Jadi B Aja Itu Gakpapa

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 13 сен 2024

Комментарии • 252

  • @gennieus9971
    @gennieus9971 2 года назад +284

    Aku mengendarai sepeda motor dgn kecepatan 80km/jam untuk menempuh perjalananan sejauh 45 km dari rumah menuju kampus. Aku melihat kendaraan lain berjalan lebih lamban dan aku berpikir bahwa mereka membuang-buang waktu jika tdk menaikkan kecepatan. Aku juga menyalip kendaraan lamban yg menghalangi jalanku.
    Suatu hari aku harus pulang dgn membawa sebuah koper dan beberapa barang. Ketika membawa beban, kecepatanku jadi berkurang karena aku harus menjaga keseimbangan. Menempuh perjalanan hanya dgn kecepatan 40km/jam terasa sangat lamban seperti kura-kura.
    Kemudian aku bersebelahan dgn mobil truk tronton yang kulihat sebagai kendaraan yg selalu berjalan lamban. Aku baru menyadari bahwa truk tronton membawa beban yg berat dan menanggung risiko lebih besar sehingga berjalan lamban. Lalu, aku mulai menyadari hal lainnya ketika kendaraan lain mampu menyalipku dgn kecepatan tinggi. Aku tdk merasa kalah saat kendaraan lain mendahuluiku dan aku tdk merasa menang saat aku mendahului kendaraan lainnya.
    Hidup ini seperti jalan raya yg dipadati berbagai macam kendaraan dgn kecepatan yg berbeda-beda. Setiap org pny alasan mengapa memilih berjalan lamban maupun cepat. Oleh karena itu seharusnya aku tdk merasa kalah dgn pencapaian atau prestasi org lain seperti kendaraan di jalan raya yg tdk sedang balapan, melainkan sedang berjalan utk sampai ketujuannya masing-masing.

    • @vc5616
      @vc5616 2 года назад +1

      please deep bgt :')

    • @donykaef6920
      @donykaef6920 2 года назад

      Mantap bang.

    • @hariobayu4941
      @hariobayu4941 2 года назад

      Nice one

    • @tayonfriends3534
      @tayonfriends3534 2 года назад +9

      Gw baru aja naik Motor, terus mikir kenapa aku selalu Pengen nyalip orang. Padahal kecepatan 40-60 itu Gpp. Bahkan keknya 20-40 pun it's okay klo gk buru".

    • @mtaufiqn5040
      @mtaufiqn5040 2 года назад

      Terima kasih atas analoginya

  • @imjrlee
    @imjrlee 2 года назад +124

    mantap, hidup ini kalau dijadikan perbandingan dan perlombaan emang ga bakal ada habisnya. Harus tahu cukup dan bisa tahu di mana seharusnya kita berhenti.

  • @starsinthesky1433
    @starsinthesky1433 2 года назад +71

    Bener banget, orang terdekat emang yang sering kasih pressure, kalo kasus di aku malah aku jadi ngejauh sama kerabat yang sering kasih pressure buat meminimalisir stress, walaupun kesannya jahat tapi demi kewarasan diri sendiri

    • @afrynamjamahesa9604
      @afrynamjamahesa9604 2 года назад +2

      Aku juga seringkali ambil langkah ini, jadi aku kasih jarak antara aku dan saudara, kerabat.

  • @weydill7518
    @weydill7518 2 года назад +129

    dulu pas SMA sampe awal awal kuliah gw addict bgt sama buku self development..buku motivasi or something like that karena ya banyak faktor yang ngetrigger gw untuk jadi "se superior mungkin" (dibully waktu sekolah bahkan pas sd gw dianggap retarded sama guru,orang tua yang gapernah dukung mimpi anaknya dan kek yauda gaperna ngasih advice apapun sama untuk pengembang diri gw dan circle yang selalu matahin semangat gw untuk berkembang dll)
    sampe akhir ada titik dimana gw cape sendiri dan depresi sendiri karena ya orang yang nulis buku itu motivator yang ngomong di vidio atau nulis di buku itu punya berbagai aspek kehidupan yang amat sangat berbeda sama gw apa yang gw anggap masalah belum tentu dipandang masalah buat mereka begitu sebalik...lingkungan hidup yang beda didikan orang tua yang beda cara memandang suatu hal yang beda dan faktor faktor perbedaan lainnya intinya pada akhirnya gw sadar "motto was just lie cause everyone heart does'nt beat the same'' mulai beberapa tahun terakhir sampe saat ini gw cuma pengen lebih baik dari versi diri gw sebelumnya tetep keep impian dan harapan tapi tetep rasional....
    dan beruntung saat ini gw focus sama diri gw sendiri dan punya self esteem yang tinggi untuk diri gw punya pekerjaan yang amat sangat cukup untuk diri gw sendiri....tapi sampe bisa bener bener se "damai" ini nemuin kendali akan diri sendiri butuh proses yang kalo gw inget inget "capee bgt" dan perjalanan gw masih panjang...intinya untuk focus sama pengembangan diri sendiri gapeduli kanan kiri udah ngapain aja kasarnya cuma bersaing sama diri sendiri harus ada trigger yang besar bgt yang pernah bikin ngerasa hancur berantakan dan akhirnya lebih sering koreksi dan ngeliat plus fokus ke diri sendiri...
    hahaha kedengeran omong kosong ya yang gw tulis ya tapi itu yang terjadi sama diri gw jadi curhat gini di kolom komen

    • @olinolin6340
      @olinolin6340 2 года назад

      Sama

    • @johnwayne5870
      @johnwayne5870 2 года назад +20

      engga, gue bersyukur lo nulis hal ini. gue jadi tau kalau gue ngga sendiri

    • @dante_felix
      @dante_felix 2 года назад +4

      tengs udah spik ap. semangat banggg! kita tetap bisa berkembang tanpa harus merasa tertekan oleh orang lain.

