Saya belajar sedikit mengenai material semikonduktor, listrik di kuliah fisika.. Saya rasa masyarakat harus di sadarkan lebih dahulu bahwa teknologi sel surya yang dijual di pasaran (polycrystaline) itu efisiensinya masih rendah dan sudah teknologi lama sekali.. Sekarang sudah jamannya perovskite, material nya lebih tipis dan efisiensi lebih baik,, segera diproduksi saja oleh ilmuwan BRIN. Masyarakat jangan disuruh beli produk yg sudah usang padahal ada yg lebih layak walau bukan langsung perovskite, cari yg efisiensi nya bagus
Saya belajar sedikit mengenai material semikonduktor, listrik di kuliah fisika.. Saya rasa masyarakat harus di sadarkan lebih dahulu bahwa teknologi sel surya yang dijual di pasaran (polycrystaline) itu efisiensinya masih rendah dan sudah teknologi lama sekali.. Sekarang sudah jamannya perovskite, material nya lebih tipis dan efisiensi lebih baik,, segera diproduksi saja oleh ilmuwan BRIN. Masyarakat jangan disuruh beli produk yg sudah usang padahal ada yg lebih layak walau bukan langsung perovskite, cari yg efisiensi nya bagus
@@fikria1514 pasti ada radiasi..pembangunan hrs sama yg ahli kyk dr jepang..lokasi jg hrs terisolasi dr penduduk..masa dpn energi itu akan mahal..sumber alam terus berkurang.
Dalam penggunaannya PLTS Bisa diinves secara bertahap untuk mengatur pembiyaan misalnya dgn mengkover hanya 30 % kebutuhan lampu penerangan rumah, lainya di ambil dari listrik PLN
Ya, betul. Membangun PLTS itu mahal. Harga panel memang sudah lebih terjangkau dibanding beberapa tahun yl, tapi tetap saja masih kemahalan buat sebagian besar masyarakat, terutama yg di pelosok. Harga baterai juga masih belum bersahabat sampai sekarang. Buktinya, di pedesaan dan di pelosok banyak pengguna PLTS yg memaksakan diri pakai aki otomotif yg efisiensinya rendah utk PLTS, semata2 krn hanya itu yg paling murah.
Listrik tenaga surya melibatkan panel surya, baterai, pengelola baterai dan inverter. Harga baterai menjadi bagian terbesar dr investasi keseluruhan. Padahal masa pakai baterai terbatas. Gambaran masa pakai baterai PLTS bisa kita analogikan dg masa pakai baterai HP. Kalau suatu HP rutin dipakai sampai muatan baterai tinggal 40% lalu dicas sampai 100% dan dipakai lagi dst, berapa tahunkah baterai HP itu bisa bertahan? Itu gambaran masa pakai baterai PLTS. Penyisaan 40% adalah kiat utk memperpanjang masa pakai baterai. Kalau sering dikosongkan terlalu dalam, masa pakai baterai jadi pendek. Andai PLTS dikhususkan utk lampu penerangan rumah. Misalnya satu rumah butuh penerangan rata2 100W mulai jam 17.00 sampai jam 06.00 (13jam sehari). Sehari akan habis 1300 watt jam (1300Wh). Kalau pakai baterai 12V, 1300Wh akan setara dg 108⅓Ah. Kiat memperpanjang masa pakai baterai dg pola 100%-40%=60%. Berarti kapasitas baterai minimal (60%+40%)/60%×108⅓ =180,56Ah ≈200Ah. Berapa harga baterai 12V 200Ah? Untuk dipakai berapa tahun? Itu gambaran kasar biaya operasional (termasuk penyusutan) PLTS. Itu cuma utk penerangan rumah.
Ada battery khusus untuk PLTS sama dengan battery untuk menara BTS .. Vrla. Tapi saya setuju... Biaya PLTS sangat mahal dan tidak ekonomis/praktis. Inverter dan panel surya+battery ada usia pakainya.
Semoga pemerintah bisa mensubsidi semua bahan bahan PLTS ini, kan lumayan bisa mensejahterakan masyarakat, masyarakat bisa pakai kompor listrik, bisa juga kedepannya pakai motor listrik, jadi bisa hemat BBM dan listrik PLN,
Daripada mobil listrik, mestinya Pemerintah lebih mendukung kemajuan dan pembiayaan untuk rakyat yg menggunakan PLTS terutama yang di daerah daerah non Jawa-Bali
ga laku PLN yg sering mati lampu itu, udah ga boleh ada swasta kinerjanya jelek mahal pula panel surya mahal dan tidak di dukung, emang terbaik wakanda land
PLTS itu untuk Indonesia efisiensi nya kurang maksimal, karena Indonesia lebih cenderung berawan, jd sianr matahari tidak maksimal. Dan menghabiskan lahan yang besar. Indonesia cocoknya PLTA dan geothermal, panel surya untuk supporting saja. Tapi sumber2 besar ya harus dari dua itu, plta dan geothermal. Selain batubara yang masih ekonomis buat negara miskin macem Indonesia.
@@ntznbgzt Justru PLTA dan Geothermal tidak bisa disembarang tempat, untuk PLTA harus bangun waduk, dan karena itu artinya menenggelamkan perkampungan banyak maka ganti ruginya besar dan rawan penolakan bahkan konflik dengan warga, Geothermal hanya pada lokasi gunung api aktif namun stabil alias tidak ada resiko erupsi. jadi sangat sulit untuk membangun kedua pembangkit ini. Teknologi PLTS sudah berkembang dan sudah mampu menggunakan Matahari dalam kondisi berawan, asalkan jangan gunakan Panel Surya jadul. Karena di pasaran banyak panel surya yang murah karena teknologinya sudah usang, sedangkan yang menggunakan teknologi terbaru sudah muncul dengan efisiensi 2-3x lipat dari teknologi sebelumnya.
menurut saya harus beriringan ya, karena Pembangkit Listrik sebelumnya tidak bisa "dibangkaikan" begitu saja.., sehingga jika nanti beralih ke teknologi kendaraan listrik, kondisi listrik akan bermanfaat dan tidak akan oversupply disaat masyarakat turut serta menyediakan PLTS sebagai transformasi ke EBT
Seharusnya pemerintah bisa mensubsidi untuk pemasangan panel surya, karena letak geografis yg sangat mendukung (berada di garis khatulistiwa) yg mana mendapat sinar matahari yg bagus. Dan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil
@@22poskarbetul... PLN kondisi sekarang aja bilangnya rugi terus padahal monopoli.. Mana mau PLTS di permudah pemerintah.. Bisa-bisa gaji direksi dan karyawan nya malah di pangkas 🤭🤭🤭
@@mumuhmunanjar116 PLN rugi itu karena mereka beli listrik dr pembangkit, dimana pembangkitnya pakai batubara/beli batubara disaat harga batubara naik tinggi. Lucunya lagi PLN bayar dalam dolar. Karena pembangkit tersebut beroperasi menggunakan basis hitungan dolar. Artinya PLN rugi harga HPP juga rugi kurs, ketika kurs rupiah jelek PLN bayar lebih mahal. ITU kenapa PLN merugi. Disaat yang sama masy Indonesia miskin2 ngga sanggup bayar listrik mahal, naik dikit sewot. Ujungnya permainan permainan subsidi dilancarkan, beberapa oknum memanfaatkan selisih tersebut memanfaatkan gelontoran subsidi. Karena korupsi subsidi paling gampang. Persis kasus yang terjadi di subsidi bensin. Tapi disaat yang sama negara mendapat pemasukan dari ekspor batubara jauh berkalilipat dari rugi pln tersebut. Begitu abang.
Teknologi ramah lingkungan, itu pasti. Namun kendala utama adalah investasi awal yang mahal untuk infrastruktur, selebihnya low maintenance cost. Dibutuhkan ruang lebih untuk penempatan cell Surya
Ada beberapa kelebihan PLTS atap,misal terjadi bencana yg mnyebabkan rusaknya jaringan listrik utama yg perlu perbaikan dalam waktu yg lama,yg pakai plts atap mungkin masih bisa pakai listrik minimal untuk penerangan.karena sistem terpisah di masing2 rumah andai ada kerusakan mungkin tidak bersamaan.
Menurut saya masih lebih baik beli genset klo mmg kejadian spt itu. Genset penggunaan ketika darurat tsb bisa lebih lama karena sifatnya konversi dari bensin ke listrik. Sedangkan PLTS hanya dari baterai saja. Klo siang hari masih Ok tp klo malam hari? Apakah bisa 1 siang nabung untuk konsumsi 1 malam dengan pemakaian normal?
PLTS sangat dirasakan untuk masyarakat daerah 3T. Selama seminggu bercengkrama dengan kehangatan warga Manggur, Maluku, dibalik kehangatan yang aya rasakan, cukup miris saat malam hari beberapa warga yang masih belum merasakan akses energi listrik di rumah". Mendengar dari cerita langsung papa piara saya di Manggur bahwa sanya butuh sekitar 70rb perharinya untuk menghidupkan 5 buah lampu selama 12 jam dari 6 malam hingga 6pagi. Saya rasa PLTS sebagai salah satu pembangkit energi yang selain bersih juga bisa menjadi pilihan pembangkit yg murah, dibanding memakai jalur kabel bawah laut yang mungkin costnya lebih mahal, semoga bisa menjadi pertimbangan untuk pemilihan PLTS sebagai EBT didaerah 3T
@@priajisusanto1823 iya salah satu challenge nya itu pak untuk material cost untuk PLTS masih cukup mahal, apalagi dengan sistem yang standalone penambahan baterai, tapi kembali lagi apabila di daerah 3T apalagi pulau yang jauh dari pembangkit dan KK yang cukup sedikit menjadi perhitugnan balik modal juga. Mungkin EBT bisa jadi salah satu solusinya
Sudah ada programnya dari pemerintah untuk ebt di daerah terpencil yang belum terjangkau PLN, saya sempat monitoring ke pulau mandioli dan kasiruta di kabupaten halmahera selatan tapi sayangnya di beberapa desa panelnya sudah rusak sehingga cuma nyala beberapa jam bahkan ada yg tidak nyala listriknya, sementara belum bisa diperbaiki karena teknisinya dari perusahaan yang berkontrak dengan kementerian esdm pusat
@@anggitgothrough9323 Iya Pak dari KESDM sudah melakukan program untuk ke plosok", terutama terdapat kegiatan Gerilya serta Patriot energi yang terfokuskan kendaerah 3T, semoga kedepannya permasalahan cost lebih murah dan maintenance agar pembangkit ebt bisa sustainable kedepannya. Terutama kepada penyuluhan warga juga yg terpenting, agar nantinya bisa menjaga dan merawat pembangkit EBT yg ada di daerahnya masing-masing
Saya ada panel surya dirumah tapi jujur ngak bakal rekomendasi buat orang² krn awal saya pasang emang buat riset. modal pasang saya juga gede bgt dan belum sepadan sama hasilnya.
@@hern2453 balik ke masalah urgensi plts juga sih... Kalo urgensi plts sebagai alternatif pengganti PLN sama sekali, ya gak bakal bisa... Bahkan di desa yang belum tersambung listrik, mereka lebih milih hidropower atau beli genset sekalian dari pada plts. Sedangkan kalo urgensinya untuk meringankan biaya listrik bulanan ya... Sejauh ini orang2 yang instal plts hanya untuk meringankan biaya bulanan, bukan melepas ketergantungan dari pln sama sekali. Buat saya sendiri, masang plts disaat iuran listrik saya masih kisaran ratus ribuan, gak worth it buat di instal. Butuh 7-8 tahun balik modal dalam instalasi plts. Kalo panelnya udah rusak sebelum balik modal tersebut, amsyong udah.
@@iksanevil ya makanya bro maksud gw mustahil di harga😆 Utk yg 3000w aja total biaya 60 juta an. Tapi lagi itu 3000w kuota daya loh bukan maksimal beban kyk listrik pln.
Yang ada di pikiranku, kalau masyarakat pakai panel surya, maka akan 1. Dikenakan Pajak. 2. Beberapa sektor yang diSubsidi dihapuskan. Intinya pemasukan pemerintah tidak terganggu.
