Fly with Emirates from Jakarta to Istanbul Transit in Dubai

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 21 сен 2024
  • 1. Jakarta, secara resmi bernama Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau DKI Jakarta, sebelumnya dikenal sebagai Batavia adalah ibu kota Indonesia dan sekaligus daerah otonom setingkat provinsi. Jakarta memiliki lima kota administrasi dan satu kabupaten administrasi. Sementara menurut pengertian secara umum, Jakarta merupakan kota metropolitan. Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut Pulau Jawa. Jakarta juga mempunyai julukan The Big Durian karena dianggap kota yang sebanding dengan New York City (Big Apple).
    Jakarta memiliki luas sekitar 664,01 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 11.240.000 jiwa pada tahun 2023. Sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan, Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing. Kota ini juga menjadi tempat kedudukan lembaga-lembaga pemerintahan dan kantor sekretariat ASEAN. Jakarta dilayani oleh dua bandar udara, yaitu Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, serta tiga pelabuhan laut, yaitu Tanjung Priok, Sunda Kelapa, dan Ancol.
    2. Istanbul (bahasa Turki: İstanbul [isˈtanbuɫ], sebelumnya dikenal sebagai Konstantinopel[a] (Yunani: Κωνσταντινούπολις; bahasa Latin: Konstantinopolis), adalah sebuah kota terbesar di Turki, berfungsi sebagai pusat ekonomi, budaya, dan sejarah negara. Kota ini dikelilingi oleh selat Bosporus, terletak di antara benua Eropa dan Asia, dan memiliki populasi lebih dari 15 juta penduduk, atau setara dengan 19% populasi Turki. Istanbul adalah salah satu kota terpadat di Eropa,[b] sekaligus menjadi kota terbesar ke-15 di dunia.
    Kota ini awalnya didirikan sebagai pusat ibu kota Bizantium (Yunani: Βυζάντιον, Byzantion) pada abad ke-7 oleh pemukim Yunani dari Megara.[3] Lalu pada tahun 330, Kaisar Bizantium-Konstantinus Agung-menjadikan kota ini sebagai ibu kota kekaisarannya, awalnya kota ini dinamai sebagai Roma Baru (Yunani: Νέα Ῥώμη, Nea Rhomē; bahasa Latin: Nova Roma)[4] dan kemudian diganti menjadi Konstantinopel untuk mengenang pendiri Bizantium. Kota ini lalu berkembang menjadi tempat keberadaan mercusuar di Jalur Sutra, sekaligus sebagai salah satu kota terpenting dalam sejarah.
    Kota ini berfungsi sebagai ibu kota kekaisaran selama hampir 1600 tahun: selama periode Bizantium awal (330-1204), Latin (1204-1261), Bizantium akhir (1261-1453), dan Kesultanan Ottoman (1453-1922). Kota ini memainkan peran kunci dalam kemajuan agama Kristen selama era Bizantium, sebelum berpindah tangan ke Islam setelah Penaklukan Konstantinopel pada tahun 1453-terutama setelah menjadi pusat Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1517. Pada tahun 1923, setelah Perang Kemerdekaan Turki, Ankara menggantikan kota ini sebagai ibu kota Republik Turki yang baru dibentuk. Kemudian pada tahun 1930, nama kota ini secara resmi diubah menjadi Istanbul, dari yang sebelumnya bernama Konstantinopel.
    3.. Dubai (Arab: دبي, romanized: Dubayy [dʊˈbajj]) adalah kota terpadat di negara Uni Emirat Arab dan merupakan ibukota Emirat Dubai. Kota ini terletak di sepanjang pantai tenggara Jazirah Arab dan di selatan teluk Persia, Kotamadya Dubai disebut Kota Dubai untuk membedakannya dari Emirat Dubai. Dubai adalah salah satu tujuan pariwisata paling populer di dunia. Kota ini memiliki hotel bintang lima terbanyak kedua di dunia dan juga bangunan tertinggi di dunia, Burj Khalifa.
    Dokumen tertulis menyatakan keberadaan kota ini selama 150 tahun sebelum pembentukan UEA. Dubai berbagi kekuasaan hukum, politik, militer dan ekonomi dengan emirat lain dalam lingkaran federal, meskipun setiap emirat memiliki yurisdiksi terhadap beberapa kekuasaan seperti penegakan hukum sipil dan pemantauan dan pembaharuan fasilitas lokal. Dubai memiliki populasi terbesar dan merupakan emirat terbesar kedua menurut luasnya, setelah Abu Dhabi. Dubai dan Abu Dhabi adalah satu-satunya dua emirat yang memiliki hak veto terhadap masalah kritis kepentingan nasional dalam Dewan Nasional Federal negara itu. Dubai telah dipimpin oleh dinasti Al Maktoum sejak 1833. Pemimpinnnya saat ini, Mohammed bin Rashid Al Maktoum, juga menjabat sebagai Perdana Menteri dan Wakil Presiden UEA.
    Pendapatan emirat berasal dari perdagangan, real estat dan pelayanan keuangan. Pendapatan dari minyak bumi dan gas alam menyumbang kurang dari 6% (2006) ekonomi Dubai senilai US$37 miliar (2005). Real estat dan konstruksi, menyumbang 22.6% kepada ekonomi tahun 2005, sebelum musim konstruksi berskala besar yang berlangsung hingga sekarang. Dubai telah menarik perhatian dunia melalui proyek real estat yang inovatif dan ajang olahraga. Hal ini meningkatkan perhatian, bersamaan dengan kepentingannya sebagai hub bisnis dunia, telah juga mengangkat masalah hak asasi manusia mengenai terlibatnya banyak tenaga kerja asin

Комментарии • 11