Terimakasih banyak pak atas penjelasan nya sangat bermanfaat sekali dan dimengerti, juga memberikan contoh langsung di video yang buat saya gampang mengerti.
Alhamdulillah, terimakasih banyak pak atas penjelasaannya mengenai teori interaksionisme simbolik dri blumer, 👍🙏 Yang saya dapat pahami mengenai teori ini yakni perihal kontribusi Blumer sendiri : 1. Konsep diri, terbentuk dri konsep interaksi antar individu itu sendiri atau dialog antar dirinya sendiri 2. Konsep tindakan, hasil kontruksi yang dilakukan individu yg bukan sepenuhnya dorongan dri internal ataupun paksaan dri eksternal. 3. Konsep objek, ada yg bersifat fisik dimana terlihat dan konstrak dimana tidak terlihat dengan kasat mata. 4. Konsep interaksi sosial, adanya konsepsi peran ketika orang-orang berinteraksi. 5. Konsep join action, adanya proses negosiasi dri mengkonsepsi dirinya.
Waaa mantap 👍 terimakasih banyak Pak atas penjelasannya, sangat mudah dipahami dan sangat membantu dalam pemahaman terhadap teori interaksionisme simbolis Blummer ini 🙏
Terimakasih Pak atas penjelasan tentang Interaksi simbolik sangat mudah dipahami karna disampaikan dengan contoh Dan dipraktekan dalam keseharian it sangattt2 membantu untuk memahami teori ini 🙏
Selalu suka sama semua penjelasan video dari PS! Terimakasih banyak pak atas penjelasan materi interaksionisne simbolik Blumer, sangat menarik dan sangat mudah dipahami🙏
Shifannida 4f,Baik pak terimakasih atas penjelasannya 🙏🏻 Bahwasanya teori interaksionalisme simbolik ini jika kita kaitkan dengan contoh . Kita menyaksikan ada tanda lalu lintas yang di bagian ujung tiangnya terdapat lempengan berbentuk lingkaran dengan tanda huruf P yang dicoret. Tanda itu adalah simbol, yang disepakati bermakna larangan untuk parkir di seputar tempat itu. Kesepakatan ini diyakini sudah bersifat universal karena di berbagai negara, tanda lalu lintas yang bermakna larangan parkir diberi simbol sama seperti itu. Simbol ini lalu disosialisasikan, diperkenalkan sejak kecil kepada anak-anak yang pernah belajar tentang etiket berlalu lintas sampai pada saat mereka dewasa nanti ketika akan mendapatkan surat izin mengemudi. Uniknya, dalam kenyataan kita menyaksikan tetap saja ada orang yang melanggar tanda tersebut. Bahkan, kita menyaksikan mobil aparat penegak hukum ada yang kerap diparkirkan tepat di bawah atau di sebelah tanda larangan tersebut. Tindakan repetisi seperti itu akan memperkuat tentang adanya pemaknaan yang benar-benar telah bergeser di benak pelakunya terhadap suatu simbol. Dalam rangka keperluan penegakan hukum dan penciptaan budaya hukum yang sehat, teori ini memberi sumbangan pemikiran tentang kaitan antara aksi dan reaksi dalam perilaku manusia. Polisi itu tahu benar makna tanda P yang dicoret itu. Bagi aparat Kepolisian yang mengendarai kendaraan tersebut, makna ini kini coba ia pahami dengan sedikit berbeda. Perilaku polisi yang memarkirkan mobil di bawah tanda larangan parkir ini merupakan tindakan eksepsional karena keistimewaan tadi. Keistimewaan itu terjadi karena aksi tadi mendapat reaksi yang berbeda jika tindakan itu dilakukan orang lain pada umumnya. Hanya saja, dalam teori Interaksionisme Simbolik, tidak ada aksi yang tidak diberi reaksi. Hal itu dapat dilihat, misalnya, karena ada mobil polisi yang parkir tepat di tanda tersebut, kendaraan-kendaraan lain menjadi berani untuk parkir di tempat yang sama. Mereka memberi makna yang baru sekarang terhadap simbol tanda larangan tersebut, bahwa tanda itu menjadi tidak berlaku apabila ada mobil aparat Kepolisian yang parkir di sana. Teori Interaksionisme Simbolik dalam konteks tulisan ini menunjukkan bahwa perilaku menyimpang yang diperagakan oleh siapapun, jika dibiarkan dalam kurun waktu tertentu akan menghadirkan mana simbolik baru. Tanda-tanda lalu lintas menjadi hilang makna asalinya karena terkikis akibat interaksi sosial, yang bermula dari aksi-aksi individual. Penciptaan budaya hukum yang sehat dalam skala yang luas wajib juga dimotori oleh penegakan disiplin dalam budaya hukum para aparat penegak hukum . Dan, itu bisa disimbolkan dari perilaku sederhana seperti dengan tidak memberikan contoh memarkir kendaraan di tempat yang terlarang. Mohon maaf pak apabila analisa nya dalam memberikan contoh kurang tepat 🙏🏻
Thanks Shifa...ilustrasi yang menarik. Ya, betuk simbol dalam kehidupan kita bisa jadi bahan untuk melakukan analisa dengan menggunakan teori sosiologi, diantaranya interaksionisme simbolik. Nah, pada kenyataannya, pemaknaan tiap individu terhadap sebuah tanda yang bersifat universal juga bisa berbeda-beda, akan banyak dipengaruhi oleh masing-masing individu. Misalnya tanpada P yang dikasih garis bisa berbeda kalau orang yang melihatnya misalnya sedang banyak masalah atau lagi tergesa-gesa oleh satu urusan, maka dia bisa memberikan tindakan yang berbeda tergantung pada situasi saat itu..
