"kasus korupsi di Militer seringkali terbentur kerahasiaan, khususnya yang berkaitan dengan pengadaan alutsista, kondisi ini rentan menimbulkan praktek korupsi. Mantan panglima TNI, jenderal purnawirawan Moeldoko pernah mengungkapkan bahwa kasus pengadaan senjata adalah kasus yang tidak dapat dibuka ke publik, Ia bahkan sampai menyebut jika KPK sampai mendatangi TNI, maka hal itu menjadikan TNI sebagai organisasi yang tidak terhormat. Namun kasus brigjen Teddy Hernayadi terjerat kasus pengadaan alutsista pada tahun 2016 menjadi bukti nyata jika institusi ini juga tak luput dari dosa-dosa korupsi" ~Korupsi dan Pungli di Tubuh TNI & POLRI., MDUniverse~
Mereka terlihat lebih bersih karena ngak bersinggungan dengan masyarakat secara langsung.. Gitu aja mereka dah terkenal dengan suka Membackup pereman lokal memeras masyarakat secara tidak langsung
Welp, pada dasarnya mau pun polisi dan TNI juga kagak ada yang suci, terutama petinggi"nya. Tapi memang kalau di mata publik, polisi memang lebih kelihatan jelek setelah banyaknya kasus dengan masyarakat. Walau pun di militer shady business juga banyak, hanya kagak terekspose saja.
di museum kota ku ada PT-76 yg sudah di demiliterisasi jd patung di Museum Kota. Main War Thunder makin ngenalin ke sejarah cabang ilmu yg memang ku sukai dr kecil dulu
Saya pernah ngobrol dengan kawan sekolah, kebetulan dia Anggota TaNI. Dulu dinas di batalyon sekarang di Koramil. Dia bilang, enak ya di pemerintahan, KPK bisa memeriksa pejabatnya jika ada laporan dugaan korupsi. Kalau di TaNI, KPK tidak berani masuk. Pada takut. Karenanya di TaNI banyak penyelewengan dana. Uang untuk Anggota aja banyak yang gak sampai. Anggota juga gak berani menanyakan karena takut dipindah tugaskan kalau tanya2. Mending diem. Sedangkan untuk alutsista KPK gak bakal berani. Padahal harga alutsista jika browsing di internet banyak yang harganya gak masuk akal, alias di-mark up. Itulah hebatnya pak TaNI. Peradilan Keluarga. Makanya kasus Basarnas adem ayem aja. Semoga Indonesia semakin maju dan sejahtera.
@@sbp9909 mana ada ceritanya anggota dipecat kecuali melanggar kode etik / hukum itu kasus kemarin terkuak siapa lagi bukan karena jeritan dri prajurit yg ditindas atasan korup
"Daripada beli senjata, mending buat ngasih makan rakyat." Kemaren beli Rafale aja banyak yang protes wkwkwkwk. Rakyat mah taunya makan mulu, ntar kalo diinvasi baru kelabakan karena ga punya senjata. Orang Indonesia banyak yang sombong karena taunya dulu bisa menang lawan Londo cuma modal bambu. Padahal kalo ga dibantu diplomatik sama US dan negara lain, belom tentu nih negara bisa merdeka.
Simple nya Militer Kita Kuat Bakal di Segani & Tidak Terlalu di Peras Sumberdaya Kita Ole Negara Lain, Kalo Ada yg Ngomong Pertahanan indo itu Gak Penting Dungu itu Orang, Giliran Sudah di Invasi Baru Nyalahin Kebijakan Pemerintah.
58 Trilliun itu sebenarnya masih tergolong sedikit untuk anggaran pertahanan, membangun militer itu bukan perkara murah, ini bukan cuma, masalah beli alutsista, tapi juga biaya upkeep barang dan personelnya, lagian, kayak yang di komentar lainnya, PT-76 itu masih sangat fungsional dan sudah di retrofit untuk menjalankan fungsinya, sebenarnya untuk negara damai, netral yang tidak akan melihat perang selama puluhan tahun yang akan datang, pace pembangunan pertahanan Indonesia itu sudah cocok, contohnya seperti TNI AL yang lagi banyak nimbun KCR sekarang, KCR itu dianggap sudah jadi " bang for the buck" yang bagus untuk pertahanan laut Indonesia, apalagi KCR juga sudah sangat bisa diproduksi oleh galangan kapal swasta dan BUMN Indonesia, pembangunan pertahanan Indonesia juga sepertinya mengikuti pola membangun kapabilitas produksi, faktanya, pada dasarnya seluruh personal equipment TNI sudah diproduksi dalam negri, mulai dari seragamnya, rompi anti pelurunya, helmnya, senjata personalnya, radionya, tasnya, dalam hal ranpur, kendaraan taktis, APC, Kapal sekelas KCR, Korvet/OPV, Frigat , LPD dll sudah bisa dibuat di Indonesia semua, dalam hal ini, ditambah juga Indonesia itu negara dengan manufacturing output terbesar di asia tenggara dan manufacturing output Indonesia sudah top 10 besar dunia dan terus semakin besar, membuat Indonesia kuat dalam unsur produksi, jauh lebih kuat daripada waktu waktu sebelumnya dan hanya akan semakin kuat
gimana ya ngomongnya 🤭🤭LPD, KCR, frigate dll emang bisa dibuat didalam negeri tapi hullnya doang, radar sensor, powerplant, armament dllnya tetap saja import dan costnya jauh lebih mahal ketimbang hullnya yg udah bisa diproduksi didalam negeri tsb. negara damai, netral yang tidak akan melihat perang selama puluhan tahun yang akan datang bla bla bla, siapa yg bisa jamin yg demikian itu om?
@@lidyaalexannia5745 kocak, emang sekarang ada negara yang alutsistanya 100% buatan dalam negri? Aneh, hanya orang bodoh yang mau ekonominya 100% autarchy dan tidak memanfaatkan jalur perdagangan, toh, amerika serikat buat jet mesinnya masih impor dari Rolls Royce inggris, komponen lainnya kayak beberapa kompinen sayap dan kelistrikan/semikonduktor juga impor dari negara negara lain, selama negara yang jadi partner itu reliable secara politik dan pertahanan mana pernah perlu khawatir, apalagi selain superstruktur juga dalam perindustrian perkapalan Indonesia sudah bisa muat command modularnya sendiri dalam bentuk mandala. Lagipula komentar anda tidak bisa membantah poin poin saya yang lain LOL, poin saya tetap benar
itu semua disebut belanja dinas perwira, tiap tahun mobil dinas bisa gonta ganti ya atau ga kita taulah kenapa para Pati kita bisa beli rumah segala macem
Bro mengatakan PT-76 dipake buat head2head sama modern MBT? udah jelas kok role nya sebagai fire support vehicle bukan buat serangan pemukul buat head to head ama MBT Lagian proyeksi tank yang akan kita lawan bukan T-90A, M1A2 atau Leopard 2A8 tapi ZTZ-88/96/99 (MBT cina), ZTQ15 (light tank), ZBL,ZBD, dan tank ringan lainnya Ulir bukan berarti gak ada APFSDS, contoh kayak meriam 105mm L7, ulir tapi bisa nembak APFSDS M111 Hertz atau M1060 Also PT76M dan FV101-90 tni bisa menembakkan Falarick 90mm ATGM (source indomiliter) yang sudah bs dibilang cukup memumpuni kalau hanya di adu dengan tank ringan lainnya, mesin PT76M indonesia jg udh modern dan di upgrade tidak sama seperti yg orisinil Krn marinir emang tugasnya untuk mobilitas dimana tank ringan sangat dibutuhkan untuk lompat lompat pulau, ya kalo ketemu mbt gmn bang? Emang marinir ga punya AFV modern (bmp3) infanteri atau satbanpur (bantuan tempur) lainnya buat lawan mbt? Aneh Marinir selalu dpt terakhir kalau soal akuisisi, dan jg selera alutsista marinir yg selalu oriented ke timur yg notabene nya sedang susah karena CAATSA, kalau CAATSA ga ada BMP3 kita udh di lanjutin sampe skrng ke full pemesanan Bro acting like we dont have any modern mbt meanwhile we got one of the best mbt of SEA Masalah bahan baku memang masih impor soalnya kita bukan negara produsen besi ataupun metal tapi masalah manufaktur barang jadi udah 85%, membangun ekosistem pertahanan ga gampang, karena pabrik" seperti baja jg perlu konsumen dari non militer agar untung, untuk pembahasan ekosistem industri pertahanan bs cek channel lycma mil tech yg lebih lengkap agar paham karena memang tidak segampang itu dan membutuhkan kerjasama antar kementerian bukan hanya pertahanan saja 🙏🙏 Maaf saya komen begini cmn untuk berpendapat sedikit 🙏
