Strategi Pak ET sangat brilian, timnas senior diisi dengan pemain berkualitas eropa dan tim junior diisi pemain muda penuh talenta yang dihadapkan dengan pemain senior harus melatih mental juara karena mereka tau kalo mau tembus timnas inti harus berjuang keras bersaing dengan pemain kualitas eropa, jadi langsung menginspirasi dan menggembleng mental dan kerja keras pemain muda untuk tembus timnas senior.. Yg menarik perhatian ada Victor Dethan dan Doni Tri Pamungkas
Pa Erick please! segera "REVOLUSI" Kurikulum & Ekosistem sepak bola di Indonesia. mulai dari level paling bawah, sedih liat basic dasar amburadul para pemain kita (fundamental), saya percaya dg era PSSI sekarang, ... pelan tapi pasti dibenahi demi prestasi yg konsisten!
@@fredyoksana9476 iya betul banget bang, saya setuju.. Tapi yg jadi poin permasalahannya kan STY emang udah tau hal itu sejak pertama kali latih indonesia tahun 2020. Turnamen AFF bukan barang baru bagi coach sty. Turnamen AFF tahun ini adalah yg ke-3 kalinya buat coach STY. Jadi lucu kalau hal itu masih dibicarakan sekarang.. Maka akan timbul anggapan bahwa hal tersebut cuma buat mencari² alasan saja. Itu yg muncul di persepsi publik. 🙏
Sudah benar gak menurunkan pemain senior diaspora liga 1 dan diaspora luar negeri. Karana kita itu cuma jadi alat marketing AFF buat naikkan pamor kompetisi mereka. sementara mereka tidak memperhatikan jadwal dan tegas terhadap pemain yg nakal dan mau mencederai
jgn banyak mengeluh Coach STY. kembali ke laptop. tujuan dan filosi dan selera anda adalah pemain muda yg bisa matang di usia 23. dgn memberikan menit bermain dan jam terbang dia tournamen piala aff 2024. agar bisa matang di seagames dan piala asia 23. itu menurut analisa saya. semoga coach sty lebih banyak memantau pemain di liga 1 indonesia jgn memantau di luar negri saja. karena cetakan pemain timnas itu ya dari liga 1 juga.
kalau pelatih sekelas STY atau lebih itu banyak didunia ini, yg penting punya duit utk byr gajinya. tp ketum pssi kyk pak ET itu susah ditemuin.. orang indonesia yg cerdas,kerja,nkri dan koneksi internasional!!!
Gue mengecam ET yang menegur STY karena kelelahan dianggap sebagai keluhan semata, trus nuntut nya menang terus, itu gila. Seolah ET gak pernah ngalamin rasanya kelelahan.
Pak Erick kekesalan terhdp STY terlihat saat Bpk berbicara dgn media & Bang Arya Sinulingga lewat omon2 yg sangat tdk bijaksana disampaikan ke medsos. Knp dmk ? Krn sbg seorg menteri, pemilik klub bola internasional & pemimpin PSSI alangkah eloknya kalau ketidak cocokkan terhadap pelatihnya dikemukakan melalui tatap muka dr hati ke hati. Bukan melalui anak buah / Bpk sendiri lewat omon2 di medsos. Dan kmd bertemu dgn Bang Towel. Ada apa ini ? Minta dukungan Pak ? Dukungan sekian juta masyarakat Indo apakah menurut Bpk kurang ?
Jurus Indo mematangkan pemain muda adalah cara yg bagus dlm segi taktik dan politik untuk taktical kita butuh anak2x muda di gembleng agar lebih kuat mental dan semakin profesional ke depan nya & secara politik kita ud tau kualitas kompetisi AFF yaitu biang Judol tingkat dewa dimana mafia2x berkumpul dan selain itu untuk menjaga stamina dan kebugaran pemain inti guna menghadapi pra piala dunia 2026 agar mrk tidak cidera alangkah cantik nya managemen kita berani melawan arus yg dimana negara ASEAN lainnya kok dia bisa menurunkan Bocah2x ya dan kini benar terbukti kan aroma kecurangan sana sini lebih kental di banding saat melawan bahrain ini malah lebih kacau kok bisa main di vietnam VAR nya di malaysia 😅😂
Mantap program regenerasinya, generasi timnas senior 2019 sama STY digantikan dengan generasi Evan Dimas cs + Elkan bagot, berikutnya generasi yang itu dihabisi 1 per 1, dan dengan slogan potong generasi terus dilakukan setiap tahun. Kamu hebat, teruskan agendamu STY, Indonesia gak butuh gelar juara gak masalah 5 tahun melatih tidak pernah juara sekalipun, kami disini goblok semua dan cuma kamu STY orang yang paling pintar..
