KEBOHONGAN TERBONGKAR! Siswa SPN yang Dipecat Sempat Dibela DPR

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 9 фев 2025
  • Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
    #tribunjakarta #beritapopuler #beritaterkini #beritahariini #spnpoldajabar #poldajabar #dpr #dprri #sahroni
    TRIBUNJAKARTA.COM - Terungkap siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Barat yang dipecat dari pendidikan ternyata ketahuan berbohong oleh pihak sekolah.
    Kasus pemecatan siswa SPN Polda Jawa Barat Valyano Boni Raphael hingga dibawa ke Komisi III DPR RI pada Jumat (7/2/2025).
    Dalam rapat tersebut, Ibu Valyano Boni Raphael hingga menangis karena anaknya disebut dipecat dari SPN Polda Jawa Barat karena alasan yang tidak jelas.
    Namun Kepala SPN Polda Jabar Kombes Dede Yudi Ferdiansyah di ruang rapat bersama Komisi III DPR pada Jumat (7/2/2025) mengungkapkan sederet penyebab pemecatan Valyano Boni Raphael seperti dimuat RUclips Tv Parlemen.
    Selain sering bolos dari SPN Polda Jawa Barat, Valyano juga ternyata ketahuan berbohong oleh pihak SPN Polda Jawa Barat.
    Dede Yudi menjelaskan bahwa Valyano ketahuan berbohong saat mengisi formulir pendaftaran SPN Polda Jawa Barat.
    Di mana dia mengaku tidak pernah mengikuti pendidikan militer saat mengisi formulir pendaftaran SPN Polda Jawa Barat.
    Namun kenyataannya, saat ditelusuri oleh SPN Polda Jawa Barat Valyano ternyata pernah mengikuti pendidikan Kodiklat TNI AL tahun 2023 lalu.
    Dede kemudian menjabarkan bukti koordinasi dengan pihak TNI AL terkait dengan latar belakang pendidikan Valyano.
    Hasilnya, Valyano pernah mengikuti pendidikan TNI Al namun diberhentikan karena tidak masuk selama 69 hari.
    “Kami menerima surat pernyataan dari Kodiklat Laut yang bersangkutan telah dikeluarkan dengan alasan tidak mengikuti pelajaran selama 69 hari,” ungkap Dede.
    Sebelumnya anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni berdebat hebat dengan pihak SPN Polda Jawa Barat.
    Ahmad Sahroni menilai keputusan SPN Polda Jawa Barat memecat Valyano sebagai siswa lantaran hanya asumsi belaka.
    Bahkan Sahroni hingga menunjuk-nunjuk psikolog SPN Polda Jawa Barat Ipda Ferren Azzahra Putri.
    Sahroni dan Ferren bersitegang saat polisi menjelaskan beberapa indikasi dan alasan menyatakan Valyano Boni Raphael mengalami gangguan mental Narcissistic Personality Disorder (NPD).
    Polwan bernama Ipda Ferren Azzahra Putri, berdasarkan hasil pemeriksaan tim psiklog-nya mengindikasikan Valyano mengidap gangguan kepribadian NPD.
    Ipda Ferren Azzahra Putri pun sempat menjelaskan beberapa indikasi dan alasan menyatakan Valyano Boni Raphael mengalami NPD.
    Pertama kata Ferren, Valyano Boni Raphael meminta fasilitas yang tak sesuai dengan aturan SPN Polda Jabar.
    Menurut Ferren, Valyano juga sengaja menyuruh teman memukul punggungnya agar supaya seolah telah dipukul pengasuh di SPN Polda Jabar.
    Ia juga menyebut Valyano memiliki sikap arogan dan angkuh.
    Namun, penjelasan Ipda Ferren tim psikolog SPN Polda Jabar itu disela Ahmad Sahroni.
    Ahmad Sahroni anggota DPR itu menilai analisa NPD terhadap Valyano itu hanya asumsi dan berasal dari kebencian atau subjektif.
    Dikutip dari laman resmi mediahub.polri.go.id, Valyano ternyata satu dari 18 personel penyandang disabilitas yang telah menjadi calon anggota Polri di Polda Polda pada 10 Oktober 2024 lalu.
    Namun, Valyano Boni Raphael dikeluarkan dari SPN Polda Jabar pada 3 Desember 2024.
    Ia dipecat menjelang pelantikan anggota Polri.
    Sumber: wartakota.trib...
    Editor Video : Ignatius Agustha
    Uploader : Wening Cahya Mahardika
    Jangan lupa follow akun-akun sosial media TribunJakarta.com untuk mendapatkan beragam informasi terkini dan updatenya:
    RUclips: / @tribunjakarta
    Facebook: www.facebook.c...
    Saluran WhatsApp: whatsapp.com/c...
    TikTok: www.tiktok.com...
    ​Instagram: / tribunjakarta

Комментарии •