suka sama video nya pak martin, dengan set lighting nya yang "edgy" wkwk, membuat saya yang masih SMA tertarik menonton video pak martin. jadi lebih kurang membosankan. Pertahankan kualitas nya pak
Alhamdulillah. Menurut saya ini penjelasan dasar yang pas dan cocok untuk khalayak umum. Penekanan perbedaan adalah pada "ruang lingkup bahasan masalah".Memang benar. Secara umum, Skripsi adalah paparan/deskripsi tentang berlakunya 1 teori atau, kalau mau, bisa lebih dari 1 teori dalam suatu masalah. Tesis adalah mencari argumen untuk menjawab sebab musabab atau kehendak yang muncul dalam memberlakukan 1 atau lebih dari 1 teori terhadap suatu masalah. Sedangkan Desertasi adalah upaya untuk menemukan apa saja hal-hal yang baru (novelty) dari pemberlakuan suatu teori dalam suatu masalah. Lebih bagus lagi jika Desertasi bisa menemukan teori baru dan lebih sesuai untuk masalah yang sama. Sukses, Bung!
Seru banget. Menulis disertasi mahasiswa diminta menjadi generalis dari rincian2 spesialisasi yg ia pelajari dari what is what is dan what is dan kemudian membuat spesialisasi baru dari serangkaian what is tsb
Bang bikin video tentang filsafat sinisme dan komentar nya menurut pandangan abang untuk tokoh yang berpaham sinis seperti salah satunya bung Rocky Gerung.
Fix ini semacam teaser, mas martin bakal jadikan disertasinya sebuah buku filsafat tentunya bukan sekedar buku tukang cat, seperti halnya skripsi dan tesisnya sebelumnya. Hihihi
@Martin Suryajaya kasih kuliah mengenai konsep untuk sesi selanjutnya. Saya sedang menulis essai mengenai arti penting pengusaan konsep dalam pembelajaran (schooling).
Sebelum gw denger tesis gini, gw udah bisa berfikir knp teori gini berawal dari pernyataan pemikiran gus sabrang noe letto, dan menangkap model secara empiris tentang sesuatu bagaimana jika berati udah sampe pemikiran nya 😄
Sebelum membuat judul pastikan buat kerangka arah penelitian dengan mencari masalah dgn konsep berdasarkan Jurusan mu ketika udah punya Arah Penelitian dan mencari permasalahannya maka dhn mudah menentukan Judulnya
bang gmna kalo ada golongan orang akademis atau pemuka agama tp dia suka mengharamkan filsafat,sedangkan salah satu syarat membuat skripsi,tesis,disertasi,itu menyertakan kajian teori,menurut para ahli,padahal kajian teori itu hasil dari sebuah filsafar,apakah ijasahnya juga haram,ketika d suruh bakar ijasahnya mereka ga mau?
Tidak ada institusi atau golongan tertentu yg secara resmi menyebutkan bahwa filsafat itu haram, itu mungkin datang dari lingkungan anda saja, karena sejauh pengetahuan anda seperti itu.
Saya pernah menghadapi pengalaman dimana seseorang 'melarang' [ber-] filsafat. Saya mengira keberatan tersebut karena kajian Teologi yang sangat memungkinkan mempertanyakan eksistensi Tuhan dan bisa mengakibatkan seseorang menjadi atheis.
@@rakhmatkurnia2330 iya, filsafat emang akan baik bagi manusia tipe pemikir yang memiliki rasa penasaran yang tinggi terhadap sesuatu. Dalam hal orang2 uang kurang terdidik emang lebih baik gak perlu berfilsafat. Maka tidak heran ada semacam anjuran kpd orang2 dr agama tertentu yg "kurang terdidik dengan baik" agar tidak belajar filsafat karena pasti lebih banyak mudaratnya..
