Opini pribadi kami, saat ini kelas menengah adalah kelas yg labil, karena sifat konsumtif dr kelas menengah mengkuti kelas atas, sementara kemampuan finansial masih mengikuti kelas bawah, CMIIW
😅Kalangan menengah di dominasi oleh buruh pabrik.. Banyak buruh pabrik indo yang malas banget.. Kerja kaga tapi cuma demo doank.. Kerjanya sangat2 santai banget..😅 perusahaan malah rugi invest di Indonesia.. 10 pegawai indo setara 1 pegawai vietnam 😂
Bener juga sih, aku sbg masyarakat penghasilan menengah yg punya keluarga kecil memang lebih memilih berubah produk2 konsumtif murah yg mungkin dari segi kualitas g jauh beda, berbeda dgn fasilitas kesehatan yg memang g mau yg lebih murah bukan karena uang banyak tpi ke kualitas faskes tsb.. Intinya buat aku yg penghuni pasar menengah lebih memilih menekan konsumsi barang branded yg notabene nya di jual nama, agar ada sisa buat tabungan, keperluan anak & Hobby... Makasih atas penjelasan nya
Jadi teringat jaman 90 dan awal 2000, orang2 kalo gajian pasti dateng ke mall biarpun cuma beli sepatu atau baju satu biji. Sekarang ke mall lebih ke nongkrong dan food court
Kalau ada olshop yang hampir tiap hari promo, ngapain juga ya cape2 pergi ke mall buat beli baju/sepatu wkwk. Sedangkan kalau bisnis makanan itu susah tergantikan, makanan kalau dibungkus (gofood) berkurang enaknya, dan ga ada juga pengalaman nongkrong dengan teman2 dan bincang2 kalau makan sendiri-sendiri di rumah.
Wah, menginspirasi sekali topik ini. Based on personal experience, di masa pandemi ini, ada kemungkinan kelas menengah juga nge hold spendingnya dan fokus ke saving/invenstment. Istilahnya walaupun mampu beli gadget paling mahal, lebih milih gadget yg dibawah itu. Apalagi untuk young family.
Nuhun Mas Indra, bahasan ini bahkan relate banget dengan Pebisnis Training (Pendidikan). Kelas menengah Indonesia turun. Saya membagi dua Generator kelas menengah Indonesia. Pebisnis level UMKM dan Karyawan. Keduanya mengalami paparan cukup kuat, pebisnis yang paham digital marketing dan menyasar Premium kelas mereka ikut naik kelas. Tapi jumlahnya ga banyak. Pebisnis yang menyasar kelas menengah lainnya, seret. Karena yang beli juga penghasilannya turun. Karyawan gimana? Karyawan perusahaan yang bergerak di Industri pariwisata, transportasi, mining, kontraktor ya tepar juga...padahal sebelumnya daya beli mereka Ok..sekarang turun. Semoga Kita jadi Bangsa Pembelajar yang Cepat Belajar ga cuma bisa terpapar. Nuhun Lagi Mas Ind
Sami sami Kang. Hatur nuhun untuk sharingnya. Memang menarik melihat fenomena ini. Semoga para pebisnis dan juga para trainer menayadarinya ya. Skrg ini either main volume atau main margin. Jangan nanggung. :)
@@IndrawanNugroho menurut saya strategi marketing untuk mengambil market kelas menengah dengan cara, mengambil margin minim dengan volume besar untuk barang fast moving, dengan cara begitu cash flow membaik, dan minim stock,
@@feriendro2475 so what if umkm? Who has dana minim, nggak bisa bersaing dong dengan pemain marjin minim dan volume besar..? Sedangkan rata" pebisnis di Indo masih berstatus UMKM.. What I think (it could possibly wrong too) is turn your value of product/services up and price it with a rational margin, thoughts? :D
Kelas menengah di Indonesia memang cenderung lebih konsumtif kalau dibandingkan dengan di negara lain. Paling keliatan ketika momen hari raya, pasti banyak orang akan ambil kredit baik kendaraan maupun gadget. Semoga dengan Pandemi ini bisa merubah mindset kelas menengah di Indonesia dari konsumtif menjadi produktif.
Waktu hari raya pernah pengalaman datang bukber ke rumah temen disitu satu kelas dan ketika saya ajak ngobrol mereka pada cuek semua ngga ada yang antusias saya ajak ngobrol mungkin mereka sibuk pamerin gadgednya dan motor baru😎😎
*Teman-teman mohon doanya semoga kami bisa membuat konten bermanfaat seperti Dr Indrawan..* Mohon kritik dan masukannya juga supaya kami bisa membuat konten yang lebih menarik ke depannya.. 🙂🙂
Mantab ini pak dosen, inilah yg disebut dosen ++ tema2 yg dibawa tidak boring bahasanya jg mudah dimengerti , manteb..sebagai pelaku usaha n seorang mgr di pma, saya apresiasi videonya krn sangat relate dgn apa yg saya hadapi di market, sekali lagi trimakasih..bwt yg blm ngeuh banget, saya info y riset2 seperti ini itu mahal harganya, pak dosen share kuliah gratis ini adl sungguh luar biasa .. lancar trus rejekinya pak..
Ya Allah ilmu sebegini bagus#Bisa bapak kasi gratis❤❤❤#Saya sambil merintis usaha#Belajar dari yutup bapak ni#Yg sebelumnya saya buka#Toko Hp saya tutup setelah buka 6 bulan#Dan dari yutup bapak ini juga saya belajar#Menggati dg Usaha yg baru#Sekarang Saya lagi mulai toko kosmetik dan Skin care#Baru jalan dua bulan#Sehat selalu buat bapak# yg kasi ilmu sebagus ini dg gratis 🤲🤲🤲
Terima kasih insight nya Pak. Saya sendiri bergerak di jasa arsitektur interior dengan pasar kelas menengah. Memang sangat terasa sejak tahun kemarin. Namun saya bingung, kalau mau menyasar kelas bawah, mereka sepertinya belum butuh jasa arsitektur interior, saya sering banget ketemu calon klien yang langsung mundur begitu tahu harganya walaupun gak mahal...lalu juga banyak yang minta free design...kalau menyasar pasar kelas atas, mereka maunya pake yang udah terkenal dan memang penyedia jasa yang high end..wkwkwk..akhirnya setelah berbagai usaha saya coba , saya coba ngelamar2 lagi di perusahaan...buat mengamankan finansial...sementara jadi karyawan lagi dulu...
selalu menyenangkan melihat materi Pak Indrawan, berasa ikut kuliah bisnis bbrp SKS. Yg saya kagum adalah menggabung²kan kepingan informasi, mengkorelasikan satu sama lain dan diramu dgn storytelling yg kereen.. materi yg mungkin berat jadi berasa ringan dan mudah dipahami .. thanks pak
Ada benarnya juga tapi bukan menghilang, menurut analisa Saya adalah Konsumen adaptasi dengan kondisi perekonomian untuk segmen menengah. Jadi ada customer yang malah upgrade karena kebutuhan, dan ada customer yang downgrade karena kondisi dompet. Maka Strategi yang diterapkan Saya setuju dengan Pak Indra yakni menyelaraskan fitur produk dengan dompet customer saat ini, atau discount khusus pandemi. Sementara untuk market atas dipertahankan kualitas produknya.
yes mas Indrawan, kelas menengah sebenarnya mendominasi lebih dari 50% populasi Indonesia. sugih ora miskin yo ora tapi iso urip. pasar segmen menengah ini adalah pasar tersulit (se pengalaman saya) karena pasar segmen ini didominasi oleh orang2 yg jago berhitung (peritungan). selalu mencari komparasi produk, selalu berpikir2 ulang sebelum spent sesuatu diluar kebutuhan pokok dan selalu mencari justifikasi apakah perlu beli atau tidak ? worthed atau tidak ? (kaum banding membandingkan). jadi banyak pertimbangan sebelum membeli. jan angel pokoke
Terima kasih pak Dr. Indrawan Nugroho, ini insght berharga bagi saya dan teman-teman yang mendampingi kelompok masyarakat pelaku usaha kecil dan pelaku usaha jasa wisata dalam membuat strategi pembuatan produk dan pemasaran yang responsif terhadap perubahan segmen pasar. Berjuang untuk bangkit dari dampak pandemi pada sektor wisata.
