Feminisme gak cocok diterapkan di Indonesia. Perempuan di sini tidak begitu butuh kesetaraan. Yang dibutuhkan itu perlindungan. Saya lahir dan besar di lingkungan tradisional. Mayoritas mata pencahariannya masih bertani. Di sini, laki-laki dan perempuan sama-sama bekerja, di sawah maupun di pasar. Tapi mereka juga gak ninggalin tugas rumah tangga. Enakan laki-lakinya dong? Nggak juga. Karena saat si perempuan ngurusin rumah, laki-lakinya masih di sawah atau pasar beresin kerjaannya. Jadi pada dasarnya masyarakat kita tuh setara gendernya. Gak ada larangan bagi perempuan untuk bekerja. Cuma yang dibutuhkan itu perlindungannya. Kayak pelecehan di tempat kerja dan semacamnya.
Bener, buat apa nikah juga kalau semua bisa sendiri². Kadang yg sok liberal malah ga bisa konsisten dengan omongannya. Contoh perempuan minta setara sama² kerja, giliran di tawarin kerja kuli ga mau... yg ente perjuangkan feminisme atau egoisme 😂
perempuan di barat yang ikut feminisme juga gak butuh kesetaraan, yang mereka inginkan ya lebih sejahtera dengan value yang tidak lebih baik. kesimpulan saya sendiri sih setelah melihat feminis berdebat di whatever podcast, yang sering nyerang jordan peterson, di podcastnya pearly things, dst. contohnya kyk kasus timnas sepakbola wanita yang ingin dibayar sama dengan yang laki2 padahal secara revenue mereka lebih sepi dan skillnya pun bapuk ancur - ancuran.
@@tsanyqudsi Kalau ditandingkan dengan tim pria, mereka kalah. Mereka pernah tanding uji coba dengan tim junior sebuah klub, hasilnya mereka dibantai.
saya sebagai perempuan , lebih baik si wanita memilih jadi ibu rumah tangga atas keputusannya sendiri, daripada dipaksa menikah dan melahirkan . setidaknya dia tahu itu adalah pilihan hidupnya sendiri ( bukan paksaan lingkungan / keluarga ) . dan bagi saya itu lebih baik . terserah mau jadi ibu rumah tangga atau Karier atau fokus keduanya , yg penting dia tahu pilihannya sendiri dan resiko ditanggung masing masing . bagi saya pilihan hidup gak ada yg sempurna , ada baik buruknya . yg penting masih satu jalur dengan agama . saya sudah dewasa dan sebagai jomblo saya bahagia aja , karena saya tahu menikah adalah sunnah, jadi gak berdosa . yg penting kewajiban gak ditinggalin 😂 .
semangat kak, yg mencemooh itu pasti org2 yg sendirinya belum bahagia makanya harus mencemooh org lain biar merasa lebih baik - saya juga perempuan dan saja lebih suka sendiri daripada memaksakan diri berpasangan apalagi punya anak. yg paling tau memang diri sndiri, yg mencemooh mungkin masih bingung lihat ada org yg punya standar hidup lain dari kacamata mereka yg sempit
Benarrr juga, saat menjomblo ada keuntungan nya 😊 Tapi saya ingin memiliki keturunan dan akhirnya menikah dgn segala konsekuensi nya, ujian' jg masalah nya 😂😂😂 Sooo.. jalani, nikmati, syukuri. Tujuan akhirnya sama ke akhirat.
Mengevaluasi suatu ideologi hanya berdasarkan sains itu keliru, karena sains adalah alat untuk memahami dunia fisik(deskriptif), fakta sains tidak memiliki nilai moral intrinsik dan tidak dapat menganjurkan apa yang seharusnya(preskriptif). Etika memberikan titik awal yang logis dalam mengkonstruksi suatu ideologi karena itu membentuk dasar dari prinsip moral yang mengatur perilaku manusia. Ideologi yang didukung oleh prinsip etika dapat menawarkan kerangka moral yang koheren terhadap dinamika yang terjadi pada individu, kelompok, dan masyarakat dalam menentukan perilaku yang dapat diterima bersama. Rata-rata pria memiliki dorongan seksual(libido) yang lebih tinggi dibandingkan perempuan, ini adalah fakta biologis(deskriptif). Fakta biologis ini dengan sendirinya tidak bisa digunakan sebagai rasionalisasi preskriptif tanpa etika normatif. Karena kalau fakta ini diterima mentah-mentah sebagai anjuran moral maka bisa menjadi rasionalisasi tindakan amoral. Sebuah implikasi yang ilustratif dan bermasalah adalah sebagai berikut : "Mengingat pria secara biologis diprogram untuk memiliki libido tinggi, maka seorang pria yang melakukan pelecehan seksual terhadap wanita harus dimaklumi. Oleh karena itu seharusnya perempuanlah yang harus lebih sopan dan menutup auratnya jangan sampai menggoda laki-laki karena itu sudah fitrahnya." Membedah nasionalisme hanya dari bagaimana ideologi tersebut mendefinisikan suatu "bangsa" itu simplifikasi yang sesat karena menutup mata terhadap tujuan dari nasionalisme itu sendiri. Dalam bukunya "Nationalism : Five Roads to Modernity". Greenfeld berargumen bahwa nasionalisme sebagai ideologi menanamkan identitas kenegaraan yang kuat, sehingga berperan penting dalam perkembangan dan stabilitas negara. Negara yang memiliki tingkat nasionalisme yang tinggi mengurangi kemungkinan terjadinya perang sipil karena nasionalisme meningkatkan keeratan sosial dan mengurangi perpecahan sosial. Jadi dalam konteks ini nasionalisme bisa disebut berhasil bila ideologi tersebut bisa secara konsisten mempertahankan stabilitas negaranya. Perlu diingat bahwa, ada masa dimana wanita tidak bisa ikut pemilu, tidak bisa sekolah, tidak bisa bekerja, dll. Tetapi sekarang mayoritas negara modern sudah menerapkan kebijakan terhadap perempuan yang lebih egaliter secara default. Ini adalah salah satu bukti keberhasilan gerakan feminisme dalam menggeser persepsi masyarakat dunia terhadap perempuan. Feminisime berhasil mendorong dan mengakselerasi masyarakat dunia untuk mengadopsi kebijakan yang lebih egaliter dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, mendorong pemangku kepentingan, dan membuka diskursus publik. Tentu saja perkembangan dan ideologi feminisme di berbagai negara berbeda, tergantung dari konteks dan permasalahan yang terjadi di negara tersebut. Di Negara seperti Afghanistan dan Iran, dimana hak dasar perempuan untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan otonomi pribadi dibatasi oleh norma agama dan sosial yang ketat. Disini peran feminisme menjadi sangat penting, karena gerakan ini dapat menjadi secercah harapan untuk memperjuangkan hak-hak wanita yang tertindas. "Seandainya di dunia ini tidak ada lagi agama yang menawarkan pahala dan dosa seandainya dunia ini sudah digerakkan dengan mekanisme kebebasan berekspresi misalkan seperti itu apakah atau manakah yang akan perempuan pilih apakah dia akan memilih berjibaku bersaing dengan pria untuk mendirikan startup wirausaha dan berkembang habis-habisan di situ ataukah dia memilih untuk jualan video porno dirinya sendiri untuk bisa menghidup mendapatkan uang yang sangat besar". Ini pertanyaan yang sangat bermasalah sekali karena selain pertanyaan ini cacat logika, pertanyaan ini membeberkan tendensi dan ideologi yang gurgem anut. Pertanyaan ini masuk ke cacat logika "loaded question", karena dalam pertanyaan ini disisipkan praduga secara implisit yang tidak bisa dijawab tanpa menyetujui praduga tersebut. praduga 1. Cara mengukur keberhasilan dari suatu kelompok manusia adalah dari seberapa banyak uang yang mampu dihasilkan dari kelompok tersebut (bias kapitalistik) praduga 2. Di bidang yang penting dan berpengaruh wanita selalu lebih inferior dibandingkan lelaki(bias misoginistik) praduga 3. Wanita adalah kelompok homogen yang memiliki kemampuan dan pemikiran yang relatif sama (bias stereotipik) Ironi dari video ini adalah gurgem mengkritisi ideologi secara umum, nasionalisme dan feminisime secara khusus, tetapi diam diam narasi dari video ini mempromosikan perspektif konservatif-tradisional. Sehingga video ini tidak bebas dari bias ideologi gurgem sendiri. Ini bisa dianggap sebagai cognitive dissonance atau mungkin ketidakjujuran intelektual. Penting untuk secara transparan mengemukakan bias pribadi ini sebagai disclaimer karena setau saya selama ini gurgem menempatkan diri sebagai narasumber yang cenderung netral.
saya rasa pembahasan semacam ini sangat jarang sekali ada di ruang publik, mengkritik nasionalisme hampir sama levelnya dengen mengkritik ajaran agama bagi banyak orang Indonesia, banyak orang diajari untuk tidak mempertanyakan nasionalisme, sama seperti agama, kita dicekoki nasionalisme sejak kecil, yang itu artinya hal-hal itu masuk dan menancap erat dalam sanubari dan alam bawah sadar kita. Dan benar bahwa semua ke-isme-an itu adalah halusinasi kolektif, kebenaran kolektif vs kebenaran kolektif yang lain
Kehidupan meniscayakan kelompok, kelompok meniscayakan konflik. Seperti didalam buku mimikri. "Ketika tujuan semua orang sama, itu meniscayakan peperangan (pemusnahan kelompok tertentu)" Seperti yang dilakukan koloni Inggris di Amerika.
Gak tau kenapa dari pertanyaan guru gembul justru aku teringat dg nasihat almarhumah nenek. Dia bilang "Dunia ini perlu keseimbangan, klo nanti kmu sudah besar dan menemukan hal-hal yg membuat kmu bingung, kmu harus ingat untuk mencari keseimbangannya" Dan skrg di perjelas sama guru gembul, seperti... Ada pahit ada manis, Ada siang ada malam, DLL.. Ada sains ada etika.. Dg banyaknya faktor yg mempengaruhi keduanya dan membuat cerita kehidupan manusia, bisa di bilang itu salah satu keseimbangan dunia.
Ideologi muncul sebagai sarana perjuangan bersama. Ideologi berfungsi sebagai perekat perjuangan utk mencapai cita2 bersama tersebut. Itulah sebabnya nasionalisme muncul sebagai motor penggerak dari sekelompok orang yang memiliki karakteristik yang sama ( nasionalisme objektif), tapi ada juga yg tidak didasarkan karakteristik tetapi cita-cita atau kepentingan yg sama (nasionalisme subjektif atau rasional). Pada pemahaman nasionalisme rasional inilah nasionalisme Indonesia terbentuk, bukan karena karakteristik seperti etnik, suku, dan primordial lainnya. Kepentingan yg sama yaitu ingin terlepas dari penjajahan, Krn adanya penjajahan telah menjadikan kita pribumi sebagai inlander. Yg hrs berada di bawah Belanda dan Timur Asing. Sebuah realitas sosial yg tidak hanya diskriminatif tetapi eksploratif. Kepentingan untuk tidak terdiskriminasi dan tereksploitasi itulah yang menyatukan kita sebagai bangsa dan membedakan dengan Belanda. Nasionalisme Belanda sebagaimana juga bangsa Eropa pada umumnya disatukan oleh kepentingan yg sama yaitu menguasai bangsa lain. Sebaiknya nasionalisme negara dunia ketiga seperti juga Indonesia utk melepaskan diri dari penjajahan.
Benar, nasionalisme begitu berasa dampaknya di era kolonial. Sedangkan di era globalisasi seperti dewasa ini dimana sekat-sekat atau batas negara sudah jadi kabur karena kita saling terkoneksi melalui Internet sehingga nilai nasionalisme mulai hilang pengaruhnya.
Nasionalisme itu adalah kesadaran politik untuk bersatu dengan tujuan untuk mencapai tujuan bersama yg bersatunya tidak selalu identik dengan persamaan suku,agama dan ras, bisa juga terdiri dari bermacam-macam suku,agama, ras dan budaya dll.
Kali ini saya agak kurang sepakat dengan argumen dalam video ini. Ada beberapa premis yg perlu dikemukakan : 1) Ideologi bukan turunan dari etika. Ideologi diambil dari filsafat dan sains (termasuk sains sosial-kemanusiaan) tapi diberi muatan 'kepercayaan' dan menjadi seperti agama. Kalau dalam perspektif sekular, agama itu sebenarnya ideologi juga bukan? 2) Ideologi memang berdasarkan utopia, yaitu surga (kondisi kesempurnaan) yang diwujudkan di dunia...karena itulah ideologi memang berfungsi seperti agama. Maka ada istilah 'agama sipil' (Civil religion) seperti dikemukakan J.J. Rousseau 3) Kecintaan terhadap dunia domestik, mengelola rumahtangga / keluarga, adalah sifat feminin, bukan kodrati perempuan. Menghubungkan perempuan dengan sifat itu adalah determinisme biologis yg biasanya digerakkan oleh pikiran2 konservatisme sosial dan religius. Baik laki2 atau perempuan memiliki kadar maskulin dan feminin sekaligus dalam dirinya. Karena itu peran publik dan domestik adalah sesuatu yg dapat dibagi bersama. 4) Sebagai utopia, tujuan feminisme agaknya memang hanya bisa terwujud apabila perempuan tidak menikah, atau memiliki pasangan namun child-free, karena memang hanya dengan cara demikian perempuan tidak terikat hambatan biologis (hamil, mengasuh anak) untuk bisa berperan penuh di ruang publik. Mungkinkah feminisme memang 'diciptakan' untuk tujuan kontrol populasi? Itu sangat mungkin karena feminis2 awal di Amerika dan Inggris adalah juga penganut teori Malthus dan Darwinisme.
Ada sebuah pandangan yang saya temukan pada sebuah anime, dimana dia mengangkat teori pokok kejahatan dan pandangan mengzi tentang "kebaikan". Dijelaskan (secara singkat), kalau "kebejatan" hewan dapat kita terima karena itu memang bawaan dari hewan, kenapa "kebejatan" manusia tidak dapat kita terima padahal secara biologis kita diciptakan memiliki sifat dasar untuk melakukan keburukan (nafsu)?. Dari sini, dapat menjelaskan kalau "kebaikan" itu adalah bentuk dari kejahatan, karena manusia pada dasarnya melakukan keburukan karena memiliki sifat dasar untuk melakukan itu, namun, kebaikan menghalanginya, menutupinya, tidak membenarkan keburukan tersebut dan mengekang pada aturan "kebaikan" tersebut. Dari sini sudah terlihat ketidakadilan dari "kebaikan", musuh yang sebenarnya dari dunia ini adalah "kebaikan" karena dia yang mengekang manusia dan menganggap diri nya yang benar sedangkan sesuatu yang menjadi sifat dasar manusia dihilang kan dan dianggap itu buruk oleh "kebaikan". Namun dianime tersebut lebih lanjut dijelaskan, kalau memang "kebenaran " itu harus dipaksakan, dibiarkan dia berkerja seperti itu, mengekang dan "menjajah" diri kita. Bukan karena kita memiliki akal sehat tapi karena itu harus kita lakukan sebagai seseorang yg menganggap diri kita ingin "hidup". Jika kita masukkan pada pendapat Guru Gembul ini, jika kita memang harus memandang "isme" sebagai sesuatu yang negatif. Berkemungkinan "isme" tersebut diciptakan karena kita tidak mau menjalankan "kebenaran" yang sudah ada dan kita berkeinginan hanya mau untuk memenangkan "kebebasan" kita yaitu mengungkapkan sifat buruk kita ke permukaan. Maka "isme²" disini diciptakan bukan sebagai "kebenaran" namun alasan yang dibuat-buat untuk dapat menyuntikkan nafsu bejat kita kepermukaan (keburukan kita ditampakkan). Jadi menurut pendapat ini, saya setuju dengan pendapat Guru Gembul, namun tidak menutup kemungkinan, yg menjadi alasan kita bersatu dan bisa saling menghargai adalah karena "isme²" tersebut bahkan, kita bisa mengatakan murid yang pintar disekolah itu baik, walau dididik dengan sistem yang buruk walaupun hanya untuk saat itu. Kita tidak bisa menutup kemungkinan kalau ada kebaikan pada keburukan tersebut. Bahkan Guru Gembul sampai membuat video ini kan digerakkan karena ada "isme²" yang buruk itu kan? Coba kalau itu tidak ada, tidak ada juga video ini, dan tidak ada juga rangsangan untuk berpikir kritis karena objek untuk di kritik itu tidak ada, berakibat pada kita tidak akan mendapat kemajuan dalam berpikir WARNING: Pendapat ini hanya subjektif semata atas pandangan saya setelah menonton video ini, jadi penulis tidak akan bertanggung jawab atas keburukan yang akan dihasilkan oleh pendapat ini, maka mohon kebijaksanaan pembaca dalam menerima pendapat ini, jadi silahkan didiskusikan dengan sehat dikolom komentar
@@guntalamv bahaya cuy anime nya, ada beberapa adegan yang tidak cocok buat ditonton. clue nya anime keluaran tahun 2010-2015 (bukan anime H tapi tetap bahaya :v)
Menarik pembahasannya, saya baru ingat waktu sekolah dulu rata" justru wanita yg sering jdi juara kelas, itu kan bisa disebut juga sebagai kompetisi dalam sekolah ya, dan itu kompetisi yg dipaksa, dan wanita berhasil mengimbangi pria atau bahkan bisa mengungguli, tapi setelah sekolah selesai tetap aja pria yg lebih superior (kebanyakan) dalam segala hal, makanya ada istilah (di balik lelaki hebat ada wanita yg hebat juga disampingnya) wanita ga kalah dari cowok kok, cuma menurut saya wanita dari awal memang diciptakan sebagai pendamping bukan untuk bersaing
Kalo gue lihat beberapa ideologi ini sebetulnya niat awalnya baik. Seperti komunisme yang berlandaskan pembagian resource secara fair atau feminisme yang memperjuangkan hak2 wanita. Namun dalam perkembangannya justru dipelintir dan dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk kepentingan mereka sendiri. Sekarang komunisme lebih identik dengan diktator, dan feminist jaman now jauh lebih ekstremis dan destruktif dari feminis tahun 70-an yang hanya menuntut keadilan bagi wanita
Biarlah menjadi polemik dan kontroversi. Tuhan menciptakan Adam agar terjadi polemik dalam pikiran IBLIS. hehehehhe. Polemik dan kontrOversi membuat hidup lebih HIDUP
Menjawab pertanyaan Guru Gembul di akhir video ini, saya berpandangan bahwa sebagian besar posisi puncak akan didominasi oleh laki-laki (sekalipun akan ada sebagian kecil perempuan). Kenapa? Karena orang-orang yang meraih posisi puncak biasanya adalah pribadi yang kompetitif. Laki-laki cenderung lebih kompetitif dibandingkan perempuan karena jumlah hormon testosteron yang lebih banyak (testosteron mendorong laki-laki untuk lebih agresif dan kompetitif). Perempuan biasanya lebih ingin diterima komunitas dan lebih tertarik ke pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya nurturing (mengasuh), seperti perawat dan guru taman kanak-kanak (sekalipun ada laki-laki yang jadi perawat). Tapi untuk jualan video p*rno, menurut saya faktornya banyak. Para bintang p*rno bisa jadi awalnya terdesak faktor ekonomi, bisa jadi punya gejala gangguan jiwa (misalnya narsisme, eksibisionisme), bisa jadi sekedar ingin coba-coba tapi lalu akhirnya ketagihan uang dan popularitas, dsb. Mungkin saat ini perempuan lebih populer di dunia itu karena (boleh jadi) sebagian besar konsumennya adalah pria heteroseksual.
saya lebih percaya pada pikiran (otak) dibanding hormon (dorongan) setidaknya pikiran membawa saya kepada keteraturan dalam hidup dan efektivitas/efisiensi dalam bekerja
@@andr5482 Ini bukan soal percaya atau tidak percaya. Ini dorongan alamiah dasar yang sudah ada dalam diri manusia. Ibarat HP, ini bagian dari OS Android nya.
maksudnya lebih percaya itu lebih mengutamakan pikiran kan manusia berpikir menggunakan otak kan juga alamiah bukan cuma soal hormon yang mendorong manusia melakukan aktivitas seksual (misalnya) yang pada praktek nya kurang begitu memiliki makna bagi saya. begitu maksud sy
@@andr5482 Otak (pikiran sadar) kita memang punya daya yang luar biasa. Dalam hal-hal tertentu, pikiran sadar kita dapat membantu mengendalikan naluri kita supaya tidak salah langkah. Misalnya kita punya naluri seksual, tapi pikiran sadar kita mencegah kita untuk melakukan hubungan seks sembarangan. Tapi pikiran sadar kita kebanyakan hanya membantu tentang bagaimana melakukan sesuatu. Dorongan dasar kita untuk melakukan sesuatu sebagian besar berasal dari naluri dan/ atau pikiran bawah sadar. Pikiran sadar kita memberitahu bagaimana mencari makan dan bagaimana mencari pasangan, tapi asal dorongan untuk makan dan berpasangan itu berasal dari naluri dan/ atau pikiran bawah sadar. Secara biologis, makan dan seks itu berguna untuk eksistensi individual makhluk hidup dan eksistensi spesiesnya, dan itu (secara umum) baik. Mungkin kita tidak banyak memberikan waktu untuk merenungkan hal ini, tapi otak dan tubuh kita "tahu" begitu saja dan merasakan dorongan itu. Dalam berkelompok, perempuan cenderung lembut dan mengasuh, karena memang bayi dan balita manusia membutuhkan kasih sayang ibunya. Laki-laki cenderung lebih agresif karena bagiannya sejak dulu adalah mencari sumber daya (hewan buruan, kayu, dsb) dan melindungi keluarga dari serangan binatang buas. Bentuk fisik tubuh keduanya juga mencerminkan hal ini. Ini sudah berjalan selama ribuan tahun, dan tidak akan berubah dalam 50 tahun.
