Kami punya anak gadis yg sejak kecil lebih suka bermain mainan anak cowok drpd bermain boneka,seiring waktu berjalan sekarang anak gadis kami itu sudah kuliah dan satu hal yg jd persoalan adalah dia tidak merasa dirinya adalah seorang perempuan,melainkan yg dia rasa bahwa dia adalah seorang laki2,beberapa kali dia melakukan pelecehan sex kepada teman wanitanya seperti mencium dan meraba payudara teman wanitanya dan hal tsb membuat kami selalu berperkara dgn tetangga dan org lain,kami sedih dan pusing dengan keadaannya...sudah banyak kami lakukan upaya terapi tp tdk ada hasil..
menanggapi ajakan pak guru di 12.59, menurut saya hukum negara bersangkutan harus bisa memisahkan HAM dan kapabilitas. Ketika seorang transgender tidak boleh mengikuti misalnya, perlombaan yg dikhususkan oleh wanita, ini masuk kedalam urusan kapabilitas dan tidak boleh dicampur adukan dengan HAM. Contoh yg mungkin nyambung misalnya surat ijin mengemudi. Ketika seseorang dilarang mengemudi karena tidak punya surat ijin mengemudi ini tidak ada kaitannya dengan hak asasi dia dalam berkendara, tapi kapabilitas dia dalam berkendara. Atau contoh lainnya misalkan surat ijin memiliki senjata api (di negara yg melegalkan senjata api).
ingin menanggapi pendapatnya, kayanya perpisahan antara HAM dan kapabilitas terlalu dikotomis, begitu dengan contoh yang diberikan tidak relevan dikarenakan dampak dari izin mengemudi seseorang bisa berpotensi fatal seperti kecelakaan dan sebagainya. sedangkan dampak yang diberikan dari konteks ini tidak terlalu signifikan, mungkin bersifat diskriminatif tapi itu masih bisa di anggap lumrah oleh sebagian masyarakat, terima kasih.
Topik ini memang lagi jadi sorotan di luar Indonesia, terkhusus negara-negara yang secara hukum sudah mengakui keberadaan LGBTQ+. Terimakasih pak GG karena telah mengangkatnya, karena meskipun di Indonesia belum terlalu "terlihat", namun cepat atau lambat pemikiran tersebut akan masuk dan berkembang di Indonesia. Kita semua memang boleh berpendapat dan beropini, namun kita tidak boleh mengesampingkan fakta sains bahwa tubuh perempuan dan laki-laki itu memang berbeda. Semoga, ketika isu ini telah sampai di Indonesia, kita sudah teredukasi dengan baik, dan dapat menyelesaikan perselisihan secara damai :)
Negara negara barat yg mengakui lgbt perlahan bisa saja akan runtuh dgn sendirinya dimasa depan menurutku, Mereka menjunjung kebebasan, apapun itu bahkan semuanya, sehingga tak ada batasan, Manusia cenderung menjadi tidak rasional & disipilin jika mereka sudah biasa dgn kebebasan tak ada batas. Banyak orang orang yg masih berpikir waras di belahan barat sana yg resah dgn gagasan liberal ini, termasuk menerima & mengakui lgbt, RUclipsr dri US banyak yg bahas topik yg berhubungan dgn ini
udah bnyak yg sadar kalo LGTV+ nambah masalah baru,tapi orang2nya yg sadar keanehan sama dirinya,lebih bnyak masuk ke komunitas daripda cari bantuan supaya sembuh (konversi) jadi mau gimana lagi,malah di amerika ada layanan buat orang yg ngerasa orientasi seksnya menyimpang buat dilurusin lagi,tapi ada fasilitas juga dari pemerintah yang mensupport trans...
Sya seorang guru olah raga skaligus pelatih di tingkat SMA/SMK dan kuliahan. Buat saya transgender terutama di olah raga mau gimanapun ga bisa diterima. Jikapun wanita berfisik seperti laki² pasti ada ciri khusus kekurangannya sebagai seorang wanita mau apapun itu. Transgender atau LGBTQ buat sya itu penyimpangan.. Hell no buat kaum² pelangi!!!
Ada sebuah berita di Kanada seorang Transgender pergi ke salon wanita dan minta untuk mencukur bulu kelaminnya, masalahnya mereka tahu ini adalah Transgender. Mereka sepakat menolak Transgender ini, namun malah pihak salon yang kena Cancel oleh komunitas. Menurutku masalah interaksi sexual Transgender yang membuat hukum menempatkan mereka di zona abu abu,ini harus ada hukum yang jelas jika sebuah negara siap dengan "Menjunjung hak manusia" dengan menyetujui Transgender.
Biological male, pasti lebih kuat secara fisik. Mulai dari bone density yg lebih padat, sampai kemampuan reflex otot (speed dan explosiveness). Ga usah kita ngomong olahraga yg body contact kaya basket atau sepak bola. Olahraga kaya lari dan renang pun sulit untuk perempuan bisa bersaing sama laki2. Divisi perempuan juga ada karena alasan itu kan. Kalo ada atlet laki2 medioker tiba masuk divisi perempuan itu namanya curang
Peraturan di Thailand, yang wajib militer itu hanya laki-laki. Setahu saya ada dua cara buat ikut wajib militer disana, suka rela ikut, atau kebetulan namanya keluar saat diundi. Dan seorang transgender, dalam hal ini dari laki-laki ke permpuan, namanya juga ikut diundi. Memang sih transgender di Thailand belum diakui oleh hukum. Tapi, Amerika bisa melihat Thailand. Walaupun seseorang itu transgender, dia harus diperlakukan sesuai dengan gender aslinya.
Di Kanada memang aneh peraturannya. Yang "MENGAKU" wanita, boleh bertanding di pertandingan wanita. Secara genetik, mereka yang MENGAKU wanita sudah curang.
@@elonmask888jarang terjadi, dan hampir ga ada... Coba saya minta conto satu atlet wanita yg jadi laki laki terus bertanding sebagai laki laki... Coba sebutkan contohnya
@@elonmask888 setau saya atlit profesional transgender gak ada yg female ke male bisa dicek sendiri kalo saya liat di forum quora inggris ada diskusi itu dan semua jawaban gak ada transgender male yg mau jadi atlit male
Hal terakhir yang guru gembul katakan, mengingatkan saya tentang berita tahun lalu di amerika, ada penjara dibeberapa negara bagian, napi transgender menghamili napi wanita, sayangnya walau sudah banyak korbannya beritanya tetap tenggelam. Yang perlu diketahui orang awam, kebiri medis itu bukan dipotong "anu"nya, melainkan dinonaktifkan pakai obat jadi tidak bisa berdiri lagi, tapi ini butuh waktu sampai 3 tahun untuk benar-benar sampai ketingkatan itu, berbeda dengan kebiri langsung potong. Kalau dari saya mengenai masalah transgender ini, ada 2 jawaban yang bertolak belakang yang saya berikan, yang pertama jika saya ditanya apakah mendukung transgender di negara2 barat, maka dengan lantang saya bilang dukung, biar mereka semangat menyebarkan paham ini di kalangan mereka di negara mereka, tapi ketika ditanya apakah mendukung transgender di negara Indonesia, dengan lantang saya mengutuk penyebaran paham ini di Indonesia, Keberadaan transgender merusak jalur kehidupan manusia, Saat terjadi penormalan transgender di Indonesia, masalah yang dihasilkan lebih kompleks dari yang biasanya. Alasan saya mendukung Transgender di negara2 barat, karena saya suka melihat negara2 tersebut bermain-main dengan potensial masalah yang mereka buat sendiri, mempropagandakan bahwa ini bisa dikendalikan, tapi nanti saat sudah tubuh besar tak terkendali mereka yang akan menanggung paling berat nantinya. kita negara2 timur tetap dengan kultur kita, pada akhirnya kita akan bertahan lebih lama dibandingkan negara2 barat yang selalu senang bermain dengan potensial masalah masa depan.
Semua yang baru dalam sistem pasti ada masalah2 diawal, dan tidak ada sistem yang sempurna, hanya meminimalisir masalah Lalu kalau nanti semua negara barat bisa sukses menormalkan eljibiti Apakah bisa jadi pembenaran?
@@DewaHuang saya sependapat dengan masalah di awal untuk penerapan sistem baru, namun perlu diingat output yang dihasilkan harus paling tidak sama dengan sistem yang sebelumnya, jika lebih buruk semakin berinvestasi dengan sistem baru ini semakin sulit untuk kembali ke sistem sebelumnya karena terlalu banyak massa yang menggunakannya. Belum lagi sistem ini berkaitan dengan sosial yang lebih sulit diatur. Secara pribadi, orang-orang yang mempromosikan LGBTQ+ ini, besar kemungkinan mereka tidak tahu benar potensi masalah dimasa depan atas propaganda mereka ini, tidak sedikit ilmu sains ditabrak atau tidak dianggap kalangan ini, yang nantinya sains yang akan memojokkan mereka apalagi kaum untuk transgender. Namun setidaknya dari pengamatan saya, masalah LGBTQ+ ini adalah masalah negara yang sudah sejahtera untuk berkembang pesat, Saat ini Indonesia masih jauh dari sejahtera, namun sedang menuju kesana, ketika Indonesia hampir sejahtera, negara2 barat yang merasa "sukses" dengan propagandanya akan merasakan dampaknya, dan kita Indonesia hanya perlu menunjukkan dampak buruknya ke rakyat untuk bersama-sama menolaknya.
Yak betul biarkan mereka, merusak struktur masyarakat nya sendiri.makanya algoritma tiktok di Amerika full lghdtvb, sedangkan algoritma di negaranya sendiri full pendidikan 🤣
Saya rasa kita harus bisa membedakan hak2 sipil yang memang harus dibela: hak sekolah, berpolitik, dapat pelayanan kesehatan, layanan kependudukan, dll. Hak untuk ikut cabang olahraga itu bukan hak sipil. Hak untuk untuk ikut militer juga bukan hak sipil. Itu semua punya ketentuan yang harus diaati. Gigi berlubang dan mata minus aja bisa gak diterima militer. Jadi jangan mentang2 ada perjuangan persamaan hak semuanya harus dimasukkan. Bukankah teman2 yang memang ada kekurangan seperti tuna netra dan tuna rungu pun tidak maksa masuk militer? Yang harus kita perjuangkan itu hak-hak sipil mereka yang transgender. Mereka harus tetap boleh bersekolah, tidak didiskriminasi dalam hak sosial ekonomi. Itu saja.
@@jumeldipancaputra87 Mereka yang "aktivis" itu mungkin bicara sebelum berpikir mendalam. Filosofi yang berangkat dari emosi seringkali membawa kehancuran dan kesesatan.
Dan netizen Filipina saat itu protes atas menangnya tim volly putri indonesia... Yg saat itu Manganang masuk tim volly putri Indonesia mengalahkan tim volly putri Filipina... Netizen Filipina minta gelar juara dan mendali tim volly putri Indonesia di cabut
@@iam1854 mereka ga terima, padahal manganang jg pas masih dianggap cewek itu jg masih valid karena kelaminnya kelainan dari lahir (bukan dia sengaja dari pria jadi perempuan). netizen Filipina munafik emang di sana banyak sekali populasi transgender yg ngubah kelamin karena keinginan (bukan karena kelainan kelamin),
Transgender ini pandangan saya adalah solusi dari sesuatu yg bukan masalah Setiap orang bisa aja punya kecenderungan karakter yg bukan kyk gender biologisnya, itulah keanekaragaman. Namun karna konstruksi sosial sebagian kita menuntut tiap gender wajib sesuai stereotipe (sering kali salah dan berlebihan) yg berkembang di masyarakat. Jadi sebagian orang memilih ganti gender aja lah
Seperti yang dijelaskan di video, diperbolehkannya perilaku transgender di Amerika, malah menimbulkan masalah baru bagi negara tersebut. Jadi, memang sangat benar jika transgender itu dilarang. Kadang suka mikir gini, misal si A ini laki-laki, tapi dia merasa dia seorang perempuan. Mungkin salah satu penyebabnya ada di hormonnya. Kenapa gak suntik hormon tetosteron aja gitu, buat menegaskan kelakiannya 😂
Transgender, LGBT, perempuan, laki2 semua yg ber bicara tentang tuntutan HAK ASASI MANUSIA bagi dirinya atau golongNnya telah MELUPAKAN satu hal. Dimana sebelum meminta HAM seharusnya jadilah MANUSIA SEJATI yakni manusia yg BERFUNGSI dan TIDAK MENUNTUT utk "diistimewakan". Diistimewakan disinj maksudnya "kalau sudah tidak efisien dan efektif keberadaannya di suatu profesi atau merusak tatanan" sebaiknya MENGUNDURKAN diri. Jangan sampai menuntut HAM tapi menyusahkan yg lainnya adalah bukan perilaku manusia sejati.
Suatu tempat boleh menerima transgender, namun harus dipastikan ada akomodasi, ada fasilitas, yang dimana dalam segala ranah yang memerlukan konsep gender harus di berikan tempat lain untuk dibedakan dengan gender2 lain. Jika suatu tempat belum dapat memastikan hal semacam itu hanya ada 2 opsi menurut Saya, yang pertama adalah cegah dan tolak transgender atau semacamnya, yang kedua adalah jikalau memang ada transgender mau tidak mau mereka harus mau dibatasi pada ranah2 tertentu yang memerlukan konsep gender agar tidak terjadi kesenjangan, permasalahan, dan hal2 yang menjadi pertimbangan yang pak guru bahas di video ini.