@@abubakr535 Tapi perlu ditekankan "Penghasilan Utama". Tidak semua negara penghasilan utamanya pajak. Contoh : Arab Saudi penghasilan utama dari hasil tambang minyak dan pendapatan devisa dari kuota haji. Brunai juga dari tambang minyak. Beberapa negara ada yang penghasilan utamanya dari sektor pertanian / peternakan seperti Selandia Baru. Indonesia diwaktu yang lalu pernah menuju negara agraris, tapi setelah "era reformasi demokrasi", tatanan malah jadi tidak jelas mengarah kemana? Setiap ganti presiden, maka ganti sistem birokrasi. Ganti rezim, ganti tujuan. Era agraris sudah berakhir dari negara yang tadinya subur & punya potensi besar menguasai bidang pertanian & pangan. Dan sekarang pendapatan utama kembali lagi pada pajak!
@@armanusleftarm8800 beda lah saudi ama indonesia, saudi itu bukan negara kepulauan dan rakyatnga kompak ama sultannya dan disana otoriter banget.. di indonesia ya tau sendiri setelah reformasi rakyatnya lebih galak dari penguasanya dah gitu teriak otoriter pula duuuh . 🤦♂️
Semoga kedepannya perbankkan bisa memfasilitasi perkreditan terkait pendanaan pemasangan panel listrik tenaga matahari ini. Hingga masyarakat bisa menikmati dengan mengkredit
mulai dari pejabat pemerintahan di wajibkan memakai panel surya.baru masyarakat luas.dari pada habis subsidi(minyak+gas) jangka pendek mending di alihkan ke panel surya
saya tetap mendukung peralihan penggunaan energy ini..mngkin ada masalah diawal entah itu biaya pemasangan atau batrai, tapi kalau tdk dimulai kita tdk akan bisa berkembang, energy fosil punya limit , mau tak mau kita harus mulai berfikir kearah energy surya yg melimpah di negri kita yg tropis dan ini adalah suatu keuntungan tersendiri yg tdk dimiliki bangsa lain
Sekarang panel Surya masih dalam pengembangan karena masih jauh dari kata sempurna, dan harga nya juga sangat mahal, itulah hal yg harus dikembangkan agar bisa digunakan masyarakat luas
Kalau mau sukses kuncinya di pemerintah nanti dengan sendirinya rakyat akan memakai jalur itu: 1. Bea cukai impor khusus peralatan PLTS di subsidi untuk masuk indonesia. 2. Mengadakan sayembara untuk menciptakan baterai yang umurnya panjang dan harganya terjangkau atau Mencari solusi untuk meringankan harga EXIM meter karena harganya terlalu mahal sekitar 5 s.d. 10 jt an tergantung kapasitas. 4. Jika kita deposit KWH ke grid PLN kadaluarsanya jangan 1 bulan diperpanjang 1 tahun. Karena 1 tahun adalah durasi siklus musim. Karena pemakaian PLTS sangat berpengaruh dengan musim. Jadi untuk rumah tangga kecil investasinya tidak sia2. Jadi kalau dirangkum, untuk sekarang ini di mata rakyat yang ingin investasi PLTS itu seperti di hukum, jika memiliki jaringan PLTS dan saya mengerti bahwa poin-poin diatas akan menurunkan target penjualan PLN jika hal itu terjadi. Dan mau tidak mau itu akan terjadi dikarenakan harga BBM yang naik, dan tarif PLN yang akan naik juga.
Aturan teknis tentang PLTS di lapangan tolong di awasin pihak independen dong, Jangan sampai kebijakan strategi nasional ini di salahgunakan oknum oknum yg tidak bertanggung jawab.
Kami di pedalaman kalimantan barat, contohnya dikampung saya sendiri, masih pakai pelita sampai saat ini, adapun yg pakai mesin don feng butuh biaya yg sangat besar/ 24 jam, kira biaya Rp.144.000,untuk pembelian solar sebagai bahan bakarnya.. ntah kapan pemerintah memperhatikan daerah kami😭
Masyarakat maju terus pasang solar panel jika sudah ada aliran listrik PLN dirumahnya, jangan sekali-kali merubahnya tanpa ijin....buat jalur baru untuk kepentingan sendiri atau toko dan warungnya.... 👍👍👍
Biaya perawatan batterai dan inverter tergolong mahal batterai 12v 200ah sekitar 4jtan dengan masa pakai 2tahun, maka biaya pengeluaran perbulan nya 4jt/26bulan= 153k/bulan per 1 batterai
@@chairdiankusuma7126 4 juta dengan masa pakai 2 tahun itu murah. Biaya kuliah satu semester saja jarang yang lebih murah dari itu. Listrik bisa sama produktif hasilnya dengan pendidikan
saya sudah lama pakai PLTS, hanya 1 saran saya untuk pemerintah dan PLN, pengurusan KWH exim sangat ribet dan mahal, dan di daerah tabanan untuk pakai kwh exim harus minimal daya 7700w, sangat mahal dan beban besar, belum apa2 sudah sulit
Pemerintah perlu mendukung PLTS rumah tangga ini sebesar besarnya.untuk persiapan beralih pengunaan minyak bumi pada kendaraan bermotor ke energi listrik.kabarnya ada sel surya yang lebih efisian dari yang ada dipasarsn skrng .itu yang harus pemerintah rintis pengembangannya melalui BUMN..
energi surya masih di monopoli PLN dengan aturan 1. pemasangan panel surya "WAJIB" pake teknisi PLN 2. Jumlah Panel surya Harus sama atau di bawah "WATT" rumah... jadi = misal rumah lu cuma pasang pln dengan 900W... panel surya lu juga harus ngikut... dilarang lebih 3. kelebihan WATT dari Panel surya yg di terima PLN akan di bayar 60% dan bulan depan tidak ada... jadi = misal panel surya lu di rumah ngak kepake... watt listriknya akan masuk ke PLN dan pln cuma membayar
contoh = Di china Ada perusahaan listrik Swasta "Perusahaan dengan Omset 5 besar di dunia"... dengan keuntungan bisa sampai 380 milyar+ dolar per tahun... contoh = Di indonesia ada perusahaan listrik milik PEMERINTAH "tapi di tahun 2021 punya utang RP 450triliun... . lu tau ngak sih china beli batubara dari indonesia tapi disana malah untung tapi, di indonesia batubara gali sendiri tapi disini malah rugi... 🗿🗿🗿
SDM kita kagak lelet bos, cuma PEMERINTAH tidak memfasilitasi, contoh tadi disebut biaya pemasangan 60juta. itu buat masyarakat bukan uang kecil. apalagi kalau pinjam melalui Bank. bunganya aja 10%. coba pemerintah memberikan dana yang besar ke ITB untuk membuat panel suara dengan bahan lokal. dan membeli hak paten, dan bila ada bahan yang harus impor, maka difasilitasi agar bisa 0%. setelah itu dijual ke masyarakat melalui pabrik milik BUMN dengan subsidi. atau dijual kepada barik-pabrik yang lain agar bisa diproduksi masal, sehingga lebih banyak produksi maka lebih murah biayanya
Investasi energi alternatif itu emang mahal bahkan bagi negara eropa sekalipun. Emang lebih murah bikin pltu atau pltg, bakar hidrokarbon lebih gampang daripada invest di energi alternatif. Energi alternatif yang paling handal paling hidro power doang.
Selain harga, aturan undang undang juga hrs di ubah. Masyarakat mandiri memasang dengan biaya sendiri dan pemasangnya hrs PNY lisensi dari PLN, jika melewati prosedur yg di tentukan oleh undang maka pemasang PLTS mandiri bisa kena hukum. Blom lagi jika di sambungkan ke meteran PLN , Kelebihan daya akan masuk ke PLN dan tidak bisa di uangkan ,dan dlm tempo 3 bulan lebih bayar trus di bulan ke 4 akan hangus. Saya baca di aturan undang undang. Jika ada yg keliru maka mohon maaf. Alasan masyarakat blom byk mpasang Krn harga dan regulasi nya masih abu abu. Sehingga supplier alat bisa menurunkan harga jualnya dan masyarakat mudah serta terjangkau di kantong . Toh jika masyarakat mandiri listrik sendiri akan membantu negara dlm hal energi listrik.
Sistem di istana dan biaya bedanya terlalu jauh karena sistem keamanan di istana 24 jam wilayahnya sangat luas apalagi bagi keamanan yang kemungkinan masih besar seperti konslet dan masalah lainnya bagi aktivitas presiden Tapi kalo DPR MPR harusnya bisa sih
Belum lg konsumsi biaya perawatan baterai yg umurnya hanya terbatas, belum lg bentuk energi sinus yg di hasilkan tdk sebagus generator konvensional, belum lagi efisiensi penyerapan energi surya yg kurang efisien. Saran saya bagi siapapun yg berkeinginan utk meng install paner surya, saya menyarankan utk mengkonversi energi surya tsb menjadi energi potensial gravitasi air. Idenya simpel, yaitu energi yg d hasilkan oleh panel surya kita gunakan utk memompa air ke dalam tandon air d atas tanah, nah ketika kita butuh energi listrik kita tinggal menggunakan air dlm tandon utk menggerakkan generator air. Ini adalah salah satu cara mensiasati penggunaan baterai yg cukup mahal dan terbatas usia. Dan ini juga utk menghasilkan energi gelombang sinus murni yg hanya bisa d hasilkan oleh generator konvensional. Kekuragannya, sistem ini akan membutuhkan tandon air yg cukup besar. Kelebihannya, selain mendapat energi listrik kita juga mendapat energi potensial gravitasi air. Perkara hitungan pasti kapasitas total, tentunya kembali kepada kebutuhan pokok rumah tsb. Dan yg perlu d ingat adalah, sistem panel surya hanya membantu mengurangi konsumsi listrik PLN. Krn bagaimanapun juga sejauh ini hanya PLN yg mampu memberikan daya listrik yg besar, spontan, stabil dan "murah"🤭 Satu lagi, jgn paralelkan sistem panel surya ini dg PLN, gunakan selektor switch, manfaatkan PLN sebagai back-up secondary power itu sangat bijak, dan juga prioritaskan PLTS hanyu utk mensupport power lemah sprt lampu kipas dll. Utk penggunaan power besar sprt rice cooker, mesin cuci, pompa air jet, ac tetap pakai PLN krn bentuk sinus dr PLN lebih bagus dr hasil konverter DC to AC dan juga daya reaktif dr kumparan yg sifatnya destruktif biar aja d kompensasi oleh PLN (rugi klw pk konverter, jd cpt rusak konverternya).
@@aji-no-moto jangan pakai baterai, pakai tempat penampungan air. Jd sel surya menggerakkan pompa air mengisi tandon, air dr tandon utk menggerakkan generator air. Lebih efektif dan efisien juga akan meminimalisir self current heating dr panel surya itu sendiri.
Kuncinya adalah mandiri dalam pengadaan semua peralatan listrik tenaga Surya. Pemerintah merekrut tekhnisi Indonesia utk memproduksi semua komponen PLTS. Dengan demikian harga bisa ditekan. Kalau semua mengandalkan import, ga bakal bisa.....
@@fauzanrizki4317 ngak pak, pln malah terbantu, nanti stock energi pln surplus, dan ngak usah import energi dari luar. Malah bisa export ke luar negeri.
Kunci utamanya adalah PLN mesti punya pesaing, jangan kaya sekarang cuma main sendirian. Jadi mereka akan bisa "seenaknya" karena keenakan. Coba kalo ada kompetitor dengan layanan lebih bagus, kualitas lebih baik, bahkan harga lebih murah, maka otomatis mereka (baca : PLN) juga mau ga mau akan berbenah, atau ditinggal. Mau pasang panel surya aja mesti izin ke mereka dulu, apa urusannya coba. Belum lagi batere dan inverternya juga masih mahal. Anehnya, udah main sendirian koq masih aja rugi 🤣
Yang perlu izin adalah jika sistem On Grid dan menggunakan meteran ekspor kelebihan listrik. Kalau PLTS mandiri yang off grid atau on grid tanpa meter ekspor mah ga usah izin.
