Beliau ini seorang Ahli Ilmu yang memiliki "Tools" untuk berijtihad. Ijtihad beliau didasari dengan ilmu, sebagaimana Ahli Ilmu yang lain. Bukan didasari hawa nafsu. Dan sebagaimana yang telah diketahui, bahwasan nya Mujtahid yang berijtihad, hasil dari ijtihad nya hanya akan beredar pada 2 keadaan. Yang pertama, jika dia benar, maka baginya 2 pahala. Dan jika dia salah, maka baginya 1 pahala. Kita sebagai orang awwam atau bahkan jahil akan ilmu, tidak berhak sama sekali menghujat seorang Ahli Ilmu yang berijtihad. Karna bagaimana bisa kita menghujat seseorang yang Allah saja memberi nya pahala? Jadi saran saya, ikuti mana yang lebih mendekati kebenaran sesuai dengan kemampuan kita disertai penjelasan dari Ahli Ilmu yang lain, tanpa merendahkan Ahli Ilmu yang berbeda pendapat dengan kita. Barakallahu fiikum. 7 Dzulhijjah, di Masjid Al-Mubarak, Krukut. Tempat dimana saya menimba ilmu dengan Ustadz Abdul Hakim.
@@andriagusta8989api pemerintah katakan rabu adalah tanggal 9 dzulhijjah.. Bagaimana kalau tidak ada hajji karena udzur?? Apakah tidak ada puasa arafah?? Kan tidak akhi.. puasa arafah syari'at nya terkait tanggal 9 dzulhijjah karena syari'at puasa arafah sudah diperintahkan sebelum haji nya Rasulullaah shallallaahu alaihi wasallam..😊
InsyaAllah, penjelasan ustadz yang sangat meyakinkan ini menepih keragu-raguan saya terhadap perbedaan pendapat para ustadz. Alhamdulillah saya mengikuti penjelasan beliau.
Alhamdullilah... Masih ada ustad yang ilmunya bisa mencerahkan kaum muslimin di zaman ini... Ilmunya sangat bermanfa,at buat kita semua... Semoga ustad abdat di lindungi Allah subhanahu wata alla... Mudah mudahan masih di panjangkan umurnya...
Baarakallaahu fiikum.. Inilah manhaj yg mulia ini.. Selalu ilmiyyah.. Tidak harus selalu sama dgn pendapat teman sejawat.. Allaahu a'laamu bish-shawwaab
Alkhamdulilah.... 🤲 Trmksh pak ustadz.... Mdhn membawa keberkahan buat kami dan juga pak ustadz.... Sehat selalu pak ustadz.... 👍 Sepemikiran dgn kami... Alkhamdulilah🤲
Catatan 1.Jika shaum Arafah berdasarkan wuquf,maka ketika di Indonesia kita sedang shaum Arafah,org yg berhaji belum wuquf, kita sdh maghrib,mereka baru dhuhur.jadi puasa Arafah kita blm berbarengan dgn ibadah wuquf,kita sdh berbuka. 2.Jika Shaum Arafah kita berdasarkan tgl 9 Dzulhijjah ( sesuai waktu di negeri masing2), walaupun ibadah haji ( wuquf) tidak terlaksana.mis.nya ketika tahun 2 H-5 H Rasulullaah Shallallaahu belum ibadah Haji ( wuquf) di arafah,tapi sudah ada syariat shaum Arafah di tgl 9 Dzulhijjah,kaum muslimin tetap melaksanakan Shaum Arafah meski tdk ada yg wuquf di Arafah,begitupula ketika pernah terjadi ibadah haji tidak terlaksana dan tidak ada wuquf di masa2 darurat. Wallaahu a'lam bissawab
Mashaa Alloh.. sehat selalu ustadz.. teruslah Lurus dan sebagai pencerah bagi Umat. di akhir zaman ini banyak ulama yang membengkokan pemahaman umat oleh ulama suu..
Ust. Abdul Hakim bin Amir Abdad, pembicara membahas tentang waktu berpuasa pada hari Arafah. Beliau merujuk kepada sebuah hadis yang menjelaskan keutamaan berpuasa pada hari Arafah, di mana Nabi Muhammad ditanya tentang hal tersebut. Pembicara menekankan bahwa berpuasa pada hari Arafah khusus untuk hari tersebut dan tidak boleh dilakukan pada hari lain berdasarkan perbedaan regional atau pengamatan bulan. Beliau menyebutkan bahwa para sahabat Nabi memahami hal ini dan menanyakan kepada Nabi untuk klarifikasi, yang menunjukkan bahwa puasa Arafah jatuh secara khusus pada hari Arafah. Pembicara juga membahas perbedaan pendapat di antara para ulama mengenai apakah pengamatan bulan di satu wilayah harus diikuti oleh seluruh umat Muslim atau setiap wilayah memiliki kriteria sendiri. Beliau menentang gagasan berpuasa di hari-hari selain hari Arafah, dengan mengutip pentingnya mengikuti ajaran Allah dan Rasul-Nya. Beliau merujuk pada kejadian sejarah di mana para sahabat Nabi memiliki perbedaan pendapat mengenai ritual haji, dan bagaimana mereka mencari petunjuk dari ucapan Nabi daripada mengandalkan pendapat individu. Pembicara menekankan pentingnya patuh terhadap ajaran Nabi dan ulama, daripada mengambil tindakan berdasarkan preferensi atau pendapat pribadi.
Zaman sahabat... Orang-orang di syam, bagaimana tahunya ikut mekkah (tahunya hari arafah di makkah), sedangkan perjalanan dari syam ke mekkah 1 bulan. Dan tidak ada komunikasi saat itu.
Islam agama universal... Diturunkan utk seluruh Alam... Rosulullah menerima wahyu dan menafsirkannya tentunya yg dpt di gunakan oleh seluruh Alam bukan hy bisa dilakukan sebagian2 wilayah atau manusia .. juga tdk memberatkan sebagian2 wilayah atau manusia... Wallahu'alam bishowab
Syariat Nabi sempurna sampai hari kiamat,ana masih berpendapat bahwa puasa Arafah berdasarkan tanggal karena lebih menjaga persatuan Islam di setiap negara masing-masing.karena kalo berdasarkan kejadian berkaitan waktu, sudah barang tentu berbeda misalnya di sini jam 12 siang di sana baru jam 9 pagi. Semoga Allah menjaga ustadz Abdul hakim.
