena tidak lain beliau adalah berasal dari kaum dan keturunan sahabat Abu Musa al-Asy’ari. Mereka adalah kaum yang beri karunia ilmu dan pemahaman yang benar. Lebih khusus lagi mereka adalah kaum yang memiliki kekuatan dalam membela sunah-sunnah Rasulullah dan memerangi berbagai macam bid’ah. Mereka memiliki dalil-dalil yang kuat dalam memerangi bebagai kebatilan dan kesesatan. Dengan demikian pujian dalam ayat di atas terhadap kaum Asy’ariyyah, bahwa mereka kaum yang dicintai Allah dan mencintai Allah, adalah karena telah terbukti bahwa akidah yang mereka yakini sebagai akidah yang hak, dan bahwa ajaran agama yang mereka bawa sebagai ajaran yang benar, serta terbukti bahwa mereka adalah kaum yang memiliki kayakinan yang sangat kuat. Maka siapapun yang di dalam akidahnya mengikuti ajaran-ajaran mereka, artinya dalam konsep meniadakan keserupaan Allah dengan segala makhluk-Nya, dan dalam metode memegang teguh al-Qur’an dan Sunnah, sesuai dan sejalan dengan faham-faham Asy’ariyyah maka ia berarti termasuk dari golongan mereka”
    Al-Imâm Tajuddin as-Subki dalam Thabaqât asy-Syâfi’iyyah mengomentari pernyataan al-Imâm al-Bayhaqi di atas, berkata:
    “Kita katakan; -tanpa kita memastikan bahwa ini benar-benar maksud Rasulullah-, bahwa ketika Rasulullah menepuk punggung sahabat Abu Musa al-Asy’ari, sebagaimana dalam hadits di atas, seakan beliau sudah mengisyaratkan akan adanya kabar gembira bahwa kelak akan lahir dari keturunannya yang ke sembilan al-Imâm Abu al-Hasan al-Asy’ari. Sesungguhnya Rasulullah itu dalam setiap ucapannya terdapat berbagai isyarat yang tidak dapat dipahami kecuali oleh orang-orang yang mendapat karunia petunjuk Allah. Dan mereka itu adalah orang yang kuat dalam ilmu (ar-Râsikhûn Fi al-‘Ilm) dan memiliki mata hati yang cerah. Firman Allah: “Seorang yang oleh Allah tidak dijadikan petunjuk baginya, maka sama sekali ia tidak akan mendapatkan petunjuk” (QS. An-Nur: 40)”

    • @dimasdimas9580
      @dimasdimas9580 5 лет назад

      Penafsiran akal sendiri.....bukan pendapat ulama terdahulu.....

    • @HaryantoSMP1PaliyanGK
      @HaryantoSMP1PaliyanGK 5 лет назад

      @@dimasdimas9580
      Kecuali dalil-dalil hadits Nabi Saw dan ayat al-Qur'an yang menjelaskan tentang keutamaan keluarga al-asyariyin diatas, ada juga tambahan di kitab Imam Suyuthi yang meriwayatkan tentang mimpi berjumpa Nabi baik dari kalangan para sahabat dan orang-orang shaleh (sudah diterjemahkan) ----- antara lain Imam Abu Hasan Al-Asy’ari disebutkan;
      Pada permulaan bulan Ramadhan, Abu Hasan Al-Asy’ari tidur dan bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW. Beliau berkata, “Wahai Al-Asy’ari, tolonglah pendapat-pendapat yang diriwayatkan diriku, karena itu benar.” Setelah terbangun, Abu Hasan Al-Asy’ari merasakan bahwa pesan dalam mimpi itu sangat berat. Di pertengahan bulan Ramadhan, Abu Hasan Al-Asy’ari bermimpi lagi bertemu Nabi Muhammad SAW dan beliau berkata “Apakah sudah melakukan perintahku dulu?” Abu Hasan Al-Asy’ari pun menjawab, “Aku telah memberikan pengertian yang benar terhadap pendapat-pendapat yang diriwayatkan dirimu”. Nabi SAW pun berkata, “Tolonglah, pendapat-pendapat yang diriwayatkan dariku, karena itu benar!”.
      Abu Hasan Al-Asy’ari masih terasa berat untuk mengikuti serta menindaklanjuti mimpinya. Sehingga Abu Hasan Al-Asy’ari berkesimpulan untuk meninggalkan ilmu kalam dan berkonsentrasi kepada hadits dan Al-Qur’an. Di malam ke-27 Ramadhan, Abu Hasan Al-Asy’ari terserang hawa kantuk yang luar biasa. Dia pun tertidur dan bermimpi. Di mimpinya yang ketiga, Abu Hasan Al-Asy’ari bertemu dengan Nabi Muhammad SAW yang ketiga kalinya. Dia pun berkata “Apakah kamu sudah melaksanakan perintahku dulu!.” Abu Hasan Al-Asy’ari pun menjawabnya, “Aku telah meninggalkan ilmu kalam, dan aku berkosentrasi kepada Al-Qur’an dan Hadits.
      Nabi Muhammad SAW berkata, “Aku tidak menyuruhmu untuk meninggalkan ilmu kalam. Tetapi aku hanya memerintahmu untuk menolong pendapat-pendapat yang diriwayatkan dariku, karena itu yang benar”. Abu Hasan Al-Asy’ari pun menjawabnya, “Wahai Rasulullah, bagaimana aku meninggalkan mazhab yang telah aku ketahui masalah-masalah dan dalil-dalilnya sejak tiga puluh tahun yang lalu hanya karena mimpi?”. Nabi Muhammad SAW berkata, “Andaikan aku tahu bahwa Allah SWT akan menolongmu dengan pertolongan-Nya. “
      Setelah bangun dari tidur , Abu Hasan Al-Asy’ari berkata, “Selain kebenaran pasti hanya dengan ru’yah, syafaat dan lain-lain”. Anehnya setelah peristiwa itu, banyak orang yang mengkaji masalah itu.

    • @maskarebet5372
      @maskarebet5372 5 лет назад

      Nulis panjang panjang cuman untuk cari pembenaran aqidah yang justru orang yang dinisbatkan atas aqidah ini berlepas diri...

    • @HaryantoSMP1PaliyanGK
      @HaryantoSMP1PaliyanGK 5 лет назад +1

      @@maskarebet5372 , biar ilmiah dengan dasar ilmu mungkin bisa menunjukkan?

    • @tatazaxa3116
      @tatazaxa3116 5 лет назад

      @@maskarebet5372 pembenaran mata mu picek, kau emang punya buku Imam Asy'ari?? Kalo belum pernah baca, jangan mendungu dikomentar.

  • @KAKA-pn3xg
    @KAKA-pn3xg 5 лет назад +3

    Mohon maaf sebelumnya... saya mau tanya apakah akidah imam syafi'i gak sempurna ..sehingga dalam akidah kita dianjurkan ikut imam asy'ari dan imam maturidi??.. sedangkan dalam fiqih kita mermadhab imam yg syafii imam maliki imam hambali dan imam hanafi... kenapa dalam akidah kita gak ikut yg 4 saja ? Apakah akidah imam yg 4 itu gak sempurna...? Bagaimana dg mereka yg hidupnya sebelum imam asari dan maturidi....? Karena imam asari dan maturidi..hidup beberapa ratus tahun setelah imam syafii....!! Afwan... terimakasih buya...

    • @ayumayasari1608
      @ayumayasari1608 3 года назад

      Permasalahan Aqidah muncul belakangan.... Dan abu hasan al asy'ari mengambil pemahaman Aqidah dgn sanad...

  • @ronnysyahruni3276
    @ronnysyahruni3276 2 года назад

    1.Mana yg lebih mungkin terpengaruh oleh mu'tazillah dalam hal akidah...??A.Asy'ariyah
    B. Salafi
    2.sebutkan tokoh ulama dari Asy'ariyah yg pernah jadi Imam mu'tazillah???
    3.sebutkan tokoh ulama dari Salafiyah yg pernah jadi Imam Mu'tazillah????
    4.Dari dua kemungkinan di atas (No 2 & 3) mana yg paling besar terpengaruh akidah Mu'tazillah???

  • @sunnah-nx9ft
    @sunnah-nx9ft 5 лет назад +1

    Dijmann sekarang ini insyaallah, orang2 yg betul2 ahlusunnah wal jamaah. ....tdklah banyak. ... Dan banyak dimusuhi oleh banyak orang yg sedikit itu. Sesuai hadissaheh alguraba,, hadissaheh akan pecah 73 gol, , surah qur'an, al,an,am116,,, jg dinukil dari kitab yg ditulis syikh muhammad bin jamil zainu, minhaj alfirqah annajiyah wattaifah al mansyurah

    • @fizanfizan4108
      @fizanfizan4108 5 лет назад

      Rasulullah bersabda “Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat pada kesesatan. Oleh karena itu, apabila kalian melihat terjadi perselisihan maka ikutilah as-sawad al a’zham (jama’ah muslimin atau pemahaman jumhur ulama).” (HR. Ibnu Majah, Abdullah bin Hamid, at Tabrani, al Lalika’i, Abu Nu’aim.
      Menurut Al Hafidz As Suyuthi dalam Jamius Shoghir, ini adalah hadits Shohih) Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah dalam Fathul Bari XII/37 menukil perkataan Imam Thabari rahimahullah yang menyatakan: “Berkata kaum (yakni para ulama), bahwa jama’ah muslimin adalah as-sawadul a’zham“

