saran pak dan buat para penonton yang melihat video di atas, dengan sekarang adanya aplikasi 3 dimensi. lebih baik mensimulasikannya dalam bentuk 3 dimensi agar mendapatkan hasil yang akurat, karna nantinya apabila menggunakan rumus tersebut akan banyak sekali perbedaan dalam perhitungan dan lapangan. terimakasih video dan sharing ilmunya.
Mungkin jalan berbeda tapi tujuan tetap sama, mungkin karna saya hanya tamatam STM tidak se akurat yang bapak buat. Diameter sangkang di kali 3,14. Di kali jarak sangkang per meter. Setelah dapat jumlah baru di kali panjang total contoh.0.4× 3,14=1,256. Di kali 5( jarak sangkang spiral = 20cm) =6,28 x h ( kedalaman bor pille =12m) jadi panjang besi spiral yang di butuhkan 6,28x12= 75,36 meter'
@@narsontarigantarigan3925 Yapp benar pak untuk mencapai suatu Tujuan banyak Cara yang digunakan artinya disini ilmu Bangunan itu Tidak Saklek. Dan penjabaran bapak sangat bagus sekali dan lebih simpel, sangat beruntung dapat mengetahui pengetahuan Baru ini, karena Syarat untuk mendapatkan Ilmu Pengetahuan tidak Harus duduk dibangku Kuliah. Terimakasih bapak 😁🙏🙏
Terimakasih pak.... karena di internet D adalah keliling lingkaran sehingga hasilnya lebih besar dari real lapangan..... saya pakai D diameter tulangannya hasilnya lebih mendekati panjang real di lapangan
Bedanya dimana pa?😁😅 Menurut bapa dimenit awal dr kedua metode yg menjdi pembeda adalah asumsi pd D, yg mana pd metode pertama D diasumsikan dg diameter, dan metode kedua diasumsikan dg keliling, tp pd saat pembuktian pd kedua metode tsb, bapa sama2 mengasumsikan D dg diameter, maka hasilnya pasti sama karena yg membedakan bukan asumsi pd D namun pd algoritma matematisnya saja pa 😁🙏
Disini saya ambil acuan D sebagai diameter namun menggunakan 2 Cara yang bertujuan menjustifikasi serta memperkuat bukti bahwa dengan D sebagai Diameter ini ada pertanggungjawaban secara ilmiahnya dan gampang diterima logika
pak itu di rumus barisan ke dua secara matematis sudah keliru. nilai h/h1 tidak bisa dikeluarkan dari tanda akar karena dijumlahkan sama variabil di bagian paling kanan dari tanda akar
setelah saya cek lagi kedua rumus di atas adalah dua rumus yang sama hanya tampilan nya saja secara aljabar yang berbeda. kalau persamaan yang atas diubah berdasarkan prinsip alajabar dalam matematika maka kedua rumus tersebut akan memberikan hasil yang sama. jadi rumus yang bawah sama dengan rumus yang atas. hanya saja rumus yang atas sudah keliru dalam penulisan mulai di baris kedua.
saran pak dan buat para penonton yang melihat video di atas, dengan sekarang adanya aplikasi 3 dimensi. lebih baik mensimulasikannya dalam bentuk 3 dimensi agar mendapatkan hasil yang akurat, karna nantinya apabila menggunakan rumus tersebut akan banyak sekali perbedaan dalam perhitungan dan lapangan. terimakasih video dan sharing ilmunya.
TERIMA KASIH MAS PENCERAHANNYA, SEMOGA BAROKAH
Terima kasih banyak, sangat bermanfaat..salam sehat selalu
Terimakasih kembali untuk Apresiasinya pak 🙏
harus ekstra teliti, metode 1 menggunakan h (yg 12 m) , metode yang ke 2 menggunakan h1 (0,2 m atau jarak sengkang), terimakasih ilmunya pak
Saya seorang kontrktor husys pondasi dan hasilnya sangat bagus untuk hitung RAP
Alhamdulillah Terimakasih.
Semoga apa yang kami sampaikan ini dapat memberikan Manfaat Baik 🙏😁
Mungkin jalan berbeda tapi tujuan tetap sama, mungkin karna saya hanya tamatam STM tidak se akurat yang bapak buat. Diameter sangkang di kali 3,14. Di kali jarak sangkang per meter. Setelah dapat jumlah baru di kali panjang total contoh.0.4× 3,14=1,256. Di kali 5( jarak sangkang spiral = 20cm) =6,28 x h ( kedalaman bor pille =12m) jadi panjang besi spiral yang di butuhkan 6,28x12= 75,36 meter'
@@narsontarigantarigan3925
Yapp benar pak untuk mencapai suatu Tujuan banyak Cara yang digunakan artinya disini ilmu Bangunan itu Tidak Saklek.
Dan penjabaran bapak sangat bagus sekali dan lebih simpel, sangat beruntung dapat mengetahui pengetahuan Baru ini, karena Syarat untuk mendapatkan Ilmu Pengetahuan tidak Harus duduk dibangku Kuliah.
Terimakasih bapak 😁🙏🙏
Terimakasih pak.... karena di internet D adalah keliling lingkaran sehingga hasilnya lebih besar dari real lapangan..... saya pakai D diameter tulangannya hasilnya lebih mendekati panjang real di lapangan
Sama-sama semoga bisa bermanfaat 🙏
SANGAT BERMANFAAT
Bagus
Rumus ini sering saya pakai untuk menghitung spiral besi pada Borepile
Iyaa Formula ini sangat Familiar sekali di Indonesia
TERIMA KASIH MASKU
pak adakah draft perhitungan penulangan bore pile pak? saya sedang masa skripsi dan membutuhkannya pak
Dari hasil itu apakah perlu ditambahkan panjangn sambungan karna mengingat panjang besi Standar itu 12 meter perbatang
Bedanya dimana pa?😁😅 Menurut bapa dimenit awal dr kedua metode yg menjdi pembeda adalah asumsi pd D, yg mana pd metode pertama D diasumsikan dg diameter, dan metode kedua diasumsikan dg keliling, tp pd saat pembuktian pd kedua metode tsb, bapa sama2 mengasumsikan D dg diameter, maka hasilnya pasti sama karena yg membedakan bukan asumsi pd D namun pd algoritma matematisnya saja pa 😁🙏
Disini saya ambil acuan D sebagai diameter namun menggunakan 2 Cara yang bertujuan menjustifikasi serta memperkuat bukti bahwa dengan D sebagai Diameter ini ada pertanggungjawaban secara ilmiahnya dan gampang diterima logika
h2 nya dari mana om
Saya pakai rumus yg sama hasilnya ada selisih ya... hemmm
pak itu di rumus barisan ke dua secara matematis sudah keliru. nilai h/h1 tidak bisa dikeluarkan dari tanda akar karena dijumlahkan sama variabil di bagian paling kanan dari tanda akar
setelah saya cek lagi kedua rumus di atas adalah dua rumus yang sama hanya tampilan nya saja secara aljabar yang berbeda. kalau persamaan yang atas diubah berdasarkan prinsip alajabar dalam matematika maka kedua rumus tersebut akan memberikan hasil yang sama. jadi rumus yang bawah sama dengan rumus yang atas. hanya saja rumus yang atas sudah keliru dalam penulisan mulai di baris kedua.
Sepertinya hasilnya 76.31m