Mantap Umbu JEK.... kalau boleh nanti lanjut sampai ke musyawarah2 terlebih musyawarah terbesar di pandawai mananga bokul dimana leluhur kita musyawarah tentang adat Li ndai - Li marapu,Li ndewa pahomba,Li lalai li mangoma dan Li heda li Meti sekalian membagi wilayah kediaman.Kalau saya tidak salah ada 13 wilayah terbesar di Sumba Timur.🙏
Penelitian Dr. Verhoeven memberikan petunjuk tentang adanya kehidupan zaman purba di daerah Manggarai (Mirsel dan Embu, 2004). Tempat hidup manusia purba antara lain ditemukan di Labuan Bajo, sedangkan alat-alat batu yang umumnya berbentuk mikrolit (flake and blade) ditemukan di Golo Bekkum, Liang Momer dan Liang Panas. Pada tahun 1951, tim yang sama membuat penggalian di beberapa situs antara lain di Liang Momer dan Liang Panas. Pada dua tempat itu, ditemukan tulang belulang manusia purba yang kemudian ditetapkan sebagai manusia protonegrito (Doroteus Hemo, 1990). Penelitian tentang keberadaan manusia purba di Manggarai juga masih dilanjutkan hingga tahun 2004. Pada tanggal 7 November 2004, peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional menemukan fosil berupa kerangka manusia yang diidentifikasi sebagai homo floresiensis (manusia dari Flores) di Liang Bua. Selain itu juga ditemukan periuk, beliung persegi dan beberapa benda lain. Temuan-temuan ini seperti menguak masa lalu orang Manggarai yang ternyata nenek moyang mereka telah menginjakkan kaki di tanah Manggarai jauh sebelum suku-suku lain di bumi Nusantara menetap dan bermigrasi ke sana. Jika demikian, bagaimana hal itu dikaitkan dengan sejarah keberadaan setiap suku di Manggarai yang cenderung menyatakan bahwa mereka adalah pendatang? Apakah manusia purba yang ditemukan di Liang Bua pada waktu tertentu punah dan kemudian terjadi missing link (mata rantai terputus) seperti nasib Homo Erectus di Pulau Jawa? R.P. Soerjono (2005) dalam tulisannya di Majalah Tempo mengatakan bahwa sebenarnya masih banyak rahasia manusia kerdil dari Flores yang belum terjawab. Pernyataan ini menyajikan kenyataan bahwa di Manggarai ada penduduk asli yang sudah mendiami wilayah itu jauh sebelum beberapa suku di Nusantara menetap di sana. Bahkan informasi yang disampaikan oleh Marybeth Erb (1997) mengatakan bahwa orang Manggarai berasal dari Vietnam dan Thailand. Pernyataan ini berdasarkan penelitiannya di Warloka yang menjadi salah satu wilayah di Kabupaten Manggarai Barat dan menjadi informasi yang sangat luar biasa. Perdagangan yang dilakukan pada masa lampau membawa serta akibat pertemuan dengan penduduk asli dan adanya keputusan untuk menetap di sana. Apalagi posisi Warloka berdekatan dengan Kerajaan Bima di bagian Barat dan Kerajaan Gowa di bagian Utara. Meskipun demikian, studi-studi kritis yang menelusuri sumber-sumber sejarah berusaha meluruskan sejarah yang disorientasikan. Ada satu kesalahan dalam pelajaran sejarah yang menyatakan seakan-akan orang-orang Manggarai hanya berasal dari satu suku dan satu nenek moyang (Toda, 1992). Penelitian-penelitian ilmiah atas temuan fosil serta kontak dengan pihak luar melalui perdagangan menunjukkan dengan tegas bahwa orang-orang Manggarai berasal dari suku dan keturunan yang berbeda. Toda (1992) dalam hasil studinya menyebutkan keturunan-keturunan itu berasal dari Sumba, Mandosawu, Pong Welak, Sulawesi Selatan, Bima, Turki, Melayu-Malaka, Melayu-Minangkabau, dan Tanah Dena. Toda (1992) juga menjelaskan bahwa keturunan-keturunan yang beranekaragam ini kemudian tersebar di seluruh Manggarai. Keturunan Wangsa Kuleng (Mandusawu) berasal dari Turki. Dari kepandaian yang mereka miliki pada masa itu, jelas bahwa mereka bukan berasal dari kebudayaan batu melainkan keturunan manusia yang sudah