Nasionalisme ya memang sejatinya semu begitu, seperti yang dijelaskan Guru Gembul. Makanya tokoh2 jaman kemerdekaan itu hebat, dengan segala perbedaan suku bahasa budaya, mereka sepakat membangun tonggak baru yang namanya Indonesia, kemudian bersama sama menghormati berdirinya tonggak itu. Kalau mau nyari apa dasar sumber yang mempersatukan kita sebagai suatu bangsa ya sebenernya nggak ada, dan itupun sejatinya irrelevan, karena nilai nasionalisme kepada indonesia ini adalah inovasi baru yang lahir dari kesepakatan kita bersama, bukan dicari dari kesamaan homogenitas suatu golongan. Jadi ya memang semu, tapi kita sepakat, dan dari kesepakatan itu kita menghormatinya menjadi nilai2 yang luhur. Alhasil, kita masih bangga menjadi indonesia hingga sekarang. Memang agak menonjok yang dijelaskan di video ini, terutama bagi yang sudah terikat pada suatu doktrin sempit. Tapi ya ketahuilah, setengah dari ilmu itu memahami, setengah darinya ialah menyikapi. Saya pribadi melihat nasionalisme kita ini ya nggak ada dasarnya, tapi mengetahui itupun saya memilih untuk menghormati dan menjunjung tinggi nasionalisme saya pada Indonesia.
Menurutku di jaman modern ini yang menyatukan nasionalisme kita itu kewarganegaraan, Kalau kita dengar WNI di negara manapun kena musibah pasti timbul rasa empati, terlepas dimanapun, ras Dan agama apapun, Dan suku ras apapun biasa jadi WNI kok..tapi itulah yang bikin merasa senasib
kesimpulan yang menarik, tapi kalau dasar nasionalisme itu ga ada dan ga relevan, kenapa papua dan aceh dulu tidak dibiarkan merdeka? Kalau memang dasar persatuan kita adalah kesepakatan, maka jika ada ketidaksepakatan dari masyarakatnya, wajar dong kalau mereka tidak mau bersatu lagi?
@@sapilofi69 kesepakatan kita di ikat oleh UU negara/UUD, sehingga peluang untuk mundur dr kesepakatan ada namun hrs disepakati, kelemahan negara seperti kita bila pengikat tidak kuat adalah sangat mudah runtuh atau tercerai berai (seperti sapu lidi yg membawa efek domino) contoh saja kecuali papua dan aceh adalah ketika era sby ada upaya/wacana menghapus Daerah Istimewa, ada sekelompok masyarat yogyakarta langsung mengusulkan keraton yogyakarta menarik diri dari mendukung dan bergabung negara RI (keraton Yogyakarta itu menggabungkan diri jadi inisiatif dr keraton bukan dr pemerintah RI), jadi kita harus tahu dan sadar bahayanya politik identitas bila 'trigger' itu tepat pada titik paling rawan, maka negara kesatuan seperti kita akan terancam sekali.
Jawaban chatgpt dari pertanyaan Guru Gembul; Pertanyaan yang kamu ajukan melibatkan beberapa asumsi dan situasi yang kompleks. Penting untuk diingat bahwa realitas sosial dan keputusan individu dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk budaya, norma, nilai-nilai sosial, kesempatan, pendidikan, dan lebih banyak lagi. Tidak mungkin untuk meramalkan dengan pasti bagaimana situasi tersebut akan berkembang tanpa faktor-faktor tersebut. Namun, penting untuk mencatat bahwa wanita memiliki potensi yang sama dengan pria untuk berpartisipasi dalam dunia bisnis, mengembangkan startup, dan mencapai kesuksesan dalam karier mereka. Kesetaraan gender dan kesempatan yang adil bagi semua individu adalah prinsip yang penting dalam masyarakat yang inklusif dan berkeadilan. Adanya kebebasan berekspresi tidak berarti bahwa perempuan akan secara otomatis memilih untuk menjual diri atau terlibat dalam industri seksual. Keputusan individu terkait dengan karier, usaha, atau pilihan pekerjaan sangatlah kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti minat, bakat, pendidikan, nilai-nilai pribadi, dan lingkungan sosial. Dalam masyarakat yang mempromosikan kebebasan berekspresi, penting untuk memastikan adanya kesetaraan kesempatan, pendidikan, dan akses terhadap sumber daya yang diperlukan agar perempuan dapat mengembangkan potensi mereka di berbagai bidang tanpa merasa terbatas atau terdiskriminasi. Sebagai masyarakat, kita dapat berperan dalam membangun lingkungan yang inklusif, adil, dan mendukung kesetaraan gender, di mana setiap individu, baik pria maupun wanita, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan mencapai tujuan mereka dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai etis dan moral.
Saya setuju dengan gagasan feminisme yang mengatakan bahwa perempuan (wanita) diberikan kesempatan dalam pekerjaan yg sama seperti laki laki. Namun jangan meninggalkan tugas alami dari seorang ibu bagi keluarga, tuhan menciptakan laki laki dan perempuan untuk saling melengkapi. Wanita adalah karunia, bukan musibah. Islam memandang wanita adalah karunia Allah Swt. Bersamanya kaum laki-laki akan mendapatkan ketenangan lahir dan batin serta mampu memberikan energi positif yang sangat bermanfaat, seperti rasa cinta, kasih sayang, dan motivasi hidup.
Wanita adalah karunia kalau pria bisa milih dengan benar, misal dari baik akhlaknya atau taat agamanya. Tidak serta-merta kalau seorang wanita pasti adalah sebuah karunia.
karena subjek pembahasannya manusia saya rasa harus di lihat dari sifat manusia itu sendiri. kenapa nasionalisme bisa ada? kita cuma perlu melihat siapa yang di untunglah dari adanya nasionalisme, maka dialah yang tau alasan dibaliknya. begitu juga dengan isme isme yang lain, latar belakang nya bukan moral, namun keuntungan, moral dan etika hanyalah topeng.
Setuju masbro...agamapun juga termasuk dalam nasionalisme. Apa bedanya orang Jawa kristen dan islam? China islam beda dengan china kristen?...atau hal itu justru rasisme ? 😀 Feminisme jika diartikan sebagai kesetaraan, sudah lama dikenal di "Indonesia". Bangsa ini punya pemimpin perempuan yang bahkan memimpin perang melawan penjajah mengapa sekarang pemimpin perempuan jadi masalah ? Nasionalisme berbasis agama adalah isme paling brutal kepada perempuan yang dikenal manusia apalagi dipraktekkan di jaman modern seperti sekarang ini 😀.
saya sangat setuju dengan diri Anda, Guru Gembul. Belum pernah saya menjumpai orang seperti Anda yang punya pemahaman sama dengan saya. Tapi saya tidak sanggup rincikan dan jelaskan dengan gamblang seperti ini.
Ideologi, etika, moral, dan semacamnya memang sering kali irasional, paradoks, atau tidak ilmiah. Namun, manusia tidak akan mencapai peradaban maju seperti sekarang jika ketiga hal tersebut tidak pernah ditemukan. Manusia baru bisa bekerja sama secara efektif dalam kelompok besar dengan adanya hal-hal tadi. Tanpanya, manusia tak ubahnya seperti kera di hutan ataupun manusia purba yang hanya mampu membuat dan menggunakan alat-alat primitif. Tidak ada teori sains, tidak ada teknologi karena keduanya berkembang berkat dukungan para imperialis dan kapitalis. Bayangkan seandainya sains tanpa moral dan etika, mungkin akan muncul ilmuwan-ilmuwan gila seperti Josef Mengele dan Shiro Ishii. Maka dari itu, diciptakanlah etika sains untuk melindungi hak-hak manusia yang merupakan konsep humanisme yang lagi-lagi tidak saintifik-tidak ada organ di tubuh manusia yang namanya "hak asasi manusia". Jika suatu hari ideologi, moral, hukum, dan etika hilang dalam sekejap, maka manusia akan kembali ke hukum rimba. Yang kuat, dia yang bertahan. Kekacauan terjadi di mana-mana dan gemerlapnya peradaban modern hanya tinggal sejarah. Ideologi yang berkembang sekarang, suatu saat nanti akan dianggap usang seiring peradaban manusia yang semakin kompleks seperti ditandai dengan munculnya AI atau semacamnya. Akan muncul ideologi baru yang menggantikan ideologi lama yang dinilai tidak lagi relevan dengan zaman. Referensi: 1. Sapiens, Sejarah Singkat Umat Manusia karya Yuval Noah Harari 2. Homo Deus, Masa Depan Umat Manusia karya Yuval Noah Harari
Tergantung bagaimana kita mendefinisikan apa itu irrasional dan apa itu tidak ilmiah. Sejak lama Habermas sudah membedakan antara rasional bertujuan dan rasional komunikatif. Juga sudah sejak lama ilmu2 non eksakta diakui sebagai bagian dari cabang2 ilmu yg ilmiah juga, termasuk fakultas psikologi, sosiologi, kriminologi, dll. Bahkan ilmu statistika yg menjadi bagian dari fakultas matematika, sudah lama meneliti objek2 yg tidak ilmiah dimata para ilmuan yg hanya memakai kacamata kuda. Ilmu statistik sekarang sudah dipakai untuk keperluan riset pasar, branding, dan bahkan melakukan prediksi2 politik. Konten Guru Gembul ini, sebenarnya juga semacam bunuh diri, karena semua paparan beliau itu tidak masuk ruang lingkup ilmu eksakta. Jika Beliau meragukan kebenaran dan keilmiah ilmu2 non eksakta, maka paparan Beliau pun menjadi tidak ilmiah, sehingga tak layak dijadikan pegangan. Saya khawatir beliau jatuh pada nihilisme, karena beliau sejak awal videonya meragukan ideologi2 yg beliau sebut sebagai masuk dalam ranah etika dan beliau nilai semua idelogi sebagai utopis di akhir videonya. Wallahu'alam
@@jambuair-gy4sk setuju. Tapi aku nangkep maksud beliau itu tidak ada ideologi yang benar benar terwujud sebagaimana bentuk idealnya. Terbukti dalam sejarah (disiplin ilmu sosial non eksakta) di mana negara-negara yang katanya berprinsip pada nasionalisme pada kenyataannya tidak benar-benar homogen sebagai satu bangsa dan juga gagal menyatukan saudara sebangsanya di luar negara bersangkutan. Juga doktrin ekonomi kapitalisme dan sosialisme yang tidak bisa diwujudkan dalam bentuknya yang paling ortodoks (murni)-ini ada di videonya yang lain. Namun, lebih dari itu, ideologi adalah "imajinasi kolektif" yang menyatukan jutaan manusia sehingga bisa sama-sama membangun peradaban maju seperti yang kita nikmati sekarang.
@@adityapratama6798 Yes, saya juga menduga begitu. Cuma harusnya Beliu juga mengclearkan bahwa dalam segala hal itu selalu ada sisi das sollen dan sisi das seinnya, yg senyatanya dan yg idealnya, karena realitas sosial itu tak akan pernah sama dengan yg diidealkan dalam buku2 demagogi sekalipun. Plus Beliau mesti menambahkan catatan bahwa meski negeri2 kapitalis dan pro pasar itu senyatanya tidak sama dengan yg mereka propagandakan, tapi walau bagaimanapun saat ini sistem kapitalisme dan pro pasar lah yg paling sukses menunjukan bukti2 empiris dari apa2 yg mereka ajarkan dibandingkan dengan sistem2 lain yg pernah dicoba di muka bumi ini. Begitu pula dengan konsep Negara Bangsa yg memang tak pernah mencapai sesuai dengan idealnya, tapi tak lantas legitimasi atas Negara Bangsa menjadi batal. Saya lebih suka menghakimi konsep Negara Bangsa itu bukan dari kacamata benar atau salah, homogen atau tidak homogen, serta ideal ato tidak ideal, melainkan: Apakah konsep Negara Bangsa ini merupakan konsep yg "Mencukupi" dan "Operable/Workable" sebagai kendaraan untuk mewujudkan cita2 para penghuninya atau tidak? serta dimana letak yg belum cukup dan masih kurang operable/workable-nya? Kalo kurang "Mencukupi" dan kurang "Operable/Workable" tinggal ditambahkan bagian2 lain supaya mencukupi. Misalnya ditambahan trias politika yg lebih ketat, ditambahkan sistem pemilu yg jurdil, ditambahkan otonomi daerah, ditambahkan single identity number, ditambahkan cashless society, ditambahkan lelang pengadaan barang dan jasa yang pure 100% online, dll dll. Tapi tetap, wallahu'alam
@@jambuair-gy4sk setuju tentang konsep negara-bangsa yang harus berdasarkan kesepakatan bersama warga negara yang terlibat di dalamnya. Dan pada akhirnya, ideologi hanyalah "idea", suatu gagasan tentang tatanan sosial yang ideal yang diidam-idamkan oleh manusia tapi tak akan pernah terwujud 100% karena kita tinggal di dunia yang tidak ideal. Dan karena kesempurnaan cuma milik Tuhan. Kita mengikuti ideologi barat karena dunia sekarang mereka yang pegang. Bukan karena ideologi itu sempurna tanpa cela, tapi mau gak mau supaya tetap eksis di "permainan" mereka kita harus ikut aturan main mereka.
Di buku sapiens di bagian awal sejarah revolusi kognitif, harari juga menerangkan bentuk2 kontruksi sosial yang menjadi ideologi dan realitas imajinasi bersama yang dianut dan dipegang oleh masyarakat secara kolektif. Cmiw 🙏
Jam tangan juga awalnya produk wanita, karna laki laki pakainya pocket watch yang kesanya lebih maskulin. Sekarang jam tangan sangat identik sebagai aksesoris pria.
Isme isme ini bermula dari dasar etika yang dibuat pemikiran manusia. Tentu akan adanya pertentangan, kecacatan, kekurangan Sebab manusia itu lemah (terbatas). Maka dari itu kode moral selayak nya agar tidak penyimpangan diletakan kepada penciptanya. Maka harus lagi kembali ke awal. Untuk apa seharusnya? Apa yang seharusnya kita jalani? Siapa yang menciptakan?. Ada sebuah taman di inggris disana ada banyak orang orang yang datang ke sana dari berbagai penjuru dunia, datang dan beragumentasi dengan pemikiran mereka (isme isme tertenu). Ketika mereka beragumentasi dengan isme isme yang mereka memiliki itu di handapkan dengan islam. Mereka kalah, serta menyadari islam punya kode moral yang terbaik.
Cara islam memang yang terbaik,,, tapi manusia yang menjalankannya hari ini adalah salah satu yang terburuk dari yg paling buruk,,, Ulama dari mesir pernah berkata : ketika dia pergi ke eropa dia melihat islam di sana tapi tidak melihat muslim di sana ,, tapi ketika dia pulang ke negaranya dia melihat banyak sekali orang muslim di sini tapi saya tidak melihat islam di sini ,,, Hanya islam di jaman nabi dan para sahabat tabiin lah yang paling menerapkan islam sebenarnya ,, daripada orang islam yang sekarang, Anda bisa melihat contoh kecilnya dalam sejarah di jaman nabi anak anak di sodorkan di anjurkan untuk bermain di mesjid daripada tempat lain agar menjadi kenangan indah masjid itu ketika anak itu dewasa dan membuat mereka datang lagi dan lagi ke mesjid hingga hari tuanya,, Sekarang anak anak main di mesjid akan di pelototi di usir dan di marahi ,,tanpa sadar itu akan menjadi trauma dan ketika dia dewasa akan membuat ia enggan untuk ke mesjid lagi ,,,, dan masih banyak contoh lainya betapa jauhnya orang yang mengaku islam hari ini dengan orang yg mengaku islam yang ada dalam sejarah sirah nabi
Ideologi adlh bagian dr kerangka berpikir. Karena ia adlh buah dr pikiran maka tekadang tak sesuai dgn realitas (kenyataan). Maka ideologi tak pernah salah, ia akan selalu berkembang dan diperjuangkan krn ia adlh bagian dr pikiran atau dlm hal ini adlh bagian dr sense of wonderfull-nya manusia
Kalau dari hipotesa Yuval Noah Harari dalam buku Sapiens, kuncinya di manusia itu sendiri, intinya karena manusia makhluk yang percaya dengan imajinasi, salah satunya ya negara, manusia2 bersepakat dulu menjadi bagian suatu negara, akhirnya negara terbentuk (mungkin sama case nya zaman dahulu manusia menjadi bagian kerajaan) karena pada awalnya semua kan ngga ada, kerajaan, negara, uang, agama, tuhan, semua awalnya muncul dari imajinasi yang kemudian disepakati oleh manusia masing2. Artinya pada waktu itu kita ngga sepakat jadi Belanda, begitu juga Papua yang dulu sepakat jadi negara Indonesia
Mamamrika yg ibunda demokrasi saat ini masyarakatnya “sedang sakit” : 1.industrialisasi “trans gender” di bawah umur (kurleb usia 10 tahunan memulai ganti kelamin). 2.homeless people 3.legalisasi narkoba jenis fentanyl, akibatnya muncul orang2 di jalanan yg mirip zombie 4.terlalu sering terjadi kasus mass shooting 5.dll…(mungkin ada yg mo tambahkan?)
6. Tingginya tuntutan hidup karena ngerinya hedonisme sehingga korupsi dan money laundry sangat marak d sana, terutama di kalangan polisi. Sehingga ada film2 seperti 21 bridges yang menceritakan dunia polisi Amerika yang memiliki dunia gelapnya sendiri. Bahkan dari zaman Pablo escobar, berapa banyak uang hasil penjualan narkobanya yang dicuci di Amerika agar bisa dipindahkan ke cuba? Mungkin gk akan bisa dibayangkan 😞😞
7. kriminalitas dibiarkan dengan dalih rasis. coba tengok toko2 yang dijarah, pegawainya gak bisa ngapa2in, karena mereka bisa dituntut sama si pelaku.
8. Orang kulit putih Amerika Serikat menganggap dirinya orang 'asli' dan sangat anti pada para pendatang asal Asia Timur (Asian) dan India... Ide ini banyak diutarakan oleh orang-orang homeless di Kensington Philadelphia... Padahal sih mereka juga migran... Agak gimana juga ya... 😂😂😂
Lha memang isme-isme, semua negara dan agama itu adalah realita intersubyektif yang diakui secara kolektif. Kalau science pastinya realita obyektif yang tetap akan bertahan sampai semesta ini musnh.
Pernah nonton Dr. Fahruddin Faiz di podcqst pak Gita Wirjawan. Di akhir podcast dia mengajukan aturan moral (koreksi kalau salah) agar bisa bersifat universal maka harus berdasarkan biologi bukan etika/keinginan manusia. Mungkin sedikit nyambung sama bahasan pak guru gembul
Saya gak tau harus bilang apa karena aku masih awam terkait ideologi politik dan budaya, tapi saya senang dan lega dengan materi video ini. Dari ujung atas, melewati cabang2nya dan sampailah diakar seperti saling terhubung ke poin-poin lainnya. Saya harap, mereka yg memuja fanatik bisa melihat video paling super keren dan indah ini😊😊😊😊 👍🏽👍🏿👍🏼👍🏾👍🏻😎❤🤘🏼🤘🏻🤘🏽
Perilaku manusia akan menyesuaikan dengan kemajuan iptek. Kita punya pilihan: mau memilih 1. Keyakinan ke arah portal masa lalu 2. Keyakinan akan siap menyesuaikan keadaan.