Sekarang udah terlihat jelaskan pak,, Klo faktor utama yg membuat perubahan sangat besar di timnas Indonesia sampai bisa lolos ke round 3 kualifikasi pildun adalah dengan hadirnya pemain2 naturalisasi atau keturunan ,, Tanpa mereka Timnas Indonesia cuma sekelas dengan Kamboja, laos,, Philipina, Myanmar, dll
Boleh lah pa erik memakai pemain u22 Tapi pilihlah pemain yang lebih baik dari ini, yang tidak begitu memalukan amburadul. Seperti HOKI yg nota bene katanya lebih baik dari ELIANO tapi nyatanya jauh sekali Atau KAKA yg lebih baik jam terbangnya katanya dari REAVEN ternyata hasil lebih baik Reaven dari pemain Yang terkenal dengan julukan PEMAIN TITIPAN (KAKA)
@@caesardennykurniawan5291maksa cuma ivar, karena krisis pemain tengah, ngga ada play maker, mana lagi pemain yg ada teknik dasar aja masih banyak keliru nya, yaa wajar minta mendatangkan ivar, meskipun gua yakin ngga di lepas klub juga, main inti di Jong Utrecht. Kalau Utrecht milik orang indo, lain cerita, ada kesempatan buat di lepas, hehehe. Semoga Pak Erick benahi juga sistem grassroot nya, bukan hanya perbanyak kompetisi. Soal kurikulum SSB dan pelatihan untuk para pelatih lokal baik di SSB atau klub ini juga harus diperhatikan, di upgrade, bisa paham strategi atau taktik mengikuti sepak bola modern
di chanel kumparan si arya sinulingga blg sebenarx PSSI memberi kebebasan pd STY tuk pilih pemain2 terbaik di liga 1 spt sananta, egy, witan, dll tp STY tetep pilih pemain U22 dng dalil regenerasi, ET yg emg tdk pernah intervensi pelatih ya menghormati keputusan STY jd yg pilih U22 itu STY bkn ET yg minta, narasi pakai pemain muda digunakan setelah STY mengambil keputusan pake U22, ET itu jg politikus jd paham bagaimana cara komunikasi ke publik agar tdk menyakiti pihak manapun
AFF anggap aja buat training/friendly match. kita harus fokus ke yang lebih besar. kalau aku erick thohir, keluar aja dari AFF/ asean championship apalah namanya. jujur, aku gak suka lihat gaya permainan kasar pemain2 asean. membahayakan karir sepak bola anak2 timnas muda.
Urus tuh liganya pak, jgn cuma ngurus timnasnya aja, itu kemarin ada match terindikasi match fixing kok pssi gk ada update apa2?? Anda cuma mau jd ketum urus timnas atau ketum yg ngurus keseluruhan sepakbola? Ada masalah yg krusial anda cuma fokusnya ditimnas aja
Mau main baik gmna pemain gak bsa passing amburadul 😅😅😅😅ya otomatif taktik gme plane gk jalan aliran bola mati krn ❎salah pasing truss😅😊😊😢😮😅😅😂😂😂mrk u22 udh bnyk yg main di liga 1 hrs nya udh pro mslh pasing 😅😅😅
Sty tdk ada istimewa nya.... Seperti pelatih biasa" saja... Banayk exprimen dan timnas senior siapa pun pelatih pasti bagus...klu dilihat dari meteinya pemain....