    • @rommynaufal8534
      @rommynaufal8534 Год назад

      Wahabi pun bukanlah firqah, tapi gerakan

  • @bayeufidyah3815
    @bayeufidyah3815 2 года назад

    Sekte Mu’tazilah adalah sebuah sekte yang mulai berkembang di awal abad kedua Hijriah. Sekte ini diajarkan oleh Washil bin Atha’, seorang murid al-Hasan al-Bashri yang memilih untuk menyimpang dari ajaran guru-gurunya. Di kemudian hari, sekte yang ia dirikan dijuluki dengan sekte Mu’tazilah yang diambilkan dari lafadz i’tazal (menyendiri/menyimpang) karena telah menyimpang dari paham mayoritas umat Islam. Pada mulanya, Mu’tazilah yang diajarkan Washil bin Atha’ hanya menyimpang dengan penetapan empat kaidah saja, yaitu: Pertama, menafikan semua sifat dzat Allah yang telah termaktub dalam Al-Qur’an dan Hadits seperti ilm, qudrah, iradah, dan sesamanya. Misalnya, mereka menganggap ilmu Allah tidak mungkin Qadim (dahulu) karena seandainya ilmu Allah dahulu niscaya akan ada dua hal yang dahulu yaitu Allah dan ilmu Allah. Hal ini mustahil karena tidak mungkin ada yang menyamai Allah dalam sifat Qadim (dahulu). Al-Qadhi Abdul Jabbar menambahkan, “Seandainya Allah memiliki ilmu niscaya Allah dapat diukur sejauh mana ilmunya sebagaimana manusia yang dapat diukur tingkat keilmuannya. Dan seandainya Dia memiliki ilmu maka ilmu tersebut akan sirna karena tidak ada yang abadi kecuali Dzat Allah. Seandainya Allah memiliki ilmu niscaya Dia akan membutuhkan anggota tubuh sebagai tempat menyimpan ilmu sebagaimana manusia yang membutuhkan otak dan hati sebagai tempat menyimpan ilmu. Seandainya Allah membutuhkan ilmu-Nya yang ia ciptakan untuk mengetahui niscaya Ia adalah Dzat yang membutuhkan kepada ciptaan-Nya dan ini semua tidak mungkin secara akal.” Walhasil, mayoritas sekte Muktazilah meyakini Allah mengetahui dengan dzatnya yang abadi tanpa melalui perantara ilmu (al-Qadhi Abdul Jabbar, al-Mukhtashar fi Ushul ad-Din, Kairo: Maktabah al-Wahbah Kairo, 1996, h. 212). Pendapat ini disanggah oleh Ahlussunnah wal Jama’ah bahwa ilmu Allah adalah bersifat Qadim (dahulu) karena seandainya ilmu Allah tidak bersifat Qadim niscaya Allah awalnya tidak mengetahui kemudian menciptakan pengetahuan sebagaimana manusia yang terlahir bodoh tidak mengetahui apa-apa kemudian ia belajar dan memiliki ilmu. Hal ini tentu tidak mungkin karena pendapat Mu’tazilah ini menetapkan sifat Naqish (kurang) kepada Allah. Baca juga: Dalil dan Penjelasan tentang 20 Sifat Wajib bagi Allah Kedua, menetapkan bahwa kehendak Allah hanya seputar perkara yang baik menurut akal manusia. Mereka meyakini bahwa Allah tidak boleh menghendaki keburukan kepada makhluk-Nya karena hal tersebut bertentangan dengan sifat Maha Penyayang dan Maha Pengasih yang dimiliki Allah. Selain itu, Allah juga harus mengutus nabi dan rasul sebagai pengingat manusia atas perintah dan larangan Allah serta balasan yang mereka dapatkan di hari kiamat. Sedangkan seluruh keburukan yang dilakukan ataupun menimpa manusia adalah akibat dari perbuatan mereka tanpa sedikit pun ada campur tangan dari Allah. Al-Qadhi Abdul Jabbar menambahkan, “Allah hanya menghendaki perkara yang baik karena Dia telah melarang seluruh perkara maksiat. Bagaimana mungkin Allah marah dan menghukum orang-orang yang bermaksiat di hari kiamat sedangkan Dia sendirilah yang menghendaki perbuatan maksiat tersebut terwujud selama di dunia? Bagaimana mungkin Allah mengutus para nabi dan rasul agar menyeru manusia meninggalkan maksiat sedangkan maksiat tersebut Allah sengaja wujudkan sendiri?” (al-Qadhi Abdul Jabbar, al-Mukhtashar fi Ushul ad-Din, 1996: 233). Pendapat ini disanggah oleh Ahlussunnah wal Jama’ah bahwa seluruh takdir yang baik dan buruk adalah dari Allah serta perbuatan makhluk tidak lepas dari izin kehendak-Nya. Seandainya ada perbuatan maksiat yang tidak dikehendaki Allah terjadi niscaya Allah memiliki sifat lemah karena tidak mampu menggagalkan maksiat yang tidak Dia kehendaki wujud. Oleh karena itu di sini perlu dibedakan antara ridha dan kehendak-Nya. Ahlussunnah wal Jama’ah mencontohkan, ada hal yang diridhai dan dikehendaki Allah terjadi seperti imannya sahabat Abu Bakar dan ada hal yang tidak diridhai Allah tetapi dikehendaki Allah untuk terjadi seperti kafirnya Abu Jahal. Baca juga: Mengurai Takdir dari Tiga Perspektif: Allah, Malaikat, dan Manusia Ketiga, menetapkan bahwa orang yang fasiq dan durhaka kepada Allah tidak termasuk golongan orang yang beriman dan juga bukan termasuk golongan orang kafir. Mereka berpendapat bahwa orang fasik dan ahli maksiat tidak dapat disebut sebagai orang beriman. Karena hanya orang yang baik dan menjauhi maksiat yang pantas disebut orang beriman. Di sisi lain, orang yang fasik dan ahli maksiat juga bukan dari golongan orang kafir karena mereka telah membaca syahadat dan masih beriman kepada Allah. Akan tetapi, nantinya orang yang fasik dan ahli maksiat yang tidak mau bertaubat akan dihukum kekal di neraka dengan siksa yang lebih ringan daripada yang didapatkan oleh orang-orang kafir. Sekte Muktazilah menyebut kaidah ini dengan al-manzilah baina manzilatain. Mereka mengambil dalil pendapat ini dari redaksi ayat: بَلٰى مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَّاَحَاطَتْ بِهٖ خَطِيْۤـَٔتُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ “Bukan demikian! Barang siapa berbuat keburukan, dan dosanya telah menenggelamkannya, maka mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya” (QS Al-Baqarah ayat 81). Padahal, menurut mayoritas ulama ahli tafsir redaksi perbuatan dosa (sayyi’ah) yang dimaksud ayat ini adalah dosa kekafiran bukan sekadar perbuatan dosa besar (Syekh Muhammad Thahir Ibnu Asyur, At-Tahrir wa at-Tanwir, Tunisia: Dar Sahnun, 1997, vol. I, h. 581). Baca juga: Empat Jenis Kufur atau Kafir dalam Ahlussunnah wal Jamaah Keempat, menetapkan bahwa salah satu dari dua kelompok sahabat Nabi yang bertikai di perang jamal sebagai orang fasik yang akan kekal di neraka selama mereka tidak mau bertaubat dan menyesali perbuatannya. Mereka berpendapat bahwa tidak ada dua kebenaran yang wujud dalam satu pertikaian. Pasti ada satu kelompok yang salah dan berdosa dan ada satu kelompok yang benar. Selain itu, mereka juga meyakini salah satu di antara dua golongan yang bertikai di antara pengikut Ali bin Abi Thalib dan Mu’awiyyah sebagai orang yang tidak pantas sebagai pemimpin umat Islam. Oleh karena itu, mereka tidak mendukung salah satu dari keduanya sebagai pemimpin umat Islam. (Lihat kitab al-Milal wa an-Nihal karya Abu Fattah Muhammad Abdul Karim asy-Syahrasytani, Kairo: Muassasah al-Halabi, 1968, vol. I, h. 49). Tentu hal ini tidak sesuai dengan pendapat Ahlussunnah wal Jama’ah yang meyakini para sahabat sebagai orang-orang yang mulia karena dari pengajaran para sahabatlah guru-guru kita terdahulu mempelajari agama Islam. Menuduh para sahabat seperti sahabat Ali bin Abi Thalib dan sahabat Mu’awiyah sebagai orang fasik berakibat fatal sebagaimana dalam Hadits disebutkan قال رسول الله لا تسبوا أصحابي لعن الله من سب أصحابي Rasulullah bersabda, “Jangan kalian mencaci para sahabatku, Allah melaknat orang yang mencaci para sahabatku” (HR ath-Thabrani).
    Sumber: islam.nu.or.id/ilmu-tauhid/aliran-mu-tazilah-pemikiran-dan-sanggahannya-4biQc

  • @rezafauzidwisandi420
    @rezafauzidwisandi420 6 лет назад +1

    Alhamdulillah 😊

  • @dakwahislamchannel135
    @dakwahislamchannel135 10 месяцев назад

    Memahami ilmu agama haruslah dari orang yg ahlinya agar tidak sesat pemahaman agama yg bersumber dari Alquran dan Hadits (seperti Imam Hanafi, Malik, Syafii, Ahmad bin Hanbal, Imam Abul Hasan Al Asy'ari, Al maturidi dan ulama-ulama ahlus sunnah lainnya)

  • @yohanesyanento7838
    @yohanesyanento7838 4 года назад +3

    Bismillah..ust ini aneh juga menuduh orang selain kelompoknya salah semua..tapi dar awal sampai akhir tak ada satupun ayat, haditz dan perkataan ulama yg keluar dari lisannya..jadi yg berbohong siapa ya.??? Buktikan dong kalau akidah Asay'iroh Maturidya sama dengan akidah imam yg empat..bawakan ke hadapan manusia tentang perkataan para imam2 tersebut tentang akidah mereka..biar umat tahu..
    Kami orang awam, kami mau dengar perincian akidah imam yg empat dengan akidah Asay'iroh Maturidya sama atau tidak. Kalau sama dimana kesamaannya, jangan bilang sama saja tampa bawa bukti.
    Kami mau dengar pemaparan secara
    terperinci bagaimana akidah imam2 tersebut, kalau bual2 tak pake bukti saya rasa hanya orang yang akalnya rusak yg mau percaya.

    • @Lantanum057
      @Lantanum057 2 года назад

      betul sekali, berbeda dengan syeikh uthman Al khamis
      ruclips.net/video/8mTcJK8dMLQ/видео.html

  • @rammaadi884
    @rammaadi884 5 лет назад +1

    Alhamdulillah
    Terimakasih buya. Semoga diberikan mereka hidayah yg mengakatan aqidah Asy ari sesat

  • @vieneta4144
    @vieneta4144 6 лет назад +12

    Biasanya kalau paham asyariyah yg belum bertaubat tuh rata2 org/ulama masih melakukan bid'ah, masih mentakwilkan surat memakai akal dan hawa nafsu dahulu, membatasi sifat2 Allah menjadi 20 sifat saja, dan tidaj mempercayai Allah itu berada di atas arsy pdhl di dalam al quran tertera tp mereka mentakwilkan. Pilihlah mana yg haq mana yg bathil kawan.. kita harus menyimbangi ibadah dan ilmu jangan sampai ibadah tertolak krn tidak sesuai dgn ajaran Rasulullah. Kembali lah ke ajaran Rasulullah, sahabat2nya.

