Hadist nabi isinya bukan PERINTAH sj mas .( Adakalanya printah adakalanya dicontoi adakalanya sahabat melakukan tp tdk ada contoh nabi tp saat nabi tahu tetapi tdk melarang dan membiarkan utk dikerjakan ) jd luaskan cakrawala kita biar tdk sempit .bukankah nabi pernah blg antum a'lamu bi umuuriddunyaakum .itu artinya kehidupan itu berkembang .zaman nabi tdk sama dg zaman kita .maka Islam akan tetap bisa menjawab disemua zaman .jd jgn hanya berpatokan /Kalo tdk ada contoh nabi adalah BIDAH.aduuuh konyol hampir 60 persen yg kita lakukan kau bilang bidah sdg antum sendri jg ngelakukan biah
bESEK kENDURI dari harta anak yATIM apakah halal? jangan makan makanan dari harta anak yATIM yg ditinggal, tidak diajak, oleh ayahnya meninggalkan dunia. Harta sang ayah menjadi harta anak yATIM. jika mereka membagi-bagikan besek kenduri dari harta anak yATIM (warisan harta sang Ayah) ruclips.net/video/Xn1nNadh6FQ/видео.html bukan berarti Firanda atau Syafiq Basalamah menjadi halal memakan sedekah besek dari harta anak yATIM. mestinya menyantuni anak yATIM, eh koq malah makan harta anak yATIM. kekal di Neraka gegara makan Besek dari harta anak yATIM
Ustadz salaf muda cerdas inspiratif, arab saudi aja mengakuinya, org indonesia malah membullynya, sungguh aneh bangsa ini, jazakallahu khair ya ustadz smoga Allah snantiasa menjagamu... Aamiin...
Al-Bakri Dimyati Dalam Kitab I’anatut Thalibin 2/165 menguraikan : ويكره لاهل الميت الجلوس للتعزية، وصنع طعام يجمعون الناس عليه، لما روى أحمد عن جرير بن عبد الله البجلي، قال: كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصنعهم الطعام بعد دفنه من النياحة، ويستحب لجيران أهل الميت - ولو أجانب - ومعارفهم - وإن لم يكونوا جيرانا - وأقاربه الاباعد - وإن كانوا بغير بلد الميت - أن يصنعوا لاهله طعاما يكفيهم يوما وليلة، وأن يلحوا عليهم في الاكل. ويحرم صنعه للنائحة، لانه إعانة على معصية. وقد اطلعت على سؤال رفع لمفاتي مكة المشرفة فيما يفعله أهل الميت من الطعام. وجواب منهم لذلك. (وصورتهما). ما قول المفاتي الكرام بالبلد الحرام دام نفعهم للانام مدى الايام، في العرف الخاص في بلدة لمن بها من الاشخاص أن الشخص إذا انتقل إلى دار الجزاء، وحضر معارفه وجيرانه العزاء، جرى العرف بأنهم ينتظرون الطعام، ومن غلبة الحياء على أهل الميت يتكلفون التكلف التام، ويهيئون لهم أطعمة عديدة، ويحضرونها لهم بالمشقة الشديدة. فهل لو أراد رئيس الحكام - بما له من الرفق بالرعية، والشفقة على الاهالي - بمنع هذه القضية بالكلية ليعودوا إلى التمسك بالسنة السنية، المأثورة عن خير البرية وإلى عليه ربه صلاة وسلاما، حيث قال: اصنعوا لآل جعفر طعاما يثاب على هذا المنع المذكور ؟ أفيدوا بالجواب بما هو منقول ومسطور. (الحمد لله وحده) وصلى الله وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه والسالكين نهجهم بعده. اللهم أسألك الهداية للصواب. نعم، ما يفعله الناس من الاجتماع عند أهل الميت وصنع الطعام، من البدع المنكرة التي يثاب على منعها وما اعتيد من جعل أهل الميت طعاما ليدعوا الناس إليه، بدعة مكروهة - كإجابتهم لذلك، لما صح عن جرير رضي الله عنه. كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصنعهم الطعام بعد دفنه من النياحة. Dimakruhkan bagi keluarga mayit untuk duduk-duduk berta’ziyah, dan membuat makanan supaya orang-orang berkumpul kesitu. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ahmad dari Jarir bin Abdullah Bajali, dia berkata, “Kami (para sahabat) berpendapat bahwa berkumpul-kumpul di rumah keluarga mayit dan membuat makanan sesudah penguburannya termasuk ratapan”. Dan disunnahkan bagi tetangga keluarga mayit - walau tetangga jauh - dan kenalan mereka, meskipun bukan tetangga, dan kerabatnya yang jauh, meskipun tidak di negeri si mayit, membuatkan makanan untuk keluarganya yang bisa mencukupi mereka sehari semalam. Dan aku telah membaca pertanyaan yang ditujukan kepada Mufti Mekkah tentang apa yang dilakukan keluarga mayit dalam membuat makanan. Jawaban mereka adalah sebagai berikut. Bentuk pertanyaannya adalah : Bagaimana pendapat Mufti-mufti yang mulia di negeri haram, semoga mereka selalu bermanfaat bagi masyarakat sepanjang hari, tentang adapt khusus yang berlaku di suatu negeri yang disana ada beberapa orang, bahwa bila seseorang telah berpindah ke negeri pembalasan (meninggal), berlaku kebiasaan bahwa mereka menunggu makanan. Karena malu yang besar bagi keluarga mayat, mereka memaksakan sesuatu dengan sempurna, dan mereka menyiapkan banyak makanan untuk mereka dan menghadirkannya kepada mereka dengan bersusah payah. Apakah bila penguasa, dengan bersikap halus terhadap rakyat dan berbelas kasih kepada keluarganya, melarang kebiasaan tersebut secara total agar mereka kembali berpegang kepada sunnah yang mulia yang berasal dari mahluk yang paling mulia (Rasulullah), semoga Tuhan melimpahkan rahmat dan salam kepadanya, beliau bersabda : "Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja'far!”. Apakah diberi pahala bila dilakukan larangan tersebut?. Berilah kami jawaban dengan jawaban yang sesuai dalil. Segala Puji bagi Allah, semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad, kepada keluarga dan sahabatnya, dan orang-orang yang menempuh jalan mereka sesudah beliau. Ya Allah, saya mohon kepadaMu agar diberi petunjuk kepada kebenaran. Ya. Apa yang dilakukan manusia dengan berkumpul di rumah keluarga mayat dan membuat makanan, merupakan bid’ah yang munkar dan akan diberi pahala bagi atas pemberantasannya. “Dan apa yang ditradisikan (dibiasakan) orang tentang pembuatan makanan oleh ahli mayit, untuk mengundang orang banyak kepadanya, adalah bid’ah yang tidak disukai (oleh agama), sebagaimana berkumpul mereka untuk itu, karena telah sah apa yang diriwayatkan Jarir, “Kami (sahabat) menganggap bahwa berkumpul di rumah ahli waris dan membuat makanan sesudah mayit ditanam, itu termasuk nihayag (meratapi mayat)”. [I’anatut Thalibin 2/165]
bESEK kENDURI dari harta anak yATIM apakah halal? jangan makan makanan dari harta anak yATIM yg ditinggal, tidak diajak, oleh ayahnya meninggalkan dunia. Harta sang ayah menjadi harta anak yATIM. jika mereka membagi-bagikan besek kenduri dari harta anak yATIM (warisan harta sang Ayah) ruclips.net/video/Xn1nNadh6FQ/видео.html bukan berarti Firanda atau Syafiq Basalamah menjadi halal memakan sedekah besek dari harta anak yATIM. mestinya menyantuni anak yATIM, eh koq malah makan harta anak yATIM. kekal di Neraka gegara makan Besek dari harta anak yATIM
Tetap saja ustadz, ketika hendak memakannya selalu ada rasa tidak tega. Terlebih jika orang yang tertimpa musibah tersebut adalah orang ga punya. Sampe minjem sana sini demi tradisi , ya Allah ...
Na'am, tapi kan sudah terlanjur jadi akhi.? Mubazir kalo ga di makan, maka memang ada baiknya apabila kita yang sudah paham berinisiatif memberi tahu secepatnya sebelum makanan itu di buat.. misal sebelum hari ke 3, 7 dan seterusnya.
@@ervanramadhan1701 kalau ngasih tahu, ana gak punya power akhi. Secara di kampung ana tradisi tersebut sudah mendarah daging, dan ana sendirian. Tapi ibu dan ayah ana sudah ngerti, kalau ana suka gak tega. Kalu ada makanan dari orang meninggal selalu dipisah biar ana gak makan.
@@Overthinking96 Afwan mas ini kejadiannya sama banget kayak saya. Saya pengen amar makruf nahi Munkar tapi saya belum cukup ilmu. Masalahnya di lingkungan keluarga yg baru tahu beginian itu cuman saya aja.
Ini kitab ulama ibn Qayim (ulama ruju kan salafi) tentang baca alquran di kuburan ruclips.net/video/57RbMtgXHoE/видео.html Ini kitab ibn Taimiyah (ulama rujukan salafi) tentang tahlilan ruclips.net/video/2k_cnmSaZXQ/видео.html Ini kitab ibn Taimiyah (ulama rujukan salafi) tentang bidah ruclips.net/video/nOcIvGkT1Cs/видео.html Kenyataanya ini ada dalilnya merujuk ulama ulama salafi 🤔
bESEK kENDURI dari harta anak yATIM apakah halal? jangan makan makanan dari harta anak yATIM yg ditinggal, tidak diajak, oleh ayahnya meninggalkan dunia. Harta sang ayah menjadi harta anak yATIM. jika mereka membagi-bagikan besek kenduri dari harta anak yATIM (warisan harta sang Ayah) ruclips.net/video/Xn1nNadh6FQ/видео.html bukan berarti Firanda atau Syafiq Basalamah menjadi halal memakan sedekah besek dari harta anak yATIM. mestinya menyantuni anak yATIM, eh koq malah makan harta anak yATIM. kekal di Neraka gegara makan Besek dari harta anak yATIM
Drpd buat tahlilan mnding buat sedekah uangny ke sasaran yg tepat,,lbh afdol malah bisa bntuin org ga mampu dn dpt pahalany 100% pasti,,,ini mah kbnykn cm buat ajang pamer sm org ktny apa kt org kl ga ngadain tahlilan,, eh kelar tahlilan kbingungan duitny abis Lol,,,ini fakta loh,,,,maav yaa bkn menyinggung,,,,kl gak bnr jgn marah yaa,,, :-)!!
Ustadz Firanda semuanya WAHABI Salah Total Tidak mampu membedakan NIYAHAH, TAHLILAN dan TAKJIYAH, Niyahah artinya : meratapimayait, Tahlilan artinya : mendoakan mayait, Takziyah artinya : menjenguk keluarga mayit. Ini beda kan? Aliran Wahabi menamparkan dalil Niyahah kepada Tahlilan (dia tidak faham}, makanan yang di anggap niyayah itu makanan dri keluarga mayit untuk di suguhkan pada orang orang yang berkumpul di keluarga mayit tanpa ada kegiatan yang bermanfaat, ini memberatkan kluarga mayit. Tapikalao berkumpul untuk Tahlilan (mendokan mayit) ini sangat di butuhkan dan harapkan untuk mayit dan keluarga mayit agar tetap tabah. Wahabi memplintir banyak perkataan imam madzhab dengan memotong-motong penjelasan ulama. Diantaranya kata wahabi seperti Firanda.com, imam Nawawi dalam al Adzkar hal 160 mengharamkan tahlil karna niyahah, padahal pada bab berikutnya hal 180 imam nawawi menjelaskan bahwa mendoakan mayit itu hukumnya sunat dan sampai pahalanya pada mayit, adapaun pahala yang tidak sampai itu bacaan al Quran yang tidak di niatkan kepada mayit itu. Intinya tahlilan atau mendoakan mayit itu sunat, Jelas kan? Inti Madzhab Asyafiiyah semuanya sama mebolehkan Tahlilan (mendoakan mayat) yang di larang NIYAHAH-nya. Seperti wahabi Firanda itu kelewat sesat menggangap bodoh Imam nawai dan Ulama Ahlusunah lainnya…Dia jak debat sama Kiai Idrus Ramli saja KALAH TOTAL, gelagapan, apalagi kalao nanti di tanya sama malaikat munkar nakir jawab apa…naudzubillah... Nah TAHLILAN kan boleh, lalu ada makana yang di hidangkan keluarga mayit gimana? Kalau keluarga itu miskin, jangan mengeluarkan makan walaupun se teguk air, bahkan harus di kirim, dalainya ishna’uu liali thoaman jafaron……………., Tapi kalau yang ngirim makanan itu banyak sekali lalu di suguhkan lagi? Gak apa apa yang penting keluarga mayit tidak mengeluarkan harta. Kalau keluarga itu kaya, boleh mengeluarkan makanan di acara tahlilan. Boleh, dalailnya sodaqah bolejh: Alladzina yunfiquna fis sarro-i wadhdhorro-I (qs.ali imran 134) Shadaqah itu dalam keadaan lapang dan sepit, jelas? Juga hadits: "inna ummi tuwuffiyat afayanfauha intashadaqtu anhaa? Qaala naam". Shahaih tirmidzi juz III hal: 175, Hadits ini dari ibnu Abbas menceritakan seorang pria yang ibunya meninggl lalu ingin men shadaqahkan KEBUN kepada ntuk kepentingan umat, dan pahalanya untuk ibunya, kata rasulullah: Naam/Boleh/tidak dilarang/ bermanfaat. Artinya bagi orang kaya boleh mengeluarkan harta sendiri dalam tahlilan karena, sahabat rasul tidak tanggung tanggung yang di sedeqah kannya berupa kebun yang nilainya tinggi, apalagi kalao sedekah berupa minuman makanan harganya lebih rendah, ini boleh sekali dan ini berfidah bagi mayait, juga keshalehan ahli warits nya, waladun shalihun yd’ulahu. Kalo acara tahiliala , 3 7 40 100, boleh saja lihat Nihayatuzain Imam nawawi al bantani hal 275 sebenarnya tahlil kapan saja boleh tidak perlu menunggu 3 7 40 100, karena tidak ada ketentuan waktu kecuali solat yang waktunya di tentukan , tidak berkumpul juga boleh upamanya setiap selesai solat masing masing terutam ahli wairisnya,
Ngasi makan buat orang tahlilan adalah sedekah toh ini malah luar biasa toh kena duka tapi malah rela ngasi2 makan yg lapar jadi kenyang memberi manfaat toh,andai kata kita kena musibah uangnya di curi yg mencuri malah di kasi uang ini kau kasi uang untuk makan yah kan bagus,bisakah kita punya sifat mulia seperti itu??yg ada kita saling mencela,agama itu adem tidak boleh ada cela mencela
Aku kadang heran mohon maaf ya sebelumnya, kok Bisa ya ada orang ataupun pendakwah bilang ini acara bid ah jangan dihadiri, padahal lupa kali dia ada yang lebih jauh berilmu dari dia memperolehkan tahlilan,knp kok gak diskusi dulu sama mereka mengenai tahlilan
@@fixius1160 hanya meng-counter komen yg parah Tong. Nahhh . . . parrah entekan Tong ?? Coba ente aerarching : * Abdulwahab Bin Abdurrahman Bin Ruatum. Biar ente jadi smart Tong. Silakan.