luar biasa sekali pak, mohon untuk memberikan referensi bukunya pak agar saya bisa memahami teori ini secara penuh saya belum memahami secara detail. Hatur nuhun
Ireni Sri Depi kelas Sosiologi 4C Terimakasih pak penjelasannya, jadi blumer menghantarkan 5 kontribusi yaitu diantaranya konsep diri, konsep tindakan, konsep objek, konsep interaksi sosial, dan konsep join action.
Saya lira nandita nim 1208030108 kelas sosiologi 4C, Izin bertanya. Dalam video sebelumnya yaitu pengantar: teori interaksionisme simbolik, bapak mengilustrasikan anak anak yang sedang bermain maka anak anak itu akan memperlakukan temannya atau lingkungan sesuai dengan keinginan yang mereka bentuk, misalnya mereka menyepakati bermain polisi polisian, polisinya tidak ada tapi mereka mengkontruksi makna tersebut dengan kesepakatan. Apakah dalam ilustrasi tersebut makna disini sama dengan konsep objek dan konsep join action?. Terimakasih pak🙏
ada kemiripan, terutama jika dilihat dalam konsep objek Blumer ada yg fisik dan ada yg construct. Nah kosep objek yg construct itu adalah hasil imajinasi manusia, tidak ada bendanya. tetapi kalau dalam play stage proses imajinasi juga, meskipun model dari peran itu ada secara konkrit
Taufiq Rochmat - Sosiologi 4 E alhamdulillah pak lewat vidio dari chanel you tube ini saya lebih memahami tentang teori teori sosiologi ketimbang membaca sendiri melalui buku. Izin bertanya pak dalam konsep diri yang dijelaskan oleh Blumer bahwa konsep diri itu bisa terbentuk ketika seorang individu berdialog dengan dirinya sendiri, nah seperti apa berdialog dengan diri sendiri itu?
Manusia itu bisa menjadikan dirinya subjek sekaligus objek. Misalnya kita bisa bertanya pada diri sendiri: yg bertanya adalah diri ketika jadi subjek, yang ditanya adalah diri sebagai objek
Nona lisnawati Sosiologi 4E, izin bertanya tadi kan di poin pertama prihal interaksionisme simbolik yang konsep diri itu disebutkan ketika Individu berinteraksi langsung dengan individu lainnya. namun jika Secara virtual apakah itu termasuk ke dlm teori interaksionisme simbolik pada poin konsep diri itu sendiri pak ?
Okay, Nona Lisnawati. Saya bayangkan dulu jaman nya Blumer sudah ada internet, mungkin akan dibahas juga ya ttg interaksionisme simbolik virtual.....hehe. Tapi meski gak sampai kesitu, menurut saya interkasi virtual juga termasuk dalam proses interaksi simbolik, meskipun ada beberpa penjelasan tambahan ya
Wina Meliana Sosiologi 4F Terimakasih banyak pak atas penjelasannya. Saya lebih memahami penjelasan bapak dibandingkan dengan membaca sendiri Saya tertarik mengenai pembahasan konsep objek yang dikatakan oleh Blumer bahwa objek itu bukan terletak pada instrinsik benda nya, tapi terletak dari hasil konstruksi individu. Betul sekali pak, kadang kita sebagai manusia suka memandang benda itu seperti yang kita pikirkan atau kita konstruksi kan. Contohnya saja, ketika saya membutuhkan penggaris, tapi saya tidak mempunyai penggaris karena lupa menyimpan, yang ada dan yang terlihat oleh saya hanya ada kartu tanda pengenal saja, karena saya butuh penggaris untuk mengerjakan tugas untuk membuat tabel di buku, otomatis saya menggunakan kartu tanda pengenal tersebut untuk dijadikan penggaris. Dan saya mengkonstruksikan objek tersebut sebagai penggaris, padahal sebenarnya itu adalah kartu tanda pengenal
ha...haha...contoh yang menarik. Ya begitu, bahkan terhadap orang juga sangat bergantung pada bagaimana kita memahami orang itu kan...kalau kita dah nyangka orang itu baik, maka orang itu juga baik. begitu juga sebaliknya, kalau kita dah berprasangka buruk, waah udah kemungkinan buruk juga tuh orang tadi
Pagi pak.. mau nanya dong pak, Bisa beri contoh kasus dari ketiga premis/asumsi teori interaksionisme simbolik menurut blumer, dan makna yg terdpt di dalam kasusnya ?? Terima kasih 🙏
1. Konsep Diri: konsep diri tidak hanya terbentuk dalam interkasi. tetapi juga dalam proses dialog pada diri sendiri. dimana sebagai manusia, kita dapat memposisikan diri kita sebagai subjek (Saya), pada saat yg sama kita juga dapat memposisikan diri kita sebagai objek. misalnya kalau kita melakukan refleksi,dan berdialog dengan diri sendiri , di situ terbentuk konsep diri tadi. 2. Tindakan/action: adalah hasil konstruksi secara sadar manusia yang tidak ditentutakan sepenuhnya oleh faktor internal seperti keinginan, juga tidak oleh tekanan fakta sosial (aturan, norma dll), melainkan dialog diantara dua kekuatan tadi. 3 Objek: Fisik (terlihat/empiris) misal bangunan, manusia. ada juga yg dikonstruksi dalam imajinasi misal Peran, Struktur Sosial. tidak ada wujudnya secara fisik, tapi dapat dirasakan fungsinya.
