Flow switch akan sangat bermanfaat bila dipakai di situasi dan posisi yang tepat. Tapi pelajari dulu, apakah anda benar-benar membutuhkannya. Mari kita simak video ini.
Kalo membandingkan soal irit / ekonomis harus di bandingkan dengan hasil keluaran air nya pak... Jadi setara.. Dengan flow switch, utk mengisi tangki air 1000 liter butuh berapa kwh..? Di banding dengan pressure switch.. Untuk mengisi tangki air 1000 liter, butuh berapa kwh..? Kenapa demikian, karena keluaran air pressure switch yg cetak cetek itu tidak stabil air nya, menyebabkan jumlah air yg keluar lebih sedikit, di banding yang menggunakan flow switch.. Saat pressure switch ON, air mengalir, saat OFF, air berhenti..disitulah letak perbedaannya...sehingga air nya lebih sedikit... Jadi secara total penggunaan itu lebih ekonomis menggunakan flow switch... Silahkan di coba..dan share hasil nya... Kemudian, mengenai problem flow switch tidak mati saat kran di tutup, ini sebenarnya bukan ada aliran bocor... Tapi karena air itu mengalir jauh, terjadilah percepatan aliran, nah saat air di stop aliran itu tidak langsung berhenti... (Seperti halnya mobil di jalan, kalo yg paling depan tiba2 berhenti, yang paling belakang masih tetap jalan dan hasilnya nabrak beruntun...) Nah kondisi aliran yg jauh, tiba berhenti, membuat delay switch nya... dan bahkan membuat stuck paddle nya tidak mau kembali... ini sudah jadi problem umum pada flow switch.. Makanya ada kombinasi flow switch dan pressure switch... Yang sudah dikemas dalam smart control pump, pressure control pump dll.. Ya inti nya..apakah itu.. 1. Flow switch 2. Presure switch 3. Pressure controller.. Ada kekurangan dan kelebihan nya... Tinggal pilih penggunaan yg sesuai kebutuhan gimana... Karena kebutuhan itu dinamis.. Salam cerdas selalu....
Kalau dipakai sekali isi 1000liter nggak ada bedanya, karena dua2 nya bakal stabil. Perbedaan akan terjadi di pemakaian sehari-hari, dimana sering terjadi buka tutup seperti cuci tangan, cuci piring, dll. Lihat kembali grafik yg saya gambarkan. mudah dipahami.
@@AdaManfaat grafik memang sudah benar pak, tapi ini kan korelasinya dengan air yg keluar, dan segi ekonomis pemakaian... Kalo pada saat keluaran air sama2 stabil, itu bukan saat cetak cetek...sama2 ON terus dong pak... Stabil nya pressure switch adalah ketika aliran air tidak ada hambatan, kran dibuka penuh.... Pada saat kondisi seperti itu, ya konsumsi listriknya sama dong pak dengan flow switch yang sama sama ON terus.. Tapi yg dibicarakan pada grafik bapak adalah pada saat cetak cetek.. artinya pressure switch nya terjadi ON/OFF yg signifikan (ini terjadi kisaran aliran 10liter/menit), nah terjadinya ON/OFF di karenakan ruang tabung sudah tidak ada udara (terisi penuh dgn air, tdk adacruang kompresi).. Dalam kondisi itu, saat ON/OFF, Aliran air pun sama terjadi mengalir, berhenti, mengalir, berhenti dan seterusnya.. ini yg efek nya adalah jumlah air total menjadi lebih sedikit, di banding dgn menggunakan flow switch (saya sudah ada pengujian nya, saya hanya ingin share menambah informasi saja) antara flow switch dan pressure switch, pada aliran range rendah 3 liter/menit hingga 10 liter /menit.. jauh lebih stabil flow switch.. dan kwh nya lebih ekonomis dgn menggunakan flow switch.. Nah hubungan nya dgn cuci tangan, cuci piring dll... kalo airnya sedut senut (terjadi ON/OFF) pakai pressure switch, nyuci piring nya kan jadi agak lama, apalagi kalo shower kamar mandi, keramas nya jadi lama, busa nya gak hilang-hilang.. Nah, berbeda kalo air nya lancar (dgn flow switch), nyuci piring nya kan hanya sebentar...cepet selesai.. Keramas pun cepet bersih.. Disitulah tingkat ekonomis nya.. Nah, itu saya ceritakan berdasarkn pengalaman...dan pengujian.. Silahkan bapak praktekkan...nanti hasilnya share... Kecuali, kalo mau benar2 lebih ekonomis dari flow switch, ada namanya constant pressuarization pump...meskipun ON/OFF pompanya, tekanan aliran airnya selalu sama.. nah ini baru flow switch kalah telak ekonomis nya...
@@HaleemsChannel lah tadi sampeyan yg usul mengisi tangki 1000 liter. ya nggak bakal cetak cetok. nggak papa mas, kalau suka flow switch lanjut aja. saya sendiri lebih suka pressure switch, karena sudah bawaan pompa, dan bisa mendeteksi kebocoran.
@@AdaManfaat iya itu hany contoh aja.. 1000ltr jika pengisian trjadi ON/OFF, maka di peelukan waktu yg lebih lama, di banding yang lancar tanpa ON/OFF, Bukan 1000lter pada kondisi sama2 stabil..kalo sama2 stabil gak perlu dibandingin, pasti resultnya sama...
Kalau ctak ctok nya tiap 5 detik, baik nya pressure switch di ganti dg Flow switch, bro. Selama pompa disch tekanan nya lebih kecl dari 2 kg ( Centrifugal) . Harap di ingat, start awal pompa makan arus sekitar 3 kali lipat, lagi pula ctak ctok akan merusak kutub switch listriknya.
Setuju, cetak cetok bikin rush current 3 lipat nominal current = boros, cetak cetok bikin cepat rusak winding & capasitor, pompa centrifugal bisa running dgn waktu terbatas tanpa air keluar, beda sama pompa reciprocating/positif displacement.
Sangat setuju ulasan nya pak, seharus nya gunanya pressure switch untuk mematikn / menghidupkn pompa saat valve kt buka, jd bukan cetak cetuk dlm waktu singkat, saya rasa pressure switch di setting sesuai prosses lama air yg kt gunakan swaktu membuka valve.sering nya cetak cetok membuat besar nya amper start awal pd elect motor nya,listrik jd boros..
6:42 nambahin keunggulan flow swicht, jika air toren habis maka pompa tidak nyala karena tidak ada air yang mengalir , dan itu safety bagi pompa (pompa tidak panas dan bisa terbakar motornya)
Terima kasih videonya sangat bermanfaat...saya sudah setahun ini pakai flow switch untuk pompa air (yang saya pasang sendiri) sebagai booster pump dari toren yang letaknya di lantai atas. Saya membutuhkan aliran pressure air yang agak besar untuk menjalankan mesin cuci, water heater pakai gas dan keperluan cuci kendaraan. Memang agak boros listrik sebagai konsekuensinya, tetapi saya akalin dengan memasang switch ON-OFF di saklar pompa pendorong tersebut, jika dibutuhkan tekanan air yang besar untuk kebutuhan2 diatas maka pompa tersebut di-ON, selebihnya aliran pressure air mengalir karena gravitasi saja (dan sudah cukup memadai) untuk kran cuci piring, kamar mandi dan wudhu. Demikian sekedar sharing dan berbagi pengalaman. Sekedar tambahan, saya memakai pompa air SANYO Type P-WH137C yang polos tanpa dilengkapi pressure switch maupun tanki udara. Terima kasih
Mungkin biar bisa memilih bila utk keperluan mesin cuci / water hiter dll (yg memerlukan tekanan air tinggi) baru pompa di ON kan.. dan bgtu sebaliknya. Krn air akan ttp mengalir pelan wlp pompa pendorong mati.
@@sulaimantoro6704 bapak benar dan mengerti apa yang saya maksud dan jelaskan di komentar diatas. Penggunaan booster pump dengan tekanan air yang sangat besar tidak diperlukan untuk mencuci piring dan kebutuhan dapur, tidak diperlukan untuk mengambil wudhu dll.
Salam kreatif bang, sy sering nyimak video abang. Sangat2 kreatif dan bermanfaat...sy pernah pasang flow switch pada mesin pompa dari sumur dan berhasil tp syaratnya sebelum flow switch harus ada tabung yg terisi air dan posisinya lebih tinggi dari flow switch sebagai pendorong awal dan harus ada saklar fush buttom ta pasang pada mesin, fungsi saklar ini untuk menyalakn mesin secara manual supaya tabung terisi air. Sehingga klo ta buka keran, ada air yg mendorong flow switch. Saklar tidak setiap kali ta pencet, hanya klo tdk ada air dlm tabung aja.
auto switch berdasarkan tekanan memang sdh dipikirkan oleh pabrik itu sdh best practisenya. kalo on of nya atau cetak cetoknya terlalu cepat artinya di sepanjang pipa sampai kran di outlet pompa ada bocor halus yg menurunkan tekanan yg mengaktifkan switch pressure dan meng on kan pompa. idealnha ngak cetak cetok kalo ngak ada kebocoran. cmiiw...
Untuk pompa Booster, kalau menurut saya flow switch tetap butuh pak, karena flow switch juga berfungsi untuk memonitor jika terjadi kekosongan tandon air / sumber air. Kalau mengandalkan pressure switch saja, jika tandon kosong, pompa akan tetap nyala. Tapi jika ada flow switch-nya, pompa tidak akan menyala jika tandon kosong. Jika mengandalkan pressure switch saja, pompa akan menyala, padahal tandon kosong. Ini kita bicara pompa Booster ya pak, bukan pompa Sumur.
@@samrozikin4243 tidak selalu ya, ada pressure switch yg ON saat pressure-nya Low. Makanya untuk POMPA BOOSTER, prinsipnya pompa harus ON/menyala saat pressure discharge-nya Low (untuk naikin pressure), dan pompa harus OFF/mati saat pressure-nya High (agar tidak over pressure). Kalau tandon kosong, pompa booater akan nyala terus kalo cuma ngandalin peessure switch. Makanya tetap butuh flow switch.
Bos, dinamo itu memakan daya listrik besar saat hidup pertama kali... Kalau berkali2 hidup-mati, akan memakan daya listrik besar jga. Akan tetapi klw sekali hidup dan terus hidup, konsumsi listrik akan stabil dan tidak ada konsumsi besar lg.
@@AdaManfaat tetap lebih besar yang nyala mati tapi sering dari pada sekali nyala tapi terus2an. Karena yang nyala mati itu ada arus startnya. Arus start itu yang bikin boros. Tentu aja cara bandinginnya dengan durasi waktu yang sama.
Salam Kreatif, sekedar berbagi pengalaman, Saya sudah memakai flow switch ( merek York ) untuk pompa dorong Shimizu 128 bit untuk mendorong air dari toren menuju 2 buah shower/water heater , 1 mesin cuci dan 4 buah keran.Setelah pemakaian yang sangat intens selama kurang lebih setahun akhirnya flow switch ini rusak , uniknya ketika rusak , pompa tidak langsung berhenti . Ketika pertama kali hidup , pompa dan suara akan terdengar normal tetapi setelah 2 menit suara dari mesin pompa terdengar seret, seperti suara sepeda motor yang tidak kuat nanjak dan otomatis tekanan air jadi menurun dan tidak normal.Kemudian flow switchnya diganti dengan yang baru dan tidak langsung di sambung ke pompa melainkan disambungkan ke kontaktor,jadi beban dari flow switch menjadi ringan karena hanya mengaktifkan koil kontaktor, sedangkan arus listrik yang besar ke pompa diambil alih kontaktor.Pengalaman sama dulu ketika pasang pelampung radar di toren ,Switch yang di radar cepat rusak karena arus besar. Setelah dipasang kontaktor switchnya masih awet sampai saat ini ( 3 tahun ).
@@mohammadrizal3725 , kontaktor posisi tidak di atau dekat pompa, dia terpasang di tembok ( dalam box ) dekat dengan sumber listrik. Fungsinya sama dengan relay .Jadi fungsinya sebagai penghubung/pemutus arus listrik ke mesin pompa ( arus besar ), sedangkan flowswitch fungsinya sebagai (pengontrol ) penghubung/pemutus arus listrik ke koil kontaktor ( arus kecil ).
@@goespal70 Pak, apakah Bapak merasakan ada penurunan debit/aliran air dgn memakai flow switch? Saya lihat untuk flow switch 3/4", ukuran lubang di dalamnya (tempat terpasangnya klep dan per) untuk jalan air jauh lebih kecil, mungkin cuma 1/2" saja.