Sy heran STY ini pd banyak hal, antara lain yg Pertama, sebelum bergulir turnamen ini menyampaikan alasan memberi pengalaman dan mental bermain kpd pemain2 muda, meskipun ada benarnya tapi tidak seluruhnya benar khan? Sebagian besar pemain2 timnas di Piala Asean khan itu2 juga, baik di Piala Asia maupun Piala Dunia, sedangkan pemain2 muda yg lain jg pernah main di match Internasional serta bermain di liga 1 reguler, pengalaman dan mental seperti apa lagi? Selain dari pada itu pd pokoknya timnas di Piala Asean Cup khan tetap membawa nama bangsa dan negara? Kedua, alasan faktor kelelahan saat perjalanan bertanding ke vietnam, meski ada benarnya tapi alasan seperti itu tidak patut disampaikan, toh seperti Kamboja jg mengalaminya saat bertanding ke Indonesia melawan timnas. toh mereka bisa bermain draw dgn timnas? Ketiga, saat nanti bertanding lawan Filipina kok masih ada lagi alasan2 ttng kelelahan, kepadatan jadwal dsb, yg justru lebih menunjukan "Ketidakpercayaan diri" dan adanya alasan yg "Mengada2" dari STY. Dengan alasan2 yg disampaikan itu plus klo kita ingat alasan STY pada 2 x AFF sebelumnya yg menyatakan timnas memotong generasi, perlu proses, bahwa tidak ada yg instant dll, kemudian melihat fakta dan realitanya di lapangan, baik timnas senior yg berkiprah di Piala Asia dan Piala Dunia serta timnas di Piala Asean ini, sy kira STY memang jelas "menyandarkan" profesinya kpd pemain2 naturalisasi atau pemain2 yg bermain di liga luar serta kebijakan Ketum PSSI. Ingat saat kekalahan beruntun timnas atas China dan Jepang, Ketum PSSI lah yg mengambil inisiatif utk melakukan evaluasi shg pd pertandingan melawan Arab Saudi, timnas bisa menang. Sorry aja harus disampaikan, kita ini sekarang sudah punya Ketum PSSI pak ET dgn blue print program2nya, perhatiannya yg besar kpd timnas, dan langkah2 strategisnya, kemudian timnas jg sudah diperkuat sejumlah pemain2 naturalisasi, lantas apa peran dan pengaruh STY, apa warna yg bisa dia berikan kpd timnas?? Justru sifat kepala batu, arogan thd sejumlah potensi pemain, blunder atas nama eksperimen saat menetapkan strategi, formasi dan komposisi, menjadi penghambat kinerja timnas. Kita tidak melihat tangan dingin, kualitas pelatih internasional, dll, dsb, dari STY selama melatih timnas, kecuali berada dlm keberuntungan karena berada dibawah bayang2 kerja Ketum PSSI dan pemain2 naturalisasi serta euphoria "fans clubnya", bukan suporter timnas secara luas yg rasional. Mari kita lihat ini dgn pandangan profesional saja, bukan personalnya. Jujur saja, Prestasi persepakbolaan Indonesia dan timnas sampai saat ini ternyata BUKAN karena peran dan pengaruh STY. Lihat FAKTA dan REALITANYA, kiprah timnas senior Piala Dunia atau timnas U.23 Piala Asia, dgn lihat kiprah timnas saat di Piala Asean Cup kali ini. Jomplang khan kualitas dan kinerjanya, pedahal tim lawan yg dihadapi jauh kualitasnya sementara pemain2 timnas kita meski tidak sama tapi beririsan. Ingat saja kita ini Suporter Timnas Indonesia BUKAN member STY Fans Club. Kritik ini sifatnya PROFESIONAL BUKAN tentang menghujat PERSONAL. Mana yg kita pilih STY secara individual atau prestasi timnas kita secara general?
Punya pemimpin seperti Pak Erik Tohir adalah berkah tersendiri untuk kemajuan sepak bola indonesia
Strategi Pak ET sangat brilian, timnas senior diisi dengan pemain berkualitas eropa dan tim junior diisi pemain muda penuh talenta yang dihadapkan dengan pemain senior harus melatih mental juara karena mereka tau kalo mau tembus timnas inti harus berjuang keras bersaing dengan pemain kualitas eropa, jadi langsung menginspirasi dan menggembleng mental dan kerja keras pemain muda untuk tembus timnas senior..
Yg menarik perhatian ada Victor Dethan dan Doni Tri Pamungkas
Pa Erick please! segera "REVOLUSI" Kurikulum & Ekosistem sepak bola di Indonesia.
mulai dari level paling bawah, sedih liat basic dasar amburadul para pemain kita (fundamental), saya percaya dg era PSSI sekarang, ... pelan tapi pasti dibenahi demi prestasi yg konsisten!
Erza Lilipaly Jordi amat Yakub sayuri, Cukup bagus, passing nya
Wow..tajam sekali! 😮
"Jangan banyak bicara, jangan banyak ngeluh"! 🤭
Main seminggu di 3 negara berbeda 😁
@@fredyoksana9476kalo mau komplain pas awal dulu ga sekarang baru koar2
@fredyoksana9476 semua negara peserta juga kebagian penderitaan itu kok bang..tenang aja😅
@@andreymirna itu kan rentan bikin pemain cedera
@@fredyoksana9476 iya betul banget bang, saya setuju..