Assalamu'alaikum pak, kalau boleh tau adakah buku Symbolic Interactionism by H. G Blumer terjemah indonesianya, Saya lagi membutuhkan untuk kajian saya,tapi kerbanyakan pke bahasa inggris. Terimakasih. Mohon dijawab
Secara khusus yg bahas Blumer secara tesendiri mungkin belum banyak ya. Sebagai pilihan bisa baca buku K.J Veeger, Realitas Sosial, di hal. 224 ada pemahasan ttg Blumer. identitas buku bisa dilihat dibagian description tayangan ini. selamat membaca ya
Izin menanyakan kan pak tindakan kriminal apa saja yang dapat dianalisis dengan menggunakan interaksionalisme simbolik ya pak? Apakah kejahatan tersebut harus dilakukan sesama individu ataukah secara umum banyak orang ya pak? Terimakasih
salah satunya: Blumer menjelaskan bahwa interaksi dpt berlangsung secara pribadi karena manusia dapat memposisikan antara I (sebagai subjek) dan Me (sebagai objek). jadi manusia sendiri bisa berinteraksi. sementara di Mead harus denga orang lain atau dua individu (minimal). untk lebih jelas silakan simak kedua tayangan tadi di playlist
Konsep diri dalam Sosiologi terbentuk melalui proses interaksi sosial dengan orang lain. ini dijelaskan dalam beberapa teori interaksionisme simbolik. sementara dalam Psikologi lebih pada personal, bukan sosial (dlm interaksi sosial).
Terima kasih pak atas penjelasannya🙏🏻 Berarti pak jika saya ke kampus pakai sarung akan di konsepsikan sebagai santri, bukan mahasiswa? Dan di anggap sebagai penyimpangan sosial?
Kalo pakai sarung, orang gak bakal mengkonsepsi santri juga...itu mah konsepsi kamu. bisa jadi orang lain beda lagi, kan setiap orang punya konsepsi beda-beda. jangan-jangan ada yg mengkonsepsi kamu sebagai tukang ronda...
Saya Nisa mahasiswi uin saizu puwokerto. Izin bertanya pak untuk buku yg membahas kontribusi interaksionisme simbolik dari blumer, itu terdapat di buku apa ya pak? Kebetulan saya sedang skripsi dan memakai teori tersebut. Untuk bahan tmbhan refrensi kalo boleh tau di buku apa ya pak? Terimakasih banyak pak Semoga di jawab😊
Sangat bisa. Sebuah tradisi dimaknai berbeda oleh masing2 orang. Makna yg bersifat I, me, dan Society. Yg hrs diingat ketika mnggnkn teori Interaksionisme adalah bhw analisisnya ada di level individu (mikro)
@@PerspektifSosiologi trima kasih bnyk pak atas pnjelsannya jadi mungkin menurut pemahaman yang saya bisa tangkap dari penjelsannya bapk yaitu jadi setiap individu itu bagaimana cara menggunakan sudut pandang nya dalam memaknai sebuah realitas yang di lakukan oleh kelompok masyarakat mngkin sprti itu pak trima ksih 🙏🏻
Bismillah. Saya Lupi Riyanti 1208030110 dari kelas 4C izin bertanya Pak. Terkait konsep diri dalam interaksionisme simbolik Blumer, disebutkan juga bahwa diri manusia bisa saja sebagai objek dan subjek. Apakah ini bisa memberikan dampak yang kuat antara sisi positif dan negatif nya, seperti dalam contohnya overthinking, itu bagaimana ya Pak ? Terimakasih sebelumnya🙏🏻
Secara umum teori ini tidak menilai apakah proses interaksi antara invidu sebagai subjek dan sebagai objek menjadi posiitif atau negatif, mungkin harus dikaji dalam disiplin lain, misalnya psikologi.