@@dannorth3668 kalau saya bandingkan debit airnya kalau dibandingkan dengan pakai pressure switch tidak terlalu berbeda jauh, saya kira mungkin dari pabriknya flowswitch sudah dirancang untuk pompa air dengan daya 125 -200 watt.Ada lagi solusi yang lebih mantap dan bebas suara cetek- cetek yaitu dengan menggunakan water pressure control digital ( merek york atau simizu ) tapi harganya lumayan mahal..
mas coba dibahas daya listrik kalau tarikan pertama itu besar, beda dengan yg sudah running bisa 1 banding 3, dan kalau ada kebocoran sedikit pasti jadi cetak cetok terus... apalagi kebororannya di dalam tembok yg tidak kelihatan, biasanya pakai flow switch kalau ada kebocoran atau kran yg terbuka sedikit mesin pompanya tidak akan hidup, itu sih pengalaman saya memakai flow switch, terimakasih... inilah indahnya berbagi.........
Nah baru mau komen kayak gini, sebaiknya jangan suka atau tidak suka tapi berdasar hasil pengukuran, tarikan awal pasti lebih besar mangkanya ada alat yang nama nya soft starter. Jadi secara logika perangkat yang sering mati hidup pasti butuh daya yang lebih besar
Flow swicth ini sangat berguna pada air pam/ledeng diperkotaan yg kebanyakan rendah tekanannya, otomatis aliran air yg dikeluarkan tidak deras (hidup segan mati tak mau) jadi butuh dibantu pompa untuk mengisi bak air.namun sangat bergunanya alat ini pengunaanya disinkronkan/didukung dgn sensor WLC omron 61F -G- AP . Gambaran cara kerjanya..pompa beroperasi apabila flow swich membaca ada air mengalir dan elektrode pada bak memberi sinyal mesin juga untuk beroperasi..ketika bak penuh mesin stop beroperasi walaupun FS mash membaca air msh mengalir. Dan sebaliknya walaupun elekroda dibak memerintahkan mesin untuk beroperasi jika tidak ada air yg mengalir (biasanya diperkotaan air pam tidak beroperasi selama 24 jam) yg terbaca oleh FS mesin tidak bakalan hidup/beroperasi.
Flow Switch anggap aja sbg sensor utk on/off arus,dan lbh handal di paralel dgn relay AC ,saya memakai bertahun2,no problem,dan awet utk pompa juga Flow Switch sendiri,karena FS tdk terhubung langsung ke beban,tetapi melewati NO/NC dari relay....
Saya suka chanel sampeyan Mas. Baik bgt share ilmu beginian. Soal video ini, saya mau diskusi. Sampeyan menuliskan konsumsi listrik flow switch di whiteboard itu, sepertinya tanpa memperhitungkan bahwa konsumsi listrik awal saat kondisi pompa dari off menjadi on, itu konsumsi listriknya bisa dua atau tiga kali dibanding konsumsi listrik saat pompa sedang on secara konstan dan kontinu. Jadi, grafik konsumsi listrik flow switch yg sampeyan gambar itu krg akurat . Harusnya grafiknya tinggi saat pompa mulai on, dan kemudian menurun saat pompa sedang on secara konstan dan kontinu. Ngaten, Mas...
Kan ada saya gambar lompatan nya. Coba perhatikan, meskipun saya gambar nya tidak sampai 2x atau 3x. Apakah anda tahu berapa lama lonjakan arus start terjadi?
Maksud saya , setelah lonjakan di awal kan penggunaan daya akan turun jadi sekitar 1/2 atau 1/3 dari daya yang diambil saat lonjakan daya di awal. Nah gambar grafik flow switch itu menggambarkan dayanya keliatan turun dikit doang... Jadi kurang rendah aja, gambar grafik setelah lonjakan daya awalnya...
Pressure switch : Penyebab cetak cetek dah pasti karna ada kebocoran. Flow switch : Normalnya bekerja (ON) kalo ada aliran yang cukup untuk mendorong throttle valve Kalo aku pake keduanya. Pressure switch sebagai tombol OFF Flow switch sebagai tombol ON. Dirangkai mirip sistem kontrol Direct On Line (DOL) dengan kontaktor.
biasanya pompa boost pressure itu ada yang tekanannya nggak kuat sekali kaya waterpump sumur dangkal karna sebagai pendorong saja dan kapasitas listriknya jg kecil biasanya cuma 65 watt, tapi ada juga yg besar, sesuai dengan peruntukannya
pendapat saya buat memompa air dari sumur langsung, pipa output di belokkan keatas dulu terus turun lagi baru ketemu flowswitch. tujuannya agar air mengalir secara gravitasi ke flowswitch ketika kran dibuka.
Sy baru pakai flow switch, sebelumnya sy pakai pressure switch yg selalu cetak cetek akhirnya sy bertahun2 pakai on off manual dgn saklar. Menurut sy pressure switch yg cetak cetek itu buat cepat rusak pompa, makanya sy putuskan manual on off, tp ternyata itu boros karena pompa nyala terus, misalkan kita nyalakan utk BAB, mandi, cuci yg tidak selalu air digunakan. Jd menurut sy flow switch adalah pilihan yg paling efisien. Grafik penggunaan listrik yg bpk gambar ini sama sekali hanya teori dangkal. Tp beberapa kali nonton video bapak ini, cuma ini yg menurut sy gak bagus. Sebaiknya sebagai content creator cukup hanya memberikan pembuktian, utk pilihan dikembalikan ke penonton, jgn memberikan penilaian "oh produk ini gak bagus sy gak pakai". Semangat terus pak
Sedikit kurang setuju sama diagramnya. Karena dinamo start itu akan makan listrik lebih tinggi. Semisal 220v, saat start ampere maksimal 4 A. Saat diukur, waktu start itu amper akan maksimal, bahkan sampai 4 lebih karena harus mengisi kondensor juga. Lalu akan berangsur turun menjadi 1 koma sekian sampai 2 ampere tergantung kondisi mesin. Bayangkan jika berulang start
Kalo flow swit saat aliran tertahan misal 4 amper maka dia akan terus jalan selama aliran ada, jadi 4amper nonstop dan 4amper putus nyambung hitung sendiri watt total/jam
Flow switch itu biasanya dipasang pada sistem sprinkler pemadam kebakaran. Saat sensor kebakaran meletup atau pecah karena ada panas api, air di pipa sprinkler akan keluar yang mana dideteksi oleh flow switch yang selanjutnya akan menjalankan jockey pump, memompa air untuk memadamkan api. Karena sistem perpipaan sekarang berupa bejana terbuka, tidak ada sistem pressure switch, pompa joki harus dimatikan manual. Nah untuk pompa air, sebetulnya tidak perlu flow switch karena biasanya pompa air sudah ada pressure switch-nya. Kalau krang ditutup, pressure switch mendeteksi tekanan bertambah kemudian mematikan listrik. Flow switch di sini kalau mau dipasang pada pompa air itu karena pressure switchnya tidak berjalan dengan baik karena working pressure-nya tidak cocok dengan rating si pompa, itulah kenapa digunakan bantuan flow switch pada pompa ini.
Menurut pendapat saya,Flow switch dikombinasi secara seri dg pressure switch lebih bagus. Pertama, jika air habis ditandon pompa pendorong akan dimatikan oleh flow switch. Kedua, jika air mengalir kecil (seperti air mengalir ke tangki closet duduk melalui saluran sebesar lubang jarum) pompa pendorong belum idup oleh flow switch, tetapi jika pompa pendorong idup maka sesudah mencapai tekanan tertentu pompa akan dimatikan oleh pressure switch. silakan mencobanya..
Kalau pompa mati nyala dibanding menyala terus (selama ada penggunaan kran air), akan lebih efisien pompa nyala trs pak. Kalau mati nyala Arus Start pompa akan menyebabkan panas dan mengurangi umur komponen pompa. Untuk rumah dengan daya (VA) yg mepet, bikin MCB sering trip krn Arus Start pompa. Apabila kita bandingan antara 2 pompa yang saru menyala terus dan yang satu mati nyala (penggunaan yg sama, misal mengisi bak kamar mandi), lebih hemat pompa yang nyala terus. Salam sehat 🙏.
@@AdaManfaat siap pak. Pak mau tanya, saya pakai pompa booster dgn flow switch (wasser pb218ea). Setahun jalan normal. Skrg tiap saya tutup kran ga mau mati. Setelah kran saya buka tutup keras 5x br mau mati (water hammer). Kadang2 normal. Flow switch sdh saya ganti baru sama saja. Skrg saya mau pasang APC wasser. Analisa sementara ini (60% pompa wasser saya tdk responsif terhadap tekanan sehingga menekan katup flow switch meski saluran air sudah closed loop, 40% kebocoran pipa air yg tertanam di rmh saya. Apakah APC bisa menyelesaikan problem saya? Terima kasih.
Sarannya pak. Ini di rumah saya pakai pompa air biasa (manual) dan sumber air menggunakan sumur bor. Airnya mau saya alirkan ke berbagai tempat untuk penyiraman tanaman menggunakan spreiyer. Problem nya tekanan air kurang jadi Speyer gak bisa hidup. Sarannya pak. Agar spreiyer bisa bekerja maximal. Atau harus ada tambahan pompa lagi. Mohon di buatkan vidoe tutorial nya kalau ada tambahan pompanya. Atau gimana solusinya nya. Terima kasih
Saya memasang flow switch dengan di gandeng dgn pressure switch dgn cara di paralel untuk air sumur, kalau menurut saya boros tidak nya listrik dgn konstruksi seperti saya ini tergantung berapa sering membuka kran dlm keadaan kecil. Kl persentase pembukaan kran dlm keadaan kecil sangat jarang, saya memilih memasang flow switch. Daripada cetak cetok, lama lama contaktor press switch aus, dan harus ganti berkali2 dan berisik
Terima kasih atas pencerahannya pak. Kalau kita punya dana lebih ya lebih baik beli aja pompa pendorong yang memang sudah dirancang oleh pabrikan untuk mendorong air dari toren ke pipa distribusi ya pak. Salam sukses...
Maaf pak flow switch dan pressure switch itu berlawanan Pressure switch memutus aliran listrik saat mencapai pressure maksimum penyetelan Sedangkan flow switch mencegah mesin menyala saat tidak ada aliran air Semua alat diciptakan sesuai fungsi dan kegunaannya masing2 Kedua alat tersebut diatas berguna untuk mencegah motor listrik terbakar Walaupun anda berfikir flow switch kurang berguna Harusnya secara fair juga diungkapkan dengan lengkap kegunaan flow switch sesuai judul 🙏
Betul Anda bilang pakai cetak cetok lebih baik daripada flow awich.. cetak cetok itu bisa diatur ( pakai obeng ).tapi sayang saya sdh terlanjur beli.. baru sadar.suwun..
intinya hampir sama antara Flow Swith & Pressuer Swith. cuma kalo pakai Pressuer swith bunyi otomatisnya kasar & kenceng,, tapi fungsinya dari sanyo yg Awalnya adalah (Menghisap sumber Air dari bawah/ atas) berfungsi Normal seperti Namanya (SANYO)mesin Pompa (Ada HISAP Ada DORONGAN) Flow swith dia tidak ada bunyi cetak-cetok kayak Pressuer Swith & kalo pakai Flow Swith kalo ada Kebocoran(Rembesan) Instalasi Pipa Output,, itu akan cepet merusak Pompa & listrik nambah boros (sama seperti yg di terangkan di video ini)
start awal pompa itu besar konsumsi daya listrik setau saya pak, bayangin kalo hidup mati hidup mati... lebih baik hidup terus walaupun dlm waktu yg panjang.. boleh di ukur pake tang amper brpa daya terpakai ketika start awal pompa; jadi menurut saya lebih ideal menggunakan flow switch (untuk supply air dari tandon atau pam)
Saya menggunakan pompa air dangkal Shimizu yang difungsikan sebagai pendorong, Pengalaman pake pressure switch 3 bulan sekali ganti karena rusak, pada saat mau rusak presure switch cetakcetok terus menerus tidak berhenti
Flow swicth dan presure swicth(model york,bukan yg model cetak/cetok) dikombinasikan saya pakai karena ada kebocoran halus yg tidak memungkinkan untuk bisa diperbaiki...kalau masalah listrik bagi saya hidup terus/langsam sesuai pemakian lebih irit dari pada cetak/cetok karena hidup/mati mesin sangat mempengaruhi daya tarik awal konsumsi listrik itu sendiri..(apalagi pompa air sudah pasti ada beban) entah buat sedot dr tanah ataupun sekedar buat pendorong.. Sama seperti laju mobil..kalau sering berhenti/jalan(gas rem,gas rem) pasti konsumsi bahan bakar lebih boros apalagi ada beban lebih pada kendaran itu sendiri.... Maaf cuma pendapat saya pribadi #silahkan dikoreksi sama master" ataupun suhu" sekalian..