Inovasi panel tipis yg bisa di gulung bagus tuh buat anggaran setup.. Coba aja pake sistem bank kredit kerja sama dengan perusahaan produksi. Di tambah subsidi pemerintah.. jd iuran PLN lari ke kredit. Tercipta deh energi bersih terbarukan Ya tapi ini merugikan beberapa oknum pemerintah.. jd ide di atas yg gampang gk bakal terealisasi..
kalau untuk yg mau pasang listrik baru sih mending langsung pasang PLTS aja, pasang listrik baru kan juga mahal.... kalau dihitung2 BEP nya lebih cepat kalau pasangnya dibandingkan pasang listrik baru
Belum tentu, kalo misal punya uang kira2 50jt, buat pasang PLTS kira2 cuma setara pemakaian listrik 100-200rb sebulan Seandainya 50jt tadi di depositokan, maka bunga nya bisa buat bayar listrik bulanan ke PLN. Gratis tanpa resiko
Dari awal membangun rumah saya sudah mau pasang, ternyata harganya sangat WOWWW.... Sangat mahal. Endingnya saya urungkan. Kalau harga material panel Surya dll murah akan sangat bermanfaat untuk negara. Karena rakyat banyak yg mau membuat. Listrik dari PLN tetap diperlukan untuk keperluan lain. Selain sebagian kecil tetap dipakai rakyat. Hambatan karena mahal sebenarnya sangat konyol bagi pemerintah kalau melihat potensi dan peluangnya.
Justru itu dia mslh nya... klo semua org pke solar panel, PLN bisa bangkrut. Skrg aja masih bnyak org yg curi listrik, apalagi pke solar panel, bakal makin bnyak org yg gakan bayar iuran lagi ke PLN. Hapus dulu monopoli perdagangan listrik. dijamin Solar panel akan murah.. dan lebih bermanfaat utk negara dibanding dgn harus suntik budget terus ke PLN.
tetangga ane ada yg pasang,, yg lain pada ingin masang juga setelah tahu harganya langsung pada mundur :v,, emang harusnya Panel surya ini jadi prioritas penelitian indonesia,,, karna klw bisa menekan biaya pemasangan bakal banyak yg pakek
Sekarang semakin banyak rumah yang menggunakan panel surya di atap (PLTS atap). Rumah yang memiliki panel surya dapat menghasilkan listrik untuk kebutuhan sendiri, dan kelebihan energinya bisa diekspor ke PLN dengan menggunakan meteran EXIM. Net Metering atau meteran EXIM adalah sebuah mekanisme layanan, dimana listrik yang dihasilkan oleh sistem panel surya atap dapat diekspor ke jaringan distribusi PLN, dan bisa digunakan kembali untuk konsumsi rumah tangga tersebut. PLN memasang kWh meter khusus yang disebut kWh ekspor-impor atau meteran EXIM pada sistem PLTS atap. Meteran EXIM berfungsi untuk mencatat berapa besar kapasitas daya yang diekspor pemilik rumah kepada PLN dan berapa besar kapasitas daya yang dikonsumsi oleh pemilik rumah dari PLN. Selisih kelebihan listrik panel surya dan daya konsumsi akan dicatat dan dihitung PLN. *Yang berminat bisa lansung ke kantor PLN terdekat.*
Alangkah baiknya Pemerintah makin Gencar memperkenalkan teknologi Surya ini ke Masyarakat, paling tidak biar Orang Menengah-Atas dulu yg mencobanya. Btw sampai hari ini sy tdk pernah mendengar informasi tentang Energi Surya ini, berapa biayanya, pasangnya dimana, apa plus-minusnya.
Kalau bisa dibikin lebih murah pasti laris manis nih soalnya barang" Ini masih di import makanya jg sangat mahal coba 100% dibikin di Indonesia pasti bisa lbh murah
Teknologi PLTS msh banyak kelemahan, dan tdk ekonomis. Meski energy matahari nya gratis, tapi harga perangkatnya jauh lbh mahal dibanding bahan bakar fosil
gratis dari tuhan, tapi produksi panel dan batere tetap ngegali tambang ngerusak alam...tidak ada yg namanya FREE ENERGY...harus ada perpindahan dan hanya perubahan yg abadi
@@Aisi555 makanya perlu political will dari pemerintah untuk mensubsidi baterai dan solar panelnya karena nikel dan cobalt indonesia memiliki sumber daya yg banyak
Sekarang semakin banyak rumah yang menggunakan panel surya di atap (PLTS atap). Rumah yang memiliki panel surya dapat menghasilkan listrik untuk kebutuhan sendiri, dan kelebihan energinya bisa diekspor ke PLN dengan menggunakan meteran EXIM. Net Metering atau meteran EXIM adalah sebuah mekanisme layanan, dimana listrik yang dihasilkan oleh sistem panel surya atap dapat diekspor ke jaringan distribusi PLN, dan bisa digunakan kembali untuk konsumsi rumah tangga tersebut. PLN memasang kWh meter khusus yang disebut kWh ekspor-impor atau meteran EXIM pada sistem PLTS atap. Meteran EXIM berfungsi untuk mencatat berapa besar kapasitas daya yang diekspor pemilik rumah kepada PLN dan berapa besar kapasitas daya yang dikonsumsi oleh pemilik rumah dari PLN. Selisih kelebihan listrik panel surya dan daya konsumsi akan dicatat dan dihitung PLN. *Yang berminat bisa lansung ke kantor PLN terdekat pengajuan permintaan ganti meteran dengan Meteran EXIM*
bagus jangan pasang. apa gak gila impor lagi dengan harga tinggi yang tidak tau kualitas berapa lama bisa tahan. Irit listrik bisa menjadi masalah PT PLN
Saya menguasai semua ilmu pemasangan dan komponen2 nya, sejak dulu tahun 2012 saya sudah kepikiran untuk memasang di rumah sendiri, tapi dengan harga keseluruhan komponen item nya yg tegolong harga nya gila saya undur hingga ke hari ini saya yg di sebut masyarakat menengah ke bawah tidak kunjung sanggup!
@@masbr0926 Oh iya kalau mas nya punya modal untuk beli komponen bisa di pasang 1 rumah, saya bisa jadi teknisi pemasangan, khusus untuk pulau jawa ya, nanti saya kordinasi sama perusahaan saya, teknisi saya sendiri.
@@Ian-projects trus perbandingan biaya listrik nya terasa gk bro, sebelum pasang panel surya sama masang ?? Klu iya Emang brp perbandingan bayar PLN nya bro
Hanya utk orang2 berduit. Terlalu mahal bagi kami yg tdk punya uang. Rumah kecil aja Rp 20 jt, paling baterainya tahan cuma 2 tahun, padahal jika pakai listrik PLN Rp 20 jt itu sdh bs utk 4 sampai 5 tahun biaya pemakaian PLN.
Sekarang sudah ada Cryogenic Energy Storage. Penyimpanan energi dari udara yang dicairkan (nitrogen cair). Harga dan pengaplikasian lebih realistis dan jangka panjang. sekarang perusahaan yang pakai teknologi ini baru HighView Power. Setengah harga dari baterai konvensional, dan lebih scalable (bisa nambahin kapasitas dengan nambahin tabung buat nitrogen cairnya, tanpa harus nambang rare earth). Ayo net zero emission sebelum 2050! gw dukung kalo bisa sebelum 2030
Gerakan pengurangan Gas Emisi Karbon. Tips Buat pemula yang mau Niat buat Sollar Panel. Awal2 Buat Backup mati Listrik dulu saja,Bisa hidupin Lampu,Kipas dah cukup,nanti kalau ada uang lebih bisa Upgrade keOff Gride,hidupkan Lampu sama peralatan Electronik yg Ringan,sudah mampu lagi bisa Upgarde lagi sampai bisa bebas dr PLN. Intinya cara pemakain yang wajar pasti tidak banyak pemakaian KWh nya. Dan Sollar Panel itu mahal ketika 1. Tidak Mengerti Dasar Listrik (Electro) kalau mengerti pasti agak murah soalnya bisa diRakit atau perawatan sendri 2. Cara membeli dengan partai kecil,gak usah langsung bisa satu rumah full. 3. ORANG PEMALAS😅😅🤭😁😁🤣🤣🤣 Sudah enak dengan KENYAMANAN PLN tapi Giliran Mati Listrik Mbabi Buta Salahin PLN😂😂😂😂
Saya sdh pasang awalnya lampu emergency, lampu led pakai aki motor untuk semua ruangan, sekarang sdh plts 5000wh.. bila mati lampu, kita tetap nyala, bila gas langka pakai kompor induksi, hobi plts lebih berguna drpr hobi modif motor mobil, 😁
Jangan mau pasang ...maaf sy org teknjk...percuma pasang itu ..buang2 duit bikin pusing tar perawatannya.. kalo yg gk faham elektronjka ...kalo kalian merasa lord sih ya monggo 😂😂😂😂
@Kos Putri Griya Afika Anda pemilik kos2an yaaa ??? Menurut saya investasi SOLAR PANEL jor2an akan merugikan anda. Investasi tidak akan SEPADAN dengan HASILnya. Kunci UTAMA sukses adalah selalu BERPIKIR KREATIF. Kunci KEDUA, jika anda masih menggunakan PERANGKAT LISTRIK 220v, lupakanlah !!! Tidak ada alternatif buat anda. Itu jawaban paling JUJUR dari saya. Kunci KETIGA, adalah kunci kedua... Ini penegasan, jika ingin sukses, berpikir untuk mencari alternatif ke perangkat 12v DC atau bahkan ke 5v DC. Perbudakan atau penjajahan sudah ber-EVOLUSI dgn SEMPURNA dari model OKUPASI langsung ke model "sistemik", yg semua SERBA SISTEM, termasuk sistem 220volt. Semua perangkat modern "didisain" untuk "menjajah" manusia didunia ini secara sistemik. MINDSET, perlu diubah, alternatif perlu dicari. Jika pemikiran anda belum bisa menerima kenyataan, maka lupakanlah !!! MASALAH UTAMA dari solar sistem adalah climate change dan usia serta mahalnya battery. Perubahan cuaca sudah tidak bisa di-PREDIKSI, waktu panas dan durasinya SANGAT TIDAK PASTI !!! Super mahalnya battery, dan usianya yg relatif PENDEK, merupakan persoalan BESAR bagi penggunanya. Perilaku CERDAS, adalah memadukan banyak alternatif sumber listrik. Akan tetapi KUNCI nya CUMA SATU: yaitu beralih dari sistem serta perangkat 220v AC ke 12v DC atau bahkan 5v DC. 110/220v adalah produk keserakahan perilaku manusia, dan kontrol "sang pemilik" terhadap kehidupan anda.... he he he.
@@gfhrb39qq kayak konfrontasi Edison dan Tesla. Ac vs Dc. sudah coba distribusikan 12vdc keseluruh rumah buat penerangan emergenci terjadi penurunan tegangan yg signifikan (pakai kabel 3,5mm). akhirnya balik lagi pake inverter low frekwensi 12vdc - 220vac dan ats.