Makasih 🙏🙏menurut saya sih kelas menengah emang turun karena (bener kata penelitian): terlanjur konsumtif. Dan rasanya itu adalah pelajaran berharga dari wabah ini 🥲
middle class turun krn gaya bisnis yg cari untung sedikit dan memanfaatkan volume, padahal skrg penjualan dgn volume banyak gk bisa diharapkan krn PPKM
oh ternyata bukan hanya karena pandemi omset saya turun separuh.. tp juga karena penurunan konsumen kelas menengah juga ikut berperan.. terima kasih Pak.. Videonya sangat membantu apa yg harus saya lakukan kedepan. 👍
Terima kasih Pak Indrawan Nugroho, sangat sesuai dengan kondisi saat ini dan sangat uptodate, saya termasuk salah satu dari kelas menengah bawah , untuk konsumsi memang agak dikurangi, untuk yang bukan kebutuhan utama frekuensinya dikurangi sampai dengan 50% ... ini sebetulnya untuk persiapan, siapa tau mainnya rubber set dengan Covid 19 ini ... You are what you drive, kelaut aja ... you are what you wear, kelaut aja ... you are what you eat, kelaut juga .... Terima kasih banyak atas pencerahannya
Wow ... wow ... masyaa Alloh wow Amazing... ini keren bgt Tengkyu bt pembahasannya yg mudaaaah dicerna. Saya mengerti sekarang. Mengapa selama masa pandemi ini, saya tetap bisa stabil eksis di usaha catering saya. Karena catering saya menyasar kelompok midle up. Meski yg midle cenderung spt hilang tapi klp yg atas cenderung ajeg, setia bahkan bertambah. Allohua'lam bishowaab
Menurut saya kelas menengah menurun ini dikarenakan mereka adalah orang-orang yg sedang membangun bisnis dan usaha namun kalah dalam persaingan akibat covid-19
Kelas menengah hilang karena sudah berubah menjadi kelas atas sekaligus kelas bawah pada saat yg bersamaan. Dia berpenghasilan menengah namun membeli kebutuhan tambahan (tersier) secara kredit sehingga daya beli kebutuhan pokoknya (primer & sekunder) berkurang menjadi kelas bawah. #hidup prihatin demi gaya selangit 🤫
wkwk sama kek tetangga, mobil punya, ponsel Iphone 12, Kemana-mana glamour. satu blok udah pada tau tukang ngutang bayarnya setengah doang. Tinggal nunggu besok masih disitu atau pindah.
Dulu jaman saya masih SMA sekitar tahun 2012-2013 harga kaos brand lokal masih kisaran 120an ke atas. Pada tahun itu harga segitu masih normal. Tapi di tahun sekarang sejak adanya market place, banyak brand lokal yg mengarah pasar bawah dg memasang harga di bawah 100k. Jadi harga 120k/kaos sangat mahal utk sekarang. Dari penjelasan video di atas memang pasar menengah mulai sulit utk berkembang di jaman sekarang
setuju karna terlalu signifikan buat ngejangkau pasar, ekonomi sekarang juga redup pendapatan pribadi msih mengarah untuk menghidupi buat bertahan hidup (selama pendemi)
Itu namanya juragan bogor, biar tekor asal kesohor, kalo jaman anak sekarang, yang penting Story nya,sama tempat nongkronganya, kasih efek tipis, terus pilih yang tulisan "BAGIKAN STORY"
Nah ini yg jadi pikiran sy juga bbrp bulan ini bang... Sangat setuju sy. Di era pandemi spt ini emang sebetulnya org kelas menengah yg paling akan terasa dampaknya, baik sisi pengusaha maupun konsumen. Sebab pengusaha menengah normalnya sudah memliki 1 atau bbrp pegawai, dengan pemasukan yg tentunya terhantam situasi pandemi skrg. Mau tdk mau pengurangan pegawai adalah solusi pertama untuk bertahan, bertahan hidup bahkan. Dan yg pasti org di level menengah ini, biasanya banyak gaya, konsumtif meelebihi kemampuan. Tidak dapat bansos2 pula... 😅 Pengusaha maupun konsumen kelas bawah, memang dari awal sudah biasa berjuang harian untuk hidup harian, maka efek kelimbungannya akan tidak terlalu terasa, ditambah adanya bansos2 baik dari pemerintah maupun sesama. Pengusaha kelas ats, tentu juga akan mengurangi pegawai dsb, tetapi mereka akan tetap berada di level org menengah ke atas, karena normalnya punya simpanan dll. Masih "aman" untuk sekedar bertahan hidup dilevel "nyaman". Demikian pula konsumen level ini.
Bener banget Mas, untuk segment hobby dan mainan. Saat pandemi, campaign IP action figure yang kami launch di Kickstarter malah 300% funded dari target awal. Demand dari retails US untuk genre2 baru toys segment juga tetap tinggi, (if not increased ) during the pandemic.
Berasa kuliah lagi, cuma bedanya Bapak Dosen yang satu ini niat sekali nyiapin materi & ngajarnya. Gaya bicaranya juga pelan-pelan, jelas, tidak bikin ngantuk. Terimakasih untuk konten berkualitas spt ini Pak.
Saya di bisnis obat hewan dengan berbagai rentang harga.. betul juga pendapat anda. produk saya di level harga dibawah 15rb dan untuk hewan produksi/konsumsi tetap omsetnya.. tp produk yg cenderung di hobi ( kucing dan burung turun hingga 50% ) mgkn dipengaruhi oleh kebanyakan pemakainya golongan menengah ya. Ini mau saya coba untuk menjual produk yg premium.. terima kasih atas ilmunya
Bukan cuma pasar kelas menengah yang hilang..tp konten edukasi yang seperti ini yg jelas2 ada tp seperti hilang .. thks doc .. jgn bosan2 berbagi ilmu .. semoga ALLAH bls segala kebaikan dlm bentuk ilmu ini kepada doc ..
Pengalaman saya sebagai penjual jasa, konsumen kelas menengah semakin sulit dijangkau. Harga yg ditawarkan harus benar2 rendah demi memenuhi kemampuan belanja kelas bawah, atau harus benar2 tinggi (dgn jaminan material kualitas premium) demi memenuhi kepuasan konsumen kelas atas
Kalangan menengah menghindari belanja fashionable yang sifatnya tamporary 1. Baju/sepatu/tas 2. Gadget 3. Perhiasan Tapi lebih menghabiskan uang ke makanan dan kesehatan
Cakep banget ini pembahasannya, selaras yang kami alami saat ini. Launch product yang segmentasi nya ke customer menengah kebawah ga sebegitu kenceng dibanding product kami yang segmentasinya ke customer keatas. Ilmu bermanfaat banget pak, terima kasih.
Terima kasih pak, sekarang saya jadi ngerti kenapa sebelum dan selama pandemi dikomunitas yang saya ikuti pola belanjanya gak berubah. Tiap ada group buy langsung gaskeun semua
setelah banyak mengikuti video2 dari anda, alhamdulillah td malam saya beserta 2 teman mulai mempersiapkan rencana untuk meluncurkan produk, bismillah semoga Allah SWT meridhoi jalan kami 🤲🤲🤲... amin. terima banyak pak indrawan 🙏🙏
jujur saya gk tau tentang bisnis tapi suka aja denger cerita Dr.indrawan nugroho Berasa di ceritain dongeng dan saya dapet ilmu dari beberapa vidio bapak indra
Pak Indrawan, saya sangat kagum dengan banyak tokoh yang memiliki kemampuan komunikasi luar biasa. Pak Indrawan adalah salah satu yang saya kagumi kemampuan komunikasi nya. Pak, kalau boleh sharing bagaimana cara berlatihnya? dan apakah ada buku yang menarik untuk upgrade kemampuan berbicara ini? terima kasih
Benar pak, yang saya lihat juga begitu. Jumlah konsumsi masyarakat meningkat karena mengejar gengsi dan kenikmatan hidup sesaat. Ditambah lagi sosialisasi kepada masyarakat terhadap hal tersebut tidak menimbulkan dampak yang signifikan. Saya rasa pemerintah harus lebih memperkuat kontrol terhadap fenomena ini 🙏
aku udah subscribed sejak baru ratusan ribu, dan saya tonton semua video yang terlewat. tapi ya Allah ilmu gratis begini, viewers nya cuman segitu dan sub nya cuman 294k. semoga viewers yang ini mempraktekan ilmu nya dan menjadi penggerak ekonomi di daerahnya masing-masing. aamiiin
Benar saya tinggal di bali yg ekonominya berdarah2 skg ,tp anehnya mengamati tempat2 elit&exclusive terutama (rest,beach club,supermarket premium) justru lebih ramai dr biasanya
Saya juga tinggal di Bali, saya mengamati pandemi ini jadi ajang orang kaya Jkt & Sby untuk liburan / staycation Jadi sekarang adalah kesempatan pebisnis untuk liburan murah + sepi
Wah setuju dgn konten ini. Market paling favorit dulunya saat ini makin menurun/ bisa jd menghilang. Tadinya saya berpikir rata” para class middle sekarang lg save money ternyata eh memang lg menghilang ya (plus effek pandemi)., mungkin masuk akal prof Indra, ini Sangat terasa bgt d dunia penjualan properti (aparment khususnya) dmn hrg jual buat yg range menengah/tanggung itu kecil sekali responnya oleh pasar yg mana dulunya paling laku., skrg walapun dgn offering tanpa DP, Subsidi bunga, discount and free/gratise ini itu pun tetap aja kecil persentasi pembelinya.. “ Analisa sementara saya; “Sifat komsumtif midle class dgn payment kredit menyusahkan mereka jg untuk mendapatkan fasilitas kredit dr (appraisal) bank untuk membeli rumah/aparment” kebalikan nya pihak bank makin selektif memilih krediturny😀” Begitu jg saat ditawarin Installment panjang melalui developer middle class ini kurang merespon jg (alasan salahsatunya masi ada cicilan d tempat lain). Middle class lg menghilang/menurun d market bukan krna ‘Save money’ tapi karena memang masyarakat d level ini makin berkurang. Terima kasih pencerahannya Dr. Indra. Sukses selalu🙏🏻
Please build a QnA Content Dr.Indra 😊, it would be such a nice content if one / three of our question in this comment (that you thought menarik untuk di bahas) can show up to your future videos
Pasar Duren Kupas yang tadinya menyasar pasar menengah dan menengah kebawah sekarang kolaps. Tapi pasar durian premium dengan nama2 durian yg sudah terkenal meningkat dipasar kelas atas.