Mas Martin mau tanya, apakah di dalam penelitian Filsafat hanya berkisar pada deskriptif, argumentatif, dan novelty theory saja. Apakah tidak melibatkan statistik dalam penelitiannya ya? Misalnya teori keperilakuan, menentukan variabel, menentukan hubungan antar variabel, nungkin juga mengajukan hipotesis, kemudian mencari metode pengukurannya, lha.. baru menggunakan statistik untuk menjawabnya. Apakah di Filsafat pernah menggunakan metode statistik ya dalam menjawab pertanyaan penelitiannya... maturnuwun
Ada. Kalau sudah PK angka2 dan statistika maka itu sudah termasuk dalam bentuk penelitian kuantitatif, om. Kalau mau contohnya misalkan mau meneliti pemahaman filosofi Pancasila di sebuah kabupaten, kita bikin instrumennya tentang pemahaman sila2 di pancasila misalnya. Nanti kan ada data2nya. Nah ini termasuk ranah penelitian filsafat dgn menggunakan metode data statistik.
Mao tanya bg kan filsafat adalah Filsafat ilmu memiliki cabang-cabang filsafat yang berkaitan dengan dasar, metode, asumsi dan implikasi ilmu pengetahuan dari ilmu yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Yang arti nya disini adalah ilmu yang di pelajari berdasar sebuah logika manusia, angapan manusia, bukti sejarah, danjuga nilai-nilai dari kebenaran. Terus menurut anda apakah bisa sebuah ilmu filsafat di anggap haram untuk di pelajari dalam ruang lingkup keagaman dan membahas sebuah jalannya sebuah agama Kan seperti yang kita tau sebuah agama atau kepercayaan tidak bisa di jelaskan dengan logika dan sebuah pemikiran yang terpaku dalam nilai-nilai kebenaran. Bagaimana menurut abang dalam hal ini.
Barangkali kira-kira begini : Y = f(x1, x2, x3, .................. xn) D3 = paper, independent variabelnya masih 3, 100 % masih/ dominan teknis, masih sedikit idea. S 1 = skripsi. ind. variabelnya sudah 7, teknis berkurang jadi 50 %, ideanya menjadi 50 %. S2. = thesis. ind. variabel 10, teknis 25 %, ideanya 75 %. S3. = dissertasi. ind. vriabel 20, dst., total sudah idea. Contoh : UANG. D3 = 1 dollar = berapa rupiah, bagaimana cara membukukan. S1. = Sejarah Uang S2. = Dollar AS menjadi patokan Uang dunia, muncul Uang baru. S3. = Uang (bkn Tuhan, agama, iman, hukum, militer) sbg sumber Kekuasaan paling besar (bkn hanya besar atau lebih besar.) Dan seterusnya.
Saya kepingin masuk s2 filsafat tahun depan. Tapi landasan ilmu saya Sastra Indonesia. Apakah gak keberatan ya? Saya tertantang untuk mempelajari filsafat, tapi apakah masuk S2 itu perlu? Atau belajar otodidak saja?
Kalau belajar secara otodidak, menurut saya susah ya, harus kuliah formal. STF Driyarkara termasuk sekolah filsafat terbaik di Indonesia, dan sudah berumur 50 tahun lebih. Kalau mau kuliah S2 di STF Driyarkara, kamu harus ikut matrikulasi 1 tahun, tapi untuk ikut matrikulasi kamu harus dites dulu, bisa diterima atau nggak. Untuk kuliah S2, matrikulasi nilainya minimal 2,75, dan di tes lagi untuk masuk S2, bisa lulus, dan bisa juga nggak lulus. Menurut saya sih ilmu filsafat menarik.
@@MuhammadBilal-dm6nk mas. Saya mau belajar s2 filsafat tahun depan. Tpi landasan dasar saya sastra indonesia. Apakah lebih baik belajar otodidak atau masuk s2 filsafat?