@Black Rabbit gw pasang 600wp dari tahun 2015 sampe sekarang perawatannya cuma periksa air aki 2 bulan sekali. dipakai waktu malam dari jam 18:30 - 05:30 cuma untuk penerangan dan modem (alat elektronik kulkas tv mesin cuci dll tetap pake pln) inverter LF, ATS, timer, LVD rakit sendiri. selama 7 tahun ini baru 1x ganti aki, itupun karena pake aki bekas ( lumayan aki bekas gw jual lebih mahal dari waktu beli ). listrik rumah 1300w, pembayaran / bln 175rb. 😂😂😂😂
Seharusnya PLN jangan menghalangi perkembangan PLTS dgn mengharuskan ongrid 10% daya terpasang. listrik yg dihasilkan oleh PLN sebagian besar menggunakan energi fosil yg memicu global warming. Mentri ESDM sdh berkomitmen mengurangi karbon emisi dan road map nya sdh jelas. Dampak karbon sdh cukup serius dirasakan. Naiknya muka air laut, gagal panen, pencemaran udara. Jika terjadi surplus listrik seharusnya PLN menyimpan kelebihan energj tersebut. Ada banyak tenologi yg dapat digunakan antara lain menggunakan sistem penyimpanan hidrogen. Disini PLN selaku badan usaha milik negara harus bertindak sebagai fasilisator penyimpanan ini. Bukankah PLN bisa membeli listrik dari kwh exim dgn harga murah, menjual dgn harga normal. Jangan bilang kwh meter nya tdk mendukung. Sekarang sdh jaman internet, kwh modem sdh tersedia. Jadi berapa yg dibeli bisa dicatat komputer. Masalahnya PLN mau bertransformasi teknologi atau tidak.
Saran saya hanya satu "Biarlah yang pasang panel surya cuma pemerintah saja, Seperti PLTA." Nanti masyarakat tinggal membayar biaya listrik saja. Toh kami masih kuat bayar listrik. Jikalau rakyat biasa pasang pun, banyak rugi nya di kita. Karena sinar matahari tidak menentu, apalagi pas musim hujan. Sedangkan kebutuhan listrik kami setiap hari butuh. Apakah harus kami menyewa pawang hujan agar lingkungan rumah kami senantiasa mendapatkan sinar matahari?
Teknologi Nuklir udah paling bener, selain efisien dan simpel, daya yang dihasilkan juga cukup besar bahkan sampai ratusan tahun lamanya tanpa ada biaya apapun
Keren sih solar panel kalo di indonesia,karuniai tuhan tidak merasakan musim salju, jadi sinar matahari hampir sepanjang tahun tapi sayang harganya mahal
dichina justru negara nya udah beralih ke plts ,,, byk ladang plts disana...bisa cek di youtube.. 1. karena negara bisa berhemat import BBM untuk untuk pembangkit listrik tenaga BBM, (diesel dll) 2. go green pastinya 3. kedepannya untuk biaya perawatan akan jauh lebiih murah dibandingkan (Pembangkit2 jenis lain) dicina bisa murah, dan mengaplikasikan plts karena mereka bisa membuat sendiri panel surya nya.. sedangkan kita masih harus import.. padahal, PLN kenapa ngga beralih dr dulu ke plts? bikin sendiri panel polycrytaline nya, l dibuat PLTS skala besar dan listriknya di distibusikan ke masyarakat.. sayangnya kalu urusan "energi" ini agak susah.... mafia energi itu berat kalo dilawan... selalu dipersulit... kalo ada hal baru selalu ditabrak2in pake peraturan...intinya diperSILIT...
kami sangat berminat dgn energi surya ini, kami mohon pemerintah coba inventaris komponen apa yg mahal, batrinya, atau inventernya sebaiknya pemerinta memproduksi komponen yg dianggap membuat mahalnya energi surya ini, jgn koar2 manfaat energi ini, kami sudah sangat paham tak perlu itu, cuma persoalanya biayanya komponennya itu kami tak mampu.
Iya biaya pemasangan mhl dlm jangka pjng sangatlah berguna mg pemerintah segera meluncurkan ini pelan2 tp pasti biar kt bebas dr belenggu2 impor dr neg Luar di neg barat sj yg kurang cahaya mthri rakyatnya pilih solar power ini utk menjg alam apalgi neg kt panas mthrinya tinggi tiap hr ada cahaya.
harusnya Indonesia produksi panel surya dlm negeri yg bagus dan murah untuk di beli rakyat , klo bisa di expor juga , panel Surya akan menjadi perubahan baru dlm mendapatkan listrik
Saya belajar sedikit mengenai material semikonduktor, listrik di kuliah fisika.. Saya rasa masyarakat harus di sadarkan lebih dahulu bahwa teknologi sel surya yang dijual di pasaran (polycrystaline) itu efisiensinya masih rendah dan sudah teknologi lama sekali.. Sekarang sudah jamannya perovskite, material nya lebih tipis dan efisiensi lebih baik,, segera diproduksi saja oleh ilmuwan BRIN. Masyarakat jangan disuruh beli produk yg sudah usang padahal ada yg lebih layak walau bukan langsung perovskite, cari yg efisiensi nya bagus
Saya belajar sedikit mengenai material semikonduktor, listrik di kuliah fisika.. Saya rasa masyarakat harus di sadarkan lebih dahulu bahwa teknologi sel surya yang dijual di pasaran (polycrystaline) itu efisiensinya masih rendah dan sudah teknologi lama sekali.. Sekarang sudah jamannya perovskite, material nya lebih tipis dan efisiensi lebih baik,, segera diproduksi saja oleh ilmuwan BRIN. Masyarakat jangan disuruh beli produk yg sudah usang padahal ada yg lebih layak walau bukan langsung perovskite, cari yg efisiensi nya bagus
PLTN adalah solusi terbagus
@@rzqmlna124 pltn ada resiko radiasi ga?
@@fikria1514 pasti ada radiasi..pembangunan hrs sama yg ahli kyk dr jepang..lokasi jg hrs terisolasi dr penduduk..masa dpn energi itu akan mahal..sumber alam terus berkurang.
Harga lebih murah dr polycryctaline g mas?
Masya Allah..Indonesia dianugrahi matahari yg bersinar sepanjang tahun..👍🏻
Dalam penggunaannya PLTS Bisa diinves secara bertahap untuk mengatur pembiyaan misalnya dgn mengkover hanya 30 % kebutuhan lampu penerangan rumah, lainya di ambil dari listrik PLN
Semoga Pemerintah bisa mensupport peneliti2 Indonesia utk menciptakan teknologi panel surya lebih murah..
Takutnya kayak IDI lagi bangke…
Mana mau pemarintah rugi kalau semua pakai plts
Ya gak bakal lah,nanti pemasukannya bisa berkurang wkwk.
wong orang dalam pemerintahnya aja pemilik pembangkit batu bara, mana mau lah wkwkwk... rugi bandar.
Do'a kan saja kita dapat pemerintah yg peduli Lingkungannya seoerti "Kang Dedi"
saya mendukung, apalagi kalo dapat subsidi dalam penyediaan panel surya dan pendukungnya
boro² subdidi, sekarang malah dipersulit untuk aturan penggunaan PLTS
njir minta gratis... mimpi...
Ngemis subsidi, giliran negara berutang ngomel2 sendiri 😂
Subsidi aj klo bisa mau di hapuskan.
@@bayuprastyo3902 betul malah di persulit.kabarya pemakai plts harus ada ijin dari pemerintah
Seharusnya PLN menjadi konsultan dan pemasok alat2nya. Sehingga mengurangi beban PLN dan menjadi bisnis baru buat PLN
Ya, betul. Membangun PLTS itu mahal. Harga panel memang sudah lebih terjangkau dibanding beberapa tahun yl, tapi tetap saja masih kemahalan buat sebagian besar masyarakat, terutama yg di pelosok. Harga baterai juga masih belum bersahabat sampai sekarang. Buktinya, di pedesaan dan di pelosok banyak pengguna PLTS yg memaksakan diri pakai aki otomotif yg efisiensinya rendah utk PLTS, semata2 krn hanya itu yg paling murah.
Listrik tenaga surya melibatkan panel surya, baterai, pengelola baterai dan inverter.
Harga baterai menjadi bagian terbesar dr investasi keseluruhan. Padahal masa pakai baterai terbatas.
Gambaran masa pakai baterai PLTS bisa kita analogikan dg masa pakai baterai HP. Kalau suatu HP rutin dipakai sampai muatan baterai tinggal 40% lalu dicas sampai 100% dan dipakai lagi dst, berapa tahunkah baterai HP itu bisa bertahan? Itu gambaran masa pakai baterai PLTS.
Penyisaan 40% adalah kiat utk memperpanjang masa pakai baterai. Kalau sering dikosongkan terlalu dalam, masa pakai baterai jadi pendek.
Andai PLTS dikhususkan utk lampu penerangan rumah. Misalnya satu rumah butuh penerangan rata2 100W mulai jam 17.00 sampai jam 06.00 (13jam sehari). Sehari akan habis 1300 watt jam (1300Wh). Kalau pakai baterai 12V, 1300Wh akan setara dg 108⅓Ah. Kiat memperpanjang masa pakai baterai dg pola 100%-40%=60%. Berarti kapasitas baterai minimal (60%+40%)/60%×108⅓ =180,56Ah ≈200Ah. Berapa harga baterai 12V 200Ah? Untuk dipakai berapa tahun?
Itu gambaran kasar biaya operasional (termasuk penyusutan) PLTS. Itu cuma utk penerangan rumah.
Ada battery khusus untuk PLTS sama dengan battery untuk menara BTS .. Vrla.
Tapi saya setuju... Biaya PLTS sangat mahal dan tidak ekonomis/praktis.
Inverter dan panel surya+battery ada usia pakainya.
@@androidtivi9802 usia pakai 20 tahun. Paling murah memang energi fosil
maaf otak sy ngebug pak🙈
@@egi_ramdani mayoritas orang Indonesia literasi nya rendah. Makanya kl baca kalimat panjang dan berbelit gk masuk ke otak sama kayak saya 😄
Mantap👍👍analisa anda bos, solusinya, muda mudahan diciptakan batre yg tahan lama nnn murah,,, 😀 😀
Semoga pemerintah bisa mensubsidi semua bahan bahan PLTS ini, kan lumayan bisa mensejahterakan masyarakat, masyarakat bisa pakai kompor listrik, bisa juga kedepannya pakai motor listrik, jadi bisa hemat BBM dan listrik PLN,
Daripada mobil listrik, mestinya Pemerintah lebih mendukung kemajuan dan pembiayaan untuk rakyat yg menggunakan PLTS terutama yang di daerah daerah non Jawa-Bali
ga laku PLN yg sering mati lampu itu, udah ga boleh ada swasta kinerjanya jelek mahal pula
panel surya mahal dan tidak di dukung, emang terbaik wakanda land
PLTS itu untuk Indonesia efisiensi nya kurang maksimal, karena Indonesia lebih cenderung berawan, jd sianr matahari tidak maksimal. Dan menghabiskan lahan yang besar.
Indonesia cocoknya PLTA dan geothermal, panel surya untuk supporting saja. Tapi sumber2 besar ya harus dari dua itu, plta dan geothermal. Selain batubara yang masih ekonomis buat negara miskin macem Indonesia.
@@ntznbgzt Justru PLTA dan Geothermal tidak bisa disembarang tempat, untuk PLTA harus bangun waduk, dan karena itu artinya menenggelamkan perkampungan banyak maka ganti ruginya besar dan rawan penolakan bahkan konflik dengan warga, Geothermal hanya pada lokasi gunung api aktif namun stabil alias tidak ada resiko erupsi. jadi sangat sulit untuk membangun kedua pembangkit ini.
Teknologi PLTS sudah berkembang dan sudah mampu menggunakan Matahari dalam kondisi berawan, asalkan jangan gunakan Panel Surya jadul. Karena di pasaran banyak panel surya yang murah karena teknologinya sudah usang, sedangkan yang menggunakan teknologi terbaru sudah muncul dengan efisiensi 2-3x lipat dari teknologi sebelumnya.
menurut saya harus beriringan ya, karena Pembangkit Listrik sebelumnya tidak bisa "dibangkaikan" begitu saja.., sehingga jika nanti beralih ke teknologi kendaraan listrik, kondisi listrik akan bermanfaat dan tidak akan oversupply disaat masyarakat turut serta menyediakan PLTS sebagai transformasi ke EBT
Klo korupsi dan mafia baru pasti di dukung bahkan dipelihara untuk dibudidayakan...
Seharusnya pemerintah bisa mensubsidi untuk pemasangan panel surya, karena letak geografis yg sangat mendukung (berada di garis khatulistiwa) yg mana mendapat sinar matahari yg bagus.
Dan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil
"PLN bisa rugi"
Fosil?
