Anak2 usia 5 sampe 10 tahun seharusnya cuma diajarkan 3 hal. 1.jujur 2.antri 3.buang sampah pada tempat sampah. Gitu aja terus tiap hari sampe jadi kebiasaan. Setelah itu saya yakin, 30thn kemudian negara indonesia akan maju. Ingat,para pemimpin negeri ini yg sekarang,adalah buah dari sistem pendidikan 30thn yg lalu.
Benerr bangett guruu Hal yang paling konyol di pendidikan Indonesia itu ialah ospek yang aneh aneh, sebelum belajar kan kita harus belajar adab, sedangkan ospek-ospek di Indonesia gak ada adab
Nah iya, sama semacam mos dan sebagainya, kurang efektif kalo dibandingkan dengan tujuan kegiatan itu sendiri sebagai pengenalan lingkungan. Tapi berkaca pada tahun ini (masa pandemi) kan mos hanya online, dan mungkin cuma 3 hari. Saya ngerasain (pendapat pribadi tentang situasi di lingkungan saya) kalo adik kelas yang mos online (2020) dibandingkan yg di mos offline (2019) itu jauh beda sikapnya, Yang mos online entah kenapa agak lebih lancang daripada yg mos offline Saya kurang tau apakah itu faktor individu atau karena ditiadakannya mos offline tapi perbedaannya terasa Bukannya mendukung perpeloncoan di saat mos offline, tapi sebaiknya mos masih diadakan dengan tekanan yang cukup dan tidak berlebih
@@iktwahyukrisnayana4277 OSPEK maupun MOS yang diterapkan di pendidikan Indonesia, bukanlah soal adab atau hal yang mendidik lainnya. MOS atau OSPEK di Indonesia lebih seperti Junior harus hormat setinggi-tingginya kepada Senior. Dimana senior tidak pernah salah, apapun alasannya senior tidak pernah salah. Kalaupun senior salah, akan kembali ke pasal satu bahwa senior tidak pernah salah. Hal ini lah yang MUNGKIN menjadi salah satu alasan kenapa masih banyaknya perpeloncoan yang terjadi pada saat MOS atau OSPEK. Dimna mereka yang sebelumnya menjadi peserta OSPEK atau MOS, ingin merasakan menjadi senior yang dihormati atau istilah kasarnya balas dendam. Dan ini terjadi secara berulang-ulang.
@@dickykhusnaedy hmm.. saya bukan mendukung ospek/mod yg sekarang, tapi saya juga tidak mendukung kalo ospek/ mos dihilangkan.. jadi mungkin bisa dirombak sistemnya.. Pendapat saya lagi satu nih ya, pas saya mos dulu (bukan ospek nih) jarang kakak osisnya marah tanpa sebab (kecuali beberapa oknum yang jahil, itupun biasanya oknum itu kenal dekat sama korbannya) jadi karena menurut saya saat mos di sekolah saya, kakak osisnya tidak terlalu semena mena.. Hanya saja memang saat waktu makan siang (simbolis saja karena sebelum mos sore sudah pulang kerumah untuk makan) diberi waktu yang tidak banyak.. Tapi sekali lagi hal-hal itu menyenangkan untuk dikenang.. (menurut pengalaman pribadi) Dan saya tidak ada keinginan untuk balas dendam karena saya tidak ada dendam :v
@@iktwahyukrisnayana4277 Yang mas bilang benar kok mas. Terkadang MOS atau OSPEK ada kenangan tersendiri ketika siswa baru menjalani program tersebut, baik itu kenangan buruk ataupun indah. Tiap orang memiliki pendapatnya masing². Terutama perihal pro kontra program MOS atau OSPEK itu sendiri. Kalau perihal sistem sih, menurut saya sangat sulit utk diubah. Karena biasanya MOS atau OSPEK itu tidaklah dijalankan oleh pihak sekolah atau kampus secara langsung. Pihak sekolah atau kampus hanyalah mengawasi saja. Yang menjalankan program tersebut, jika MOS adalah OSIS, dan kampus adalah BEM/mahasiswa yang mau ikut jadi panitia (mungkin tiap kampus berbeda). Jadi kemungkinan perpeloncoan tidak ada selama masa MOS atau OSPEK sangatlah kecil kemungkinan nya. Itu opini saya pribadi loh yaa 😁
Contoh kecil aja lah di organisasi. Senior anda nyuruh anda guling2 buat kebaikan anda? Tidaklah. Ya karena dulu mereka digituin sama seniornya. "Membenarkan kebiasaan bukan membiasakan kebenaran"
Kalau sekolah kedinasan kayak tni atau akpol sih nggak masalah Karena mental mereka memang harus kuat Kalau sekolah (misal) akuntansi suruh ikut ospek guling gulingan dilumpur buat apa? Terus sampai dibentak bentak juga buat apa? Ospek semacam itu emang nggak berguna, kecuali untuk sekolah kedinasan (tni polri)
Kejadian sehari hari; -motor lawan arah (kenceng lagi jalannya muncul tiba2 ngagetin) & kolosal pula rame yang lawan arah -muncul tiba2 nyebrang jalan (konyolnya raut wajah yang nyebrang menggambarkan; saya si lemah yang butuh jalan pintas yang menguntungkan kehidupan saya, berilah saya pengertian dengan memaklumi saya menyebrang ini) Hestek kebiasaan yang dibenarkan
@@sanexanet8665 guru gembul hanya bisa mengkritik untuk saat ini, peraturan Indonesia terlalu keras kepala, butuh power dan nama yang lebih besar buat bisa bangun sekolah seperti itu. nggak asalan doang semudah bicara
Saya guru tk tp lulusan peternakan😂😂😂 sumpah ini menjadi lawakan saat semua orang tahu. Saya masuk tempat kerja saya itu kaget karena anak tk sudah hafal al mulk. dan anehnya mereka tidak menghafal. Jdi disekolah itu memiliki pembiasaan untuk masuk pagi agar anak2 mendengarkan gurunya menghafal surat pendek dan almulk. dan anehnya anak2 bisa hafal sendiri. Tolong saya sampai sekarang masih berdikir bahwa rppm dan rpph itu bullshit. soalnya ribet saya gak suka hal2 ribet. Dan suatu hari saya terpaksa harus memegang kelas. Saya berkewajiban membuat rppm dkk. Bhkan saya sampai sekarang masih malas membuat ataupun membacanya. nah karena saya mempunya pengalaman sebagai pendamping guru tk, dan melihat mereka cara mengajarnya itu menurut saya terlalu membosankan saya pun ngantuk melihatnya. Jadi saat berkesempatan menjadi wali kelas memegang kelas sendiri tanpa pendamping dan posisi masih single itu sebuah tantangan bagi saya. dan akhirnya saya selama memberikan anak2 kegiatan itu TANPA MEMBACA RPPM sama sekali. Yang penting minggu ini temanya A saya membuat kegiatan secara spontan atau bahkan saya bertanya kepada anak2 "dek kalian mau kegiatan diluar atau didalam kelas?" atau "dek kalian mau bermain tentang apa?". Dan kami pun bermain bersama kegiatan per individu sedikit tapi kegiatan yang mengandalkan kerja sama banyak. Dan alhamdulillah anak2 dikelas saya termasuk nurut2 dan kreatif. Bahkan ketika saya tidak tahu harus melakukan permainan apa mereka inisiatif mencari kegiatan sendiri entah menggambar atau menulis. 😂 Atau bahkan menggambar di buku menghitung ya tidak apa2 namanha anak2 wajar. Dan sampai sekafang rpph saya belum terpegang sama sekali padahal lagi libur juga. Tp ya pak gugel saya banyak menemukan wali murid yang memang memaksaka anaknya untuk bisa membaca. Brbeda saat anak2 mempunyai keinginan untuk bisa membaca mereka sangat mudah menghafal ini ba ini ta jadi bata. Klau anak yang dipaksa harus bisa membaca anehnya cenderung susah menghafal ini ba ini ta kalaj dibaca mereka suka mikir dulu. Saya pun tidak terlalu memakda anak2 untuk bisa mmbaca. Yang penting anak2 bermain senang bisa bersosialisasi dengan temannya dan mempunya rasa kepercayaan diri tidak minder serta kreatif. Susah nya pas pandemi ini.belajar lewat online berbeda saat bertemu langsung mereka bahkan lupa sama gurumya sendiri. Gimana coba solusinya? 😂😂😂 ya allah jadi curhat punten loh.
Paling parah sih, Guru ngasih PR/Soal ke anak-anak di rumah di kirim pia WA. Tapi yg pusing ngerjain & nyari jawaban Orang tua nya. Secara anak" gak semua Punya smartphone apa lagi yg miskin. & Orang tua pengen anak nya Punya nilai bagus.
Maaf ya sebelumnya Saya gag tahu tentang pendidikan. Tapi dilihat banyak anak2 sekarang dipaksa oleh orang tua atau guru. Saya khawatir nantinya kalau tumbuh dewasa tidak mengenal orang lain tidak bisa berbaur orang lain padahal budaya kita itu paling dihormati di luar negeri karena keramahannya. Saya khawatir pelajaran ini berakibat buruk di masa depan hilangnya budaya keramahan kita dan berbaur dengan yang lain. Saya ambil contoh ya di youtube orang lain di channel kak hansoel dia bersama temannya di korea membandingkan hidup di korea sama di indonesia lebih enak diindonesia karena waktu masih kecil di korea itu full waktu untuk belajar ini mengakibatkan tekanan sampai dewasa begitu pula dewasa sudah padat waktunya untuk kerja dan kurang untuk bermasyarakat. Ini mengakibatkan stress pada seseorang dan tingginya angka kematian di suatu negara. Ya tugas seorang guru dan ortu harus lihat anaknya apakah anak itu sanggup untuk belajar dan jangan memaksakan kehendak ortu atau guru ini berakibat buruk kedepannya seorang anak.
Setiap kali bicara soal PENDIDIKAN di Indonesia,...gue jadi MARAH-MARAH SENDIRI UJUNGNYA. Pak Guru Gembul pun keliatan agak EMOSIONAL di ujung video ini. Sebelum liat video ini saya pun udah curiga bhw byk para GURU kita yg SIBUK SENDIRI..bukannya sibuk mendidik murid.
Well murid tidak men grade nilai mereka sendiri kan, 1 guru mapelmu megang berapa kelas? 3-4 kelas? Kalau 1 kelas 30 orang, udah berapa orang untuk mengrade nilai mereka? Rpp, rpm, laporan ke kepala sekolah, sama pengawas? Murid kayaknya perlu ikut campur.
@@terminatorrazer3959 saya hanya memberitahukan kalau kewajiban Guru itu lebih banyak dari siswa, karena itu mereka hanya ngajar 1 mapel. Tuntutan Wali Murid, tuntutan Kepala sekolah, Tuntutan Dinas, tuntutan pemerintah pusat. jadi semacam kambing hitam dari System pendidikan Indonesia.
Apa yang disampaikan guru gembul adalah sebuah terobosan besar bagi pendidikan di Indonesia. Tapi ya tau sendiri lah, guru2 banyak yang belum siap untuk itu. Tapi apa yang dilakukan mas nadiem saat ini sudah mulai menuju ke sana. Meski tidak mudah dan tidak bisa instan. Butuh proses panjang dan komitmen hebat
Makanya di Indonesia banyak anak bandel yang sukses setelah selesai sekolah 😂. Saya dulu sekolah masuk IPA. Begitu kuliah saya ambil komunikasi. Sebelum lulus saya ngobrol sama guru fisika saya. Katanya ibarat makanan, IPA itu makanan di atas meja. Karena pindah ke komunikasi, saya dianggap pindahin makanan itu dari meja ke lantai. Nilai saya selama di IPA jelek semua 😂. Padahal sebelum penjurusan saya jagonya di sejarah, geografi dan bahasa Inggris. Alhamdulillah 3 itu kepake semua waktu saya kerja di stasiun TV jadi pembuat dokumenter. Sekarang saya kerja di branding sebuah perusahaan dengan skill ilmu komunikasi yang saya pelajari di kampus maksimal 3 jam per-hari, dan sisanya saya belajar sambil main dan observasi sendiri.
Mantap emang memang ilmu komunikasi itu ilmu yg dibutihkan jaman2 ini karena gak bisa digantikan sama mesin, saya dulu ipa sekarang kuliah pertanian, gak diajarin komunikasi ya saya rela bayar mahal ke udemy buat belajar ilkom, heheh
Hehe....saya dulu IPA pindah ke IPS karena lebih asyik di Sejarah dan Geografi, giliran tamat, saya kerja di bidang industri Kimia di research & development, sehingga paralel cari kuliah jurusan teknik. Adaptasi nya cuma 2 : Logika dan Bahasa. Logika untuk mempelajari Eksakta, dan Bahasa untuk mempelajari Jurnal, Paper dan literatur yang kebanyakan dalam bahasa asing.
Saya dulu Pendidikan SD baru diajarkan Baca, Tulis, Hitung Dan Bahkan Silsilah Keluarga BUDI. Tapi Sekarang Adik Saya dituntut Untuk Sudah Bisa Baca dan Tulis Supaya Bisa Masuk Ke Pendidikan SD. Dan Yang Lebih Parah nya Adalah Sekolah Yg Ingin Dimasuki Adek Saya Adalah Tempat SD Saya Dulu.
Saya seorang guru, sy tidak memaksa anak2 harus nilai nya 100, harus hafal ini, hafal itu. Saya berusaha maksimal saja untuk mengajar. Memberi motivasi, supaya ada dorongan dari diri siswa sendiri untuk mau membuka hatinya mempelajari pelajaran saya. Guru tidak ada yg sempurna, anak-anak pun begitu.
akhirnya saya sampai juga di epidode ini..... hehehehehe saya juga berprofesi jadi guru(swata) saya sedikit punya kesimpulan ..... sjak nenek kakeku mengenyam sekolah... hingga saat ini.... beberapa hal ada kesamaan... walaupun sudh ganti cover ....yaitu. 1. sekolah formal itu lebih banyak ketitipan doktrin negara yang bersifat politis 2. Sekolah formal itu Terlalu PD ... dng budaya kearifan lokal bahwa anak 2x indonesia itu lbh mandari jiwanya .... walaupun pendidikan formalnya tidak sejalan dengan karirnya(kesuksesannya nanti) 3. Menentukan masa depan itu....yang paling menentukan adalah pada pendidikan sekolah menengah .....keatas..... 4. Sebagian ada yang beranggapan pendidikan formal itu tidak penting... yang terpenting adalah pendidikan moral dan akhlak.... yang baik.... makanya pilihan lainnya adalah dng di masukkan ke pondok pesantren....