apa kelebihan dan kekurangan pressure switch model (merk?) York dengan pressre swith biasa (cetak-cetok)? Saya juga sedang ada masalah diduga kebocoran pipa yg ditanam di dalam dinding
Sharing aja ne sory.. kalo pake Pressure Switch bukannya akan lebih sering mati nyala dan arus starting motornya akan lebih sering, jadi arus starting ( inrush current ) itu yang malah akan menjadikan listrik lebih boros, sedangkan jika pake Flow switch pompa akan lebih stabil karena ga mati nyala,,, kadang akan kerepotan pake Pressure Switch jika Pressure nya belum tercukupi pompa ga nyala,
Justi cetak cetok bikin boros pak Angkatan pertama pasti dayanya lebih besar, Berkali kali ngankat secara berulang= angaktan pertamanya lebih dari sekali. Kalo nyala terus manjer malah irit , Karna cuma sekali angkatan saja , Berati daya besar juga cuma sekali was awal nyala pompa saja ,
1. boros listrik apakah udah di ukur? soalnya setahu saya pompa itu butuh listrik besar pas ngangkat nya aja, jadi kalau udah nyala konstant konsumsinya lebih kecil. 2. kalau memakai flow sitch, kran jadi ngga mudah bocor, ini pengalaman saya karena pressure switch itu akan membuat tekanan di dalam pipa harus tinggi dulu baru pompa akan mati. kalo flow sitch begitu tidak ada aliran maka pompa akan mati, pipa dalam rumah tidak akan bertekanan tinggi. kelemahan flow switch, ketika pertama kali membuka kran, air tidak akan langsung kencang. Perlu waktu 1 detik agar flow switch nya bekerja. Ini bisa diakali dengan mengkombinasi dengan pressure switch.
Supaya jgn cetak cetok tabung udaranya aja dibesarin klu perlu kasih kaya drum besarnya biar tekanannya lama baru nyambung lg lestriknya...ini kan tandon yg dibawah atau pipa ga terlalu besar sekalipun tinggi, karna biaya, lagian klu pln mati masalah lg tuh...tp klu ada biaya mending bikin menara air trus pipa kasih yg besar, pasti deras dan ga ada masalah, klu punya saya sih untk ngisi air tandon ada dr pdam ada dari sumur bor.nah untuk nyedot sumur bor ada dua pompa untuk jaga2,klu ada masalah tinggal diaktipkan atau dialihkan mesin yg satunya, kemudian ada lg genset automatis pengalihan dr pln jd air selalu tersedia, klu ga ada biaya terpaksa apa adanya sprti saya dulu..mohon maaf semuanya.
sy pake flowswitch dari toren ke instalasi jg bang, tapi posisinya flowswitch di belakang pompa kemudian dari output pompa sy tambah pipa overload kembali ke toren tapi sy pasangi safety valve 0.8MPa punya water heater .. sejauh inipemakain hampir setahun normal belum ada kendala ga tau deh klo kedepannya gmna. Suara mesin dan tekanan jg air tetap normal walaupun dibuka 2 atau 3 kran.
PERHITUNGAN dengan kwh star bos.... Bukan cetak-cetek problem lebih irit, Keseringan yaaa boncos lah cs nya... Coz daya star lebih tinggi di banding putaran yg stabil. Thanks,smoga komen sy di mengerti dlm jumlah skala kwh star motor & dlm motor yg stabil.
saya tidak asal omong, bos. lihat video saya pembuktiannya. sudah ada pakai kwh meter, pakai ampere meter. nanti akan saya buat lagi videonya biar paham semua orang2, kalau flow meter bikin boros listrik
Kalo saya pakai pressure switch karena memompa air dari sumur, saat toren air penuh dan floating Valve mulai menutup memang akan masih ada mati hidup pompa jeda 5-6 detik, saya menambahkan saklar manual untuk mematikan pompa
kalau mau menggunakan flow switch ya dari awal harus dirancang dari pipa yang mana digunakan khusus ( jaringan kran kamar mandi dan water heater ) , dan jangan di gabungkan dengan jaringan kran biasa dan kran wastafel.
Wah pak saya jadi paham. Terima kasih. Oiya pak, terkait bagan pemakaian listrik yang A (cetak cetok bawaan yaitu berjeda) B (cetak cetok ga normal) dan C (pake flow switch), saya ingin bertanya boros mana pak. Bagan A, bunyi "cetek" lalu mesin nyala 5 detik "cetek" mesin mati. Dan seterusnya begitu terus. Kalo seperti ini kan mesin hidup lalu mati lalu hidup lagi. Nah kalo begitu apa malah tidak boros listrik pak? Karena setiap ngidupin pompa daya yang dipakai yaitu 2 kali daya normal pemakaiian. Bagan B tidak saya tanyakan ke bapak karena udah jelas itu ga normal plus listrik pasti sangat boros. Nah untuk bagan C yang pakai flow switch pak, kalo shower dibuka untuk mandi, si pompa langsung hidup terus yang mana pemakaian listrik untuk menyalakan pompa air gedhe di awal pas ngehidupin lalu akan normal setelah pompa ga mati mati karena si shower masih digunakan (kalo bagan A cetak cetek interval 5 detik). Nah pak, mohon pencerahan bagi saya yang awam pak 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Daya listrik akan lebih naik. Saat start awal .kalo cetak cetok daya listik naik turun .Amper listrik naik turun .bisa bikin tagihan melonjak. Kalo pake flow switch .pompa hidup stabil selama kran tidak ditutup.
kayaknya penjelasan bapak ini salah dah masalah konsumsi listrik nya. setau saya yang namanya perangkat elektronik beban konsumsi besar adalah saat pertama kali perangkat elektronik menyala, karena akan mengkonsumsi beban puncak konsumsi sesuai perangkat elektonik. tidak kah lebih boros jika perangkat elekroniknya on/off setiap durasi 5 detik. bayangan ngin aja jika ada 20 kali dia on/off secara otomatis (20 kali juga mengkonsumsi beban puncak). ya memang perangkat akan lebih awat karena tekanan air keluar akan selalu disamakan/tidak ada tekanan air berlebih di mesin. jika ada tekanan berlebih mesin akan di matikan dan dinyalakan lagi tetapi ya pasti boros listriknya, cwim...😊
Mungkin ini perbandingannya dimana instalasi pipanya ada kebocoran, tetapi kalau instalasi pipa kran tidak ada kebocoran air kayanya lebih bagus flow switch,
Connection in serial (Live wire), Pressure Switch ---> Flow Switch ----> Temperature switch. Triple protection and all switch must operate properly (ON) before the water pump receive electricity. 1) Pressure Switch - activate when low pressure 2) Flow Switch - deactivate (in NO selection of NO/NC option) when there's no or less water flow probably no water source or something blocking the flow (water pump motor will run continuously if low pressure (activated by Pressure switch) but Flow Switch will deactivate because there's no flow due to no water source or water pump unable to pump water due to leakages/bearing/mechanical seal problems. Flow switch must be used with other switches and the purpose of flow switch is more to avoid continuous motor pump running and overheat damage. You can understand better the purpose of magnet flow switch uses in water heater application. 3) Temperature Switch - normally NC 85c and stick near to water pump motor to prevent motor damage from overheating
Cara mengatasi flow switch yg telat balik/OFF adalah dengan cara melubangi needle nya, agar tekanan sebelum terkalahkan dengan tekanan setelah nya. Karena tekanan setelah di bantu return spring untuk membantu melawan tekanan sebelum flow switch. Jd saat kran di tutup flow switch langsung OFF
Maaf bro Ada Manfaat flow swicht tidak ada magnitnya hanya mekanik elektrik konectornya menggunakan komponen elektronik semacam transistor. Agar tidak rusak flow swicht nya, karena pemakaian Watt dan ampere yg agak tinggi, maka gunakan relay, mau pakai 500 atau 1000 Watt, gunakan relay yg ampere tinggi, sesuai kebutuhan.
Kalo pompa nyala mati berulang justru lebih boros konsumsi listrik dibandingkan pompa yang nyala terus atau ga cetak cetok. Karena semua motor listrik itu membutuhkan daya listrik yang tinggi saat starting bekerja. Itu sama seperti kita pertama kali mendayung perahu. Pasti butuh tenaga yang besar tapi ketika perahu sudah bergerak maka kayuhan dayung jadi lebih ringan. Coba kalau berhenti lalu mulai lagi dari awal mendayung berulang2 berhenti lagi maka akan terasa melelahkan.
Mohon maaf saya ga mau berdebat. Hanya ingin menyampaikan apa yang saya jalani dan praktekan dari saya sekolah SMK, Kuliah dan bekerja. Semua benda yg menggunakan motor listrik seperti itu. Pompa air, kompresor AC, Kompresor kulkas, dinamo seperti itu. Makanya muncul lah teknologi motor dahlander dan sekarang motor inverter untuk menhindari motor listrik nyala mati dan menkonsumsi listrik yang tidak efisien. Kalau berkaitan dengan kenapa pakai flow switch itu lebih boros alasan yg tepat adalah karena jika kita membuka keran ga maksimal maka seperti yang disampaikan akan terjadi pressure drop yang efeknya pompa jerit. Nah karena jerit motor pompa bekerja berat dan efeknya boros listrik. Dan ujung2nya lilitan akan panas serta mudah terbakar. Jadi saya mau meluruskan aja alasan borosnya bukan karena pompa nyala terus jadi boros dibandingkan yang nyala mati. Hukum listrik Daya Listrik naik berbanding lurus dengan arus listrik naik.
Tidak ada lagi bunyi cetak cetok.. Saya pasang flow Swift di out put pompa Pasang pipa paralon dioutput pompa secara pertikal tegak lurus ..sekitar 2 meter..ujung pipanya ditutup supaya air tidak keluar , Ditengah pipa..atau 1 meter dari pompa dipasan ,,T,, untuk pipa Hori sontal menuju kran.. Flow Swift dipasang horisontal sebelum kran...kabelnya flow swict.disambung ke ke pompa.... Prinsip flow Swift dialiri air Swictnya bekerja. Sebagai on of pompa... Pada sa,at kran dibuka air yang ada di pipa pertikal akan mengalir melewati flow Swift...posisi on..pompa bekerja... Kran ditutup air tidak mengalir ...posisi flow Swift ..of....begitu seterunya.. Catatan pipa pertikal harus ter ISI AIR DULU... Ditenagah pipa sekitar 1 meter dari pompa pasang ,, Ujung pi
Flow switnya bisa dipakai untuk sumur.. Ini saya sudah coba..konstruksinya seperti saya jelaskan... In putnya langsung ke sumur... Pipa out putnya langsung pasang pertikal dan di tutup ujungnya... Kira kira 1 meter dari jarak pompa ( pipa output pertikal tadi dipasang ,T, untuk pipa horisontal yang menuju kran... Sebelum kran dipasang flow Swift... Catatan sebelum membuka kran pastikan pipa pertikal terisi air... Logikanya..pada sa,at buka kran ...air yang ada di pipa pertikal akan turun melewati flow Swift...(posisi flow Swift ,on,) Sebaliknya kran ditutup aliran air berhenti ( Posisi flowswict ,of,) Ini saya sudah coba di perumahan,..susah buat tong air.. Semoga bermamfa,at Silahkan mencoba.. InsyaAllah bisa menangulangi masalah...
Paddle switch described Is there a chance that the paddle blades will lean forward because of pressure on the water pump? The result is that the pump does not stop working.
