Mereka juga sering menyembunyikan hadist yang tidak mendukung pendapat mereka...yang ditampilkan hanya hadist yamg mendukung mereka... harusnya mereka gentle.. tampilkan semua dalil dalilnya.. adapun masalah pilihan...lain masalah
Hati2 ,sadar gak sadar banyak sekali para penyusup yng nimbrung di kajian2 salaf,pura2 jadi ihwan salaf, tujuan mrk salah satunya untuk mencari2 kelemahan dan kesalahan, untuk dijadikan bahan atw senjata buat menyerang dan menjatuhkan salaf,bahkan ada kelompok yng bergabung dlm komunitas salaf untuk mendompleng dan memanfaatkan fasilitas dan dana,mereka sangat giat dan rakus sampai2 berebutan di antara mereka sendiri,,ALLOHU 'a lam
ngomong ngaur perkataan seorang sahabat bukan hujjah, kalau gitu kenapa imam asyafi'i berhujah adanya bid'ah hasanah berdasarkan perkataan umar sebaik baik bid'ah yang ini/sholat taraweh berjama'ah baru di lakukan dizaman khalifah umar, kalau panatik buta gak usahlah cari kesalahan orang lain malah diri kau sendiri yang taklid buta hanya karena kau panatik sama imam syafi'i kau sanggup merendah seorang sahabat nabi shalallahu'laihiwassallam yang lebih mulia dari imam syafi'i hanya karena beliau mengatakan qunut subuh terus menerus itu bid'ah kau bilang ternyata sahabat itu jarang sholat bejama'ah dari mana kau tau sahabat itu jarang sholat berjama'ah?
Syubhat AHJY 1. Hadits Thariq al-Asjai adalah qaul Shahabat 2. Aimmatul Madzahib tidak boleh dikritik terkait ijtihadnya 3. Aimmatul Madzahib sudah menelaah semua dalil sehingga fatwa yang dihasilkan sudah pasti sahih. Tanggapan 1. Hadits Thariq al-Asjai bukan qaul Shahabat, tetapi persaksian Shahabat dan semua Shahabat diterima persaksiannya. Persaksian tersebut tidak ada bedanya dengan, misalkan, Umar melihat Nabi begini, Aisyah berkata bahwa Nabi melakukan ini, Jabir berkata adalah Nabi begini dan begitu, dll. Semua itu adalah persaksian, bukan fatwa atau qaul Shahabat. Contoh qaul Shahabat adalah perkataan Ali "Kalimatul haqq urida biha minal bathil" saat berdebat dengan Haruriyun, dsb banyak sekali qaul-qaul lainnya. 2. Imam Abu Hanifah adalah imam agung, toh banyak pendapat beliau yang diingkari bahkan beliau tidak termasuk dalam jajaran para perawi hadits yang kredibel, bahkan beliau dijahr oleh para ulama'. Toh kalau logika AHJY dipakai terkait qunut Shubuh, so, siapa sosok Imam Syafi'i dibanding seorang Shahabat radhiyallahu'anhu? Beliau bukan apa-apa dibandingkan dengan Thariq al-Asjai, 1000 Imam Syafi'i ditambah 1000 lagi yang seperti itu tidak akan bisa sedikitpun mencapai derajat seorang Shahabat sampi untuk selama-lamanya. 3. Pun demikian dengan para ulama yang membidahkan qunut Shubuh, semua dalil yang dipakai oleh Malikiyun dan Syafi'iyun juga sudah Hanabilah dan Hanafiyah ketahui dan sudah dimentahkan habis-habisan, tidak tersisa lagi satu syubhatpun. Lagi pula kalau logika AHJY dipakai, maka para dedengkot Asy'ariyah anak cucu Jahmiyah, seperti al-Juwayni, al-Ghazali, Fakhr al-Razi dll juga sudah tahu dalil-dalil yang dipakai oleh para Mujasimah Wahabi Salafi yang menetapkan Allah di atas Arsy, dll, dan sudah mereka bantah, apakah dengan demikian manhaj Asy'ariyah menjadi bisa dibenarkan? Hehehe www.asharis.com
@@whoeverunknown8223 mereka berdualah yg pembawa panji dakwah sunnah di negeri indonesia. Dengan jasa mereka berdualah Indonesia bisa menjadi negeri sunnah.
@@meizirodiah7081 buset .. kok di lain waktu ada jg yg blg - Tuan Imam bonjol - Buya hamka - KH. Ahmad Dahlan - Syaikh Ahmad Surkati - KH. Agus salim Wahabi jg Emg ust. Senior 2 ustadz ente itu doang kah ?
@@whoeverunknown8223 iya mereka diperiode awal memperbaharui dakwah tauhid diindoneisa. Sementara era pasca kemerdekaan ustadz kibar lah menyebar dakwah sunnah diindonesia yg ana dengar sih begitu...
Izin belajar ustadz barakallahu fikum
Mantap...
semua perkataan manusia boleh dipakai ditinggalkan kecuali perkataan Nabi.