Isme adalah rangkuman dari perspektif & pendapat yang dibiaskan menjadi kebenaran subyektif untuk di ekstrak menjadi doktrin hingga bisa diterima sebagai kebenaran absolut, jadi selama Al Haq (Allah) tidak bisa ter-definisi-kan, maka bias² kebenaran akan seperti warna pelangi 🌈 #savecoldplay
@@anticepudanintel Alam sudah men-contoh-kan prinsip² komunisme & keadilan dimana untuk menikmati keindahan Bulan, Bintang & Langit tidak perlu berdesakan apalagi war tiket, tapi ketika komunisme & keadilan dibajak, terjadilah tragedi Holodomor, G30SPKI, Perang Soviet Vs China, Invasi USA ke Irak, Ganyang Malaysia 1963 dan hal² Irrasional lainnya 🐶
@@anticepudanintel pisahkan karya musik dengan personal musisi-nya, karena tidak semua karya musik ter-inspirasi dari pengalaman pribadi musisi-nya #savecoldplay
@@anticepudanintel yeb, orang² yang dijamin masuk surga selalu berpikir dirinya musuh Allah, tapi orang² yang kelakuannya mirip penghuni neraka selalu berpikir dirinya tangan Allah yang mewakili Allah di muka bumi, inilah bias kebenaran 🙄
@@anticepudanintel lihatlah kelakuan orang² yang mengaku menjadi tangan Allah, Paling Pancasilais & Paling NKRI, sesuatu yang tidak mengenyangkan seperti Rokok, tidak menghilangkan Haus seperti alkohol dikonsumsi setiap hari, ciri makanan & minuman penghuni neraka itu tidak mengenyangkan & menghilangkan haus, tapi lihat orang² yang dijamin masuk surga, dosa kecil saja seakan akan membuat mereka menjadi orang yang paling dimurkai oleh Allah, mereka sibuk menghakimi diri sendiri daripada menghakimi orang lain 🙄 #savecoldplay
@@anticepudanintel tugas Allah & Malaikat menciptakan energi tanpa batas seperti matahari, geothermal, curah hujan dsb, jadi salah tempat klo minta uang kepada Allah & Malaikat, peredaran uang hanya akan terjadi jika ada supply & demand #savecoldplay 🙋
Kalau mau jujur, bahwa bertahannya sebuah peradaban, karena adanya ideologi2. Moral, etika itu simbol peradaban. Scient itu alat peradaban. Dunia bisa survive karena ada moral, karena ada ilmu pengetahuan. Jadi scient dan moral itu adalah sebuah sistem. Laki2 perempuan itu adalah sistem, tidak bisa dikotomikan. Keadilan itu cita2, kesetaraan itu cita2. Peradaban yang sedang berjalan ini adalah natural. Semua sistem yang mendukung peradaban, adalah alat2 untuk mempertahankan hidup dan kehidupan ......
Keren banget cara berfikirnya. Yg di sampaikan kang guru menurut sy subjektif, atau seperti testimoni karena dia membaca atau mendengar, tidak mengalami ( karena usianya termasuk ank milenial sepertinya ) atau melakukan riset yg komprehensif. Tidak sesederhana yg di paparkan. Seperti mendengar orang ceramah sja, karena bukan di forum debat. Nasionalisme, komunisme, feminisme, dan isme2 yg lain tidaklah sesederhana yg kang guru ucapkan....
Ideologi atau influence akan tereliminasi dengan sendirinya bila tidak sesuai dgn fitrah manusia, memaksakan pengaruh yg bertentangan dgn fitrah akan menghancurkan peradaban itu sendiri.
Faktanya itu terjadi pada perempuan di seluruh dunia, artinya menurut saya adalah Wanita dan Pria sudah punya kodratnya masing-masing sejak lahir dan tak bisa diubah. Baik dari jenis kelamin, sifat, hormon, kadar testosteron, dan hantu belau lainnya. Jadi nggak ada gunanya berdebat tentang kesetaraan, karena itu memang sudah porsinya masing-masing yang sudah ditakdirkan, baik pria maupun wanita. Mau ada fenimisme atau ada isme lain yang berkembang untuk perempuan, ujung-ujungnya sama aja.
Dan semenjak orang bisa nge-share kehidupannya di internet, ideologi-ideologi ini makin jadi bentuk eksistensi seseorang. Dan akhirnya banyak orang yang cuma bisa ngambil bentuk simbolnya aja.
memang yang paling ideal adalah paham aturanyangberasal dari sang pencipta, yakni yang tertulis dalam alquran dan yang dicontohkan Nabi, serta hasil kesepakatan para pewaris pewaris Nabi (ulama).
Ga semuanya juga mau nerima bro. .ujung ujung nya memaksa pihak yang ga setuju mengikuti aturan agama tersebut, udah lah ga usah ada ideologi, masing masing jadi diri sendiri.
ideologi adalah konsep suatu definisi ciptaan manusia dan definisi itu tidak selalu tetap, sedangkan konsep kebaikan itu juga tidak tetap dan juga sangat terbatas
Kenapa guru sering minta maaf.. jika apa yg di sampaikan itu merupa kan fakta. Maka kenapa harus minta maaf.. buka kan kejujuran itu memang pahit.. kurangi minta maaf pak guru jika yg di sampai kan itu fakta.. banya argumentasi pak guru yg membuka wawasan saya.. terima kasih untuk itu.
Sebenernya pria juga bertanggung jawab atas terbentuknya feminisme yang berlebihan, karena salah satu faktor yang menyebabkan feminisme berlebihan adalah perbuatan pria yang merendahkan wanita dan menganggap wanita sebagai properti, sehingga timbul perlawanan dari wanita.
tapi feminisme sekarang mikir nya mereka tdk perlu laki laki, mereka gk sadar klo perempuan itu akan terus bergantung dgn laki2, karna dunia dibangun oleh laki2
Loh malah salah pria, gw sebagai pria itu mendukung feminisme yg wajar.. seperti 1. Perempuan layak dapat pendidikan. 2. Perempuan berhak kuliah dlll. Itu kan wajar, sedangkan di zaman skrg nuntut nya ga pakai otak.. sok melawan tapi malah kelihatan tambah begonya
Sebenarnya feminisme itu gak begitu dibutuhkan di negara2 yg hak perempuannya sudah maju seperti negara barat, tapi *SANGAT DIBUTUHKAN* di negara yg perempuannya masuh memiliki keterbatasan dalam berbagai aspek seperti pendidikan, kesehatan, dan kebebasan baik berkarir ataatupun memilih hidup.
Iya itu seperti ayam dan telor. Mungkin emang feminisme itu tercipta sebagai dorongan biologis perempuan untuk lebih maju sekarang tinggal merekanya mau engga meningkatkan potensi itu. Yg laki juga gausah nyinyir dah😂
Mengapa kita masih mengikutinya? Karna mereka maju, biasanya orang yg ketinggalan di belakang cuma pengen nyusul yg depan simple, menurut saya sih gitu kang guru🦘
Pak guru coba dong bahas soal sekarang TK, SD, SMP & SMA pada wisuda emang semiskin atau setamak itu kah guru sampe ortu murid uangnya di peras bahkan sampai mereka menjelang lulus sekolah, atau memang ini kebutuhan murid dan orang tua murid yang jaman sekarang segalanya butuh validasi, euforia dan postingan sosmed?? karna netizen berdebat yang pro berargumen karna enggak semua orang bisa sampe sarjana yang kontra merasa kesakralan wisuda jadi berkurang karna semuanya di wisudaiin.
Menurut pandangan saya sendiri berdasarkan apa yang saya pahami, memang bisa digeneralisir bahwa laki-laki umumnya lebih aktif dalam berkompetisi sementara perempuan tidak, perempuan lebih suka "di" daripada "me", tapi tentunya itu tidak terjadi dalam semua kasus. Dalam biologi sendiri diketahui bahwa tiap-tiap individu itu terlahir 'unik', mungkin ada beberapa perempuan yang terlahir dengan keunikan berupa memiliki sifat yang cenderung suka bersaing daripada bermanja, perempuan yang bisa sangat hebat menjadi manager, CEO atau pemimpin, secara etika tidak adil rasanya jika perempuan seperti itu harus dipersulit dengan stigma bahwa perempuan harus jadi ibu rumah tangga, harus nurut sama suami atau harus hidup dibawah naungan laki-laki dan sebagainya. Solusi yang saya ajukan adalah untuk memberikan kebebasan sepenuhnya pada perempuan atau siapapun untuk menjadi apapun yang dia mau. Baik memilih untuk menjadi guru, pengacara, manajer, polisi, seniman, ilmuwan atau memilih mengurusi masalah domestik, biarkan saja setiap orang menentukan apa-apa yang ingin dia lakukan menurut preferensi, tujuan dan kondisi pribadi mereka tanpa memberikan stigma negatif.
karena itulah saya ingin menikah dengan orang diluar budaya saya, di utamakan yang beda negara malah, kenapa? karena yang memisahkan kita adalah hal yang sama yang di bangga banggakan sebagai nasionalisme, dan yang saya tunggu tunggu dalam hidup saya adalah melihat seluruh dunia bersatu untuk membangun cita cita bersama tanpa pertumpahan darah
Ga ada hubungannya sih, cacat logika nih. Dimana mana orang nasionalis slalu ada dan sangat umum, ntar dapat istri orang luar tapi nasionalis juga yah sama aja. Yg harus kamu cari tuh istri yang gak nasionalis, ga harus patokannya orang luar
Ini jawaban yg aku cari dari kecil, sejak kecil aku benci dengan istilah nasionalisme dan orang2 yg sangat nasionalis dan ngajak2 membenci orang asing atau orang negara lain🙏
@@egayanuer5612 di triakin bela negara bela negara, apaan perang dunia,?🤣, para atlet saja yg sudah berjuang keras tuanya jadi manusia Gua (gk ada pensiunan)
@@KuroShiroZero gua bencinya pas,,, kemarin waktu indonesia panas panasnya bola ama malaysia banyak orang indo yg sok sok an lempar batu ama botol ke pemain malaysia dengan dalih nasionalisme garuda di dadaku di ikuti dengan kata kata kotor cacian dan makian ke tim lawan ,, gua bukannya bangga, malah MALU Nasionalisme tai ,, Kita hidup memang banyak perbedaan tapi bukan untuk saling membenci ,, melainkan saling menghormati
koreksi dikit untuk tentang nasionalisme ada "ide nasionalis tribalisme ras etnis" vs "ide civic nationalisme", dr nasionalisme civic ada banyak lagi turunan n jenisnya ada civic teologi n civic sekularis/cosmopolite n civic ideologi dll, klo negara nasionalis pure civic ideologi cosmopolite hanya ada 2 di dunia ini cuma indonesia n usa, negara lain di dunia jenisnya nasionalisme etnis n ras n tribalisme semi civic, uni eropa progress lg mau meniru usa n indonesia n untuk ttg (rasionalitas obejktif/sain) dari sebuah sebuah ide itu dijawab oleh imanuel kant n boleh juga baca buku nauval hariri bahkan uang saja bukan lah hal sains objektif, peradaban itu adalah sebuah imajinasi binatang mamalia yg namanya manusia, manusia adalah binatang mamalia yg kehidupan n perdabannya berdasar sebuah khayalan n imajinasi, lets the best imagination win untuk feminisme itu ada beberapa wave feminisme, n seperti ide2 lainnya banyak ide yg dibuat awal dg niat baik berubah menjadi sebuah petaka n berkembang menjadi kebodohan apapun ide/ideologinya. manusia haha
Kalau saya secara pribadi Nasionalisme tetap diperlukan untuk menyatukan suatu bangsa mis melalui bahasa, kesamaan nasib dlm sejarah bangsa agar tidak terjajah oleh bangsa lain yg dengan seenaknya sendiri menerapkan aturannya yg tidak sama. Ind adalah bangsa yg besar yg penuh pahit getir penjajahan, air mata dan darah. Mangkanya tumbuh Nasionalisme melawan penjajah.
dulu waktu jadi guru jarang ikut upacara. dan akhirnya disentil sama senior 'kau tidk punya jiwa nasionis atau kau tidak diajarkan apa itu nasionalisme?', ya TUHAN saya kok baru tahu ya bahwa masih saja ada org yg menganut ideologi kolot ini, apakah zaman skrg masih ada orang yg punya pikiran yg serelevan dengan ideologi yg sudah basi dari zaman perang dunia ke 2!? kok bisa ideologi yg membunuh ratusan juta jiwa di seluruh penjuru dunia dipelajari, diadopsi, dan dianut dgn bangga!? harusny sudah mati sih spesies manusia kaya gini, karena yg menganut ideologi ini biasanya orang tua yg lahir di era2 orde lama dan awal orde baru.. Stallin, Mao, Hitler, Mussoilini, Hirohito, sampai kaisar Nero dari roma, mau butuh berapa figur lagi untuk tidak bisa tidak melegetimasi bahwa nasionalisme adalah ideologi fasisme zaman primitif yg memang sudah tidak relevan dengan mobilitas perkembangan zaman yg di mana dinamika dunia saja lebih cenderung dengan 'Freedom & open Society' nasionalisme itu prodak chauvinisme yg bermuara pada fasisme bahkan rasisme, nasionalisme adalah kenapa negara israel tidak pernah merasa bersalah atas jutaan nyawa rakyat palestina di mana zionis itu adalah sarana utama nasionalis orang askenazi yg sudah dikonstruksikan dengan sempurna melalui kongres Basel di swiss tahun 1897 oleh founding fathernya berkewarganegaraan Austria yg bernama THEODOR HERZL, tidak mengherankan kalau keyword dibalik konflik ini adalah 'Bangsa pilihan TUHAN'..
Manusia gak akan lepas dari menyakiti sesama yang berbeda dan sendirian. Dulu atas nama survavibility mereka meninggalkan lainnya sendirian, di jaman pertengahan mereka menggunakan atheisme dan agama untuk membunuh orng yg berbeda dan tidak patuh, masa depan juga akan gitu. Manusia itu makhluk sosial, mereka yg berkelompok pasti membunuh individu lainnya.
Satu satunya ideology yang bertahan sampai lebih dari 1400 tahun adalah ideology nabi Muhammad Islam...dengan Al Qur'an yang terjaga kemurnian....walaupun pada tahun 1200-1300 Islam diserang Crusader, mongol & renqouqista...tapi Islam bisa bangkit kembali lewat Ottoman dengan menguasai ibukota Kristen Constantinopel, kekaisaran Mughal dan savafvid
Tolong bahas juga tentang hak asasi manusia, siapa yang berhak menentukan batas batasnya, dan beberapa fenoma saat ini yang menunjukan bahwa penjahat dan bajingan lebih mendapatkan perlindungan dari HAM daripada korban.
Menurut saya tetap, wanita tetap mengikuti kodratnya sebagai yg dilindungi, dicintai, dikagumi, dll. Manusia itu binatang yg berakal, feminisme adalah kebalikan dari kodrat yg berlaku secara pakem, memutarnya itu sama saja membalikan dunia, karena memang sudah seharusnya tindakan itu menyesuaikan dengan instingnya
Spt apa ciri nasionalisme orang Indonesia yg seharusnya ? Bersatu sambil berbeda, berbeda sambil bersatu. Perbedaan yg hrs kita pelihara, dlm hal apakah perbedaan dikesampingkan ?
Mungkin Jhon Lennon membuat lagu "Imagine" krn pemikiran ttg ideologi nasionalisme ini: "Imagine there's no countries It isn't hard to do Nothing to kill or die for And no religion, too Imagine all the people Livin' life in peace You You may say I'm a dreamer But I'm not the only one I hope someday you'll join us And the world will be as one"
Kurang setuju gw,manusia emng dari sana nya kagak *Perfect* bukan tanpa alasan...bilanglah agama kagak ada di muka bumi,lah ntar Masalah antar negara tetap jadi alasan saling ngebunuh...nahh apus lagi argumen "Negara" ini,akhirnya tetap saling serang atas alasan antar suku...apus lagi masalah "Suku/budaya" ,ntar juga saling bantai gegara "masalah kulit"...nahh apus aja lagi "Masalah kulit",ntar juga konflik lagi gegara beda bahasa...apus lagi "Perbedaan bahasa",akhirnya juga bakalan saling perang lagi gegara perbedaan kekayaan *Dan seterusnya,seterusnya dan seterusnya*
Wkwkwk gw yakin satu² nya hal yang bisa buat seluruh manusia jadi satu yahh klo ada *Serangan alien* itu pun gw yakin masih ada manusia yang tegaan kerja sama ama alien buat keuntungan mereka sendiri 😂,pada akhirnya kita cuman bisa nerima aja bahwa "Yahh,begitulah kita ras manusia" emng udh dari sono nya *Kagak perfect*
@@justacommonman5935manusia maaih punya sifat hewani yaitu berkonflik itu sudah sifat alamiah makhluk hidup untuk mempertahankan keberlangsungan makhluk hidup. Bedanya tools manusia lebih kompleks suku, agama, ras, negara, uang, jabatan dll yang ujung2nya jadi penguasa nomor satu. Bedanya hewan ttg makanan, wilayah kekuasan dan pasangan dan ujung2nya jadi penguasa nomor satu juga. Perbedaan Hewan dan manusia adalah moral sebagai pembunuh nafsu. Bisa dibayangkan jika manusia hanya mengikuti nafsu hewannya hukum rimba akan terus berlanjut tidak ada rasa empati, simpati, dan pemaaf.
Jika sudah tdk ada lagi idiologi yg berdasarkan etika termasuk tdk ada lagi janji pahala dan dosa, perempuan tdk akan bisa berbuat apa apa karena akan diperbudak oleh kaum laki-laki
Pembahasan guru gembul selalu nangkep di otak saya, banyak yg bilang "Guru Gembul hanya berteori dan tidak melakukan aksi", "Melanggar Syariat Agama ini" Dll, namun menurut saya tidak, karena bobot kata kata yg dikeluarkan oleh Guru Gembul ini berbeda daripada yg biasa orang gunakan ketika berbincang 1 sama lain, jadi lebih sulit tuk difahami beberapa orang. Saya sendiri kalau dikelas suka tidak faham apabila guru menjelaskan, namun saya tidak menyalahi guru karna hal itu tidak masuk ke dalam pemahaman saya, tetapi saya mencari referensi lain yg serupa sesuai dgn apa yg guru jelaskan tadi (Saya ambil point nya lalu saya cari referensi2 lain yg sesuai dgn hal tsb agar saya bisa lebih mengerti), mungkin ini cara yg bisa digunakan apabila kalian kurang faham mengenai pembahasan2 yg diberikan oleh Guru Gembul 🙏. Sekian Pak, terimakasih atas video2 yg telah diunggah, ya walaupun beberapa ada yg saya tidak setujui, namun sekali lagi... saya harus menerimanya karena itu FAKTA, jadi tidak bisa dipungkiri 😅.
Sederhana saja baraya, kita bersatu karena pencipta kita memerintahkan kita untuk bersatu (QA Ali Imran:103), jadi tidak perlu nyari kesamaan dulu baru bersatu seperti Nasionalisme atau separatisme. gagasan persatuan yg borderless nampaknya lebih relevan, hehe
Baru sampai eps 67 Dan nonton beberapa video baru yg bahasannya bagus, ternyata ada beberapa Hal yang keliru tapi tetap diajarkan disekolah terima kasih pak guru semoga panjang umur Dan tetap istiqamah dalam kebaikan
kebetulan saya bukan perempuan yg disebut dalam contoh yg dikasih guru gembul - saya perempuan yg memilih sendiri dan berkarir dan saya jauh lebih senang dibanding waktu masih berpasangan apalagi berkeluarga. tapi saya menghormati sekali pilihan perempuan2 yg mau berkeluarga, toh setiap individu punya kebutuhan dan keinginan masing2
@@andr5482 anda udah terpengaruh sama konsep liberal bro,, Kerabat dan keluarga pada umumnya sudah pasti akan menjalani kehidupannya masing2, Hidup dirumah yg nyaman di temani dgn hewan peliharaan serta barang2 mewah di tambah dgn koleksi dri pencapaian anda selama hidup dan tak ada keluarga, tak ada anak, tak ada pasangan, apa arti nya hidup mcm itu...
