Saya orang NU tapi saya sangat menghormati pa ustadz Syafiq beliau bijak dalam menyampaikan dakwah nya tidak menyinggung dll. Syukron Ustadz jazakalloh
Alhamdulillah saya suka ikut tahlilan semoga amal ibadah simayit diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yg ditinggalkan mendapat rezeki yg berlimpah krn sdh bersedekah dikala dalam kesempitan(berduka)...
80% yg protes disini adalah mereka yang tdk mendengarkan sampe selesai, atau ia mendengarkan sampai selesai tapi terpotong di tengah jalan atau tdk paham sampe selesai
Yang penting sesama islam hidup rukun dan cinta damai,, gak usah saling memaksakan kehendak, seolah olah pemahaman suatu golongan yg paling benar,,,, akibat memaksakan kehendak itulah maka akan timbul pernusuhan,,
Mantapp ustadz Berbeda pendapat wajar, yang penting jangan bertengkar. Rukun tangga, rukun warga alias RT/RW. Diluar negri katanya didalam pemerintahan engga ada RT/RW, tapi di Indonesia ada. Kenapa...? Karena para pemimpin negri ini sadar kita bangsa yang beragam
Di lingkungan tempat tinggal ku, para warga sekitar yg ikut menyumbang d acara tahlilan.. Contoh : si A menyumbang 20 nasi ayam Si B menyumbang 20 nasi Padang ayam Si C menyumbang 3 dus air mineral Si D menyumbang kopi, gula dan teh Semua warga ikut berperan dgn kemampuan finansial msg.
@@sitimuhesih860 emang seperti itu dari dulu... rata" orang" yg datang bukan hanya datang doang... tpi sambil membawa beras, gula dan ada jga yg ngasih amplop.... orang" wahabi mana tau hal ini... taunya memberi makan kepada orang yg datang dan bilang itu sangat memberatkan bagi keluarga duka...
Tempat saya org2 bawa beras,gula,kopi, teh,telur,ayam,uang TPI ttp ajah keluarga yg berduka hrus mnyiapkan dana lagi, krna biasanya gak cukup untuk 1-7 hari, blm lagi 14, 40, 100hri. Ada sebagian kluarga duka yg dapat dananya cukup KLO pas org yg DTG melayat banyak dan ngasih diamplop banyak. TPI KLO cuma sedikit biasany kelurga duka juga ttp mnyediakan uang. Mknya saya mumpung msh hidup SDH brpsan sama keluarga KLO saya meninggal dluan gak ush acara tahlilan cukup keluarga mndoakan saya.
Warga NU biasanya kalo ada yg meninggal memang jarang membawakan makanan jadi kerumah duka. Mereka hanya membawa uang/ gula/beras yang jumlahnya berkarung karung. Apa itu tidak di sebut membawa makanan ? Tidak sunnah ?? Kalo membawa makanan jadi paling banter bertahan sehari dua hari. Kalo beras berkarung2 ?? Lebih lama tohh manfaatnya. Bisa di jual lagi klo emang butuh duit tp jarang. Palingan beras sedekah yg terkumpul akan di sedekahkan lagi ke tetangga setelah memasaknya. Dobel sedekah manfaatnya merata.
Dari pengalaman saya, walaupun para tetangga membawakan beras,ayam,telur, uang, ttp ajah pemilik rumh harus mngluarkan sjumlah uang juga. Mmng masing2 keluarga berbeda ada yg mereka dptnya lebih jdi pemilik rmh bisa diringankan bebannya bbrp BLN kedepan, ada juga yg dapatnya gak banyak yg malah bikin pemilik rmh berhutang. Sudah berduka msh harus mncari pinjaman. Krna acara tahlilan biasanya memberi mkn org sampai 7 hri, kmudian loncat ke hari 14 / 40 / 100
@@dienamj4908 sepengetahuan saya, pas meninggal nya memang banyak yg takziah bawa beras rata rata beras krn saya jg bawa beras 😁, tp untuk acara acara selanjutnya klo di sini smpe, 40,100,mendak pisan mendak pindo nyewu, sodara yg peduli sedikit apalagi tetangga, banyak kisah nyata
Salah satu kewajiban seorang muslim ke muslim lainnya adalah mengabukan undangan,jgn sampai karna yg ikhtilaf malah meninggalkan yg wajib(silaturahmi).
Ngasih makan ke orang itu kebaikan, kan termasuk sedekah juga dan memang setelah keluarga ada yg meninggal kita disunnahkan Bnyak berbuat kebaikan. Dan memberi makanan itu salah satu bentuk penerapan kebaikan itu Jadi kalau kita dikasih ya terima aja Yang penting jngan memaksakan diri
@@zaynsundanese4052di indo itu punya adat/budaya/kebiasaan, yg nama nya kebiasaan itu punya nilai plus minusnya.... kalo mau menghukumi suatu kebiasaan masyarakat harus di lihat konteksnya contoh kecil saja ketika mau lebaran ,kebiasaan masyarakat suka beli baju baru nah ketika ada orang yg TDK mampu tapi memaksakan beli baju tsb dgn ngutang sana sini kebiasaan tsb TDK terkena hukum agama tapi lebih ke sifat individunya... misalnya haram kalo beli baju nya dapat dari uang nyuri
Indahnya praktik Islam di indonesia. Biasanya keluarga mayit diantarkan sembako oleh tetangga2 yg takziyah ini sudah betul menjalankan perintah Nabi, dan dari pihak yg berduka pun mengolah sembako tadi yg kemudian dihidangkan kepada orang-orang yg ikut membantu prosesi pemakaman serta untuk acara tahlilan, ini pun perintah "memberi makan orang lain"
Masalah di mulai saat acara jadi ke 40, 100, mendak pisan, mendak pindo, 1000, krn tetangga dan keluarga sudah tidak memberikan santunan, dan yang ketempatan bingung cari hutangan, krn secara finansial memang sebenarnya tidak mampu, tp menghindari omongan keluarga besar dan tetangga
@@galerysuzannegarden4643 apanya yg jadi masalah, tidak dilaksanakan pun tidak akan ada yg menuntut, ada rizki tinggal dilaksanakan ga ada ya sudah ga jadi masalah. Justru permasalahan timbul dr mereka yg tidak suka tradisi seperti ini, dicari-cari kesalahannya dan dicari alasan yg mengada2. Ga pernah ikut melaksanakan kok malah nyari pembenaran dengan ngarang 😅
@@dyantriatmoko5304 ustad menjawab pertanyaan sesuai kapasitas keilmuan beliau,kalau anda bilang orang banyak berhutang untuk acara di atas 40 hari kematian itu mengarang silahkan datang ke daerah saya Jombang jatim, saya bicara bgini bukan saya tidak mengikuti ya, sy jamaah yasinan ibu ibu, cm saya komen berdasar fakta lapangan
@@galerysuzannegarden4643 ya itu kan di daerah anda, di beberapa daerah yg saya tinggali tak seperti demikian kok, toh ekonomi tiap orang berbeda-beda, apa jadi masalah bagi yg mampu? Apa yasinan cuma dilarang bagi yg tak mampu? Lalu apa keuntungan bagi seseorang menilai niat ibadah orang lain sekalipun itu harus memaksakan?
Yang terbaik adalah di kampungku, sepulang mengubur jenasah ibu2 pkk masak dengan dana iuran kematian yg memang sudah disediakan untuk itu, dan para pelayat yang pulang dari kuburan langsung dipersilahkan makan, betapa indahya hidup rukun gotongroyong seperti itu,ALHAMDULILLAH sampai sekarang masih terpelihara, samasekali tidak membebani yang kena musibah kematian.
Perintah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika ada orang yg meninggal dunia kita diperintahkan untuk memberikan makanan kepada keluarga si mayit, Bukan memberikan makanan kepada si pelayat.
@@wimy8812 Kalau anda anda sekalian mengaku sebagai Pengikut dan Umat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam cukup ikuti apa yg diperintahkan dan diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tanpa mengurangi atau melebih lebihkan dan tanpa memvariasikan ibadah atau amalan tersebut. Yg lebih tau bagus dan baik ibadah atau amalan dalam Islam itu hanyalah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam BUKAN ANDA. dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lebih mampu memberikan makanan ke para pelayat di zaman Beliau, NAMUN kenapa Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam tidak memberikan makanan ke para pelayat tetapi hanya memerintahkan untuk memberikan makanan ke keluarga si mayit?? Itu berarti memberikan makanan kepada para pelayat tidaklah bagi dan tidak baik maka dari itu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak melakukannya. INGAT,, tolak ukur bagus atau buruk, baik atau jelek itu Al-Quran dan Sunnah/Hadist/apa yg diajarkan dan diperintahkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam BUKAN ANDA.
@@andreraditya5461 ya jelas sy mengikuti Nabi bkn anda ! nabi memerintahkan berbuat baiklah kpd org lain, baik dgn cara sedekah atau dgn cara cara yg lain.
Manusia klu sdh kelewat pintar merasa lebih berhak dr Allah yg menentukan halam haramnya sesuatu perbuatan......seakan akan dia diatas Allah yg maha besar.
@@dwiwahyono6815 mungkin maksudnya ditujukan ke orang" yg ga mau makan makanan tahlilan karena menganggap Haram, bukan ditujukan ke ke penjelasan ustadznya.
Simak terlebih dahulu mas, kalau sudah paham baru berkomentar. Namun klo belum paham, maka bertanyalah. Jangan mlh mencaci, seakan akan anda sudah tahu hukumnya
Kalau kita dikasi makan sama yg empunya rumah setelah tahlilan,yaaa...kita terima dan makan bersama. Niatnya mereka yg empunya rumah adalah sedekah. Bagi yg Ndak mau makan,silahkan saja. Semua punya alasan dan dalil masing2. Itu itu saja yg diributkan!!!.
Maaf menurut Sy yg awam, benar juga penjelasan pak ustadz ini, pakai logika aja, orang yg lagi ditimpa musibah dan kesusahan masa harus menyiapkan makanan untuk orang yg datang takjiah, tolong jangan ditanggapi dengan emosi bagi yg sudah terbiasa dengan acara tersebut, tolong pikirkan dengan logika akal sehat kita, maaf Sy juga tinggal ditempat yg acara tersebut sudah tradisi,
@@henryjanuari6902 kalau jadi orang awam mending diam Yang bawa bahan pangan mentah itu para tetangga dan di masak di rumah duka bersama2 , lalu dibagikan lagi untuk sedekah yang meninggal
@@henryjanuari6902 hei kamu tinggal di goa ya kok ga tau tradisi di indonesia.di tempat saya kalau ada yg meninggal banyak orang yg menyumbang beras dan makanan untuk jamuan para tetangga yg hadir saat tahlilan karna hubungan sosial sesama tetangga.logikanya kamu pasti ga pernah silaturahmi ketetangga sekitarmu makanya ga tau
Kalau saya menjawab secara jujur jika lihat kasus ini, gak masalah dan masih halal. apakah tahlilan haram otomatis makanan dari tahlilan juga haram? Maaf saya yang meskipun dari lingkungan Muhammadiyah tapi saya gak berani bilang kalau hal seperti itu langsung diharamkan karena seperti ini ada yang lebih paham. Kalau lebih baiknya, boleh datang untuk berdoa bersama dan diakhir dengan diberikan makan oleh tuan rumah. Tidak apa-apa terima saja untuk menjaga perasaan sang tuan rumah yang mungkin sengaja memberikan makan kepada tamu dengan tujuan sedekah dan tuan rumah sudah ikhlas karena Allah SWT. Kalau seandainya gak datang silahkan sampaikan permohonan maaf dengan alasan yang mungkin masih bisa dimaklumi jadi tetap jaga perasaan sang tuan rumah. Wallahu Alam
@@cumplungchanell1424 kalau salahnya sebenarnya gak ada, tapi lihat dari perasaan sang tuan rumah. Kalau amannya meskipun secara niat tuan rumah sudah ikhlas memberikan makan kepada tamu, saran saja sanak saudara membantu memberikan atau membuat makan untuk tamu agar meringankan beban yang ditinggalkan. Wallahu Alam.
Betul. Di tempatku ada kok orang yang Muhammadiyah ngehadirini juga tahlilan. Dan di tempatku, orang Muhammadiyah juga mengerjakan takziah-an selama 3 malam.
@@gasskuy_bae Yes, karena kalau saya pribadi meskipun masih banyak perdebatan dari mengenai fatwa tahlilan, tapi bagi mubaligh Muhammadiyah memberi saran kembalikan pada hati diri sendiri silahkan ikut gak papa, gak ikut sampaikan permohonan maaf supaya tetap jaga perasaan sang tuan rumah. Nahh saran dari salah satu mubaligh Muhammadiyah, meskipun ikut acara tahlilan tidak perlu ikut berdoa dengan suara keras tapi cukup didalam hati itu sudah cukup.