Yg lucu, indonesia ini galibnya memiliki waktu lebih dahulu drpd arab. Beda 4 jam kalau tidak salah,, indonesia lbh awal. Tp knp arab jadi punya tanggal hijriyah lebih awal?
Memang ada sebagian orang yang berpandangan bahwa ada korelasi kuat dan mengikat antara puasa tanggal 9 Dzulhijjah dengan peristiwa wuquf di Padang Arafah. Seolah-olah puasa sunnah itu harus mengacu kepada kejadian wuquf. Lalu puasa itu harus mengikuti wuqufnya. Kalau wuquf hari Rabu di Arafah, maka orang sedunia harus ikut jadwal itu dengan berpuasa pada hari Rabu. Sebaliknya bila di Arafah wuquf hari Selasa misalnya, maka umat Islam sedunia harus berpuasa di hari Selasa. Padahal kalau kita rujuk kepada bagaimana proses pensyariatan puasa tanggal 9 Dzulhijjah dan wuquf di Arafah, sesungguhnya kita akan menemukan faktwa bahwa antara kedua jenis ibadah itu sama sekali tidak ada kaitannya. Kita tidak menemukan dalil yang mewajibkan puasa dengan cara ikut orang wuquf atau sebaliknya. Karena kedua jenis ibadah itu disyariatkan secara terpisah dan sendiri-sendiri. Puasa sunnah pada tanggal 9 Dzulhijjah itu sudah disyariatkan jauh sebelum Nabi SAW berhaji dan melaksanakan wuquf. Puasa itu menurut banyak riwayat telah mulai disyariatkan sejak tahun kedua hijriyah. Di tahun itu ada beberapa jenis ibadah yang berbarengan disyariatkan, seperti puasa bulan Ramadhan, Shalat Idul Fithr dan Idul Adha serta puasa tanggal 9 Dzulhijjah. Sedangkan wuquf yang dilakukan oleh Rasulullah SAW belum disyariatkan di masa itu. Sebab Nabi SAW dalam posisinya sebagai pembawa wahyu dari langit baru berhaji di tahun kesepuluh hijriyah. Ada rentang waktu kurang lebih sembilan tahun lamanya. Artinya ketika di tahun-tahun kedua, ketiga hingga kesembilan Dzulhijah, Rasulullah SAW dan para shahabat melaksanakan puasa sunnah, pada saat itu di Arafah tidak ada jamaah haji yang wuquf. Arafah saat itu kosong tidak ada ritual haji.
Perbedaan terjadi dlm studio yg sama.. antara ust Abd Hakim vs ust Yazid dan ust Badrussalam ttg puasa Arofah.. ikut pemerintah setempat apa saat jamaah haji wukuf di Arofah.. ikut yg mana ya😍
Afwan ahsan untuk kolom komentar di matikan admin, khawatir menjadi bahan celaan juga dalam rangka preventif agar kita dapat ilmu tanpa ikutnya orang tidak berilmu berbicara. Menjaga wibawa ustadz hafidzhahullah. @belisha barakallahu fiikum
kenapa pula komen dimatikan? bila ada komentar menghina, menjelekkan tanpa landasan argumen, tinggal dibiarin aja. nggak akan mengurangi kualitas konten video. bila ada komentar yang menawarkan pemikiran lain, dengan argumen yang baik, justru jadi tambahan wawasan. nggak perlu takut bila yang disampaikan memang baik. Rasul berdakwah juga dicemooh lawan2nya. tinggal dijawab dengan argumentasi yang valid.
Bismillah... 1. Nabi ﷺ dan para sahabat ahlu Madinah pasti memulai awal dzulhijjah berdasarkan ru'yatul hilal ahlu Madinah. 2. Hari awal dzulhijjah berdasarkan ru'yatul hilal ahlu Madinah mungkin saja berbeda dg ru'yatul hilal ahlu Makkah. 3. Waktu tempuh Makkah-Madinah saat itu sekitar 1 pekan. 4. Kalau hari puasa arafah hrs menyesuaikan hari wukuf arafah, perlu tahu informasi hari awal dzulhijjah ahlu Makkah. 5. Nabi ﷺ dan para sahabat ahlu Madinah bisa tahu hari awal dzulhijjah di Makkah apabila ada utusan atau kurir dari Makkah yg pergi ke Madinah membawa kabar ttg awal dzulhijjah segera setelah ru'yatul hilal. Bisa sampai di Madinah sebelum tgl 9 dzulhijjah, sehingga ahlu Madinah bisa memastikan hari tgl 9 dzulhijjah di Madinah sama dengan di Makkah. 6. Apakah ada riwayat Nabi ﷺ dan para Khulafaur Rasyidin pernah memerintahkan ahlu Makkah utk mengirim utusan utk membawa kabar tsb setiap awal dzulhijjah?
Dari semua riwayat yg antum bawakan ane jadi tau klo sejatinya nabi menitik beratkan hilal dimekah baru mengambil point berikutnya yaitu hilal didaerah masing, cek point 5, nah penghalang ini (menunggu khabar) di era sekarang udah ngga ada, kita dimudahkan dg adanya teknologi informasi, pertanyaannya adlh, apakah setelah nabi tahu kabar hilal dari mekah, apakah tetap bersikukuh menggunakan hilal masing2 atau langsung disesuaikan dg kabar hilal yg diterima?
Logis dan Ilmiah, Tekhnologi membantu mempermudah Ibadah Jaman sekarang. Berbeda dengan dahulu. Jangan menjadi tertawaan Orang Kafir karena " Kekonyolan sikap terhadap Tekhnologi".
Jadi puasa Arafah nya pas yg haji lagi wukuf di Arafah yg ga sedang melakukan ibadah haji melakukan puasa Arafah, apa ngikutin pemerintah yg 9 Zulhijjah nyaa pas yg haji udh idul adha ....
Maa Syaa Allah Jazakallahu khoiran ustdz, Smoga usatdz sehat sell dan Allah berkahi. Alhamdulillah smua menjadi lebih terang dan jelas atas izin Allah.