Mantap Pak...tlg klu bisa d review bentuk jenis2 valve/klep dlm instalasi pemipaan (kelebihan kekuranganx) khususnya utk pelampung Toren yg recomended dan awet pemakaian. Mksi
Mksi Pak Sebelumx...mksd sy dr videox sdh 1 masukan soal "flow switch"...2 utk switch valve/spring valve sdh Bpk Review dr video sebelumx...3 instalasi yg Bpk sdh review buat sy sdh sgt membantu sisa utk katup pelampung yg msh butuh masukan dr segi bentuk (sbg info dr tmn ada 3 bentuk : plastik, besi, dan ada dr bahan plastik tanpa ada model bandul) ada merk invelco/juny kebetulan ada yg buat conten ini tp sy lebih tertarik klu Bapak yg review (logis)... Mksi n Salam Super dr Sulawesi Selatan Pak 🙏🙏🙏
@@AdaManfaat ass siap Pak 👍👍...bisa jg disisipkan infox klu ada review ttg instalasi Perpipaan kr utk conten Bpk Selalu sy Monitor apa lg klu ada Review Perpipaan Lebih Logis n Mudah d Pahami...🙏🙏🙏
@@AdaManfaat bang, untuk masalah bunyi cetak cetok, baiknya pompa dan presurre switchnya ditaruh di ruangan kedap suara. Jadi bikin bilik/ruangan khusus yang kedap suara agar tidak ribut. Begitu bisa kan bang?
Mohon pencerahannya bagaimana kalau flow switch dipasang sebelum pompa apakah bisa...? Lebih baik mana urutan pemasangan Toren pompa flow switch, dengan Toren flow switch pompa
kalo pemakaian kwh pompa bisa lebih irit, namun sudahkah diukur kwh keseluruhan, karena hemat saya, setiap device listrik apalagi yg menggunakan gulungan (dinamo) start awal itu lonjakan beban listrik bisa 5 kali kondisi beban stabil (makanya orang mengakali dgn softstart) apalagi jika mesin air cetak cetok
menurut saya nih.. Problemnya bukan hanya pada mesin tapi penggunaan juga.. Jika ingin air kencang pakai mesin pompa besar seperti cth shimizu 135 yg debitnya 35l/m.. Jika sudah pakai pompa tsb tapi buka kerannya kecil yah ngapain pakai pompa ukuran 35l per menit.. ( saya juga pernah pakai air dari tandon lalu pakai pompa ini kekencengan gk guna juga, gk maksimal boros yg ada) Cari yang kecil donk otomatis watt juga kecil kan.. Saya rasa debit air normal di rumah" 10-20l/m sudah cukup... Jika ingin yang kencang untuk cuci kendaraan bisa beli yg khusus untuk cuci kendaraan tidak perlu menggunakan tangan gosok lagi karena airnya memang kencang.. Coba aja lihat di yt yt luar mereka cuci kendaraan gk gosok"an lagi pakai tangan.. Pakai jet pump langsung bersih.. Jadi semua produk memang ada fungsi masing" mw itu preasure switch atau flow switch sama" berguna.. Entah kenapa saya mendengar beliau ngomong seperti memvonis ini fix jelek.. Terus untuk yang sudah memakai produk flow switch ini di anggap salah.
Coba deh adminnya mereview penggunaan air di rumah maunya sekencang apa... Untuk shower juga jika kekencangan bukannya malah asik.. Sakit terkena semprotan air yang ada.. Boros air juga.. Jika sudah mereview kira" pompa apa yang cocok untuk rumahan dengan penggunaan debit air berapa liter/ menit.. Saya kan bukan ahli pompa"an nih.. Tapi jika bisa di modifikasi pompa air menjadi fungsi seperti kipas angin yang ada percepatannya itu akan lebih bagus.
Terima kasih videonya sangat bermanfaat...saya rencana mau pasang pompa yg tujuannya hanya utk mendorong air dari toren di lantai 3atas ke beberapa kran di lantai bawah. Dikarenakan splly air ke kran di lantai bawah kecil, ada yg menyarankan pakai Shimizu PS-128 BIT...mohon bantuan info dan sarannya, sebaiknya saya pakai mesin pompa merk & type apa (yg kecil sesuai kebutuhan) dan sebaiknya pakai pressure switch atau flow switch (merk apa ?) jika posisi mesin pompa sejajar dengan kaki toren. Terima kasih 5 Ada Manfaat
Untuk grafik yang ketiga saya tidak setuju karena air di gunakan, kalau yang pertama dan yang kedua kan pompa keadaan stanby artinya air ndak di gunakan. Akan tetapi penggunaan flow swit sudah pasti boros listrik secara logika pasti gunakan 2 pompa dan tandon air.
Apa sy yg gagal paham ya..wkwkw. sbenernya Flow swich ini sangat berguna.. untuk pompa boster terlb yg pake filter. Yg wajib ada tampungan air bukan yg dr sumur langsung. Dmna saat air tampungan kosong atau ada masalah, maka pompa akan mati. Ga akan kerja jd ga panas..
Untuk cek kondisi FS, masih fungsi tidak nya.. apalah bisa hanya di cek dgn cara spt saklar biasa. Sensor di dorong manual tanpa aliran air? Jd pemasangan tanpa pompa konsep saklar saja
Sudah dibahas kelebihan dan kekurangan flow switch jika dibandingkan dg presure swotch. Tlg direview kelebiham dan kekurangan flow switch jika dibandingkan dg APC jika sama2 menggunakan torent.
Sebelum berasumsi Perlu dipikirkan dulu juga,bahwa daya loading atau daya awal tinggi, semisal pompa air 125w saat loading pertama kali bisa mencapai 250w sebelum turun ke daya normal 125w.dengan pengunaan Presure Swith yg normal (cetak cetek) mengakibatkan daya sering loading /daya naik menyebabkan justru listrik jadi boros dan motor listrik jadi cepat rusak karena daya yang naik turun. Untuk pemilihan automatis tergantung fungsi pompanya.Kalau pompa penghisap automatic switch yang cocok pressure swith (yg cetak cetek) sementara klau pompa pendorong menggunakan flow switch.Makanya saat kita membeli pompa air dengan autimatic switch,jika membeli pompa hisap maka automatic switchnya yg didapat (bawaan pabrik) yg pressure switch(cetak cetek) dan jika membeli yg pompa pendorong maka yang didapat (bawaan pabrik) flow switch.
Pak sy mau pake flow switch utk mengukur air keluar di usaha isi ulang sehingga tidak di bohongi karyawan.. Atau ada videonya Pak.. Tolong tutorialnya Pak.. Terima kasih sebelumnya.. Makin sukses utk Bapak..🙏🙏
Tetep aja kami gk terima pressure switch itu cetak cetok, listrik mahal bos, apa salahny beli flow switch untuk menutupi kekurangan pressure switch,, ketimbang pompa cetak cetok bareng listrik yg cetak cetok juga,,, mgkin bpak lupa klo pompa yg cetak cetok butuh listik lebih besar buat start awal, ketimbang pompa yg nyala stabil,,,
Membandingkan konsumsi listrik harus aple to aple harus setara supaya tidak menyesatkan. Penggunaan pressure switch konsumsi listrik terpakai juga oleh motor listrik dan menggerakkan sudu pompa sehingga daya terpakai tak bisa dibandingkan dengan daya yang hanya dipakai flow switch ketika pompa jenis ini digunakan.
Tes beban dong pemakaian listriknya.. Yg real.. Justru pompa cetak cetok terus lebih boros listrik.. Lbh irit yg hidup normal.. Krna klo yg cetak cetok butuh listrik yg besar saat star.. Klo cetak cetok terus bisa dibayangkan borosnya.. Ingat star awal lbh besar listrik dri pada hidup terus ssui pemakaian..
@@AdaManfaat saya sdh 1 tahun pake flow switch aman aman saja gk ada masalah. Justru kl pake pressure switch sering cetak cetek ujung ujungnya sering ganti pressure switch gara2 meleleh switchnya.
Kalo membandingkan soal irit / ekonomis harus di bandingkan dengan hasil keluaran air nya pak... Jadi setara..
Dengan flow switch, utk mengisi tangki air 1000 liter butuh berapa kwh..?
Di banding dengan pressure switch..
Untuk mengisi tangki air 1000 liter, butuh berapa kwh..?
Kenapa demikian, karena keluaran air pressure switch yg cetak cetek itu tidak stabil air nya, menyebabkan jumlah air yg keluar lebih sedikit, di banding yang menggunakan flow switch..
Saat pressure switch ON, air mengalir, saat OFF, air berhenti..disitulah letak perbedaannya...sehingga air nya lebih sedikit...
Jadi secara total penggunaan itu lebih ekonomis menggunakan flow switch...
Silahkan di coba..dan share hasil nya...
Kemudian, mengenai problem flow switch tidak mati saat kran di tutup, ini sebenarnya bukan ada aliran bocor... Tapi karena air itu mengalir jauh, terjadilah percepatan aliran, nah saat air di stop aliran itu tidak langsung berhenti...
(Seperti halnya mobil di jalan, kalo yg paling depan tiba2 berhenti, yang paling belakang masih tetap jalan dan hasilnya nabrak beruntun...)
Nah kondisi aliran yg jauh, tiba berhenti, membuat delay switch nya... dan bahkan membuat stuck paddle nya tidak mau kembali... ini sudah jadi problem umum pada flow switch..
Makanya ada kombinasi flow switch dan pressure switch...
Yang sudah dikemas dalam smart control pump, pressure control pump dll..
Ya inti nya..apakah itu..
1. Flow switch
2. Presure switch
3. Pressure controller..
Ada kekurangan dan kelebihan nya...
Tinggal pilih penggunaan yg sesuai kebutuhan gimana...
Karena kebutuhan itu dinamis..
Salam cerdas selalu....
Kalau dipakai sekali isi 1000liter nggak ada bedanya, karena dua2 nya bakal stabil.
Perbedaan akan terjadi di pemakaian sehari-hari, dimana sering terjadi buka tutup seperti cuci tangan, cuci piring, dll. Lihat kembali grafik yg saya gambarkan. mudah dipahami.
@@AdaManfaat grafik memang sudah benar pak, tapi ini kan korelasinya dengan air yg keluar, dan segi ekonomis pemakaian...
Kalo pada saat keluaran air sama2 stabil, itu bukan saat cetak cetek...sama2 ON terus dong pak...
Stabil nya pressure switch adalah ketika aliran air tidak ada hambatan, kran dibuka penuh....
Pada saat kondisi seperti itu, ya konsumsi listriknya sama dong pak dengan flow switch yang sama sama ON terus..
Tapi yg dibicarakan pada grafik bapak adalah pada saat cetak cetek.. artinya pressure switch nya terjadi ON/OFF yg signifikan (ini terjadi kisaran aliran 10liter/menit), nah terjadinya ON/OFF di karenakan ruang tabung sudah tidak ada udara (terisi penuh dgn air, tdk adacruang kompresi)..
Dalam kondisi itu, saat ON/OFF, Aliran air pun sama terjadi mengalir, berhenti, mengalir, berhenti dan seterusnya.. ini yg efek nya adalah jumlah air total menjadi lebih sedikit, di banding dgn menggunakan flow switch (saya sudah ada pengujian nya, saya hanya ingin share menambah informasi saja)
antara flow switch dan pressure switch, pada aliran range rendah 3 liter/menit hingga 10 liter /menit.. jauh lebih stabil flow switch.. dan kwh nya lebih ekonomis dgn menggunakan flow switch..
Nah hubungan nya dgn cuci tangan, cuci piring dll...
kalo airnya sedut senut (terjadi ON/OFF) pakai pressure switch, nyuci piring nya kan jadi agak lama, apalagi kalo shower kamar mandi, keramas nya jadi lama, busa nya gak hilang-hilang..
Nah, berbeda kalo air nya lancar (dgn flow switch), nyuci piring nya kan hanya sebentar...cepet selesai.. Keramas pun cepet bersih..
Disitulah tingkat ekonomis nya..
Nah, itu saya ceritakan berdasarkn pengalaman...dan pengujian..
Silahkan bapak praktekkan...nanti hasilnya share...
Kecuali, kalo mau benar2 lebih ekonomis dari flow switch, ada namanya constant pressuarization pump...meskipun ON/OFF pompanya, tekanan aliran airnya selalu sama.. nah ini baru flow switch kalah telak ekonomis nya...
@@HaleemsChannel lah tadi sampeyan yg usul mengisi tangki 1000 liter. ya nggak bakal cetak cetok.
nggak papa mas, kalau suka flow switch lanjut aja. saya sendiri lebih suka pressure switch, karena sudah bawaan pompa, dan bisa mendeteksi kebocoran.
@@AdaManfaat iya itu hany contoh aja.. 1000ltr jika pengisian trjadi ON/OFF, maka di peelukan waktu yg lebih lama, di banding yang lancar tanpa ON/OFF,
Bukan 1000lter pada kondisi sama2 stabil..kalo sama2 stabil gak perlu dibandingin, pasti resultnya sama...