58 Trilliun itu sebenarnya masih tergolong sedikit untuk anggaran pertahanan, membangun militer itu bukan perkara murah, ini bukan cuma, masalah beli alutsista, tapi juga biaya upkeep barang dan personelnya, lagian, kayak yang di komentar lainnya, PT-76 itu masih sangat fungsional dan sudah di retrofit untuk menjalankan fungsinya, sebenarnya untuk negara damai, netral yang tidak akan melihat perang selama puluhan tahun yang akan datang, pace pembangunan pertahanan Indonesia itu sudah cocok, contohnya seperti TNI AL yang lagi banyak nimbun KCR sekarang, KCR itu dianggap sudah jadi " bang for the buck" yang bagus untuk pertahanan laut Indonesia, apalagi KCR juga sudah sangat bisa diproduksi oleh galangan kapal swasta dan BUMN Indonesia, pembangunan pertahanan Indonesia juga sepertinya mengikuti pola membangun kapabilitas produksi, faktanya, pada dasarnya seluruh personal equipment TNI sudah diproduksi dalam negri, mulai dari seragamnya, rompi anti pelurunya, helmnya, senjata personalnya, radionya, tasnya, dalam hal ranpur, kendaraan taktis, APC, Kapal sekelas KCR, Korvet/OPV, Frigat , LPD dll sudah bisa dibuat di Indonesia semua, dalam hal ini, ditambah juga Indonesia itu negara dengan manufacturing output terbesar di asia tenggara dan manufacturing output Indonesia sudah top 10 besar dunia dan terus semakin besar, membuat Indonesia kuat dalam unsur produksi, jauh lebih kuat daripada waktu waktu sebelumnya dan hanya akan semakin kuat
Sebenarnya jumlah TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) didalam kendaraan tempur dan kapal perang indonesia itu lebih banyak daripada didalam senjata api. Misalnya dalam pembuatan Pindad Komodo apc tingkatan TKDN mencapai 40.86 to 40.91%. frame, body dan desing nya dibuat secara lokal dengan produk baja yang disuplai oleh PT Krakatau Steel sementara yang impor adalah bagian mesin diesel dari Renault, ban dari Michelin dan bagian-bagian mesin dari Hino.
03:24 Sebenernya juga bakal diupgrade lagi pakai APS buatan Ukraina, sejenis sama PULAT buatan Turkey. Sayangnya terganggu karena invasi Russia ke Ukraina. Bayangin PT-76 yang armornya paper-thin dipasang APS wkwkwk. Sialan Russia, jadi tambah penasaran jika tidak terjadi invasi. Sukhoi kita juga yang awalnya bakal kerja sama dengan Ukraina buat menyuplai rudal R-27 juga terganggu gara-gara invasi Russia. BTW enak ya si PT-76 ada STAB nya, beda sama kw China nya
APS adalah scam, tingkat kesuksesan intersepsi bukan 100% dan banyak parameter spesifik untuk bekerja. Makanya Hamas spam RPG bisa KO merkava, Drozhd punya Ukraina juga tewas serta T-14 Armata setop produksi untuk bikin T90M yang pake ERA+Komposit.
APS juga tidak berguna untuk melawan ranjau, malahan dalam konflik Ukraina ranjau lebih banyak ngekill ranpur dan rantis ketimbang atgm. Dan APS juga membuat infanteri tidak boleh berada disekitar tank karena resiko serpihan ledakan saat APS mencegat ATGM dan RPG.
Alhamdulillah ketemu channel yang pintar dan mencerdaskan kaum penyembah ketar-ketir. Misalnya saja Tank medium Harimau Pindad, mesin, turret, sistem elektronik, sistem bidikan, sistem sensor, stabilizer, armor komposit, bahkan amunisinya juga masih import. Tank medium harimau Pindad kurang pas jika dikatakan sebagai tank karya anak bangsa, atau tank buatan dalam negeri. Lebih baik tank medium harimau Pindad disebut sebagai tank rakitan produksi dalam negeri. Makanya harga tank harimau Pindad mahal 7,5 juta usd per unit lebih mahal dari kebanyakan MBT dari negara lainnya. Itupun belum termasuk dengan biaya pelatihan, suku cadang dan fasilitas penunjang. Sama saja dengan kapal Fregat merah putih, KRI golok dan semua kapal rudal atau kapal perang buatan Indonesia itu mesin, rudal dll itu import.
Ndak usah bicara Alutsista dulu ... Ada praktek di Tentara dimana Komanda melakukan Pemotongan Uang Kesejahteraan Prajurit dengan dalih DANA KOMANDO atau JATAH KOMANDAN ... pake prosentase lagi .... Buktikan kalo tulisan saya salah ...........
@@Ichiro55 Tergantung, SSGN itu cuma Kapal selam bertenaga nuklir dan ukurannya gak sebesar SSBN tapi tetap lebih besar dan lebih mahal dari kapal selam diesel listrik. Yang saya tau kalo SSBN itu harganya sekitar Rp 35-55 Triliun
@@Ichiro55 Kalo lontong lautnya bisa bawa senjata nuklir bakal makan duit sampe 50-an triliun, dan Indonesia harus cabut dari traktat perjanjian senjata nuklir dan harus siap digangbang 11 negara sekaligus, 9 negara ASEAN + Aussie dan China karena punya senjata dengan kapabilitas nuclear strike.
Satu biji rudal Tomahawk US$2 juta😅 Rudal Blue Spear (darat ke kapal, jarak 290km ) kerjasama Singapur Israel satu biji US$5 juta😂. Estonia kastomer pertama.
Bener, lha 173 T Dikorupsi? Mending Alusista khususnya senapan harus jumlahnya melebihi rakyat Indonesia. Untuk jaga2 jika kita diserang. Bnyk diam2 yg mengincar sedikit2 tanah subur milik kita. Tanah Asia tenggara subur2. Tongkat dan batu JD tanaman. Yaitu ketela .
Di Pakistan penjualan senjata seperti jualan goreng pisang,senjata buatan lokal bahan dalam negeri kualitas internasional dgn negara segala terbatas bahan baku..
Disini pemerintah perlu yang pintar, jangan cuma doyan rebutan kursi jabatan, hilirisasi dan industri ilmunya insinyur nya harus bersatu berserta riset penelitian modal, selama ini pemerintah terlalu lalai untuk benar-benar serius memandirikan teknologi, karena kuncinya kumpulkan modal kumpulkan insinyur ilmuan, walau tidak berhasil membuat teknologi jangan menyeah karena percobaan penelitian itu gagal hal berharga pelajaran, jangan dikit-dikit kapok tidak lanjut langsung diberikan cap tidak lulus uji, dukung terus insinyur ilmuan teknologi nya,
kita jangan cari kelemahan, tapi kami warga malaysia amat respect dengan PT Pindad mampu buat senjata sendiri walaupun bahan2 pembuatan kena import tapi masih ada keuntungan, seperti tank lama jika masih elok masih boleh digunakan ok aje guna terus, sbb tank untuuk berperang jika baru pun kena tembak tetap hancur
Anggaran pertahanan ditambah tp industri hulu (terutama industri baja) tdk dibenahi percuma jg kita akan tetap impor bahan baku. Sejauh ini, kita baru mampu memproduksi plat baja karbon yg digunakan sbg bahan baku pd industri galangan kapal, itu sebabnya produk galangan kapal kita yg paling tinggi TKDN-nya dibanding produk industri pertahanan yg lain. Mudah-mudahan pemerintah saat ini serius membenahi industri hulu kita
2:25 bukan pajak dinaikkan mas, tapi R&D dianggarkan lebih dulu Yang paling penting naikin pertanian sebaik-baiknya dalam 10 tahun kedepan, baik R&D maupun produksinya balik lagi seperti keinginan sukarno Lalu baru kuatin manufaktur, kurangi export bahan baku tingkatkan R&D
Walaupu begitu kekuatan militer Indonesia urutan ke-13 di dunia, mudah2an industri pertahanan dalam negeri terus bangkit semakin maju dan modern untuk memenuhi kebutuhan alutsista militer TNI, bravo
kita ada leopard 2 RI, tank Harimau, abis beli Rafale sama F15 eagle. belum operasional latihan, latihan juga itu kan keluar uang buat amunisi, bahan bakar, gaji, perawatan, dll. jgn cmn liat dari alusista, liat jg dari operasinal dll, Su 27 kita aja udh brp
Biar apa,bikin konten itu hrs akurat dn BKN nyari2 kelemahan , apa yg di bahas di cenel ini gk betul semuanya , buka , situs pindad di situ sdh jelas apa SJ yg di impor dari luar ,gk semua nya dari luar ,
Kebanyakan masyarakat pasti setuju kalau pertahanan negara kuat, tapi anggaran sebesar itu juga perlu digunakan dengan cermat dengan audit yang jelas & kredibel, apalagi saat ini negara juga sedang mencoba bangkit ekonominya. Ingat bahwa mempertahankan negara bukan hanya dengan perang fisik tapi juga masih ada sektor lain spt ekonomi, industri dll atau hybrid.