Puasa arofah= bertepatan wukuf di arofah.. / wukuf hanya ada di Saudi tempat berhaji/ satu kesatuan hari dsn tempat berhaji.. Perbedaan tempat / matla hanya ijtihad ulama. Khdis ru'yatul hilal khusus puasa romadlon.. Taat pemerintah= muqoyyat= tdk mutlak Interned= memudahkan= satu detik konek gugel dan tahu keadaan Arab Saudi. Barokallooh ustad Hakim Abdat..
@Gosyip diarab jatuh tanggal 9 dzulhijjah, klo di indo jatuh di 8 dzulhijjah, mana yg di pakai? 9 dzulhijjah yg di arab atau 9 dzulhijjah di negeri kita?
Berbeda hari bukan berarti harus bermusuhan dengan saudara muslim yg lain dalam satu tahun ini bedanya cuma 2 hari,hari ahad sampai hari sabtu nya tetap sama
FATWA PENETAPAN IDULADHA DAN HARI WUKUF DI ARAFAH Dalam kitab Sunan Abu Daud halaman 278 dari Husain bin Harits al-Jadaliy (dari Jadilah Qais), dia berkata : ان أمير مكة خطب ثم قال : عهد إلينا رسول الله أن ننسك للرؤية ، فإن لم نره و شهد شاهدا عدل نسكنا بشهادتهما. Amir ( penguasa) Makkah (Al-Harits bin Hathib) berkhutbah, didalam khutbahnya ia mengatakan: Rasulullah saw berpesan kepada kita untuk menjalankan manasik Haji berdasarkan Rukyat Hilal. Jika kita tidak dapat melihat bulan dan kemudian datang dua orang saksi yang adil bersaksi bahwa keduanya telah melihat bulan, maka pelaksanaan ibadah haji segera kita lakukan berdasarkan kesaksian keduanya.” (HR Abu Daud, Hadits No.2338) Hadits Rasulullah saw ini sudah cukup menjadi bukti bahwa ada tuntunan langsung dari Rasulullah saw berkaitan dengan otoritas penentuan Iduladha dan Hari Wukuf di Arafah. Atas dasar itu, Konferensi Islam Internasional (OKII) dalam sidang tahunannya di Istambul Turki pada tahun 1978, telah menghasilkan sebuah kesepakatan : Ditetapkannya Makkah Al-Mukarramah Sebagai Kiblat Penetuan Hari Wukuf dan Idul Adha. OKII mengimbau semua negara anggota untuk memenuhi seruan ini. Kesepakatan ini bukan tanpa landasan Syar’iy. Beberapa Fatwa Ulama bertaraf Internasional telah dikeluarkan mendahului kesepakatan tersebut. Fatwa Dr.Abdul Halim Mahmud, Syaikhul Azhar (1973-1978) dalam bentuk press release tahun 1975 menyatakan bahwa : Penentuan bulan Dzulhijjah hendaknya semua negara berpedoman kepada Hasil Rukyat Saudi Arabia dan agar kaum muslimin satu pendapat dalam persoalan Wukuf di Arafah. (Sumber, Majalah An-Nadwah, Makkah 20 Desember 1975). Konon Fatwa ini dikeluarkan menjawab pertanyaan seorang Tokoh Islam yang dikenal luas di Timur Tengah, Allah Yarham M. Natsir (Syamsul Bahri, Maqalah Mudzakarah DD). Sebelum itu, sudah ada Fatwa Syaikhul Azhar (1967) tentang seruan menjadikan standar Wukuf di Arafah sebagai penetapan Iduladha sesuai pandangan Jumhur Ulama dan Keputusan Majma’ al-Islamiyah (1386H/1966M) (Sumber Fatawa Darul Ifta al-Mishriyah, al-Majlis al-A’la Li asy-Syu’un al-Islamiyah) Menyusul dukungan dari Rabitha Alam Islami yang berpusat di Makkah Al-Mukarramah (1975) terhadap Fatwa Syaikhul Azhar, Abdul Halim Mahmud, berupa surat resmi yang ditandatangani oleh Syeikh Muhammad Shalih Qazzaz Sekretaris Jendral Rabitha, tertanggal 25 Juli 1975, Perihal Penetapan Hari Iduladha. Kemudian Fatwa Majma’ Fiqh ad-Dawli (30 Negara) Makkah, 8-13 Shafar 1407H/ 11-16 November 1986 menyatakan “Standar Wukuf di Arafah seyogyanya diikuti”. Fatwa yang datang dari Asia Tenggara, Dr. Ismail Luthfi Fathony, Rektor Universitas Yala Thailand, Anggota Akademi Fiqh Antar Bangsa Jeddah dan Anggota Majlis Ta’sisi Rabitha Alam Islami, menulis buku “Iduladha Mengikuti Hari Arafah (2012), Beliau menyimpulkan bahwa ” Iduladha mengikuti Hari Arafah adalah Syariat Allah yang Membawa Kesatuan Umat.” Fatwa Darul Ifta’ Mesir, 26 Maret 2005, (No.724) bahwa : Ketentuan Wukuf di Arafah seyogyanya diikuti dalam penentuan Hari Iduladha. Demikian pula Fatwa Lajnah Da’imah Arab Saudi No.4052 : “Hari Arafah adalah hari dimana para jamaah haji wukuf di Arafah” (Fatawa 10/393). Prof.Dr.Wahbah az-Zuhaili salah seorang anggota al- Majaami’ al-Fiqhiyah al-‘Aalamiyah sebuah Lembaga Riset Fiqh Dunia, memberi saran agar Tauhidul A’yaad, Kesatuan Hari Raya bisa diawali oleh negara-negara Arab, dimulai dari Oman di Timur Jazirah Arabiyah hingga Maghribil Aqsha, Barat Jauh di ujung benua Afrika. ( al-Fiqh al-Islami Wa Adillatuh, 2/537). Fatwa para Ulama ini bersifat imbauan dan anjuran yang ditujukan kepada seluruh kaum muslimin wa bil khusus kepada para penguasa muslim di negerinya masing-masing. Mengingatkan kepada mereka akan kesepakatan OKII di Istambul Turki tahun 1978. Indonesia sebagai salah satu negara anggota OKII sudah waktunya mensponsori dihidupkan kembali semangat kebersamaan. Sumber: mediaislam.id/fatwa-penetapan-iduladha-dan-hari-wukuf-di-arafah/
1. Jumhur ulama berpendapat bahwa Puasa Hari Arofah sudah ada pada tahun 2 H, sementara ibadah haji (artinya adanya wukuf) baru ada pada tahun 6 H, jadi puasa hari Arofah terkait dengan waktu tanggal 9 Dzulhijah, bukan pada kegiatan wukuf. 2. Jika dikaitkan dengan pelaksanaa wukuf, apakah puasa hari Arofah tidak disyariatkan untuk kaum muslimin jaman dulu yang di luar Mekah, yang tidak bisa mengetahui kapan wukut dilaksanakan. 3, Apakah puasa Arofah juga tidak disyariatkan bagi kaum muslimin yang tempatnya mempunyai perbedaan waktu dengan Mekah 12 jam? Wallahu a'lam. Jazakumullah.
