Kalau istilah Wali di Miuhammadiyah sesungguhnya tidak masyhur, adapun KH AR Fachruddin adalah tokoh panutan Muhammadiyah yang sangat Tawadhu dan istiqamah dalam mengajarkan islam yang sebenar2nya.
ALHAMDU LILLAH, saya termasuk orang yang sempat beberapa kali sebagai mustami' ceramah pak AR. Sejuk, bahasa sederhana dan mengena. Saya ingat ketika awal2 nya muncul Kuliah Subuh Ahad pagi di Gedung Muhammadiyah Ngabean Jogja, suasananya serasa menyaingi kemeriahan Jemaat Nasrani yang lagi berangkat kegereja. Pak AR hebat, tapi kita tak perlu berlebihan. menyanjung beliau.
Saya sebagai pensiunan karyawan kantor PP Muhammadiyah Jakarta masih.ingat sering mendengarkan ceramah.kultum beliau yg sangat menyejukkan.hati Bahasanya sederhana.mudah dicerna. Setiap datang ke kantor PP Muhammadiyah Jakarta beliau selalu mengisi kultum utk karyawan setelah sholat berjamaah.
P A R Fahruddin memang pinter sekali dalam mengambil sebuahTamsil {contoh) ketika harus mengambil keputusan yg rumit. Yaitu ketika harus menerima Azas tunggal Pancasila. P AR mengumpakan seseorang bila naik kendaraan, misalnya naik Speda Motor, jika Pemerintah mewajibkan pakai Helm, maka kiat ya harus " TAAT" karena kita lewat dijalan raya. Itulah cerdiknya P AR. Semoga Allah mengampuni segala kekurangaya dan menerima segala kebaikannya.
Alhamdulillah, sempat berulang kali 'derek ngaos' Pak KH AR Fahrudin di masjid Pertiwi Gendingan Yk, saat syiar pengajian di Wonosari GK. Pak AR cerminan ulama yg lemah lembut tapi 'jero banget' ilmunya. Sehat selalu Ust. Ahmad Ahada Ayahanda PWM DIY yg sudah mulai hampir 'ketularan' Kyai AR. Matur nuwun.... 🙏
Disetiap kepemimpinan Muhammadiyah smuanya punya kekurangan dan kelebihan nya masing2. Bahkan semuanya menciptakan sejarah yg dpt membuat kagum umatnya.
Di era 70an 80a, Mahasiswa yg berkampus di area Bulaksumur dskt. Mungkin pernah bersimpang jln dgn beliau, atau bahkan pernah beli bensin di kios beliau, dan yg melayani sang Matahari Muhammadiyah itu sendiri
Ada pribahasa: Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang. Manusia mati, tergantung kebiasaannya, itulah yang dikenang. Semoga Allah swt Merahmati Pak AR. Aamiin...
Memang sosok pak AR amat sangat sederhana,sering org lain tdk tahu kalau beliau adalah Ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Terima kasih atas tambahan informasinya. Salam.
Saya sejak duduk dibangku SMP ketika ayah mengikuti pengajiannya pak AR Fachruddin melalui Radio kala itu, memang wejangannya sangat membekas
mugo2 kiai AR Fakhruddin pinaringan ampunan lan keberkahan Illahi
Kalau istilah Wali di Miuhammadiyah sesungguhnya tidak masyhur, adapun KH AR Fachruddin adalah tokoh panutan Muhammadiyah yang sangat Tawadhu dan istiqamah dalam mengajarkan islam yang sebenar2nya.
ALHAMDU LILLAH, saya termasuk orang yang sempat beberapa kali sebagai mustami' ceramah pak AR. Sejuk, bahasa sederhana dan mengena. Saya ingat ketika awal2 nya muncul Kuliah Subuh Ahad pagi di Gedung Muhammadiyah Ngabean Jogja, suasananya serasa menyaingi kemeriahan Jemaat Nasrani yang lagi berangkat kegereja. Pak AR hebat, tapi kita tak perlu berlebihan.
menyanjung beliau.
Saya sebagai pensiunan karyawan kantor PP Muhammadiyah Jakarta masih.ingat sering mendengarkan ceramah.kultum beliau yg sangat menyejukkan.hati
Bahasanya sederhana.mudah dicerna. Setiap datang ke kantor PP Muhammadiyah Jakarta beliau selalu mengisi kultum utk karyawan setelah sholat berjamaah.
P A R Fahruddin memang pinter sekali dalam mengambil sebuahTamsil {contoh) ketika harus mengambil keputusan yg rumit.
Yaitu ketika harus menerima Azas tunggal Pancasila.
P AR mengumpakan seseorang bila naik kendaraan, misalnya naik Speda Motor, jika Pemerintah mewajibkan pakai Helm, maka kiat ya harus " TAAT" karena kita lewat dijalan raya.
Itulah cerdiknya P AR.
Semoga Allah mengampuni segala kekurangaya dan menerima segala kebaikannya.
Pak AR, satu satunya imam sholat tarawih warga NU dengan delapan rakaat, waktu beliau diundang Gus Dur ke tebu Ireng
Alhamdulillah, sempat berulang kali 'derek ngaos' Pak KH AR Fahrudin di masjid Pertiwi Gendingan Yk, saat syiar pengajian di Wonosari GK. Pak AR cerminan ulama yg lemah lembut tapi 'jero banget' ilmunya.
Sehat selalu Ust. Ahmad Ahada Ayahanda PWM DIY yg sudah mulai hampir 'ketularan' Kyai AR.
Matur nuwun.... 🙏
Disetiap kepemimpinan Muhammadiyah smuanya punya kekurangan dan kelebihan nya masing2. Bahkan semuanya menciptakan sejarah yg dpt membuat kagum umatnya.
Di era 70an 80a, Mahasiswa yg berkampus di area Bulaksumur dskt. Mungkin pernah bersimpang jln dgn beliau, atau bahkan pernah beli bensin di kios beliau, dan yg melayani sang Matahari Muhammadiyah itu sendiri
Alhamdulillah bisa nyimak
Ust.barokallah ilmunya
Preeettt gk usah berlebihan memuji muji pak ar sewaktu pak ar masih hidup gk suka di puji
Kalo ga memuji ga pa2 tapi jugà ga udah mengejek dengan kata preeet😏
Memang pantas dipuji
Ada pribahasa:
Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang.
Manusia mati, tergantung kebiasaannya, itulah yang dikenang.
Semoga Allah swt Merahmati Pak AR. Aamiin...
Nabi muhammad SAW saja biasa di ejek.apalagi hanya almarhum.Pak.AR.yang suka monggo yang tidak suka monggo.