Walaupun wahabi, ustadz ini ada lembut2nya dikit. Wich is good. Dia lumayan mengedepankan nilai sosial dan persatuan ❤. Jd gak semua wahabi/salafi itu keras dan jahat ya guys.
Kalian yang bilang bid’ah2 tahu ngga, tahlilan itu adalah bukti nyata perjuangan para wali dan ulama dahulu untuk merubah indonesia menjadi mayoritas islam. Dimana sebelumnya budha, hindu dll dengan ritual2nya. Ga malu kalian??? Ga tahu terima kasih?? Tahlilan itu budaya, ga mau gpp. Baru belajar agama dikit udah bidah2 Apalagi Ulama2 yg kalian bidahkan itu sering mimpi bertemu rasulullah, dekat dengan rasulullah.
Betul ustazd agama islam itu berdasarkan dalil sedangkan dalil tahlilan salah seorang sahabat senior berkata Kami semua para sahabat menganggap berkumpul dan membuat makanan dirumah ahli mayit sama dg meratapi mayit sedangkan meratapi mayit dosa besar terancam neraka. Imam safi i juga membenci nya dalam kitab nya Al Um
Yang lebih menyakitkan itu apabila suguhan makanan yasinan didapatkan dari menghutanv dan menjadi beban bagi yg punya acara. Yg parah lagi setelah acara yasinan selesai Meraka berpikir untuk membayar tagihan yg mereka sendiri dalam ekonomi kekurangan
Pada saat orang tua wafat. Sodara dan teman dari jauh datang. Saya merasa mampu untuk menyuguhi mereka. Dan bila tidak dimakan. Saya merasa sakit hati. Sebab diantara mereka kebanyakan orang tidak mampu. ???
Orang kemalangan dia bersedekah mengundang tahlilan....apa yang salah......Allah memuji orang yg bersedekah dalam keadaan lapang sempit......berarti orang yang dalam kemalangan bersedekah sangat luar biasa ..... Dan ingat satu hal tahlilan tdk pernah diwajibkan dan dipaksakan ....tapi kalau orang kemalangan undang tahlilan saya datang...karena tdk menghadiri undangan juga tdk boleh....saya ikut tahlilan ..yg dibaca kalimat tauhid..Alquran ..sholawat..dan doa...kepada Allah..dimana salahnya..
Harusnya kita yg sedekah sama kena musibah... Ini kok malah yg kena musibah ngeluarin duit buat tahlilan... Apalagi sampe ngutang buat bikin acara tahlilan.... Apa gak terlalu tuh ?? Apalagi Tahlilan 7 hari, 40 sampe 100 hari gak ada ajarannya dari nabi...
Sedekah sudah jelas .. bahkan satu RT sudah ada serikat tolong menolong......orang kemalangan......malah double sedekahya.....sedekah dari serikat tolong menolong....dan sedekah pribadi waktu melayat.....
Jangan mdh mengaramkan sesuatu kita hidup diindonesia yg penuh budaya dan tradisi.. Ingat lihat sejarah yg bawa islam diindonesia Bukan nabi kan tapi para wali...
*BID'AH* vs *SUNNAH* Menurut kajian-kajian Salafi, hadits, _"Kullu bid'atin dhalalah”._ Kata *kullu* berarti “setiap," atau berarti juga "semua." Setiap (semua) bid'ah itu sesat. Semuanya, intinya begitu, tanpa kecuali. Dipukul rata ! Tetapi menurut Aswaja, tidak semua bid'ah itu sesat. Menurutnya, kata *kullu* dalam AlQuran dan Hadits bila dihubungkan dengan ayat-ayat atau hadits lain maka dari segi bahasa memiliki pengertian umum sehingga bersifat "tidak mutlak semua". Lihat-lihat konteksnya, tidak sekedar tekstualnya. Contohnya, kata orang Aswaja, di Surah Al-Anbiya disebutkan, _"Kami jadikan setiap _*_(kullu)_*_ sesuatu yang hidup berasal dari air"._ Tetapi di Surah Ar-Rahman ada juga ayat, _"Dan Dia menciptakan jin berasal dari nyala api tanpa asap."_ Ada juga kata hadits, _"Malaikat diciptakan berasal dari cahaya."_ Maksudnya, dari dalil-dalil diatas tidak setiap *(kullu)* yang hidup itu berasal dari air, makhluk hidup jin berasal dari api dan malaikat dari cahaya. Dengan kata lain, makna *kullu* bisa berati "tidak mutlak semua." Kata orang Aswaja, hadits, *_"Kullu_*_ (semua) anak Adam yang meninggal dunia seluruh tulangnya akan habis jasadnya dimakan tanah."_ Tetapi juga ada hadits, _"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi."_ Tidak hanya para Nabi, ada hadits lain yang mengatakan para syuhada dan penghafal AlQuran jasadnya juga tidak busuk dimakan tanah. Bahkan banyak kisah dan bukti dari hamba-hamba Allah yang sholeh jasadnya tetap utuh tidak dimakan tanah setelah matinya walaupun kisah-kisah karomah para wali demikian diingkari sebagian umat sebagai cerita TBC _(Tahayul, Bid'ah, Churafat)._ Kata orang Aswaja, sahabat Usman bin Affan pernah ditanya, _"Apakah ini perintahmu?”_ Lalu jawab Khalifah Utsman bin Affan, *_"Kullu_*_ (sebagian) itu adalah perintahku dan sebagiannya bukan perintahku."_ Kata orang Aswaja dari dalil-dalil diatas, kata *kullu* mempunyai dua makna, yaitu bisa "setiap atau semua," tetapi juga bisa berarti "tidak mutlak semua." *Kullu* dapat bermakna "tidak mutlak semua" jika ada dalil lain yang memberi pengecualian. Dalam dalil *_kullu_*_ bidah dhalalah,_ ada hadist lain yang memberi pengecualian terhadap makna "setiap," diantaranya hadits berikut, : _"Siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang baik,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang buruk,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dari dosa mereka sedikit pun."_ Menurut orang Aswaja, yang dimaksud hal baru yang baik atau buruk dalam hadits diatas adalah *bid'ah* itu sendiri kalau mau "kontekstual" dalam memahami maksud yang dikandung. Tetapi bagi orang-orang yang faham keagamaannya "tekstual" seperti Wahabi atau Salafi bilang, _"Mana ada bid'ah yang baik, semua bid'ah itu sesat, buruk. Namanya saja bid'ah kok baik?_ Kata orang Aswaja, bid'ah terjadi untuk pertama kalinya setelah Nabi meninggal menurut hadits riwayat Imam Bukhari dikatakan, pengumpulan AlQuran awalnya dianggap bid'ah oleh Khalifah Abubakar Ash-Shidiq tetapi shahabat Umar bin Khathab berkali-kali meyakinkan bahwa itu keharusan yang baik _(bid'ah hasanah)._ Akhirnya Khalifah Abubakar berkata, _"Berkali-kali Umar mencoba meyakinkan aku, lalu Allah melapangkan dadaku dengan menerima kreasi Umar untuk mengumpulkan AlQuran."_ (H.R Bukhari). Shalat tarawih berjamaah 20 rakaat sebulan penuh di Masjidil Haram dan Nabawi sampai sekarang ini sesungguhnya tradisi peninggalan dari kreasi amirul mukminin Khalifah Umar. Bahkan beliau mengatakan, _"Ni'mat al bid'atu hadzihi" (sebaik-baik bid'ah adalah ini)._ Dari beberapa kisah zaman shahabat, tabi'in, tabiut tabi'in, kata orang Aswaja, Imam Syafii kemudian menyimpulkan bahwa bid'ah ada dua yaitu bid'ah yang baik *(bid'ah hasanah)* dan bid'ah yang sesat *(bid'ah dholalah).* Imam Syafii juga mengarang shalawat yang kemudian dikenal dengan nama Shalawat Imam Syafii didalam kitabnya Ar-Risalah. Bisa jadi orang yang tidak sepaham akan menganggap bid'ah Imam Syafii ini membuat kreasi shalawat bukan dari Nabi. Termasuk shahabat Ibnu Abbas juga memiliki shalawat (Shalawat Ibn Abbas) yang ia susun sendiri. Demikian juga shalawat dari sahabat Ibnu Mas'ud. Bahkan, kata orang Aswaja, sebetulnya banyak kisah-kisah dalam riwayat shahih dari kalangan shahabat, tabiin dan salafus shaleh yang bisa jadi akan dihukumi bid'ah bagi orang yang tidak sepaham. Misalnya kreasi Khalifah Utsman bin Affan yang mempelopori adzan setiap sholat Jumat sebanyak dua kali. Shahabat Abu Hurairah berdzikir membaca tasbih 12.000 kali perharinya sebelum tidur. Shofiyah (istri Nabi) dzikir rutinnya 4000 kali. Shahabat Bilal bin Rabah melakukan shalat sunnah wudhu sehabis wudhu sebagai bentuk rasa syukur dll. Dizaman sesudahnya, kata orang Aswaja, adalah cicit Nabi sendiri yaitu Imam Ali Zainal Abidin bin Hussain bin Ali bin Abu Thalib dikenal seorang tabi'in yang hidupnya zuhud dalam sehari semalamnya shalat sunnah 1000 rakaat. Imam Ahmad bin Hanbali pemuka Madzab Hanbali yang hidup pada zaman generasi salaf juga dikenal zuhud yang kesehariannya secara rutin shalat sunnah 300 rakaat. Imam Ahmad bin Hanbali juga dikenal imam ahli hadist karena hafal satu juta hadits. Kata orang Aswaja, banyak orang-orang pesantren *mengamalkan hizib-hizib* (kumpulan dzikir) ciptaan ulama terdahulu. Misalnya, Hizib Bukhari dari Imam Bukhari, Hizib Ghazali dari Imam Ghazali, Hizib Nawawi dari Imam Nawawi dan lain-lain. Tetapi kata orang Salafi, hizib-hizib itu bid'ah, apakah Nabi mendelegasikan menyusun dzikir-dzikir seperti hizib-hizib itu? Demikianlah perbedaan Salafi dan Aswaja dalam menafsirkan hadits tentang bid'ah. *MEMAHAMI SUNNAH* Sunnah itu lawan kata dari bid'ah. Adapun pengertian *SUNNAH* (Sunnah Nabi) itu tidak hanya yang dicontohkan atau dilakukan Nabi saw saja _(sunnah fi`liyah),_ tetapi apa yang diucapkan/disabdakannya termasuk sunnah juga _(sunnah qouliyah)_ -- bahkan apa yang dilakukan para sahabat walaupun nabi tidak mencontohkan atau menyuruh tetapi nabi tidak melarang/membolehkannya sebagai amalan disebut juga sunnah _(sunnah taqririyah)_ seperti sahabat Bilal sholat sunat wudlu dan sahabat Abu Hurairah ra memiliki amalan wirid membaca dzikir tasbih 12.000 x setiap harinya sebelum tidur, istri Nabi Shafiyah perharinya menghitung dzikir 4000 kali sebagai wiridan. Ini *bukan berarti mengkhususkan* amalan, tetapi menjaga agar menjadi istiqomah dalam berdzikir. Jadi jangan dibatasi sunnah Nabi itu *fi'liyah* saja (yang nabi contohkan) -- ada contoh dari Nabi tidak? Apakah Nabi melakukannya? Ini sangat mempersempit agama itu sendiri. Bahkan yang tidak ada dalilnya saja, kalau di Quran dan Hadits tidak ditemukan atas suatu masalah -- ada perintah untuk berijtihad, mosok yang jelas-jelas bersesuaian dengan qola Allah dan qola Rasul (walau Nabi tidak memberi contoh) dilarang? Kadang-kadang ditemui juga sikap tidak ilmiah, ketika dalil-dalil itu ditunjukkan -- maka bukan lagi dalil yang akan ditanyakan --- tetapi akan bergeser, "Apakah Nabi melakukannya?". Jadi disinilah pentingnya memahami *As-Sunnah* itu, tidak hanya sebatas contoh perbuatan Nabi (fi'liyah) saja, tetapi juga meliputi sabdanya (qouliyah, qola Rasul) dan bahkan kebolehan setujunya (taqririyah). Untuk lebih jelasnya silahkan simak video berikut 👉 ruclips.net/video/bXDQQrIP7zU/видео.html @u
Tahlilan kematian hanya adat tradisi, jadi ga perlu dalil. Kalau syariat Islam pasti akan dikerjakan Islam di Arab, di Amerika, Eropa, dan dimana Islam itu ada. Wong Islam itu satu. Pasti sama. Islam
Taradisi tahlilan di kampung 2 dulunya islam blm sepesat ini Mengasihkan makan orang yg datang dg membaca ayat Ayat allah , dg senang hati Ayat ayat allah di lantukan di Rumah si mayit , keluarga dg Senang hati , mengasih makanan dan minuman dan brakat dulu makan tidak semurah ini Kisih makanan dan minumaman , bukti yg punya Rumah menghormat ayat 2 allah di baca di Rumahnya Kiyai 2 duluh dah pada pinter Sodakah bisa mengabulkan doa . 😂😂
#Yang mengadakan tahlilan kematian silahkan itu wilayah ijtihad dari Para Ulama Aulia Masyayikh Habaib Kiyai , kalau dlm.sholat janazah saja (mendo'akan mayit di dalamnya)di wajibkan kpd.umat Islam hukumnya fardhu kifayah tentu di luar sholat janazah juga sangat di perbolehkan & bermanfaat sekali mendo'akanya dg.acara tahlilan yasinan khataman Al Qur'an bersedekah dll..... #Yang tidak mengadakan acara tahlilan untuk keluarganya yang meninggal dunia silahkan tidak apa-apa itu juga hasil ijtihad Ustadz2 Wahabi kalau mendo'akanya dg.cara lain menurut versi mereka sendiri silahkan itu baik yang penting kita harus saling menghormati itu yang terpenting ,,,,
SALAM SEJAHTRAH LAGIH BERBAHAGIAH SALAM KALIAN TAU APABILAH SUATU PERKARAH YG TUJUANNYA BAIK TETAPLAH BAIK DAMPAKNYA SALAM AKAN TETAPI KALAU ADA YG KATAKAN DENGAN PAHAM PENGKAJIAN ATAS DASAR ULAMA SERTA BER SELIH PAHAM KAJIAN MAKA SESUAI KAJIAN ITU DINYATAKAN DENGAN SESUAI PUTUSAN YG TEPAT AGAR TAK BERSELISIH PAHAM SALAM KALAU DIRIKU SELAGI PENGLIHATANKU KOTOR MAKA KADARNYA KOTOR MAKA SALAH KALAU PENGLIHATANKU MEMBAIK MAKA KESIMPULANNYA ADALAH BAIK SALAM BEGINI YG SESUNGGUHNYA APABILAH NIAT KELUARGAH YG DITINGGALKAN BERTUJUAN SEBAGAI BEKAL PERJALANAN SIFULAN YG DUDAH MENINGGAL MAKA ITU SAH MURNI YAH DARI ALLAH SWT SALAM APABILAH BERFIKIRRAN SEPERTI LAYAKNYA SALAH MAKA JANGAN DILAKUKAN YAH ITU BISAH IA BISA TIDAK TERGANTUNG NIAT SERTA TUJUAN YG MURNI DUDUKNYA ANAK YG SALIH SERTA SALIHAH PERKARAH ITU SALAM KALAU BERTANYA PADA JOMLOH WAKTU ITU KEADAAN GENTING JAWABANNYA AKU CARI JODOH YAH ITU INDAH MAAF AKU BERCANDAH YAH SALAM BERBAHAGIAH LAGIH SEJAHTRAH SALAM.