@@HaleemsChannel benar. Saya sangat² setuju. Logis .. ini share informasi yg objektif
Kalau ctak ctok nya tiap 5 detik, baik nya pressure switch di ganti dg Flow switch, bro. Selama pompa disch tekanan nya lebih kecl dari 2 kg ( Centrifugal) .
Harap di ingat, start awal pompa makan arus sekitar 3 kali lipat, lagi pula ctak ctok akan merusak kutub switch listriknya.
Setuju, cetak cetok bikin rush current 3 lipat nominal current = boros, cetak cetok bikin cepat rusak winding & capasitor, pompa centrifugal bisa running dgn waktu terbatas tanpa air keluar, beda sama pompa reciprocating/positif displacement.
Sangat setuju ulasan nya pak, seharus nya gunanya pressure switch untuk mematikn / menghidupkn pompa saat valve kt buka, jd bukan cetak cetuk dlm waktu singkat, saya rasa pressure switch di setting sesuai prosses lama air yg kt gunakan swaktu membuka valve.sering nya cetak cetok membuat besar nya amper start awal pd elect motor nya,listrik jd boros..
Ya namanya hidup mati pasti boros..
@@pumpqnbelly3895 belajar dari kenyataan. Lihat ini: ruclips.net/video/Xz-9KhnGEJY/видео.html
lihatlah ke video berikut sudah saya buktikan ruclips.net/video/Xz-9KhnGEJY/видео.html
6:42 nambahin keunggulan flow swicht, jika air toren habis maka pompa tidak nyala karena tidak ada air yang mengalir , dan itu safety bagi pompa (pompa tidak panas dan bisa terbakar motornya)
@Widodo Titi .posisi pompa diatas atau dibawah?apakah fungsinya buat pompa dorong?
@Widodo Titi otomatis stabil harus sama orang yg dibidang pompa yg paham sama teknik.. karna ada stelan dan cara pasang bener
@@DR.PLUMBING lihat disini jawabannya: ruclips.net/video/Xz-9KhnGEJY/видео.html
Itu benar. Namanya saklar aliran arus ya syaratnya harus ada arus dulu biar bisa nyala atau mati...
Terima kasih videonya sangat bermanfaat...saya sudah setahun ini pakai flow switch untuk pompa air (yang saya pasang sendiri) sebagai booster pump dari toren yang letaknya di lantai atas. Saya membutuhkan aliran pressure air yang agak besar untuk menjalankan mesin cuci, water heater pakai gas dan keperluan cuci kendaraan. Memang agak boros listrik sebagai konsekuensinya, tetapi saya akalin dengan memasang switch ON-OFF di saklar pompa pendorong tersebut, jika dibutuhkan tekanan air yang besar untuk kebutuhan2 diatas maka pompa tersebut di-ON, selebihnya aliran pressure air mengalir karena gravitasi saja (dan sudah cukup memadai) untuk kran cuci piring, kamar mandi dan wudhu. Demikian sekedar sharing dan berbagi pengalaman. Sekedar tambahan, saya memakai pompa air SANYO Type P-WH137C yang polos tanpa dilengkapi pressure switch maupun tanki udara. Terima kasih
Wah sama pa. kita sepemikiran
lah,, kalau udh pake saklar on off, apa gunanya pake flow switch lagi?? sdgkan flow switch sendiri fungsinya utk menyalakan/mematikan pompa secara otomatis
@@rahmat____ iya ya. hehehe
Mungkin biar bisa memilih bila utk keperluan mesin cuci / water hiter dll (yg memerlukan tekanan air tinggi) baru pompa di ON kan.. dan bgtu sebaliknya. Krn air akan ttp mengalir pelan wlp pompa pendorong mati.
@@sulaimantoro6704 bapak benar dan mengerti apa yang saya maksud dan jelaskan di komentar diatas. Penggunaan booster pump dengan tekanan air yang sangat besar tidak diperlukan untuk mencuci piring dan kebutuhan dapur, tidak diperlukan untuk mengambil wudhu dll.
Cuma abang yang konten bagus tentang yg berhubungan dengan pompa, penyampaian, dan toolsnya untuk mengajar baik, sy subsribe semoga semakin sukses y
Luar Biasa, Profesor biar ilmunya tinggi tapi ngga bisa buat orang paham, kalah sama Bpk ini❤
Penjelasan sangat Rasional maka saya ikut konsep ini.
Haloo jangan berhenti berkreasi utk kemaslahatan
Salam kreatif bang, sy sering nyimak video abang. Sangat2 kreatif dan bermanfaat...sy pernah pasang flow switch pada mesin pompa dari sumur dan berhasil tp syaratnya sebelum flow switch harus ada tabung yg terisi air dan posisinya lebih tinggi dari flow switch sebagai pendorong awal dan harus ada saklar fush buttom ta pasang pada mesin, fungsi saklar ini untuk menyalakn mesin secara manual supaya tabung terisi air. Sehingga klo ta buka keran, ada air yg mendorong flow switch. Saklar tidak setiap kali ta pencet, hanya klo tdk ada air dlm tabung aja.
Lbh bagus lg di pasang valve searah agar air tdk bs kembali msk ke pompa..jd air tertahan rapat,salam
Ukuran tabung 19 L yg merah itu ?
Hrs diisi tekanan ?
Tanpa pressure switch ?
auto switch berdasarkan tekanan memang sdh dipikirkan oleh pabrik itu sdh best practisenya. kalo on of nya atau cetak cetoknya terlalu cepat artinya di sepanjang pipa sampai kran di outlet pompa ada bocor halus yg menurunkan tekanan yg mengaktifkan switch pressure dan meng on kan pompa. idealnha ngak cetak cetok kalo ngak ada kebocoran. cmiiw...
Tidak ada asap kalau tidak ada api 🤭😃👍🙏
Untuk pompa Booster, kalau menurut saya flow switch tetap butuh pak, karena flow switch juga berfungsi untuk memonitor jika terjadi kekosongan tandon air / sumber air.
Kalau mengandalkan pressure switch saja, jika tandon kosong, pompa akan tetap nyala.
Tapi jika ada flow switch-nya, pompa tidak akan menyala jika tandon kosong.
Jika mengandalkan pressure switch saja, pompa akan menyala, padahal tandon kosong.
Ini kita bicara pompa Booster ya pak, bukan pompa Sumur.
Kerja pressure switch bila ada tekanan,klw tandon kosong otomatis tekanan air kosong,pressure switch juga gk kerja,karena tekanan air gk ada.
@@samrozikin4243 tidak selalu ya, ada pressure switch yg ON saat pressure-nya Low. Makanya untuk POMPA BOOSTER, prinsipnya pompa harus ON/menyala saat pressure discharge-nya Low (untuk naikin pressure), dan pompa harus OFF/mati saat pressure-nya High (agar tidak over pressure). Kalau tandon kosong, pompa booater akan nyala terus kalo cuma ngandalin peessure switch. Makanya tetap butuh flow switch.
Bos, dinamo itu memakan daya listrik besar saat hidup pertama kali... Kalau berkali2 hidup-mati, akan memakan daya listrik besar jga. Akan tetapi klw sekali hidup dan terus hidup, konsumsi listrik akan stabil dan tidak ada konsumsi besar lg.
Saya sudah buat prakteknya di video lain. Sedangkan anda hanya berteori
@@AdaManfaat tetap lebih besar yang nyala mati tapi sering dari pada sekali nyala tapi terus2an. Karena yang nyala mati itu ada arus startnya. Arus start itu yang bikin boros. Tentu aja cara bandinginnya dengan durasi waktu yang sama.
Salam Kreatif, sekedar berbagi pengalaman, Saya sudah memakai flow switch ( merek York ) untuk pompa dorong Shimizu 128 bit untuk mendorong air dari toren menuju 2 buah shower/water heater , 1 mesin cuci dan 4 buah keran.Setelah pemakaian yang sangat intens selama kurang lebih setahun akhirnya flow switch ini rusak , uniknya ketika rusak , pompa tidak langsung berhenti . Ketika pertama kali hidup , pompa dan suara akan terdengar normal tetapi setelah 2 menit suara dari mesin pompa terdengar seret, seperti suara sepeda motor yang tidak kuat nanjak dan otomatis tekanan air jadi menurun dan tidak normal.Kemudian flow switchnya diganti dengan yang baru dan tidak langsung di sambung ke pompa melainkan disambungkan ke kontaktor,jadi beban dari flow switch menjadi ringan karena hanya mengaktifkan koil kontaktor, sedangkan arus listrik yang besar ke pompa diambil alih kontaktor.Pengalaman sama dulu ketika pasang pelampung radar di toren ,Switch yang di radar cepat rusak karena arus besar. Setelah dipasang kontaktor switchnya masih awet sampai saat ini ( 3 tahun ).
Kontaktor itu posisinya di mana di pompa airnya ?
@@mohammadrizal3725 , kontaktor posisi tidak di atau dekat pompa, dia terpasang di tembok ( dalam box ) dekat dengan sumber listrik. Fungsinya sama dengan relay .Jadi fungsinya sebagai penghubung/pemutus arus listrik ke mesin pompa ( arus besar ), sedangkan flowswitch fungsinya sebagai (pengontrol ) penghubung/pemutus arus listrik ke koil kontaktor ( arus kecil ).
@@goespal70 Pak, apakah Bapak merasakan ada penurunan debit/aliran air dgn memakai flow switch? Saya lihat untuk flow switch 3/4", ukuran lubang di dalamnya (tempat terpasangnya klep dan per) untuk jalan air jauh lebih kecil, mungkin cuma 1/2" saja.
@@dannorth3668 kalau saya bandingkan debit airnya kalau dibandingkan dengan pakai pressure switch tidak terlalu berbeda jauh, saya kira mungkin dari pabriknya flowswitch sudah dirancang untuk pompa air dengan daya 125 -200 watt.Ada lagi solusi yang lebih mantap dan bebas suara cetek- cetek yaitu dengan menggunakan water pressure control digital ( merek york atau simizu ) tapi harganya lumayan mahal..
@@goespal70 Kontaktor itu apa ?
Apakah sebuah alat tambahan ?
mas coba dibahas daya listrik kalau tarikan pertama itu besar, beda dengan yg sudah running bisa 1 banding 3, dan kalau ada kebocoran sedikit pasti jadi cetak cetok terus... apalagi kebororannya di dalam tembok yg tidak kelihatan, biasanya pakai flow switch kalau ada kebocoran atau kran yg terbuka sedikit mesin pompanya tidak akan hidup, itu sih pengalaman saya memakai flow switch, terimakasih... inilah indahnya berbagi.........
Nah baru mau komen kayak gini, sebaiknya jangan suka atau tidak suka tapi berdasar hasil pengukuran, tarikan awal pasti lebih besar mangkanya ada alat yang nama nya soft starter.
Jadi secara logika perangkat yang sering mati hidup pasti butuh daya yang lebih besar
@mochamadfathan4137 silakan dibuktikan dengan alat ukur. Jangan pakai perasaan
Flow swicth ini sangat berguna pada air pam/ledeng diperkotaan yg kebanyakan rendah tekanannya, otomatis aliran air yg dikeluarkan tidak deras (hidup segan mati tak mau) jadi butuh dibantu pompa untuk mengisi bak air.namun sangat bergunanya alat ini pengunaanya disinkronkan/didukung dgn sensor WLC omron 61F -G- AP . Gambaran cara kerjanya..pompa beroperasi apabila flow swich membaca ada air mengalir dan elektrode pada bak memberi sinyal mesin juga untuk beroperasi..ketika bak penuh mesin stop beroperasi walaupun FS mash membaca air msh mengalir. Dan sebaliknya walaupun elekroda dibak memerintahkan mesin untuk beroperasi jika tidak ada air yg mengalir (biasanya diperkotaan air pam tidak beroperasi selama 24 jam) yg terbaca oleh FS mesin tidak bakalan hidup/beroperasi.
Terima kasih solusinya pak
Flow Switch anggap aja sbg sensor utk on/off arus,dan lbh handal di paralel dgn relay AC ,saya memakai bertahun2,no problem,dan awet utk pompa juga Flow Switch sendiri,karena FS tdk terhubung langsung ke beban,tetapi melewati NO/NC dari relay....
