Jelang Pemilu, SMPIT Logaritma gelar Pemilihan Ketua OSDT

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 11 сен 2024
  • Karanganyar (LogaritmaNEWS) - Antusiasme menyala seiring langkah demokrasi menjelang Pemilihan Umum 2024, seperti yang dirasakan oleh SMPIT Logaritma Karanganyar Kebumen. Sekolah tersebut baru-baru ini menggelar Pemilihan Ketua Organisasi Santri Daruth Thoyyibah (OSDT) dengan semangat yang membara, sehari sebelum Pemilu nasional, Selasa (13/2/2024) siang.
    Kegiatan ini bertujuan untuk mengisi kekosongan jabatan OSDT yang telah berakhir masa jabatannya pada periode sebelumnya. Proses pemilihan ketua OSDT diselenggarakan dengan nuansa yang unik, menggambarkan keseriusan sekolah dalam menciptakan suasana demokratis. Kesamaan dengan proses pemilihan presiden dan wakil presiden nasional semakin terasa, dari pendaftaran pemilih, penyediaan kartu suara, ruang tunggu, bilik pencoblosan, hingga tinta pada jari usai memilih.
    Respon positif meluap dari para siswa dan siswi SMPIT Logaritma Karanganyar, yang merasa terlibat secara langsung dalam proses demokrasi ini. Proses pemungutan suara berlangsung di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah ditetapkan, yakni di Pondok Putra dan di Pondok Putri. Panitia pemilihan dengan teliti mencatat semua nama siswa yang memiliki hak pilih, menciptakan suasana demokratis dan teratur.
    Ketua Panitia Pemilihan OSDT Tahun 2024, Safira Tiaradani, ketika ditemui Jurnalis LogaritmaNEWS menyampaikan, Ide awalnya murni dari pihak sekolah yang menginginkan pemilihan ketua OSDT dipilih langsung oleh siswa dan dewan asatidz agar lebih demokratis. Panitia OSDT secara cermat memfasilitasi seluruh proses pemilihan dengan maksimal, termasuk persiapan petugas, kartu suara, kotak suara, dan mekanisme pemilihan yang sangat profesional dan demokratis.
    Sebelum pemilihan dilaksanakan, Panitia memberikan bimbingan teknis kepada semua pemilih, termasuk format kartu suara. “Tahun ini, kami konsep proses pencoblosan di dua TPS terpisah agar lebih efisien dan untuk meminimalisir peserta yang golput,” ujar Safira.
    Pelaksanaan pemilihan Ketua OSDT dengan menggunakan sistem yang menyerupai Pemilu nasional memberikan pengalaman sangat berharga untuk pembelajaran demokrasi langsung kepada para siswa. Hal ini diharapkan dapat membantu mereka lebih memahami dan menghargai proses demokrasi, sehingga saat menghadapi pemilihan umum di masa depan, mereka sudah terbiasa dan siap.
    Ditemui di tengah keriuhan kegiatan, Kepala SMPIT Logaritma Karanganyar Miftah Nur Azizah, S.Pd., mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut tak lain adalah bagian tak terpisahkan dari agenda tahunan sekolah. Di dalam dinamika seleksi kepengurusan OSDT, yang mengalami pergantian setiap tahunnya, ini dimulai dengan proses musyawarah antara asatidz. Hasilnya, ditetapkanlah dua kandidat terbaik dari siswa kelas 8 putra dan putri, menggambarkan dedikasi sekolah dalam membangun tim kepemimpinan yang tangguh dan berkualitas.
    “Kandidat-kandidat tersebut kemudian dipilih langsung oleh semua siswa kelas 7, 8, dan 9, serta mendapatkan suara dari para ustadz dan ustadzah. Dua kandidat terpilih adalah Salman Miftahudin dan Arkan Khoirul Hanan untuk santri putra, sementara Salma Qurrotu ‘Aini dan Shafa Nada Nadzifah untuk santri putri.” teranganya.
    Miftah berharap, melalui kegiatan tersebut, para siswa tidak hanya sebatas mendapatkan kesuksesan pemilihan OSDT, melainkan juga pada proses pembentukan karakter generasi muda yang cerdas, demokratis, dan bertanggung jawab. “Kami berharap agar kegiatan ini dapat menjadi landasan pembelajaran yang berharga, menggali pemahaman esensi demokrasi, dan mencapai tingkat kualitas serta kekompakkan yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.” pungkasnya.
    Partisipasi dalam proses pemilihan mencapai 121 siswa, dengan tambahan 25 suara dari para ustadz dan ustadzah yang turut serta aktif. Semangat demokrasi yang berkobar di SMPIT Logaritma Karanganyar tidak hanya menjadi seremoni pemilihan belaka, melainkan juga bagian integral dari upaya membentuk karakter generasi muda yang memahami dan menerapkan nilai-nilai demokrasi, serta memahami tanggung jawab dalam kepemimpinan.
    Amry Nasyirudin, siswa kelas IX A yang menjadi salah satu pemilih, dengan penuh semangat menyampaikan apresiasinya terhadap tata cara pemilihan yang demokratis. Menurutnya, proses ini tidak hanya sekadar sebuah acara, melainkan sebuah simulasi berharga yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk merasakan dan memahami esensi pemilihan. “Proses ini memberikan kebebasan kepada siswa untuk menentukan pilihannya, sekaligus memberikan pemahaman mendalam tentang kehidupan berdemokrasi yang sesungguhnya” ucapnya.
    Lebih lanjut Amry berharap bahwa partisipasi dalam pemilihan semacam ini menjadi simulasi ketika nanti pemilu yang akan datang, di mana dirinya akan memberikan suara atau hak pilihnya dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. “Yaa… anggap saja, ini seperti nyoblos sungguhan,” ucapnya dengan tegas. (sfd)
    read more : www.smpit-loga...

Комментарии •