@@nurmathiasmathias4001 parah gimana, komentar saya b aja sih, bukan mas nya yang asal ngomong, emang napa sih kalo tahlilan, terus juga tahlilan juga ngajak silahturahmi antar tetangga, baca doa Yasin , knp ada masalah mas dengan tahlilan???
Oh iya mas saya tanya juga nih tahlilan itu bid ahnya dimana ya, terus saya disuruh baca bacaan masnya dari Abdull Wahab coba jelaskan deh gimana isinya, terus apa ada isi di bacaan tersebut larangan tahlilan dan apa ada korelasi tahlilan dengan bacaan tersebut?
Makanan setelah ada yg mati kumpul kumpul makan di tempat Bapa nya yg meninggal haram karena itu hak anak yatim , lagi juga TDK ada contoh dari NABI atau ROSUL,BID,AH DOLALAH ,org klo SDH makan di tempat tersebut pintu hati nya pasti ketutup dan pikiran nya jadi oleng itu bukan ajaran agama Islam tapi HINDU dan BUDA,☠️☠️☠️
Benarkah jika dahi tidak ada bekas (hitam) sujud akan masuk neraka dan digolongkan sebagai orang Kafir?😭karena Saya punya teman yang mengatakan hal itu kepada saya,karena menurut nya besok akan terlihat bekas sujud di akhirat,jika tidak ada bekasnya maka dia akan masuk neraka😭benarkah demikian???
Assalamualaikum ustad, saya mau tanya jadi ibu saya ini punya penyakit asma, sewaktu ibu saya masih mengandung kakak saya, ia mendapat larangan kalo TIDAK BOLEH memakan makanan dari yasinan/makanan dari mengirim arwah. Agar supaya umurnya tetap panjang. Mohon dijawab ustd.. Wassalamualaikum wr wb.
Iya di kampung saya juga gitu, padahal tetangga2 yang ngelarang itu bukan bermanhaj salaf tapi saya tetap makan saja karena itu rezeki dan kebetulan saya miskin jarang makan enak, Ibuk Bapak saya ikut tahlilan, hataman....
Afwan ustadz, kalau misalkan dalam keluarga mengikuti acara bid'ah. Terus bingkisan dibawa pulang, untuk dimakan keluarganya. Hukum memakan makanan itu apa ustadz?
Maaf minta solusi = makanan hasil takjiah enaknya diapakan kalo dikasih orang yg dateng nanti jadi fitnah acara bitah kah, orang sedang kesusahan disusahinkah dll dan yang pasti makanan itu numpuk kalo gak cpt di makan akan busuk dan mubazir mohon pencerahanya ....
Afwan, mohon tanyakan ke ustadz..bagaimana hukum memakan kueh ulang tahun dari teman? Atau menerima makanan yg dibagikan dalam rangka ulang tahun? Bbrapa ustadz salaf beda pendapat
@tri yk Diriwayatkan dengan jalan lain, dikeluarkan oleh Al Baihaqi dalam Dalail An Nubuwwah (1233), وَأَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ ، قَالَ : أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ بُطَّةَ , قَالَ : حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الْجَهْمِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ الْفَرَجِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا الْوَاقِدِيُّ ، قَالَ : قَدْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزُورُهُمْ فِي كُلِّ حَوْلٍ ، وَإِذَا تَفَوَّهَ الشِّعْبَ رَفَعَ صَوْتَهُ فَيَقُولُ : ” سَلامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ ” ، ثُمَّ أَبُو بَكْرٍ كُلَّ حَوْلٍ يَفْعَلُ مِثْلَ ذَلِكَ ، ثُمَّ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ ، ثُمَّ عُثْمَانُ “Abu Abdillah Al Hafidz mengabarkan kepadaku, ia berkata, Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Buthah mengabarkan kepadaku, ia berkata, Al Hasan bin Al Jahm menuturkan kepadaku, ia berkata, Al Husain bin Al Faraj menuturkan kepadaku, ia berkata, Al Waqidi menuturkan kepadaku, ia berkata, bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam biasanya mendatangi kuburan para syuhada setiap awal tahun. Kemudian Nabi mengatakan: Assalamu ‘alaikum bimaa shabartum fani’ma ‘uqbad daar (semoga keselamatan atas kalian atas kesabaran kalian, sungguh bagi kalian sebaik-baik tempat kembali) [QS, Ar Ra’du: 24]. Abu Bakar, Umar dan Utsman radhiallahu’anhum juga melakukan demikian“. Riwayat ini juga munqathi‘, bahkan mu’dhal. Al Waqidi adalah perawi thabaqah ke-9 yang lahir tahun 130H, tidak mungkin meriwayatkan langsung dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Selain itu Al Waqidi juga perawi yang matruk. Imam Al Bukhari mengatakan: “ia matrukul hadits“ An Nawawi mengatakan: “ia dhaif secara ittifaq (sepakat) diantara para ulama” Al Hakim mengatakan: “dzahibul hadits“ Abu Zur’ah Ar Razi mengatakan: “matrukul hadits” Imam Ahmad mengatakan: “ulama meninggalkannya”, beliau juga mengatakan: “ia pendusta” Ishaq bin Rahwiyah mengatakan: “menurut saya ia adalah pemalsu hadits”
*HUKUM TAHLILAN MENURUT SUNNAH* Sunnah itu tidak hanya yang dicontohkan atau dilakukan Nabi saw saja (sunnah fi`liyah), tetapi apa yang diucapkan/dikatakannya termasuk sunnah juga (sunnah qouliyah) -- bahkan apa yang dilakukan para sahabat walaupun nabi tidak mencontohkan atau menyuruh tetapi nabi tidak melarang/membolehkannya disebut juga sunnah (sunnah taqririyah)seperti sahabat Bilal sholat sunat sehabis wudlu dan sahabat Abu Hurairah ra membaca dzikir tasbih 12.000 x setiap harinya. Terkait dengan tahlilan, dilihat dari kaidah pembagian sunnah yang tiga tadi, tahlilan bisa dikatakan masuk dalam “sunnah qouliyah” dari segi kalimah-kalimah dzikir yang dibacanya dan atau tujuan yang mendasarinya. Dari segi “tradisi” juga bisa masuk dalam “sunnah taqririyah” karena atsar sahabat dalam periwayatannya. Untuk lebih jelasnya bisa diuraikan: SUNNAH QOULIYAH TAHLILAN Membaca kalimah-kalimah tahlil, tasbih, tahmid, surah-surah atau ayat tertentu (khusus) dari al-Quran yang ada dalam tahlilan diambil dari dzikir-dzikir utama dari qoul (sabda Nabi saw). Misalnya, Bab. Dzikir dari shahihnya Imam Bukhari dan Muslim yang berisi fadhilah-fadhilah (keutamaan) dzikir dari kalimah-kalimah yang saya sebut diatas. Jadi kita membacanya atas dasar “manut dhawuh saja” karena Nabi saw sudah berjanji kalau baca ini pahalanya demikian, membaca kalimah itu pahalanya demikian dst. Dalam tradisi pesantren itu sudah menjadi dzikir umum yang dibaca sewaktu-waktu. Bahkan berkembang di masyarakat dan dimanfaatkannya sebagai doa dalam berbagai acara hajatan dari pernikahan, syukuran, sunatan dsb. Termasuk hajatan pada orang meninggal (lha ini yang dimasalahkan, sehingga “opini” yang terbentuk tahlilan itu untuk orang meninggal - ini kan sudah “salah kaprah” ya (mungkin sudah kadung terbentuk opini). Kalau toh yang dipermasalahkan ditujukan untuk doa kepada mayit tujuannya adalah “hadiah pahala” yang ditujukan kepadanya agar diringankan dosanya atau diampuni dan dalil-dalilnya juga cukup jelas tentang hadiah pahala kepada mayit itu sehingga Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya, memasukkan hadits ini dengan judul Bab Wushul Tsawab Ash Shadaqat Ilal Mayyit (Bab: Sampainya pahala Sedekah kepada Mayit). Imam An Nasa’i dalam kitab Sunan-nya memasukkan hadits ini dengan judul Bab Fadhlu Ash Shadaqat ‘anil Mayyit (Bab: Keutamaan Bersedekah Untuk Mayyit). Imam Al Bukhari dalam kitab Shahih-nya dengan judul Bab Maa Yustahabu Liman Tuwufiya Fuja’atan An Yatashaddaquu ‘Anhu wa Qadha’i An Nudzur ‘anil Mayyit (Bab: Apa saja yang dianjurkan bagi yang wafat tiba-tiba, bersedekah untuknya, dan memenuhi nazar si mayyit). Sebetulnya kalau yang ditonjolkan (diperselisihkan) “dengan membentuk opini” diarahkan atau digiring kesana itu secara “politis” bisa dipahami karena sebetulnya memiliki “akar khilafiyah” diantara madazab-madzab fikh dari para ulama tentang “sampai tidaknya hadiah pahala” kepada mayit itu. Jadi latar belakangnya dari sana, sama dengan dalil-dalil qunut, tawasul, ushali, iftitah dll kan juga rawan kalau dijadikan isu da`wah untuk digiring ke pemahaman madzab tertentu. SUNNAH TAQRIRIYAH TAHLILAN Riwayat Imam Ahmad bin Hanbal, yang mendapatkan riwayat dari Hasyim bin al-Qasim, meriwayatkan dari Al-Asyja’i, dari Sofyan, bahwa Imam Thawus bin Kaisan radliyallahu ‘anhu seorang perawi hadits-hadits shahih dikenal sebagai salah seorang generasi pertama ulama Negeri Yaman dan pemuka para tabi’in yang sempat menjumpai lima puluh orang sahabat Nabi Saw. mengatakan; “ Sungguh orang-orang yang telah meninggal dunia difitnah (diuji dengan pertanyaan malaikat) dalam kuburan mereka selama tujuh hari, maka mereka (sahabat Nabi) gemar (bersedekah) menghidangkan makanan sebagai ganti dari mereka yang telah meninggal dunia pada hari-hari tersebut “. Riwayat ini disebutkan tidak hanya oleh Imam Ahmad Ahmad bin Hanbal, tetapi juga oleh Imam Suyuthi, Imam Abu Nu’aim al-Ashbahani, Ibnu Hajar al-Haitami dll. Dalam riwayat lain dari Ubaid bin Umair yang wafat tahun 78 H yaitu seorang ahli mauidhoh hasanah pertama di kota Makkah dalam masa pemerintahan Umar bin Khoththob Ra. Menurut Imam Muslim beliau dilahirkan di zaman Nabi Saw bahkan menurut versi lain disebutkan bahwa beliau sempat melihat Nabi Saw. Maka berdasarkan pendapat ini beliau termasuk salah seorang sahabat Nabi Saw, beliau berkata “ Dua orang yakni seorang mukmin dan seorang munafiq memperoleh fitnah kubur. Adapun seorang mukmin maka ia difitnah selama tujuh hari, sedangkan seorang munafiq disiksa selama empat puluh hari “. Imam al-Hafidz as-Suyuthi si empunya Kitab Tafsir Jalalain dan Asbabun Nuzul al-Qur`an, yang kitab-kitabnya tentang ilmu al-Qur`annya menjadi rujukan para ahli tafsir sesudahnya mengatakan kaum muslimin telah melakukannya pada masa Rasulullah -- dan Nabi SAW juga mengetahui dan taqrir (menyetujui, tidak melarang), dan masyhur dimasa mereka tanpa ada yang mengingkarinya. Ini merupakan anjuran mengasihi mayit yang baru meninggal selama ujian dalam kuburnya dengan cara melakukan shadaqah makan selama 7 hari yang pahalanya untuk mayit. Hal demikian telah dilakukan oleh para sahabat. Sedangkan ulama telah berijma’ bahwa pahalanya bermanfaat bagi mayit. Kata Imam Suyuthi, “Sesungguhnya sunnah memberikan makan selama 7 hari, telah sampai kepadaku bahwa sesungguhnya amalan ini berkelanjutan dilakukan sampai sekarang (zaman Imam Suyuthi) di Makkah dan Madinah. Maka secara dhahir, amalan ini tidak pernah di tinggalkan sejak masa para shahabat Nabi hingga masa kini (zaman Imam as-Suyuthi, tahun 849 H = 1445 M), dan sesungguhnya generasi yang datang kemudian telah mengambil amalan ini dari pada salafush shaleh hingga generasai awal Islam.” Syaikh al-Fadlil Muhammad Nur al-Buqis didalam kitab beliau yang khusus membahas kegiatan tahlilan (kenduri arwah) yakni “Kasyful Astaar”……. dan aku menyaksikan sendiri bahwa hal ini (kenduri memberi makan 7 hari) berkelanjutan sampai sekarang di Makkah dan Madinah (tetap ada) dari tahun 1947 M sampai aku kembali Indonesia tahun 1958 M. Maka faktanya amalan itu memang tidak pernah di tinggalkan sejak zaman sahabat nabi hingga sekarang, dan mereka menerima (memperoleh) cara seperti itu dari salafush shaleh sampai masa awal Islam." Tidak hanya di Mekkah dan Madinah pada zamannya Imam Suyuthi, tradisi itu disebut 'Asya' al-Walidain (di Arab Saudi tempo dulu) dan di fatwakan boleh oleh ulama sana berdasarkan keumuman dalil. Sedangkan di negara-negara Timur Tengah yang lain memiliki nama yang berbeda seperti di Maroko disebut dengan sebutan Zardah/Salkah dalam bahasa darijah (dialek) mereka, di Yaman dengan sebutan `Aza`. Di Mesir, Bangladesh, dll walaupun tujuannya sama tetapi juga memiliki nama tersendiri ...