Berarti novel science fiction itu dibuat berdasarkan pertanyaan what if ya? Karena kan meramalkan kejadian apabila BLA BLA BLA. Pantesan aku bingung pas mau nyoba meliarkan imajinasi bikin novel itu. Tingkatannya udh s3😂 btw aku SMA kelas 3
Mungkin sebelum menulis novelnya biar ada kesan kebaharuan bisa dimulai dengan what if.. Dan memang novel sih sumurnya 'what if(s)'. Cuma bedanya yang aku tangkep dari Martin what if nya disertasi filsafat itu akumulasi dari what & why is(s) - sampe bosen - trus nanya 'what if'. Kalau nyari what if dari akumulasi novel-novel yang sebenarnya dilahirkan dari 'what if', berarti gimana ya? wkwkw
@Mastia Ramadhan kenapa semua harus bisa, kenapa gk di buat spesifik aj? Sesuai kenyataan paling yang mau meneliti gk sampe 2% dari seluruh mahasiswa, kenapa gw yang mau jadi guru aj harus belajar sesuatu yang gak bakalan kepake? Kalo tesis sih gk ada masalah udah hal yang wajar karena emng buat meneliti, tapi skripsi gk ada gunanya
TIGA LEVEL PERTANYAAN PERTAMA: Apa Itu disebut apa? (Pertanyaan Deskriptif) KEDUA: Mengapa, apa itu disebut apa itu, mengapa? (Pertanyaan Argumentatif) KETIGA: Bagaimana jika, mengapa apa itu, dihadapkan dengan mengapa apa itu, dengan jenis dan model mengapa apa itu yang lain/berbeda, bagaimana jika demikian? (Pertanyaan Paradigmatik) 😄😄😄
Masalah kompleks bisa dijelaskan dg enteng dan mudah. Pegulat filsafat sejati, mantap
suka sama video nya pak martin, dengan set lighting nya yang "edgy" wkwk, membuat saya yang masih SMA tertarik menonton video pak martin. jadi lebih kurang membosankan. Pertahankan kualitas nya pak
FIGHTING!
Belajar Filsafat yang mengasyikan.
Terima kasih Pak.
Alhamdulillah. Menurut saya ini penjelasan dasar yang pas dan cocok untuk khalayak umum. Penekanan perbedaan adalah pada "ruang lingkup bahasan masalah".Memang benar. Secara umum, Skripsi adalah paparan/deskripsi tentang berlakunya 1 teori atau, kalau mau, bisa lebih dari 1 teori dalam suatu masalah. Tesis adalah mencari argumen untuk menjawab sebab musabab atau kehendak yang muncul dalam memberlakukan 1 atau lebih dari 1 teori terhadap suatu masalah. Sedangkan Desertasi adalah upaya untuk menemukan apa saja hal-hal yang baru (novelty) dari pemberlakuan suatu teori dalam suatu masalah. Lebih bagus lagi jika Desertasi bisa menemukan teori baru dan lebih sesuai untuk masalah yang sama. Sukses, Bung!
Sedikit banyak membuka perspektif saya tentang suatu naskah skripsi, tesis dan disertasi. Jadi dapat menambah referensi dlm menulis naskah tesis saya
Mantab ini bang,,sederhana dan lugas.
Gw bukan anak filsafat. Tapi gw suka melihat berbagai kondisi dari banyak prespektif. Mantap pak
Seru banget. Menulis disertasi mahasiswa diminta menjadi generalis dari rincian2 spesialisasi yg ia pelajari dari what is what is dan what is dan kemudian membuat spesialisasi baru dari serangkaian what is tsb
Bang bikin video tentang filsafat sinisme dan komentar nya menurut pandangan abang untuk tokoh yang berpaham sinis seperti salah satunya bung Rocky Gerung.
Terima kasih sekali, sudah membahas apa, mengapa dan bagaimana secara mendalam
terimakasih atas penjelasannya bagi kami yang sedang ingin menuju ke arah tersebut
Cukup transparan dan runut. Mantul.
Setiap individu memiliki pandangan, tidak ada yg baku.
Keren abiss mksh mas bro...
Sangat terbuka peluang menjadi penulis filsafat
Gurih..!!
joss
Bagus sekali
Fix ini semacam teaser, mas martin bakal jadikan disertasinya sebuah buku filsafat tentunya bukan sekedar buku tukang cat, seperti halnya skripsi dan tesisnya sebelumnya. Hihihi
Terimakasih penjernihannya.
