hal2 yang membuat masyarakat susah tuk membeli adalah : - da beberapa harga motor brand lokal yang hampir sama dengan motor dari jepang, entah mau itu motor elektrik maupun motor konvensional sshingga orang lebih memilih brand luar - layanan after service - spare part - jumlah dealer yang terbatas - kualitas - fitur - harga jual kembali - kurangnya perhatian dari pemerintah (khusus motor konvensional)
iki kaum mendang mending sing dipikir harga jual kembali mikirmu koq konyol rek ,barang wes dienggo yo mesti ono peluruhan materal (material deterioration) koen pikir kudu awet terus yo wes nek tuku anyar kelonono ae gak usah digawe iso awet sak matekmu
iki pasti kaum mendang mending mikire harga jual kembali yaopo engko ,nek model koyo ngene sampek kiamat nkri gak iso maju la wong rakyate gak ndukung alessn iki iku taek koceng koen wong munawir rasa chauvinisme mu ndik endi cuma nggedabrus
@@muhammadalhafis9410 simple bang menurut gw, harusnya kalo emang pemerintah dukung ya dimulai dari kendaraan dinas dulu aja. Kalo pemerintahnya aja gk percaya apalagi rakyatnya
Dulu pernah punya motor Happy Nexium, tunggangannya enak, sparepart banyak persamaan, plastik lampu gak menguning setelah 5 tahun dipake, cuman baru setahun beli dealernya udah berubah jadi swalayan, alhasil walopun dapet garansi 3 tahun tapi ga kepake karena dealernya tutup dan harus ke kota lain.
FYI min, dulu (2006) waktu saya PKL di PINDAD pernah menanyakan mesin panser ANOA itu pake mesin diesel dari mana dan jawabanya adalah dari China dan Jerman karena cuma dari sana yang murah dan tersedia cc besar. Jadi saya tanya, kenapa tidak pakai produk lokal atau dalam negeri? dan mereka jawab dulu sebenarnya ada PT yang produksi mesin 100% lokal dalam negeri hanya saja tidak ada yg cc besar (jadi saya tanya, berarti kendaraan produksi PINDAD selain panser pake mesin lokal kan? dan jawabanya pun tidak 😅) karena perusahaan tersebut sudah tutup karena kalah saing dari produk import. Jadi semua kembali ke masyarakat kita sebagai konsumen, ya berkoar-koar cintailah prodak dalam negeri tapi semua yg dipakai dan dibeli barang import.
Kalo mesin internal combustion ini emang sulit, ga semua industri otomotif bisa membuat mesin.. Butuh riset yg panjang dan mahal untuk membuat mesin yg handal, makannya kebanyakan hanya pabrik besar yg mampu seperti toyota, honda, krn selain mesin mereka juga membuat body & chasis Makannya belum ada pabrikan lokal yg bisa memproduksi mesin untuk kebutuhan otomotif, paling hanya mesin2 kecil untuk kebutuhan traktor, pompa, motor dll krn demand di dalam negeri masih terbatas sementara biaya riset dan produksinya besar, cina aja baru bisa membuat mesin yg handal setelah puluhan tahun dan industri otomotif yg segitu besarnya, ini pun masih banyak yg meragukan dibanding mesin dari jepang dan eropa. Jadi pilihan beli mesin dari perusahaan pembuat mesin masih jadi pilihan terbaik
@@AryoSeto benar, saya yakin kalo produk lokal yg masih belum 100% lokal alias masih ada yg import laku keras, mereka pasti rela sisihkan keuntungan untuk riset buat sendiri., tapi realitanya masyarakat kita saja tidak mendukung brand lokal. contoh paling nyata tuh mobil korea hyundai yg dulu terkenal buruk, tapi masyarakatnya dukung, akhirnya ya sekarang bisa dilihat dan dibanggakan negaranya
@@kacriet5194 Produsen jg salah, dgn jargon karya anak bangsa berharap produknya laku keras.. Sebenarnya dari dulu kita punya produk dalam negeri yg laku keras, di elektronik contohnya Polytron. Tapi setelah bertahun2 berjaya apa yg dilakukan? Ya tetap impor bahan baku dan hanya rakit disini, sampai sekarang semakin tersisihkan oleh produk impor yg lebih bagus dan harga murah. Tidak pernah.. Ga seperti Sony, LG atau samsung yang berkembang karena membuat R&D dan paten sendiri, orientasi pasarnya jg global Sy lebih salut dgn Polygon Bikes, yang dari awal tidak koar2 buatan anak bangsa tapi riset & paten jalan terus dan orientasi pasarnya internasional
Susah laku menurut saya sih karena kurangnya apresiasi dr masyarakat. Apalagi kalo masyarakat tau itu produk rebadge. Padahal cina dulu juga suka rebadge awalnya, lalu meniru, dan buat sendiri. Funfact, General Motor pernah dapat julukan "King of Rebadge"
Apresiasi itu diraih bukan diminta. Cina dulu kan sama apresiasi kurang karena memang produknya cuma modal copas, sekarang motor cina sudah mulai bagus dan di apresiasi sekelas Cf moto, karena apa? Ya usaha mereka sendiri yng berhasil merebranding diri mereka.
@@koruzhuv2.087 nah, setuju juga. Dr pihak produsen juga ga ada niatan mau upgrade entah dr sisi desain mesin maupun yg lain. Minimal desain bentuk yang bisa membedakan antara satu sama lain. Meskipun mesin masih cina punya.
Kalau brand Indonesia mau naik kelas caranya wajib turun ke ajang balap... lokal dulu aja kalau bisa menang itu bisa mencuri perhatian. Road race atau grass track
gk perlu gitu. cukup kendaraan lokal yg ada diindonesia. yg produk luar distop.../ pajak mahal untuk priduk luar) belajar mandiri merdeka 79 tahun masih didonimasi produk luar
Tidak perlu macam itu, semia tergantung kepada sokongan pemerintah termasuk kemudahan pabrik, peluang pemasaran dan promosi yg berterusan.. Contour, Malaysia bikini sendiri motor dan engine nya sekali hasil RND anak tempatan, tp paris terjual sampai Hari ini, bahkan staff kilangnya pun ribuan orang.. Kalau mau berusaha betul, Indonesia bisa lebih hebat sbb tenaga kerja melimpah.. Tp kenapa gagal, sbb pemerintah Tak perduli hasil kerja rakyat sendiri..
Semua yang dikatakan oleh pembuat video ini adalah BETUL 👍🏼👍🏼 Pindad Maung yang versi sipil saja dibilang buatan Indonesia ternyata masih pake mesin dan sasis Toyota Hilux. Dan harganya di kisaran Rp 600-700 juta untuk tipe standar. Dengan harga segitu, org akhirnya lebih memilih lngsung membeli Toyota yg benar-benar asli sekalian 😁 Bahkan Maung untuk bagian interiornya sangat mirip dengan Rexton Summit .
Kalo yg bisa dibilang sukses mungkin yg dibawah brand besar, misal Polytron atau United Motor. Bandingin websitenya, jauh lebih rapi dan detail dari brand lokal lain. Dealer terus nambah di banyak tempat, dan meskipun awalnya mungkin rebadge tapi mereka buat variasi baru dari produk awalnya itu.
polytron ini termasuk perusahaan raksasa di indonesia dari ricecooker sambai skuter metic mereka bikin 😅 jaman android lagi naik daun polytron jg bikin padahal buildquility nya bgus tapi ya nyungsep di gempur team bersaudara dari thiongkok n india
@@farhanpratama0285 seandainya kebijakan di Indonesia lebih mudah, bakal banyak brand kendaraan lokal. Karena masyarakat Indonesia kreatif kalo soal membuat
Karema prinsip aja sih klo lokal harus murah otomatis kualitas di korbankan, sekarang mulai banyak produk" lokal yang kualitas jempolan kaya sepatu, leptop (axio advan) dll. Tinggal tunggu kapan brand" lokal mulai berani berubah mindset
pernah denger kalo ga salah owner produsen gitar lokal merk rad*x bilang kurleb gini "jangan beli produk kami hanya karna kami produk lokal sesama indonesia, tapi belilah produk kami karna memang kwalitasnya produk kami sesuai ekspektasi anda"
Viar, kaisar, happy motor, gazgas, MAK , semuanya buatan indo, tp kandungan lokal nya 15 -30 % , alias indo cuma pasang baut alias merakit saja, 70- 90 % komponen nya dari cina dan taiwan, buktinya liat aja di situs TKDN kemenperin, dan kualitas komponen cina seada nya....
gimana mau berkembang, kalo pembelinya saja tidak ada. Kalo mau bikin 100% itu butuh modal dan modalnya dari mana ya paling masuk akal dari suport masyarakat dengan membeli produknya yg awalnya walau cuma 15% lokal, kalo laku saya yakin bisa berlanjut jadi 100% lokal. Produsen lokal juga mikir-mikir mau bikin 100% lokal pasti modalnya besar dan mahal risetnya atau mau tkdn pun butuh yang namanya proses setelah itu belum tentu laku karen pola pikir masyarakatnya yg tidak percaya produk dalam negeri.
lah, Happy buatan Indo? dulu kirain produk Cina. Terlepas dari itu, menurutku alasan paling top memang kurangnya promosi dan kurang menyebarnya servis centre
Industri kendaraan lokal itu harus kerjasama dengan pemerintah, stasiun tv dan juga sirkuit Mandalika. Dengan membuat kompetisi motor lokal layaknya MotoGP, Nascar, F1, dll. Untuk design yang otodidak akan dengan mudah menyebarluas jika sudah mampu bersaing di pasar digital (sosial media). Perbaikilah kualitas mesinnya, rangka juga harus kuat, mengingat Indonesia memiliki sejuta JABOL (Jalan Bolong).