    • @jalankreatif531
      @jalankreatif531 6 лет назад +3

      Sahel Abdat makanya, belajar agama jgn cuma dri youtube, gmpang bgt bilang asy'ariyah melakukan bid'ah.. nih ulama asy'ariyah yg lu blg bid'ah ibnu hajar al asqolani, ibnu hajar haitami, imam nawawi, imam bukhori, imam muslim alghozali, syaekh abdul qodir aljilani

    • @jalankreatif531
      @jalankreatif531 6 лет назад +6

      Sahel Abdat sIfat 20 itu bukan membatasi sifat Allah SWT.. tapi itu batas pikiran manusia utk makrifat kpd Allah SWT,

    • @yurdanidani3284
      @yurdanidani3284 5 лет назад +2

      Sahel abdat..knp kamu selalu bilang bid,ah ..knp mengatakan allah bertempat berada di atas arasy..sifat 20 bukan mmbatasi sifat allah tp jln untuk ma,rifat ...jgn menyalhkan ulama kami ..

    • @pakturut8222
      @pakturut8222 5 лет назад

      Asyariah dengan Muktazilah seiya dan sekata takwil "tangan" Allah sebagai "kuasa" Allah yang menyalahi salafusoleh di kalangan sahaabah dan taabi'een enggak takwil sifat-sifat Allah dalam ayat-ayat mutashaabihaat di Surah 3:7 dong.

    • @ojokodi1887
      @ojokodi1887 5 лет назад +1

      sahel abdat .. emang ente belajar dmna tong ?? google ?? 😂😂😂

  • @harunhasan8417
    @harunhasan8417 Год назад +2

    Coba jelaskan apa aqidah para sahabat, 4 imam mazhab, dan aqidah asya'irah al maturidiah, jgn hanya bilang sama aqidahnya ttp tdk di jelaskan.. dgn dalil yah buya ..??

  • @awitasari6958
    @awitasari6958 2 года назад +1

    Turunan mutazilah jahmiyah asyairoh. Sekte muathilah

  • @ronnysyahruni3276
    @ronnysyahruni3276 2 года назад

    Kesimpulan...
    1.Sepakat bahwa akidah mu'tazillah sesat
    2. Sepakat bahwa Imam As syaari... Hijrah dari mu'tazillah ke Ahlus Sunnah
    PERTANYAAN !!!!
    1.BAGAIMANA AKIDAH MU'TAZILLAH...
    2. YANG MANA LEBIH MIRIP..
    AKIDAH AHLUSSUNNAH ATAU WAHABI??? TERHADAP AKIDAH MU'TAZILLAH????
    (CARILAH JAWABAN YG JELAS DAN TERPERINCI...JANGAN ASAL ASALAN)

    • @acehalfaqir6516
      @acehalfaqir6516 2 года назад

      KEADAAN MANUSIA DALAM HAL KEBENARAN ADA TIGA GOLONGAN :
      1.ada yg mencarinya
      2. ada yg mengikutinya
      3 dan ada pula yg tidak pernah peduli apa itu kebenaran.
      Manusia yg mencari kebenaran ada yg menemukannya dan ada yg tidak menemukannya bahkan ia bermusuhan dengannya.
      Sedangkan manusia yg mengikuti kebenaran, ada yg sadar bahwa yg ia ikuti itu memang kebenaran dan ada juga yg sekedar ikut-ikutan saja.
      Dan manusia yg tak pernah peduli dengan apa itu kebenaran, inilah manusia yg keadaannya lebih buruk dari binatang, artinya binatang lebih mulia daripada nya (surat al A`raf: 187).
      Dimana Ia hanya mengikuti apa saja yg sesuai dgn selera nafsunya dan menguntungkan nafsunya itu, Tanpa pernah ia peduli apa itu kebenaran atau pun bukan.
      Adapun manusia-manusia pencari kebenaran dan menemukannya, mereka senantiasa mengikutinya, dan tak pernah peduli dlm mengikutinya (apa itu dicaci, dicela, dihina, di ancam dan lain sebagainya) serta selalu mempertahankannya, sekali pun nyawa taruhannya. Karena kebenaran yg ia capai adalah sesuatu yg tak ternilai harganya, tak ada angka-angka yg bisa menilainya. Ia merasakan betapa sulitnya mencapai kebenaran itu, berjuta macam pikiran ia peras untuk mengkritisi suatu hal yg ingin ia nyatakan sebagai kebenaran. Berbagai upaya ia lakukan untuk mencapai kebenaran itu, tak kenal lelah atau pun lemah dlm mencarinya, karena ia tahu dibalik semua itu terdapat sebuah kebahagian abadi yg bisa menghapus semua hal yg ia rasakan dalam mencari, mengikuti dan mempertahankan kebenaran ini.
      Inilah mereka para seeker (pencari kebenaran) sejati.
      Dan sejarah telah membuktikan para seeker sejati ini, itulah mereka yg terbanyak dari umat Rasulullah sebagai pembawa Islam kebenaran sejati, dengan berbagai macam peninggalan mereka dlm perjalanan mereka itu. Mereka ini dipilah dalam tiga kelompok besar yg masing-masing menemukan kebenaran menurut metode taktik strategi mereka, yaitu ulama kalam dengan aqal mereka yg dipelopori oleh dua Imam besar, Imam Asy`ari dan Imam al Maturidi.Ulama fuqaha dan muhadditsin dgn penelitian dan pemahaman mereka yg dipelopori oleh Imam-Imam besar 4 mazhab, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi`i dan Imam Hambali. Dan ulama sufiyyah dengan dzauqi mereka itu, yg di pelopori oleh Imam Hasan Bashri, Imam Junaid al Baghdadi, dan Imam al Ghazali rahimullahu'an dan semua orang-orang yg berjalan di atas manhaj mereka. Walaupun demikian, pilahan ini hanya bersifat tinjauan semata, seperti halnya Imam al Ghazali, beliau selain dikenal sebagai seorang tokoh sufi, beliau juga seorang ahli fiqih dan hadits juga, sehingga beliau dijuluki sebagai Hujjatul Islam.
      Adapun manusia pencari kebenaran, lalu ia bermusuhan dengannya. Ini disebabkan karena keyakinan yg ia yakini bahwa apa yg ia capai itulah kebenaran, padahal bukan. sebagaimana maklum, kebenaran adalah sesuatu yg mutlaq dan murni,yg tidak bercampur dengan kebathilan sedikit pun. Dan ia tidak bisa di klaim oleh siapapun bahkan kita lah yg harus berpihak padanya (kebenara)
      Adapun manusia yg mengikuti kebenaran dan mengetahuinya, itulah orang-orang yg mendalami peninggalan para seeker itu dlm mencari kebenaran, serta senantiasa mengikutinya.
      Karena mereka juga merasakan sebagaimana yg para seeker itu rasakan, dan berbuat sebagaimana perbuatan mereka.
      Adapun manusia yg mengikuti kebenaran sekedar ikut-ikutan saja,ia tak begitu memberi arti terhadap kebenaran itu, bahkan kebenaran bisa saja ia tinggalkan baik secara keseluruhan ataupun hanya sebagian saja. Karena ia tak merasakan bagaimana proses menemukan kebenaran itu,orang seperti ini keadaannya ibarat kritikus makanan yg hanya bisa merasakannya saja, tanpa pernah merasakan bagaimana susah dan sulitnya membuat makanan yg lezat. Dan bisa saja ia masuk kedalam kelompok terakhir yaitu manusia yang tak pernah peduli dgn kebenaran.
      The seeker___

  • @andryirawan4060
    @andryirawan4060 5 лет назад +4

    Silahkan di bandingkan dengan penjelasan Dr.Firanda Andirja.
    Beliau Doktor dalam bidang Aqidah.

    • @FasyaFaldi
      @FasyaFaldi 5 лет назад

      Doktor dibidang akidah sesat ya

    • @ganeshajayatv7456
      @ganeshajayatv7456 4 года назад

      Akidahnya siapa?? Ulama banyak mas referesinya juga banyak

  • @fight_club7719
    @fight_club7719 5 лет назад +15

    Jangan sembunyikan ilmu ...

    • @achmadalfian9084
      @achmadalfian9084 5 лет назад

      Kamu tidak tanya.... Bukan disembunyikan.
      Cari cari dan cari.... Kita tdk akan dimatikan kalau ketemu

  • @alpihpl9350
    @alpihpl9350 2 года назад

    Makanya tolak ukur kebenaran itu hanya dari Alqur an hadist dan pemahaman sahabat

  • @sittialinda9951
    @sittialinda9951 4 года назад

    masyaallah betullah buya

  • @fajriramadhan4479
    @fajriramadhan4479 3 года назад +1

    Cukuplah mengambil Aqidah dari Al-Qur'an dan hadist shahih,,adapun ulama² yg pemahaman Aqidah nya keluar dari manhaj ahlussunnah wal jamaah mereka tidak mendapat petunjuk

  • @tsaqofah7074
    @tsaqofah7074 5 лет назад +2

    Saya beraqidah dengan aqidah imam yang empat:imam malik, abu hanifah, syafi'i, dan ahmad..

    • @azhariisnan1041
      @azhariisnan1041 5 лет назад

      Asya'ri dan almaturidi juga berakifah imam mazhab 4

    • @kid_rz
      @kid_rz 5 лет назад

      @@azhariisnan1041 tidak. anda telah dibohongi... 4 imam madzhab tidak mentakwil sifat2 Allah ta'ala...

    • @azhariisnan1041
      @azhariisnan1041 5 лет назад +1

      @@kid_rz imam 4 memang tidak mentakwilkan sifat tapi asya'ri dan maturidi berguru sama imam yang 4,,,

    • @jojosurjana1399
      @jojosurjana1399 5 лет назад +1

      @@azhariisnan1041
      Imam Abu Hasan al-Asy'ari lahir th.260 H, sedangkan Ima Ahmad meninggal th.248 H, bagaimana berguru sama imam 4 Mazhab ?

    • @rahmansyahsyah3990
      @rahmansyahsyah3990 4 года назад

      @@jojosurjana1399 ente siapa tong....sedangkan imam bukhori ahli hadist aje bermahdzab....!!

  • @gilaslot5940
    @gilaslot5940 5 лет назад +11

    Njir yang komen auto ustad online semua

  • @nurcahaya9472
    @nurcahaya9472 5 лет назад +5

    Dalilnya nabi gak pernah mentakwil, tansil tasbih ayat ayat QS dan sifat hanya 20 aja imam safei ahmad habali maliki hanifah gak ada takwil. Dan kitab al ibanah rujuk ke aqidah salaf

    • @rahmatakbarmz
      @rahmatakbarmz 5 лет назад +5

      Coba jawab, sejak kapan Rasulullah membagi tauhid menjadi 3 ???

