Puasa Arafah, Ikut Pemerintah atau Saudi? | Ustadz Ammi Nur Baits
HTML-код
- Опубликовано: 29 июн 2022
- Puasa Arafah, Ikut Pemerintah atau Saudi? | Ustadz Ammi Nur Baits
Bagaimana cara puasa Arafah ketika terjadi perbedaan dalam penetapan tanggal 9 Dzulhijjah antara Indonesia dengan Saudi?
Simak nasihat singkat berikut:
• Puasa Arafah, Ikut Pem...
#cara #puasa #arafah
____
Yuk Donasi Pembangunan Studio ANB Channel Transfer Bank Syariah Indonesia 7441 99 88 77 an. Yayasan Amal Abadi Indonesia
Konfirmasi donasi melalui wa.me/6281224443344
Terima kasih dan Jazakumullahu khairan
MasyaAllah... Jazakallah khoiron katsiron ustad Ammi nur baits
Sangat nalar, jd memang hrs berdasarkn hilal berarti di indonesia tgl 9 dzulhijahnya jatuh pd hr ahad ntuk puasa arafah, lebaran hr senin, baru lega deh.. Hr ini sabtu br puasa tarwiyah..
Wallahu alam
Hati hati lho, jangan sampai puasa sunnah 9 dzulhijah untuk mendapatkan pahala, berubah menjadi mendapat dosa, karena puasa pada hari raya iedul adha, maaf ini hanya mengingatkan saja
Kan disitu udah jelas kalau puasa Sunnah Arafah itu pada tanggal 9 Dzulhijjah dan di Indonesia telah menetapkan 9 Dzulhijjah pada hari Ahad jadi bagaimana mungkin hari Ahad itu dianggap jadi hari tasyrik bagi rakyat Indonesia meskipun di arab Saudi memang sudah termasuk karena kita berpatokan sama penetapan pemimpin di masing-masing daerah bukan berpatokan dengan penetapan yg di arab doang@@samsunagio4173
@@samsunagio4173 berarti anda sholatnya pun termasuk sholat jum'at sama persis dgn waktu di Saudi...Anda sholat dzuhurnya jam 4 sore di sini...😄
Puasa Arafah menjelang Lebaran Haji, saya dan keluarga selalu berpedoman kepada waktu Wukuf di Padang Arafah
Betul. Kita tdk usah mempersulit diri
@@cahndeso8608 Bagi yang merasa lebih mudah jika mengikuti keputusan pemimpin setempat juga dipersilakan. Yang penting adalah saling bertoleransi.
ikut yg mana saja ngga masalah kita sudah pada cerdas di dukung alat yg canggih
Klu logika saya patokan puaso arofah itu yaitu waktu wukuf di pdg arofah. Pdg
arofah itu hanya ada di mekah tdk penting tgl brp di indonesia. Saya bukn menyalahkn pdpt lain tergantung keyakinan masing2. Wallahu'alam
@@mqb566 saya juga
Penjelasan yang sangat cerdas, bisa dijadikan patokan, jadi puasa Arafah sesuai dengan perhitungan masing masing negara, Syukron jazakallahu Khairan ustadz.
Kenal sama penulis artikel ini ustadz?*PENENTUAN IDUL ADHA WAJIB BERDASARKAN RUKYATUL HILAL PENDUDUK MAKKAH*
_________________________________
Oleh : *KH. Muhammad Shiddiq Al-Jawi*
Ulama Fiqih Kontemporer
*Para ulama mujtahidin telah berbeda pendapat dalam hal mengamalkan satu ru’yat yang sama untuk Idul Fitri*. Madzhab Syafi’i menganut ru’yat lokal, yaitu mereka mengamalkan ru’yat masing-masing negeri. Sementara madzhab Hanafi, Maliki, dan Hanbali menganut ru’yat global, yakni mengamalkan ru’yat yang sama untuk seluruh kaum Muslim. Artinya, jika ru’yat telah terjadi di suatu bagian bumi, maka ru’yat itu berlaku untuk seluruh kaum Muslim sedunia, meskipun mereka sendiri tidak dapat meru’yat.
Namun, khilafiyah semacam itu tidak ada dalam penentuan Idul Adha. Sesungguhnya *ulama seluruh madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali) telah sepakat mengamalkan ru’yat yang sama untuk Idul Adha*. Ru’yat yang dimaksud, adalah ru’yatul hilal (pengamatan bulan sabit) untuk menetapkan awal bulan Dzulhijjah, yang dilakukan oleh penduduk Makkah. Ru’yat ini berlaku untuk seluruh dunia.Karena itu, kaum Muslim dalam sejarahnya senantiasa beridul Adha pada hari yang sama. Fakta ini diriwayatkan secara mutawatir (oleh orang banyak pihak yang mustahil sepakat bohong) bahkan sejak masa kenabian, dilanjutkan pada masa Khulafa’ ar-Rasyidin, Umawiyin, Abbasiyin, Utsmaniyin, hingga masa kita sekarang.
Hadits Husain Ibn Al-Harits Al-Jadali RA, dia berkata: “Sesungguhnya Amir (Wali) Makkah pernah berkhutbah dan berkata :
“Rasulullah SAW mengamanatkan kepada kami untuk melaksanakan manasik haji berdasarkan ru’yat. Jika kami tidak berhasil meru’yat tetapi ada dua saksi adil yang berhasil meru’yat, maka kami melaksanakan manasik haji berdasarkan kesaksian keduanya.” (HR Abu Dawud [hadits no 2338] dan Ad-Daruquthni [Juz II/167]. Imam Ad-Daruquthni berkata,’Ini isnadnya bersambung [muttashil] dan shahih.’ Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 841, hadits no 1629)
Hadits ini dengan jelas menunjukkan bahwa penentuan hari Arafah dan hari-hari pelaksanaan manasik haji, telah dilaksanakan pada saat adanya Daulah Islamiyah oleh pihak Wali Makkah. Hal ini berlandaskan perintah Nabi SAW kepada Amir (Wali) Makkah untuk menetapkan hari dimulainya manasik haji berdasarkan ru’yat.
Di samping itu, Rasulullah SAW juga telah menetapkan bahwa pelaksanaan manasik haji (seperti wukuf di Arafah, thawaf ifadlah, bermalam di Muzdalifah, melempar jumrah), harus ditetapkan berdasarkan ru’yat penduduk Makkah sendiri, bukan berdasarkan ru’yat penduduk Madinah, penduduk Najd, atau penduduk negeri-negeri Islam lainnya. Dalam kondisi tiadanya Daulah Islamiyah, penentuan waktu manasik haji tetap menjadi kewenangan pihak yang memerintah Hijaz dari kalangan kaum Muslim, meskipun kekuasaannya sendiri tidak sah menurut syara’. Dalam keadaan demikian, kaum Muslim seluruhnya di dunia wajib beridul Adha pada Yaumun nahr (hari penyembelihan kurban), yaitu tatkala para jamaah haji di Makkah sedang menyembelih kurban mereka pada tanggal 10 Dzulhijjah. Dan bukan keesokan harinya (hari pertama dari Hari Tasyriq) seperti di Indonesia.
Hadits Abu Hurairah RA, dia berkata :
“Sesungguhnya Rasulullah SAW telah melarang puasa pada Hari Arafah, di Arafah” (HR. Abu Dawud, An Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya, Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 875, hadits no 1709).
Berdasarkan hadits itu, Imam Asy-Syafi’i berkata, “Disunnahkan berpuasa pada Hari Arafah (tanggal 9 Dhulhijjah) bagi mereka yang bukan jamaah haji.”
Hadits di atas merupakan dalil yang jelas dan terang mengenai kewajiban penyatuan Idul Adha pada hari yang sama secara wajib ‘ain atas seluruh kaum Muslim. Sebab, jika disyari’atkan puasa bagi selain jamaah haji pada Hari Arafah (=hari tatkala jamaah haji wukuf di Padang Arafah), maka artinya, Hari Arafah itu satu adanya, tidak lebih dari satu dan tidak boleh lebih dari satu.
Hal ini juga tersirat dalam Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 189:
“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji”
Dalam ayat diatas, Allah seakan sengaja menampakkan bahwa munculnya hilal (bulan sabit) adalah tanda permulaan dimulainya ibadah haji. Ibadat haji berada dimana? Ibadat haji berpusat di Ka’bah, Makkah. Jadi, dalam melihat hilal untuk penentuan awal bulan Dzulhijjah, maka kita harus berpedoman terhadap hilal yang berada di Makkah, tempat Ka’bah berada; sebab pelaksanaan Puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) serta Idul Qurban (tanggal 10 Dzulhijjah) berkaitan erat dengan ritual ibadah haji. Lagipula, saya belum melihat satu hadits pun yang mengatakan bahwa jika kita melihat hilal pada akhir bulan Dzulqa’dah dimanapun kita berada, maka keesokan harinya kita boleh mulai berhaji. Ini berbeda dengan penentuan awal dan akhir Ramadhan, dimana hadits yang menyiratkan tentang hal itu ada.
Berkiblat ke Ka’bah dalam beribadah dan suatu urusan sebenarnya juga merupakan anjuran dari Allah swt. Firman Allah:
Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus".{QS. 2:142}
Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, had-ya, qalaid. (Allah menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. {QS. 5:97}
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. {QS. 3:96-97}
Kenal sama penulis artikel ini ustadz?*PENENTUAN IDUL ADHA WAJIB BERDASARKAN RUKYATUL HILAL PENDUDUK MAKKAH*
_________________________________
Oleh : *KH. Muhammad Shiddiq Al-Jawi*
Ulama Fiqih Kontemporer
*Para ulama mujtahidin telah berbeda pendapat dalam hal mengamalkan satu ru’yat yang sama untuk Idul Fitri*. Madzhab Syafi’i menganut ru’yat lokal, yaitu mereka mengamalkan ru’yat masing-masing negeri. Sementara madzhab Hanafi, Maliki, dan Hanbali menganut ru’yat global, yakni mengamalkan ru’yat yang sama untuk seluruh kaum Muslim. Artinya, jika ru’yat telah terjadi di suatu bagian bumi, maka ru’yat itu berlaku untuk seluruh kaum Muslim sedunia, meskipun mereka sendiri tidak dapat meru’yat.