Saran sih : kolab sama tuner balap lokal yg uda terkenal, di branding buat desain mesin sendiri, trus dijadikan merek kolab khsusu. Dari situ pamor lokal pride nya akan terbangun, yg muda muda jadi ndk gengsi pakai motor racikan tuner lokal, kaya stragegi adidas dan yezy gitu lah.. kalau pakai mesin rebage pada gengsi makainya bang
Saran yang bagus tapi lebih baik buat industri itu bukan tuner melainkan insinyur. Tuner hanya mempelajari dari mesin yang sudah ada. Sedangkan insinyur punya basic membuat mesin dan desain mesin. Dengan pengetahuan masa jenis setiap logam. dan bukan hanya itu insinyur sudah menguasai banyak bidang sains seperti kimia fisika dll
Coba mereka (brand lokal) dapet subsidi kaya kendaraan EV, siapa tau bisa mendongkrak penjualan nya karena semakin murah, "mungkin" jika udah mulai banyak pembeli, mereka bisa buat mesin sendiri dan spare part gampang di dapat, kalau pun copas seengga nya bisa dikawinin sama spare part motor jepang Ini cuma ber andai² saja, jika suatu saat bisa beneran terjadi ya alhamdulillah, nanti nya lapangan pekerjaan juga pasti bakalan bertambah😁
ingat dulu jaman ada merk motor TURBO , sampai jadi sponsor quiz jaman piala dunia. Sampai selalu terngiang-ngiang tagline nya , "TURBO ..... Transportasi Untuk Rakyat Benar-benar Oke."
Harus ada 1 brand lokal berani kolab sama brand jepang, kaya di india. Terus qc nya seriusin, rakyat di kitanya benerin mindset. Apalagi skarang gencar banget hujat otomotif (ini musti di kesampingkan dulu). China all in brand lokal karena masyarakat disana pengen maju. Sedangkan di kita gedein gengsi wkwk pada ujungnya sering compare negara A atau B bisa ciptain ini itu padahal rakyatnya sendiri masih gak ada mindset buat maju
Iya seburuk itu, berasa diboongin sodara sendiri, bilangnya produk lokal, tpi mesin cuplis, caplin, ciner, topeng doang lokal. Ketaoan gitu sekalian pake yamg udah ada aja, lisensi dari jepang juga oke. Klo ada motor ato produk lokal yng mumpuni pasti bangsa kita pada rame yang pake, ibarat kya 'rendang ato tempe' mulai dari lokal sampe internasional tau itu produk indo. Dan pastinya lokal dulu yang memajukannya
Beberapa hal yang bikin kurangnya peminat kendaraan brand lokal : - Beberapa harga motor brand lokal hampir sama dengan motor dari luar, entah mau itu motor elektrik maupun motor konvensional jadi orang lebih memilih brand luar - layanan after service - kualitas - spare part - jumlah dealer yang terbatas - kurangnya perhatian dari pemerintah (buktinya kendaraan dinas masih pake pabrikan jepang tuh) - Iklan dan Branding Konsumen rata" pastinya gk mau coba" barang yang belum pasti apalagi pasar kendaraan yang notabene harganya bukan puluhan-ratusan ribu tapi belasan sampe puluhan juta. Lagian lucu juga kalo ada yang bilang masyarakat gk apresiasi, dimana" apresiasi tuh didapet bukan diminta. Sulit untuk brand langsung penjualannya naik harusnya produsen pelan" benerin sistem salesnya. Merk jepang juga kan mereka gk dalam beberapa tahun tiba" langsung naik pasarnya, pasti butuh waktu yang panjang banget. Nah yang penting bagusin dulu produk dan nilai jual lain yang ditawarkan masyarakat juga pasti pelan" ikut kok. Kalo masih pada gk percaya masyarakat bisa apresiasi kalo produknya bagus liat aja industri fashion lokal mulai dari sepatu kayak aerostreet, compass, dkk, atau baju kayak erigo buktinya bagus tuh penjualannya.
tanggapan w di video 3:40 karena suku cadang sparepart ny banyak bang,,dr yg kw ,yg super yg ori indo,sampe ori gepang,,klo motor lokal,,,kalo rusak,,mungkin agak susah cari sparepartnya,,,bisa indent,bisa juga mekaniknye khusus,,
Brand & promotion mutlak penting utk marketing. Industri bisa tumbuh klo disupport pemerintah, misal utk kendaraan dinas kantor². Perhatikan kualitas, after sales service & spare part.
Menurut saya pribadi langkah pertama bikin produk unggulan yg berkualitas tinggi bisa dikatakan harus setara produk eropa macam KTM, Husqi, Piaggio,Ducati dll. Perkara mau bikin produk massal berkulitas ekonomi yg utama merebut hati & mindset warga dulu.
Punya viar cross 100 trail anak, udah pakai 4tahun cuma ganti sil shock depan yang bocor servis rutin cuma ganti busi filter seadanya, mesin bisa dibilang bandel.
Suatu barang bisa diakui sebagai produk atau buatan apabila bahan bakunya diolah dari tempat dimana dia dibuat. Kalo hanya merangkai atau asembling saja itu bukan buatan namanya,tapi rangkaian dalam negeri. Saat orang tau kalo itu hanya rangkaian maka akan langsung membandingkan dengan produk rangkaian dalam negeri lainnya yg sudah lebih dulu terkenal dan terbukti kualitasnya,honda,yamaha,suzuki dan kawasaki. Percayalah rakyat Indonesia akan mendukung penuh produk dalam negeri selagi itu barang asli negeri sendiri,atau kalopun hanya rangkaian setidaknya pake yg dari merk terkenal dan berkualitas. SM motor menggunakan kawasaki,proton menggunakan Mitsubishi. Persoalan kedepannya bisa ngembangin sendiri atau tidak itu urusan lain. Yang penting perkenalkan dulu produk rebrand itu sebagai barang yg berkualitas unggul.
Ada yang bagus, seperti gas gas, tapi harganya lebih mahal di banding trel 150 buatan jepang, dan ada juga viar cross 250 super gahar, tapi terkendala seperpat
Kalau spare part mudah didapat harusnya ok aja sih, cuma memang kadang bentuknya belum ngikutin musim,, sebetulnya gak masalah mesinnya, cuma desainer kita mungkin belum dikasih kesempatan untuk desain motor yang tampilannya lebih dari motor impor, entah teknisnya gimana yang jelas ya cuma itu aja
Prinsip manusia Indonesia buat apa susah susah bikin produk, biaya besar belum tentu laku..mending beli yg udah disediakan pabrikan jepang..dah pasti cuan jualannya
sebetulnya PR nya banyak min, 1. PR untuk pabrikan kenapa mereka ga hire designer? bukannya designnernya gada min, tp mereka (desainer otomotif) kebanyakan banyak yg kerja diluar negeri atau pabrikan ternama, masalah apresiasi lebih baik dr segi finansial maupun secara pekerjaan. kdang pabrikan lokal itu masih anggep desainer itu sebelah mata.. 2. PR buat pemerintah, untuk saat ini industri kita bisa hampir dibilang ga support sama sekali buat “Rapid Prototyping” yang dimana ini sangat penting untuk Research and Development, dimana rapid prototyping itu sangat krusial dan sangat penting, karena industri kita yg tersedia saat ini kebanyakan hanya melayani produksi dalam jumlah besar, beda sm diluar dimana industri kecil mereka bisa support rapid prototyping bahkan standarnya pun bisa mengikuti industri besar, kenapa? karena mereka disupport pemerintah dari segi insentif, pendanaan , pelatihan dan pendidikan karena untuk industri kecil ini investment di tools cukup menguras kantong 😂 tp at the end RnD dan produk mereka mereka jadi.. bukan kyk kita yg kalo prototype partsnya asal tempel dan terlalu plek ketiplek punya pabrikan lain karena gabisa bikin komponen sendiri 😂😂.. 3. “Stigma” ini bisa muncul karena umumnya pabrikan lokal cenderung gapunya brand lokal gapunya brand identity yang jelas walhasil ya gitu bilangnya “karya anak bangsa” taunya lisensi dari karya anak “bangsa lain“😅 yaa emang gada yang salah sih beli lisensi dari pabrikan lain.. cuma sayangnya kadang lisensi yang dibeli ga sesuai dengan taste pasar kita 😅😅 walhasil ya ga laku.. 4. kalo pabrik lokalnya udah punya fasilitas semuanya udah lengkap dan bagus termasuk SDM dan bisa prototype sendiri tapi barangnya masih kurang.. ga “well design” bisa jd itu selera boss atau direksinya yg harus dipertanyakan ya kawan2.. 😂😂😂 itu pengalaman yg gua rasakan suka dukanya sebagai desainer otomotif 😂😂😂
Indo ga bisa buat mesin jadi ga bisa nekan harga... Harga viar cuma murah sedikit dari motor jepang tapi kualitas jauh beda... Apalagi harga motor roda 3 nya.. Waduh mahal. Bingit...!
Produk lokal kurang laku di dlm negeri ini sebabnya : 1.modelnya gitu gitu ja 2.performa mesin tidak berani bersaing 3.sparepartnya sendikit 4.tempat servicenya tidak ada 5.instalasinya tidak ada 6.tidak mau beda 7.tidak bersaing 8.minim konsep 9.harga mengikuti pasaran 10.kebijakan yang mempersulit
Bukan masalah tdk percaya. Tp soal mutu kalah jauh. Lagian layanan produk lokal itu payah. Belum lagi soal service dan spare di berbagai kota pasti kalah jauh. Komen itu berdasarkan fakta dikit pak. Jgn asal bacot.