Terimakasih banyak kang 🙏🙏🙏
mantep bener abang ini... ilmunya luas.
Keren. Makasih pak atas penjelasannya.
Mantap
Mantap. Pengetahuan baru. Thanks bung.!
Saya suka video penjelasannya bang. Jikalau abg berkenan buatlah video sharing pengalaman membuat skripsi bang, dari awal sampai selesai.
@Martin Suryajaya kasih kuliah mengenai konsep untuk sesi selanjutnya. Saya sedang menulis essai mengenai arti penting pengusaan konsep dalam pembelajaran (schooling).
Apa, mengapa dan bagaimana memahami filsafat.
Mencoba mengikuti keterangan Bung Martin seperti mengejar sesuatu antara ada dan tiada wkwkwk...
mantap, simpel, jelas, padat
Muantap boss...
Lalu siapa pengamat (penyaksi)...dan yg diamati(objek yg disaksikan).bagaimana jika yg diamati lenyap.....tinggalah sipengamat yg mengamati dirinya sendiri...mohin pencerahannya master trims.
Terimakasih, Mas.
Bukan hanya di filsafat, di jurusan lain di S2 juga seharusnya upaya untuk menjawab pertanyaan 'mengapa'..
Apa perbedaan antara penelitian (pada umumnya) dan penelitian filsafat?
Sebelum gw denger tesis gini, gw udah bisa berfikir knp teori gini berawal dari pernyataan pemikiran gus sabrang noe letto, dan menangkap model secara empiris tentang sesuatu bagaimana jika berati udah sampe pemikiran nya 😄
Makasih pak Martin
Pak martin..buat kan video tentang pemilihan judul untuk skripsi yang baik pak untuk serjana pendidikan (s1)
Sebelum membuat judul pastikan buat kerangka arah penelitian dengan mencari masalah dgn konsep berdasarkan Jurusan mu ketika udah punya Arah Penelitian dan mencari permasalahannya maka dhn mudah menentukan Judulnya
Bahas filsafat timur dong mas Martin soalnya filsafat timur masih jarang diperbincangkan
Pak Martin, S1 saya arsitektur, S2 teknik sipil, kalau ambil S3 filsafat, kira-kira skenario disertasi "what if" nya ke arah mana ya 🙃🤔
Waduh kacau balau nih 🤣
Bung martin, bahas mengenai logika dan rasionalitas dong
Romo setyo untuk dosen S1,2 atau 3 bung?
Mas..saya mau nanya.adakah buku yg menghimpun istilah istilah
Dalam filsafat?
cari aja kamus filsafat bukunya pak ali
@@primaamri6067 iya. Terima kasih bang..
Bang tolong buat video cara pilih judul skipsi filsafat
However sehabis baca dunia Sophie aku lebih ngeuh sama omongannya om Martin.
bang gmna kalo ada golongan orang akademis atau pemuka agama tp dia suka mengharamkan filsafat,sedangkan salah satu syarat membuat skripsi,tesis,disertasi,itu menyertakan kajian teori,menurut para ahli,padahal kajian teori itu hasil dari sebuah filsafar,apakah ijasahnya juga haram,ketika d suruh bakar ijasahnya mereka ga mau?
Agama apa? Islam? Islam yang mana?
Salah belajar
Tidak ada institusi atau golongan tertentu yg secara resmi menyebutkan bahwa filsafat itu haram, itu mungkin datang dari lingkungan anda saja, karena sejauh pengetahuan anda seperti itu.
Saya pernah menghadapi pengalaman dimana seseorang 'melarang' [ber-] filsafat. Saya mengira keberatan tersebut karena kajian Teologi yang sangat memungkinkan mempertanyakan eksistensi Tuhan dan bisa mengakibatkan seseorang menjadi atheis.
@@rakhmatkurnia2330 iya, filsafat emang akan baik bagi manusia tipe pemikir yang memiliki rasa penasaran yang tinggi terhadap sesuatu. Dalam hal orang2 uang kurang terdidik emang lebih baik gak perlu berfilsafat. Maka tidak heran ada semacam anjuran kpd orang2 dr agama tertentu yg "kurang terdidik dengan baik" agar tidak belajar filsafat karena pasti lebih banyak mudaratnya..