    • @tatazaxa3116
      @tatazaxa3116 5 лет назад

      @@rahmatakbarmz wkwkwk pertanyaan yg mantap bro

    • @masvi2n
      @masvi2n 4 года назад

      Gak mentakwil? Jadi ulama tafsir salah semua dong, sesat semua?

    • @risky4225
      @risky4225 4 года назад +1

      @@rahmatakbarmz itu kan untuk mempermudah mas. Sama juga Al Qur'an dulu gundul sekarang gak, masalah ilmu nahwu Sharaf, masalah tentang takhrij hadist.

    • @amvanimelyric1040
      @amvanimelyric1040 3 года назад

      @@risky4225 🤣

  • @dhaniwidi9573
    @dhaniwidi9573 2 года назад

    Pendapat Syeikh Abdurrahman Dimasqiah:
    Asy Ariyah adalah pengikut dari sebuah madzab/kelompok yg di sebut kelompok Asy-Ariyah. Nama ini di nisbatkan kepada Abdul Hasan al Asy Ari. Abdul Hasan al Asy Ari sempat tersesat selama 40 tahun. ia mengikuti sebuah faham yg umatnya sepakat dengan kesesatannya, yaitu faham Mu'tazilah.
    ia berfaham Mu'tazilah selama 40 tahun,
    Mu'tazilah adalah sebuah faham yg menolak sifat2 Allah, Menolak adanya azab kubur, menolak Allah diatas Arsy mereka juga sebelumnya mengikuti faham yg menyimpang, yaitu yang disebut dengan faham jahmiyyah.
    Awalnya kaum Mu'tazilah membantah para Filsuf (Ahli filsafat) namun dalam perjalananya merekapun justru terpengaruh gaya Filsafat. Mereka juga membantah Bid'ah dengan memunculkan Bid'ah yg baru. Mereka mendasarkan pemahamannya dengan apa yg kita sebut ilmu Kalam. Yaitu cara berpikir yg dipengaruhi filsafat Yunani, terkait metaFisika, Theologi (ketuhanan) dsb.
    meskipun faham Mu'tazilah dalam ilmu theologinya dinilai lebih baik dari pada para Filsuf, Namun tetap saja mereka tersesat.
    Abdul Hasan Asy Ari setelah berfaham Mu'tazilah selama 40 tahun dalam penyesalanya mengatakan:
    "Siapapun yg mengenalku, maka inilah aku"
    "dan bagi yg tidak mengenalku, Aku adalah Abdul Hasan Asy Ari yg dulunya pengikut Mu'tazilah selama 40 tahun."
    "Namun Hari ini aku Umumkan, Bahwa aku adalah pengikut imam Ahmad bin Hambali."
    artinya Abdul Asy Ari menisbatkan bahwa dirinya mengikuti jalan Imam Ahmad bin Hambal.
    Dan Imam Ahmad bin Hambal adalah Ulama yg kokoh dan sabar ketika menghadapi kelompok Mu'tazilah. ketika itu kelompok Mu'tazilah adalah kelompok yg keras memusuhi org2 yg menyelisihi mereka. Mereka mempengaruhi Khalifah al Ma'mum, (Khalifah Abasyiah pada waktu itu). Mereka mempengaruhi dan memprovokasi Khalifah agar org2 yg menyelisihi mereka untuk dipenjara, dibunuh dsbg.
    Mereka meyakini bahwa Al Quran adalah Mahkluk, Al Quran bukan Perkataan Allah namun diciptakan.
    kesimpulanya Mereka tidak meyakini Al Quran adalah perkataan Allah namun meyakini ayat2 tersebut diciptakan.
    (Mereka banyak kekeliruan).
    Imam Ahmad bin Hambal meyakini bahwa Allah ta'ala berbicara dengan suara yg dapat didengar. beliau mendasarkan pendapatnya dari banyak dalil, seperti yg bisa kita dapatkan skrg dalam Sahih Bukhori:
    "Allah akan mengumpulkan hamba2nya pada hari kiamat, kemudian Allah memanggil mereka dengan suara yg terdengar dari jarak jauh seperti suara yg terdengar dari jarak dekat."
    artinya Imam Ahmad meyakini bahwa Allah berbicara dengan suara yg dapat didengar.
    Namun sampai hari ini kaum Asy Ariyah mengatakan:
    " Tidak!, Haram meyakini seperti itu."
    Imam Ibnu Hajar dalam kitabnya Fathul Bahri, beliau menyebutkan perbedaan antara akidah Asy Ariyah dan Akidahnya Imam Ahmad.
    Imam Ahmad meyakini bahwa Allah bersuara yg dapat didengar, namun kaum Asy Ariyah tidak sependapat dengan keyakinan tersebut, tapi penolakan tersebut sangat kontradiktif dengan yg di katakan Asy Ari sendiri, bahwa beliau (Abdul Hasan Asy Ariyah) adalah pengikut Imam Ahmad bin Hambal,
    dalam Mukadimah Beliau mengatakan: "Jalanku (Madzabku) adalah Imam Ahmad bin Hambal"
    dalam kitabnya yg berjudul (Albanah'an Ushul ad Diyanah)"
    Dan kaum Asy Ariyah saat ini menyelisihi itu,
    bahkan Syeikh Utsman al Khamis berpendapat kaum Asy Ariyah telah keluar dari madzab.

    • @mahmudhikari1111
      @mahmudhikari1111 2 года назад

      Wkwkw sotoy, dari awalan nya aja udah salah

    • @acehalfaqir6516
      @acehalfaqir6516 2 года назад +1

      KEADAAN MANUSIA DALAM HAL KEBENARAN ADA TIGA GOLONGAN :
      1.ada yg mencarinya
      2. ada yg mengikutinya
      3 dan ada pula yg tidak pernah peduli apa itu kebenaran.
      Manusia yg mencari kebenaran ada yg menemukannya dan ada yg tidak menemukannya bahkan ia bermusuhan dengannya.
      Sedangkan manusia yg mengikuti kebenaran, ada yg sadar bahwa yg ia ikuti itu memang kebenaran dan ada juga yg sekedar ikut-ikutan saja.
      Dan manusia yg tak pernah peduli dengan apa itu kebenaran, inilah manusia yg keadaannya lebih buruk dari binatang, artinya binatang lebih mulia daripada nya (surat al A`raf: 187).
      Dimana Ia hanya mengikuti apa saja yg sesuai dgn selera nafsunya dan menguntungkan nafsunya itu, Tanpa pernah ia peduli apa itu kebenaran atau pun bukan.
      Adapun manusia-manusia pencari kebenaran dan menemukannya, mereka senantiasa mengikutinya, dan tak pernah peduli dlm mengikutinya (apa itu dicaci, dicela, dihina, di ancam dan lain sebagainya) serta selalu mempertahankannya, sekali pun nyawa taruhannya. Karena kebenaran yg ia capai adalah sesuatu yg tak ternilai harganya, tak ada angka-angka yg bisa menilainya. Ia merasakan betapa sulitnya mencapai kebenaran itu, berjuta macam pikiran ia peras untuk mengkritisi suatu hal yg ingin ia nyatakan sebagai kebenaran. Berbagai upaya ia lakukan untuk mencapai kebenaran itu, tak kenal lelah atau pun lemah dlm mencarinya, karena ia tahu dibalik semua itu terdapat sebuah kebahagian abadi yg bisa menghapus semua hal yg ia rasakan dalam mencari, mengikuti dan mempertahankan kebenaran ini.
      Inilah mereka para seeker (pencari kebenaran) sejati.
      Dan sejarah telah membuktikan para seeker sejati ini, itulah mereka yg terbanyak dari umat Rasulullah sebagai pembawa Islam kebenaran sejati, dengan berbagai macam peninggalan mereka dlm perjalanan mereka itu. Mereka ini dipilah dalam tiga kelompok besar yg masing-masing menemukan kebenaran menurut metode taktik strategi mereka, yaitu ulama kalam dengan aqal mereka yg dipelopori oleh dua Imam besar, Imam Asy`ari dan Imam al Maturidi.Ulama fuqaha dan muhadditsin dgn penelitian dan pemahaman mereka yg dipelopori oleh Imam-Imam besar 4 mazhab, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi`i dan Imam Hambali. Dan ulama sufiyyah dengan dzauqi mereka itu, yg di pelopori oleh Imam Hasan Bashri, Imam Junaid al Baghdadi, dan Imam al Ghazali rahimullahu'an dan semua orang-orang yg berjalan di atas manhaj mereka. Walaupun demikian, pilahan ini hanya bersifat tinjauan semata, seperti halnya Imam al Ghazali, beliau selain dikenal sebagai seorang tokoh sufi, beliau juga seorang ahli fiqih dan hadits juga, sehingga beliau dijuluki sebagai Hujjatul Islam.
      Adapun manusia pencari kebenaran, lalu ia bermusuhan dengannya. Ini disebabkan karena keyakinan yg ia yakini bahwa apa yg ia capai itulah kebenaran, padahal bukan. sebagaimana maklum, kebenaran adalah sesuatu yg mutlaq dan murni,yg tidak bercampur dengan kebathilan sedikit pun. Dan ia tidak bisa di klaim oleh siapapun bahkan kita lah yg harus berpihak padanya (kebenara)
      Adapun manusia yg mengikuti kebenaran dan mengetahuinya, itulah orang-orang yg mendalami peninggalan para seeker itu dlm mencari kebenaran, serta senantiasa mengikutinya.
      Karena mereka juga merasakan sebagaimana yg para seeker itu rasakan, dan berbuat sebagaimana perbuatan mereka.
      Adapun manusia yg mengikuti kebenaran sekedar ikut-ikutan saja,ia tak begitu memberi arti terhadap kebenaran itu, bahkan kebenaran bisa saja ia tinggalkan baik secara keseluruhan ataupun hanya sebagian saja. Karena ia tak merasakan bagaimana proses menemukan kebenaran itu,orang seperti ini keadaannya ibarat kritikus makanan yg hanya bisa merasakannya saja, tanpa pernah merasakan bagaimana susah dan sulitnya membuat makanan yg lezat. Dan bisa saja ia masuk kedalam kelompok terakhir yaitu manusia yang tak pernah peduli dgn kebenaran.
      The seeker___

  • @muhidinudin9956
    @muhidinudin9956 5 лет назад +11

    masing masing akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan ALLAH atas manhaj nya

    • @tataais5159
      @tataais5159 2 года назад

      InsyaAllah manhaj kita tidak ada yang beda mas.yaitu Ahlus sunah wal jamaah.