Namun, khilafiyah semacam itu tidak ada dalam penentuan Idul Adha. Sesungguhnya *ulama seluruh madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali) telah sepakat mengamalkan ru’yat yang sama untuk Idul Adha*. Ru’yat yang dimaksud, adalah ru’yatul hilal (pengamatan bulan sabit) untuk menetapkan awal bulan Dzulhijjah, yang dilakukan oleh penduduk Makkah. Ru’yat ini berlaku untuk seluruh dunia.Karena itu, kaum Muslim dalam sejarahnya senantiasa beridul Adha pada hari yang sama. Fakta ini diriwayatkan secara mutawatir (oleh orang banyak pihak yang mustahil sepakat bohong) bahkan sejak masa kenabian, dilanjutkan pada masa Khulafa’ ar-Rasyidin, Umawiyin, Abbasiyin, Utsmaniyin, hingga masa kita sekarang.
Hadits Husain Ibn Al-Harits Al-Jadali RA, dia berkata: “Sesungguhnya Amir (Wali) Makkah pernah berkhutbah dan berkata :
“Rasulullah SAW mengamanatkan kepada kami untuk melaksanakan manasik haji berdasarkan ru’yat. Jika kami tidak berhasil meru’yat tetapi ada dua saksi adil yang berhasil meru’yat, maka kami melaksanakan manasik haji berdasarkan kesaksian keduanya.” (HR Abu Dawud [hadits no 2338] dan Ad-Daruquthni [Juz II/167]. Imam Ad-Daruquthni berkata,’Ini isnadnya bersambung [muttashil] dan shahih.’ Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 841, hadits no 1629)
Hadits ini dengan jelas menunjukkan bahwa penentuan hari Arafah dan hari-hari pelaksanaan manasik haji, telah dilaksanakan pada saat adanya Daulah Islamiyah oleh pihak Wali Makkah. Hal ini berlandaskan perintah Nabi SAW kepada Amir (Wali) Makkah untuk menetapkan hari dimulainya manasik haji berdasarkan ru’yat.
Di samping itu, Rasulullah SAW juga telah menetapkan bahwa pelaksanaan manasik haji (seperti wukuf di Arafah, thawaf ifadlah, bermalam di Muzdalifah, melempar jumrah), harus ditetapkan berdasarkan ru’yat penduduk Makkah sendiri, bukan berdasarkan ru’yat penduduk Madinah, penduduk Najd, atau penduduk negeri-negeri Islam lainnya. Dalam kondisi tiadanya Daulah Islamiyah, penentuan waktu manasik haji tetap menjadi kewenangan pihak yang memerintah Hijaz dari kalangan kaum Muslim, meskipun kekuasaannya sendiri tidak sah menurut syara’. Dalam keadaan demikian, kaum Muslim seluruhnya di dunia wajib beridul Adha pada Yaumun nahr (hari penyembelihan kurban), yaitu tatkala para jamaah haji di Makkah sedang menyembelih kurban mereka pada tanggal 10 Dzulhijjah. Dan bukan keesokan harinya (hari pertama dari Hari Tasyriq) seperti di Indonesia.
Hadits Abu Hurairah RA, dia berkata :
“Sesungguhnya Rasulullah SAW telah melarang puasa pada Hari Arafah, di Arafah” (HR. Abu Dawud, An Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya, Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 875, hadits no 1709).
Berdasarkan hadits itu, Imam Asy-Syafi’i berkata, “Disunnahkan berpuasa pada Hari Arafah (tanggal 9 Dhulhijjah) bagi mereka yang bukan jamaah haji.”
Hadits di atas merupakan dalil yang jelas dan terang mengenai kewajiban penyatuan Idul Adha pada hari yang sama secara wajib ‘ain atas seluruh kaum Muslim. Sebab, jika disyari’atkan puasa bagi selain jamaah haji pada Hari Arafah (=hari tatkala jamaah haji wukuf di Padang Arafah), maka artinya, Hari Arafah itu satu adanya, tidak lebih dari satu dan tidak boleh lebih dari satu.
Hal ini juga tersirat dalam Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 189:
“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji”
Dalam ayat diatas, Allah seakan sengaja menampakkan bahwa munculnya hilal (bulan sabit) adalah tanda permulaan dimulainya ibadah haji. Ibadat haji berada dimana? Ibadat haji berpusat di Ka’bah, Makkah. Jadi, dalam melihat hilal untuk penentuan awal bulan Dzulhijjah, maka kita harus berpedoman terhadap hilal yang berada di Makkah, tempat Ka’bah berada; sebab pelaksanaan Puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) serta Idul Qurban (tanggal 10 Dzulhijjah) berkaitan erat dengan ritual ibadah haji. Lagipula, saya belum melihat satu hadits pun yang mengatakan bahwa jika kita melihat hilal pada akhir bulan Dzulqa’dah dimanapun kita berada, maka keesokan harinya kita boleh mulai berhaji. Ini berbeda dengan penentuan awal dan akhir Ramadhan, dimana hadits yang menyiratkan tentang hal itu ada.
Berkiblat ke Ka’bah dalam beribadah dan suatu urusan sebenarnya juga merupakan anjuran dari Allah swt. Firman Allah:
Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus".{QS. 2:142}
Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, had-ya, qalaid. (Allah menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. {QS. 5:97}
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. {QS. 3:96-97}
Kenal sama penulis artikel ini ustadz?*PENENTUAN IDUL ADHA WAJIB BERDASARKAN RUKYATUL HILAL PENDUDUK MAKKAH*
_________________________________
Oleh : *KH. Muhammad Shiddiq Al-Jawi*
Ulama Fiqih Kontemporer
*Para ulama mujtahidin telah berbeda pendapat dalam hal mengamalkan satu ru’yat yang sama untuk Idul Fitri*. Madzhab Syafi’i menganut ru’yat lokal, yaitu mereka mengamalkan ru’yat masing-masing negeri. Sementara madzhab Hanafi, Maliki, dan Hanbali menganut ru’yat global, yakni mengamalkan ru’yat yang sama untuk seluruh kaum Muslim. Artinya, jika ru’yat telah terjadi di suatu bagian bumi, maka ru’yat itu berlaku untuk seluruh kaum Muslim sedunia, meskipun mereka sendiri tidak dapat meru’yat.
Namun, khilafiyah semacam itu tidak ada dalam penentuan Idul Adha. Sesungguhnya *ulama seluruh madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali) telah sepakat mengamalkan ru’yat yang sama untuk Idul Adha*. Ru’yat yang dimaksud, adalah ru’yatul hilal (pengamatan bulan sabit) untuk menetapkan awal bulan Dzulhijjah, yang dilakukan oleh penduduk Makkah. Ru’yat ini berlaku untuk seluruh dunia.Karena itu, kaum Muslim dalam sejarahnya senantiasa beridul Adha pada hari yang sama. Fakta ini diriwayatkan secara mutawatir (oleh orang banyak pihak yang mustahil sepakat bohong) bahkan sejak masa kenabian, dilanjutkan pada masa Khulafa’ ar-Rasyidin, Umawiyin, Abbasiyin, Utsmaniyin, hingga masa kita sekarang.
Hadits Husain Ibn Al-Harits Al-Jadali RA, dia berkata: “Sesungguhnya Amir (Wali) Makkah pernah berkhutbah dan berkata :
“Rasulullah SAW mengamanatkan kepada kami untuk melaksanakan manasik haji berdasarkan ru’yat. Jika kami tidak berhasil meru’yat tetapi ada dua saksi adil yang berhasil meru’yat, maka kami melaksanakan manasik haji berdasarkan kesaksian keduanya.” (HR Abu Dawud [hadits no 2338] dan Ad-Daruquthni [Juz II/167]. Imam Ad-Daruquthni berkata,’Ini isnadnya bersambung [muttashil] dan shahih.’ Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 841, hadits no 1629)
Hadits ini dengan jelas menunjukkan bahwa penentuan hari Arafah dan hari-hari pelaksanaan manasik haji, telah dilaksanakan pada saat adanya Daulah Islamiyah oleh pihak Wali Makkah. Hal ini berlandaskan perintah Nabi SAW kepada Amir (Wali) Makkah untuk menetapkan hari dimulainya manasik haji berdasarkan ru’yat.
Di samping itu, Rasulullah SAW juga telah menetapkan bahwa pelaksanaan manasik haji (seperti wukuf di Arafah, thawaf ifadlah, bermalam di Muzdalifah, melempar jumrah), harus ditetapkan berdasarkan ru’yat penduduk Makkah sendiri, bukan berdasarkan ru’yat penduduk Madinah, penduduk Najd, atau penduduk negeri-negeri Islam lainnya. Dalam kondisi tiadanya Daulah Islamiyah, penentuan waktu manasik haji tetap menjadi kewenangan pihak yang memerintah Hijaz dari kalangan kaum Muslim, meskipun kekuasaannya sendiri tidak sah menurut syara’. Dalam keadaan demikian, kaum Muslim seluruhnya di dunia wajib beridul Adha pada Yaumun nahr (hari penyembelihan kurban), yaitu tatkala para jamaah haji di Makkah sedang menyembelih kurban mereka pada tanggal 10 Dzulhijjah. Dan bukan keesokan harinya (hari pertama dari Hari Tasyriq) seperti di Indonesia.
Hadits Abu Hurairah RA, dia berkata :
“Sesungguhnya Rasulullah SAW telah melarang puasa pada Hari Arafah, di Arafah” (HR. Abu Dawud, An Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya, Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 875, hadits no 1709).
Berdasarkan hadits itu, Imam Asy-Syafi’i berkata, “Disunnahkan berpuasa pada Hari Arafah (tanggal 9 Dhulhijjah) bagi mereka yang bukan jamaah haji.”
Hadits di atas merupakan dalil yang jelas dan terang mengenai kewajiban penyatuan Idul Adha pada hari yang sama secara wajib ‘ain atas seluruh kaum Muslim. Sebab, jika disyari’atkan puasa bagi selain jamaah haji pada Hari Arafah (=hari tatkala jamaah haji wukuf di Padang Arafah), maka artinya, Hari Arafah itu satu adanya, tidak lebih dari satu dan tidak boleh lebih dari satu.