1198030270 Vina Paujiah Agnia (Sosiologi F) Terimakasih banyak pak atas penjelasannya🙏 Vina izin bertanya pak mengenai konsep self indication Blummer dalam teori interaksionisme simboliknya itu apakah sama dengan konsep tindakan sosial yang dikemukakan oleh Goofman? Kemudian pak dalam buku vina membaca salah satu asumsi Blummer ini menyatakan “makna interaksi sosial itu dimodifikasi melalui interpretasi” . Apakah interpretasi yang dimaksud adalah interpretasi yang dihasilkan oleh masyarakat dalam pemaknaan suatu simbol? Terimakasih banyak pak sebelumnya🙏
Wah pertanyaan nya beraat ini.... Self indication itu adalah proses komunikasi dimana invidu memberikan makna dan kemudian memutuskan untuk bertindak berdasarkan makna tersebut. Seperti itu juga dalam penjelasan Goffman. Nah, interaksi sosial itu bersifat "diluar" ketika satu aktor bertemu yang lain (ini menurut Mead), tetapi kata Blumer makna tersebut justru di modifikasi oleh diri sendiri, karena aktor atau manusia dapat menjadi subjek sekaligus objek dan bisa melakukan dialog dengan diri sendiri. lalu makna yang tersedia dalam masyarakat dimodifikasi oleh individu menjadi hasil konstruksi diri nya, bukan hasil dari konstruksi masyarakat. contohnya kalau Vina melakukan satu tindakan tertentu, itu merupakan hasil proses modifikasi terhadap makna-makna yang ada dalam masyarakat, lalu ketika memilih suatu tindakan tertentu itu adalah hasil dari interpertasi diri.
Terkadang saya lebih memahami menonton video bapak dr pd membaca langsung pak, terimakasih banyak pak, 🙏🙏
happy to hear that! Syukur atuh kalau terbantu mah
Terimakasih banyak atas penjelasannya mengenai Interaksionisme Simbolik Blummer ini pak,
, sangat mudah dipahami🙏
you are welcome!
Terimakasih banyak pak atas penjelasan nya sangat bermanfaat sekali dan dimengerti, juga memberikan contoh langsung di video yang buat saya gampang mengerti.
Terimakasih pak, penjelasannya mudah dipahami🙏
Terimakasih pak atas penjelasan materinya sangat baguss sekali, mantaap
siap!
terimakasih atas penjelasannya pak dapat dipahami dan disertai contoh yang sederhana dan mudah dipahami
Terimakasih pak atas pemaparannya, dari sini saya bisa. Paham mengenai teori interaksionisme simbolik H.blumer
You are welcome!
terimakasih pak atas penjelasannya yg sangat mudah dipahami, gapernah ngebosenin pak apalagi cara menyampaikannya bikin ketagihan nonton hihi
Alhamdulillah
Thank you pak atas penjelasan teori interasionalik H. Blumer, jelas, padat, dan tidak bertele-tele, to the point. Sukses selalu bapak dan tim!!
You are welcome
Terimakasih pak atas penjelasan tentang interaksionalisme simbolik blumer, sangat jelas membantu dan mudah di pahami
makasih pak, sangat membantu saya dalam pembuatan skripsi🙏🏻☺️
Terimakasih pa atas videonya, lebih mudah di pahami dan enak juga penjelasan yang bapa bawakan
You are welcome!
Terimakasih banyak pak atas penjelasan materinya, Alhamdulillah dapat saya pahami dengan baik
terima kasih pak atas penjelasan materinya, sangat menarik dan dapat dipahami.
Terimakasih atas penjelasannya pak, menarik sekali dan mudah dipahami🙏🏻
Terimakasih pak penjelasannya, dapat dipahami
Terimakasih banyak pak atas penjelasannya 🙏 mudah di pahami dan menarik
You are welcome!
Terimakasih pak mengenai penjelasan interaksionisme simbolik george blumer ini🙏
you are welcome!
Alhamdulillah, terimakasih banyak pak atas penjelasaannya mengenai teori interaksionisme simbolik dri blumer, 👍🙏
Yang saya dapat pahami mengenai teori ini yakni perihal kontribusi Blumer sendiri :
1. Konsep diri, terbentuk dri konsep interaksi antar individu itu sendiri atau dialog antar dirinya sendiri
2. Konsep tindakan, hasil kontruksi yang dilakukan individu yg bukan sepenuhnya dorongan dri internal ataupun paksaan dri eksternal.
3. Konsep objek, ada yg bersifat fisik dimana terlihat dan konstrak dimana tidak terlihat dengan kasat mata.
4. Konsep interaksi sosial, adanya konsepsi peran ketika orang-orang berinteraksi.
5. Konsep join action, adanya proses negosiasi dri mengkonsepsi dirinya.
Okay
Waaa mantap 👍 terimakasih banyak Pak atas penjelasannya, sangat mudah dipahami dan sangat membantu dalam pemahaman terhadap teori interaksionisme simbolis Blummer ini 🙏
You are welcome!
Terimakasih Pak atas penjelasan tentang Interaksi simbolik sangat mudah dipahami karna disampaikan dengan contoh Dan dipraktekan dalam keseharian it sangattt2 membantu untuk memahami teori ini 🙏
Terimakasih pa, sangat mudah di pahami tentang pembahasan yang telah bapa sampai kan 🙏
You are welcome!
Wafi Ammalul- Sosiologi F
Terimakasih pak atas pemaparan materinya di video ini, sangat menarik untuk dipelajari dan mudah dipahami.
You are welcome!