Kejar ketinggalan dari negara lain dengan cara memaksakan utk percaya diri pada produk lokal jika tidak kita hanya pembeli jualannya orang lain selamanya. Bangsa yg kuat harus punya rasa percaya diri.
Produk indo banyak yang bagus, tapi kurang di marketing dan promosi. katakanlah kita mau beli tapi beli nya dimana? Lebih praktis beli Honda dan Yamaha ada di mana mana
Karena jelek. Kalo produknya sebagus mutu amerika juga sama aja kaya warga amerika bakal beli produk lokal. Kaya ginian ga cuma di kendaraan sih. Gadget juga gitu. Contoh advan, sampe sekarang ngebuat hp ya kelasnya entry level terus, udah entry level tetep kalah dari segi manapun sama produk luar.
Sebenarnya kita (saya pribadi) sangat mendukung produk dalam negeri. Karena sebagai insan yang cinta dengan otomotif, pasti sangat mendambakan ada produk dalam negeri yang bisa bersaing minimal di tingkat nasional baik dalam kualitas, penjualan juga layanan after sales yg baik. Meski awalnya harus rebranding dari merk lain kita terima terima saja, asal komitmennya jelas. Saya pribadi dulu sempat punya merk Minerva. Berharap merk ini akan exist dan bisa benar² membuat motornya sendiri (tidak cuma merakit). Cuma impian tinggal hanya impian😅, produsennya hilang dan kemudian berganti jadi atpm produk dari Austria 😂 Mungkin ini salah satu yang membuat konsumen rada² ngeri dan mikir dua kali buat meminang motor "yang katanya produk asli anak bangsa".
Dilema, kalo full usaha independen swasta butuh promosi dan branding yg cukup keras buat muncul diantara brand luar, kecuali yg punya dari brand besar kayak Polytron atau United Bike. Kalo digandeng pemerintah, rentan kebawa dan kehubung-hubung sama politik, yg bisa hancurin brandnya sendiri kalo ada sentimen politik di masyarakat.
Betul banget,pemerintah tidak mengupayakan produk lokal agar sukses seperti di tiongkok. Pemerintah lebih fokus ke investasi luar negri karena bagi mereka pro asing itu adalah bisnis yang menjanjikan menjanjikan 🎉🎉🎉🎉
mana salesnya? sy aja ga nemu nemu... bukan ga laku.. tp sengaja ga dilakuin sama perusahaan elit yg atas... takut dia, + suku cadang yg sengaja ga di kerdilkan
Saya pingin lihat pabrikan Indonesia buat motor seperti honda cb 100,125,atau 200,gaya gaya klasik seperti bmw r27 r25 atau royal enfiel.. Motor clasik sangat digemari kaum muda ,buat desain mesin boleh beda asal jeroan bisa pnp honda..
karena mindset lu udh negatif duluan, dulu Jepang saat pertama kali membuat Toyota sempat jelek kualitasnya tapi karena di support terus warga Jepang akhirnya mereka punya biaya utk riset mengembangkan kualitas produknya
Bang Billy avrian Nggak bisa Mikir negatif gitu harusnya kita support motor lokal buatan negara sendiri karena kreativitasnya mereka saat ini diperjuangkan demi penjualan resminya dan impresi dari para pecinta dunia otomotif saat ini juga
Produk otomotif asli Indonesia yg masih Exis saat ini dan banyak di gunakan seluruh mancanegara ya cuma Esemka...Esemka adalah produk dan simbol kebanggaan Indonesia...jangan ngaku pecinta otomotif klo di garasi blm ada Esemka nya...i love Jokowi
Susah laku karena kurang gencarnya promosi.dan masyarakat udah mengecap produksi cina.coba gencar di promosikan dan bilang bukan cina pasti mau di terima masyarakat
salah satunya adalah BRAND identity, selalu product fokus, hampir kebanyakan produk indo tidak build brand karatker nya, logo asal2 an, marketing ala2...selalu fokus ke performance...tapi banyak produk indo di industri lain yang bisa outstanding dengan membangun dengan serius Brand nya...
yamaha, honda, suzuki, kualitas memang terjamin. buatan lokal dapat 6 bulan warna cat mesin berubah jadi coklat, buat motor asal jadi, asal jalan, asal dapat cuan, india katanya negara miskin daripada indonesia, india punya motor TVS, tapi kualitas bagus nggak kalah jauh dengan buatan jepang.
ini bisa masuk kelalaian pemerintah sih, padahal bisa tiru metode china, mereka gak malu buat reverse engineering, pemerintah mereka juga mau nggelontorin dana subsidi buat R&D apapun, dan hasil R&D produksinya juga disubsidi dulu biar bisa bersaing di pasaran, kalo indo bisa dilihat, BRIN selaku lembaga yang melakukan riset bahkan dananya sangat minim
Kemampuan reverse engineering bangsa kita sangat rendah bahkan jauh di bawah Pakistan yang katanya negara gagal dan miskin... Pakistan dapet rudal Amerika yg jatuh karena malfungsi di wilayahnya saja bisa di reverse engineer sampai jadi dan diproduksi massal sedangkan kita udah bertahun2 ada wacana mau reverse engineering rudal Cina gak jadi-jadi
dulu sempat berminat viar star nx, kendalanya adalah dealer jauh 30km dari rumah, kita juga harus repot menghapal sparepart substitusinya dengan honda, kalau ada kerusakan pada bagian body ya bakal repot cari di toko, dan lagi saat duit udah terkumpul, ternyata produknya sudah discontinued
lupa di sebut yaitu peran kartel brand jepang yang diam2x sering kampanye keburukan produk dalam negeri lewat berbagai media. Produk lokal adalah ancaman bila bisa tumbuh berkembang karena pasar asia tenggara adalah ladang cuan bagi mereka. Semua brand jepang itu tak bisa bersaing di asia selatan dan timur terutama di negaranya sendiri
Karena masyarakat kita gengsi,takut cepat rusak dan terlalu memikirkan harga jual kembali bekasnya. Padahal saya punya bebek viar nama 100cc, thn 2021,beli di harga 8,5jt,awet,irit,bandel,kelemahannya hanya mampu top speed 80km,tapi skr sdh discontinue..sayang sekali😢
Hrus collab di segi pemasaran sih ini , dan juga kualitas hrs benar2 bisa mnjamin pasar. Hanya brand trkenal yg mudah dkenal org , inovasi juga d tingkatkn utk menarik perhtian . Smoga pemerinth lbih prioritaskn hasil karya negara sndiri agar semakin mningkat
Bukan minset orang Indonesia bang Banyak faktor.. Terutama : - marketing produk lokal kurang meluas - kurang nya perhatian pemerintah pusat untuk membantu menyebarluaskan produk
Entahlah menurut ku pribadi yang paling utama jika rusak mudah di perbaiki, jika ganti sparepart mudah di dapat, dan juga harga jual yang masih tinggi. Itu paling utama.
Masalah utama produsen menghadapi penduduk indonesia yg mudah kena click bait adalah marketing dan daya tarik. Produsen lokal belum bisa bikin iklan yg engaging seperti produk2 luar walaupun kualitasnya sudah bisa bersaing. Apalagi masyarakat indonesia sudah percaya dan terlalu yakin dengan stereotype produk jepang = awet
Tergantung Pemerintah...misalnya motor dibawah 250cc wajib buatan asli Pribumi, sementara produk luarnya dibatasi hanya boleh motor 250 cc keatas, pajaknya digedein dan BBM nya harus pakai non subsidi,, biar yg beli org-org berduit aj, yg gak berduit janganlah menghayal... Aku yakin produk kita akan laku laris manis,,,,
Coba dullu tranportasi umum punya pemerintah Pake brand produksi lokal Bis atau kereta api dan bikin apk semacam gojek yg motornya di sediakan pemerintah dgn brand lokal...klo nantinya teruji kualitasnya dgn baik dan awet berjalannya waktu masyarakat akan tertarik brand lokal..di sini peran pemerintah sgt di butuhkan bukan hanya slogan slogan saja, cintailah produk dalam negeri ,,harus di mulai dan pemerintah mencontohkan mencintai brand lokal di pratekan...
Pemerintah yg kurang mendukung produk dalam negeri sendiri. Coba di support penuh. Percaya deh, indonesia bisa punya produk motor sendiri yg membanggakan. Tapi sudahlah..... ini adalah pemerintah indonesia. Apa yg bisa kita harapkan...?
Masalahnya di SDM nya, rakyat kita belum mau berpikir dan memikirkan betapa pentingnya memakai atau membeli produk sendiri, masih milih gengsi Padahal kalo ngerti manfaat dari penggunaan produk dalam negeri,pasti mereka bakal lebih pilih produk dalam negeri
produk jepang masuk juga karena di dukung negara. kenapa nggak di terapkan mindset spt itu di produk lokal. dulu lokomotif juga mirip india. sekarang udah tertata rapi karena komitmen para direksi & dukungan negara
Sbenarnya jika pemerintah mndukung,terus promosi dan periklanan di gber,dealer yg memadai di stiap kcamatan,onderdil yg mudah,pasti laku lah,rakyat sudah mulaih mengerti dan perlu di dorong terus edukasi kpd rakyat untuk mncintai produk2 dlm negri.