Hal ini juga tersirat dalam Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 189:
“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji”
Dalam ayat diatas, Allah seakan sengaja menampakkan bahwa munculnya hilal (bulan sabit) adalah tanda permulaan dimulainya ibadah haji. Ibadat haji berada dimana? Ibadat haji berpusat di Ka’bah, Makkah. Jadi, dalam melihat hilal untuk penentuan awal bulan Dzulhijjah, maka kita harus berpedoman terhadap hilal yang berada di Makkah, tempat Ka’bah berada; sebab pelaksanaan Puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) serta Idul Qurban (tanggal 10 Dzulhijjah) berkaitan erat dengan ritual ibadah haji. Lagipula, saya belum melihat satu hadits pun yang mengatakan bahwa jika kita melihat hilal pada akhir bulan Dzulqa’dah dimanapun kita berada, maka keesokan harinya kita boleh mulai berhaji. Ini berbeda dengan penentuan awal dan akhir Ramadhan, dimana hadits yang menyiratkan tentang hal itu ada.
Berkiblat ke Ka’bah dalam beribadah dan suatu urusan sebenarnya juga merupakan anjuran dari Allah swt. Firman Allah:
Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus".{QS. 2:142}
Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, had-ya, qalaid. (Allah menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. {QS. 5:97}
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. {QS. 3:96-97}
Betul,sdh di jlskan gk perlu pusing
Gimana cuman beda 3 jam kok malah Indonesia, coba anda hitung pakek logika . Anda puasa arofah padahal SDH masuk tasrek.
Mudah mudahan yang komen disini pada puasa dzulhidjah dan arafah. Aamiin ya rabbal alamin
In Syaa Allah
Insya Allah jgn sampe terlewatkan, sayang bgt... 🙏🙏
Insya Allah
Aamiin
Sangat percaya dengan perhitungan Muhammadiyah, kami dan keluarga puasa Arofah hari ini, karena Jamaah haji sedang wukuf hari ini
Yang sesuai Sunnah perhitungan, hilal. Bukan perhitungan ormas .
Dengar tuntas akan makin byk ilmu dan keyaqinan
Idul adha 2024 ini ente puasa Arofah ikut Muhammadyah 16 Juni ato puasa Arofah ikut Arab Saudi 15 Juni .... hayo ...
Silahkan beda tapi cari yang lebih Sholeh,kalau aku ikut Muhammadiyah slalu pas tepat kalau kita lihat sendiri posisi bulan.
Kalau mau dengar ilmu. Yuk kosongkan gelas. Semoga Allah beri taufiq dan hidayah. Ikuti dalil yang jelas. Jangan ikutin nafsu dan ambisi pribadi. Manhaj salaf sangat sejalan sepanjang zaman manapun. Alhamdulillaaah
Jazakallaah khoiron Ustadz. Barokallahu fiik
Syukron pa ust, penjelsan yg sangat bisa di fahami, jazaakallahu khoiron
Betul
Penjelasan Ustadz Amir Abdat dan muktarom lebih jelas , hujjahnya sangat kuat ,jadi gak usah di perdebatkan lagi yg yakin pemahaman nya ikut pemerintah Indonesia silahkan
Yg ikut Saudi silahkan masing mempunyai dalil
Subhanallah. Beliau menyampaikan berdasarkan ilmu dan dalil/hujjah yang kuat serta menukil dari fatwa² ulama. Bukan berdasarkan pendapat pribadi atau logika semata dari beliau. Tapi kebanyakan isi kolom komentar disini menyelisihinya, mayoritas hanya mengedepankan logika dan pendapat pribadinya saja.. apa bener sudah disimak sampai selesai kajian ilmiah ini? Ini masalah agama saudaraku.. lapangkanlah hati supaya mudah menerima kebenaran & Petunjuk dari Allah Azza waJalla.
Perkembangan tehnologi dpt mempengaruhi pendapat ada yg bisa dikoreksi tuk disempurkan ada yg tidak,lebih khusus sabda rasullah mutlak tidak dipertentang lagi di era kekinian...apalagi penetapan awal mli krusial dlm ramadhan dan zulhijah yg dgnya kita mengikuti penetapan yg ada arafah.meski hilalnya berbeda.bagi yg selisih waktunya dpt menyesuaikan krn haji adalah wukuf di Arafah
Aku akan puasa arofah disaat jamaah haji wukuf di arofah apapun alasannya
Masyaallah..Ini komen yg sangat smart n brilliant....
Janganlah suka memberi pertanyaan yg menimbulkan gejolak atau perpecahan, mau arafahnya Sabtu mau Minggu terserah keyakinan masing2, contoh lah sikap BP.Prabowo presiden kita , beliau selalu membawa persatuan .
@@nurjanahnj1341ogah bgt contoh si gemoy
Ikut yg di sunahkan oleh nabi kita yg suci SAW
Masyaa Allah begitu mudah nya tidak pusing2. Ikut ru'yah hilal yg ditetapkan pemerintah lah aman. Terima kasih ustadz Ammi NB. Jazakallahu khoiron.
Banyak yg komen disini tdk menyimak penjelasan ustadz secara full. Dan mereka sblm nonton video ini, sdh bertekad kuat utk menyelisihi penjelasan ustadz.
Betul akhie belum dengar sampai habis sdh komen
Darurat literasi dan darurat menyimak
Saya setuju bro, lagi pula hadis nabi hanya dengan melihat bulan, juga surah yang dibacakan ustadz tadi.
Jazakakalloh khoeron penjelanya ustad
Betul, video ini sudah setahun dan saya putar lagi. Masih banyak yg belum paham karena gelasnya belum dikosongkan. Jadi, belum apa-apa sudah menolak duluan dan logika gak mau menerima.
kalau sudah ada kemudahan itu adalah suatu rahmat Allah maka pergunakan ..jangan ditarik kembali dengan alasan kondisi di masa lampau..wallahu a'lam bishowab..
Pendapat/argumentasi yang kuat itu harus bisa menjelaskan semua keadaan dan komprehensif (menyeluruh) untuk semua case, inilah yg dijelasin ustadz ammi, menyeluruh dan bisa untuk semua case sehingga berlaku umum untuk semua orang, oleh karena itu ustadz ammi menjelaskan kondisi di masa lalu dan juga di masa saat ini. Jadi menurut saya inilah pendapat yang kuat wallahu a'lam
Justeru jika kita ingin mengikuti Rasulullah, kita harus sesuaikan situasinya dengan masa lalu untuk melihat otentisitas tuntunannya
Coba lihat video ustadz abdul hakim
@@achmadardanijgn merasa paling kuat lah
Dalam hal ini saya gak sependapat dgn ustadz ini, penjelasan berbelit belit
Saya orang awam dlm hal agama, tetapi menurut guru ngaji waktu kecil mengajarkan bahwa puasa arofah itu berbarengan dg jamaah haji yg sdg wukuf diarofah tg 9
lalu bagaimana dengan mereka yg tinggal didaerah yg tidak bisa berbarengan dengan waktu wukuf karena perbedaan waktu yang lama.
@sutrisnoutomo1793 tdk mendengarkan pengertian puasa arofah dan penjelasan ustadz
Efek muslimin berpecah belah jadi masing2 punya pemahaman,pada hal Alqur'an tidak menjelaskan untuk berbeda pemahaman,atau menjadikan muslimin berbeda pandangan,apalagi ini masalah syare'at bukan masalah teknis.
Solusinya muslimin harus dalam satu jama'ah dan satu imamah.
Sedikit berbagi dr kajian islam oleh salah seorang ustd lulusan Mesir malam selasa kemarin bhw nabi saw melakukan puasa tiap tgl 9 zulhijah jauh sebelum ada peristiwa wukuf. Singkatnya Nabi SAW puasa bukan krn peristiwa wukuf tetapi krn tgl 9 zulhijjah dan tgl 8 zulhijjah tiap negara berbeda2. Demikian wallaahu'alam
Ngajinya jgn waktu kecil aja pak.. ngaji itu seumur hidup
Dulu saya anggap Muhammadiyah mengada ada, puasa bisa mereka tentukan jauh hari begitu juga lebaran, tapi seiring majunya teknologi baru saya ngerti, bagaimana tidak gerhana bulan dan matahari bisa diprediksi kapan, jam berapa terjadinya, maka sekarang saya selalu ikut Muhammadiyah.
Maaf kurang ilmiya
@@lazuardiamani8952 apa artinya ilmiya, saya inggak ngerti, apakah ilmiya itu nama makanan atau nama tempat, tolong dijelaskan.
@@lianlubis57 Ilmi itu klu idk salah nama gadis cantik, hahaha....
Sdh lah oi debat2 ujung2nya bertengkar terserah keyakinan masing2, klu saya patokannya wukuf di pdg arofah sdgkn pdg arofah itu hanya satu didunia ini yaitu di mekah. Wallahualam
@@mqb566 betul...
Masya Allah tabarokallah, ust Ammi itu cerdas dan berilmu sekali, logika dan dalilnya benar2 shahih
Ini ceramah kapan, bukannya contohnys lebaran yg besok saja, hari rabu atau kamis ?
@@sriilham7817 ga tahu ga merhatiin kapan2nya.
Setelah mendengar apa yang disampaikan ust Ammi, Karena saat ini pemerintah indonesia menentukan tgl 1 dzulhijjahnya sesuai sunnah ya jadi ikuti penanggalan yang sudah ditetapkan pemerintah termasuk hari raya dan ibadah2 lainnya yang terikat dengan waktu-waktu dibulan dzulhijjah
Alhamdulillah.....jaman teknologi, muslim yang berada dibelahan dunia manapun sudah bisa mendapat informasi kapan wukuf di Arafah, dan semoga Allah mengampuni dosa2 ummat islam terdahulu yang belum mengenal teknologi seperti sekarang.
Dungu....lu pikir semua harus Sama ?? ..
Dengerin Noh ...Pusara Arafah itu Puasa yang dilakukan di tanggal 9 Dzulhijah
Bumi itu Bulat .. waktunya juga berbeda beda...
Metode Perhitungan juga tidak sama...
dan LU PIKIR NABI ISA AS bila Beliau Turun sekarang dia akan Pake HP ? Komputer ??