    • @diahfitriani3944
      @diahfitriani3944 2 года назад +7

      pengen aku quotes yg ini kak "motto was just a lie because our hearts doesn't beat the same"

    • @weydill7518
      @weydill7518 2 года назад

      @@diahfitriani3944 silahkan kak

  • @shockwave5105
    @shockwave5105 2 года назад +40

    Banyak org lupa bahwa pencapaian tertinggi dlm kehidupan adl kebahagiaan & kesehatan baik dlm fisik maupun mental.
    Org2 biasanya kalo udh lama ga ketemu, selalu tnya hal2 berbau kesuksesan, pencapaian, dll tp ga pernah bertanya "apakah kau bahagia? Apakah sehat2?"
    Percuma sukses tp menderita penyakit, percuma banyak pencapaian tp stress & depresi.
    Pernah ada kasus, seorg direktur BCA lompat bunuh diri dr atas gedung, padahal katanya dia org sukses, mapan, rumah gede, anak2 bs sekolah, keluarga makan enak tidur enak, mobil ada banyak, tapi... Bunuh diri.
    Ga pernah tau apa yg sebenernya dialami org lain, krn kita kebiasaan slalu liat 'rumput tetangga selalu lebih ijo', nah masalahnya ijo apa dulu? Apakah ijonya asli apa palsu? Apa jgn2 ijonya pewarna doank?
    Bnyak di medsos bersliweran foto2 'kebahagiaan' dgn caption "sedang hangout, sedang sm suami, sedang sm istri tercinta" tp setelah foto selfie tsb mrk sebenernya memendam masalah dlm kehdpan mrk. Mrk cuma mau terliat baik2 aja, padahal stress & depresi di dalam.
    Itulah betapa pentingnya bersyukur dlm hdp, krn dgn bersyukur hidup biasa2 aja, yg penting kita bahagia & sehat.

  • @zahranafisa8757
    @zahranafisa8757 2 года назад +106

    Gw ngerasain bgt lingkungan yg orang²nya saling berkompetisi jaman SMA sm Kuliah. Bedanya di SMA lebih ke persaingan akademik (krn sekolahnya unggulan), kalo di kuliah lebih ke prestise (kaya penampilan, prestasi non akademik, sampe jabatan dan deretan pengalaman organisasi). Dan jujur gw kurang nyaman krn orang²nya (bbrp ga semua) jd saling bersaing dan paling *ga banget* saling membicarakan di belakang satu sama lain.
    Untungnya gw bisa lepas dr lingkungan begitu, dan bisa dapet komunitas dan organisasi yg baik.

    • @fasha7747
      @fasha7747 2 года назад +2

      Lah, kalo gua punya lingkup sosial gitu justru memotivasi untuk maju terus. Tapi, kalau lagi gaada kegiatan apa" juga gaakan ngejudge. Malah bisa kecipratan koneksi mereka, ikutan bareng.

    • @andreekusuma8779
      @andreekusuma8779 2 года назад

      Gw juga ngadepin itu yang dibagian kuliah

    • @zahranafisa8757
      @zahranafisa8757 2 года назад +3

      @@fasha7747 gw awalnya gitu, tp krn ada yg main politik kotor di salah satu organisasi yg gw ikutin, akhirnya keluar dr organisasi tsb dan menetap di organisasi yg minim politik kotor

    • @jamdinding7568
      @jamdinding7568 2 года назад

      Yg benar? Biasanya gw temui orang2 mhasiswa biasa2 saja. Yg suka ngomongin orang. Apalagi klo mahasiswa berprestasi ada kasus. Behhh auto dibully massal

    • @zahranafisa8757
      @zahranafisa8757 2 года назад

      @@jamdinding7568 kan ngomonginnya di belakang, di circle dia sendri

  • @rizkyakram8467
    @rizkyakram8467 2 года назад +25

    "Hidup bukanlah ajang perlombaan"
    Terimakasih atas edukasi nya min 😊✌️

  • @annisaaparadisa2501
    @annisaaparadisa2501 Год назад +6

    Saya seuju dengan pendapat ini. Saya dulu sering ngeliat di medsos perkembangan teman-teman dan keluarga. Seringkali merasa iri dengan mereka sampai saya sering terpicu untuk ikut pamer dan berusaha menunjukkan bahwa saya juga gak kalah sukses. Tapi lama kelamaan jadi lelah dan berpikir,"Buat apa sih saya ngelakuin ini semua? Sebegitu gak bahagianyakah saya sampe harus banget dapet pengakuan dari orang lain." Dan setelah dipikir ya memang walaupun saya tak sesukses teman2 dalam hal pekerjaan yang prestige dan mungkin tak sekaya mereka, saya merasa sebenarnya saya tetap sukses. Saya bisa bekerja untuk mencukupi kebutuhan sendiri dan mempunyai banyak waktu luang untuk diri sendiri dan orang tua. Alhamdulillah, saya bisa hidup bebas hutang. Yes, my life is mediocre but I'm okay and happy. Semenjak punya pola pikir seperti ini saya jadi jarang menggunakan medsos and feel more peaceful because I don't have the need to compete with others and just live at my own pace.
    -

  • @fransiskaandini9999
    @fransiskaandini9999 2 года назад +4

    Setuju banget.. aku bukan org yg ambis.. lbh kearah menerima realita dan ga mau memaksakan diri

  • @vinaizzanurika5627
    @vinaizzanurika5627 2 года назад +4

    Suka bgt pas dimention "kreativitas tanpa penonton". This is my show whether you watch it or not. I'm gonna still be that damn main actor of my life no matter what.

  • @ariepratama6657
    @ariepratama6657 2 года назад +12

    Terima kasih insight nya kak.. Kadang kita ngebet pengen jadi pemeran utama di panggung sandiwara. Jadi figuran di dunia itu ternyata gakpapa

  • @santosobayuputranto5907
    @santosobayuputranto5907 2 года назад +6

    Kalau dalam pepatah jawa " urip kui wang sinawang" . Apa yang kita lihat dalam diri orang lain belum tentu yang sebenarnya. Menjadi manusia yang lebih baik dari hari kemarin itu harus, tapi tidak perlu menyamakan diri dengan orang lain. Setiap orang punya waktu dan kecepatan masing-masing, dan setiap orang punya kebahagiaannya masing-masing.

