Assalamualaikum Pak izin koreksinya mungkin yang saya tangkap dari penjelasan bpk dari beberapa video yang menjelaskan ttg kombinasi beban hingga mendesain penulangan struktur bawah seperti dibawah : Alur kerja: 1. Analisa sturktur atas > Join reaction (Mengeluarkan reaksi perletakan dengan metode ASD) 2. Analisa struktur Bawah > menentukan kedalaman dan dimensi menggunakan data tanah dan beban dari reaksi perletakan metode ASD 3. Analisa struktur Bawah > memodelkan pondasi pile dengan dimensi yang didapat dari tahap ke 2 di etabs/plaxis 3d dengan menggunakan beban reaksi perletakan dengan metode LRFD untuk mendapatkan gaya dalam pada pile cap dan pile-nya.(pada pengaplikasian beban tidak perlu dikali faktor beban LRFD karena reaksi perletakannya sudah hasil kalkulasi dari kombinasi LRFD itu sendiri. *ini kasusnya apabila pondasi didesain terpisah) 4. Analisa struktur Bawah > Mengambil gaya dalam M, P , V untuk didesain tulangannya di software Spcolumn/PCAColumn Terimakasih
Waalaikumsalam Saya ga nangkep poin 3 maksudnya gimana. Intinya JR akibat LRFD dianalisis oleh tim geoteknik untuk diambil gaya dalamnya. Gaya dalamnya kemudian dipakai untuk desain penulangan seperti video ini
@@8MinutesLearn berarti nanti bikin 2 kombinasi baru kah sama seperti 6 & 7 yang akibat pengaruh beban seismik hanya saja rho kita ganti dengan omega overstrength?
@@arifhidayat7037 Bukan. Desail penulangan tiang fondasi diambil dari gaya dalam tiang pada analisis geoteknik. Bukan dari ETABS (kecuali tiang fondasi juga dimodelkan di ETABS)
ijin bertanya kak, pada etabs bagian output joint ractions ada Mx dan My, untuk definisi pada etabs apakah Mx itu momen terhadap sumbu x atau momen yang arahnya ke x, soalnya ketika kita tampilkan dengan plot type panah, panah Mx adalah ke arah x
Mx = Momen terhadap sumbu X Untuk lebih yakin bisa di-display saja momennya (display - force/stress diagrams - support/spring reactions - centang Mx - apply), nanti keliatan arah vektornya itu ke arah X, berarti itu momen yang berputar pada sumbu X. Bisa dipastikan juga bahwa secara umum akibat gempa X akan didapatkan MY lebih besar, akibat gempa Y akan didapatkan MX lebih besar
mau tanya mas,untuk beban aksial P yang di pakai utk perencnaan pondasi apakah bisa langsung diambil dari hasil output design forces dr etabs ya ? atau mungkin ada faktor pengalinya ?
Input gaya dalam yang dibahas pada video ini harus didapatkan dari hasil analisis geoteknik Alurnya: Analisis struktur atas -> reaksi perletakan diberikan ke tim geoteknik -> tim geoteknik desain fondasi -> tim geoteknik memberikan gaya dalam tiang -> tim struktur merencanakan penulangan tiang fondasi seperti di video ini
Assalamualaikum mas, mohon maaf mas. ijin bertanya. untuk mendesain pondasi kombinasi apa yg harus digunakan? apakah boleh menggunakan service load saja? lalu semisal kita mendesain bangunan, kpn kita harus menggunakan dinding geser ? maturnuwun
Waalaikumsalam 1. Kombinasi ASD Service, Gempa Nominal, dan Gempa Kuat. Dibahas di ruclips.net/video/ElNpJQcWaz4/видео.html 2. Jika diperlukan untuk memperbaiki mode shape dan/atau mengurangi simpangan struktur
kak mau tanya,, kalau daya dukung pancang 25/25 dari rekomendasi soil tes 30 ton terus untuk desain pondasi akibat gempa nominal daya dukung nya naik jadi berapa kali ? terus untuk gempa kuat nanti jadi berapa kali ?
@@8MinutesLearn berarti kalau daya dukung ijin tiang 30 ton untuk gempa nominal = 30 x 1,92 = 57,6 ton gitu kak ? terus utk gempa kuatnya 30 x 1,6 = 48 ton ?