Assalamualaikum saudara sekalian kita lihat maksiat yang merajalela mesti kita merubah Nya jangan sampai mejelis mengagungkan Allah Subhanahuwata'ala berselawat pada Rasulullah . jangan di caci maki.
Kita mesti medalami ilmu agama dengan penuh hikmah. Kita rangkul masyarakat bukan kita pukul.harusnya kita bersyukur mereka tahlilan yasinan.gimana kalau mereka taziahnya dengan keyboard tunggal dan ronggeng nya atau mereka main gaplek catur .
Saya hampir kekenyangan sampai pernah sakit perut Krn kekenyangan kalau gak ada orang lewat buat dibagiin secara diam diam,..tiap sekitar tempat kerja ada yang ninggal..hampir temen kerja gak mau makan dan dikasih ke orang kalau acara tahlil orang meninggal,.tiap saya merasa kekenyangan saya mesti nangis tiap sholat setelahnya Krn kekenyangan tak disukai ALLAH.. ya gimana ya ustadz pernah keluarga yg ninggal hampir tau kalau pada gak mau demi ia gak tersinggung semampuku ma cuma 1 temen yg mau..sisanya/makanan dpiring tak terbagikan orang lewat itupun kami lakukan ber 2 secara sembunyi"..itupun kalau ada yg lewat bukan warga Krn kantor saya berada dekat pemukiman,.semoga ALLAH mengampuniku 🤲 Krn hampir sering kekenyangan kalau ada tahlilan keluarganya meninggal,mau saya tolak (yg bukan hak saya)juga gak bisa,Krn sering yang tidak mau tadi sudah diterima dan disodorkan ke kami ber 2..gimana solusinya ya ustadz
SALAM PENUH KESADARANLAH SALAM PERKARAH INI ATAU PEMAHAMAN TETANG TAH LILAN SALAM APABILAH SESEORANG MEMBAWAKAN DENGAN PANDANGAN SYAREAT MAKA IA MELIHAT ADA DOSA PADA YG WAFAT APA BILAH SI YG WAFAT ITU KEADAAN AHKLAK PENUH DOSA ATAU BELUMSEMPAT BERTAUBAT MAKA PANDANGAN SYAREAT AKAN MENGKLEM ITU SERUPA ITU DIKARENAHKAN ACAMAN ALLAH SWT BENAR PADA YG DURHAKA SALAM AKAN TETAPI YAH SERUPA ITU BAGI KITA BERSOSIAL ITU MASUK BOLEH YAH MASALAH BALASAN ALLAH SWT PADA SESEORANG ASAL MAKAN GRATIS MANTAP SALAM SERTA SATUHAL APABILAH SEORANG YG WAFAT ITU MEMILIKI SEORANG ANAK YG SALIH ATAU SALIHA ITU BISAH PULAH MENJADIKAN JALAN PITU BERKAH PADA ORANG TUANYA YG SUDAH WAFAT ITU SALAM SERTA SATU HAL LAGI APA BILAH YG WAFAT ITU IA SEORANG SALIH ATAU SALIHA MASYA ALLAH SWT TAMBAH BERKAH DARI MASA IA HIDUP PINTU BERKAH DIWAKTU IA HIDUP SEMISAL MEMBANGUN MESJIT JALAN JEMBATAN FASILITAS SESAMA UMAT SALAM SERTA KALAU ADA PUJIAN ORANG PADA KEBAIKAN YG IA SEMASA HIDUP IA PERBUAT SALAM PENUH KESADARAN LAGIH BERBAHAGIAH SALAM SEMUA 5 PERKARA TAHLILLAN ITU SALAM BERBAHAGIAH SALAM.ITU NILAI IBADAH SESAMA ISLAM SALAM KALAU PRI BADI DIRIKU SENDIRI TAK PERLUH MENYANGKUT YG TAK DAPAT DITAHBLILKAN YG WAFAT SECARA MUSIBAH ATAU TAK MEMILIKI SANAK SAUDARANYA SALAM MAKA AKU TAK PERLUHKAN ITU INGAT INI DIRI KU SENDIRI BUKAN KALIAN SALAM BERBAHAGIAHLAH SALAM.
Lapoooor ..... lapoooor Itu kan sudah menjadi tradisi, bagian dari budaya bangsa, nkri harga mati ... Fatwa agama Ustsdz Khalid Basalamah BENAR Yang nggak butuh kebenaran agama ya .... abaikan saja ....
@@aufazamzami4793 benar sekali masih mau ngumpul silaturahmi ke tetangga, masalahnya mereka enggan sholat jamaah di masjid yg lebih wajib, saya cuma sedih, masjid masjid sepi bahkan saat ramadhan laki laki yang jamaah jg sedikit
@@galerysuzannegarden4643 tugas kita hanya ngajak kebaikan, setlah itu semua serahkan sama Alloh, dan mslh jamaah bisa saja org jamaah dirumahnya.kalau semua hrs jamaah dimasjid siapa yg melakukan aktifitas diluar.misalnya nolong org.atau krn kerja demi kluarga itu juga nilainya ibadah..
Wahai orang yang paling pandai dan berilmu sudah seberapa banyakkah buku atau kitab yang kau baca mengenai perbedaan pendapat mengenai berbagai masalah ummat
Al-Bakri Dimyati Dalam Kitab I’anatut Thalibin 2/165 menguraikan : ويكره لاهل الميت الجلوس للتعزية، وصنع طعام يجمعون الناس عليه، لما روى أحمد عن جرير بن عبد الله البجلي، قال: كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصنعهم الطعام بعد دفنه من النياحة، ويستحب لجيران أهل الميت - ولو أجانب - ومعارفهم - وإن لم يكونوا جيرانا - وأقاربه الاباعد - وإن كانوا بغير بلد الميت - أن يصنعوا لاهله طعاما يكفيهم يوما وليلة، وأن يلحوا عليهم في الاكل. ويحرم صنعه للنائحة، لانه إعانة على معصية. وقد اطلعت على سؤال رفع لمفاتي مكة المشرفة فيما يفعله أهل الميت من الطعام. وجواب منهم لذلك. (وصورتهما). ما قول المفاتي الكرام بالبلد الحرام دام نفعهم للانام مدى الايام، في العرف الخاص في بلدة لمن بها من الاشخاص أن الشخص إذا انتقل إلى دار الجزاء، وحضر معارفه وجيرانه العزاء، جرى العرف بأنهم ينتظرون الطعام، ومن غلبة الحياء على أهل الميت يتكلفون التكلف التام، ويهيئون لهم أطعمة عديدة، ويحضرونها لهم بالمشقة الشديدة. فهل لو أراد رئيس الحكام - بما له من الرفق بالرعية، والشفقة على الاهالي - بمنع هذه القضية بالكلية ليعودوا إلى التمسك بالسنة السنية، المأثورة عن خير البرية وإلى عليه ربه صلاة وسلاما، حيث قال: اصنعوا لآل جعفر طعاما يثاب على هذا المنع المذكور ؟ أفيدوا بالجواب بما هو منقول ومسطور. (الحمد لله وحده) وصلى الله وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه والسالكين نهجهم بعده. اللهم أسألك الهداية للصواب. نعم، ما يفعله الناس من الاجتماع عند أهل الميت وصنع الطعام، من البدع المنكرة التي يثاب على منعها وما اعتيد من جعل أهل الميت طعاما ليدعوا الناس إليه، بدعة مكروهة - كإجابتهم لذلك، لما صح عن جرير رضي الله عنه. كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصنعهم الطعام بعد دفنه من النياحة. Dimakruhkan bagi keluarga mayit untuk duduk-duduk berta’ziyah, dan membuat makanan supaya orang-orang berkumpul kesitu. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ahmad dari Jarir bin Abdullah Bajali, dia berkata, “Kami (para sahabat) berpendapat bahwa berkumpul-kumpul di rumah keluarga mayit dan membuat makanan sesudah penguburannya termasuk ratapan”. Dan disunnahkan bagi tetangga keluarga mayit - walau tetangga jauh - dan kenalan mereka, meskipun bukan tetangga, dan kerabatnya yang jauh, meskipun tidak di negeri si mayit, membuatkan makanan untuk keluarganya yang bisa mencukupi mereka sehari semalam. Dan aku telah membaca pertanyaan yang ditujukan kepada Mufti Mekkah tentang apa yang dilakukan keluarga mayit dalam membuat makanan. Jawaban mereka adalah sebagai berikut. Bentuk pertanyaannya adalah : Bagaimana pendapat Mufti-mufti yang mulia di negeri haram, semoga mereka selalu bermanfaat bagi masyarakat sepanjang hari, tentang adapt khusus yang berlaku di suatu negeri yang disana ada beberapa orang, bahwa bila seseorang telah berpindah ke negeri pembalasan (meninggal), berlaku kebiasaan bahwa mereka menunggu makanan. Karena malu yang besar bagi keluarga mayat, mereka memaksakan sesuatu dengan sempurna, dan mereka menyiapkan banyak makanan untuk mereka dan menghadirkannya kepada mereka dengan bersusah payah. Apakah bila penguasa, dengan bersikap halus terhadap rakyat dan berbelas kasih kepada keluarganya, melarang kebiasaan tersebut secara total agar mereka kembali berpegang kepada sunnah yang mulia yang berasal dari mahluk yang paling mulia (Rasulullah), semoga Tuhan melimpahkan rahmat dan salam kepadanya, beliau bersabda : "Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja'far!”. Apakah diberi pahala bila dilakukan larangan tersebut?. Berilah kami jawaban dengan jawaban yang sesuai dalil. Segala Puji bagi Allah, semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad, kepada keluarga dan sahabatnya, dan orang-orang yang menempuh jalan mereka sesudah beliau. Ya Allah, saya mohon kepadaMu agar diberi petunjuk kepada kebenaran. Ya. Apa yang dilakukan manusia dengan berkumpul di rumah keluarga mayat dan membuat makanan, merupakan bid’ah yang munkar dan akan diberi pahala bagi atas pemberantasannya. “Dan apa yang ditradisikan (dibiasakan) orang tentang pembuatan makanan oleh ahli mayit, untuk mengundang orang banyak kepadanya, adalah bid’ah yang tidak disukai (oleh agama), sebagaimana berkumpul mereka untuk itu, karena telah sah apa yang diriwayatkan Jarir, “Kami (sahabat) menganggap bahwa berkumpul di rumah ahli waris dan membuat makanan sesudah mayit ditanam, itu termasuk nihayag (meratapi mayat)”. [I’anatut Thalibin 2/165]
Saya ada musibah ada meninggal dunia : dan saya ada niat memberi makan kepada orang salahnya dimana sohibul musibah mampu, kaya, haramnya di mana blok , sohibul musibah tidak kesusahan kok ,
Puji syukur Alhamdulillah ya Allah. Saya belajar Islam bukan lewat ustad² WAHABI yg ilmunya dangkal tapi udah berani mengharam²kan.. Horam harom harom kopar kapir kopar kapir.