Yap, aku juga setuju banget pak. Menurutku saat ini pasar terbagi menjadi dua. Karena jika kita lihat dominasi pasar terbagi jadi dua ya itu kelas bawah dan kelas atas. Untuk kelas bawah bisa di lihat dari banyaknya barang2 murah meriah di online shop. Dan untuk kelas atas yaitu makin menjamurnya brand2 high di pasar indonesia
0. Refleksi bisnis cocoknya dilevel mana 1. Pilot project buat memastikan level diversifikasi pake modal minim aja dulu jangan langsung eksekusi semua 2. Pake sosmed ads aja biar ter target 3. Evaluasi hasil 4. Kalo sukses eksekusi ganti haluan diversifikasi produk jualan gede gedean 5. Sebagian profit buat gedein point 2 Smoga bermanfaat thanks prof! Kalo ada undangan workshop bolehlah ikutan hehe
10 menit langsung merangkum banyak,dan bikin pikiran ane terbuka. Kelas menengah pengeluaran 100-500 rb. Berarti ane kelas survivor dengan pengeluaran kurang dari 20.000 per hari. 👍
IMHO: Kelas menengah dengan adanya pandemi ini menjadi turun ke bawah atau kelas bawah, dimana pendapatan mereka menurun secara drastis sementara kebutuhan menuntut dipenuhi terutama kebutuhan pokok. Sementara Kelas atas yang cadangan cash moneynya utuh tidak goyah dengan kondisi apapaun akan tetap berada diatas. Tidak kebawah atau ke tengah karena bisnis yang sudah kuat dan finansial yang stabil (istilah kaum globalis kata pak M**)
Tergsntung money management ama gaya hidup sih ini, sya dri kelas menengah gk terlalu goyah pas pandemi gr2 emang dah selalu niat utk nabung ama bikin rancangan emergency fund dri awal pnya pendapatan sendiri. Dan jangan lupa sadar diri spending sesuai dgn pengeluaran, klo pengeluaran belum msuk 50jt/bulan ya gaya hidupny gk boleh hedon ama jgn kemakan klo liat org yg suka gaya2an beli macem2. Menurut saya org yg pendapatan dibawah 50jt/bulan itu pengeluaranny utk kebutuhan harian gk pantas diatas 150rb per hari (per kepala klo udah pnya tanggungan). Kenapa? Klo mau makmur mindsetny ya uang itu aset yg hrus diputar trus, bukan dihabisin gk jelas. Belum lgi klo dah pnya tanggungan keluarga.
Sekalipun turun , mereka sudah siap rugi karna cadangan kasnya gede..aset bisa dijual ato di gadaikan utk dapet dana segar...sementara dana darurat aman..
Terima kasih sekali, Kontennya sangat bagus, penyampainnya pun mudah dimengerti, dan ini sangat membantu saya yang sedang belajar tentang perekonomian,dan perbisnisan , sehat selalu & terus berkarya pak ,cerdaskan masyarakat RUclips dengan konten anda🙏
Pasar kelas menengah menghilang, segmen market jadi lebih jelas. Harus naik atau harus downgrade. Tapi bisnis2 "makelar" tetep jadi tren. Mau judulnya ecomerce, fintech, atau apapun makin besar market cap nya.
@@muhammadtsaqiffadhlullah3086 ya memang bemar. Karena makelar sebenar nya hampir sama atau bahkan saudara kembar salesman, jadi mereka. Masih dalam naungan marketing. Ya disegala bidang usaha pasti akan butuh marketing to...
Baso food martabak food cireng food soto food rokok food dsb nya di kasih promo dulu sudah terbiasa di up jadi makelar deh, jadi yg kaya makin kaya yg miskin makin miskin, Makelar skrg canggih berbau teknologi
Wah sepakat ni pak... di kita masyarakat kelas bawah dapat bantuan... masyarakat kelas atas dapat infrastruktur yg membuat mereka lebih efisien.. kelas menengah menikmati inflasinya
Sebenernya dilema middle class itu adalah di pertimbangan pengeluaran, middle class baru akan punya ambisi untuk membeli sesuatu yg tidak pernah bisa dia beli sebelumnya dan ini kebanyakan kebutuhan tersier.. sedangkan middle class lama akan fokus kepada sustain kebutuhan dan tidak akan berani mengambil resiko membeli yang "mahal" dan tidak urgent menurut mereka.. karena itu kelompok middle class ini untuk barang2 Pokok dan Sekunder akan "menyamar" menjadi Lower Class.. sedangkan untuk Barang Tersier misal Hobby dll mereka akan menjadi kelompok High-Class tapi tergantung dari berapa lama mereka di kelompok middle class ini.. Just my Opinion..
Liat video dari awal posting smpe skrang isinya "Daging" Semua.... Keren abiss...semoga bisa ketemu dan bisa belajar banyak lagi...sukses selalu Pak Doktor Indrawan dan sehat selalu....
Menurut saya pasar konsumen menengah kita tumbuh subur karena kemudahan pinjam dulu bayar belakangan😁. Tapi sepertinya itu juga strategi retailer untik merebut pasar menengah yang berkembang ini. Btw terima kasih atas pelajaran yang menarik ini🙏 ditunggu video selanjutnya
Terima kasih Pak Indra atas sharingnya...Wah..keren bgt pembahasannnya...berbobot dan berfaedah bgt...mohon izin beberapa sy screen capture juga.. Setuju , kalau saat ini (2021) daya beli konsumen (kelas menengah) di Indonesia mengalami penurunan. Saya mengalaminya sendiri saat melakukan jual beli mobil dan rumah, bahkan untuk kontrakan. Saya pikir di Indonesia Tahun 2021 ini lebih parah penurunan daya belinya (kelas menengah) bila dibandingkan dengan Tahun 2020.
banyak orang menengah dadakan di indonesia. kaget baru pegang uang banyak dikit, udah belaganya dan gengsinya minta ampun, padahal semuanya kredit bukan cash
Harus disimpan video ini, .dan melalui video ini terjawab kenapa minuman yang mahal saya melihatnya lebih banyak pembeli dibanding minuman yg lebih murah 🙏😁
Ilmu tersirat lagi ini hahaha.. Gokilll pak indra 😍 bagi yg menganalisis perubahan trend belanja semenjak adanya marketplace, ecommerce dsb ini bener bener akan engeh dan paham bgt dah 😅
Di negara ini, UKM susah sekali berkembang, karena banyaknya peraturan, pajak yang tinggi, dan susahnya pinjaman yang di dapat, padahal ukm bisa menjadi roda kebangkitan ekonomi Indonesia ini.
Relate banget setuju... Kebanyakan peraturan dan perijinan sangat di persulit. Mungkin butuh beberapa puluh tahun lagi revolusi pemerintahan untuk bisa berkembang dan menjadi negara maju
Wow dapat pencerahan, semakin tinggi penghasilan cenderung lebih belanja OL. Ini bener sih; karena pengalaman saya; belanja OL bisa langsung beli dari toko resmi dengan pemilihan tambahan produk tertentu berdasarkan ulasan komentar dan ulasan youtuber sedangkan beli retail harus memaklumi mark up harga karena biaya sewa, dll dan resiko after sales services.
Terima kasihh atas ilmu dan informasi tentang stategi market ini, semoga channelnya semakin berkembang dan banyak ilmu ilmu lagi yang dibagikan 💪💪 Kalo menurut saya, pasar menengah di Indonesia masi banyak yang baru seperti yang tadi dijelaskan yaitu konsumtif dan gengsi yang cukup tinggi
Saya percaya bahwa kelas menengah masih akan ada. Jangan lupa, pemerintah juga menggelontorkan dana bantuan bagi masyarakat yang salah satu tujuannya memutar roda perekonomian. Karna tujuannya memutar roda perekonomian sudah jelas bahwa uang tsb diharapkan akan digunakan masyarakat untuk keperluan yg sifatnya konsumtif. Konsumtif disini bukan berkonotasi negatif karena kalau kita lihat realita di lapangan, sektor mikro adalah kekuatan ekonomi rakyat, sbg contoh warung kopi, bakso, cilok, gorengan, yang kesemuanya itu merupakan pengeluaran yg sifatnya jajan/konsumtif tapi itu perlu didukung.