Kalau misal dapat daya dukung (q_ult) = 250 ton, maka: - daya dukung ijin (q_all) service = 250 / 2.5 = 100 ton - q_all gempa nominal = 250 / 1.92 atau 100 * 1.3 = 130 ton - q_all gempa kuat = 250 / 1.60 atau 100 * 1.2 * 1.3 = 156 ton
assalamualaikum bg apakah gaya dalam yg digunakan saat mendesain tulangan tiang pancang hanya bisa didapat dari analisa geoteknik ? apakah di program etabs P dan M reaksi pada tumpuan nya bisa dijadikan gaya dalam untuk penulangan tiang pancang , jadi gaya dalam tersebut ga hanya untuk desain tulangan pile cap nya . terimakasih bang 🙏🏻
@@8MinutesLearn terimakasih banyak bang 🙏🏻, oh iya bang kan saya join pelatihan abang tuh di diklat kerja , tapi kok saya ga dapat email join grup ya bang ? padahal katanya akan di kirim setelah pembayaran di konfirmasi , dan pembayaran saya sudah di konfirmasi , alhasil saya ga bisa nonton materi untuk modul 2 . mungkin bisa dibantu bang 😁🙏🏻
@@wawansetiawam1973 saya bantu jawab bang , berdasarkan buku yg saya baca sih yaitu buku struktur bertulang karya "dr.yudha lesmana" , disitu saat mendesain pile cap , gaya dalam yg diambil ada 2 jenis , yaitu tak berfaktor dan terfaktor . yang tak berfaktor untuk mendesain parameter pondasi seperti gaya tekan pada tiang pancang , nah untuk perhitungan geser satu arah maupun dua arah serta penulangan pile cap nya digunakan gaya dalam terfaktor.
Jika fondasinya dimodelkan di ETABS, silahkan langsung ambil dari element forces untuk elemen tiang fondasinya. Tapi jika di ETABS restraintnya hanya sampai top of pile cap (fondasi tidak dimodelkan), maka langkahnya: 1. Engineer struktur melakukan desain struktur atas dengan model pada ETABS seperti biasa 2. Keluarkan Joint Reactions untuk diberikan ke engineer geoteknik 3. Engineer geoteknik melakukan desain fondasi (menentukan jumlah, panjang, diameter, dan konfigurasi tiang fondasi) 4. Engineer geoteknik mengeluarkan gaya dalam tiang fondasi ke engineer struktur 5. Engineer struktur melakukan desain penulangan tiang fondasi berdasarkan gaya dalam dari engineer geoteknik
@@8MinutesLearn analisis geotekniknya itu semacam laporan penyelidikan tanah, sondir, boring dll gitu kak?, kalau iya, bagian dimananya biasanya diambil utk Vu itu kak?
@@ExcaLiose Oh bukan. Maksudnya dari desain fondasinya. Desain fondasi itu terdiri atas penentuan dimensi, kedalaman, jumlah, dan konfigurasi tiang fondasi berdasarkan beban dari struktur atas dan data tanah. Ini dilakukan oleh orang geoteknik
trimaksih kakak..ilmu yg sngat bermanfat
Request permodelan pedestal, pad dan borepile dengan spring support menggunakan ETABS donk
Bagus dan meninsprasionalitas
makasih ilmunya, kak. sukses terus channelnya.
Aduuuu ini yang saya tungguuuuu😭
Makasi ya miiin
Lanjut perhitungan Pondasinya bang🤟
Assalamualaikum Pak
izin koreksinya mungkin yang saya tangkap dari penjelasan bpk dari beberapa video yang menjelaskan ttg kombinasi beban hingga mendesain penulangan struktur bawah seperti dibawah :
Alur kerja:
1. Analisa sturktur atas > Join reaction (Mengeluarkan reaksi perletakan dengan metode ASD)
2. Analisa struktur Bawah > menentukan kedalaman dan dimensi menggunakan data tanah dan beban dari reaksi perletakan metode ASD
3. Analisa struktur Bawah > memodelkan pondasi pile dengan dimensi yang didapat dari tahap ke 2 di etabs/plaxis 3d dengan menggunakan beban reaksi perletakan dengan metode LRFD untuk mendapatkan gaya dalam pada pile cap dan pile-nya.(pada pengaplikasian beban tidak perlu dikali faktor beban LRFD karena reaksi perletakannya sudah hasil kalkulasi dari
kombinasi LRFD itu sendiri. *ini kasusnya apabila pondasi didesain terpisah)
4. Analisa struktur Bawah > Mengambil gaya dalam M, P , V untuk didesain tulangannya di software Spcolumn/PCAColumn
Terimakasih
Waalaikumsalam
Saya ga nangkep poin 3 maksudnya gimana. Intinya JR akibat LRFD dianalisis oleh tim geoteknik untuk diambil gaya dalamnya. Gaya dalamnya kemudian dipakai untuk desain penulangan seperti video ini
request tutorial protastructure dong kak hehe ❤
request tutorial kak menentukan daya dukung tanah pondasi dangkal dengan data sondir hasil data lapangan
Bagaimana untuk tulangan spiral menurut SNI 2847 2019 pasal 25.7.3.1 spasi bersih tidak lebih dari 75 mm?