@@HirRoable solar itu yg dimaksud
@@22poskarbetul... PLN kondisi sekarang aja bilangnya rugi terus padahal monopoli.. Mana mau PLTS di permudah pemerintah.. Bisa-bisa gaji direksi dan karyawan nya malah di pangkas 🤭🤭🤭
@@mumuhmunanjar116 PLN rugi itu karena mereka beli listrik dr pembangkit, dimana pembangkitnya pakai batubara/beli batubara disaat harga batubara naik tinggi. Lucunya lagi PLN bayar dalam dolar. Karena pembangkit tersebut beroperasi menggunakan basis hitungan dolar. Artinya PLN rugi harga HPP juga rugi kurs, ketika kurs rupiah jelek PLN bayar lebih mahal. ITU kenapa PLN merugi.
Disaat yang sama masy Indonesia miskin2 ngga sanggup bayar listrik mahal, naik dikit sewot.
Ujungnya permainan permainan subsidi dilancarkan, beberapa oknum memanfaatkan selisih tersebut memanfaatkan gelontoran subsidi.
Karena korupsi subsidi paling gampang. Persis kasus yang terjadi di subsidi bensin.
Tapi disaat yang sama negara mendapat pemasukan dari ekspor batubara jauh berkalilipat dari rugi pln tersebut.
Begitu abang.
Teknologi ramah lingkungan, itu pasti. Namun kendala utama adalah investasi awal yang mahal untuk infrastruktur, selebihnya low maintenance cost. Dibutuhkan ruang lebih untuk penempatan cell Surya
Atau kalo ada yang bangun rumah suruh sekalian dipikirin atapnya biar bisa muat banyak, hehe.
Mungkin hrs nya solar cell dipasarkan scr agresif ke segmen kelas atas dulu
Ada beberapa kelebihan PLTS atap,misal terjadi bencana yg mnyebabkan rusaknya jaringan listrik utama yg perlu perbaikan dalam waktu yg lama,yg pakai plts atap mungkin masih bisa pakai listrik minimal untuk penerangan.karena sistem terpisah di masing2 rumah andai ada kerusakan mungkin tidak bersamaan.
bukannya kalau PLN mati solar sistem juga mati? atau ini bukan ngomongin on grid?
Paling ngomomgin off grid
Wow
Menurut saya masih lebih baik beli genset klo mmg kejadian spt itu.
Genset penggunaan ketika darurat tsb bisa lebih lama karena sifatnya konversi dari bensin ke listrik. Sedangkan PLTS hanya dari baterai saja. Klo siang hari masih Ok tp klo malam hari? Apakah bisa 1 siang nabung untuk konsumsi 1 malam dengan pemakaian normal?
@@adinugroho3977 bisa
PLTS sangat dirasakan untuk masyarakat daerah 3T. Selama seminggu bercengkrama dengan kehangatan warga Manggur, Maluku, dibalik kehangatan yang aya rasakan, cukup miris saat malam hari beberapa warga yang masih belum merasakan akses energi listrik di rumah". Mendengar dari cerita langsung papa piara saya di Manggur bahwa sanya butuh sekitar 70rb perharinya untuk menghidupkan 5 buah lampu selama 12 jam dari 6 malam hingga 6pagi.
Saya rasa PLTS sebagai salah satu pembangkit energi yang selain bersih juga bisa menjadi pilihan pembangkit yg murah, dibanding memakai jalur kabel bawah laut yang mungkin costnya lebih mahal, semoga bisa menjadi pertimbangan untuk pemilihan PLTS sebagai EBT didaerah 3T
Sayang nya mahal,,
Untuk plts yg setara dng listrik daya 900
Ngabisin duit 10 jt lebih utk keseluruhan
@@priajisusanto1823 iya salah satu challenge nya itu pak untuk material cost untuk PLTS masih cukup mahal, apalagi dengan sistem yang standalone penambahan baterai, tapi kembali lagi apabila di daerah 3T apalagi pulau yang jauh dari pembangkit dan KK yang cukup sedikit menjadi perhitugnan balik modal juga. Mungkin EBT bisa jadi salah satu solusinya
Sudah ada programnya dari pemerintah untuk ebt di daerah terpencil yang belum terjangkau PLN, saya sempat monitoring ke pulau mandioli dan kasiruta di kabupaten halmahera selatan tapi sayangnya di beberapa desa panelnya sudah rusak sehingga cuma nyala beberapa jam bahkan ada yg tidak nyala listriknya, sementara belum bisa diperbaiki karena teknisinya dari perusahaan yang berkontrak dengan kementerian esdm pusat
@@anggitgothrough9323 Iya Pak dari KESDM sudah melakukan program untuk ke plosok", terutama terdapat kegiatan Gerilya serta Patriot energi yang terfokuskan kendaerah 3T, semoga kedepannya permasalahan cost lebih murah dan maintenance agar pembangkit ebt bisa sustainable kedepannya. Terutama kepada penyuluhan warga juga yg terpenting, agar nantinya bisa menjaga dan merawat pembangkit EBT yg ada di daerahnya masing-masing
mantap mas iqbal
Saya ada panel surya dirumah tapi jujur ngak bakal rekomendasi buat orang² krn awal saya pasang emang buat riset. modal pasang saya juga gede bgt dan belum sepadan sama hasilnya.
Bener bro kalo cuma buat ngecas hp sama ngidupin lampu led aja bisa, tapi buat kulkas, ac, pompa, rice cooker, dll mustahil.
@@hern2453 balik ke masalah urgensi plts juga sih...
Kalo urgensi plts sebagai alternatif pengganti PLN sama sekali, ya gak bakal bisa... Bahkan di desa yang belum tersambung listrik, mereka lebih milih hidropower atau beli genset sekalian dari pada plts.
Sedangkan kalo urgensinya untuk meringankan biaya listrik bulanan ya... Sejauh ini orang2 yang instal plts hanya untuk meringankan biaya bulanan, bukan melepas ketergantungan dari pln sama sekali.
Buat saya sendiri, masang plts disaat iuran listrik saya masih kisaran ratus ribuan, gak worth it buat di instal.
Butuh 7-8 tahun balik modal dalam instalasi plts.
Kalo panelnya udah rusak sebelum balik modal tersebut, amsyong udah.
@@hern2453 sebenernya sih bisa nyalain ac, kulkas dan lain lain cuman biaya instalasi sama part yg harganya belum sepadan sama sekali
@@iksanevil ya makanya bro maksud gw mustahil di harga😆
Utk yg 3000w aja total biaya 60 juta an. Tapi lagi itu 3000w kuota daya loh bukan maksimal beban kyk listrik pln.
Panel surya buat saya memang cocok untuk DARURAT saja...pln mati, bbm habis dll..
Yang ada di pikiranku, kalau masyarakat pakai panel surya, maka akan
1. Dikenakan Pajak.
2. Beberapa sektor yang diSubsidi dihapuskan.
Intinya pemasukan pemerintah tidak terganggu.
Memang betul, negeri ini penghasilan utamanya dari pajak.
Apapun itu, maka balik lagi ke pemerintah dengan pendapatan dari pajak.
Di semua negeri juga begitu.
@@abubakr535
Tapi perlu ditekankan "Penghasilan Utama".
Tidak semua negara penghasilan utamanya pajak.
Contoh :
Arab Saudi penghasilan utama dari hasil tambang minyak dan pendapatan devisa dari kuota haji.
Brunai juga dari tambang minyak.
Beberapa negara ada yang penghasilan utamanya dari sektor pertanian / peternakan seperti Selandia Baru.
Indonesia diwaktu yang lalu pernah menuju negara agraris, tapi setelah "era reformasi demokrasi", tatanan malah jadi tidak jelas mengarah kemana?
Setiap ganti presiden, maka ganti sistem birokrasi.
Ganti rezim, ganti tujuan.
Era agraris sudah berakhir dari negara yang tadinya subur & punya potensi besar menguasai bidang pertanian & pangan.
Dan sekarang pendapatan utama kembali lagi pada pajak!
@@armanusleftarm8800 beda lah saudi ama indonesia, saudi itu bukan negara kepulauan dan rakyatnga kompak ama sultannya dan disana otoriter banget.. di indonesia ya tau sendiri setelah reformasi rakyatnya lebih galak dari penguasanya dah gitu teriak otoriter pula duuuh
. 🤦♂️
@@abubakr535 namanya jga dari rakyat untuk rakyat. Jelas beda lah sama sistem kerajaan
Semoga kedepannya perbankkan bisa memfasilitasi perkreditan terkait pendanaan pemasangan panel listrik tenaga matahari ini. Hingga masyarakat bisa menikmati dengan mengkredit
mulai dari pejabat pemerintahan di wajibkan memakai panel surya.baru masyarakat luas.dari pada habis subsidi(minyak+gas) jangka pendek mending di alihkan ke panel surya
Indonesia memang butuh banyak orang2 yg seperti Surya Insomnia
saya tetap mendukung peralihan penggunaan energy ini..mngkin ada masalah diawal entah itu biaya pemasangan atau batrai, tapi kalau tdk dimulai kita tdk akan bisa berkembang, energy fosil punya limit , mau tak mau kita harus mulai berfikir kearah energy surya yg melimpah di negri kita yg tropis dan ini adalah suatu keuntungan tersendiri yg tdk dimiliki bangsa lain
plts tdk efektif saat langit berawan atau pada musim hujan.
Sekarang panel Surya masih dalam pengembangan karena masih jauh dari kata sempurna, dan harga nya juga sangat mahal, itulah hal yg harus dikembangkan agar bisa digunakan masyarakat luas
Kalau bahan bakar fossil punya limit maka panggil saja Jessnolimit
@@Lantanum057 😅🤣🤣
@@eduimaji setidaknya kita bisa menggunakannya disaat panas, sehingga tdk terlalu tergantung pada energi fosil
Semoga bisa disubsidi oleh negara agar biaya pemasangan nya lebih murah
Subsidi terus sana sini kapan mau bayar utang
Panel Surya harus di pasang di daerah terpencil..pemrintah harus meratakan agar warga terluar bisa menikmati terangnya malam
Kalau mau sukses kuncinya di pemerintah nanti dengan sendirinya rakyat akan memakai jalur itu:
1. Bea cukai impor khusus peralatan PLTS di subsidi untuk masuk indonesia.
2. Mengadakan sayembara untuk menciptakan baterai yang umurnya panjang dan harganya terjangkau atau Mencari solusi untuk meringankan harga EXIM meter karena harganya terlalu mahal sekitar 5 s.d. 10 jt an tergantung kapasitas.
4. Jika kita deposit KWH ke grid PLN kadaluarsanya jangan 1 bulan diperpanjang 1 tahun. Karena 1 tahun adalah durasi siklus musim. Karena pemakaian PLTS sangat berpengaruh dengan musim. Jadi untuk rumah tangga kecil investasinya tidak sia2.
Jadi kalau dirangkum, untuk sekarang ini di mata rakyat yang ingin investasi PLTS itu seperti di hukum, jika memiliki jaringan PLTS dan saya mengerti bahwa poin-poin diatas akan menurunkan target penjualan PLN jika hal itu terjadi. Dan mau tidak mau itu akan terjadi dikarenakan harga BBM yang naik, dan tarif PLN yang akan naik juga.
Aturan teknis tentang PLTS di lapangan tolong di awasin pihak independen dong, Jangan sampai kebijakan strategi nasional ini di salahgunakan oknum oknum yg tidak bertanggung jawab.
Setiap transisi memiliki tantangan tersendiri , saya bagian yg optimis 👍
Betul pak. Tidak ada transisi yang tidak memiliki resiko. Tinggal bagaimana kita menyikapinya👏
Saya mendukung orang kaya/mampu untuk memasang PLTS.
Hanya orang kaya/ mampu.