Terimakasih banyak pak untuk penjelasannya, sangat jelas, bermanfaat, dan mudah dipahami🙏🏻
Selalu suka sama semua penjelasan video dari PS! Terimakasih banyak pak atas penjelasan materi interaksionisne simbolik Blumer, sangat menarik dan sangat mudah dipahami🙏
Alhamdulillah, happy to hear that!
Alhmdulillah dapat dipahami, terimakasih pak atas penjelasannya🙏🏻
Terimakasih pak atas penjelasan mengenai teori interaksional simbolik, amat sangat mudah dipahami karna penjelasan yang tidak bertele-tele.
Mantap pak, terimakasih atas penjelasannya, seperti biasa pembawaannya singkat, jelas, mudah di pahami dan menarik untuk di tonton 👍
you are welcome!
Terimakasih pak atas ilmunya dan cara pengajaran yang sangat menyenangkan bagi saya. Selalu mudah dipahami dan di catat secara ringkas🙏🏻
you are welcome
Alhamdulillah terimakasih atas penjelasannya pak🙏🏻 seperti biasa mudah dipahami dan menarik untuk didengarkan karna tidak bertele-tele👍
You are welcome!
Terima kasih banyak pak atas ilmu dan penjelasan yang telah bapak sampaikan, InsyaAllah dapat dipahami🙏🏻
You are welcome!
Terimakasih banyak pak karena selalu menjelaskan materi-materi dengan ringkas, jelas dan mudah dipahami
you are welcome!
Shifannida 4f,Baik pak terimakasih atas penjelasannya 🙏🏻
Bahwasanya teori interaksionalisme simbolik ini jika kita kaitkan dengan contoh .
Kita menyaksikan ada tanda lalu lintas yang di bagian ujung tiangnya terdapat lempengan berbentuk lingkaran dengan tanda huruf P yang dicoret. Tanda itu adalah simbol, yang disepakati bermakna larangan untuk parkir di seputar tempat itu. Kesepakatan ini diyakini sudah bersifat universal karena di berbagai negara, tanda lalu lintas yang bermakna larangan parkir diberi simbol sama seperti itu. Simbol ini lalu disosialisasikan, diperkenalkan sejak kecil kepada anak-anak yang pernah belajar tentang etiket berlalu lintas sampai pada saat mereka dewasa nanti ketika akan mendapatkan surat izin mengemudi.
Uniknya, dalam kenyataan kita menyaksikan tetap saja ada orang yang melanggar tanda tersebut. Bahkan, kita menyaksikan mobil aparat penegak hukum ada yang kerap diparkirkan tepat di bawah atau di sebelah tanda larangan tersebut. Tindakan repetisi seperti itu akan memperkuat tentang adanya pemaknaan yang benar-benar telah bergeser di benak pelakunya terhadap suatu simbol. Dalam rangka keperluan penegakan hukum dan penciptaan budaya hukum yang sehat, teori ini memberi sumbangan pemikiran tentang kaitan antara aksi dan reaksi dalam perilaku manusia.
Polisi itu tahu benar makna tanda P yang dicoret itu. Bagi aparat Kepolisian yang mengendarai kendaraan tersebut, makna ini kini coba ia pahami dengan sedikit berbeda. Perilaku polisi yang memarkirkan mobil di bawah tanda larangan parkir ini merupakan tindakan eksepsional karena keistimewaan tadi. Keistimewaan itu terjadi karena aksi tadi mendapat reaksi yang berbeda jika tindakan itu dilakukan orang lain pada umumnya.
Hanya saja, dalam teori Interaksionisme Simbolik, tidak ada aksi yang tidak diberi reaksi. Hal itu dapat dilihat, misalnya, karena ada mobil polisi yang parkir tepat di tanda tersebut, kendaraan-kendaraan lain menjadi berani untuk parkir di tempat yang sama. Mereka memberi makna yang baru sekarang terhadap simbol tanda larangan tersebut, bahwa tanda itu menjadi tidak berlaku apabila ada mobil aparat Kepolisian yang parkir di sana. Teori Interaksionisme Simbolik dalam konteks tulisan ini menunjukkan bahwa perilaku menyimpang yang diperagakan oleh siapapun, jika dibiarkan dalam kurun waktu tertentu akan menghadirkan mana simbolik baru.
Tanda-tanda lalu lintas menjadi hilang makna asalinya karena terkikis akibat interaksi sosial, yang bermula dari aksi-aksi individual. Penciptaan budaya hukum yang sehat dalam skala yang luas wajib juga dimotori oleh penegakan disiplin dalam budaya hukum para aparat penegak hukum . Dan, itu bisa disimbolkan dari perilaku sederhana seperti dengan tidak memberikan contoh memarkir kendaraan di tempat yang terlarang.
Mohon maaf pak apabila analisa nya dalam memberikan contoh kurang tepat 🙏🏻
Thanks Shifa...ilustrasi yang menarik. Ya, betuk simbol dalam kehidupan kita bisa jadi bahan untuk melakukan analisa dengan menggunakan teori sosiologi, diantaranya interaksionisme simbolik. Nah, pada kenyataannya, pemaknaan tiap individu terhadap sebuah tanda yang bersifat universal juga bisa berbeda-beda, akan banyak dipengaruhi oleh masing-masing individu. Misalnya tanpada P yang dikasih garis bisa berbeda kalau orang yang melihatnya misalnya sedang banyak masalah atau lagi tergesa-gesa oleh satu urusan, maka dia bisa memberikan tindakan yang berbeda tergantung pada situasi saat itu..