Anggaran pertahanan cuman sauprit sama singapura saja yg luasnya kurang lebih sama jakarta masih gedean singapura anggaran pertahanan nya buka dikit pemikiran nya ,jgn seperti katak dalam tempurung, kalau mau normal seperti negara negara lain ,anggaran pertahanan minimal 2% dari PDB itu baru seimbang
Sayangnya dari data yang beredar meriam Cockerill Mk3 90mm yang digunakan pada PT-76(M). tidak dapat menembakkan peluru APFSDS karena meriamnya hanya dilengkapi satu muzzle brake, yang sebenarnya diperlukan tiga muzzle brake pada meriam. btw kendaraan italia yang mendekati dengan senjata yang digunakan di PT-76M ini bisa pake C13 T90 atau AUBL-74 karena mereka pake meriam Cockerill Mk3 90mm, it's just slightly better than the OG but not the best
Menurut saya sih kalau simulasi militer itu yang paling bagus di seri Arma bank karena mensimulasikan 3 matra yaitu angkatan udara, angkatan Laut dan angkatan darat dijadikan satu koordinasi dalam pertempuran
Saya yakin Indonesia bisa buat senjata sendiri tanpa impor,, asalkan Indonesia punya niat dan kreatifitas dan tanpa di tungangi kepentingan politik,, Banyak loh di luar sana yang buat senjata rakitan,,
PT 76 dibuat oleh uni soviet, didatangkan ke indonesia era presiden soekarano untuk mendukung operasi trikora di irian barat, sedih sebenarnya jika kita lihat tni kita masih menggunakanya, beberapa sudah mulai digantikan sih sama bmp 3f selama era presiden SBY, kalo era presiden sekarang gausah ditanya deh kalo masalah alutsista baru
Katanya kekuatan militer sebenarnya itu disembunyikan, biar negara lain tidak tau untuk mengantisipasi. Jadi ya bgtulah, wajar aja kalo gak transparan.
Rentan korupsi,bisa dilihat para jenderal sekarang pada jadi calon pemerintahan di cek lembaga kekayaan tinggi banget,tapi dulunya dari keluarga sederhana
Sebenarnya PT-76 udah ada penggantinya yakni 54 unit BMP-3F yang lebih ganas dan modern, niatnya mau beli tambahan tapi krna belinya dari Russia dpt ancaman sanksi dari AS jadinya ga lanjut beli
Malesnya pake tank soviet cuma mundurnya lelet banget dan gun depression nya ampas banget, selain itu tank soviet enak banget kalau di map datar dan perkotaan
Setuju, marinir salah satu satuan pemukul utama, tidak adil kalau masih banyak alutsista tua, modernisasi harga mati, terutama di satuan kavaleri, artileri armed & arhanud
ya semoga medium tank harimau fnss sama pindad bisa kolab bikin turret yg speknya setara sama crocktail belgia karna harimau ini 60% harga dari 1 unit aja mahal di turret selain full digital laras meriamnya bisa di ubah kalibernya 105/30 mm
Anggaran alutsista ato anggaran makelar? Baiknya kuatin pengembangan secara mandiri mesin2 machining presisi termasuk tools, software & komponen elektriknya, kuatin dunia akademis nasional tentang teknologi presisi & metalurgi logam, karena banyak pembatasan impor mesin machining presisi impor untuk produksi senjata. Jadi mesin produksinya juga g tergantung dr luar.
Trus butuh dana anggaran lg...blm jangka waktunya...butuh berapa thn buat mewujudkannya....? Bikin senjata/alutsista militer GK segampang bikin adonan semen sama pasir...butuh riset dan waktu yg lama sebelum bener bener di produksi masal...dulu dah pernah PT pindad coba bikin kanon Laras meriam 105mm...tp giliran di uji coba 1000 x tembakan baru sampai 600 Laras sudah merah menyala... Bikin salah satu komponen senjata itu jg tidak gampang... bre...
Anggaran Segitu banyak jangan untuk beli Alutsita semua, Tapi lebih baik untuk mendukung industri pendukung komponen untuk kemandirian Alutsita, Tapi indonesia malah seneng beli-beli dari luar kenapa ?? karena ada Fee nya dan itu disetujui oleh wakil kita di Senayan..
Di negara maju..mikir technology, di negara berkembang model Indonesia masih mikir mangan.. itulah knapa bpk Prabowo Gibran punya program makan gratis anak sekolah,agar generasi kedepan mampu unggul lah.. dijabarkan lebih lanjut.. intinya generasi kedepan harus hebat dan andal .. Prabowo untuk INDONESIA.. Prabowo untuk DUNIA
Kalau Admin beli Tank di Game mungkin bisa dapat ribuan, tapi di dunia nyata harus realistis dan tidak bisa dibandingkan dengan yang ada di game online
Ini memang sudah harus jadi perhatian dari pemerintah dan juga pertahanan negara , khususnya untuk tank marinir amphibi PT-76 , walaupun masih layak di pakai. Saya yakin pemerintah RI sedang melakukan revitalisasi alutsista , dan yakin kepada yang Maha Kuasa bahwa akan ada kemajuan di negara kesatuan Republik Indonesia.
Setahu saya, tidak semua alutsista tua di "DEM". Sebagian diambil body dan kaki2nya, sedangkan mesin dan sistem persenjataan sudah di upgrade oleh para siswa militer itu sendiri yg di sesuaikan dengan peruntukannya. ( Banyak sekali alutsista2 baru dan modern yg memang tidak boleh di publikasikan)
Alutsista itu pengadaannya lama dan bertahap, apalagi anggaran itu juga untuk belanja pegawai, pemeliharaan dan operasional kendaraan yang sudah ada. dikira operasional setiap hari gratis gitu?
Wajar sih, selain beli pesawatnya jg beli tekhnologinya (T.O.T), kaya kasus kf-21 korea, kan yg dibeli pesawat sama T.O.Tnya biar bisa dibikin diindonesia
sebenernya yang jadi masalah bukan hanya di sektor produksi aja, persyaratan dll tapi pemeliharaannya aja yang harus dipikirkan. Bayangin aja udh beli mahal tapi kalo gak dilakukan pemeliharaan ya kopong coy sekuat kuatnya tank ya kalo gak dirawat ya wassalam
Sebenarnya bukan masalah di anggaran aja sih tapi nyari kendaraan tempur yang sesuai itu juga sulit buat penggantinya, soalnya marinir pengen kendaraan amphibi yang punya firepower gede macam PT-76 ama BMP-3, dan kendaraan" kae gitu cuman diproduksi ama negara timur...russia ama china doank yg produksi kendaraan macam itu...dlu sempat beli BMP-3 ama BT-3F, pas mau lanjut batch 2 dibatalin karena Caatsa...ada china ZTZ series tapi karena track recordnya disini jelek apalagi konflik di natuna jadi ditahan dlu...mau g mau marinir mesti ganti doktrin atau ngga develop sendiri kendaraannya
Percuma sih duit ada tapi barang yang dibutuhkan gak ada jadi masalahnya bukan soal Anggaran doang, TNI juga harus punya alutsista yang bisa dipakai di banyak Medan selain di perkotaan
anehnya negara kepulauan terbesar yang paling terkenal dan diglorifikasi cuma angkatan darat, harusnya yang paling disayang tuh au dan al, terlebih marinir
Meski anggaran pertahanan paling tinggi , itu masih jauh dari cukup, karena banyak pihak yang berkata tentang kesejahteraan TNI, karena anggaran pertahanan adalah anggaran gaji seluruh TNI selama 1 tahun, dan bukan untuk beli alutsista saja, ada untuk biaya operasional alutsista pemeliharaan alutsista anggaran latihan pembangunan industri senjata, pembangunan alutsista dalam negeri dll selama 1 tahun, jadi jangan anggap murah.