Pak guru, harap dalam studi tertentu LAKUKAN KEBERPIHAKAN,, karena isu ini meresahkan., LGBTQ itu tidak lain ujian kepada setiap manusia yg mengidap kelainan tersebut,, setiap manusia ada kelainannya sendiri, dan itu harus ditekan,, ada yg kleptomania, ada yg pedofilia, ada bnyk kecondongan pd diri kita untuk melakukan hal yg bertentangan dengan nilai moral., tapi kita harus disiplin untuk menjaganya agar tidak merugikan orang lain., bukannya malah me-normalisasi kelainan tersebut...
Kenapa gak diadakan kompetisi khusus transgender aja? Secara fisik cowok dan cewek memang beda. Bagaimana jika ada yang pura2 jadi transgender supaya bisa memenangkan kompetisi?
Secara tidak langsung menambah biaya yg harus dikeluarkan. Juga secara tidak langsung melegalkan adanya jenis kelamin baru. Transgender alih alih disebut "wanita" atau "pria", lebih cocok disebut hybrid gender. Dan yg ada akan ada protes dari pihak transgender karena memisahkan antara transgender dengan wanita atau pria.
Di anime Baka to Test to Shoukanjuu ada karakter trap laki-laki yang cantik banget sampe laki-laki lain malah ngefans sama dia, nama karakter ini HIdeyoshi Kinoshita. Suatu ketika seperti orang Jepang pada umumnya Hideyoshi dan teman-temannya yang laki-laki dan perempuan mau mandi di pemandian umum. Terjadilah perdebatan kubu laki-laki dan perempuan. Kubu cowok bilang karena si Hideyoshi cowok ya bawa ke kamar mandi cowok jangan ke tempat lain. Yang cewek gak terima, karena si HIdeyoshi ini cantik jadi takut malah terjadi sesuatu kalau didiemin di kamar mandi cowok. Perdebatan berlangsung alot sampai tiba tiba satu karakter sableng buka kamar mandi baru kemudian dimerekin "Kamar Mandi Hideyoshi". Dan komedi ini jadi runing jokes di sepanjang seri yang selalu nyempil kalau hideyoshi muncul di kamera wqwq. Anime ini umurnya udah satu dekade lebih, dan scene tadi masih membekas di saya karena waktu ngeliatnya beberapa tahun yang lalu koplak aja gender orang sampe bikin dilema dan perdebatan. Eh gak tahunya di zaman sekarang perdebatan tadi malah dilakuin sama orang beneran. Ya mungkin gak apple to apple perbandingannya, tapi sama-sama komedi ngelihatnya buat saya pribadi hahahah
animenya recomend juga buat guru gembul, secara tema sekolahnya pakai sistem kasta siswa , yang pintar sesama pintar lalu diberi ruang kelas mewah sedangkan murid paling tolol dikasih ruang kelas dari kardus, ujian semester disuruh tanding
Yang menjadi Problem bukan pergantian kelamin nya, Pak. Tapi kekhawatiran kaum perempuan tulen terhadap Value mereka yang bisa jauh di bawah Kaum Transgender itulah. Setidaknya itu yang saya ketahui saat bertemu Waria dan Bancir (Manusia Berkelamin Dua) dulu
Seharusnya jika transgender memang diakui di negara barat maka yang dibenahi itu fasilitasnya, contoh : kamar mandi/toilet yang terdiri dari laki2, perempuan dan trans. Begitupun kartu identitas dibedakan lagi, dst. Mengapa harus dibedakan? Yah karena kaum mereka sudah DIAKUI sebagai TRANSGENDER atau gender ketiga dari masyarakat dunia, kalau kaum mereka DIKELOMPOKKAN ke salah satu gender yang masih ada yaitu laki2 dan perempuan, maka artinya kaum mereka masih belum mendapat tempat pengakuan dalam masyarakat bahwa diri mereka itu berbeda gender dari baik itu laki2 dan atau perempuan. Ketika seseorang mengubah identitas gender mereka tidak berarti mereka masuk ke dalam kelompok gender tersebut, tetap harus ada pengakuan perbedaan dari 2 gender umum yang ada selama ini yaitu laiki2 dan perempuan, kemudian bangunlah fasilitas2 untuk gender yang berbeda tersebut agar tidak menabrak isu moral yang ada di masyarakat. Pertandingan/ perlombaan/olahraga juga harus membuat 3 kategori gender yaitu: laki2, perempuan dan trans. Jadi jika tidak ada fasilitas buat gender ketiga dari masyarakat maka sebenarnya kaum transgender masih belum mendapatkan pengakuan bahwa mereka itu eksis dikarenakan mereka harus memilih dari 2 gender yang ada selama ini, jadinya paradoks kalau kaum mereka diakui atau diterima tetapi secara fasilitas masih hanya mengakomodir 2 gender umum yang ada selama ini.
Ketakutan terbesarku terhadap dunia adalah dimana umat manusia sudah dilanda kebingungan diantara sesamanya sendiri akibat persoalan kelamin ini. Persis seperti lagu "Satria Batang Hitam"... Itu sebabnya sejak lama hingga sekarang masih menganut hidup membujang seumur hidup.
Harusnya buat di negara yang "open minded dan menghargai hak asasi manusia" di Eropa sana jika bersikeras mau mengakui transgender maka harus membuat fasilitas khusus buat transgender. Kyk penjara, olahraga dll yang khusus transgender jadinya buat pihak lainnya jadi lebih adil Btw bukan berarti gw mendukung lgbt cuman klo ditanya solusi sih cuman itu yg ada di otak ane😂
Dilihat dari kasus yg ada, transgender memang membawa dilema. Trans ke wanita dianggap unggul karena punya jiwa laki laki. Trans ke laki laki juga menarik karena menjadi laki2 yg lebih peka, lembut, empati dan menarik secara sosial. Cara terbaik untuk menghindari konflik dan penghakiman dari masyarakat adalah transgender harus membuat identitas baru, menghapus identitas lama dan hidup sepenuhnya sebagai identitas gender yg baru. Segala biaya operasi, suntik suntik rutin haruslah ditanggung pribadi sebab itu adalah pilihan pribadi. Beda dengan lelaki tulen atau wanita tulen yg menerima takdir gender.
Menurut saya setuju atas penegakan hak asasi, tapi jangan sampai ketika memenuhi hak suatu individu atau golongan, dampaknya merenggut hak orang lain juga.
Di sekolah-sekolah amrik yang mana paham woke lgbtq makin menjamur, perihal toilet aja jadi perdebatan yang gak kelar-kelar itu pak. Pihak orang tua yang konservatif banyak yang ngedemo sekolahnya bahkan karena misal anaknya perempuan dan ada transgender(cowo ngeidentifikasi sebagai cewe) masuk toiletnya ya peluang terjadinya pelecehan disana bakal lebih besar. Ditambah ada juga data yang bilang sekitar 50% populasi transgender yang ada di lapas tuh sex offender yang mana hal tersebut makin membuat orang tua-orang tua yang waras jelas tambah khawatir.
Serem sih, bahkan ada aki-aki yg ngaku "trans" kasusnya perkosa cewek ketika di toilet cewek, terus pas di penjara masuknya penjara cewek. Eh dia ngehamilin 3 cewek
Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan. Buat lomba cabang olahraga khusus transgender atau transgender tidak boleh mengikuti lomba cabang olahraga apapun. Mereka tidak boleh ikut di cabang Pria karena sudah meninggalkan Kelamin asalnya. Dan mereka juga tidak boleh ikut cabang wanita karena wanita tidak menerimanya.
Warga amerika yg konserfatif juga banyak yg menentang. Seperti boikot produk Bir Bud Light, yg menggunakan trasgender sebagai icon merek mereka. Mengakibatkan penurunan penjualan mereka dan harga saham yg turun milyaran dolar.
Sejujurnya saya gak begitu perduli, selama mereka gak nyebar propaganda ke sekolahan dan mempengaruhi anak-anak yang masih labil dan menyesal dikemudian hari Paling kalau pun mau diatur ya atur syarat untuk pergantian kelamin misal sehat secara mental dan umur diatas 25tahun. Kalau untuk kompetisi kan tinggal dibikin liga khusus untuk mereka sendiri.
solusinya simple tapi saya lihat banyak media yang memang ingin dibikin ribet, ya mungkin solusinya dihambat karena media dari kedua pihak ingin mengadu domba dan mengambil keuntungan dari masing2 pihak
Mau ngasih insight aja guru gembul, Dalam desain produk (saya kuliahnya desain produk), ada namanya ergonomi. ergonomi itu adalah situasi di mana sebuah benda/produk itu dapat menyesuaikan dengan bentuk tubuh/organ tertentu ketika dipakai, sehingga kesesuaiannya dengan badan 'user' itu memberikan kenyamanan ketika memakai si produk tersebut. Ilmu ergonomi itu didalamnya ada yang namanya persentil badan manusia. Human dimensions percentile itu adalah perkiraan ukuran tubuh manusia sesuai dengan komposisi normalnya dan skalanya. Di dalamnya ada namanya persentil 5 - persentil 95. Persentil 5 itu adalah wanita dengan tubuh mungil, persentil 95 wanita dengan tubuh bongsor. Nah badan pria itu sangat berbeda dengan badan wanita, khususnya kalo dilihat dari umumnya. Misalkan; di Indonesia itu umumnya wanita persentil 50, kalau di amerika wanita umumnya di persentil 70 berhubungan dengan rasnya, budaya makanannya, dll.. wanita dengan persentil 5 dan 95 itu saaaaaaangat jarang. pria dengan persentil 5 dan 95 juga sangat jarang. Jadi kalau argumennya adalah "wanita juga ada yg tinggi bongsor, pria juga ada yang kecil mungil" itu jadi semacam hal yang tidak bisa dibilang sebagai hal yang umum. Kenapa mempertimbangkan sekelompok yang jumlahnya sedikit, sedangkan yang ukuran pada umumnya jadi malah harus menyesuaikan dengan kelompok tersebut. Kalau hubunganya dengan desain produk, hal itu akan membuat ketidaknyamanan ketika beraktivitas menggunakan produknya, karena ukuran nya tidak cocok dengan banyak orang, ibaratnya begitu...
Khusus negara kita mah... ya saya santai2 aja, transgender atau bukan, kalo KTP-nya menunjukan dia orang Indonesia, ya berarti dia berhak dapat perlindungan hukum dari Indonesia, dan wajib mengikuti ketentuan hukum dari Indonesia, nggak ada bedanya orang normal sama transgender di Indonesia menurut saya mah, dan ini udah cukup dipahami dan diterima, kalo sepengamatan saya sih ya, oleh para kaum pelangi Indonesia Tapi bedanya kita sama negara2 barat itu adalah, penduduk negara2 barat itu peduli cuma sama hak asasi manusia, tapi mereka mengesampingkan 'kewajiban asasi manusia' (kalo emang ada istilah ini). Mereka minta, minta dan minta tanpa ngasi, ngasi dan ngasi. Mestinya mereka itu mau lah sesekali ngalah dalam kasus2 tertentu, kayak misalnya tadi, dalam hal olahraga dan militer
masih berhubungan dengan topik ini mungkin menarik kalau bahasan selanjutnya bahas paham "woke" yang agendanya kian marak saat ini Pak dari mulai bangku sekolahan(di amrik wabil khusus), di media hiburan(banyak karakter historikal diubah dgn cara di blackwashing dan banyak juga yang di gender switch), di bidang olahraga(yang pak guru bahas di episode ini), di bidang sains(dimana beberapa ilmuwan yang vokal nyebut "there are only 2 genders" auto dihujat), dan dibidang-bidang lainnya. Ini fenomena woke agenda ini nih sebenarnya kapan mulai digaungkannya dan motivnya apa ya Pak.
@@SultanRFClassic orang yang bediri tengah sering dicibir terlalu ke kanan oleh orang yang di kiri, dan sering dicibir terlalu ke kiri oleh orang yang di sebelah kanan. serba salah memang mau jadi berimbang.
@@SultanRFClassic beliau cukup objektif kok saya kira, indikator sederhananya banyak feminis yg kepanasan klo beliau pas bahas inequality dalam sudut pandang biologis/sains wkwkw
@@RianTuanakotta mirip kaya elon musk--sama democrat dihujat, sama republican juga dihujat(meskipun gk sebanyak dari democrat sih). Pas dia ngasih bantuan starlink buat akses internet dibilang pro ukraina, terus pas twitter dah dibeli dan dia menolak buat ngeblokir media2 rusia dengan alasan freedom of speech doi langsung dicap pro rusia wkwkwk
Negara kita memang menolak LGBT tapi generasi muda kita tidak semuanya menolak bahkan beberapa diantaranya menjadi bagian dari kelompok tersebut. Dari yang saya ketahui ada beberapa anak usia muda sekitar 15-18 tahun yang menjadi bagian dari kelompok tersebut hanya saja sebagian besar tidak berani menunjukkannya
Inilah akibatnya jika manusia menuhankan akal mereka,padahal sejarah sudah mencatat bagaimana kisah tragedi kaum nabi luth dan kisah kaum lainnya yang ingkar ketika kebenaran disampa oleh para nabi mereka. Mereka selalu mengatakan menjunjung nilai bersamaan kebebasan dan kemerdekaan,nyatanya mereka sendiri yang pada akhirnya pusing akibat dari penyimpangan nilai fitrah manusia.
Kalo soal permasalahan LGBT di Indonesia seperti nya udah jelas ya, mayoritas rakyat Indonesia menolak, tapi untuk mereka yang sudah masuk lingkungan LGBT rasanya agak egois memaksa logika mereka untuk manuver di belokan patah bagi mereka, mungkin dengan cara memberi ruang sedikit bisa berlahan merubah mereka tanpa paksaan, tapi lebih baik mencegah dari pada mengobati, karena hal ini memberikan banyak dampak negatif contohnya saja yang telah di bahas guru, dan menimbulkan keresahan untuk orang tua
Dari sini kita bisa melihat bahwa gerakan tersebut tidak menyelesaikan masalah apapun di masyarakat barat tapi malah menambah masalah menjadi lebih banyak, jadi sebaikya dihindari untuk negeri konoha ini.