@@PerspektifSosiologi baik pak terimakasih atas penjelasannya tambahan nya 🙏🏻
terima kasih pak atas penjelasan materinya :))
Terimakasih pak atas penjelasan bapak lebih mudah di pahami daripada saya liat di buku😄
You are welcome! alhamdulillah
Terima kasih banyak pak penjelasannya 🙇
You are welcome!
luar biasa sekali pak, mohon untuk memberikan referensi bukunya pak agar saya bisa memahami teori ini secara penuh saya belum memahami secara detail. Hatur nuhun
daftar referensi ada di description, sila tengok ke sana
Ireni Sri Depi kelas Sosiologi 4C
Terimakasih pak penjelasannya, jadi blumer menghantarkan 5 kontribusi yaitu diantaranya konsep diri, konsep tindakan, konsep objek, konsep interaksi sosial, dan konsep join action.
terima kasih, pak, atas penjelasannya. saya selalu senang menonton video materi bapak karena penjelasannya jelas dan mudah dipahami
Siap, sama-sama
Vina Mutiara Zahara - Sosiologi F
Terima kasih banyak bapak, mudah dipahami 🙏
You are welcome!
Seru penjelasannya, kak bahas soal soal sbm dong sama simak dan utul
noted
Taufiq Hidayat Sosiologi 4F
Terima kasih pak atas video pembahasannya, mudah untuk dipahami🙏
You are welcome!
Saya lira nandita nim 1208030108 kelas sosiologi 4C, Izin bertanya.
Dalam video sebelumnya yaitu pengantar: teori interaksionisme simbolik, bapak mengilustrasikan anak anak yang sedang bermain maka anak anak itu akan memperlakukan temannya atau lingkungan sesuai dengan keinginan yang mereka bentuk, misalnya mereka menyepakati bermain polisi polisian, polisinya tidak ada tapi mereka mengkontruksi makna tersebut dengan kesepakatan. Apakah dalam ilustrasi tersebut makna disini sama dengan konsep objek dan konsep join action?. Terimakasih pak🙏
ada kemiripan, terutama jika dilihat dalam konsep objek Blumer ada yg fisik dan ada yg construct. Nah kosep objek yg construct itu adalah hasil imajinasi manusia, tidak ada bendanya.
tetapi kalau dalam play stage proses imajinasi juga, meskipun model dari peran itu ada secara konkrit
Taufiq Rochmat - Sosiologi 4 E
alhamdulillah pak lewat vidio dari chanel you tube ini saya lebih memahami tentang teori teori sosiologi ketimbang membaca sendiri melalui buku.
Izin bertanya pak dalam konsep diri yang dijelaskan oleh Blumer bahwa konsep diri itu bisa terbentuk ketika seorang individu berdialog dengan dirinya sendiri, nah seperti apa berdialog dengan diri sendiri itu?
Manusia itu bisa menjadikan dirinya subjek sekaligus objek. Misalnya kita bisa bertanya pada diri sendiri: yg bertanya adalah diri ketika jadi subjek, yang ditanya adalah diri sebagai objek
Salisa Nadia 4E
terimakasih pak atas video penjelasannya, dapat dipahami dan menambah wawasan saya🙏🏻🙏🏻
Siap!
Nona lisnawati Sosiologi 4E, izin bertanya tadi kan di poin pertama prihal interaksionisme simbolik yang konsep diri itu disebutkan ketika Individu berinteraksi langsung dengan individu lainnya. namun jika Secara virtual apakah itu termasuk ke dlm teori interaksionisme simbolik pada poin konsep diri itu sendiri pak ?
Okay, Nona Lisnawati. Saya bayangkan dulu jaman nya Blumer sudah ada internet, mungkin akan dibahas juga ya ttg interaksionisme simbolik virtual.....hehe. Tapi meski gak sampai kesitu, menurut saya interkasi virtual juga termasuk dalam proses interaksi simbolik, meskipun ada beberpa penjelasan tambahan ya
Wina Meliana Sosiologi 4F
Terimakasih banyak pak atas penjelasannya. Saya lebih memahami penjelasan bapak dibandingkan dengan membaca sendiri
Saya tertarik mengenai pembahasan konsep objek yang dikatakan oleh Blumer bahwa objek itu bukan terletak pada instrinsik benda nya, tapi terletak dari hasil konstruksi individu. Betul sekali pak, kadang kita sebagai manusia suka memandang benda itu seperti yang kita pikirkan atau kita konstruksi kan. Contohnya saja, ketika saya membutuhkan penggaris, tapi saya tidak mempunyai penggaris karena lupa menyimpan, yang ada dan yang terlihat oleh saya hanya ada kartu tanda pengenal saja, karena saya butuh penggaris untuk mengerjakan tugas untuk membuat tabel di buku, otomatis saya menggunakan kartu tanda pengenal tersebut untuk dijadikan penggaris. Dan saya mengkonstruksikan objek tersebut sebagai penggaris, padahal sebenarnya itu adalah kartu tanda pengenal
ha...haha...contoh yang menarik. Ya begitu, bahkan terhadap orang juga sangat bergantung pada bagaimana kita memahami orang itu kan...kalau kita dah nyangka orang itu baik, maka orang itu juga baik. begitu juga sebaliknya, kalau kita dah berprasangka buruk, waah udah kemungkinan buruk juga tuh orang tadi
Pagi pak..
mau nanya dong pak,
Bisa beri contoh kasus dari ketiga premis/asumsi teori interaksionisme simbolik menurut blumer, dan makna yg terdpt di dalam kasusnya ??