Mana bisa dikatan haram ,kalau tuan rumah memberikan makanan itu diniati untuk menghornati tamu, berniat shodaqoh untuk orang yg meninggal .apa ada makanan diniati untuk shodaqoh,untuk menghurmati tamu dikatakan haram
Maksd ust.syafik kalo ada yang kedukaan beliau malah menyuruh mengirmkan makanan kepada keluarga yang sedang berduka,walaupun dia tidak ikut tahlilan nya,krna menurut ust.syafik tahlilan itu bukan bagian dari Sunnah.
Assalamualaikum sodara seiman kita jangan mau d bodohin pencari dolar menghalalkan segala cara untuk mendapatkan dolar, selagi masih menjalankan rukun Islam berarti tidak sesat . Yg sesat itu yg mengadu domba kita umat muslim , mari bersatu umat muslim. Gunakan akal sehat kita . Debat boleh untuk menambah pengetahuan kita
*IMAM BUKHARI JUGA TAHLILAN ...???* *Imam Bukhari* yang masyhur dengan hadist shahih-nya ternyata juga menyusun dzikir seperti tahlilan dengan nama "Hizib Bukhari." Ada juga dzikir seperti tahlilan lain susunan *Imam Nawawi* yang dikenal dengan nama "Hizib Nawawi." Ulama-ulama lain yang menyusun dzikir ala tahlilan adalah *Imam Ghazali* dengan nama "Hizib Ghazali." *Ibnu Taimiyah,* dengan nama "Hizib Ibnu Taimiyah." Sedangkan dzikir tahlil yang umum dibaca masyarakat Indonesia dengan nama "TAHLILAN" dalam beberapa riwayat adalah disusun oleh *Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad* yang masih dzuriyyah (keturunan) Nabi Muhammad saw dari Tarim Yaman, diambil dari himpunan (kumpulan) hadits tentang bab keutamaan membaca kalimah-kalimah dzikir tertentu. Menurut hadits riwayat Abu Dawud, sahabat *Abu Hurairah* memiliki amalan rutin membaca istighfar 12.000 kali setiap harinya dengan menggunakan tasbih yang ia buat sendiri. Abu Syaibah yang mengutip hadits Ikrimah juga mengatakan bahwa Abu Hurairah mempunyai seutas benang dengan bundelan seribu buah. Ia baru tidur setelah berdzikir 12.000 kali. Istri Nabi, *Shofiyah* menurut hadits riwayat Tirmidzi, Hakim dan Thabrani amalan rutinnya membaca dzikir 4000 kali setiap harinya dengan biji kurma yang ia kumpulkan sendiri. Shahabat *Ibnu Abbas* punya shalawat yang ia susun sendiri sebagai amalan namanya "Shalawat Ibnu Abbas". Demikian juga shahabat *Ibnu Mas'ud* memiliki amalan yang ia susun sendiri namanya "Shalawat Ibnu Mas'ud." Dalam tahlilan yang selama ini umum dibaca ada bacaan, _"Allahumma shalli 'alaa Muhammadin kullamaa dzakarakadz dzaakiruun, washalla 'alaa Muhammadin wa 'alaa aali Muhammadin kullamaa ghafala 'an dzikrihil ghaafiluun."_ Ini shalawat yang disusun *Imam Syafii* namanya "Shalawat Imam Syafii." Pertanyaannya *"bid'ah"* kah mereka? Atau jangan-jangan ini karena dangkalnya ilmu kita dalam memahami bid'ah? Dan sampai sekarang amalan-amalan diatas seperti Hizib Nawawi, Hizib Bukhari dll itu masih sering diamalkan oleh kiyai ulama-ulama kita di pondok pesantren. Apakah Nabi, para sahabat, tabi'in dll sering membaca dzikir-dzikir yang ada dalam tahlilan itu? *Tentu saja iya, walaupun urut-urutannya tidak sama.* Bukankah itu dzikir umum dan sudah lazim dibaca di kalangan kaum muslimin? Masak kalimah-kalimah dzikirnya ada anjuran dari Nabi untuk dibaca tidak pernah dibaca? Hanya bedanya kalimah-kalimah dzikir yang dibaca tidak persis urut-urutannya. Tetapi kalau kalimah dzikirnya ya itu-itu saja to wong juga ada haditsnya, dan diambil dari hadits juga. Jangan-jangan malah tidak pernah mengamalkan anjuran dari Nabi membaca dzikir-dzikir itu ya? *KESIMPULAN:* Tahlilan itu dzikir yang bersifat umum saja, biasanya kalau santri atau ulama terdahulu juga dibaca bebas kapan saja tidak terikat waktu-waktu tertentu. Cuma umumnya kalau di surau-surau (mushala, _langgar)_ zaman dahulu banyak dibaca secara berjama'ah sebagai dzikir pada malam Jum'at bersama Surah Yasin. *7,40,100,1000 HARI BUKAN TAHLILAN,* hanya saja kalau di masyarakat pedesaan Jawa setiap ada kenduri (acara hajatan) doa nya menggunakan dzikir tahlilan itu. Misalnya, kenduri nikahan malam harinya sebelum pengantin ya doanya tahlilan itu. Bahkan mau naik haji saja malam harinya juga tahlilan seperti sejarah KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) waktu naik haji juga tahlilan. Kenduri selamatan, syukuran dll juga tahlilan. Termasuk hajatan orang meninggal juga kenduri doanya tahlilan. Pendek kata, acara hajatan apa saja (nikahan, naik haji, selamatan, syukuran, orang meninggal dll) malam harinya doa-nya ya tahlilan itu kalau di masyarakat pedesaan di Jawa. Itu karena saya orang desa, jadi tahu tentang hal itu. Cuma heran saya, di RUclips itu yang viral kok hajatan orang meninggalnya itu ya (7, 40, 100, 1000 hari) ? Padahal kan aslinya upacara hajatan apa saja doa-nya ya tahlilan itu (maksud saya, masyarakat pedesaan di Jawa). Intinya tahlilan itu tidak ada kaitannya dengan waktu atau hari tertentu kalau santri. Yang betul adalah bacaan dzikir yang bersifat umum dan bebas dibaca sewaktu-waktu. Yang menjadi masalah adalah sebetulnya karena (atau kalau) tahlilan *dimanfaatkan oleh masyarakat* (pedesaan di Jawa) sebagai doa dalam setiap kenduri hajatan. 💯*
Kl acara 3 hari .7 hari .40 hari .100 hari kematian itu bukan termasuk dlm agama islam itu adalah budaya nenek moyang kita yg dulu sebagian besar beragama hindu budha
Saya orang NU tapi saya sangat menghormati pa ustadz Syafiq beliau bijak dalam menyampaikan dakwah nya tidak menyinggung dll. Syukron Ustadz jazakalloh
MashAllah semoga Antum mendapatkan hidayah lebih dari Allah saudara ku seiman
@@jainial-banjari4646 Aamiinn 🤲
Tidak menyinggung tapi menghina secara halus
@@rotshchildfamily6515 dasar jahil.
@@rotshchildfamily6515yg tersinggung yg tdk bs terima kebenaran krn lbh condong ngikuti hwnfsu,
Jangan terlalu tinggi mengukur diri karena kebaikan itu tidak bisa berdiri sendiri
Alhamdulillah saya suka ikut tahlilan semoga amal ibadah simayit diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yg ditinggalkan mendapat rezeki yg berlimpah krn sdh bersedekah dikala dalam kesempitan(berduka)...
Aamiin
80% yg protes disini adalah mereka yang tdk mendengarkan sampe selesai, atau ia mendengarkan sampai selesai tapi terpotong di tengah jalan atau tdk paham sampe selesai
Bahkan gk nonton, mungkin cuma liat gambar depan aja
Yang penting sesama islam hidup rukun dan cinta damai,, gak usah saling memaksakan kehendak, seolah olah pemahaman suatu golongan yg paling benar,,,, akibat memaksakan kehendak itulah maka akan timbul pernusuhan,,
Alhamdulillah. Terima kasih ustad. Semoga berkah. Aamin.
Mantapp ustadz
Berbeda pendapat wajar, yang penting jangan bertengkar. Rukun tangga, rukun warga alias RT/RW. Diluar negri katanya didalam pemerintahan engga ada RT/RW, tapi di Indonesia ada. Kenapa...? Karena para pemimpin negri ini sadar kita bangsa yang beragam
Di lingkungan tempat tinggal ku, para warga sekitar yg ikut menyumbang d acara tahlilan..
Contoh : si A menyumbang 20 nasi ayam
Si B menyumbang 20 nasi Padang ayam
Si C menyumbang 3 dus air mineral
Si D menyumbang kopi, gula dan teh
Semua warga ikut berperan dgn kemampuan finansial msg.
Bagus smg yg di tempat lain bs meniru saling membantu.
@@sitimuhesih860 emang seperti itu dari dulu... rata" orang" yg datang bukan hanya datang doang... tpi sambil membawa beras, gula dan ada jga yg ngasih amplop....
orang" wahabi mana tau hal ini... taunya memberi makan kepada orang yg datang dan bilang itu sangat memberatkan bagi keluarga duka...
@@sitimuhesih860 justru adanya makan" keluarga duka akan senang krna bersedekah atas nama mayit... dgn harapan di ringan kan bagi mayit d akhirat
Tempat saya org2 bawa beras,gula,kopi, teh,telur,ayam,uang TPI ttp ajah keluarga yg berduka hrus mnyiapkan dana lagi, krna biasanya gak cukup untuk 1-7 hari, blm lagi 14, 40, 100hri. Ada sebagian kluarga duka yg dapat dananya cukup KLO pas org yg DTG melayat banyak dan ngasih diamplop banyak. TPI KLO cuma sedikit biasany kelurga duka juga ttp mnyediakan uang. Mknya saya mumpung msh hidup SDH brpsan sama keluarga KLO saya meninggal dluan gak ush acara tahlilan cukup keluarga mndoakan saya.
@@dienamj4908mengeluarkan biyaya tambahan saya yakin keluarga duka tdk akan merasa d beratkan dan ikhlas demi orang yg d cinta yaitu mayit....
Alhamdulillah terimakasih ustadz atas penjelasannya
Alhamdulillah ceramah yg bermanfaat
Jazakamallahu Khairan
Top pak ustadznya , sangat jelas
Semoga Allah SWT menjauhkan kita semua daripada ulama Su’u, aliran wahabi, syiah dan aliran yang menyesatkan lain nya 🤲
Manteb pk ustad..setuju..jazakallah khoiron khatsiron..
Taaaaeeekkk
Astagfirullah..subhanallah..
Alhamdulillah, penjelasan yang mencerahkan
Warga NU biasanya kalo ada yg meninggal memang jarang membawakan makanan jadi kerumah duka. Mereka hanya membawa uang/ gula/beras yang jumlahnya berkarung karung. Apa itu tidak di sebut membawa makanan ? Tidak sunnah ?? Kalo membawa makanan jadi paling banter bertahan sehari dua hari. Kalo beras berkarung2 ?? Lebih lama tohh manfaatnya. Bisa di jual lagi klo emang butuh duit tp jarang. Palingan beras sedekah yg terkumpul akan di sedekahkan lagi ke tetangga setelah memasaknya. Dobel sedekah manfaatnya merata.
Dari pengalaman saya, walaupun para tetangga membawakan beras,ayam,telur, uang, ttp ajah pemilik rumh harus mngluarkan sjumlah uang juga. Mmng masing2 keluarga berbeda ada yg mereka dptnya lebih jdi pemilik rmh bisa diringankan bebannya bbrp BLN kedepan, ada juga yg dapatnya gak banyak yg malah bikin pemilik rmh berhutang. Sudah berduka msh harus mncari pinjaman. Krna acara tahlilan biasanya memberi mkn org sampai 7 hri, kmudian loncat ke hari 14 / 40 / 100
@@dienamj4908 Semoga niat mengirimkan bahan makanan adalah untuk keluarga yang sedang berduka bukan untuk orang-orang yang datang tahlilan...