Isu ini juga yg bikin pecah LGBTQ+ jadi LGB dan TQ+. Kehadiran transgender aktivis juga bikin dilema kelompok LGB. Karena banyak gay dan lesbian juga sukannya sama yg 'cis'. eh dituduh transphobik. 😂 trans ya trans aja. kalo perlu bikin kategori ketiga. khusus sesama trans. gak perlu maksa diakui layaknya lawan gender. krn teknologi kita blum secanggih itu yg beneran bikin cowok jd cewek dan sebaliknya. ada proses dan bekas2 gender lama yg tetep berpengaruh.
masalah diamerika emang fokus ke "T" nya, LGBnya kgk ada masalah sama sekali. terlebih masalah mereka rata rata narsis dengan cara minta dipanggil sesuai pronouns mereka
Betul tuh, pada dasarnya yang banyak bikin banyak masalah adalah orang Tnya. Kalau yang LGB malah hanya fokus ke oriental mereka saja. Contohnya kasus Pakde Buas lagi pusing sama Transformernya taulah kalian
Transgender kalau marah / ngamuk, itu kelihatan gender aslinya 😂 Buat saya pribadi, patokannya hanya biologis, laki2 dan perempuan. Nggak gender lainnya
terimakasih kasih pak gembul sudah membahas ini, bayangkan ada pertandingan khusus cewe masukin altet cowo buat curangin permainan, si cowo cuman pake wig terus nyebut "gua transgender" bukanya kurang ajar
Itu semua balik lagi ke duit lagi-lagi duit. Orang barat sana udah gak percaya lagi ama konsep Tuhan, mereka percaya sama ilmu pengetahuan disaat itulah banyak kapitalis memanfaatkan keuntungan dari hal ini. Dibuatlah riset ecek-ecek tentang wanita itu lebih baik dari laki-laki, setelah beberapa dekade diganti lagi Transgender sama seperti manusia biasa "JIKA" melakukan perawatan yang telah ditetapkan. Ujungnya duit dan cara mendapatkan duit dengan mudah dan berlimpah adalah dengan mengeksploitasi emosi berdasarkan riset ecek-ecek dan kebebasan HAM
Dulu suka diskusi sama pro LGBT, dan saya selalu skakmat dengan statement, "Orang2 LGBT kan cuma pengen apa yg dia mau. Mereka gak merugikan orang lain". Tapi habis mengkaji lagi dampak yang kayak pak guru sebut, rasanya mau nempelin muka mereka pake fakta-fakta lapangan yg bener-bener kejadian. Ternyata slowly dampaknya kelihatan. Bukan ke skala individu, tapi skala komunitas ke atas. Seneng campur sedih wkkwkwkw
Memang benar kata-kata Patrick Star. Dunia memang kejam bagi mereka yang tidak memiliki kumis, dan Hidup ini memang tidak adil, jadi biasakanlah dirimu."
Auto di bejek itu mah... Cari yg perempuan jadi laki, suruh ikut kompetisi angkat berat, saya yakin ga akan ada yg bisa menang, tapi kalo yg laki laki jadi perempuan, pasti ada yg bisa menang
dengan munculnya berbagai masalah karena isu transgender, mungkin nanti negara menyeimbangi dengan kampanye2 imbauan untuk tidak bertransgender. trs masyarakatnya sadar akan resiko2 yg dihadapi ketika melakukan transgender. dengan begitu masalah2 yg terkait isu terkait transgender lebih mudah terkendali. intinya ujung2nya kesadaran masyarakat itu sendiri.
Biar adil…transgender, khususnya yg lelaki jadi wanita harus dibuatkan kompetisi tersendiri. Demi keadilan bagi perempuan, karena secara lahiriah…lelaki yg trans ke wanita, tetap punya keunggulan2 fisik yg tidak akan pernah sampai kapanpun dimiliki atlet wanita (yg asli dari lahir memang wanita). Sedangkan buat wanita yg trans jadi laki2, tidak perlu ada pemisahan kategori, karena tidak ada keunggulan lahiriah yg terbawa dari lahir… Semoga dimengerti ya…
Jadi nambah ketidakefesiensi dong wkwk nambah liga baru = nambah dana baru,, kalo gua sih mending yang dari awal lahir biological male tanding dengan sesama biological male, entah dia udah ganti kelamin jadi fmale tapi ttp aja dia biological male. Karena didalam kasus binaragapun biological male yang udah suntik hormon estrogen sebanyak apapun jika dilatih pasti bakal gede sama kaya biological male awal,, begitu juga sebaliknya biological fmale walau sudah ganti kelamin jadi male dan disuntik testosteron seberapapun ga bakal bisa lebih gede dari yang memang dari awal biological male
Tak usah membela kegilaan. Di dunia barat sana, semenjak ideologi transgender (bahwa katanya jenis kelamin tidak hanya 2, bahwa katanya identitas gender bisa dipilih tidak harus sesuai jenis kelamin - namanya juga gila, ya memang gila) dipaksakan dan sementara masyarakat sana terlalu lembek menolak kegilaan dan gagal melindungi anak-cucu mereka sendiri, tiba-tiba kegilaan merajalela. Atlet pria yang tak berhasil di bidang nya dan yang punya niat sadistik tiba-tiba mengaku dirinya wanita dan meminta diterima sebagai atlet wanita - katanya kalau kamu menolak, kamu transfob lah. Seorang pria yang mengaku wanita seenaknya masuk ke dalam spa wanita - katanya kamu sebagai wanita jangan jadi transfob lah. Penjahat pria yang merasa dirinya wanita meminta dikurung di penjara wanita, dan tiba-tiba pemerkosaan di penjara wanita terjadi. Anak-anak TK dicuciotak, katanya kalau mereka merasa dirinya cowok/cewek, mereka harus mulai menerima jatidiri itu - emang gender itu bisa dipilih?? Pak Guru Gembul, kalau sudah saatnya menentang kejahatan, lakukan saja lah. Apa lagi yang masih harus "dimengertikan"?? Negara-negara barat mulai mengakui identitas transgender, katanya. Namanya juga bangsa-bangsa yang kena demoralisasi, ya tak heran lah mereka mengnormalkan kegilaan. Tak lama lagi zufilia (zoophilia), awas saja!
Perasaan Gugem nggak membela mereka. Gugem hanya menjelaskan sejarah dan perkembangan transgender aja. Jadi gini, kalo ranahnya sains tentu wajib dijelaskan semua dari kedua sisi (penerimaan dan penolakan)
Pusing euy masalah beginian mah.. udah kyk nurutin kemauan anak kecil yg gk ada abis2nya.. niatnya mau belain si anak kecil itu dari temennya yg suka bully, tapi malah kebablasan diturutin sampe ngelunjak. Pembullynya gk pernah bener2 dibina, malah dibiarin jadi saling bully.. kan somplak. Saran saya sih, buat kurikulum parenting yg sesuai dengan budaya, norma, agama, dan tantangan zaman.. biar gk asal2an ngedidik anak.. kadang parameter orang tua rata2 cuma: yg penting anak bisa ngehasilin duit, bahagia, taat beribadah, dan nurut sama orang tua.. gk cukup sih menurut saya.
Setahu saya di dunia olahraga tuh dopping aja dilarang. Itu kan mengubah badan gk seberapa dibanding transgender. Kalau transgender sampai lolos, alias boleh ikutan, harusnya ke depannya cyborg juga boleh bertanding lawan manusia normal.
izin Pak. Kalo masalah terapi hormon dan si individu trans gender itu akan kehilangn kekuatannya, ini satu pendapat yang masih dapat diperdebatkan. Bagaimanapun hormon itu "potent" alias bukan suatu zat tunggal yang mengakibatkan kehilangan kekuatan itu. Sama contohnya dengan kasus binaraga. Seorang binaraga yang mendapatkan "testoterone booster", jika tidak berlatih ekstra berat dan makan dengan asupan gizi yang tinggi dalam frekwensi yang banyak (per hari), maka hormon itu tidak akan memiliki efek signifikan. Pun, seorang individu yang mendapatkan suntikan estrogen, juga tidak serta merta menghilangkan kekuatan ototnya. Estrogen yang berlebih, hanya akan memicu kenampakan ciri seksualitas sekunder wanita.
@@fitrie456 sejauh yang saya pahami (mohon dibetulkan), jika memang DNA nya adalah laki2 maka--tubuhnya akan terus memproduksi testoteron. Hanya saja, jika diberikan terapi hormon, maka produksi alamiah akan ditekan. Pertanyaannya, jika terapi hormon estrogen dihentikan, apakah tanda seksualitas sekunder perempuan individu transgender akan hilang;? maka jawabannya adalah BESAR Kemungkinan.
Betul blum lagi klo ngomongin anatomi tubuh, bentukan pria lebih dirancang buat aktif. Makanya sbagai org yg suka nonton berbagai macam olahraga, bahkan dengan liat para profesional dari ledua gender main, saya bisa menyimpulkan gerakan wanita dan berbagai macam olahraga sangatlah tidak "natural" Dibanding laki laki, sehingga laki laki akan tetap lebih unggul dari sisi anatomi tubuh
@@gurugembulPak guru, request kolab sama bang Novry Adrian, bahas ttg keluarga disfungsional extrim dan dampak psikis buat anaknya. Hehe Kasus anak sudah dewasa menjelang kepala 4, tp tdk memiliki jatidiri. Tdk punya skill, tdk punya wawasan apapun, tdk memiliki pandangan ttg hidup. Semoga direspon
Sebetulnya solusinya sederhana.. Transgender yah gak boleh ikut kompetisi olahraga manapun yg pesertanya laki2 atau perempuan tulen.. Kalau memang mau olahraga kompetisi yah ciptakan kategori khusus untuk transgender.. Gitu aja kok repot..
Negara barat skrng udah ga liberal. Masa anti lgbtq dicap konservatif, mereka seaakan2 memaksaakan masyarakat liberal untuk mendukung lgbtq yang mana itu menciderai arti liberalisme yang menjunjung tinggi kebebasan . Anti atau tidak harusnya kita bebas memilih itulah liberalisme seharusnya. Negara barat skrng udah cendrung fasisme 😂
@@securedthing6970 google: gender affirmative surgery regrets (penyesalan setelah operasi kelamin) Salah satu keluhan, "lubang" kw perlu perawatan khusus dan berkala... (tidak bisa bersih alami, lubangnya menyempit setelah berapa lama, gangguan kencing, bau tak sedap (katanya kayak bau pusar + tai kering)) Belum efek perubahan hormon: kebotakan, perut buncit dst
Ini kayak utopis sih, pak Memang secara fisik cowok dikasih lebih Kayak otot lebih besar Tulang lebih kuat Bahkan tubuh lebih besar Tapi dilain sisi juga kita kayak dikurangi dari cewek Kayak lebih rentan sakit & semacamnya Antibodi laki2 lebih lemah Malah katanya saluran pernafasan anak laki2 lebih sempit daripada perempuan Yah.... _something like that_
Terimakasih buat redaksinya, Pak Guru Gembul. Sebagai Transgender sendiri, saya berpendapat tentang yg rapist dari inggris itu. Saya merasa, orang memanfaatkan payung trans untuk nafsu mereka sendiri. Bukannya sebelum orang jadi trans harus konsultasi dulu ke psikiater buat dievaluasi dan mastiin keputusannya gk bikin dia nyesel/ngerugiin orang banyak. Kok bisa pemerkosa gampang banget dikasih, sedangkan orang yg beneran mau jadi trans malah kayak di halang-halangi? Selain itu, Atlit trans blom tentu lebih overpowered dibanding cewek/cowok tulen walaupun masa tubuhnya masih padat. Saya rasa transgender gk mendiskriminasi maupun berusaha menggantikan wanita, semua ada bagiannya masing-masing.
Orang gak akan jadi atlet kalo gak jago di olahraga tersebut. yang jadi masalah itu,ada orang yang jadi transgender (dari cowok ke cewek) karena orang tersebut frustasi gak bisa menang lawan cowok dan karena ego nya buat jadi juara,dia rela ngubah kelamin demi juara
@@RF-jd1il oke. Aku akuin ada yang kayak gitu. Tapi, Bagaimana dengan atlit yg dari cewe berubah ke cowo. Masa ada orang yg mau ditaro di kelas yg lebih susah?
@@momomo_blahaj kalo itu mah terserah orang tersebut (cewek ke cowok). Transgender di cabor untuk cewek diprotes ya karena cewek sadar kalo ada hal yang gak mereka miliki namun dimiliki sama "cowok" dan kemungkinan mereka bisa menandingi/melebihi atlet "cowok" itu kecil. Dan kalo ada atlet transgender (cewek ke cowok) di cabor cowok ya terserah mereka.kalo emang mereka bisa menandingi cowok pun, si cowok bakal merasa terhina dan bakal latihan lebih keras lagi biar bisa jadi lebih baik daripada si "cewek" yang ngalahin si cowok. Sedangkan cewek enggak,balik lagi "ada hal yang gak mereka miliki namun dimiliki sama cowok"
nyaris tak ada solusi utk mengikuti mereka , tapi banyak solusi utk mencegah atau mengobati mereka . HAM harus berevolusi lagi menjadi HAKM ( Hak Asasi dan Kewajiban Manusia ) 🙏🙏🙏🙏
Di Bandara skrng aja ada kamar mandi khusus transgender, kenapa ga buat juga kategori olahraga khusus transgender?? Daripada debat seorang trans itu tempatnya dimana lebih baik buat tempat baru, bukannya itu sama dengan memenuhi hak mereka juga?? (Saya bukan pendukung LGHD, tp saya resah banyak org terutama orang barat debat hal-hal yang kurang berguna)
Tidak diakui di semua agama modern, tapi keberadaannya sudah tidak bisa dihindari.. Suatu saat agama akan dihabisi, bukan oleh teori evolusi Darwin, atau teori penciptaan alam semesta.. tapi oleh gender theory.