Menurut saya pribadi ,boleh saja masuk pesantren namun hanya di menengah pertama , kebanyakan yang sampai lulus menengah atas setelah nya mereka tidak tau mau ngapa2in , bahkan banyak yang bermalas2an dan tidak memiliki ambisi , ini menurut pandangan kacamata saya
@@auliaurrahman2644 Sama Insecure kalo dekat Perempuan, Pengalaman Saya Lulusan Boarding sampai SMA, Pas masuk Kuliah Pasti Kelas nya Laki2 dan Perempuan nyampur, Nah Rasanya tuh kayak Grogi gitu pas dekat Perempuan
mau cerita pengalaman, saya cuma ngajar eksul disekolah. Awalnya saya fokus ngajar dan tanpa ribet. Bnyak anak2 yg senang latihan. Tapi setelah saya ikut kegiatan 'Pelatihan' memang pada awalnya saya diajarkan ttg metode mengajar dsb tapi setelah selesai pelatihan saya malah disuruh mangajarkan admnistrasi mengajar yg cukup menyita waktu. Akhirnya anak2 malah mengeluhkan karna kata mereka 'latihan tidak se asyik dulu'
mulai dari generasi kita harus ada perubahan, agar anak cucu kita bukan cuma jadi budak otoriter sistem pendidikan yang konyol, kalau gini terus indonesia emas 2045 cuma WACANA 🤧
saran saya untuk dunia pendidikan indonesia,khususnya SD sebaiknya fokus mngajarkan tata krama dan menghilangkan budaya kekerasan(aku dulu prnah mengalami dipukul bahkan di tampar guru pake buku paket matematika dasar karena katanya tidak memperhatikan saat pelajaran, pdhl jg prestasi slalu 3 besar di kelas). semoga generasi anak-anak kita sekarang tidak mengalaminya.
Dan gw dulu pernah digeplak bapak gw sendiri gara gara gw suka ngegambar trus dimarahin ma bapak gw katanya "ngapain kamu malah ngegambar blajar mtk dulu yg bener liat tuh anak tetangga bla bla bla" sampai dirobekin gambaran gw
Dulu gw suka nggambar. Pas SD pernah nggambar stickman (manusia lidi) trs saya bikin komik. Sy smp pake pulpen berwarna biar lebih colorful😂. Sbnrnya komik itu udh selesai trs saya memperhatikan pelajaran. Tapi temen saya minjem, malah ketahuan guru. Temen saya bilang kalau ini punya saya. Guru saya malah bilang kalau ini menghabiskan SDA, mengejek saya dll😢. Trs sy jd sedih dan stlh itu saya ga pernah menggambar lagi sampai skrg, palingan cuma kalo ada tugas disuruh menggambar aja. Skrg saya udh SMA
Puji Tuhan, pak guru, saya dulu sempat mau menyekolahkan anak saya di Indonesia, namun setelah survey dari pelbagai aspek, akhirnya dia saya sekolahkan di kampung halamannya, di ranwick australia, puji Tuhan, saya pernah ambil S1 di Undip selama 4 tahun, ya mohon maaf memang sangat berbeda dari tempat saya, ternyata masih belum berubah sampai sekarang, untuk aspek pendidikannya, semoga pemerintah memikirkan hal itu dengan sungguh dan bijak, orang Indonesia baik baik, untuk para orang tua mungkin lebih care lagi terhadap masa depan anaknya, di kesampingkan dulu egonya, suatu saat pasti anak kalian bisa membanggakan kalian. Percayalah pada kemampuan dan bakat yang diberikan Tuhan terhadap anak anak kalian. Semoga Tuhan memberkati Indonesia, amen
Saya pernah bawa murid saya ikut lomba robotik SD sampai ke Jogja & Surabaya atas inisiatif sendiri, biaya sendiri. Orang tuanya yang susah payah belajar. Anak tinggal main. Kalo bawa nama sekolah ribet, harus ada proposal undangan lomba, harus menang, kalo menang hadiahnya buat sekolah, guru yang mendampingi harus guru pilihan sekolah, ortu gak boleh ikut. Padahal bocah bisa menang satu sesi aja udah seneng banget😀
Saya setuju, guru di sini kebanyakan di beri tugas administrasi sampai sampai murid gak keurus, nanti ujung ujungnya nilai di rekayasa biar kelihatan berhasil, pdahal kemampuan gaka ada. Saya berani ngomong gini karena saya sendiri seorang guru.
Jujur aku setuju pak guru, buat apa belajar kalau kita tidak bahagia+nggak butuh lebih baik belajar apa yg dibutuhkan saja. Banyak anak yg harus kehilangan apa yg mereka sukai contohnya kyk saya yg suka nggambar tapi dimarahin trus sama guru dan ortu meskipun saya bagus di bidang akademik tapi saya nggak bahagia, andai saya diizinin nggambar mungkin masa kecilku bahagia.
Mulailah menggambar sekarang. Tunjukkan pada dunia dan orangtuamu bahwa kamu bisa hidup dari menggambar. Orangtua hanya pingin lihat kamu punya uang, punya rumah dan punya mobil, agar mereka bisa membanggakanmu di hadapan para tetangga. Mulai sekarang, menggambarlah, walaupun harus sembunyi-sembunyi. Lalu upload gambarmu ke website-website Microstocker seperti ShutterStock, Freepik, EyeEM, GettyImages, AdobeStock, GraphicRiver, dan masih banyak lagi yang lainnya. Jangan pernah menyerah! Lakukan terus, sampai kamu bisa beli rumah dan mobil dari hasil penjualan gambar-gambarmu di website-website yang sudah aku sebutkan! 😎
Dulu gw suka nggambar. Pas SD pernah nggambar stickman (manusia lidi) trs saya bikin komik. Sy smp pake pulpen berwarna biar lebih colorful😂. Sbnrnya komik itu udh selesai trs saya memperhatikan pelajaran. Tapi temen saya minjem, malah ketahuan guru. Temen saya bilang kalau ini punya saya. Guru saya malah bilang kalau ini menghabiskan SDA, mengejek saya dll😢. Trs sy jd sedih dan stlh itu saya ga pernah menggambar lagi sampai skrg, palingan cuma kalo ada tugas disuruh menggambar aja. Skrg saya udh SMA
Saya pernah punya pacar yang pernah bekerja di perusahaan asing dibidang teknologi dan pelayanan untuk keperluan oil and gas industry di riau, mereka mempekerjakan orang Amerika sebagai field managernya dan insinyur Indonesia sebagai operator lapangan. Dia bilang kalau insinyur Indonesia jauh lebih mahir dalam mengidentifikasi tempat yang banyak sumber minyaknya dan cekatan dalam keahlian teknis lainnya di lapangan. Orang bule hanya menang di rasa percaya diri yang tinggi dan communication skill yang baik. Itu karena sistem pendidikan mereka mengajarkan mereka untuk membaca buku di rumah lalu setelah selesai mereka disuruh menceritakan ulang di depan kelas di depan banyak orang dengan begitu kemampuan kognitifnya dan communication skillnya terasah serta rasa percaya dirinya terbangun. So, when you learn english speaking skill and build up your self confidence, basically, you will be equal or even more superior than them. Sistem pendidikan yang baik akan menciptakan self-esteem dan self-image yang baik pula. Ini alasan kenapa anda tidak pernah melihat bule minta foto saat melihat orang Indonesia sementara orang Indonesia minta foto bareng saat melihat bule meski dia lebih gembel dan dengan noraknya posting di medsos untuk pamer. Inferiority complex bangsa ini tidak kunjung sembuh dari dulu.
Saya sekolah sd, smp, sma, kuliah, otak saya gitu-gitu aja. Tapi setelah menonton video ini entah kenapa otak saya serasa terbuka lebar seluas ruang angkasa yang tiada batasnya 🥲 Thank u guru gembul 🙏
hahaha......betul banget pak gembul ... saya guru BK SMK di Malang, ahirnya uneg2 saya selama ini tersampaikan oleh penjelasan guru gembul...terimakasih baraya
Benar , makanya saya secara pribadi tak pernah menganggap guru sebagai pahlawan kecuali guru yg mengajari aq membaca dan menulis aja dan guru yg bisa buat aq menjadi bisa, mis. Guru musik , guru pengajar bahasa yg tidak kuketahui ,
Pendidikan dan kesehatan adalah Tolak Ukur majunya suatu bangsa (negara) jika ingin negara ini maju maka perbaikilah Sistem Pendidikan agar menghasilkan SDM yang bermutu di masa depan
alhamdulillah saya mulai menerapkan hal itu...saya biarkan anak anak saya memilih apa yg menjadi passion mereka...saya dukung itu... jika nilai raport anak anak saya ada yg jeblok..ya saya bisa memakluminya..biasanya saya hanya menanyakan..apakah anak saya tidak menyukai pelajaran itu??? nah kemudian saya kasih perhatian dan bantuan dalam belajar mata pelajaran yg tdk disukai nya...syukurlah ...it work...
Keresahan saya sebagai siswa terhadap pendidikan Indonesia yang sudah lama tersimpan, akhirnya tersampaikan oleh Guru Gembul, terimaksih. Please, next bahas tentang cara memperbaiki pola fikir, tips-tips berinteraksi, dan belajar apapun dengan efektif.
Saya sebagai guru juga merasakan hal yg sama. Pelatihan guru malah berkutat dg bahasan tentang bagaimana guru bisa menunjang akreditasi sekolah melalui berkas administrasi yang bertumpuk2. Bahkan pengadaan workshop itupun menjadi salah satu poin penilaian akreditasi sekolah. Sangat tidak esensial untuk tujuan pendidikan itu sendiri
Inilah kenapa orang sukses di indonesia masih minim, karena mereka membenarkan kebiasaan, bukan nya membiasakan kebenaran, dan sulit menerima pemikiran dan gagasan baru, parahnya para pemimpin sudah mengetahui itu semua tetapi tetap menjaga tradisi untuk rakyatnya tapi mengajarkan kebenaran untuk sanak keluarga nya saja
Aku punya anak aku malah masa bodoh dg prestasi akademik. Bahkan seandainya gak naik kelas pun mending keluar aja ketimbang di hate speech "bodoh". Satu2nya fungsi sekolah buat anakku cuma bersosialisasi sama temen dan kegiatan extracurricular. Pelajaran kelas mau dia senang atau malas aku biarin. Bahkan bilang sama gurunya gak usah dipaksa klo emang gak mau belajar pelajaran sekolah. Bagiku namanya belajar konsepnya simple 1. Yg sesuai minat sama bakat aja diexplor dia sendiri aku cuma dukung, sedang ilmu lain dipelajari alakadarnya sebatas menambah wawasan 2. Pengalaman jauh lebih baik dari pada belajar di kelas.
Di Jepang pelajaran nomer sekian,dan nomer pertama adalah sopan santun,tata Krama,di siplin,diajarakan kebersihan,diajari antri,Sampek di ajari cara buang sampah pada tempatnya
Saya punya bakat menggambar dari kecil Dulu waktu masih SD saya gambar Naruto di belakang buku tulis saya, Itu ketauan sama guru, gambar itu di sobek dan disumpel ke mulut saya, sampe detik ini, saya ga bisa lupa kejadian itu Walau akhirnya pun, income saya hari ini dari gambar yg saya jual diluar negri
Kalau saya sih salah satu korban 'pembunuhan bakat' oleh guru sd saya. Pas sd dulu, saya jago banget gymnastic dan itu saya pelajari otodidak dengan melihat gambar. Tapi saat salah satu guru saya tahu, saya malah dicemooh dan dikata2in. Saya malah dibilang "kamu ngapain kayang salto2 begitu?! Kamu pikir kamu bakal sukses dengan itu?!", dan sejak itu saya selalu diberi tugas yang banyak yg 'mungkin' untuk mencegah saya berlatih gymnastic lgi. Emang bener2 sejak itu saya jdi terhenti latihan2nya, sampai akhir masa sd saya, saya gk bisa melakukan gymnastic lgi.
jadi inget om ded bilang "anak gue ikut ujian renang di sekolah, tapi gk bisa jadi yg terdepan. gue tetep selamatin dia 'hebat kamu'. ehh ada ortu di sebelah bilang 'anak om gk terbaik kok bangga bgt sih' gue timpalin 'dia bahkan tak jago renang, tapi bisa melakukannya, dan saya bangga dengan itu'" sejak saat itu saya jadi paham menjadi ortu yg ideal seperti apa, seenggaknya dari hal2 yg kecil
Enam tahun kita "belajar" bahasa inggris di sekolah... bahkan lucunya di kuliah saya juga tetep ada, hal yg sama sekali nggak ada relevansinya dgn jurusan. Trus sampe sekarang tetep nggak bisa ngomong dgn bhs inggris, hal yg terjadi thd sekian besar prosentasi orang Indonesia. Sudah begitu kondisi/pola bejar ini tetap berlanjut... bukan lagi ironi sih, tapi sangat aneh... keanehan yg dilestarikan...
Luar biasa ulasannya pak guru,itulah mental bangsa kita yg hy bangga dgn prestasi dpt rangking di kelas,dn hampir lupa ttg ajaran ttg sikap prilaku murid. Bagaimana saling menghormati hak org lain,bgm hidup bersih dan sehat,bgm menjaga lingkungan dgn buang sampah pada tempatnya,bgm menghormati org yg lebih tua,bgm menjaga sikap,bgm meminta maaf,bgm mengakui kesalahan,bgm budaya antri dan tidak rebutan dll,ini yg sering terlupakan untuk di terapkan sejak dini.mksh pencerahannya pak guru 👍
Manurut saya karena masalahnya kompleks . 1. Tenaga pendidik repot dengan hal-hal administratif, jadinya sulit fokus untuk membuat pembelajaran yang bermakna buat siswanya .. 2. Orang tua yang kolot taunya nilai tinggi = pintar secara akamedis = mudah mendapat pekerjaan . Padahal pendidikan lebih dari sekedar membuat manusia menjadi pintar Dan masih banyak lagi alasannya kenapa pendidikan di Indonesia lama majunya dan banyak hal2 konyol didalamnya .. Menurut saya sih hal terbaik yg bisa dilakukan adalah menyebarluaskan esensi dari pendidikan itu sendiri .. jadi orang tua tau alasan kenapa dia menyekolahkan anaknya , karena jika makin banyak yang sadar tentang esensi dari pendidikan, maka permintaan untuk dibuatnya kurikulum yang lebih baik akan meningkat ..
1. hyperparenting 2. belajar yg tdk dibutuhkan (halu) sejak usia dini 3. harus pandai di semua bidang 4. idem 2. membunuh naluri 5. ga belajar dr yg terbaik (australia, nz, sing) 15:36
Dan inilah MAKSUD dari segala paparan yg selama ini pak guru Gembul harapkan KPD segenap anak bangsa..... Bersatu dalam kegiatan nyata yg positif wahai ANAK BANGSA
ini persis obrolan dengan guru anak saya yang mengajar di sekolah alternatif. mengapa beliau tidak mau mengajar di sekolah konvensional. Semoga guru gembul bisa berkunjung dan berdiskusi dengan kita para orang tua di Rumah Belajar Ummasa, Bandung.