Orang NU Bukan jarang membawakan kerumah duka tapi... Memang tidak pernah ! Yang ada makan dan membawa makanan dari rumah duka...😂😂😂‼️
@@iskandarsaad2930 lucu?
@@dienamj4908 sepengetahuan saya, pas meninggal nya memang banyak yg takziah bawa beras rata rata beras krn saya jg bawa beras 😁, tp untuk acara acara selanjutnya klo di sini smpe, 40,100,mendak pisan mendak pindo nyewu, sodara yg peduli sedikit apalagi tetangga, banyak kisah nyata
Terimakasih ustadz saya jadi thu
i love sunnah, i love tahlilan, i love doa berjamaah, i love kebaikan, i love all....
Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan tapi tidak mendapatkan kebaikan itu
Biarkan kita tetap melakukan itu dan biarkan orang2 di sebelah sana tetap kepanasan. Salam dari saya dari Aceh.
Cakep nih,setuju pak ustadz
Bismilah
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh Ustadz n Admin ...menyimak Barakallahu fik
Allahuakbar pak ustad 🙏
Halal gk akan membuat seseorang berdosa..
.
Yg berdosa itu meng"halal"kan segala cara..
Salah satu kewajiban seorang muslim ke muslim lainnya adalah mengabukan undangan,jgn sampai karna yg ikhtilaf malah meninggalkan yg wajib(silaturahmi).
Ngasih makan ke orang itu kebaikan, kan termasuk sedekah juga dan memang setelah keluarga ada yg meninggal kita disunnahkan Bnyak berbuat kebaikan. Dan memberi makanan itu salah satu bentuk penerapan kebaikan itu
Jadi kalau kita dikasih ya terima aja
Yang penting jngan memaksakan diri
Mending kalo yg tahlilan dari keluarga kaya...
Kalo yg fakir dan miskin gimana ??
Apalagi sampe ngutang...
@@zaynsundanese4052 kan udah dibilang jngan memaksakan diri
@@riosadewo9619 :
Udah budaya sih... Kalo gak tahlilan di omongin org...
@@zaynsundanese4052 jangan fokus ke makanan tapi ke tahlilan
@@zaynsundanese4052di indo itu punya adat/budaya/kebiasaan, yg nama nya kebiasaan itu punya nilai plus minusnya....
kalo mau menghukumi suatu kebiasaan masyarakat harus di lihat konteksnya
contoh kecil saja ketika mau lebaran ,kebiasaan masyarakat suka beli baju baru nah ketika ada orang yg TDK mampu tapi memaksakan beli baju tsb dgn ngutang sana sini
kebiasaan tsb TDK terkena hukum agama tapi lebih ke sifat individunya... misalnya haram kalo beli baju nya dapat dari uang nyuri
Mereka itu sedekah dan setiap sedekah yang di iklaskan karena allah itu halal
Indahnya praktik Islam di indonesia. Biasanya keluarga mayit diantarkan sembako oleh tetangga2 yg takziyah ini sudah betul menjalankan perintah Nabi, dan dari pihak yg berduka pun mengolah sembako tadi yg kemudian dihidangkan kepada orang-orang yg ikut membantu prosesi pemakaman serta untuk acara tahlilan, ini pun perintah "memberi makan orang lain"
Top markotop....
Masalah di mulai saat acara jadi ke 40, 100, mendak pisan, mendak pindo, 1000,
krn tetangga dan keluarga sudah tidak memberikan santunan, dan yang ketempatan bingung cari hutangan, krn secara finansial memang sebenarnya tidak mampu, tp menghindari omongan keluarga besar dan tetangga
@@galerysuzannegarden4643 apanya yg jadi masalah, tidak dilaksanakan pun tidak akan ada yg menuntut, ada rizki tinggal dilaksanakan ga ada ya sudah ga jadi masalah. Justru permasalahan timbul dr mereka yg tidak suka tradisi seperti ini, dicari-cari kesalahannya dan dicari alasan yg mengada2. Ga pernah ikut melaksanakan kok malah nyari pembenaran dengan ngarang 😅
@@dyantriatmoko5304 ustad menjawab pertanyaan sesuai kapasitas keilmuan beliau,kalau anda bilang orang banyak berhutang untuk acara di atas 40 hari kematian itu mengarang silahkan datang ke daerah saya Jombang jatim, saya bicara bgini bukan saya tidak mengikuti ya, sy jamaah yasinan ibu ibu, cm saya komen berdasar fakta lapangan
@@galerysuzannegarden4643 ya itu kan di daerah anda, di beberapa daerah yg saya tinggali tak seperti demikian kok, toh ekonomi tiap orang berbeda-beda, apa jadi masalah bagi yg mampu? Apa yasinan cuma dilarang bagi yg tak mampu? Lalu apa keuntungan bagi seseorang menilai niat ibadah orang lain sekalipun itu harus memaksakan?
Tetima kasih pk ustat ,ikut nyimak dr banten
Yang terbaik adalah di kampungku, sepulang mengubur jenasah ibu2 pkk masak dengan dana iuran kematian yg memang sudah disediakan untuk itu, dan para pelayat yang pulang dari kuburan langsung dipersilahkan makan, betapa indahya hidup rukun gotongroyong seperti itu,ALHAMDULILLAH sampai sekarang masih terpelihara, samasekali tidak membebani yang kena musibah kematian.
Ya ini kan tradisi gotong royong guyup ,rukun nda ada larangan orang nda menyalahi syareat
Perintah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika ada orang yg meninggal dunia kita diperintahkan untuk memberikan makanan kepada keluarga si mayit,
Bukan memberikan makanan kepada si pelayat.
@@andreraditya5461 betul sekali.
tp jika makanan di berikan kpd keluarga yg meninggal dan juga di berikan kpd para pelayat, ini sangat bagus sekali.
@@wimy8812 Kalau anda anda sekalian mengaku sebagai Pengikut dan Umat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam cukup ikuti apa yg diperintahkan dan diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tanpa mengurangi atau melebih lebihkan dan tanpa memvariasikan ibadah atau amalan tersebut.
Yg lebih tau bagus dan baik ibadah atau amalan dalam Islam itu hanyalah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam BUKAN ANDA.
dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lebih mampu memberikan makanan ke para pelayat di zaman Beliau, NAMUN kenapa Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam tidak memberikan makanan ke para pelayat tetapi hanya memerintahkan untuk memberikan makanan ke keluarga si mayit?? Itu berarti memberikan makanan kepada para pelayat tidaklah bagi dan tidak baik maka dari itu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak melakukannya.
INGAT,, tolak ukur bagus atau buruk, baik atau jelek itu Al-Quran dan Sunnah/Hadist/apa yg diajarkan dan diperintahkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam BUKAN ANDA.
@@andreraditya5461 ya jelas sy mengikuti Nabi bkn anda !
nabi memerintahkan berbuat baiklah kpd org lain, baik dgn cara sedekah atau dgn cara cara yg lain.
Cakepp ustadz👍
Manusia klu sdh kelewat pintar merasa lebih berhak dr Allah yg menentukan halam haramnya sesuatu perbuatan......seakan akan dia diatas Allah yg maha besar.
Simak mas ceramahnya sebelum komen
@@dwiwahyono6815 mungkin maksudnya ditujukan ke orang" yg ga mau makan makanan tahlilan karena menganggap Haram, bukan ditujukan ke ke penjelasan ustadznya.
@@danisme1105 afwan
Simak terlebih dahulu mas, kalau sudah paham baru berkomentar.
Namun klo belum paham, maka bertanyalah. Jangan mlh mencaci, seakan akan anda sudah tahu hukumnya
Biasakan dengar baru komen. Ini admin ya sengaja buat judul yg digoreng
Masya Allah Ustadz pencerahannya.
Kalau kita dikasi makan sama yg empunya rumah setelah tahlilan,yaaa...kita terima dan makan bersama. Niatnya mereka yg empunya rumah adalah sedekah. Bagi yg Ndak mau makan,silahkan saja. Semua punya alasan dan dalil masing2. Itu itu saja yg diributkan!!!.
Maaf menurut Sy yg awam, benar juga penjelasan pak ustadz ini, pakai logika aja, orang yg lagi ditimpa musibah dan kesusahan masa harus menyiapkan makanan untuk orang yg datang takjiah, tolong jangan ditanggapi dengan emosi bagi yg sudah terbiasa dengan acara tersebut, tolong pikirkan dengan logika akal sehat kita, maaf Sy juga tinggal ditempat yg acara tersebut sudah tradisi,
@@henryjanuari6902 kalo udah tau awam ngk usah belain ustadz yg lebih kompeten dibanding antum. Seakan2 tanpa pembelaan antum, ustadz ngk logis.
@@henryjanuari6902 kalau jadi orang awam mending diam
Yang bawa bahan pangan mentah itu para tetangga dan di masak di rumah duka bersama2 , lalu dibagikan lagi untuk sedekah yang meninggal
@@kopihitam346 Nahh benar.
@@henryjanuari6902 hei kamu tinggal di goa ya kok ga tau tradisi di indonesia.di tempat saya kalau ada yg meninggal banyak orang yg menyumbang beras dan makanan untuk jamuan para tetangga yg hadir saat tahlilan karna hubungan sosial sesama tetangga.logikanya kamu pasti ga pernah silaturahmi ketetangga sekitarmu makanya ga tau
Kalau saya menjawab secara jujur jika lihat kasus ini, gak masalah dan masih halal. apakah tahlilan haram otomatis makanan dari tahlilan juga haram? Maaf saya yang meskipun dari lingkungan Muhammadiyah tapi saya gak berani bilang kalau hal seperti itu langsung diharamkan karena seperti ini ada yang lebih paham. Kalau lebih baiknya, boleh datang untuk berdoa bersama dan diakhir dengan diberikan makan oleh tuan rumah. Tidak apa-apa terima saja untuk menjaga perasaan sang tuan rumah yang mungkin sengaja memberikan makan kepada tamu dengan tujuan sedekah dan tuan rumah sudah ikhlas karena Allah SWT. Kalau seandainya gak datang silahkan sampaikan permohonan maaf dengan alasan yang mungkin masih bisa dimaklumi jadi tetap jaga perasaan sang tuan rumah. Wallahu Alam
Iyh yg tahlilan kn orang islam.jelas mknnya jga halal.ngk mngkin daging babi/anjing...toh ddlm tahlilan bacaannya ayat2 alquran.ada kalimt tauhid,tahmid dll.salhnya dmn.
@@cumplungchanell1424 kalau salahnya sebenarnya gak ada, tapi lihat dari perasaan sang tuan rumah. Kalau amannya meskipun secara niat tuan rumah sudah ikhlas memberikan makan kepada tamu, saran saja sanak saudara membantu memberikan atau membuat makan untuk tamu agar meringankan beban yang ditinggalkan. Wallahu Alam.
Betul. Di tempatku ada kok orang yang Muhammadiyah ngehadirini juga tahlilan. Dan di tempatku, orang Muhammadiyah juga mengerjakan takziah-an selama 3 malam.
@@gasskuy_bae Yes, karena kalau saya pribadi meskipun masih banyak perdebatan dari mengenai fatwa tahlilan, tapi bagi mubaligh Muhammadiyah memberi saran kembalikan pada hati diri sendiri silahkan ikut gak papa, gak ikut sampaikan permohonan maaf supaya tetap jaga perasaan sang tuan rumah. Nahh saran dari salah satu mubaligh Muhammadiyah, meskipun ikut acara tahlilan tidak perlu ikut berdoa dengan suara keras tapi cukup didalam hati itu sudah cukup.
@@rvanzaixbravoeagle3776 nice
BAAROKALLAHU FIKUM JAMI'AN
MaasyaAllahu.. Baru kali ini, kami setuju dgn pendapat ustadz salafi ini.. 🎉
Ustad bijaksana
terkadang tahlilan itu memberatkan bagi yg tidak mampu tp terpaksa diadakan krn udah jadi adat didareahnya
Walaupun wahabi, ustadz ini ada lembut2nya dikit. Wich is good. Dia lumayan mengedepankan nilai sosial dan persatuan ❤. Jd gak semua wahabi/salafi itu keras dan jahat ya guys.
Beliau lebih ke salafus sholeh bukan wahabi 😃
Apaan sih wahabi itu ??
@@zaynsundanese4052 bisa search fakta tentang apa itu wahabi di platform yang terpercaya
yg jahat itu , ucapan" kh idrus ramli , pedes namun tak berarah , coba deh bnyak d yt ucapan" nya
Kalian yang bilang bid’ah2 tahu ngga, tahlilan itu adalah bukti nyata perjuangan para wali dan ulama dahulu untuk merubah indonesia menjadi mayoritas islam. Dimana sebelumnya budha, hindu dll dengan ritual2nya.