Temen gw orang Filipina share postingan dimana transgender diberi hak spesial oleh pemerintah sama seperti ibu hamil dan orang disabilitas (tidak di semua tempat) tentu dapat banyak protes sama orang sana, dari caption nya dia bilang orang trans tadinya cuma minta kesetaraan gender tapi ternyata malah minta dispesialkan. Tapi dari komentar ada juga yang setuju karena trans dianggap cacat juga tapi secara mental. Gimana tuh yakk
Seriuss amat kangGG bahas ini....utk negara ini tdk ada tmpat utk transgender ato LGBT gimana manusia2 spt itu bisa dpt tempat khusus di negri ini yg seharusbya di bahas
Ada orang-orang yang jadi seperti itu karena bawaan lahir atau salah pola asuh di masa kecil. Untuk orang-orang yang seperti ini, perlu diterima keberadaannya karena itu bukan kesalahan mereka. Tapi itu tidak boleh dianggap normal dan dikampanyekan.
Menambah bahan diskusi buat teman-teman yang membaca komentar. Saya sering melihat di negara lain terdapat argumen seperti ini: "Apakah ketika seseorang merasa X, berarti itu secara langsung orang itu harus langsung dianggap X?" Menurut saya ini adalah argumen yang menarik karena X disini tidak harus tentang gender kan. X bisa kita ganti dengan kata lain seperti gelar, binatang, tumbuhan bahkan Nabi dan Tuhan. Kalau kita lihat sejarah baik di Islam atau secara umum perilaku mengaku-aku terhadap suatu hal kan sudah dilakukan banyak orang. Umumnya kita harus mempertanggungjawabkan pengakuan kita dengan memberikan bukti-bukti yang bisa diterima oleh banyak orang dan orang lain berhak untuk tidak percaya dengan itu. Permasalahan di pembahasan LGBTQ+ ini adalah ketika seseorang mengaku kita harus langsung setuju tanpa perlu pembuktian dan kita akan "dihukum" ketika tidak sepakat dengan itu. Padahal ada langkah verifikasi yang bisa kita lakukan lewat jalur psikologi, medis dan bahkan pastinya lewat genetik bisa langsung ketahuan. Tetapi, dari yang saya baca, ada penyataan bahwan "gender" dan "sex" adalah hal yang berbeda. Sehingga muncul situasi dimana ketika seorang aktivis LGBTQ+ diminta untuk mendefinisikan "wanita" maka jawabannya bukan lagi "orang yang memiliki vagina" melainkan "orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai wanita" karena bisa jadi orang yang memiliki vagina mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki. Saya percaya sebenernya ini bukan masalah yang rumit walaupun terkesan seperti itu dan seperti guru gembul saya juga punya jawaban sendiri mengenai hal ini tapi sepertinya belum perlu saya sampaikan di ruang publik.
bahas pendidikan di amerika dan luar negeri dong, dimana masih tk aja udah di "didik" soal gender pake queer yang menari strip di depan murid, bahkan di perpusnya ada buku untuk anak 4 tahun yang berisi "edukasi" sex sesama jenis
Sebenernya kan ini problematika lgbt bukan cuman muncul jaman now Alias ada di sepanjang peradaban, sama seperti masalah pelacuran Jadi mau diedukasi atau tidak, akan tetap ada dimanapun Jadi lebih baik diedukasi agar memahami atau tutup mata? Edukasi ini bukan berarti mendidik anak menjadi lgbt toh? Tapi mengenalkan adanya mereka ini, sehingga tidak menimbulkan persepsi / diskriminasi yang salah Tapi ya ini tetep aja cmn level teoritis, orang disana masalah rasial tetep ada
@@DewaHuang jaman dulu mana ada broo, seenggaknya orang tua masih ada risih kalau anaknya di deketin pria setengah telanjang joget erotis di depan anaknya.. lgbt mulai marak belakangan ini, sebelumnya cuma pergerakan bawah tanah aja, sekarang dah masif masuk ke industri musik, film, olahraga, militer, pendidikan bahkan agama
@@DewaHuang terlepas dari bancinya menurut gue jaman dulu banci itu cuma buat komunitas lawak dan bahan ejekan, mana ada orang yang terinspirasi jadi lgbt karena pingin jadi tesi, ade juwita atau tata dado. Beda sama sekarang emang sengaja disisipin unsur banci buat mencuci otak anak dari dini supaya mengbiasakan bahwa lgbt itu normal. Contohnya sam smith, lil nas x dll, sengaja banget dibuat jadi icon panutan supaya lgbt itu harus diakui normal dan bagian dari "kemajuan" berfikir
@@DewaHuang sekarang bahkan hampir selalu ada dari brand produk luar negeri yang pake icon ambassador dari transgender.. misal nike dll. Kalau bukan emang agenda masif, apa coba
Ini tidak rumit penyelesaiannya , andai kan LGBT itu di larang, ini masalah gk kan timbul. Benar hukum Tuhan itu jika di langgar pasti timbul masalah. Laki di operasi pun tenaga, ketahanan, nafsu nya gk berubah. Lagi yg lucu itu cewe ke cwok ,tenaga, ketahanan fisik gk bertambah 😂. Transgender itu banyak merugikan pihak wanita.
Apakah bapak tahu Bishounen di anime seperti Muichiro Tokito di anime Demon Slayer dan Haku Yuki di anime Naruto? Apakah bapak tahu Drag Queen seperti Ravellio Bahri? Saya berharap para pria Bishounen dan Drag Queen seperti itu semakin diterima masyarakat
@@Onyoutubech saya sih ga setuju kalo transgender harus pakai perawatan atau suntik hormon segala, tapi saya setuju jika ada pria ingin berpenampilan seperti wanita seperti Muichiro Tokito, Haku Yuki, dan Ravellio Bahri. Toh peran pria di masyarakat akan segera tergantikan dengan teknologi baik itu yang berhubungan dengan fisik, logika, sistematis, maupun struktural. Di masa depan pekerjaan manusia yang berhubungan dengan fisik, logika, sistematis, dan struktural akan hilang sehingga pekerjaan-pekerjaan masa depan adalah yang berhubungan dengan perasaan, emosional, dan intuisi
tapi nggak di society peradaban Yunani kuno,, bahkan prajurit Sparta dari Peloponesus yg terkenal dgn kesan warrior & maskulinnya itu dalam fakta sejarah prajurit2 ini sering mempraktekkan homoseksualitas dgn alasan untuk mempererat chemistry antar prajurit sehingga akan ada rasa saling melindungi & persatuan di tubuh garnisum Sparta😂
"You raise it and take consequents of it" Bodo amat sama LGTV selama gak ganggu saya dan gak aneh aneh kelakuan nya buat sekitar, saya sama sekali gak peduli. toh kalo dilawan malah dirujak ama kelompok si paling open minded🤣🤣
Gerakan itu juga awalnya gitu ngomongnya. Tapi akhirnya apa mereka maksain doktrin mereka ke anak anak kecil disana. Makanya emang lebih baik dicegah lebih awal, jangan sampai tumbuh.
Transgender itu cuma untuk Hedon aja, Krn operasi mereka itu butuh perawatan yg mahal. Masalahnya mereka tetap ingin punya anak, jadi Mandang perempuan asli itu SBG pabrik anak.
Gue lebih menilih transgender dilarang bertanding di kompetisi resmi daripada melarang partisipasi Rusia. Utk partisipasi perempuan di kemiliteran hampir seluruh negara keciali AS, Perancis dan beberapa negara anggota NATO mengadopsi sistem yang diterapkan oleh Uni Soviet yang kemudian diteruskan oleh Rusia.
Kami punya anak gadis yg sejak kecil lebih suka bermain mainan anak cowok drpd bermain boneka,seiring waktu berjalan sekarang anak gadis kami itu sudah kuliah dan satu hal yg jd persoalan adalah dia tidak merasa dirinya adalah seorang perempuan,melainkan yg dia rasa bahwa dia adalah seorang laki2,beberapa kali dia melakukan pelecehan sex kepada teman wanitanya seperti mencium dan meraba payudara teman wanitanya dan hal tsb membuat kami selalu berperkara dgn tetangga dan org lain,kami sedih dan pusing dengan keadaannya...sudah banyak kami lakukan upaya terapi tp tdk ada hasil..
wah rumit nih. ada yg tahu solusinya?
Nikahkan dngan saya, pasti sembuh 😁😁😁
@@ModalNgepott modal anda apa tuan 😅
@@gurugembul Sangat pak guru...saya belum cerita semuanya...ngeri ...
kalo sudah dewasa gini, butuh di rehab ga sih Pak Guru?
menanggapi ajakan pak guru di 12.59, menurut saya hukum negara bersangkutan harus bisa memisahkan HAM dan kapabilitas. Ketika seorang transgender tidak boleh mengikuti misalnya, perlombaan yg dikhususkan oleh wanita, ini masuk kedalam urusan kapabilitas dan tidak boleh dicampur adukan dengan HAM. Contoh yg mungkin nyambung misalnya surat ijin mengemudi. Ketika seseorang dilarang mengemudi karena tidak punya surat ijin mengemudi ini tidak ada kaitannya dengan hak asasi dia dalam berkendara, tapi kapabilitas dia dalam berkendara. Atau contoh lainnya misalkan surat ijin memiliki senjata api (di negara yg melegalkan senjata api).
hmn
Setuju bang, jadi kalo dilarang ikut lomba karena aturan itu mereka gak boleh bawa2 HAM
ingin menanggapi pendapatnya, kayanya perpisahan antara HAM dan kapabilitas terlalu dikotomis, begitu dengan contoh yang diberikan tidak relevan dikarenakan dampak dari izin mengemudi seseorang bisa berpotensi fatal seperti kecelakaan dan sebagainya. sedangkan dampak yang diberikan dari konteks ini tidak terlalu signifikan, mungkin bersifat diskriminatif tapi itu masih bisa di anggap lumrah oleh sebagian masyarakat, terima kasih.
Topik ini memang lagi jadi sorotan di luar Indonesia, terkhusus negara-negara yang secara hukum sudah mengakui keberadaan LGBTQ+. Terimakasih pak GG karena telah mengangkatnya, karena meskipun di Indonesia belum terlalu "terlihat", namun cepat atau lambat pemikiran tersebut akan masuk dan berkembang di Indonesia. Kita semua memang boleh berpendapat dan beropini, namun kita tidak boleh mengesampingkan fakta sains bahwa tubuh perempuan dan laki-laki itu memang berbeda. Semoga, ketika isu ini telah sampai di Indonesia, kita sudah teredukasi dengan baik, dan dapat menyelesaikan perselisihan secara damai :)
Bahkan nilai dari seorang ibu sudah tak dipandang
Negara kami (belanda) sudah hancur karena ide ide itu.
Negara negara barat yg mengakui lgbt perlahan bisa saja akan runtuh dgn sendirinya dimasa depan menurutku,
Mereka menjunjung kebebasan, apapun itu bahkan semuanya, sehingga tak ada batasan,
Manusia cenderung menjadi tidak rasional & disipilin jika mereka sudah biasa dgn kebebasan tak ada batas.
Banyak orang orang yg masih berpikir waras di belahan barat sana yg resah dgn gagasan liberal ini, termasuk menerima & mengakui lgbt,
RUclipsr dri US banyak yg bahas topik yg berhubungan dgn ini
Mungkinkah ide LGBT untuk menekan jumlah populasi manusia?
udah bnyak yg sadar kalo LGTV+ nambah masalah baru,tapi orang2nya yg sadar keanehan sama dirinya,lebih bnyak masuk ke komunitas daripda cari bantuan supaya sembuh (konversi) jadi mau gimana lagi,malah di amerika ada layanan buat orang yg ngerasa orientasi seksnya menyimpang buat dilurusin lagi,tapi ada fasilitas juga dari pemerintah yang mensupport trans...
Sya seorang guru olah raga skaligus pelatih di tingkat SMA/SMK dan kuliahan. Buat saya transgender terutama di olah raga mau gimanapun ga bisa diterima. Jikapun wanita berfisik seperti laki² pasti ada ciri khusus kekurangannya sebagai seorang wanita mau apapun itu. Transgender atau LGBTQ buat sya itu penyimpangan.. Hell no buat kaum² pelangi!!!
Ada sebuah berita di Kanada seorang Transgender pergi ke salon wanita dan minta untuk mencukur bulu kelaminnya, masalahnya mereka tahu ini adalah Transgender. Mereka sepakat menolak Transgender ini, namun malah pihak salon yang kena Cancel oleh komunitas.
Menurutku masalah interaksi sexual Transgender yang membuat hukum menempatkan mereka di zona abu abu,ini harus ada hukum yang jelas jika sebuah negara siap dengan "Menjunjung hak manusia" dengan menyetujui Transgender.