Idelogi "product of mind" Manusia selalu berubah untuk perubahan yg lebih baik, tapi.. Dari yg niatan baik tersebut di masa depan menimbulkan keburukan2 yg tanpa di sadari muncul oleh pemkiran orang yg menciptakan kebaikan tersebut.. Contoh; Seperti jalan raya, dulu waktu jalan masih rusak, sangat sedikit mungkin angka kecelakaan di jalan raya, tapi setelah jalan raya banyak di perbaiki yg tujuan nya membantu orang2 banyak, banyak terjadi kecelakaan, dan rata2 setau saya kecelakaan banyak di jalan mulus dan lurus. Mungkin itu adalah kesalahan pribadi yg menggunakan jalan tersebut tidak dengan bijak, tapi pencipta ide jalan mulus tersebut secara tidak langsung berkontribusi atas keburukan di masa depan.. Secara tidak langsung saya menjadi paham bahwa "Kebaikan yg menurut manusia belum tentu baik, tapi kebaikan menurut tuhan, sudah pasti memang baik" Cuman akal kita belum bisa mampu langsung memahami makna itu, Dan ini juga secara langsung memberi kesadaran kepada saya pribadi, "Akal manusia yg terbatas" Manusia hanya bisa berpikir kebaikan sampai titik tertentu, yg belum tentu itu benar2 terbaik di masa depan.. (Kisah nyata adik teman yg meninggal karena kecelakaan)
saya juga kurang setuju sama feminisme ,, tapi keadaan memaksa saya untuk kerja😂 soalnya bnyk bgt pengalaman2 temen cwe saya yg udh nikah, terus mreka dihina suaminya, dikatain pengemis krn minta minta duit terus sama suaminya, pdhlkan nafkah itu wajib diberikan suami seengganya klo saya berpenghasilan, terus ni cwo macem macem, saya ga runtuh, tpi itu semua keadaan yg maksa saya untuk punya mindset bgitu hati kecil saya mah, klo misalnya saya ga ada karir, saya akan tetep milih mending di rumah ngurus suami, terus suami yg kerja , dealing sama org2 kantor tuh nguras energi bgt, blm lagi tiap bulan sekali saya pasti pingsan di kantor gara gara pms .. tpi cwo2 jaman skrg, feminine energy nya lebih gede dripad maskulin energy nya , yg menuntut wanita buat berpenghasilan sndiri yg menganggap kalo cwe bisa berpenghasilan itu artinya ber-value padahal value itu ga sesempit itu maknanya
@@Callmetanpanama betul bgt , saya setuju ,, ga semua cwo bisa jadi pemimpin atau provider.. malah parah bgt tuh tetangga saya , setelah nikah , istri disuruh kerja jadi pelacur buat lunasin hutang suami , suami nya mah nganggur ,, dri pengalaman ini lah gw juga memahami kenapa ada feminisme radikal, mreka itu mungkin korban dri suami suami yg zolim
@The Queen. banyakan cowok di indonesia malah pengen jd cewek, pd males pengen dimengerti dan dinafkahi. Gugem keknya memojokan feminisme dengan ngasi contoh yg juga mendeskriditkan perempuan semisal saat ditanya mau makan apa jawabannya terserah. Itu perempuan pst terlahir dr lingkungan patriarki yg dr brojol galk dikasi kesempatan buat speak up dan memilih. Sy soal makanan mah plng gak suka dipilihin krn masalah selera, nanti kl gak kemakan kn mubazir lol
@@Callmetanpanama nah itu dia bner bgt,, makannya gw bilang tadi,, kbnykan cwo itu feminine energy nya lebih gede daripada maskulin energi .. jadi kaya cwe mental nya ,, menuntut istri buat bantu nyari duit juga, pdhl itu tugas suami , krn cwe klo bisa nyari duit, independent , cwe ga butuh suami,, kemudian bnyk yg perhitungan sama istri lah, pdhl haram hkumnya perhitungan sama istri sndiri heran gw tuh klo mindset cwo msih begitu, kenapa nikah ,mending gausah nikah .. bnyk yg ga mampu tapi maksa menikah
@@Callmetanpanama sama , gw juga klo makanan hrs gw pilih sndiri,, ga pernah bilang "terserah" krn gw tau menu menu favorite gw .. mungkin yg jwab terserah , mreka gatau menu makanan enak krn jarang makan di luar mungkin .
Kang guru harus tau, inilah jalan alam untuk menata kehidupannya, manusia mati dengan pikirannya, melahirkan berbagai teori patamorgana, dan saat itu juga seleksi alam bekerja, agar dunia tetap seimbang... dengan dorongan perangnya, problem kelahirannya, maupun hal yang menghambat dalam pengurangan populasi manusia...
menurut sebagian kelompok islam, Islam adalah ideologi, yang berasal dari sebuah pertanyaan tentang, darimana manusia berasal, apa tujuan hidupnya dan kemana setelah matinya, dari situlah manusia kemudian berusaha mencari jawaban dan menemukan jawaban bahwa mereka berasal dari Tuhan, Tuhan lalu mengutus Nabi yang membawa kitab suci, dari kitab suci itu mereka mengambil peraturan dari situ, supaya jika diterapkan akan menentukan kemana mereka setelah mati, pertanyaannya, apakah ideologi ini berasal dari etika atau science?
Menurut ku ideologi semacam itu penting, karena kan ideologi juga bagian dari pemikiran walau pemikirannya wadidaw, tapi ideologi juga bagian dari fiksi atau imajinasi masyarakat utopis, walau realita ya tidak, senggaknya manusia berani berpikir bagaimana sih masyarakat itu bisa damai tenteram dan juga ga banyak konflik di dalam dan di dunia kadang tuh saya ingin ada seseorang yg membuat sebuah ideologi yg tidak merugikan pihak apapun, baik secara ekonomi atau pun politik, jadi thomas moore saya lama lama ini. Tapi apakah bisa ya jika masyarakat dunia itu berdamai dan tidak ada konflik internal dan eksternal senggaknya gaada masalah, walau kata guru sosiologi ku setiap manusia itu penuh masalah dalam hidupnya baik kecil atau pun besar tapi mksd saya, bisa ga sih masyarakat dunia itu hidup tidak bermasalah dalam hal, rasial, penyalahgunaan hak asasi manusia, kekayaan, kemiskinan dan kesenjangan, masyarakatnya yg ga berpikir rasional, egoisme, melakukan hal bodoh dan memengaruhi masyarakat dengan kampanye lgbt yg sudah jelas itu tidak etis, Dsb. Bisa tidak ya? walau pemikiran saya utopis dan saya juga merasa egoisme dengan membayangkan hal itu terjadi padahal manusia itu beda2 tapi itulah dunia fiksi impian saya yg cmn menjadi hayalan belaka dan tidak mungkin terjadi.
Memang Budaya Barat Condong kepada Kesetaraan Gender, dapat dilihat dr Kepemimpinan Ratu" wanita yg mampu memimpin negara dan mengubah sejarah dunia,, Sedangkan pemahaman Dunia Muslim masa Khalifah sampai skrg, imam atau pemimpin diharuskan laki",, Kecuali Wilayah Nusantara yang dalam hal ini Aceh Darussalam lbh banyak merevolusi perempuan sbg pemimpin bahkan terjun ke kancah militer ..
Tentang NASIONALISME. Pak Guru Gembul telah mereduksi definisi Nasionalisme menjadi hanya sekedar fisikal atau terlampau sempit. Sehingga kesimpulannya juga jadi salah, yaitu nasionalisme dianggap disebabkan soal emosional subjektif, dan tidak rasional. Nasionalisme adalah sesuatu yang rasional secara politis dalam rangka menjaga kelestarian ekistensi suatu kelompok. Jadi bukan semata sesempit soal fisikal. Tanpa Nasionalisme atau kesadaran untuk bersepakat sebagai kelompok, kelompok itu akan sirna dan punah karena lemah, kehilangan kohesi dan dicaplok kelompok lain yang lebih kuat nasionalismenya. Karena naaionalisme itu rasional dan penting, maka suatu negara akan memeliharanya. Bahkan kalau masih lemah akan menguatkannya. Sila ke 3 Pancasila ada bukan karena suka2nya perumusnya. Nasionalisme ada karena kebutuhan rasional. Secara saintifik, kalau sainsnya ilmu sosial, nasionalisme itu ilmiah. Silakan ditimbang ulang
secara istilah begitulah definisj nasionalisme. adapun yg berlaku skrng bukan lahi nasionalisme dalam definisi semuanya menjadi oragmagik sma seperti yg lain
Sains itu seperti peta, ideologi seperti kompas. Keduanya beda manfaat, tapi sama-sama diperlukan. Jika kita tidak punya sains, kita akan buta. Tapi jika kita tidak punya ideologi, kita akan bingung untuk menentukan arah tujuan hidup.
Ideologi2 itu mungkin adlh ilmu2 yg dibuat oleh manusia untuk mewujudkan apa yg diinginkan oleh seorang manusia, sekelompok atau beberapa kelompok manusia. Ketika manusia2 atau kelompok2 manusia itu membentuk suatu negara, mk mungkin akan muncullah SATU Ideologi yg disepakati bersama oleh manusia2 atau kelompok2 manusia itu sendiri untuk meraih tujuan bersama mendirikan suatu negara. Adapun nasionalisme itu ada mungkin krn adanya negara, yg MENUNTUT siapapun yg menjd anggota dari negara itu atau siapapun yg berada di negara itu, disamping memiliki KEWAJIBAN2 yg WAJIB dipenuhi oleh semua anggota dari negara itu n oleh siapapun yg berada di negara itu, anggota2 itu n siapapun yg ada di negara itu juga memiliki HAK2 yg dilindungi oleh pengelolah negara tsb bila ada yg melanggarnya. Dan mungkin nasionalisme itu akan hilang seiring dg hilangnya suatu negara. Begitu pula hilangnya Ideologi yg ada didunia itu mungkin akan bersamaan dg hilangnya manusia, krn mungkin Ideologi n negara itu hanya ada didunia manusia n tdk ada didunia yg lain, mis: tanaman dll, krn sekali lagi, yg membuat Ideologi n negara itu adlh manusia Ma'af jk saya salah
Guru kaau ada waktu bahas jg topik redpil dan bluepil,passport bros. Biar generasi muda Indonesia bisa aware sedini mungkin sebelum terinfeksi kebarat-baratan.
Ideologi feminis dan gender equality hanya mengharapkan hak nya agar dapat setara dgn pria, tapi tidak dgn kewajiban. Maka ketika dipertemukan dgn hal yg berkaitan dgn maskulinitas sprti pekerjaan berat dsb, mereka akan menyerahkannya kepada pria. Tapi ketika berkaitan soal hak untuk berkarir, hak untuk mendapat upah, mereka ingin setara dengan pria.
Masalah feminisme sedang menjadi perdebatan di amerika serikat saat skrg, konten2 podcast di US banyak yg selalu membahas ini, Bahkan mungkin jadi perbincangan masyarakat di seluruh dunia, Tak sedikit juga org diluar sana yg berpikir feminisme itu tak rasional, salah 1 org yg jadi pemicunya adalah andrew tate. Pada kenyataannya memang benar, feminisme itu mempersulit hidup perempuan, feminisme itu menghancurkan kemudahan untuk kaum perempuan, kesederhaan cara dalam menjalani hidup utk perempuan bisa hancur akibat feminisme.
Tergantung negaranya bang, kalo seperti india dibutuhkan feminis , karena angka kekerasan , pelecehan dan bahkan pembunuh terhadap anak perempuan / wanita nya Tinggi . mungkin beda dengan US . gua sebagai wanita bersyukur , bisa sekolah dan membangun usaha kecil kecilan sendiri , bisa memilih menikah atau tidak . kalo gak ada feminis atau mungkin emansipasi namanya , gua gak akan dapet privillage seperti itu .
Feminisme itu ada berbagai varian. Feminisme zaman R.A. Kartini memperjuangkan kesetaraan hak, supaya perempuan boleh belajar dan berpartisipasi dalam masyarakat. Zaman sekarang feminisme sudah kebablasan. Perempuan dalam banyak hal sudah punya hak yang sama dengan laki-laki, bahkan kadang lebih dari laki-laki, tapi masih menuntut ini dan itu. Ibarat diberi hati masih minta jantung.
@@maryss8767 feminisme sejati itu yg mempermudah hidup perempuan, membuat mereka bahagia, terus buat mereka punya hidup lebih baik, Kalau sperti india itu memang sudah kewajiban laki2 untuk melindungi perempuan, bukan feminisme yg dibutuhkan. Memilih jalan feminisme ala barat hanya akan merugikan hidup wanita itu sendiri. Nilai seorang perempuan itu akan terus turun seiring bertambahnya usia mereka mau sekaya apapun, ga akan bisa setara dgn laki-laki. Berbeda dgn laki laki yg nilai nya terus naik seiring dgn usia mereka jika mereka sukses hidupnya, bahkan menjadi lebih tinggi lagi nilainya jika sukses di usia muda. Seperti mutiara yg ada di lautan. Itu lah kenyataannya.
@@tofanmandala2137 Nilai seseorang bukan diliat dari usia bang, tapi dari pada yg mereka lakukan dalam hidup mereka . saya gak merasa nilai saya turun hanya karena usia saya bertambah , selama saya tahu apa yg saya lakukan adalaha hal yg baik ( misalnya membantu org lain , berbuat baik pada org lain ) . saya gak merasa rendah saya karena Manusia yg mengatakan saya bernilai rendah . karena saya percaya " sebaik baiknya manusia adalah yg bermanfaat bagi sekitar " dan ini bisa dilakukan oleh siapapun , bukan masalah gender atau Usia . Nyatanya India seperti itu bang, dianggap rendah, udah banyak kasus pembunuhan terhadap anak perempuan yg dilakukan oleh ayahnya sendiri . bahkan ada yg bilang nilai sapi masih lebih tinggi dari Nilai wanita . separah itu kah ? masih syukur saya tinggal di indonesia . dan saya tidak mendukung Feminisme yg mendukung LGBT, hook up culture seperti yg di US . sudah melenceng dari nilai agama yg saya pegang . saya lebih mendukung Feminisme yg memberikan Pendidikan, kesehatan dan keamanan bagi wanita . bagi saya itu lebih penting dan masih satu jalan dengan agama .
Kali ini sya stuju dgn kanGURU....idiologi isme isme itulah yg mnjadi akar pertengkaran di dunia ini, krn lahir dari ego palsu masing manusia kelompok tetangga rt , rw , lurah dst...masing2 pingin menularkan ego22nya utk diikuti makhluk lain, akhirnya menghasilkan pertengkaran2 yg ga masuk akal kalo tdk mau dibilang bodoh dan blegkok... Sama jg kangguru skrng sdh di jajah shopee shopee yg mbuat bahagia dgn sgl kepalsuan kagguru..
Saya nonton chanel guru gembul cuma pengen nambah wawasan, dan ilmu saja. Biar pikiran agak terbuka sedkit ttg perbedaan perbedaan tapi ga smua video dr pak guru saya setuju, terkadang saya tidak setuju dan sependapat sama sekali, tp saya ga akan komen krn tujuanku yg buka pikiran
seru nih pak guru. baik etika maupun sains itu punya fungsi yang berbeda. keduanya membangun pola pikir manusia sejak lama. sains itu sederhananya cara mendapatkan kebutuhan sementara etika adalah panduan untuk mendapatkan hasil yang optimal dari pengetahuan/sains yang dimiliki. contoh cara menyalakan api adalah pengetahuan, etika nya api dipakai untuk memasak, menghangatkan badan dan semua tujuan kebutuhan manusia lainnya. jadi salah misalnya api yang telah menyala itu dipakai membakar rambut orang lain yang sedang tidur.heheh keinginan untuk berkelompok membentuk suatu bangsa agar pemenuhan kebutuhan menjadi lebih mudah itu sains dan membentuk bangsa bersama kelompok mana, dinamai apa, benderanya bagaimana, sistem pemerintahannya apa dll. yang disebut nasionalisme itu etika. kenapa indonesia tidak bergabung saja dengan belanda? karena mereka menganggap kulit putih itu lebih baik daripada ras lainnya. bahkan orang pribumi disamakan dengan anjing. iya kan!? itu juga yang jadi alasan kenapa israel tidak bergabung saja dengan palestina karena orang israel merasa mereka bangsa superior yang dipilih Tuhan untuk menguasai tanah yang dijanjikan. jadi salah yang bikin lagu bahwa nasionalisme harus satu nusa/pulau, satu bangsa, satu bahasa kita.mana ada indonesia satu pulau. ya enggaklah. yang lebih penting itu satu tujuan. kalau sudah beda ya lepas aja. itu juga kalau mampu dan ada kesempatan.🤐 kalau feminisme saya sepakat sama pak guru.
episode 611 adalah yg paling fundamental buat saya.ini sperti induk peradaban dan cikal bakal kehidupan sosial peradaban kehidupan dunia.sementara itu dulu komen saya
Akhir-akhir ini vidio pak guru banyak banget bolongnya, kayak baru cari referensi terus langsung bikin vidio dan upload. Diendapkan dulu pak guru, jangan terlalu menggebu-gebu.
Bahas kebijakan " Buka Keran Ekspor Pasir Laut ". Apakah berdampak Positif untuk Ekosistem dan Biota Laut Indonesia? Apakah baik untuk Alam Laut Indonesia? Apakah berdampak positif dan menguntungkan Para Nelayan Indonesia? Apakah sejalan dengan Konstitusi?
Saya pernah baca kalau konsep "Nations" atau bangsa yang pertama kali di perkenalkan di revolusi prancis adalah mekanisme yang diciptakan oleh elite2 yahudi agar masyarakat yang beragama kristen atau islam tidak membentuk suatu negara yang besar. karena ketakutan mereka adalah kalau islam bersatu menjadi besar atau kristen bersatu menjadi besar. sedangkan mereka sendiri (Yahudi) membentuk suatu negara sendiri. jadi intinya dia harus bersatu dalam satu negara sedangkan agama lain nya tidak boleh seperti itu.
Pak bahas dong fenomena simp, low value male, dan submissive guy. Bapak termasuk dominant man atau submissive man, istri bapak termasuk dominant women atau submissive women?
@@gurugembul entah kenapa ya cewe terutama kaum feminis bilang mereka ingin kesetaraan dengan cowo dan ingin cewe memiliki power. Tapi kalo ditanya pilih cowo dominant atau cowo submissive (penurut) mereka kebanyakan milih cowo yang dominant, cowo yang lebih hebat dari mereka, dan cowo yang bisa melindungi mereka
Feminisme gak cocok diterapkan di Indonesia. Perempuan di sini tidak begitu butuh kesetaraan. Yang dibutuhkan itu perlindungan.
Saya lahir dan besar di lingkungan tradisional. Mayoritas mata pencahariannya masih bertani. Di sini, laki-laki dan perempuan sama-sama bekerja, di sawah maupun di pasar. Tapi mereka juga gak ninggalin tugas rumah tangga. Enakan laki-lakinya dong? Nggak juga. Karena saat si perempuan ngurusin rumah, laki-lakinya masih di sawah atau pasar beresin kerjaannya.
Jadi pada dasarnya masyarakat kita tuh setara gendernya. Gak ada larangan bagi perempuan untuk bekerja. Cuma yang dibutuhkan itu perlindungannya. Kayak pelecehan di tempat kerja dan semacamnya.
Bener, buat apa nikah juga kalau semua bisa sendiri². Kadang yg sok liberal malah ga bisa konsisten dengan omongannya. Contoh perempuan minta setara sama² kerja, giliran di tawarin kerja kuli ga mau... yg ente perjuangkan feminisme atau egoisme 😂
perempuan di barat yang ikut feminisme juga gak butuh kesetaraan, yang mereka inginkan ya lebih sejahtera dengan value yang tidak lebih baik. kesimpulan saya sendiri sih setelah melihat feminis berdebat di whatever podcast, yang sering nyerang jordan peterson, di podcastnya pearly things, dst. contohnya kyk kasus timnas sepakbola wanita yang ingin dibayar sama dengan yang laki2 padahal secara revenue mereka lebih sepi dan skillnya pun bapuk ancur - ancuran.
Lebih baik ciptakan robot manusia aja yang mirip kaya wanita tulen pada umumnya
@@Zetabita sepakbola wanita dari USA itu juara dunia lho. skill bapuk dari mars dimensi petruk masbro ?
@@tsanyqudsi Kalau ditandingkan dengan tim pria, mereka kalah. Mereka pernah tanding uji coba dengan tim junior sebuah klub, hasilnya mereka dibantai.
saya sebagai perempuan , lebih baik si wanita memilih jadi ibu rumah tangga atas keputusannya sendiri, daripada dipaksa menikah dan melahirkan . setidaknya dia tahu itu adalah pilihan hidupnya sendiri ( bukan paksaan lingkungan / keluarga ) . dan bagi saya itu lebih baik . terserah mau jadi ibu rumah tangga atau Karier atau fokus keduanya , yg penting dia tahu pilihannya sendiri dan resiko ditanggung masing masing . bagi saya pilihan hidup gak ada yg sempurna , ada baik buruknya . yg penting masih satu jalur dengan agama . saya sudah dewasa dan sebagai jomblo saya bahagia aja , karena saya tahu menikah adalah sunnah, jadi gak berdosa . yg penting kewajiban gak ditinggalin 😂 .
hidup jomblo,
Hahaha... Duh..
Jomblo melawan wkwkwkk..🎉❤
semangat kak, yg mencemooh itu pasti org2 yg sendirinya belum bahagia makanya harus mencemooh org lain biar merasa lebih baik - saya juga perempuan dan saja lebih suka sendiri daripada memaksakan diri berpasangan apalagi punya anak. yg paling tau memang diri sndiri, yg mencemooh mungkin masih bingung lihat ada org yg punya standar hidup lain dari kacamata mereka yg sempit
Benarrr juga, saat menjomblo ada keuntungan nya 😊
Tapi saya ingin memiliki keturunan dan akhirnya menikah dgn segala konsekuensi nya, ujian' jg masalah nya 😂😂😂
Sooo.. jalani, nikmati, syukuri.
Tujuan akhirnya sama ke akhirat.
Mengevaluasi suatu ideologi hanya berdasarkan sains itu keliru, karena sains adalah alat untuk memahami dunia fisik(deskriptif), fakta sains tidak memiliki nilai moral intrinsik dan tidak dapat menganjurkan apa yang seharusnya(preskriptif). Etika memberikan titik awal yang logis dalam mengkonstruksi suatu ideologi karena itu membentuk dasar dari prinsip moral yang mengatur perilaku manusia. Ideologi yang didukung oleh prinsip etika dapat menawarkan kerangka moral yang koheren terhadap dinamika yang terjadi pada individu, kelompok, dan masyarakat dalam menentukan perilaku yang dapat diterima bersama.