Saya suka chanel sampeyan Mas. Baik bgt share ilmu beginian. Soal video ini, saya mau diskusi. Sampeyan menuliskan konsumsi listrik flow switch di whiteboard itu, sepertinya tanpa memperhitungkan bahwa konsumsi listrik awal saat kondisi pompa dari off menjadi on, itu konsumsi listriknya bisa dua atau tiga kali dibanding konsumsi listrik saat pompa sedang on secara konstan dan kontinu. Jadi, grafik konsumsi listrik flow switch yg sampeyan gambar itu krg akurat . Harusnya grafiknya tinggi saat pompa mulai on, dan kemudian menurun saat pompa sedang on secara konstan dan kontinu. Ngaten, Mas...
Kan ada saya gambar lompatan nya. Coba perhatikan, meskipun saya gambar nya tidak sampai 2x atau 3x. Apakah anda tahu berapa lama lonjakan arus start terjadi?
Maksud saya , setelah lonjakan di awal kan penggunaan daya akan turun jadi sekitar 1/2 atau 1/3 dari daya yang diambil saat lonjakan daya di awal. Nah gambar grafik flow switch itu menggambarkan dayanya keliatan turun dikit doang... Jadi kurang rendah aja, gambar grafik setelah lonjakan daya awalnya...
Matur suwun atas videonya masse
penjelasannya mudah di fahami / dimengerti
Benar sekali bang keteranganya , baru setengah penjelasan saya sdh paham. Terima kasih bang penjelasannya
Pressure switch :
Penyebab cetak cetek dah pasti karna ada kebocoran.
Flow switch :
Normalnya bekerja (ON) kalo ada aliran yang cukup untuk mendorong throttle valve
Kalo aku pake keduanya.
Pressure switch sebagai tombol OFF
Flow switch sebagai tombol ON.
Dirangkai mirip sistem kontrol Direct On Line (DOL) dengan kontaktor.
Sambungan seri ?
Untung ada chanel ini.. jadi tau.. mantaab mas brooo..
Ty sangat jelas & bermanfaat moga menjadi saluran berkat. Jangan bosan ya pak berbagi ilmunya.
biasanya pompa boost pressure itu ada yang tekanannya nggak kuat sekali kaya waterpump sumur dangkal karna sebagai pendorong saja dan kapasitas listriknya jg kecil biasanya cuma 65 watt, tapi ada juga yg besar, sesuai dengan peruntukannya
Coba deh di paralel dg pres switch..di jamin dapat menyédot sumur dan air keluar stabil karena pompa gak hidup mati...
bagus sekali..channel seperti ini yg sgt positif dn harus banyak follower nya
pendapat saya buat memompa air dari sumur langsung, pipa output di belokkan keatas dulu terus turun lagi baru ketemu flowswitch. tujuannya agar air mengalir secara gravitasi ke flowswitch ketika kran dibuka.
tidak bisa begitu. silakan dicoba, pasti gagal
Pakai pressure tank….bila kran dibuka segera air di tank memicu flow switch on. Ini sdh saya coba.
Sy baru pakai flow switch, sebelumnya sy pakai pressure switch yg selalu cetak cetek akhirnya sy bertahun2 pakai on off manual dgn saklar. Menurut sy pressure switch yg cetak cetek itu buat cepat rusak pompa, makanya sy putuskan manual on off, tp ternyata itu boros karena pompa nyala terus, misalkan kita nyalakan utk BAB, mandi, cuci yg tidak selalu air digunakan. Jd menurut sy flow switch adalah pilihan yg paling efisien.
Grafik penggunaan listrik yg bpk gambar ini sama sekali hanya teori dangkal.
Tp beberapa kali nonton video bapak ini, cuma ini yg menurut sy gak bagus. Sebaiknya sebagai content creator cukup hanya memberikan pembuktian, utk pilihan dikembalikan ke penonton, jgn memberikan penilaian "oh produk ini gak bagus sy gak pakai". Semangat terus pak
Bagus atau tidak itu melalui pengukuran. Dan saya sudah melakukannya.
Pelajaran bagus..., semoga bermanfaat bagi semua....
Pengalam pribadi saya ..sebelum punya toren ..pengeluaran buat pompa .skitar 250 rb.. tapi alhmdulilah stelah pasang toren ..pengeluaran listrik saya cmn 50 rb buat pompa aja... brarti kesimpulanya otomatis sering hidup mati brarti boros mas.. . Coba cek ampernya mas.. itu startingnya..
Saya sudah buktikan di video terbaru saya sore ini. Silakan cek. Flow switch lebih boros
@@AdaManfaat yg bikin boros bukanya yg cetak cetok ya mas .. mknya starting awal yg besar kalo pompa..coba cek pake alat amper ..mksh
@@DR.PLUMBING loh belum nonton sudah bikin asumsi. tonton dulu baru kita lanjutkan komennya
Sangat sangat bermanfaat ilmunya. Terima kasih banyak pak sudah berbagi dgn gratis. Tuhan pasti balas berkat. Amin amin amin 👍👍👍
Sedikit kurang setuju sama diagramnya. Karena dinamo start itu akan makan listrik lebih tinggi. Semisal 220v, saat start ampere maksimal 4 A. Saat diukur, waktu start itu amper akan maksimal, bahkan sampai 4 lebih karena harus mengisi kondensor juga. Lalu akan berangsur turun menjadi 1 koma sekian sampai 2 ampere tergantung kondisi mesin. Bayangkan jika berulang start
Paling hanya 0,3 detik
Kalo flow swit saat aliran tertahan misal 4 amper maka dia akan terus jalan selama aliran ada, jadi 4amper nonstop dan 4amper putus nyambung hitung sendiri watt total/jam
Terimakasih banyak mas penjelasan menambah pengetahuan tentang flow switch ini..
Makasih pak ilmunya semoga jadi amal jariah
mkasih pak, infonya jadi sya sudah bisa memastikan instlasi model apa buat rumah saya, saya lebih suka nyaman g berisik gpp boros juga hahaha
untuk bisa dipakai sedot air dari sumur sebelum flowswich dibuat aliran dari tanki(aliran output pompa sedot dibuat tshok utk menghidupkan flowswich)
Flow switch itu biasanya dipasang pada sistem sprinkler pemadam kebakaran. Saat sensor kebakaran meletup atau pecah karena ada panas api, air di pipa sprinkler akan keluar yang mana dideteksi oleh flow switch yang selanjutnya akan menjalankan jockey pump, memompa air untuk memadamkan api. Karena sistem perpipaan sekarang berupa bejana terbuka, tidak ada sistem pressure switch, pompa joki harus dimatikan manual.
Nah untuk pompa air, sebetulnya tidak perlu flow switch karena biasanya pompa air sudah ada pressure switch-nya. Kalau krang ditutup, pressure switch mendeteksi tekanan bertambah kemudian mematikan listrik.
Flow switch di sini kalau mau dipasang pada pompa air itu karena pressure switchnya tidak berjalan dengan baik karena working pressure-nya tidak cocok dengan rating si pompa, itulah kenapa digunakan bantuan flow switch pada pompa ini.
Menurut pendapat saya,Flow switch dikombinasi secara seri dg pressure switch lebih bagus.
Pertama, jika air habis ditandon pompa pendorong akan dimatikan oleh flow switch.
Kedua, jika air mengalir kecil (seperti air mengalir ke tangki closet duduk melalui saluran sebesar lubang jarum) pompa pendorong belum idup oleh flow switch, tetapi jika pompa pendorong idup maka sesudah mencapai tekanan tertentu pompa akan dimatikan oleh pressure switch. silakan mencobanya..
Saya sdh lakukan 3 th terakhir ini ….flow switch & pressure switch dirangkai seri plus pressure tank sebab tinggi toren rendah.
Bila sambungan seri maka bila flowswitch gagal memutus listrik, tugas mematikan pompa diambil alih pressure swtch
Kalau pompa mati nyala dibanding menyala terus (selama ada penggunaan kran air), akan lebih efisien pompa nyala trs pak. Kalau mati nyala Arus Start pompa akan menyebabkan panas dan mengurangi umur komponen pompa. Untuk rumah dengan daya (VA) yg mepet, bikin MCB sering trip krn Arus Start pompa. Apabila kita bandingan antara 2 pompa yang saru menyala terus dan yang satu mati nyala (penggunaan yg sama, misal mengisi bak kamar mandi), lebih hemat pompa yang nyala terus. Salam sehat 🙏.
Saya sudah bikin perbandingan nya diukur memakai kWh meter. Bukan asal ngomong saya
@@AdaManfaat siap pak. Pak mau tanya, saya pakai pompa booster dgn flow switch (wasser pb218ea). Setahun jalan normal. Skrg tiap saya tutup kran ga mau mati. Setelah kran saya buka tutup keras 5x br mau mati (water hammer). Kadang2 normal. Flow switch sdh saya ganti baru sama saja. Skrg saya mau pasang APC wasser. Analisa sementara ini (60% pompa wasser saya tdk responsif terhadap tekanan sehingga menekan katup flow switch meski saluran air sudah closed loop, 40% kebocoran pipa air yg tertanam di rmh saya. Apakah APC bisa menyelesaikan problem saya? Terima kasih.
@@AdaManfaat apakh Bapak juga melaks pemasangan pompa ?? Bs minta. No HP? Terima ksh
Saya di Batam
saya pakai flow switch untuk cuci mobil dan shower... alhamdulillah sesuai harapan dan tidak cetak cetek.
Sarannya pak. Ini di rumah saya pakai pompa air biasa (manual) dan sumber air menggunakan sumur bor.
Airnya mau saya alirkan ke berbagai tempat untuk penyiraman tanaman menggunakan spreiyer.
Problem nya tekanan air kurang jadi Speyer gak bisa hidup.
Sarannya pak. Agar spreiyer bisa bekerja maximal.
Atau harus ada tambahan pompa lagi.
Mohon di buatkan vidoe tutorial nya kalau ada tambahan pompanya. Atau gimana solusinya nya. Terima kasih
Saya memasang flow switch dengan di gandeng dgn pressure switch dgn cara di paralel untuk air sumur, kalau menurut saya boros tidak nya listrik dgn konstruksi seperti saya ini tergantung berapa sering membuka kran dlm keadaan kecil. Kl persentase pembukaan kran dlm keadaan kecil sangat jarang, saya memilih memasang flow switch. Daripada cetak cetok, lama lama contaktor press switch aus, dan harus ganti berkali2 dan berisik
Dalam rumah tangga, lebih sering buka kecil. Kecuali mengisi bak mandi atau menyiram tanaman
Terima kasih atas pencerahannya pak. Kalau kita punya dana lebih ya lebih baik beli aja pompa pendorong yang memang sudah dirancang oleh pabrikan untuk mendorong air dari toren ke pipa distribusi ya pak. Salam sukses...
Saya lebih cenderung memakai pompa sumur dangkal
Maaf pak flow switch dan pressure switch itu berlawanan
Pressure switch memutus aliran listrik saat mencapai pressure maksimum penyetelan
Sedangkan flow switch mencegah mesin menyala saat tidak ada aliran air
Semua alat diciptakan sesuai fungsi dan kegunaannya masing2
Kedua alat tersebut diatas berguna untuk mencegah motor listrik terbakar
Walaupun anda berfikir flow switch kurang berguna
Harusnya secara fair juga diungkapkan dengan lengkap kegunaan flow switch sesuai judul
🙏
masalahnya banyak orang yang tidak tahu cara penggunaan flow switch, sehingga mengalami masalah.
sedangkan memakai pressure switch jarang bermasalah
keterangan yg detail dan bermanpaat sekali mantul
Betul Anda bilang pakai cetak cetok lebih baik daripada flow awich..
cetak cetok itu bisa diatur ( pakai obeng ).tapi sayang saya sdh terlanjur beli.. baru sadar.suwun..