Alhamdulillah,, sensei Dr. AIndrawan Nugroho,, kami merasa bersyukur karena telah menemukan channel dan konten seperti anda 😁😁👏,, terimakasih banyak,, semoga ilmunya bermanfaat dunia akhirat,, Mungkin bbrp tahun yg akan datang, saya akan berkunjung ke channel ini lagi, dan mulai mempraktekkan nya setelah saya lulus Bagi yg mau ngasih feed kami tunggu ya 😁
Mirip kyk hp jaman skrg. Hp jaman skrg murah² udah pd bagus, 1jutaa 2jutaan 3jutaan udh bagus. Jadi konsumen enggan beli hp midrange 4 -7juta "kalo ada yg murah bagus knp harus beli yg mahal" biasanya konsumen bilang begitu. Bedaa bgt dulu pas tahun 2012 - 2017, kalo mau beli hp yg bagus bisa lancar buat apa aja ya minimal 3jutaan ke atas, beli hp 2jutaan dulu tuh memorinya kecil, ram kecil, procecor jelek buat ngegame ampas. Tp kalo skrg? Udh pada bagus kan. Pasar menengah hp midrange udh di makan pasar hp lowend
*_Assalamualaikum wr wb pak Dr. Indrawan Nugroho. Semoga kita semua sehat selalu._* *Introduction effect of covid19* *Dampak corona itu ada baik dan buruknya di pasar global sekarang.* *Dampak buruknya :* *_(1) Rakyat banyak yang kena PHK._* *_(2) Pengusaha khususnya dalam dunia makanan, minuman, tekstil, bioskop, event, musisi, transportasi dan kerajinan banyak rugi karena butuh mobilitas._* *Dampak baiknya :* *_(1) Polusi udara lebih membaik karena mobilitas yang berkurang._* *_(2) Pengusaha sekarang makin kreatif bahasa gaulnya yaitu MIND BLOWING_* *_(3) Perusahaan dari hasil MIND BLOWING muncul lah lowongan kerja yang merucut pada hal hal yang baru dan dari yang kena dampak PHK bisa menjadikan peluang baru untuk itu._*
Setuju banget sama Pak indra. Saya bergerak di bidang property, justru penjualan Property berada di sektor menengah keatas yang perputarannya bagus. Sedangkan middle class property lebih banyak perputaran kearah sewa.
Pak Indra aku pengen banget nih sharing gagasan aku tentang pendidikan Pesantren berbasis digital, video-vidio bapak mengenai agile organitation, tesla ways, itu nginspiriasi banget saya menggagas digitalisasi pesantren, management gadget bagi santri, marketing dakwah, dan fenomena2 fast hafidz, masyAlloh seneng banget kalau dapet kesempatan ngobrol bareng
Kesalahan pemerintah mengelola ekonomi menyebabkan hilangnya pasar kelas menengah dengan indikator menurunnya konsumsi. Seharusnya pemerintah menumbuhkan kelas bawah ke kelas menengah, yang diperhatikan pemerintah sekarang hanya kelas atas.
Bagaimana kalo kita implementasikan "long tail" strategy Pak Indra untuk keadaan bifurcation ini. Pak Indra,bisa bahas juga efek bifurcation ini terhadap bisnis restaurant dan hotel. Terima Kasih
resume 1. market bifurcation > terbelah menjadi 2 > kelas atas + kelas bawah 2. hilangnya pasar kelas menengah 3.. deloite 2018 > melibatkan 2000 respnden > retailer > harga + promosi > lebih buruk retailer > harga serendah remdahnya > lebih baik retailer > Harga + User Experience > penawaran premiunm > lebih baik 4. kebutuhan pelangan tengah berubah 5. trend ekonomi makro - kelompok ekonmi kecil > berjuang memenuhi kebutuhan - kelompok ekonomi menengah > menemukan kemampuan belanjanya semakin mengekil 6. kelas menengah di US + eropa > mengecil 7 . kelas menegah di asia > tumbuh > indonesia paling cepat pertumbuhan kelas menengah > 8. difinisi kelas mengeha RI > spending IDR 100,000 - IDR 530,000 per hari 9. di RI ada > 52 juta penduduk adalah kelas mengah > 1 dari 5 orang RI > adalah kelas menengah 10. kelas menengah RI > faktor pendorong ekonomi > komsumsi tumbuh 12 % per tahun 11. kelas mengenh yang tumbuh masih baru > kuat di sisi komsumsi bukan priduksi > pasar import 12. untuk menang di kelas menengah > pahami situasi finnsial keuangan consumen > menawarkan proporsi nilai yang selaras dengan kebutuhan mereka
Capek pak nyasar kelas bawah, perang harga mulu, sikut2an. Lagi prepare untuk launch new brand menyasar segmen atas, bissmillah (gak pake komisaris) Secara cost juga sebenernya malah kalau di hitung2 menengah kebawah itu gede pengeluarannya untuk maintenance, secara barang harus lebih banyak sehingga mempekerjakan lebih banyak karyawan juga pada akhirnya dan tempat juga perlu lebih luas
Kategori Hobi cenderung stabil dan harga yang di sukai konsumen harga menengah. . Poin ini saya lihat di bisnis hobi yang saya jelaskan persis.. Di masa awal pandemi kebutuhan hobi saya duga dulu bakal menurun.. tapi Alhamdulillah ternyata tetap stabil bahkan ada hobi tertentu yang meningkat permintaan nya, yaitu hobi tentang binatang peliharaan salah satunya
edyaaan. pembahasan sekeren ini ada yang bahas di indonesia 😆
Wah Bang M. Karir suka suka nongkrong di sini juga ternyata... Wkwk
masih boleh kah bilang edaaan, odgj om. :D. kabooor...
Masalahnya apa, gratis lagi, cuma butuh numpang wifi
iya lah doctor
Heyy
Opini pribadi kami, saat ini kelas menengah adalah kelas yg labil, karena sifat konsumtif dr kelas menengah mengkuti kelas atas, sementara kemampuan finansial masih mengikuti kelas bawah, CMIIW
Bagi yg bisnis kuliner/coffeshop wajib banget dengerin ini.. biar bisa positioning target secara akurat..
😅Kalangan menengah di dominasi oleh buruh pabrik.. Banyak buruh pabrik indo yang malas banget..
Kerja kaga tapi cuma demo doank..
Kerjanya sangat2 santai banget..😅 perusahaan malah rugi invest di Indonesia..
10 pegawai indo setara 1 pegawai vietnam 😂
Bener juga sih, aku sbg masyarakat penghasilan menengah yg punya keluarga kecil memang lebih memilih berubah produk2 konsumtif murah yg mungkin dari segi kualitas g jauh beda, berbeda dgn fasilitas kesehatan yg memang g mau yg lebih murah bukan karena uang banyak tpi ke kualitas faskes tsb.. Intinya buat aku yg penghuni pasar menengah lebih memilih menekan konsumsi barang branded yg notabene nya di jual nama, agar ada sisa buat tabungan, keperluan anak & Hobby...
Makasih atas penjelasan nya
sami sami mas
Barang branded bukannya masuknya kelas atas ya?
@@abiadairobbi8791 iya mas betul
Harga g bisa bohongin kualitas..g ada istilah hrg lbh rendah n kualitas sama...itu cuman kitanya aja yg ngibur diri
@@iheworld134 aku g ngomong harga lbih rendah kualitas sama ya...
Jadi teringat jaman 90 dan awal 2000, orang2 kalo gajian pasti dateng ke mall biarpun cuma beli sepatu atau baju satu biji. Sekarang ke mall lebih ke nongkrong dan food court
Saya yang ga pernah ke mall be like : 🗿
Kalau ada olshop yang hampir tiap hari promo, ngapain juga ya cape2 pergi ke mall buat beli baju/sepatu wkwk. Sedangkan kalau bisnis makanan itu susah tergantikan, makanan kalau dibungkus (gofood) berkurang enaknya, dan ga ada juga pengalaman nongkrong dengan teman2 dan bincang2 kalau makan sendiri-sendiri di rumah.
@@Dualdaldul tapi kan copid jadi tidak boleh kumpul² abang
Strategi yang luar biasa untuk di terapkan terimakasih profesor 👍
@@dikasuaryawan7860 bohong masa ga pernah ke mall
Wah, menginspirasi sekali topik ini. Based on personal experience, di masa pandemi ini, ada kemungkinan kelas menengah juga nge hold spendingnya dan fokus ke saving/invenstment. Istilahnya walaupun mampu beli gadget paling mahal, lebih milih gadget yg dibawah itu. Apalagi untuk young family.
Betul..
Nuhun Mas Indra, bahasan ini bahkan relate banget dengan Pebisnis Training (Pendidikan).
Kelas menengah Indonesia turun. Saya membagi dua Generator kelas menengah Indonesia. Pebisnis level UMKM dan Karyawan.
Keduanya mengalami paparan cukup kuat, pebisnis yang paham digital marketing dan menyasar Premium kelas mereka ikut naik kelas. Tapi jumlahnya ga banyak.
Pebisnis yang menyasar kelas menengah lainnya, seret. Karena yang beli juga penghasilannya turun.
Karyawan gimana? Karyawan perusahaan yang bergerak di Industri pariwisata, transportasi, mining, kontraktor ya tepar juga...padahal sebelumnya daya beli mereka Ok..sekarang turun.
Semoga Kita jadi Bangsa Pembelajar yang Cepat Belajar ga cuma bisa terpapar.