@@muksrirahayu7332 bESEK kENDURI dari harta anak yATIM apakah halal? jangan makan makanan dari harta anak yATIM yg ditinggal, tidak diajak, oleh ayahnya meninggalkan dunia. Harta sang ayah menjadi harta anak yATIM. jika mereka membagi-bagikan besek kenduri dari harta anak yATIM (warisan harta sang Ayah) ruclips.net/video/Xn1nNadh6FQ/видео.html bukan berarti Firanda atau Syafiq Basalamah menjadi halal memakan sedekah besek dari harta anak yATIM. mestinya menyantuni anak yATIM, eh koq malah makan harta anak yATIM. kekal di Neraka gegara makan Besek dari harta anak yATIM
Jika dibilang mabuk itu dosa, dosa itu dosa sama siapa? Jika tidak merugikan siapa-siapa? Di minum-minum sendiri tidak ada yang dirugikan. Jika kamu ingin berbuat adil yang salah dan yang dosa itu yang merugikan orang lain, yang merugikan orang banyak. Mabuk yang di larangan itu di dalam masjid, sebab masjid tempat untuk mengingat Alloh SWT sedang kan mabuk lupa sama Alloh SWT. Jika kondisi kamu mabuk beramal saleh apa saja boleh yang tidak boleh hanya satu yaitu sholat, sebab sholat untuk mengingat Alloh SWT sedangkan mabuk lupa sama Alloh SWT. Mabuk ada manfaatnya juga ada mudharat nya. Jika mabuk bermanfaat untuk kamu ya dilanjutkan. Jika mabuk merugikan diri kamu ya ditinggalkan. Meskipun mabuk ada manfaatnya untuk diri kamu jika kamu mengkonsumsi nya secara berlebihan itu bisa berakibat buruk pada diri kamu. Mudharat mabuk dan judi; memicu permusuhan, lupa sama Alloh SWT dan menghalangi kamu dalam mengerjakan shalat. Yang sulit itu bersyukur Kepada Yang Mengeluarkan buah anggur dan buah kurma yang bisa dijadikan minuman memabukkan dan manfaat lainnya. Yang diharamkan oleh Allah SWT untuk dimakan ada enam jenis. Lebih dari enam jenis itu saya hanya bisa berkata, jika doyan dan bermanfaat untuk kamu ya dimakan, jika tidak doyan dan merugikan diri kamu ya ditinggalkan.
Saya mau tanya... Blom genap 7 hari ibu saya meninggal..,orang" Di rumah sudah bacakkan ( makan") di rumah sambil tertawa" Apa hukum nya ustad.. Tolong pencerahan nya ustad
Sebaiknya dihindari, dan peringatkan bahwasanya ini tidak ada tuntunan dari rosullah, jika mampu Karena butuh keberanian di waktu itu,, pahala besar menanti, tapi allah tidak memberatkan hamba jika tidak mampu
ketawa di rumah duka tidak boleh karena menyinggung keluarga duka, dalam hal Tahlilan Ustadz Firanda semuanya WAHABI Salah Total Tidak mampu membedakan NIYAHAH, TAHLILAN dan TAKJIYAH, Niyahah artinya : meratapimayait, Tahlilan artinya : mendoakan mayait, Takziyah artinya : menjenguk keluarga mayit. Ini beda kan? Aliran Wahabi menamparkan dalil Niyahah kepada Tahlilan (dia tidak faham}, makanan yang di anggap niyayah itu makanan dri keluarga mayit untuk di suguhkan pada orang orang yang berkumpul di keluarga mayit tanpa ada kegiatan yang bermanfaat, ini memberatkan kluarga mayit. Tapikalao berkumpul untuk Tahlilan (mendokan mayit) ini sangat di butuhkan dan harapkan untuk mayit dan keluarga mayit agar tetap tabah. Wahabi memplintir banyak perkataan imam madzhab dengan memotong-motong penjelasan ulama. Diantaranya kata wahabi seperti Firanda.com, imam Nawawi dalam al Adzkar hal 160 mengharamkan tahlil karna niyahah, padahal pada bab berikutnya hal 180 imam nawawi menjelaskan bahwa mendoakan mayit itu hukumnya sunat dan sampai pahalanya pada mayit, adapaun pahala yang tidak sampai itu bacaan al Quran yang tidak di niatkan kepada mayit itu. Intinya tahlilan atau mendoakan mayit itu sunat, Jelas kan? Inti Madzhab Asyafiiyah semuanya sama mebolehkan Tahlilan (mendoakan mayat) yang di larang NIYAHAH-nya. Seperti wahabi Firanda itu kelewat sesat menggangap bodoh Imam nawai dan Ulama Ahlusunah lainnya…Dia jak debat sama Kiai Idrus Ramli saja KALAH TOTAL, gelagapan, apalagi kalao nanti di tanya sama malaikat munkar nakir jawab apa…naudzubillah... Nah TAHLILAN kan boleh, lalu ada makana yang di hidangkan keluarga mayit gimana? Kalau keluarga itu miskin, jangan mengeluarkan makan walaupun se teguk air, bahkan harus di kirim, dalainya ishna’uu liali thoaman jafaron……………., Tapi kalau yang ngirim makanan itu banyak sekali lalu di suguhkan lagi? Gak apa apa yang penting keluarga mayit tidak mengeluarkan harta. Kalau keluarga itu kaya, boleh mengeluarkan makanan di acara tahlilan. Boleh, dalailnya sodaqah bolejh: Alladzina yunfiquna fis sarro-i wadhdhorro-I (qs.ali imran 134) Shadaqah itu dalam keadaan lapang dan sepit, jelas? Juga hadits: "inna ummi tuwuffiyat afayanfauha intashadaqtu anhaa? Qaala naam". Shahaih tirmidzi juz III hal: 175, Hadits ini dari ibnu Abbas menceritakan seorang pria yang ibunya meninggl lalu ingin men shadaqahkan KEBUN kepada ntuk kepentingan umat, dan pahalanya untuk ibunya, kata rasulullah: Naam/Boleh/tidak dilarang/ bermanfaat. Artinya bagi orang kaya boleh mengeluarkan harta sendiri dalam tahlilan karena, sahabat rasul tidak tanggung tanggung yang di sedeqah kannya berupa kebun yang nilainya tinggi, apalagi kalao sedekah berupa minuman makanan harganya lebih rendah, ini boleh sekali dan ini berfidah bagi mayait, juga keshalehan ahli warits nya, waladun shalihun yd’ulahu. Kalo acara tahiliala , 3 7 40 100, boleh saja lihat Nihayatuzain Imam nawawi al bantani hal 275 sebenarnya tahlil kapan saja boleh tidak perlu menunggu 3 7 40 100, karena tidak ada ketentuan waktu kecuali solat yang waktunya di tentukan , tidak berkumpul juga boleh upamanya setiap selesai solat masing masing terutam ahli wairisnya,
Kalau saya mau makan ketika diberi makan oleh yg empunya rumah ketika acara tahlilan, anda mau apa ? Mau marah ? Silahkan sarapan dan minum kopi dulu,biar Ndak emosi an
DAN KITA TIDAK PERLU BIKIN MAKANAN SEP ITU JIKA KUARGA KITA WAFAT. SBB KITA PUN TIDAK NGADAKN RITUAL ACARA TAHLILAN RAME RAME KAN ? TAPI DO AKANL YG WAFAT. DOA DG UPACARA TAHLILAN &DOA JAUH BERBEDA,MAAF.
Orang NU g mungkin bakal undang orang wahubi yahudi untuk tahlilan, krn kasihan mendengar kalimat zikir matanya bisa melotot badanya kepasan sampai jidatnya gosong
Pa, ustad saya besar di pesantren dan baru kali ini makanan di permasalahkan semenjak aliran yang ceramahnya hadisnya itu mulu bid, ah findolallah emangnya kita tidak tahu tentang bid, ah ya mbah hasyim as, ari yang membimbing sampe kita bisa ngaji ....
Kawan, kalo kita denger ceramahnya ustadz firanda pasti dibawakan dalilnya.. ana nggak bilang tahlilan itu bid'ah tapi coba kamu cari semua riwayat hadits seputar tahlilan itu semuanya hadits lemah dan lebih baik ditinggalkan..
Ustadz Firanda semuanya WAHABI Salah Total Tidak mampu membedakan NIYAHAH, TAHLILAN dan TAKJIYAH, Niyahah artinya : meratapimayait, Tahlilan artinya : mendoakan mayait, Takziyah artinya : menjenguk keluarga mayit. Ini beda kan? Aliran Wahabi menamparkan dalil Niyahah kepada Tahlilan (dia tidak faham}, makanan yang di anggap niyayah itu makanan dri keluarga mayit untuk di suguhkan pada orang orang yang berkumpul di keluarga mayit tanpa ada kegiatan yang bermanfaat, ini memberatkan kluarga mayit. Tapikalao berkumpul untuk Tahlilan (mendokan mayit) ini sangat di butuhkan dan harapkan untuk mayit dan keluarga mayit agar tetap tabah. Wahabi memplintir banyak perkataan imam madzhab dengan memotong-motong penjelasan ulama. Diantaranya kata wahabi seperti Firanda.com, imam Nawawi dalam al Adzkar hal 160 mengharamkan tahlil karna niyahah, padahal pada bab berikutnya hal 180 imam nawawi menjelaskan bahwa mendoakan mayit itu hukumnya sunat dan sampai pahalanya pada mayit, adapaun pahala yang tidak sampai itu bacaan al Quran yang tidak di niatkan kepada mayit itu. Intinya tahlilan atau mendoakan mayit itu sunat, Jelas kan? Inti Madzhab Asyafiiyah semuanya sama mebolehkan Tahlilan (mendoakan mayat) yang di larang NIYAHAH-nya. Seperti wahabi Firanda itu kelewat sesat menggangap bodoh Imam nawai dan Ulama Ahlusunah lainnya…Dia jak debat sama Kiai Idrus Ramli saja KALAH TOTAL, gelagapan, apalagi kalao nanti di tanya sama malaikat munkar nakir jawab apa…naudzubillah... Nah TAHLILAN kan boleh, lalu ada makana yang di hidangkan keluarga mayit gimana? Kalau keluarga itu miskin, jangan mengeluarkan makan walaupun se teguk air, bahkan harus di kirim, dalainya ishna’uu liali thoaman jafaron……………., Tapi kalau yang ngirim makanan itu banyak sekali lalu di suguhkan lagi? Gak apa apa yang penting keluarga mayit tidak mengeluarkan harta. Kalau keluarga itu kaya, boleh mengeluarkan makanan di acara tahlilan. Boleh, dalailnya sodaqah bolejh: Alladzina yunfiquna fis sarro-i wadhdhorro-I (qs.ali imran 134) Shadaqah itu dalam keadaan lapang dan sepit, jelas? Juga hadits: "inna ummi tuwuffiyat afayanfauha intashadaqtu anhaa? Qaala naam". Shahaih tirmidzi juz III hal: 175, Hadits ini dari ibnu Abbas menceritakan seorang pria yang ibunya meninggl lalu ingin men shadaqahkan KEBUN kepada ntuk kepentingan umat, dan pahalanya untuk ibunya, kata rasulullah: Naam/Boleh/tidak dilarang/ bermanfaat. Artinya bagi orang kaya boleh mengeluarkan harta sendiri dalam tahlilan karena, sahabat rasul tidak tanggung tanggung yang di sedeqah kannya berupa kebun yang nilainya tinggi, apalagi kalao sedekah berupa minuman makanan harganya lebih rendah, ini boleh sekali dan ini berfidah bagi mayait, juga keshalehan ahli warits nya, waladun shalihun yd’ulahu. Kalo acara tahiliala , 3 7 40 100, boleh saja lihat Nihayatuzain Imam nawawi al bantani hal 275 sebenarnya tahlil kapan saja boleh tidak perlu menunggu 3 7 40 100, karena tidak ada ketentuan waktu kecuali solat yang waktunya di tentukan , tidak berkumpul juga boleh upamanya setiap selesai solat masing masing terutam ahli wairisnya,
bESEK kENDURI dari harta anak yATIM apakah halal? jangan makan makanan dari harta anak yATIM yg ditinggal, tidak diajak, oleh ayahnya meninggalkan dunia. Harta sang ayah menjadi harta anak yATIM. jika mereka membagi-bagikan besek kenduri dari harta anak yATIM (warisan harta sang Ayah) ruclips.net/video/Xn1nNadh6FQ/видео.html bukan berarti Firanda atau Syafiq Basalamah menjadi halal memakan sedekah besek dari harta anak yATIM. mestinya menyantuni anak yATIM, eh koq malah makan harta anak yATIM. kekal di Neraka gegara makan Besek dari harta anak yATIM
kalau beda madzhab ngga usah saling menjelekkan. semua madzhab itu baik.. orang yg mengadakan tahlil itu beda madzhab sama kalian yg melarang tahlil.. gitu aja kok ambil pusing
Ardia Mustofa ini bukan masalah madzhab. Ini soal aliran. Yg di video ini sudah jelas dia wahabi. Dan di Indonesia itu mengikut ahlussunah wal jama'ah. Kalo ada orng yg sering membahas bid'ah anda harus waspada
Wahabi dalilnya prasangka... Slametan itu org muslim sedekah makan.... Org mau sedekah tdk ada batasannya..... Dalilnya jg jelas.....bersedekahlah disaat lapang dan sempit
@@ismailibnachmad Nabi mnyuruh umat muslim untk sll berdoa/mndoakan kpd diri sendiri....kluaraga dan sesama muslim yg hidup/udh mati....prakteknya TDK DIBATASI... Nabi mnyuruh umatnya untk bersedekah disaat lapang dan dempit....jg TDK DIBATASI... TAHLILLAN itu kronologisnya muslim berdoa fan bersedekah....kau mau mnyesatkan apa2 yg diprintahkan nabi😂😂😂
@Mut Dawamah wahabi itu apa? & Siapa yg kamu sebut2 sbg wahabi itu? Diperjelas !! Menyalah nyalahkan org lain, apakah kamu sudah merasa yg paling benar & orang2 kudu ngikutin sesuai apa keinginanmu?