Ayo pemerintah sosialisasi kemasyarakat, 👍👍👍 energi hijau inii mantabb , bila perlu subsidi pemasangan nya
Kami di pedalaman kalimantan barat, contohnya dikampung saya sendiri, masih pakai pelita sampai saat ini, adapun yg pakai mesin don feng butuh biaya yg sangat besar/ 24 jam, kira biaya Rp.144.000,untuk pembelian solar sebagai bahan bakarnya.. ntah kapan pemerintah memperhatikan daerah kami😭
Tp ada sinyal ya buat liat youtube
Masyarakat maju terus pasang solar panel jika sudah ada aliran listrik PLN dirumahnya, jangan sekali-kali merubahnya tanpa ijin....buat jalur baru untuk kepentingan sendiri atau toko dan warungnya.... 👍👍👍
Biaya perawatan batterai dan inverter tergolong mahal
batterai 12v 200ah sekitar 4jtan dengan masa pakai 2tahun, maka biaya pengeluaran perbulan nya 4jt/26bulan= 153k/bulan per 1 batterai
PLTS di tempat krj Saya malah gagal Ada Panel Surya tapi bayar listrik masih 10 jt sebulan,,,omong kosong kan
Tiap muncul edisi iphone atau hape baru, bisa beli yang lebih mahal. Tapi buat energi terbarukan, hitung2 banget...
@@Bayuribut ini perhitungan pribadi sesuai ekonomi saya, engga semua orang ekonomi nya sebagus anda tiap kluar hp baru mampu beli
@@chairdiankusuma7126 4 juta dengan masa pakai 2 tahun itu murah. Biaya kuliah satu semester saja jarang yang lebih murah dari itu. Listrik bisa sama produktif hasilnya dengan pendidikan
Setahun udah aku PLTS, luar biasa cakep
Batre doang yg mahal bgt
saya sudah lama pakai PLTS, hanya 1 saran saya untuk pemerintah dan PLN, pengurusan KWH exim sangat ribet dan mahal, dan di daerah tabanan untuk pakai kwh exim harus minimal daya 7700w, sangat mahal dan beban besar, belum apa2 sudah sulit
Sepakat
Sengaja di persulit
Biasalah...ga mau kalah saing...
Nah ini harus di up
betul, pln takut rugi kalau masyarakat pake plts
Pemerintah perlu mendukung PLTS rumah tangga ini sebesar besarnya.untuk persiapan beralih pengunaan minyak bumi pada kendaraan bermotor ke energi listrik.kabarnya ada sel surya yang lebih efisian dari yang ada dipasarsn skrng .itu yang harus pemerintah rintis pengembangannya melalui BUMN..
Indonesia sdh seharusnya menerapkan energi surya scara masiv krna negeri tropis berlimpahnya sinar matahari.
Teknologi masih terlalu mahal sobt
energi surya masih di monopoli PLN dengan aturan
1. pemasangan panel surya "WAJIB" pake teknisi PLN
2. Jumlah Panel surya Harus sama atau di bawah "WATT" rumah... jadi = misal rumah lu cuma pasang pln dengan 900W... panel surya lu juga harus ngikut... dilarang lebih
3. kelebihan WATT dari Panel surya yg di terima PLN akan di bayar 60% dan bulan depan tidak ada... jadi = misal panel surya lu di rumah ngak kepake... watt listriknya akan masuk ke PLN dan pln cuma membayar
contoh = Di china Ada perusahaan listrik Swasta "Perusahaan dengan Omset 5 besar di dunia"... dengan keuntungan bisa sampai 380 milyar+ dolar per tahun...
contoh = Di indonesia ada perusahaan listrik milik PEMERINTAH "tapi di tahun 2021 punya utang RP 450triliun...
.
lu tau ngak sih china beli batubara dari indonesia tapi disana malah untung
tapi, di indonesia batubara gali sendiri tapi disini malah rugi... 🗿🗿🗿
@@muhammadnuradenan4532 hah siapa yg melunasi 4.000 TIRLIUN nya 😳😳😳
Kok cuman tinggal 450 TIRLIUN saja
@@muhammadnuradenan4532 saya seruju bgt nih bang. Xixixi
barang barang kayak gini harusnnya di bebaskan pajak, kalau perlu di subsidi...
Soal energi sebenarnya kita kaya panas matahari, kaya air, kaya angin. Tapi sayang SDM lelet !
Panas bumi, gelombang laut, banyak sumber energi di negara kita tapi......
SDM kita kagak lelet bos, cuma PEMERINTAH tidak memfasilitasi, contoh tadi disebut biaya pemasangan 60juta. itu buat masyarakat bukan uang kecil. apalagi kalau pinjam melalui Bank. bunganya aja 10%.
coba pemerintah memberikan dana yang besar ke ITB untuk membuat panel suara dengan bahan lokal. dan membeli hak paten, dan bila ada bahan yang harus impor, maka difasilitasi agar bisa 0%.
setelah itu dijual ke masyarakat melalui pabrik milik BUMN dengan subsidi. atau dijual kepada barik-pabrik yang lain agar bisa diproduksi masal, sehingga lebih banyak produksi maka lebih murah biayanya
Investasi energi alternatif itu emang mahal bahkan bagi negara eropa sekalipun.
Emang lebih murah bikin pltu atau pltg, bakar hidrokarbon lebih gampang daripada invest di energi alternatif.
Energi alternatif yang paling handal paling hidro power doang.
Ndak sah ngandalin orng lain.. Itu renewable memang bisa skala rumahan.. Tinggal eksekusi... Eh mahal
Sdm pinter om tp hukum g tegas buat koruptor makanya mudah tergiur dan jd g berkembang negara karena di rugikan
Mau tidak mau harus kita mengikuti perkembangan jaman. Awal memang susah, pada akhirnya juga kita butuh..
Selain harga, aturan undang undang juga hrs di ubah. Masyarakat mandiri memasang dengan biaya sendiri dan pemasangnya hrs PNY lisensi dari PLN, jika melewati prosedur yg di tentukan oleh undang maka pemasang PLTS mandiri bisa kena hukum. Blom lagi jika di sambungkan ke meteran PLN , Kelebihan daya akan masuk ke PLN dan tidak bisa di uangkan ,dan dlm tempo 3 bulan lebih bayar trus di bulan ke 4 akan hangus.
Saya baca di aturan undang undang. Jika ada yg keliru maka mohon maaf.
Alasan masyarakat blom byk mpasang Krn harga dan regulasi nya masih abu abu. Sehingga supplier alat bisa menurunkan harga jualnya dan masyarakat mudah serta terjangkau di kantong . Toh jika masyarakat mandiri listrik sendiri akan membantu negara dlm hal energi listrik.
Yang harus ijin PLN hanya yg hybrid bang.. kalo terpisah dari PLN gaperlu ijjn gapapa.. apalagi cuma skala kecil
Cocok ini buat para petani
Yang menerangi sawah nya gak asal" lan pasang listrik di tengah sawah nanti terjadi kecelakaan contoh kesetrum
Kenapa Gk dimulai dari pemerintah. Dari istana negara sampai gedung di kabupaten.
Sistem di istana dan biaya bedanya terlalu jauh karena sistem keamanan di istana 24 jam wilayahnya sangat luas apalagi bagi keamanan yang kemungkinan masih besar seperti konslet dan masalah lainnya bagi aktivitas presiden
Tapi kalo DPR MPR harusnya bisa sih
@@tonisebastian3310 jatohnya bakal 1 triliun tuh kalau di pasang di gedung dpr dan mpr 😶
wacananya di IKN baru nanti sebagian pakai PLTS
Kalo seharga mobil lcgc saya mau pasang juga
Belum lg konsumsi biaya perawatan baterai yg umurnya hanya terbatas, belum lg bentuk energi sinus yg di hasilkan tdk sebagus generator konvensional, belum lagi efisiensi penyerapan energi surya yg kurang efisien.
Saran saya bagi siapapun yg berkeinginan utk meng install paner surya, saya menyarankan utk mengkonversi energi surya tsb menjadi energi potensial gravitasi air. Idenya simpel, yaitu energi yg d hasilkan oleh panel surya kita gunakan utk memompa air ke dalam tandon air d atas tanah, nah ketika kita butuh energi listrik kita tinggal menggunakan air dlm tandon utk menggerakkan generator air. Ini adalah salah satu cara mensiasati penggunaan baterai yg cukup mahal dan terbatas usia. Dan ini juga utk menghasilkan energi gelombang sinus murni yg hanya bisa d hasilkan oleh generator konvensional. Kekuragannya, sistem ini akan membutuhkan tandon air yg cukup besar. Kelebihannya, selain mendapat energi listrik kita juga mendapat energi potensial gravitasi air. Perkara hitungan pasti kapasitas total, tentunya kembali kepada kebutuhan pokok rumah tsb. Dan yg perlu d ingat adalah, sistem panel surya hanya membantu mengurangi konsumsi listrik PLN. Krn bagaimanapun juga sejauh ini hanya PLN yg mampu memberikan daya listrik yg besar, spontan, stabil dan "murah"🤭
Satu lagi, jgn paralelkan sistem panel surya ini dg PLN, gunakan selektor switch, manfaatkan PLN sebagai back-up secondary power itu sangat bijak, dan juga prioritaskan PLTS hanyu utk mensupport power lemah sprt lampu kipas dll. Utk penggunaan power besar sprt rice cooker, mesin cuci, pompa air jet, ac tetap pakai PLN krn bentuk sinus dr PLN lebih bagus dr hasil konverter DC to AC dan juga daya reaktif dr kumparan yg sifatnya destruktif biar aja d kompensasi oleh PLN (rugi klw pk konverter, jd cpt rusak konverternya).
Terima kasih sarannya.
Disiasati seperti apapun tetap cost perawatan dan penggantian batrainya yang jadi momok menakutkan🤦🏻🤦🏻🤦🏻
@@aji-no-moto jangan pakai baterai, pakai tempat penampungan air. Jd sel surya menggerakkan pompa air mengisi tandon, air dr tandon utk menggerakkan generator air. Lebih efektif dan efisien juga akan meminimalisir self current heating dr panel surya itu sendiri.
Pake sistem on-grid aja
@@paulusstephanus5391 equipment'y apa saja bos? Mohon merek serta speknya🙏
Semoga terwujud..
Dan jgn lupa kendaraan eliktrik nya juga. biar gak pake BBM terus
Kuncinya adalah mandiri dalam pengadaan semua peralatan listrik tenaga Surya. Pemerintah merekrut tekhnisi Indonesia utk memproduksi semua komponen PLTS. Dengan demikian harga bisa ditekan.
Kalau semua mengandalkan import, ga bakal bisa.....
Kalo gak import gak cuan gan
Ya kalo semua pakai plts nanti pln ya bangkrut alias merugi dong
@@fauzanrizki4317 ngak pak, pln malah terbantu, nanti stock energi pln surplus, dan ngak usah import energi dari luar. Malah bisa export ke luar negeri.
Kalau udah bisa punya rumah sendiri pengen pasang juga untuk sumber energi baru,mudah"an suatu saat bisa kebeli rumah sendiri.
Kunci utamanya adalah PLN mesti punya pesaing, jangan kaya sekarang cuma main sendirian. Jadi mereka akan bisa "seenaknya" karena keenakan.
Coba kalo ada kompetitor dengan layanan lebih bagus, kualitas lebih baik, bahkan harga lebih murah, maka otomatis mereka (baca : PLN) juga mau ga mau akan berbenah, atau ditinggal.
Mau pasang panel surya aja mesti izin ke mereka dulu, apa urusannya coba. Belum lagi batere dan inverternya juga masih mahal. Anehnya, udah main sendirian koq masih aja rugi 🤣
emng psg PLTS msti izin PLN ya? kawan sy psg plts dan bli btre gk izin koq, token listriknya bsa hemat dr 200rbuan skrg cm isi 50rbuan doank
Perusahaan lilin negara 😅
Apa lagi Pertamina ya kalau ada saingan bisa lebih murah tu
Yang perlu izin adalah jika sistem On Grid dan menggunakan meteran ekspor kelebihan listrik. Kalau PLTS mandiri yang off grid atau on grid tanpa meter ekspor mah ga usah izin.
@@ravenjoy8084 d indo ada shell lho? apakh hrganya lbh murah? mlh lbh mahal bro... sklh yg bner dlu jgn bolos bae...
