Rade terus berkarya terutama lagu-lagu bahasa daerah yang lama tidak boleh hilang. Wai anak cenderawasih bagian selatan jangan biarkan bahasamu hilang harus dilestarikan thanks #rade
Itu lagu bukan Bapa Guru Jhon Yermogoin yang Ciptakan, Bapak Guru Jhon hanya mengaransemenkan saja lagunya dari lagu adat dan mengubah beberapa Liriknya saja. Sejarah lagu ini pertama-tama didengar oleh salah satu seorang Bapak dari Kampung IMA hendak bepergian berburu binatang pergi dari dusun REME tempat ia berhutan hendak pergi berburu ke salah satu dusun yang punya lapang panjang yakni dusun UDUA. Ketika Bapak tersebut berjalan kaki berburu binatang di sore hari sampailah Ia di tengah lapang panjang dusun UDUA tersebut di sore hari tepatnya matahari Sore hampir mau terbenam. Dari situ Ia mendengar ada seorang perempuan menyanyi sendirian hilang-hilang kedengarannya dan sambil pergi ke arah matahari turun, ia bernyanyi sambil menangis dengan lagu adatnya, di posisi itu Bapak tersebut heran-heran kok bisa ada seorang perempuan yang sore-sore begini bernyanyi sendirian di tengah-tengah lapang sunyi begini sambil pergi ke matahari turun dengan menyanyikan lagu dan barulah Bapak itu menyadari ternyata itu adalah orang yang sudah meninggal. Artian dari lagu ini bahwa ia yg meninggal dunia tidak tega meninggalkan Sanak saudaranya serta masih tinggal bersama-sama dengan sanak saudara yang Ia tinggal yakni Ia masih mau hidup tapi buman/alam berkata lain Kira-kira seperti begitu Abang. 🙏🏾🙏🏾
Mantap lagunya. 🙋🙏.
Lagu yang selalu di kenang.
Siooo lagu dulu2 ehhh syg ahhhh
Sioo sayang Papua ooo
Mappi Bangsa Manusia Hidup Papua
#MAPPI ooo YAQAI OOOOOO #RADE DeNG #ROMBOQ PASS PATEN SESUAII SATU KALI TERUS MAJU MEMBANGUN TANAH TERCINTA #WESTPAPUA
Mantap lagunya ..Papa Marba.. memang Thebets.
mantap💪💪
Rade terus berkarya terutama lagu-lagu bahasa daerah yang lama tidak boleh hilang. Wai anak cenderawasih bagian selatan jangan biarkan bahasamu hilang harus dilestarikan thanks #rade
Keren lagunya, lagu pujian buat kampung halaman.
🙏🙏🤧😔
Sio papa marba mmg andalan ..penyanyi2 juga suara merdu...romboqh2 dong pu suara juga berkelas🙏🏼🙏🏼🙏🏼jadi ingat buaqh dan mm ku ❤️❤️
Salam music lokal papua mappi😇 🙏
💯wao
kmal
osm
fantastic
fuly wchng
Mantap om 🔥🔥❤️❤️
SUPER KEREN, konten yang menarik. SALAM KENAL & SALAM SUKSES yaa. LIKE 29 . HADIR +1
Pemandangan nya sangat memukau
trims kawan
nyimak sobat lamaku
like 19
Hadir kawan lama nyimak kak, salam silaturahmi 😁🙏
Lestarikan lagu daerah keren bosku
siap kawan
Mantap ade
Suskses Slalu !!!
Hadir kawan ku..
Sepi euy channel EQ Bamqi . . . kangen lihat tutorial bakar roti pakai setrikanya.
Keren kawan👍🤝
trims kawan
4 lk frnd
siapppp kawan trims
Itu lagu bukan Bapa Guru Jhon Yermogoin yang Ciptakan, Bapak Guru Jhon hanya mengaransemenkan saja lagunya dari lagu adat dan mengubah beberapa Liriknya saja.
Sejarah lagu ini pertama-tama didengar oleh salah satu seorang Bapak dari Kampung IMA hendak bepergian berburu binatang pergi dari dusun REME tempat ia berhutan hendak pergi berburu ke salah satu dusun yang punya lapang panjang yakni dusun UDUA. Ketika Bapak tersebut berjalan kaki berburu binatang di sore hari sampailah Ia di tengah lapang panjang dusun UDUA tersebut di sore hari tepatnya matahari Sore hampir mau terbenam. Dari situ Ia mendengar ada seorang perempuan menyanyi sendirian hilang-hilang kedengarannya dan sambil pergi ke arah matahari turun, ia bernyanyi sambil menangis dengan lagu adatnya, di posisi itu Bapak tersebut heran-heran kok bisa ada seorang perempuan yang sore-sore begini bernyanyi sendirian di tengah-tengah lapang sunyi begini sambil pergi ke matahari turun dengan menyanyikan lagu dan barulah Bapak itu menyadari ternyata itu adalah orang yang sudah meninggal.
Artian dari lagu ini bahwa ia yg meninggal dunia tidak tega meninggalkan Sanak saudaranya serta masih tinggal bersama-sama dengan sanak saudara yang Ia tinggal yakni Ia masih mau hidup tapi buman/alam berkata lain
Kira-kira seperti begitu Abang. 🙏🏾🙏🏾
Kasi fidio Asmat
upload lah bro video baru, kasian channelnya dibiarin gini aja :)
mantap💪💪