Wkwkwkw tahlilan itu menghadiahkan pahala untuk orang meninggal,,dikasih makanan itu sedekah dari orang rumah ,dan kasih makan itu bukan tradisi,,,kalo orang rumah kasih minum aja ya gpp,itukan sedekah orang rumah kepada orang yg sudah datang untuk sedekahkan pahala untuk orang meninggal,wkwkwkw berguru langsung ke pondok jangan cuman nonton di youtube langsung percaya
Nii buat suat, surat al munafikunnya dong dibaca..... Orang yg mati ja meminta kepada allah pingin hidup kembali hanya untuk bersedekah.... Saya tanya tad ?? Apa orang yg mati bisa hidup lagi tanpa seijin allah ?? Engga kan... Nahh mangkanya keluarga yg anggitanya meninggal wlw pun gak paham tpi ngerti beliau menyediakan atau menyiapkan makanan itu untuk sedekahnya si mayit mereka berrsedekah seadanya tanpa ada paksaan dan diada adakan, bahkan para keluarga dan sodaranya tetangganya pun membantu dengan harta dan tenaganya.... Ustad pinter tpi kebelinger... Lebih baik bener wlw pun tak pintar, dari pada pinter tpi gak bener apalagi keblinger... Udalah tad mending ngaji ceramah yaa dikapasitasnya ja agar kerukunan tetap terjaga....
Dalam Islam ada aturan khusus untuk keluarga mayit yg sedang dalam masa berduka mas.,, Yaitu di sunnahkan para tetangga memberi bantuan /makanan ke keluarga yg berduka ( bukan sebaliknya), , Sedangkan jika keluarga mayit ingin bersedekah bisa dilakukan nanti setelah masa berduka.. terlebih lagi ada juga larangan khusus berkumpul dan memakan makanan dari keluarga si mayit yg berduka..
@@siapaakubukanaku3570 Bersedekah itu tdk ada batasannya..... Berdoa/mndoakan tdk ada batasannya Ngumpul bc quran ...zikir...jg tdk ada batasannya Adabnya jgn di tempat najis Wahabi mngajarkan kebencian ats dasar penafsirannya sendiri...
@@devinae.p8655 bESEK kENDURI dari harta anak yATIM apakah halal? jangan makan makanan dari harta anak yATIM yg ditinggal, tidak diajak, oleh ayahnya meninggalkan dunia. Harta sang ayah menjadi harta anak yATIM. jika mereka membagi-bagikan besek kenduri dari harta anak yATIM (warisan harta sang Ayah) ruclips.net/video/Xn1nNadh6FQ/видео.html bukan berarti Firanda atau Syafiq Basalamah menjadi halal memakan sedekah besek dari harta anak yATIM. mestinya menyantuni anak yATIM, eh koq malah makan harta anak yATIM. kekal di Neraka gegara makan Besek dari harta anak yATIM
Terus kalian bilang lagi di arab gak buat,,,, ya iyalah di arab hampir semuanya bermazhab malik dan banyak Wahabi,,,, lah kalian mazhab apa?😂yg Wahabi udah pasti gak buat tapi ahlul Sunnah pasti buat,,,,pintar lah dalam berpikir
haha tahlilan bid.ah haram tapi nasi dapet tahlilan halal..kayak kblinger ya? karna kalo ngcap haram bertentangan karna dia sesungguhnya tau isi dari tahlilan itu apa? tidak lain adalah pengajian juga..
Kaya keblinger? Iya, kalo pake pikiran ente yang gapake ilmu. Tau gak gimana dilema nya saya waktu dapat daging dari orang yang kena musibah kematian? Mau dimakan ga tega karena yang ngasih lagi kena musibah, terlebih jika yang kena musibah orang gapunya hasil jual ini itu minjem sana sini demi tradisi. Mau ditolak juga gaenak, sebab pandangan masyarakat awam yang macam-macam. Malah terkesan kita ga menghormati yang punya acara. Ustadz sudah mengambil jalan tengahnya, terima.
Ustadz Firanda semuanya WAHABI Salah Total Tidak mampu membedakan NIYAHAH, TAHLILAN dan TAKJIYAH, Niyahah artinya : meratapimayait, Tahlilan artinya : mendoakan mayait, Takziyah artinya : menjenguk keluarga mayit. Ini beda kan? Aliran Wahabi menamparkan dalil Niyahah kepada Tahlilan (dia tidak faham}, makanan yang di anggap niyayah itu makanan dri keluarga mayit untuk di suguhkan pada orang orang yang berkumpul di keluarga mayit tanpa ada kegiatan yang bermanfaat, ini memberatkan kluarga mayit. Tapikalao berkumpul untuk Tahlilan (mendokan mayit) ini sangat di butuhkan dan harapkan untuk mayit dan keluarga mayit agar tetap tabah. Wahabi memplintir banyak perkataan imam madzhab dengan memotong-motong penjelasan ulama. Diantaranya kata wahabi seperti Firanda.com, imam Nawawi dalam al Adzkar hal 160 mengharamkan tahlil karna niyahah, padahal pada bab berikutnya hal 180 imam nawawi menjelaskan bahwa mendoakan mayit itu hukumnya sunat dan sampai pahalanya pada mayit, adapaun pahala yang tidak sampai itu bacaan al Quran yang tidak di niatkan kepada mayit itu. Intinya tahlilan atau mendoakan mayit itu sunat, Jelas kan? Inti Madzhab Asyafiiyah semuanya sama mebolehkan Tahlilan (mendoakan mayat) yang di larang NIYAHAH-nya. Seperti wahabi Firanda itu kelewat sesat menggangap bodoh Imam nawai dan Ulama Ahlusunah lainnya…Dia jak debat sama Kiai Idrus Ramli saja KALAH TOTAL, gelagapan, apalagi kalao nanti di tanya sama malaikat munkar nakir jawab apa…naudzubillah... Nah TAHLILAN kan boleh, lalu ada makana yang di hidangkan keluarga mayit gimana? Kalau keluarga itu miskin, jangan mengeluarkan makan walaupun se teguk air, bahkan harus di kirim, dalainya ishna’uu liali thoaman jafaron……………., Tapi kalau yang ngirim makanan itu banyak sekali lalu di suguhkan lagi? Gak apa apa yang penting keluarga mayit tidak mengeluarkan harta. Kalau keluarga itu kaya, boleh mengeluarkan makanan di acara tahlilan. Boleh, dalailnya sodaqah bolejh: Alladzina yunfiquna fis sarro-i wadhdhorro-I (qs.ali imran 134) Shadaqah itu dalam keadaan lapang dan sepit, jelas? Juga hadits: "inna ummi tuwuffiyat afayanfauha intashadaqtu anhaa? Qaala naam". Shahaih tirmidzi juz III hal: 175, Hadits ini dari ibnu Abbas menceritakan seorang pria yang ibunya meninggl lalu ingin men shadaqahkan KEBUN kepada ntuk kepentingan umat, dan pahalanya untuk ibunya, kata rasulullah: Naam/Boleh/tidak dilarang/ bermanfaat. Artinya bagi orang kaya boleh mengeluarkan harta sendiri dalam tahlilan karena, sahabat rasul tidak tanggung tanggung yang di sedeqah kannya berupa kebun yang nilainya tinggi, apalagi kalao sedekah berupa minuman makanan harganya lebih rendah, ini boleh sekali dan ini berfidah bagi mayait, juga keshalehan ahli warits nya, waladun shalihun yd’ulahu. Kalo acara tahiliala , 3 7 40 100, boleh saja lihat Nihayatuzain Imam nawawi al bantani hal 275 sebenarnya tahlil kapan saja boleh tidak perlu menunggu 3 7 40 100, karena tidak ada ketentuan waktu kecuali solat yang waktunya di tentukan , tidak berkumpul juga boleh upamanya setiap selesai solat masing masing terutam ahli wairisnya,
Makin lama umat islam makin kabur akan agamanya sndri , bidah dienteng2in naudzubillah. Syirik itu merusak laa ilaha illallah dan bidah itu merusak muhammadd rosulullah kok bisa ya ada org yg ngentengin2 hal tsb
jadi makanan dari hasil mecuri halal?karna hukum asalnya kan halal. tahlilan bid'ah sesat, bhkan da yg bilang mnggugurkan syahadatain. berti sama dengan mencuri donk krana sama2 perbuatan dosa.
Jangan Ngawur, Ente Dapat Fatwa dari Siapa? Bid'ah Dalam Perkara Ibadah Sangat Dibenci Rasulalloh, Tapi Tidak Lantas Membatalkan Syahadat Pelakunya (Perlu Dirinci Lebih Lanjut) Mencuri adalah cara mendapatkanya. Jika dari uang halal, bahan makananya halal, & tdk digunakan untuk acara syirik. maka hukum asalnya halal. Meskipun yang terbaik adalah Menolaknya...
Ahmad Melodicall isi dari tahlilan itu apa..kog bidah,sesat..ciri org sprti ini yg bodoh..ustd abdul somad mengatakan tahlilan baik..dan byk kyai pondok pesantren yg mengatakan itu baik..
Prastyo Andi sepertinya ente salah tafsir koment ya, ane nanya dalil tahlil bid'ah dan sesat Bukan nanya dalil tahlil , Maksud pertanyaan ane tuh kalau tahlil itu bid'ah dan sesat mana dalilnya, ane tersinggung soalnye ane sendiri sering tahlil dan maulid
@@fixelectronics5040 Antum pelajari dulu apa itu Bid'ah .. kalo antum udah tau coba cari dalil tahlilan 7 harian dst.. kasih tahu ke ana riwayatnya.. ana nggak bilang tahlilan itu bid'ah tapi coba antum cari tau dalil seputar tahlilan..
ustad pembohong. selalu saja caramu memelintir... 1.pertaxanx apakah makanan yg z makan diacara 100 hari itu halal atau haram? ingat bukan pada makanan tp makanan diacra 100 hari.... 2. klo acra2 bid'ah ketax jgn dtg. bid'ah yg dia mksd mungkin tahlilan, ingat!!! tahlilan bukan perkara yg dilarang/haram hadits ada mengenai tahlilan. silahkan cek mw dr buku atw dr ustazd2 yg lain.
Semoga allah beri hidayah. Kelak, semua akan kita pertanggungjawabkan di hadapan allah. Termasuk ilmu. Makan berhati hatilah dalam mengambil ilmu.. jangan mengambil ilmu dari orang yang tidak benar paham. Ketahuilah, hati kita itu lemah sedangkan syubhat itu menyambar nyambar. Maka berhati hatilah..
Jazakamallahu Khairan
Mantaaaaab ga terlalu banyak embel2, singkat sesuai perintah,, smga ustadz selalu sehat dlm lindungan Allah aamiiin
Hadist nabi isinya bukan PERINTAH sj mas .( Adakalanya printah adakalanya dicontoi adakalanya sahabat melakukan tp tdk ada contoh nabi tp saat nabi tahu tetapi tdk melarang dan membiarkan utk dikerjakan ) jd luaskan cakrawala kita biar tdk sempit .bukankah nabi pernah blg antum a'lamu bi umuuriddunyaakum .itu artinya kehidupan itu berkembang .zaman nabi tdk sama dg zaman kita .maka Islam akan tetap bisa menjawab disemua zaman .jd jgn hanya berpatokan /Kalo tdk ada contoh nabi adalah BIDAH.aduuuh konyol hampir 60 persen yg kita lakukan kau bilang bidah sdg antum sendri jg ngelakukan biah
Ente tidak pahami arti bidah yg dimaksud.
Bidah yang dimaksud adalah dalam perkara ibadah/ritual
@@yudhaadhikarinararya5404 caranya gimana bang biar gak bid.ah
Barakallahu fiik,ust.khalid basalamah
Jazakallahukhairan ustadz 🙏🏼
bESEK kENDURI dari harta anak yATIM apakah halal?
jangan makan makanan dari harta anak yATIM yg ditinggal, tidak diajak, oleh ayahnya meninggalkan dunia. Harta sang ayah menjadi harta anak yATIM.
jika mereka membagi-bagikan besek kenduri dari harta anak yATIM (warisan harta sang Ayah)
ruclips.net/video/Xn1nNadh6FQ/видео.html
bukan berarti Firanda atau Syafiq Basalamah menjadi halal memakan sedekah besek dari harta anak yATIM.
mestinya menyantuni anak yATIM, eh koq malah makan harta anak yATIM.
kekal di Neraka gegara makan Besek dari harta anak yATIM
Ustadz salaf muda cerdas inspiratif, arab saudi aja mengakuinya, org indonesia malah membullynya, sungguh aneh bangsa ini, jazakallahu khair ya ustadz smoga Allah snantiasa menjagamu... Aamiin...
hera moza arabnya arab mna bro..krukut apa condet
@@possku2866 ustad Firanda pernah mengisi ceramah di Masjid Nabawi Madinah. Untuk bahasa indonesia dan melayu...
Hhj ini indonesia broo
hera moza arab yg kata Rasulullah timbulnya fitnah tanduk setan itu kan
Kyai hasyim pendiri NU malah di beri gelar hadrotush syekh, itu mengajarkan tahlilan
Barakallah fikum, jazakallahu khairan
جزاكم الله خيرا و بارك الله فيكم
Al-Bakri Dimyati Dalam Kitab I’anatut Thalibin 2/165 menguraikan :
ويكره لاهل الميت الجلوس للتعزية، وصنع طعام يجمعون الناس عليه، لما روى أحمد عن جرير بن عبد الله البجلي، قال: كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصنعهم الطعام بعد دفنه من النياحة، ويستحب لجيران أهل الميت - ولو أجانب - ومعارفهم - وإن لم يكونوا جيرانا - وأقاربه الاباعد - وإن كانوا بغير بلد الميت - أن يصنعوا لاهله طعاما يكفيهم يوما وليلة، وأن يلحوا عليهم في الاكل.
ويحرم صنعه للنائحة، لانه إعانة على معصية. وقد اطلعت على سؤال رفع لمفاتي مكة المشرفة فيما يفعله أهل الميت من الطعام. وجواب منهم لذلك. (وصورتهما). ما قول المفاتي الكرام بالبلد الحرام دام نفعهم للانام مدى الايام، في العرف الخاص في بلدة لمن بها من الاشخاص أن الشخص إذا انتقل إلى دار الجزاء، وحضر معارفه وجيرانه العزاء، جرى العرف بأنهم ينتظرون الطعام، ومن غلبة الحياء على أهل الميت يتكلفون التكلف التام، ويهيئون لهم أطعمة عديدة، ويحضرونها لهم بالمشقة الشديدة. فهل لو أراد رئيس الحكام - بما له من الرفق بالرعية، والشفقة على الاهالي - بمنع هذه القضية بالكلية ليعودوا إلى التمسك بالسنة السنية، المأثورة عن خير البرية وإلى عليه ربه صلاة وسلاما، حيث قال: اصنعوا لآل جعفر طعاما يثاب على هذا المنع المذكور ؟ أفيدوا بالجواب بما هو منقول ومسطور. (الحمد لله وحده) وصلى الله وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه والسالكين نهجهم بعده. اللهم أسألك الهداية للصواب. نعم، ما يفعله الناس من الاجتماع عند أهل الميت وصنع الطعام، من البدع المنكرة التي يثاب على منعها
وما اعتيد من جعل أهل الميت طعاما ليدعوا الناس إليه، بدعة مكروهة - كإجابتهم لذلك، لما صح عن جرير رضي الله عنه. كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصنعهم الطعام بعد دفنه من النياحة.
