Saya tambahkan : 1. Ini jenis trafo basah ( krna pakai pendingin oli dan heatsink 2.ini juga jenis trafo outdoor Pertanyaan: bukannya pasa bushing sekunder/ low voltage urutan dr kiri : Netral,R,S,T?
Ya, pada trafo distribusi jenis basah (dengan pendingin oli) yang beroperasi di luar ruangan (outdoor), urutan pada bushing sekunder atau sisi tegangan rendah (low voltage) umumnya memang diatur dari kiri ke kanan sebagai Netral, R, S, T. Susunan ini memang standar untuk memudahkan pemasangan dan pemeliharaan, serta memastikan konsistensi dalam pemasangan peralatan listrik di jaringan distribusi. Namun, standar urutan ini juga bisa berbeda tergantung pada produsen atau standar negara. Di beberapa negara atau sistem tertentu, urutan mungkin juga disusun berbeda, jadi selalu baik untuk memeriksa diagram atau petunjuk dari pabrikan trafo tersebut. Terimakasih tambahannya🙏
@@JAGOLISTRIKTanya bang klo ada 3 trafo kapasitas 1500 KVA untuk dengan urutan RSTN pada kedua trafo tapi ada satu trafo yg beda urutan NRST apakah bisa disinkronkan ketiga trafo tersebut? Terimakasih
Terimakasih om untuk ilmunya, tak subscribe ya, jarang2 ada dapat ilmu begini, saya yg kerja di pln aja sulit loh dpt ilmu begini, apalagi kalau punya mentor yang songong, auto bodoh kalau gk cari ilmu d tempat lain
Klo untuk orang awam listrik tegangan tinggi masih kurang jelas, gambar kurang detail pada lilitan dan penyambungan kabel mungkin bsa d gambar lebih detail lagii Trimksih penjelasannya
benar, tapi hanya salah satu kabel saja yang tersentuh, kabel phase atau netral. Tapi kalau kedua kabel disentuh phase dan netral sekaligus ya kesetrum juga walaupun pakai sepatu safety, jadi hati2 ya
Trafo distribusi tidak akan rusak jika urutan fase diubah, tetapi perangkat downstream (seperti motor atau peralatan kontrol) mungkin akan terpengaruh, terutama terkait arah putaran atau operasi yang tergantung pada urutan fase. Jika sistem atau perangkat yang Anda gunakan memerlukan urutan fase yang konsisten untuk bekerja dengan benar, sebaiknya pastikan urutan fase R, S, T tetap dipertahankan sesuai standar.
Tergantung sistem pengguna-an perangkat. Tapi kalo pada penggunaan motor 3-phase, maka Phase RST/TRS/STR Harus tetap di posisi yg sesuai dg Kebutuhan Rotasi Motor yg digunakan... Karena Motor 3-phase perubahan Rotasi dipengaruhi oleh Posisi RST/TRS/STR.
tanya bang kalau listrik bocor kemudian dipasang earting/grounding sehingga bisa netral,jadi apakah arus bocor yg terbuang ke tanah ini bisa menyebabkan listrik boros pd meteran kWh nya bang?
Bantu jawab, bisa naik tagihannya mas, tergantung berapa amper yg bocor, kalau cuma 0,sekian gk terlalu banyak tagihannya, kecuali kabel netral sama grounding di gabung, dan pengawatan di kwh terbalik itu bisa buat tagihannya naik parah
Iya, kebocoran listrik yang kemudian dialirkan ke tanah melalui sistem grounding memang bisa membuat pemakaian listrik Anda lebih boros. Setiap arus yang bocor dan dialirkan ke tanah tetap terhitung sebagai konsumsi listrik yang terbaca di meteran kWh. Dalam sistem kelistrikan, kebocoran arus ini disebut leakage current, yang seharusnya bisa diminimalkan dengan instalasi yang tepat. Kebocoran arus dapat disebabkan oleh isolasi kabel yang rusak, sambungan yang tidak rapat, atau peralatan listrik yang mengalami kerusakan internal. Ketika arus mengalir ke tanah, meskipun itu terjadi melalui grounding, arus tersebut tetap diukur oleh meteran sebagai pemakaian listrik, karena meteran menghitung seluruh arus yang keluar dari fase dan kembali melalui netral atau ground. Cara mengatasinya: Periksa dan perbaiki isolasi kabel atau sambungan yang mungkin bermasalah. Pastikan peralatan listrik berfungsi baik dan tidak ada komponen yang menyebabkan arus bocor. Menggunakan alat pemutus arus (RCB/RCD) yang akan otomatis memutus arus jika ada kebocoran berlebih ke grounding.