industri militer dalem negri juga ga rame pembeli, mentok ya bikin prototype tapi dibeli kaga.. kualitasnya juga kurang bagus (contoh SS1 buatan Pindad yg di ekspor taunya bermasalah)
Yang kurang cerdas adalah tidak ada menejemen berkelanjutan untuk merekut siswa pintar mengembangkan teknologi alat perang, kita jangan over proud kemampuan tni kita saat ini,mungkin malah masih kalah klo berhadapan tentara nazi jerman masa lalu, karena para jendral kita lebih senang bergelut di politik,sehingga tdk ada yg mengarahkan kecerdasan anak bangsa membangun teknologi,sehingga semua serba import,
58 + dibagi 3 matra yg masingaisng emmiliki persenjataan kelas berat , kalau dibilangasih jadul , anggaran bisa dialihfungsikan ke persenjataan lain yg lebih utama
Kalau belipun paling beli yang second. Itupun harganya hampir sama dengan yang baru. Alasannya sudah di retrofit di upgrade dan blablabla. Lha kenapa gak beli yang baru aja
Perang modren strategi perang pakai tank dan sejenisnya sangat beresiko,sekarang sudah menggunakan dron,AI rudal,roket,pesawat,perang siber,pengintaian satelit dll,perang jadul pake manusia bawa tank itu sasaran empuk,sperti doktrin amerika mereka full kekuatan udara posisi 1
Makanya,kenapa nggak sekalian bikin Marinir jadi unit yg berdiri sendiri aja?kadang butuh refreshment dalam angkatan bersenjata suatu negara.seringkali akan ada penambahan atau pengurangan suatu angkatan bersenjata.
Lokhead Martin bikin pesawat2 tempurnya apa 100% kompenennya di buat di Amerika? Ini bukan masalah bahan baku atau ga bisa bikin. Ini masalah hak cipta. Itu kenapa ada istilah transfer teknologi. Ada pemilik hak cipta yg mau transfer teknologi dan ada juga yg tidak mau. Dari situ paham kan mimin?
Karena marinir itu alutsista nya banyak blok timur, sedangkan amerika ngasih sanksi catsa buat negara manapun buat negara yg beli alutsista rusia. Makanya banyak proyek yg tersendat karena gk cocok sama produk luar rusia
Ngeganti Tank amfibi yg udah tua itu sulit, Rusia dari jaman Soviet kelar, belom bisa ngembangin tank Amfibi baru, alternatifnya ya dari Cina (tau sendiri kan kualitasnya agak laen)
"kasus korupsi di Militer seringkali terbentur kerahasiaan, khususnya yang berkaitan dengan pengadaan alutsista, kondisi ini rentan menimbulkan praktek korupsi.
Mantan panglima TNI, jenderal purnawirawan Moeldoko pernah mengungkapkan bahwa kasus pengadaan senjata adalah kasus yang tidak dapat dibuka ke publik, Ia bahkan sampai menyebut jika KPK sampai mendatangi TNI, maka hal itu menjadikan TNI sebagai organisasi yang tidak terhormat. Namun kasus brigjen Teddy Hernayadi terjerat kasus pengadaan alutsista pada tahun 2016 menjadi bukti nyata jika institusi ini juga tak luput dari dosa-dosa korupsi"
~Korupsi dan Pungli di Tubuh TNI & POLRI., MDUniverse~
Korupsi itu lebih parah di tentara😂😂😂 orang mereka ngak boleh di audit external
Mereka terlihat lebih bersih karena ngak bersinggungan dengan masyarakat secara langsung.. Gitu aja mereka dah terkenal dengan suka Membackup pereman lokal memeras masyarakat secara tidak langsung
Bravo TNI.
Gua yakin TNI suci sesuci sucinya. Ga perlu audit. Pokoknya Bravo Bravo dan Bravo
@@pakdeputin1577ini sarkas bang?
Welp, pada dasarnya mau pun polisi dan TNI juga kagak ada yang suci, terutama petinggi"nya. Tapi memang kalau di mata publik, polisi memang lebih kelihatan jelek setelah banyaknya kasus dengan masyarakat. Walau pun di militer shady business juga banyak, hanya kagak terekspose saja.
di museum kota ku ada PT-76 yg sudah di demiliterisasi jd patung di Museum Kota. Main War Thunder makin ngenalin ke sejarah cabang ilmu yg memang ku sukai dr kecil dulu
Abang tinggal di Mataram kh? Gw sempet lihat pas main kesana
@@daruween1398 ooh pernah kesana jg waktu kerja dlu, tp aku dr jatim bro disini jg ada
@@FathurTeknik2023 jatim area mana tuh bang?
di kota gw juga ada pt-76, di monumen kudungga, sangatta utara (kalimantan timur)
@@velSpacca di batang tinggal ke alun alun ketemu pt(kyk) sama 2 arty
Saya pernah ngobrol dengan kawan sekolah, kebetulan dia Anggota TaNI. Dulu dinas di batalyon sekarang di Koramil.
Dia bilang, enak ya di pemerintahan, KPK bisa memeriksa pejabatnya jika ada laporan dugaan korupsi.
Kalau di TaNI, KPK tidak berani masuk. Pada takut.
Karenanya di TaNI banyak penyelewengan dana.
Uang untuk Anggota aja banyak yang gak sampai.
Anggota juga gak berani menanyakan karena takut dipindah tugaskan kalau tanya2.
Mending diem.
Sedangkan untuk alutsista KPK gak bakal berani. Padahal harga alutsista jika browsing di internet banyak yang harganya gak masuk akal, alias di-mark up.
Itulah hebatnya pak TaNI.
Peradilan Keluarga.
Makanya kasus Basarnas adem ayem aja.
Semoga Indonesia semakin maju dan sejahtera.
😂😂😂😂
Riil, hati hati selanjutnya yg ditarget oknum korup di TaNI itu TWP
Anak buah harus kompak laporin oknum begitu jangan diam saja
Komentar paling josss gandos
@@sbp9909 mana ada ceritanya anggota dipecat kecuali melanggar kode etik / hukum
itu kasus kemarin terkuak siapa lagi bukan karena jeritan dri prajurit yg ditindas atasan korup
Bener, dulu pengadaan scorpion aja bisa buat beli chally 2
"Daripada beli senjata, mending buat ngasih makan rakyat."
Kemaren beli Rafale aja banyak yang protes wkwkwkwk. Rakyat mah taunya makan mulu, ntar kalo diinvasi baru kelabakan karena ga punya senjata.
Orang Indonesia banyak yang sombong karena taunya dulu bisa menang lawan Londo cuma modal bambu. Padahal kalo ga dibantu diplomatik sama US dan negara lain, belom tentu nih negara bisa merdeka.
kelihatan orang kita gak belajar dari perang ukraine-rusia
Wkwkwk...nasibnya malah berakhir kae inggris, tentaranya jadi kusut, karena anggaran terus dipotong"in buat anggaran sosial😂
Udh senjata jadul rakyat miskin jg terus ngasi makan apa🤣🤣🤣
Org indo suka hina negara lain ehh di invasi ,baru tolong tolong kami kelaparan kami kalah😅
Simple nya Militer Kita Kuat Bakal di Segani & Tidak Terlalu di Peras Sumberdaya Kita Ole Negara Lain, Kalo Ada yg Ngomong Pertahanan indo itu Gak Penting Dungu itu Orang, Giliran Sudah di Invasi Baru Nyalahin Kebijakan Pemerintah.