  • @anaklabil2083
    @anaklabil2083 4 года назад +2

    Masya Allah...Dalilnya sangat jelas dan tegas di menit 16:04

  • @ferdiannugroho6365
    @ferdiannugroho6365 5 лет назад +8

    Apakah imam syafii, imam malik, abu hanifah dan imam ahmad ga mengajarkan tentang aqidah buya

    • @Bayar5ribu
      @Bayar5ribu 5 лет назад +10

      Pada jaman iman 4 madzhab belum banyak terjadi fitnah, belum banyak masuk pengaruh pemikiran pemikiran tentang ketuhanan, dari luar islam, ateis, hindu, budha dll.
      Para imam 4 madzhab akidahnya salafusoleh, islam masih murni.
      Jaman setelahnya terjadi banyak fitnah. Makanya imam hasan asyari merumuskan, membukukanya.
      Akidah imam hasan asyari tidak bertentangan dan tidak beda dengan para imam sebelumnya, juga dengan para sahabat nabi.

    • @Bayar5ribu
      @Bayar5ribu 5 лет назад +5

      Seperti hanya pada jaman nabi tidak ada yg namanya ahlusunah waljamaah, hanya islam saja.
      Karna belum bnyak fitnah.
      Baru pada jaman para sahabat banyak terjadi fitnah, dari kaum khawarij, syiah dll
      Untuk membedakanya ialah dirumuskanlah jadi islam ahlusunah waljamaah.

    • @rahmadsalim4240
      @rahmadsalim4240 5 лет назад +1

      Hahaa... gk bs komen kecuali belajar lg ya.. 4 mazhab 😁

    • @ahmedkreasi
      @ahmedkreasi 4 года назад +1

      Tonton video dr awal sampai ahir bosku.

  • @dharmasidharta
    @dharmasidharta 4 года назад +2

    Aqidah Nabi Muhammad dan para Sahabatnya dan orang yg mengikuti mereka, itu aqidah Ahlus Sunah Wal Jamaah.. ngapain juga ngikutin aqidah nya Asyariah..

    • @RioRagil
      @RioRagil 4 года назад

      dharma sidharta pemahaman muktajilah yg salah tpi beliau sudah tobat diakhir hayatnya ada kok di kitab al ibanah, sudah dicheck sama syaikh bin baz rahimahullah jga. jadi tokohnya sudah tobat.

    • @rahmansyahsyah3990
      @rahmansyahsyah3990 4 года назад

      @@RioRagil klo omongan bin baz langsung oyes ya ....he he he

  • @yerrypattimore686
    @yerrypattimore686 2 года назад

    Sahabat nabi tabi'in tabi' tabi'in mereka orang yg di ridhai Allah, beda dengan sekarang sudah banyak di rasuki pemikiran sesat iblis berjama'ah mengaku ahlussunnah wal jama'ah.

  • @priyapurwanta7399
    @priyapurwanta7399 Год назад +1

    Buya ... mohon tanya. Disebut adanya imam2 yang meluruskan aqidah di abad ke 3 - 4. Bukannya kanjeng Nabi belum dilahirkan waktu itu. Itu maksudnya aqidah sebelum Islam?

  • @alhussainhasankhan379
    @alhussainhasankhan379 5 лет назад +6

    Tapi nggak bisa dipungkiri bahwa abu hasan al asyary 40 tahun ikut aqidah mutazillah.jadi pasti sedikit2 masih terpengaruh

    • @srikandiisyana1761
      @srikandiisyana1761 5 лет назад

      Dungu nya berlebihan. Ga mau dgerin ceramah nya sampai selesai . Ini lah org yg di sebut Buya . Dungu

    • @singsonge522
      @singsonge522 5 лет назад

      Tolol..ulama dunia akhir jaman adlh asyariyyah..

  • @girisupadi2402
    @girisupadi2402 5 лет назад +7

    Bener bener subhat luar biasa.
    Akidah Imam Syafii SANGAT BERBEDA dg Imam Al Asyari
    Kalo sama dg Imal Syafii, knapa namanya beda?

    • @ojokodi1887
      @ojokodi1887 5 лет назад

      muka lho subhat.....

    • @girisupadi2402
      @girisupadi2402 5 лет назад +2

      ojo kodi
      Belain Kyai antum sampai mati.
      Ane pilih mati membela Sunnah Rosululloh saw.

    • @ojokodi1887
      @ojokodi1887 5 лет назад

      @@girisupadi2402 hahaha.. yg merasa paling sunnah padahal sanad keguruan lho aja pasti nggak tau kemna... gaya lho.. 😂😂😂😂😂

    • @girisupadi2402
      @girisupadi2402 5 лет назад +2

      ojo kodi
      Guru, ustad, Kyai hanya wasilah memahami Al Qur'an dan Hadits.
      Bila mereka paham nya menyelisihi Ulama2 Salaf, tinggalin segera.
      Akidah Imam 4 Mahdzab adalah akidah lurus yg dijamin kebenarannya oleh Rosululloh saw.

    • @ojokodi1887
      @ojokodi1887 5 лет назад +1

      @@girisupadi2402 pertanyaannya ente sdh belajar dimana semua sampai merasa paling tau aqidah 4 madzhab 😂😂😂
      yg merasa paling nyunnah 😂😂

  • @amrisekjen5974
    @amrisekjen5974 Год назад +2

    Tidak sesuai judul.... sejarah mu'tazilahnya gak ada....
    Gak sesuai expektasi.

  • @fauzialfany6930
    @fauzialfany6930 5 лет назад +2

    yg komen bnyak wahabi. Bljar islam salah guru. Tidak bersanad ilmux dari google n kjian youtube.
    Kalian fahami ya, sejarahnya, wahabi faham baru yg di munculkn 150 th kmrin saja.
    Sedang ahlussunnah dg bermadzhab sdah ada sejak 1400 th lalu. Sambung dg sahabat.

  • @endjahhamami4961
    @endjahhamami4961 2 года назад +1

    Yang Sudah Jelas Aqidahnya empat Imam Mazhab BUKAN Aqidah Asyariah Dan Maturidiah.

    • @acehalfaqir6516
      @acehalfaqir6516 2 года назад

      KEADAAN MANUSIA DALAM HAL KEBENARAN ADA TIGA GOLONGAN :
      1.ada yg mencarinya
      2. ada yg mengikutinya
      3 dan ada pula yg tidak pernah peduli apa itu kebenaran.
      Manusia yg mencari kebenaran ada yg menemukannya dan ada yg tidak menemukannya bahkan ia bermusuhan dengannya.
      Sedangkan manusia yg mengikuti kebenaran, ada yg sadar bahwa yg ia ikuti itu memang kebenaran dan ada juga yg sekedar ikut-ikutan saja.
      Dan manusia yg tak pernah peduli dengan apa itu kebenaran, inilah manusia yg keadaannya lebih buruk dari binatang, artinya binatang lebih mulia daripada nya (surat al A`raf: 187).
      Dimana Ia hanya mengikuti apa saja yg sesuai dgn selera nafsunya dan menguntungkan nafsunya itu, Tanpa pernah ia peduli apa itu kebenaran atau pun bukan.
      Adapun manusia-manusia pencari kebenaran dan menemukannya, mereka senantiasa mengikutinya, dan tak pernah peduli dlm mengikutinya (apa itu dicaci, dicela, dihina, di ancam dan lain sebagainya) serta selalu mempertahankannya, sekali pun nyawa taruhannya. Karena kebenaran yg ia capai adalah sesuatu yg tak ternilai harganya, tak ada angka-angka yg bisa menilainya. Ia merasakan betapa sulitnya mencapai kebenaran itu, berjuta macam pikiran ia peras untuk mengkritisi suatu hal yg ingin ia nyatakan sebagai kebenaran. Berbagai upaya ia lakukan untuk mencapai kebenaran itu, tak kenal lelah atau pun lemah dlm mencarinya, karena ia tahu dibalik semua itu terdapat sebuah kebahagian abadi yg bisa menghapus semua hal yg ia rasakan dalam mencari, mengikuti dan mempertahankan kebenaran ini.
      Inilah mereka para seeker (pencari kebenaran) sejati.
      Dan sejarah telah membuktikan para seeker sejati ini, itulah mereka yg terbanyak dari umat Rasulullah sebagai pembawa Islam kebenaran sejati, dengan berbagai macam peninggalan mereka dlm perjalanan mereka itu. Mereka ini dipilah dalam tiga kelompok besar yg masing-masing menemukan kebenaran menurut metode taktik strategi mereka, yaitu ulama kalam dengan aqal mereka yg dipelopori oleh dua Imam besar, Imam Asy`ari dan Imam al Maturidi.Ulama fuqaha dan muhadditsin dgn penelitian dan pemahaman mereka yg dipelopori oleh Imam-Imam besar 4 mazhab, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi`i dan Imam Hambali. Dan ulama sufiyyah dengan dzauqi mereka itu, yg di pelopori oleh Imam Hasan Bashri, Imam Junaid al Baghdadi, dan Imam al Ghazali rahimullahu'an dan semua orang-orang yg berjalan di atas manhaj mereka. Walaupun demikian, pilahan ini hanya bersifat tinjauan semata, seperti halnya Imam al Ghazali, beliau selain dikenal sebagai seorang tokoh sufi, beliau juga seorang ahli fiqih dan hadits juga, sehingga beliau dijuluki sebagai Hujjatul Islam.
      Adapun manusia pencari kebenaran, lalu ia bermusuhan dengannya. Ini disebabkan karena keyakinan yg ia yakini bahwa apa yg ia capai itulah kebenaran, padahal bukan. sebagaimana maklum, kebenaran adalah sesuatu yg mutlaq dan murni,yg tidak bercampur dengan kebathilan sedikit pun. Dan ia tidak bisa di klaim oleh siapapun bahkan kita lah yg harus berpihak padanya (kebenara)
      Adapun manusia yg mengikuti kebenaran dan mengetahuinya, itulah orang-orang yg mendalami peninggalan para seeker itu dlm mencari kebenaran, serta senantiasa mengikutinya.
      Karena mereka juga merasakan sebagaimana yg para seeker itu rasakan, dan berbuat sebagaimana perbuatan mereka.
      Adapun manusia yg mengikuti kebenaran sekedar ikut-ikutan saja,ia tak begitu memberi arti terhadap kebenaran itu, bahkan kebenaran bisa saja ia tinggalkan baik secara keseluruhan ataupun hanya sebagian saja. Karena ia tak merasakan bagaimana proses menemukan kebenaran itu,orang seperti ini keadaannya ibarat kritikus makanan yg hanya bisa merasakannya saja, tanpa pernah merasakan bagaimana susah dan sulitnya membuat makanan yg lezat. Dan bisa saja ia masuk kedalam kelompok terakhir yaitu manusia yang tak pernah peduli dgn kebenaran.
      The seeker___

  • @cahyarienaldi369
    @cahyarienaldi369 2 года назад +1

    Apa perbedaan antara mu'tazilah dengan asy'ariyah dalam hal akidah?