Inovasi panel tipis yg bisa di gulung bagus tuh buat anggaran setup..
Coba aja pake sistem bank kredit kerja sama dengan perusahaan produksi. Di tambah subsidi pemerintah.. jd iuran PLN lari ke kredit. Tercipta deh energi bersih terbarukan
Ya tapi ini merugikan beberapa oknum pemerintah.. jd ide di atas yg gampang gk bakal terealisasi..
Sangat Menolong ini, Pemerintah bisa memaksimalkan. Agar biaya bisa ditekan. Kemahalan ya rak yat mumet.
Panel Surya emang mahal bro.
Semoga Presiden Yg akan Kedepan akan Lebih Memperhatikan dan mempermudah Pemasangan PLTS bagi rakyat.
selama harga batrenya belum murah mending pake PLN
Pake PLTS bisa gak pake baterai kok
@@agateslate7939 klo mlm bgmn
@@agateslate7939 terus nyimpen dayanya dimana bwang🤣
Pake PLTS on grid
Tapi banyak juga kelemahannya
Saatnya masyarakat jangan tergantung dgn pln
wah tahun 2016 udah main PLTS gw pakai software PV syst untuk shading posisi panel suryanya harus koordinasi sama bmkg untuk data cuaca juga😁😁
Bayar brp ke mereka bang
@@admin-qh8yt lupa brpnya bayarnya cuma ambil data 1 tahun sebelumnya sih jadi ga mahal
@@anderafrezz1513 ooo gtu , ic ic siap bang
Di Australia, informasi yg saya dpt walau tdk banyak, untuk masyarakat yg melakukan pemasangan PLTS akan mendptkan subsidi dari pemerintah.
Aku cinta Indonesia ❤️
Mimpi mu ketinggian bang terhadap negeri wakanda forever ini
@@sitoxic666 daripada pesimis kaya loe.
Aku cinta kamuuuu
Pemerintah kudu mendorong kemandirian masyarakat dlm energi, plts...biarkanlah, tak hrs di persulit dg aturan2 yg kontra produktif.
kalau untuk yg mau pasang listrik baru sih mending langsung pasang PLTS aja, pasang listrik baru kan juga mahal.... kalau dihitung2 BEP nya lebih cepat kalau pasangnya dibandingkan pasang listrik baru
@Zero Bytes lifetime baterai +- 10 tahun, 10 tahun itu penurunan ya, jadi masih bisa dipakai cuma kapasitasnya menurun
Ya saya setuju itu..👍
Belum tentu, kalo misal punya uang kira2 50jt, buat pasang PLTS kira2 cuma setara pemakaian listrik 100-200rb sebulan
Seandainya 50jt tadi di depositokan, maka bunga nya bisa buat bayar listrik bulanan ke PLN. Gratis tanpa resiko
Saya sangat minat,saat ekonomi lg susah gini, mudah²an dikasih rezeqi
Sya sebagai teknisi PLTS khususnya inverter sangat mendukung adanya PLTS Atap
Sudah belajar main plts kecil kecilan , buat persiapan keadaan emergency
Dari awal membangun rumah saya sudah mau pasang, ternyata harganya sangat WOWWW.... Sangat mahal. Endingnya saya urungkan.
Kalau harga material panel Surya dll murah akan sangat bermanfaat untuk negara. Karena rakyat banyak yg mau membuat.
Listrik dari PLN tetap diperlukan untuk keperluan lain. Selain sebagian kecil tetap dipakai rakyat.
Hambatan karena mahal sebenarnya sangat konyol bagi pemerintah kalau melihat potensi dan peluangnya.
Justru itu dia mslh nya... klo semua org pke solar panel, PLN bisa bangkrut.
Skrg aja masih bnyak org yg curi listrik, apalagi pke solar panel, bakal makin bnyak org yg gakan bayar iuran lagi ke PLN.
Hapus dulu monopoli perdagangan listrik. dijamin Solar panel akan murah.. dan lebih bermanfaat utk negara dibanding dgn harus suntik budget terus ke PLN.
tetangga ane ada yg pasang,, yg lain pada ingin masang juga setelah tahu harganya langsung pada mundur :v,, emang harusnya Panel surya ini jadi prioritas penelitian indonesia,,, karna klw bisa menekan biaya pemasangan bakal banyak yg pakek
@@kudajingkrak4919 kalo curi listrik kan ngambil listrik dari PLN. Ini produksi sendiri.
@@gakebagiannama4401 iya.. pencurian listrik itu kan brati PLN ga dapet duit. apalagi klo orang bisa produksi sendiri.
Sekarang semakin banyak rumah yang menggunakan panel surya di atap (PLTS atap). Rumah yang memiliki panel surya dapat menghasilkan listrik untuk kebutuhan sendiri, dan kelebihan energinya bisa diekspor ke PLN dengan menggunakan meteran EXIM.
Net Metering atau meteran EXIM adalah sebuah mekanisme layanan, dimana listrik yang dihasilkan oleh sistem panel surya atap dapat diekspor ke jaringan distribusi PLN, dan bisa digunakan kembali untuk konsumsi rumah tangga tersebut.
PLN memasang kWh meter khusus yang disebut kWh ekspor-impor atau meteran EXIM pada sistem PLTS atap. Meteran EXIM berfungsi untuk mencatat berapa besar kapasitas daya yang diekspor pemilik rumah kepada PLN dan berapa besar kapasitas daya yang dikonsumsi oleh pemilik rumah dari PLN. Selisih kelebihan listrik panel surya dan daya konsumsi akan dicatat dan dihitung PLN.
*Yang berminat bisa lansung ke kantor PLN terdekat.*
Bukan hanya mahal biaya pemasangan, tapi dukungan dari Pemerintah hanya setengah2, PLN gak mau rugi. Regulasi dibuat sulit.
Alangkah baiknya Pemerintah makin Gencar memperkenalkan teknologi Surya ini ke Masyarakat, paling tidak biar Orang Menengah-Atas dulu yg mencobanya.
Btw sampai hari ini sy tdk pernah mendengar informasi tentang Energi Surya ini, berapa biayanya, pasangnya dimana, apa plus-minusnya.
Pemasangan panel Surya itu mahal pak, tergantung dayanya. Minimal siap dana 50 jt buat daya kurang dari 900 Watt...
@@sutopo5872 ga sampe 50jt kok. Paling 10jtan kalo pasang 1000watt. Buka aja chanel youtube udah banyak tentang biaya pasang panel surya rumahan.
@@ridonikusuma6632 mas dapat hitungan dari mana?, 10 juta itu dapat aki/baterainya aja ngak dapat
@@sutopo5872 ok anggap aja 900w, bisa dipakai berapa jam pak??
@@budiharta3147 tergantung aki/baterainya, intensitas sinar matahari juga berpengaruh
Kalau bisa dibikin lebih murah pasti laris manis nih soalnya barang" Ini masih di import makanya jg sangat mahal coba 100% dibikin di Indonesia pasti bisa lbh murah
PLTS adalah energi gratis dari tuhan yg sangat mudah mengambilnya, asal ada kemauan pemerintah memanfaatkannya untuk kepentingan rakyatnya
Teknologi PLTS msh banyak kelemahan, dan tdk ekonomis. Meski energy matahari nya gratis, tapi harga perangkatnya jauh lbh mahal dibanding bahan bakar fosil
@@Paidjo-1000 rakit sendiri
gratis dari tuhan, tapi produksi panel dan batere tetap ngegali tambang ngerusak alam...tidak ada yg namanya FREE ENERGY...harus ada perpindahan dan hanya perubahan yg abadi
@@Aisi555 makanya perlu political will dari pemerintah untuk mensubsidi baterai dan solar panelnya karena nikel dan cobalt indonesia memiliki sumber daya yg banyak
Sekarang semakin banyak rumah yang menggunakan panel surya di atap (PLTS atap). Rumah yang memiliki panel surya dapat menghasilkan listrik untuk kebutuhan sendiri, dan kelebihan energinya bisa diekspor ke PLN dengan menggunakan meteran EXIM.
Net Metering atau meteran EXIM adalah sebuah mekanisme layanan, dimana listrik yang dihasilkan oleh sistem panel surya atap dapat diekspor ke jaringan distribusi PLN, dan bisa digunakan kembali untuk konsumsi rumah tangga tersebut.
PLN memasang kWh meter khusus yang disebut kWh ekspor-impor atau meteran EXIM pada sistem PLTS atap. Meteran EXIM berfungsi untuk mencatat berapa besar kapasitas daya yang diekspor pemilik rumah kepada PLN dan berapa besar kapasitas daya yang dikonsumsi oleh pemilik rumah dari PLN. Selisih kelebihan listrik panel surya dan daya konsumsi akan dicatat dan dihitung PLN.
*Yang berminat bisa lansung ke kantor PLN terdekat pengajuan permintaan ganti meteran dengan Meteran EXIM*
Coba pemerintah permudah pengajuan kwh exim, misal maksimal 1minggu sudah terpasang.
Nah betul ini. Bukan hanya masalah pembiayaan. Tapi regulasi dan birokrasi pasang smart grid dipermudah
seandainya material , pemasangan dan maintance murah tentu masyarakat indonesia akan beralih ke energi surya.
Hanya materialnya yg mahal.. untuk pemasangan bisa sendiri, perawatan hampir tidak ada.
NKRI negara merdeka dan berdaulat
Indonesia bisa...
Lanjutkan...
UURAAA
pernah tertipu kata2 5000watt, ternyata realnya cuma 200watt perjam, itu pun maksimal pemakaian 100 watt perjam supaya baterai ngak cpt rusak.
Semoga aja jadi program di Indonesia... Bisa d buat jangka panjang
bagus jangan pasang. apa gak gila impor lagi dengan harga tinggi yang tidak tau kualitas berapa lama bisa tahan. Irit listrik bisa menjadi masalah PT PLN
Ooo gitu ya?
Bekasi kalo warganya pakai ini udara sejuk, ga terlalu panas
Saya menguasai semua ilmu pemasangan dan komponen2 nya, sejak dulu tahun 2012 saya sudah kepikiran untuk memasang di rumah sendiri, tapi dengan harga keseluruhan komponen item nya yg tegolong harga nya gila saya undur hingga ke hari ini saya yg di sebut masyarakat menengah ke bawah tidak kunjung sanggup!
Emang berapa bro harga komponen lengkap nya bro untuk 1 set panel surya siap pakai ??
@@masbr0926 Modal sekitar 60-70 jt minimal untuk lampu 1 rumah tidak termasuk mesin dgn system industri ya contoh mesin cuci atau mesin air.
@@masbr0926 Oh iya kalau mas nya punya modal untuk beli komponen bisa di pasang 1 rumah, saya bisa jadi teknisi pemasangan, khusus untuk pulau jawa ya, nanti saya kordinasi sama perusahaan saya, teknisi saya sendiri.
@@masbr0926 Saya sdh pasang dengan biaya 15jt.. untuk rumah 900w..
Inventer LF 24v-1500w.
Scc. Lumiax 4010
Pv 120wp × 6 shingled
Baterai lifepo4 24v-200A.
Pemakaian lampu, setrika, ricecooker, kompor induksi,mesin cuci,tv
Tidak termasuk kulkas....
Kulkas masih pln..
@@Ian-projects trus perbandingan biaya listrik nya terasa gk bro, sebelum pasang panel surya sama masang ??
Klu iya Emang brp perbandingan bayar PLN nya bro
Memang dihambat. Pedagang pembangkit listrik ga sudi kehilangan pasar....
Hanya utk orang2 berduit. Terlalu mahal bagi kami yg tdk punya uang. Rumah kecil aja Rp 20 jt, paling baterainya tahan cuma 2 tahun, padahal jika pakai listrik PLN Rp 20 jt itu sdh bs utk 4 sampai 5 tahun biaya pemakaian PLN.
gak usah pke baterai
@@wahyunyacindy malem harinya ngidupin lilin yo 🤣🤣🤣🤣
Cara berfikirmu bro,Pikir juga buat Generasi selanjutnya. Semoga cepat diBeri Hidayah. Amin.