Itu untuk kolom ya. Kalau untuk tiang fondasi yang dibahas pada video ini sudah sesuai ACI 318-19, jadi memang belum ada di SNI 2847:2019
boleh kah request perhitungan pile cap? terima kasih
Sebetulnya gaya dalam yang dipakai untuk kebutuhan perhitungan penulangan pondasi itu pakai yang LRFD atau ASD ya?
Kalau untuk penulangan LRFD ya, sebaiknya menggunakan LRFD yang gempanya dikali overstrength (bukan redundansi)
@@8MinutesLearn berarti nanti bikin 2 kombinasi baru kah sama seperti 6 & 7 yang akibat pengaruh beban seismik hanya saja rho kita ganti dengan omega overstrength?
@@pil1015 Iya betul
ijin bertanya @@8MinutesLearn tabel yang dibutuhkan untuk desain tulangan pondasi borepile joint reactions bukan??
@@arifhidayat7037 Bukan. Desail penulangan tiang fondasi diambil dari gaya dalam tiang pada analisis geoteknik. Bukan dari ETABS (kecuali tiang fondasi juga dimodelkan di ETABS)
ijin bertanya kak, pada etabs bagian output joint ractions ada Mx dan My, untuk definisi pada etabs apakah Mx itu momen terhadap sumbu x atau momen yang arahnya ke x, soalnya ketika kita tampilkan dengan plot type panah, panah Mx adalah ke arah x
Mx = Momen terhadap sumbu X
Untuk lebih yakin bisa di-display saja momennya (display - force/stress diagrams - support/spring reactions - centang Mx - apply), nanti keliatan arah vektornya itu ke arah X, berarti itu momen yang berputar pada sumbu X. Bisa dipastikan juga bahwa secara umum akibat gempa X akan didapatkan MY lebih besar, akibat gempa Y akan didapatkan MX lebih besar
mau tanya mas,untuk beban aksial P yang di pakai utk perencnaan pondasi apakah bisa langsung diambil dari hasil output design forces dr etabs ya ? atau mungkin ada faktor pengalinya ?
Input gaya dalam yang dibahas pada video ini harus didapatkan dari hasil analisis geoteknik
Alurnya: Analisis struktur atas -> reaksi perletakan diberikan ke tim geoteknik -> tim geoteknik desain fondasi -> tim geoteknik memberikan gaya dalam tiang -> tim struktur merencanakan penulangan tiang fondasi seperti di video ini
Assalamualaikum mas, mohon maaf mas. ijin bertanya. untuk mendesain pondasi kombinasi apa yg harus digunakan? apakah boleh menggunakan service load saja? lalu semisal kita mendesain bangunan, kpn kita harus menggunakan dinding geser ? maturnuwun
Waalaikumsalam
1. Kombinasi ASD Service, Gempa Nominal, dan Gempa Kuat. Dibahas di ruclips.net/video/ElNpJQcWaz4/видео.html
2. Jika diperlukan untuk memperbaiki mode shape dan/atau mengurangi simpangan struktur
@@8MinutesLearn siap... Maturnuwun mas 🙏
kak mau tanya,, kalau daya dukung pancang 25/25 dari rekomendasi soil tes 30 ton terus untuk desain pondasi akibat gempa nominal daya dukung nya naik jadi berapa kali ? terus untuk gempa kuat nanti jadi berapa kali ?
SF service = 2.5
SF gempa nominal = 2.5 / 1.3 = 1.92
SF gempa kuat = 2.5 / (1.3 * 1.2) = 1.60
@@8MinutesLearn berarti kalau daya dukung ijin tiang 30 ton untuk gempa nominal = 30 x 1,92 = 57,6 ton gitu kak ? terus utk gempa kuatnya 30 x 1,6 = 48 ton ?