58 Trilliun itu sebenarnya masih tergolong sedikit untuk anggaran pertahanan, membangun militer itu bukan perkara murah, ini bukan cuma, masalah beli alutsista, tapi juga biaya upkeep barang dan personelnya, lagian, kayak yang di komentar lainnya, PT-76 itu masih sangat fungsional dan sudah di retrofit untuk menjalankan fungsinya,
sebenarnya untuk negara damai, netral yang tidak akan melihat perang selama puluhan tahun yang akan datang, pace pembangunan pertahanan Indonesia itu sudah cocok, contohnya seperti TNI AL yang lagi banyak nimbun KCR sekarang, KCR itu dianggap sudah jadi " bang for the buck" yang bagus untuk pertahanan laut Indonesia, apalagi KCR juga sudah sangat bisa diproduksi oleh galangan kapal swasta dan BUMN Indonesia, pembangunan pertahanan Indonesia juga sepertinya mengikuti pola membangun kapabilitas produksi, faktanya, pada dasarnya seluruh personal equipment TNI sudah diproduksi dalam negri, mulai dari seragamnya, rompi anti pelurunya, helmnya, senjata personalnya, radionya, tasnya, dalam hal ranpur, kendaraan taktis, APC, Kapal sekelas KCR, Korvet/OPV, Frigat , LPD dll sudah bisa dibuat di Indonesia semua, dalam hal ini, ditambah juga Indonesia itu negara dengan manufacturing output terbesar di asia tenggara dan manufacturing output Indonesia sudah top 10 besar dunia dan terus semakin besar, membuat Indonesia kuat dalam unsur produksi, jauh lebih kuat daripada waktu waktu sebelumnya dan hanya akan semakin kuat
gimana ya ngomongnya 🤭🤭LPD, KCR, frigate dll emang bisa dibuat didalam negeri tapi hullnya doang, radar sensor, powerplant, armament dllnya tetap saja import dan costnya jauh lebih mahal ketimbang hullnya yg udah bisa diproduksi didalam negeri tsb.
negara damai, netral yang tidak akan melihat perang selama puluhan tahun yang akan datang bla bla bla, siapa yg bisa jamin yg demikian itu om?
Aduh bingung saya ngomongnya 😂😂, tau lisensi dan itu cuma bangun kapalnya (alat apungnya itu lo) bukan SENJATA DLL 😂😂
@@fakta-fun KCR mana pernah beli lisensi, begitu juga dengan LPD dan LST
@@lidyaalexannia5745 kocak, emang sekarang ada negara yang alutsistanya 100% buatan dalam negri? Aneh, hanya orang bodoh yang mau ekonominya 100% autarchy dan tidak memanfaatkan jalur perdagangan, toh, amerika serikat buat jet mesinnya masih impor dari Rolls Royce inggris, komponen lainnya kayak beberapa kompinen sayap dan kelistrikan/semikonduktor juga impor dari negara negara lain, selama negara yang jadi partner itu reliable secara politik dan pertahanan mana pernah perlu khawatir, apalagi selain superstruktur juga dalam perindustrian perkapalan Indonesia sudah bisa muat command modularnya sendiri dalam bentuk mandala.
Lagipula komentar anda tidak bisa membantah poin poin saya yang lain LOL, poin saya tetap benar
Nilia tukar rupiah kita sangat lemah
Buat beli Land cruiser, Richard mille, pulpen Montblanc para bintang.
itu semua disebut belanja dinas perwira, tiap tahun mobil dinas bisa gonta ganti ya atau ga kita taulah kenapa para Pati kita bisa beli rumah segala macem
Ah baru mau ngomong hahaha
Bro mengatakan PT-76 dipake buat head2head sama modern MBT? udah jelas kok role nya sebagai fire support vehicle bukan buat serangan pemukul buat head to head ama MBT
Lagian proyeksi tank yang akan kita lawan bukan T-90A, M1A2 atau Leopard 2A8 tapi ZTZ-88/96/99 (MBT cina), ZTQ15 (light tank), ZBL,ZBD, dan tank ringan lainnya
Ulir bukan berarti gak ada APFSDS, contoh kayak meriam 105mm L7, ulir tapi bisa nembak APFSDS M111 Hertz atau M1060
Also PT76M dan FV101-90 tni bisa menembakkan Falarick 90mm ATGM (source indomiliter) yang sudah bs dibilang cukup memumpuni kalau hanya di adu dengan tank ringan lainnya, mesin PT76M indonesia jg udh modern dan di upgrade tidak sama seperti yg orisinil
Krn marinir emang tugasnya untuk mobilitas dimana tank ringan sangat dibutuhkan untuk lompat lompat pulau, ya kalo ketemu mbt gmn bang? Emang marinir ga punya AFV modern (bmp3) infanteri atau satbanpur (bantuan tempur) lainnya buat lawan mbt? Aneh
Marinir selalu dpt terakhir kalau soal akuisisi, dan jg selera alutsista marinir yg selalu oriented ke timur yg notabene nya sedang susah karena CAATSA, kalau CAATSA ga ada BMP3 kita udh di lanjutin sampe skrng ke full pemesanan
Bro acting like we dont have any modern mbt meanwhile we got one of the best mbt of SEA
Masalah bahan baku memang masih impor soalnya kita bukan negara produsen besi ataupun metal tapi masalah manufaktur barang jadi udah 85%, membangun ekosistem pertahanan ga gampang, karena pabrik" seperti baja jg perlu konsumen dari non militer agar untung, untuk pembahasan ekosistem industri pertahanan bs cek channel lycma mil tech yg lebih lengkap agar paham karena memang tidak segampang itu dan membutuhkan kerjasama antar kementerian bukan hanya pertahanan saja 🙏🙏
Maaf saya komen begini cmn untuk berpendapat sedikit 🙏
holy the yappatron
@@kotenara10 gw cmn copas opini tmn" gw yg malu malu buat komen disini
58 Trilliun itu sebenarnya masih tergolong sedikit untuk anggaran pertahanan, membangun militer itu bukan perkara murah, ini bukan cuma, masalah beli alutsista, tapi juga biaya upkeep barang dan personelnya, lagian, kayak yang di komentar lainnya, PT-76 itu masih sangat fungsional dan sudah di retrofit untuk menjalankan fungsinya,
sebenarnya untuk negara damai, netral yang tidak akan melihat perang selama puluhan tahun yang akan datang, pace pembangunan pertahanan Indonesia itu sudah cocok, contohnya seperti TNI AL yang lagi banyak nimbun KCR sekarang, KCR itu dianggap sudah jadi " bang for the buck" yang bagus untuk pertahanan laut Indonesia, apalagi KCR juga sudah sangat bisa diproduksi oleh galangan kapal swasta dan BUMN Indonesia, pembangunan pertahanan Indonesia juga sepertinya mengikuti pola membangun kapabilitas produksi, faktanya, pada dasarnya seluruh personal equipment TNI sudah diproduksi dalam negri, mulai dari seragamnya, rompi anti pelurunya, helmnya, senjata personalnya, radionya, tasnya, dalam hal ranpur, kendaraan taktis, APC, Kapal sekelas KCR, Korvet/OPV, Frigat , LPD dll sudah bisa dibuat di Indonesia semua, dalam hal ini, ditambah juga Indonesia itu negara dengan manufacturing output terbesar di asia tenggara dan manufacturing output Indonesia sudah top 10 besar dunia dan terus semakin besar, membuat Indonesia kuat dalam unsur produksi, jauh lebih kuat daripada waktu waktu sebelumnya dan hanya akan semakin kuat
@@briantarigan7685 emang
Admin : pura pura galiat@@KAGUR0V
Sebenarnya jumlah TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) didalam kendaraan tempur dan kapal perang indonesia itu lebih banyak daripada didalam senjata api.
Misalnya dalam pembuatan Pindad Komodo apc tingkatan TKDN mencapai 40.86 to 40.91%. frame, body dan desing nya dibuat secara lokal dengan produk baja yang disuplai oleh PT Krakatau Steel sementara yang impor adalah bagian mesin diesel dari Renault, ban dari Michelin dan bagian-bagian mesin dari Hino.