Flow switch juga ada yg bisa d atur kok... seberapa sensitifnya...
berisik dan boros. ditempat kami sdh kami terapkan otomatis dan ada setelan manual nya.mantap pembahasan nya... 👍
Teori / pnjelasn slalu spadan dgn praktekx, 👍💪
intinya hampir sama antara Flow Swith & Pressuer Swith.
cuma kalo pakai Pressuer swith bunyi otomatisnya kasar & kenceng,, tapi fungsinya dari sanyo yg Awalnya adalah (Menghisap sumber Air dari bawah/ atas) berfungsi Normal seperti Namanya (SANYO)mesin Pompa (Ada HISAP Ada DORONGAN)
Flow swith dia tidak ada bunyi cetak-cetok kayak Pressuer Swith & kalo pakai Flow Swith kalo ada Kebocoran(Rembesan) Instalasi Pipa Output,, itu akan cepet merusak Pompa & listrik nambah boros (sama seperti yg di terangkan di video ini)
Hemmm....bagus dan bermanfaat baik videonya dan komentar2nya
start awal pompa itu besar konsumsi daya listrik setau saya pak, bayangin kalo hidup mati hidup mati... lebih baik hidup terus walaupun dlm waktu yg panjang.. boleh di ukur pake tang amper brpa daya terpakai ketika start awal pompa; jadi menurut saya lebih ideal menggunakan flow switch (untuk supply air dari tandon atau pam)
Sudah ada videonya. Pakai alat ukur. Hasilnya jauh bro
makasih pak pencerahannya sy hanya berasumsi hehe 🙏🏻
Saya menggunakan pompa air dangkal Shimizu yang difungsikan sebagai pendorong, Pengalaman pake pressure switch 3 bulan sekali ganti karena rusak, pada saat mau rusak presure switch cetakcetok terus menerus tidak berhenti
Belajar lah cara mengatasi cetak cetek
Flow swicth dan presure swicth(model york,bukan yg model cetak/cetok) dikombinasikan saya pakai karena ada kebocoran halus yg tidak memungkinkan untuk bisa diperbaiki...kalau masalah listrik bagi saya hidup terus/langsam sesuai pemakian lebih irit dari pada cetak/cetok karena hidup/mati mesin sangat mempengaruhi daya tarik awal konsumsi listrik itu sendiri..(apalagi pompa air sudah pasti ada beban) entah buat sedot dr tanah ataupun sekedar buat pendorong..
Sama seperti laju mobil..kalau sering berhenti/jalan(gas rem,gas rem) pasti konsumsi bahan bakar lebih boros apalagi ada beban lebih pada kendaran itu sendiri....
Maaf cuma pendapat saya pribadi
#silahkan dikoreksi sama master" ataupun suhu" sekalian..
apa kelebihan dan kekurangan pressure switch model (merk?) York dengan pressre swith biasa (cetak-cetok)? Saya juga sedang ada masalah diduga kebocoran pipa yg ditanam di dalam dinding
Betul master ..
setuju skali bos
Tutorialnya sangat jelas..sy yg awam aja bs tercerahkan..
Sharing aja ne sory.. kalo pake Pressure Switch bukannya akan lebih sering mati nyala dan arus starting motornya akan lebih sering, jadi arus starting ( inrush current ) itu yang malah akan menjadikan listrik lebih boros, sedangkan jika pake Flow switch pompa akan lebih stabil karena ga mati nyala,,, kadang akan kerepotan pake Pressure Switch jika Pressure nya belum tercukupi pompa ga nyala,
Sudah saya buat percobaan dan hasilnya bisa dilihat di video saya lainnya
Justi cetak cetok bikin boros pak
Angkatan pertama pasti dayanya lebih besar, Berkali kali ngankat secara berulang= angaktan pertamanya lebih dari sekali.
Kalo nyala terus manjer malah irit ,
Karna cuma sekali angkatan saja ,
Berati daya besar juga cuma sekali was awal nyala pompa saja ,
Anda kan hanya berteori. Saya sudah praktekkan di video saya lainnya
1. boros listrik apakah udah di ukur? soalnya setahu saya pompa itu butuh listrik besar pas ngangkat nya aja, jadi kalau udah nyala konstant konsumsinya lebih kecil.
2. kalau memakai flow sitch, kran jadi ngga mudah bocor, ini pengalaman saya karena pressure switch itu akan membuat tekanan di dalam pipa harus tinggi dulu baru pompa akan mati. kalo flow sitch begitu tidak ada aliran maka pompa akan mati, pipa dalam rumah tidak akan bertekanan tinggi.
kelemahan flow switch, ketika pertama kali membuka kran, air tidak akan langsung kencang. Perlu waktu 1 detik agar flow switch nya bekerja. Ini bisa diakali dengan mengkombinasi dengan pressure switch.
Supaya jgn cetak cetok tabung udaranya aja dibesarin klu perlu kasih kaya drum besarnya biar tekanannya lama baru nyambung lg lestriknya...ini kan tandon yg dibawah atau pipa ga terlalu besar sekalipun tinggi, karna biaya, lagian klu pln mati masalah lg tuh...tp klu ada biaya mending bikin menara air trus pipa kasih yg besar, pasti deras dan ga ada masalah, klu punya saya sih untk ngisi air tandon ada dr pdam ada dari sumur bor.nah untuk nyedot sumur bor ada dua pompa untuk jaga2,klu ada masalah tinggal diaktipkan atau dialihkan mesin yg satunya, kemudian ada lg genset automatis pengalihan dr pln jd air selalu tersedia, klu ga ada biaya terpaksa apa adanya sprti saya dulu..mohon maaf semuanya.
Saran aja ya ... jangan matikan iklan2 nya ... sebagai pengganti ilmu2 yang bermanfaat dan logis dalam channel ini .... tetap semangat ya pak ... 💪😃
sy pake flowswitch dari toren ke instalasi jg bang, tapi posisinya flowswitch di belakang pompa kemudian dari output pompa sy tambah pipa overload kembali ke toren tapi sy pasangi safety valve 0.8MPa punya water heater .. sejauh inipemakain hampir setahun normal belum ada kendala ga tau deh klo kedepannya gmna. Suara mesin dan tekanan jg air tetap normal walaupun dibuka 2 atau 3 kran.
PERHITUNGAN dengan kwh star bos....
Bukan cetak-cetek problem lebih irit,
Keseringan yaaa boncos lah cs nya...
Coz daya star lebih tinggi di banding putaran yg stabil.
Thanks,smoga komen sy di mengerti dlm jumlah skala kwh star motor & dlm motor yg stabil.
saya tidak asal omong, bos. lihat video saya pembuktiannya. sudah ada pakai kwh meter, pakai ampere meter.
nanti akan saya buat lagi videonya biar paham semua orang2, kalau flow meter bikin boros listrik
Kalo saya pakai pressure switch karena memompa air dari sumur, saat toren air penuh dan floating Valve mulai menutup memang akan masih ada mati hidup pompa jeda 5-6 detik, saya menambahkan saklar manual untuk mematikan pompa
kalau mau menggunakan flow switch ya dari awal harus dirancang dari pipa yang mana digunakan khusus ( jaringan kran kamar mandi dan water heater ) , dan jangan di gabungkan dengan jaringan kran biasa dan kran wastafel.
Wah pak saya jadi paham. Terima kasih. Oiya pak, terkait bagan pemakaian listrik yang A (cetak cetok bawaan yaitu berjeda) B (cetak cetok ga normal) dan C (pake flow switch), saya ingin bertanya boros mana pak. Bagan A, bunyi "cetek" lalu mesin nyala 5 detik "cetek" mesin mati. Dan seterusnya begitu terus. Kalo seperti ini kan mesin hidup lalu mati lalu hidup lagi. Nah kalo begitu apa malah tidak boros listrik pak? Karena setiap ngidupin pompa daya yang dipakai yaitu 2 kali daya normal pemakaiian. Bagan B tidak saya tanyakan ke bapak karena udah jelas itu ga normal plus listrik pasti sangat boros. Nah untuk bagan C yang pakai flow switch pak, kalo shower dibuka untuk mandi, si pompa langsung hidup terus yang mana pemakaian listrik untuk menyalakan pompa air gedhe di awal pas ngehidupin lalu akan normal setelah pompa ga mati mati karena si shower masih digunakan (kalo bagan A cetak cetek interval 5 detik). Nah pak, mohon pencerahan bagi saya yang awam pak 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
harusnya yg mati hidup itu yang boros ya bro.
Pompa tersumbat/tertahan ampernya jadi naik bro. Itulah sebabnya jika pompa mampet kalo dipaksakan dinamonya akan terbakar
Daya listrik akan lebih naik. Saat start awal .kalo cetak cetok daya listik naik turun .Amper listrik naik turun .bisa bikin tagihan melonjak. Kalo pake flow switch .pompa hidup stabil selama kran tidak ditutup.
Maaf, Anda hanya berangan-angan. Saya sudah membuktikannya di video lain
Aliran out pompa kalo tertahan bikin amper naik, kalo terlalu lama diteruskan dinamonya akan terbakar
kayaknya penjelasan bapak ini salah dah masalah konsumsi listrik nya.
setau saya yang namanya perangkat elektronik beban konsumsi besar adalah saat pertama kali perangkat elektronik menyala, karena akan mengkonsumsi beban puncak konsumsi sesuai perangkat elektonik.
tidak kah lebih boros jika perangkat elekroniknya on/off setiap durasi 5 detik. bayangan ngin aja jika ada 20 kali dia on/off secara otomatis (20 kali juga mengkonsumsi beban puncak).
ya memang perangkat akan lebih awat karena tekanan air keluar akan selalu disamakan/tidak ada tekanan air berlebih di mesin. jika ada tekanan berlebih mesin akan di matikan dan dinyalakan lagi tetapi ya pasti boros listriknya, cwim...😊
I will correct you. Because you are wrong
Mungkin ini perbandingannya dimana instalasi pipanya ada kebocoran, tetapi kalau instalasi pipa kran tidak ada kebocoran air kayanya lebih bagus flow switch,
Betul banget pak sangat masuk akal teorinya
Mantap, Makasih Ilmunya
Connection in serial (Live wire), Pressure Switch ---> Flow Switch ----> Temperature switch. Triple protection and all switch must operate properly (ON) before the water pump receive electricity.
1) Pressure Switch - activate when low pressure
2) Flow Switch - deactivate (in NO selection of NO/NC option) when there's no or less water flow probably no water source or something blocking the flow (water pump motor will run continuously if low pressure (activated by Pressure switch) but Flow Switch will deactivate because there's no flow due to no water source or water pump unable to pump water due to leakages/bearing/mechanical seal problems. Flow switch must be used with other switches and the purpose of flow switch is more to avoid continuous motor pump running and overheat damage. You can understand better the purpose of magnet flow switch uses in water heater application.
3) Temperature Switch - normally NC 85c and stick near to water pump motor to prevent motor damage from overheating
Cara mengatasi flow switch yg telat balik/OFF adalah dengan cara melubangi needle nya, agar tekanan sebelum terkalahkan dengan tekanan setelah nya. Karena tekanan setelah di bantu return spring untuk membantu melawan tekanan sebelum flow switch.
Jd saat kran di tutup flow switch langsung OFF
Needle tu apa bos,& posisi dmn....?
Maaf bro Ada Manfaat flow swicht tidak ada magnitnya hanya mekanik elektrik konectornya menggunakan komponen elektronik semacam transistor.
Agar tidak rusak flow swicht nya, karena pemakaian Watt dan ampere yg agak tinggi, maka gunakan relay, mau pakai 500 atau 1000 Watt, gunakan relay yg ampere tinggi, sesuai kebutuhan.
Anda tidak tahu ada magnet di dalamnya
Kalo pompa nyala mati berulang justru lebih boros konsumsi listrik dibandingkan pompa yang nyala terus atau ga cetak cetok. Karena semua motor listrik itu membutuhkan daya listrik yang tinggi saat starting bekerja. Itu sama seperti kita pertama kali mendayung perahu. Pasti butuh tenaga yang besar tapi ketika perahu sudah bergerak maka kayuhan dayung jadi lebih ringan. Coba kalau berhenti lalu mulai lagi dari awal mendayung berulang2 berhenti lagi maka akan terasa melelahkan.
anda ngomong tanpa praktek. saya sudah praktekkan dan terbukti
Mohon maaf saya ga mau berdebat. Hanya ingin menyampaikan apa yang saya jalani dan praktekan dari saya sekolah SMK, Kuliah dan bekerja. Semua benda yg menggunakan motor listrik seperti itu. Pompa air, kompresor AC, Kompresor kulkas, dinamo seperti itu. Makanya muncul lah teknologi motor dahlander dan sekarang motor inverter untuk menhindari motor listrik nyala mati dan menkonsumsi listrik yang tidak efisien. Kalau berkaitan dengan kenapa pakai flow switch itu lebih boros alasan yg tepat adalah karena jika kita membuka keran ga maksimal maka seperti yang disampaikan akan terjadi pressure drop yang efeknya pompa jerit. Nah karena jerit motor pompa bekerja berat dan efeknya boros listrik. Dan ujung2nya lilitan akan panas serta mudah terbakar. Jadi saya mau meluruskan aja alasan borosnya bukan karena pompa nyala terus jadi boros dibandingkan yang nyala mati. Hukum listrik Daya Listrik naik berbanding lurus dengan arus listrik naik.
penjelasannya bagus sekali... thx
Tidak ada lagi bunyi cetak cetok..