Pada trafo distribusi 20 kV, jika outputnya dirangkai seri, tegangan keluaran akan berubah sesuai dengan konfigurasi rangkaiannya. Secara umum, trafo distribusi 20 kV untuk jaringan listrik menengah biasanya memiliki keluaran (sekunder) tiga fasa yang standar, dengan tegangan 380V antara fasa (L-L) dan 220V antara fasa dan netral (L-N). Jika output sekunder yang biasanya disusun secara bintang (star) dirangkai menjadi seri, tegangan total akan naik karena tegangan tiap fasa saling menambahkan. Misalnya, dalam konfigurasi delta atau seri, tegangan keluaran antar fasa dapat meningkat, namun, hal ini tergantung pada bagaimana lilitan sekunder disambung. Secara teori, jika trafo yang awalnya disambung dengan tegangan antar fasa 380V dirangkai seri, tegangan keluaran dapat menjadi lebih besar, bahkan mencapai nilai seperti 660V, tergantung pada bagaimana lilitan diubah. Namun, penting dicatat bahwa pengubahan rangkaian lilitan sekunder tidak umum dilakukan di lapangan karena dapat mempengaruhi performa dan keselamatan sistem. Tegangan output 380V adalah standar yang sudah diatur untuk keamanan dan efisiensi distribusi listrik.
Biaya pemasangan trafo 20 kV dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti kapasitas daya yang dibutuhkan, lokasi pemasangan, kondisi tanah, kebutuhan infrastruktur tambahan, serta biaya jasa teknisi dan instalasi. Beberapa komponen biaya yang biasanya perlu diperhitungkan meliputi: Harga Trafo: Trafo 20 kV bisa berkisar antara Rp 100 juta hingga Rp 500 juta atau lebih, tergantung pada kapasitas dan jenisnya (misalnya, trafo distribusi atau trafo daya). Biaya Instalasi: Ini termasuk pemasangan fisik trafo, koneksi listrik, pemasangan grounding, dan pengujian. Biaya instalasi bisa bervariasi dari sekitar Rp 50 juta hingga Rp 200 juta, tergantung kompleksitas pekerjaan. Biaya Infrastruktur Tambahan: Ini bisa mencakup pembangunan gardu, kabel tegangan tinggi, panel distribusi, serta proteksi (seperti breaker dan relay). Biayanya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta tergantung kebutuhan proyek. Biaya Perizinan dan Sertifikasi: Untuk pemasangan trafo 20 kV, Anda mungkin memerlukan perizinan dari instansi terkait, seperti PLN atau lembaga kelistrikan lainnya, yang juga dapat mempengaruhi biaya. Biaya Pengangkutan: Transportasi trafo ke lokasi juga harus diperhitungkan, apalagi jika lokasi pemasangan sulit diakses. Sebagai estimasi kasar, biaya total pemasangan trafo 20 kV dapat berkisar antara Rp 300 juta hingga Rp 1 miliar atau lebih, tergantung pada ukuran trafo, kebutuhan instalasi, dan kondisi proyek.
Bang mau tanya,kan rumus v=ir tegangan berbanding lurus dengan ampere,sedangkan di rumus trafo vp/vs=is/ip,tegangannya berbanding terbalik sama arusnya. Nah itukan karena trafo mempertahankan konsistensi daya. Nah kalau listrik rumah itu kan ada yg 900 ada yg 1300 dan sebagainya,kalau mau naikin daya tinggal ganti MCBnya aja. Pertanyaan,daya yg ada di trafo itu yg gimana ya? Apakah dari transmisi-distribusi itu dayanya sama? Karena trafo berfungsi juga mempertahankan daya,tp ketika masuk ke konsumen kok bisa beda-beda?