Rata-rata pria memiliki dorongan seksual(libido) yang lebih tinggi dibandingkan perempuan, ini adalah fakta biologis(deskriptif). Fakta biologis ini dengan sendirinya tidak bisa digunakan sebagai rasionalisasi preskriptif tanpa etika normatif. Karena kalau fakta ini diterima mentah-mentah sebagai anjuran moral maka bisa menjadi rasionalisasi tindakan amoral. Sebuah implikasi yang ilustratif dan bermasalah adalah sebagai berikut : "Mengingat pria secara biologis diprogram untuk memiliki libido tinggi, maka seorang pria yang melakukan pelecehan seksual terhadap wanita harus dimaklumi. Oleh karena itu seharusnya perempuanlah yang harus lebih sopan dan menutup auratnya jangan sampai menggoda laki-laki karena itu sudah fitrahnya."
Membedah nasionalisme hanya dari bagaimana ideologi tersebut mendefinisikan suatu "bangsa" itu simplifikasi yang sesat karena menutup mata terhadap tujuan dari nasionalisme itu sendiri. Dalam bukunya "Nationalism : Five Roads to Modernity". Greenfeld berargumen bahwa nasionalisme sebagai ideologi menanamkan identitas kenegaraan yang kuat, sehingga berperan penting dalam perkembangan dan stabilitas negara. Negara yang memiliki tingkat nasionalisme yang tinggi mengurangi kemungkinan terjadinya perang sipil karena nasionalisme meningkatkan keeratan sosial dan mengurangi perpecahan sosial. Jadi dalam konteks ini nasionalisme bisa disebut berhasil bila ideologi tersebut bisa secara konsisten mempertahankan stabilitas negaranya.
Perlu diingat bahwa, ada masa dimana wanita tidak bisa ikut pemilu, tidak bisa sekolah, tidak bisa bekerja, dll. Tetapi sekarang mayoritas negara modern sudah menerapkan kebijakan terhadap perempuan yang lebih egaliter secara default. Ini adalah salah satu bukti keberhasilan gerakan feminisme dalam menggeser persepsi masyarakat dunia terhadap perempuan. Feminisime berhasil mendorong dan mengakselerasi masyarakat dunia untuk mengadopsi kebijakan yang lebih egaliter dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, mendorong pemangku kepentingan, dan membuka diskursus publik.
Tentu saja perkembangan dan ideologi feminisme di berbagai negara berbeda, tergantung dari konteks dan permasalahan yang terjadi di negara tersebut. Di Negara seperti Afghanistan dan Iran, dimana hak dasar perempuan untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan otonomi pribadi dibatasi oleh norma agama dan sosial yang ketat. Disini peran feminisme menjadi sangat penting, karena gerakan ini dapat menjadi secercah harapan untuk memperjuangkan hak-hak wanita yang tertindas.
"Seandainya di dunia ini tidak ada lagi agama yang menawarkan pahala dan dosa seandainya dunia ini sudah digerakkan dengan mekanisme kebebasan berekspresi misalkan seperti itu apakah atau manakah yang akan perempuan pilih apakah dia akan memilih berjibaku bersaing dengan pria untuk mendirikan startup wirausaha dan berkembang habis-habisan di situ ataukah dia memilih untuk jualan video porno dirinya sendiri untuk bisa menghidup mendapatkan uang yang sangat besar".
Ini pertanyaan yang sangat bermasalah sekali karena selain pertanyaan ini cacat logika, pertanyaan ini membeberkan tendensi dan ideologi yang gurgem anut. Pertanyaan ini masuk ke cacat logika "loaded question", karena dalam pertanyaan ini disisipkan praduga secara implisit yang tidak bisa dijawab tanpa menyetujui praduga tersebut.
praduga 1. Cara mengukur keberhasilan dari suatu kelompok manusia adalah dari seberapa banyak uang yang mampu dihasilkan dari kelompok tersebut (bias kapitalistik)
praduga 2. Di bidang yang penting dan berpengaruh wanita selalu lebih inferior dibandingkan lelaki(bias misoginistik)
praduga 3. Wanita adalah kelompok homogen yang memiliki kemampuan dan pemikiran yang relatif sama (bias stereotipik)
Ironi dari video ini adalah gurgem mengkritisi ideologi secara umum, nasionalisme dan feminisime secara khusus, tetapi diam diam narasi dari video ini mempromosikan perspektif konservatif-tradisional. Sehingga video ini tidak bebas dari bias ideologi gurgem sendiri. Ini bisa dianggap sebagai cognitive dissonance atau mungkin ketidakjujuran intelektual. Penting untuk secara transparan mengemukakan bias pribadi ini sebagai disclaimer karena setau saya selama ini gurgem menempatkan diri sebagai narasumber yang cenderung netral.
Tajam
Saya merasa digiring ke titik tertentu sampe tengah2 video sampe akhirnya nemuin komen ini 👍
Pin dong gurgem
bener sih saya rasa guru gembul di sini mendefinisikan ideologi nasionalisme secara subjektif
@@leyszt maka dari itu di awal sudah ada keterangan kalau vidio ini mungkin tidak akan cocok dengan semua orang...
saya rasa pembahasan semacam ini sangat jarang sekali ada di ruang publik, mengkritik nasionalisme hampir sama levelnya dengen mengkritik ajaran agama bagi banyak orang Indonesia, banyak orang diajari untuk tidak mempertanyakan nasionalisme, sama seperti agama, kita dicekoki nasionalisme sejak kecil, yang itu artinya hal-hal itu masuk dan menancap erat dalam sanubari dan alam bawah sadar kita. Dan benar bahwa semua ke-isme-an itu adalah halusinasi kolektif, kebenaran kolektif vs kebenaran kolektif yang lain
itu poinya
Doktrin Nasionalist state harus di hilangkan & di ganti Dengan Nasionalisme bumi bahwa kita Umat manusia Adalah satu.
Kehidupan meniscayakan kelompok, kelompok meniscayakan konflik.
Seperti didalam buku mimikri.
"Ketika tujuan semua orang sama, itu meniscayakan peperangan (pemusnahan kelompok tertentu)" Seperti yang dilakukan koloni Inggris di Amerika.
Gak tau kenapa dari pertanyaan guru gembul justru aku teringat dg nasihat almarhumah nenek.
Dia bilang "Dunia ini perlu keseimbangan, klo nanti kmu sudah besar dan menemukan hal-hal yg membuat kmu bingung, kmu harus ingat untuk mencari keseimbangannya"
Dan skrg di perjelas sama guru gembul, seperti...
Ada pahit ada manis,
Ada siang ada malam,
DLL..
Ada sains ada etika..
Dg banyaknya faktor yg mempengaruhi keduanya dan membuat cerita kehidupan manusia, bisa di bilang itu salah satu keseimbangan dunia.
Ideologi muncul sebagai sarana perjuangan bersama. Ideologi berfungsi sebagai perekat perjuangan utk mencapai cita2 bersama tersebut. Itulah sebabnya nasionalisme muncul sebagai motor penggerak dari sekelompok orang yang memiliki karakteristik yang sama ( nasionalisme objektif), tapi ada juga yg tidak didasarkan karakteristik tetapi cita-cita atau kepentingan yg sama (nasionalisme subjektif atau rasional). Pada pemahaman nasionalisme rasional inilah nasionalisme Indonesia terbentuk, bukan karena karakteristik seperti etnik, suku, dan primordial lainnya. Kepentingan yg sama yaitu ingin terlepas dari penjajahan, Krn adanya penjajahan telah menjadikan kita pribumi sebagai inlander. Yg hrs berada di bawah Belanda dan Timur Asing. Sebuah realitas sosial yg tidak hanya diskriminatif tetapi eksploratif. Kepentingan untuk tidak terdiskriminasi dan tereksploitasi itulah yang menyatukan kita sebagai bangsa dan membedakan dengan Belanda. Nasionalisme Belanda sebagaimana juga bangsa Eropa pada umumnya disatukan oleh kepentingan yg sama yaitu menguasai bangsa lain. Sebaiknya nasionalisme negara dunia ketiga seperti juga Indonesia utk melepaskan diri dari penjajahan.
Benar, nasionalisme begitu berasa dampaknya di era kolonial. Sedangkan di era globalisasi seperti dewasa ini dimana sekat-sekat atau batas negara sudah jadi kabur karena kita saling terkoneksi melalui Internet sehingga nilai nasionalisme mulai hilang pengaruhnya.
Nasionalisme itu adalah kesadaran politik untuk bersatu dengan tujuan untuk mencapai tujuan bersama yg bersatunya tidak selalu identik dengan persamaan suku,agama dan ras, bisa juga terdiri dari bermacam-macam suku,agama, ras dan budaya dll.
Nasionalisme global/Bumi solusi nya
Kali ini saya agak kurang sepakat dengan argumen dalam video ini. Ada beberapa premis yg perlu dikemukakan :
1) Ideologi bukan turunan dari etika. Ideologi diambil dari filsafat dan sains (termasuk sains sosial-kemanusiaan) tapi diberi muatan 'kepercayaan' dan menjadi seperti agama. Kalau dalam perspektif sekular, agama itu sebenarnya ideologi juga bukan?
2) Ideologi memang berdasarkan utopia, yaitu surga (kondisi kesempurnaan) yang diwujudkan di dunia...karena itulah ideologi memang berfungsi seperti agama. Maka ada istilah 'agama sipil' (Civil religion) seperti dikemukakan J.J. Rousseau
3) Kecintaan terhadap dunia domestik, mengelola rumahtangga / keluarga, adalah sifat feminin, bukan kodrati perempuan. Menghubungkan perempuan dengan sifat itu adalah determinisme biologis yg biasanya digerakkan oleh pikiran2 konservatisme sosial dan religius. Baik laki2 atau perempuan memiliki kadar maskulin dan feminin sekaligus dalam dirinya. Karena itu peran publik dan domestik adalah sesuatu yg dapat dibagi bersama.
4) Sebagai utopia, tujuan feminisme agaknya memang hanya bisa terwujud apabila perempuan tidak menikah, atau memiliki pasangan namun child-free, karena memang hanya dengan cara demikian perempuan tidak terikat hambatan biologis (hamil, mengasuh anak) untuk bisa berperan penuh di ruang publik. Mungkinkah feminisme memang 'diciptakan' untuk tujuan kontrol populasi? Itu sangat mungkin karena feminis2 awal di Amerika dan Inggris adalah juga penganut teori Malthus dan Darwinisme.
Ada sebuah pandangan yang saya temukan pada sebuah anime, dimana dia mengangkat teori pokok kejahatan dan pandangan mengzi tentang "kebaikan".
Dijelaskan (secara singkat), kalau "kebejatan" hewan dapat kita terima karena itu memang bawaan dari hewan, kenapa "kebejatan" manusia tidak dapat kita terima padahal secara biologis kita diciptakan memiliki sifat dasar untuk melakukan keburukan (nafsu)?. Dari sini, dapat menjelaskan kalau "kebaikan" itu adalah bentuk dari kejahatan, karena manusia pada dasarnya melakukan keburukan karena memiliki sifat dasar untuk melakukan itu, namun, kebaikan menghalanginya, menutupinya, tidak membenarkan keburukan tersebut dan mengekang pada aturan "kebaikan" tersebut. Dari sini sudah terlihat ketidakadilan dari "kebaikan", musuh yang sebenarnya dari dunia ini adalah "kebaikan" karena dia yang mengekang manusia dan menganggap diri nya yang benar sedangkan sesuatu yang menjadi sifat dasar manusia dihilang kan dan dianggap itu buruk oleh "kebaikan".
Namun dianime tersebut lebih lanjut dijelaskan, kalau memang "kebenaran " itu harus dipaksakan, dibiarkan dia berkerja seperti itu, mengekang dan "menjajah" diri kita. Bukan karena kita memiliki akal sehat tapi karena itu harus kita lakukan sebagai seseorang yg menganggap diri kita ingin "hidup".
Jika kita masukkan pada pendapat Guru Gembul ini, jika kita memang harus memandang "isme" sebagai sesuatu yang negatif. Berkemungkinan "isme" tersebut diciptakan karena kita tidak mau menjalankan "kebenaran" yang sudah ada dan kita berkeinginan hanya mau untuk memenangkan "kebebasan" kita yaitu mengungkapkan sifat buruk kita ke permukaan. Maka "isme²" disini diciptakan bukan sebagai "kebenaran" namun alasan yang dibuat-buat untuk dapat menyuntikkan nafsu bejat kita kepermukaan (keburukan kita ditampakkan). Jadi menurut pendapat ini, saya setuju dengan pendapat Guru Gembul, namun tidak menutup kemungkinan, yg menjadi alasan kita bersatu dan bisa saling menghargai adalah karena "isme²" tersebut bahkan, kita bisa mengatakan murid yang pintar disekolah itu baik, walau dididik dengan sistem yang buruk walaupun hanya untuk saat itu. Kita tidak bisa menutup kemungkinan kalau ada kebaikan pada keburukan tersebut. Bahkan Guru Gembul sampai membuat video ini kan digerakkan karena ada "isme²" yang buruk itu kan? Coba kalau itu tidak ada, tidak ada juga video ini, dan tidak ada juga rangsangan untuk berpikir kritis karena objek untuk di kritik itu tidak ada, berakibat pada kita tidak akan mendapat kemajuan dalam berpikir
WARNING: Pendapat ini hanya subjektif semata atas pandangan saya setelah menonton video ini, jadi penulis tidak akan bertanggung jawab atas keburukan yang akan dihasilkan oleh pendapat ini, maka mohon kebijaksanaan pembaca dalam menerima pendapat ini, jadi silahkan didiskusikan dengan sehat dikolom komentar
Judul anime
Ingfokan judul😅
@@m.sanasution5173 bahaya ta anime nya, tapi itu anime keluaran 2010-2015 :)
@@guntalamv bahaya cuy anime nya, ada beberapa adegan yang tidak cocok buat ditonton. clue nya anime keluaran tahun 2010-2015 (bukan anime H tapi tetap bahaya :v)
@@Alisha11-cj3cs pliss mbak🙏
Menarik pembahasannya, saya baru ingat waktu sekolah dulu rata" justru wanita yg sering jdi juara kelas, itu kan bisa disebut juga sebagai kompetisi dalam sekolah ya, dan itu kompetisi yg dipaksa, dan wanita berhasil mengimbangi pria atau bahkan bisa mengungguli, tapi setelah sekolah selesai tetap aja pria yg lebih superior (kebanyakan) dalam segala hal, makanya ada istilah (di balik lelaki hebat ada wanita yg hebat juga disampingnya) wanita ga kalah dari cowok kok, cuma menurut saya wanita dari awal memang diciptakan sebagai pendamping bukan untuk bersaing
Kalo gue lihat beberapa ideologi ini sebetulnya niat awalnya baik. Seperti komunisme yang berlandaskan pembagian resource secara fair atau feminisme yang memperjuangkan hak2 wanita. Namun dalam perkembangannya justru dipelintir dan dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk kepentingan mereka sendiri. Sekarang komunisme lebih identik dengan diktator, dan feminist jaman now jauh lebih ekstremis dan destruktif dari feminis tahun 70-an yang hanya menuntut keadilan bagi wanita
Saya suka jalan pikiran guru gembul yang kritis dan cerdas seperti ini, tetapi juga menimbulkan polemik dan kontroversi.
Biarlah menjadi polemik dan kontroversi. Tuhan menciptakan Adam agar terjadi polemik dalam pikiran IBLIS. hehehehhe.
Polemik dan kontrOversi membuat hidup lebih HIDUP
Assalamualaikum Pak Guru, request bahas tentang persyaratan perkerjaan yang mungkin kurang relevan dengan pekerjaan itu sendiri. 🙏
Paling related sama fresh graduate, susah cari kerja wkwk
Up
Menjawab pertanyaan Guru Gembul di akhir video ini, saya berpandangan bahwa sebagian besar posisi puncak akan didominasi oleh laki-laki (sekalipun akan ada sebagian kecil perempuan). Kenapa? Karena orang-orang yang meraih posisi puncak biasanya adalah pribadi yang kompetitif. Laki-laki cenderung lebih kompetitif dibandingkan perempuan karena jumlah hormon testosteron yang lebih banyak (testosteron mendorong laki-laki untuk lebih agresif dan kompetitif). Perempuan biasanya lebih ingin diterima komunitas dan lebih tertarik ke pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya nurturing (mengasuh), seperti perawat dan guru taman kanak-kanak (sekalipun ada laki-laki yang jadi perawat).
Tapi untuk jualan video p*rno, menurut saya faktornya banyak. Para bintang p*rno bisa jadi awalnya terdesak faktor ekonomi, bisa jadi punya gejala gangguan jiwa (misalnya narsisme, eksibisionisme), bisa jadi sekedar ingin coba-coba tapi lalu akhirnya ketagihan uang dan popularitas, dsb. Mungkin saat ini perempuan lebih populer di dunia itu karena (boleh jadi) sebagian besar konsumennya adalah pria heteroseksual.
saya lebih percaya pada pikiran (otak) dibanding hormon (dorongan) setidaknya pikiran membawa saya kepada keteraturan dalam hidup dan efektivitas/efisiensi dalam bekerja
@@andr5482 Ini bukan soal percaya atau tidak percaya. Ini dorongan alamiah dasar yang sudah ada dalam diri manusia. Ibarat HP, ini bagian dari OS Android nya.
maksudnya lebih percaya itu lebih mengutamakan pikiran kan manusia berpikir menggunakan otak kan juga alamiah bukan cuma soal hormon yang mendorong manusia melakukan aktivitas seksual (misalnya) yang pada praktek nya kurang begitu memiliki makna bagi saya. begitu maksud sy
dan hormon juga bisa dikendalikan menggunakan otak, itu saja... jadi nasib hidup saya tidak ditentukan oleh hormon ini itu
@@andr5482 Otak (pikiran sadar) kita memang punya daya yang luar biasa. Dalam hal-hal tertentu, pikiran sadar kita dapat membantu mengendalikan naluri kita supaya tidak salah langkah. Misalnya kita punya naluri seksual, tapi pikiran sadar kita mencegah kita untuk melakukan hubungan seks sembarangan. Tapi pikiran sadar kita kebanyakan hanya membantu tentang bagaimana melakukan sesuatu. Dorongan dasar kita untuk melakukan sesuatu sebagian besar berasal dari naluri dan/ atau pikiran bawah sadar. Pikiran sadar kita memberitahu bagaimana mencari makan dan bagaimana mencari pasangan, tapi asal dorongan untuk makan dan berpasangan itu berasal dari naluri dan/ atau pikiran bawah sadar. Secara biologis, makan dan seks itu berguna untuk eksistensi individual makhluk hidup dan eksistensi spesiesnya, dan itu (secara umum) baik. Mungkin kita tidak banyak memberikan waktu untuk merenungkan hal ini, tapi otak dan tubuh kita "tahu" begitu saja dan merasakan dorongan itu.
Dalam berkelompok, perempuan cenderung lembut dan mengasuh, karena memang bayi dan balita manusia membutuhkan kasih sayang ibunya. Laki-laki cenderung lebih agresif karena bagiannya sejak dulu adalah mencari sumber daya (hewan buruan, kayu, dsb) dan melindungi keluarga dari serangan binatang buas. Bentuk fisik tubuh keduanya juga mencerminkan hal ini. Ini sudah berjalan selama ribuan tahun, dan tidak akan berubah dalam 50 tahun.
Nasionalisme ya memang sejatinya semu begitu, seperti yang dijelaskan Guru Gembul. Makanya tokoh2 jaman kemerdekaan itu hebat, dengan segala perbedaan suku bahasa budaya, mereka sepakat membangun tonggak baru yang namanya Indonesia, kemudian bersama sama menghormati berdirinya tonggak itu.
Kalau mau nyari apa dasar sumber yang mempersatukan kita sebagai suatu bangsa ya sebenernya nggak ada, dan itupun sejatinya irrelevan, karena nilai nasionalisme kepada indonesia ini adalah inovasi baru yang lahir dari kesepakatan kita bersama, bukan dicari dari kesamaan homogenitas suatu golongan.
Jadi ya memang semu, tapi kita sepakat, dan dari kesepakatan itu kita menghormatinya menjadi nilai2 yang luhur. Alhasil, kita masih bangga menjadi indonesia hingga sekarang.
Memang agak menonjok yang dijelaskan di video ini, terutama bagi yang sudah terikat pada suatu doktrin sempit. Tapi ya ketahuilah, setengah dari ilmu itu memahami, setengah darinya ialah menyikapi.
Saya pribadi melihat nasionalisme kita ini ya nggak ada dasarnya, tapi mengetahui itupun saya memilih untuk menghormati dan menjunjung tinggi nasionalisme saya pada Indonesia.
Menurutku di jaman modern ini yang menyatukan nasionalisme kita itu kewarganegaraan, Kalau kita dengar WNI di negara manapun kena musibah pasti timbul rasa empati, terlepas dimanapun, ras Dan agama apapun, Dan suku ras apapun biasa jadi WNI kok..tapi itulah yang bikin merasa senasib
kesimpulan yang menarik, tapi kalau dasar nasionalisme itu ga ada dan ga relevan, kenapa papua dan aceh dulu tidak dibiarkan merdeka? Kalau memang dasar persatuan kita adalah kesepakatan, maka jika ada ketidaksepakatan dari masyarakatnya, wajar dong kalau mereka tidak mau bersatu lagi?