  • @kiosbesar7537
    @kiosbesar7537 2 года назад +1

    Apakah orang yang menganggap orang gila bisa menjadi wali adalah termasuk tassawuf yang palsu?

  • @muhammadammaryahya7895
    @muhammadammaryahya7895 5 лет назад +9

    Alhamdulillah saya mengikuti akidah asyriah.dan maturidi .inilah akidah aswaja yg lurus.

    • @aris2436
      @aris2436 5 лет назад

      MUHAMMAD AMMAR Yahya alhamdulillah. Saya sudah faham

    • @pakturut8222
      @pakturut8222 5 лет назад +1

      Asyariah dengan Muktazilah kedua-duanya seiya dan sekata takwil "tangan" Allah sebagai "kuasa" Allah yang menyalahi salafusoleh di kalangan sahaabah dan taabi'een enggak takwil sifat-sifat Allah dalam ayat-ayat mutashaabihaat di Surah Aal-Imraan 3:7 dong.

    • @alhussainhasankhan379
      @alhussainhasankhan379 5 лет назад

      Aqidah asariyah dan aqidah maturiddiyah ada perberbedaan dalam masalah takdir.
      Jadi salah satu harus kamu pilih

    • @pakturut8222
      @pakturut8222 5 лет назад

      @@alhussainhasankhan379 Apakah "perberbedaan dalam masalah takdir" di antara "Aqidah asariyah dan aqidah maturiddiyah" dong?

    • @alhussainhasankhan379
      @alhussainhasankhan379 5 лет назад

      @@pakturut8222 lihatlah dikitab itiqad ahlu sunnah wal jaamaah karangan KH.sirajuddin abbas.disana disebutkan perbedaan pandangan antara maturidddiyah dan asariyah

  • @muslim3259
    @muslim3259 2 года назад +1

    Empat imam mazhab apa beliau2 itu beraqidah asyariah tolong dijawab.

  • @bukanustadz1280
    @bukanustadz1280 5 лет назад +11

    Sudahlah g usah ribut... Yg penting manhaj salafy mantullllll......

    • @jamalsa3884
      @jamalsa3884 3 года назад +2

      Mujassimah Wahabi salafikir buatan Yahudi.
      Hati2 dg golongan itu

    • @Lantanum057
      @Lantanum057 2 года назад

      @Lé Dog ruclips.net/video/8mTcJK8dMLQ/видео.html

    • @sayyidkhoirulfahmi8116
      @sayyidkhoirulfahmi8116 2 года назад

      @@jamalsa3884 bisa tunjuk kn bukti dr tuduhan anda?
      Menuduh tanpa bukti hukuman nya sangat berat di akhirat.

    • @jamalsa3884
      @jamalsa3884 2 года назад

      @@sayyidkhoirulfahmi8116 bisa banget cuk. Tengok ketika umat islam dicabik2 kaum kafir & yahudi, dan semua orang menyeru kepada persatuan ummat, wahabi salafikir malah ikut mensukseskan program yahudi memecah belah umat Islam.
      Apa itu bukan bukti? Gak ada yg kebetulan cuk di dunia ini. Wahabi diciptakan utk menumpulkan akal pikir umat islam, diciptakan utk menjadikan orang2 islam yg cuma tau jenggot, isbal, bid'ah, semua orang sesat kecuali golongannya, pemecah belah.

    • @sayyidkhoirulfahmi8116
      @sayyidkhoirulfahmi8116 2 года назад

      @@jamalsa3884 saya minta bukti bukan asumsi.
      Kl anda tdk bisa melampir kn bukti terhadap tuduhan anda maka anda akn di minta mnunjuk kn bukti nya kelak di akhirat. Tw sndiri lh gmn akibat nya nanti.
      Anda sendiri lh yg membelah persatuan ummat.
      Pdhal sekiranya anda tdk sefaham atau tdk setuju dg faham wahabi itu. Anda bisa tinggal kn sja mereka. Tdk usah dengar ceramah nya. Tdk usah ikut kajian nya. Tp anda tetap ngopi bareng sama mereka. Kyak gtu kn harmonis jd nya ummat ini.
      Mereka yg anda bilang org wahabi itu tdk ad saya lihat membenci anda dan kelompok anda. Mereka hnya mengkritik amal ibadah anda sja. Krn pemahaman mereka berbeda dg anda.
      Mereka hnya menyampaikn faham mereka. Bukan menghasut ummat utk saling berpecah belah.
      Jika anda tdk setuju dg faham mereka maka tinggal kn sja. Tdk perlu membenci.

  • @sunnah-nx9ft
    @sunnah-nx9ft 5 лет назад +3

    Sulusi dari banyaknya perpecahan yg sangat banyak, kt nb,, kembalilah kep qur'an dan sunnaku, dan sunnah sahabat, maka engkau akan selamat,,

    • @penyamunmalampenyamun7739
      @penyamunmalampenyamun7739 5 лет назад

      Emang lu mau mentaqwil quran dn hadis sesuai akal pikiran lu. Kita punya ulama untk di ikut sebagai pemimpin kita untok ke quran dn hadis

  • @maskarebet5372
    @maskarebet5372 5 лет назад +8

    Kasihan 4 Imam Madzab, mereka lahir lebih dulu dari asy'ari...jelas mereka tak bisa beraqidah asy'ariyah maturidiyah, bagaimana nasib mereka di akhirat? 😂😂😂😂😂

    • @ainulyaqin4152
      @ainulyaqin4152 5 лет назад

      Goblok

    • @maskarebet5372
      @maskarebet5372 5 лет назад +2

      @@ainulyaqin4152 😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂

    • @ainulyaqin4152
      @ainulyaqin4152 5 лет назад

      @@maskarebet5372 kau yang bodo. Goblok

    • @maskarebet5372
      @maskarebet5372 5 лет назад +2

      @@ainulyaqin4152 😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂

    • @ainulyaqin4152
      @ainulyaqin4152 5 лет назад

      Ah.... samin

  • @ericyudantasaputra3329
    @ericyudantasaputra3329 2 года назад

    1. Imam Asyari mengikuti pemahaman tauhid dan aqidah nya siapa ? Kan tidak mungkin pemahaman tauhid dan aqidah Islam beliau hasil dari akal pikiran dan logika nya sendiri tanpa ada sesuatu dan seseorang yang mempengaruhinya ?
    2. Siapa sebenarnya yang seharusnya kita ikuti dalam bertauhid dan beraqidah didalam Islam Imam Asyari atau orang2 yang mempengaruhinya ?
    3. Para sahabat dan salafus sholeh tidak mengenal Imam Asyari apalagi memiliki pemahaman tauhid dan aqidah seperti Imam Asyari , apakah mereka bukan termasuk Ahlu Sunnah Wal Jamaah ( Aswaja ) karena sebagian besar umat Islam Aswaja wajib mengikuti pemahaman tauhid dan aqidah nya Imam Asyari ?
    4. Siapa sebenarnya yang paling pantas untuk diikuti pemahamannya dalam bertauhid dan beraqidah sebagai seorang muslim para sahabat dan salafus sholeh atau Imam Asyari dan maturidi ?
    Mohon penjelasannya bagi yang paham , terimakasih 🙏

    • @rafaysadubi7792
      @rafaysadubi7792 2 года назад

      1. Pemahaman ulama ulama salaf terdahlu
      3. Imam asy'ari hidup setelah mereka dan mengikuti pemahaman mereka

    • @acehalfaqir6516
      @acehalfaqir6516 2 года назад

      KEADAAN MANUSIA DALAM HAL KEBENARAN ADA TIGA GOLONGAN :
      1.ada yg mencarinya
      2. ada yg mengikutinya
      3 dan ada pula yg tidak pernah peduli apa itu kebenaran.
      Manusia yg mencari kebenaran ada yg menemukannya dan ada yg tidak menemukannya bahkan ia bermusuhan dengannya.
      Sedangkan manusia yg mengikuti kebenaran, ada yg sadar bahwa yg ia ikuti itu memang kebenaran dan ada juga yg sekedar ikut-ikutan saja.
      Dan manusia yg tak pernah peduli dengan apa itu kebenaran, inilah manusia yg keadaannya lebih buruk dari binatang, artinya binatang lebih mulia daripada nya (surat al A`raf: 187).
      Dimana Ia hanya mengikuti apa saja yg sesuai dgn selera nafsunya dan menguntungkan nafsunya itu, Tanpa pernah ia peduli apa itu kebenaran atau pun bukan.
      Adapun manusia-manusia pencari kebenaran dan menemukannya, mereka senantiasa mengikutinya, dan tak pernah peduli dlm mengikutinya (apa itu dicaci, dicela, dihina, di ancam dan lain sebagainya) serta selalu mempertahankannya, sekali pun nyawa taruhannya. Karena kebenaran yg ia capai adalah sesuatu yg tak ternilai harganya, tak ada angka-angka yg bisa menilainya. Ia merasakan betapa sulitnya mencapai kebenaran itu, berjuta macam pikiran ia peras untuk mengkritisi suatu hal yg ingin ia nyatakan sebagai kebenaran. Berbagai upaya ia lakukan untuk mencapai kebenaran itu, tak kenal lelah atau pun lemah dlm mencarinya, karena ia tahu dibalik semua itu terdapat sebuah kebahagian abadi yg bisa menghapus semua hal yg ia rasakan dalam mencari, mengikuti dan mempertahankan kebenaran ini.
      Inilah mereka para seeker (pencari kebenaran) sejati.
      Dan sejarah telah membuktikan para seeker sejati ini, itulah mereka yg terbanyak dari umat Rasulullah sebagai pembawa Islam kebenaran sejati, dengan berbagai macam peninggalan mereka dlm perjalanan mereka itu. Mereka ini dipilah dalam tiga kelompok besar yg masing-masing menemukan kebenaran menurut metode taktik strategi mereka, yaitu ulama kalam dengan aqal mereka yg dipelopori oleh dua Imam besar, Imam Asy`ari dan Imam al Maturidi.Ulama fuqaha dan muhadditsin dgn penelitian dan pemahaman mereka yg dipelopori oleh Imam-Imam besar 4 mazhab, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi`i dan Imam Hambali. Dan ulama sufiyyah dengan dzauqi mereka itu, yg di pelopori oleh Imam Hasan Bashri, Imam Junaid al Baghdadi, dan Imam al Ghazali rahimullahu'an dan semua orang-orang yg berjalan di atas manhaj mereka. Walaupun demikian, pilahan ini hanya bersifat tinjauan semata, seperti halnya Imam al Ghazali, beliau selain dikenal sebagai seorang tokoh sufi, beliau juga seorang ahli fiqih dan hadits juga, sehingga beliau dijuluki sebagai Hujjatul Islam.
      Adapun manusia pencari kebenaran, lalu ia bermusuhan dengannya. Ini disebabkan karena keyakinan yg ia yakini bahwa apa yg ia capai itulah kebenaran, padahal bukan. sebagaimana maklum, kebenaran adalah sesuatu yg mutlaq dan murni,yg tidak bercampur dengan kebathilan sedikit pun. Dan ia tidak bisa di klaim oleh siapapun bahkan kita lah yg harus berpihak padanya (kebenara)
      Adapun manusia yg mengikuti kebenaran dan mengetahuinya, itulah orang-orang yg mendalami peninggalan para seeker itu dlm mencari kebenaran, serta senantiasa mengikutinya.
      Karena mereka juga merasakan sebagaimana yg para seeker itu rasakan, dan berbuat sebagaimana perbuatan mereka.
      Adapun manusia yg mengikuti kebenaran sekedar ikut-ikutan saja,ia tak begitu memberi arti terhadap kebenaran itu, bahkan kebenaran bisa saja ia tinggalkan baik secara keseluruhan ataupun hanya sebagian saja. Karena ia tak merasakan bagaimana proses menemukan kebenaran itu,orang seperti ini keadaannya ibarat kritikus makanan yg hanya bisa merasakannya saja, tanpa pernah merasakan bagaimana susah dan sulitnya membuat makanan yg lezat. Dan bisa saja ia masuk kedalam kelompok terakhir yaitu manusia yang tak pernah peduli dgn kebenaran.
      The seeker___