Pada dasarnya, daya listrik dari transmisi hingga distribusi sama, tetapi dengan beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti rugi-rugi transmisi (karena resistansi kabel, rugi arus eddy, dll.). Ketika listrik ditransmisikan dari pembangkit (misalnya 500 kV), daya yang dikirim adalah dalam skala besar, kemudian diturunkan oleh trafo step-down di gardu induk menjadi tegangan yang lebih rendah (20 kV atau 6 kV), dan akhirnya diturunkan lagi oleh trafo distribusi (400V, 220V) yang langsung ke rumah-rumah. Perbedaan kapasitas daya yang diterima konsumen rumah tangga (900 VA, 1300 VA, dll.) bukan berasal dari perubahan daya total yang dikirim dari pembangkit, melainkan dari pembagian kapasitas yang dilakukan di tingkat distribusi. Daya maksimum yang bisa digunakan di rumah tergantung pada: MCB yang membatasi arus. Langganan daya listrik yang Anda pilih dengan penyedia listrik.
@@JAGOLISTRIK Bang mau tanya,daya (Watt) di rumah sama trafo itu sama nggak sih? Kan kalau dalam segitiga daya,Watt itu daya aktif,P=V.I.cosphi. Tp kalau di transmisi kok ada Megawatt itu maksudnya gimana? Dan ada juga rumus P=V.I,sedangkan di segitiga daya,V.I itu sama dengan S. Terus dari di transmisi itukan tegangannya dinaikin,apakah dayanya ikut naik? dan itu Watt atau VA? Dalam efisiensi trafo,daya out lebih kecil dari daya in. Nah kalau trafo itu berfungsi untuk menjaga daya,tp kenapa trafo itu sendiri menyebabkan kerugian daya? Ketika listrik ditransmisikan,itu dayanya naik atau turun? Dan efisien trafo itu berlaku untuk step up dan step down, atau cuma untuk step down doang? Jika juga berlaku untuk untuk step up,lalu untuk apa masang step up di transmisi,toh sama aja dayanya juga berkurang seperti kabel panjang doang tanpa trafo? Maaf sebelumnya bang,pertanyaan gw memang muter-muter,mungkin juga paradoks. Tp itulah gambaran kebingungan gw setelah mempelajari trafo 😂😂
Ciri-ciri kebocoran pada trafo (transformator) dapat meliputi: Suara Berisik: Terdengar bunyi mendesis atau gemuruh yang tidak biasa. Kenaikan Suhu: Trafo menjadi panas secara berlebihan, melebihi suhu normal. Bau Terbakar: Munculnya bau seperti kabel terbakar atau isolasi yang rusak. Kebocoran Minyak: Terdapat tanda-tanda kebocoran minyak dari trafo, biasanya pada trafo jenis minyak. Penurunan Kinerja: Penurunan tegangan atau arus output yang signifikan. Kondensasi Air: Adanya kelembaban atau embun di sekitar trafo. Kerusakan Isolasi: Tanda-tanda kerusakan pada isolasi atau penutup trafo.
Saya tambahkan : 1. Ini jenis trafo basah ( krna pakai pendingin oli dan heatsink
2.ini juga jenis trafo outdoor
Pertanyaan: bukannya pasa bushing sekunder/ low voltage urutan dr kiri : Netral,R,S,T?
Ya, pada trafo distribusi jenis basah (dengan pendingin oli) yang beroperasi di luar ruangan (outdoor), urutan pada bushing sekunder atau sisi tegangan rendah (low voltage) umumnya memang diatur dari kiri ke kanan sebagai Netral, R, S, T.
Susunan ini memang standar untuk memudahkan pemasangan dan pemeliharaan, serta memastikan konsistensi dalam pemasangan peralatan listrik di jaringan distribusi. Namun, standar urutan ini juga bisa berbeda tergantung pada produsen atau standar negara. Di beberapa negara atau sistem tertentu, urutan mungkin juga disusun berbeda, jadi selalu baik untuk memeriksa diagram atau petunjuk dari pabrikan trafo tersebut.