Bang bahas buku" filsafat bang
Om say mau bertanya. Untuk d3 apakah ada naskah ilmiahnya dan apa perbedaan dg naskah2 yg sudah di paparkan?
Bung Martin ini beneran pendekar filsafat 😅
comeback... plis
Bahas soal filsafat islam
Mas Martin mau tanya, apakah di dalam penelitian Filsafat hanya berkisar pada deskriptif, argumentatif, dan novelty theory saja. Apakah tidak melibatkan statistik dalam penelitiannya ya? Misalnya teori keperilakuan, menentukan variabel, menentukan hubungan antar variabel, nungkin juga mengajukan hipotesis, kemudian mencari metode pengukurannya, lha.. baru menggunakan statistik untuk menjawabnya. Apakah di Filsafat pernah menggunakan metode statistik ya dalam menjawab pertanyaan penelitiannya... maturnuwun
Ada. Kalau sudah PK angka2 dan statistika maka itu sudah termasuk dalam bentuk penelitian kuantitatif, om. Kalau mau contohnya misalkan mau meneliti pemahaman filosofi Pancasila di sebuah kabupaten, kita bikin instrumennya tentang pemahaman sila2 di pancasila misalnya. Nanti kan ada data2nya. Nah ini termasuk ranah penelitian filsafat dgn menggunakan metode data statistik.
Skripsi ontologi.tesis epistemologi.disertasi axiologi.begitu kira om?
Setuju
Mao tanya bg kan filsafat adalah Filsafat ilmu memiliki cabang-cabang filsafat yang berkaitan dengan dasar, metode, asumsi dan implikasi ilmu pengetahuan dari ilmu yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial.
Yang arti nya disini adalah ilmu yang di pelajari berdasar sebuah logika manusia, angapan manusia, bukti sejarah, danjuga nilai-nilai dari kebenaran.
Terus menurut anda apakah bisa sebuah ilmu filsafat di anggap haram untuk di pelajari dalam ruang lingkup keagaman dan membahas sebuah jalannya sebuah agama
Kan seperti yang kita tau sebuah agama atau kepercayaan tidak bisa di jelaskan dengan logika dan sebuah pemikiran yang terpaku dalam nilai-nilai kebenaran.
Bagaimana menurut abang dalam hal ini.
Barangkali kira-kira begini :
Y = f(x1, x2, x3, .................. xn)
D3 = paper, independent variabelnya masih 3, 100 % masih/
dominan teknis, masih sedikit idea.
S 1 = skripsi. ind. variabelnya sudah 7, teknis berkurang jadi 50 %,
ideanya menjadi 50 %.
S2. = thesis. ind. variabel 10, teknis 25 %, ideanya 75 %.
S3. = dissertasi. ind. vriabel 20, dst., total sudah idea.
Contoh : UANG.
D3 = 1 dollar = berapa rupiah, bagaimana cara membukukan.
S1. = Sejarah Uang
S2. = Dollar AS menjadi patokan Uang dunia, muncul Uang baru.
S3. = Uang (bkn Tuhan, agama, iman, hukum, militer) sbg sumber
Kekuasaan paling besar (bkn hanya besar atau lebih
besar.)
Dan seterusnya.
Saya kepingin masuk s2 filsafat tahun depan. Tapi landasan ilmu saya Sastra Indonesia. Apakah gak keberatan ya? Saya tertantang untuk mempelajari filsafat, tapi apakah masuk S2 itu perlu? Atau belajar otodidak saja?
Otodidak aja... kecuali memang minat bergelut di bidang akademis atau jadi akademisi
Kalau belajar secara otodidak, menurut saya susah ya, harus kuliah formal. STF Driyarkara termasuk sekolah filsafat terbaik di Indonesia, dan sudah berumur 50 tahun lebih. Kalau mau kuliah S2 di STF Driyarkara, kamu harus ikut matrikulasi 1 tahun, tapi untuk ikut matrikulasi kamu harus dites dulu, bisa diterima atau nggak. Untuk kuliah S2, matrikulasi nilainya minimal 2,75, dan di tes lagi untuk masuk S2, bisa lulus, dan bisa juga nggak lulus. Menurut saya sih ilmu filsafat menarik.