Atau Dia akan mengikuti Rukyat ? sebagaimana Rasulullah lakukan ????
Wwiiihhh...kamu bisa menghukumi ummat islam terdahulu berdosa
Insya Allah...
Di Indonesia sdh terlihat hilal oleh sdr² muslim pd hari Ahad.
Jadi insyaa Allah kami shaum arafah Selasa dan idul Adhanya hari Rabu
Insya Allah kami puasa dihari Arafah sesuai dg pelaksanaan wukuf
Alhamdulillah,pa ustazd atas penjelasannya🙏sehat trs.
Sayah warga Negara Republik Indonesia yakin nurut apa yang di "Umum" kan Pemerintah, karena saya bukan Rakyat Arab apalagi rakyat / anggota mhmdyh.
Anda nyimak penjelasan ustadz sampai akhir?krn pendapat anda bertentangan dg penjelasan Ustadz. Kalau mau menantang pendapat ustadz ya gak usah terang2 an begitulah
Kita sudah jaman maju
Trimakasih penjelsannya ustad, klo sy dari dulu ikut pemeritah karena pemerintah adlah ulil amri dan selama ini masih bisa beribadah dengan tenang.
Sm...sy jg slm ini ikut pemerintah..jd tenang ibadahnya
In syaa Allah sy mengikuti Makkah pas orang wukuf, Allah Maha Tahu
Saya insya Alloh juga ikut jama'ah di Arofah aja, nggak ikut Yakult....
Nggak Popo pak melok o melok budal kaji Yo ora Popo ..
Justru dengan perkembangan teknologi yang memungkinkan untuk bertukar informasi dalam waktu singkat seharusnya kita bisa menyatukan pelaksanaan ibadah di seluruh dunia
Islam menerima temuan temuan ilmu pengetahuan yang bersifat keduniaan yang bisa untuk menyatukan pelaksanaan ibadah seluruh dunia.. wallohu a'lam
benar itu
Insyaa Allah, klg kami akan puasa saat Jamaah Cal Haji Wuquf di Arafah..
masuk akal melu kalender muhammadiyah...penjelasane mbulet...mekso....sulit dipahami....wong jaman teknologi kok..ora gelem anggo hisab....hilal2 bae..wes angel..
Allah perintahkan umat islam ikut Rasulullah Salallahu alaihi wasallam dan Rasulullah perintahkan kita ikut ulil amri masing2 bukan ikut pemerintah Saudi.
@@awp_com1101si paling teknologi
ruclips.net/user/shortsaKVYifvNYgw?si=ez6m_WOQjKyV9EtT
ruclips.net/user/shortsja9r7u18Ndo?si=aTngAybrd9f9lept
Tambahan ilmu yg bermanfaat.. semakin mantap ikut pemerintah.. sbg penanggung jawab yg sah
Itu kalo pemerintah nya Islam ini kan bukan negara islam ga bisa ikut pemerintah
mentrinya saja tidak kompeten
@@abusalman5614jawaban yang betul dan cerdas
Andai pemerintah hr mnggu sore baru mengumumkan bhwa idul adha nya besok hr senin lalu kapan anda akn puasa arafah... Pemerintah kita sulit diikuti dlm hal agama
@@bambangrosmadi5024ya tidak mungkin pemerintah mengumumkan idul adha kurang sehari sebelum idul adha karena Rukyatul hilal dan sidang isbat itu melihat hilal scr langsung dan penetapan kapan tgl 1 Syawal dan 1 Dzulhijjah, bukan asal mengumumkan..
Wahai kaum muslimin ikutilah ilmu yang telah diajarkan Rasulullah dan para sahabatnya. Insya Alloh itu yang lebih selamat. Jazakumullohu Khoiron atas penjelasannya Ustadz.🙏🏻👍🏻
Na'am
Ilmu keliru kok diikuti. Kenapa harus ikut zaman jadul saat komunikasi tidak semudah sekarang? Tadz, tolong jawab, kalau WUKUF di Arafah hari Jum'at disebut Haji Akbar.
Jika puasa arahan di Indonesia hari Sabtu, ustadz masih mau menyebut haji akbar juga?
@@aditabi6180 subhanallah bilang mengikuti apa yang diajarkan rasulullah disebut ilmu jadul...hati2 dengan pembatal.keislaman.
@@aditabi6180 afwan akhi ilmu dari rasulullah dari zaman dulu sampai akhir zaman tetap berlaku
permasalahan sekarang saksi online diterima atau tidak
@@aditabi6180pengetahuanmu yg terbatas dan g mampu, kok ngomong ilmu Rasulullah jadul. G percaya rasul kamu? Kafir dong, percaya Allah ya percaya Rasul
Menghargai perbedaan cara pandang. Muslim bersaudara bersatulah.
Janganlah kita sesama Muslim terjadi Perpecahan....dulu zaman Presiden Soeharto..Muhammadiyah manut aja tuh ...ikut Pemerintah! Pemerintah adlh Ulil Amri kita.
Ni kan JokoWow🤥@@rosmalitanani6660
maa syaa Allah, sangat memberi pencerahan, banyak pengetahuan baru yang didapatkan terkait dengan puasa arafah, jazaakallah ustadz, semoga selalu diberi kesehatan dan umur yang berkah
Yang paham pasti ikut apa yg dijelaskan ustadz ammi
Jazaakumullah khoiron ustadz & tim anb
Tapi orang indonesia ini memang aneh pada hal Allah sendiri sudah memperlihatkan kebenarannya dgn adanya gerhana matahri waktu puasa kemarin tp toh masih ada jg manusia yg mengedepankn ilmu pengetahuan hrsnya gerhana itu jd brtanda bhw puasa wkt itu cm 29 tdk 30 krn saat itu sdh ada bln kalau tdk ada bln mana mungkin ada gerhana yaa kan
@@Habang-jq7oe
bro, Nabi mengajar kan yang jadi patokan adalah Hilalnya Bulan BUKAN GERHANA BULAN....
@@wongjowo5851susah dibilangin karena sudah merasa paling benar, padahal Arab Saudi aja patokan tetap lihat hilal, bahkan menyuruh rakyat mencari hilal.
@@brothershoot6985 ,
hehehe, iya bro.....
itulah yang Nabi ajarkan...
Tapi kita hanya menyampaikan...
selanjutnya hidayah kebenaran milik Allah..
MasyaAllah, penjelasan yg sangat ringkas dan padat, tolong sebelum berkomentar di dengerin, pahami sampai habis, biar ng' gagal paham, jazakumullah khair Ustadz Ami
Alhmdulillaah ,sy bersyukur ,di indonesia banyak para ustadz,yg cerdas berwawasan luas dn berilmu tinggi,semoga beliau beliau di beri kesehatan dn umur pnjang bermnfaat tk umat🤲🤲🤲🤲🙏
On
Aamiin YRA 🤲🏼😇
Yang diterangkan ustadz itu kan karena tidak ada kemampuan dan karena sekarang kan sudah ada kemampuan ( ibadah kan sesuai kemampuan )
@@sunsuilang2361 benar banget lho bu sun 🙏🙏👍👍
ih duluan Indonesia 4jam keless...
Alhamdulillah, Ustadz menjelaskan deng close yang indah.
Wallahu A'lam bishshowab.
Mari kuatkan ilmu dan amal sesusi sunnah.
Ak ikut rosululla dg. bimbingan kiyai2 yg pernah berguru pada kiyai2 yg pernah mondok di Makkah seperti kh.Hasim As'ari pendiri NU dn kh.Ah Dahlan pendiri Muhammadiyah
Emang mereka aja yg belajat di mekah medinah
Alhamdulillah penjelasan detail dan mudah dicerna, terima kasih pak Ustadz..
Bismillah InSyaAllah kami puasa Arafah hari Jumat 8 Juli 2022, semoga kita tetap saling menghormati perbedaan
Om yang jamaah tabligh ikut jumat ato sabtu
Kita harus ngikuti arab saudi karna urusan haji mah bukan bukan dinegara lain
@@alaikaassalam2726 pake ilmu dong..jgn ikut2an
Kalo puasa Arafah hari Jumat berarti hari Sabtu lebaran dong
Perbedaan mesti terjadi, karna pemikiran dan pemahaman mereka yg berbeda, deri segi ilmu dan pengetahuan yg kita miliki, tp kita sebagai umat islam ttp harus menjaga kebersamaan agar umat islam bisa bersatu, maka dgn perbedaan ini jangan di jadikan pertentangan, tp bagaimana umat islam bisa mengambil sikap yg baik untuk bisa sama dalam menentukan hari raya idul fitri atau idul adha.
Ikut pemerintah dimana kita tinggal🙏
❤dari zaman dahulu perbdaan itu mema
Alhamdulillah, Allah subhanahuwata'ala telah memudahkan kita dengan teknologi yang canggih seperti sekarang ini untuk mengetahui kapan wukuf di Arafah.
Dan semoga Allah mengampuni apabila terjadi kesalahan orang orang terdahulu ketika komunikasi belum seperti sekarang ini.
Allah perintahkan kita ikut Rasulullah Salallahu alaihi wasallam. Rasulullah perintahkan kita ikut ulil amri masing2 bukan ikut pemerintah Saudi.
Sama saya juga ikut pemerintah
Masya allah tabarokallah sy ikut kt ustd pilih ke 2.. bersm pemerintah
Tdk usah saling hujat yg mau beda jg silahkn sesuai yg diyakini
Di sini indonesia ... berbeda dgn pemerintah ... tak masalah ... bukan berarti bughod dsb, dan perintah taat pada pemerintah adalah ayat yg muqoyat
Hasil sidang isbat itu bukan PERINTAH, hanya KEPUTUSAN. Dan kita tdk ada kewajiban utk mengikuti keputusan pemerintah. Klo setiap keputusan pemerintah wajib kita ikuti maka kita harus SAMI'NA WA ATHO'NA dg keputusan pemerintah yg melegalkan PROSTITUSI, LGBT, PRODUKSI MINUMAN KERAS, DOA BERSAMA LINTAS AGAMA, MENGAKUI SYI'AH & AHMADIYAH SBG AGAMA.