Ga malu kalian??? Ga tahu terima kasih??
Tahlilan itu budaya, ga mau gpp. Baru belajar agama dikit udah bidah2
Apalagi Ulama2 yg kalian bidahkan itu sering mimpi bertemu rasulullah, dekat dengan rasulullah.
Ayo umat islam belajar teknologi dasari taukhit jelas manfaat untuk umut biar gak terbelakang jgn dbt teros
Ayo tahlilan rekkk, mangan aja rekkk, g usah banyak pikir rekkk,
Alhamdulillah
Betul ustazd agama islam itu berdasarkan dalil sedangkan dalil tahlilan salah seorang sahabat senior berkata Kami semua para sahabat menganggap berkumpul dan membuat makanan dirumah ahli mayit sama dg meratapi mayit sedangkan meratapi mayit dosa besar terancam neraka. Imam safi i juga membenci nya dalam kitab nya Al Um
Hah meratapi 🙄
Semoga pak ustadz Safik selalu memberikan makanan kepada keluarga setiap ada kematian
Syafiq
Dan juga ikut tahlil.
Barokalloh hufik pak ustadz
kita berbeda ustadz tapi aku saudaramu se iman, kami nu tahlilan
Tetap bersatu kita sama2 muslim.
Yang lebih menyakitkan itu apabila suguhan makanan yasinan didapatkan dari menghutanv dan menjadi beban bagi yg punya acara. Yg parah lagi setelah acara yasinan selesai Meraka berpikir untuk membayar tagihan yg mereka sendiri dalam ekonomi kekurangan
Nyimak
Belum pernah merasakan jamuan tahlilan barangkali... Enak lho...
Hidup tahlilan.. Go tahlilan...go
#semua_akan_tahlilan_pada_waktunya
Semangkok nasi yg merekatkan hubungan., ajaran untuk menerima apapun pemberian yg menjamu dan ajaran untuk belajar cara menjamu.
Lol. Tahlilan itu rame tapi pas kedengaran azan isya eh masjid sepi
@@muhammadfahrulrozi1607 yaa diisi dong masih sepi dibiarkan...
@@muhammadfahrulrozi1607 komen rame.., pas subuh.. Molor... Wwwwkkkkkkk... #golongan_loe
@@muhammadfahrulrozi1607 komen rame... Tapi maen binomo... Wwwwkkkkkk.... #golongan_loe
Pada saat orang tua wafat. Sodara dan teman dari jauh datang. Saya merasa mampu untuk menyuguhi mereka. Dan bila tidak dimakan. Saya merasa sakit hati. Sebab diantara mereka kebanyakan orang tidak mampu. ???
Ustadz Safiq benar dan saya sepakat.
Orang kemalangan dia bersedekah mengundang tahlilan....apa yang salah......Allah memuji orang yg bersedekah dalam keadaan lapang sempit......berarti orang yang dalam kemalangan bersedekah sangat luar biasa ..... Dan ingat satu hal tahlilan tdk pernah diwajibkan dan dipaksakan ....tapi kalau orang kemalangan undang tahlilan saya datang...karena tdk menghadiri undangan juga tdk boleh....saya ikut tahlilan ..yg dibaca kalimat tauhid..Alquran ..sholawat..dan doa...kepada Allah..dimana salahnya..
Itulah aneh, di undang tahlilan haram, kalo di undang kawinan ada musik2 gpp🤣🤣🤣
Semoga kita semua masih sadar dan kuat menjaga tali silaturahmi antar saudara muslim dan kita terhindar dari sifat ujub dan takabur.
Harusnya kita yg sedekah sama kena musibah...
Ini kok malah yg kena musibah ngeluarin duit buat tahlilan... Apalagi sampe ngutang buat bikin acara tahlilan....
Apa gak terlalu tuh ??
Apalagi Tahlilan 7 hari, 40 sampe 100 hari gak ada ajarannya dari nabi...
Sedekah sudah jelas .. bahkan satu RT sudah ada serikat tolong menolong......orang kemalangan......malah double sedekahya.....sedekah dari serikat tolong menolong....dan sedekah pribadi waktu melayat.....
InsyaAllah halal ustadz, dan bahkan jadi pahala buat tuan rumah dan orang yg ninggal, karena niat tuan rumah sedekah buat yg ninggal.
Luarbiasa manusia membuat hukum² yang tidak ada di Al Quran dengan permikiran dan pendapat masing² 👍
Dengar sampai selesai
Tahlilan diudang tak datang, tapi diundang makan makan tahun baru datang? Mana yg lebih berfaedah?
Emang ada yang ngelarang makan makan malam? 🤣
Misi utama nya menyelisihi amalan aswaja... di arab saudi sebagian juga tahlilan
Jangan mdh mengaramkan sesuatu kita hidup diindonesia yg penuh budaya dan tradisi.. Ingat lihat sejarah yg bawa islam diindonesia Bukan nabi kan tapi para wali...
*BID'AH* vs *SUNNAH*
Menurut kajian-kajian Salafi, hadits, _"Kullu bid'atin dhalalah”._ Kata *kullu* berarti “setiap," atau berarti juga "semua." Setiap (semua) bid'ah itu sesat. Semuanya, intinya begitu, tanpa kecuali. Dipukul rata !
Tetapi menurut Aswaja, tidak semua bid'ah itu sesat. Menurutnya, kata *kullu* dalam AlQuran dan Hadits bila dihubungkan dengan ayat-ayat atau hadits lain maka dari segi bahasa memiliki pengertian umum sehingga bersifat "tidak mutlak semua". Lihat-lihat konteksnya, tidak sekedar tekstualnya.
Contohnya, kata orang Aswaja, di Surah Al-Anbiya disebutkan, _"Kami jadikan setiap _*_(kullu)_*_ sesuatu yang hidup berasal dari air"._ Tetapi di Surah Ar-Rahman ada juga ayat, _"Dan Dia menciptakan jin berasal dari nyala api tanpa asap."_ Ada juga kata hadits, _"Malaikat diciptakan berasal dari cahaya."_ Maksudnya, dari dalil-dalil diatas tidak setiap *(kullu)* yang hidup itu berasal dari air, makhluk hidup jin berasal dari api dan malaikat dari cahaya. Dengan kata lain, makna *kullu* bisa berati "tidak mutlak semua."
Kata orang Aswaja, hadits, *_"Kullu_*_ (semua) anak Adam yang meninggal dunia seluruh tulangnya akan habis jasadnya dimakan tanah."_ Tetapi juga ada hadits, _"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi."_ Tidak hanya para Nabi, ada hadits lain yang mengatakan para syuhada dan penghafal AlQuran jasadnya juga tidak busuk dimakan tanah. Bahkan banyak kisah dan bukti dari hamba-hamba Allah yang sholeh jasadnya tetap utuh tidak dimakan tanah setelah matinya walaupun kisah-kisah karomah para wali demikian diingkari sebagian umat sebagai cerita TBC _(Tahayul, Bid'ah, Churafat)._
Kata orang Aswaja, sahabat Usman bin Affan pernah ditanya, _"Apakah ini perintahmu?”_ Lalu jawab Khalifah Utsman bin Affan, *_"Kullu_*_ (sebagian) itu adalah perintahku dan sebagiannya bukan perintahku."_
Kata orang Aswaja dari dalil-dalil diatas, kata *kullu* mempunyai dua makna, yaitu bisa "setiap atau semua," tetapi juga bisa berarti "tidak mutlak semua." *Kullu* dapat bermakna "tidak mutlak semua" jika ada dalil lain yang memberi pengecualian. Dalam dalil *_kullu_*_ bidah dhalalah,_ ada hadist lain yang memberi pengecualian terhadap makna "setiap," diantaranya hadits berikut, :
_"Siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang baik,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang buruk,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dari dosa mereka sedikit pun."_
Menurut orang Aswaja, yang dimaksud hal baru yang baik atau buruk dalam hadits diatas adalah *bid'ah* itu sendiri kalau mau "kontekstual" dalam memahami maksud yang dikandung. Tetapi bagi orang-orang yang faham keagamaannya "tekstual" seperti Wahabi atau Salafi bilang, _"Mana ada bid'ah yang baik, semua bid'ah itu sesat, buruk. Namanya saja bid'ah kok baik?_
Kata orang Aswaja, bid'ah terjadi untuk pertama kalinya setelah Nabi meninggal menurut hadits riwayat Imam Bukhari dikatakan, pengumpulan AlQuran awalnya dianggap bid'ah oleh Khalifah Abubakar Ash-Shidiq tetapi shahabat Umar bin Khathab berkali-kali meyakinkan bahwa itu keharusan yang baik _(bid'ah hasanah)._ Akhirnya Khalifah Abubakar berkata, _"Berkali-kali Umar mencoba meyakinkan aku, lalu Allah melapangkan dadaku dengan menerima kreasi Umar untuk mengumpulkan AlQuran."_ (H.R Bukhari).
Shalat tarawih berjamaah 20 rakaat sebulan penuh di Masjidil Haram dan Nabawi sampai sekarang ini sesungguhnya tradisi peninggalan dari kreasi amirul mukminin Khalifah Umar. Bahkan beliau mengatakan, _"Ni'mat al bid'atu hadzihi" (sebaik-baik bid'ah adalah ini)._
Dari beberapa kisah zaman shahabat, tabi'in, tabiut tabi'in, kata orang Aswaja, Imam Syafii kemudian menyimpulkan bahwa bid'ah ada dua yaitu bid'ah yang baik *(bid'ah hasanah)* dan bid'ah yang sesat *(bid'ah dholalah).* Imam Syafii juga mengarang shalawat yang kemudian dikenal dengan nama Shalawat Imam Syafii didalam kitabnya Ar-Risalah. Bisa jadi orang yang tidak sepaham akan menganggap bid'ah Imam Syafii ini membuat kreasi shalawat bukan dari Nabi. Termasuk shahabat Ibnu Abbas juga memiliki shalawat (Shalawat Ibn Abbas) yang ia susun sendiri. Demikian juga shalawat dari sahabat Ibnu Mas'ud.
Bahkan, kata orang Aswaja, sebetulnya banyak kisah-kisah dalam riwayat shahih dari kalangan shahabat, tabiin dan salafus shaleh yang bisa jadi akan dihukumi bid'ah bagi orang yang tidak sepaham. Misalnya kreasi Khalifah Utsman bin Affan yang mempelopori adzan setiap sholat Jumat sebanyak dua kali. Shahabat Abu Hurairah berdzikir membaca tasbih 12.000 kali perharinya sebelum tidur. Shofiyah (istri Nabi) dzikir rutinnya 4000 kali. Shahabat Bilal bin Rabah melakukan shalat sunnah wudhu sehabis wudhu sebagai bentuk rasa syukur dll.
Dizaman sesudahnya, kata orang Aswaja, adalah cicit Nabi sendiri yaitu Imam Ali Zainal Abidin bin Hussain bin Ali bin Abu Thalib dikenal seorang tabi'in yang hidupnya zuhud dalam sehari semalamnya shalat sunnah 1000 rakaat.
Imam Ahmad bin Hanbali pemuka Madzab Hanbali yang hidup pada zaman generasi salaf juga dikenal zuhud yang kesehariannya secara rutin shalat sunnah 300 rakaat. Imam Ahmad bin Hanbali juga dikenal imam ahli hadist karena hafal satu juta hadits.
Kata orang Aswaja, banyak orang-orang pesantren *mengamalkan hizib-hizib* (kumpulan dzikir) ciptaan ulama terdahulu. Misalnya, Hizib Bukhari dari Imam Bukhari, Hizib Ghazali dari Imam Ghazali, Hizib Nawawi dari Imam Nawawi dan lain-lain. Tetapi kata orang Salafi, hizib-hizib itu bid'ah, apakah Nabi mendelegasikan menyusun dzikir-dzikir seperti hizib-hizib itu?
Demikianlah perbedaan Salafi dan Aswaja dalam menafsirkan hadits tentang bid'ah.
*MEMAHAMI SUNNAH*
Sunnah itu lawan kata dari bid'ah. Adapun pengertian *SUNNAH* (Sunnah Nabi) itu tidak hanya yang dicontohkan atau dilakukan Nabi saw saja _(sunnah fi`liyah),_ tetapi apa yang diucapkan/disabdakannya termasuk sunnah juga _(sunnah qouliyah)_ -- bahkan apa yang dilakukan para sahabat walaupun nabi tidak mencontohkan atau menyuruh tetapi nabi tidak melarang/membolehkannya sebagai amalan disebut juga sunnah _(sunnah taqririyah)_ seperti sahabat Bilal sholat sunat wudlu dan sahabat Abu Hurairah ra memiliki amalan wirid membaca dzikir tasbih 12.000 x setiap harinya sebelum tidur, istri Nabi Shafiyah perharinya menghitung dzikir 4000 kali sebagai wiridan. Ini *bukan berarti mengkhususkan* amalan, tetapi menjaga agar menjadi istiqomah dalam berdzikir.