mengenal menyepuh logam. Maka, amat mungkin orang-orang Turki ini adalah pedagang-pedagang yang terdampar dan menetap di Manggarai pada abad ke-16. Wangsa Kuleng inilah yang mengasalkan dalu Cibal dan Dalu Lamba Leda di wilayah Manggarai. Pada bukunya berjudul ”Manggarai Mencari Pencerahan Historiografi” Toda (1992) menjelaskan keturunan Sumba membentuk Adak Bajo yang berpusat di Tangge dan membawahi sejumlah wilayah Selatan dan Barat Manggarai sehingga membentuk gelarang-gelarang adak dan beberapa kedaluan seperti: Dalu Kolang, Lo’ok, Wontong, Munting Welak, Matawae dan Ramut. Selain keturunan Sumba dan Turki, ada pula migran asal Sulawesi Selatan dan Bima yang menetap di Manggarai, baik di bagian Barat maupun di pantai utara dan sedikit di selatan. Diduga kuat, migrasi ini terjadi pada abad ke-16 tatkala Kerajaan Luwu dan Goa berjaya dan memperluas kerajaannya. Pada masa itu gelombang migrasi terjadi selain karena keinginan sukarela, juga karena adanya tekanan politik lalu menjadi pelarian politik ke pulau-pulau lain, termasuk ke Manggarai. Akan tetapi, gelombang pelarian politik terbesar terjadi setelah Perjanjian Bungaya 18 November 1667 antara Belanda dan Kerajaan Goa-Tallo (Sultan Hasanudin). Selain suku-suku yang disebutkan di atas, masih ada suku lain yang menjadi pendatang di Manggarai yaitu suku Melayu Minangkabau. Mereka mendirikan dalu dan mendiami wilayah selatan Manggarai. Suku ini mendapat tempat tersendiri dalam sejarah Manggarai karena mejadi penantang kerajaan Cibal yang terletak di utara. Kelompok yang menjadi keturunan langsung dari Minangkabau adalah keturunan Todo-Pongkor. Dari uraian yang menyelisik usul-asal ini dapat disimpulkan bahwa orang Manggarai tidak berasal dari satu keturunan saja. Mereka datang dari Sumba, Malaka, Minangkabau, Sulawesi Selatan, Bima dan bahkan dari Turki dengan daerah pemukiman serta persebaran utamanya yang berbeda-beda pula. Dewasa ini, dengan adanya mobilitas sosial yang tinggi dan pembauran lewat perkawinan, suku-suku dengan usul-asal yang berbeda ini mulai tercampur baur membentuk identitas baru yang lebih “Manggarai” (Mirsel dan Embu, 2004). Latar belakang yang berbeda itu menjadi alasan beberapa dekade terakhir orang Manggarai mulai menelusuri kembali identitas mereka. Sebenarnya nenek moyang mereka berasal dari mana saja. Apa benar seperti klaim selama ini nenek moyang orang Manggarai hanya berasal dari Minangkabau? Pencarian-pencarian itulah yang mengantar pada beberapa fakta mengejutkan bahwa orang Manggarai berasal dari berbagai daerah di Nusantara bahkan juga negara tetangga. Fakta-fakta yang sebelumnya tersembunyi dan berserakkan kini berhasil dikumpulkan. Dengan berbagai latar belakang yang demikian, semuanya menjadi satu dalam budaya Manggarai. Perpaduan berbagai latar belakang turut memperkaya budaya dan tradisi orang Manggarai. Pandangan terhadap alam, kehiduan sosial, toleransi, keagamaan, tanah, air, rumah dan masih banyak lainnya merupakan efek lanjut dari keberagaman latar belakang orang Manggarai. Semuanya terangkum dalam filosofi hidup orang Manggarai yang masih terus bertahan hingga sekarang
Terimakasih atas informasinya. Menjawab banyak pertanyaan diri bagaimana keterkaitan orang Sumba dengan keunikan budaya, karakter fisik yang bila dilihat sekilas mirip dengan beberapa suku di bagian dunia lain. Orang Sumba ternyata memiliki sejarah panjang dengan rekam sejarah yang relatif masih bisa ditelusuri sampai jauh kebelakang. Luar biasa. Tak banyak suku bangsa di Nusantara yang bisa menjelaskan asalusulnya sampai sejauh itu. Kebanyakan berakhir pada mitos atau dongeng belaka. Terimakasih untuk orang Sumba dan pemilik channel ini sekali lagi.