Indonesia sangat butuh dan perlu orang orang berpikiran kritis seperti guru gembul ini, saya yakin kalau di indonesia banyak yang berpikiran kritis indonesia akan menjadi negara maju, terima kasih guru gembul,cerdaskan bangsa indonesia
beruntunglah sekarang mendikbud nadiem makarim sedang gencarnya menerapkan merdeka belajar seperti yang disampaikan bapak ini, semoga lekas tercapai. ayo yang sudah nonton ini kita bantu menyukseskan merdeka belajar, sudah saatnya sekolah menjadi tempat meraih mimpi bukan tempat menghancurkan mimpi.
Semoga bapa nadiem tidak gentar untuk menerapkan programnya. Pasti banyak bgt nih orang tua jaman dulu yg gasuka bgt sama sistem pendidikan yg baru. Contoh waktu UN dihapuskan pro dan kontranya banyak sekali
2:04 di TK/PAUD diajak bermain saja. kalaupun mainannya berbentuk huruf dan angka, anak tidak diwajibkan menghafal nama huruf dan angka tersebut. ponakan saya tidak masuk TK/PAUD, mengenal huruf dengan sendirinya karena sering bermain game komputer yang kendalinya memakai huruf dan angka. karena seringnya melihat huruf dan angka di keyboard, lama-kelamaan jadi hafal bentuk dan namanya, (terbatas pada huruf kapital dan angka 0-9). yang mengejutkan, kalau dia lihat gabungan huruf konsonan dan vokal, bisa mengejanya sendiri. entah siapa yang mengajari, kemungkinan memperhatikan saat kakaknya yang di SD sedang belajar membaca. 15:11 paradigma tupoksi guru di Indonesia sudah musti diubah. jangan terlalu dibebani tugas administratif. pembuatan RPP dan sebagainya lebih baik dilakukan oleh asisten guru (bisa diambil dari mahasiswa tingkat akhir fakultas pendidikan). selain magang sekaligus membantu memperlancar tugas guru inti di sekolah. NB: gaji guru harus menarik minat para orang cerdas dan pandai mengajar dan mendidik. juga seleksi guru harus dilakukan secara jujur sehingga hanya yang benar-benar berkualitas yang diluluskan. fenomena sekarang ini, kebanyakan guru dulunya siswa dengan peringkat menengah di sekolahnya.
Alhamdulillah ank sy sekolah TK dan SD dr sklh alam,jd ketika dia besar dia pintar berbhs Inggris,mengaji dan pelajaran MTK direalisasikan dng jualan,bakar ank pun mudah di lihat Krn mereka TDK melihat nilai dan rengking, sekolah alam belajar disn sesuai kebutuhan,ank happy disklh
Sepakat 100%... Dan sy merasakannya, baik sbg org tua maupun sbg tenaga pembimbing di salah satu kursus matematika & b. Inggris (K*M*N)... Bagaimana beban sekolah anak2 begitu berat dari tahun ke tahun... Bahkan bila dibandingkan dg saat sy sekolah dl, meskipun msh setali tiga uang, namun sy merasakan sisi ke-kanak2-an sy pd saat itu masih "tdk tll terusik"... Contoh: Sy baru bisa membaca, menulis, dan berhitung pd kelas 1-2 SD dg cara yg sangat sederhana dan "masih lumayan menyenangkan"... Dan pd kelas 1-2 SD pd masa itu, sy dkk malah lbh ditekanka bukan pd kemampuan akademis, tp lbh kpd pendidikan moral indvidu dan sosial, spt, mejaga kebersihan diri (kuku tdk boleh panjang, merapikan kelas sblum pelajaran, berbaju rapi saat masuk dan pulang sekolah, dsb.)...atau bagaimana belajar bersosialisasi dg sering belajar kelompok di luar kelas, melihat lingkungan dsb...termasuk bagaimana bersikap sopan santun kpd guru dan org tua serta org yg lbh tua...serta belajar mencintai negara dan bangsa... Skrg... Anak2 yg msh TK A, tdk akan masuk TK B, bila belum mengenal abjad, angka, dll...gak bisa masuk SD kalo ga bisa calistung... Bahkan di kelas 1 SD sudah ada pejaran bahasa Inggris yg menurut sy jg SUDAH BUKAN PENGENALAN DASAR berbahasa Inggris (mengenal banyak kosa kata dlm bhs Inggris spt di kelas 1 SMP di jaman sy sekolah), tapi malah sudah semi-advanced, di mana anak sudah harus bisa belajar menyusun kalimat dlm bahasa Inggris... Tidak ada penjelasan penggunaan kata penghubung "a" atau "an" sblum sebuah kata benda, atau penggunaan kata "the"... Bahkan tidak ada pengajaran & penjelasan bagaimana melakukan pengucapan kata2 dlm bahasa Inggris sbg BASIC UTAMA dlm belajar bahasa Inggris... Dg kata lain, anak kelas 1 SD skrang justru diajarkan dg pelajaran 1 SMP++... Akibatnya....sangat banyak anak2 setingkat SMP dan (bahkan) SMA yg masih salah dan bahkan gaguk dlm membaca kata2 dlm bahasa Inggris... (misal: "cat" yg seharusnya dibaca "ket", malah dibaca "cat" dg lafal indonesia)... Kadang sampe kasian melihat anak2 sy sendiri maupun bbrp anak didik sy lainnya yg mereka sll terlihat spt tertekan tiap kali pulang skolah... Smg suatu saat negara kita bisa sgra memperbaiki kualitas pendidikannya...aamiin....
Semoga anak" saya dan semua generasi yg akan mendatang akan merasakan sistem pendidikan yg lebih baik dari yg sekarang Dari: Korban Kekonyolan Sistem Pendidikan Indonesia
Jangankan di Indonesia, di jerman saja yang notabenenya sebagai negara maju di segala bidang, System pendidikannya hampir sama dengan di Indonesia. Home schooling pun tidak diperbolehkan,.. saya dan istri saya berapa Kali harus berhadapan dengan pihak sekolah dan bahkan harus ke pengadilan melawan dinas pendidikan di daerah tempat kami tinggal karena kami tidak mau mengikuti System pendidikan di sana yang menghomogenisasi anak2. Untungnya kami menang di pengadilan. Dan sampai sekarang kami tidak pernah memaksa anak2 kami untuk setiap hari pergi ke sekolah. Mereka kami perbolehkan pergi ke sekolah kapan mereka mempunyai niat untuk sekolah. Dan itu terbukti, anak perempuan kami yang sekolahnya mungkin 2 atau 3 Kali dalam seminggu dan terkadang satu minggu ga ke sekolah, pass saaj ikut tes nilainya Bagus semua tidak ada nilai 3... semua 1 atau 2. Dan itupun membuat wali kelasnya heran. Intinya banyak anak2 yang pergi ke sekolah hanya karena takut pada orang tua, takut dimarahi guru, takut menjadi outsider, padahal saat mereka di sekolah tak ada mata pelajaran yang bisa diserap dengan benar, karena mereka belajar dibawah paksaan, bukan belajar dengan kesadaran dan kesenangan.
masyaallah ternyata aku seorang guru yg tercucuk olrh sistem...jika sostem pbelajaran d indo seperti disana alagkah bahagianya aku dan muridku...makasih gug3m atas pcerahanaya
Tambahan guru. Di di tempat saya ada bbrapa sekolah yang gurunya terlalu sibuk ikut campur urusan siswa. Saya pernah sendiri jadi saksinya. Saat ada anak bermasalah bukan di ajak diskusi di tempat khusu, malah di marahin di ruang T.U dan jadi tontonan dan lucunya guru2 lain ikut memarahi. Apa tidak pikir mental itu siswa hancur. Jangan salahkan kalo murid tersebut malah makin ngelawan. Karena malu di marahin di depan umum. Jan dulu menjadi seorang GURU karena panggilan. Jaman sekarang karena butuh pekerjaan.
Saya orang yang melawan kurikulum pendidikan, saat semua belajar kurikulum SMP saya malah belajar buku Teknik n sains dari luar negeri (buku & internet). karna kurikulum di indonesia tidak bisa memenuhi hasrat keingintahuan saya dibidang tersebut... #korbankurikulum #easykurikulum
PAUD dan TK itu hanya boleh bermain dan diajarkan cara bersosialisasi. Sekarang yg terjadi dipaksa membaca, menulis, matematika, bahasa inggris dan mengaji. Untuk urusan mengaji tentu banyak org protes. Tetapi jangan salah karena tidak sedikit guru ngaji mengajarkan kebencian pada anak2 TK.
"orang Indonesia terbiasa membenarkan kebiasaan dibanding membiasakan kebenaran." saya setuju dengan semua pendapat pak guru gembul di video ini, yang jadi pertanyaan saya adalah "apa solusi agar kita terhindar dari sistem pendidikan Indonesia yang pak guru rasa konyol ini?, selain harus pindah ke aussie atau ke finlandia?, atau mungkin pak guru ada rekomendasi sekolah yang pak guru rasa sistem sekolahnya 'tidak konyol' di daerah Bandung? " Terimakasih.
Kalo menurut saya sih harus di ubah dari segala aspek sih kak, dari mulai lingkungan diluar sekolah, keluarga orang tua, sekolah dan masih banyak lagi oiya pemerintah juga, ternyata orang orang maju adalah orang orang yang mampu membuat hal yang rumit menjadi sederhana dan terus dilakukan
Pak Guru hanya bertugas mengkritisi, sekedar memberi saran dan menasehati sistem pendidikan di Indonesia, bukan untuk mencari solusi. Yg bertugas mencari solusi adalah pihak terkait seperti Dinas Pendidikan, Menteri Pendidikan dan yg berwenang lainnya. Mereka wakil rakyat yg digaji rakyat untuk mengelolah dan mengatur bidang tersebut untuk jadi lebih baik,
Saya sangat bersyukur sih karena tipe Audiotori. Jadi pas SD-SMP cukup dengerin omongan guru dan udah paham, bahkan kadang juara kelas juga. Jadi sejak kecil gak pernah dipaksa belajar karena udah kelihatan bagus nilainya. . Tapi semenjak SMK dan bertepatan dengan K13, kurikulum ini rasanya bikin saya jadi terbelakang. Di saat yang sama saya juga baru nemu hobi baru, baca-tulis novel. Sehingga saat itu saya ga peduli sama mapel lain dan cuma fokus di bahasa Indo dan Inggris. Walau saat itu saya sering 3 besar (dari belakang) terus, tapi saya malah merasa lebih bahagia karena bisa fokus ke hal yang saya suka. Akhirnya saya saat ini lanjut ke kuliah Sastra, walau sering jadi candaan juga kerena dasarnya saya lulusan SMK Otomotif.
harusnya konten ini diarahkan 1. ke badan akreditasi, mereka yang bikin penilaian apakah sekolah itu baik/buruk 2. DPR, UU sisdiknas menyebut ekspilisit semua pelajaran yang harus diajarkan 3. Kemendikbud, tentu saja sebagai pelaksana pendidikan, termasuk Kemenag
Mustahil rasanya jk guru2 tidak tahu apa yg disampaikan pak guru gembul ini, sy kuliah di pendidikan diperkuliahan selalu diberi materi seperti yg diampaikan oleh pak guru gembul ini. Jd memang benar yg beliau katakan org indonesia biasa membenarkan kebiasaan bkn membiasakan kebenaran, krn sebenarnya mereka tahu tpi tidak mau tahu dlm prakteknya.
bukan tidak mau tau sbnrnya pak,krn saya pny teman yg seorang guru yg mempraktekkan cara belajara yg sama sekali beda cara mengajar konvensional yg kita alami dulu.dia sering mengajak muridnya keluar kelas melakukan praktek pembelajaran. tp melakukan itu semua tu pasti capek&mngkin tdk disukai guru2 yg lain.jd mngkin jika ada guru muda skrg yg masih melanjutkan pembelajaran konvensional mngkin krn dia nyaman dg pembelajaran yg spt itu atau kalau tidak ya takut di jauhi atau jg krn fasilitasnya yg ga ada.
Saya sangat setuju dengan pernyataan anda. Saya tergolong siswa berprestasi di jaman sekolah, namun saya sangat kesulitan mencari figur mentor atau guru panutan yang bisa mengimbangi rasa ingin tahu saya. Semoga di masa generasi-generasi setelah saya hal tersebut tidak terjadi.
Pak Nadiem tolong tonton Pak Gembul ... Pngen studi banding ke Aussie 😅 keren sprtinya disana... Sy jg sedikit2 blajar psikologi biar enak gtu nyampaikan materi ke anak.. Hehe
Pengen banget ke luar negeri, setidaknya Australia. 😂 Soalnya, bahasa Inggris di sana hukumnya wajib, apalagi bahasa Inggris adalah pelajaran kesukaanku. Ya, meskipun di sana saya mesti cebok pake' tisu rol. 😂 🧻
kalo liat video ini jadi ingat saya sewaktu smp dan sma, masih idealis idealisnya, dan setelah kuliah sadar, banyak kawan saya yg idealis di kuliah aja ga bisa ngerubah apa-apa, apalagi saya dulu, di mata guru mungkin hanya bocah yg baru idealis
Kayanya seru banget kalau Pak GG jdi mentri pendidikan di indonesia, kemudian merombak segala bentuk kekonyolan di dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Anak paman sya pada pinter bisa kuliah ke luar negeri dengan beasiswa sya tanya bagaimana cara mendidikya dia hanya bilang pas waktu usia dini biarin aja dia bermain dengan imajinasinya kita sebagai orang tua hanya mantau aja jangan di paksa keras untuk bisa calistung biarkan dia belajar interaksi sosialnya kepda lingkungan sekitarnya
Trimakasih penjabaranya.. krn sy gk masuk ke unif keguruan. Ak coba buka pengajaran tujuanya untuk mendidik anakku sendiri. Optimis aku. Moga thn ini dan thn setelahnya pendidikan indonesia 2023 bisa lebih bagus..
Semoga dengan kritik2 seperti ini bisa menjadi perbaikan untuk semua pihak terutama dinas pendidikan,karena perlu di catat saat seseorang masuk dunia kerja bukan teroti2 hafalan yg sebenarnya ada di buku2 bahkan di internet, tp teori yg dapat dipraktekan dan berguna di masa depan.karena di dunia kerja bukan prosesnya yg berbelit belit lihat tp hasil akhir yg dicapai.
Sedikit kilas balik saat saya belajar di sekolah dasar dahulu. PR selalu dikerjakan, Ulangan selalu nilai bagus. Pelajaran apapun, suka nggak suka harus dipelajari (baca: nilai bagus). Ternyata semua bukan berasal dari rasa ingin tahu yang tinggi. Rata2 karena saya takut dipukul. Ya. Dipukul! Fuck!
@@KokoStarezta Bagus gan.... let it go. Dan jadikan pembelajaran buat kita dalam mendidik anak. Ada film bolywood india yg menyentil masalah ini. Judul film nya "3 IDIOTS". Meskipun latar belakang ceritanya saat kuliah, tapi moral ceritanya masuk semua jenjang pendidikan. All is well....