  • @rinaazara
    @rinaazara 2 года назад +9

    Jaman sekarang karna apa2 dibilang serba gampang, banyak yg bikin ekpetasi terlalu tinggi ( ekspetasi ortu, sodara, gak jarang berekspetasi sama diri sendiri juga ) udah serba gampang tapi bukan berarti gampang untuk capai sesuatu yg diluar kemampuan kita 😭
    Kebutuhan primer terpenuhi itu sebenernya udah lebih dari cukup. Gaperlu punya jabatan tinggi, gaji gede, liburan sona sini, dll.. walau sebenernya itu ga salah juga untuk dicapai.
    Tapi apa kalo gak kek gitu apa berarti kita gagal? Ya engga juga sebenernya. Gw menyadari hal ini pas 2021 dimana sebelum nya gw selalu pengen jadi kek orang2 kanan kiri gw, gw jadi gakenal dengan peluang yg ada di sekitar gw 😭
    Sekarang kalo liat orang" pada punya pencapaian yg belum bisa atau mungkin gabisa gw capai, udah ga terlalu peduli gak harus sampe kaya mereka juga.
    Kerja kerasnya perlu dicontoh tapi batasan diri sendiri juga harus di inget :)

  • @hadyanfakhri5967
    @hadyanfakhri5967 2 года назад +6

    Kurangi medsos, perbanyak bersyukur. Tidak tahu dan tidak mencari tahu tentang prestasi orang lain bisa jadi teman/kerabat itu memberikan ketenangan. Selama hidup kita tidak menyusahkan orang lain, bukannya sudah bisa dibilang sukses kan ?
    Ignorance is a bliss

  • @muhammadbagasmujiyono4755
    @muhammadbagasmujiyono4755 2 года назад +21

    Setuju banget kak. Pemikiran untuk memaksimalkan atau menyempurnakan segala sesuatu bikin mata kita tertutup untuk melihat kebahagiaan yang ada di sekitar kita, jadi susah buat melihat hal-hal yang patut untuk disyukuri. Thanks Tim TirtoID topiknya sangat relate dan membuat saya membuka pandangan yang baru terutama buat diri saya.

  • @greendofield
    @greendofield 2 года назад +3

    sy mengalami proses berpikir seperti itu. sewaktu media sosial menjadi ajang pamer waktu itu sy mungkin mulai iri. tp gak lama setelah itu sy ketemu sm seorang pengunggah video di youtube yg mengajari sy untuk selalu kritis terhadap sesuatu. karena media sosial pada waktu itu adalah yg jd makanan sehari2 jd kepikiran knp sy iri sama unggahan orang2 tentang karir dan kehidupab mereka?? disitulah mulai nya dr bertanya2 terhdap diri sendiri dan akhirnya sampai sy tidak peduli lg dengan postingan2 tsb. Thank you Eno Bening...

  • @aisy.iita12
    @aisy.iita12 2 года назад +4

    Kalau dalam pepatah jawa " urip kui wang sinawang" . Apa yang kita lihat dalam diri orang lain belum tentu yang sebenarnya. Menjadi manusia yang lebih baik dari hari kemarin itu harus, tapi tidak perlu menyamakan diri dengan orang lain. Setiap orang punya waktu dan kecepatan masing-masing, dan setiap orang punya kebahagiaannya masing-masing.
    Mewujudkan keinginan yang bertujuan untuk pengembangan diri
    1. Sadari kapasitas tiap individu Berbeda
    2. Gunakan diri sendiri sebagai standar keberhasilan
    3. Tetapkan tujuan yang sesuai kapasitas diri

    • @bagusprakoso9235
      @bagusprakoso9235 2 года назад +1

      Pepatah jawanya yg lebih tepat adalah Urip kuwi sawang sinawang ....sawang = melihat jadi sawang sinawang maksudnya saling melihat

    • @farikkun1841
      @farikkun1841 2 года назад

      WONG ULIP CHANG CHANE MUNG XAWANG XINAWANG KETOKE SUGIH THAPI AKEH UTHANG

    • @aisy.iita12
      @aisy.iita12 Год назад

      yap betul, maksudnya itu typo nulisnya:(

  • @milkteaboba6473
    @milkteaboba6473 2 года назад +7

    Kemaren sempat merasa tertinggal sama teman-teman. Mereka sudah ini, berusaha ini, sampai sini dll. Aku juga sempat stress sekali karna itu. Tapi, akhir" ini aku sadar. Aku sibuk ingin menyamakan pencapaian, tapi sebenrnya aku tdk nyaman melakukan itu. Aku percaya akhirnya bahwa pencapaian, keinginan, ketenangan, dan tujuan tiap orang itu berbeda. Kita engga perlu sibuk menyamakan, atau berlomba dengan orang lain ya karna kita pemeran utama dihidup kita. Kita berhak bahagia karna diri kita sendiri, tidak perlu cemas akan pencapaian orang lain, tidak perlu takut akan ketertinggalan karena semua sudah ada jalannya masing-masing.

  • @bethanyelsa7706
    @bethanyelsa7706 2 года назад +15

    dari kecil, orangtua selalu kecewa kalau gue nggak ranking satu di kelas. trus papa sering banget bilang "temen kamu yang lain bisa, masa kamu gabisa? sama-sama makan nasi kok." yang terngiang terus-terusan bikin gue ngasih pressure ke diri sendiri. trus pas pandemi, gue kemudian bisa settle down dan ngasih diri waktu buat mikir ulang semua mindset gue untuk hidup. omongan papa yang tadi gue tutup sama "kapasitas otak tiap anak beda-beda, cara belajar beda, dan lingkungan beda. privilege mereka punya pun beda." buat ngasih pembelaan ke diri gue sendiri setiap ngambil kecepatan yang lebih lambat dari orang lain. tapi mindset gue yg itu ternyata di validasi sama Kak Gitsav, jadi gue makin tenang dan damai untuk ngejalanin hidup, apalagi soal academic validation. sekarang gue lebih sering punya mindset 'yaudah' atau 'okay, and?' contoh, "i try hard to pass this exam, but i failed. okay, and?" dan itu berdampak besar soal bagaimana gue menerima dan membahagiakan diri gue sendiri.

    • @farikkun1841
      @farikkun1841 2 года назад +3

      pak jokowi juga makan nasi, kok bapak bukan presiden?