Biological male, pasti lebih kuat secara fisik. Mulai dari bone density yg lebih padat, sampai kemampuan reflex otot (speed dan explosiveness). Ga usah kita ngomong olahraga yg body contact kaya basket atau sepak bola. Olahraga kaya lari dan renang pun sulit untuk perempuan bisa bersaing sama laki2. Divisi perempuan juga ada karena alasan itu kan. Kalo ada atlet laki2 medioker tiba masuk divisi perempuan itu namanya curang
betul bro
Cuman kan oleh sebagian feminis itu akan dianggap sebagai tendensi seksis (terindikasi seksis)😁
Peraturan di Thailand, yang wajib militer itu hanya laki-laki. Setahu saya ada dua cara buat ikut wajib militer disana, suka rela ikut, atau kebetulan namanya keluar saat diundi. Dan seorang transgender, dalam hal ini dari laki-laki ke permpuan, namanya juga ikut diundi. Memang sih transgender di Thailand belum diakui oleh hukum. Tapi, Amerika bisa melihat Thailand. Walaupun seseorang itu transgender, dia harus diperlakukan sesuai dengan gender aslinya.
Di Kanada memang aneh peraturannya.
Yang "MENGAKU" wanita, boleh bertanding di pertandingan wanita.
Secara genetik, mereka yang MENGAKU wanita sudah curang.
Bagaimana dg wanita yg mengaku laki² dan bertanding dg laki²
@@elonmask888jarang terjadi, dan hampir ga ada... Coba saya minta conto satu atlet wanita yg jadi laki laki terus bertanding sebagai laki laki... Coba sebutkan contohnya
@@elonmask888 boleh ikut, tapi sudah pasti kalah dalam kekuatan.
Jadi, buat apa ikut main?
BOLEH !
Ayo! Silakan, Gak ada yg melarang kok.
@@elonmask888 setau saya atlit profesional transgender gak ada yg female ke male bisa dicek sendiri kalo saya liat di forum quora inggris ada diskusi itu dan semua jawaban gak ada transgender male yg mau jadi atlit male
Hal terakhir yang guru gembul katakan, mengingatkan saya tentang berita tahun lalu di amerika, ada penjara dibeberapa negara bagian, napi transgender menghamili napi wanita, sayangnya walau sudah banyak korbannya beritanya tetap tenggelam. Yang perlu diketahui orang awam, kebiri medis itu bukan dipotong "anu"nya, melainkan dinonaktifkan pakai obat jadi tidak bisa berdiri lagi, tapi ini butuh waktu sampai 3 tahun untuk benar-benar sampai ketingkatan itu, berbeda dengan kebiri langsung potong.
Kalau dari saya mengenai masalah transgender ini, ada 2 jawaban yang bertolak belakang yang saya berikan, yang pertama jika saya ditanya apakah mendukung transgender di negara2 barat, maka dengan lantang saya bilang dukung, biar mereka semangat menyebarkan paham ini di kalangan mereka di negara mereka, tapi ketika ditanya apakah mendukung transgender di negara Indonesia, dengan lantang saya mengutuk penyebaran paham ini di Indonesia, Keberadaan transgender merusak jalur kehidupan manusia, Saat terjadi penormalan transgender di Indonesia, masalah yang dihasilkan lebih kompleks dari yang biasanya.
Alasan saya mendukung Transgender di negara2 barat, karena saya suka melihat negara2 tersebut bermain-main dengan potensial masalah yang mereka buat sendiri, mempropagandakan bahwa ini bisa dikendalikan, tapi nanti saat sudah tubuh besar tak terkendali mereka yang akan menanggung paling berat nantinya. kita negara2 timur tetap dengan kultur kita, pada akhirnya kita akan bertahan lebih lama dibandingkan negara2 barat yang selalu senang bermain dengan potensial masalah masa depan.
Ini harus didukung jadi mentri atau dpr.
Semua yang baru dalam sistem pasti ada masalah2 diawal, dan tidak ada sistem yang sempurna, hanya meminimalisir masalah
Lalu kalau nanti semua negara barat bisa sukses menormalkan eljibiti
Apakah bisa jadi pembenaran?
Transgender kalo di negara2 asia lumayan ditolerir lho
@@DewaHuang saya sependapat dengan masalah di awal untuk penerapan sistem baru, namun perlu diingat output yang dihasilkan harus paling tidak sama dengan sistem yang sebelumnya, jika lebih buruk semakin berinvestasi dengan sistem baru ini semakin sulit untuk kembali ke sistem sebelumnya karena terlalu banyak massa yang menggunakannya. Belum lagi sistem ini berkaitan dengan sosial yang lebih sulit diatur.
Secara pribadi, orang-orang yang mempromosikan LGBTQ+ ini, besar kemungkinan mereka tidak tahu benar potensi masalah dimasa depan atas propaganda mereka ini, tidak sedikit ilmu sains ditabrak atau tidak dianggap kalangan ini, yang nantinya sains yang akan memojokkan mereka apalagi kaum untuk transgender.
Namun setidaknya dari pengamatan saya, masalah LGBTQ+ ini adalah masalah negara yang sudah sejahtera untuk berkembang pesat, Saat ini Indonesia masih jauh dari sejahtera, namun sedang menuju kesana, ketika Indonesia hampir sejahtera, negara2 barat yang merasa "sukses" dengan propagandanya akan merasakan dampaknya, dan kita Indonesia hanya perlu menunjukkan dampak buruknya ke rakyat untuk bersama-sama menolaknya.
Yak betul biarkan mereka, merusak struktur masyarakat nya sendiri.makanya algoritma tiktok di Amerika full lghdtvb, sedangkan algoritma di negaranya sendiri full pendidikan 🤣
Saya rasa kita harus bisa membedakan hak2 sipil yang memang harus dibela: hak sekolah, berpolitik, dapat pelayanan kesehatan, layanan kependudukan, dll.
Hak untuk ikut cabang olahraga itu bukan hak sipil. Hak untuk untuk ikut militer juga bukan hak sipil. Itu semua punya ketentuan yang harus diaati. Gigi berlubang dan mata minus aja bisa gak diterima militer. Jadi jangan mentang2 ada perjuangan persamaan hak semuanya harus dimasukkan. Bukankah teman2 yang memang ada kekurangan seperti tuna netra dan tuna rungu pun tidak maksa masuk militer?
Yang harus kita perjuangkan itu hak-hak sipil mereka yang transgender. Mereka harus tetap boleh bersekolah, tidak didiskriminasi dalam hak sosial ekonomi. Itu saja.
wih keren pendapatnya
Wah pinter
Saya kasih 4 jempol kalau bisa nih.
Setuju. dan ini sangat clear. Sederhana. Tapi kenapa orang2 Barat yg katanya pinter2 itu, hal2 yg sesederhana kayak gini aja gak kepikiran ya?
@@jumeldipancaputra87 Mereka yang "aktivis" itu mungkin bicara sebelum berpikir mendalam. Filosofi yang berangkat dari emosi seringkali membawa kehancuran dan kesesatan.
Jadi inget mantan atlet volley Indonesia, Manganang bersoudara.. akhirnya mereka di akui menjadi pria oleh pengadilan. Mereka bukan transgender.
bener, karena itu bukan keinginan dia sendiri, melainkan kelainan pada kelaminnya dan tidak bisa operasi karena keterbatasan dana.
Dan netizen Filipina saat itu protes atas menangnya tim volly putri indonesia...
Yg saat itu Manganang masuk tim volly putri Indonesia mengalahkan tim volly putri Filipina...
Netizen Filipina minta gelar juara dan mendali tim volly putri Indonesia di cabut
@@iam1854 mereka ga terima, padahal manganang jg pas masih dianggap cewek itu jg masih valid karena kelaminnya kelainan dari lahir (bukan dia sengaja dari pria jadi perempuan). netizen Filipina munafik emang di sana banyak sekali populasi transgender yg ngubah kelamin karena keinginan (bukan karena kelainan kelamin),
Btw itu kelaminnya double atau gimana ya? gak ngikutin kasusnya.
@@jarkdoke tapi tidak jadi olahragawan, dan dapat mendali
Transgender ini pandangan saya adalah solusi dari sesuatu yg bukan masalah
Setiap orang bisa aja punya kecenderungan karakter yg bukan kyk gender biologisnya, itulah keanekaragaman.
Namun karna konstruksi sosial sebagian kita menuntut tiap gender wajib sesuai stereotipe (sering kali salah dan berlebihan) yg berkembang di masyarakat. Jadi sebagian orang memilih ganti gender aja lah
Di lagu H. Rhoma dikatakan : jika aturan Tuhan, sudah di ubah - ubah.
Maka kan kau dapatkan, segala kepincangan
wih
Judul lagunya apa bang?
@@CW-db4xp Firman TUHAN
Gw pikir udah bagus Allah bikin sesimple pria dan wanita. Gak ada yg namanya transgender. Manusia yg bikin hal itu dan bikin ribet.
Seperti yang dijelaskan di video, diperbolehkannya perilaku transgender di Amerika, malah menimbulkan masalah baru bagi negara tersebut. Jadi, memang sangat benar jika transgender itu dilarang. Kadang suka mikir gini, misal si A ini laki-laki, tapi dia merasa dia seorang perempuan. Mungkin salah satu penyebabnya ada di hormonnya. Kenapa gak suntik hormon tetosteron aja gitu, buat menegaskan kelakiannya 😂
Percuma ada olahraga wanita kalo ujung2nya laki2 bisa ikutan
Transgender, LGBT, perempuan, laki2 semua yg ber bicara tentang tuntutan HAK ASASI MANUSIA bagi dirinya atau golongNnya telah MELUPAKAN satu hal.
Dimana sebelum meminta HAM seharusnya jadilah MANUSIA SEJATI yakni manusia yg BERFUNGSI dan TIDAK MENUNTUT utk "diistimewakan".
Diistimewakan disinj maksudnya "kalau sudah tidak efisien dan efektif keberadaannya di suatu profesi atau merusak tatanan" sebaiknya MENGUNDURKAN diri.
Jangan sampai menuntut HAM tapi menyusahkan yg lainnya adalah bukan perilaku manusia sejati.
walah kayaknya saya pernah lihat anda dichannel mana ya
Suatu tempat boleh menerima transgender, namun harus dipastikan ada akomodasi, ada fasilitas, yang dimana dalam segala ranah yang memerlukan konsep gender harus di berikan tempat lain untuk dibedakan dengan gender2 lain. Jika suatu tempat belum dapat memastikan hal semacam itu hanya ada 2 opsi menurut Saya, yang pertama adalah cegah dan tolak transgender atau semacamnya, yang kedua adalah jikalau memang ada transgender mau tidak mau mereka harus mau dibatasi pada ranah2 tertentu yang memerlukan konsep gender agar tidak terjadi kesenjangan, permasalahan, dan hal2 yang menjadi pertimbangan yang pak guru bahas di video ini.
Sekali lagi di kasus ini membuktikan bahwa ajaran islam tidak pernah salah,kalau saja menerima kodrad semua akan berjalan semestinya
Pak guru, harap dalam studi tertentu LAKUKAN KEBERPIHAKAN,, karena isu ini meresahkan.,
LGBTQ itu tidak lain ujian kepada setiap manusia yg mengidap kelainan tersebut,, setiap manusia ada kelainannya sendiri, dan itu harus ditekan,, ada yg kleptomania, ada yg pedofilia, ada bnyk kecondongan pd diri kita untuk melakukan hal yg bertentangan dengan nilai moral., tapi kita harus disiplin untuk menjaganya agar tidak merugikan orang lain., bukannya malah me-normalisasi kelainan tersebut...
Kenapa gak diadakan kompetisi khusus transgender aja? Secara fisik cowok dan cewek memang beda. Bagaimana jika ada yang pura2 jadi transgender supaya bisa memenangkan kompetisi?
Setuju ini masuk paragames
Nanti malah dirujak lagi sama aktivis LGBTQ+ disebut diskriminasi bagi kaum transgender dan sebagainya
serba salah kan...
@@khafidiqbalmaulana1075 kalimat yang pas untuk para kaum T "the world doesn't revolved around you a**holes"
Secara tidak langsung menambah biaya yg harus dikeluarkan. Juga secara tidak langsung melegalkan adanya jenis kelamin baru. Transgender alih alih disebut "wanita" atau "pria", lebih cocok disebut hybrid gender. Dan yg ada akan ada protes dari pihak transgender karena memisahkan antara transgender dengan wanita atau pria.
@@khafidiqbalmaulana1075 nanti dikiranya mengkotak-kotakan 🙃
Di anime Baka to Test to Shoukanjuu ada karakter trap laki-laki yang cantik banget sampe laki-laki lain malah ngefans sama dia, nama karakter ini HIdeyoshi Kinoshita. Suatu ketika seperti orang Jepang pada umumnya Hideyoshi dan teman-temannya yang laki-laki dan perempuan mau mandi di pemandian umum. Terjadilah perdebatan kubu laki-laki dan perempuan. Kubu cowok bilang karena si Hideyoshi cowok ya bawa ke kamar mandi cowok jangan ke tempat lain. Yang cewek gak terima, karena si HIdeyoshi ini cantik jadi takut malah terjadi sesuatu kalau didiemin di kamar mandi cowok. Perdebatan berlangsung alot sampai tiba tiba satu karakter sableng buka kamar mandi baru kemudian dimerekin "Kamar Mandi Hideyoshi". Dan komedi ini jadi runing jokes di sepanjang seri yang selalu nyempil kalau hideyoshi muncul di kamera wqwq.