Menarik, tapi yg menyatukan semua itu karna dalam satu jajahan, satu musuh, dan penderitaan yg sama. Jadi udah wajar mereka dulu bersatu sih.
@@sapilofi69 kesepakatan kita di ikat oleh UU negara/UUD, sehingga peluang untuk mundur dr kesepakatan ada namun hrs disepakati, kelemahan negara seperti kita bila pengikat tidak kuat adalah sangat mudah runtuh atau tercerai berai (seperti sapu lidi yg membawa efek domino) contoh saja kecuali papua dan aceh adalah ketika era sby ada upaya/wacana menghapus Daerah Istimewa, ada sekelompok masyarat yogyakarta langsung mengusulkan keraton yogyakarta menarik diri dari mendukung dan bergabung negara RI (keraton Yogyakarta itu menggabungkan diri jadi inisiatif dr keraton bukan dr pemerintah RI), jadi kita harus tahu dan sadar bahayanya politik identitas bila 'trigger' itu tepat pada titik paling rawan, maka negara kesatuan seperti kita akan terancam sekali.
@@nugrahaanimation748kalo diluar nasionalisme itu dianggap eksklusif, klo disini dianggap inklusif multikultural, semua tergantung negaranya
Jawaban chatgpt dari pertanyaan Guru Gembul;
Pertanyaan yang kamu ajukan melibatkan beberapa asumsi dan situasi yang kompleks. Penting untuk diingat bahwa realitas sosial dan keputusan individu dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk budaya, norma, nilai-nilai sosial, kesempatan, pendidikan, dan lebih banyak lagi. Tidak mungkin untuk meramalkan dengan pasti bagaimana situasi tersebut akan berkembang tanpa faktor-faktor tersebut.
Namun, penting untuk mencatat bahwa wanita memiliki potensi yang sama dengan pria untuk berpartisipasi dalam dunia bisnis, mengembangkan startup, dan mencapai kesuksesan dalam karier mereka. Kesetaraan gender dan kesempatan yang adil bagi semua individu adalah prinsip yang penting dalam masyarakat yang inklusif dan berkeadilan.
Adanya kebebasan berekspresi tidak berarti bahwa perempuan akan secara otomatis memilih untuk menjual diri atau terlibat dalam industri seksual. Keputusan individu terkait dengan karier, usaha, atau pilihan pekerjaan sangatlah kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti minat, bakat, pendidikan, nilai-nilai pribadi, dan lingkungan sosial.
Dalam masyarakat yang mempromosikan kebebasan berekspresi, penting untuk memastikan adanya kesetaraan kesempatan, pendidikan, dan akses terhadap sumber daya yang diperlukan agar perempuan dapat mengembangkan potensi mereka di berbagai bidang tanpa merasa terbatas atau terdiskriminasi.
Sebagai masyarakat, kita dapat berperan dalam membangun lingkungan yang inklusif, adil, dan mendukung kesetaraan gender, di mana setiap individu, baik pria maupun wanita, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan mencapai tujuan mereka dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai etis dan moral.
Balesin:
Gak nyambung jawaban Lo AI gblk
Ideologi berkembang pada jamannya..Berdasarkan pandangan penggagas..
ga juga
@@soposabalombang ya di jelasin lah minimal
Sama sekali tidak. Hampir semua ideologi besar masih berkembang dan eksis sampai saat ini
Saya setuju dengan gagasan feminisme yang mengatakan bahwa perempuan (wanita) diberikan kesempatan dalam pekerjaan yg sama seperti laki laki. Namun jangan meninggalkan tugas alami dari seorang ibu bagi keluarga, tuhan menciptakan laki laki dan perempuan untuk saling melengkapi.
Wanita adalah karunia, bukan musibah. Islam memandang wanita adalah karunia Allah Swt. Bersamanya kaum laki-laki akan mendapatkan ketenangan lahir dan batin serta mampu memberikan energi positif yang sangat bermanfaat, seperti rasa cinta, kasih sayang, dan motivasi hidup.
Tapi konteksnya tadi setelah diberikan kesempatan yang sama maka selanjutnya soal pilihan perempuan itu sendiri
Wanita adalah karunia kalau pria bisa milih dengan benar, misal dari baik akhlaknya atau taat agamanya.
Tidak serta-merta kalau seorang wanita pasti adalah sebuah karunia.
Lagian menikah itu juga sunnah kok gak wajib. Yang penting tanggung jawab yang lain jangan ditinggalin.
karena subjek pembahasannya manusia saya rasa harus di lihat dari sifat manusia itu sendiri.
kenapa nasionalisme bisa ada? kita cuma perlu melihat siapa yang di untunglah dari adanya nasionalisme, maka dialah yang tau alasan dibaliknya.
begitu juga dengan isme isme yang lain, latar belakang nya bukan moral, namun keuntungan, moral dan etika hanyalah topeng.
Setuju masbro...agamapun juga termasuk dalam nasionalisme. Apa bedanya orang Jawa kristen dan islam? China islam beda dengan china kristen?...atau hal itu justru rasisme ? 😀
Feminisme jika diartikan sebagai kesetaraan, sudah lama dikenal di "Indonesia". Bangsa ini punya pemimpin perempuan yang bahkan memimpin perang melawan penjajah mengapa sekarang pemimpin perempuan jadi masalah ?
Nasionalisme berbasis agama adalah isme paling brutal kepada perempuan yang dikenal manusia apalagi dipraktekkan di jaman modern seperti sekarang ini 😀.
saya sangat setuju dengan diri Anda, Guru Gembul. Belum pernah saya menjumpai orang seperti Anda yang punya pemahaman sama dengan saya. Tapi saya tidak sanggup rincikan dan jelaskan dengan gamblang seperti ini.
Ideologi, etika, moral, dan semacamnya memang sering kali irasional, paradoks, atau tidak ilmiah. Namun, manusia tidak akan mencapai peradaban maju seperti sekarang jika ketiga hal tersebut tidak pernah ditemukan. Manusia baru bisa bekerja sama secara efektif dalam kelompok besar dengan adanya hal-hal tadi. Tanpanya, manusia tak ubahnya seperti kera di hutan ataupun manusia purba yang hanya mampu membuat dan menggunakan alat-alat primitif. Tidak ada teori sains, tidak ada teknologi karena keduanya berkembang berkat dukungan para imperialis dan kapitalis.
Bayangkan seandainya sains tanpa moral dan etika, mungkin akan muncul ilmuwan-ilmuwan gila seperti Josef Mengele dan Shiro Ishii. Maka dari itu, diciptakanlah etika sains untuk melindungi hak-hak manusia yang merupakan konsep humanisme yang lagi-lagi tidak saintifik-tidak ada organ di tubuh manusia yang namanya "hak asasi manusia".
Jika suatu hari ideologi, moral, hukum, dan etika hilang dalam sekejap, maka manusia akan kembali ke hukum rimba. Yang kuat, dia yang bertahan. Kekacauan terjadi di mana-mana dan gemerlapnya peradaban modern hanya tinggal sejarah.
Ideologi yang berkembang sekarang, suatu saat nanti akan dianggap usang seiring peradaban manusia yang semakin kompleks seperti ditandai dengan munculnya AI atau semacamnya. Akan muncul ideologi baru yang menggantikan ideologi lama yang dinilai tidak lagi relevan dengan zaman.
Referensi:
1. Sapiens, Sejarah Singkat Umat Manusia karya Yuval Noah Harari
2. Homo Deus, Masa Depan Umat Manusia karya Yuval Noah Harari
Tergantung bagaimana kita mendefinisikan apa itu irrasional dan apa itu tidak ilmiah. Sejak lama Habermas sudah membedakan antara rasional bertujuan dan rasional komunikatif. Juga sudah sejak lama ilmu2 non eksakta diakui sebagai bagian dari cabang2 ilmu yg ilmiah juga, termasuk fakultas psikologi, sosiologi, kriminologi, dll. Bahkan ilmu statistika yg menjadi bagian dari fakultas matematika, sudah lama meneliti objek2 yg tidak ilmiah dimata para ilmuan yg hanya memakai kacamata kuda. Ilmu statistik sekarang sudah dipakai untuk keperluan riset pasar, branding, dan bahkan melakukan prediksi2 politik.
Konten Guru Gembul ini, sebenarnya juga semacam bunuh diri, karena semua paparan beliau itu tidak masuk ruang lingkup ilmu eksakta. Jika Beliau meragukan kebenaran dan keilmiah ilmu2 non eksakta, maka paparan Beliau pun menjadi tidak ilmiah, sehingga tak layak dijadikan pegangan. Saya khawatir beliau jatuh pada nihilisme, karena beliau sejak awal videonya meragukan ideologi2 yg beliau sebut sebagai masuk dalam ranah etika dan beliau nilai semua idelogi sebagai utopis di akhir videonya.
Wallahu'alam
@@jambuair-gy4sk setuju. Tapi aku nangkep maksud beliau itu tidak ada ideologi yang benar benar terwujud sebagaimana bentuk idealnya. Terbukti dalam sejarah (disiplin ilmu sosial non eksakta) di mana negara-negara yang katanya berprinsip pada nasionalisme pada kenyataannya tidak benar-benar homogen sebagai satu bangsa dan juga gagal menyatukan saudara sebangsanya di luar negara bersangkutan. Juga doktrin ekonomi kapitalisme dan sosialisme yang tidak bisa diwujudkan dalam bentuknya yang paling ortodoks (murni)-ini ada di videonya yang lain. Namun, lebih dari itu, ideologi adalah "imajinasi kolektif" yang menyatukan jutaan manusia sehingga bisa sama-sama membangun peradaban maju seperti yang kita nikmati sekarang.
@@adityapratama6798 Yes, saya juga menduga begitu. Cuma harusnya Beliu juga mengclearkan bahwa dalam segala hal itu selalu ada sisi das sollen dan sisi das seinnya, yg senyatanya dan yg idealnya, karena realitas sosial itu tak akan pernah sama dengan yg diidealkan dalam buku2 demagogi sekalipun.
Plus Beliau mesti menambahkan catatan bahwa meski negeri2 kapitalis dan pro pasar itu senyatanya tidak sama dengan yg mereka propagandakan, tapi walau bagaimanapun saat ini sistem kapitalisme dan pro pasar lah yg paling sukses menunjukan bukti2 empiris dari apa2 yg mereka ajarkan dibandingkan dengan sistem2 lain yg pernah dicoba di muka bumi ini.
Begitu pula dengan konsep Negara Bangsa yg memang tak pernah mencapai sesuai dengan idealnya, tapi tak lantas legitimasi atas Negara Bangsa menjadi batal. Saya lebih suka menghakimi konsep Negara Bangsa itu bukan dari kacamata benar atau salah, homogen atau tidak homogen, serta ideal ato tidak ideal, melainkan: Apakah konsep Negara Bangsa ini merupakan konsep yg "Mencukupi" dan "Operable/Workable" sebagai kendaraan untuk mewujudkan cita2 para penghuninya atau tidak? serta dimana letak yg belum cukup dan masih kurang operable/workable-nya?
Kalo kurang "Mencukupi" dan kurang "Operable/Workable" tinggal ditambahkan bagian2 lain supaya mencukupi. Misalnya ditambahan trias politika yg lebih ketat, ditambahkan sistem pemilu yg jurdil, ditambahkan otonomi daerah, ditambahkan single identity number, ditambahkan cashless society, ditambahkan lelang pengadaan barang dan jasa yang pure 100% online, dll dll.
Tapi tetap, wallahu'alam
@@jambuair-gy4sk setuju tentang konsep negara-bangsa yang harus berdasarkan kesepakatan bersama warga negara yang terlibat di dalamnya. Dan pada akhirnya, ideologi hanyalah "idea", suatu gagasan tentang tatanan sosial yang ideal yang diidam-idamkan oleh manusia tapi tak akan pernah terwujud 100% karena kita tinggal di dunia yang tidak ideal. Dan karena kesempurnaan cuma milik Tuhan.
Kita mengikuti ideologi barat karena dunia sekarang mereka yang pegang. Bukan karena ideologi itu sempurna tanpa cela, tapi mau gak mau supaya tetap eksis di "permainan" mereka kita harus ikut aturan main mereka.
Di buku sapiens di bagian awal sejarah revolusi kognitif, harari juga menerangkan bentuk2 kontruksi sosial yang menjadi ideologi dan realitas imajinasi bersama yang dianut dan dipegang oleh masyarakat secara kolektif. Cmiw 🙏
Walaikumsalam Pak Guru.
Nyimak bari udud, kopi seupan sampeu.
"Padahal budaya kita gak kalah keren". ~sajim.
Jam tangan juga awalnya produk wanita, karna laki laki pakainya pocket watch yang kesanya lebih maskulin. Sekarang jam tangan sangat identik sebagai aksesoris pria.
Pocket watch liontin kah?
Sepatu high heels jga awalnya produk buat pria, (terkhususnya buat raja dan para bangsawan abad 16-17)
@@foralizatengku9071 yang kaya radar dragon ball
Kalau dipikir2, bagi laki-laki sebenarnya ruang untuk accessories tidak sebanyak yang dimiliki oleh wanita.
@@danuegamuhammad6865 ooo iyalah
Nasionalisme adalah bagian dari Spiritualisme
Hablul wathon minal Iman
Tak masalah, nasionalisme harus berada dibawah kendali Etika Spiritual
Ideologi adalah kerangka berfikir dan selalu ada perubahan sejalan dengan kebutuhan.
Isme isme ini bermula dari dasar etika yang dibuat pemikiran manusia. Tentu akan adanya pertentangan, kecacatan, kekurangan
Sebab manusia itu lemah (terbatas).
Maka dari itu kode moral selayak nya agar tidak penyimpangan diletakan kepada penciptanya.
Maka harus lagi kembali ke awal.
Untuk apa seharusnya?
Apa yang seharusnya kita jalani?
Siapa yang menciptakan?.
Ada sebuah taman di inggris disana ada banyak orang orang yang datang ke sana dari berbagai penjuru dunia, datang dan beragumentasi dengan pemikiran mereka (isme isme tertenu).
Ketika mereka beragumentasi dengan isme isme yang mereka memiliki itu di handapkan dengan islam.
Mereka kalah, serta menyadari islam punya kode moral yang terbaik.
Cara islam memang yang terbaik,,, tapi manusia yang menjalankannya hari ini adalah salah satu yang terburuk dari yg paling buruk,,,
Ulama dari mesir pernah berkata : ketika dia pergi ke eropa dia melihat islam di sana tapi tidak melihat muslim di sana ,, tapi ketika dia pulang ke negaranya dia melihat banyak sekali orang muslim di sini tapi saya tidak melihat islam di sini ,,,
Hanya islam di jaman nabi dan para sahabat tabiin lah yang paling menerapkan islam sebenarnya ,, daripada orang islam yang sekarang,
Anda bisa melihat contoh kecilnya dalam sejarah di jaman nabi anak anak di sodorkan di anjurkan untuk bermain di mesjid daripada tempat lain agar menjadi kenangan indah masjid itu ketika anak itu dewasa dan membuat mereka datang lagi dan lagi ke mesjid hingga hari tuanya,,
Sekarang anak anak main di mesjid akan di pelototi di usir dan di marahi ,,tanpa sadar itu akan menjadi trauma dan ketika dia dewasa akan membuat ia enggan untuk ke mesjid lagi ,,,, dan masih banyak contoh lainya betapa jauhnya orang yang mengaku islam hari ini dengan orang yg mengaku islam yang ada dalam sejarah sirah nabi
Kang @guru gembul Bahas & kupas tuntas tentang LGBTQ+ & keakrabannya dengan feminisme dong kang punten 🙏 nuhuun, up & komen yang setuju
Ideologi adlh bagian dr kerangka berpikir. Karena ia adlh buah dr pikiran maka tekadang tak sesuai dgn realitas (kenyataan). Maka ideologi tak pernah salah, ia akan selalu berkembang dan diperjuangkan krn ia adlh bagian dr pikiran atau dlm hal ini adlh bagian dr sense of wonderfull-nya manusia
Kalau dari hipotesa Yuval Noah Harari dalam buku Sapiens, kuncinya di manusia itu sendiri, intinya karena manusia makhluk yang percaya dengan imajinasi, salah satunya ya negara, manusia2 bersepakat dulu menjadi bagian suatu negara, akhirnya negara terbentuk (mungkin sama case nya zaman dahulu manusia menjadi bagian kerajaan) karena pada awalnya semua kan ngga ada, kerajaan, negara, uang, agama, tuhan, semua awalnya muncul dari imajinasi yang kemudian disepakati oleh manusia masing2. Artinya pada waktu itu kita ngga sepakat jadi Belanda, begitu juga Papua yang dulu sepakat jadi negara Indonesia
Tuhan 😱 Imajinasi *batuk-batuk
@@honor9lite1337uhuk😅
Mamamrika yg ibunda demokrasi saat ini masyarakatnya “sedang sakit” :
1.industrialisasi “trans gender” di bawah umur (kurleb usia 10 tahunan memulai ganti kelamin).
2.homeless people
3.legalisasi narkoba jenis fentanyl, akibatnya muncul orang2 di jalanan yg mirip zombie
4.terlalu sering terjadi kasus mass shooting
5.dll…(mungkin ada yg mo tambahkan?)
6. Tingginya tuntutan hidup karena ngerinya hedonisme sehingga korupsi dan money laundry sangat marak d sana, terutama di kalangan polisi. Sehingga ada film2 seperti 21 bridges yang menceritakan dunia polisi Amerika yang memiliki dunia gelapnya sendiri. Bahkan dari zaman Pablo escobar, berapa banyak uang hasil penjualan narkobanya yang dicuci di Amerika agar bisa dipindahkan ke cuba? Mungkin gk akan bisa dibayangkan 😞😞
7. kriminalitas dibiarkan dengan dalih rasis. coba tengok toko2 yang dijarah, pegawainya gak bisa ngapa2in, karena mereka bisa dituntut sama si pelaku.
Mobil2 disana hampir 100% matic, gak kayak disini, masih bnyak yg manual
8. Orang kulit putih Amerika Serikat menganggap dirinya orang 'asli' dan sangat anti pada para pendatang asal Asia Timur (Asian) dan India... Ide ini banyak diutarakan oleh orang-orang homeless di Kensington Philadelphia... Padahal sih mereka juga migran... Agak gimana juga ya... 😂😂😂
9. Ngebom orang sipil tidak bersalah di vietnam, irak, libya dan afghanistan
Lha memang isme-isme, semua negara dan agama itu adalah realita intersubyektif yang diakui secara kolektif. Kalau science pastinya realita obyektif yang tetap akan bertahan sampai semesta ini musnh.
Pernah nonton Dr. Fahruddin Faiz di podcqst pak Gita Wirjawan. Di akhir podcast dia mengajukan aturan moral (koreksi kalau salah) agar bisa bersifat universal maka harus berdasarkan biologi bukan etika/keinginan manusia.
Mungkin sedikit nyambung sama bahasan pak guru gembul
Saya gak tau harus bilang apa karena aku masih awam terkait ideologi politik dan budaya, tapi saya senang dan lega dengan materi video ini. Dari ujung atas, melewati cabang2nya dan sampailah diakar seperti saling terhubung ke poin-poin lainnya.
Saya harap, mereka yg memuja fanatik bisa melihat video paling super keren dan indah ini😊😊😊😊
👍🏽👍🏿👍🏼👍🏾👍🏻😎❤🤘🏼🤘🏻🤘🏽
Belajar lah
Perilaku manusia akan menyesuaikan dengan kemajuan iptek. Kita punya pilihan: mau memilih 1. Keyakinan ke arah portal masa lalu 2. Keyakinan akan siap menyesuaikan keadaan.