@@aji-no-moto Coba Cari diRUclips banyak itu Sollar Cell tanpa mengunkan Baterai. Jagan HP saja yg Smart OTAK juga harus smart.
@@isrofimakruf5326 bulshit,, terus penampungan dan penyimpanan dayanya dimana
Sekarang sudah ada Cryogenic Energy Storage. Penyimpanan energi dari udara yang dicairkan (nitrogen cair). Harga dan pengaplikasian lebih realistis dan jangka panjang. sekarang perusahaan yang pakai teknologi ini baru HighView Power. Setengah harga dari baterai konvensional, dan lebih scalable (bisa nambahin kapasitas dengan nambahin tabung buat nitrogen cairnya, tanpa harus nambang rare earth). Ayo net zero emission sebelum 2050! gw dukung kalo bisa sebelum 2030
Net zero emission ga mungkin kali bang
Gerakan pengurangan Gas Emisi Karbon.
Tips Buat pemula yang mau Niat buat Sollar Panel.
Awal2 Buat Backup mati Listrik dulu saja,Bisa hidupin Lampu,Kipas dah cukup,nanti kalau ada uang lebih bisa Upgrade keOff Gride,hidupkan Lampu sama peralatan Electronik yg Ringan,sudah mampu lagi bisa Upgarde lagi sampai bisa bebas dr PLN. Intinya cara pemakain yang wajar pasti tidak banyak pemakaian KWh nya.
Dan Sollar Panel itu mahal ketika
1. Tidak Mengerti Dasar Listrik (Electro) kalau mengerti pasti agak murah soalnya bisa diRakit atau perawatan sendri
2. Cara membeli dengan partai kecil,gak usah langsung bisa satu rumah full.
3. ORANG PEMALAS😅😅🤭😁😁🤣🤣🤣 Sudah enak dengan KENYAMANAN PLN tapi Giliran Mati Listrik Mbabi Buta Salahin PLN😂😂😂😂
Mimpi mu ketinggian bang terhadap negeri wakanda forever ini
@@sitoxic666 Iya mungkin tp setidaknya sudah ada usaha. Dibanding orang hidup gk ada usaha apa bedanya sama bangkai yg tergeletak dijalan.
@@isrofimakruf5326 oke pintar kamu isrofil
Saya sdh pasang awalnya lampu emergency, lampu led pakai aki motor untuk semua ruangan, sekarang sdh plts 5000wh.. bila mati lampu, kita tetap nyala, bila gas langka pakai kompor induksi, hobi plts lebih berguna drpr hobi modif motor mobil, 😁
Sebenernya klo biaya bisa lebih murah ini bisa jadi opsi masyarakat Indonesia berpindah ke panel surya
Jangan mau pasang ...maaf sy org teknjk...percuma pasang itu ..buang2 duit bikin pusing tar perawatannya.. kalo yg gk faham elektronjka ...kalo kalian merasa lord sih ya monggo 😂😂😂😂
Pemakaian listrik perbulan 1jt cocok ngga pasang on grid 1000wp?
@Kos Putri Griya Afika Anda pemilik kos2an yaaa ???
Menurut saya investasi SOLAR PANEL jor2an akan merugikan anda. Investasi tidak akan SEPADAN dengan HASILnya.
Kunci UTAMA sukses adalah selalu BERPIKIR KREATIF.
Kunci KEDUA, jika anda masih menggunakan PERANGKAT LISTRIK 220v, lupakanlah !!! Tidak ada alternatif buat anda.
Itu jawaban paling JUJUR dari saya.
Kunci KETIGA, adalah kunci kedua... Ini penegasan, jika ingin sukses, berpikir untuk mencari alternatif ke perangkat 12v DC atau
bahkan ke 5v DC.
Perbudakan atau penjajahan sudah ber-EVOLUSI dgn SEMPURNA dari model OKUPASI langsung ke model "sistemik", yg semua
SERBA SISTEM, termasuk sistem 220volt. Semua perangkat modern "didisain" untuk "menjajah" manusia didunia ini secara sistemik.
MINDSET, perlu diubah, alternatif perlu dicari. Jika pemikiran anda belum bisa menerima kenyataan, maka lupakanlah !!!
MASALAH UTAMA dari solar sistem adalah climate change dan usia serta mahalnya battery.
Perubahan cuaca sudah tidak bisa di-PREDIKSI, waktu panas dan durasinya SANGAT TIDAK PASTI !!!
Super mahalnya battery, dan usianya yg relatif PENDEK, merupakan persoalan BESAR bagi penggunanya.
Perilaku CERDAS, adalah memadukan banyak alternatif sumber listrik.
Akan tetapi KUNCI nya CUMA SATU: yaitu beralih dari sistem serta perangkat 220v AC ke 12v DC atau bahkan 5v DC.
110/220v adalah produk keserakahan perilaku manusia, dan kontrol "sang pemilik" terhadap kehidupan anda.... he he he.
@@gfhrb39qq kayak konfrontasi Edison dan Tesla. Ac vs Dc.
sudah coba distribusikan 12vdc keseluruh rumah buat penerangan emergenci terjadi penurunan tegangan yg signifikan (pakai kabel 3,5mm).
akhirnya balik lagi pake inverter low frekwensi 12vdc - 220vac dan ats.
@@IrisFortnier betul secara efisiensi nya dc untuk jarak pendek..ac untuk jarak panjang.... Tidak ada hal lain dari itu kecuali efisiensi..
@Black Rabbit gw pasang 600wp dari tahun 2015 sampe sekarang perawatannya cuma periksa air aki 2 bulan sekali. dipakai waktu malam dari jam 18:30 - 05:30 cuma untuk penerangan dan modem (alat elektronik kulkas tv mesin cuci dll tetap pake pln)
inverter LF, ATS, timer, LVD rakit sendiri. selama 7 tahun ini baru 1x ganti aki, itupun karena pake aki bekas ( lumayan aki bekas gw jual lebih mahal dari waktu beli ).
listrik rumah 1300w, pembayaran / bln 175rb. 😂😂😂😂
Ayo indonesia produksi baterai harga murah
nikel milik kita untuk kita...
mantap ni banyak para ahli solar panel 👍👍👍
Seharusnya PLN jangan menghalangi perkembangan PLTS dgn mengharuskan ongrid 10% daya terpasang. listrik yg dihasilkan oleh PLN sebagian besar menggunakan energi fosil yg memicu global warming. Mentri ESDM sdh berkomitmen mengurangi karbon emisi dan road map nya sdh jelas. Dampak karbon sdh cukup serius dirasakan. Naiknya muka air laut, gagal panen, pencemaran udara. Jika terjadi surplus listrik seharusnya PLN menyimpan kelebihan energj tersebut. Ada banyak tenologi yg dapat digunakan antara lain menggunakan sistem penyimpanan hidrogen. Disini PLN selaku badan usaha milik negara harus bertindak sebagai fasilisator penyimpanan ini. Bukankah PLN bisa membeli listrik dari kwh exim dgn harga murah, menjual dgn harga normal. Jangan bilang kwh meter nya tdk mendukung. Sekarang sdh jaman internet, kwh modem sdh tersedia. Jadi berapa yg dibeli bisa dicatat komputer. Masalahnya PLN mau bertransformasi teknologi atau tidak.
Kan dibelakang ada pengusaha batu bara, i mean kalo kalo pada ganti ke surya, batu baranya ga laku
Butuh banget sih ini, bener2 efisien. Semoga makin banyak terobosan2 baru
Saran saya hanya satu "Biarlah yang pasang panel surya cuma pemerintah saja, Seperti PLTA." Nanti masyarakat tinggal membayar biaya listrik saja. Toh kami masih kuat bayar listrik. Jikalau rakyat biasa pasang pun, banyak rugi nya di kita. Karena sinar matahari tidak menentu, apalagi pas musim hujan. Sedangkan kebutuhan listrik kami setiap hari butuh. Apakah harus kami menyewa pawang hujan agar lingkungan rumah kami senantiasa mendapatkan sinar matahari?
Teknologi Nuklir udah paling bener, selain efisien dan simpel, daya yang dihasilkan juga cukup besar bahkan sampai ratusan tahun lamanya tanpa ada biaya apapun
Keren sih solar panel kalo di indonesia,karuniai tuhan tidak merasakan musim salju, jadi sinar matahari hampir sepanjang tahun tapi sayang harganya mahal
dichina justru negara nya udah beralih ke plts ,,, byk ladang plts disana...bisa cek di youtube..
1. karena negara bisa berhemat import BBM untuk untuk pembangkit listrik tenaga BBM, (diesel dll)
2. go green pastinya
3. kedepannya untuk biaya perawatan akan jauh lebiih murah dibandingkan (Pembangkit2 jenis lain)
dicina bisa murah, dan mengaplikasikan plts karena mereka bisa membuat sendiri panel surya nya..
sedangkan kita masih harus import..
padahal, PLN kenapa ngga beralih dr dulu ke plts? bikin sendiri panel polycrytaline nya, l
dibuat PLTS skala besar dan listriknya di distibusikan ke masyarakat..
sayangnya kalu urusan "energi" ini agak susah.... mafia energi itu berat kalo dilawan...
selalu dipersulit... kalo ada hal baru selalu ditabrak2in pake peraturan...intinya diperSILIT...
belajar merakit, dan maintenance PLTS, Jadi mengurangi biaya pasang..
Dikampung saya udah pernah banyak yang pake panel surya, cuma untuk lampu dan cas hp. Tapi alhamdulillah sekarang sudah ada pln masuk kr kampung saya
Pemerintah harus mendukung dgn kebijakan kebijakan yang mempermudah Dan memberikan subsidi buat pengguna tenaga surya
Mimpi mu ketinggian bang terhadap negeri wakanda forever ini
Mimpi mu ketinggian bang terhadap negeri wakanda forever ini
kami sangat berminat dgn energi surya ini, kami mohon pemerintah coba inventaris komponen apa yg mahal, batrinya, atau inventernya sebaiknya pemerinta memproduksi komponen yg dianggap membuat mahalnya energi surya ini, jgn koar2 manfaat energi ini, kami sudah sangat paham tak perlu itu, cuma persoalanya biayanya komponennya itu kami tak mampu.
Yang buat menyusahkan itukan aturan PLN .
PLN harusnya dijadikan distributor peralatan PLTS termasuk Instalasinya, biar masyarakat daerah mudah meng akses ....
Hayo orang2 pinter Indonesia ada yang berani bikin sendiri buat negri ini nggak... Bahan baku ada...
Matahari sepanjang tahun...
Saya kerja solar panel di Al dafra abu Dhabi,kira2 luasnya mencapai 10 kilometer persegi,,,,sangat luas
PLTS kaya nabung saham di Unilever.. Awalnya doank bikin mikir² tapi kedepannya ternyata menguntungkan
Iya biaya pemasangan mhl dlm jangka pjng sangatlah berguna mg pemerintah segera meluncurkan ini pelan2 tp pasti biar kt bebas dr belenggu2 impor dr neg Luar di neg barat sj yg kurang cahaya mthri rakyatnya pilih solar power ini utk menjg alam apalgi neg kt panas mthrinya tinggi tiap hr ada cahaya.
harusnya Indonesia produksi panel surya dlm negeri yg bagus dan murah untuk di beli rakyat , klo bisa di expor juga , panel Surya akan menjadi perubahan baru dlm mendapatkan listrik
*Rakyat memang dipersulit soal ini, karena ada Perusahaan listrik besar yg nggak mau rugi.*
Dipersulit mananya? Kalau punya uang, beli aja langsung gak pakai ijin.
klw semua rumah di 062 pakai plts off grid ( klw dah murah ) , PLN tutup.
Ya nggk dong kalau mendung pln yang backup jd sama-sama di butuhkan
Ayolah,,, org2 pintar mulailah dengan yg kecil2 dulu,, ajari masyrkat yg blum melek teknlgi sprti saya ini,,,
Tahu buat panel.surya
Cek aja di marketplace
1. Panel solar
2. Battery kering
3. Panel singronisasi