Dimakruhkan bagi keluarga mayit untuk duduk-duduk berta’ziyah, dan membuat makanan supaya orang-orang berkumpul kesitu. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ahmad dari Jarir bin Abdullah Bajali, dia berkata, “Kami (para sahabat) berpendapat bahwa berkumpul-kumpul di rumah keluarga mayit dan membuat makanan sesudah penguburannya termasuk ratapan”. Dan disunnahkan bagi tetangga keluarga mayit - walau tetangga jauh - dan kenalan mereka, meskipun bukan tetangga, dan kerabatnya yang jauh, meskipun tidak di negeri si mayit, membuatkan makanan untuk keluarganya yang bisa mencukupi mereka sehari semalam. Dan aku telah membaca pertanyaan yang ditujukan kepada Mufti Mekkah tentang apa yang dilakukan keluarga mayit dalam membuat makanan.
Jawaban mereka adalah sebagai berikut. Bentuk pertanyaannya adalah : Bagaimana pendapat Mufti-mufti yang mulia di negeri haram, semoga mereka selalu bermanfaat bagi masyarakat sepanjang hari, tentang adapt khusus yang berlaku di suatu negeri yang disana ada beberapa orang, bahwa bila seseorang telah berpindah ke negeri pembalasan (meninggal), berlaku kebiasaan bahwa mereka menunggu makanan. Karena malu yang besar bagi keluarga mayat, mereka memaksakan sesuatu dengan sempurna, dan mereka menyiapkan banyak makanan untuk mereka dan menghadirkannya kepada mereka dengan bersusah payah. Apakah bila penguasa, dengan bersikap halus terhadap rakyat dan berbelas kasih kepada keluarganya, melarang kebiasaan tersebut secara total agar mereka kembali berpegang kepada sunnah yang mulia yang berasal dari mahluk yang paling mulia (Rasulullah), semoga Tuhan melimpahkan rahmat dan salam kepadanya, beliau bersabda : "Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja'far!”. Apakah diberi pahala bila dilakukan larangan tersebut?. Berilah kami jawaban dengan jawaban yang sesuai dalil. Segala Puji bagi Allah, semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad, kepada keluarga dan sahabatnya, dan orang-orang yang menempuh jalan mereka sesudah beliau. Ya Allah, saya mohon kepadaMu agar diberi petunjuk kepada kebenaran. Ya. Apa yang dilakukan manusia dengan berkumpul di rumah keluarga mayat dan membuat makanan, merupakan bid’ah yang munkar dan akan diberi pahala bagi atas pemberantasannya.
“Dan apa yang ditradisikan (dibiasakan) orang tentang pembuatan makanan oleh ahli mayit, untuk mengundang orang banyak kepadanya, adalah bid’ah yang tidak disukai (oleh agama), sebagaimana berkumpul mereka untuk itu, karena telah sah apa yang diriwayatkan Jarir, “Kami (sahabat) menganggap bahwa berkumpul di rumah ahli waris dan membuat makanan sesudah mayit ditanam, itu termasuk nihayag (meratapi mayat)”. [I’anatut Thalibin 2/165]
Batokalloh hufik pak ustadz
Masya Allah la quwwata illa billahi, (sungguh sara'an ake mandadi atas kehendakpu Allah
Genduren akbar aja dirumah gua sambil tahlilan. Itung2 shodaqoh🤣
Bagus ustadz. Jelas dan syar'i
Bismillah saja...
berarti dirimu doyan makan sedekah (termasuk dari harta anak yatim)
pemakan harta anak yatim, parah mURTADnya
Jawabannya lugas paa dan jelas. Saya heran yg mengatakan neliau wahabi padahal jawaban beliau jawaban yg mempersatukan ummat
bESEK kENDURI dari harta anak yATIM apakah halal?
jangan makan makanan dari harta anak yATIM yg ditinggal, tidak diajak, oleh ayahnya meninggalkan dunia. Harta sang ayah menjadi harta anak yATIM.
jika mereka membagi-bagikan besek kenduri dari harta anak yATIM (warisan harta sang Ayah)
ruclips.net/video/Xn1nNadh6FQ/видео.html
bukan berarti Firanda atau Syafiq Basalamah menjadi halal memakan sedekah besek dari harta anak yATIM.
mestinya menyantuni anak yATIM, eh koq malah makan harta anak yATIM.
kekal di Neraka gegara makan Besek dari harta anak yATIM
Tetap saja ustadz, ketika hendak memakannya selalu ada rasa tidak tega. Terlebih jika orang yang tertimpa musibah tersebut adalah orang ga punya. Sampe minjem sana sini demi tradisi , ya Allah ...
Na'am, tapi kan sudah terlanjur jadi akhi.? Mubazir kalo ga di makan, maka memang ada baiknya apabila kita yang sudah paham berinisiatif memberi tahu secepatnya sebelum makanan itu di buat.. misal sebelum hari ke 3, 7 dan seterusnya.
@@ervanramadhan1701 kalau ngasih tahu, ana gak punya power akhi. Secara di kampung ana tradisi tersebut sudah mendarah daging, dan ana sendirian. Tapi ibu dan ayah ana sudah ngerti, kalau ana suka gak tega. Kalu ada makanan dari orang meninggal selalu dipisah biar ana gak makan.
@@Overthinking96 Afwan mas ini kejadiannya sama banget kayak saya. Saya pengen amar makruf nahi Munkar tapi saya belum cukup ilmu. Masalahnya di lingkungan keluarga yg baru tahu beginian itu cuman saya aja.
Ini kitab ulama ibn Qayim (ulama ruju
kan salafi) tentang baca alquran di kuburan
ruclips.net/video/57RbMtgXHoE/видео.html
Ini kitab ibn Taimiyah (ulama rujukan salafi) tentang tahlilan
ruclips.net/video/2k_cnmSaZXQ/видео.html
Ini kitab ibn Taimiyah (ulama rujukan salafi) tentang bidah
ruclips.net/video/nOcIvGkT1Cs/видео.html
Kenyataanya ini ada dalilnya merujuk ulama ulama salafi 🤔
@@karima9502 Masyaallah. Semoga Allah kuatkan dan mudahkan antum dalam setiap urusan mas.
Bismillah
Terima kasih
Masya Allah
Subhanallah
AMBIL YG BAIK NYA DARI BELIAU ...YG GAK SEPENDAPAT DARI TAUSIAH BELIAU TINGGALKAN..
bESEK kENDURI dari harta anak yATIM apakah halal?
jangan makan makanan dari harta anak yATIM yg ditinggal, tidak diajak, oleh ayahnya meninggalkan dunia. Harta sang ayah menjadi harta anak yATIM.
jika mereka membagi-bagikan besek kenduri dari harta anak yATIM (warisan harta sang Ayah)
ruclips.net/video/Xn1nNadh6FQ/видео.html
bukan berarti Firanda atau Syafiq Basalamah menjadi halal memakan sedekah besek dari harta anak yATIM.
mestinya menyantuni anak yATIM, eh koq malah makan harta anak yATIM.
kekal di Neraka gegara makan Besek dari harta anak yATIM
makanan yg selain daging berarti boleh ya ustad ?
Nahh gini
Drpd buat tahlilan mnding buat sedekah uangny ke sasaran yg tepat,,lbh afdol malah bisa bntuin org ga mampu dn dpt pahalany 100% pasti,,,ini mah kbnykn cm buat ajang pamer sm org ktny apa kt org kl ga ngadain tahlilan,, eh kelar tahlilan kbingungan duitny abis Lol,,,ini fakta loh,,,,maav yaa bkn menyinggung,,,,kl gak bnr jgn marah yaa,,, :-)!!
Kalo itu sih sama aja goblok. Ngasih makan kan jg sedekah. Sementara konteks nya ...
Wahabi nih tahlilan kok sesat.
Ustadz Firanda semuanya WAHABI Salah Total Tidak mampu membedakan NIYAHAH, TAHLILAN dan TAKJIYAH,
Niyahah artinya : meratapimayait,
Tahlilan artinya : mendoakan mayait,
Takziyah artinya : menjenguk keluarga mayit.
Ini beda kan?
Aliran Wahabi menamparkan dalil Niyahah kepada Tahlilan (dia tidak
faham}, makanan yang di anggap niyayah itu makanan dri keluarga mayit untuk di
suguhkan pada orang orang yang berkumpul di keluarga mayit tanpa ada
kegiatan yang bermanfaat, ini
memberatkan kluarga mayit. Tapikalao berkumpul untuk Tahlilan (mendokan
mayit) ini sangat di butuhkan dan harapkan untuk mayit dan keluarga mayit agar tetap tabah.
Wahabi memplintir banyak perkataan imam madzhab dengan memotong-motong
penjelasan ulama. Diantaranya kata wahabi seperti Firanda.com, imam
Nawawi dalam al Adzkar hal 160 mengharamkan tahlil karna niyahah, padahal pada bab berikutnya
hal 180 imam nawawi menjelaskan bahwa mendoakan mayit itu hukumnya sunat dan
sampai pahalanya pada mayit, adapaun pahala yang tidak sampai itu bacaan al
Quran yang tidak di niatkan kepada mayit itu. Intinya tahlilan atau mendoakan mayit
itu sunat, Jelas kan?
Inti Madzhab Asyafiiyah semuanya sama mebolehkan Tahlilan (mendoakan
mayat) yang di larang NIYAHAH-nya.
Seperti wahabi Firanda itu kelewat sesat menggangap bodoh Imam nawai
dan Ulama Ahlusunah lainnya…Dia jak debat sama Kiai Idrus Ramli saja KALAH TOTAL,
gelagapan, apalagi kalao nanti di tanya sama malaikat munkar nakir
jawab apa…naudzubillah...
Nah TAHLILAN kan boleh, lalu ada makana yang di hidangkan keluarga
mayit gimana?
Kalau keluarga itu miskin, jangan mengeluarkan makan walaupun se
teguk air, bahkan harus di kirim, dalainya ishna’uu liali thoaman
jafaron…………….,
Tapi kalau yang ngirim makanan itu banyak sekali lalu di suguhkan lagi?
Gak apa apa yang penting keluarga mayit tidak mengeluarkan harta.
Kalau keluarga itu kaya, boleh mengeluarkan makanan di acara tahlilan.
Boleh, dalailnya sodaqah bolejh: Alladzina yunfiquna fis sarro-i
wadhdhorro-I (qs.ali imran 134)
Shadaqah itu dalam keadaan lapang dan sepit, jelas?
Juga hadits: "inna ummi tuwuffiyat afayanfauha intashadaqtu anhaa?
Qaala naam". Shahaih tirmidzi juz III hal: 175, Hadits ini dari ibnu Abbas menceritakan
seorang pria yang ibunya meninggl lalu ingin men shadaqahkan KEBUN
kepada ntuk kepentingan umat, dan pahalanya untuk ibunya, kata rasulullah:
Naam/Boleh/tidak dilarang/ bermanfaat.
Artinya bagi orang kaya boleh mengeluarkan harta sendiri dalam tahlilan
karena, sahabat rasul tidak tanggung tanggung yang di sedeqah kannya
berupa
kebun yang nilainya tinggi, apalagi kalao sedekah berupa minuman makanan
harganya lebih rendah, ini boleh sekali dan ini berfidah bagi mayait,
juga keshalehan ahli warits nya, waladun shalihun yd’ulahu.
Kalo acara tahiliala , 3 7 40 100, boleh saja lihat Nihayatuzain Imam
nawawi al bantani hal 275
sebenarnya tahlil kapan saja boleh tidak perlu menunggu 3 7 40 100,
karena tidak ada ketentuan waktu kecuali solat yang waktunya di tentukan
,
tidak berkumpul juga boleh upamanya setiap selesai solat masing masing terutam ahli wairisnya,
Ngasi makan buat orang tahlilan adalah sedekah toh ini malah luar biasa toh kena duka tapi malah rela ngasi2 makan yg lapar jadi kenyang memberi manfaat toh,andai kata kita kena musibah uangnya di curi yg mencuri malah di kasi uang ini kau kasi uang untuk makan yah kan bagus,bisakah kita punya sifat mulia seperti itu??yg ada kita saling mencela,agama itu adem tidak boleh ada cela mencela
Tahlil itu " Laa ilaaha lllallah" takbir. Allahu Akbar, masa tahlil masuk neraka',
Aku kadang heran mohon maaf ya sebelumnya, kok Bisa ya ada orang ataupun pendakwah bilang ini acara bid ah jangan dihadiri, padahal lupa kali dia ada yang lebih jauh berilmu dari dia memperolehkan tahlilan,knp kok gak diskusi dulu sama mereka mengenai tahlilan
@luxirius fixius : ustadz yg membolehkan tsb yg sering kelaparan dan sekalian pwrbaikan gizi.
@@nurmathiasmathias4001 waduh parah seh komentarnya
@@fixius1160 hanya meng-counter komen yg parah Tong. Nahhh . . . parrah entekan Tong ?? Coba ente aerarching : * Abdulwahab Bin Abdurrahman Bin Ruatum. Biar ente jadi smart Tong. Silakan.
@@nurmathiasmathias4001 parah gimana, komentar saya b aja sih, bukan mas nya yang asal ngomong, emang napa sih kalo tahlilan, terus juga tahlilan juga ngajak silahturahmi antar tetangga, baca doa Yasin , knp ada masalah mas dengan tahlilan???
Oh iya mas saya tanya juga nih tahlilan itu bid ahnya dimana ya, terus saya disuruh baca bacaan masnya dari Abdull Wahab coba jelaskan deh gimana isinya, terus apa ada isi di bacaan tersebut larangan tahlilan dan apa ada korelasi tahlilan dengan bacaan tersebut?