Tapi yg jadi poin permasalahannya kan STY emang udah tau hal itu sejak pertama kali latih indonesia tahun 2020.
Turnamen AFF bukan barang baru bagi coach sty.
Turnamen AFF tahun ini adalah yg ke-3 kalinya buat coach STY.
Jadi lucu kalau hal itu masih dibicarakan sekarang..
Maka akan timbul anggapan bahwa hal tersebut cuma buat mencari² alasan saja. Itu yg muncul di persepsi publik. 🙏
Sudah benar gak menurunkan pemain senior diaspora liga 1 dan diaspora luar negeri. Karana kita itu cuma jadi alat marketing AFF buat naikkan pamor kompetisi mereka. sementara mereka tidak memperhatikan jadwal dan tegas terhadap pemain yg nakal dan mau mencederai
jgn banyak mengeluh Coach STY.
kembali ke laptop.
tujuan dan filosi dan selera anda adalah pemain muda yg bisa matang di usia 23.
dgn memberikan menit bermain dan jam terbang dia tournamen piala aff 2024.
agar bisa matang di seagames dan piala asia 23.
itu menurut analisa saya.
semoga coach sty lebih banyak memantau pemain di liga 1 indonesia jgn memantau di luar negri saja.
karena cetakan pemain timnas itu ya dari liga 1 juga.
Baru sadar ketum PSSi. Kalau Sty Tanpa Pemain Top Bisa apa😊😊
STY harus mengambil pemain yg gk emosian agar timnas kita bagus kedepannya
kalau pelatih sekelas STY atau lebih itu banyak didunia ini, yg penting punya duit utk byr gajinya. tp ketum pssi kyk pak ET itu susah ditemuin.. orang indonesia yg cerdas,kerja,nkri dan koneksi internasional!!!
Gue mengecam ET yang menegur STY karena kelelahan dianggap sebagai keluhan semata, trus nuntut nya menang terus, itu gila. Seolah ET gak pernah ngalamin rasanya kelelahan.
@@karnaen9995haha iya bener,, negara lain nggak ngeluh
Pak Erick kekesalan terhdp STY terlihat saat Bpk berbicara dgn media & Bang Arya Sinulingga lewat omon2 yg sangat tdk bijaksana disampaikan ke medsos.
Knp dmk ? Krn sbg seorg menteri, pemilik klub bola internasional & pemimpin PSSI alangkah eloknya kalau ketidak cocokkan terhadap pelatihnya dikemukakan melalui tatap muka dr hati ke hati.
Bukan melalui anak buah / Bpk sendiri lewat omon2 di medsos. Dan kmd bertemu dgn Bang Towel. Ada apa ini ? Minta dukungan Pak ? Dukungan sekian juta masyarakat Indo apakah menurut Bpk kurang ?
Jurus Indo mematangkan pemain muda adalah cara yg bagus dlm segi taktik dan politik untuk taktical kita butuh anak2x muda di gembleng agar lebih kuat mental dan semakin profesional ke depan nya & secara politik kita ud tau kualitas kompetisi AFF yaitu biang Judol tingkat dewa dimana mafia2x berkumpul dan selain itu untuk menjaga stamina dan kebugaran pemain inti guna menghadapi pra piala dunia 2026 agar mrk tidak cidera alangkah cantik nya managemen kita berani melawan arus yg dimana negara ASEAN lainnya kok dia bisa menurunkan Bocah2x ya dan kini benar terbukti kan aroma kecurangan sana sini lebih kental di banding saat melawan bahrain ini malah lebih kacau kok bisa main di vietnam VAR nya di malaysia 😅😂
Mantap program regenerasinya, generasi timnas senior 2019 sama STY digantikan dengan generasi Evan Dimas cs + Elkan bagot, berikutnya generasi yang itu dihabisi 1 per 1, dan dengan slogan potong generasi terus dilakukan setiap tahun. Kamu hebat, teruskan agendamu STY, Indonesia gak butuh gelar juara gak masalah 5 tahun melatih tidak pernah juara sekalipun, kami disini goblok semua dan cuma kamu STY orang yang paling pintar..
Barvo ET
#STYOUT
Sekarang udah terlihat jelaskan pak,,
Klo faktor utama yg membuat perubahan sangat besar di timnas Indonesia sampai bisa lolos ke round 3 kualifikasi pildun adalah dengan hadirnya pemain2 naturalisasi atau keturunan ,,
Tanpa mereka Timnas Indonesia cuma sekelas dengan Kamboja, laos,, Philipina, Myanmar, dll
Ah masa?