Sejak dahulu kala sudah ada beda pendapat ttg hal itu, ini bukan pengambilan kesimpulan yg baru... ya ranah ikhtilaf.... Yg bisa rof'ul khilaf ya pemimpin...ketika tidak diangkat khilaf dg perintah(oleh pemimpin )ya berarti biar pada tasamuh(toleransi)...
Alhamdulilaah masih ada ustadz yg berfikir logis❤
Alhamdulillah ada ustadz yg menjelaskan yang benar
Alhamdulillah sdh selesai sholat ied, jazakallah khoiran ustad ,selalu dlm lindungan Allah ta'ala,aamiin
Beliau ini seorang Ahli Ilmu yang memiliki "Tools" untuk berijtihad.
Ijtihad beliau didasari dengan ilmu, sebagaimana Ahli Ilmu yang lain. Bukan didasari hawa nafsu.
Dan sebagaimana yang telah diketahui, bahwasan nya Mujtahid yang berijtihad, hasil dari ijtihad nya hanya akan beredar pada 2 keadaan.
Yang pertama, jika dia benar, maka baginya 2 pahala.
Dan jika dia salah, maka baginya 1 pahala.
Kita sebagai orang awwam atau bahkan jahil akan ilmu, tidak berhak sama sekali menghujat seorang Ahli Ilmu yang berijtihad. Karna bagaimana bisa kita menghujat seseorang yang Allah saja memberi nya pahala?
Jadi saran saya, ikuti mana yang lebih mendekati kebenaran sesuai dengan kemampuan kita disertai penjelasan dari Ahli Ilmu yang lain, tanpa merendahkan Ahli Ilmu yang berbeda pendapat dengan kita.
Barakallahu fiikum.
7 Dzulhijjah,
di Masjid Al-Mubarak, Krukut.
Tempat dimana saya menimba ilmu dengan Ustadz Abdul Hakim.
Bukankah hr ini sdh masuk wukuf arafah akhi berarti sdh 9 dzulhijjah jazakumoullah
Baarakallaahufiikum ustadz....pendalilan yg kokoh
@@andriagusta8989 betul memang. Lalu?
@@andriagusta8989api pemerintah katakan rabu adalah tanggal 9 dzulhijjah..
Bagaimana kalau tidak ada hajji karena udzur?? Apakah tidak ada puasa arafah?? Kan tidak akhi..
puasa arafah syari'at nya terkait tanggal 9 dzulhijjah karena syari'at puasa arafah sudah diperintahkan sebelum haji nya Rasulullaah shallallaahu alaihi wasallam..😊
Baarakallahu fiik
Barokallahufiq Ustadz
insyaallah saya besok,buat yang sekarang selamat menjalankan ibadah puasa
InsyaAllah, penjelasan ustadz yang sangat meyakinkan ini menepih keragu-raguan saya terhadap perbedaan pendapat para ustadz. Alhamdulillah saya mengikuti penjelasan beliau.
Alhamdullilah... Masih ada ustad yang ilmunya bisa mencerahkan kaum muslimin di zaman ini... Ilmunya sangat bermanfa,at buat kita semua... Semoga ustad abdat di lindungi Allah subhanahu wata alla... Mudah mudahan masih di panjangkan umurnya...
Texnologi tidak bisa meruba hukum tadz abdat
Masyaalllah Sekarang saya sudah paham 🙏🙏🙏🙏🙏
Mudah2an kita semakin taqwa sehingga pantas unk dikaruniai pemimpin taqwa...
saya ikuti jamaah haji yang sedang wukuf di Arafah. sejak tahun 2000M
Waktu sblm ada tv, orang2 taunya di arafah sdg wukuf drmn ya pak?
@@baskoroabdi7880itu bukan urusan kita. Jangan memperberat diri dengan mempertanyakan amalan orang orang di masa lalu
@@AzyzulHakym-j9g lalu bagaimana kita memahami suatu naas Al-Qur'an dan sunnah diatas pemahaman para salaf🙏
Zaman Canggi kita bisa melihat Ibadah diSaudi Arabia, kenikmatan ini harus dimanfaatkan tuk Ibadah
Setujuu... Teknologi kenapa jd lumpuh di hadapan "syariat"..?? Jadi bingung kan?
Allahu akbar.... Hayu kita takbir muqoyad dan takbir mutlak❤
Saya Ikut Penjelasan Ustad Abdul Hakim, saya menghargai yg bebeda
Smoga Allah ta'ala memanjangkan umur al ustadz Abdul Hakim dlm ketaatan.
aamiin
Aamiin
Aamiin
Aamiin
Aamiin
Alhamdulillah.. Syukron tadz.. BarakAllohu fiykum..
Ini sudah jelas masalah kontemporer, karena beliau mengatakan bersyukur nikmat atas teknologi informasi.
Baarakallaahu fiikum..
Inilah manhaj yg mulia ini..
Selalu ilmiyyah..
Tidak harus selalu sama dgn pendapat teman sejawat..
Allaahu a'laamu bish-shawwaab
Alkhamdulilah.... 🤲
Trmksh pak ustadz....
Mdhn membawa keberkahan buat kami dan juga pak ustadz.... Sehat selalu pak ustadz.... 👍
Sepemikiran dgn kami...
Alkhamdulilah🤲
Masyaallah. Semoga Allah jaga Ust. Abdul Hakim bin Amir Abdad. Jazaakallahu khair Ustadz. Barakallahu fiik
alhamdulillah ini baru mantap dan pemersatu ummat islam
Catatan
1.Jika shaum Arafah berdasarkan wuquf,maka ketika di Indonesia kita sedang shaum Arafah,org yg berhaji belum wuquf, kita sdh maghrib,mereka baru dhuhur.jadi puasa Arafah kita blm berbarengan dgn ibadah wuquf,kita sdh berbuka.