Makanan setelah ada yg mati kumpul kumpul makan di tempat Bapa nya yg meninggal haram karena itu hak anak yatim , lagi juga TDK ada contoh dari NABI atau ROSUL,BID,AH DOLALAH ,org klo SDH makan di tempat tersebut pintu hati nya pasti ketutup dan pikiran nya jadi oleng itu bukan ajaran agama Islam tapi HINDU dan BUDA,☠️☠️☠️
Subhanallah, kalo di indonesia ane masi ngeri diganggu ganggu kalo ngambil makanan sajen begitu, dosa gak ane ustad?
Gak usah takut klo udh ber TAUHID mah
Pahami dulu dalil nya baca yg bener berdoa,bkn brarti bca al qur'an/ber adzan..
Benarkah jika dahi tidak ada bekas (hitam) sujud akan masuk neraka dan digolongkan sebagai orang Kafir?😭karena Saya punya teman yang mengatakan hal itu kepada saya,karena menurut nya besok akan terlihat bekas sujud di akhirat,jika tidak ada bekasnya maka dia akan masuk neraka😭benarkah demikian???
Adakah dalilnya? Antum jngan asal percaya kalo tidak di sertakan dalil yg shahi
Hoax
Orang jahil yang mengucapkan statement seperti itu..
Assalamualaikum ustad, saya mau tanya jadi ibu saya ini punya penyakit asma, sewaktu ibu saya masih mengandung kakak saya, ia mendapat larangan kalo TIDAK BOLEH memakan makanan dari yasinan/makanan dari mengirim arwah. Agar supaya umurnya tetap panjang. Mohon dijawab ustd.. Wassalamualaikum wr wb.
Yg ngelarang siapa?
Iya di kampung saya juga gitu, padahal tetangga2 yang ngelarang itu bukan bermanhaj salaf tapi saya tetap makan saja karena itu rezeki dan kebetulan saya miskin jarang makan enak, Ibuk Bapak saya ikut tahlilan, hataman....
Kalau ayam nya beli di pasar boleh dimakan tidak?
Maaf ustadz kalau daging ayam atau sapi dari acara tahlilan tersebut bagaimana?
ayam beli sendiri atau nyembelih untuk tahlilan?
kalo syeikh sholih al fauzan kok haram ya ustadz ?...apakah berbeda pendapat ?
jika diberi dari acara syukuran ulang tahun, misal berupa ayam goreng, apakah itu termasuk sembelihan atau bukan, ustadz? bolehkah dimakan?
Afwan ustadz, kalau misalkan dalam keluarga mengikuti acara bid'ah. Terus bingkisan dibawa pulang, untuk dimakan keluarganya. Hukum memakan makanan itu apa ustadz?
Jelas halal lah
Inikan sudah beliau bahas 0:15-0:20
Kalo Muhammadiyah malah mengharamkannya
Pak ustad hukum makan beras orang gimana kasih solusi ya pak ustad
Ga boleh bu klo beras masih mentah dimasak dulu yah biar jadi nasi 😅
Maaf minta solusi =
makanan hasil takjiah enaknya diapakan kalo dikasih orang yg dateng nanti jadi fitnah acara bitah kah, orang sedang kesusahan disusahinkah dll dan yang pasti makanan itu numpuk kalo gak cpt di makan akan busuk dan mubazir
mohon pencerahanya ....
Ya dimakan aja kok ribet amat
Afwan, mohon tanyakan ke ustadz..bagaimana hukum memakan kueh ulang tahun dari teman? Atau menerima makanan yg dibagikan dalam rangka ulang tahun? Bbrapa ustadz salaf beda pendapat
Kalo kmu gk ikut ngerayain ultahnya tau2 dikasi ya sprti penjelasan ustd firanda tdi gpp
@@muhammadisra2319 meskipun itu dikasih misalnya ayam goreng. apakah tidak termasuk sembelihan? apakah boleh juga dimakan?
Ngga dimakan malah enak. Temannya dpt dua bagian. 👍. Ribet amat pikirannya.
@tri yk mantaaab penjelasan nya
@tri yk Diriwayatkan dengan jalan lain, dikeluarkan oleh Al Baihaqi dalam Dalail An Nubuwwah (1233),
وَأَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ ، قَالَ : أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ بُطَّةَ , قَالَ : حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الْجَهْمِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ الْفَرَجِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا الْوَاقِدِيُّ ، قَالَ : قَدْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزُورُهُمْ فِي كُلِّ حَوْلٍ ، وَإِذَا تَفَوَّهَ الشِّعْبَ رَفَعَ صَوْتَهُ فَيَقُولُ : ” سَلامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ ” ، ثُمَّ أَبُو بَكْرٍ كُلَّ حَوْلٍ يَفْعَلُ مِثْلَ ذَلِكَ ، ثُمَّ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ ، ثُمَّ عُثْمَانُ
“Abu Abdillah Al Hafidz mengabarkan kepadaku, ia berkata, Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Buthah mengabarkan kepadaku, ia berkata, Al Hasan bin Al Jahm menuturkan kepadaku, ia berkata, Al Husain bin Al Faraj menuturkan kepadaku, ia berkata, Al Waqidi menuturkan kepadaku, ia berkata, bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam biasanya mendatangi kuburan para syuhada setiap awal tahun. Kemudian Nabi mengatakan: Assalamu ‘alaikum bimaa shabartum fani’ma ‘uqbad daar (semoga keselamatan atas kalian atas kesabaran kalian, sungguh bagi kalian sebaik-baik tempat kembali) [QS, Ar Ra’du: 24]. Abu Bakar, Umar dan Utsman radhiallahu’anhum juga melakukan demikian“.
Riwayat ini juga munqathi‘, bahkan mu’dhal. Al Waqidi adalah perawi thabaqah ke-9 yang lahir tahun 130H, tidak mungkin meriwayatkan langsung dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Selain itu Al Waqidi juga perawi yang matruk.
Imam Al Bukhari mengatakan: “ia matrukul hadits“
An Nawawi mengatakan: “ia dhaif secara ittifaq (sepakat) diantara para ulama”
Al Hakim mengatakan: “dzahibul hadits“
Abu Zur’ah Ar Razi mengatakan: “matrukul hadits”
Imam Ahmad mengatakan: “ulama meninggalkannya”, beliau juga mengatakan: “ia pendusta”
Ishaq bin Rahwiyah mengatakan: “menurut saya ia adalah pemalsu hadits”
*HUKUM TAHLILAN MENURUT SUNNAH*
Sunnah itu tidak hanya yang dicontohkan atau dilakukan Nabi saw saja (sunnah fi`liyah), tetapi apa yang diucapkan/dikatakannya termasuk sunnah juga (sunnah qouliyah) -- bahkan apa yang dilakukan para sahabat walaupun nabi tidak mencontohkan atau menyuruh tetapi nabi tidak melarang/membolehkannya disebut juga sunnah (sunnah taqririyah)seperti sahabat Bilal sholat sunat sehabis wudlu dan sahabat Abu Hurairah ra membaca dzikir tasbih 12.000 x setiap harinya.
Terkait dengan tahlilan, dilihat dari kaidah pembagian sunnah yang tiga tadi, tahlilan bisa dikatakan masuk dalam “sunnah qouliyah” dari segi kalimah-kalimah dzikir yang dibacanya dan atau tujuan yang mendasarinya. Dari segi “tradisi” juga bisa masuk dalam “sunnah taqririyah” karena atsar sahabat dalam periwayatannya. Untuk lebih jelasnya bisa diuraikan:
SUNNAH QOULIYAH TAHLILAN
Membaca kalimah-kalimah tahlil, tasbih, tahmid, surah-surah atau ayat tertentu (khusus) dari al-Quran yang ada dalam tahlilan diambil dari dzikir-dzikir utama dari qoul (sabda Nabi saw). Misalnya, Bab. Dzikir dari shahihnya Imam Bukhari dan Muslim yang berisi fadhilah-fadhilah (keutamaan) dzikir dari kalimah-kalimah yang saya sebut diatas. Jadi kita membacanya atas dasar “manut dhawuh saja” karena Nabi saw sudah berjanji kalau baca ini pahalanya demikian, membaca kalimah itu pahalanya demikian dst. Dalam tradisi pesantren itu sudah menjadi dzikir umum yang dibaca sewaktu-waktu. Bahkan berkembang di masyarakat dan dimanfaatkannya sebagai doa dalam berbagai acara hajatan dari pernikahan, syukuran, sunatan dsb.
Termasuk hajatan pada orang meninggal (lha ini yang dimasalahkan, sehingga “opini” yang terbentuk tahlilan itu untuk orang meninggal - ini kan sudah “salah kaprah” ya (mungkin sudah kadung terbentuk opini). Kalau toh yang dipermasalahkan ditujukan untuk doa kepada mayit tujuannya adalah “hadiah pahala” yang ditujukan kepadanya agar diringankan dosanya atau diampuni dan dalil-dalilnya juga cukup jelas tentang hadiah pahala kepada mayit itu sehingga Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya, memasukkan hadits ini dengan judul Bab Wushul Tsawab Ash Shadaqat Ilal Mayyit (Bab: Sampainya pahala Sedekah kepada Mayit). Imam An Nasa’i dalam kitab Sunan-nya memasukkan hadits ini dengan judul Bab Fadhlu Ash Shadaqat ‘anil Mayyit (Bab: Keutamaan Bersedekah Untuk Mayyit). Imam Al Bukhari dalam kitab Shahih-nya dengan judul Bab Maa Yustahabu Liman Tuwufiya Fuja’atan An Yatashaddaquu ‘Anhu wa Qadha’i An Nudzur ‘anil Mayyit (Bab: Apa saja yang dianjurkan bagi yang wafat tiba-tiba, bersedekah untuknya, dan memenuhi nazar si mayyit).
Sebetulnya kalau yang ditonjolkan (diperselisihkan) “dengan membentuk opini” diarahkan atau digiring kesana itu secara “politis” bisa dipahami karena sebetulnya memiliki “akar khilafiyah” diantara madazab-madzab fikh dari para ulama tentang “sampai tidaknya hadiah pahala” kepada mayit itu. Jadi latar belakangnya dari sana, sama dengan dalil-dalil qunut, tawasul, ushali, iftitah dll kan juga rawan kalau dijadikan isu da`wah untuk digiring ke pemahaman madzab tertentu.
SUNNAH TAQRIRIYAH TAHLILAN
Riwayat Imam Ahmad bin Hanbal, yang mendapatkan riwayat dari Hasyim bin al-Qasim, meriwayatkan dari Al-Asyja’i, dari Sofyan, bahwa Imam Thawus bin Kaisan radliyallahu ‘anhu seorang perawi hadits-hadits shahih dikenal sebagai salah seorang generasi pertama ulama Negeri Yaman dan pemuka para tabi’in yang sempat menjumpai lima puluh orang sahabat Nabi Saw. mengatakan; “ Sungguh orang-orang yang telah meninggal dunia difitnah (diuji dengan pertanyaan malaikat) dalam kuburan mereka selama tujuh hari, maka mereka (sahabat Nabi) gemar (bersedekah) menghidangkan makanan sebagai ganti dari mereka yang telah meninggal dunia pada hari-hari tersebut “. Riwayat ini disebutkan tidak hanya oleh Imam Ahmad Ahmad bin Hanbal, tetapi juga oleh Imam Suyuthi, Imam Abu Nu’aim al-Ashbahani, Ibnu Hajar al-Haitami dll.
Dalam riwayat lain dari Ubaid bin Umair yang wafat tahun 78 H yaitu seorang ahli mauidhoh hasanah pertama di kota Makkah dalam masa pemerintahan Umar bin Khoththob Ra. Menurut Imam Muslim beliau dilahirkan di zaman Nabi Saw bahkan menurut versi lain disebutkan bahwa beliau sempat melihat Nabi Saw. Maka berdasarkan pendapat ini beliau termasuk salah seorang sahabat Nabi Saw, beliau berkata “ Dua orang yakni seorang mukmin dan seorang munafiq memperoleh fitnah kubur. Adapun seorang mukmin maka ia difitnah selama tujuh hari, sedangkan seorang munafiq disiksa selama empat puluh hari “.
Imam al-Hafidz as-Suyuthi si empunya Kitab Tafsir Jalalain dan Asbabun Nuzul al-Qur`an, yang kitab-kitabnya tentang ilmu al-Qur`annya menjadi rujukan para ahli tafsir sesudahnya mengatakan kaum muslimin telah melakukannya pada masa Rasulullah -- dan Nabi SAW juga mengetahui dan taqrir (menyetujui, tidak melarang), dan masyhur dimasa mereka tanpa ada yang mengingkarinya. Ini merupakan anjuran mengasihi mayit yang baru meninggal selama ujian dalam kuburnya dengan cara melakukan shadaqah makan selama 7 hari yang pahalanya untuk mayit. Hal demikian telah dilakukan oleh para sahabat. Sedangkan ulama telah berijma’ bahwa pahalanya bermanfaat bagi mayit.
Kata Imam Suyuthi, “Sesungguhnya sunnah memberikan makan selama 7 hari, telah sampai kepadaku bahwa sesungguhnya amalan ini berkelanjutan dilakukan sampai sekarang (zaman Imam Suyuthi) di Makkah dan Madinah. Maka secara dhahir, amalan ini tidak pernah di tinggalkan sejak masa para shahabat Nabi hingga masa kini (zaman Imam as-Suyuthi, tahun 849 H = 1445 M), dan sesungguhnya generasi yang datang kemudian telah mengambil amalan ini dari pada salafush shaleh hingga generasai awal Islam.”
Syaikh al-Fadlil Muhammad Nur al-Buqis didalam kitab beliau yang khusus membahas kegiatan tahlilan (kenduri arwah) yakni “Kasyful Astaar”……. dan aku menyaksikan sendiri bahwa hal ini (kenduri memberi makan 7 hari) berkelanjutan sampai sekarang di Makkah dan Madinah (tetap ada) dari tahun 1947 M sampai aku kembali Indonesia tahun 1958 M. Maka faktanya amalan itu memang tidak pernah di tinggalkan sejak zaman sahabat nabi hingga sekarang, dan mereka menerima (memperoleh) cara seperti itu dari salafush shaleh sampai masa awal Islam."
Tidak hanya di Mekkah dan Madinah pada zamannya Imam Suyuthi, tradisi itu disebut 'Asya' al-Walidain (di Arab Saudi tempo dulu) dan di fatwakan boleh oleh ulama sana berdasarkan keumuman dalil. Sedangkan di negara-negara Timur Tengah yang lain memiliki nama yang berbeda seperti di Maroko disebut dengan sebutan Zardah/Salkah dalam bahasa darijah (dialek) mereka, di Yaman dengan sebutan `Aza`. Di Mesir, Bangladesh, dll walaupun tujuannya sama tetapi juga memiliki nama tersendiri ...