Perintah taat kpd ulil-amri dlm surat an-Nisa 59 itu dibatasi oleh hadits :
لاطاعة لمخلوق فى معصيات الخالق
"Tdk boleh taat kpd mahluk dlm hal maksiat kpd Kholik (Allah).."
Mantap ikut muhammadiyah, perhitungannya dan analisanya , tepat dengan yg posisinya di mekah lagi di arofah.
Tahun ini muhammadiyah beda dgn saudi, gimana pak?
Kenal sama penulis artikel ini ustadz?*PENENTUAN IDUL ADHA WAJIB BERDASARKAN RUKYATUL HILAL PENDUDUK MAKKAH*
_________________________________
Oleh : *KH. Muhammad Shiddiq Al-Jawi*
Ulama Fiqih Kontemporer
*Para ulama mujtahidin telah berbeda pendapat dalam hal mengamalkan satu ru’yat yang sama untuk Idul Fitri*. Madzhab Syafi’i menganut ru’yat lokal, yaitu mereka mengamalkan ru’yat masing-masing negeri. Sementara madzhab Hanafi, Maliki, dan Hanbali menganut ru’yat global, yakni mengamalkan ru’yat yang sama untuk seluruh kaum Muslim. Artinya, jika ru’yat telah terjadi di suatu bagian bumi, maka ru’yat itu berlaku untuk seluruh kaum Muslim sedunia, meskipun mereka sendiri tidak dapat meru’yat.
Namun, khilafiyah semacam itu tidak ada dalam penentuan Idul Adha. Sesungguhnya *ulama seluruh madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali) telah sepakat mengamalkan ru’yat yang sama untuk Idul Adha*. Ru’yat yang dimaksud, adalah ru’yatul hilal (pengamatan bulan sabit) untuk menetapkan awal bulan Dzulhijjah, yang dilakukan oleh penduduk Makkah. Ru’yat ini berlaku untuk seluruh dunia.Karena itu, kaum Muslim dalam sejarahnya senantiasa beridul Adha pada hari yang sama. Fakta ini diriwayatkan secara mutawatir (oleh orang banyak pihak yang mustahil sepakat bohong) bahkan sejak masa kenabian, dilanjutkan pada masa Khulafa’ ar-Rasyidin, Umawiyin, Abbasiyin, Utsmaniyin, hingga masa kita sekarang.
Hadits Husain Ibn Al-Harits Al-Jadali RA, dia berkata: “Sesungguhnya Amir (Wali) Makkah pernah berkhutbah dan berkata :
“Rasulullah SAW mengamanatkan kepada kami untuk melaksanakan manasik haji berdasarkan ru’yat. Jika kami tidak berhasil meru’yat tetapi ada dua saksi adil yang berhasil meru’yat, maka kami melaksanakan manasik haji berdasarkan kesaksian keduanya.” (HR Abu Dawud [hadits no 2338] dan Ad-Daruquthni [Juz II/167]. Imam Ad-Daruquthni berkata,’Ini isnadnya bersambung [muttashil] dan shahih.’ Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 841, hadits no 1629)
Hadits ini dengan jelas menunjukkan bahwa penentuan hari Arafah dan hari-hari pelaksanaan manasik haji, telah dilaksanakan pada saat adanya Daulah Islamiyah oleh pihak Wali Makkah. Hal ini berlandaskan perintah Nabi SAW kepada Amir (Wali) Makkah untuk menetapkan hari dimulainya manasik haji berdasarkan ru’yat.
Di samping itu, Rasulullah SAW juga telah menetapkan bahwa pelaksanaan manasik haji (seperti wukuf di Arafah, thawaf ifadlah, bermalam di Muzdalifah, melempar jumrah), harus ditetapkan berdasarkan ru’yat penduduk Makkah sendiri, bukan berdasarkan ru’yat penduduk Madinah, penduduk Najd, atau penduduk negeri-negeri Islam lainnya. Dalam kondisi tiadanya Daulah Islamiyah, penentuan waktu manasik haji tetap menjadi kewenangan pihak yang memerintah Hijaz dari kalangan kaum Muslim, meskipun kekuasaannya sendiri tidak sah menurut syara’. Dalam keadaan demikian, kaum Muslim seluruhnya di dunia wajib beridul Adha pada Yaumun nahr (hari penyembelihan kurban), yaitu tatkala para jamaah haji di Makkah sedang menyembelih kurban mereka pada tanggal 10 Dzulhijjah. Dan bukan keesokan harinya (hari pertama dari Hari Tasyriq) seperti di Indonesia.
Hadits Abu Hurairah RA, dia berkata :
“Sesungguhnya Rasulullah SAW telah melarang puasa pada Hari Arafah, di Arafah” (HR. Abu Dawud, An Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya, Lihat Imam Syaukani, Nailul Authar, [Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000], hal. 875, hadits no 1709).
Berdasarkan hadits itu, Imam Asy-Syafi’i berkata, “Disunnahkan berpuasa pada Hari Arafah (tanggal 9 Dhulhijjah) bagi mereka yang bukan jamaah haji.”
Hadits di atas merupakan dalil yang jelas dan terang mengenai kewajiban penyatuan Idul Adha pada hari yang sama secara wajib ‘ain atas seluruh kaum Muslim. Sebab, jika disyari’atkan puasa bagi selain jamaah haji pada Hari Arafah (=hari tatkala jamaah haji wukuf di Padang Arafah), maka artinya, Hari Arafah itu satu adanya, tidak lebih dari satu dan tidak boleh lebih dari satu.
Hal ini juga tersirat dalam Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 189:
“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji”
Dalam ayat diatas, Allah seakan sengaja menampakkan bahwa munculnya hilal (bulan sabit) adalah tanda permulaan dimulainya ibadah haji. Ibadat haji berada dimana? Ibadat haji berpusat di Ka’bah, Makkah. Jadi, dalam melihat hilal untuk penentuan awal bulan Dzulhijjah, maka kita harus berpedoman terhadap hilal yang berada di Makkah, tempat Ka’bah berada; sebab pelaksanaan Puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) serta Idul Qurban (tanggal 10 Dzulhijjah) berkaitan erat dengan ritual ibadah haji. Lagipula, saya belum melihat satu hadits pun yang mengatakan bahwa jika kita melihat hilal pada akhir bulan Dzulqa’dah dimanapun kita berada, maka keesokan harinya kita boleh mulai berhaji. Ini berbeda dengan penentuan awal dan akhir Ramadhan, dimana hadits yang menyiratkan tentang hal itu ada.
Berkiblat ke Ka’bah dalam beribadah dan suatu urusan sebenarnya juga merupakan anjuran dari Allah swt. Firman Allah:
Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus".{QS. 2:142}
Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, had-ya, qalaid. (Allah menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. {QS. 5:97}
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. {QS. 3:96-97}
@@sandrasandra890iya, biasanya sama, sekarang mau bilang apa? Masasih arab saudi jum'atannya lebih dulu dr indonesia, arab saudi sudah ngumumkan sejam tgl 1, masa hr rayanya besa beda dg arab saudi, walau pun jarak saudi dan negara paling timurnya indonesia yg selisih 24 jam, saya rasa bisa id pd hr yg sama, tgl yg sama,th yg sama
Inilah suatu kajian dgn ilmu yg bisa diterima siapa saja yg menyima, semoga jadi pedoman yg bisa menyatukan umat Islam, Aamiin.
Betul sekali
Aamiin
Pokoknya dulu dicontohkan nabi habis wukuf idul adha,,,,, haji patokannya mekah,, praktik agama mempermudah
Ya Allah mantabkan saya dlm berpuasa Arafah, di negeri ku,sdg jamaah haji saat wuquf di Padang Arafah, Amin!
Jazakumullahu khairon wa barokallahu fiikum , mudah mudahan Allah ta'alla memberkahi ilmu ustadz ami serta menjaga beliau dan keluarganya
Tujuan puasa arafah untuk mendukung/mendoakan jemaah haji yg sedang wukuf di Arafah.
Puasa hari Arafah menghapuskan dosa dua tahun, yaitu tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya. Puasa Asyura' menghapuskan dosa tahun sebelumnya," hadis riwayat jamaah kecuali Bukhari dan Tirmizi. Ini tujuan sebagai mana riwayat hadits nabi tapi sepengetahuan saya ada dua yaitu yg menganggap menghapus dosa 1 thn dan ada jg yg 2 thn tapi intinya puasa Arafah itu yg utama penghapus dosa umat Islam yg berpuasa pd hari Arafah
Sembarang terserah
@@almeralessyadaily2470 q puasa cma ramadhan,hari arafah,puasa senin kamis,puasa 6 har syawal,nggak mngamalkan puasa selain puasa trsbt
@@algozali8742 Sama ...sy jg bgtu
Puasa Arafah adalah puasa yang dikerjakan di hari Arafah dan bukan di waktu wukuf di padang Arafah.
Dari Abu Qatadah Al-Anshariy (ia berkata),” Sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah di tanya tentang (keutamaan) puasa pada hari Arafah?” Maka dia menjawab, “ Menghapuskan (kesalahan) tahun yang lalu dan yang sesudahnya.” (HR. Muslim no.1162 dalam hadits yang panjang).
Jadi tidak ada hubungan puasa arafah dengan mendukung / mendoakan jemaah haji yang wukuf di Arafah, namun demikian mendo'akan para jemaah haji yg wukuf di arafah adalah hal yang baik tentunya.
Menurut sejarah, awalnya adalah ketika nabi Ibrahim AS bermimpi untuk menyembelih putranya, Ismail AS. Nabi Ibrahim kembali bermimpi kejadian yang sama, perintah menyembelih putranya, maka Nabi Ibrahim mengetahui bahwa mimpi tersebut adalah wahyu Allah. ‘Mengetahui’ dalam bahasa Arabnya adalah ‘Arafa’. Di malam yang ke 10 Nabi Ibrahim bermimpi kembali, maka esok harinya Nabi Ibrahim bertekad menjalankan perintah Allah tersebut yang kemudian menyampaikannya kepada Nabi Ismail." (Tafsir Kabir ar-Razi, 5/324).