2.Jika Shaum Arafah kita berdasarkan tgl 9 Dzulhijjah ( sesuai waktu di negeri masing2), walaupun ibadah haji ( wuquf) tidak terlaksana.mis.nya ketika tahun 2 H-5 H Rasulullaah Shallallaahu belum ibadah Haji ( wuquf) di arafah,tapi sudah ada syariat shaum Arafah di tgl 9 Dzulhijjah,kaum muslimin tetap melaksanakan Shaum Arafah meski tdk ada yg wuquf di Arafah,begitupula ketika pernah terjadi ibadah haji tidak terlaksana dan tidak ada wuquf di masa2 darurat.
Wallaahu a'lam bissawab
Yg penting pada puasa aja ....sama2 ngikutin nabi Shallallahu 'alahi wa salam
Mashaa Alloh.. sehat selalu ustadz.. teruslah Lurus dan sebagai pencerah bagi Umat. di akhir zaman ini banyak ulama yang membengkokan pemahaman umat oleh ulama suu..
Baarakallahu fiikum Ustadz & tim
Ust. Abdul Hakim bin Amir Abdad, pembicara membahas tentang waktu berpuasa pada hari Arafah. Beliau merujuk kepada sebuah hadis yang menjelaskan keutamaan berpuasa pada hari Arafah, di mana Nabi Muhammad ditanya tentang hal tersebut. Pembicara menekankan bahwa berpuasa pada hari Arafah khusus untuk hari tersebut dan tidak boleh dilakukan pada hari lain berdasarkan perbedaan regional atau pengamatan bulan. Beliau menyebutkan bahwa para sahabat Nabi memahami hal ini dan menanyakan kepada Nabi untuk klarifikasi, yang menunjukkan bahwa puasa Arafah jatuh secara khusus pada hari Arafah. Pembicara juga membahas perbedaan pendapat di antara para ulama mengenai apakah pengamatan bulan di satu wilayah harus diikuti oleh seluruh umat Muslim atau setiap wilayah memiliki kriteria sendiri. Beliau menentang gagasan berpuasa di hari-hari selain hari Arafah, dengan mengutip pentingnya mengikuti ajaran Allah dan Rasul-Nya. Beliau merujuk pada kejadian sejarah di mana para sahabat Nabi memiliki perbedaan pendapat mengenai ritual haji, dan bagaimana mereka mencari petunjuk dari ucapan Nabi daripada mengandalkan pendapat individu. Pembicara menekankan pentingnya patuh terhadap ajaran Nabi dan ulama, daripada mengambil tindakan berdasarkan preferensi atau pendapat pribadi.
Ijin copy paste tulisan antum..jazakallah khayr
@@gearheadsR32 Silakan. Wa antum fa-jazakumullahu khairan.
Alhamdulillah terimakasih
InsyaAllah barokah
Zaman sahabat...
Orang-orang di syam, bagaimana tahunya ikut mekkah (tahunya hari arafah di makkah), sedangkan perjalanan dari syam ke mekkah 1 bulan. Dan tidak ada komunikasi saat itu.
Masyaa Allah, Semoga Allah selalu memberkahi keberkahan dan menjaga Ustadz dan keluarganya. Aamiin Ya Rabb.
Nyimak.
Semoga Allah selalu memberikan keberkahan dan menjaga ustadz serta keluarga aamiin
Alhamdulillah, menjadi lebih yakin
Ikuti sj apa yg di yakini,siapkan hujjahnya di sisi allah,siapa yg diikuti saat ini
Koreksi ya saudaraku setiap penulisan huruf Allah wajib besar ya hurufnya sebagai bentuk Penghormatan Kita kepada Allah
Saya juga sering lupa 😮
Alhamdulillah tercerahkan. Jazakallah khoiron ustadz penjelasannya
Masyaa Allah tabarakallah,terimakasi pencerahan yg sangat menyejukkan hati uztas semoga Allah beri kesehatan dn umur.
Alhamdulillah yg ust yg mengerti dg tehnologi, saya ikut arafah puasanya.
Baarokaallahu fiik ustadzuna. Penjelasan yang sangat mencerahkan.
masyaa Allah. Ustadz jazaakallaahu khairan katsiro. penjelasan yg berwibawa tegas sejuk diliputi ilmu
Alhamdulillah makasih banget pencerahan nya ust ❤
masya ALLAH ,ilmu yg bermanfaat.
Masya'allah ilmu emang amat sangat penting. Semoga allah ajzawajallah panjangkan umur uztad kami sangat butuh ilmu uztad sampe keturunan kami
Alhamdulillah penjelasan yang gamblang, terimakasih syeikh semoga banyak yang tercerahkan
Alhamdulillah,, Menyimak lagi
Jazakallah ilmunya ustad Abdul hakim bin amir abdad ilmunya, semoga dijaga Allah.
Masya Allah beliau dlm berhujjah ni kuat sekali..
Islam agama universal... Diturunkan utk seluruh Alam... Rosulullah menerima wahyu dan menafsirkannya tentunya yg dpt di gunakan oleh seluruh Alam bukan hy bisa dilakukan sebagian2 wilayah atau manusia .. juga tdk memberatkan sebagian2 wilayah atau manusia... Wallahu'alam bishowab
Alhamdulillah,Barakallahu fiikum ustad ,jazakallahu khairan ilmunya
Alhamdulillah ustad 1000 % setuju dgn antum. Barakallah
Jazakallahu khoiro ustad
Barokallahufiik
Insyaallah ikut pendapat hujjah yg disampaikan ustadz abdul hakim
Barakallahu fiik ustadz,jazaakallahu Khoir
Ustadzku trima kasih ilmunya
Syariat Nabi sempurna sampai hari kiamat,ana masih berpendapat bahwa puasa Arafah berdasarkan tanggal karena lebih menjaga persatuan Islam di setiap negara masing-masing.karena kalo berdasarkan kejadian berkaitan waktu, sudah barang tentu berbeda misalnya di sini jam 12 siang di sana baru jam 9 pagi.
Semoga Allah menjaga ustadz Abdul hakim.
Yg lucu, indonesia ini galibnya memiliki waktu lebih dahulu drpd arab. Beda 4 jam kalau tidak salah,, indonesia lbh awal.