Bangsa Indonesia sudah terbiasa dengan mindset impor adalah produk yang baik, tidak hanya motor, textile elektronik dan bahkan agama pun kita pake impor😂
Produsen lokal sebaiknya fokus kualitas. Jangan malu jika sebatas punya lini perakitan. Misal mesin beli dari produsen yg sudah terbukti, casis jg sama. Terus body yg menarik dan kualitas bagus. Banyak ko produsen di Eropa yg cuma produksi ratusan unit per tahun dan tetap eksis serta dinanti. Fokus kualitas dan ambil hati pembeli.
Menurut saya Produsen motor lokal bukan pecinta motor tapi mindset nya bisnis , itu bisa dilihat dari mereka lebih suka merakit motor dari china daripada develop motor desain sendiri...
Menurutku 1.produk lokal identik dengan produk china pemikiran masyarakat begitu karena sudah Terdoktrin produk Jepang 2.Namanya tidak familiar banget dengan nuansa Indonesia (mungkin para pemiliknya oran cina?) 3.Perusahaan raksasa kebanyakan dari Jepang karena kita diuntungkan banyak 4.kurangnya dukungan dari pemerintah 5.Harga nya sama dengan kompetitor nya 6. Penyuluhan kepada masyarakat kurang Coba pakai nama, contohnya semisal siliwangi, Majapahit, gajah mada, halilintar, cendrawasih, komodo dll
Banyak yang komen2 dari dulu, soal produk otomotif buatan Indonesia, begitu udah dikeluarin produk-produknya belinya tetap produk jepang 😂😂 kocak orang-orang Indonesia, motor pertama saya happy 70cc, sampe 3 kali beli produk happy, uawet gak pernah trouble meski suara mesinnya kasar dari lahir.
menurut saya paling mudah untuk pemerintah mengsuport kendaraan lokal di mulai dari penggunaan kendaraan lokal untuk dinas PNS/ASN dengan penggunaan seperti ini secara tidak langsung maka masyarakat tau akan motor motor lokal tersebut
Kemarin honda scoopy gw th 2023 pas servis dapet program pelapisan ulang karat, secara tdak langsung honda mengiyakan kelemahan rangkanya tapi apresiasi buat honda menanggapi isu di lapangan. Btw itu gratis ya pelapisan ulang anti karat rangkanya kemarin dan dpet promo juga disc 50% pas servis buat jasanya
intinya perbaiki kwalitas dan service purna jualnya.setelah itu bisa diwujudkan,baru bikin peraturan pemerintah kayak wajib memiliki produk otomotif dalam negeri sebelum punya produk luar negeri,serta dikurangin import sparepart produk luar negeri.
Mengapa susah laku karena menurut saya Pemerintah masih SETENGAH HATI memajukan produksi Indonesia. Kalau mau langsung aja dibeli oleh lembaga pemerintah sebagai inventaris di lembaga2 pemerintahan atau kementerian. Beri kucuran modal dan bantuan riset dan teknologi.
bikin model kekinian, perbanyak sparepart, bangun servise center dan dealer resmi disetiap kota dan kabupaten dan bikin promosi biar konsumen semakin menarik.
Nomer satu harus gampang sperpartnya dan sering di iklankan juga banyak delernya atau di permudah pasarannya serta yang paling penting murah harganya....
Masalahnya masyarakat gak percaya klo itu produk asli Indonesia... dan sekalipun ada yg percaya akan meragukan kualitas produk lokal, jd mreka ga mau ambil resiko... Ketersediaan suku cadang, purna jual yg pasti jatuh
Pada bulan Oktober 2001 proyek Sepeda Motor Viar Taiwan perakitan dilakukan dengan skema IKD menggunakan komponen mesin Taiwan dan dibantu oleh tenaga ahli dari Taiwan. Pada bulan Juni 2003, pabrik terintegrasi fase II secara resmi beroperasi dan Viar generasi Speed mulai berproduksi. Tahap III pabrik terintegrasi selesai pada Juli 2007 dan dilanjutkan dengan pengembangan lini produksi, QC, R&B, dan Teknologi Rekayasa untuk produksi masa depan. Pada Juli tahun yang sama, pembangunan pabrik terpadu Tahap IV dimulai dengan persiapan pembangunan kawasan industri otomotif yang modern dan terintegrasi. JADI VIAR DARI TAIWAN MUNGKIN NGERAKITNYA DARI INDONESIA
Kebanyakan motor lokal sekarang motor 3 roda semua 😢, datang ke dealer yang ready jual cuma roda 3🥴. Ku yang butuh motor biasa malah kecewa. Sebenernya mesin copyan atau nggak juga ga masalah sih, penting spare part bisa pake merk lain. Kebanyakan juga merk lokal produk kek selain roda tiganya mulai naik ke para influencer pas produknya ga di buat lagi 🥴🥴🥴. Motor2 lokal juga produknya masih pake carburator semua, kan kecewa juga, butuh yang irit juga lah. Giliran keluar yang ada versi injection malah ga produksi lama 😢
saya user happy sejak 2006. Mulai happy arrow, happy faster 90cc model mx dan terakhir happy faster 90cc model burhan keluaran tahun 2009 dipakai sampai sekarang super aman. berkali kali lewat banjir selutut amaaan, lewat jalan lumpur amaaan. Tidak ada penyakit mesin yang parah. Paling stel Karbu aja. Sparepart banyak persamaan dari produk jepang.
hal2 yang membuat masyarakat susah tuk membeli adalah :
- da beberapa harga motor brand lokal yang hampir sama dengan motor dari jepang, entah mau itu motor elektrik maupun motor konvensional sshingga orang lebih memilih brand luar
- layanan after service
- spare part
- jumlah dealer yang terbatas
- kualitas
- fitur
- harga jual kembali
- kurangnya perhatian dari pemerintah (khusus motor konvensional)
iki kaum mendang mending sing dipikir harga jual kembali mikirmu koq konyol rek ,barang wes dienggo yo mesti ono peluruhan materal (material deterioration) koen pikir kudu awet terus yo wes nek tuku anyar kelonono ae gak usah digawe iso awet sak matekmu
Maaf bro,kalo bisa diberi gambaran yang spesifik tentang bagaimana kurangnya perhatian pemerintah terhadap produsen lokal
iki pasti kaum mendang mending mikire harga jual kembali yaopo engko ,nek model koyo ngene sampek kiamat nkri gak iso maju la wong rakyate gak ndukung alessn iki iku taek koceng koen wong munawir rasa chauvinisme mu ndik endi cuma nggedabrus
Copy paste? Tidak Kami menyebutnya reverse engineering
@@muhammadalhafis9410 simple bang menurut gw, harusnya kalo emang pemerintah dukung ya dimulai dari kendaraan dinas dulu aja. Kalo pemerintahnya aja gk percaya apalagi rakyatnya
Dulu pernah punya motor Happy Nexium, tunggangannya enak, sparepart banyak persamaan, plastik lampu gak menguning setelah 5 tahun dipake, cuman baru setahun beli dealernya udah berubah jadi swalayan, alhasil walopun dapet garansi 3 tahun tapi ga kepake karena dealernya tutup dan harus ke kota lain.
Yg CBR nya keren tuh dulu
FYI min, dulu (2006) waktu saya PKL di PINDAD pernah menanyakan mesin panser ANOA itu pake mesin diesel dari mana dan jawabanya adalah dari China dan Jerman karena cuma dari sana yang murah dan tersedia cc besar.
Jadi saya tanya, kenapa tidak pakai produk lokal atau dalam negeri? dan mereka jawab dulu sebenarnya ada PT yang produksi mesin 100% lokal dalam negeri hanya saja tidak ada yg cc besar (jadi saya tanya, berarti kendaraan produksi PINDAD selain panser pake mesin lokal kan? dan jawabanya pun tidak 😅) karena perusahaan tersebut sudah tutup karena kalah saing dari produk import.
Jadi semua kembali ke masyarakat kita sebagai konsumen, ya berkoar-koar cintailah prodak dalam negeri tapi semua yg dipakai dan dibeli barang import.
stop beli barang elektronik import terutama hp
Kalo mesin internal combustion ini emang sulit, ga semua industri otomotif bisa membuat mesin.. Butuh riset yg panjang dan mahal untuk membuat mesin yg handal, makannya kebanyakan hanya pabrik besar yg mampu seperti toyota, honda, krn selain mesin mereka juga membuat body & chasis
Makannya belum ada pabrikan lokal yg bisa memproduksi mesin untuk kebutuhan otomotif, paling hanya mesin2 kecil untuk kebutuhan traktor, pompa, motor dll krn demand di dalam negeri masih terbatas sementara biaya riset dan produksinya besar, cina aja baru bisa membuat mesin yg handal setelah puluhan tahun dan industri otomotif yg segitu besarnya, ini pun masih banyak yg meragukan dibanding mesin dari jepang dan eropa.
Jadi pilihan beli mesin dari perusahaan pembuat mesin masih jadi pilihan terbaik
@@AryoSeto benar, saya yakin kalo produk lokal yg masih belum 100% lokal alias masih ada yg import laku keras, mereka pasti rela sisihkan keuntungan untuk riset buat sendiri., tapi realitanya masyarakat kita saja tidak mendukung brand lokal.
contoh paling nyata tuh mobil korea hyundai yg dulu terkenal buruk, tapi masyarakatnya dukung, akhirnya ya sekarang bisa dilihat dan dibanggakan negaranya
@@kacriet5194 Produsen jg salah, dgn jargon karya anak bangsa berharap produknya laku keras.. Sebenarnya dari dulu kita punya produk dalam negeri yg laku keras, di elektronik contohnya Polytron.