Puasa sunnah pada tanggal 9 Dzulhijjah sudah disyariatkan jauh sebelum Nabi Muhammad berhaji dan melaksanakan wuquf. Puasa itu menurut banyak riwayat telah mulai disyariatkan sejak tahun kedua hijriyah. Di tahun tersebut, jelas dia, ada beberapa jenis ibadah yang berbarengan disyariatkan, seperti puasa bulan Ramadhan, shalat Idul Fitri dan Idul Adha serta puasa tanggal 9 Dzulhijjah. Tidak ada dalil yang mewajibkan puasa dengan cara ikut orang wuquf atau sebaliknya.
Ketika di tahun-tahun kedua, ketiga hingga kesembilan Dzulhijah, Rasulullah saw dan para sahabat melaksanakan puasa sunnah, pada saat itu di Arafah tidak ada jamaah haji yang wuquf. Arafah saat itu kosong tidak ada ritual haji. Walau tidak ada wukuf di Arafah, puasa Arafah tetap sunnah, yg jatuhnya di tanggal 9 Dzulhijjah. Artinya, puasa tersebut tidak terkait langsung dengan pelaksanaan wukuf di Arafah. Contoh, Haji itu dalam sejarah pernah distop (menurut sejarah ada 40x, diantaranya karena perang, wabah / epidemi), apakah lalu gugur sunnah puasa arafah-nya ? tentu tidak.
Dan juga perlu dipahami bahwa puasa di Arafah disunnahkan bagi yg tidak bepergian / tidak ber-haji, bagi yang berhaji dan sedang wukuf di arafah tidak disunnahkan berpuasa arafah. Wallahu a'lam.
Semoga ustad dan seluruh jamaah di beri kesehatan. Yang sakit di angkat penyakitnya di beri kesembuhan oleh allah swt amin
Aamiin
amin YRA
Allah memberi kita akal..dan ilmu hisab dan sy cenderung ikut hisab .. jd lebaran bsk rabo
Krn pas jg hr ini wukuf di Padang Arofah
Bismillah
Sangat masuk akal, terima kasih atas penjelasannya, smg Alloh menguatkan keyakinan ini, sedang buat muslim lain yang pandangannya berbeda, silahkan utk di jalaninya yg sesuasi dg keyakinan saudara smg Alloh juga meridhoi
penjelasan nya sangat bagus dan mudah dimengerti.
saya insayaallah puasa arafah di hari jumat. waktu sore pemerintah menetapkan tgl 10 zuhijjah di hari Ahad, sore berikutnya saya lihat bulan sabit sudah cukup besar dan itu pertanda tanggal 2 pdhl klo versi pemerintah itu tgl 1 zulhijjah.
Betul bangettt...
Maka kita memang mengikuti hilal, masing masing.. lhaaa Hilalnya pemerintah sering nggak kelihatan jadi selalu digenapkan
@@fithriatiabdulkahar134 ibuk sy bahkan pernah buktikan dg lihat bulan purnama yg kala itu umat buda merayakan Waisak secara peribadatan mrk sejln mnr bulan. Lupa idul adha thn kapan yg pasti saat itu berselangan dg waisak. Jd tetap mantap beribadah mengikuti cara muhammadiyah walopun berbeda dg kelg besar & tetangga
Betul 👍 demi ga mau sama, harus menanggung resiko d akherat..ckck
Terima kasih ustad, atas pelajaran dan pemahaman tentang perbedaan penentuan waktu puasa. Hilang sudah keragu²an dihati
Terima kasih ilmuny Pak Ustad
Barrakkallahu fikuum ustadz ami.nurbait
Hanya Allah yang Maha Tahu siapa yang benar....sebaiknya kita berpatokan : kalau benar dapat 2 pahala, kalau salah dapat 1 pahala....dan tidak ada yang berdosa ! Saya rasa ini adalah yang terbaik 😊🙏
Allah menciptakan bumi dengan berbagai waktu hilal yg berbeda-beda sesuai wilayah masing-masing. Terimakasih ustadz atas penjelasannya puasa 9 Arafah yaitu puasa tanggal 9 dzulhijah sesuai wilayah negara masing-masing. Kita di Indonesia berbeda waktu hilal dg di Saudi maka kita mengikuti waktu hilal di Indonesia
Muhammadiyah paling modern diRI
Pejelasan yang ribet, Islam itu mudah jangan dipersulit...
Allah SWT sudah memberikan petunjuk agar berkiblat ke Masjidil Haram yaitu yg ada di Arab Saudi, kenapa nggak berkiblat ke (mengikuti) Arab aja ya ?
wujudul hilal berbeda pendapat, bukan berarti Muhamadiyah penjelasannya lebih ilmiah, semua ulama falaq kalau berdasarkan ilmal yaqin (pakai ilmu falaq sehingga yaqin) itu adalah niscaya ilmiah, dan itu insya Alloh tidak merupakan perbedaan yang menjadi perpecahan umat Islam, tidak lah.
@@akalsehat2596 beda kordinat mas dan garis lintang ..kalau mau ikut arab ..kalau mas nya sholat idul adha tgl 9 juli jam 7 pagi..arab masih jam 3 pagi mas..masak kita dulu mau sholat id..gampangnya gitu sih..kalau menurut hemat saya dan awam saya..
@@ekosupriyono181 Mekkah dan Riyadh beda koordinat dan garis lintang pasti beda waktu sholatnya, duluan Riyadh ya ?
Mekkah nggak protes ? kenapa ? Demi persatuan (ukhuwah) ?
Islam itu mudah dan jangan dipersulit....
Kalau umat Islam dulu puasa Arafah berbeda dengan waktu wukuf karena belum ada alat komunikasi yang cepat maka bisa dimaklumi. Tapi kita sekarang kan sudah punya alat komunikasi yg canggih.
Bos ente hidup yang teknologi Uda ada coba kalo ente hidup di pedalam di negeri kita ente bisaaa.jadi patokannya lihat hilall.bos
Sepertinya mas prapto nda nonton secara utuh, padahal itu jg dibahas ama ustadz nya. Dan argumen mas prapto ini udh sering beredar kok :D , btw soal perbedaan ini sih silahkan aja, jgn sampe beda soal tauhid ya.
Salah satu tujuan puasa arofah ialah mendoakan saudara kita yg sedang wuquf
@@rzar5476 2
@@rzar5476 2
Alhamdulillah jadi semakin jelas dengan ilmu ilmu yang telah di berikan
Kalau saya ikut Muhammadiyah,Insyaa Allah puasa arafahnya hari selasa.
sip saya cinta Muhammadiah
Alhamdulillah sama
Sy jg ikut muhammadyah sholat ied tg 28 krn th 2017 sy berangkat haji dan ketika wukuf sy tanya klrg di tanah air kpn sholat ied di indonesia mereka bilang stlh wukuf di arafah berarti keesokan harinya apalagi selisih waktu 4 jam tdk sehari
Saya ttp ikut Muhammadiyah insyaaAllah.....
Alhamdulillah..semakin jelas sdh bagaimana penentuan puasa Arafah yang sebenar2nya. Terimakasih pak Ustadz
Masyallah tabarakallah.. walaupun ini iktilaf kita hrs tetap beralapang dada.. tp dengan penjelasan ust yg masuk secara akal dan dalil jadi semakin yakin sy pilih yg mana.. smg Allah menjaga selalu ust dan tim ya dalam memberikan ilmu bermanfaat..
Makasih pa ustad atas penjelasannya.Alhamdulillah saya nggak bingung lagi.
Allohumma solli 'alaa sayyidina Muhammad waali 'alaa sayyidina Muhammad
Jelas sekali..jazakallah ust
Selisihnya cuma 6 kok beda 1 hari kan aneh pasti lah benar yg saudi jgn bilang beda 1 hari
@@oranggilajadiwali9449 misalnya kita di jawa jam 23.00 tgl 6. di sulawesi udah jam 00.00 tgl 7, padahal cuma beda 1 jam tapi beda hari
Di Indonesia diakui oleh negara terjadi dua hari idul Adha, bisa tgl 9 dan tgl 10, umat harus milih yg mana klo dua2nya diakui. ?
Alhamdulillah dengan keterangan Ustad, berarti kita sekarang puasa arafah nya ikut mekah. Sebab Dizaman sekarang informasi nya mudah. Dan bisa bersamaan.
Bismillah. Allah mudahkan kami bertempat tinggal di mekah atau madinah. Aamiin. Jd gak akan bingung2 lagi dgn perbedaan waktu puasa ramadhan maupun dzuhijah😊
Aamiin yaa Robbal aalamiin..doakan juga untuk kami...Aamiin
@@harmi1042 .
Alhamdulillah... terimakasih ilmunya ustadz...sangat jelas...
sebagai rakyat saya mengikuti Ulil Amri...dan Alhamdulillah diperjelas lagi dg keilmuan Islam yg sangat bisa dipahami dg baik
Yg harus di ingat pada hari jumat Indonesia lebih dahulu jumatan baru Arab Saudi 5 jam kemudian. Jadi harinya sama.
Ngaco ustadz nya g tau zona waktu msa papua sma arab saudi bedanya 12 jam y bner itu perbedaanya xman 6 jam sok tau ustadnya
Yg artinya klo yg di Indonesia msh puasa Arofah, yg setengah hr kan sdh msk hr Idul Adha, bukannya di hr Raya Idul Adha haram berpuasa?
@@dedyapailokfishing7153Subhanallah...ustadz dibilang sok tau. Dengar dulu penjelasan ustadz baik2 sebelum anda komen sambil nambah dosa.
Saya ikut pemerintah aja... selain sesuai dalil dan penjelasan para Ulama
Juga lebih aman dr perselisihan, terjaganya persatuan umat Islam dlm berhari raya dan tanggung jawab kita juga dtanggung o pemerintah 👍.