Jadi jangan dibatasi sunnah Nabi itu *fi'liyah* saja (yang nabi contohkan) -- ada contoh dari Nabi tidak? Apakah Nabi melakukannya? Ini sangat mempersempit agama itu sendiri. Bahkan yang tidak ada dalilnya saja, kalau di Quran dan Hadits tidak ditemukan atas suatu masalah -- ada perintah untuk berijtihad, mosok yang jelas-jelas bersesuaian dengan qola Allah dan qola Rasul (walau Nabi tidak memberi contoh) dilarang?
Kadang-kadang ditemui juga sikap tidak ilmiah, ketika dalil-dalil itu ditunjukkan -- maka bukan lagi dalil yang akan ditanyakan --- tetapi akan bergeser, "Apakah Nabi melakukannya?". Jadi disinilah pentingnya memahami *As-Sunnah* itu, tidak hanya sebatas contoh perbuatan Nabi (fi'liyah) saja, tetapi juga meliputi sabdanya (qouliyah, qola Rasul) dan bahkan kebolehan setujunya (taqririyah).
Untuk lebih jelasnya silahkan simak video berikut 👉 ruclips.net/video/bXDQQrIP7zU/видео.html
@u
Al hamdulilah saya sependapat dgn ustadz,
Nah kan enak ya dengerin ga saling menyalah kan sejuk rasanya toyib ustd safik
Saya mhamadiyah ada tahlilan tetap datang sambil silaturohmi sebab kita tidak bisa mengganggap yg paling benar
Saya NU paman saya dan teman saya MU, indahnya hidup saling toleransi
Tahlilan kematian hanya adat tradisi, jadi ga perlu dalil. Kalau syariat Islam pasti akan dikerjakan Islam di Arab, di Amerika, Eropa, dan dimana Islam itu ada. Wong Islam itu satu. Pasti sama. Islam
Taradisi tahlilan di kampung 2
dulunya islam blm sepesat ini
Mengasihkan makan orang yg datang dg membaca ayat
Ayat allah , dg senang hati
Ayat ayat allah di lantukan di
Rumah si mayit , keluarga dg
Senang hati , mengasih makanan dan minuman dan brakat dulu makan tidak semurah ini
Kisih makanan dan minumaman , bukti yg punya Rumah menghormat ayat 2 allah di baca di Rumahnya
Kiyai 2 duluh dah pada pinter
Sodakah bisa mengabulkan doa . 😂😂
#Yang mengadakan tahlilan kematian silahkan itu wilayah ijtihad dari Para Ulama Aulia Masyayikh Habaib Kiyai , kalau dlm.sholat janazah saja (mendo'akan mayit di dalamnya)di wajibkan kpd.umat Islam hukumnya fardhu kifayah tentu di luar sholat janazah juga sangat di perbolehkan & bermanfaat sekali mendo'akanya dg.acara tahlilan yasinan khataman Al Qur'an bersedekah dll.....
#Yang tidak mengadakan acara tahlilan untuk keluarganya yang meninggal dunia silahkan tidak apa-apa itu juga hasil ijtihad Ustadz2 Wahabi kalau mendo'akanya dg.cara lain menurut versi mereka sendiri silahkan itu baik yang penting kita harus saling menghormati itu yang terpenting ,,,,
SALAM SEJAHTRAH LAGIH BERBAHAGIAH SALAM KALIAN TAU APABILAH SUATU PERKARAH YG TUJUANNYA BAIK TETAPLAH BAIK DAMPAKNYA SALAM AKAN TETAPI KALAU ADA YG KATAKAN DENGAN PAHAM PENGKAJIAN ATAS DASAR ULAMA SERTA BER SELIH PAHAM KAJIAN MAKA SESUAI KAJIAN ITU DINYATAKAN DENGAN SESUAI PUTUSAN YG TEPAT AGAR TAK BERSELISIH PAHAM SALAM KALAU DIRIKU SELAGI PENGLIHATANKU KOTOR MAKA KADARNYA KOTOR MAKA SALAH KALAU PENGLIHATANKU MEMBAIK MAKA KESIMPULANNYA ADALAH BAIK SALAM BEGINI YG SESUNGGUHNYA APABILAH NIAT KELUARGAH YG DITINGGALKAN BERTUJUAN SEBAGAI BEKAL PERJALANAN SIFULAN YG DUDAH MENINGGAL MAKA ITU SAH MURNI YAH DARI ALLAH SWT SALAM APABILAH BERFIKIRRAN SEPERTI LAYAKNYA SALAH MAKA JANGAN DILAKUKAN YAH ITU BISAH IA BISA TIDAK TERGANTUNG NIAT SERTA TUJUAN YG MURNI DUDUKNYA ANAK YG SALIH SERTA SALIHAH PERKARAH ITU SALAM KALAU BERTANYA PADA JOMLOH WAKTU ITU KEADAAN GENTING JAWABANNYA AKU CARI JODOH YAH ITU INDAH MAAF AKU BERCANDAH YAH SALAM BERBAHAGIAH LAGIH SEJAHTRAH SALAM.
Assalamualaikum saudara sekalian kita lihat maksiat yang merajalela mesti kita merubah Nya jangan sampai mejelis mengagungkan Allah Subhanahuwata'ala berselawat pada Rasulullah . jangan di caci maki.
Kita mesti medalami ilmu agama dengan penuh hikmah. Kita rangkul masyarakat bukan kita pukul.harusnya kita bersyukur mereka tahlilan yasinan.gimana kalau mereka taziahnya dengan keyboard tunggal dan ronggeng nya atau mereka main gaplek catur .
Saya hampir kekenyangan sampai pernah sakit perut Krn kekenyangan kalau gak ada orang lewat buat dibagiin secara diam diam,..tiap sekitar tempat kerja ada yang ninggal..hampir temen kerja gak mau makan dan dikasih ke orang kalau acara tahlil orang meninggal,.tiap saya merasa kekenyangan saya mesti nangis tiap sholat setelahnya Krn kekenyangan tak disukai ALLAH.. ya gimana ya ustadz pernah keluarga yg ninggal hampir tau kalau pada gak mau demi ia gak tersinggung semampuku ma cuma 1 temen yg mau..sisanya/makanan dpiring tak terbagikan orang lewat itupun kami lakukan ber 2 secara sembunyi"..itupun kalau ada yg lewat bukan warga Krn kantor saya berada dekat pemukiman,.semoga ALLAH mengampuniku 🤲 Krn hampir sering kekenyangan kalau ada tahlilan keluarganya meninggal,mau saya tolak (yg bukan hak saya)juga gak bisa,Krn sering yang tidak mau tadi sudah diterima dan disodorkan ke kami ber 2..gimana solusinya ya ustadz
SALAM PENUH KESADARANLAH SALAM PERKARAH INI ATAU PEMAHAMAN TETANG TAH LILAN SALAM APABILAH SESEORANG MEMBAWAKAN DENGAN PANDANGAN SYAREAT MAKA IA MELIHAT ADA DOSA PADA YG WAFAT APA BILAH SI YG WAFAT ITU KEADAAN AHKLAK PENUH DOSA ATAU BELUMSEMPAT BERTAUBAT MAKA PANDANGAN SYAREAT AKAN MENGKLEM ITU SERUPA ITU DIKARENAHKAN ACAMAN ALLAH SWT BENAR PADA YG DURHAKA SALAM AKAN TETAPI YAH SERUPA ITU BAGI KITA BERSOSIAL ITU MASUK BOLEH YAH MASALAH BALASAN ALLAH SWT PADA SESEORANG ASAL MAKAN GRATIS MANTAP SALAM SERTA SATUHAL APABILAH SEORANG YG WAFAT ITU MEMILIKI SEORANG ANAK YG SALIH ATAU SALIHA ITU BISAH PULAH MENJADIKAN JALAN PITU BERKAH PADA ORANG TUANYA YG SUDAH WAFAT ITU SALAM SERTA SATU HAL LAGI APA BILAH YG WAFAT ITU IA SEORANG SALIH ATAU SALIHA MASYA ALLAH SWT TAMBAH BERKAH DARI MASA IA HIDUP PINTU BERKAH DIWAKTU IA HIDUP SEMISAL MEMBANGUN MESJIT JALAN JEMBATAN FASILITAS SESAMA UMAT SALAM SERTA KALAU ADA PUJIAN ORANG PADA KEBAIKAN YG IA SEMASA HIDUP IA PERBUAT SALAM PENUH KESADARAN LAGIH BERBAHAGIAH SALAM SEMUA 5 PERKARA TAHLILLAN ITU SALAM BERBAHAGIAH SALAM.ITU NILAI IBADAH SESAMA ISLAM SALAM KALAU PRI BADI DIRIKU SENDIRI TAK PERLUH MENYANGKUT YG TAK DAPAT DITAHBLILKAN YG WAFAT SECARA MUSIBAH ATAU TAK MEMILIKI SANAK SAUDARANYA SALAM MAKA AKU TAK PERLUHKAN ITU INGAT INI DIRI KU SENDIRI BUKAN KALIAN SALAM BERBAHAGIAHLAH SALAM.
Lapoooor ..... lapoooor
Itu kan sudah menjadi tradisi, bagian dari budaya bangsa, nkri harga mati ...
Fatwa agama Ustsdz Khalid Basalamah BENAR
Yang nggak butuh kebenaran agama ya .... abaikan saja ....
Ngumpul tahlil yasin semangat, ngumpul sholat jama'ah aras arasen
Ini di daerah saya, mohon jangan tersinggung
Alhmdulillah msih bisa mau betkumpul dlm kbaikan.bgaiama klau sdh gk mau kumpul yasinan dan ngumpul jamaah dimsjid
@@aufazamzami4793 benar sekali masih mau ngumpul silaturahmi ke tetangga, masalahnya mereka enggan sholat jamaah di masjid yg lebih wajib, saya cuma sedih, masjid masjid sepi bahkan saat ramadhan laki laki yang jamaah jg sedikit
@@galerysuzannegarden4643 tugas kita hanya ngajak kebaikan, setlah itu semua serahkan sama Alloh, dan mslh jamaah bisa saja org jamaah dirumahnya.kalau semua hrs jamaah dimasjid siapa yg melakukan aktifitas diluar.misalnya nolong org.atau krn kerja demi kluarga itu juga nilainya ibadah..
@@aufazamzami4793 iya betul hanya mengajak kebaikan dan mendoakan, soal jamaah sholat anda pasti lebih paham gimana baik nya
Allham dulillah ,ustafz safik riza dh mulai terbuka,,dn mengerti sunah
Memangnya dulu tdak mengerti sunnah
Banyak banget manusia sok suci dikit-dikit di haramkan , kalian pakai hp main RUclips apa itu tuntunan dari nabi Muhammad Saw
Wahai orang yang paling pandai dan berilmu sudah seberapa banyakkah buku atau kitab yang kau baca mengenai perbedaan pendapat mengenai berbagai masalah ummat
Tumben adem 😁
Al-Bakri Dimyati Dalam Kitab I’anatut Thalibin 2/165 menguraikan :
ويكره لاهل الميت الجلوس للتعزية، وصنع طعام يجمعون الناس عليه، لما روى أحمد عن جرير بن عبد الله البجلي، قال: كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصنعهم الطعام بعد دفنه من النياحة، ويستحب لجيران أهل الميت - ولو أجانب - ومعارفهم - وإن لم يكونوا جيرانا - وأقاربه الاباعد - وإن كانوا بغير بلد الميت - أن يصنعوا لاهله طعاما يكفيهم يوما وليلة، وأن يلحوا عليهم في الاكل.
ويحرم صنعه للنائحة، لانه إعانة على معصية. وقد اطلعت على سؤال رفع لمفاتي مكة المشرفة فيما يفعله أهل الميت من الطعام. وجواب منهم لذلك. (وصورتهما). ما قول المفاتي الكرام بالبلد الحرام دام نفعهم للانام مدى الايام، في العرف الخاص في بلدة لمن بها من الاشخاص أن الشخص إذا انتقل إلى دار الجزاء، وحضر معارفه وجيرانه العزاء، جرى العرف بأنهم ينتظرون الطعام، ومن غلبة الحياء على أهل الميت يتكلفون التكلف التام، ويهيئون لهم أطعمة عديدة، ويحضرونها لهم بالمشقة الشديدة. فهل لو أراد رئيس الحكام - بما له من الرفق بالرعية، والشفقة على الاهالي - بمنع هذه القضية بالكلية ليعودوا إلى التمسك بالسنة السنية، المأثورة عن خير البرية وإلى عليه ربه صلاة وسلاما، حيث قال: اصنعوا لآل جعفر طعاما يثاب على هذا المنع المذكور ؟ أفيدوا بالجواب بما هو منقول ومسطور. (الحمد لله وحده) وصلى الله وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه والسالكين نهجهم بعده. اللهم أسألك الهداية للصواب. نعم، ما يفعله الناس من الاجتماع عند أهل الميت وصنع الطعام، من البدع المنكرة التي يثاب على منعها
وما اعتيد من جعل أهل الميت طعاما ليدعوا الناس إليه، بدعة مكروهة - كإجابتهم لذلك، لما صح عن جرير رضي الله عنه. كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصنعهم الطعام بعد دفنه من النياحة.