Saat saya menasehati guru saya yang killer supaya jadi orang yang fun biar parah murid belajarnya senang, beliau berkata" kamu gak serius sama pelajaran saya,kalo gak serius gak usah masuk ya" 🙂
Tinggalkan kebiasaan lama saling cari. ....siapa yg salah...berubah ke cari solusinya....dan sampaikan dg persatuan....segenap anak bangsa.... berhentilah mengeluh dan berbuat lah positif yg NYATA salah satunya bersatu menyuarakan.... aspirasi dan Bersatu membenahinya bersatu mengontrol pelaksanaannya....ini merupakan sumbangsih positif utk kebaikan bangsa.....
5:32 Dan menurutku ini berdampak kurang baik untuk saat ini. Teman-temanku saat presentasi bilang kalo mereka maunya baca, karena mungkin mereka nggak mau ribet harus ngehafalin Padahal sebelumnya aku bilang, pahamin konsepnya, nanti saat ngejelasin pake bahasa sendiri-sendiri aja biar gampang, atau pake pendapat kalian juga bisa Tapi mereka tetap nggak mau ribet, bilangnya "toh sama gurunya juga boleh bawa buku kok" Dan yang aku bingungin juga, kenapa guruku malah membolehkan kita membawa buku saat presentasi Jadi, tujuan dari diadakannya presentasi itu buat mengungkapkan gagasan/ide kita, atau cuma buat ngisi nilai dirapot doang
Pendidikan di Jepang bisa buat pembelajaran di sana anak TK sampe SD lebih mengutamakan pendidikan etika..disiplin..gotong royong (menyiapkan makan siang sama2) hormat sama orang yang tua dan yang penting juga banyak pendidikan dari permainan indoor maupun outdoor, hasilnya ketika sudah besar mereka sudah terbiasa dan menjadi orang yang tau aturan..disiplin..dan ber-etika. Contoh gampang gw liat dari anak TK sampe orang tua dari orang kantoran sampe anak2 metal/punk pada buang sampah di tempatnya..woow salut gw.
Miris disekitar saya sekolah tidak mempraktekan membuang sampah pada tempatnya, disamping sokalh dasar sampah berserakan ,seperti tidak ada tindakan dari para guru untuk membuat siswa siswinya mau membuang sampah pada tempatnya
Saya 14 kelas 8 dan merasakan hal ini, saya ingin merubah tapi saya sadar akan umur dan omongan saya pasti akan di hiraukan. Kakak saya psikolog saya sering sekali ngobrol bersama keluarga tentang hal ini, tapi tetap kakak saya hanya bilang sabar saja. Karna saya anak umur 14 tahun yang memiliki spesial case, simple nya mempunyai pemikiran yang lebih dari anak² lainnya. Dan saya akhirnya mempelajari tentang hal² seperti ini malah bukan pelajaran sekolah
Menurutku ini soal mindset masyarakat. Di negara maju, mereka berfikir mereka bisa sukses jika berfikir kreatif, maka proses belajar dibuat agar siswa kreatif. Kalo di Indonesia, kebanyakan berfikir, mereka bisa sukses jika bisa menjalankan perintah dengan benar, maka proses belajar dibuat untuk itu
Di dunia pendidikan ada dua mazhab : 1. Mengarahkan dan mendisiplinkan anak dalam suatu pembelajaran terlebih pada usia golden age. 2. Membebaskan dan mengikuti karakter anak dalam pembelajaran. Dan mayoritas sekolah kita mengikuti pola pertama. Salah satu dasarnya adalah (apalagi) sekolah swasta yang mengandalkan pemasukan dari orang tua siswa sehingga sekolah tersebut harus memamerkan keunggulan pembelajaran siswanya sebagai daya tarik dan promosi. Juga, keinginan para orang tua supaya anaknya cepat pintar. Alasannya : Udah bayaran masa ga kelihatan hasilnya..
Saya setuju banget pak. Berdasarkan hasil pengamatan saya, sistem pendidikan di Indonesia itu mengikuti ala Timur, yaitu belajar hampir semua hal, supaya bisa semua. Pernah juga saya bahas tentang ini dengan teman saya. "Kenapa sih kita harus belajar banyak hal? Padahal kan nanti kerja juga yang kepake cuman dikit." Ngobrol agak panjang, kesimpulannya adalah "supaya kalau gak dapet kerjaan 1, bisa ngelamar di kerjaan lain. Dengan kata lain, supaya lebih aman lah buat nyari kerjaan (bahasa gampangnya gitu)" Selain itu, menurut saya, sistem pendidikan di Indonesia secara tidak langsung "mendorong" siswa untuk menghapal materi lalu dilupakan setelah selesai ujian / lulus sekolah. Yang dimana hal itu tuh SAMA SEKALI tidak dapat dipakai di tingkat universitas maupun kerjaan. Lalu, sistem pendidikan kita itu menuntut menyelesaikan materi, bukan mematangkan pemahaman siswa, yang menurut saya ini SANGAT TIDAK SEHAT jika kita melihat dari sisi edukasi.
2:32 baru tau gw, dulu gw belum bisa baca waktu umur segitu, karna emang belum ada yg ngajarin, dan kebanyakan temen" gw udah bisa baca dan gw baru bisa baca pas umur 7 tahunan, dan apalagi gw pas SD sama sekali ga pernah belajar. Tpi sekarang SMA malah gw yg lebih pinter dari temen" SD gw (bukan semua temen sih, cowok nya aja).
6:00 Impact yang banyak juga dirasakan oleh anak-anak Indonesia (termasuk gw), menganggap ilmu MTK tidak berguna untuk kehidupan sehari-hari karena semasa SD selalu ditekankan untuk menghafal perkalian atau pembagian tapi tidak pernah sekalipun diberi tahu bahwa ilmu-ilmu yang seperti itu berguna untuk kebutuhan Arsitektur dan sebagainya.
Siapa disini yang selalu ngulang" Ini konten, ini channel bagus dan kritis kenapa subscribernya kurang ya, bantu up channel ini biar makin byk yg mengenal pak guru
Setuju pak guru. Anak kelas 1 MI ujian semester nya gila. Anak baru liat udah ngambek. Baru belajar alip ba ta, ujiannya udah arab semua tulisannya. Nanya ma tetangga yg guru smp, kata beliau "udah gak usah dipikirin, yg jelas tahun ini pasti naik kelas". Kata saya ya iya sih, tapi mbok yg manusiawi. Ini kelas satu esde. Bapaknya dulu baru bisa baca kelas 3....
"Terkadang peran orangtua terhadap anak di Indonesia sangatlah penting, tapi keterpaksaan anak untuk bisa menuruti keinginan orangtuanya menjadikan anak itu tersendat akan masa depan yang akan dia gapai." Lanjut Guru...
Saya setuju banget sama pak mentri yang pengin memperingkas sistem pendidikan di indonesia. Selain guru jajdi lebih mudah ngajarnya, siswa juga gak banyak beban pikiran
>12 tahun sekolah baru sadar selama ini cuma jadi budak akademik yg tanpa punya kebebasan... Selama sekolah rasanya ga jauh beda sama budak, sama monyet di topeng monyet, sama anjing di pertunjukan sirkus... Kita dituntut untuk bisa melakukan sesuatu hanya untuk orang lain senang, kalo kita ga bisa, hidup kita bakal tersiksa, bakal serba susah, minimalnya bakal kena marah... Kita sekolah tanpa pernah punys kebebasan bahkan untuk hal yg sederhana... Contohnya aja gaya rambut, rambut panjang sedikit aja gunting guru langsung bersambut, itu saja sudah menunjukkan siswa sama sekali tidak punya kebebasan, padahal kebebasan manusia saja adalah sebuah fitrah manusia itu sendiri... Bandingkan dengan Amerika, dan negara maju lainnya, mereka memberikan kebebasan belajar dan berekspresi bagi siswa siswanya selama sesuai dengan moral yg berlaku....
Sekolah Dasar adalah sekolah dasar, dasar dari sekolah-sekolah lainnya. Kalau masuk SD harus sudah bisa calistung, jangan disebut sekolah dasar lagi, tapi sekolah lanjutan 😂😂😂😂😂
12:23 saya pernah dengar penjelasan dari seseorang bahwa anggaran untuk sekolah kejuruan bisa 3-4 kali lebih banyak dari anggaran untuk sekolah umum. antara lain karena harus ada bahan dan alat praktek, bengkel kerja, dsb. pak Habibie (alm) pernah mengusulkan agar 70% SMA diubah menjadi SMK, tapi terkendala anggaran. juga, tim penyusun kurikulum pendidikan di Indonesia mayoritas dari pergurutan tinggi top di Pulau Jawa. mungkin karena itu, orientasi kurikulum terkesan Jawa sentris. contoh pelajaran sejarah kerajaan-kerajaan di nusantara, mayoritas isinya tentang sejarah kerajaan di Jawa. padahal, ada lebih dari 700 kerajaan di nusantara masa lalu. kemungkinan karena para penyususn buku teks itu rabun dengan sejarah kerajaan di wilayah luar Jawa. dampaknya, banyak siswa yang tidak tau kerajaan di luar Jawa, yang berdampak antara lain adanya persepsi sebagian besar warga di Jawa yang mengira di Indonesia Tengah dan Timur pasti mayoritas non-muslim. padahal, Indonesia Tengah dan Timur, itu mayoritas bekas wilayah kesultanan kecuali sejumlah wilayah tertentu misalnya Bali, Larantuka, Minahasa, dsb. :)
Alhamdulillah saya kuliah di salah satu univ swasta yg dosennya kebanyakan praktisi bukan akademisi jadi ketika di suruh persentasi.... Tulisan di powerpoint tidak boleh banyak slide harus inti nya saja sisanya kami sendiri yg menjelaskan
Sungguh beruntung murid2 anda pak, punya guru yg sangat inspiratif 😁. Semoga Indonesia segera bisa merevolusi pendidikannya kearah yg lebih baik. Tetap semangat membuat konten pak guru gembul 👍👍
menunggu standarisasi yang tepat untuk pendidikan anak Indonesia. Sistem akan ngikut, tenaga pendidik akan ngikut, sekolah akan ngikut. Pasti PR yg berat, tapi harus bisa.
Anak2 usia 5 sampe 10 tahun seharusnya cuma diajarkan 3 hal.
1.jujur
2.antri
3.buang sampah pada tempat sampah.
Gitu aja terus tiap hari sampe jadi kebiasaan.
Setelah itu saya yakin, 30thn kemudian negara indonesia akan maju.
Ingat,para pemimpin negeri ini yg sekarang,adalah buah dari sistem pendidikan 30thn yg lalu.
Sama tata krama juga
sama literasi juga
Intinya akhlak ya, jujur, antri, buang sampah pd tempatnya, bertanggungjawab, mandiri, amanah, belajar rapih, bagus banget nih kalo bgini
agak mirip jepang
@@teniotorez4501 Yoi betul, makanya jepang maju
anak diajarkan untuk menghapal, tidak diajarkan untuk berpikir, saya baru sadar waktu baru masuk kuliah, selama ini sekolah itu pendidikan yang salah
Emang polanya dibikin seperti itu supaya orang Indonesia dibiarkan tetap bodoh, ini jg termasuk apa yg diinginkan negara2 luar
@@toplespecah666 dan elu hasil pendidikan tersebut
Benerr bangett guruu
Hal yang paling konyol di pendidikan Indonesia itu ialah ospek yang aneh aneh, sebelum belajar kan kita harus belajar adab, sedangkan ospek-ospek di Indonesia gak ada adab
Nah iya, sama semacam mos dan sebagainya, kurang efektif kalo dibandingkan dengan tujuan kegiatan itu sendiri sebagai pengenalan lingkungan.
Tapi berkaca pada tahun ini (masa pandemi) kan mos hanya online, dan mungkin cuma 3 hari. Saya ngerasain (pendapat pribadi tentang situasi di lingkungan saya) kalo adik kelas yang mos online (2020) dibandingkan yg di mos offline (2019) itu jauh beda sikapnya,
Yang mos online entah kenapa agak lebih lancang daripada yg mos offline
Saya kurang tau apakah itu faktor individu atau karena ditiadakannya mos offline tapi perbedaannya terasa
Bukannya mendukung perpeloncoan di saat mos offline, tapi sebaiknya mos masih diadakan dengan tekanan yang cukup dan tidak berlebih
Setujuuu
@@iktwahyukrisnayana4277 OSPEK maupun MOS yang diterapkan di pendidikan Indonesia, bukanlah soal adab atau hal yang mendidik lainnya. MOS atau OSPEK di Indonesia lebih seperti Junior harus hormat setinggi-tingginya kepada Senior. Dimana senior tidak pernah salah, apapun alasannya senior tidak pernah salah. Kalaupun senior salah, akan kembali ke pasal satu bahwa senior tidak pernah salah.
Hal ini lah yang MUNGKIN menjadi salah satu alasan kenapa masih banyaknya perpeloncoan yang terjadi pada saat MOS atau OSPEK. Dimna mereka yang sebelumnya menjadi peserta OSPEK atau MOS, ingin merasakan menjadi senior yang dihormati atau istilah kasarnya balas dendam. Dan ini terjadi secara berulang-ulang.
@@dickykhusnaedy hmm.. saya bukan mendukung ospek/mod yg sekarang, tapi saya juga tidak mendukung kalo ospek/ mos dihilangkan.. jadi mungkin bisa dirombak sistemnya..
Pendapat saya lagi satu nih ya, pas saya mos dulu (bukan ospek nih) jarang kakak osisnya marah tanpa sebab (kecuali beberapa oknum yang jahil, itupun biasanya oknum itu kenal dekat sama korbannya) jadi karena menurut saya saat mos di sekolah saya, kakak osisnya tidak terlalu semena mena..
Hanya saja memang saat waktu makan siang (simbolis saja karena sebelum mos sore sudah pulang kerumah untuk makan) diberi waktu yang tidak banyak..
Tapi sekali lagi hal-hal itu menyenangkan untuk dikenang.. (menurut pengalaman pribadi)
Dan saya tidak ada keinginan untuk balas dendam karena saya tidak ada dendam :v
@@iktwahyukrisnayana4277 Yang mas bilang benar kok mas. Terkadang MOS atau OSPEK ada kenangan tersendiri ketika siswa baru menjalani program tersebut, baik itu kenangan buruk ataupun indah.
Tiap orang memiliki pendapatnya masing². Terutama perihal pro kontra program MOS atau OSPEK itu sendiri.
Kalau perihal sistem sih, menurut saya sangat sulit utk diubah. Karena biasanya MOS atau OSPEK itu tidaklah dijalankan oleh pihak sekolah atau kampus secara langsung. Pihak sekolah atau kampus hanyalah mengawasi saja.
Yang menjalankan program tersebut, jika MOS adalah OSIS, dan kampus adalah BEM/mahasiswa yang mau ikut jadi panitia (mungkin tiap kampus berbeda).