Terimakasih tambahannya🙏
@JAGOLISTRIK trimakasih jg sharing ilmunya
@@JAGOLISTRIKTanya bang klo ada 3 trafo kapasitas 1500 KVA untuk dengan urutan RSTN pada kedua trafo tapi ada satu trafo yg beda urutan NRST apakah bisa disinkronkan ketiga trafo tersebut? Terimakasih
Nyimak om
Silahkan
Terimakasih om untuk ilmunya, tak subscribe ya, jarang2 ada dapat ilmu begini, saya yg kerja di pln aja sulit loh dpt ilmu begini, apalagi kalau punya mentor yang songong, auto bodoh kalau gk cari ilmu d tempat lain
🙏
Akhirnya da kelnjutan dr kabel netral dan trafo ini
Betul🙂
Terimakasih atas ilmunya, semoga jadi amal jariyah....
Aamiin, terimakasih🙏
mantap om.. penjelasan dengan vidio animasi jadi lebih mudah dipahami
terimakasih🙏
Nyimak mas
Silahkan🙏
Mantap pak
Terimakasih🙏
Syukron katsiron.
Sama2, syukron🙏
Mantap
Terimakasih🙏
Klo untuk orang awam listrik tegangan tinggi masih kurang jelas, gambar kurang detail pada lilitan dan penyambungan kabel mungkin bsa d gambar lebih detail lagii
Trimksih penjelasannya
Ok next, akan lebih detail lg👍
Mirip2 kerja trafo amplifier,dari 220 v,di lilitan sekundernya bisa diatur output volt nya
Iya, mirip konsepnya!
Klo ingat waktu STM...sambungan trafo 3f ada 3 ..Star Delta dan Zigzag..
Iya betul👍
Bg, next bahas cara kalibrasi transmitter dong bg
Ok nanti diusahakan
Bahas trafo transmisi bang
Siap nanti dibahas
Lalu untuk tap changer dan lilitanya gmna cara kerja nya mas
nanti akan saya buatkan video lanjutannya
Min kalo untuk rumah sakit ,gedung ,mall dan bangunan besar itu mengunakan listrik yang langsung dari trafo ya ?
Ya, bangunan besar seperti rumah sakit, gedung, dan mall biasanya menggunakan listrik yang langsung dari trafo distribusi.
@JAGOLISTRIK 3 phase kabel nya yang berada di atas rumah kita di sambung SR ke meteran itu ya min?
bang tolong bahas klu kita tdk kestrum klu kita pegang listrik ktk pakai alas kaki yg safety,apakah benar bang?
benar, tapi hanya salah satu kabel saja yang tersentuh, kabel phase atau netral. Tapi kalau kedua kabel disentuh phase dan netral sekaligus ya kesetrum juga walaupun pakai sepatu safety, jadi hati2 ya
Apakah harus sesuai rst mas,klo diubah urutannya jadi rts atau srt gimana mas
Trafo distribusi tidak akan rusak jika urutan fase diubah, tetapi perangkat downstream (seperti motor atau peralatan kontrol) mungkin akan terpengaruh, terutama terkait arah putaran atau operasi yang tergantung pada urutan fase.
Jika sistem atau perangkat yang Anda gunakan memerlukan urutan fase yang konsisten untuk bekerja dengan benar, sebaiknya pastikan urutan fase R, S, T tetap dipertahankan sesuai standar.
Tergantung sistem pengguna-an perangkat. Tapi kalo pada penggunaan motor 3-phase, maka Phase RST/TRS/STR Harus tetap di posisi yg sesuai dg Kebutuhan Rotasi Motor yg digunakan... Karena Motor 3-phase perubahan Rotasi dipengaruhi oleh Posisi RST/TRS/STR.
Arus edi belom d jelasin bro
Selanjutnya bro🙏
tanya bang
kalau listrik bocor kemudian dipasang earting/grounding sehingga bisa netral,jadi apakah arus bocor yg terbuang ke tanah ini bisa menyebabkan listrik boros pd meteran kWh nya bang?
Bantu jawab, bisa naik tagihannya mas, tergantung berapa amper yg bocor, kalau cuma 0,sekian gk terlalu banyak tagihannya, kecuali kabel netral sama grounding di gabung, dan pengawatan di kwh terbalik itu bisa buat tagihannya naik parah
Iya, kebocoran listrik yang kemudian dialirkan ke tanah melalui sistem grounding memang bisa membuat pemakaian listrik Anda lebih boros. Setiap arus yang bocor dan dialirkan ke tanah tetap terhitung sebagai konsumsi listrik yang terbaca di meteran kWh.