03:24 Sebenernya juga bakal diupgrade lagi pakai APS buatan Ukraina, sejenis sama PULAT buatan Turkey. Sayangnya terganggu karena invasi Russia ke Ukraina. Bayangin PT-76 yang armornya paper-thin dipasang APS wkwkwk. Sialan Russia, jadi tambah penasaran jika tidak terjadi invasi. Sukhoi kita juga yang awalnya bakal kerja sama dengan Ukraina buat menyuplai rudal R-27 juga terganggu gara-gara invasi Russia.
BTW enak ya si PT-76 ada STAB nya, beda sama kw China nya
when aktif, tank meledak duluan 🗿
APS adalah scam, tingkat kesuksesan intersepsi bukan 100% dan banyak parameter spesifik untuk bekerja.
Makanya Hamas spam RPG bisa KO merkava, Drozhd punya Ukraina juga tewas serta T-14 Armata setop produksi untuk bikin T90M yang pake ERA+Komposit.
Orang bodoh mana anjir yg mau pasang aps di IFV sekelas PT 76?sekelas BMP 2 yg pake APS aja pada rontok di Ukraina
@@comradeblin256dude T-14 Armata produksinya ketunda bukan stop produksi
APS juga tidak berguna untuk melawan ranjau, malahan dalam konflik Ukraina ranjau lebih banyak ngekill ranpur dan rantis ketimbang atgm. Dan APS juga membuat infanteri tidak boleh berada disekitar tank karena resiko serpihan ledakan saat APS mencegat ATGM dan RPG.
Alhamdulillah ketemu channel yang pintar dan mencerdaskan kaum penyembah ketar-ketir. Misalnya saja Tank medium Harimau Pindad, mesin, turret, sistem elektronik, sistem bidikan, sistem sensor, stabilizer, armor komposit, bahkan amunisinya juga masih import. Tank medium harimau Pindad kurang pas jika dikatakan sebagai tank karya anak bangsa, atau tank buatan dalam negeri. Lebih baik tank medium harimau Pindad disebut sebagai tank rakitan produksi dalam negeri. Makanya harga tank harimau Pindad mahal 7,5 juta usd per unit lebih mahal dari kebanyakan MBT dari negara lainnya. Itupun belum termasuk dengan biaya pelatihan, suku cadang dan fasilitas penunjang. Sama saja dengan kapal Fregat merah putih, KRI golok dan semua kapal rudal atau kapal perang buatan Indonesia itu mesin, rudal dll itu import.
Ampe hafal😂
Memang semua komponennya impor... Hanya di rakit aja di dll negri
Tank badak itu overpriced.....tank medium seharga MBT
T-72 lebih kuat dan murah daripada harimau
Ndak usah bicara Alutsista dulu ...
Ada praktek di Tentara dimana Komanda melakukan Pemotongan Uang Kesejahteraan Prajurit dengan dalih DANA KOMANDO atau JATAH KOMANDAN ... pake prosentase lagi ....
Buktikan kalo tulisan saya salah ...........
Tpi memang anggaran pertahanan kita masih kecil min.. Cuman 135 T... Yg paling besar pendidikan 700T..
2:00 ingat itu Kapal selam Diesel listrik ya, bukan SSGN/SSBN (kapal selam bertenaga nuklir dan membawa ICBM) 😅😂
Kalau yg nuklir berapa triliun tuh?
@@Ichiro55
Tergantung, SSGN itu cuma Kapal selam bertenaga nuklir dan ukurannya gak sebesar SSBN tapi tetap lebih besar dan lebih mahal dari kapal selam diesel listrik. Yang saya tau kalo SSBN itu harganya sekitar Rp 35-55 Triliun
@@Ichiro55
Kalo lontong lautnya bisa bawa senjata nuklir bakal makan duit sampe 50-an triliun, dan Indonesia harus cabut dari traktat perjanjian senjata nuklir dan harus siap digangbang 11 negara sekaligus, 9 negara ASEAN + Aussie dan China karena punya senjata dengan kapabilitas nuclear strike.
Buat nuklir = cari musuh, bahkan yg ngajarin buat akan jd musuh jg 😄
Mereka yang kerja dimiliter mereka juga yang bocorin datanya 💀
ingat harga amunisi itu hingga 1 milyar, 50 trilyun itu kecil untuk pertahanan.
Satu biji rudal Tomahawk US$2 juta😅 Rudal Blue Spear (darat ke kapal, jarak 290km ) kerjasama Singapur Israel satu biji US$5 juta😂. Estonia kastomer pertama.
Tapi kan beli mobil baru tiap tahun kan wajib hahahahahah
Bener, lha 173 T Dikorupsi? Mending Alusista khususnya senapan harus jumlahnya melebihi rakyat Indonesia. Untuk jaga2 jika kita diserang. Bnyk diam2 yg mengincar sedikit2 tanah subur milik kita. Tanah Asia tenggara subur2. Tongkat dan batu JD tanaman. Yaitu ketela .
Di Pakistan penjualan senjata seperti jualan goreng pisang,senjata buatan lokal bahan dalam negeri kualitas internasional dgn negara segala terbatas bahan baku..
Brarti mrk LBH canggih dr PT Pindad.
Pdhl mrk buat pun di blg msh manual
Gak juga bro , pindad itu PT kalo di desa Adam khel mah kelas industri rumahan@@suryosuryo3928
@@suryosuryo3928bukan masalah canggih atau tidaknya ,
Disini pemerintah perlu yang pintar, jangan cuma doyan rebutan kursi jabatan, hilirisasi dan industri ilmunya insinyur nya harus bersatu berserta riset penelitian modal, selama ini pemerintah terlalu lalai untuk benar-benar serius memandirikan teknologi, karena kuncinya kumpulkan modal kumpulkan insinyur ilmuan, walau tidak berhasil membuat teknologi jangan menyeah karena percobaan penelitian itu gagal hal berharga pelajaran, jangan dikit-dikit kapok tidak lanjut langsung diberikan cap tidak lulus uji, dukung terus insinyur ilmuan teknologi nya,
58T kan msh di bagi 3 angkatan, buat gaji prajurit, ya yg murah itu amonisi senjata ringan...😁
Intinya perang itu bisnis yang menjanjikan buat negara produsen alat perang
kalo mau belajar lebih banyak, lihat ulasan dari Lycma Mil-Tech. dia ngejelasin kenapa soal alutsista kita seperti itu, industrinya pun begitu
kita jangan cari kelemahan, tapi kami warga malaysia amat respect dengan PT Pindad mampu buat senjata sendiri walaupun bahan2 pembuatan kena import tapi masih ada keuntungan, seperti tank lama jika masih elok masih boleh digunakan ok aje guna terus, sbb tank untuuk berperang jika baru pun kena tembak tetap hancur
Byk bykin konten begini bang, cocok buat nemenin jenuh kerjaan berjam2 di meja wkwk
Konten bermanfaat nih👍
itu anggaran baru keluar 2023
kita lagi bangun FMP 2 Unit
belanja rafale 42 unit
KS scorpe 3 unit
coastal missile dari turkey ds
dan banyak lagi
Anggaran pertahanan ditambah tp industri hulu (terutama industri baja) tdk dibenahi percuma jg kita akan tetap impor bahan baku. Sejauh ini, kita baru mampu memproduksi plat baja karbon yg digunakan sbg bahan baku pd industri galangan kapal, itu sebabnya produk galangan kapal kita yg paling tinggi TKDN-nya dibanding produk industri pertahanan yg lain. Mudah-mudahan pemerintah saat ini serius membenahi industri hulu kita
2:25 bukan pajak dinaikkan mas, tapi R&D dianggarkan lebih dulu
Yang paling penting naikin pertanian sebaik-baiknya dalam 10 tahun kedepan, baik R&D maupun produksinya balik lagi seperti keinginan sukarno
Lalu baru kuatin manufaktur, kurangi export bahan baku tingkatkan R&D
mending beli dari luar.. bisa pakai broker..
@@tongkronganorangkaya7731 ketika otak hanya mencari kenikmatan mudah dan murah, secara ga sadar diperbudak oleh negara yang menjual
Walaupu begitu kekuatan militer Indonesia urutan ke-13 di dunia, mudah2an industri pertahanan dalam negeri terus bangkit semakin maju dan modern untuk memenuhi kebutuhan alutsista militer TNI, bravo
13 itu hanya tulisan.