Tp knp arab jadi punya tanggal hijriyah lebih awal?
Semoga Allah menyehatkan ustd dan melindungi beliu
Terima kasih atas pencerahanya pa ustad
Luar biasa ilmu penjelasan dari ustd
Na'am Ustadz. Jazaakallaahu khoiron.
Assalamualaikum wr wb 🙏
Trimakasih atas informasinya sangat bermanfaat sekali SahabatQ ❤️🙏🙏🙏
Alhamdulillah, Barakallah ustadz
Barakallohu fik ustadz
Jazakallahu khayran
MasyaAllah, beliau Ahli ilmu dan memiliki kapasitas untuk berijtihad.. BarakallahuFiikum
Memang ada sebagian orang yang berpandangan bahwa ada korelasi kuat dan mengikat antara puasa tanggal 9 Dzulhijjah dengan peristiwa wuquf di Padang Arafah. Seolah-olah puasa sunnah itu harus mengacu kepada kejadian wuquf. Lalu puasa itu harus mengikuti wuqufnya. Kalau wuquf hari Rabu di Arafah, maka orang sedunia harus ikut jadwal itu dengan berpuasa pada hari Rabu. Sebaliknya bila di Arafah wuquf hari Selasa misalnya, maka umat Islam sedunia harus berpuasa di hari Selasa.
Padahal kalau kita rujuk kepada bagaimana proses pensyariatan puasa tanggal 9 Dzulhijjah dan wuquf di Arafah, sesungguhnya kita akan menemukan faktwa bahwa antara kedua jenis ibadah itu sama sekali tidak ada kaitannya. Kita tidak menemukan dalil yang mewajibkan puasa dengan cara ikut orang wuquf atau sebaliknya. Karena kedua jenis ibadah itu disyariatkan secara terpisah dan sendiri-sendiri.
Puasa sunnah pada tanggal 9 Dzulhijjah itu sudah disyariatkan jauh sebelum Nabi SAW berhaji dan melaksanakan wuquf. Puasa itu menurut banyak riwayat telah mulai disyariatkan sejak tahun kedua hijriyah. Di tahun itu ada beberapa jenis ibadah yang berbarengan disyariatkan, seperti puasa bulan Ramadhan, Shalat Idul Fithr dan Idul Adha serta puasa tanggal 9 Dzulhijjah.
Sedangkan wuquf yang dilakukan oleh Rasulullah SAW belum disyariatkan di masa itu. Sebab Nabi SAW dalam posisinya sebagai pembawa wahyu dari langit baru berhaji di tahun kesepuluh hijriyah. Ada rentang waktu kurang lebih sembilan tahun lamanya. Artinya ketika di tahun-tahun kedua, ketiga hingga kesembilan Dzulhijah, Rasulullah SAW dan para shahabat melaksanakan puasa sunnah, pada saat itu di Arafah tidak ada jamaah haji yang wuquf. Arafah saat itu kosong tidak ada ritual haji.
Satu hilal untuk semua negara jika memungkinkan
Terminologi puasa arafah diganti jd puasa 9 dzulhijah klo sperti itu. Jgn sebut puasa arafah... Rujuk?
Perbedaan terjadi dlm studio yg sama.. antara ust Abd Hakim vs ust Yazid dan ust Badrussalam ttg puasa Arofah.. ikut pemerintah setempat apa saat jamaah haji wukuf di Arofah.. ikut yg mana ya😍
Afwan ahsan untuk kolom komentar di matikan admin, khawatir menjadi bahan celaan juga dalam rangka preventif agar kita dapat ilmu tanpa ikutnya orang tidak berilmu berbicara. Menjaga wibawa ustadz hafidzhahullah. @belisha barakallahu fiikum
Biarkn org ngomong apa di mata kt pengikut Salafi guru2 kt adalah yg kt sangat hargai, sangat hormati
kenapa pula komen dimatikan?
bila ada komentar menghina, menjelekkan tanpa landasan argumen, tinggal dibiarin aja. nggak akan mengurangi kualitas konten video.
bila ada komentar yang menawarkan pemikiran lain, dengan argumen yang baik, justru jadi tambahan wawasan.
nggak perlu takut bila yang disampaikan memang baik. Rasul berdakwah juga dicemooh lawan2nya. tinggal dijawab dengan argumentasi yang valid.
و الله المستعان و إليه تكلان و إليه يرد الأمور..
setuju komen non aktip .
supaya fokus belajar
@@smiLe-cg5wj 0l
Istidlal yg kuat dari ustadz abdulhakim hafidhohullah
Wa'alaikumussalaam warohmatulloh Masya ALLAH Alhamdulillah dapat ilmu ..terimakasih kiai jadi faham hal puasa arafah..
Barakallahufiikum Ustadz
Masyaalloh Alloh yubaarik.
Gmna Ust.
Mana lbih dulu ru'yah atau arofah.
? Afwan
MasahaAllah ini yang ana suka, salafi berpikiran maju, tidak mengingkari teknologi.
Alhamdulillah
Jazakallhu khair Ustadz
Bismillah
Terimakasih Admin menunaikan amanah ilmiah dengan mencantumkan LINK Sumber Video Asli di Deskripsi. Barokallahu fiikum
Yg ini ak cocok , terimakasih tadz
syukron ustd..
jazaakallah khoyr..
tabarokallah..
Saya mengikuti wukuf di arafah sama dg pendapat beliau walaupun ada ratusan ustadz salaf berpendapat lain
Kl gini nnti sholat ied nya kpn, disini soalnya solat nya besok
@@NurHidayati-wv5ei ormas ono kan hari rabu. Ya tinggal ngikut
Bismillah...
1. Nabi ﷺ dan para sahabat ahlu Madinah pasti memulai awal dzulhijjah berdasarkan ru'yatul hilal ahlu Madinah.
2. Hari awal dzulhijjah berdasarkan ru'yatul hilal ahlu Madinah mungkin saja berbeda dg ru'yatul hilal ahlu Makkah.
3. Waktu tempuh Makkah-Madinah saat itu sekitar 1 pekan.
4. Kalau hari puasa arafah hrs menyesuaikan hari wukuf arafah, perlu tahu informasi hari awal dzulhijjah ahlu Makkah.
5. Nabi ﷺ dan para sahabat ahlu Madinah bisa tahu hari awal dzulhijjah di Makkah apabila ada utusan atau kurir dari Makkah yg pergi ke Madinah membawa kabar ttg awal dzulhijjah segera setelah ru'yatul hilal. Bisa sampai di Madinah sebelum tgl 9 dzulhijjah, sehingga ahlu Madinah bisa memastikan hari tgl 9 dzulhijjah di Madinah sama dengan di Makkah.