Nuhun Lagi Mas Ind
Sami sami Kang. Hatur nuhun untuk sharingnya. Memang menarik melihat fenomena ini. Semoga para pebisnis dan juga para trainer menayadarinya ya. Skrg ini either main volume atau main margin. Jangan nanggung. :)
@@IndrawanNugroho menurut saya strategi marketing untuk mengambil market kelas menengah dengan cara, mengambil margin minim dengan volume besar untuk barang fast moving, dengan cara begitu cash flow membaik, dan minim stock,
@@feriendro2475 terima kasih untuk idenya kang
@@feriendro2475 so what if umkm? Who has dana minim, nggak bisa bersaing dong dengan pemain marjin minim dan volume besar..? Sedangkan rata" pebisnis di Indo masih berstatus UMKM.. What I think (it could possibly wrong too) is turn your value of product/services up and price it with a rational margin, thoughts? :D
Serasa kuliah bisnis
Bener sekali, kelas menengah kita banyak ambruk krn pola hidup doyan kredit agar terlihat sukses secara materi. Banyak kendaraan yg disita kreditur.
Setujy
Agree
Hp gw hmpir tiap hri di telpin pinjol nyariin temen pd kga bayar bangke emng😂😂🥴🥴
@@triharyanto513 loh temen yg pinjem kok situ gg di telpon. Wah kelaut aja tuh temen kek gitu...
@@dedriandre pinjol kan memang meneror via contact yg dia dapatkan dari si debitur
Kelas menengah di Indonesia memang cenderung lebih konsumtif kalau dibandingkan dengan di negara lain. Paling keliatan ketika momen hari raya, pasti banyak orang akan ambil kredit baik kendaraan maupun gadget. Semoga dengan Pandemi ini bisa merubah mindset kelas menengah di Indonesia dari konsumtif menjadi produktif.
Waktu hari raya pernah pengalaman datang bukber ke rumah temen disitu satu kelas dan ketika saya ajak ngobrol mereka pada cuek semua ngga ada yang antusias saya ajak ngobrol mungkin mereka sibuk pamerin gadgednya dan motor baru😎😎
@@ayam_betina cuman kamu. Saya gak koq
*Teman-teman mohon doanya semoga kami bisa membuat konten bermanfaat seperti Dr Indrawan..*
Mohon kritik dan masukannya juga supaya kami bisa membuat konten yang lebih menarik ke depannya.. 🙂🙂
Video ini selaras dengan Giant yang KO dan malah fokus ke Premium Goods & Health (Hero, Guardian, IKEA)
Don't forget about Informa
Informa promo nya suka hoax, pengalaman pribadi.
Klo giant konsep marketing sdh tdk cocok untuk pandemi... Sedang pandemi tdk bisa di prediksi berakhair
Ane bingung klo kelas menengah ke giant kelas atas ke ikea/hero.
Emang beda nya dimana? Sma2 aja harga nya.
@@konspirasiutankayu6731 kwalitas barang beda palagi yg fresh... Tp ada yg sama juga
Mantab ini pak dosen, inilah yg disebut dosen ++ tema2 yg dibawa tidak boring bahasanya jg mudah dimengerti , manteb..sebagai pelaku usaha n seorang mgr di pma, saya apresiasi videonya krn sangat relate dgn apa yg saya hadapi di market, sekali lagi trimakasih..bwt yg blm ngeuh banget, saya info y riset2 seperti ini itu mahal harganya, pak dosen share kuliah gratis ini adl sungguh luar biasa .. lancar trus rejekinya pak..
aamiin. tengkyuu mas
Covid menyadarkan finansial keluarga kami.
Mari kita restart ulang sebelum terlambat ❤️
Ok
Ya Allah ilmu sebegini bagus#Bisa bapak kasi gratis❤❤❤#Saya sambil merintis usaha#Belajar dari yutup bapak ni#Yg sebelumnya saya buka#Toko Hp saya tutup setelah buka 6 bulan#Dan dari yutup bapak ini juga saya belajar#Menggati dg Usaha yg baru#Sekarang Saya lagi mulai toko kosmetik dan Skin care#Baru jalan dua bulan#Sehat selalu buat bapak# yg kasi ilmu sebagus ini dg gratis 🤲🤲🤲
Terima kasih insight nya Pak. Saya sendiri bergerak di jasa arsitektur interior dengan pasar kelas menengah. Memang sangat terasa sejak tahun kemarin. Namun saya bingung, kalau mau menyasar kelas bawah, mereka sepertinya belum butuh jasa arsitektur interior, saya sering banget ketemu calon klien yang langsung mundur begitu tahu harganya walaupun gak mahal...lalu juga banyak yang minta free design...kalau menyasar pasar kelas atas, mereka maunya pake yang udah terkenal dan memang penyedia jasa yang high end..wkwkwk..akhirnya setelah berbagai usaha saya coba , saya coba ngelamar2 lagi di perusahaan...buat mengamankan finansial...sementara jadi karyawan lagi dulu...
selalu menyenangkan melihat materi Pak Indrawan, berasa ikut kuliah bisnis bbrp SKS. Yg saya kagum adalah menggabung²kan kepingan informasi, mengkorelasikan satu sama lain dan diramu dgn storytelling yg kereen.. materi yg mungkin berat jadi berasa ringan dan mudah dipahami .. thanks pak
mantap sekali, gak percuma mengalokasikan kuota buat nonton yt ini. kerennn
tengkyuu mas
Jadi fans dahhh Ter fav pokoknya Pak🤩
Ada benarnya juga tapi bukan menghilang, menurut analisa Saya adalah Konsumen adaptasi dengan kondisi perekonomian untuk segmen menengah. Jadi ada customer yang malah upgrade karena kebutuhan, dan ada customer yang downgrade karena kondisi dompet. Maka Strategi yang diterapkan Saya setuju dengan Pak Indra yakni menyelaraskan fitur produk dengan dompet customer saat ini, atau discount khusus pandemi. Sementara untuk market atas dipertahankan kualitas produknya.
Ada juga orang menengah yang semakin teredukasi, jadi kontrol spending semakin ketat XD
yes mas Indrawan, kelas menengah sebenarnya mendominasi lebih dari 50% populasi Indonesia. sugih ora miskin yo ora tapi iso urip. pasar segmen menengah ini adalah pasar tersulit (se pengalaman saya) karena pasar segmen ini didominasi oleh orang2 yg jago berhitung (peritungan). selalu mencari komparasi produk, selalu berpikir2 ulang sebelum spent sesuatu diluar kebutuhan pokok dan selalu mencari justifikasi apakah perlu beli atau tidak ? worthed atau tidak ? (kaum banding membandingkan). jadi banyak pertimbangan sebelum membeli. jan angel pokoke
Terima kasih pak Dr. Indrawan Nugroho, ini insght berharga bagi saya dan teman-teman yang mendampingi kelompok masyarakat pelaku usaha kecil dan pelaku usaha jasa wisata dalam membuat strategi pembuatan produk dan pemasaran yang responsif terhadap perubahan segmen pasar. Berjuang untuk bangkit dari dampak pandemi pada sektor wisata.
sama sama mbak, sukses selalu yaa
Makasih 🙏🙏menurut saya sih kelas menengah emang turun karena (bener kata penelitian): terlanjur konsumtif. Dan rasanya itu adalah pelajaran berharga dari wabah ini 🥲
terima kasih telah berbagi perspektifnya mas
middle class turun krn gaya bisnis yg cari untung sedikit dan memanfaatkan volume, padahal skrg penjualan dgn volume banyak gk bisa diharapkan krn PPKM
oh ternyata bukan hanya karena pandemi omset saya turun separuh.. tp juga karena penurunan konsumen kelas menengah juga ikut berperan..
terima kasih Pak.. Videonya sangat membantu apa yg harus saya lakukan kedepan. 👍
sami sami mas
Terima kasih Pak Indrawan Nugroho, sangat sesuai dengan kondisi saat ini dan sangat uptodate, saya termasuk salah satu dari kelas menengah bawah , untuk konsumsi memang agak dikurangi, untuk yang bukan kebutuhan utama frekuensinya dikurangi sampai dengan 50% ... ini sebetulnya untuk persiapan, siapa tau mainnya rubber set dengan Covid 19 ini ... You are what you drive, kelaut aja ... you are what you wear, kelaut aja ... you are what you eat, kelaut juga .... Terima kasih banyak atas pencerahannya
sami sami mas
Bener banget jual mahal pasarnya kecil....jual harga middle pasarnya drop. Jual murah rugi/tipis harus ganti produk yg murah dimasa pandemi
KACAU BALAU, suka banget sama kuliah dari Dr. Indrawan bener bener isi semua, terima kasih ilmu gratisnya, sangat membantu.
Wow ... wow ... masyaa Alloh wow
Amazing... ini keren bgt
Tengkyu bt pembahasannya yg mudaaaah dicerna.
Saya mengerti sekarang. Mengapa selama masa pandemi ini, saya tetap bisa stabil eksis di usaha catering saya. Karena catering saya menyasar kelompok midle up. Meski yg midle cenderung spt hilang tapi klp yg atas cenderung ajeg, setia bahkan bertambah.
Allohua'lam bishowaab
Menurut saya kelas menengah menurun ini dikarenakan mereka adalah orang-orang yg sedang membangun bisnis dan usaha namun kalah dalam persaingan akibat covid-19
Setuju dan saya mengalami nya sendiri kalah akibat persaingan di era pandemi
Agree
Kelas menengah hilang karena sudah berubah menjadi kelas atas sekaligus kelas bawah pada saat yg bersamaan.