Tapi setelah bertahun2 berjaya apa yg dilakukan? Ya tetap impor bahan baku dan hanya rakit disini, sampai sekarang semakin tersisihkan oleh produk impor yg lebih bagus dan harga murah. Tidak pernah.. Ga seperti Sony, LG atau samsung yang berkembang karena membuat R&D dan paten sendiri, orientasi pasarnya jg global
Sy lebih salut dgn Polygon Bikes, yang dari awal tidak koar2 buatan anak bangsa tapi riset & paten jalan terus dan orientasi pasarnya internasional
@@faydulaksonoanda koment pakai hp china gitu kok
Susah laku menurut saya sih karena kurangnya apresiasi dr masyarakat. Apalagi kalo masyarakat tau itu produk rebadge. Padahal cina dulu juga suka rebadge awalnya, lalu meniru, dan buat sendiri. Funfact, General Motor pernah dapat julukan "King of Rebadge"
Apresiasi itu diraih bukan diminta. Cina dulu kan sama apresiasi kurang karena memang produknya cuma modal copas, sekarang motor cina sudah mulai bagus dan di apresiasi sekelas Cf moto, karena apa? Ya usaha mereka sendiri yng berhasil merebranding diri mereka.
@@koruzhuv2.087 nah, setuju juga. Dr pihak produsen juga ga ada niatan mau upgrade entah dr sisi desain mesin maupun yg lain. Minimal desain bentuk yang bisa membedakan antara satu sama lain. Meskipun mesin masih cina punya.
Karna jelek
Harus ada usaha dr produsen dan bantuan pemerintah mendukung produk dlm negri
@@koruzhuv2.087 nah ini
Kalau brand Indonesia mau naik kelas caranya wajib turun ke ajang balap... lokal dulu aja kalau bisa menang itu bisa mencuri perhatian. Road race atau grass track
gk perlu gitu. cukup kendaraan lokal yg ada diindonesia. yg produk luar distop.../ pajak mahal untuk priduk luar) belajar mandiri merdeka 79 tahun masih didonimasi produk luar
Tidak perlu macam itu, semia tergantung kepada sokongan pemerintah termasuk kemudahan pabrik, peluang pemasaran dan promosi yg berterusan..
Contour, Malaysia bikini sendiri motor dan engine nya sekali hasil RND anak tempatan, tp paris terjual sampai Hari ini, bahkan staff kilangnya pun ribuan orang..
Kalau mau berusaha betul, Indonesia bisa lebih hebat sbb tenaga kerja melimpah..
Tp kenapa gagal, sbb pemerintah Tak perduli hasil kerja rakyat sendiri..
Semua yang dikatakan oleh pembuat video ini adalah BETUL 👍🏼👍🏼
Pindad Maung yang versi sipil saja dibilang buatan Indonesia ternyata masih pake mesin dan sasis Toyota Hilux. Dan harganya di kisaran Rp 600-700 juta untuk tipe standar. Dengan harga segitu, org akhirnya lebih memilih lngsung membeli Toyota yg benar-benar asli sekalian 😁
Bahkan Maung untuk bagian interiornya sangat mirip dengan Rexton Summit .
Kalo yg bisa dibilang sukses mungkin yg dibawah brand besar, misal Polytron atau United Motor. Bandingin websitenya, jauh lebih rapi dan detail dari brand lokal lain. Dealer terus nambah di banyak tempat, dan meskipun awalnya mungkin rebadge tapi mereka buat variasi baru dari produk awalnya itu.
polytron ini termasuk perusahaan raksasa di indonesia dari ricecooker sambai skuter metic mereka bikin 😅 jaman android lagi naik daun polytron jg bikin padahal buildquility nya bgus tapi ya nyungsep di gempur team bersaudara dari thiongkok n india
bukan kaga percaya, tapi pemerintah sendiri yang dari dulu mempersulit kebijakan buat kendaraan lokal
Iya itu aja masalahnya dan yang dari dulu belum habis itu korupsi masih merajalela bahkan lebih parah lagi.
@@farhanpratama0285 seandainya kebijakan di Indonesia lebih mudah, bakal banyak brand kendaraan lokal. Karena masyarakat Indonesia kreatif kalo soal membuat
Permainan mafia bre, tuh ngodah ma yahaha temasuk ngastrah.
Bahkan kasus mafia dongkrak harga metic saja hilang ditimbun uang.
@@kacriet5194 bener itu bang
@@kacriet5194 betul mereka berdua ini cuma jualan merk kualitas bodo amat. Makanya banyak kasus rangka patah,vampir oli,dll.
Kalau viar masih mending sih, soalnya karya roda 3 ramai di daerah saya.
Karema prinsip aja sih klo lokal harus murah otomatis kualitas di korbankan, sekarang mulai banyak produk" lokal yang kualitas jempolan kaya sepatu, leptop (axio advan) dll. Tinggal tunggu kapan brand" lokal mulai berani berubah mindset
pernah denger kalo ga salah owner produsen gitar lokal merk rad*x bilang kurleb gini "jangan beli produk kami hanya karna kami produk lokal sesama indonesia, tapi belilah produk kami karna memang kwalitasnya produk kami sesuai ekspektasi anda"
Gitar nya pak Eet kan 😅
@@just_minee iya betul.. 😁👍🏻
Sebetul nya Orang indonesia banyak yang pintar"
Koruptornya yg bnyk😂😂😅
Viar, kaisar, happy motor, gazgas, MAK , semuanya buatan indo, tp kandungan lokal nya 15 -30 % , alias indo cuma pasang baut alias merakit saja, 70- 90 % komponen nya dari cina dan taiwan, buktinya liat aja di situs TKDN kemenperin, dan kualitas komponen cina seada nya....
Yap benar
Tkdn nya lebih tinggi motor jepang
Kanzen hadir bang
Disamping itu harganya tdk kompetitif, masa lbh mahal drpd produk import dr china.
gimana mau berkembang, kalo pembelinya saja tidak ada.
Kalo mau bikin 100% itu butuh modal dan modalnya dari mana ya paling masuk akal dari suport masyarakat dengan membeli produknya yg awalnya walau cuma 15% lokal, kalo laku saya yakin bisa berlanjut jadi 100% lokal.
Produsen lokal juga mikir-mikir mau bikin 100% lokal pasti modalnya besar dan mahal risetnya atau mau tkdn pun butuh yang namanya proses setelah itu belum tentu laku karen pola pikir masyarakatnya yg tidak percaya produk dalam negeri.
lah, Happy buatan Indo? dulu kirain produk Cina. Terlepas dari itu, menurutku alasan paling top memang kurangnya promosi dan kurang menyebarnya servis centre
Kecuali di daerah Malang kebetulan saya tinggal di Malang alm bapak saya pernah kerja jadi sales Happy.
Saat SMP saya beli happy,di pakai di pedesaan nanjak turun dan berlumpur,setahun sudah remuk.sekolah belum lulus motor dan almarhum😂😂
saya org malang, om saya pernah punya motor happy dulu, dan beliau ngiranya juga itu motor cina😂
Menurut saya salah satu penyebab yang paling mempengaruhi kenapa nggak begitu diminati rakyat sendiri.. karena ketersediaan spare part masih "❓"
Betul
Mengapa tidak laku? Jawabnya harga jual kembali hancur. Orang Indonesia tidak suka itu bro.
Ya inti dari video ini karena kualitas sampah, mesin tiruan finishing jelek spare parts zonk
Masih banyak yg nganggap beli kendaraan itu bisa utk "tabungan"😂 padahal barang konsumsi yg pasti akan rusak.
Industri kendaraan lokal itu harus kerjasama dengan pemerintah, stasiun tv dan juga sirkuit Mandalika. Dengan membuat kompetisi motor lokal layaknya MotoGP, Nascar, F1, dll.
Untuk design yang otodidak akan dengan mudah menyebarluas jika sudah mampu bersaing di pasar digital (sosial media). Perbaikilah kualitas mesinnya, rangka juga harus kuat, mengingat Indonesia memiliki sejuta JABOL (Jalan Bolong).
Saran sih : kolab sama tuner balap lokal yg uda terkenal, di branding buat desain mesin sendiri, trus dijadikan merek kolab khsusu. Dari situ pamor lokal pride nya akan terbangun, yg muda muda jadi ndk gengsi pakai motor racikan tuner lokal, kaya stragegi adidas dan yezy gitu lah.. kalau pakai mesin rebage pada gengsi makainya bang
Saran yang bagus tapi lebih baik buat industri itu bukan tuner melainkan insinyur.
Tuner hanya mempelajari dari mesin yang sudah ada.
Sedangkan insinyur punya basic membuat mesin dan desain mesin.
Dengan pengetahuan masa jenis setiap logam. dan bukan hanya itu insinyur sudah menguasai banyak bidang sains seperti kimia fisika dll
Dari kebanyakan orang Indonesia, banyak yg pinter mikirin gimana cara korupsi doang, makanya sulit buat maju
/jakasembung bawa bendo...,ngga nyambung bro....??
Setuju sih
Pentanyaan : "kenapa motor indo susah laku"
Jawaban org mabok : "orang indonesia cuma pinter korupsi"
😂😂😂
Ga peduli negara maju ato enggak, yg penting diri sendiri maju.