Dalam sistem kelistrikan, kebocoran arus ini disebut leakage current, yang seharusnya bisa diminimalkan dengan instalasi yang tepat. Kebocoran arus dapat disebabkan oleh isolasi kabel yang rusak, sambungan yang tidak rapat, atau peralatan listrik yang mengalami kerusakan internal. Ketika arus mengalir ke tanah, meskipun itu terjadi melalui grounding, arus tersebut tetap diukur oleh meteran sebagai pemakaian listrik, karena meteran menghitung seluruh arus yang keluar dari fase dan kembali melalui netral atau ground.
Cara mengatasinya:
Periksa dan perbaiki isolasi kabel atau sambungan yang mungkin bermasalah.
Pastikan peralatan listrik berfungsi baik dan tidak ada komponen yang menyebabkan arus bocor.
Menggunakan alat pemutus arus (RCB/RCD) yang akan otomatis memutus arus jika ada kebocoran berlebih ke grounding.
Bang ini edit animasinya pake apk apa ?
Power point
Klo outputnya dirangkai seri,apakah tegangan jdi 660v atau tetap 380v
Pada trafo distribusi 20 kV, jika outputnya dirangkai seri, tegangan keluaran akan berubah sesuai dengan konfigurasi rangkaiannya.
Secara umum, trafo distribusi 20 kV untuk jaringan listrik menengah biasanya memiliki keluaran (sekunder) tiga fasa yang standar, dengan tegangan 380V antara fasa (L-L) dan 220V antara fasa dan netral (L-N).
Jika output sekunder yang biasanya disusun secara bintang (star) dirangkai menjadi seri, tegangan total akan naik karena tegangan tiap fasa saling menambahkan.
Misalnya, dalam konfigurasi delta atau seri, tegangan keluaran antar fasa dapat meningkat, namun, hal ini tergantung pada bagaimana lilitan sekunder disambung. Secara teori, jika trafo yang awalnya disambung dengan tegangan antar fasa 380V dirangkai seri, tegangan keluaran dapat menjadi lebih besar, bahkan mencapai nilai seperti 660V, tergantung pada bagaimana lilitan diubah.
Namun, penting dicatat bahwa pengubahan rangkaian lilitan sekunder tidak umum dilakukan di lapangan karena dapat mempengaruhi performa dan keselamatan sistem. Tegangan output 380V adalah standar yang sudah diatur untuk keamanan dan efisiensi distribusi listrik.
Cara kerja trafo step itu bagaimana yah
Penjelasan sederhananya ada disini ruclips.net/video/813tDcJOsS8/видео.html
Mau tnya om
Kira2 klo biaya pemasangan trafo 20kv ini brp ya??
Biaya pemasangan trafo 20 kV dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti kapasitas daya yang dibutuhkan, lokasi pemasangan, kondisi tanah, kebutuhan infrastruktur tambahan, serta biaya jasa teknisi dan instalasi. Beberapa komponen biaya yang biasanya perlu diperhitungkan meliputi:
Harga Trafo: Trafo 20 kV bisa berkisar antara Rp 100 juta hingga Rp 500 juta atau lebih, tergantung pada kapasitas dan jenisnya (misalnya, trafo distribusi atau trafo daya).
Biaya Instalasi: Ini termasuk pemasangan fisik trafo, koneksi listrik, pemasangan grounding, dan pengujian. Biaya instalasi bisa bervariasi dari sekitar Rp 50 juta hingga Rp 200 juta, tergantung kompleksitas pekerjaan.
Biaya Infrastruktur Tambahan: Ini bisa mencakup pembangunan gardu, kabel tegangan tinggi, panel distribusi, serta proteksi (seperti breaker dan relay). Biayanya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta tergantung kebutuhan proyek.
Biaya Perizinan dan Sertifikasi: Untuk pemasangan trafo 20 kV, Anda mungkin memerlukan perizinan dari instansi terkait, seperti PLN atau lembaga kelistrikan lainnya, yang juga dapat mempengaruhi biaya.
Biaya Pengangkutan: Transportasi trafo ke lokasi juga harus diperhitungkan, apalagi jika lokasi pemasangan sulit diakses.