Terima kasih 🙏
1. Konsep Diri: konsep diri tidak hanya terbentuk dalam interkasi. tetapi juga dalam proses dialog pada diri sendiri. dimana sebagai manusia, kita dapat memposisikan diri kita sebagai subjek (Saya), pada saat yg sama kita juga dapat memposisikan diri kita sebagai objek. misalnya kalau kita melakukan refleksi,dan berdialog dengan diri sendiri , di situ terbentuk konsep diri tadi.
2. Tindakan/action: adalah hasil konstruksi secara sadar manusia yang tidak ditentutakan sepenuhnya oleh faktor internal seperti keinginan, juga tidak oleh tekanan fakta sosial (aturan, norma dll), melainkan dialog diantara dua kekuatan tadi.
3 Objek: Fisik (terlihat/empiris) misal bangunan, manusia. ada juga yg dikonstruksi dalam imajinasi misal Peran, Struktur Sosial. tidak ada wujudnya secara fisik, tapi dapat dirasakan fungsinya.
Baik, terimakasih pak🙏
Assalamu'alaikum pak, kalau boleh tau adakah buku Symbolic Interactionism by H. G Blumer terjemah indonesianya, Saya lagi membutuhkan untuk kajian saya,tapi kerbanyakan pke bahasa inggris.
Terimakasih. Mohon dijawab
Selamat pagi. Mohon direkomendasi buku terkait interaksi simbolikl Blumer dalam bahasa Indonesia.
Secara khusus yg bahas Blumer secara tesendiri mungkin belum banyak ya. Sebagai pilihan bisa baca buku K.J Veeger, Realitas Sosial, di hal. 224 ada pemahasan ttg Blumer. identitas buku bisa dilihat dibagian description tayangan ini. selamat membaca ya
Terima kasih atas sarannya pak. Sukses selalu
Izin menanyakan kan pak tindakan kriminal apa saja yang dapat dianalisis dengan menggunakan interaksionalisme simbolik ya pak? Apakah kejahatan tersebut harus dilakukan sesama individu ataukah secara umum banyak orang ya pak? Terimakasih
bisa apa saja. prinsip teori ini pada upaya memahami tindakan aktor/individu dalam suatu peristiwa
Izin bertanya pak, apa yang membedakan teori interaksi simbolik dari herberd blumer dan herberd mead?
salah satunya: Blumer menjelaskan bahwa interaksi dpt berlangsung secara pribadi karena manusia dapat memposisikan antara I (sebagai subjek) dan Me (sebagai objek). jadi manusia sendiri bisa berinteraksi. sementara di Mead harus denga orang lain atau dua individu (minimal). untk lebih jelas silakan simak kedua tayangan tadi di playlist
Konsep diri dari perspektif sosiologi dengan psikologi apa bedanya ya Prof?
Konsep diri dalam Sosiologi terbentuk melalui proses interaksi sosial dengan orang lain. ini dijelaskan dalam beberapa teori interaksionisme simbolik. sementara dalam Psikologi lebih pada personal, bukan sosial (dlm interaksi sosial).
Terima kasih pak atas penjelasannya🙏🏻 Berarti pak jika saya ke kampus pakai sarung akan di konsepsikan sebagai santri, bukan mahasiswa? Dan di anggap sebagai penyimpangan sosial?
Kalo pakai sarung, orang gak bakal mengkonsepsi santri juga...itu mah konsepsi kamu. bisa jadi orang lain beda lagi, kan setiap orang punya konsepsi beda-beda. jangan-jangan ada yg mengkonsepsi kamu sebagai tukang ronda...
@@PerspektifSosiologi ohh iya pak hatur nuhun🙏🏻
Koreksi dong kalau lahir 1960 wafat 1987 berarti usia dia cuma 27 tahun dong?