Coba mereka (brand lokal) dapet subsidi kaya kendaraan EV, siapa tau bisa mendongkrak penjualan nya karena semakin murah, "mungkin" jika udah mulai banyak pembeli, mereka bisa buat mesin sendiri dan spare part gampang di dapat, kalau pun copas seengga nya bisa dikawinin sama spare part motor jepang
Ini cuma ber andai² saja, jika suatu saat bisa beneran terjadi ya alhamdulillah, nanti nya lapangan pekerjaan juga pasti bakalan bertambah😁
ingat dulu jaman ada merk motor TURBO , sampai jadi sponsor quiz jaman piala dunia. Sampai selalu terngiang-ngiang tagline nya , "TURBO ..... Transportasi Untuk Rakyat Benar-benar Oke."
Harus ada 1 brand lokal berani kolab sama brand jepang, kaya di india. Terus qc nya seriusin, rakyat di kitanya benerin mindset. Apalagi skarang gencar banget hujat otomotif (ini musti di kesampingkan dulu). China all in brand lokal karena masyarakat disana pengen maju. Sedangkan di kita gedein gengsi wkwk pada ujungnya sering compare negara A atau B bisa ciptain ini itu padahal rakyatnya sendiri masih gak ada mindset buat maju
Iya seburuk itu, berasa diboongin sodara sendiri, bilangnya produk lokal, tpi mesin cuplis, caplin, ciner, topeng doang lokal. Ketaoan gitu sekalian pake yamg udah ada aja, lisensi dari jepang juga oke.
Klo ada motor ato produk lokal yng mumpuni pasti bangsa kita pada rame yang pake, ibarat kya 'rendang ato tempe' mulai dari lokal sampe internasional tau itu produk indo. Dan pastinya lokal dulu yang memajukannya
Loncat langsung ke motor listrik.. Lebih terbuka peluangnya contohnya polytron
Nahh ini..
Dan faktanya masih banyak yg nyinyir 😂
Takut kesetrum lah, meledak lah, gak bisa dipake jauh, bahaya karena gak ad suara, bla bla bla..
Lebih mudah bikinnya satu dynamo bisa buat banyak varian
Beberapa hal yang bikin kurangnya peminat kendaraan brand lokal :
- Beberapa harga motor brand lokal hampir sama dengan motor dari luar, entah mau itu motor elektrik maupun motor konvensional jadi orang lebih memilih brand luar
- layanan after service
- kualitas
- spare part
- jumlah dealer yang terbatas
- kurangnya perhatian dari pemerintah (buktinya kendaraan dinas masih pake pabrikan jepang tuh)
- Iklan dan Branding
Konsumen rata" pastinya gk mau coba" barang yang belum pasti apalagi pasar kendaraan yang notabene harganya bukan puluhan-ratusan ribu tapi belasan sampe puluhan juta.
Lagian lucu juga kalo ada yang bilang masyarakat gk apresiasi, dimana" apresiasi tuh didapet bukan diminta. Sulit untuk brand langsung penjualannya naik harusnya produsen pelan" benerin sistem salesnya. Merk jepang juga kan mereka gk dalam beberapa tahun tiba" langsung naik pasarnya, pasti butuh waktu yang panjang banget. Nah yang penting bagusin dulu produk dan nilai jual lain yang ditawarkan masyarakat juga pasti pelan" ikut kok.
Kalo masih pada gk percaya masyarakat bisa apresiasi kalo produknya bagus liat aja industri fashion lokal mulai dari sepatu kayak aerostreet, compass, dkk, atau baju kayak erigo buktinya bagus tuh penjualannya.
tanggapan w di video 3:40 karena suku cadang sparepart ny banyak bang,,dr yg kw ,yg super yg ori indo,sampe ori gepang,,klo motor lokal,,,kalo rusak,,mungkin agak susah cari sparepartnya,,,bisa indent,bisa juga mekaniknye khusus,,
Brand & promotion mutlak penting utk marketing.
Industri bisa tumbuh klo disupport pemerintah, misal utk kendaraan dinas kantor².
Perhatikan kualitas, after sales service & spare part.
Polytron juga lokal punya itu gan dan dia motor listrik, menurut saya kualitasnya juga mayan bagus untuk lokalan
faktanya masih banyak yg nyinyir 😂
Takut kesetrum lah, meledak lah, gak bisa dipake jauh, bahaya karena gak ad suara, bla bla bla..
Menurut saya pribadi langkah pertama bikin produk unggulan yg berkualitas tinggi bisa dikatakan harus setara produk eropa macam KTM, Husqi, Piaggio,Ducati dll.
Perkara mau bikin produk massal berkulitas ekonomi yg utama merebut hati & mindset warga dulu.
Akibat kurang promosi, gimana mau laku. Walaupun orang mau beli tp belinya dimana 😅😅😂
Keren 👍🏻
infonya bagus 👍🏻
Terjawab semua pertanyaan saya 🎉
Kenapa produk Lokal susah bersaing...
Punya viar cross 100 trail anak, udah pakai 4tahun cuma ganti sil shock depan yang bocor servis rutin cuma ganti busi filter seadanya, mesin bisa dibilang bandel.
Suatu barang bisa diakui sebagai produk atau buatan apabila bahan bakunya diolah dari tempat dimana dia dibuat.
Kalo hanya merangkai atau asembling saja itu bukan buatan namanya,tapi rangkaian dalam negeri.
Saat orang tau kalo itu hanya rangkaian maka akan langsung membandingkan dengan produk rangkaian dalam negeri lainnya yg sudah lebih dulu terkenal dan terbukti kualitasnya,honda,yamaha,suzuki dan kawasaki.
Percayalah rakyat Indonesia akan mendukung penuh produk dalam negeri selagi itu barang asli negeri sendiri,atau kalopun hanya rangkaian setidaknya pake yg dari merk terkenal dan berkualitas.
SM motor menggunakan kawasaki,proton menggunakan Mitsubishi.
Persoalan kedepannya bisa ngembangin sendiri atau tidak itu urusan lain.
Yang penting perkenalkan dulu produk rebrand itu sebagai barang yg berkualitas unggul.
Ada yang bagus, seperti gas gas, tapi harganya lebih mahal di banding trel 150 buatan jepang, dan ada juga viar cross 250 super gahar, tapi terkendala seperpat
Kalau spare part mudah didapat harusnya ok aja sih, cuma memang kadang bentuknya belum ngikutin musim,, sebetulnya gak masalah mesinnya, cuma desainer kita mungkin belum dikasih kesempatan untuk desain motor yang tampilannya lebih dari motor impor, entah teknisnya gimana yang jelas ya cuma itu aja
Prinsip manusia Indonesia buat apa susah susah bikin produk, biaya besar belum tentu laku..mending beli yg udah disediakan pabrikan jepang..dah pasti cuan jualannya
Jadi ini mindset konsumer atau pedagang ?
sebetulnya PR nya banyak min,
1. PR untuk pabrikan kenapa mereka ga hire designer? bukannya designnernya gada min, tp mereka (desainer otomotif) kebanyakan banyak yg kerja diluar negeri atau pabrikan ternama, masalah apresiasi lebih baik dr segi finansial maupun secara pekerjaan. kdang pabrikan lokal itu masih anggep desainer itu sebelah mata..
2. PR buat pemerintah, untuk saat ini industri kita bisa hampir dibilang ga support sama sekali buat “Rapid Prototyping” yang dimana ini sangat penting untuk Research and Development, dimana rapid prototyping itu sangat krusial dan sangat penting, karena industri kita yg tersedia saat ini kebanyakan hanya melayani produksi dalam jumlah besar, beda sm diluar dimana industri kecil mereka bisa support rapid prototyping bahkan standarnya pun bisa mengikuti industri besar, kenapa? karena mereka disupport pemerintah dari segi insentif, pendanaan , pelatihan dan pendidikan karena untuk industri kecil ini investment di tools cukup menguras kantong 😂 tp at the end RnD dan produk mereka mereka jadi.. bukan kyk kita yg kalo prototype partsnya asal tempel dan terlalu plek ketiplek punya pabrikan lain karena gabisa bikin komponen sendiri 😂😂..
3. “Stigma” ini bisa muncul karena umumnya pabrikan lokal cenderung gapunya brand lokal gapunya brand identity yang jelas walhasil ya gitu bilangnya “karya anak bangsa” taunya lisensi dari karya anak “bangsa lain“😅 yaa emang gada yang salah sih beli lisensi dari pabrikan lain.. cuma sayangnya kadang lisensi yang dibeli ga sesuai dengan taste pasar kita 😅😅 walhasil ya ga laku..
4. kalo pabrik lokalnya udah punya fasilitas semuanya udah lengkap dan bagus termasuk SDM dan bisa prototype sendiri tapi barangnya masih kurang.. ga “well design” bisa jd itu selera boss atau direksinya yg harus dipertanyakan ya kawan2.. 😂😂😂
itu pengalaman yg gua rasakan suka dukanya sebagai desainer otomotif 😂😂😂
Indo ga bisa buat mesin jadi ga bisa nekan harga... Harga viar cuma murah sedikit dari motor jepang tapi kualitas jauh beda... Apalagi harga motor roda 3 nya.. Waduh mahal. Bingit...!
Produk lokal kurang laku di dlm negeri ini sebabnya :
1.modelnya gitu gitu ja
2.performa mesin tidak berani bersaing
3.sparepartnya sendikit
4.tempat servicenya tidak ada
5.instalasinya tidak ada
6.tidak mau beda
7.tidak bersaing
8.minim konsep
9.harga mengikuti pasaran
10.kebijakan yang mempersulit
krn warga 62 lbh percaya produk luar negri ntah bagus atau tdk.
tp kl pemerintah krj sama dgn luar. malah di hujat antek asing dll😂😂😂😂
Bukan masalah tdk percaya. Tp soal mutu kalah jauh. Lagian layanan produk lokal itu payah. Belum lagi soal service dan spare di berbagai kota pasti kalah jauh. Komen itu berdasarkan fakta dikit pak. Jgn asal bacot.