  • @hermawan8521-her
    @hermawan8521-her 2 года назад +1

    Salafnya siapa yang akidahnya sama dengan Asyairah & Maturidiah?, dari tadi sy tunggu dalil dari hadits atau atsar sahabat gk muncul euy...klaim imam yang 4 akidahnya sama dengan Asyairoh, maaf dalil dari kitab imam 4 yang mana? Zaman informasi sudah sangat terbuka, semua kitab2 hadits, kitab2 imam madzab yang 4, kitab ulama besar mudah untuk diakses, jangan malas untuk baca..hati2 dengan klaim2 tanpa dalil yang shahih..

  • @ahmadrasikhilmi254
    @ahmadrasikhilmi254 3 года назад +1

    "Ilmu imam asyari n mansur mathuridi jga diambil dari para ulama salaf"
    Salut dgn sikap Buya Yahya yg "mengeluarkan" Syiah dari aswaja dn tasawwuf yg dhalal dari tasawwuf yg lurus

    • @Lantanum057
      @Lantanum057 2 года назад

      ruclips.net/video/8mTcJK8dMLQ/видео.html
      mohon disimak penjelasan syeikh Al-khamis

  • @zaydxinsanegil4821
    @zaydxinsanegil4821 4 года назад +2

    Maturidi banyak di India,, tau india gmana gmana? Salah satu negara dengan banyaknya muslim yg menyimpang.

    • @rahmansyahsyah3990
      @rahmansyahsyah3990 4 года назад

      Klo ada yg menyimpang trus ape lantas semua di bilang menyimpang? Dan prtanyaannya apa penyimpangannya..dan yg bener tuh apa seperti yg km anut

    • @jamalsa3884
      @jamalsa3884 3 года назад

      Yg menyimpang itu wahabi salafikir, buatan Yahudi

  • @agustriyanto8633
    @agustriyanto8633 4 года назад +2

    kalau imam syafii berakidah asy ariyah, apakah ada buktinya?

  • @bintangcollection9495
    @bintangcollection9495 Год назад

    احسنت

  • @endidk
    @endidk 5 лет назад +3

    Berarti kita ga boleh mengambil aqidah imam syaf'i buya? karna aqidah imam syafi'i kotor juga makanya perlu dibersihkan oleh abu hasan al asy'ari? Mohon pencerahannya buya

    • @Bayar5ribu
      @Bayar5ribu 5 лет назад +3

      Pada jaman iman 4 madzhab belum banyak terjadi fitnah, belum banyak masuk pengaruh pemikiran pemikiran tentang ketuhanan, dari luar islam, ateis, hindu, budha dll.
      Para imam 4 madzhab akidahnya salafusoleh, islam masih murni.
      Jaman setelahnya terjadi banyak fitnah. Makanya imam hasan asyari merumuskan, membukukanya.
      Akidah imam hasan asyari tidak bertentangan dengan para imam sebelumnya, juga dengan para sahabat nabi.

    • @Bayar5ribu
      @Bayar5ribu 5 лет назад +2

      Seperti hanya pada jaman nabi tidak ada yg namanya ahlusunah waljamaah, hanya islam saja.
      Karna belum bnyak fitnah.
      Baru pada jaman para sahabat banyak terjadi fitnah, dari kaum khawarij, syiah dll
      Untuk membedakanya ialah dirumuskanlah jadi islam ahlusunah waljamaah.

    • @aryagading2941
      @aryagading2941 5 лет назад

      Belajar Al washitiyah...

  • @chiarahumairah4814
    @chiarahumairah4814 2 года назад

    Buya yahya lupa dalil bhw sebaik baik umat adlh dizaman ku...dan setelahnya..dan setelahnya
    Pertinyi in nya adlh mengapa harus memakai mahzab imam syafi"i dan berakidah kan abu hasan asy'ari?knp nggk langsung ke mahzab sahabat dan berakidah kan para sahabat?

  • @ernilupi6547
    @ernilupi6547 Год назад

    40 thn abu hasan as ari berpaham muktazilah kemudian pindah kepaham Qulubiyah di faseh inilah beliau banyak pengikutnya dan Banyak menulis kitab, kemudian dia sadar atas kekeliruanya dia mempelajari mazhap imam malik dan kembali kpd mazhap ahli sunah berjamaah,
    Tapi sayang buku buku tersebut sudah di pelajari umat dan tersebar sampai sekarang, dan pada fase ahlisunah wal jamaah ini beliau kembuat tiga kitab srbagai pembantah kitab yg sesat terdahulu,
    Para penuntut ilmu Di zaman yg penuh fitnah Semarang Kira Pro aktif untuk mencari kebenaran kita tidak bisa percaya kepada satu org Ustad akan tetapi kita harus membaca kpd kitap yg aslinya ,
    Para oenuntut ilmu coba kaliaan baca kitab asariya fase kulubiyah dan face ahlizunah waljamaah,
    Yg di praktekan I di masyarakat Sekarung kitab yg manah?

  • @sayyidkhoirulfahmi8116
    @sayyidkhoirulfahmi8116 2 года назад

    Buya yahya sebaik nya lebih berhati2 lg dlm ucapan nya. Jangan krn kebencian membuat tdk bisa mnjaga ucapan drpd mengtakan yg haq.

    • @acehalfaqir6516
      @acehalfaqir6516 2 года назад

      KEADAAN MANUSIA DALAM HAL KEBENARAN ADA TIGA GOLONGAN :
      1.ada yg mencarinya
      2. ada yg mengikutinya
      3 dan ada pula yg tidak pernah peduli apa itu kebenaran.
      Manusia yg mencari kebenaran ada yg menemukannya dan ada yg tidak menemukannya bahkan ia bermusuhan dengannya.
      Sedangkan manusia yg mengikuti kebenaran, ada yg sadar bahwa yg ia ikuti itu memang kebenaran dan ada juga yg sekedar ikut-ikutan saja.
      Dan manusia yg tak pernah peduli dengan apa itu kebenaran, inilah manusia yg keadaannya lebih buruk dari binatang, artinya binatang lebih mulia daripada nya (surat al A`raf: 187).
      Dimana Ia hanya mengikuti apa saja yg sesuai dgn selera nafsunya dan menguntungkan nafsunya itu, Tanpa pernah ia peduli apa itu kebenaran atau pun bukan.
      Adapun manusia-manusia pencari kebenaran dan menemukannya, mereka senantiasa mengikutinya, dan tak pernah peduli dlm mengikutinya (apa itu dicaci, dicela, dihina, di ancam dan lain sebagainya) serta selalu mempertahankannya, sekali pun nyawa taruhannya. Karena kebenaran yg ia capai adalah sesuatu yg tak ternilai harganya, tak ada angka-angka yg bisa menilainya. Ia merasakan betapa sulitnya mencapai kebenaran itu, berjuta macam pikiran ia peras untuk mengkritisi suatu hal yg ingin ia nyatakan sebagai kebenaran. Berbagai upaya ia lakukan untuk mencapai kebenaran itu, tak kenal lelah atau pun lemah dlm mencarinya, karena ia tahu dibalik semua itu terdapat sebuah kebahagian abadi yg bisa menghapus semua hal yg ia rasakan dalam mencari, mengikuti dan mempertahankan kebenaran ini.
      Inilah mereka para seeker (pencari kebenaran) sejati.
      Dan sejarah telah membuktikan para seeker sejati ini, itulah mereka yg terbanyak dari umat Rasulullah sebagai pembawa Islam kebenaran sejati, dengan berbagai macam peninggalan mereka dlm perjalanan mereka itu. Mereka ini dipilah dalam tiga kelompok besar yg masing-masing menemukan kebenaran menurut metode taktik strategi mereka, yaitu ulama kalam dengan aqal mereka yg dipelopori oleh dua Imam besar, Imam Asy`ari dan Imam al Maturidi.Ulama fuqaha dan muhadditsin dgn penelitian dan pemahaman mereka yg dipelopori oleh Imam-Imam besar 4 mazhab, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi`i dan Imam Hambali. Dan ulama sufiyyah dengan dzauqi mereka itu, yg di pelopori oleh Imam Hasan Bashri, Imam Junaid al Baghdadi, dan Imam al Ghazali rahimullahu'an dan semua orang-orang yg berjalan di atas manhaj mereka. Walaupun demikian, pilahan ini hanya bersifat tinjauan semata, seperti halnya Imam al Ghazali, beliau selain dikenal sebagai seorang tokoh sufi, beliau juga seorang ahli fiqih dan hadits juga, sehingga beliau dijuluki sebagai Hujjatul Islam.
      Adapun manusia pencari kebenaran, lalu ia bermusuhan dengannya. Ini disebabkan karena keyakinan yg ia yakini bahwa apa yg ia capai itulah kebenaran, padahal bukan. sebagaimana maklum, kebenaran adalah sesuatu yg mutlaq dan murni,yg tidak bercampur dengan kebathilan sedikit pun. Dan ia tidak bisa di klaim oleh siapapun bahkan kita lah yg harus berpihak padanya (kebenara)
      Adapun manusia yg mengikuti kebenaran dan mengetahuinya, itulah orang-orang yg mendalami peninggalan para seeker itu dlm mencari kebenaran, serta senantiasa mengikutinya.
      Karena mereka juga merasakan sebagaimana yg para seeker itu rasakan, dan berbuat sebagaimana perbuatan mereka.
      Adapun manusia yg mengikuti kebenaran sekedar ikut-ikutan saja,ia tak begitu memberi arti terhadap kebenaran itu, bahkan kebenaran bisa saja ia tinggalkan baik secara keseluruhan ataupun hanya sebagian saja. Karena ia tak merasakan bagaimana proses menemukan kebenaran itu,orang seperti ini keadaannya ibarat kritikus makanan yg hanya bisa merasakannya saja, tanpa pernah merasakan bagaimana susah dan sulitnya membuat makanan yg lezat. Dan bisa saja ia masuk kedalam kelompok terakhir yaitu manusia yang tak pernah peduli dgn kebenaran.
      The seeker___