@drayacreative2261 ah iya
Yang bikin perubahan itu STY bukan yang lain.
Intinya klu menurunkan tim utama,kalahnya lebih malu,jadi ejekan yg lebih menyakitkan,karena digembar gembor,kelas fiala dunia,banyak dalih,yg jelas buktinya,bukan alasan itu ini,fakta yg menjawab,titik
hati2 kalian di adu domba untuk menjatuhkan sty..... bentar lg piala dunia loh..
Masukkan sananta, marcelino, lilipaly, witan, ivar jenner, rizky ridho, sayuri, dethan dan ferrari.
Pasti menang lawan Filipina.
Boleh lah pa erik memakai pemain u22 Tapi pilihlah pemain yang lebih baik dari ini, yang tidak begitu memalukan amburadul. Seperti HOKI yg nota bene katanya lebih baik dari ELIANO tapi nyatanya jauh sekali Atau KAKA yg lebih baik jam terbangnya katanya dari REAVEN ternyata hasil lebih baik Reaven dari pemain Yang terkenal dengan julukan PEMAIN TITIPAN (KAKA)
SAYA MENDUKUNG STY MELATIH NEGARA LAIN YANG LEBIH MENGHARGAI KINERJA NYA , SETELAH STY PERGI BARULAH INDO MERENGEK RENGEK MINTA STY BALIK
denger ini yg bilang Kenapa gak pakai pemain senior ketumnya aja yg minta pakai U22,
Yg lucu itu tayong maksa manggil pemain yg abroad, klo target juara okelah lah ini kan nggak
@@caesardennykurniawan5291maksa cuma ivar, karena krisis pemain tengah, ngga ada play maker, mana lagi pemain yg ada teknik dasar aja masih banyak keliru nya, yaa wajar minta mendatangkan ivar, meskipun gua yakin ngga di lepas klub juga, main inti di Jong Utrecht. Kalau Utrecht milik orang indo, lain cerita, ada kesempatan buat di lepas, hehehe. Semoga Pak Erick benahi juga sistem grassroot nya, bukan hanya perbanyak kompetisi. Soal kurikulum SSB dan pelatihan untuk para pelatih lokal baik di SSB atau klub ini juga harus diperhatikan, di upgrade, bisa paham strategi atau taktik mengikuti sepak bola modern
di chanel kumparan si arya sinulingga blg sebenarx PSSI memberi kebebasan pd STY tuk pilih pemain2 terbaik di liga 1 spt sananta, egy, witan, dll tp STY tetep pilih pemain U22 dng dalil regenerasi, ET yg emg tdk pernah intervensi pelatih ya menghormati keputusan STY jd yg pilih U22 itu STY bkn ET yg minta, narasi pakai pemain muda digunakan setelah STY mengambil keputusan pake U22, ET itu jg politikus jd paham bagaimana cara komunikasi ke publik agar tdk menyakiti pihak manapun
Ecxo lo yg ngeluh mulu pak di byk media di podcast malah🤭
AFF anggap aja buat training/friendly match. kita harus fokus ke yang lebih besar. kalau aku erick thohir, keluar aja dari AFF/ asean championship apalah namanya. jujur, aku gak suka lihat gaya permainan kasar pemain2 asean. membahayakan karir sepak bola anak2 timnas muda.
Biarpun g agenda FIFA ya jangan nyepelein gini. Disuruh pilih pemain e blunder. Yang bagus cuma detan dan doni tri
alasan yg sudah dipersiapkan 🙏🏻😁
Bukan alasan juga sih,
Coba aja, pemain dituntut main dlm seminggu di 3 negara berbeda
komen netizen yg sdh dipersiapkan jg wkwk
Yg lain biasa aja..... alasan basi
@@SatriaDevanka kalo pelatih yg concern dgn kondisi pemain nya ya wajar,
@@fredyoksana9476 negara lain apa egg tapi g ada alasan... pertandingan trahir libur 6 hari mnt alasan lagi libur kelamaan jadi lupa strategi..😭😂
Out of target....
Urus tuh liganya pak, jgn cuma ngurus timnasnya aja, itu kemarin ada match terindikasi match fixing kok pssi gk ada update apa2?? Anda cuma mau jd ketum urus timnas atau ketum yg ngurus keseluruhan sepakbola? Ada masalah yg krusial anda cuma fokusnya ditimnas aja
STY terlalu banyak ngeluh - ada sajaa alasannya...