Saya pasang flow Swift di out put pompa
Pasang pipa paralon dioutput pompa secara pertikal tegak lurus ..sekitar 2 meter..ujung pipanya ditutup supaya air tidak keluar ,
Ditengah pipa..atau 1 meter dari pompa dipasan ,,T,, untuk pipa Hori sontal menuju kran..
Flow Swift dipasang horisontal sebelum kran...kabelnya flow swict.disambung ke ke pompa....
Prinsip flow Swift dialiri air Swictnya bekerja.
Sebagai on of pompa...
Pada sa,at kran dibuka air yang ada di pipa pertikal akan mengalir melewati flow Swift...posisi on..pompa bekerja...
Kran ditutup air tidak mengalir ...posisi flow Swift ..of....begitu seterunya..
Catatan pipa pertikal harus ter ISI AIR DULU...
Ditenagah pipa sekitar 1 meter dari pompa pasang ,,
Ujung pi
Flow switnya bisa dipakai untuk sumur..
Ini saya sudah coba..konstruksinya seperti saya jelaskan...
In putnya langsung ke sumur...
Pipa out putnya langsung pasang pertikal dan di tutup ujungnya...
Kira kira 1 meter dari jarak pompa ( pipa output pertikal tadi dipasang ,T, untuk pipa horisontal yang menuju kran...
Sebelum kran dipasang flow Swift...
Catatan sebelum membuka kran pastikan pipa pertikal terisi air...
Logikanya..pada sa,at buka kran ...air yang ada di pipa pertikal akan turun melewati flow Swift...(posisi flow Swift ,on,)
Sebaliknya kran ditutup aliran air berhenti
( Posisi flowswict ,of,)
Ini saya sudah coba di perumahan,..susah buat tong air..
Semoga bermamfa,at
Silahkan mencoba..
InsyaAllah bisa menangulangi masalah...
pak bahas dong tentang pengaman pompa jika sumur kehabisan air di musim kemarau biar pompa ngak terbakar motornya
Ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing mas, pemasangannya pun disesuaikan dengan fungsi dan kegunaannya...
Paddle switch described Is there a chance that the paddle blades will lean forward because of pressure on the water pump? The result is that the pump does not stop working.
Mantap Pak...tlg klu bisa d review bentuk jenis2 valve/klep dlm instalasi pemipaan (kelebihan kekuranganx) khususnya utk pelampung Toren yg recomended dan awet pemakaian. Mksi
untuk pelampung sudah saya sebutkan pakai merek onda. bisa juga merek kitz
Mksi Pak Sebelumx...mksd sy dr videox sdh 1 masukan soal "flow switch"...2 utk switch valve/spring valve sdh Bpk Review dr video sebelumx...3 instalasi yg Bpk sdh review buat sy sdh sgt membantu sisa utk katup pelampung yg msh butuh masukan dr segi bentuk (sbg info dr tmn ada 3 bentuk : plastik, besi, dan ada dr bahan plastik tanpa ada model bandul) ada merk invelco/juny kebetulan ada yg buat conten ini tp sy lebih tertarik klu Bapak yg review (logis)... Mksi n Salam Super dr Sulawesi Selatan Pak 🙏🙏🙏
@@JaydenOrion ok. Nanti ada kesempatan saya buat videonya
@@AdaManfaat ass siap Pak 👍👍...bisa jg disisipkan infox klu ada review ttg instalasi Perpipaan kr utk conten Bpk Selalu sy Monitor apa lg klu ada Review Perpipaan Lebih Logis n Mudah d Pahami...🙏🙏🙏
@@AdaManfaat bang, untuk masalah bunyi cetak cetok, baiknya pompa dan presurre switchnya ditaruh di ruangan kedap suara. Jadi bikin bilik/ruangan khusus yang kedap suara agar tidak ribut. Begitu bisa kan bang?
Tambahan kelebihan dari FLOW SWITCH,adalah pompa airnya bisa lebih awet pak, karena bila PDAM mati, maka otomatis pompa juga mati.
itu posisi pasang FLOW SWITCH nya di pipa sebelum masuk mesin pompa air atau di pipa setelah keluar mesin pompa pak ? tks
Mohon pencerahannya bagaimana kalau flow switch dipasang sebelum pompa apakah bisa...? Lebih baik mana urutan pemasangan Toren pompa flow switch, dengan Toren flow switch pompa
kalo pemakaian kwh pompa bisa lebih irit, namun sudahkah diukur kwh keseluruhan, karena hemat saya, setiap device listrik apalagi yg menggunakan gulungan (dinamo) start awal itu lonjakan beban listrik bisa 5 kali kondisi beban stabil (makanya orang mengakali dgn softstart) apalagi jika mesin air cetak cetok
nah penjelaan yang jelas perbedan dan masuk akal antara flow switch dan pressure switch, jadi mana yang harus digunakan ...
menurut saya nih.. Problemnya bukan hanya pada mesin tapi penggunaan juga.. Jika ingin air kencang pakai mesin pompa besar seperti cth shimizu 135 yg debitnya 35l/m.. Jika sudah pakai pompa tsb tapi buka kerannya kecil yah ngapain pakai pompa ukuran 35l per menit.. ( saya juga pernah pakai air dari tandon lalu pakai pompa ini kekencengan gk guna juga, gk maksimal boros yg ada) Cari yang kecil donk otomatis watt juga kecil kan.. Saya rasa debit air normal di rumah" 10-20l/m sudah cukup... Jika ingin yang kencang untuk cuci kendaraan bisa beli yg khusus untuk cuci kendaraan tidak perlu menggunakan tangan gosok lagi karena airnya memang kencang.. Coba aja lihat di yt yt luar mereka cuci kendaraan gk gosok"an lagi pakai tangan.. Pakai jet pump langsung bersih..
Jadi semua produk memang ada fungsi masing" mw itu preasure switch atau flow switch sama" berguna.. Entah kenapa saya mendengar beliau ngomong seperti memvonis ini fix jelek.. Terus untuk yang sudah memakai produk flow switch ini di anggap salah.
Coba deh adminnya mereview penggunaan air di rumah maunya sekencang apa... Untuk shower juga jika kekencangan bukannya malah asik.. Sakit terkena semprotan air yang ada.. Boros air juga.. Jika sudah mereview kira" pompa apa yang cocok untuk rumahan dengan penggunaan debit air berapa liter/ menit..
Saya kan bukan ahli pompa"an nih.. Tapi jika bisa di modifikasi pompa air menjadi fungsi seperti kipas angin yang ada percepatannya itu akan lebih bagus.
Terima kasih videonya sangat bermanfaat...saya rencana mau pasang pompa yg tujuannya hanya utk mendorong air dari toren di lantai 3atas ke beberapa kran di lantai bawah. Dikarenakan splly air ke kran di lantai bawah kecil, ada yg menyarankan pakai Shimizu PS-128 BIT...mohon bantuan info dan sarannya, sebaiknya saya pakai mesin pompa merk & type apa (yg kecil sesuai kebutuhan) dan sebaiknya pakai pressure switch atau flow switch (merk apa ?) jika posisi mesin pompa sejajar dengan kaki toren. Terima kasih
5
Ada Manfaat
Alhamdulillah...
Untuk grafik yang ketiga saya tidak setuju karena air di gunakan, kalau yang pertama dan yang kedua kan pompa keadaan stanby artinya air ndak di gunakan. Akan tetapi penggunaan flow swit sudah pasti boros listrik secara logika pasti gunakan 2 pompa dan tandon air.
Apa sy yg gagal paham ya..wkwkw. sbenernya Flow swich ini sangat berguna.. untuk pompa boster terlb yg pake filter. Yg wajib ada tampungan air bukan yg dr sumur langsung. Dmna saat air tampungan kosong atau ada masalah, maka pompa akan mati. Ga akan kerja jd ga panas..
Untuk cek kondisi FS, masih fungsi tidak nya.. apalah bisa hanya di cek dgn cara spt saklar biasa. Sensor di dorong manual tanpa aliran air? Jd pemasangan tanpa pompa konsep saklar saja
Sudah dibahas kelebihan dan kekurangan flow switch jika dibandingkan dg presure swotch. Tlg direview kelebiham dan kekurangan flow switch jika dibandingkan dg APC jika sama2 menggunakan torent.
Sebelum berasumsi Perlu dipikirkan dulu juga,bahwa daya loading atau daya awal tinggi, semisal pompa air 125w saat loading pertama kali bisa mencapai 250w sebelum turun ke daya normal 125w.dengan pengunaan Presure Swith yg normal (cetak cetek) mengakibatkan daya sering loading /daya naik menyebabkan justru listrik jadi boros dan motor listrik jadi cepat rusak karena daya yang naik turun. Untuk pemilihan automatis tergantung fungsi pompanya.Kalau pompa penghisap automatic switch yang cocok pressure swith (yg cetak cetek) sementara klau pompa pendorong menggunakan flow switch.Makanya saat kita membeli pompa air dengan autimatic switch,jika membeli pompa hisap maka automatic switchnya yg didapat (bawaan pabrik) yg pressure switch(cetak cetek) dan jika membeli yg pompa pendorong maka yang didapat (bawaan pabrik) flow switch.
Silahkan lihat video pembuktiannya. Sudah saya tampilkan secara fakta. Bukan asumsi, bukan hitungan. Tapi fakta
@@AdaManfaat ada no WA pak..
Justru cetak cetok yg bikin boros listrik,ingat daya start sebuah dinamo..
Sederhananya saklar tenaga air mengalir yah pak :)
sangat mudah dipahami... trims
Pak sy mau pake flow switch utk mengukur air keluar di usaha isi ulang sehingga tidak di bohongi karyawan.. Atau ada videonya Pak.. Tolong tutorialnya Pak.. Terima kasih sebelumnya.. Makin sukses utk Bapak..🙏🙏
Kalo ngukur debit air pake flow meter om,
Iya benar. Pakai flow meter. Atau meteran air
penjelasan yg simple dan pasti
ya kalau cetak cetok ada 2 masalah 1,tabung presure tdk normal, 2 ada kebocoran di pipa output
Tetep aja kami gk terima pressure switch itu cetak cetok, listrik mahal bos, apa salahny beli flow switch untuk menutupi kekurangan pressure switch,, ketimbang pompa cetak cetok bareng listrik yg cetak cetok juga,,, mgkin bpak lupa klo pompa yg cetak cetok butuh listik lebih besar buat start awal, ketimbang pompa yg nyala stabil,,,
Sudah saya buktikan di video lainnya
Coba om, bahas terkait automatic pump control, saya masih kesulitan mencari sumber untuk belajar terkait instrumen tersebut. Terima kasih
Ini sebagai bahan pembuka: ruclips.net/video/Xz-9KhnGEJY/видео.html
@@AdaManfaatboleh minta no wa nya pak,?
082286416855
bagimna kalu menggunakan keran dengan type tombol
dan bagimana klo di gabung FLOW SWITCH DAN PRESSURE SWITCH ??
Membandingkan konsumsi listrik harus aple to aple harus setara supaya tidak menyesatkan. Penggunaan pressure switch konsumsi listrik terpakai juga oleh motor listrik dan menggerakkan sudu pompa sehingga daya terpakai tak bisa dibandingkan dengan daya yang hanya dipakai flow switch ketika pompa jenis ini digunakan.
Ini sudah saya praktekkan di video saya lainnya
Tes beban dong pemakaian listriknya..
Yg real..
Justru pompa cetak cetok terus lebih boros listrik..
Lbh irit yg hidup normal..
Krna klo yg cetak cetok butuh listrik yg besar saat star..
Klo cetak cetok terus bisa dibayangkan borosnya..
Ingat star awal lbh besar listrik dri pada hidup terus ssui pemakaian..
Sudah saya bahas di video saya lainnya pakai praktek.
Terbukti anda salah
Pak, kl membahas flow switch itu sebaiknya coba dulu jangan menghakimi hanya berdasarkan asumsi yg justru menyesatkan
Sudah saya coba. Jangan menghakimi dulu sebelum nonton video pembuktian saya, nanti anda tersesat
@@AdaManfaat saya sdh 1 tahun pake flow switch aman aman saja gk ada masalah. Justru kl pake pressure switch sering cetak cetek ujung ujungnya sering ganti pressure switch gara2 meleleh switchnya.