  • @StudioMataSatu
    @StudioMataSatu 3 года назад

    Saya mau lompat aja langsung ke imam Syafi'i laah Buya.. enggak tau kenapa males masuk konflik identitas (Islam) semacam itu.. salah menyalahkan.

    • @rickydicky2659
      @rickydicky2659 3 года назад

      Silakan saja. Tapi belajar yang banyak dulu, baru bisa ambil keputusan.

  • @FitriYana-q4g
    @FitriYana-q4g 20 дней назад

    Klw aqidah imam Ahmad ustad bagaimana!?

  • @dsetiawan7555
    @dsetiawan7555 5 лет назад +8

    Akidah itu simple...karena sesuai fitrah manusia.
    Ini kok malah jadi jlemet...

    • @AbdulLatif-hn9vk
      @AbdulLatif-hn9vk 4 года назад

      Simpelnya dimana aqidah ini yg membedakan kita dgn agama lain Rasulullah saja 13 tahun di mekah memlerjuangkan aqidah dosa salah aqidah tidak diampuni kalau masalah fikih masih diampuni Allah .hati antum.

    • @dsetiawan7555
      @dsetiawan7555 4 года назад +1

      @@AbdulLatif-hn9vk
      Justru itu.. ! sesuatu yg pokok (akidah) itu pasti simple menjadi rumit itu karena syubhatnya sudah akut.

  • @arsachannel6162
    @arsachannel6162 5 лет назад +1

    Nyimak Buya dari batam

  • @ainunjariah3997
    @ainunjariah3997 4 года назад +1

    kalau aqidahnya makkah dan madina bagaimana ustadz apa juga berbahaya???

    • @buyayahyaofficial
      @buyayahyaofficial  4 года назад +2

      maaf apa yang anda maksudkan?
      tidak ada aqidah mekah dan madinah
      (admin)

    • @ainunjariah3997
      @ainunjariah3997 4 года назад +1

      maaf ustadz maksud saya akidanya orang2 di mekkah dan orang2 di madinah apakah berbahaya juga seperti yang pak ustadz sampaikan.

  • @rommynaufal8534
    @rommynaufal8534 Год назад

    Muhammadiyah itu aqidahnya asyariyah kan? Selama ini secara amaliyah muhammadiyah mirip wahabi cara shalatnya spt bismillah sir waktu shalat shubuh, maghrib dan isya dan Kitab2 rujukan muhammadiyah itu karangan ibnu qoyyum dan ibnu taimiyah

  • @bachriunadriah7393
    @bachriunadriah7393 3 года назад

    Tauhid yg kita pakai sekarang ini adalah "Kitab Tauhid Sifat Duapuluh" :
    1. Imam Sanusi yg pertama menyusun Tauhid Sifat Duapuluh 'Kitab Umm Al Barahin". Beliau dari Tilimsan
    (832 - 895 H atau abad 9 H)
    Bukan Abul Hasan Al Asy'ari yg menyusunnya.
    2. Tauhid ini disusun berdasarkan Dalil Akal, yaitu
    Hukum Akal : Wajib, Mustahil dan Ja'iz. Sifat Wajib 20 , Sifat Mustahil 20 dan Sifat Ja'iz 1.
    Dalil Naql hanya sebagai penguat saja apabila sesuai dgn akal ; dan apabila tidak sesuai dgn akal ditinggalkan
    3. Tauhid Sifat Duapuluh termasuk ILMU KALAM (Imam Syafi'i membenci Ilmu Kalam / Filsafat ).

  • @GlumpChannel
    @GlumpChannel 5 лет назад +4

    Syubhat

  • @chipman1503
    @chipman1503 2 года назад

    Bener berarti kata Ustadz Firanda..

    • @acehalfaqir6516
      @acehalfaqir6516 2 года назад

      KEADAAN MANUSIA DALAM HAL KEBENARAN ADA TIGA GOLONGAN :
      1.ada yg mencarinya
      2. ada yg mengikutinya
      3 dan ada pula yg tidak pernah peduli apa itu kebenaran.
      Manusia yg mencari kebenaran ada yg menemukannya dan ada yg tidak menemukannya bahkan ia bermusuhan dengannya.
      Sedangkan manusia yg mengikuti kebenaran, ada yg sadar bahwa yg ia ikuti itu memang kebenaran dan ada juga yg sekedar ikut-ikutan saja.
      Dan manusia yg tak pernah peduli dengan apa itu kebenaran, inilah manusia yg keadaannya lebih buruk dari binatang, artinya binatang lebih mulia daripada nya (surat al A`raf: 187).
      Dimana Ia hanya mengikuti apa saja yg sesuai dgn selera nafsunya dan menguntungkan nafsunya itu, Tanpa pernah ia peduli apa itu kebenaran atau pun bukan.
      Adapun manusia-manusia pencari kebenaran dan menemukannya, mereka senantiasa mengikutinya, dan tak pernah peduli dlm mengikutinya (apa itu dicaci, dicela, dihina, di ancam dan lain sebagainya) serta selalu mempertahankannya, sekali pun nyawa taruhannya. Karena kebenaran yg ia capai adalah sesuatu yg tak ternilai harganya, tak ada angka-angka yg bisa menilainya. Ia merasakan betapa sulitnya mencapai kebenaran itu, berjuta macam pikiran ia peras untuk mengkritisi suatu hal yg ingin ia nyatakan sebagai kebenaran. Berbagai upaya ia lakukan untuk mencapai kebenaran itu, tak kenal lelah atau pun lemah dlm mencarinya, karena ia tahu dibalik semua itu terdapat sebuah kebahagian abadi yg bisa menghapus semua hal yg ia rasakan dalam mencari, mengikuti dan mempertahankan kebenaran ini.
      Inilah mereka para seeker (pencari kebenaran) sejati.
      Dan sejarah telah membuktikan para seeker sejati ini, itulah mereka yg terbanyak dari umat Rasulullah sebagai pembawa Islam kebenaran sejati, dengan berbagai macam peninggalan mereka dlm perjalanan mereka itu. Mereka ini dipilah dalam tiga kelompok besar yg masing-masing menemukan kebenaran menurut metode taktik strategi mereka, yaitu ulama kalam dengan aqal mereka yg dipelopori oleh dua Imam besar, Imam Asy`ari dan Imam al Maturidi.Ulama fuqaha dan muhadditsin dgn penelitian dan pemahaman mereka yg dipelopori oleh Imam-Imam besar 4 mazhab, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi`i dan Imam Hambali. Dan ulama sufiyyah dengan dzauqi mereka itu, yg di pelopori oleh Imam Hasan Bashri, Imam Junaid al Baghdadi, dan Imam al Ghazali rahimullahu'an dan semua orang-orang yg berjalan di atas manhaj mereka. Walaupun demikian, pilahan ini hanya bersifat tinjauan semata, seperti halnya Imam al Ghazali, beliau selain dikenal sebagai seorang tokoh sufi, beliau juga seorang ahli fiqih dan hadits juga, sehingga beliau dijuluki sebagai Hujjatul Islam.
      Adapun manusia pencari kebenaran, lalu ia bermusuhan dengannya. Ini disebabkan karena keyakinan yg ia yakini bahwa apa yg ia capai itulah kebenaran, padahal bukan. sebagaimana maklum, kebenaran adalah sesuatu yg mutlaq dan murni,yg tidak bercampur dengan kebathilan sedikit pun. Dan ia tidak bisa di klaim oleh siapapun bahkan kita lah yg harus berpihak padanya (kebenara)
      Adapun manusia yg mengikuti kebenaran dan mengetahuinya, itulah orang-orang yg mendalami peninggalan para seeker itu dlm mencari kebenaran, serta senantiasa mengikutinya.
      Karena mereka juga merasakan sebagaimana yg para seeker itu rasakan, dan berbuat sebagaimana perbuatan mereka.
      Adapun manusia yg mengikuti kebenaran sekedar ikut-ikutan saja,ia tak begitu memberi arti terhadap kebenaran itu, bahkan kebenaran bisa saja ia tinggalkan baik secara keseluruhan ataupun hanya sebagian saja. Karena ia tak merasakan bagaimana proses menemukan kebenaran itu,orang seperti ini keadaannya ibarat kritikus makanan yg hanya bisa merasakannya saja, tanpa pernah merasakan bagaimana susah dan sulitnya membuat makanan yg lezat. Dan bisa saja ia masuk kedalam kelompok terakhir yaitu manusia yang tak pernah peduli dgn kebenaran.
      The seeker___

  • @imamsugiono7338
    @imamsugiono7338 5 лет назад

    setuju buya yahya

  • @duniatanamanofficial5704
    @duniatanamanofficial5704 3 года назад

    PARA SAHABAT DAN PARA TABI'IN NGGAK ADA YG BERAKIDAH ASY'ARIYAH DAN MATURIDIYAH

  • @duniatanamanofficial5704
    @duniatanamanofficial5704 3 года назад

    KENAPA NGGAK MENGIKUTI AKIDAHNYA IMAM SYAFE'I SAJA.

  • @muhammadrokhim2749
    @muhammadrokhim2749 2 года назад +1

    Jgn sembunyikan sejarah.