Dia berpenghasilan menengah namun membeli kebutuhan tambahan (tersier) secara kredit sehingga daya beli kebutuhan pokoknya (primer & sekunder) berkurang menjadi kelas bawah.
#hidup prihatin demi gaya selangit
🤫
wkwk sama kek tetangga, mobil punya, ponsel Iphone 12, Kemana-mana glamour.
satu blok udah pada tau tukang ngutang bayarnya setengah doang.
Tinggal nunggu besok masih disitu atau pindah.
Kalau katanya banyak kredit ga kebayar gini kemungkinan pecah bubble bisa ga sih ? wkwk
@@Dualdaldul bisa kemungkinan kolaps perbankan klo bnyk kredit macet..palagi kredit konsumtif..properti juga LG lesu ..jual aset msh 50-50.
Dulu jaman saya masih SMA sekitar tahun 2012-2013 harga kaos brand lokal masih kisaran 120an ke atas. Pada tahun itu harga segitu masih normal. Tapi di tahun sekarang sejak adanya market place, banyak brand lokal yg mengarah pasar bawah dg memasang harga di bawah 100k. Jadi harga 120k/kaos sangat mahal utk sekarang. Dari penjelasan video di atas memang pasar menengah mulai sulit utk berkembang di jaman sekarang
Waktu itu zaman kalo beli baju dalam setahun cuma sekali pas lebaran sekarang hampir tiap bulan beli baju baru😭😭
@@user-dq2dn1ek9c pahami kalimat terlahirku bang. Masih relevan sama judul video 🙏
Betul. Gw sebagai pembeli : "kalo ada yg murah bagus, knp harus beli yg mahal"
setuju karna terlalu signifikan buat ngejangkau pasar, ekonomi sekarang juga redup pendapatan pribadi msih mengarah untuk menghidupi buat bertahan hidup (selama pendemi)
Pembahasan seperti ini dulu berasa gak penting , tapi sekarang malah suka nungguin . . . . Seru bener cara bahasnya . . . .
Kalo minuman emang kelas premium yang menang, teman2 saya lebih bangga beli minum bermerek sambil nongkrong walau gk makan 😂
Eeee buset..... ya emang gitu bang😂
Itu namanya juragan bogor, biar tekor asal kesohor, kalo jaman anak sekarang, yang penting Story nya,sama tempat nongkronganya, kasih efek tipis, terus pilih yang tulisan "BAGIKAN STORY"
Oh gt pantes ya si kopi itu rame dimn2 ..pagi2 aja udh pada ngantri
Minuman premium, rokoknya malboro, perut keroncongan dimakanin kacang trus ambyar
Itu emang cara yang dipake orang kaya buat ambil duidnya anak anak muda. Mana ada orang yang mau dibilang Tua
Nah ini yg jadi pikiran sy juga bbrp bulan ini bang...
Sangat setuju sy.
Di era pandemi spt ini emang sebetulnya org kelas menengah yg paling akan terasa dampaknya, baik sisi pengusaha maupun konsumen.
Sebab pengusaha menengah normalnya sudah memliki 1 atau bbrp pegawai, dengan pemasukan yg tentunya terhantam situasi pandemi skrg.
Mau tdk mau pengurangan pegawai adalah solusi pertama untuk bertahan, bertahan hidup bahkan.
Dan yg pasti org di level menengah ini, biasanya banyak gaya, konsumtif meelebihi kemampuan.
Tidak dapat bansos2 pula... 😅
Pengusaha maupun konsumen kelas bawah, memang dari awal sudah biasa berjuang harian untuk hidup harian, maka efek kelimbungannya akan tidak terlalu terasa, ditambah adanya bansos2 baik dari pemerintah maupun sesama.
Pengusaha kelas ats, tentu juga akan mengurangi pegawai dsb, tetapi mereka akan tetap berada di level org menengah ke atas, karena normalnya punya simpanan dll. Masih "aman" untuk sekedar bertahan hidup dilevel "nyaman". Demikian pula konsumen level ini.
Bener banget Mas, untuk segment hobby dan mainan. Saat pandemi, campaign IP action figure yang kami launch di Kickstarter malah 300% funded dari target awal. Demand dari retails US untuk genre2 baru toys segment juga tetap tinggi, (if not increased ) during the pandemic.
Berasa kuliah lagi, cuma bedanya Bapak Dosen yang satu ini niat sekali nyiapin materi & ngajarnya. Gaya bicaranya juga pelan-pelan, jelas, tidak bikin ngantuk. Terimakasih untuk konten berkualitas spt ini Pak.
Saya di bisnis obat hewan dengan berbagai rentang harga.. betul juga pendapat anda. produk saya di level harga dibawah 15rb dan untuk hewan produksi/konsumsi tetap omsetnya.. tp produk yg cenderung di hobi ( kucing dan burung turun hingga 50% ) mgkn dipengaruhi oleh kebanyakan pemakainya golongan menengah ya. Ini mau saya coba untuk menjual produk yg premium.. terima kasih atas ilmunya
Sama bang..
Gua sales sama punya toko sangkar burung dan kucing
Emang baru drop.
Apa lagi ada ppkm ini.
sami sami. semoga manfaat yaa
Bukan cuma pasar kelas menengah yang hilang..tp konten edukasi yang seperti ini yg jelas2 ada tp seperti hilang .. thks doc .. jgn bosan2 berbagi ilmu .. semoga ALLAH bls segala kebaikan dlm bentuk ilmu ini kepada doc ..
Pengalaman saya sebagai penjual jasa, konsumen kelas menengah semakin sulit dijangkau. Harga yg ditawarkan harus benar2 rendah demi memenuhi kemampuan belanja kelas bawah, atau harus benar2 tinggi (dgn jaminan material kualitas premium) demi memenuhi kepuasan konsumen kelas atas
Ilmu yang bermanfaat untuk toko kelontong grosir, semi grosir... Mantabb...
Kalangan menengah menghindari belanja fashionable yang sifatnya tamporary
1. Baju/sepatu/tas
2. Gadget
3. Perhiasan
Tapi lebih menghabiskan uang ke makanan dan kesehatan
Juga wisata
Cakep banget ini pembahasannya, selaras yang kami alami saat ini. Launch product yang segmentasi nya ke customer menengah kebawah ga sebegitu kenceng dibanding product kami yang segmentasinya ke customer keatas. Ilmu bermanfaat banget pak, terima kasih.
alhamdulillah, sama sama mas
Terima kasih pak, sekarang saya jadi ngerti kenapa sebelum dan selama pandemi dikomunitas yang saya ikuti pola belanjanya gak berubah. Tiap ada group buy langsung gaskeun semua
Alasannya kenapa pa?
setelah banyak mengikuti video2 dari anda, alhamdulillah td malam saya beserta 2 teman mulai mempersiapkan rencana untuk meluncurkan produk, bismillah semoga Allah SWT meridhoi jalan kami 🤲🤲🤲... amin.
terima banyak pak indrawan 🙏🙏
Produk apa nih bro?
Aamiin yaa Allah. Semoga diberi kemudahan dan keberkahan
@@dokterAher amin ya robbal alamin.. terima kasih mas.
@@radityahermanto858 produk coating dan penghitam kendaraan mas.
@@roziq_1092 Sukses selalu buat produknya
Duduk manis menonton rapi dosen sedang paparan matakuliah asik sejagat :)
jujur saya gk tau tentang bisnis tapi suka aja denger cerita Dr.indrawan nugroho Berasa di ceritain dongeng dan saya dapet ilmu dari beberapa vidio bapak indra
alhamdulillah. moga manfaat yaa
Pak Indrawan, saya sangat kagum dengan banyak tokoh yang memiliki kemampuan komunikasi luar biasa. Pak Indrawan adalah salah satu yang saya kagumi kemampuan komunikasi nya. Pak, kalau boleh sharing bagaimana cara berlatihnya? dan apakah ada buku yang menarik untuk upgrade kemampuan berbicara ini? terima kasih
Gaya bicaranya keren,, mirip aiman wicaksono
Di linkedIn ketemu dg Pak Dr. Indrawan Nugroho...ketemu lg disini
Benar pak, yang saya lihat juga begitu. Jumlah konsumsi masyarakat meningkat karena mengejar gengsi dan kenikmatan hidup sesaat. Ditambah lagi sosialisasi kepada masyarakat terhadap hal tersebut tidak menimbulkan dampak yang signifikan. Saya rasa pemerintah harus lebih memperkuat kontrol terhadap fenomena ini 🙏
banyak konsumsi, sedikit produksi
aku udah subscribed sejak baru ratusan ribu, dan saya tonton semua video yang terlewat. tapi ya Allah ilmu gratis begini, viewers nya cuman segitu dan sub nya cuman 294k. semoga viewers yang ini mempraktekan ilmu nya dan menjadi penggerak ekonomi di daerahnya masing-masing. aamiiin
Benar saya tinggal di bali yg ekonominya berdarah2 skg ,tp anehnya mengamati tempat2 elit&exclusive terutama (rest,beach club,supermarket premium) justru lebih ramai dr biasanya
Saya juga tinggal di Bali, saya mengamati pandemi ini jadi ajang orang kaya Jkt & Sby untuk liburan / staycation
Jadi sekarang adalah kesempatan pebisnis untuk liburan murah + sepi
Wah setuju dgn konten ini. Market paling favorit dulunya saat ini makin menurun/ bisa jd menghilang. Tadinya saya berpikir rata” para class middle sekarang lg save money ternyata eh memang lg menghilang ya (plus effek pandemi)., mungkin masuk akal prof Indra, ini Sangat terasa bgt d dunia penjualan properti (aparment khususnya) dmn hrg jual buat yg range menengah/tanggung itu kecil sekali responnya oleh pasar yg mana dulunya paling laku., skrg walapun dgn offering tanpa DP, Subsidi bunga, discount and free/gratise ini itu pun tetap aja kecil persentasi pembelinya..