    • @bethanyelsa7706
      @bethanyelsa7706 2 года назад

      @@farikkun1841 ahahahahha ikrr

  • @fatchanirwanto5514
    @fatchanirwanto5514 2 года назад +1

    Prestasi itu relatif, seperti halnya "bicara itu emas" dan "diam itu emas", ada juga yg beranggapan "ngoyo/ ambis itu baik" dan "sabar itu baik", semua tergantung cara pandang dan dasar pemikirannya.
    Makanya mulailah merenung soal "apa itu hidup"

  • @dantonpertama3951
    @dantonpertama3951 2 года назад +3

    Banyak org di luar sana yg tidak tau mengenai pola pikir ini. Mereka masih sangat sibuk bahkan sampai berdarah-darah hanya untuk mengimpresi orang lain supaya mendapatkan validasi. Mereka membangun karier dan bekerja mencari uang hanya untuk bersaing dan supaya dianggap penting. Persaingam yg melelahkan dan tidak pernah ada garis finish. Mari sadarkan mereka bahwa hidup bukan tentang persaingan dan mencari validasi saja. Hidup itu mencari damai dan kebahagiaan.

  • @zunureinnuren187
    @zunureinnuren187 2 года назад +2

    Menurutku,Berlomba-lombalah mengumpulkan kebaikan dlm hidup.
    Karena Tuhan menciptakan manusia u beribadah kpd Nya.
    Berlomba mengumpulkan kebaikan dg byk berbuat baik,dll.
    Karena berbuat baik itu termasuk salah satu ibadah sesuai dg tujuan awal kita di ciptakan Tuhan.

  • @nurhamadah4191
    @nurhamadah4191 2 года назад +8

    Channel yang sangat membuat aku open minded.

  • @griffinina
    @griffinina 2 года назад +1

    Bener banget. Kadang kerabatnya aja yang kepo, ikut campur nanya2 “anak lu kok belom begini belom begitu” apa aja ditanyain kayak gitu. Padahal ortu gue sendiri santai aja. Gak pernah kasih pressure berlebihan ke anak-anaknya. Yang penting sekolah naik terus, lulus tepat waktu, rapor jangan kebakaran angkanya, jangan jadi tukang bolos.

  • @akhmadalfizainuddin1637
    @akhmadalfizainuddin1637 2 года назад +1

    Bahagiaku sederhana, sekedar bisa makan nasi goreng kambing kapanpun ku mau aku merasa sangat beruntung. Temanku mencicil mobil tapi setiap hanya keluhan yang kudengar darinya karena mobil orang lain lebih bagus dari mobil yang dia cicil.

  • @Ncop343
    @Ncop343 10 месяцев назад +1

    2:55 bener banget, gara2 ini sempet depresi berat dan "penasaran" pengen loncat dari lantai tinggi hingga akhirnya kena serangan panik waktu kuliah... Dulu kayaknya jarang banget konten2 yang ngebahas kayak gini...
    Semoga yg ngadepin masalah yang serupa lebih ditenangkan hidupnya dan menyadari bahagia itu pada akhirnya bukan orang lain yang menentukan, tapi kita sendiri 🙂
    Kita bukan budak dari pikiran orang lain. Orang lain harus menerima ketidakmampuan kita.

  • @winonadavita
    @winonadavita 2 года назад +2

    Dampak baiknya mungkin pencapaian org lain itu bisa jadi motivasi buat kita. Tapi kadang ada saat2 jenuh, dimana yg teringat cuma kegagalan dn kesedihan. Hal yg baik2 pun terlupa.
    Intinya selalu ingat, kamu berharga dg jadi dirimu❤

  • @chiripachiripi3151
    @chiripachiripi3151 Год назад

    Suka bgt sama penjelasannya.... alhamdulillah ditemukan Allah sama channel ini

  • @misbachulmunir1147
    @misbachulmunir1147 2 года назад +3

    Medsos telah menggenerailisasi kehidupan pamer prestasi dan harta... Inilah kenapa gak perlu memuja muji dan mengikuti gaya hidup para influencer, collector dsb.. karena garis nasibnya udah berbeda-beda....kena tekanan mental iya.... Makin hari makin banyak istilah dibanding2in yg semakin bikin insecure

  • @maulanazulkarnain1409
    @maulanazulkarnain1409 2 года назад +3

    Berprestasi itu boleh, tapi ada yang lebih penting, kenikmatan prosesnya, dan ketenangan dalam diri serta berusaha jadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain dengan potensi yang dimiliki saat ini.

  • @khairunissa1008
    @khairunissa1008 2 года назад +3

    jujur, menerima untuk jadi biasa2 aja baru banget gue rasain baru2 ini. Dulu gue selalu bandingin diri sendiri ke kehidupan orang lain, tanpa sadar kalo misalnya gue ga banding2in hidup sendiri sama hidup orang lain pun gue masih normal kok masih bahagia. sampe akhirnya gue sadar kalo gue terlalu banyak ngebandingin hidup yang sebenernya malah bikin pusing gaada habisnya nambah2in beban pikiran doang dan sampe nurunin value diri sendiri:( super relate banget sama video newsroom kali ini, Terima kasih tirto n tean good job

  • @akbarbermain9472
    @akbarbermain9472 2 года назад +2

    Dikutip kmbali kata rainsford (tokoh psikoloh) td , individu perlu menerima dirinya apa adanya, dan dengan itu seseirang bisa menentukan apa yg sebetulnya dibutuhkan dan dinginkan tiap individu. Tp bagaimana kebutuhan itu d bangun karena kolektivitas?
    Tanpa d sadari kebanyakan tekanan bukan karena keinginan kita yg tak terbendung. Tp tuntutan kehidupan sosial menekan tiap individu 😅

  • @Nico6801
    @Nico6801 2 года назад +3

    "Don't let anyone rush you on their timeline " Setiap orang punya jalannya masing2

  • @rizkysurya9602
    @rizkysurya9602 2 года назад +1

    intinya jadi diri sendiri, ga banyak orang yang menyelam lalu tahu dirinya seperti apa dan menerima hal itu, kalo ngga lu sendiri yg jadi diri lu, terus siapa lagi ?

  • @elisabethendang63
    @elisabethendang63 Год назад

    Tks infonya. Utk memberi gambaran pd anakku yg biasa2 aja.

  • @isal3605
    @isal3605 2 года назад

    GREAT VIDEO. MASYAAALLAH.
    THANK YOU SO MUCH.