Isme adalah rangkuman dari perspektif & pendapat yang dibiaskan menjadi kebenaran subyektif untuk di ekstrak menjadi doktrin hingga bisa diterima sebagai kebenaran absolut, jadi selama Al Haq (Allah) tidak bisa ter-definisi-kan, maka bias² kebenaran akan seperti warna pelangi 🌈 #savecoldplay
@@anticepudanintel Alam sudah men-contoh-kan prinsip² komunisme & keadilan dimana untuk menikmati keindahan Bulan, Bintang & Langit tidak perlu berdesakan apalagi war tiket, tapi ketika komunisme & keadilan dibajak, terjadilah tragedi Holodomor, G30SPKI, Perang Soviet Vs China, Invasi USA ke Irak, Ganyang Malaysia 1963 dan hal² Irrasional lainnya 🐶
@@anticepudanintel pisahkan karya musik dengan personal musisi-nya, karena tidak semua karya musik ter-inspirasi dari pengalaman pribadi musisi-nya
#savecoldplay
@@anticepudanintel yeb, orang² yang dijamin masuk surga selalu berpikir dirinya musuh Allah, tapi orang² yang kelakuannya mirip penghuni neraka selalu berpikir dirinya tangan Allah yang mewakili Allah di muka bumi, inilah bias kebenaran 🙄
@@anticepudanintel lihatlah kelakuan orang² yang mengaku menjadi tangan Allah, Paling Pancasilais & Paling NKRI, sesuatu yang tidak mengenyangkan seperti Rokok, tidak menghilangkan Haus seperti alkohol dikonsumsi setiap hari, ciri makanan & minuman penghuni neraka itu tidak mengenyangkan & menghilangkan haus, tapi lihat orang² yang dijamin masuk surga, dosa kecil saja seakan akan membuat mereka menjadi orang yang paling dimurkai oleh Allah, mereka sibuk menghakimi diri sendiri daripada menghakimi orang lain 🙄
#savecoldplay
@@anticepudanintel tugas Allah & Malaikat menciptakan energi tanpa batas seperti matahari, geothermal, curah hujan dsb, jadi salah tempat klo minta uang kepada Allah & Malaikat, peredaran uang hanya akan terjadi jika ada supply & demand
#savecoldplay 🙋
Ideologi kan mirip2 prinsip. Mnrt saya ga ada prinsip yg sempurna yg bisa diterapkan ke semua hal. Lbh baik menghadapi segala hal dgn kebijaksanaan.
Kalau mau jujur, bahwa bertahannya sebuah peradaban, karena adanya ideologi2. Moral, etika itu simbol peradaban. Scient itu alat peradaban. Dunia bisa survive karena ada moral, karena ada ilmu pengetahuan. Jadi scient dan moral itu adalah sebuah sistem. Laki2 perempuan itu adalah sistem, tidak bisa dikotomikan. Keadilan itu cita2, kesetaraan itu cita2. Peradaban yang sedang berjalan ini adalah natural. Semua sistem yang mendukung peradaban, adalah alat2 untuk mempertahankan hidup dan kehidupan ......
Sejujurnya tidak..
ideologi dirumuskan, dipropagandakan, bahkan dipaksakan utk membuat sekelompok orang dianggap lbh pintar dan/atau lbh baik dari baik dari org lain.
Keren banget cara berfikirnya. Yg di sampaikan kang guru menurut sy subjektif, atau seperti testimoni karena dia membaca atau mendengar, tidak mengalami ( karena usianya termasuk ank milenial sepertinya ) atau melakukan riset yg komprehensif. Tidak sesederhana yg di paparkan. Seperti mendengar orang ceramah sja, karena bukan di forum debat. Nasionalisme, komunisme, feminisme, dan isme2 yg lain tidaklah sesederhana yg kang guru ucapkan....
Aku benci namamu
Ideologi atau influence akan tereliminasi dengan sendirinya bila tidak sesuai dgn fitrah manusia, memaksakan pengaruh yg bertentangan dgn fitrah akan menghancurkan peradaban itu sendiri.
Faktanya itu terjadi pada perempuan di seluruh dunia, artinya menurut saya adalah Wanita dan Pria sudah punya kodratnya masing-masing sejak lahir dan tak bisa diubah. Baik dari jenis kelamin, sifat, hormon, kadar testosteron, dan hantu belau lainnya. Jadi nggak ada gunanya berdebat tentang kesetaraan, karena itu memang sudah porsinya masing-masing yang sudah ditakdirkan, baik pria maupun wanita. Mau ada fenimisme atau ada isme lain yang berkembang untuk perempuan, ujung-ujungnya sama aja.
Dan semenjak orang bisa nge-share kehidupannya di internet, ideologi-ideologi ini makin jadi bentuk eksistensi seseorang.
Dan akhirnya banyak orang yang cuma bisa ngambil bentuk simbolnya aja.
Walah iya nih
memang yang paling ideal adalah paham aturanyangberasal dari sang pencipta, yakni yang tertulis dalam alquran dan yang dicontohkan Nabi, serta hasil kesepakatan para pewaris pewaris Nabi (ulama).
Ga semuanya juga mau nerima bro. .ujung ujung nya memaksa pihak yang ga setuju mengikuti aturan agama tersebut, udah lah ga usah ada ideologi, masing masing jadi diri sendiri.
Manusia tidak bergantung pada ideologi apa pun, semua tergantung kondisi yg dihadapi, tidak bertumpu pada ideologi tertentu
Ngawurr lol, manusia bertumpu pada ideologi nya masing2, muslim yg tumpuannya ideologi Islam, liberal ya liberalisme.
ideologi adalah konsep suatu definisi ciptaan manusia dan definisi itu tidak selalu tetap, sedangkan konsep kebaikan itu juga tidak tetap dan juga sangat terbatas
Kenapa guru sering minta maaf.. jika apa yg di sampaikan itu merupa kan fakta. Maka kenapa harus minta maaf.. buka kan kejujuran itu memang pahit.. kurangi minta maaf pak guru jika yg di sampai kan itu fakta.. banya argumentasi pak guru yg membuka wawasan saya.. terima kasih untuk itu.
Sebenernya pria juga bertanggung jawab atas terbentuknya feminisme yang berlebihan, karena salah satu faktor yang menyebabkan feminisme berlebihan adalah perbuatan pria yang merendahkan wanita dan menganggap wanita sebagai properti, sehingga timbul perlawanan dari wanita.
tapi feminisme sekarang mikir nya mereka tdk perlu laki laki, mereka gk sadar klo perempuan itu akan terus bergantung dgn laki2, karna dunia dibangun oleh laki2
Loh malah salah pria, gw sebagai pria itu mendukung feminisme yg wajar.. seperti 1. Perempuan layak dapat pendidikan. 2. Perempuan berhak kuliah dlll. Itu kan wajar, sedangkan di zaman skrg nuntut nya ga pakai otak.. sok melawan tapi malah kelihatan tambah begonya
Sebenarnya feminisme itu gak begitu dibutuhkan di negara2 yg hak perempuannya sudah maju seperti negara barat, tapi *SANGAT DIBUTUHKAN* di negara yg perempuannya masuh memiliki keterbatasan dalam berbagai aspek seperti pendidikan, kesehatan, dan kebebasan baik berkarir ataatupun memilih hidup.
Dan pada akhirnya pun, kebebasan yang tercipta karena feminisme di barat membuat perempuan menjadi properti secara lebih mudah, ironis
Iya itu seperti ayam dan telor. Mungkin emang feminisme itu tercipta sebagai dorongan biologis perempuan untuk lebih maju sekarang tinggal merekanya mau engga meningkatkan potensi itu.
Yg laki juga gausah nyinyir dah😂
intinya redefine nasionalisme dan feminisme terus menerus sampai kita anggap sempurna dan menjadi terasa lebih adil bagi lebih banyak orang.
Mengapa kita masih mengikutinya? Karna mereka maju, biasanya orang yg ketinggalan di belakang cuma pengen nyusul yg depan simple, menurut saya sih gitu kang guru🦘
Sepakat guru gembul.
Rasional, realistis dan membumi TDK sebaliknya
Pak guru coba dong bahas soal sekarang TK, SD, SMP & SMA pada wisuda emang semiskin atau setamak itu kah guru sampe ortu murid uangnya di peras bahkan sampai mereka menjelang lulus sekolah, atau memang ini kebutuhan murid dan orang tua murid yang jaman sekarang segalanya butuh validasi, euforia dan postingan sosmed?? karna netizen berdebat yang pro berargumen karna enggak semua orang bisa sampe sarjana yang kontra merasa kesakralan wisuda jadi berkurang karna semuanya di wisudaiin.
mubadzir ya
paud tk sd smp ga perlu aih
Sebenarnya cukup adakan acara perpisahan biasa saja.
Menurut pandangan saya sendiri berdasarkan apa yang saya pahami, memang bisa digeneralisir bahwa laki-laki umumnya lebih aktif dalam berkompetisi sementara perempuan tidak, perempuan lebih suka "di" daripada "me", tapi tentunya itu tidak terjadi dalam semua kasus. Dalam biologi sendiri diketahui bahwa tiap-tiap individu itu terlahir 'unik', mungkin ada beberapa perempuan yang terlahir dengan keunikan berupa memiliki sifat yang cenderung suka bersaing daripada bermanja, perempuan yang bisa sangat hebat menjadi manager, CEO atau pemimpin, secara etika tidak adil rasanya jika perempuan seperti itu harus dipersulit dengan stigma bahwa perempuan harus jadi ibu rumah tangga, harus nurut sama suami atau harus hidup dibawah naungan laki-laki dan sebagainya.
Solusi yang saya ajukan adalah untuk memberikan kebebasan sepenuhnya pada perempuan atau siapapun untuk menjadi apapun yang dia mau. Baik memilih untuk menjadi guru, pengacara, manajer, polisi, seniman, ilmuwan atau memilih mengurusi masalah domestik, biarkan saja setiap orang menentukan apa-apa yang ingin dia lakukan menurut preferensi, tujuan dan kondisi pribadi mereka tanpa memberikan stigma negatif.
Coba bahas kedudukan etika dan sains dalam pencapaian kebenaran pak gugem. Apakah ada standar nilai moral yg universal?
karena itulah saya ingin menikah dengan orang diluar budaya saya, di utamakan yang beda negara malah, kenapa?
karena yang memisahkan kita adalah hal yang sama yang di bangga banggakan sebagai nasionalisme, dan yang saya tunggu tunggu dalam hidup saya adalah melihat seluruh dunia bersatu untuk membangun cita cita bersama tanpa pertumpahan darah
Ga ada hubungannya sih, cacat logika nih. Dimana mana orang nasionalis slalu ada dan sangat umum, ntar dapat istri orang luar tapi nasionalis juga yah sama aja. Yg harus kamu cari tuh istri yang gak nasionalis, ga harus patokannya orang luar
Ini jawaban yg aku cari dari kecil, sejak kecil aku benci dengan istilah nasionalisme dan orang2 yg sangat nasionalis dan ngajak2 membenci orang asing atau orang negara lain🙏
Sama 👍
@@egayanuer5612 di triakin bela negara bela negara, apaan perang dunia,?🤣, para atlet saja yg sudah berjuang keras tuanya jadi manusia Gua (gk ada pensiunan)
@@KuroShiroZero gua bencinya pas,,, kemarin waktu indonesia panas panasnya bola ama malaysia banyak orang indo yg sok sok an lempar batu ama botol ke pemain malaysia dengan dalih nasionalisme garuda di dadaku di ikuti dengan kata kata kotor cacian dan makian ke tim lawan ,, gua bukannya bangga, malah MALU
Nasionalisme tai ,,
Kita hidup memang banyak perbedaan tapi bukan untuk saling membenci ,, melainkan saling menghormati
@@egayanuer5612 👍iya itu yg begitu tuh sangat memalukan😓
koreksi dikit untuk tentang nasionalisme ada "ide nasionalis tribalisme ras etnis" vs "ide civic nationalisme", dr nasionalisme civic ada banyak lagi turunan n jenisnya ada civic teologi n civic sekularis/cosmopolite n civic ideologi dll, klo negara nasionalis pure civic ideologi cosmopolite hanya ada 2 di dunia ini cuma indonesia n usa, negara lain di dunia jenisnya nasionalisme etnis n ras n tribalisme semi civic, uni eropa progress lg mau meniru usa n indonesia
n untuk ttg (rasionalitas obejktif/sain) dari sebuah sebuah ide itu dijawab oleh imanuel kant n boleh juga baca buku nauval hariri bahkan uang saja bukan lah hal sains objektif, peradaban itu adalah sebuah imajinasi binatang mamalia yg namanya manusia, manusia adalah binatang mamalia yg kehidupan n perdabannya berdasar sebuah khayalan n imajinasi, lets the best imagination win
untuk feminisme itu ada beberapa wave feminisme, n seperti ide2 lainnya banyak ide yg dibuat awal dg niat baik berubah menjadi sebuah petaka n berkembang menjadi kebodohan apapun ide/ideologinya. manusia haha
Kalau saya secara pribadi Nasionalisme tetap diperlukan untuk menyatukan suatu bangsa mis melalui bahasa, kesamaan nasib dlm sejarah bangsa agar tidak terjajah oleh bangsa lain yg dengan seenaknya sendiri menerapkan aturannya yg tidak sama. Ind adalah bangsa yg besar yg penuh pahit getir penjajahan, air mata dan darah. Mangkanya tumbuh Nasionalisme melawan penjajah.
dulu waktu jadi guru jarang ikut upacara. dan akhirnya disentil sama senior 'kau tidk punya jiwa nasionis atau kau tidak diajarkan apa itu nasionalisme?', ya TUHAN saya kok baru tahu ya bahwa masih saja ada org yg menganut ideologi kolot ini, apakah zaman skrg masih ada orang yg punya pikiran yg serelevan dengan ideologi yg sudah basi dari zaman perang dunia ke 2!? kok bisa ideologi yg membunuh ratusan juta jiwa di seluruh penjuru dunia dipelajari, diadopsi, dan dianut dgn bangga!? harusny sudah mati sih spesies manusia kaya gini, karena yg menganut ideologi ini biasanya orang tua yg lahir di era2 orde lama dan awal orde baru..
Stallin, Mao, Hitler, Mussoilini, Hirohito, sampai kaisar Nero dari roma, mau butuh berapa figur lagi untuk tidak bisa tidak melegetimasi bahwa nasionalisme adalah ideologi fasisme zaman primitif yg memang sudah tidak relevan dengan mobilitas perkembangan zaman yg di mana dinamika dunia saja lebih cenderung dengan 'Freedom & open Society'
nasionalisme itu prodak chauvinisme yg bermuara pada fasisme bahkan rasisme, nasionalisme adalah kenapa negara israel tidak pernah merasa bersalah atas jutaan nyawa rakyat palestina di mana zionis itu adalah sarana utama nasionalis orang askenazi yg sudah dikonstruksikan dengan sempurna melalui kongres Basel di swiss tahun 1897 oleh founding fathernya berkewarganegaraan Austria yg bernama THEODOR HERZL, tidak mengherankan kalau keyword dibalik konflik ini adalah 'Bangsa pilihan TUHAN'..
Materinya persis seperti kitab Mafahin Hizbut Tahrir... 👍👍👍
Hah, kitab apa itu
Lha memang betul..,.
Jangan dikira p gugem yg punya ide atau analisa seperti itu...
Sudah ada yg mendahului membahas hal demikian
Manusia gak akan lepas dari menyakiti sesama yang berbeda dan sendirian.
Dulu atas nama survavibility mereka meninggalkan lainnya sendirian, di jaman pertengahan mereka menggunakan atheisme dan agama untuk membunuh orng yg berbeda dan tidak patuh, masa depan juga akan gitu.
Manusia itu makhluk sosial, mereka yg berkelompok pasti membunuh individu lainnya.
Satu satunya ideology yang bertahan sampai lebih dari 1400 tahun adalah ideology nabi Muhammad Islam...dengan Al Qur'an yang terjaga kemurnian....walaupun pada tahun 1200-1300 Islam diserang Crusader, mongol & renqouqista...tapi Islam bisa bangkit kembali lewat Ottoman dengan menguasai ibukota Kristen Constantinopel, kekaisaran Mughal dan savafvid
Ideologi apa sih ? Apakah islam masuk ideologi ?
Wk
@@muhammadsyafiimaarif8653maybe, idenya mhmd 😶
Tolong bahas juga tentang hak asasi manusia, siapa yang berhak menentukan batas batasnya, dan beberapa fenoma saat ini yang menunjukan bahwa penjahat dan bajingan lebih mendapatkan perlindungan dari HAM daripada korban.
Menurut saya tetap, wanita tetap mengikuti kodratnya sebagai yg dilindungi, dicintai, dikagumi, dll. Manusia itu binatang yg berakal, feminisme adalah kebalikan dari kodrat yg berlaku secara pakem, memutarnya itu sama saja membalikan dunia, karena memang sudah seharusnya tindakan itu menyesuaikan dengan instingnya
Spt apa ciri nasionalisme orang Indonesia yg seharusnya ?
Bersatu sambil berbeda, berbeda sambil bersatu.
Perbedaan yg hrs kita pelihara, dlm hal apakah perbedaan dikesampingkan ?
Mungkin Jhon Lennon membuat lagu "Imagine" krn pemikiran ttg ideologi nasionalisme ini:
"Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion, too
Imagine all the people
Livin' life in peace
You
You may say I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will be as one"
Kurang setuju gw,manusia emng dari sana nya kagak *Perfect* bukan tanpa alasan...bilanglah agama kagak ada di muka bumi,lah ntar Masalah antar negara tetap jadi alasan saling ngebunuh...nahh apus lagi argumen "Negara" ini,akhirnya tetap saling serang atas alasan antar suku...apus lagi masalah "Suku/budaya" ,ntar juga saling bantai gegara "masalah kulit"...nahh apus aja lagi "Masalah kulit",ntar juga konflik lagi gegara beda bahasa...apus lagi "Perbedaan bahasa",akhirnya juga bakalan saling perang lagi gegara perbedaan kekayaan *Dan seterusnya,seterusnya dan seterusnya*
Wkwkwk gw yakin satu² nya hal yang bisa buat seluruh manusia jadi satu yahh klo ada *Serangan alien* itu pun gw yakin masih ada manusia yang tegaan kerja sama ama alien buat keuntungan mereka sendiri 😂,pada akhirnya kita cuman bisa nerima aja bahwa "Yahh,begitulah kita ras manusia" emng udh dari sono nya *Kagak perfect*
@@justacommonman5935manusia maaih punya sifat hewani yaitu berkonflik itu sudah sifat alamiah makhluk hidup untuk mempertahankan keberlangsungan makhluk hidup. Bedanya tools manusia lebih kompleks suku, agama, ras, negara, uang, jabatan dll yang ujung2nya jadi penguasa nomor satu. Bedanya hewan ttg makanan, wilayah kekuasan dan pasangan dan ujung2nya jadi penguasa nomor satu juga. Perbedaan Hewan dan manusia adalah moral sebagai pembunuh nafsu. Bisa dibayangkan jika manusia hanya mengikuti nafsu hewannya hukum rimba akan terus berlanjut tidak ada rasa empati, simpati, dan pemaaf.
Jika sudah tdk ada lagi idiologi yg berdasarkan etika termasuk tdk ada lagi janji pahala dan dosa, perempuan tdk akan bisa berbuat apa apa karena akan diperbudak oleh kaum laki-laki
Pembahasan guru gembul selalu nangkep di otak saya, banyak yg bilang "Guru Gembul hanya berteori dan tidak melakukan aksi", "Melanggar Syariat Agama ini" Dll, namun menurut saya tidak, karena bobot kata kata yg dikeluarkan oleh Guru Gembul ini berbeda daripada yg biasa orang gunakan ketika berbincang 1 sama lain, jadi lebih sulit tuk difahami beberapa orang. Saya sendiri kalau dikelas suka tidak faham apabila guru menjelaskan, namun saya tidak menyalahi guru karna hal itu tidak masuk ke dalam pemahaman saya, tetapi saya mencari referensi lain yg serupa sesuai dgn apa yg guru jelaskan tadi (Saya ambil point nya lalu saya cari referensi2 lain yg sesuai dgn hal tsb agar saya bisa lebih mengerti), mungkin ini cara yg bisa digunakan apabila kalian kurang faham mengenai pembahasan2 yg diberikan oleh Guru Gembul 🙏. Sekian Pak, terimakasih atas video2 yg telah diunggah, ya walaupun beberapa ada yg saya tidak setujui, namun sekali lagi... saya harus menerimanya karena itu FAKTA, jadi tidak bisa dipungkiri 😅.
Sederhana saja baraya, kita bersatu karena pencipta kita memerintahkan kita untuk bersatu (QA Ali Imran:103), jadi tidak perlu nyari kesamaan dulu baru bersatu seperti Nasionalisme atau separatisme. gagasan persatuan yg borderless nampaknya lebih relevan, hehe
alhamdulillah masih ada isme-isme yg berlandaskan sains misalnya; mutualisme, komensalisme, dan parasitisme😊
Jangan ditanya itumah
Faham saling menguntungkan, faham satu diuntungkan, dan faham satu dirigikan🤣
wkwkwkwk
Sangat bersyukur ada orang seperti Guru Gembul
Baru sampai eps 67 Dan nonton beberapa video baru yg bahasannya bagus, ternyata ada beberapa Hal yang keliru tapi tetap diajarkan disekolah terima kasih pak guru semoga panjang umur Dan tetap istiqamah dalam kebaikan
Pembahasannya worth it... tapi terlalu banyak simplifikasi, dan simplifikasi itu datang dari seorang pria dengan bias maskulinitas.
kebetulan saya bukan perempuan yg disebut dalam contoh yg dikasih guru gembul - saya perempuan yg memilih sendiri dan berkarir dan saya jauh lebih senang dibanding waktu masih berpasangan apalagi berkeluarga. tapi saya menghormati sekali pilihan perempuan2 yg mau berkeluarga, toh setiap individu punya kebutuhan dan keinginan masing2
Yg menjadi pertanyaan apakah mba yakin untuk hidup dengan memilih sendiri & berkarir sampai lanjut usia?