Sebagai estimasi kasar, biaya total pemasangan trafo 20 kV dapat berkisar antara Rp 300 juta hingga Rp 1 miliar atau lebih, tergantung pada ukuran trafo, kebutuhan instalasi, dan kondisi proyek.
@@JAGOLISTRIK tq omku
Mam
.
😅😅
?
Bang mau tanya,kan rumus v=ir tegangan berbanding lurus dengan ampere,sedangkan di rumus trafo vp/vs=is/ip,tegangannya berbanding terbalik sama arusnya. Nah itukan karena trafo mempertahankan konsistensi daya. Nah kalau listrik rumah itu kan ada yg 900 ada yg 1300 dan sebagainya,kalau mau naikin daya tinggal ganti MCBnya aja. Pertanyaan,daya yg ada di trafo itu yg gimana ya? Apakah dari transmisi-distribusi itu dayanya sama? Karena trafo berfungsi juga mempertahankan daya,tp ketika masuk ke konsumen kok bisa beda-beda?
Pada dasarnya, daya listrik dari transmisi hingga distribusi sama, tetapi dengan beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti rugi-rugi transmisi (karena resistansi kabel, rugi arus eddy, dll.).
Ketika listrik ditransmisikan dari pembangkit (misalnya 500 kV), daya yang dikirim adalah dalam skala besar, kemudian diturunkan oleh trafo step-down di gardu induk menjadi tegangan yang lebih rendah (20 kV atau 6 kV), dan akhirnya diturunkan lagi oleh trafo distribusi (400V, 220V) yang langsung ke rumah-rumah.
Perbedaan kapasitas daya yang diterima konsumen rumah tangga (900 VA, 1300 VA, dll.) bukan berasal dari perubahan daya total yang dikirim dari pembangkit, melainkan dari pembagian kapasitas yang dilakukan di tingkat distribusi. Daya maksimum yang bisa digunakan di rumah tergantung pada:
MCB yang membatasi arus.
Langganan daya listrik yang Anda pilih dengan penyedia listrik.
@@JAGOLISTRIK Bang mau tanya,daya (Watt) di rumah sama trafo itu sama nggak sih?
Kan kalau dalam segitiga daya,Watt itu daya aktif,P=V.I.cosphi. Tp kalau di transmisi kok ada Megawatt itu maksudnya gimana? Dan ada juga rumus P=V.I,sedangkan di segitiga daya,V.I itu sama dengan S.
Terus dari di transmisi itukan tegangannya dinaikin,apakah dayanya ikut naik? dan itu Watt atau VA?
Dalam efisiensi trafo,daya out lebih kecil dari daya in. Nah kalau trafo itu berfungsi untuk menjaga daya,tp kenapa trafo itu sendiri menyebabkan kerugian daya?
Ketika listrik ditransmisikan,itu dayanya naik atau turun?
Dan efisien trafo itu berlaku untuk step up dan step down, atau cuma untuk step down doang?
Jika juga berlaku untuk untuk step up,lalu untuk apa masang step up di transmisi,toh sama aja dayanya juga berkurang seperti kabel panjang doang tanpa trafo?
Maaf sebelumnya bang,pertanyaan gw memang muter-muter,mungkin juga paradoks. Tp itulah gambaran kebingungan gw setelah mempelajari trafo 😂😂
Ciri2 kalo trafo nya ada kebocoran apa aja om?
Ciri-ciri kebocoran pada trafo (transformator) dapat meliputi:
Suara Berisik: Terdengar bunyi mendesis atau gemuruh yang tidak biasa.
Kenaikan Suhu: Trafo menjadi panas secara berlebihan, melebihi suhu normal.
Bau Terbakar: Munculnya bau seperti kabel terbakar atau isolasi yang rusak.
Kebocoran Minyak: Terdapat tanda-tanda kebocoran minyak dari trafo, biasanya pada trafo jenis minyak.
Penurunan Kinerja: Penurunan tegangan atau arus output yang signifikan.
Kondensasi Air: Adanya kelembaban atau embun di sekitar trafo.
Kerusakan Isolasi: Tanda-tanda kerusakan pada isolasi atau penutup trafo.