  • @tegarachsendo9730
    @tegarachsendo9730 2 года назад +1

    hidup cuma sekali, usahakan agar terhindar dari stressor... syukuri dan nikmati semaksimal mungkin

  • @divateguh
    @divateguh 2 года назад +3

    sebenarnya masih terasa banget hingga saat ini, apalagi semenjak adanya media sosial, pencapaian orang lain jadi tolak ukur diri sendiri, hingga akhirnya merasa useless. setelah menangkan diri dan berpikir ulang, ternyata i'm fine right now. ga mengejar seperti pencapaian orang lain pun tidak apa-apa, bahkan jika berusaha mengejar malah diri ini yang sakit. well, hidup santai aja, aku percaya apa yang didapat di dunia itu ga akan dibawa ke akhirat, dan segala sesuatu yang kita lakukan pasti ada pertanggungjawabannya. jadi santai wae, tapi jangan kebablasan santainya.

    • @farizakbar638
      @farizakbar638 2 года назад

      Saya berprinsip.
      Akhirat "is above" Dunia
      Jangan terlalu memikirkan dunia ini. Dunia gini gini aja pastinya.
      Pikirkan akhirat yg jauh lebih besar dan kekal

  • @ahini3903
    @ahini3903 2 года назад +1

    Tolong video ini jangan dihapus, biarkan jadi jawaban atas pertanyaan dimasa yang akan datang.

  • @musim.liburan
    @musim.liburan 2 года назад +1

    sudah lama menunggu topik spt ini, akhrinya muncul juga..life is not a race, it is a journey, so enjoy it, not being so busy..u will lose the best part :)

  • @fikrimust3192
    @fikrimust3192 Год назад

    Sebaik baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat tp tetap rasional sesuai kemampuan..

  • @rhapps121
    @rhapps121 2 года назад +2

    yah mau gimana, ga cuma tekanan dari diri sendiri, orang2 sekitar juga menganggap kita "loser" kalau hidup ga sempurna.

  • @alexpenulis
    @alexpenulis 2 года назад +1

    Yang penting hidup harus di jalan Tuhan. Ugal ugalan cari uang tapi malah lupa kewajiban sebagai manusia, malah berbahaya.

  • @ningsrinik9694
    @ningsrinik9694 2 года назад +1

    "Kreatifitas tanpa penonton" Uwow maknanya sangat luar biasa

  • @eny1740
    @eny1740 2 года назад +3

    Manusia itu gak sempurna, gak harus hebat di semua aspek. Yg penting adalah keseimbangan. Saat qta ahli dalam satu aspek, otomatis qta akan lemah dalam aspek yg lain. Tidak perlu serakah dengan menginginkan semua hal. Fokus aja dengan kelebihan yg qta punya.

  • @tioudin5736
    @tioudin5736 Год назад

    Tiap org punya peranan masing2.
    Yg mana peranan itu tergantung dr katakter dan kapasitas org tsb.
    Ada org yg pny jiwa leadership, snang mengontrol, memberi perintah dn berego tinggi
    Ada org yg pny jiwa melayani, senang mengerjakan sesuai apa yg diintruksikan, dn low profile.
    Dn semuanya saling membutuhkan, saling melengkapi. Sehingga tercipta keseimbangan.
    Yang terpenting adalah mengenali diri kita sndiri, mengenali jati diri kita sndiri.
    Dgn mengenali diri kita sndiri kita akan lebih mudah menentukan peran apa yg cocok kita perankan.
    Hidup ini bukan berlomba2 tentang materi dan pangkat, tp soal cocok2 an.

  • @gold_friday
    @gold_friday 2 года назад +1

    Jadi inget kata ustadz, berlomba-lombalah dalam kebaikan.. kebaikan apapun itu entah itu prestasi ataupun hal lain yah sama aja, jd ga usah banding-bandingkan. Setiap kebaikan kan punya porsinya masing2, bkn cuma yg berprestasi aja yg baik.

  • @najibcholis5208
    @najibcholis5208 2 года назад +2

    Kadang tuh gue merasa hidup gue baik2 amat kk. Tapi sering juga ngerasa down ketika kek diburu2 sama pencapaian yg sudah orang lain dapat dan kita belum.

    • @farizakbar638
      @farizakbar638 2 года назад

      Pakailah sepatu dengan ukuran yg sesuai dengan anda. Jangan pakai sepatu yg tidak sesuai dengan ukuran anda
      Maksudnya hidup gak usah ngebanding bandingin kw org lain. Hidup di dunia cuma sementara kok malah ambisius amat sih

  • @candrafis43
    @candrafis43 2 года назад +6

    Hahaha... ekspektasi benar sih asalnya justru dari orang2 terdekat, yg bahkan kita ga tau gimana cara mendebatnya. Karena umumnya "mereka" itu adalah orang tua (Boomers)... conflict: can we be happy with ourself, while they really highly expecting prosperity from us.

  • @mguvron6604
    @mguvron6604 2 года назад +2

    Hiduplah seperti warga Solo , kalo kerja santai santai

  • @PraiseworthyNobleman
    @PraiseworthyNobleman 2 года назад +1

    Betul sih hidup bukan perlombaan. Cuman disaat bersamaan elu sadar bahwa hidup terlalu singkat untuk menderita berkepanjangan melakukan hal yg tidak ada kemajuan sama sekali. Kerja gajinya segitu2 mulu.

  • @ipangatmojo6990
    @ipangatmojo6990 2 года назад

    iya lagi, dulu suka ngerasa iri kalo lihat postingan orang lain di sosmed entah mereka lagi liburan, kegiatan kuliah, atau sekedar nongkrong-nongkrong sosial.
    sekarang berubah dari yang tadinya iri jadi kayak cringe aja ngelihat orang-orang yang pada ambis, nyari validasi sana-sini, ngejar pencapaian, seakan-akan dunia ini perlu banget melihat effort mereka.
    bukan gw males, gw juga kerja kok buat hidup, tapi gw males sih kalo harus hidup dengan isi kepala yang kenceng, sepaneng terus kayak gitu, enakan biasa aja, lebih sehat.

  • @akhmadfahrudin2571
    @akhmadfahrudin2571 2 года назад +1

    Aku anak dari seorang yang terpandang. Aku bahkan sampai dimusuhi karena aku dianggap tidak mau mengikuti jejak bapakku. Aku merasa, ekspektasi bapakku & masyarakat terhadapku itu terlalu tinggi & aku tidak sanggup mengikutinya. Semakin bertambahnya umur, aku semakin merasa tertekan.