Jadi kemungkinan perpeloncoan tidak ada selama masa MOS atau OSPEK sangatlah kecil kemungkinan nya.
Itu opini saya pribadi loh yaa 😁
Contoh kecil aja lah di organisasi. Senior anda nyuruh anda guling2 buat kebaikan anda? Tidaklah. Ya karena dulu mereka digituin sama seniornya. "Membenarkan kebiasaan bukan membiasakan kebenaran"
Pendidikan kedinasan ya? 🙄😂
Kalau sekolah kedinasan kayak tni atau akpol sih nggak masalah
Karena mental mereka memang harus kuat
Kalau sekolah (misal) akuntansi suruh ikut ospek guling gulingan dilumpur buat apa?
Terus sampai dibentak bentak juga buat apa?
Ospek semacam itu emang nggak berguna, kecuali untuk sekolah kedinasan (tni polri)
iya wkwk gunanya begituan di pendidikan sipil buat apa coba
@aldy nugraha serius ngab
Tau nih kebiasaan kolonial malah dibawa sampe generasi z
"orang orang indonesia terbiasa membenarkan kebiasaan, bukan membiasakan kebenaran" makjleb bngt pak guru👍
Kejadian sehari hari;
-motor lawan arah (kenceng lagi jalannya muncul tiba2 ngagetin) & kolosal pula rame yang lawan arah
-muncul tiba2 nyebrang jalan (konyolnya raut wajah yang nyebrang menggambarkan; saya si lemah yang butuh jalan pintas yang menguntungkan kehidupan saya, berilah saya pengertian dengan memaklumi saya menyebrang ini)
Hestek kebiasaan yang dibenarkan
Anehnya sudah 3 th Guru Gembul belum juga mendirikan sekolah yg menurutnya bener itu sprti apa, utk membuktikan perkataannya ini bener
@@sanexanet8665 paham gak berapa biaya yang diperlukan utk mendirikan sebuah sekolah? 😂
@@sanexanet8665 guru gembul hanya bisa mengkritik untuk saat ini, peraturan Indonesia terlalu keras kepala, butuh power dan nama yang lebih besar buat bisa bangun sekolah seperti itu.
nggak asalan doang semudah bicara
Saya guru tk tp lulusan peternakan😂😂😂 sumpah ini menjadi lawakan saat semua orang tahu. Saya masuk tempat kerja saya itu kaget karena anak tk sudah hafal al mulk. dan anehnya mereka tidak menghafal. Jdi disekolah itu memiliki pembiasaan untuk masuk pagi agar anak2 mendengarkan gurunya menghafal surat pendek dan almulk. dan anehnya anak2 bisa hafal sendiri. Tolong saya sampai sekarang masih berdikir bahwa rppm dan rpph itu bullshit. soalnya ribet saya gak suka hal2 ribet. Dan suatu hari saya terpaksa harus memegang kelas. Saya berkewajiban membuat rppm dkk. Bhkan saya sampai sekarang masih malas membuat ataupun membacanya. nah karena saya mempunya pengalaman sebagai pendamping guru tk, dan melihat mereka cara mengajarnya itu menurut saya terlalu membosankan saya pun ngantuk melihatnya. Jadi saat berkesempatan menjadi wali kelas memegang kelas sendiri tanpa pendamping dan posisi masih single itu sebuah tantangan bagi saya. dan akhirnya saya selama memberikan anak2 kegiatan itu TANPA MEMBACA RPPM sama sekali. Yang penting minggu ini temanya A saya membuat kegiatan secara spontan atau bahkan saya bertanya kepada anak2 "dek kalian mau kegiatan diluar atau didalam kelas?" atau "dek kalian mau bermain tentang apa?". Dan kami pun bermain bersama kegiatan per individu sedikit tapi kegiatan yang mengandalkan kerja sama banyak. Dan alhamdulillah anak2 dikelas saya termasuk nurut2 dan kreatif. Bahkan ketika saya tidak tahu harus melakukan permainan apa mereka inisiatif mencari kegiatan sendiri entah menggambar atau menulis. 😂 Atau bahkan menggambar di buku menghitung ya tidak apa2 namanha anak2 wajar. Dan sampai sekafang rpph saya belum terpegang sama sekali padahal lagi libur juga. Tp ya pak gugel saya banyak menemukan wali murid yang memang memaksaka anaknya untuk bisa membaca. Brbeda saat anak2 mempunyai keinginan untuk bisa membaca mereka sangat mudah menghafal ini ba ini ta jadi bata. Klau anak yang dipaksa harus bisa membaca anehnya cenderung susah menghafal ini ba ini ta kalaj dibaca mereka suka mikir dulu. Saya pun tidak terlalu memakda anak2 untuk bisa mmbaca. Yang penting anak2 bermain senang bisa bersosialisasi dengan temannya dan mempunya rasa kepercayaan diri tidak minder serta kreatif. Susah nya pas pandemi ini.belajar lewat online berbeda saat bertemu langsung mereka bahkan lupa sama gurumya sendiri. Gimana coba solusinya? 😂😂😂 ya allah jadi curhat punten loh.
Paling parah sih,
Guru ngasih PR/Soal ke anak-anak di rumah di kirim pia WA.
Tapi yg pusing ngerjain & nyari jawaban Orang tua nya.
Secara anak" gak semua Punya smartphone apa lagi yg miskin.
& Orang tua pengen anak nya Punya nilai bagus.
Wah ada ibu lagi
Senasib nih sma istri saya hehe. Lulusan kimia jadi guru TK
Ternak anak orang ya bu jadinya 😂😂
Maaf ya sebelumnya Saya gag tahu tentang pendidikan. Tapi dilihat banyak anak2 sekarang dipaksa oleh orang tua atau guru. Saya khawatir nantinya kalau tumbuh dewasa tidak mengenal orang lain tidak bisa berbaur orang lain padahal budaya kita itu paling dihormati di luar negeri karena keramahannya. Saya khawatir pelajaran ini berakibat buruk di masa depan hilangnya budaya keramahan kita dan berbaur dengan yang lain. Saya ambil contoh ya di youtube orang lain di channel kak hansoel dia bersama temannya di korea membandingkan hidup di korea sama di indonesia lebih enak diindonesia karena waktu masih kecil di korea itu full waktu untuk belajar ini mengakibatkan tekanan sampai dewasa begitu pula dewasa sudah padat waktunya untuk kerja dan kurang untuk bermasyarakat. Ini mengakibatkan stress pada seseorang dan tingginya angka kematian di suatu negara. Ya tugas seorang guru dan ortu harus lihat anaknya apakah anak itu sanggup untuk belajar dan jangan memaksakan kehendak ortu atau guru ini berakibat buruk kedepannya seorang anak.
Setiap kali bicara soal PENDIDIKAN di Indonesia,...gue jadi MARAH-MARAH SENDIRI UJUNGNYA.
Pak Guru Gembul pun keliatan agak EMOSIONAL di ujung video ini. Sebelum liat video ini saya pun udah curiga bhw byk para GURU kita yg SIBUK SENDIRI..bukannya sibuk mendidik murid.
Autid
@@letergitic lah malah ngatain orang autis
guru SMA aja ada spesialisnya.. masak siswa dituntut pintar semua??? itu protes keras saya 18 tahun yang lalu..
mantap
Well murid tidak men grade nilai mereka sendiri kan, 1 guru mapelmu megang berapa kelas? 3-4 kelas? Kalau 1 kelas 30 orang, udah berapa orang untuk mengrade nilai mereka? Rpp, rpm, laporan ke kepala sekolah, sama pengawas? Murid kayaknya perlu ikut campur.
@@zbigbozbboy5245 nah kalo begitu kalo cita cita lu mau jadi TNI diajarin jadi tukang ukir kayu di smp gimana
Jadi gak guna tuh pelajaran
@@terminatorrazer3959 saya hanya memberitahukan kalau kewajiban Guru itu lebih banyak dari siswa, karena itu mereka hanya ngajar 1 mapel. Tuntutan Wali Murid, tuntutan Kepala sekolah, Tuntutan Dinas, tuntutan pemerintah pusat. jadi semacam kambing hitam dari System pendidikan Indonesia.
Tapi² jika tidak seperti itu, negara naga ga bakal bisa sehebat seperti sekarang ini kan?
Apa yang disampaikan guru gembul adalah sebuah terobosan besar bagi pendidikan di Indonesia. Tapi ya tau sendiri lah, guru2 banyak yang belum siap untuk itu. Tapi apa yang dilakukan mas nadiem saat ini sudah mulai menuju ke sana. Meski tidak mudah dan tidak bisa instan. Butuh proses panjang dan komitmen hebat
Bagus untuk nilai rapot
Jelek untuk nilai kehidupan
Pokoknya sebagian guru akan memberikan nilai bagus kalau orang tuanya sering ngasih sesuatu.
Makanya di Indonesia banyak anak bandel yang sukses setelah selesai sekolah 😂. Saya dulu sekolah masuk IPA. Begitu kuliah saya ambil komunikasi. Sebelum lulus saya ngobrol sama guru fisika saya. Katanya ibarat makanan, IPA itu makanan di atas meja. Karena pindah ke komunikasi, saya dianggap pindahin makanan itu dari meja ke lantai. Nilai saya selama di IPA jelek semua 😂. Padahal sebelum penjurusan saya jagonya di sejarah, geografi dan bahasa Inggris. Alhamdulillah 3 itu kepake semua waktu saya kerja di stasiun TV jadi pembuat dokumenter. Sekarang saya kerja di branding sebuah perusahaan dengan skill ilmu komunikasi yang saya pelajari di kampus maksimal 3 jam per-hari, dan sisanya saya belajar sambil main dan observasi sendiri.
Mantap bg
Mantap emang memang ilmu komunikasi itu ilmu yg dibutihkan jaman2 ini karena gak bisa digantikan sama mesin, saya dulu ipa sekarang kuliah pertanian, gak diajarin komunikasi ya saya rela bayar mahal ke udemy buat belajar ilkom, heheh
Hehe....saya dulu IPA pindah ke IPS karena lebih asyik di Sejarah dan Geografi, giliran tamat, saya kerja di bidang industri Kimia di research & development, sehingga paralel cari kuliah jurusan teknik.
Adaptasi nya cuma 2 : Logika dan Bahasa. Logika untuk mempelajari Eksakta, dan Bahasa untuk mempelajari Jurnal, Paper dan literatur yang kebanyakan dalam bahasa asing.
Saya dulu jago Geografi, sekarang jadi Dukun Primbon 😌
Saya dulu bercita-cita jadi owner perusahaan...
Sekarang saya jd tukang ojek
Sifat warga +62 = "membenarkan kebiasaan, bukannya membiasakan kebenaran" - (guru gembul)
Emang generasi2 dulu yg tolol2 itu harus diganti dengan orang2 seperti anda dan lainya yg memiliki pola pikir modern dan lebih pintar
Saya dulu Pendidikan SD baru diajarkan Baca, Tulis, Hitung Dan Bahkan Silsilah Keluarga BUDI. Tapi Sekarang Adik Saya dituntut Untuk Sudah Bisa Baca dan Tulis Supaya Bisa Masuk Ke Pendidikan SD. Dan Yang Lebih Parah nya Adalah Sekolah Yg Ingin Dimasuki Adek Saya Adalah Tempat SD Saya Dulu.
Saya seorang guru, sy tidak memaksa anak2 harus nilai nya 100, harus hafal ini, hafal itu. Saya berusaha maksimal saja untuk mengajar. Memberi motivasi, supaya ada dorongan dari diri siswa sendiri untuk mau membuka hatinya mempelajari pelajaran saya. Guru tidak ada yg sempurna, anak-anak pun begitu.
akhirnya saya sampai juga di epidode ini..... hehehehehe saya juga berprofesi jadi guru(swata)
saya sedikit punya kesimpulan ..... sjak nenek kakeku mengenyam sekolah... hingga saat ini.... beberapa hal ada kesamaan... walaupun sudh ganti cover ....yaitu.
1. sekolah formal itu lebih banyak ketitipan doktrin negara yang bersifat politis
2. Sekolah formal itu Terlalu PD ... dng budaya kearifan lokal bahwa anak 2x indonesia itu lbh mandari jiwanya .... walaupun pendidikan formalnya tidak sejalan dengan karirnya(kesuksesannya nanti)
3. Menentukan masa depan itu....yang paling menentukan adalah pada pendidikan sekolah menengah .....keatas.....
4. Sebagian ada yang beranggapan pendidikan formal itu tidak penting... yang terpenting adalah pendidikan moral dan akhlak.... yang baik.... makanya pilihan lainnya adalah dng di masukkan ke pondok pesantren....
Menurut saya pribadi ,boleh saja masuk pesantren namun hanya di menengah pertama , kebanyakan yang sampai lulus menengah atas setelah nya mereka tidak tau mau ngapa2in , bahkan banyak yang bermalas2an dan tidak memiliki ambisi , ini menurut pandangan kacamata saya
boro-boro pak
@@auliaurrahman2644 Sama Insecure kalo dekat Perempuan, Pengalaman Saya Lulusan Boarding sampai SMA, Pas masuk Kuliah Pasti Kelas nya Laki2 dan Perempuan nyampur, Nah Rasanya tuh kayak Grogi gitu pas dekat Perempuan
mau cerita pengalaman, saya cuma ngajar eksul disekolah. Awalnya saya fokus ngajar dan tanpa ribet. Bnyak anak2 yg senang latihan. Tapi setelah saya ikut kegiatan 'Pelatihan' memang pada awalnya saya diajarkan ttg metode mengajar dsb tapi setelah selesai pelatihan saya malah disuruh mangajarkan admnistrasi mengajar yg cukup menyita waktu. Akhirnya anak2 malah mengeluhkan karna kata mereka 'latihan tidak se asyik dulu'
mulai dari generasi kita harus ada perubahan, agar anak cucu kita bukan cuma jadi budak otoriter sistem pendidikan yang konyol, kalau gini terus indonesia emas 2045 cuma WACANA 🤧
saran saya untuk dunia pendidikan indonesia,khususnya SD sebaiknya fokus mngajarkan tata krama dan menghilangkan budaya kekerasan(aku dulu prnah mengalami dipukul bahkan di tampar guru pake buku paket matematika dasar karena katanya tidak memperhatikan saat pelajaran, pdhl jg prestasi slalu 3 besar di kelas). semoga generasi anak-anak kita sekarang tidak mengalaminya.