Kejar ketinggalan dari negara lain dengan cara memaksakan utk percaya diri pada produk lokal jika tidak kita hanya pembeli jualannya orang lain selamanya. Bangsa yg kuat harus punya rasa percaya diri.
Dulu ada kanzen yg punya motor bebek trail...
Sayang gak laku.
Produk indo banyak yang bagus, tapi kurang di marketing dan promosi. katakanlah kita mau beli tapi beli nya dimana? Lebih praktis beli Honda dan Yamaha ada di mana mana
koreksi min menit 3:03 gasgas itu brand luar negeri kalo yg brand indo itu gazgas
Motor lokal ngampas gak serius dibangun. Contohlah Vespa yg istiqomah wujudnya sehingga pembeli gak takut discontinue
Tidak laku karena masyarakat lokal nya juga ogah beli produk lokal itu sendiri
Karena jelek. Kalo produknya sebagus mutu amerika juga sama aja kaya warga amerika bakal beli produk lokal.
Kaya ginian ga cuma di kendaraan sih. Gadget juga gitu. Contoh advan, sampe sekarang ngebuat hp ya kelasnya entry level terus, udah entry level tetep kalah dari segi manapun sama produk luar.
Awas di serang sales dan fansboynya merk jepang 😂
@@reinclaymoreIyaa juga sih 😂👍🏼
Sekalinya sepatu lokal, jadi mahal karena "DIGORENG" strategi marketing
Kwalitas padahal gitu² aja 🥲
Sebenarnya kita (saya pribadi) sangat mendukung produk dalam negeri. Karena sebagai insan yang cinta dengan otomotif, pasti sangat mendambakan ada produk dalam negeri yang bisa bersaing minimal di tingkat nasional baik dalam kualitas, penjualan juga layanan after sales yg baik. Meski awalnya harus rebranding dari merk lain kita terima terima saja, asal komitmennya jelas.
Saya pribadi dulu sempat punya merk Minerva. Berharap merk ini akan exist dan bisa benar² membuat motornya sendiri (tidak cuma merakit). Cuma impian tinggal hanya impian😅, produsennya hilang dan kemudian berganti jadi atpm produk dari Austria 😂
Mungkin ini salah satu yang membuat konsumen rada² ngeri dan mikir dua kali buat meminang motor "yang katanya produk asli anak bangsa".
Karna pemerintah gk mendukung produk dalam negeri sendiri
Betul
Dilema, kalo full usaha independen swasta butuh promosi dan branding yg cukup keras buat muncul diantara brand luar, kecuali yg punya dari brand besar kayak Polytron atau United Bike. Kalo digandeng pemerintah, rentan kebawa dan kehubung-hubung sama politik, yg bisa hancurin brandnya sendiri kalo ada sentimen politik di masyarakat.
Betul banget,pemerintah tidak mengupayakan produk lokal agar sukses seperti di tiongkok. Pemerintah lebih fokus ke investasi luar negri karena bagi mereka pro asing itu adalah bisnis yang menjanjikan menjanjikan 🎉🎉🎉🎉
Paling enak nyalahin pemerintah, padah kitanya lebih pede pake brand2 luar.
Ga mendukung? Lhah, SMK didukung penuh langsung sama presiden... ya....meskipun masih dlm bentuk siluman
Harus disosialisasi dengan gencar biar rakyat tahu & mau membeli
mana salesnya? sy aja ga nemu nemu... bukan ga laku.. tp sengaja ga dilakuin sama perusahaan elit yg atas... takut dia, + suku cadang yg sengaja ga di kerdilkan
Saya pingin lihat pabrikan Indonesia buat motor seperti honda cb 100,125,atau 200,gaya gaya klasik seperti bmw r27 r25 atau royal enfiel.. Motor clasik sangat digemari kaum muda ,buat desain mesin boleh beda asal jeroan bisa pnp honda..
Lah itu Soib
1. Kurang promo
2. Nama produk yg membosankan
3. Kalah Kualitas dg pesaing
Jujur terima beli Suzuki daripada produk lokal 🤣🤣🤣
karena mindset lu udh negatif duluan, dulu Jepang saat pertama kali membuat Toyota sempat jelek kualitasnya tapi karena di support terus warga Jepang akhirnya mereka punya biaya utk riset mengembangkan kualitas produknya
@@bayurocky1326 bacot loe Bagong, seakan loe beli motor produk lokal aja
@@bayurocky1326 bacot loe Bagong, seakan loe beli dan pake motor produk lokal aja 🤣🤣🤣
Bang Billy avrian Nggak bisa Mikir negatif gitu harusnya kita support motor lokal buatan negara sendiri karena kreativitasnya mereka saat ini diperjuangkan demi penjualan resminya dan impresi dari para pecinta dunia otomotif saat ini juga
Produk otomotif asli Indonesia yg masih Exis saat ini dan banyak di gunakan seluruh mancanegara ya cuma Esemka...Esemka adalah produk dan simbol kebanggaan Indonesia...jangan ngaku pecinta otomotif klo di garasi blm ada Esemka nya...i love Jokowi
Jangan tertipu. Mobil Esemka pakai mesin mobil China. Membanggakan apanya, justru memalukan bangsa sendiri.😊😊😊
Susah laku karena kurang gencarnya promosi.dan masyarakat udah mengecap produksi cina.coba gencar di promosikan dan bilang bukan cina pasti mau di terima masyarakat
Setuju sih dngn ini, bahkan dari yg ada d video,cuma Viar ja yg saya tahu
Itupun saya kira produk India 🤦🤦🤦🤦🙏🙏🙏
salah satunya adalah BRAND identity, selalu product fokus, hampir kebanyakan produk indo tidak build brand karatker nya, logo asal2 an, marketing ala2...selalu fokus ke performance...tapi banyak produk indo di industri lain yang bisa outstanding dengan membangun dengan serius Brand nya...
yamaha, honda, suzuki, kualitas memang terjamin. buatan lokal dapat 6 bulan warna cat mesin berubah jadi coklat, buat motor asal jadi, asal jalan, asal dapat cuan, india katanya negara miskin daripada indonesia, india punya motor TVS, tapi kualitas bagus nggak kalah jauh dengan buatan jepang.
Dirumah saya pake viar 2 biji kang..cross x 200gt buat kerja lapangan & Q1 buat anter anak sekolah😂❤😂
2:10 ganteng nih. revo, blade, supra, kalah jauh.
1. Kualitas
2. Gak bisa kasih pajak tinggi pabrikan import
3. Marketing kureng
4. Image
5. Model
6. Gak berani kasih subsidi
7. gak punya identitas
Iyasih asli tapi 100% suku cadangnya impor dari china 😂
03:05 fufufafa
saran, semua karyawan, dealer dan yang terlibat seharusnya wajib memakai motor itu, pasti nanti akan di minati masyarakat
Viar sama gasgaz masih okelah
gasgaz dari indo??
@@KINGG624 iya, kalo gasgas baru dari luar
Aku perna pakai happy enak juga dan kuat
@@sulaimanrosid njir kw parah ya berarti 🤣🤣
pecinta produk lokal
ini bisa masuk kelalaian pemerintah sih, padahal bisa tiru metode china, mereka gak malu buat reverse engineering, pemerintah mereka juga mau nggelontorin dana subsidi buat R&D apapun, dan hasil R&D produksinya juga disubsidi dulu biar bisa bersaing di pasaran, kalo indo bisa dilihat, BRIN selaku lembaga yang melakukan riset bahkan dananya sangat minim
Kemampuan reverse engineering bangsa kita sangat rendah bahkan jauh di bawah Pakistan yang katanya negara gagal dan miskin... Pakistan dapet rudal Amerika yg jatuh karena malfungsi di wilayahnya saja bisa di reverse engineer sampai jadi dan diproduksi massal sedangkan kita udah bertahun2 ada wacana mau reverse engineering rudal Cina gak jadi-jadi
Karena kwalitasnya gk bagus
Memang sudah punya apa
Gimana kualitas nya mau bagus , klo bnyk yg beli ya lama2 kualitas nya bagus
Org org indo lebih ke arah gengsi Kya kmu ,Uda bilang kualitas ga bagus ,
dulu sempat berminat viar star nx, kendalanya adalah dealer jauh 30km dari rumah, kita juga harus repot menghapal sparepart substitusinya dengan honda, kalau ada kerusakan pada bagian body ya bakal repot cari di toko, dan lagi saat duit udah terkumpul, ternyata produknya sudah discontinued
Buatan INDONESIA material kurang berkualitas....
Bener sekali kita mah motor jepang selalu langganan Indonesia 🤔🤔🤔🤔
Maklum kita kurang inovasi 🤔🤔🤔
lupa di sebut yaitu peran kartel brand jepang yang diam2x sering kampanye keburukan produk dalam negeri lewat berbagai media. Produk lokal adalah ancaman bila bisa tumbuh berkembang karena pasar asia tenggara adalah ladang cuan bagi mereka. Semua brand jepang itu tak bisa bersaing di asia selatan dan timur terutama di negaranya sendiri
Yo
🗣️: woii wibuuu
😏: wiba wibu motor lu aja honda😂
Tp wibuu yg itu lebih ke lebay 😂
Karena masyarakat kita gengsi,takut cepat rusak dan terlalu memikirkan harga jual kembali bekasnya.