  • @hotmelk22
    @hotmelk22 2 года назад +2

    Yg di dunia kerja selalu dalam mode perlombaan hehe

  • @xiabigsis
    @xiabigsis 2 года назад +1

    pernah banget ngalamin pas masa2 quarter life crisis, sumber utamanya ya sosmed, liat kehidupan orang yg ud mencapai titik2 tertentu. pdhl klo menoleh lagi ke blkg 'oh, aq g salah jalan ko selama ini, pilihan apapun di masa lalu yg aq ambil ya itu best choice-q waktu itu'. sempet liat2 di tedx juga yg ternyata g cm aq doang yg ngerasa kayak gitu. akhirnya smp di titik dmn unfollow 90% teman di sosmed, waktu itu g ada fitur hidden ya. jadi ya udahlah, unfollow bukan berarti mau musuhan/memutus silaturahmi juga mnurutq. hidup jd lbih tenang, bahagia, bersyukur

    • @milaayanah3081
      @milaayanah3081 2 года назад

      Sama aku juga melakukan hal yang sama, udah beberapa th ini cuma follow org2 yg kuanggap dekat. Bodo amat follower cuma 5 juga awkwkwk

  • @astishinoda8974
    @astishinoda8974 2 года назад +1

    Selain pola pikir yang harus diubah, sistem juga harus diubah Kak. Soalnya klo kita udh merasa cukup dgn diri sendiri, tp sistem dan lingkungan sekitar (contoh: tempat kerja dan sekolah) masih mengutamakan pencapaian terukur, ya ujung2nya kita tetep harus berkompetisi utk jadi yg terbaik.

  • @ayyadamaya2107
    @ayyadamaya2107 2 года назад

    Friendship based on vulnerability vs Lah kowe sopo
    Creativity without an audience vs Lah nggo ngopo
    These two aspects might quite hard to achieve at this practical society, imo

  • @indrajaya6154
    @indrajaya6154 2 года назад +1

    Jangan stress lihat prestasi orang lain.
    Di dunia ini lebih banyak orang yg biasa aja.

  • @kucingliar1123
    @kucingliar1123 2 года назад +2

    Saya pengen jadi org non ambisius. Tapi saya terlahir seperti ini, mau santai-santai malah stres ❤️

    • @petrusfriyadi4800
      @petrusfriyadi4800 2 года назад +2

      terlalu santaai juga bisa bikin sakit, baik fisik ataupun mental. lebih baik tetap bekerja pusing2 dikit gpp tapi bisa ketemu teman2 di kantor

  • @rarasatiputri8760
    @rarasatiputri8760 2 года назад

    Yang sedang ku alami,dari kecil dituntut banyak hal yang tidak sesuai ku inginkan atau sesuai kemampuan ku.akhirnya gagal, meskipun ada yang berhasil.
    Aku tetep merasa gagal dan ga bahagia hingga kini

  • @lillim147
    @lillim147 11 месяцев назад

    Buat yg masih mahasiswa, dari kalangan bawah.. Gw saranin jgn berpikir seperti medioker. Karena lu punya keluarga yg menanti lu ngangkat derajat mereka. Tapi kalo lu nnti udh mencapai itu, lu bisa jalan pelan lagi, gk ngebut. Silahkan nikmati lagi hidup di zona nyaman

  • @prekhiyauoo838
    @prekhiyauoo838 2 года назад +4

    Kira2 untuk video ini relevan gak ya dgn kalimat ini
    "terkadang kita menganggap hidup orang lain lebih enak, padahal mungkin saja dia lebih sulit, hanya saja dia tidak mengeluh"
    Ada relevansiny gak ya video newsroom 63b kali ini dgn kalimat di atas? 🙄🤔

  • @Monjumonju789
    @Monjumonju789 2 года назад +1

    Mantep, Tirto kenal Alain de Botton.. 🙌🏼🙌🏼🙌🏼 Semoga makin banyak orang Indonesia yang tahu The School of life..

  • @trafficlightsid
    @trafficlightsid 2 года назад +1

    sangat, sangat, sangat setuju dengan pendapat ini, untuk mencapai sesuatu cukup jadikan diri sendiri sebagai tolok ukur pencapaian. Ga perlu pandang si A atau si B sudah jadi apa, ga perlu pula sering-sering scroll medsos karena akan membuat diri malah jadi minder. Dan belum tentu apa yang ditunjukan orang sesuai kondisi real mereka.
    Jadilah diri sendiri, kembangkan seluruh potensi yang kalian miliki sesuai kemampuan.
    Dan yang sudah bekerja ga usah muluk-muluk pengen dapet jabatan dab dapat penghasilan lebih. Bekerjalah sesuai porsi dan kemampuan kalian.
    Terimakasih tirto untuk videonya yang bermanfaat

  • @skytrooperss892
    @skytrooperss892 2 года назад +6

    4:06
    Sayangnya hal itu tidak berlaku di keluarga dengan stereotip "Asian parents" yg mengedepankan prestasi akademik dan jenis karier

    • @farikkun1841
      @farikkun1841 2 года назад

      lebih aneh lagi lebih mentingin status daripada duit. asian parent lebih seneng anaknya dokter daripada desainer grafis misal meskipun gajinya lebih gede

    • @auliafebby08
      @auliafebby08 2 года назад

      @@farikkun1841 alhamdulilah sih ortu ku gk gitu :)
      malah bilang "kamu klo kuliah cari yg prospek kerjanya gede" atau kadang "kadang kuliah juga gk gitu ngaruh klo km cm ikut2an doang"
      ngga dituntut buat jadi siapa" sih yg penting bisa bahagiain mereka

    • @reltanahkusir
      @reltanahkusir 2 года назад

      Awal mulanya gara2 PD2 dan kehancuran ekonomi hampir seluruh Asia 50 th lalu, sbg akibat cold war/Perang Dingin. Yah tuntutan 2 hal yg sampeyan sebut terjadi karena, Asia hancur lebur th 1960an, yg lolos dr kiamat ekonomi cuma Filipina, Jazirah Arab, sm Malay wkt itu.

    • @reltanahkusir
      @reltanahkusir 2 года назад

      Lalu hal ini memancing negara2 Asia Timur Raya utk berlomba lomba memperbaiki hidup. Awalnya sih beneran utk mengubah nasib as in case Korsel dan China yg porak poranda krn perang dingin. Jepang yg ancur efek PD2. Lama lama keterusan. Sampai org2 sana lupa bahwa keinginan mjd high achiever itu berasal dr trauma perang dunia, dan lupa juga bahwa udh lebih dr cukup loh hidup kita dibanding zaman PD2

  • @yuhihe
    @yuhihe 2 года назад +3

    Sikap membandingkan adalah pembunuh bagi rasa syukur.