Yang paling w benci adalah gw ga suka kalau di tuntut Ama di bandingin sama anak org. Kek ga bersyukur banget orang tua nya 😔
Amin sama kayak pengalaman ku dulu
Dan gw dulu pernah digeplak bapak gw sendiri gara gara gw suka ngegambar trus dimarahin ma bapak gw katanya "ngapain kamu malah ngegambar blajar mtk dulu yg bener liat tuh anak tetangga bla bla bla" sampai dirobekin gambaran gw
@@wirmannwinters77 sad. Sorry kalau gw kasar. Tapi dari cerita ini ortu lu kek ga bersyukur
Dulu gw suka nggambar. Pas SD pernah nggambar stickman (manusia lidi) trs saya bikin komik. Sy smp pake pulpen berwarna biar lebih colorful😂. Sbnrnya komik itu udh selesai trs saya memperhatikan pelajaran. Tapi temen saya minjem, malah ketahuan guru. Temen saya bilang kalau ini punya saya. Guru saya malah bilang kalau ini menghabiskan SDA, mengejek saya dll😢. Trs sy jd sedih dan stlh itu saya ga pernah menggambar lagi sampai skrg, palingan cuma kalo ada tugas disuruh menggambar aja. Skrg saya udh SMA
Puji Tuhan, pak guru, saya dulu sempat mau menyekolahkan anak saya di Indonesia, namun setelah survey dari pelbagai aspek, akhirnya dia saya sekolahkan di kampung halamannya, di ranwick australia, puji Tuhan, saya pernah ambil S1 di Undip selama 4 tahun, ya mohon maaf memang sangat berbeda dari tempat saya, ternyata masih belum berubah sampai sekarang, untuk aspek pendidikannya, semoga pemerintah memikirkan hal itu dengan sungguh dan bijak, orang Indonesia baik baik, untuk para orang tua mungkin lebih care lagi terhadap masa depan anaknya, di kesampingkan dulu egonya, suatu saat pasti anak kalian bisa membanggakan kalian. Percayalah pada kemampuan dan bakat yang diberikan Tuhan terhadap anak anak kalian. Semoga Tuhan memberkati Indonesia, amen
Aamiin..
Sy setuju. Mari mengubah cara mengajar dan buat anak² kita jdi anak yg bahagia.
Saya pernah bawa murid saya ikut lomba robotik SD sampai ke Jogja & Surabaya atas inisiatif sendiri, biaya sendiri. Orang tuanya yang susah payah belajar. Anak tinggal main. Kalo bawa nama sekolah ribet, harus ada proposal undangan lomba, harus menang, kalo menang hadiahnya buat sekolah, guru yang mendampingi harus guru pilihan sekolah, ortu gak boleh ikut. Padahal bocah bisa menang satu sesi aja udah seneng banget😀
@@lailafirda2104 gay anjir liat pp nya sama tentang yt nya anjir jijik
@@irwans714 gay anjir gile liat tentang yt dua
@@riffannsy maaf? Kmu lagi ngomongin siapa?
Saya setuju, guru di sini kebanyakan di beri tugas administrasi sampai sampai murid gak keurus, nanti ujung ujungnya nilai di rekayasa biar kelihatan berhasil, pdahal kemampuan gaka ada. Saya berani ngomong gini karena saya sendiri seorang guru.
Jujur aku setuju pak guru, buat apa belajar kalau kita tidak bahagia+nggak butuh lebih baik belajar apa yg dibutuhkan saja. Banyak anak yg harus kehilangan apa yg mereka sukai contohnya kyk saya yg suka nggambar tapi dimarahin trus sama guru dan ortu meskipun saya bagus di bidang akademik tapi saya nggak bahagia, andai saya diizinin nggambar mungkin masa kecilku bahagia.
Mulailah menggambar sekarang. Tunjukkan pada dunia dan orangtuamu bahwa kamu bisa hidup dari menggambar. Orangtua hanya pingin lihat kamu punya uang, punya rumah dan punya mobil, agar mereka bisa membanggakanmu di hadapan para tetangga.
Mulai sekarang, menggambarlah, walaupun harus sembunyi-sembunyi. Lalu upload gambarmu ke website-website Microstocker seperti ShutterStock, Freepik, EyeEM, GettyImages, AdobeStock, GraphicRiver, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Jangan pernah menyerah! Lakukan terus, sampai kamu bisa beli rumah dan mobil dari hasil penjualan gambar-gambarmu di website-website yang sudah aku sebutkan! 😎
Dulu gw suka nggambar. Pas SD pernah nggambar stickman (manusia lidi) trs saya bikin komik. Sy smp pake pulpen berwarna biar lebih colorful😂. Sbnrnya komik itu udh selesai trs saya memperhatikan pelajaran. Tapi temen saya minjem, malah ketahuan guru. Temen saya bilang kalau ini punya saya. Guru saya malah bilang kalau ini menghabiskan SDA, mengejek saya dll😢. Trs sy jd sedih dan stlh itu saya ga pernah menggambar lagi sampai skrg, palingan cuma kalo ada tugas disuruh menggambar aja. Skrg saya udh SMA
Anak SMA dipaksa untuk menghapal hak Oktroi dan rumus CO2 + H3 tanpa tahu apa gunanya pada masa depan. 😥
Relate banget Kang Guru. Yang disanjung justru guru yang rajin ngerjakan administrasi tapi sering mengabaikan muridnya.
Saya pernah punya pacar yang pernah bekerja di perusahaan asing dibidang teknologi dan pelayanan untuk keperluan oil and gas industry di riau, mereka mempekerjakan orang Amerika sebagai field managernya dan insinyur Indonesia sebagai operator lapangan. Dia bilang kalau insinyur Indonesia jauh lebih mahir dalam mengidentifikasi tempat yang banyak sumber minyaknya dan cekatan dalam keahlian teknis lainnya di lapangan.
Orang bule hanya menang di rasa percaya diri yang tinggi dan communication skill yang baik. Itu karena sistem pendidikan mereka mengajarkan mereka untuk membaca buku di rumah lalu setelah selesai mereka disuruh menceritakan ulang di depan kelas di depan banyak orang dengan begitu kemampuan kognitifnya dan communication skillnya terasah serta rasa percaya dirinya terbangun. So, when you learn english speaking skill and build up your self confidence, basically, you will be equal or even more superior than them.
Sistem pendidikan yang baik akan menciptakan self-esteem dan self-image yang baik pula. Ini alasan kenapa anda tidak pernah melihat bule minta foto saat melihat orang Indonesia sementara orang Indonesia minta foto bareng saat melihat bule meski dia lebih gembel dan dengan noraknya posting di medsos untuk pamer.
Inferiority complex bangsa ini tidak kunjung sembuh dari dulu.
Saya sekolah sd, smp, sma, kuliah, otak saya gitu-gitu aja. Tapi setelah menonton video ini entah kenapa otak saya serasa terbuka lebar seluas ruang angkasa yang tiada batasnya 🥲 Thank u guru gembul 🙏
hahaha......betul banget pak gembul ... saya guru BK SMK di Malang, ahirnya uneg2 saya selama ini tersampaikan oleh penjelasan guru gembul...terimakasih baraya
Benar , makanya saya secara pribadi tak pernah menganggap guru sebagai pahlawan kecuali guru yg mengajari aq membaca dan menulis aja dan guru yg bisa buat aq menjadi bisa, mis. Guru musik , guru pengajar bahasa yg tidak kuketahui ,
Wah, saya aja bisa baca tulis diajarin kakak saya
Pendidikan dan kesehatan adalah Tolak Ukur majunya suatu bangsa (negara) jika ingin negara ini maju maka perbaikilah Sistem Pendidikan agar menghasilkan SDM yang bermutu di masa depan
alhamdulillah
saya mulai menerapkan hal itu...saya biarkan anak anak saya memilih apa yg menjadi passion mereka...saya dukung itu...
jika nilai raport anak anak saya ada yg jeblok..ya saya bisa memakluminya..biasanya saya hanya menanyakan..apakah anak saya tidak menyukai pelajaran itu??? nah kemudian saya kasih perhatian dan bantuan dalam belajar mata pelajaran yg tdk disukai nya...syukurlah ...it work...
Keresahan saya sebagai siswa terhadap pendidikan Indonesia yang sudah lama tersimpan, akhirnya tersampaikan oleh Guru Gembul, terimaksih.
Please, next bahas tentang cara memperbaiki pola fikir, tips-tips berinteraksi, dan belajar apapun dengan efektif.
anda ini apresiatif tapi sudahnya nuntut
jdi lu anggap guru gembul ini apa?
yang guru disini siapa sih?
@@sibayiajaib3954lah?
Saya sebagai guru juga merasakan hal yg sama. Pelatihan guru malah berkutat dg bahasan tentang bagaimana guru bisa menunjang akreditasi sekolah melalui berkas administrasi yang bertumpuk2. Bahkan pengadaan workshop itupun menjadi salah satu poin penilaian akreditasi sekolah. Sangat tidak esensial untuk tujuan pendidikan itu sendiri
I CAN RELATE !! 😭😭
😭😭😭
Inilah kenapa orang sukses di indonesia masih minim, karena mereka membenarkan kebiasaan, bukan nya membiasakan kebenaran, dan sulit menerima pemikiran dan gagasan baru, parahnya para pemimpin sudah mengetahui itu semua tetapi tetap menjaga tradisi untuk rakyatnya tapi mengajarkan kebenaran untuk sanak keluarga nya saja
Aku punya anak aku malah masa bodoh dg prestasi akademik. Bahkan seandainya gak naik kelas pun mending keluar aja ketimbang di hate speech "bodoh". Satu2nya fungsi sekolah buat anakku cuma bersosialisasi sama temen dan kegiatan extracurricular. Pelajaran kelas mau dia senang atau malas aku biarin. Bahkan bilang sama gurunya gak usah dipaksa klo emang gak mau belajar pelajaran sekolah. Bagiku namanya belajar konsepnya simple 1. Yg sesuai minat sama bakat aja diexplor dia sendiri aku cuma dukung, sedang ilmu lain dipelajari alakadarnya sebatas menambah wawasan 2. Pengalaman jauh lebih baik dari pada belajar di kelas.
Saluutt.. cukup gali potensi anak dan beri dukungan.. ini yg pngen sy terapin ke anak2 sy nanti
Di Jepang pelajaran nomer sekian,dan nomer pertama adalah sopan santun,tata Krama,di siplin,diajarakan kebersihan,diajari antri,Sampek di ajari cara buang sampah pada tempatnya
Simple kata : Indonesia dibiarkan tetap bodoh
Saya punya bakat menggambar dari kecil
Dulu waktu masih SD saya gambar Naruto di belakang buku tulis saya,
Itu ketauan sama guru, gambar itu di sobek dan disumpel ke mulut saya, sampe detik ini, saya ga bisa lupa kejadian itu
Walau akhirnya pun, income saya hari ini dari gambar yg saya jual diluar negri
Kalau saya sih salah satu korban 'pembunuhan bakat' oleh guru sd saya. Pas sd dulu, saya jago banget gymnastic dan itu saya pelajari otodidak dengan melihat gambar. Tapi saat salah satu guru saya tahu, saya malah dicemooh dan dikata2in. Saya malah dibilang "kamu ngapain kayang salto2 begitu?! Kamu pikir kamu bakal sukses dengan itu?!", dan sejak itu saya selalu diberi tugas yang banyak yg 'mungkin' untuk mencegah saya berlatih gymnastic lgi. Emang bener2 sejak itu saya jdi terhenti latihan2nya, sampai akhir masa sd saya, saya gk bisa melakukan gymnastic lgi.
jadi inget om ded bilang
"anak gue ikut ujian renang di sekolah, tapi gk bisa jadi yg terdepan. gue tetep selamatin dia 'hebat kamu'.
ehh ada ortu di sebelah bilang 'anak om gk terbaik kok bangga bgt sih' gue timpalin 'dia bahkan tak jago renang, tapi bisa melakukannya, dan saya bangga dengan itu'"
sejak saat itu saya jadi paham menjadi ortu yg ideal seperti apa, seenggaknya dari hal2 yg kecil
Enam tahun kita "belajar" bahasa inggris di sekolah... bahkan lucunya di kuliah saya juga tetep ada, hal yg sama sekali nggak ada relevansinya dgn jurusan. Trus sampe sekarang tetep nggak bisa ngomong dgn bhs inggris, hal yg terjadi thd sekian besar prosentasi orang Indonesia. Sudah begitu kondisi/pola bejar ini tetap berlanjut... bukan lagi ironi sih, tapi sangat aneh... keanehan yg dilestarikan...
sama, 12 tahun belajar basa inggris, sampai sekarang kalau ngomong sama bule masih planga-plongo😌
Yg penting nilai Bhs Inggris nya bagus semua biar pemerintah dan ortu senang..🤣😃😃
Luar biasa ulasannya pak guru,itulah mental bangsa kita yg hy bangga dgn prestasi dpt rangking di kelas,dn hampir lupa ttg ajaran ttg sikap prilaku murid.
Bagaimana saling menghormati hak org lain,bgm hidup bersih dan sehat,bgm menjaga lingkungan dgn buang sampah pada tempatnya,bgm menghormati org yg lebih tua,bgm menjaga sikap,bgm meminta maaf,bgm mengakui kesalahan,bgm budaya antri dan tidak rebutan dll,ini yg sering terlupakan untuk di terapkan sejak dini.mksh pencerahannya pak guru 👍
Manurut saya karena masalahnya kompleks .
1. Tenaga pendidik repot dengan hal-hal administratif, jadinya sulit fokus untuk membuat pembelajaran yang bermakna buat siswanya ..
2. Orang tua yang kolot taunya nilai tinggi = pintar secara akamedis = mudah mendapat pekerjaan . Padahal pendidikan lebih dari sekedar membuat manusia menjadi pintar
Dan masih banyak lagi alasannya kenapa pendidikan di Indonesia lama majunya dan banyak hal2 konyol didalamnya ..
Menurut saya sih hal terbaik yg bisa dilakukan adalah menyebarluaskan esensi dari pendidikan itu sendiri .. jadi orang tua tau alasan kenapa dia menyekolahkan anaknya , karena jika makin banyak yang sadar tentang esensi dari pendidikan, maka permintaan untuk dibuatnya kurikulum yang lebih baik akan meningkat ..
trus esensi pendidikan itu apa?
mencari pengetahuan suyapa kita bisa jadi tuhan?
1. hyperparenting
2. belajar yg tdk dibutuhkan (halu) sejak usia dini
3. harus pandai di semua bidang
4. idem 2. membunuh naluri
5. ga belajar dr yg terbaik (australia, nz, sing)
15:36
Dan inilah MAKSUD dari segala paparan yg selama ini pak guru Gembul harapkan KPD segenap anak bangsa..... Bersatu dalam kegiatan nyata yg positif wahai ANAK BANGSA
ini persis obrolan dengan guru anak saya yang mengajar di sekolah alternatif. mengapa beliau tidak mau mengajar di sekolah konvensional. Semoga guru gembul bisa berkunjung dan berdiskusi dengan kita para orang tua di Rumah Belajar Ummasa, Bandung.
Indonesia sangat butuh dan perlu orang orang berpikiran kritis seperti guru gembul ini, saya yakin kalau di indonesia banyak yang berpikiran kritis indonesia akan menjadi negara maju, terima kasih guru gembul,cerdaskan bangsa indonesia
beruntunglah sekarang mendikbud nadiem makarim sedang gencarnya menerapkan merdeka belajar seperti yang disampaikan bapak ini, semoga lekas tercapai. ayo yang sudah nonton ini kita bantu menyukseskan merdeka belajar, sudah saatnya sekolah menjadi tempat meraih mimpi bukan tempat menghancurkan mimpi.