Anime ini umurnya udah satu dekade lebih, dan scene tadi masih membekas di saya karena waktu ngeliatnya beberapa tahun yang lalu koplak aja gender orang sampe bikin dilema dan perdebatan. Eh gak tahunya di zaman sekarang perdebatan tadi malah dilakuin sama orang beneran. Ya mungkin gak apple to apple perbandingannya, tapi sama-sama komedi ngelihatnya buat saya pribadi hahahah
Anime paling "Gado-Gado" yang pernah gue tonton:
- char tete badag
- char tete rata
- char paling bodoh
- char paling pinter
- char tsunder
- char yandere
- char mesum
- char homo
- char lesbi
- char (Hideyoshi)
- char brocon/siscon
- char ......... silahkan tambahkan bila kurang
@@dendynurridmansyah6768 hahaha bener, kayaknya semua tipe karakter khas anime ada di sini wqwq
animenya recomend juga buat guru gembul, secara tema sekolahnya pakai sistem kasta siswa , yang pintar sesama pintar lalu diberi ruang kelas mewah sedangkan murid paling tolol dikasih ruang kelas dari kardus, ujian semester disuruh tanding
di like sama Pak Gembul kyk nya Nonton si Bapak :v
Wibu
Traditional Konservatif 💪🏿🦾
Yang menjadi Problem bukan pergantian kelamin nya, Pak. Tapi kekhawatiran kaum perempuan tulen terhadap Value mereka yang bisa jauh di bawah Kaum Transgender itulah. Setidaknya itu yang saya ketahui saat bertemu Waria dan Bancir (Manusia Berkelamin Dua) dulu
Seharusnya jika transgender memang diakui di negara barat maka yang dibenahi itu fasilitasnya, contoh : kamar mandi/toilet yang terdiri dari laki2, perempuan dan trans. Begitupun kartu identitas dibedakan lagi, dst. Mengapa harus dibedakan? Yah karena kaum mereka sudah DIAKUI sebagai TRANSGENDER atau gender ketiga dari masyarakat dunia, kalau kaum mereka DIKELOMPOKKAN ke salah satu gender yang masih ada yaitu laki2 dan perempuan, maka artinya kaum mereka masih belum mendapat tempat pengakuan dalam masyarakat bahwa diri mereka itu berbeda gender dari baik itu laki2 dan atau perempuan. Ketika seseorang mengubah identitas gender mereka tidak berarti mereka masuk ke dalam kelompok gender tersebut, tetap harus ada pengakuan perbedaan dari 2 gender umum yang ada selama ini yaitu laiki2 dan perempuan, kemudian bangunlah fasilitas2 untuk gender yang berbeda tersebut agar tidak menabrak isu moral yang ada di masyarakat. Pertandingan/ perlombaan/olahraga juga harus membuat 3 kategori gender yaitu: laki2, perempuan dan trans. Jadi jika tidak ada fasilitas buat gender ketiga dari masyarakat maka sebenarnya kaum transgender masih belum mendapatkan pengakuan bahwa mereka itu eksis dikarenakan mereka harus memilih dari 2 gender yang ada selama ini, jadinya paradoks kalau kaum mereka diakui atau diterima tetapi secara fasilitas masih hanya mengakomodir 2 gender umum yang ada selama ini.
Ketakutan terbesarku terhadap dunia adalah dimana umat manusia sudah dilanda kebingungan diantara sesamanya sendiri akibat persoalan kelamin ini. Persis seperti lagu "Satria Batang Hitam"...
Itu sebabnya sejak lama hingga sekarang masih menganut hidup membujang seumur hidup.
Memang miris sih tapi gw malah ngakak pas bahas lagu Ksatria batang hitam
Lagunya udah meramalkan masa depan Bumi🤣
Let them fight
Perempuan yang meminta kesetaraan gender dan transgender yang mengikuti sport perempuan.
guru gembul knowledge and speaking skill nya 100% perfect..
Harusnya buat di negara yang "open minded dan menghargai hak asasi manusia" di Eropa sana jika bersikeras mau mengakui transgender maka harus membuat fasilitas khusus buat transgender.
Kyk penjara, olahraga dll yang khusus transgender jadinya buat pihak lainnya jadi lebih adil
Btw bukan berarti gw mendukung lgbt cuman klo ditanya solusi sih cuman itu yg ada di otak ane😂
Dilihat dari kasus yg ada, transgender memang membawa dilema. Trans ke wanita dianggap unggul karena punya jiwa laki laki. Trans ke laki laki juga menarik karena menjadi laki2 yg lebih peka, lembut, empati dan menarik secara sosial.
Cara terbaik untuk menghindari konflik dan penghakiman dari masyarakat adalah transgender harus membuat identitas baru, menghapus identitas lama dan hidup sepenuhnya sebagai identitas gender yg baru.
Segala biaya operasi, suntik suntik rutin haruslah ditanggung pribadi sebab itu adalah pilihan pribadi. Beda dengan lelaki tulen atau wanita tulen yg menerima takdir gender.
Negara kita sudah banyak masalah, jangan sampai memperbanyak masalah dengan melegalisasi transgender
dan kalo bisa LGBT, feminis sama orang vegan yang protes :v
Menurut saya setuju atas penegakan hak asasi, tapi jangan sampai ketika memenuhi hak suatu individu atau golongan, dampaknya merenggut hak orang lain juga.
Di sekolah-sekolah amrik yang mana paham woke lgbtq makin menjamur, perihal toilet aja jadi perdebatan yang gak kelar-kelar itu pak. Pihak orang tua yang konservatif banyak yang ngedemo sekolahnya bahkan karena misal anaknya perempuan dan ada transgender(cowo ngeidentifikasi sebagai cewe) masuk toiletnya ya peluang terjadinya pelecehan disana bakal lebih besar. Ditambah ada juga data yang bilang sekitar 50% populasi transgender yang ada di lapas tuh sex offender yang mana hal tersebut makin membuat orang tua-orang tua yang waras jelas tambah khawatir.
@Yuniarto S pelecehan seksual
@Yuniarto S itu aktivitas/kata kerjanya, kata subjeknya ya sex offender
Solusi terbaik adalah dibunuh saja
@@MakarovSergey39 berarti sama dengan pemerkosa dong artinya
Serem sih, bahkan ada aki-aki yg ngaku "trans" kasusnya perkosa cewek ketika di toilet cewek, terus pas di penjara masuknya penjara cewek. Eh dia ngehamilin 3 cewek
Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan. Buat lomba cabang olahraga khusus transgender atau transgender tidak boleh mengikuti lomba cabang olahraga apapun.
Mereka tidak boleh ikut di cabang Pria karena sudah meninggalkan Kelamin asalnya. Dan mereka juga tidak boleh ikut cabang wanita karena wanita tidak menerimanya.
Warga amerika yg konserfatif juga banyak yg menentang. Seperti boikot produk Bir Bud Light, yg menggunakan trasgender sebagai icon merek mereka. Mengakibatkan penurunan penjualan mereka dan harga saham yg turun milyaran dolar.
Go woke, go broke
Sejujurnya saya gak begitu perduli, selama mereka gak nyebar propaganda ke sekolahan dan mempengaruhi anak-anak yang masih labil dan menyesal dikemudian hari
Paling kalau pun mau diatur ya atur syarat untuk pergantian kelamin misal sehat secara mental dan umur diatas 25tahun.
Kalau untuk kompetisi kan tinggal dibikin liga khusus untuk mereka sendiri.
solusinya simple tapi saya lihat banyak media yang memang ingin dibikin ribet, ya mungkin solusinya dihambat karena media dari kedua pihak ingin mengadu domba dan mengambil keuntungan dari masing2 pihak
Pernah lihat video, ada diantara mereka yg beneran kampanye disekolah, TK
Mau ngasih insight aja guru gembul,
Dalam desain produk (saya kuliahnya desain produk), ada namanya ergonomi. ergonomi itu adalah situasi di mana sebuah benda/produk itu dapat menyesuaikan dengan bentuk tubuh/organ tertentu ketika dipakai, sehingga kesesuaiannya dengan badan 'user' itu memberikan kenyamanan ketika memakai si produk tersebut. Ilmu ergonomi itu didalamnya ada yang namanya persentil badan manusia. Human dimensions percentile itu adalah perkiraan ukuran tubuh manusia sesuai dengan komposisi normalnya dan skalanya. Di dalamnya ada namanya persentil 5 - persentil 95. Persentil 5 itu adalah wanita dengan tubuh mungil, persentil 95 wanita dengan tubuh bongsor.
Nah badan pria itu sangat berbeda dengan badan wanita, khususnya kalo dilihat dari umumnya. Misalkan; di Indonesia itu umumnya wanita persentil 50, kalau di amerika wanita umumnya di persentil 70 berhubungan dengan rasnya, budaya makanannya, dll.. wanita dengan persentil 5 dan 95 itu saaaaaaangat jarang. pria dengan persentil 5 dan 95 juga sangat jarang. Jadi kalau argumennya adalah "wanita juga ada yg tinggi bongsor, pria juga ada yang kecil mungil" itu jadi semacam hal yang tidak bisa dibilang sebagai hal yang umum. Kenapa mempertimbangkan sekelompok yang jumlahnya sedikit, sedangkan yang ukuran pada umumnya jadi malah harus menyesuaikan dengan kelompok tersebut. Kalau hubunganya dengan desain produk, hal itu akan membuat ketidaknyamanan ketika beraktivitas menggunakan produknya, karena ukuran nya tidak cocok dengan banyak orang, ibaratnya begitu...
Khusus negara kita mah... ya saya santai2 aja, transgender atau bukan, kalo KTP-nya menunjukan dia orang Indonesia, ya berarti dia berhak dapat perlindungan hukum dari Indonesia, dan wajib mengikuti ketentuan hukum dari Indonesia, nggak ada bedanya orang normal sama transgender di Indonesia menurut saya mah, dan ini udah cukup dipahami dan diterima, kalo sepengamatan saya sih ya, oleh para kaum pelangi Indonesia
Tapi bedanya kita sama negara2 barat itu adalah, penduduk negara2 barat itu peduli cuma sama hak asasi manusia, tapi mereka mengesampingkan 'kewajiban asasi manusia' (kalo emang ada istilah ini). Mereka minta, minta dan minta tanpa ngasi, ngasi dan ngasi. Mestinya mereka itu mau lah sesekali ngalah dalam kasus2 tertentu, kayak misalnya tadi, dalam hal olahraga dan militer
masih berhubungan dengan topik ini mungkin menarik kalau bahasan selanjutnya bahas paham "woke" yang agendanya kian marak saat ini Pak dari mulai bangku sekolahan(di amrik wabil khusus), di media hiburan(banyak karakter historikal diubah dgn cara di blackwashing dan banyak juga yang di gender switch), di bidang olahraga(yang pak guru bahas di episode ini), di bidang sains(dimana beberapa ilmuwan yang vokal nyebut "there are only 2 genders" auto dihujat), dan dibidang-bidang lainnya. Ini fenomena woke agenda ini nih sebenarnya kapan mulai digaungkannya dan motivnya apa ya Pak.
Gugem pendukung woke movement. Mau bahas apanya wkwkwk
@@SultanRFClassic ?
@@SultanRFClassic orang yang bediri tengah sering dicibir terlalu ke kanan oleh orang yang di kiri, dan sering dicibir terlalu ke kiri oleh orang yang di sebelah kanan. serba salah memang mau jadi berimbang.
@@SultanRFClassic beliau cukup objektif kok saya kira, indikator sederhananya banyak feminis yg kepanasan klo beliau pas bahas inequality dalam sudut pandang biologis/sains wkwkw
@@RianTuanakotta mirip kaya elon musk--sama democrat dihujat, sama republican juga dihujat(meskipun gk sebanyak dari democrat sih). Pas dia ngasih bantuan starlink buat akses internet dibilang pro ukraina, terus pas twitter dah dibeli dan dia menolak buat ngeblokir media2 rusia dengan alasan freedom of speech doi langsung dicap pro rusia wkwkwk
Jadi inget grup k-pop. Semakin lama para prianya semakin cantik, malah mirip wanita beneran
Negara kita memang menolak LGBT tapi generasi muda kita tidak semuanya menolak bahkan beberapa diantaranya menjadi bagian dari kelompok tersebut. Dari yang saya ketahui ada beberapa anak usia muda sekitar 15-18 tahun yang menjadi bagian dari kelompok tersebut hanya saja sebagian besar tidak berani menunjukkannya
Solusinya satu, bikin sendiri kejuaran khusus transgender, sama kayak Olimpiade kaum disabilitas
setuju
Inilah akibatnya jika manusia menuhankan akal mereka,padahal sejarah sudah mencatat bagaimana kisah tragedi kaum nabi luth dan kisah kaum lainnya yang ingkar ketika kebenaran disampa oleh para nabi mereka.
Mereka selalu mengatakan menjunjung nilai bersamaan kebebasan dan kemerdekaan,nyatanya mereka sendiri yang pada akhirnya pusing akibat dari penyimpangan nilai fitrah manusia.
Kalo soal permasalahan LGBT di Indonesia seperti nya udah jelas ya, mayoritas rakyat Indonesia menolak, tapi untuk mereka yang sudah masuk lingkungan LGBT rasanya agak egois memaksa logika mereka untuk manuver di belokan patah bagi mereka, mungkin dengan cara memberi ruang sedikit bisa berlahan merubah mereka tanpa paksaan, tapi lebih baik mencegah dari pada mengobati, karena hal ini memberikan banyak dampak negatif contohnya saja yang telah di bahas guru, dan menimbulkan keresahan untuk orang tua
Dari sini kita bisa melihat bahwa gerakan tersebut tidak menyelesaikan masalah apapun di masyarakat barat tapi malah menambah masalah menjadi lebih banyak, jadi sebaikya dihindari untuk negeri konoha ini.
Isu ini juga yg bikin pecah LGBTQ+ jadi LGB dan TQ+. Kehadiran transgender aktivis juga bikin dilema kelompok LGB. Karena banyak gay dan lesbian juga sukannya sama yg 'cis'. eh dituduh transphobik. 😂 trans ya trans aja. kalo perlu bikin kategori ketiga. khusus sesama trans. gak perlu maksa diakui layaknya lawan gender. krn teknologi kita blum secanggih itu yg beneran bikin cowok jd cewek dan sebaliknya. ada proses dan bekas2 gender lama yg tetep berpengaruh.
masalah diamerika emang fokus ke "T" nya, LGBnya kgk ada masalah sama sekali. terlebih masalah mereka rata rata narsis dengan cara minta dipanggil sesuai pronouns mereka
"orang aneh"
@@oldmanjoji1451 kesian anak esdeh di sana, ngapalin kosa kata buat ulangannya makin banyak😅
@@Dzhumantara oh itu tidak lebih kasihan daripada mereka rentan di suntik hormon sama ortunya yang dukung transgender ini, lagi tren juga disana.