Memang pemerintah sudah pasti bener blum tentu bung jd jngan sok sokan ngomongin dalil
Hitungan itu lebih afdol daripada nunggu nunggu bulan kelihatan yg blm tentu akan kelihatan
@@martononf1476 metode hisab adalah metode bid'ah dan yg pertama x melakukannya adalah sekte syi'ah rafidhah.
ruclips.net/video/rDJtd52Aork/видео.html
kalo ada apa2 yg nanggung kan juga pemerintah kalo di tanya malaikat bilang aja dari pemerintah
@@martononf1476 kebenaran itu hanya milik ALLAH manusia hanya berusaha untuk jd benar dg berdasar ilmu yg diturunkan ALLAH
Untuk menentukan puasa yg tepat, dimasing" Negara perlu kordinasi organisasi Islam dunia. Yang didukung oleh TIM di bentuk dengan ke ilmuannya. Sehingga bisa menentukan waktu yg tepat. Apalagi sekarang didukung oleh alat yg canggih. Ada badan organisasi Islam di dunia sayang kalau tidak bisa menangani masalah ini
hadisnya sudah jelas bahwa penentuan haji bisa dihitung dari jamaah saat wukuf di arofah, pemerintahnyapun seharusnya mengikuti penentuannya, jangan sampai terjadi jamaah haji sudah meinggalkan arofah kita baru puasa, maka puasanya haram masbro
Penjelasan seperti ini perlu dilakukan oleh ahlinya. Setiap wilayah di muka bumi ini tidak pernah ada kebingungan untuk menentukan penanggalan. Apalagi dengan adanya tekhnologi yang canggih saat ini.
Yg penting nurut imam Syafii sama dg pemerintah brarti faham dg penjelasan Buya Yahya.Siiip👍👍👍
Harus ada KONFERENSI AKBAR perwakilan Pemerintah Muslim...Bahwa Dzulhijah Mengikuti Wukuf Arafah...Itu Solusinya seperti negara GCC Arab Dia mengikuti Saudi dan Wukuf karena udah Sepakat.Kalau Sekarang terserah....Mau ikut Pemerintah Indonesia 🇮🇩 insya Allah Selamat...mau ikut Wukuf di Arafah Insya Allah Selamat....Berlapang Dada dan Menghormati.Tidak mencela yang mengikuti salah satu pendapat atau merasa paling benar....Islam Bersatulah🇮🇩💚🇸🇦
ikut yg salah berarti tersesat qt boss 😅😅
Udah pemerintah menetapkan lebaran hari minggu bukan sabtu padahal tgl 10 hari sabtu
Setuju ikut yg benar saja lah.... Jelas teekait dg ritual Haji, mau ganti dg Haji dimana..???
Sabtu lah yg benar
Wis gk usah poso
Luwe
Zehahaha
Wkwk
Zehahahahassssuu
Alhamdulillah...terima kasih, Ustadz. Penjelasannya sdh menjawab kebingungnku. Salah satu yg hrs kita syukuri sbg org Indonesia, krn kita mempunyai ustadz2 dan ustadzaj yg cerdas dan mumpuni.
Jdi Jumat apa Sabtu kak? penjelasan diatas
ustadz ga usah menyinggung zaman dulu. situasi dan kondisi sekarang .aja kenapa ga dipergunakan teknologi canggih.j
@@manessaproject kalau berdasarkan penjelasan usradz, 9 zulhijah jatuh pd 9 Juli 2022, Sabtu, Neng.
Itu ceramah kapan ? Postingan ulang ya ?
Oh ini bukan thn 2023 ya
Tdk Perlu di perdebatkan soal perbedaan, yg Terpenting niat dan keyakinan kita kepada Allah SWT, Karena hanya ALLAH SWT Maha Menilai 🙏
Betuuull sekali
Betul sekali, penjelasan ini lebih masuk akal sbb dibandingkan dg masa dahulu yg belum mengenal internet
Makanya harus ada penjelasan kenapa ada perbedaan
Mari kita saling menghormati, sebaiknya hilangkan kata yang benar. Karena benar menurut keyakinan diri, mungkin kurang benar menurut keyakinan orang lain.
Sehingga kita jangan memperuncing perbedaan.
tapi kalo benar menurut Allah dan Rasulullah jelas pasti benar
Syukron....jd paham... beribadah dgn ilmu 🙏
"amrul imam yarfa'ul khilaf" (perintah imam akan menghilangkan perbedaan). Semoga segera ada pemimpin yang diangkat oleh seluruh kaum muslimin.
Aamiin...
in syaa Allah. ada pemimpin umat Islam seluruh dunia. aamiin.
Itu artinya berdirinya khilafah kan?
Aamiin
imam diangkat bkn oleh sluruh kaum muslimin.. tp oleh ahlu hali wal aqdi kaum Quraisy.. dan wajib tiap muslim mntaatinya ktika seorang mukmin dr Quraisy diangkat sbgai imam/amirul mukminin.. sbgaimna klimat bai'at kaum muslim thdp Rasulullah dan khalifah yg lainnya.. dan sdh ada imam bagi kaum muslimin dr Quraisy yakni sang khalifah yg mpersiapkan pilar2 kkuasaan bagi Al mahdi al Quraisy.. amirul mukminin abul hasan al Quraisy..
Maa Syaa Allah, detail dan terinci serta jelas sekali penjelasannya, yg intinya semua yg kita lakukan dalam beribadah ujung2nya harus sesuai dengan contoh yang di contohkan tentunya oleh Nabi kita Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam..., Jazakallah khair
Setuju ustadz, mantap penjelasannya, disertai dalil dan pendapat yg roji'.
zaman dulu ya tidak bisa disamakan dengan jaman sekarang dimana teknologi komunikasi sudah sangat baik, zaman dulu bisa berlaku hukum ketidak tahuan, “Hukum tidaklah ditetapkan kecuali setelah sampainya ilmu.” (Majmu’ Al Fatawa)
Syariat nabi jangan diubah..makin lama kamu bisa kacau..trus belajar perbintangan.. trus belajar zodiak kamu percaya..aqidahnya bisa rusak.
Benar, apalagi sekarang kita tahu perbedaan waktu antara Indonesia dan Arab hanya 4 jam bukan 12-24 jam.
@@zamiewikantapraja5335 ibadah itu sesuai prtunjuk nabi...buksn dengan alat atau cok kalicok...sampe besok yang namanya ibadah itu tidak berubah.
Alhamdulillah .Teroimakasih atas penjeplasan ilmunya yang bermanfaat.Semoga ustad diberi kesehatan selamañya.
Subhanallah ... terimakasih ustad ilmunya dah di bagikan pada kami orang awam yg haus akan ilmu agama yg benar.semoga.
Kita hidup di masa dulu ketika komunikasi belum canggih apa hidup saat ini ketika komunikasi sudah canggih... Kenapa tidak memanfaatkan alat komunikasi yg sdh canggih
Buat Musri ngatun....yang dicontohkan Nabi kan melihat dg mata telanjang tanpa alat....oleh sebab itu alangkah lebih baik kita juga melakukanya dg mata telanjang tanpa alat jadi lebih pasti
Syukron Ustadz, saya kemarin sudah puasa karena di arofah wukuf kemarin, setelah mendengar penjelasan ustadz hari ini saya niat puasa arofah, yg kemarin Inn Syaa Alloh sebagai puasa tarwiyyah. Wallahu a'lam
Kalau perbedaan Arab dan Indonesia 4 jam jangan sampai pelaksanaan sholat Id Adha bedanya sampai 1 hari. Lebih aman mengikuti Arab saja.
syariat puasa 'Arafah berlaku saat ini atau sudah berlangsung sejak generasi sebelum ada kemajuan teknologi?
Pada waktu maghrib di i donesia hilal belum kelihatan berarti besoknya belum tanggal satu. Empat jam kemudian ketika saudi Arabia masuk waktu maghrib, posisi bulan sudah naik jadi kelihatan berarti besoknya bagi mereka sudah masuk tanggal 1 Dzulhijah Jadi kita berpuasa arofahnya gak sama dengan saudi Arabia. Ingat.. Kita berpuasanya tanggal 9 bukan saat wukufnya. Memang adakalanya tanggal 9 kita bersamaan dengan wukufnya jamaah haji, tapi adakalanya juga tidak sama karena faktor letak suatu daerah kan berdasarkan astronomis.
Yup betul Krn perbedaanya cuma 4 jam Indonesia harusnya ikut Arab Saudi beda KLO perbedaanya sehari. Wallahu a'lam
Kalau anda hidup di masa silam yg teknologi tidak secanggih sekarang, dijamin anda bakal bingung menentukan puasa arafah karena meyakini bertepatan dgn wukuf arafah.
Khusus, untuk hari id adha berpedoman pokok pada wukuf di Arofah, bukan letak suatu daerah atau negara. Sedang, pada hari raya idul Fitri, berpedoman pada letak suatu daerah atau negara. Jadi, untuk hari raya id adha, tidak boleh ada perbedaan hari, bila ada perbedaan hari, pasti ada yang salah dan ada yang benar, dalam behari raya. Sedang, pada hari raya idul fitri, boleh beda hari rayanya. Karena, adanya rukyat dan hisap. Untuk itu, mari kita berhari raya id Adha, pada hari rabu besok, supaya benar dan sesuai dengan syariat agama islam. Aamiin. Terima kasih. ❤
Insya Allah sy puasa mulai hari kamis sampai sabtu,sy niatkan sj dan sy pasrahkan kepd Allah SWT yg maha mengetahui, yg penting niat dn ikhlas krn Allah SWT.
Baarakallahu fiik....
Penjelsan baak ini tik bisa dicerna secaa baik,karena alasanna tiidak masuk akal.Zama dahulu yang belum ada alat komunikasi dibandingkan dengan sekarang tidak bisa singkron.Dan bukan persoalan ada orang wukuf atau tidak,tapi penetapan hari arofah di arab saudi sebab arofah itu hsnya ada di arab saudi tidak ada ditempat lain. terlalu panjang uraiannya,pokoknya saya tidak sependapat dengan penjelasan bapak in
Alhamdulillah
saya jg sama hari kamis
Alhamdulillah sy jg mula puasa hari Kamis
Alhamdulillah penalaran yg begitu dalam. Syukron katsira.
Saya puasa arofah ikut Muhammadiyah .keilmuannya sdh tidak diragukan lagi.bravo sdr ku.
Sama ... sy jg selalu ikut Muhammadyah krn dgn metode hisab perhitunganny selalu akurat
Ya setuju
Lagian sesuai dg kenyataannya
Saya sebagai muslim NKRI sllu patuh dn toat dimana ketntuan Pemerintah selama tidak maksiat...