Bisa beri artikel tentang itu? Ku mau liat juga
@@zamnonly oouh oke mas thanks infonya
Betul tuh, kuatkan bidang yg dikuasai. Yang lain kalau memang dibutuhkan nanti dewasa, ya tnggal dipelajari langsung
Langsung pas dibutuhkannya, bkn sblm.
Semoga bapa nadiem tidak gentar untuk menerapkan programnya. Pasti banyak bgt nih orang tua jaman dulu yg gasuka bgt sama sistem pendidikan yg baru. Contoh waktu UN dihapuskan pro dan kontranya banyak sekali
2:04 di TK/PAUD diajak bermain saja. kalaupun mainannya berbentuk huruf dan angka, anak tidak diwajibkan menghafal nama huruf dan angka tersebut. ponakan saya tidak masuk TK/PAUD, mengenal huruf dengan sendirinya karena sering bermain game komputer yang kendalinya memakai huruf dan angka. karena seringnya melihat huruf dan angka di keyboard, lama-kelamaan jadi hafal bentuk dan namanya, (terbatas pada huruf kapital dan angka 0-9). yang mengejutkan, kalau dia lihat gabungan huruf konsonan dan vokal, bisa mengejanya sendiri. entah siapa yang mengajari, kemungkinan memperhatikan saat kakaknya yang di SD sedang belajar membaca.
15:11 paradigma tupoksi guru di Indonesia sudah musti diubah. jangan terlalu dibebani tugas administratif. pembuatan RPP dan sebagainya lebih baik dilakukan oleh asisten guru (bisa diambil dari mahasiswa tingkat akhir fakultas pendidikan). selain magang sekaligus membantu memperlancar tugas guru inti di sekolah.
NB: gaji guru harus menarik minat para orang cerdas dan pandai mengajar dan mendidik. juga seleksi guru harus dilakukan secara jujur sehingga hanya yang benar-benar berkualitas yang diluluskan. fenomena sekarang ini, kebanyakan guru dulunya siswa dengan peringkat menengah di sekolahnya.
Alhamdulillah ank sy sekolah TK dan SD dr sklh alam,jd ketika dia besar dia pintar berbhs Inggris,mengaji dan pelajaran MTK direalisasikan dng jualan,bakar ank pun mudah di lihat Krn mereka TDK melihat nilai dan rengking, sekolah alam belajar disn sesuai kebutuhan,ank happy disklh
😄that's true master...
Thats why I dont like continue my study in Indonesia...🙏🙏🙏
Hope we have a better teacher and open minded the same as you❤❤❤
Sepakat 100%...
Dan sy merasakannya, baik sbg org tua maupun sbg tenaga pembimbing di salah satu kursus matematika & b. Inggris (K*M*N)...
Bagaimana beban sekolah anak2 begitu berat dari tahun ke tahun...
Bahkan bila dibandingkan dg saat sy sekolah dl, meskipun msh setali tiga uang, namun sy merasakan sisi ke-kanak2-an sy pd saat itu masih "tdk tll terusik"...
Contoh:
Sy baru bisa membaca, menulis, dan berhitung pd kelas 1-2 SD dg cara yg sangat sederhana dan "masih lumayan menyenangkan"...
Dan pd kelas 1-2 SD pd masa itu, sy dkk malah lbh ditekanka bukan pd kemampuan akademis, tp lbh kpd pendidikan moral indvidu dan sosial, spt, mejaga kebersihan diri (kuku tdk boleh panjang, merapikan kelas sblum pelajaran, berbaju rapi saat masuk dan pulang sekolah, dsb.)...atau bagaimana belajar bersosialisasi dg sering belajar kelompok di luar kelas, melihat lingkungan dsb...termasuk bagaimana bersikap sopan santun kpd guru dan org tua serta org yg lbh tua...serta belajar mencintai negara dan bangsa...
Skrg...
Anak2 yg msh TK A, tdk akan masuk TK B, bila belum mengenal abjad, angka, dll...gak bisa masuk SD kalo ga bisa calistung...
Bahkan di kelas 1 SD sudah ada pejaran bahasa Inggris yg menurut sy jg SUDAH BUKAN PENGENALAN DASAR berbahasa Inggris (mengenal banyak kosa kata dlm bhs Inggris spt di kelas 1 SMP di jaman sy sekolah), tapi malah sudah semi-advanced, di mana anak sudah harus bisa belajar menyusun kalimat dlm bahasa Inggris...
Tidak ada penjelasan penggunaan kata penghubung "a" atau "an" sblum sebuah kata benda, atau penggunaan kata "the"...
Bahkan tidak ada pengajaran & penjelasan bagaimana melakukan pengucapan kata2 dlm bahasa Inggris sbg BASIC UTAMA dlm belajar bahasa Inggris...
Dg kata lain, anak kelas 1 SD skrang justru diajarkan dg pelajaran 1 SMP++...
Akibatnya....sangat banyak anak2 setingkat SMP dan (bahkan) SMA yg masih salah dan bahkan gaguk dlm membaca kata2 dlm bahasa Inggris... (misal: "cat" yg seharusnya dibaca "ket", malah dibaca "cat" dg lafal indonesia)...
Kadang sampe kasian melihat anak2 sy sendiri maupun bbrp anak didik sy lainnya yg mereka sll terlihat spt tertekan tiap kali pulang skolah...
Smg suatu saat negara kita bisa sgra memperbaiki kualitas pendidikannya...aamiin....
Semoga anak" saya dan semua generasi yg akan mendatang akan merasakan sistem pendidikan yg lebih baik dari yg sekarang
Dari: Korban Kekonyolan Sistem Pendidikan Indonesia
6:46 "jika berpikir rasional dianggap lluar biasa maka bukti kegagalan pendidikan tdk terbantahkan lagi"
Menurut saya guru gembul salah satu guru ygyg cerdasa dan berpikiran terbuka untuk maju
Jangankan di Indonesia, di jerman saja yang notabenenya sebagai negara maju di segala bidang, System pendidikannya hampir sama dengan di Indonesia. Home schooling pun tidak diperbolehkan,.. saya dan istri saya berapa Kali harus berhadapan dengan pihak sekolah dan bahkan harus ke pengadilan melawan dinas pendidikan di daerah tempat kami tinggal karena kami tidak mau mengikuti System pendidikan di sana yang menghomogenisasi anak2. Untungnya kami menang di pengadilan. Dan sampai sekarang kami tidak pernah memaksa anak2 kami untuk setiap hari pergi ke sekolah. Mereka kami perbolehkan pergi ke sekolah kapan mereka mempunyai niat untuk sekolah. Dan itu terbukti, anak perempuan kami yang sekolahnya mungkin 2 atau 3 Kali dalam seminggu dan terkadang satu minggu ga ke sekolah, pass saaj ikut tes nilainya Bagus semua tidak ada nilai 3... semua 1 atau 2. Dan itupun membuat wali kelasnya heran. Intinya banyak anak2 yang pergi ke sekolah hanya karena takut pada orang tua, takut dimarahi guru, takut menjadi outsider, padahal saat mereka di sekolah tak ada mata pelajaran yang bisa diserap dengan benar, karena mereka belajar dibawah paksaan, bukan belajar dengan kesadaran dan kesenangan.
Saya harus berterimakasih kepada kedua orang tua saya...
Buat saya, apa yg diungkapkan Pak Guru Gembul adalah 100% BENAR
Sangat relate sekali dg saya yg seorang guru, problem pendidikan di NKRI ini emg udh kompleks bener, perlu ada GEBRAKAN bener2
kan taun angkatan CPNS 2018 ada guru penggebrak katanya ..gak tau gebrak apa ..
masyaallah ternyata aku seorang guru yg tercucuk olrh sistem...jika sostem pbelajaran d indo seperti disana alagkah bahagianya aku dan muridku...makasih gug3m atas pcerahanaya
Tambahan guru.
Di di tempat saya ada bbrapa sekolah yang gurunya terlalu sibuk ikut campur urusan siswa.
Saya pernah sendiri jadi saksinya. Saat ada anak bermasalah bukan di ajak diskusi di tempat khusu, malah di marahin di ruang T.U dan jadi tontonan dan lucunya guru2 lain ikut memarahi.
Apa tidak pikir mental itu siswa hancur. Jangan salahkan kalo murid tersebut malah makin ngelawan. Karena malu di marahin di depan umum.
Jan dulu menjadi seorang GURU karena panggilan.
Jaman sekarang karena butuh pekerjaan.
Saya orang yang melawan kurikulum pendidikan, saat semua belajar kurikulum SMP saya malah belajar buku Teknik n sains dari luar negeri (buku & internet). karna kurikulum di indonesia tidak bisa memenuhi hasrat keingintahuan saya dibidang tersebut...
#korbankurikulum
#easykurikulum
Lanjut
Sekarang gimana kabarnya ?
PAUD dan TK itu hanya boleh bermain dan diajarkan cara bersosialisasi. Sekarang yg terjadi dipaksa membaca, menulis, matematika, bahasa inggris dan mengaji. Untuk urusan mengaji tentu banyak org protes. Tetapi jangan salah karena tidak sedikit guru ngaji mengajarkan kebencian pada anak2 TK.
"orang Indonesia terbiasa membenarkan kebiasaan dibanding membiasakan kebenaran." saya setuju dengan semua pendapat pak guru gembul di video ini, yang jadi pertanyaan saya adalah "apa solusi agar kita terhindar dari sistem pendidikan Indonesia yang pak guru rasa konyol ini?, selain harus pindah ke aussie atau ke finlandia?, atau mungkin pak guru ada rekomendasi sekolah yang pak guru rasa sistem sekolahnya 'tidak konyol' di daerah Bandung? "
Terimakasih.
Kalo menurut saya sih harus di ubah dari segala aspek sih kak, dari mulai lingkungan diluar sekolah, keluarga orang tua, sekolah dan masih banyak lagi oiya pemerintah juga, ternyata orang orang maju adalah orang orang yang mampu membuat hal yang rumit menjadi sederhana dan terus dilakukan
Pak Guru hanya bertugas mengkritisi, sekedar memberi saran dan menasehati sistem pendidikan di Indonesia, bukan untuk mencari solusi. Yg bertugas mencari solusi adalah pihak terkait seperti Dinas Pendidikan, Menteri Pendidikan dan yg berwenang lainnya. Mereka wakil rakyat yg digaji rakyat untuk mengelolah dan mengatur bidang tersebut untuk jadi lebih baik,
Saya sangat bersyukur sih karena tipe Audiotori. Jadi pas SD-SMP cukup dengerin omongan guru dan udah paham, bahkan kadang juara kelas juga. Jadi sejak kecil gak pernah dipaksa belajar karena udah kelihatan bagus nilainya.
.
Tapi semenjak SMK dan bertepatan dengan K13, kurikulum ini rasanya bikin saya jadi terbelakang. Di saat yang sama saya juga baru nemu hobi baru, baca-tulis novel. Sehingga saat itu saya ga peduli sama mapel lain dan cuma fokus di bahasa Indo dan Inggris. Walau saat itu saya sering 3 besar (dari belakang) terus, tapi saya malah merasa lebih bahagia karena bisa fokus ke hal yang saya suka. Akhirnya saya saat ini lanjut ke kuliah Sastra, walau sering jadi candaan juga kerena dasarnya saya lulusan SMK Otomotif.
Wow is amazing
harusnya konten ini diarahkan
1. ke badan akreditasi, mereka yang bikin penilaian apakah sekolah itu baik/buruk
2. DPR, UU sisdiknas menyebut ekspilisit semua pelajaran yang harus diajarkan
3. Kemendikbud, tentu saja sebagai pelaksana pendidikan, termasuk Kemenag
Mustahil rasanya jk guru2 tidak tahu apa yg disampaikan pak guru gembul ini, sy kuliah di pendidikan diperkuliahan selalu diberi materi seperti yg diampaikan oleh pak guru gembul ini. Jd memang benar yg beliau katakan org indonesia biasa membenarkan kebiasaan bkn membiasakan kebenaran, krn sebenarnya mereka tahu tpi tidak mau tahu dlm prakteknya.
bukan tidak mau tau sbnrnya pak,krn saya pny teman yg seorang guru yg mempraktekkan cara belajara yg sama sekali beda cara mengajar konvensional yg kita alami dulu.dia sering mengajak muridnya keluar kelas melakukan praktek pembelajaran. tp melakukan itu semua tu pasti capek&mngkin tdk disukai guru2 yg lain.jd mngkin jika ada guru muda skrg yg masih melanjutkan pembelajaran konvensional mngkin krn dia nyaman dg pembelajaran yg spt itu atau kalau tidak ya takut di jauhi atau jg krn fasilitasnya yg ga ada.
Saya sangat setuju dengan pernyataan anda. Saya tergolong siswa berprestasi di jaman sekolah, namun saya sangat kesulitan mencari figur mentor atau guru panutan yang bisa mengimbangi rasa ingin tahu saya.
Semoga di masa generasi-generasi setelah saya hal tersebut tidak terjadi.
Pak Nadiem tolong tonton Pak Gembul ...
Pngen studi banding ke Aussie 😅 keren sprtinya disana...
Sy jg sedikit2 blajar psikologi biar enak gtu nyampaikan materi ke anak.. Hehe
itu yang anda sebut orang yang gak penting sama sekali
ngapain mintak tolong kedia
kalo saya berharap itu orang dipecat
Pengen banget ke luar negeri, setidaknya Australia. 😂 Soalnya, bahasa Inggris di sana hukumnya wajib, apalagi bahasa Inggris adalah pelajaran kesukaanku.
Ya, meskipun di sana saya mesti cebok pake' tisu rol. 😂 🧻
kalo liat video ini jadi ingat saya sewaktu smp dan sma, masih idealis idealisnya, dan setelah kuliah sadar, banyak kawan saya yg idealis di kuliah aja ga bisa ngerubah apa-apa, apalagi saya dulu, di mata guru mungkin hanya bocah yg baru idealis
Kayanya seru banget kalau Pak GG jdi mentri pendidikan di indonesia, kemudian merombak segala bentuk kekonyolan di dalam sistem pendidikan di Indonesia.
pengenya kita yg waras sih gitu, cuma saya yakin pasti bnyak yg nyikut, bnyak yg ggu.. intinya bnyak pejabat yg mencegah.. krna memang pendidikan di kita merancang anak² bangsa jd pekerja,kuli dsb.😅
Sepakat... semoga pemimpin negara kita mau menegok ke sini atau menteri kita mempertimbangkan ini... demi go green demi mencerdaskan bangsa aamiin
Semoga guru gembul jd menteri pendidikan selanjutnya... kereeeenn pemikirannya dan bener bgt
Anak paman sya pada pinter bisa kuliah ke luar negeri dengan beasiswa sya tanya bagaimana cara mendidikya dia hanya bilang pas waktu usia dini biarin aja dia bermain dengan imajinasinya kita sebagai orang tua hanya mantau aja jangan di paksa keras untuk bisa calistung biarkan dia belajar interaksi sosialnya kepda lingkungan sekitarnya
cerita ini harus banyak dibagi
Muhun pak guru, jadi bingah di bales ku pak guru Salam kenal ti subreker Jampang surade
hanya nya rada berat.penunjang nya gk di kasi tau kah.semisal dari asupan makan.lingkungan sosial alat alat yg mendukung.dan lain lain
Trimakasih penjabaranya.. krn sy gk masuk ke unif keguruan. Ak coba buka pengajaran tujuanya untuk mendidik anakku sendiri. Optimis aku. Moga thn ini dan thn setelahnya pendidikan indonesia 2023 bisa lebih bagus..