Semangat terus ustadz barakallahufiikum
Barakallahu fiykum
Mereka juga sering menyembunyikan hadist yang tidak mendukung pendapat mereka...yang ditampilkan hanya hadist yamg mendukung mereka... harusnya mereka gentle.. tampilkan semua dalil dalilnya.. adapun masalah pilihan...lain masalah
Mirror effect, keseringan tawuran sm RII. 😁
Sama aja sama sama Hizby
Hati2 ,sadar gak sadar banyak sekali para penyusup yng nimbrung di kajian2 salaf,pura2 jadi ihwan salaf, tujuan mrk salah satunya untuk mencari2 kelemahan dan kesalahan, untuk dijadikan bahan atw senjata buat menyerang dan menjatuhkan salaf,bahkan ada kelompok yng bergabung dlm komunitas salaf untuk mendompleng dan memanfaatkan fasilitas dan dana,mereka sangat giat dan rakus sampai2 berebutan di antara mereka sendiri,,ALLOHU 'a lam
Tdk semua ikhwah seperti itu
Jadi jangan digeneraisir
ngomong ngaur perkataan seorang sahabat bukan hujjah, kalau gitu kenapa imam asyafi'i berhujah adanya bid'ah hasanah berdasarkan perkataan umar sebaik baik bid'ah yang ini/sholat taraweh berjama'ah baru di lakukan dizaman khalifah umar, kalau panatik buta gak usahlah cari kesalahan orang lain malah diri kau sendiri yang taklid buta hanya karena kau panatik sama imam syafi'i kau sanggup merendah seorang sahabat nabi shalallahu'laihiwassallam yang lebih mulia dari imam syafi'i hanya karena beliau mengatakan qunut subuh terus menerus itu bid'ah kau bilang ternyata sahabat itu jarang sholat bejama'ah dari mana kau tau sahabat itu jarang sholat berjama'ah?
Anak muda yang ilmunya banyak, wawasan luas, sehingga tidak fanatik,
Ustad masa depan ,
Syubhat AHJY
1. Hadits Thariq al-Asjai adalah qaul Shahabat
2. Aimmatul Madzahib tidak boleh dikritik terkait ijtihadnya
3. Aimmatul Madzahib sudah menelaah semua dalil sehingga fatwa yang dihasilkan sudah pasti sahih.
Tanggapan
1. Hadits Thariq al-Asjai bukan qaul Shahabat, tetapi persaksian Shahabat dan semua Shahabat diterima persaksiannya. Persaksian tersebut tidak ada bedanya dengan, misalkan, Umar melihat Nabi begini, Aisyah berkata bahwa Nabi melakukan ini, Jabir berkata adalah Nabi begini dan begitu, dll. Semua itu adalah persaksian, bukan fatwa atau qaul Shahabat.
Contoh qaul Shahabat adalah perkataan Ali "Kalimatul haqq urida biha minal bathil" saat berdebat dengan Haruriyun, dsb banyak sekali qaul-qaul lainnya.
2. Imam Abu Hanifah adalah imam agung, toh banyak pendapat beliau yang diingkari bahkan beliau tidak termasuk dalam jajaran para perawi hadits yang kredibel, bahkan beliau dijahr oleh para ulama'. Toh kalau logika AHJY dipakai terkait qunut Shubuh, so, siapa sosok Imam Syafi'i dibanding seorang Shahabat radhiyallahu'anhu? Beliau bukan apa-apa dibandingkan dengan Thariq al-Asjai, 1000 Imam Syafi'i ditambah 1000 lagi yang seperti itu tidak akan bisa sedikitpun mencapai derajat seorang Shahabat sampi untuk selama-lamanya.
3. Pun demikian dengan para ulama yang membidahkan qunut Shubuh, semua dalil yang dipakai oleh Malikiyun dan Syafi'iyun juga sudah Hanabilah dan Hanafiyah ketahui dan sudah dimentahkan habis-habisan, tidak tersisa lagi satu syubhatpun. Lagi pula kalau logika AHJY dipakai, maka para dedengkot Asy'ariyah anak cucu Jahmiyah, seperti al-Juwayni, al-Ghazali, Fakhr al-Razi dll juga sudah tahu dalil-dalil yang dipakai oleh para Mujasimah Wahabi Salafi yang menetapkan Allah di atas Arsy, dll, dan sudah mereka bantah, apakah dengan demikian manhaj Asy'ariyah menjadi bisa dibenarkan? Hehehe
www.asharis.com
Jangan buatcitranegatif trhadap ustadz sepu kami
Ini lg sarcas apa beneran ini ?
Hahaha
@@whoeverunknown8223 mereka berdualah yg pembawa panji dakwah sunnah di negeri indonesia. Dengan jasa mereka berdualah Indonesia bisa menjadi negeri sunnah.
@@meizirodiah7081 buset .. kok di lain waktu ada jg yg blg
- Tuan Imam bonjol
- Buya hamka
- KH. Ahmad Dahlan
- Syaikh Ahmad Surkati
- KH. Agus salim
Wahabi jg
Emg ust. Senior 2 ustadz ente itu doang kah ?
@@whoeverunknown8223 iya mereka diperiode awal memperbaharui dakwah tauhid diindoneisa. Sementara era pasca kemerdekaan ustadz kibar lah menyebar dakwah sunnah diindonesia yg ana dengar sih begitu...