HEBAAAT mantaab
@@muksrirahayu7332
bESEK kENDURI dari harta anak yATIM apakah halal?
jangan makan makanan dari harta anak yATIM yg ditinggal, tidak diajak, oleh ayahnya meninggalkan dunia. Harta sang ayah menjadi harta anak yATIM.
jika mereka membagi-bagikan besek kenduri dari harta anak yATIM (warisan harta sang Ayah)
ruclips.net/video/Xn1nNadh6FQ/видео.html
bukan berarti Firanda atau Syafiq Basalamah menjadi halal memakan sedekah besek dari harta anak yATIM.
mestinya menyantuni anak yATIM, eh koq malah makan harta anak yATIM.
kekal di Neraka gegara makan Besek dari harta anak yATIM
Di tempat ku GK tahlilan karna bidah...hanya duduk cerita dan main Remi
Skrg ma kebanyakan tau aja tapi ga tau jalanin, hanya pintanr ngomong doang,
Kalu tuak halal g?.tuban kota tuak
Jika dibilang mabuk itu dosa, dosa itu dosa sama siapa? Jika tidak merugikan siapa-siapa? Di minum-minum sendiri tidak ada yang dirugikan. Jika kamu ingin berbuat adil yang salah dan yang dosa itu yang merugikan orang lain, yang merugikan orang banyak. Mabuk yang di larangan itu di dalam masjid, sebab masjid tempat untuk mengingat Alloh SWT sedang kan mabuk lupa sama Alloh SWT. Jika kondisi kamu mabuk beramal saleh apa saja boleh yang tidak boleh hanya satu yaitu sholat, sebab sholat untuk mengingat Alloh SWT sedangkan mabuk lupa sama Alloh SWT. Mabuk ada manfaatnya juga ada mudharat nya. Jika mabuk bermanfaat untuk kamu ya dilanjutkan. Jika mabuk merugikan diri kamu ya ditinggalkan. Meskipun mabuk ada manfaatnya untuk diri kamu jika kamu mengkonsumsi nya secara berlebihan itu bisa berakibat buruk pada diri kamu. Mudharat mabuk dan judi; memicu permusuhan, lupa sama Alloh SWT dan menghalangi kamu dalam mengerjakan shalat. Yang sulit itu bersyukur Kepada Yang Mengeluarkan buah anggur dan buah kurma yang bisa dijadikan minuman memabukkan dan manfaat lainnya. Yang diharamkan oleh Allah SWT untuk dimakan ada enam jenis. Lebih dari enam jenis itu saya hanya bisa berkata, jika doyan dan bermanfaat untuk kamu ya dimakan, jika tidak doyan dan merugikan diri kamu ya ditinggalkan.
Jangan2 mengharam2kan makanan. ajaran rosulloh kayak gitu..
Saya mau tanya... Blom genap 7 hari ibu saya meninggal..,orang" Di rumah sudah bacakkan ( makan") di rumah sambil tertawa" Apa hukum nya ustad.. Tolong pencerahan nya ustad
Itu gak apa
Sebaiknya dihindari, dan peringatkan bahwasanya ini tidak ada tuntunan dari rosullah, jika mampu
Karena butuh keberanian di waktu itu,, pahala besar menanti, tapi allah tidak memberatkan hamba jika tidak mampu
Ualama ahlusnnah wa janaah sudah membahas ini terutama ulama mekkah sudah ada kitabnya yg mmebahs tntang hukum tersebut
ketawa di rumah duka tidak boleh karena menyinggung keluarga duka,
dalam hal Tahlilan
Ustadz Firanda semuanya WAHABI Salah Total Tidak mampu membedakan NIYAHAH, TAHLILAN dan TAKJIYAH,
Niyahah artinya : meratapimayait,
Tahlilan artinya : mendoakan mayait,
Takziyah artinya : menjenguk keluarga mayit.
Ini beda kan?
Aliran Wahabi menamparkan dalil Niyahah kepada Tahlilan (dia tidak
faham}, makanan yang di anggap niyayah itu makanan dri keluarga mayit untuk di
suguhkan pada orang orang yang berkumpul di keluarga mayit tanpa ada
kegiatan yang bermanfaat, ini
memberatkan kluarga mayit. Tapikalao berkumpul untuk Tahlilan (mendokan
mayit) ini sangat di butuhkan dan harapkan untuk mayit dan keluarga mayit agar tetap tabah.
Wahabi memplintir banyak perkataan imam madzhab dengan memotong-motong
penjelasan ulama. Diantaranya kata wahabi seperti Firanda.com, imam
Nawawi dalam al Adzkar hal 160 mengharamkan tahlil karna niyahah, padahal pada bab berikutnya
hal 180 imam nawawi menjelaskan bahwa mendoakan mayit itu hukumnya sunat dan
sampai pahalanya pada mayit, adapaun pahala yang tidak sampai itu bacaan al
Quran yang tidak di niatkan kepada mayit itu. Intinya tahlilan atau mendoakan mayit
itu sunat, Jelas kan?
Inti Madzhab Asyafiiyah semuanya sama mebolehkan Tahlilan (mendoakan
mayat) yang di larang NIYAHAH-nya.
Seperti wahabi Firanda itu kelewat sesat menggangap bodoh Imam nawai
dan Ulama Ahlusunah lainnya…Dia jak debat sama Kiai Idrus Ramli saja KALAH TOTAL,
gelagapan, apalagi kalao nanti di tanya sama malaikat munkar nakir
jawab apa…naudzubillah...
Nah TAHLILAN kan boleh, lalu ada makana yang di hidangkan keluarga
mayit gimana?
Kalau keluarga itu miskin, jangan mengeluarkan makan walaupun se
teguk air, bahkan harus di kirim, dalainya ishna’uu liali thoaman
jafaron…………….,
Tapi kalau yang ngirim makanan itu banyak sekali lalu di suguhkan lagi?
Gak apa apa yang penting keluarga mayit tidak mengeluarkan harta.
Kalau keluarga itu kaya, boleh mengeluarkan makanan di acara tahlilan.
Boleh, dalailnya sodaqah bolejh: Alladzina yunfiquna fis sarro-i
wadhdhorro-I (qs.ali imran 134)
Shadaqah itu dalam keadaan lapang dan sepit, jelas?
Juga hadits: "inna ummi tuwuffiyat afayanfauha intashadaqtu anhaa?
Qaala naam". Shahaih tirmidzi juz III hal: 175, Hadits ini dari ibnu Abbas menceritakan
seorang pria yang ibunya meninggl lalu ingin men shadaqahkan KEBUN
kepada ntuk kepentingan umat, dan pahalanya untuk ibunya, kata rasulullah:
Naam/Boleh/tidak dilarang/ bermanfaat.
Artinya bagi orang kaya boleh mengeluarkan harta sendiri dalam tahlilan
karena, sahabat rasul tidak tanggung tanggung yang di sedeqah kannya
berupa
kebun yang nilainya tinggi, apalagi kalao sedekah berupa minuman makanan
harganya lebih rendah, ini boleh sekali dan ini berfidah bagi mayait,
juga keshalehan ahli warits nya, waladun shalihun yd’ulahu.
Kalo acara tahiliala , 3 7 40 100, boleh saja lihat Nihayatuzain Imam
nawawi al bantani hal 275
sebenarnya tahlil kapan saja boleh tidak perlu menunggu 3 7 40 100,
karena tidak ada ketentuan waktu kecuali solat yang waktunya di tentukan
,
tidak berkumpul juga boleh upamanya setiap selesai solat masing masing terutam ahli wairisnya,
Acara Bid'ah katanya 😂🎉
Kalau saya mau makan ketika diberi makan oleh yg empunya rumah ketika acara tahlilan, anda mau apa ? Mau marah ? Silahkan sarapan dan minum kopi dulu,biar Ndak emosi an
berarti dirimu doyan makan sedekah (termasuk dari harta anak yatim)
pemakan harta anak yatim, parah mURTADnya
DAN KITA TIDAK PERLU BIKIN MAKANAN SEP ITU JIKA KUARGA KITA WAFAT. SBB KITA PUN TIDAK NGADAKN RITUAL ACARA TAHLILAN RAME RAME KAN ? TAPI DO AKANL YG WAFAT. DOA DG UPACARA TAHLILAN &DOA JAUH BERBEDA,MAAF.
Tpi ko syekh soleh fauzan mnghramkn mkanan pda acra bid,ah sprti maulidan...
Ya beda pendapat
firanda ni ustadz dg perilaku khawarij..
Orang NU g mungkin bakal undang orang wahubi yahudi untuk tahlilan, krn kasihan mendengar kalimat zikir matanya bisa melotot badanya kepasan sampai jidatnya gosong
Hayu ja bid'ah...
Bid'ah lagi
Pa, ustad saya besar di pesantren dan baru kali ini makanan di permasalahkan semenjak aliran yang ceramahnya hadisnya itu mulu bid, ah findolallah emangnya kita tidak tahu tentang bid, ah ya mbah hasyim as, ari yang membimbing sampe kita bisa ngaji ....
Kawan, kalo kita denger ceramahnya ustadz firanda pasti dibawakan dalilnya.. ana nggak bilang tahlilan itu bid'ah tapi coba kamu cari semua riwayat hadits seputar tahlilan itu semuanya hadits lemah dan lebih baik ditinggalkan..
Ustadz Firanda semuanya WAHABI Salah Total Tidak mampu membedakan NIYAHAH, TAHLILAN dan TAKJIYAH,
Niyahah artinya : meratapimayait,
Tahlilan artinya : mendoakan mayait,
Takziyah artinya : menjenguk keluarga mayit.
Ini beda kan?
Aliran Wahabi menamparkan dalil Niyahah kepada Tahlilan (dia tidak
faham}, makanan yang di anggap niyayah itu makanan dri keluarga mayit untuk di
suguhkan pada orang orang yang berkumpul di keluarga mayit tanpa ada
kegiatan yang bermanfaat, ini
memberatkan kluarga mayit. Tapikalao berkumpul untuk Tahlilan (mendokan
mayit) ini sangat di butuhkan dan harapkan untuk mayit dan keluarga mayit agar tetap tabah.
Wahabi memplintir banyak perkataan imam madzhab dengan memotong-motong
penjelasan ulama. Diantaranya kata wahabi seperti Firanda.com, imam
Nawawi dalam al Adzkar hal 160 mengharamkan tahlil karna niyahah, padahal pada bab berikutnya
hal 180 imam nawawi menjelaskan bahwa mendoakan mayit itu hukumnya sunat dan
sampai pahalanya pada mayit, adapaun pahala yang tidak sampai itu bacaan al
Quran yang tidak di niatkan kepada mayit itu. Intinya tahlilan atau mendoakan mayit
itu sunat, Jelas kan?
Inti Madzhab Asyafiiyah semuanya sama mebolehkan Tahlilan (mendoakan
mayat) yang di larang NIYAHAH-nya.
Seperti wahabi Firanda itu kelewat sesat menggangap bodoh Imam nawai
dan Ulama Ahlusunah lainnya…Dia jak debat sama Kiai Idrus Ramli saja KALAH TOTAL,
gelagapan, apalagi kalao nanti di tanya sama malaikat munkar nakir
jawab apa…naudzubillah...
Nah TAHLILAN kan boleh, lalu ada makana yang di hidangkan keluarga
mayit gimana?
Kalau keluarga itu miskin, jangan mengeluarkan makan walaupun se
teguk air, bahkan harus di kirim, dalainya ishna’uu liali thoaman
jafaron…………….,
Tapi kalau yang ngirim makanan itu banyak sekali lalu di suguhkan lagi?
Gak apa apa yang penting keluarga mayit tidak mengeluarkan harta.
Kalau keluarga itu kaya, boleh mengeluarkan makanan di acara tahlilan.
Boleh, dalailnya sodaqah bolejh: Alladzina yunfiquna fis sarro-i
wadhdhorro-I (qs.ali imran 134)
Shadaqah itu dalam keadaan lapang dan sepit, jelas?
Juga hadits: "inna ummi tuwuffiyat afayanfauha intashadaqtu anhaa?
Qaala naam". Shahaih tirmidzi juz III hal: 175, Hadits ini dari ibnu Abbas menceritakan
seorang pria yang ibunya meninggl lalu ingin men shadaqahkan KEBUN
kepada ntuk kepentingan umat, dan pahalanya untuk ibunya, kata rasulullah:
Naam/Boleh/tidak dilarang/ bermanfaat.
Artinya bagi orang kaya boleh mengeluarkan harta sendiri dalam tahlilan
karena, sahabat rasul tidak tanggung tanggung yang di sedeqah kannya
berupa
kebun yang nilainya tinggi, apalagi kalao sedekah berupa minuman makanan
harganya lebih rendah, ini boleh sekali dan ini berfidah bagi mayait,
juga keshalehan ahli warits nya, waladun shalihun yd’ulahu.
Kalo acara tahiliala , 3 7 40 100, boleh saja lihat Nihayatuzain Imam
nawawi al bantani hal 275
sebenarnya tahlil kapan saja boleh tidak perlu menunggu 3 7 40 100,
karena tidak ada ketentuan waktu kecuali solat yang waktunya di tentukan
,
tidak berkumpul juga boleh upamanya setiap selesai solat masing masing terutam ahli wairisnya,
bESEK kENDURI dari harta anak yATIM apakah halal?
jangan makan makanan dari harta anak yATIM yg ditinggal, tidak diajak, oleh ayahnya meninggalkan dunia. Harta sang ayah menjadi harta anak yATIM.
jika mereka membagi-bagikan besek kenduri dari harta anak yATIM (warisan harta sang Ayah)
ruclips.net/video/Xn1nNadh6FQ/видео.html
bukan berarti Firanda atau Syafiq Basalamah menjadi halal memakan sedekah besek dari harta anak yATIM.
mestinya menyantuni anak yATIM, eh koq malah makan harta anak yATIM.
kekal di Neraka gegara makan Besek dari harta anak yATIM
kalau beda madzhab ngga usah saling menjelekkan. semua madzhab itu baik.. orang yg mengadakan tahlil itu beda madzhab sama kalian yg melarang tahlil.. gitu aja kok ambil pusing
Ada gk anjuran tahlilan dlm mazhab syafii coba tolong ksih sy fatawanya imam syafii
Abdul Muin tahlilan itu tradisi. Bukan ibadah. Makanyaa jangan tercemar virus wahabi yg langsung sebut haram atau bid'ah
Ardia Mustofa ini bukan masalah madzhab. Ini soal aliran. Yg di video ini sudah jelas dia wahabi. Dan di Indonesia itu mengikut ahlussunah wal jama'ah. Kalo ada orng yg sering membahas bid'ah anda harus waspada
🤣 Semua 4 madzab mewajibkan baca Tahlil loh, tapi bukan tahlilan
Mana ada dari 4 mazhab yg melarang tahlil? Aneh... klo acara tahlilan iya itu bid'ah
Ngacafruuuux
Wahabi dalilnya prasangka...