Sejarahnya bermula dari runtuhnya Sriwijaya akibat dari serangan Cholamandala....banyak dari penduduk Sriwijaya yang mengungsi akibat kota kota dari Sriwijaya dibumihanguskan oleh Armada Laut Cholamandala...sehingga penduduk Sriwijaya berpindah ke tempat2 yang baru yang menurut mereka lebih aman
Yang masih perlu diselidiki adalah para leluhur yang datang dari Utara, yaitu dari Maluku dan Sulawesi, dan sebelumnya dari Philipina dan Taiwan dan sebelumnya lagi dari sebelah utara China di gurun Gobi pegunungan Himalaya, yang pernah ada kota besar bernama kota 'Mu' di sana. Yang hancur akibat perang dengan penduduk kota Atlantis Besar, sekitar tahun 9.000 Sebelum Masehi.
Hallo Umbu Jekson ulasan tentang sejarah Humba ini sangat baik, namun kalau boleh saran, dan kalau bisa Aya dapat menggunakan menggunakan suara asli agar lebih dipahami dan diminati oleh pendengar dalam mempelajari asal usul peradaban di tanah HUMBA.
Keren n salm budaya Sumba TANAH MARAPU NTT tetap dipertahankan 💪💪🇲🇨 ruclips.net/video/YqgS85IVgOM/видео.html Salam dari sumba barat daya LOURA karuni dari kampung WANNO KAPUMBU Kampung kediaman almarhum bupati pertama LEDE KALUMBANG
Narasi yg rancu....."aslinya pittu danni tanah,walu danni lauru". Artinya 7 daratan dan 8 samudera ( lautan) yg dilalui agar bs sampai di pulau Sumba. Utamanya di tanjung Sasar " Sasaru malai,kataka ledi watu ". Jangan ngasal dgn sejarah nenek moyang orang banyak. Nanti terjadi penyesatan sejarah.
Sudah baik ada inisiatif untuk mendokumentasikan sejarah orang Sumba. Hanya saja lafal ucapan para narator, sangat buruk sehingga banyak kali mengaburkan arti dari ungkapan dimaksud. Mestinya narator harus orang Sumba juga yang tahu dan mengerti ungkapan dan cara melafalkan suatu kata bahasa Sumba
Mantap Umbu JEK.... kalau boleh nanti lanjut sampai ke musyawarah2 terlebih musyawarah terbesar di pandawai mananga bokul dimana leluhur kita musyawarah tentang adat Li ndai - Li marapu,Li ndewa pahomba,Li lalai li mangoma dan Li heda li Meti sekalian membagi wilayah kediaman.Kalau saya tidak salah ada 13 wilayah terbesar di Sumba Timur.🙏
I'm come from Sumba island. Namaku Umbu Tamu H. Yiwa. 🙏😇
Mantap ini Om Jek,, kita musti hidup kan kembali sejarah dalm bentuk visual.. siapp mendukung Om Jek..
Mantap,kita harus tau sejarah Tana Sumba,salam dari #channelanakpribumi 🙏👍
Penelitian Dr. Verhoeven memberikan petunjuk tentang adanya kehidupan zaman purba di daerah Manggarai (Mirsel dan Embu, 2004). Tempat hidup manusia purba antara lain ditemukan di Labuan Bajo, sedangkan alat-alat batu yang umumnya berbentuk mikrolit (flake and blade) ditemukan di Golo Bekkum, Liang Momer dan Liang Panas. Pada tahun 1951, tim yang sama membuat penggalian di beberapa situs antara lain di Liang Momer dan Liang Panas. Pada dua tempat itu, ditemukan tulang belulang manusia purba yang kemudian ditetapkan sebagai manusia protonegrito (Doroteus Hemo, 1990).