Kalau misal dapat daya dukung (q_ult) = 250 ton, maka:
- daya dukung ijin (q_all) service = 250 / 2.5 = 100 ton
- q_all gempa nominal = 250 / 1.92 atau 100 * 1.3 = 130 ton
- q_all gempa kuat = 250 / 1.60 atau 100 * 1.2 * 1.3 = 156 ton
@@8MinutesLearn terimakasih penjelasanya yg sangat jelas kak.. reques perhitungan pile cap dan pondasi, pemilihan kombinasi asd yg d jadikan patokan utk desain pondasi
@@mr.thomds9579 Untuk kombinasi beban sudah ada di ruclips.net/video/ElNpJQcWaz4/видео.html
Kak yang menit-menit terakhir memakai aplikasi apaa
Di video ini ada Ms. Excel dan spColumn
assalamualaikum bg apakah gaya dalam yg digunakan saat mendesain tulangan tiang pancang hanya bisa didapat dari analisa geoteknik ?
apakah di program etabs P dan M reaksi pada tumpuan nya bisa dijadikan gaya dalam untuk penulangan tiang pancang , jadi gaya dalam tersebut ga hanya untuk desain tulangan pile cap nya .
terimakasih bang 🙏🏻
Waalaikumsalam. Harus dari analisa geoteknik ya
Berarti untuk perhitungan pile cap nya aja ya bang yang pake beban aksial sama momen output aplikasi?
@@8MinutesLearn terimakasih banyak bang 🙏🏻, oh iya bang kan saya join pelatihan abang tuh di diklat kerja , tapi kok saya ga dapat email join grup ya bang ? padahal katanya akan di kirim setelah pembayaran di konfirmasi , dan pembayaran saya sudah di konfirmasi , alhasil saya ga bisa nonton materi untuk modul 2 .
mungkin bisa dibantu bang 😁🙏🏻
@@wawansetiawam1973 saya bantu jawab bang , berdasarkan buku yg saya baca sih yaitu buku struktur bertulang karya "dr.yudha lesmana" , disitu saat mendesain pile cap , gaya dalam yg diambil ada 2 jenis , yaitu tak berfaktor dan terfaktor .
yang tak berfaktor untuk mendesain parameter pondasi seperti gaya tekan pada tiang pancang , nah untuk perhitungan geser satu arah maupun dua arah serta penulangan pile cap nya digunakan gaya dalam terfaktor.
@@wawansetiawam1973 Iya, joint reactions itu dipakai untuk desain pile cap. Tapi ya utamanya tentu saja untuk desain pondasinya
Bang coba bahan tentang kolom pipih yang dimensi arah x dan y berbeda bang
Tidak ada bedanya dengan kolom persegi biasa ya. Dibahas di ruclips.net/p/PLcgF4kEhdDMFiATXhZpzbbFpTKCTcS_Vm
kak cara mengambil gaya dalam nya dari etabs bagaimana ya
Jika fondasinya dimodelkan di ETABS, silahkan langsung ambil dari element forces untuk elemen tiang fondasinya. Tapi jika di ETABS restraintnya hanya sampai top of pile cap (fondasi tidak dimodelkan), maka langkahnya:
1. Engineer struktur melakukan desain struktur atas dengan model pada ETABS seperti biasa
2. Keluarkan Joint Reactions untuk diberikan ke engineer geoteknik
3. Engineer geoteknik melakukan desain fondasi (menentukan jumlah, panjang, diameter, dan konfigurasi tiang fondasi)
4. Engineer geoteknik mengeluarkan gaya dalam tiang fondasi ke engineer struktur
5. Engineer struktur melakukan desain penulangan tiang fondasi berdasarkan gaya dalam dari engineer geoteknik
Vu itu nilai gaya geser dari mana ya kak?
Gaya geser pada tiang fondasinya, didapatkan dari hasil analisis geoteknik desain fondasi
@@8MinutesLearn analisis geotekniknya itu semacam laporan penyelidikan tanah, sondir, boring dll gitu kak?, kalau iya, bagian dimananya biasanya diambil utk Vu itu kak?
@@ExcaLiose Oh bukan. Maksudnya dari desain fondasinya. Desain fondasi itu terdiri atas penentuan dimensi, kedalaman, jumlah, dan konfigurasi tiang fondasi berdasarkan beban dari struktur atas dan data tanah. Ini dilakukan oleh orang geoteknik