Slametan itu org muslim sedekah makan....
Org mau sedekah tdk ada batasannya.....
Dalilnya jg jelas.....bersedekahlah disaat lapang dan sempit
Apakah ketika nabi/para sahabat meninggal dan keluarga nya mengkhususkan setelah 100 hari/beberapa hari kemudian bersedekah?
@@ismailibnachmad
Nabi mnyuruh umat muslim untk sll berdoa/mndoakan kpd diri sendiri....kluaraga dan sesama muslim yg hidup/udh mati....prakteknya TDK DIBATASI...
Nabi mnyuruh umatnya untk bersedekah disaat lapang dan dempit....jg TDK DIBATASI...
TAHLILLAN itu kronologisnya muslim berdoa fan bersedekah....kau mau mnyesatkan apa2 yg diprintahkan nabi😂😂😂
@@ismailibnachmad
Yg tdk boleh itu YG DILARANG NABI......... bukan yg TDK ADA CONTOH Nabi....
@Mut Dawamah wahabi itu apa? & Siapa yg kamu sebut2 sbg wahabi itu? Diperjelas !!
Menyalah nyalahkan org lain, apakah kamu sudah merasa yg paling benar & orang2 kudu ngikutin sesuai apa keinginanmu?
@@zzzttzzz5980
Cek YT...HRS ttg sepak terjang wahabi salafy komplit ma ustad2nya
Yg tdk dibuat Nabi bid'ah,untung ada bidah,kalau tidak sdh tutup islam.jaman nabi gak ada ilmu fiqih,ilmu tajwid,usul fiqih dll.faham wahabi.
Wkwkwkw tahlilan itu menghadiahkan pahala untuk orang meninggal,,dikasih makanan itu sedekah dari orang rumah ,dan kasih makan itu bukan tradisi,,,kalo orang rumah kasih minum aja ya gpp,itukan sedekah orang rumah kepada orang yg sudah datang untuk sedekahkan pahala untuk orang meninggal,wkwkwkw berguru langsung ke pondok jangan cuman nonton di youtube langsung percaya
Cari sejarah tahlilan deh mas
Nii buat suat, surat al munafikunnya dong dibaca..... Orang yg mati ja meminta kepada allah pingin hidup kembali hanya untuk bersedekah.... Saya tanya tad ?? Apa orang yg mati bisa hidup lagi tanpa seijin allah ?? Engga kan... Nahh mangkanya keluarga yg anggitanya meninggal wlw pun gak paham tpi ngerti beliau menyediakan atau menyiapkan makanan itu untuk sedekahnya si mayit mereka berrsedekah seadanya tanpa ada paksaan dan diada adakan, bahkan para keluarga dan sodaranya tetangganya pun membantu dengan harta dan tenaganya.... Ustad pinter tpi kebelinger... Lebih baik bener wlw pun tak pintar, dari pada pinter tpi gak bener apalagi keblinger... Udalah tad mending ngaji ceramah yaa dikapasitasnya ja agar kerukunan tetap terjaga....
Dalam Islam ada aturan khusus untuk keluarga mayit yg sedang dalam masa berduka mas.,,
Yaitu di sunnahkan para tetangga memberi bantuan /makanan ke keluarga yg berduka ( bukan sebaliknya), ,
Sedangkan jika keluarga mayit ingin bersedekah bisa dilakukan nanti setelah masa berduka.. terlebih lagi ada juga larangan khusus berkumpul dan memakan makanan dari keluarga si mayit yg berduka..
Allahu yahdik
yg dtg k tahlilan tnpa ada iming2 g bakalan dtg.
@@siapaakubukanaku3570
Bersedekah itu tdk ada batasannya.....
Berdoa/mndoakan tdk ada batasannya
Ngumpul bc quran ...zikir...jg tdk ada batasannya
Adabnya jgn di tempat najis
Wahabi mngajarkan kebencian ats dasar penafsirannya sendiri...
@@devinae.p8655
bESEK kENDURI dari harta anak yATIM apakah halal?
jangan makan makanan dari harta anak yATIM yg ditinggal, tidak diajak, oleh ayahnya meninggalkan dunia. Harta sang ayah menjadi harta anak yATIM.
jika mereka membagi-bagikan besek kenduri dari harta anak yATIM (warisan harta sang Ayah)
ruclips.net/video/Xn1nNadh6FQ/видео.html
bukan berarti Firanda atau Syafiq Basalamah menjadi halal memakan sedekah besek dari harta anak yATIM.
mestinya menyantuni anak yATIM, eh koq malah makan harta anak yATIM.
kekal di Neraka gegara makan Besek dari harta anak yATIM
Terus kalian bilang lagi di arab gak buat,,,, ya iyalah di arab hampir semuanya bermazhab malik dan banyak Wahabi,,,, lah kalian mazhab apa?😂yg Wahabi udah pasti gak buat tapi ahlul Sunnah pasti buat,,,,pintar lah dalam berpikir
Di arab bermazhab malik ????
haha tahlilan bid.ah haram tapi nasi dapet tahlilan halal..kayak kblinger ya? karna kalo ngcap haram bertentangan karna dia sesungguhnya tau isi dari tahlilan itu apa? tidak lain adalah pengajian juga..
Hati2 berpendapat, coba baca hadist Rasulullah.
Kaya keblinger? Iya, kalo pake pikiran ente yang gapake ilmu.
Tau gak gimana dilema nya saya waktu dapat daging dari orang yang kena musibah kematian?
Mau dimakan ga tega karena yang ngasih lagi kena musibah, terlebih jika yang kena musibah orang gapunya hasil jual ini itu minjem sana sini demi tradisi. Mau ditolak juga gaenak, sebab pandangan masyarakat awam yang macam-macam. Malah terkesan kita ga menghormati yang punya acara. Ustadz sudah mengambil jalan tengahnya, terima.
Ternyata masih ada yg tercemar virus wahabi
Dasar kuburiyyun
Akun fake
Ustadz Firanda semuanya WAHABI Salah Total Tidak mampu membedakan NIYAHAH, TAHLILAN dan TAKJIYAH,
Niyahah artinya : meratapimayait,
Tahlilan artinya : mendoakan mayait,
Takziyah artinya : menjenguk keluarga mayit.
Ini beda kan?
Aliran Wahabi menamparkan dalil Niyahah kepada Tahlilan (dia tidak
faham}, makanan yang di anggap niyayah itu makanan dri keluarga mayit untuk di
suguhkan pada orang orang yang berkumpul di keluarga mayit tanpa ada
kegiatan yang bermanfaat, ini
memberatkan kluarga mayit. Tapikalao berkumpul untuk Tahlilan (mendokan
mayit) ini sangat di butuhkan dan harapkan untuk mayit dan keluarga mayit agar tetap tabah.
Wahabi memplintir banyak perkataan imam madzhab dengan memotong-motong
penjelasan ulama. Diantaranya kata wahabi seperti Firanda.com, imam
Nawawi dalam al Adzkar hal 160 mengharamkan tahlil karna niyahah, padahal pada bab berikutnya
hal 180 imam nawawi menjelaskan bahwa mendoakan mayit itu hukumnya sunat dan
sampai pahalanya pada mayit, adapaun pahala yang tidak sampai itu bacaan al
Quran yang tidak di niatkan kepada mayit itu. Intinya tahlilan atau mendoakan mayit
itu sunat, Jelas kan?
Inti Madzhab Asyafiiyah semuanya sama mebolehkan Tahlilan (mendoakan
mayat) yang di larang NIYAHAH-nya.
Seperti wahabi Firanda itu kelewat sesat menggangap bodoh Imam nawai
dan Ulama Ahlusunah lainnya…Dia jak debat sama Kiai Idrus Ramli saja KALAH TOTAL,
gelagapan, apalagi kalao nanti di tanya sama malaikat munkar nakir
jawab apa…naudzubillah...
Nah TAHLILAN kan boleh, lalu ada makana yang di hidangkan keluarga
mayit gimana?
Kalau keluarga itu miskin, jangan mengeluarkan makan walaupun se
teguk air, bahkan harus di kirim, dalainya ishna’uu liali thoaman
jafaron…………….,
Tapi kalau yang ngirim makanan itu banyak sekali lalu di suguhkan lagi?
Gak apa apa yang penting keluarga mayit tidak mengeluarkan harta.
Kalau keluarga itu kaya, boleh mengeluarkan makanan di acara tahlilan.
Boleh, dalailnya sodaqah bolejh: Alladzina yunfiquna fis sarro-i
wadhdhorro-I (qs.ali imran 134)
Shadaqah itu dalam keadaan lapang dan sepit, jelas?
Juga hadits: "inna ummi tuwuffiyat afayanfauha intashadaqtu anhaa?
Qaala naam". Shahaih tirmidzi juz III hal: 175, Hadits ini dari ibnu Abbas menceritakan
seorang pria yang ibunya meninggl lalu ingin men shadaqahkan KEBUN
kepada ntuk kepentingan umat, dan pahalanya untuk ibunya, kata rasulullah:
Naam/Boleh/tidak dilarang/ bermanfaat.
Artinya bagi orang kaya boleh mengeluarkan harta sendiri dalam tahlilan
karena, sahabat rasul tidak tanggung tanggung yang di sedeqah kannya
berupa
kebun yang nilainya tinggi, apalagi kalao sedekah berupa minuman makanan
harganya lebih rendah, ini boleh sekali dan ini berfidah bagi mayait,
juga keshalehan ahli warits nya, waladun shalihun yd’ulahu.
Kalo acara tahiliala , 3 7 40 100, boleh saja lihat Nihayatuzain Imam
nawawi al bantani hal 275
sebenarnya tahlil kapan saja boleh tidak perlu menunggu 3 7 40 100,
karena tidak ada ketentuan waktu kecuali solat yang waktunya di tentukan
,
tidak berkumpul juga boleh upamanya setiap selesai solat masing masing terutam ahli wairisnya,
Bid.ah hahahaha
Makin lama islam makin ketinggalan yang dibahas
Tak bermutu
Makin lama umat islam makin kabur akan agamanya sndri , bidah dienteng2in naudzubillah.
Syirik itu merusak laa ilaha illallah dan bidah itu merusak muhammadd rosulullah kok bisa ya ada org yg ngentengin2 hal tsb
@Quat Fresh mksd mu karman?
Kan sy blg perkara syirik itu merusak laiialahaillallah(kalimat tauhid)
Cuci muka gih
Quat Fresh hati2 membawa nama nabi untuk dijadikan candaan, tolong bedakan mukjizat dengan kesyirikan. Allahu yahdik
Justru itu yg hrus dibahas
jadi makanan dari hasil mecuri halal?karna hukum asalnya kan halal. tahlilan bid'ah sesat, bhkan da yg bilang mnggugurkan syahadatain. berti sama dengan mencuri donk krana sama2 perbuatan dosa.
Jangan Ngawur, Ente Dapat Fatwa dari Siapa? Bid'ah Dalam Perkara Ibadah Sangat Dibenci Rasulalloh, Tapi Tidak Lantas Membatalkan Syahadat Pelakunya (Perlu Dirinci Lebih Lanjut)
Mencuri adalah cara mendapatkanya.
Jika dari uang halal, bahan makananya halal, & tdk digunakan untuk acara syirik. maka hukum asalnya halal.
Meskipun yang terbaik adalah Menolaknya...
sopyan tahlilan bid'ah sesat tunjukin dalil nya bos???...
Ahmad Melodicall isi dari tahlilan itu apa..kog bidah,sesat..ciri org sprti ini yg bodoh..ustd abdul somad mengatakan tahlilan baik..dan byk kyai pondok pesantren yg mengatakan itu baik..
Prastyo Andi sepertinya ente salah tafsir koment ya, ane nanya dalil tahlil bid'ah dan sesat
Bukan nanya dalil tahlil ,
Maksud pertanyaan ane tuh kalau tahlil itu bid'ah dan sesat mana dalilnya, ane tersinggung soalnye ane sendiri sering tahlil dan maulid
@@fixelectronics5040 Antum pelajari dulu apa itu Bid'ah .. kalo antum udah tau coba cari dalil tahlilan 7 harian dst.. kasih tahu ke ana riwayatnya.. ana nggak bilang tahlilan itu bid'ah tapi coba antum cari tau dalil seputar tahlilan..
ustad pembohong. selalu saja caramu memelintir...
1.pertaxanx apakah makanan yg z makan diacara 100 hari itu halal atau haram? ingat bukan pada makanan tp makanan diacra 100 hari....
2. klo acra2 bid'ah ketax jgn dtg. bid'ah yg dia mksd mungkin tahlilan, ingat!!! tahlilan bukan perkara yg dilarang/haram hadits ada mengenai tahlilan. silahkan cek mw dr buku atw dr ustazd2 yg lain.
mungkin antum yang kurang paham, coba putar videonya berkali2
Ngopih ngopih
Mana hadist tentang tahlilannya akhi...
Antum lulusan mana akhi? Sudah mentahdzir ustadz firanda
Semoga allah beri hidayah. Kelak, semua akan kita pertanggungjawabkan di hadapan allah. Termasuk ilmu. Makan berhati hatilah dalam mengambil ilmu.. jangan mengambil ilmu dari orang yang tidak benar paham. Ketahuilah, hati kita itu lemah sedangkan syubhat itu menyambar nyambar. Maka berhati hatilah..
Ustad g jengot haram.pake mic haram.kendaraan haram.haram haram.dan haram.
Duh kasian yg ga ngerti hahaha
Ustadz wahabi yg jidat gosong itu HARAM... tak ada Nabi mencontohkan jidat gosong...🤣🤣🤣
Bid'ah adalah dalam hal ibadah/agama. Bukan dalam hal dunia.
@@HungerBoatz kerja ibadah bukan bang ?