Sama saja Singapura punya 3 mobil Ferrari, Indonesia punya 3 XENIA... KALAU ANGKANYA SAMA, TAPI KUALITAS BEDA
kita ada leopard 2 RI, tank Harimau, abis beli Rafale sama F15 eagle. belum operasional latihan, latihan juga itu kan keluar uang buat amunisi, bahan bakar, gaji, perawatan, dll. jgn cmn liat dari alusista, liat jg dari operasinal dll, Su 27 kita aja udh brp
Dia pikir 58T cuman buat marinir doang
Anggaran pertahanan idealnya 2-3% dari PDB, saat ini kita cuman di angka 0,8% dari total PDB Indonesia
banyakin konten begini bang
Biar apa,bikin konten itu hrs akurat dn BKN nyari2 kelemahan , apa yg di bahas di cenel ini gk betul semuanya , buka , situs pindad di situ sdh jelas apa SJ yg di impor dari luar ,gk semua nya dari luar ,
KONTEN GAME BAHAS MILITER MANA NYAMBUNG 😅😅😅
Kebanyakan masyarakat pasti setuju kalau pertahanan negara kuat, tapi anggaran sebesar itu juga perlu digunakan dengan cermat dengan audit yang jelas & kredibel, apalagi saat ini negara juga sedang mencoba bangkit ekonominya. Ingat bahwa mempertahankan negara bukan hanya dengan perang fisik tapi juga masih ada sektor lain spt ekonomi, industri dll atau hybrid.
Anggaran pertahanan cuman sauprit sama singapura saja yg luasnya kurang lebih sama jakarta masih gedean singapura anggaran pertahanan nya buka dikit pemikiran nya ,jgn seperti katak dalam tempurung, kalau mau normal seperti negara negara lain ,anggaran pertahanan minimal 2% dari PDB itu baru seimbang
Focus sj pd alutsista yg murah tp mematikn & reliable, cocok utk neg kt Sp 12 SU 35, 12 unit SU34 +100FAB 500, 100 ATGM kornet, 1000 RPG7, 1000drone FPV, 6unit Pantsir1, 3 unit S300
Sayangnya dari data yang beredar meriam Cockerill Mk3 90mm yang digunakan pada PT-76(M). tidak dapat menembakkan peluru APFSDS karena meriamnya hanya dilengkapi satu muzzle brake, yang sebenarnya diperlukan tiga muzzle brake pada meriam. btw kendaraan italia yang mendekati dengan senjata yang digunakan di PT-76M ini bisa pake C13 T90 atau AUBL-74 karena mereka pake meriam Cockerill Mk3 90mm, it's just slightly better than the OG but not the best
Menurut saya sih kalau simulasi militer itu yang paling bagus di seri Arma bank karena mensimulasikan 3 matra yaitu angkatan udara, angkatan Laut dan angkatan darat dijadikan satu koordinasi dalam pertempuran
Saya yakin Indonesia bisa buat senjata sendiri tanpa impor,, asalkan Indonesia punya niat dan kreatifitas dan tanpa di tungangi kepentingan politik,,
Banyak loh di luar sana yang buat senjata rakitan,,
PT 76 dibuat oleh uni soviet, didatangkan ke indonesia era presiden soekarano untuk mendukung operasi trikora di irian barat, sedih sebenarnya jika kita lihat tni kita masih menggunakanya, beberapa sudah mulai digantikan sih sama bmp 3f selama era presiden SBY, kalo era presiden sekarang gausah ditanya deh kalo masalah alutsista baru
Katanya kekuatan militer sebenarnya itu disembunyikan, biar negara lain tidak tau untuk mengantisipasi. Jadi ya bgtulah, wajar aja kalo gak transparan.
Rentan korupsi,bisa dilihat para jenderal sekarang pada jadi calon pemerintahan di cek lembaga kekayaan tinggi banget,tapi dulunya dari keluarga sederhana
Sebenarnya PT-76 udah ada penggantinya yakni 54 unit BMP-3F yang lebih ganas dan modern, niatnya mau beli tambahan tapi krna belinya dari Russia dpt ancaman sanksi dari AS jadinya ga lanjut beli
Malesnya pake tank soviet cuma mundurnya lelet banget dan gun depression nya ampas banget, selain itu tank soviet enak banget kalau di map datar dan perkotaan
Setuju, marinir salah satu satuan pemukul utama, tidak adil kalau masih banyak alutsista tua, modernisasi harga mati, terutama di satuan kavaleri, artileri armed & arhanud
ya semoga medium tank harimau fnss sama pindad bisa kolab bikin turret yg speknya setara sama crocktail belgia karna harimau ini 60% harga dari 1 unit aja mahal di turret selain full digital laras meriamnya bisa di ubah kalibernya 105/30 mm
Anggaran alutsista ato anggaran makelar?
Baiknya kuatin pengembangan secara mandiri mesin2 machining presisi termasuk tools, software & komponen elektriknya, kuatin dunia akademis nasional tentang teknologi presisi & metalurgi logam, karena banyak pembatasan impor mesin machining presisi impor untuk produksi senjata. Jadi mesin produksinya juga g tergantung dr luar.
Trus butuh dana anggaran lg...blm jangka waktunya...butuh berapa thn buat mewujudkannya....?
Bikin senjata/alutsista militer GK segampang bikin adonan semen sama pasir...butuh riset dan waktu yg lama sebelum bener bener di produksi masal...dulu dah pernah PT pindad coba bikin kanon Laras meriam 105mm...tp giliran di uji coba 1000 x tembakan baru sampai 600 Laras sudah merah menyala... Bikin salah satu komponen senjata itu jg tidak gampang... bre...
Anggaran Segitu banyak jangan untuk beli Alutsita semua, Tapi lebih baik untuk mendukung industri pendukung komponen untuk kemandirian Alutsita, Tapi indonesia malah seneng beli-beli dari luar kenapa ?? karena ada Fee nya dan itu disetujui oleh wakil kita di Senayan..
Di negara maju..mikir technology, di negara berkembang model Indonesia masih mikir mangan.. itulah knapa bpk Prabowo Gibran punya program makan gratis anak sekolah,agar generasi kedepan mampu unggul lah.. dijabarkan lebih lanjut.. intinya generasi kedepan harus hebat dan andal .. Prabowo untuk INDONESIA.. Prabowo untuk DUNIA
Kalau Admin beli Tank di Game mungkin bisa dapat ribuan, tapi di dunia nyata harus realistis dan tidak bisa dibandingkan dengan yang ada di game online
Ini memang sudah harus jadi perhatian dari pemerintah dan juga pertahanan negara , khususnya untuk tank marinir amphibi PT-76 , walaupun masih layak di pakai. Saya yakin pemerintah RI sedang melakukan revitalisasi alutsista , dan yakin kepada yang Maha Kuasa bahwa akan ada kemajuan di negara kesatuan Republik Indonesia.
Pantes ada pepatah mengatakan, "kedamaian tidak ternilai harganya"
Sebenernya kalo bener dibelikan maksimal pasti jauh lebih canggih…mungkin leophard tp spesimen2nya banyak dikurangi
Setahu saya, tidak semua alutsista tua di "DEM". Sebagian diambil body dan kaki2nya, sedangkan mesin dan sistem persenjataan sudah di upgrade oleh para siswa militer itu sendiri yg di sesuaikan dengan peruntukannya. ( Banyak sekali alutsista2 baru dan modern yg memang tidak boleh di publikasikan)
Belajarlah dri hal kecil, sebesar produk terbuat dri hal hal kecil yg di buat.
investasi di bidang riset dan industri dibesarkan nanti kita bisa produksi baja sendiri
Alutsista itu pengadaannya lama dan bertahap, apalagi anggaran itu juga untuk belanja pegawai, pemeliharaan dan operasional kendaraan yang sudah ada. dikira operasional setiap hari gratis gitu?
Wajar sih, selain beli pesawatnya jg beli tekhnologinya (T.O.T), kaya kasus kf-21 korea, kan yg dibeli pesawat sama T.O.Tnya biar bisa dibikin diindonesia
Mungkin Tidak semua Harus di publikasi..Dan mungkin juga Alusista yang dipesan belum datang...