6. Apakah ada riwayat Nabi ﷺ dan para Khulafaur Rasyidin pernah memerintahkan ahlu Makkah utk mengirim utusan utk membawa kabar tsb setiap awal dzulhijjah?
Dari semua riwayat yg antum bawakan ane jadi tau klo sejatinya nabi menitik beratkan hilal dimekah baru mengambil point berikutnya yaitu hilal didaerah masing, cek point 5, nah penghalang ini (menunggu khabar) di era sekarang udah ngga ada, kita dimudahkan dg adanya teknologi informasi, pertanyaannya adlh, apakah setelah nabi tahu kabar hilal dari mekah, apakah tetap bersikukuh menggunakan hilal masing2 atau langsung disesuaikan dg kabar hilal yg diterima?
sekarang teknologi hitungan detik sudah sampai dari ujung timur ke ujung barat
@@kaikoaeteroa6970Mantab bang jawabn ente kereeeen bs lsg skak mat dech
Dulu dulu waktu masih telp putar untuk shaum arofah gak pernah berbeda brarti penanggalan sesuai
Barakallah fiik ustadz
Alhamdulillah jazakallah khoiron ustadz
Logis dan Ilmiah, Tekhnologi membantu mempermudah Ibadah Jaman sekarang. Berbeda dengan dahulu. Jangan menjadi tertawaan Orang Kafir karena " Kekonyolan sikap terhadap Tekhnologi".
Allahuakbar
Mantap dan jelas
Jadi puasa Arafah nya pas yg haji lagi wukuf di Arafah yg ga sedang melakukan ibadah haji melakukan puasa Arafah, apa ngikutin pemerintah yg 9 Zulhijjah nyaa pas yg haji udh idul adha ....
Terima kasih ustad atas nasehat dan pencerahannya
Jazaakallohu khoiron ilmunya
barokallohufiiikum
Maa Syaa Allah
Jazakallahu khoiran ustdz,
Smoga usatdz sehat sell dan Allah berkahi.
Alhamdulillah smua menjadi lebih terang dan jelas atas izin Allah.
Puasa arofah= bertepatan wukuf di arofah.. / wukuf hanya ada di Saudi tempat berhaji/ satu kesatuan hari dsn tempat berhaji..
Perbedaan tempat / matla hanya ijtihad ulama.
Khdis ru'yatul hilal khusus puasa romadlon..
Taat pemerintah= muqoyyat= tdk mutlak
Interned= memudahkan= satu detik konek gugel dan tahu keadaan Arab Saudi.
Barokallooh ustad Hakim Abdat..
Bagai mana dengan zaman yg belum ada internet dan menyampaikan pesan itu memakan waktu berminggu2 bahkan berbulan2
@@abualfatih5338 sdh dijawab ust di atas bang, simak sampai habis no skip skip
@@hasnaazzahra725menit brp bang?
Barakallahu fiik
PUASA AROFAH: PUASA SAAT ADA WUQUF. ( BESOKNYA PUASA BA'DA WUQUF : GA ADA )
بارك الله فيكم و أموالكم ustadz
Barakallah ustadz
Puasa pada hari arafah, sabda Nabi ini sangat jelas, mengapa masih ditakwil dgn puasa 9 dzulhijah
@Gosyip diarab jatuh tanggal 9 dzulhijjah, klo di indo jatuh di 8 dzulhijjah, mana yg di pakai? 9 dzulhijjah yg di arab atau 9 dzulhijjah di negeri kita?
@@kaikoaeteroa6970 puasa tanggal 9 dzulhijah alasannya apa? Karena antum tinggal di negaramu masing2 atau karena wukuf arofah?😁
@@muchdirmuchdir3401 insyaAllah puasa arofahnya barengan jamaah haji wukuf bang
@Gosyip kagak ada masalah bang 😁
@Gosyip emang 9 dzulhijjah di indo wukuf dimana bang?
Puasa Arafah jatuh pada hari Arafah. Mudah dipahami dan akan tercipta persamaan dan persatuan. Kalo bisa bersama kenapa harus dibedakan ya?
Berbeda hari bukan berarti harus bermusuhan dengan saudara muslim yg lain dalam satu tahun ini bedanya cuma 2 hari,hari ahad sampai hari sabtu nya tetap sama
monggo , bebas merdeka mas e
Pernah terjadi ada berapa tahun gak ada ritual haji. Berarti gak ada yg wukuf diarofah. Tapi puasa arofah tetap berjalan bagaimana kah itu?
Tahun tahun berapa kah ga ada ritual haji?kalo covid 19 msh tetap ada haji pak hanya saja tdk menerima haji dari beberapa negara di luar arab
INI LOGIS !
Assalamualaikum Semoga sehat selalu dan makin berkah, aamiin
Seseui keyakinan hati kalaupun mengikuti pemerintah karena ada bnyk perbedaan maka pemerintah yg bertanggung jawab di hadapan Allah
Alchamdulillah tambah ilmu
FATWA PENETAPAN IDULADHA DAN HARI WUKUF DI ARAFAH
Dalam kitab Sunan Abu Daud halaman 278 dari Husain bin Harits al-Jadaliy (dari Jadilah Qais), dia berkata :
ان أمير مكة خطب ثم قال : عهد إلينا رسول الله أن ننسك للرؤية ، فإن لم نره و شهد شاهدا عدل نسكنا بشهادتهما.
Amir ( penguasa) Makkah (Al-Harits bin Hathib) berkhutbah, didalam khutbahnya ia mengatakan: Rasulullah saw berpesan kepada kita untuk menjalankan manasik Haji berdasarkan Rukyat Hilal. Jika kita tidak dapat melihat bulan dan kemudian datang dua orang saksi yang adil bersaksi bahwa keduanya telah melihat bulan, maka pelaksanaan ibadah haji segera kita lakukan berdasarkan kesaksian keduanya.” (HR Abu Daud, Hadits No.2338)
Hadits Rasulullah saw ini sudah cukup menjadi bukti bahwa ada tuntunan langsung dari Rasulullah saw berkaitan dengan otoritas penentuan Iduladha dan Hari Wukuf di Arafah.