“
Analisa sementara saya; “Sifat komsumtif midle class dgn payment kredit menyusahkan mereka jg untuk mendapatkan fasilitas kredit dr (appraisal) bank untuk membeli rumah/aparment” kebalikan nya pihak bank makin selektif memilih krediturny😀”
Begitu jg saat ditawarin Installment panjang melalui developer middle class ini kurang merespon jg (alasan salahsatunya masi ada cicilan d tempat lain).
Middle class lg menghilang/menurun d market bukan krna ‘Save money’ tapi karena memang masyarakat d level ini makin berkurang.
Terima kasih pencerahannya Dr. Indra. Sukses selalu🙏🏻
Please build a QnA Content Dr.Indra 😊, it would be such a nice content if one / three of our question in this comment (that you thought menarik untuk di bahas) can show up to your future videos
Up
Thanks for the idea!
Up
up
Pasar Duren Kupas yang tadinya menyasar pasar menengah dan menengah kebawah sekarang kolaps. Tapi pasar durian premium dengan nama2 durian yg sudah terkenal meningkat dipasar kelas atas.
Benar, saya selaku pegawai retail merasakan betul berkurangnya konsumen middle, kebanyakan sekarang konsumen lebih memilih produk kategori up dan low.
Yap, aku juga setuju banget pak. Menurutku saat ini pasar terbagi menjadi dua. Karena jika kita lihat dominasi pasar terbagi jadi dua ya itu kelas bawah dan kelas atas. Untuk kelas bawah bisa di lihat dari banyaknya barang2 murah meriah di online shop. Dan untuk kelas atas yaitu makin menjamurnya brand2 high di pasar indonesia
kontennya selalu menarik dan berkelas! Pak Indrawan, kalau market di industri bisnis edukasi gimana?
0. Refleksi bisnis cocoknya dilevel mana
1. Pilot project buat memastikan level diversifikasi pake modal minim aja dulu jangan langsung eksekusi semua
2. Pake sosmed ads aja biar ter target
3. Evaluasi hasil
4. Kalo sukses eksekusi ganti haluan diversifikasi produk jualan gede gedean
5. Sebagian profit buat gedein point 2
Smoga bermanfaat thanks prof!
Kalo ada undangan workshop bolehlah ikutan hehe
Daging semua isinya. MANTAPPP!!
tengkyuuu
Channel ini menyediakan chapter pembahasan. Menarik.
10 menit langsung merangkum banyak,dan bikin pikiran ane terbuka.
Kelas menengah pengeluaran 100-500 rb.
Berarti ane kelas survivor dengan pengeluaran kurang dari 20.000 per hari. 👍
betul pak, hal itu terasa pada properti, kelas atas dan bawah tetap tumbuh, sementara menengah masih lambat 🙏
IMHO: Kelas menengah dengan adanya pandemi ini menjadi turun ke bawah atau kelas bawah, dimana pendapatan mereka menurun secara drastis sementara kebutuhan menuntut dipenuhi terutama kebutuhan pokok. Sementara Kelas atas yang cadangan cash moneynya utuh tidak goyah dengan kondisi apapaun akan tetap berada diatas. Tidak kebawah atau ke tengah karena bisnis yang sudah kuat dan finansial yang stabil (istilah kaum globalis kata pak M**)
ya kan investasi bro, bantu perusahaan orang dpt keuntungan. Kl yg islam yg syariah
Tergsntung money management ama gaya hidup sih ini, sya dri kelas menengah gk terlalu goyah pas pandemi gr2 emang dah selalu niat utk nabung ama bikin rancangan emergency fund dri awal pnya pendapatan sendiri.
Dan jangan lupa sadar diri spending sesuai dgn pengeluaran, klo pengeluaran belum msuk 50jt/bulan ya gaya hidupny gk boleh hedon ama jgn kemakan klo liat org yg suka gaya2an beli macem2.
Menurut saya org yg pendapatan dibawah 50jt/bulan itu pengeluaranny utk kebutuhan harian gk pantas diatas 150rb per hari (per kepala klo udah pnya tanggungan).
Kenapa? Klo mau makmur mindsetny ya uang itu aset yg hrus diputar trus, bukan dihabisin gk jelas. Belum lgi klo dah pnya tanggungan keluarga.
Sekalipun turun , mereka sudah siap rugi karna cadangan kasnya gede..aset bisa dijual ato di gadaikan utk dapet dana segar...sementara dana darurat aman..
Gk pernah bosen m topik2nya,sll update dan penuh inspirasi,😊
enjoy yaa
Terima kasih sekali, Kontennya sangat bagus, penyampainnya pun mudah dimengerti, dan ini sangat membantu saya yang sedang belajar tentang perekonomian,dan perbisnisan , sehat selalu & terus berkarya pak ,cerdaskan masyarakat RUclips dengan konten anda🙏
aamiin ya Rab
02/10/2024 video ini, 3 tahun lalu, tapi masih relate sampai saat ini. Hebat Dr. Indrawan👍🏾👍🏾👍🏾
Pasar kelas menengah menghilang, segmen market jadi lebih jelas. Harus naik atau harus downgrade.
Tapi bisnis2 "makelar" tetep jadi tren. Mau judulnya ecomerce, fintech, atau apapun makin besar market cap nya.
Wkwkw, disegala segmen ada makelarnya,
Gw sangat merasakan di JB Account Game
@@muhammadtsaqiffadhlullah3086 ya memang bemar.
Karena makelar sebenar nya hampir sama atau bahkan saudara kembar salesman, jadi mereka. Masih dalam naungan marketing. Ya disegala bidang usaha pasti akan butuh marketing to...
Baso food martabak food cireng food soto food rokok food dsb nya di kasih promo dulu sudah terbiasa di up jadi makelar deh, jadi yg kaya makin kaya yg miskin makin miskin,
Makelar skrg canggih berbau teknologi
baru2 aja tazos pokemon
Wah sepakat ni pak... di kita masyarakat kelas bawah dapat bantuan... masyarakat kelas atas dapat infrastruktur yg membuat mereka lebih efisien.. kelas menengah menikmati inflasinya
Sebenernya dilema middle class itu adalah di pertimbangan pengeluaran, middle class baru akan punya ambisi untuk membeli sesuatu yg tidak pernah bisa dia beli sebelumnya dan ini kebanyakan kebutuhan tersier.. sedangkan middle class lama akan fokus kepada sustain kebutuhan dan tidak akan berani mengambil resiko membeli yang "mahal" dan tidak urgent menurut mereka..
karena itu kelompok middle class ini untuk barang2 Pokok dan Sekunder akan "menyamar" menjadi Lower Class.. sedangkan untuk Barang Tersier misal Hobby dll mereka akan menjadi kelompok High-Class tapi tergantung dari berapa lama mereka di kelompok middle class ini.. Just my Opinion..
terima kasih telah berbagi perspektifnya mas
Saya berlatar belakang medis dan tidak ada basic ilmu ekonomi, sangat teredukasi dgn analisis pak Indrawan. Terima kasih sharing ilmunya pak👍
terima kasih, analisisnya sangat bermanfaat... serasa kuliah 2 sks prof😁🙏
alhamdulillah. sami sami mas
Suka banget penjelasan dengan data2 real gini. Kontennya sangan membuka pandangan saya mengenahi bisnis yg akan saya ambil
Konten yang selalu mengedukasi dan mencerahkan, seperti biasa.
Terima kasih sharing ilmunya Pak Indra
sami sami mas
Liat video dari awal posting smpe skrang isinya "Daging" Semua....
Keren abiss...semoga bisa ketemu dan bisa belajar banyak lagi...sukses selalu Pak Doktor Indrawan dan sehat selalu....
Menurut saya pasar konsumen menengah kita tumbuh subur karena kemudahan pinjam dulu bayar belakangan😁. Tapi sepertinya itu juga strategi retailer untik merebut pasar menengah yang berkembang ini.
Btw terima kasih atas pelajaran yang menarik ini🙏 ditunggu video selanjutnya
sami sami mas. moga manfaat ya
Terima kasih Pak Indra atas sharingnya...Wah..keren bgt pembahasannnya...berbobot dan berfaedah bgt...mohon izin beberapa sy screen capture juga.. Setuju , kalau saat ini (2021) daya beli konsumen (kelas menengah) di Indonesia mengalami penurunan. Saya mengalaminya sendiri saat melakukan jual beli mobil dan rumah, bahkan untuk kontrakan. Saya pikir di Indonesia Tahun 2021 ini lebih parah penurunan daya belinya (kelas menengah) bila dibandingkan dengan Tahun 2020.