Yaa, akhirnya di tunggu tunggu
58 tpi dibagi bagi bg ,marinir dan ad kecil dapetnya,di 2025 antara 166 trilliun atau ga 372 t ,semua alutsista kita di perbarui
Semangat terus ngoten bang
sebenernya yang jadi masalah bukan hanya di sektor produksi aja, persyaratan dll tapi pemeliharaannya aja yang harus dipikirkan. Bayangin aja udh beli mahal tapi kalo gak dilakukan pemeliharaan ya kopong coy sekuat kuatnya tank ya kalo gak dirawat ya wassalam
Sebenarnya bukan masalah di anggaran aja sih tapi nyari kendaraan tempur yang sesuai itu juga sulit buat penggantinya, soalnya marinir pengen kendaraan amphibi yang punya firepower gede macam PT-76 ama BMP-3, dan kendaraan" kae gitu cuman diproduksi ama negara timur...russia ama china doank yg produksi kendaraan macam itu...dlu sempat beli BMP-3 ama BT-3F, pas mau lanjut batch 2 dibatalin karena Caatsa...ada china ZTZ series tapi karena track recordnya disini jelek apalagi konflik di natuna jadi ditahan dlu...mau g mau marinir mesti ganti doktrin atau ngga develop sendiri kendaraannya
Marinir itu masih ngarepin BMP-3F sebenernya
Percuma sih duit ada tapi barang yang dibutuhkan gak ada jadi masalahnya bukan soal Anggaran doang, TNI juga harus punya alutsista yang bisa dipakai di banyak Medan selain di perkotaan
anehnya negara kepulauan terbesar yang paling terkenal dan diglorifikasi cuma angkatan darat, harusnya yang paling disayang tuh au dan al, terlebih marinir
serius mas? pt-76 indonesia diupdate meriam 90mm? weh ketinggalan berita aku
Meski anggaran pertahanan paling tinggi , itu masih jauh dari cukup, karena banyak pihak yang berkata tentang kesejahteraan TNI, karena anggaran pertahanan adalah anggaran gaji seluruh TNI selama 1 tahun, dan bukan untuk beli alutsista saja, ada untuk biaya operasional alutsista pemeliharaan alutsista anggaran latihan pembangunan industri senjata, pembangunan alutsista dalam negeri dll selama 1 tahun, jadi jangan anggap murah.
Sandra dewi punya 200-T lebih min bisa dpt jet tempur Rapalle berapa biji
Andai saja institusi ini bisa di periksa oleh kpk pasti bakal ketahuan tingkat korupsi nya, tapi sygnya gk bisa..
Bro beli alutsista itu harus rapat dulu dgn dpr komisi 1 yg mana partai koalisi dan oposisi ada di situ
58T kalo buat beli MBT dapat banyak tapi,biaya operasional,peluru dan kesejahtraan TNI dari mana?
Karna untuk pengembangan senjata Pinad dan buat jet jg mobil anti pluru. Tp terbukti kita pny SS2 V1 PINDAD.
Keren bang persis sama yang diomongin di channel lycmamiltech wkwkwk
pindad itu kalau buat pasukan elite pakai popor teleskopik impor juga, kayaknya merek fab design... perusahaan mana coba cari tau 😅😅
Gw kira konten berita militer. Ternyata konten gaming war thunder
Next bikin video amx-13 punya Indonesia buat simulasi perang modern sekarang
industri militer dalem negri juga ga rame pembeli, mentok ya bikin prototype tapi dibeli kaga.. kualitasnya juga kurang bagus (contoh SS1 buatan Pindad yg di ekspor taunya bermasalah)
Anggarannya ke bagian TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN bukan BELI SENJATA.
SUATU saat INDONESIA BISA membuat dan menjual teknologi pertahanan.
Yang kurang cerdas adalah tidak ada menejemen berkelanjutan untuk merekut siswa pintar mengembangkan teknologi alat perang, kita jangan over proud kemampuan tni kita saat ini,mungkin malah masih kalah klo berhadapan tentara nazi jerman masa lalu, karena para jendral kita lebih senang bergelut di politik,sehingga tdk ada yg mengarahkan kecerdasan anak bangsa membangun teknologi,sehingga semua serba import,
Kalo 270 T yang dikorupsi balik ke kita, kebeli deh 6 skuadron Rafale😂😂😂
Sejadul jadul nya tank,,tetap anti peluru,,dan tetap berguna di dalam peperangan..
58 + dibagi 3 matra yg masingaisng emmiliki persenjataan kelas berat , kalau dibilangasih jadul , anggaran bisa dialihfungsikan ke persenjataan lain yg lebih utama
Jangankan alutsistanya jadul, mayoritas SDM Indonesia juga jadul soal perang 😅 masih berpikir perang zaman now masih kaya perang dunia 2
wkaowkoakowaka🤣bener cuk
saya gak percaya TNI aja mungkin gak paham apa itu kaliber peluru
Lebih cocok digunakan kendaraan pendukung infranti, dari pada digunakan perang secara langsung
Klu anggarannya bnyk, mending beli yg. Baru alusta nya. Baik itu pesawat, altileri, kpal selam dn kapal laut.
Apa tank terbaru lebih kuat yaaa....?
coba Kak bawa T-90a di war thunder nya, supaya Simulasi lawan tank Modern nya ada...
Inilah betapa pentingnya industri hulu ke hilir
ternyata PT76 cukup tangguh di atas keyboard min.... 😁
5:24 yoo mengatakan fakta lapangan bang🗿👍
Mas ...bedakan anggaran inhan dengan anggaran TNI . Ideal nya peralatan tempur itu di suplai swasta bukan BUMN .
Mangkanya jangan heran liat jendral yang take home paynya cuma belasan juta tapi punya harley, rubicon, kebun sawit, dan tambang batu bara
Belajar dari ukraina, banyakin ATGM aja, ga perlu tank modern mahal2 klo cm lawan mbt.
Banyakin apc karena indonesia banyak hutan bukit pulau
Gak perlu di tanya.bkn lagi rahsia umum
Untuk gaji dan kesejahteraan prajurit emang gak dinmasukin ke list
Kalau belipun paling beli yang second. Itupun harganya hampir sama dengan yang baru. Alasannya sudah di retrofit di upgrade dan blablabla. Lha kenapa gak beli yang baru aja
Perang modren strategi perang pakai tank dan sejenisnya sangat beresiko,sekarang sudah menggunakan dron,AI rudal,roket,pesawat,perang siber,pengintaian satelit dll,perang jadul pake manusia bawa tank itu sasaran empuk,sperti doktrin amerika mereka full kekuatan udara posisi 1
Klo anggaran kepolisian berapa min? Digunakan untuk apa aja?
Udah senang Made In Russia Min... pernah di belikan buatan perancis jaman Orde Baru mulai berdiri tapi kurang Cocok katanya
Kalau produksi dari hilir lebih mahal dari merakit yg jualnya jauh lebih tinggi
Itu tanda orang cerdas
Sangat sulit mencari pengganti tank amphibi buat TNI AL
Krn korp marinir anggaran msh jd satu dgn TNIAL jdiny dpt bagian belanja terbatas tidak leluasa membeli alutsista sendiri yg baru
Makanya,kenapa nggak sekalian bikin Marinir jadi unit yg berdiri sendiri aja?kadang butuh refreshment dalam angkatan bersenjata suatu negara.seringkali akan ada penambahan atau pengurangan suatu angkatan bersenjata.
Lokhead Martin bikin pesawat2 tempurnya apa 100% kompenennya di buat di Amerika? Ini bukan masalah bahan baku atau ga bisa bikin. Ini masalah hak cipta. Itu kenapa ada istilah transfer teknologi. Ada pemilik hak cipta yg mau transfer teknologi dan ada juga yg tidak mau. Dari situ paham kan mimin?
Karena marinir itu alutsista nya banyak blok timur, sedangkan amerika ngasih sanksi catsa buat negara manapun buat negara yg beli alutsista rusia.
Makanya banyak proyek yg tersendat karena gk cocok sama produk luar rusia
Ngeganti Tank amfibi yg udah tua itu sulit, Rusia dari jaman Soviet kelar, belom bisa ngembangin tank Amfibi baru, alternatifnya ya dari Cina (tau sendiri kan kualitasnya agak laen)
Terimakasih agb😊😊
bukan nya permasalahan di mark up harga nya seperti kasus -kasus pengadaan senjata?
ya iya ada makelar senjata