Selamat pagi pak, minta referensi sekolah / universitas yg jurusan filsafat.
-STF Driyarkara, Cempaka Putih. -Unpar, Bdg. -UGM, Yk.
@@MuhammadBilal-dm6nk mas. Saya mau belajar s2 filsafat tahun depan. Tpi landasan dasar saya sastra indonesia. Apakah lebih baik belajar otodidak atau masuk s2 filsafat?
STF Alfrabi Kepanjen Malang Jatim
@@wisnudivayana355 balik ambil S1 aja gessss... heuheu
Bahas Zarathustra
Kesian rokoknya jadi cameo aja bung
Berarti novel science fiction itu dibuat berdasarkan pertanyaan what if ya? Karena kan meramalkan kejadian apabila BLA BLA BLA. Pantesan aku bingung pas mau nyoba meliarkan imajinasi bikin novel itu. Tingkatannya udh s3😂 btw aku SMA kelas 3
Mungkin sebelum menulis novelnya biar ada kesan kebaharuan bisa dimulai dengan what if.. Dan memang novel sih sumurnya 'what if(s)'. Cuma bedanya yang aku tangkep dari Martin what if nya disertasi filsafat itu akumulasi dari what & why is(s) - sampe bosen - trus nanya 'what if'. Kalau nyari what if dari akumulasi novel-novel yang sebenarnya dilahirkan dari 'what if', berarti gimana ya? wkwkw
Tanya dong gunanya buat kehidupan gw apa? Gw merasa hal yang paling sia2 yang gw buat yah skripsi.
@Mastia Ramadhan kenapa semua harus bisa, kenapa gk di buat spesifik aj? Sesuai kenyataan paling yang mau meneliti gk sampe 2% dari seluruh mahasiswa, kenapa gw yang mau jadi guru aj harus belajar sesuatu yang gak bakalan kepake? Kalo tesis sih gk ada masalah udah hal yang wajar karena emng buat meneliti, tapi skripsi gk ada gunanya
@Mastia Ramadhan jangan analogi agama gw gk percaya tuhan wakakkawwa
Simpel mas, tujuan utamanya biar menjadi manusia yang beradab. Tujuan2 yang lain banyak...hehe...
good
Di india ga ada skipsi S1 nya
Gw kira Acun. Mirip banget.
Suaranya lebih di jernihkan lagi bang, ilmu nya mantap bikin wawasan lebih banyak
rokok nya mengapa nempel di tangan terus mas?
Bagaimana jika rokok itu memang membuat beliau menjadi rilex dalam penyampainyanya, sehingga mudah dimengerti orang-orang.
s1 msh mudah
s2 gk gmpg, lebih susah dari s1 dan butuh waktu lbh lama untuk menyelesaikan
s3 jauh lbih susah dan lebih lama kuliahnya
Tidak perlu s3 untuk menemukan hipotesis baru
Om rokok 1 batang dulu!....
Maaf Pak Guru;
Titip dulu rokoknya pada tempat yang disediakan !
Next time jangan sambil ngerokok pak. Keliatan kurang sopan. Adab dan etika itu penting.
Kurang ngerti nya orang Indonesia seperti mas ini ngomong secara academic sambil merokok
You ngerokok..... kurang confidence ya
TIGA LEVEL PERTANYAAN
PERTAMA:
Apa Itu disebut apa?
(Pertanyaan Deskriptif)
KEDUA:
Mengapa, apa itu disebut apa itu, mengapa?
(Pertanyaan Argumentatif)
KETIGA:
Bagaimana jika, mengapa apa itu, dihadapkan dengan mengapa apa itu, dengan jenis dan model mengapa apa itu yang lain/berbeda, bagaimana jika demikian?
(Pertanyaan Paradigmatik)
😄😄😄