terima kasih koreksinya
Saya Nisa mahasiswi uin saizu puwokerto. Izin bertanya pak untuk buku yg membahas kontribusi interaksionisme simbolik dari blumer, itu terdapat di buku apa ya pak? Kebetulan saya sedang skripsi dan memakai teori tersebut. Untuk bahan tmbhan refrensi kalo boleh tau di buku apa ya pak? Terimakasih banyak pak
Semoga di jawab😊
di buku Teori Sosiologi Klasik dan Modern, G. Ritzer, Buku Teori Sosiologi Klasik dan Modern (buku ke 2) Doyel P. Johnson juga ada
Saya juga pak izin bertanya apakah makna sosial dalam sebuah tradisi itu bisa di analisis dengan menggunakan teori intraksionisme simbolik 🙏🏻
Sangat bisa. Sebuah tradisi dimaknai berbeda oleh masing2 orang. Makna yg bersifat I, me, dan Society. Yg hrs diingat ketika mnggnkn teori Interaksionisme adalah bhw analisisnya ada di level individu (mikro)
@@PerspektifSosiologi trima kasih bnyk pak atas pnjelsannya jadi mungkin menurut pemahaman yang saya bisa tangkap dari penjelsannya bapk yaitu jadi setiap individu itu bagaimana cara menggunakan sudut pandang nya dalam memaknai sebuah realitas yang di lakukan oleh kelompok masyarakat mngkin sprti itu pak trima ksih 🙏🏻
@@muh.zamhuri4696 ya bgitu
Bismillah. Saya Lupi Riyanti 1208030110 dari kelas 4C izin bertanya Pak. Terkait konsep diri dalam interaksionisme simbolik Blumer, disebutkan juga bahwa diri manusia bisa saja sebagai objek dan subjek. Apakah ini bisa memberikan dampak yang kuat antara sisi positif dan negatif nya, seperti dalam contohnya overthinking, itu bagaimana ya Pak ? Terimakasih sebelumnya🙏🏻
Secara umum teori ini tidak menilai apakah proses interaksi antara invidu sebagai subjek dan sebagai objek menjadi posiitif atau negatif, mungkin harus dikaji dalam disiplin lain, misalnya psikologi.
@@PerspektifSosiologi Baik Pak siap, terimakasih atas jawabannya🙏
1198030270 Vina Paujiah Agnia (Sosiologi F)
Terimakasih banyak pak atas penjelasannya🙏 Vina izin bertanya pak mengenai konsep self indication Blummer dalam teori interaksionisme simboliknya itu apakah sama dengan konsep tindakan sosial yang dikemukakan oleh Goofman? Kemudian pak dalam buku vina membaca salah satu asumsi Blummer ini menyatakan “makna interaksi sosial itu dimodifikasi melalui interpretasi” . Apakah interpretasi yang dimaksud adalah interpretasi yang dihasilkan oleh masyarakat dalam pemaknaan suatu simbol?
Terimakasih banyak pak sebelumnya🙏
Wah pertanyaan nya beraat ini.... Self indication itu adalah proses komunikasi dimana invidu memberikan makna dan kemudian memutuskan untuk bertindak berdasarkan makna tersebut. Seperti itu juga dalam penjelasan Goffman. Nah, interaksi sosial itu bersifat "diluar" ketika satu aktor bertemu yang lain (ini menurut Mead), tetapi kata Blumer makna tersebut justru di modifikasi oleh diri sendiri, karena aktor atau manusia dapat menjadi subjek sekaligus objek dan bisa melakukan dialog dengan diri sendiri.
lalu makna yang tersedia dalam masyarakat dimodifikasi oleh individu menjadi hasil konstruksi diri nya, bukan hasil dari konstruksi masyarakat.
contohnya kalau Vina melakukan satu tindakan tertentu, itu merupakan hasil proses modifikasi terhadap makna-makna yang ada dalam masyarakat, lalu ketika memilih suatu tindakan tertentu itu adalah hasil dari interpertasi diri.
Hehe terimakasih pak untuk jawabannya🙏 sekarang vina lebih mengerti pak dan dapat dipahami dgn baik😊
Pak tahun lahirnya salah ya pak🙏🏻
terimakasih banyak pak atas penjelasan tentang interaksionisme simbolik blumer,sangat bermanfaat dan dapat di mengerti pak🙏
Terimakasih pak atas penjelasan tentang interaksionisme simbolik Blumer, sangat mudah dipahami dan sangat membantu 🙏
Terimakasih bapak atas penjelasan materinya, dapat dipahami dengan jelas🙏
You are welcome!
Terimakasih pak atas penjelasannya, pembahasannya sangat menarik dan mudah dipahami🙏
Terimakasih banyak pak atas penjelasan interaksionalisme simboliknya sangat mudah dipahami🙏
You are welcome!
Terimakasih pak atas pemaparan materinya 🙏 sangat bermanfaat sekali bagi saya untuk memahami materi tentang teori interaksionisme simbolik ini👍
you are welcome!
terimakasih pak atas penjelasannya sangat mudah dipahami🙏🏻
You are welcome!
Terimakasih kasih banyak pak atas ilmunya, penjelasannya dibuat menarik sehingga mudah dipahami 🙏
You are welcome
Terimakasih pak atas penjelasan materinya, sangat menarik dan dapat dipahami🙏
You are welcome!
Terimakasih pak atas penjelasan materinya, sangat menarik dan insyaallah dapat dipahami 🙏🙏
Ok
Alhamdulillah, terimakasih pak atas penjelasannya sangat dapat di pahami🙏🙏
you are welcome!
Alhamdulillah, terimakasih pak atas penjelasanya mudah untuk dipahami🙏
You are welcome!
Terimakasih atas penjelasannya pak, insyaallah dapat dipahami dengan baik🙏
you are welcome!