Atas dasar itu, Konferensi Islam Internasional (OKII) dalam sidang tahunannya di Istambul Turki pada tahun 1978, telah menghasilkan sebuah kesepakatan : Ditetapkannya Makkah Al-Mukarramah Sebagai Kiblat Penetuan Hari Wukuf dan Idul Adha. OKII mengimbau semua negara anggota untuk memenuhi seruan ini.
Kesepakatan ini bukan tanpa landasan Syar’iy. Beberapa Fatwa Ulama bertaraf Internasional telah dikeluarkan mendahului kesepakatan tersebut.
Fatwa Dr.Abdul Halim Mahmud, Syaikhul Azhar (1973-1978) dalam bentuk press release tahun 1975 menyatakan bahwa : Penentuan bulan Dzulhijjah hendaknya semua negara berpedoman kepada Hasil Rukyat Saudi Arabia dan agar kaum muslimin satu pendapat dalam persoalan Wukuf di Arafah. (Sumber, Majalah An-Nadwah, Makkah 20 Desember 1975).
Konon Fatwa ini dikeluarkan menjawab pertanyaan seorang Tokoh Islam yang dikenal luas di Timur Tengah, Allah Yarham M. Natsir (Syamsul Bahri, Maqalah Mudzakarah DD).
Sebelum itu, sudah ada Fatwa Syaikhul Azhar (1967) tentang seruan menjadikan standar Wukuf di Arafah sebagai penetapan Iduladha sesuai pandangan Jumhur Ulama dan Keputusan Majma’ al-Islamiyah (1386H/1966M) (Sumber Fatawa Darul Ifta al-Mishriyah, al-Majlis al-A’la Li asy-Syu’un al-Islamiyah)
Menyusul dukungan dari Rabitha Alam Islami yang berpusat di Makkah Al-Mukarramah (1975) terhadap Fatwa Syaikhul Azhar, Abdul Halim Mahmud, berupa surat resmi yang ditandatangani oleh Syeikh Muhammad Shalih Qazzaz Sekretaris Jendral Rabitha, tertanggal 25 Juli 1975, Perihal Penetapan Hari Iduladha.
Kemudian Fatwa Majma’ Fiqh ad-Dawli (30 Negara) Makkah, 8-13 Shafar 1407H/ 11-16 November 1986 menyatakan “Standar Wukuf di Arafah seyogyanya diikuti”.
Fatwa yang datang dari Asia Tenggara, Dr. Ismail Luthfi Fathony, Rektor Universitas Yala Thailand, Anggota Akademi Fiqh Antar Bangsa Jeddah dan Anggota Majlis Ta’sisi Rabitha Alam Islami, menulis buku “Iduladha Mengikuti Hari Arafah (2012), Beliau menyimpulkan bahwa ” Iduladha mengikuti Hari Arafah adalah Syariat Allah yang Membawa Kesatuan Umat.”
Fatwa Darul Ifta’ Mesir, 26 Maret 2005, (No.724) bahwa : Ketentuan Wukuf di Arafah seyogyanya diikuti dalam penentuan Hari Iduladha.
Demikian pula Fatwa Lajnah Da’imah Arab Saudi No.4052 : “Hari Arafah adalah hari dimana para jamaah haji wukuf di Arafah” (Fatawa 10/393).
Prof.Dr.Wahbah az-Zuhaili salah seorang anggota al- Majaami’ al-Fiqhiyah al-‘Aalamiyah sebuah Lembaga Riset Fiqh Dunia, memberi saran agar Tauhidul A’yaad, Kesatuan Hari Raya bisa diawali oleh negara-negara Arab, dimulai dari Oman di Timur Jazirah Arabiyah hingga Maghribil Aqsha, Barat Jauh di ujung benua Afrika. ( al-Fiqh al-Islami Wa Adillatuh, 2/537).
Fatwa para Ulama ini bersifat imbauan dan anjuran yang ditujukan kepada seluruh kaum muslimin wa bil khusus kepada para penguasa muslim di negerinya masing-masing. Mengingatkan kepada mereka akan kesepakatan OKII di Istambul Turki tahun 1978.
Indonesia sebagai salah satu negara anggota OKII sudah waktunya mensponsori dihidupkan kembali semangat kebersamaan.
Sumber:
mediaislam.id/fatwa-penetapan-iduladha-dan-hari-wukuf-di-arafah/
Ijin Copas
Puasa arofah tidak berkaitan dengan tempat,tadz,tapi bekaitan dengan hari,hari arofah tgl 9 zulhijah
Lha ya tahun ini hari Sabtu
Kenapa 9 dzulhijjah di sebut hari arofah.?
Subhanallah
1. Jumhur ulama berpendapat bahwa Puasa Hari Arofah sudah ada pada tahun 2 H, sementara ibadah haji (artinya adanya wukuf) baru ada pada tahun 6 H, jadi puasa hari Arofah terkait dengan waktu tanggal 9 Dzulhijah, bukan pada kegiatan wukuf. 2. Jika dikaitkan dengan pelaksanaa wukuf, apakah puasa hari Arofah tidak disyariatkan untuk kaum muslimin jaman dulu yang di luar Mekah, yang tidak bisa mengetahui kapan wukut dilaksanakan. 3, Apakah puasa Arofah juga tidak disyariatkan bagi kaum muslimin yang tempatnya mempunyai perbedaan waktu dengan Mekah 12 jam? Wallahu a'lam. Jazakumullah.
Jumhur ulama mana yg antum m maksud?
Apakah betul yang dilaksanakan tahun 2 hijriah itu puasa arafah...apa dalilnya..
Atau jangan2 namanya puasa 9 dzulhijjah
Kalo menurut saya ga perlu di nonaktifkan , ga jadi masalah asal komennya berlandaskan argumen yg kuat bukan asbun
Sejak dahulu kala sudah ada beda pendapat ttg hal itu, ini bukan pengambilan kesimpulan yg baru... ya ranah ikhtilaf.... Yg bisa rof'ul khilaf ya pemimpin...ketika tidak diangkat khilaf dg perintah(oleh pemimpin )ya berarti biar pada tasamuh(toleransi)...