Keren banget pak Pembawaannya,sukses terus pak, Baru Nemu Kemarin Channel ini auto subscribe 🥰
welcome & enjoy
2 th sudah, tp seneng liat pembahasan ini. Yes ini sedang terjadi
banyak orang menengah dadakan di indonesia. kaget baru pegang uang banyak dikit, udah belaganya dan gengsinya minta ampun, padahal semuanya kredit bukan cash
Harus disimpan video ini, .dan melalui video ini terjawab kenapa minuman yang mahal saya melihatnya lebih banyak pembeli dibanding minuman yg lebih murah 🙏😁
Ilmu tersirat lagi ini hahaha.. Gokilll pak indra 😍 bagi yg menganalisis perubahan trend belanja semenjak adanya marketplace, ecommerce dsb ini bener bener akan engeh dan paham bgt dah 😅
terima kasih banyak pak, jadi catatannn.
update banyak hal lewat channel pak indra.
yuk, terapkan terapkan ilmunyaa 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Di negara ini, UKM susah sekali berkembang, karena banyaknya peraturan, pajak yang tinggi, dan susahnya pinjaman yang di dapat, padahal ukm bisa menjadi roda kebangkitan ekonomi Indonesia ini.
Relate banget setuju... Kebanyakan peraturan dan perijinan sangat di persulit. Mungkin butuh beberapa puluh tahun lagi revolusi pemerintahan untuk bisa berkembang dan menjadi negara maju
Wow dapat pencerahan, semakin tinggi penghasilan cenderung lebih belanja OL. Ini bener sih; karena pengalaman saya; belanja OL bisa langsung beli dari toko resmi dengan pemilihan tambahan produk tertentu berdasarkan ulasan komentar dan ulasan youtuber sedangkan beli retail harus memaklumi mark up harga karena biaya sewa, dll dan resiko after sales services.
Terima kasihh atas ilmu dan informasi tentang stategi market ini, semoga channelnya semakin berkembang dan banyak ilmu ilmu lagi yang dibagikan 💪💪
Kalo menurut saya, pasar menengah di Indonesia masi banyak yang baru seperti yang tadi dijelaskan yaitu konsumtif dan gengsi yang cukup tinggi
my pleasure, mas
Saya percaya bahwa kelas menengah masih akan ada. Jangan lupa, pemerintah juga menggelontorkan dana bantuan bagi masyarakat yang salah satu tujuannya memutar roda perekonomian. Karna tujuannya memutar roda perekonomian sudah jelas bahwa uang tsb diharapkan akan digunakan masyarakat untuk keperluan yg sifatnya konsumtif. Konsumtif disini bukan berkonotasi negatif karena kalau kita lihat realita di lapangan, sektor mikro adalah kekuatan ekonomi rakyat, sbg contoh warung kopi, bakso, cilok, gorengan, yang kesemuanya itu merupakan pengeluaran yg sifatnya jajan/konsumtif tapi itu perlu didukung.
Alhamdulillah,, sensei Dr. AIndrawan Nugroho,, kami merasa bersyukur karena telah menemukan channel dan konten seperti anda 😁😁👏,, terimakasih banyak,, semoga ilmunya bermanfaat dunia akhirat,,
Mungkin bbrp tahun yg akan datang, saya akan berkunjung ke channel ini lagi, dan mulai mempraktekkan nya setelah saya lulus
Bagi yg mau ngasih feed kami tunggu ya 😁
Josss min, anda sangat cerdas dalam penjelasan dan cara bicara anda tidak membosankan.
Mantap luar biasa
Pahamin The Aida Model..... inshaAllah anda akan lebih memahami target pasar anda. Semoga bermanfaat.... makasih Prof. Dr. Indrawan Nugroho
Mirip kyk hp jaman skrg. Hp jaman skrg murah² udah pd bagus, 1jutaa 2jutaan 3jutaan udh bagus. Jadi konsumen enggan beli hp midrange 4 -7juta "kalo ada yg murah bagus knp harus beli yg mahal" biasanya konsumen bilang begitu. Bedaa bgt dulu pas tahun 2012 - 2017, kalo mau beli hp yg bagus bisa lancar buat apa aja ya minimal 3jutaan ke atas, beli hp 2jutaan dulu tuh memorinya kecil, ram kecil, procecor jelek buat ngegame ampas. Tp kalo skrg? Udh pada bagus kan. Pasar menengah hp midrange udh di makan pasar hp lowend
*_Assalamualaikum wr wb pak Dr. Indrawan Nugroho. Semoga kita semua sehat selalu._*
*Introduction effect of covid19*
*Dampak corona itu ada baik dan buruknya di pasar global sekarang.*
*Dampak buruknya :*
*_(1) Rakyat banyak yang kena PHK._*
*_(2) Pengusaha khususnya dalam dunia makanan, minuman, tekstil, bioskop, event, musisi, transportasi dan kerajinan banyak rugi karena butuh mobilitas._*
*Dampak baiknya :*
*_(1) Polusi udara lebih membaik karena mobilitas yang berkurang._*
*_(2) Pengusaha sekarang makin kreatif bahasa gaulnya yaitu MIND BLOWING_*
*_(3) Perusahaan dari hasil MIND BLOWING muncul lah lowongan kerja yang merucut pada hal hal yang baru dan dari yang kena dampak PHK bisa menjadikan peluang baru untuk itu._*
Pantesan jualan sepi om, targetnya emang kelas menengah, makasih om informasi nya, untuk di jadikan bahan evaluasi 🙏
sami sami mas
Setuju banget sama Pak indra.
Saya bergerak di bidang property, justru penjualan Property berada di sektor menengah keatas yang perputarannya bagus. Sedangkan middle class property lebih banyak perputaran kearah sewa.
Pak Indra aku pengen banget nih sharing gagasan aku tentang pendidikan Pesantren berbasis digital, video-vidio bapak mengenai agile organitation, tesla ways, itu nginspiriasi banget saya menggagas digitalisasi pesantren, management gadget bagi santri, marketing dakwah, dan fenomena2 fast hafidz, masyAlloh seneng banget kalau dapet kesempatan ngobrol bareng
Ini bener banget , kita emang selalu jadi target sebagai pasar saja
kopit: *bonjour*
Kelas menengah: *adios*
cenel ini kayaknya pernah lihat
wkwkww
Beda bahasa, kalo selamat tinggal bahasa prancis apa ?
@@dy7296 Lumine Gaming
@@PRIMASPORT0412 Au revoir
Kesalahan pemerintah mengelola ekonomi menyebabkan hilangnya pasar kelas menengah dengan indikator menurunnya konsumsi. Seharusnya pemerintah menumbuhkan kelas bawah ke kelas menengah, yang diperhatikan pemerintah sekarang hanya kelas atas.
Bagaimana kalo kita implementasikan "long tail" strategy Pak Indra untuk keadaan bifurcation ini. Pak Indra,bisa bahas juga efek bifurcation ini terhadap bisnis restaurant dan hotel. Terima Kasih
resume
1. market bifurcation > terbelah menjadi 2 > kelas atas + kelas bawah
2. hilangnya pasar kelas menengah
3.. deloite 2018 > melibatkan 2000 respnden >
retailer > harga + promosi > lebih buruk
retailer > harga serendah remdahnya > lebih baik
retailer > Harga + User Experience > penawaran premiunm > lebih baik
4. kebutuhan pelangan tengah berubah
5. trend ekonomi makro
- kelompok ekonmi kecil > berjuang memenuhi kebutuhan
- kelompok ekonomi menengah > menemukan kemampuan belanjanya semakin mengekil
6. kelas menengah di US + eropa > mengecil
7 . kelas menegah di asia > tumbuh > indonesia paling cepat pertumbuhan kelas menengah >
8. difinisi kelas mengeha RI > spending IDR 100,000 - IDR 530,000 per hari
9. di RI ada > 52 juta penduduk adalah kelas mengah > 1 dari 5 orang RI > adalah kelas menengah
10. kelas menengah RI > faktor pendorong ekonomi > komsumsi tumbuh 12 % per tahun
11. kelas mengenh yang tumbuh masih baru > kuat di sisi komsumsi bukan priduksi > pasar import
12. untuk menang di kelas menengah > pahami situasi finnsial keuangan consumen > menawarkan proporsi nilai yang selaras dengan kebutuhan mereka
Capek pak nyasar kelas bawah, perang harga mulu, sikut2an. Lagi prepare untuk launch new brand menyasar segmen atas, bissmillah (gak pake komisaris)
Secara cost juga sebenernya malah kalau di hitung2 menengah kebawah itu gede pengeluarannya untuk maintenance, secara barang harus lebih banyak sehingga mempekerjakan lebih banyak karyawan juga pada akhirnya dan tempat juga perlu lebih luas
Good luck mas!
@@IndrawanNugroho Thank you pak
Kategori Hobi cenderung stabil dan harga yang di sukai konsumen harga menengah. . Poin ini saya lihat di bisnis hobi yang saya jelaskan persis..
Di masa awal pandemi kebutuhan hobi saya duga dulu bakal menurun.. tapi Alhamdulillah ternyata tetap stabil bahkan ada hobi tertentu yang meningkat permintaan nya, yaitu hobi tentang binatang peliharaan salah satunya