    • @seanLabdullah
      @seanLabdullah 2 года назад

      Wong ko ngene kok di banding²ke saing²ke

  • @henrywidjaya3644
    @henrywidjaya3644 2 года назад +3

    Menurut gw pendapat para ahli yg dibahas...kgk aneh, n emang bagus bgt buat nyadarin kita2, bhw manusia gak akan pernah puas dg segala hal dan terus mencari. Kadang2 target hidup kita jg gak jelas, selalu bandingin dg org lain atau keluarga terdekat kita. Padahal kita adalah pribadi yg "unique" gak ada 2nya di dunia ini.

  • @AkmilDarmawangsa
    @AkmilDarmawangsa 2 года назад +1

    Mau di atas, tengah atau bawah tetap BERSYUKUR agar kita BAHAGIA ...

  • @ketanbakar2926
    @ketanbakar2926 Год назад

    Ah.. Jelas pembelaan diri .. Yg jelas..kejar orang lain yg menurut lu hebat.. Prosesnya bener.. Insecure..cape.. Pengen mati.. Tp saat udah nyampe.. Lu bakal nyebut proses itu perjuangan

  • @azzamifaofficial5850
    @azzamifaofficial5850 2 года назад

    Kalau pakai filosofi Islam semisal Zuhud (memandang kecil kemewahan dunia) dan qonaah (merasa tercukupi) akan membuat jadi B aja gak kan menjadi sebuah masalah

  • @Hamsyah_
    @Hamsyah_ 2 года назад +3

    Makannya bersyukur, tapi jangan kesampingkan usaha. Berlomba sama diri sendiri jangan iri sama orang lain kalo bisa bikin orang lain yang iri sama kita 🤣

  • @namikazedevj46
    @namikazedevj46 2 года назад +1

    Masih di fase mencoba menerima masa lalu di mana aku bener-bener nerd dan idealis yang masih disokong oleh bapak yang paham anaknya gak akan neko-neko. Namun, ibu saya berbeda sekali pemikirannya, kemungkinan berkepribadian ESFJ/ISFJ berbeda dengan saya atau bapak saya yg XNTP dan ketika itu ibu saya sedang depresi. Sepeninggal bapak, saya diancam tidak dibiayai kuliah bahkan kebutuhan sehari-hari yang mana saat itu mendapat UKT 5 :'( akhirnya saya putuskan untuk keluar dan masuk pondok pesantren seperti keinginan ibu.
    Itu 4 tahun yang lalu dan belum lama saya bermain discord, ngobrol dengan beberapa strangers kemudian saya menceritakan bahwa saya ini intinya dari kuliah - mondok - sekarang ngoding xD. Gak nyangka dibilang gak pernah nyelesaiin apapun 😌 tapi sewaktu bilang saya masuk PTN dengan jalur SNMPTN baru orang tersebut lebih menaruh respek. Jujur saya eneg sih padahal itu keberuntungan di masa lalu saya hasil support dari bapak selama itu juga. Untuk saat ini saya masih bisa makan, tidur nyeyak, dan belajar hal baru pun masih bersyukur 😆 dan masih LAJANG. Sebenarnya pengen kuliah lagi tapi galau juga kalau ujung-ujungnya pake pengalaman aja / freelance dan takut kurikulumnya outdated :/
    Eh iya di pondok pun saya bersyukur diberi sahabat yang benar-benar memahami kepribadian saya dan saya belajar buaanyak hal darinya terutama bahasa Arab. Misi kita saat itu ingin menumbuhkan semangat berbahasa Arab dan yang saya lakukan saat itu membuat poster berbahasa Arab dengan kalimat yang sudah kami susun. Kan saya jadi lebih explore penggunaan Inkscape untuk nge-tweak .svg atau path object textnya 😁 tapi belum genap 2 tahun dan karena COVID saya tidak melanjutkan di pondok. Sahabat sayalah yang menjadi ketua BEM dan melanjutkan misi tersebut.
    أثابكم الله لمن حاولت في ذلك المشروع 😭
    Nikmatin yang sedang kalian jalani kalau capek ya istirahat, ngobrol 😁 sehat-sehat semua

  • @robimuarifaauliya7227
    @robimuarifaauliya7227 2 года назад

    Thank you Newsroom 63B

  • @MrRohmans
    @MrRohmans 2 года назад +1

    Tiap orang perjuangan dan masalah masing-masing. Fokus ke diri sendiri nggak perlu pake standar orang lain.

  • @hern2453
    @hern2453 2 года назад +2

    Kompetisi itu bagus buat semua orang, tapi apakah setiap orang siap utk kalah?

  • @aryaaditya3043
    @aryaaditya3043 2 года назад

    Kadang saya iri sama tmn2 saya yg bisa segala hal dgn cpt saya lambat
    Jdi saya masuk extra baru dgn harapan/mimpi bisa ikut tim dan lomba² eh malah gagal dan temen saya yg kepilih jelas saya kecewa dgn diri saya tpi setelah nntn ini kepercayaan diri saya meningkat mksi bngt🙏🙏

  • @sarwoedi85
    @sarwoedi85 2 года назад

    Simple nya adalah peribahasa
    “Rumput tetangga selalu lebih hijau”
    Bersyukur di segala kondisi, itu aja

  • @ngabR23
    @ngabR23 2 года назад +2

    mantap dah nih channel👍

  • @vousettebelle9000
    @vousettebelle9000 Год назад

    Sejak hadir medsos dalam hidup kita, ada kenaikan envy yg sangat tinggi dikalangan public, sehingga terbitkah mental health ilness, compare each other, etc.
    Bersyukur ada Allan de Button dan pola pikir stoik yang membuat saya berpikir ulang ttg medsos dan how too seen this whole world.
    Dan kbnyakan biasa2 saja alias santai bnyak loh yg sukses.