Semoga dengan kritik2 seperti ini bisa menjadi perbaikan untuk semua pihak terutama dinas pendidikan,karena perlu di catat saat seseorang masuk dunia kerja bukan teroti2 hafalan yg sebenarnya ada di buku2 bahkan di internet, tp teori yg dapat dipraktekan dan berguna di masa depan.karena di dunia kerja bukan prosesnya yg berbelit belit lihat tp hasil akhir yg dicapai.
Sedikit kilas balik saat saya belajar di sekolah dasar dahulu. PR selalu dikerjakan, Ulangan selalu nilai bagus. Pelajaran apapun, suka nggak suka harus dipelajari (baca: nilai bagus). Ternyata semua bukan berasal dari rasa ingin tahu yang tinggi. Rata2 karena saya takut dipukul. Ya. Dipukul! Fuck!
Wkwkwkwk...
Sepertinya waktu kecil sering dipukul, ya gan... ?
@@agunggj1784 hehehe Bisa disimpulkan begitu. Skrg mau gw bales udh gak bisa.. Sdh pada masuk liang lahat semua guru2 ane.. Maafkan sajalah.. 😇
@@KokoStarezta Bagus gan.... let it go. Dan jadikan pembelajaran buat kita dalam mendidik anak.
Ada film bolywood india yg menyentil masalah ini.
Judul film nya "3 IDIOTS".
Meskipun latar belakang ceritanya saat kuliah, tapi moral ceritanya masuk semua jenjang pendidikan.
All is well....
@@agunggj1784 All is well apa 3 idiots kah bang
@@junsuryo8859 Oooo.. yaa maaf.
Judul yg bener "3 IDIOTS"...
Tengkiuh sudah dikoreksi 👍😂
Saat saya menasehati guru saya yang killer supaya jadi orang yang fun biar parah murid belajarnya senang, beliau berkata" kamu gak serius sama pelajaran saya,kalo gak serius gak usah masuk ya" 🙂
saya yang masih mahasiswa keguruan, merasa sangat menambah perspektif baru dari video ini dalam mempersiapkan diri menjadi guru
Tinggalkan kebiasaan lama saling cari. ....siapa yg salah...berubah ke cari solusinya....dan sampaikan dg persatuan....segenap anak bangsa.... berhentilah mengeluh dan berbuat lah positif yg NYATA salah satunya bersatu menyuarakan.... aspirasi dan Bersatu membenahinya bersatu mengontrol pelaksanaannya....ini merupakan sumbangsih positif utk kebaikan bangsa.....
Karena di indonesia terkenal dengan istilah kalau ada yang sulit buat apa cari yg mudah😄, kalau bisa saya pilih bapak jadi menteri pendidikan aja☺
5:32
Dan menurutku ini berdampak kurang baik untuk saat ini.
Teman-temanku saat presentasi bilang kalo mereka maunya baca, karena mungkin mereka nggak mau ribet harus ngehafalin
Padahal sebelumnya aku bilang, pahamin konsepnya, nanti saat ngejelasin pake bahasa sendiri-sendiri aja biar gampang, atau pake pendapat kalian juga bisa
Tapi mereka tetap nggak mau ribet, bilangnya "toh sama gurunya juga boleh bawa buku kok"
Dan yang aku bingungin juga, kenapa guruku malah membolehkan kita membawa buku saat presentasi
Jadi, tujuan dari diadakannya presentasi itu buat mengungkapkan gagasan/ide kita, atau cuma buat ngisi nilai dirapot doang
Pendidikan di Jepang bisa buat pembelajaran di sana anak TK sampe SD lebih mengutamakan pendidikan etika..disiplin..gotong royong (menyiapkan makan siang sama2) hormat sama orang yang tua dan yang penting juga banyak pendidikan dari permainan indoor maupun outdoor, hasilnya ketika sudah besar mereka sudah terbiasa dan menjadi orang yang tau aturan..disiplin..dan ber-etika. Contoh gampang gw liat dari anak TK sampe orang tua dari orang kantoran sampe anak2 metal/punk pada buang sampah di tempatnya..woow salut gw.
Miris disekitar saya sekolah tidak mempraktekan membuang sampah pada tempatnya, disamping sokalh dasar sampah berserakan ,seperti tidak ada tindakan dari para guru untuk membuat siswa siswinya mau membuang sampah pada tempatnya
Saya menjadi guru sudah lebih dari 20 tahun.
Saya sadar dan tau betul banyak kekonyolan di dunia pendidikan formal negeri ini.
Saya 14 kelas 8 dan merasakan hal ini, saya ingin merubah tapi saya sadar akan umur dan omongan saya pasti akan di hiraukan. Kakak saya psikolog saya sering sekali ngobrol bersama keluarga tentang hal ini, tapi tetap kakak saya hanya bilang sabar saja. Karna saya anak umur 14 tahun yang memiliki spesial case, simple nya mempunyai pemikiran yang lebih dari anak² lainnya. Dan saya akhirnya mempelajari tentang hal² seperti ini malah bukan pelajaran sekolah
terserah kalo mau dibayar, ikuti sistem
atau mau mendobrak
atau sekedar cukup komen disini
Menurutku ini soal mindset masyarakat. Di negara maju, mereka berfikir mereka bisa sukses jika berfikir kreatif, maka proses belajar dibuat agar siswa kreatif. Kalo di Indonesia, kebanyakan berfikir, mereka bisa sukses jika bisa menjalankan perintah dengan benar, maka proses belajar dibuat untuk itu
Di dunia pendidikan ada dua mazhab : 1. Mengarahkan dan mendisiplinkan anak dalam suatu pembelajaran terlebih pada usia golden age. 2. Membebaskan dan mengikuti karakter anak dalam pembelajaran.
Dan mayoritas sekolah kita mengikuti pola pertama.
Salah satu dasarnya adalah (apalagi) sekolah swasta yang mengandalkan pemasukan dari orang tua siswa sehingga sekolah tersebut harus memamerkan keunggulan pembelajaran siswanya sebagai daya tarik dan promosi.
Juga, keinginan para orang tua supaya anaknya cepat pintar. Alasannya : Udah bayaran masa ga kelihatan hasilnya..
Mudah mudahan ni video tranding sampaib kedenger ama kemendik (kementerian pendidikan) dan juga pemerintah. Amin
dukungnya. video saya belum pernah trending sampai sejauh ini
Saya setuju banget pak. Berdasarkan hasil pengamatan saya, sistem pendidikan di Indonesia itu mengikuti ala Timur, yaitu belajar hampir semua hal, supaya bisa semua.
Pernah juga saya bahas tentang ini dengan teman saya.
"Kenapa sih kita harus belajar banyak hal? Padahal kan nanti kerja juga yang kepake cuman dikit."
Ngobrol agak panjang, kesimpulannya adalah "supaya kalau gak dapet kerjaan 1, bisa ngelamar di kerjaan lain. Dengan kata lain, supaya lebih aman lah buat nyari kerjaan (bahasa gampangnya gitu)"
Selain itu, menurut saya, sistem pendidikan di Indonesia secara tidak langsung "mendorong" siswa untuk menghapal materi lalu dilupakan setelah selesai ujian / lulus sekolah. Yang dimana hal itu tuh SAMA SEKALI tidak dapat dipakai di tingkat universitas maupun kerjaan. Lalu, sistem pendidikan kita itu menuntut menyelesaikan materi, bukan mematangkan pemahaman siswa, yang menurut saya ini SANGAT TIDAK SEHAT jika kita melihat dari sisi edukasi.
Ngomongin tentang 2 rim (1000 lembar), apakah memang para guru tidak memakai internet jika memungkinkan? Jadi tinggal upload gitu pak, gak usah print
2:32 baru tau gw, dulu gw belum bisa baca waktu umur segitu, karna emang belum ada yg ngajarin, dan kebanyakan temen" gw udah bisa baca dan gw baru bisa baca pas umur 7 tahunan, dan apalagi gw pas SD sama sekali ga pernah belajar. Tpi sekarang SMA malah gw yg lebih pinter dari temen" SD gw (bukan semua temen sih, cowok nya aja).
6:00 Impact yang banyak juga dirasakan oleh anak-anak Indonesia (termasuk gw), menganggap ilmu MTK tidak berguna untuk kehidupan sehari-hari karena semasa SD selalu ditekankan untuk menghafal perkalian atau pembagian tapi tidak pernah sekalipun diberi tahu bahwa ilmu-ilmu yang seperti itu berguna untuk kebutuhan Arsitektur dan sebagainya.
Siapa disini yang selalu ngulang" Ini konten, ini channel bagus dan kritis kenapa subscribernya kurang ya, bantu up channel ini biar makin byk yg mengenal pak guru
Menambah perspektif baru dalam memandang pendidikan di Indonesia.Nuhun pak Guru.
Setuju pak guru. Anak kelas 1 MI ujian semester nya gila. Anak baru liat udah ngambek. Baru belajar alip ba ta, ujiannya udah arab semua tulisannya. Nanya ma tetangga yg guru smp, kata beliau "udah gak usah dipikirin, yg jelas tahun ini pasti naik kelas". Kata saya ya iya sih, tapi mbok yg manusiawi. Ini kelas satu esde. Bapaknya dulu baru bisa baca kelas 3....
"Terkadang peran orangtua terhadap anak di Indonesia sangatlah penting, tapi keterpaksaan anak untuk bisa menuruti keinginan orangtuanya menjadikan anak itu tersendat akan masa depan yang akan dia gapai."
Lanjut Guru...
Doa saya untuk bapa, semoga bapa jadi mentri pendidikan di indonesia. Aamiin.
Saya setuju banget sama pak mentri yang pengin memperingkas sistem pendidikan di indonesia. Selain guru jajdi lebih mudah ngajarnya, siswa juga gak banyak beban pikiran
bos gembulkuuuu lebih sering dong buat kontennya. tambah info buat belajar dan mikir nih. bisa buat referensi buat ilmu dan pandangan baru.
3x seminggu katanya
nuhun duah di balas. max 3 per episode karena saya ga punya tim
@@gurugembul saya sudah support dengan mengshare video ini ke fb,twitter,wa
@@damartripamungkas mantap👍👍
>12 tahun sekolah baru sadar selama ini cuma jadi budak akademik yg tanpa punya kebebasan... Selama sekolah rasanya ga jauh beda sama budak, sama monyet di topeng monyet, sama anjing di pertunjukan sirkus... Kita dituntut untuk bisa melakukan sesuatu hanya untuk orang lain senang, kalo kita ga bisa, hidup kita bakal tersiksa, bakal serba susah, minimalnya bakal kena marah...
Kita sekolah tanpa pernah punys kebebasan bahkan untuk hal yg sederhana... Contohnya aja gaya rambut, rambut panjang sedikit aja gunting guru langsung bersambut, itu saja sudah menunjukkan siswa sama sekali tidak punya kebebasan, padahal kebebasan manusia saja adalah sebuah fitrah manusia itu sendiri... Bandingkan dengan Amerika, dan negara maju lainnya, mereka memberikan kebebasan belajar dan berekspresi bagi siswa siswanya selama sesuai dengan moral yg berlaku....
Sekolah Dasar adalah sekolah dasar, dasar dari sekolah-sekolah lainnya. Kalau masuk SD harus sudah bisa calistung, jangan disebut sekolah dasar lagi, tapi sekolah lanjutan 😂😂😂😂😂
SMP aja sekalian. 😂
sepertinya sistem pendidikan negara kita tercinta ini harus dirombak ulang sebesar besarnya. supaya generasi berikutnya terselamatkan... 🙂🙂🙂🙂
12:23 saya pernah dengar penjelasan dari seseorang bahwa anggaran untuk sekolah kejuruan bisa 3-4 kali lebih banyak dari anggaran untuk sekolah umum. antara lain karena harus ada bahan dan alat praktek, bengkel kerja, dsb. pak Habibie (alm) pernah mengusulkan agar 70% SMA diubah menjadi SMK, tapi terkendala anggaran. juga, tim penyusun kurikulum pendidikan di Indonesia mayoritas dari pergurutan tinggi top di Pulau Jawa. mungkin karena itu, orientasi kurikulum terkesan Jawa sentris. contoh pelajaran sejarah kerajaan-kerajaan di nusantara, mayoritas isinya tentang sejarah kerajaan di Jawa. padahal, ada lebih dari 700 kerajaan di nusantara masa lalu. kemungkinan karena para penyususn buku teks itu rabun dengan sejarah kerajaan di wilayah luar Jawa. dampaknya, banyak siswa yang tidak tau kerajaan di luar Jawa, yang berdampak antara lain adanya persepsi sebagian besar warga di Jawa yang mengira di Indonesia Tengah dan Timur pasti mayoritas non-muslim. padahal, Indonesia Tengah dan Timur, itu mayoritas bekas wilayah kesultanan kecuali sejumlah wilayah tertentu misalnya Bali, Larantuka, Minahasa, dsb. :)
"membenarkan kebiasaan, bukan membiasakan kebenaran" -GG
Kebalik om
Kurang lengkap bang, yang salah justru yang diawal
Kebalik
Berbuat hal yg benar dgn cara yg benar
Alhamdulillah saya kuliah di salah satu univ swasta yg dosennya kebanyakan praktisi bukan akademisi jadi ketika di suruh persentasi.... Tulisan di powerpoint tidak boleh banyak slide harus inti nya saja sisanya kami sendiri yg menjelaskan
Saya bersyukur menjadi manusia.
Dan saya bersyukur lahir di Indonesia.
Sungguh beruntung murid2 anda pak, punya guru yg sangat inspiratif 😁.
Semoga Indonesia segera bisa merevolusi pendidikannya kearah yg lebih baik.
Tetap semangat membuat konten pak guru gembul 👍👍
harusnya jd kepala sekolah ini pak guru gembul
@@badoger1 harusnya jadi mentri pendidikan
@@MrNotBroken kalo presidennya gw, pak GG gw jadiin mendiknas.
menunggu standarisasi yang tepat untuk pendidikan anak Indonesia.
Sistem akan ngikut, tenaga pendidik akan ngikut, sekolah akan ngikut. Pasti PR yg berat, tapi harus bisa.