Dimakruhkan bagi keluarga mayit untuk duduk-duduk berta’ziyah, dan membuat makanan supaya orang-orang berkumpul kesitu. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ahmad dari Jarir bin Abdullah Bajali, dia berkata, “Kami (para sahabat) berpendapat bahwa berkumpul-kumpul di rumah keluarga mayit dan membuat makanan sesudah penguburannya termasuk ratapan”. Dan disunnahkan bagi tetangga keluarga mayit - walau tetangga jauh - dan kenalan mereka, meskipun bukan tetangga, dan kerabatnya yang jauh, meskipun tidak di negeri si mayit, membuatkan makanan untuk keluarganya yang bisa mencukupi mereka sehari semalam. Dan aku telah membaca pertanyaan yang ditujukan kepada Mufti Mekkah tentang apa yang dilakukan keluarga mayit dalam membuat makanan.
Jawaban mereka adalah sebagai berikut. Bentuk pertanyaannya adalah : Bagaimana pendapat Mufti-mufti yang mulia di negeri haram, semoga mereka selalu bermanfaat bagi masyarakat sepanjang hari, tentang adapt khusus yang berlaku di suatu negeri yang disana ada beberapa orang, bahwa bila seseorang telah berpindah ke negeri pembalasan (meninggal), berlaku kebiasaan bahwa mereka menunggu makanan. Karena malu yang besar bagi keluarga mayat, mereka memaksakan sesuatu dengan sempurna, dan mereka menyiapkan banyak makanan untuk mereka dan menghadirkannya kepada mereka dengan bersusah payah. Apakah bila penguasa, dengan bersikap halus terhadap rakyat dan berbelas kasih kepada keluarganya, melarang kebiasaan tersebut secara total agar mereka kembali berpegang kepada sunnah yang mulia yang berasal dari mahluk yang paling mulia (Rasulullah), semoga Tuhan melimpahkan rahmat dan salam kepadanya, beliau bersabda : "Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja'far!”. Apakah diberi pahala bila dilakukan larangan tersebut?. Berilah kami jawaban dengan jawaban yang sesuai dalil. Segala Puji bagi Allah, semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad, kepada keluarga dan sahabatnya, dan orang-orang yang menempuh jalan mereka sesudah beliau. Ya Allah, saya mohon kepadaMu agar diberi petunjuk kepada kebenaran. Ya. Apa yang dilakukan manusia dengan berkumpul di rumah keluarga mayat dan membuat makanan, merupakan bid’ah yang munkar dan akan diberi pahala bagi atas pemberantasannya.
“Dan apa yang ditradisikan (dibiasakan) orang tentang pembuatan makanan oleh ahli mayit, untuk mengundang orang banyak kepadanya, adalah bid’ah yang tidak disukai (oleh agama), sebagaimana berkumpul mereka untuk itu, karena telah sah apa yang diriwayatkan Jarir, “Kami (sahabat) menganggap bahwa berkumpul di rumah ahli waris dan membuat makanan sesudah mayit ditanam, itu termasuk nihayag (meratapi mayat)”. [I’anatut Thalibin 2/165]
Sampai skrang pihak wahabi g ad yg mau di ajak tabayyun.
Soal beda pendapat mslah hal2 yg bukan pokok gk masalah, tp jangan claim yg paling benar.
Saya ada musibah ada meninggal dunia : dan saya ada niat memberi makan kepada orang salahnya dimana sohibul musibah mampu, kaya, haramnya di mana blok , sohibul musibah tidak kesusahan kok ,
Saya dulu punya jenggot, tetapi ketika ada anak kecil yang takut lalu saya cukur jenggot saya...semoga saya tidak salah mengambil tindakan tersebut.
Sunnah kau tinggal kan.... kumis kau biarkan.... kasian
Cepat keriput mas klw jenggot ga ada
Kecuali MAKAN2 ketika MELAYAT d RUMAH Safiq ketika ibunya mati .
Ikuti sunnah...itu yg pasti...rasulullah di utus untuk memberi pengajaran dan untuk di contoh...jgn hanya ikut hawa nafsu...
makanan dr yg TAHLIL itu enak tadz
Puji syukur Alhamdulillah ya Allah. Saya belajar Islam bukan lewat ustad² WAHABI yg ilmunya dangkal tapi udah berani mengharam²kan.. Horam harom harom kopar kapir kopar kapir.
barang haram jadi halal ,barang halal di hukumi haram ,bisa dosa tu ,tanpa batsul masail
Setan memangnya gak akan makan makanan yg diniatkan kerana Allah swt....
Mana bisa dikatan haram ,kalau tuan rumah memberikan makanan itu diniati untuk menghornati tamu, berniat shodaqoh untuk orang yg meninggal .apa ada makanan diniati untuk shodaqoh,untuk menghurmati tamu dikatakan haram
Makanya belajar tahlillan ,jadi gak sempit cara berfikirnya,dikit2 bid'ah
Tahlilan maulidan ziarah kubur lanjutkan
Afwan ustad misal klo kita membantu membuat makanan utk yasinan tiap malam jumat hukum nya gmna???
Jazakumullahu khairan atas jawabanya
Haram hukumnya jika kita diundang tetangga tapi kita tidak datang
Sembelihan nya yg tidak diperbolehkan/ haram. Kalo Makanan lainya boleh
Ya jangan di makan pak,jangan mau kalau di kasih,maaf secara halus pokoknya kita bersatu.
Maksd ust.syafik kalo ada yang kedukaan beliau malah menyuruh mengirmkan makanan kepada keluarga yang sedang berduka,walaupun dia tidak ikut tahlilan nya,krna menurut ust.syafik tahlilan itu bukan bagian dari Sunnah.
kayak dikirimi makanan natal aja nggak mau memakannya...mmg nya haram...lu sok banget sih...maunya musuhan aja...kayak surga punya lu aja...
Assalamualaikum sodara seiman kita jangan mau d bodohin pencari dolar menghalalkan segala cara untuk mendapatkan dolar, selagi masih menjalankan rukun Islam berarti tidak sesat . Yg sesat itu yg mengadu domba kita umat muslim , mari bersatu umat muslim. Gunakan akal sehat kita . Debat boleh untuk menambah pengetahuan kita
Murottalnya bagus,..murottalnya siapa ya ..
Ayo rek tahlilan, solawatan, qunut, g usah pikir wong liyo rek, NGONO AE KOK REPOTTTT
*IMAM BUKHARI JUGA TAHLILAN ...???*
*Imam Bukhari* yang masyhur dengan hadist shahih-nya ternyata juga menyusun dzikir seperti tahlilan dengan nama "Hizib Bukhari."
Ada juga dzikir seperti tahlilan lain susunan *Imam Nawawi* yang dikenal dengan nama "Hizib Nawawi."
Ulama-ulama lain yang menyusun dzikir ala tahlilan adalah *Imam Ghazali* dengan nama "Hizib Ghazali." *Ibnu Taimiyah,* dengan nama "Hizib Ibnu Taimiyah."
Sedangkan dzikir tahlil yang umum dibaca masyarakat Indonesia dengan nama "TAHLILAN" dalam beberapa riwayat adalah disusun oleh *Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad* yang masih dzuriyyah (keturunan) Nabi Muhammad saw dari Tarim Yaman, diambil dari himpunan (kumpulan) hadits tentang bab keutamaan membaca kalimah-kalimah dzikir tertentu.
Menurut hadits riwayat Abu Dawud, sahabat *Abu Hurairah* memiliki amalan rutin membaca istighfar 12.000 kali setiap harinya dengan menggunakan tasbih yang ia buat sendiri. Abu Syaibah yang mengutip hadits Ikrimah juga mengatakan bahwa Abu Hurairah mempunyai seutas benang dengan bundelan seribu buah. Ia baru tidur setelah berdzikir 12.000 kali.
Istri Nabi, *Shofiyah* menurut hadits riwayat Tirmidzi, Hakim dan Thabrani amalan rutinnya membaca dzikir 4000 kali setiap harinya dengan biji kurma yang ia kumpulkan sendiri.
Shahabat *Ibnu Abbas* punya shalawat yang ia susun sendiri sebagai amalan namanya "Shalawat Ibnu Abbas". Demikian juga shahabat *Ibnu Mas'ud* memiliki amalan yang ia susun sendiri namanya "Shalawat Ibnu Mas'ud."
Dalam tahlilan yang selama ini umum dibaca ada bacaan, _"Allahumma shalli 'alaa Muhammadin kullamaa dzakarakadz dzaakiruun, washalla 'alaa Muhammadin wa 'alaa aali Muhammadin kullamaa ghafala 'an dzikrihil ghaafiluun."_ Ini shalawat yang disusun *Imam Syafii* namanya "Shalawat Imam Syafii."
Pertanyaannya *"bid'ah"* kah mereka? Atau jangan-jangan ini karena dangkalnya ilmu kita dalam memahami bid'ah?
Dan sampai sekarang amalan-amalan diatas seperti Hizib Nawawi, Hizib Bukhari dll itu masih sering diamalkan oleh kiyai ulama-ulama kita di pondok pesantren.
Apakah Nabi, para sahabat, tabi'in dll sering membaca dzikir-dzikir yang ada dalam tahlilan itu? *Tentu saja iya, walaupun urut-urutannya tidak sama.* Bukankah itu dzikir umum dan sudah lazim dibaca di kalangan kaum muslimin? Masak kalimah-kalimah dzikirnya ada anjuran dari Nabi untuk dibaca tidak pernah dibaca? Hanya bedanya kalimah-kalimah dzikir yang dibaca tidak persis urut-urutannya. Tetapi kalau kalimah dzikirnya ya itu-itu saja to wong juga ada haditsnya, dan diambil dari hadits juga. Jangan-jangan malah tidak pernah mengamalkan anjuran dari Nabi membaca dzikir-dzikir itu ya?
*KESIMPULAN:*
Tahlilan itu dzikir yang bersifat umum saja, biasanya kalau santri atau ulama terdahulu juga dibaca bebas kapan saja tidak terikat waktu-waktu tertentu. Cuma umumnya kalau di surau-surau (mushala, _langgar)_ zaman dahulu banyak dibaca secara berjama'ah sebagai dzikir pada malam Jum'at bersama Surah Yasin.
*7,40,100,1000 HARI BUKAN TAHLILAN,* hanya saja kalau di masyarakat pedesaan Jawa setiap ada kenduri (acara hajatan) doa nya menggunakan dzikir tahlilan itu. Misalnya, kenduri nikahan malam harinya sebelum pengantin ya doanya tahlilan itu. Bahkan mau naik haji saja malam harinya juga tahlilan seperti sejarah KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) waktu naik haji juga tahlilan. Kenduri selamatan, syukuran dll juga tahlilan. Termasuk hajatan orang meninggal juga kenduri doanya tahlilan. Pendek kata, acara hajatan apa saja (nikahan, naik haji, selamatan, syukuran, orang meninggal dll) malam harinya doa-nya ya tahlilan itu kalau di masyarakat pedesaan di Jawa. Itu karena saya orang desa, jadi tahu tentang hal itu. Cuma heran saya, di RUclips itu yang viral kok hajatan orang meninggalnya itu ya (7, 40, 100, 1000 hari) ? Padahal kan aslinya upacara hajatan apa saja doa-nya ya tahlilan itu (maksud saya, masyarakat pedesaan di Jawa).
Intinya tahlilan itu tidak ada kaitannya dengan waktu atau hari tertentu kalau santri. Yang betul adalah bacaan dzikir yang bersifat umum dan bebas dibaca sewaktu-waktu.
Yang menjadi masalah adalah sebetulnya karena (atau kalau) tahlilan *dimanfaatkan oleh masyarakat* (pedesaan di Jawa) sebagai doa dalam setiap kenduri hajatan. 💯*
Lucu banget bikin ngakak 😂
Apa yg lucu
Gue bertahun tahun kelaparan gak mampu beli barang berkualitas tinggi
Kl acara 3 hari .7 hari .40 hari .100 hari kematian itu bukan termasuk dlm agama islam itu adalah budaya nenek moyang kita yg dulu sebagian besar beragama hindu budha