Padahal saya punya bebek viar nama 100cc, thn 2021,beli di harga 8,5jt,awet,irit,bandel,kelemahannya hanya mampu top speed 80km,tapi skr sdh discontinue..sayang sekali😢
Hrus collab di segi pemasaran sih ini , dan juga kualitas hrs benar2 bisa mnjamin pasar. Hanya brand trkenal yg mudah dkenal org , inovasi juga d tingkatkn utk menarik perhtian . Smoga pemerinth lbih prioritaskn hasil karya negara sndiri agar semakin mningkat
Maklum bahan kurang berkualitas mudah aus buram, konsumen udah cerdas, desain kurang tampilan nggak bandel nggak tahan lama 😊😊😊😊
Bukan minset orang Indonesia bang
Banyak faktor..
Terutama :
- marketing produk lokal kurang meluas
- kurang nya perhatian pemerintah pusat untuk membantu menyebarluaskan produk
Entahlah menurut ku pribadi yang paling utama jika rusak mudah di perbaiki, jika ganti sparepart mudah di dapat, dan juga harga jual yang masih tinggi. Itu paling utama.
Yg diharapkan konsumen itu kuat , tangguh dan tahan lama. Sparet part mudah dicari.itu artinya bertanggung jawab dlm membuat produk.
Masalah utama produsen menghadapi penduduk indonesia yg mudah kena click bait adalah marketing dan daya tarik. Produsen lokal belum bisa bikin iklan yg engaging seperti produk2 luar walaupun kualitasnya sudah bisa bersaing. Apalagi masyarakat indonesia sudah percaya dan terlalu yakin dengan stereotype produk jepang = awet
Tergantung Pemerintah...misalnya motor dibawah 250cc wajib buatan asli Pribumi, sementara produk luarnya dibatasi hanya boleh motor 250 cc keatas, pajaknya digedein dan BBM nya harus pakai non subsidi,, biar yg beli org-org berduit aj, yg gak berduit janganlah menghayal... Aku yakin produk kita akan laku laris manis,,,,
Coba dullu tranportasi umum punya pemerintah
Pake brand produksi lokal
Bis atau kereta api dan bikin apk semacam gojek yg motornya di sediakan pemerintah dgn brand lokal...klo nantinya teruji kualitasnya dgn baik dan awet berjalannya waktu masyarakat akan tertarik brand lokal..di sini peran pemerintah sgt di butuhkan bukan hanya slogan slogan saja, cintailah produk dalam negeri ,,harus di mulai dan pemerintah mencontohkan mencintai brand lokal di pratekan...
Pemerintah yg kurang mendukung produk dalam negeri sendiri. Coba di support penuh. Percaya deh, indonesia bisa punya produk motor sendiri yg membanggakan.
Tapi sudahlah..... ini adalah pemerintah indonesia. Apa yg bisa kita harapkan...?
Masalahnya di SDM nya, rakyat kita belum mau berpikir dan memikirkan betapa pentingnya memakai atau membeli produk sendiri, masih milih gengsi
Padahal kalo ngerti manfaat dari penggunaan produk dalam negeri,pasti mereka bakal lebih pilih produk dalam negeri
produk jepang masuk juga karena di dukung negara. kenapa nggak di terapkan mindset spt itu di produk lokal.
dulu lokomotif juga mirip india. sekarang udah tertata rapi karena komitmen para direksi & dukungan negara
Caranya pemasaran juga pemerintah harus ikut pasarkan contoh desa Rt/Rw. Dikasih kridit atau investasi
Sbenarnya jika pemerintah mndukung,terus promosi dan periklanan di gber,dealer yg memadai di stiap kcamatan,onderdil yg mudah,pasti laku lah,rakyat sudah mulaih mengerti dan perlu di dorong terus edukasi kpd rakyat untuk mncintai produk2 dlm negri.
Bangsa Indonesia sudah terbiasa dengan mindset impor adalah produk yang baik, tidak hanya motor, textile elektronik dan bahkan agama pun kita pake impor😂
Karena tidak mau Ganti Merek, nama mereknya tidak dipercaya konsumen
Produsen lokal sebaiknya fokus kualitas. Jangan malu jika sebatas punya lini perakitan. Misal mesin beli dari produsen yg sudah terbukti, casis jg sama. Terus body yg menarik dan kualitas bagus. Banyak ko produsen di Eropa yg cuma produksi ratusan unit per tahun dan tetap eksis serta dinanti. Fokus kualitas dan ambil hati pembeli.
Menurut saya Produsen motor lokal bukan pecinta motor tapi mindset nya bisnis , itu bisa dilihat dari mereka lebih suka merakit motor dari china daripada develop motor desain sendiri...
Menurutku
1.produk lokal identik dengan produk china pemikiran masyarakat begitu karena sudah Terdoktrin produk Jepang
2.Namanya tidak familiar banget dengan nuansa Indonesia (mungkin para pemiliknya oran cina?)
3.Perusahaan raksasa kebanyakan dari Jepang karena kita diuntungkan banyak
4.kurangnya dukungan dari pemerintah
5.Harga nya sama dengan kompetitor nya
6. Penyuluhan kepada masyarakat kurang
Coba pakai nama, contohnya semisal siliwangi, Majapahit, gajah mada, halilintar, cendrawasih, komodo dll
Banyak yang komen2 dari dulu, soal produk otomotif buatan Indonesia, begitu udah dikeluarin produk-produknya belinya tetap produk jepang 😂😂 kocak orang-orang Indonesia, motor pertama saya happy 70cc, sampe 3 kali beli produk happy, uawet gak pernah trouble meski suara mesinnya kasar dari lahir.
menurut saya paling mudah untuk pemerintah mengsuport kendaraan lokal di mulai dari penggunaan kendaraan lokal untuk dinas PNS/ASN dengan penggunaan seperti ini secara tidak langsung maka masyarakat tau akan motor motor lokal tersebut
Kemarin honda scoopy gw th 2023 pas servis dapet program pelapisan ulang karat, secara tdak langsung honda mengiyakan kelemahan rangkanya tapi apresiasi buat honda menanggapi isu di lapangan. Btw itu gratis ya pelapisan ulang anti karat rangkanya kemarin dan dpet promo juga disc 50% pas servis buat jasanya
intinya perbaiki kwalitas dan service purna jualnya.setelah itu bisa diwujudkan,baru bikin peraturan pemerintah kayak wajib memiliki produk otomotif dalam negeri sebelum punya produk luar negeri,serta dikurangin import sparepart produk luar negeri.
Mengapa susah laku karena menurut saya Pemerintah masih SETENGAH HATI memajukan produksi Indonesia. Kalau mau langsung aja dibeli oleh lembaga pemerintah sebagai inventaris di lembaga2 pemerintahan atau kementerian. Beri kucuran modal dan bantuan riset dan teknologi.
bikin model kekinian, perbanyak sparepart, bangun servise center dan dealer resmi disetiap kota dan kabupaten dan bikin promosi biar konsumen semakin menarik.
Susah laku , karena orang kita terlalu sombong dengan merek luar, tidak menghargai karya anak bangsa, makanya industri dalam negeri susah maju,
Nomer satu harus gampang sperpartnya dan sering di iklankan juga banyak delernya atau di permudah pasarannya serta yang paling penting murah harganya....
Masalahnya masyarakat gak percaya klo itu produk asli Indonesia... dan sekalipun ada yg percaya akan meragukan kualitas produk lokal, jd mreka ga mau ambil resiko... Ketersediaan suku cadang, purna jual yg pasti jatuh
Pada bulan Oktober 2001 proyek Sepeda Motor Viar Taiwan perakitan dilakukan dengan skema IKD menggunakan komponen mesin Taiwan dan dibantu oleh tenaga ahli dari Taiwan.
Pada bulan Juni 2003, pabrik terintegrasi fase II secara resmi beroperasi dan Viar generasi Speed mulai berproduksi.
Tahap III pabrik terintegrasi selesai pada Juli 2007 dan dilanjutkan dengan pengembangan lini produksi, QC, R&B, dan Teknologi Rekayasa untuk produksi masa depan.
Pada Juli tahun yang sama, pembangunan pabrik terpadu Tahap IV dimulai dengan persiapan pembangunan kawasan industri otomotif yang modern dan terintegrasi.
JADI VIAR DARI TAIWAN MUNGKIN NGERAKITNYA DARI INDONESIA
pemasarannya harus merata bang,,,,
saya sendiri baru tahu ,ternyata sudah banyak produk Indonesia.
jadi pingin coba,tapi di mana .
saya di Surabaya
Kebanyakan motor lokal sekarang motor 3 roda semua 😢, datang ke dealer yang ready jual cuma roda 3🥴. Ku yang butuh motor biasa malah kecewa. Sebenernya mesin copyan atau nggak juga ga masalah sih, penting spare part bisa pake merk lain. Kebanyakan juga merk lokal produk kek selain roda tiganya mulai naik ke para influencer pas produknya ga di buat lagi 🥴🥴🥴. Motor2 lokal juga produknya masih pake carburator semua, kan kecewa juga, butuh yang irit juga lah. Giliran keluar yang ada versi injection malah ga produksi lama 😢
saya user happy sejak 2006. Mulai happy arrow, happy faster 90cc model mx dan terakhir happy faster 90cc model burhan keluaran tahun 2009 dipakai sampai sekarang super aman. berkali kali lewat banjir selutut amaaan, lewat jalan lumpur amaaan. Tidak ada penyakit mesin yang parah. Paling stel Karbu aja. Sparepart banyak persamaan dari produk jepang.
Usaha harus sabar.....hasilnya ntar subuuuuur....💪💪💪