Betul tuh, pada dasarnya yang banyak bikin banyak masalah adalah orang Tnya. Kalau yang LGB malah hanya fokus ke oriental mereka saja. Contohnya kasus Pakde Buas lagi pusing sama Transformernya taulah kalian
Transgender kalau marah / ngamuk, itu kelihatan gender aslinya 😂
Buat saya pribadi, patokannya hanya biologis, laki2 dan perempuan. Nggak gender lainnya
Jadi ingat film warkop dki saat dono main sepak bola menyamar jadi perempuan
Ingat! Itu " Hak Asasi Manusia" Versi mereka, bukan kita.
terimakasih kasih pak gembul sudah membahas ini, bayangkan ada pertandingan khusus cewe masukin altet cowo buat curangin permainan, si cowo cuman pake wig terus nyebut "gua transgender" bukanya kurang ajar
Bayangin kalau cabang gulat
Cman kan bagi sebagian feminis itu akan di anggap sebagai tendensi seksis😁
@@onisuryaman408" HARD" to imagine.....
Itu semua balik lagi ke duit lagi-lagi duit. Orang barat sana udah gak percaya lagi ama konsep Tuhan, mereka percaya sama ilmu pengetahuan disaat itulah banyak kapitalis memanfaatkan keuntungan dari hal ini. Dibuatlah riset ecek-ecek tentang wanita itu lebih baik dari laki-laki, setelah beberapa dekade diganti lagi Transgender sama seperti manusia biasa "JIKA" melakukan perawatan yang telah ditetapkan. Ujungnya duit dan cara mendapatkan duit dengan mudah dan berlimpah adalah dengan mengeksploitasi emosi berdasarkan riset ecek-ecek dan kebebasan HAM
Dulu suka diskusi sama pro LGBT, dan saya selalu skakmat dengan statement, "Orang2 LGBT kan cuma pengen apa yg dia mau. Mereka gak merugikan orang lain". Tapi habis mengkaji lagi dampak yang kayak pak guru sebut, rasanya mau nempelin muka mereka pake fakta-fakta lapangan yg bener-bener kejadian. Ternyata slowly dampaknya kelihatan. Bukan ke skala individu, tapi skala komunitas ke atas. Seneng campur sedih wkkwkwkw
memang gak merugikan individu tapi langsung negara 😂
@@expiredo4047betul apa betul😂
Memang benar kata-kata Patrick Star. Dunia memang kejam bagi mereka yang tidak memiliki kumis, dan Hidup ini memang tidak adil, jadi biasakanlah dirimu."
Mungkin harus dibuat kategori baru dalam olahraga.
Selain pria dan wanita, juga ada transgender.
Saya setuju
Pernah denger cerita ada perempuan yg berubah jd laki2 dan menulis buku bhw trnyata tdk enak mnjadi laki2. Terakhir kabarnya dia bunuh diri
Yang cewek jadi cowok jarang ikut persaingan ya? Beda banget ama yg cowok sering ikutan lomba2 untuk perempuan
transmen ikut kompetisi cowok? adanya dibantai
biasanya kalah
hormon bawaan hehe
Auto di bejek itu mah...
Cari yg perempuan jadi laki, suruh ikut kompetisi angkat berat, saya yakin ga akan ada yg bisa menang, tapi kalo yg laki laki jadi perempuan, pasti ada yg bisa menang
Cowo jd cewe udah bener jgn ikut kompetisi cewe yg berat",krn hormon cowo bawaannya psti msih, Cewe psti kalah
Saya jadi ingat lirik lagu parodi
"perangilah keinginan ganti kelamin, bumi akan dikuasai kebingungan"
4th wave feminism = perempuan setara dengan laki-laki
5th wave feminism = laki-laki adalah perempuan
haahaahaaa
dengan munculnya berbagai masalah karena isu transgender, mungkin nanti negara menyeimbangi dengan kampanye2 imbauan untuk tidak bertransgender.
trs masyarakatnya sadar akan resiko2 yg dihadapi ketika melakukan transgender. dengan begitu masalah2 yg terkait isu terkait transgender lebih mudah terkendali. intinya ujung2nya kesadaran masyarakat itu sendiri.
endingnya diakhiri dengan cerita transgender yang membuatku tidak percaya kemampuan manusia untuk hidup dalam society lagi :)
bruh...40%
Biar adil…transgender, khususnya yg lelaki jadi wanita harus dibuatkan kompetisi tersendiri.
Demi keadilan bagi perempuan, karena secara lahiriah…lelaki yg trans ke wanita, tetap punya keunggulan2 fisik yg tidak akan pernah sampai kapanpun dimiliki atlet wanita (yg asli dari lahir memang wanita).
Sedangkan buat wanita yg trans jadi laki2, tidak perlu ada pemisahan kategori, karena tidak ada keunggulan lahiriah yg terbawa dari lahir…
Semoga dimengerti ya…
Jadi nambah ketidakefesiensi dong wkwk nambah liga baru = nambah dana baru,, kalo gua sih mending yang dari awal lahir biological male tanding dengan sesama biological male, entah dia udah ganti kelamin jadi fmale tapi ttp aja dia biological male.
Karena didalam kasus binaragapun biological male yang udah suntik hormon estrogen sebanyak apapun jika dilatih pasti bakal gede sama kaya biological male awal,, begitu juga sebaliknya biological fmale walau sudah ganti kelamin jadi male dan disuntik testosteron seberapapun ga bakal bisa lebih gede dari yang memang dari awal biological male
Tak usah membela kegilaan. Di dunia barat sana, semenjak ideologi transgender (bahwa katanya jenis kelamin tidak hanya 2, bahwa katanya identitas gender bisa dipilih tidak harus sesuai jenis kelamin - namanya juga gila, ya memang gila) dipaksakan dan sementara masyarakat sana terlalu lembek menolak kegilaan dan gagal melindungi anak-cucu mereka sendiri, tiba-tiba kegilaan merajalela. Atlet pria yang tak berhasil di bidang nya dan yang punya niat sadistik tiba-tiba mengaku dirinya wanita dan meminta diterima sebagai atlet wanita - katanya kalau kamu menolak, kamu transfob lah. Seorang pria yang mengaku wanita seenaknya masuk ke dalam spa wanita - katanya kamu sebagai wanita jangan jadi transfob lah. Penjahat pria yang merasa dirinya wanita meminta dikurung di penjara wanita, dan tiba-tiba pemerkosaan di penjara wanita terjadi. Anak-anak TK dicuciotak, katanya kalau mereka merasa dirinya cowok/cewek, mereka harus mulai menerima jatidiri itu - emang gender itu bisa dipilih?? Pak Guru Gembul, kalau sudah saatnya menentang kejahatan, lakukan saja lah. Apa lagi yang masih harus "dimengertikan"??
Negara-negara barat mulai mengakui identitas transgender, katanya. Namanya juga bangsa-bangsa yang kena demoralisasi, ya tak heran lah mereka mengnormalkan kegilaan. Tak lama lagi zufilia (zoophilia), awas saja!
Saya sangat setuju
yg waras di bully makanya pada takut bersuara
Perasaan Gugem nggak membela mereka. Gugem hanya menjelaskan sejarah dan perkembangan transgender aja. Jadi gini, kalo ranahnya sains tentu wajib dijelaskan semua dari kedua sisi (penerimaan dan penolakan)
@@bimacleonbimabima8634
Akui saja, bahwa kamu ini malas membaca 😂
Ya, benar, aturan gila ya pasti menghasilkan kegilaan
Kalo menurut saya, transgender wanita tdk bs masuk ke dalam kelas2 wanita dlam olahraga.
menunggu babak dimana para aktivis LGBT berantem sama aktivis feminis 😂🎉 kami yg laki tulen bakal semangat jadi tim soraknya deh..
Lol
@@kadja43212 😂😂😂
Pda akhirnya laki2 ttp yg menang 😂
Kalau di Barat, ada feminis yang malah mendukung persamaan transgender dengan wanita asli.
@@sr3821 dibarat apa aja ada bahkan ada yg membolehkan seseorang menikah dgn binsatang😂
Untuk para atlit pria lebih baik menang dengan pura2 jadi cewek dari pada kalah dari pria. HIDUP FEMINISME!!! 💪💪💪
Pusing euy masalah beginian mah.. udah kyk nurutin kemauan anak kecil yg gk ada abis2nya.. niatnya mau belain si anak kecil itu dari temennya yg suka bully, tapi malah kebablasan diturutin sampe ngelunjak. Pembullynya gk pernah bener2 dibina, malah dibiarin jadi saling bully.. kan somplak.
Saran saya sih, buat kurikulum parenting yg sesuai dengan budaya, norma, agama, dan tantangan zaman.. biar gk asal2an ngedidik anak.. kadang parameter orang tua rata2 cuma: yg penting anak bisa ngehasilin duit, bahagia, taat beribadah, dan nurut sama orang tua.. gk cukup sih menurut saya.
Rise of LGBT
Waspada selalu
Ada juga orang tuh harusnya waspada ke partai
LGBT = Laki Ganteng Bininya Tiga 😁
Setahu saya di dunia olahraga tuh dopping aja dilarang. Itu kan mengubah badan gk seberapa dibanding transgender. Kalau transgender sampai lolos, alias boleh ikutan, harusnya ke depannya cyborg juga boleh bertanding lawan manusia normal.
bayangin....biker yang self identifie jadi pesepedah 🤣
izin Pak. Kalo masalah terapi hormon dan si individu trans gender itu akan kehilangn kekuatannya, ini satu pendapat yang masih dapat diperdebatkan. Bagaimanapun hormon itu "potent" alias bukan suatu zat tunggal yang mengakibatkan kehilangan kekuatan itu. Sama contohnya dengan kasus binaraga. Seorang binaraga yang mendapatkan "testoterone booster", jika tidak berlatih ekstra berat dan makan dengan asupan gizi yang tinggi dalam frekwensi yang banyak (per hari), maka hormon itu tidak akan memiliki efek signifikan. Pun, seorang individu yang mendapatkan suntikan estrogen, juga tidak serta merta menghilangkan kekuatan ototnya. Estrogen yang berlebih, hanya akan memicu kenampakan ciri seksualitas sekunder wanita.
nuhun
Berarti bila tidak di suntik hormon estrogen dlm waktu lama si trangender akan kembali ke kodratnya lagi ya sbg pria?
@@fitrie456 sejauh yang saya pahami (mohon dibetulkan), jika memang DNA nya adalah laki2 maka--tubuhnya akan terus memproduksi testoteron. Hanya saja, jika diberikan terapi hormon, maka produksi alamiah akan ditekan. Pertanyaannya, jika terapi hormon estrogen dihentikan, apakah tanda seksualitas sekunder perempuan individu transgender akan hilang;? maka jawabannya adalah BESAR Kemungkinan.
Betul blum lagi klo ngomongin anatomi tubuh, bentukan pria lebih dirancang buat aktif. Makanya sbagai org yg suka nonton berbagai macam olahraga, bahkan dengan liat para profesional dari ledua gender main, saya bisa menyimpulkan gerakan wanita dan berbagai macam olahraga sangatlah tidak "natural" Dibanding laki laki, sehingga laki laki akan tetap lebih unggul dari sisi anatomi tubuh
@@gurugembulPak guru, request kolab sama bang Novry Adrian, bahas ttg keluarga disfungsional extrim dan dampak psikis buat anaknya. Hehe
Kasus anak sudah dewasa menjelang kepala 4, tp tdk memiliki jatidiri. Tdk punya skill, tdk punya wawasan apapun, tdk memiliki pandangan ttg hidup.
Semoga direspon
Sebetulnya solusinya sederhana..
Transgender yah gak boleh ikut kompetisi olahraga manapun yg pesertanya laki2 atau perempuan tulen..
Kalau memang mau olahraga kompetisi yah ciptakan kategori khusus untuk transgender..
Gitu aja kok repot..
ada yg terlewat. isu JK Rowling yg dihujat oleh aktivis trans
ah ia bnar
Akhirnya ada yg membahas ini di Indonesia. Nuhun pisan aa!
Semoga pak guru dan sekeluarga sihat selalu amin🤲
Negara barat skrng udah ga liberal. Masa anti lgbtq dicap konservatif, mereka seaakan2 memaksaakan masyarakat liberal untuk mendukung lgbtq yang mana itu menciderai arti liberalisme yang menjunjung tinggi kebebasan . Anti atau tidak harusnya kita bebas memilih itulah liberalisme seharusnya. Negara barat skrng udah cendrung fasisme 😂
Bang nanti coba d bahas terkait masalah transgender yaitu neo vagina. Bnyak transgender di amerika menyesal karena itu
kalo boleh tau baca beritanya kalo transgender di amerika nyesel di mana bang?
Yang begitu terkadang emang pengen sekalian cari perhatian gan. Gw bahkan gk bakal kaget kalau sebagian 'pengakuan' mereka dilebih-lebihkab
@@securedthing6970 google: gender affirmative surgery regrets (penyesalan setelah operasi kelamin)
Salah satu keluhan, "lubang" kw perlu perawatan khusus dan berkala... (tidak bisa bersih alami, lubangnya menyempit setelah berapa lama, gangguan kencing, bau tak sedap (katanya kayak bau pusar + tai kering))
Belum efek perubahan hormon: kebotakan, perut buncit dst
@@sn5301679 ok thanks bro
@@sn5301679 dan infeksi.....
shit goes south pretty quick......
gw sering denger cerita begini di reddit....bacanya aja bikin mual asli.