Mau main baik gmna pemain gak bsa passing amburadul 😅😅😅😅ya otomatif taktik gme plane gk jalan aliran bola mati krn ❎salah pasing truss😅😊😊😢😮😅😅😂😂😂mrk u22 udh bnyk yg main di liga 1 hrs nya udh pro mslh pasing 😅😅😅
Di Liga 1 itu gak diajarin main taktikal om,
Grasak grusuk aja
Sty tdk ada istimewa nya.... Seperti pelatih biasa" saja... Banayk exprimen dan timnas senior siapa pun pelatih pasti bagus...klu dilihat dari meteinya pemain....
Sy heran STY ini pd banyak hal, antara lain yg Pertama, sebelum bergulir turnamen ini menyampaikan alasan memberi pengalaman dan mental bermain kpd pemain2 muda, meskipun ada benarnya tapi tidak seluruhnya benar khan? Sebagian besar pemain2 timnas di Piala Asean khan itu2 juga, baik di Piala Asia maupun Piala Dunia, sedangkan pemain2 muda yg lain jg pernah main di match Internasional serta bermain di liga 1 reguler, pengalaman dan mental seperti apa lagi? Selain dari pada itu pd pokoknya timnas di Piala Asean Cup khan tetap membawa nama bangsa dan negara? Kedua, alasan faktor kelelahan saat perjalanan bertanding ke vietnam, meski ada benarnya tapi alasan seperti itu tidak patut disampaikan, toh seperti Kamboja jg mengalaminya saat bertanding ke Indonesia melawan timnas. toh mereka bisa bermain draw dgn timnas? Ketiga, saat nanti bertanding lawan Filipina kok masih ada lagi alasan2 ttng kelelahan, kepadatan jadwal dsb, yg justru lebih menunjukan "Ketidakpercayaan diri" dan adanya alasan yg "Mengada2" dari STY.
Dengan alasan2 yg disampaikan itu plus klo kita ingat alasan STY pada 2 x AFF sebelumnya yg menyatakan timnas memotong generasi, perlu proses, bahwa tidak ada yg instant dll, kemudian melihat fakta dan realitanya di lapangan, baik timnas senior yg berkiprah di Piala Asia dan Piala Dunia serta timnas di Piala Asean ini, sy kira STY memang jelas "menyandarkan" profesinya kpd pemain2 naturalisasi atau pemain2 yg bermain di liga luar serta kebijakan Ketum PSSI. Ingat saat kekalahan beruntun timnas atas China dan Jepang, Ketum PSSI lah yg mengambil inisiatif utk melakukan evaluasi shg pd pertandingan melawan Arab Saudi, timnas bisa menang.
Sorry aja harus disampaikan, kita ini sekarang sudah punya Ketum PSSI pak ET dgn blue print program2nya, perhatiannya yg besar kpd timnas, dan langkah2 strategisnya, kemudian timnas jg sudah diperkuat sejumlah pemain2 naturalisasi, lantas apa peran dan pengaruh STY, apa warna yg bisa dia berikan kpd timnas?? Justru sifat kepala batu, arogan thd sejumlah potensi pemain, blunder atas nama eksperimen saat menetapkan strategi, formasi dan komposisi, menjadi penghambat kinerja timnas. Kita tidak melihat tangan dingin, kualitas pelatih internasional, dll, dsb, dari STY selama melatih timnas, kecuali berada dlm keberuntungan karena berada dibawah bayang2 kerja Ketum PSSI dan pemain2 naturalisasi serta euphoria "fans clubnya", bukan suporter timnas secara luas yg rasional. Mari kita lihat ini dgn pandangan profesional saja, bukan personalnya. Jujur saja, Prestasi persepakbolaan Indonesia dan timnas sampai saat ini ternyata BUKAN karena peran dan pengaruh STY. Lihat FAKTA dan REALITANYA, kiprah timnas senior Piala Dunia atau timnas U.23 Piala Asia, dgn lihat kiprah timnas saat di Piala Asean Cup kali ini. Jomplang khan kualitas dan kinerjanya, pedahal tim lawan yg dihadapi jauh kualitasnya sementara pemain2 timnas kita meski tidak sama tapi beririsan. Ingat saja kita ini Suporter Timnas Indonesia BUKAN member STY Fans Club. Kritik ini sifatnya PROFESIONAL BUKAN tentang menghujat PERSONAL. Mana yg kita pilih STY secara individual atau prestasi timnas kita secara general?