Karena sifat EGOIS itu yg akan menghapus amalan..Dan tidak ada kerterangan yg duluan akan masuk surga..Sllu Allah berfirman Tiat dan Patuh..
Tks Ustadz...pencerahan yg bgs dan manfaat. Logis dan sesuai kenyataan.
Saya inshaAllah ikut pemerintah saudi, puasa arafah nya ya..
Alhamdulillah nabi Muhammad saw itu panutan kita umat islam.beliau kalau melakukan sesuatu atau berbicara itu pasti bermanfaat untuk umatnya.🙏
Betul
Km yakin ustad lbh tau, smg keraguan ini akn terjwb .trmks pk ustad.
MasyaAllah,, jazakallahu khair ustadz pencerahannya. Terjawab semua yang ingin diketahui,, barakallahufik
InshaAllah tetap mengikuti Muhammadiyah seperti halnya di mekkah.
kok takbirnya nggak ngikuti makkah ,takbir 3x..
2024, muhamadiyah beda dg mekkah. Gmn hayo?
Ikutnya bukn muhammadiyah atau NU... Tp ikut aturan Islam
trimakasih pak ustadz, penjelasannya sangat jelas, intinya puasanya menyeseuaiikan waktu setempat, Alkhamdulillah atas pencerahannya
Alhamdulillah penjelasan cukup dapat di pahami . terimakasih.
Alhamdulillah penjelasan ilmiah dari ustadz mengenai perbedaan waktu puasa arafah dengan uraian pendapat yang paling sesuai berdasar ilmu berdasarkan dalil penentuan dari terbitnya hilal di negerinya masing2 dan hal ini bisa diterima dengan baik dan tentu memberikan pilihan puasa arafah (tgl 9 Dzulhijjah) yang palin tepat bagi kita semua.
Alhamdulillah ...jazakallah pak ustad atas ilmu nya sangat bermanfaat
Penjelasannya berbelit belit... Malah ikut pemerintah yg sudah jelas sering merugikan umat islam...
Bismillah,saya berpendapat teks hadis anjuran saum itu hari 'arofah,jadi dari nas tsb. Disebutkan harinya bukan tgl nya, dmanapun orang berada di belahan bumi untuk hari sama dg tanggalnya ,walaupun tdk akan jamnya. Dan kebetulan tuk thn ini di indonesia pun sama dg perhitungan organisasi dakwah Muhammadiyah.
Puasa arofah ga perlu bingung tanggal. Sesuai namanya, puasa arofah ya hari di mana wukuf di arofah.
Kurang kerjaan ribut tanggal puasa arofah.
Betul kuat Hadist bukan pendapat Ulama . Hadist di jamin kebenarannya , sedangkan ulama manusia , bisa benar bisa salah. Wukuf itu di Arofah , namanya juga shaum Arofah .
Aku puasa Arafah aja, soalnya mereka yg menuaikan ibadah haji berjuang antara hidup dan mati berada di arafoh . Makanya saya sbg orang muslim berjuang juga dgn puasa.
Klo ikut WAKTU Arafah berarti hrs ikut JAM Arafah, konsisten dong...
Waktu shalat di Arab Saudi tgl 8 Jul 2022:
Subuh Arafah 04.18 sdgkan di WIB sdh jam 08.18
Maghrib Arafah 19.07 sdgkan di WIB sdh jam 23.07
Jadi jam puasanya dr jam 08.18 - 23.07 WIB.....pdhl jam shalat WIB tgl 8 jul 2022: Subuh 04.41, Maghrib 17.51
🥴🥴🥴🥴🥴
Puasa arafah setau saya ketika para jemaah haji wukuf di arafah
Alhamdulillah, saya selalu ikut jamnya/ waktunya Indonesia karena saya berada di Indonesia. Jadi dalam mengawali puasa dan IdulFitri saya ikut yang ditetapkan pemerintah Indonesia, karena dlm Alquran juga dipemerintahkan, taatlah kepada Alloh dan taatlah kepada Rosul dan kepada Ulil Amri/ pemerintah diantara kalian.
Kalau itu dalil yg dipakai barangkali.bisa kita diskusikan.soalnys di ayat itu.mentaati Allah dan rasulnya memakai "tho" sedangkan taat pada ulil amri "tidk"pakai "tho" mari kita renungkan
Hasil metode hisab,sama dengan Arab, padahal yang pakai hisab tidak ingin harus sama dengan pemerintah Arab,,,tapi hasilnya sama... Kenapa kok bisa sama??
Penentuan awal bulan Hijriyah, itu pakai hisab,,dan pemerintah mengikuti hisab,, sehingga awal Muharram, awal shofar, robiul awal, robiul akhir, Jumadil awal, Jumadil akhir,,rojab, Syakban,, dzulqoidah,,, tak ada rukyah, tak ada isbat,,,
Ayo dijawab,, mengapa selain romadhon, Dzulhijjah, kok tak ada rukyah??
Saya dan kluarga slu mngikuti pemerintah
Pertama: Waktu puasa Arafah disesuaikan dengan wukufnya para jemaah haji di padang Arafah. Ini adalah pendapat jumhur mayoritas ulama sekarang, seperti Syaikh Bin Baz rahimahullah dan Al-Lajnah Ad-Daimah
Kedua: Waktu puasa Arafah di sesuaikan dengan rukyat hilal bulan Dzulhijjah pada masing-masing wilayah. Dan inilah pendapat yang mashyur dari Syekh Muhammad bin Shaleh Al-‘Utsaimin rahimahullah
@@alishomad3837 itulah anehnya bulan bulan lain pakai hisab giliran bulan ramadhan sama Dzulhijjah pakai rukyat
Ya insya allah tepat di tgl 9 dzulhiizah,hari sabtu yg sudah di,umumkan sesama ustads dan para kiayi,dan ulamak, sy ikut tu aja p.ustads,trima kasih syeir atau tausyah tentah puasa sunah ini semoga sehat slaluu🤲🏼🤲🏼💖💖
MashaAllah...sehat selalu ustadz beserta klrg dan seluruh ummat muslim 🤲
Aduuuuh pak ini zaman canggih zaman internet sedetik juga bisa komunikasi.
Aamiin
Terima kasih ustadz.. Saya Semakin yakin,,
Puasa arofah tgl 9 dzulhijah.
Idul adha tgl 10 dzulhujah yg bertepatan dg 10 juli 2022.
Insyaallah Saya akan dengar dan taati ketentuan pemerintah indonesia,, selama bukan hal yg bertetangan dg agama.
kalender sya kok tgl 9 yah bang hari raya idul adhaa nya
Kita muslim di Indonesia yang tidak bisa ikut *_Wuquf di Arofah_* , penggantinya adalah dengan *_Shaum Arofah_* saja, *_harapan Nabi saw,_* dengan _shaum Arofah_ kita akan *_diampuni dosa_* setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya....
Sekarang zaman sudah canggih kita ga perlu omongin zaman dulu berarti komunikasi mjd jalan kemudahan dr Allah... jangan dibuat sulit lagi😢
Kita dalam menjalankan ibadah mengikuti Rasulullah berdasarkan dalil baik dari Alquran maupun hadist yang shahih, dan dalil itu berlaku sepanjang waktu hingga hari kiamat , bukan masalah jaman dulu atau canggihnya jaman sekarang
Jaman dulu bagaimana, Rasulullah itu tidak asal ngomong, hati2 ya jangan ikut2 orang liberal yg sok pinter.
Masing2 umat mengikuti kemampuan ilmu - pengetahuan pada jamannya.
Insya Allah,sy puasa ARF
pd hr sbtu 9 dzulhijjah n
Shalat idhul adha pd hr
Akhad tgl 10 dzulhijjah
Insya Allah...aamiin3xYRA.
Love u i
B
Lol juga p jl
N'
Uhh.
J u.7l Lhasa journal up.nj
L p u
Niatnya jadi puasa tanggal 9 Dzulhijjah ya bang? Soalnya di arafah orang lagi idul adha 😃
Subhanallah alhamdulillah allahu akbar syukron jazaakumullah 🙏
Alhamdulillah masyaAllah, Barakallah ustad, saya faham, semoga yg belum faham bisa Allah berikan kemudahan teman2 semua untuk lebih faham lagi, Allahu yahdik,
Aamiin ya Rabb
Terimakasih ustadz.. pencerahan yang telah diberikan 🙏
Alhamdulillah...jazakallahu khoiron penjelasannya pak ustad. Sangat jelas rinci dan mudah dipahami. 🙏
Terima kasih pak ustad pencerahannya mdah2an pak ustad sehat wal'afiat dan dilindungi Allah SWT, Aamiin yra🤲
Terima kasih...ustad, arofah di sesuaikan dengan hilal terlihat disuatu tempat. Bukan karena di Makah atau Madinah, sudah Wukuf...
Insha Allah saya ikut muhamadiyah ...puasa Arafah tgl 27 Juni .
Masya Alloh mantap
Kehadian ihtilaf waktu orang terdahulu semoga Alloh mengampuni لها ماكسبت ولكم ما كسدتم
Hari ini dng kecangihan tehnologi kita tahu informasi dng cepat kapan tgl 9 kapan wukuf.
Sekarang kita jkaji kapan dan didaerah mana kita memulah memulahi hari sehingga akan ketemu satu hari satu tanggal.
Jazakallah khayran ustadz...penjelasan yg ilmiah, rinci dan insyaaAllah mudah dimengerti bagi yg Allah mudahkan, barakallahu fiik ustadz dan team.
BAARAKAALLAH FIIK Ustadz masyaAllah jazakAllah khairan
Alhmdulilaah ,ustdz,penjelasannya ,jzkllh khoiron ,semoga kita semua di beri kn kesehatan ,betul kan kita hidupnya di indonesia ,menurut waktu di kita,,,🤲🙏
000
000
.
..
..
....
.
Barokallohu fiik ustadz, terima kasih ilmunya, yg ilmiah yg intinya syariat alloh akan up Date sesuai dgn kondisi zaman bagi orang yg berilmu sesuai tuntunan al qur'an dan sunnah
Penjelasan yg masuk akal, terimakasih ustad 🙏