  • @agungratih8540
    @agungratih8540 2 года назад +1

    Sebenernya sih kalau menurutku kita liat orang orang yg berasa superior itu nyatanya ga semua itu real mereka seperti itu pasti ada beberapa dari mereka yg hidupnya fake demi validasi eksternal atau butuh diakui pada akhirnya mereka juga sama sama merasa insecure

  • @ridhasofia2089
    @ridhasofia2089 Год назад

    setuju sama pendapatnya ka..kita kok rasanya jadi lupa kalo diri kita juga bahagia dengan apa yang kita miliki sekarang..kayanya kalo terus ngebandingkan kehidupan kita dengan orang lain ngga akan ada habisnya..kayanya satu deh kuncinya bersyukur dengan apa yang sudah kita raih sekarang..

  • @lizastevannytjahjadi6538
    @lizastevannytjahjadi6538 2 года назад

    Efek sosmed mbak. Gara-gara sosmed kita gampang banget membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain atau sebaliknya. Gampang banget gosipin orang lain secara privat dengan circle kita. Gampang banget dinilai secara visual.

  • @ayuayu7275
    @ayuayu7275 2 года назад

    Gua mulai smp, udah ngambis parah sampe. Ga sadar gua trlalu mementingkan pekerjaan gua dan karir yang gua bangun. Smpe² klo hari libur aja rasanya g guna klo g ngerjain sesuatu yg hubungannya sama skill yg bsa gua dapet dll. Jdi tiap ada waktu ngisinya baca buku, dll. Skrg gua mencoba untuk meredakan. Gua coba ngobrol ama ortu gua, mereka justru melihat gua sbgai manusia yang terburu² dan cenderung kurang menikmati, dan hidup itu yang dicari bukan kesuksesan material. Tapi ketenangan, keselamatan, & keamanan. Jadi ortu gua bilang, hidup sederhana dan biasa² aja itu lebih nyaman. Dan inilah gua sekarang, lebih sehat scara mental saat gua nyantui, dan gak sekompetitif dlu. Ya..jalani aja ye bray.., knapa harus khwatir? Rumah ada, keluarga ada, sahabat ada, pekerjaan ada, sekolah sanggup, makan enak bisa, lah kok nyari yg di luar kapasitas. Lucu juga diri gua yang dulu. "Terlalu maksain~"🤫😬
    Saran gua si : "jauh²in medsos"
    kecuali untuk kepentingan positif
    Bukan toxic productive

  • @laskarcell9598
    @laskarcell9598 2 года назад

    Kometisi hanya akan membuat capek, menang dan kalah akan selalu ada,.

  • @yudycampbell6988
    @yudycampbell6988 2 года назад

    Saya berharap hidup ini adalah penyatuan, pembauran dan peleburan dibandingkan persaingan, kompetisi dan perlombaan.
    Kecuali masalah ideologi, perdagangan global, militer, diplomasi dan budaya

  • @good.morningandry
    @good.morningandry Год назад

    salah satu cara yang efektif menyikapi tindakan pameran yang dipertontonkan orang lain adalah bersikap masa bodoh..

  • @ilhammustofa7305
    @ilhammustofa7305 2 года назад +1

    min makasih bngttt, ini lg relate bngt sama gua skrggg walaupun gua generasi z bukan milenial🥲

  • @RyanLabombaTV
    @RyanLabombaTV 2 года назад

    sep 22. sebenarnya sih kalau kita sukses dan berhasil itu yg merasakan enak nya ya kita juga, alhamdulillah, aq dari awal kerja terbiasa dgn yg namanya target karena kerja jadi sales marketing, sampai sekarang pun akhirnya terbiasa pasang target. simple aja sih, target laba bersih.. dan menurut q menjadi berprestasi dan juara dan sukses itu hal yg menyenangkan dan menginspirasi kok... tetap cemamat ya man teman

  • @drop56bambu33
    @drop56bambu33 2 года назад +1

    true terlebih di negara yg gila indeks..ngak peduliin proses

  • @kholifmamuunun3097
    @kholifmamuunun3097 2 года назад

    kupikir cuman aku mudah terintimidasi, nyatanya tuntutan menjadi sempurna dialami oleh orang-orang simply karena pengaruh sosial media sekarang ini :""

  • @alifgisank7433
    @alifgisank7433 2 года назад

    Wajar sih, namanya manusia tuh punya sifat alami gak pernah puas atas segala sesuatu dan selalu ingin lebih. Namun ingatlah realita, gak ada satupun manusia yang terlahir sempurna di dunia ini.
    Jadi, lebih baik kita rayakan dan syukuri hidup kita apa adanya. Karena kita adalah kita, bukan yang lain. 😊

  • @zidexs1
    @zidexs1 Год назад +1

    islam sudah sejak lama mengajarkan konsep syukur..

  • @yanteguh5179
    @yanteguh5179 2 года назад

    Hidup bukan siapa yang paling unggul tapi berkolaborasi dalam kebermanfaatkan

  • @oliviajuanita8902
    @oliviajuanita8902 2 года назад

    Dri dulu aku medioker. Trs skrg yaudah jlni dan syukuri hidup yg ada

  • @deddyabe125
    @deddyabe125 2 года назад

    Selalu suka sama pembahasannya ✨✨✨, lagi di fase ini banget, kerja baru 2 tahun tapi udh pengen ini itu, padahal masih butuh belajar ini itu juga. Prestasi macem2 jadi hidup b aja sebenernya gpp

  • @zk6250
    @zk6250 2 года назад

    Terimakasih Tirto

  • @mindamarselina
    @mindamarselina 2 года назад

    Mantap sekali edisi kali ini

  • @adeputra5790
    @adeputra5790 2 года назад

    Ingat kata Farel Prayoga (my mom plays this song every night), "Wong koyok ngene kok dibanding-bandingke, saing-saingke yo mesti kalah, tak oyako aku yo ora mampu, mung sak kuatku mencintaimu" Wkwkwk

  • @karinaneirasyida3579
    @karinaneirasyida3579 2 года назад

    Kalau yang ngomong ini org mediocre, pegawai kantoran gaji umr, outfit merakyat, pake bahasa nyantai gw 100 persen percaya.

  • @user-me5ks4hx9l
    @user-me5ks4hx9l 2 года назад +1

    dear #newsroom63b, thanks atas video ini. mungkin masih relate dengan bahasannya, minta untuk ulas juga istilah “Quiet Quitting” yang lagi ramai di US dan “Bai Lan” yang lagi ramai di China.
    semoga berkenan.
    terima kasih!