Jadi inget pembahasan bang koide di "sepulang sekolah".
Jadi bisa tau seluk beluk thailand. 🤣🤣🤣
Yg banyak spesies LGBTQ di Thailand. Agak bingung klasifikasinya wkwkwk
Kenapa trans banyak di thailan karena jadi cewek bisa memudahkan mereka nyari duit ketimbang jadi cowok
Ini kayak utopis sih, pak
Memang secara fisik cowok dikasih lebih
Kayak otot lebih besar
Tulang lebih kuat
Bahkan tubuh lebih besar
Tapi dilain sisi juga kita kayak dikurangi dari cewek
Kayak lebih rentan sakit & semacamnya
Antibodi laki2 lebih lemah
Malah katanya saluran pernafasan anak laki2 lebih sempit daripada perempuan
Yah.... _something like that_
Terimakasih buat redaksinya, Pak Guru Gembul. Sebagai Transgender sendiri, saya berpendapat tentang yg rapist dari inggris itu. Saya merasa, orang memanfaatkan payung trans untuk nafsu mereka sendiri. Bukannya sebelum orang jadi trans harus konsultasi dulu ke psikiater buat dievaluasi dan mastiin keputusannya gk bikin dia nyesel/ngerugiin orang banyak. Kok bisa pemerkosa gampang banget dikasih, sedangkan orang yg beneran mau jadi trans malah kayak di halang-halangi? Selain itu, Atlit trans blom tentu lebih overpowered dibanding cewek/cowok tulen walaupun masa tubuhnya masih padat. Saya rasa transgender gk mendiskriminasi maupun berusaha menggantikan wanita, semua ada bagiannya masing-masing.
akhirnya ada suara dari trans
Orang gak akan jadi atlet kalo gak jago di olahraga tersebut. yang jadi masalah itu,ada orang yang jadi transgender (dari cowok ke cewek) karena orang tersebut frustasi gak bisa menang lawan cowok dan karena ego nya buat jadi juara,dia rela ngubah kelamin demi juara
@@RF-jd1il oke. Aku akuin ada yang kayak gitu. Tapi, Bagaimana dengan atlit yg dari cewe berubah ke cowo. Masa ada orang yg mau ditaro di kelas yg lebih susah?
@@momomo_blahaj kalo itu mah terserah orang tersebut (cewek ke cowok). Transgender di cabor untuk cewek diprotes ya karena cewek sadar kalo ada hal yang gak mereka miliki namun dimiliki sama "cowok" dan kemungkinan mereka bisa menandingi/melebihi atlet "cowok" itu kecil. Dan kalo ada atlet transgender (cewek ke cowok) di cabor cowok ya terserah mereka.kalo emang mereka bisa menandingi cowok pun, si cowok bakal merasa terhina dan bakal latihan lebih keras lagi biar bisa jadi lebih baik daripada si "cewek" yang ngalahin si cowok. Sedangkan cewek enggak,balik lagi "ada hal yang gak mereka miliki namun dimiliki sama cowok"
@@momomo_blahaj sekarang ada enggk contoh atlit yang tadinya cewe trus trans? kalo ada karir dia disana sekarang gimana?
nyaris tak ada solusi utk mengikuti mereka , tapi banyak solusi utk mencegah atau mengobati mereka .
HAM harus berevolusi lagi menjadi HAKM ( Hak Asasi dan Kewajiban Manusia ) 🙏🙏🙏🙏
Halo bang lucintaluna hehe
Mas muhammad fatah
Di Bandara skrng aja ada kamar mandi khusus transgender, kenapa ga buat juga kategori olahraga khusus transgender?? Daripada debat seorang trans itu tempatnya dimana lebih baik buat tempat baru, bukannya itu sama dengan memenuhi hak mereka juga??
(Saya bukan pendukung LGHD, tp saya resah banyak org terutama orang barat debat hal-hal yang kurang berguna)
afh kah tanda2 akhir tahun guru?🗿
Tidak diakui di semua agama modern, tapi keberadaannya sudah tidak bisa dihindari..
Suatu saat agama akan dihabisi, bukan oleh teori evolusi Darwin, atau teori penciptaan alam semesta..
tapi oleh gender theory.
Coba guru gembul debat sama feminis seperti rocky gerung pasti kalah deh
kita lihat nanti. tgl 10 saya ketemu beliau
@@gurugembul akhirnya 🙂terharu sy pak
@@gurugembulokeh mantap
@@gurugembul konten yg sangat ditunggu, big match
Saya dukung. Tapi saya taruhan pasang Guru Gembul. Pur setengah
Bersyukur lah kita normal
Hidup konservatisme
Temen gw orang Filipina share postingan dimana transgender diberi hak spesial oleh pemerintah sama seperti ibu hamil dan orang disabilitas (tidak di semua tempat) tentu dapat banyak protes sama orang sana, dari caption nya dia bilang orang trans tadinya cuma minta kesetaraan gender tapi ternyata malah minta dispesialkan. Tapi dari komentar ada juga yang setuju karena trans dianggap cacat juga tapi secara mental. Gimana tuh yakk
Seriuss amat kangGG bahas ini....utk negara ini tdk ada tmpat utk transgender ato LGBT gimana manusia2 spt itu bisa dpt tempat khusus di negri ini yg seharusbya di bahas
Ada orang-orang yang jadi seperti itu karena bawaan lahir atau salah pola asuh di masa kecil. Untuk orang-orang yang seperti ini, perlu diterima keberadaannya karena itu bukan kesalahan mereka. Tapi itu tidak boleh dianggap normal dan dikampanyekan.
@@sr3821 perlu edukasi mndalam pd msyrakat kita bhwa sesuatu yg berbeda itu bukan aib, tp bagian keanekaragaman ciptaan Yang Kuasa
Menambah bahan diskusi buat teman-teman yang membaca komentar. Saya sering melihat di negara lain terdapat argumen seperti ini:
"Apakah ketika seseorang merasa X, berarti itu secara langsung orang itu harus langsung dianggap X?"
Menurut saya ini adalah argumen yang menarik karena X disini tidak harus tentang gender kan. X bisa kita ganti dengan kata lain seperti gelar, binatang, tumbuhan bahkan Nabi dan Tuhan. Kalau kita lihat sejarah baik di Islam atau secara umum perilaku mengaku-aku terhadap suatu hal kan sudah dilakukan banyak orang. Umumnya kita harus mempertanggungjawabkan pengakuan kita dengan memberikan bukti-bukti yang bisa diterima oleh banyak orang dan orang lain berhak untuk tidak percaya dengan itu.
Permasalahan di pembahasan LGBTQ+ ini adalah ketika seseorang mengaku kita harus langsung setuju tanpa perlu pembuktian dan kita akan "dihukum" ketika tidak sepakat dengan itu. Padahal ada langkah verifikasi yang bisa kita lakukan lewat jalur psikologi, medis dan bahkan pastinya lewat genetik bisa langsung ketahuan. Tetapi, dari yang saya baca, ada penyataan bahwan "gender" dan "sex" adalah hal yang berbeda. Sehingga muncul situasi dimana ketika seorang aktivis LGBTQ+ diminta untuk mendefinisikan "wanita" maka jawabannya bukan lagi "orang yang memiliki vagina" melainkan "orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai wanita" karena bisa jadi orang yang memiliki vagina mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki.
Saya percaya sebenernya ini bukan masalah yang rumit walaupun terkesan seperti itu dan seperti guru gembul saya juga punya jawaban sendiri mengenai hal ini tapi sepertinya belum perlu saya sampaikan di ruang publik.
Transgender itu jenis Decepticon apa Autobots 🗿🤣🤣🗿🤣
di film terbaru ada robot transgender
Jenis Decepbots🤣🤣🤣
Jenis dinobots bang
Pembawaan intronya bagus 👌🏼👌🏼👌🏼
bahas pendidikan di amerika dan luar negeri dong, dimana masih tk aja udah di "didik" soal gender pake queer yang menari strip di depan murid, bahkan di perpusnya ada buku untuk anak 4 tahun yang berisi "edukasi" sex sesama jenis
Sebenernya kan ini problematika lgbt bukan cuman muncul jaman now
Alias ada di sepanjang peradaban, sama seperti masalah pelacuran
Jadi mau diedukasi atau tidak, akan tetap ada dimanapun
Jadi lebih baik diedukasi agar memahami atau tutup mata?
Edukasi ini bukan berarti mendidik anak menjadi lgbt toh?
Tapi mengenalkan adanya mereka ini, sehingga tidak menimbulkan persepsi / diskriminasi yang salah
Tapi ya ini tetep aja cmn level teoritis, orang disana masalah rasial tetep ada
@@DewaHuang jaman dulu mana ada broo, seenggaknya orang tua masih ada risih kalau anaknya di deketin pria setengah telanjang joget erotis di depan anaknya.. lgbt mulai marak belakangan ini, sebelumnya cuma pergerakan bawah tanah aja, sekarang dah masif masuk ke industri musik, film, olahraga, militer, pendidikan bahkan agama
@@masterofmuppet3712 memang yg peran kebanci2an bukan termsk?
@@DewaHuang terlepas dari bancinya menurut gue jaman dulu banci itu cuma buat komunitas lawak dan bahan ejekan, mana ada orang yang terinspirasi jadi lgbt karena pingin jadi tesi, ade juwita atau tata dado. Beda sama sekarang emang sengaja disisipin unsur banci buat mencuci otak anak dari dini supaya mengbiasakan bahwa lgbt itu normal. Contohnya sam smith, lil nas x dll, sengaja banget dibuat jadi icon panutan supaya lgbt itu harus diakui normal dan bagian dari "kemajuan" berfikir
@@DewaHuang sekarang bahkan hampir selalu ada dari brand produk luar negeri yang pake icon ambassador dari transgender.. misal nike dll. Kalau bukan emang agenda masif, apa coba
Ini tidak rumit penyelesaiannya , andai kan LGBT itu di larang, ini masalah gk kan timbul. Benar hukum Tuhan itu jika di langgar pasti timbul masalah. Laki di operasi pun tenaga, ketahanan, nafsu nya gk berubah. Lagi yg lucu itu cewe ke cwok ,tenaga, ketahanan fisik gk bertambah 😂. Transgender itu banyak merugikan pihak wanita.
Apakah bapak tahu Bishounen di anime seperti Muichiro Tokito di anime Demon Slayer dan Haku Yuki di anime Naruto? Apakah bapak tahu Drag Queen seperti Ravellio Bahri?
Saya berharap para pria Bishounen dan Drag Queen seperti itu semakin diterima masyarakat
Kamu makin kesini makin kesana, selama ada pemenang yang dikalahkan juga ada, dunia ini dimana disitu ada cahaya pasti akan ada kegelapan
@@Onyoutubech saya sih ga setuju kalo transgender harus pakai perawatan atau suntik hormon segala, tapi saya setuju jika ada pria ingin berpenampilan seperti wanita seperti Muichiro Tokito, Haku Yuki, dan Ravellio Bahri.
Toh peran pria di masyarakat akan segera tergantikan dengan teknologi baik itu yang berhubungan dengan fisik, logika, sistematis, maupun struktural. Di masa depan pekerjaan manusia yang berhubungan dengan fisik, logika, sistematis, dan struktural akan hilang sehingga pekerjaan-pekerjaan masa depan adalah yang berhubungan dengan perasaan, emosional, dan intuisi
Muichiro Tokito tuh cowok cantik tapi dia gak feminim cuy, baik cara berpakaian dan sifat.
@@yudycampbell6988 anda adalah orang Indonesia jangan bicara masa depan dengan saya
kamu kecanduan anime
sejak dr jaman awal peradaban, berbagai catatan sejarah tertulis transgender emang selalu menjadi masalah dan kontroversi..
tapi nggak di society peradaban Yunani kuno,, bahkan prajurit Sparta dari Peloponesus yg terkenal dgn kesan warrior & maskulinnya itu dalam fakta sejarah prajurit2 ini sering mempraktekkan homoseksualitas dgn alasan untuk mempererat chemistry antar prajurit sehingga akan ada rasa saling melindungi & persatuan di tubuh garnisum Sparta😂
"You raise it and take consequents of it"
Bodo amat sama LGTV selama gak ganggu saya dan gak aneh aneh kelakuan nya buat sekitar, saya sama sekali gak peduli. toh kalo dilawan malah dirujak ama kelompok si paling open minded🤣🤣
Gerakan itu juga awalnya gitu ngomongnya.
Tapi akhirnya apa mereka maksain doktrin mereka ke anak anak kecil disana.
Makanya emang lebih baik dicegah lebih awal, jangan sampai tumbuh.
@@Ubiglo321 Real. Anak2 kecil polos straight di doktrin LGBT di negara barat
Bagaimana tanggapan kang guru terhadap 5 gender yg di percayai oleh budaya suku Bugis terdahulu apakah berbeda dengan definisi transgender sekarang 🤔
Menarik Topiknya Pak Guru 🔥
Transgender itu cuma untuk Hedon aja, Krn operasi mereka itu butuh perawatan yg mahal. Masalahnya mereka tetap ingin punya anak, jadi Mandang perempuan asli itu SBG pabrik anak.
Gue lebih menilih transgender dilarang bertanding di kompetisi resmi daripada melarang partisipasi Rusia. Utk partisipasi perempuan di kemiliteran hampir seluruh negara keciali AS, Perancis dan beberapa negara anggota NATO mengadopsi sistem yang diterapkan oleh Uni Soviet yang kemudian diteruskan oleh Rusia.