Kita lihat seberapa jauh anda bisa melangkah dengan pemikiran seperti itu.
kalo tau2 emang bisa gmn? misal ny dia punya kerabat/ keluarga sampai di hari tua dan dia baik2 saja tanpa memenuhi tujuan yang kata ny "kodrat" itu
ingat perempuan itu juga punya pikiran dan tidak mengandalkan emosi ny setiap waktu
@@andr5482 anda udah terpengaruh sama konsep liberal bro,,
Kerabat dan keluarga pada umumnya sudah pasti akan menjalani kehidupannya masing2,
Hidup dirumah yg nyaman di temani dgn hewan peliharaan serta barang2 mewah di tambah dgn koleksi dri pencapaian anda selama hidup dan tak ada keluarga, tak ada anak, tak ada pasangan, apa arti nya hidup mcm itu...
Idelogi "product of mind"
Manusia selalu berubah untuk perubahan yg lebih baik, tapi.. Dari yg niatan baik tersebut di masa depan menimbulkan keburukan2 yg tanpa di sadari muncul oleh pemkiran orang yg menciptakan kebaikan tersebut..
Contoh;
Seperti jalan raya, dulu waktu jalan masih rusak, sangat sedikit mungkin angka kecelakaan di jalan raya, tapi setelah jalan raya banyak di perbaiki yg tujuan nya membantu orang2 banyak, banyak terjadi kecelakaan, dan rata2 setau saya kecelakaan banyak di jalan mulus dan lurus.
Mungkin itu adalah kesalahan pribadi yg menggunakan jalan tersebut tidak dengan bijak, tapi pencipta ide jalan mulus tersebut secara tidak langsung berkontribusi atas keburukan di masa depan..
Secara tidak langsung saya menjadi paham bahwa
"Kebaikan yg menurut manusia belum tentu baik, tapi kebaikan menurut tuhan, sudah pasti memang baik"
Cuman akal kita belum bisa mampu langsung memahami makna itu,
Dan ini juga secara langsung memberi kesadaran kepada saya pribadi,
"Akal manusia yg terbatas"
Manusia hanya bisa berpikir kebaikan sampai titik tertentu, yg belum tentu itu benar2 terbaik di masa depan..
(Kisah nyata adik teman yg meninggal karena kecelakaan)
saya juga kurang setuju sama feminisme ,, tapi keadaan memaksa saya untuk kerja😂 soalnya bnyk bgt pengalaman2 temen cwe saya yg udh nikah, terus mreka dihina suaminya, dikatain pengemis krn minta minta duit terus sama suaminya, pdhlkan nafkah itu wajib diberikan suami
seengganya klo saya berpenghasilan, terus ni cwo macem macem, saya ga runtuh, tpi itu semua keadaan yg maksa saya untuk punya mindset bgitu
hati kecil saya mah, klo misalnya saya ga ada karir, saya akan tetep milih mending di rumah ngurus suami, terus suami yg kerja , dealing sama org2 kantor tuh nguras energi bgt, blm lagi tiap bulan sekali saya pasti pingsan di kantor gara gara pms ..
tpi cwo2 jaman skrg, feminine energy nya lebih gede dripad maskulin energy nya , yg menuntut wanita buat berpenghasilan sndiri yg menganggap kalo cwe bisa berpenghasilan itu artinya ber-value
padahal value itu ga sesempit itu maknanya
Gugem tau isme2 muncul krn masalah etika. Kl laki2 melakukan tugas dan kodratnya dengan bener mah gak akan ada feminisme 😂
@@Callmetanpanama betul bgt , saya setuju ,, ga semua cwo bisa jadi pemimpin atau provider.. malah parah bgt tuh tetangga saya , setelah nikah , istri disuruh kerja jadi pelacur buat lunasin hutang suami , suami nya mah nganggur ,, dri pengalaman ini lah gw juga memahami kenapa ada feminisme radikal, mreka itu mungkin korban dri suami suami yg zolim
@The Queen. banyakan cowok di indonesia malah pengen jd cewek, pd males pengen dimengerti dan dinafkahi. Gugem keknya memojokan feminisme dengan ngasi contoh yg juga mendeskriditkan perempuan semisal saat ditanya mau makan apa jawabannya terserah. Itu perempuan pst terlahir dr lingkungan patriarki yg dr brojol galk dikasi kesempatan buat speak up dan memilih. Sy soal makanan mah plng gak suka dipilihin krn masalah selera, nanti kl gak kemakan kn mubazir lol
@@Callmetanpanama nah itu dia bner bgt,, makannya gw bilang tadi,, kbnykan cwo itu feminine energy nya lebih gede daripada maskulin energi .. jadi kaya cwe mental nya ,, menuntut istri buat bantu nyari duit juga, pdhl itu tugas suami , krn cwe klo bisa nyari duit, independent , cwe ga butuh suami,, kemudian bnyk yg perhitungan sama istri lah, pdhl haram hkumnya perhitungan sama istri sndiri
heran gw tuh klo mindset cwo msih begitu, kenapa nikah ,mending gausah nikah .. bnyk yg ga mampu tapi maksa menikah
@@Callmetanpanama sama , gw juga klo makanan hrs gw pilih sndiri,, ga pernah bilang "terserah" krn gw tau menu menu favorite gw .. mungkin yg jwab terserah , mreka gatau menu makanan enak krn jarang makan di luar mungkin .
Kang guru harus tau, inilah jalan alam untuk menata kehidupannya, manusia mati dengan pikirannya, melahirkan berbagai teori patamorgana, dan saat itu juga seleksi alam bekerja, agar dunia tetap seimbang... dengan dorongan perangnya, problem kelahirannya, maupun hal yang menghambat dalam pengurangan populasi manusia...
Pak bahas juga tentang nabi Khidir, yang di ceritakan kaum sufi nabi tersebut masih hidup dan dapat ditemui para ulama tasawuf
Ga penting, banyak cerita tahayul sufi
menurut sebagian kelompok islam, Islam adalah ideologi, yang berasal dari sebuah pertanyaan tentang, darimana manusia berasal, apa tujuan hidupnya dan kemana setelah matinya, dari situlah manusia kemudian berusaha mencari jawaban dan menemukan jawaban bahwa mereka berasal dari Tuhan, Tuhan lalu mengutus Nabi yang membawa kitab suci, dari kitab suci itu mereka mengambil peraturan dari situ, supaya jika diterapkan akan menentukan kemana mereka setelah mati, pertanyaannya, apakah ideologi ini berasal dari etika atau science?
Menurut ku ideologi semacam itu penting, karena kan ideologi juga bagian dari pemikiran walau pemikirannya wadidaw, tapi ideologi juga bagian dari fiksi atau imajinasi masyarakat utopis, walau realita ya tidak, senggaknya manusia berani berpikir bagaimana sih masyarakat itu bisa damai tenteram dan juga ga banyak konflik di dalam dan di dunia kadang tuh saya ingin ada seseorang yg membuat sebuah ideologi yg tidak merugikan pihak apapun, baik secara ekonomi atau pun politik, jadi thomas moore saya lama lama ini. Tapi apakah bisa ya jika masyarakat dunia itu berdamai dan tidak ada konflik internal dan eksternal senggaknya gaada masalah, walau kata guru sosiologi ku setiap manusia itu penuh masalah dalam hidupnya baik kecil atau pun besar tapi mksd saya, bisa ga sih masyarakat dunia itu hidup tidak bermasalah dalam hal, rasial, penyalahgunaan hak asasi manusia, kekayaan, kemiskinan dan kesenjangan, masyarakatnya yg ga berpikir rasional, egoisme, melakukan hal bodoh dan memengaruhi masyarakat dengan kampanye lgbt yg sudah jelas itu tidak etis, Dsb. Bisa tidak ya? walau pemikiran saya utopis dan saya juga merasa egoisme dengan membayangkan hal itu terjadi padahal manusia itu beda2 tapi itulah dunia fiksi impian saya yg cmn menjadi hayalan belaka dan tidak mungkin terjadi.
Tentu saja bisa, tapi ada harganya.
Memang Budaya Barat Condong kepada Kesetaraan Gender, dapat dilihat dr Kepemimpinan Ratu" wanita yg mampu memimpin negara dan mengubah sejarah dunia,,
Sedangkan pemahaman Dunia Muslim masa Khalifah sampai skrg, imam atau pemimpin diharuskan laki",,
Kecuali Wilayah Nusantara yang dalam hal ini Aceh Darussalam lbh banyak merevolusi perempuan sbg pemimpin bahkan terjun ke kancah militer ..
Akhirnya kita bisa menonton perkembangan nalar seorang manusia. Sambil ngopi 😂
Tentang NASIONALISME.
Pak Guru Gembul telah mereduksi definisi Nasionalisme menjadi hanya sekedar fisikal atau terlampau sempit. Sehingga kesimpulannya juga jadi salah, yaitu nasionalisme dianggap disebabkan soal emosional subjektif, dan tidak rasional.
Nasionalisme adalah sesuatu yang rasional secara politis dalam rangka menjaga kelestarian ekistensi suatu kelompok. Jadi bukan semata sesempit soal fisikal.
Tanpa Nasionalisme atau kesadaran untuk bersepakat sebagai kelompok, kelompok itu akan sirna dan punah karena lemah, kehilangan kohesi dan dicaplok kelompok lain yang lebih kuat nasionalismenya. Karena naaionalisme itu rasional dan penting, maka suatu negara akan memeliharanya. Bahkan kalau masih lemah akan menguatkannya. Sila ke 3 Pancasila ada bukan karena suka2nya perumusnya.
Nasionalisme ada karena kebutuhan rasional. Secara saintifik, kalau sainsnya ilmu sosial, nasionalisme itu ilmiah.
Silakan ditimbang ulang
secara istilah begitulah definisj nasionalisme. adapun yg berlaku skrng bukan lahi nasionalisme dalam definisi semuanya menjadi oragmagik sma seperti yg lain
Sains itu seperti peta, ideologi seperti kompas. Keduanya beda manfaat, tapi sama-sama diperlukan. Jika kita tidak punya sains, kita akan buta. Tapi jika kita tidak punya ideologi, kita akan bingung untuk menentukan arah tujuan hidup.
Ideologi2 itu mungkin adlh ilmu2 yg dibuat oleh manusia untuk mewujudkan apa yg diinginkan oleh seorang manusia, sekelompok atau beberapa kelompok manusia.
Ketika manusia2 atau kelompok2 manusia itu membentuk suatu negara, mk mungkin akan muncullah SATU Ideologi yg disepakati bersama oleh manusia2 atau kelompok2 manusia itu sendiri untuk meraih tujuan bersama mendirikan suatu negara.
Adapun nasionalisme itu ada mungkin krn adanya negara, yg MENUNTUT siapapun yg menjd anggota dari negara itu atau siapapun yg berada di negara itu, disamping
memiliki KEWAJIBAN2 yg WAJIB dipenuhi oleh semua anggota dari negara itu n oleh siapapun yg berada di negara itu,
anggota2 itu n siapapun yg ada di negara itu juga memiliki HAK2 yg dilindungi oleh pengelolah negara tsb bila ada yg melanggarnya.
Dan mungkin nasionalisme itu akan hilang seiring dg hilangnya suatu negara. Begitu pula
hilangnya Ideologi yg ada didunia itu mungkin akan bersamaan dg hilangnya manusia, krn mungkin
Ideologi n negara itu hanya ada didunia manusia n tdk ada didunia yg lain, mis: tanaman dll, krn sekali lagi, yg membuat Ideologi n negara itu adlh manusia
Ma'af jk saya salah
Guru kaau ada waktu bahas jg topik redpil dan bluepil,passport bros.
Biar generasi muda Indonesia bisa aware sedini mungkin sebelum terinfeksi kebarat-baratan.
Salam red pill..
Ideologi feminis dan gender equality hanya mengharapkan hak nya agar dapat setara dgn pria, tapi tidak dgn kewajiban. Maka ketika dipertemukan dgn hal yg berkaitan dgn maskulinitas sprti pekerjaan berat dsb, mereka akan menyerahkannya kepada pria. Tapi ketika berkaitan soal hak untuk berkarir, hak untuk mendapat upah, mereka ingin setara dengan pria.
Masalah feminisme sedang menjadi perdebatan di amerika serikat saat skrg, konten2 podcast di US banyak yg selalu membahas ini,
Bahkan mungkin jadi perbincangan masyarakat di seluruh dunia,
Tak sedikit juga org diluar sana yg berpikir feminisme itu tak rasional, salah 1 org yg jadi pemicunya adalah andrew tate.
Pada kenyataannya memang benar, feminisme itu mempersulit hidup perempuan, feminisme itu menghancurkan kemudahan untuk kaum perempuan, kesederhaan cara dalam menjalani hidup utk perempuan bisa hancur akibat feminisme.
Tergantung negaranya bang, kalo seperti india dibutuhkan feminis , karena angka kekerasan , pelecehan dan bahkan pembunuh terhadap anak perempuan / wanita nya Tinggi . mungkin beda dengan US .
gua sebagai wanita bersyukur , bisa sekolah dan membangun usaha kecil kecilan sendiri , bisa memilih menikah atau tidak . kalo gak ada feminis atau mungkin emansipasi namanya , gua gak akan dapet privillage seperti itu .
Feminisme itu ada berbagai varian. Feminisme zaman R.A. Kartini memperjuangkan kesetaraan hak, supaya perempuan boleh belajar dan berpartisipasi dalam masyarakat. Zaman sekarang feminisme sudah kebablasan. Perempuan dalam banyak hal sudah punya hak yang sama dengan laki-laki, bahkan kadang lebih dari laki-laki, tapi masih menuntut ini dan itu. Ibarat diberi hati masih minta jantung.
@@maryss8767 feminisme sejati itu yg mempermudah hidup perempuan, membuat mereka bahagia, terus buat mereka punya hidup lebih baik,
Kalau sperti india itu memang sudah kewajiban laki2 untuk melindungi perempuan, bukan feminisme yg dibutuhkan.
Memilih jalan feminisme ala barat hanya akan merugikan hidup wanita itu sendiri.
Nilai seorang perempuan itu akan terus turun seiring bertambahnya usia mereka mau sekaya apapun, ga akan bisa setara dgn laki-laki.
Berbeda dgn laki laki yg nilai nya terus naik seiring dgn usia mereka jika mereka sukses hidupnya, bahkan menjadi lebih tinggi lagi nilainya jika sukses di usia muda.
Seperti mutiara yg ada di lautan.
Itu lah kenyataannya.
@@sr3821saya lbih stuju feminisme zaman R.A kartini, memang era modern tidak lebih baik dari era tradisional zaman kartini 😂
@@tofanmandala2137 Nilai seseorang bukan diliat dari usia bang, tapi dari pada yg mereka lakukan dalam hidup mereka . saya gak merasa nilai saya turun hanya karena usia saya bertambah , selama saya tahu apa yg saya lakukan adalaha hal yg baik ( misalnya membantu org lain , berbuat baik pada org lain ) . saya gak merasa rendah saya karena Manusia yg mengatakan saya bernilai rendah . karena saya percaya " sebaik baiknya manusia adalah yg bermanfaat bagi sekitar " dan ini bisa dilakukan oleh siapapun , bukan masalah gender atau Usia .
Nyatanya India seperti itu bang, dianggap rendah, udah banyak kasus pembunuhan terhadap anak perempuan yg dilakukan oleh ayahnya sendiri . bahkan ada yg bilang nilai sapi masih lebih tinggi dari Nilai wanita . separah itu kah ?
masih syukur saya tinggal di indonesia .
dan saya tidak mendukung Feminisme yg mendukung LGBT, hook up culture seperti yg di US . sudah melenceng dari nilai agama yg saya pegang .
saya lebih mendukung Feminisme yg memberikan Pendidikan, kesehatan dan keamanan bagi wanita . bagi saya itu lebih penting dan masih satu jalan dengan agama .
Kali ini sya stuju dgn kanGURU....idiologi isme isme itulah yg mnjadi akar pertengkaran di dunia ini, krn lahir dari ego palsu masing manusia kelompok tetangga rt , rw , lurah dst...masing2 pingin menularkan ego22nya utk diikuti makhluk lain, akhirnya menghasilkan pertengkaran2 yg ga masuk akal kalo tdk mau dibilang bodoh dan blegkok...
Sama jg kangguru skrng sdh di jajah shopee shopee yg mbuat bahagia dgn sgl kepalsuan kagguru..
Ekstrim pada ideologi bukan pilihan bagus, kecuali kalo sambel pedes ekstrim itu baru bener
Nanti sakit perut kang ... 😂
Saya nonton chanel guru gembul cuma pengen nambah wawasan, dan ilmu saja. Biar pikiran agak terbuka sedkit ttg perbedaan perbedaan tapi ga smua video dr pak guru saya setuju, terkadang saya tidak setuju dan sependapat sama sekali, tp saya ga akan komen krn tujuanku yg buka pikiran
Jangan Menunggu Sempurna Untuk Memulai Sesuatu, Tapi Jalani lah Walaupun Itu Burik"
Saya pribadi suka Internasional-Komunis dan feminisme walaupun itu sangat banyak sekali kelemahannya dan kurang sejalan dengan sains.
seru nih pak guru.
baik etika maupun sains itu punya fungsi yang berbeda. keduanya membangun pola pikir manusia sejak lama. sains itu sederhananya cara mendapatkan kebutuhan sementara etika adalah panduan untuk mendapatkan hasil yang optimal dari pengetahuan/sains yang dimiliki.
contoh cara menyalakan api adalah pengetahuan, etika nya api dipakai untuk memasak, menghangatkan badan dan semua tujuan kebutuhan manusia lainnya. jadi salah misalnya api yang telah menyala itu dipakai membakar rambut orang lain yang sedang tidur.heheh
keinginan untuk berkelompok membentuk suatu bangsa agar pemenuhan kebutuhan menjadi lebih mudah itu sains dan membentuk bangsa bersama kelompok mana, dinamai apa, benderanya bagaimana, sistem pemerintahannya apa dll. yang disebut nasionalisme itu etika.
kenapa indonesia tidak bergabung saja dengan belanda? karena mereka menganggap kulit putih itu lebih baik daripada ras lainnya. bahkan orang pribumi disamakan dengan anjing. iya kan!? itu juga yang jadi alasan kenapa israel tidak bergabung saja dengan palestina karena orang israel merasa mereka bangsa superior yang dipilih Tuhan untuk menguasai tanah yang dijanjikan.
jadi salah yang bikin lagu bahwa nasionalisme harus satu nusa/pulau, satu bangsa, satu bahasa kita.mana ada indonesia satu pulau. ya enggaklah. yang lebih penting itu satu tujuan. kalau sudah beda ya lepas aja. itu juga kalau mampu dan ada kesempatan.🤐
kalau feminisme saya sepakat sama pak guru.
episode 611 adalah yg paling fundamental buat saya.ini sperti induk peradaban dan cikal bakal kehidupan sosial peradaban kehidupan dunia.sementara itu dulu komen saya
Akhir-akhir ini vidio pak guru banyak banget bolongnya, kayak baru cari referensi terus langsung bikin vidio dan upload. Diendapkan dulu pak guru, jangan terlalu menggebu-gebu.
“Contrary to common wisdom, nationalism is not a natural and eternal part of the human psyche, and not rooted in human biology” - Yuval Noah Harari
Karena paham feminisme ini akibatnya timbul paham childfree
Bahas kebijakan " Buka Keran Ekspor Pasir Laut ".
Apakah berdampak Positif untuk Ekosistem dan Biota Laut Indonesia?
Apakah baik untuk Alam Laut Indonesia?
Apakah berdampak positif dan menguntungkan Para Nelayan Indonesia?
Apakah sejalan dengan Konstitusi?
Tapi saya mendukung berkembangnya ideologi feminis
Karena banya meme yang sangat menghibur berkat ideologi tersebut 😂
Saya pernah baca kalau konsep "Nations" atau bangsa yang pertama kali di perkenalkan di revolusi prancis adalah mekanisme yang diciptakan oleh elite2 yahudi agar masyarakat yang beragama kristen atau islam tidak membentuk suatu negara yang besar. karena ketakutan mereka adalah kalau islam bersatu menjadi besar atau kristen bersatu menjadi besar. sedangkan mereka sendiri (Yahudi) membentuk suatu negara sendiri. jadi intinya dia harus bersatu dalam satu negara sedangkan agama lain nya tidak boleh seperti itu.
Pak bahas dong fenomena simp, low value male, dan submissive guy.
Bapak termasuk dominant man atau submissive man, istri bapak termasuk dominant women atau submissive women?
waduh
World Wrestling Entertainment 😂
@@gurugembul entah kenapa ya cewe terutama kaum feminis bilang mereka ingin kesetaraan dengan cowo dan ingin cewe memiliki power.
Tapi kalo ditanya pilih cowo dominant atau cowo submissive (penurut) mereka kebanyakan milih cowo yang dominant, cowo yang lebih hebat dari mereka, dan cowo yang bisa melindungi mereka
Nabi Muhammad bersabda: Banyak beristigfar menarik rezeqi....
Bagaimana dengan rasionalisme, empirisme, dan saintisme, Om Guru?
sama, itu selalu ada pertentangan karena algoritma manusia ngga bisa pake 1 model dalam interaksi