Penelitian tentang keberadaan manusia purba di Manggarai juga masih dilanjutkan hingga tahun 2004. Pada tanggal 7 November 2004, peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional menemukan fosil berupa kerangka manusia yang diidentifikasi sebagai homo floresiensis (manusia dari Flores) di Liang Bua. Selain itu juga ditemukan periuk, beliung persegi dan beberapa benda lain. Temuan-temuan ini seperti menguak masa lalu orang Manggarai yang ternyata nenek moyang mereka telah menginjakkan kaki di tanah Manggarai jauh sebelum suku-suku lain di bumi Nusantara menetap dan bermigrasi ke sana.
Jika demikian, bagaimana hal itu dikaitkan dengan sejarah keberadaan setiap suku di Manggarai yang cenderung menyatakan bahwa mereka adalah pendatang? Apakah manusia purba yang ditemukan di Liang Bua pada waktu tertentu punah dan kemudian terjadi missing link (mata rantai terputus) seperti nasib Homo Erectus di Pulau Jawa? R.P. Soerjono (2005) dalam tulisannya di Majalah Tempo mengatakan bahwa sebenarnya masih banyak rahasia manusia kerdil dari Flores yang belum terjawab. Pernyataan ini menyajikan kenyataan bahwa di Manggarai ada penduduk asli yang sudah mendiami wilayah itu jauh sebelum beberapa suku di Nusantara menetap di sana.
Bahkan informasi yang disampaikan oleh Marybeth Erb (1997) mengatakan bahwa orang Manggarai berasal dari Vietnam dan Thailand. Pernyataan ini berdasarkan penelitiannya di Warloka yang menjadi salah satu wilayah di Kabupaten Manggarai Barat dan menjadi informasi yang sangat luar biasa. Perdagangan yang dilakukan pada masa lampau membawa serta akibat pertemuan dengan penduduk asli dan adanya keputusan untuk menetap di sana. Apalagi posisi Warloka berdekatan dengan Kerajaan Bima di bagian Barat dan Kerajaan Gowa di bagian Utara.
Meskipun demikian, studi-studi kritis yang menelusuri sumber-sumber sejarah berusaha meluruskan sejarah yang disorientasikan. Ada satu kesalahan dalam pelajaran sejarah yang menyatakan seakan-akan orang-orang Manggarai hanya berasal dari satu suku dan satu nenek moyang (Toda, 1992). Penelitian-penelitian ilmiah atas temuan fosil serta kontak dengan pihak luar melalui perdagangan menunjukkan dengan tegas bahwa orang-orang Manggarai berasal dari suku dan keturunan yang berbeda. Toda (1992) dalam hasil studinya menyebutkan keturunan-keturunan itu berasal dari Sumba, Mandosawu, Pong Welak, Sulawesi Selatan, Bima, Turki, Melayu-Malaka, Melayu-Minangkabau, dan Tanah Dena.
Toda (1992) juga menjelaskan bahwa keturunan-keturunan yang beranekaragam ini kemudian tersebar di seluruh Manggarai. Keturunan Wangsa Kuleng (Mandusawu) berasal dari Turki. Dari kepandaian yang mereka miliki pada masa itu, jelas bahwa mereka bukan berasal dari kebudayaan batu melainkan keturunan manusia yang sudah mengenal menyepuh logam. Maka, amat mungkin orang-orang Turki ini adalah pedagang-pedagang yang terdampar dan menetap di Manggarai pada abad ke-16. Wangsa Kuleng inilah yang mengasalkan dalu Cibal dan Dalu Lamba Leda di wilayah Manggarai.
Pada bukunya berjudul ”Manggarai Mencari Pencerahan Historiografi” Toda (1992) menjelaskan keturunan Sumba membentuk Adak Bajo yang berpusat di Tangge dan membawahi sejumlah wilayah Selatan dan Barat Manggarai sehingga membentuk gelarang-gelarang adak dan beberapa kedaluan seperti: Dalu Kolang, Lo’ok, Wontong, Munting Welak, Matawae dan Ramut. Selain keturunan Sumba dan Turki, ada pula migran asal Sulawesi Selatan dan Bima yang menetap di Manggarai, baik di bagian Barat maupun di pantai utara dan sedikit di selatan.
Diduga kuat, migrasi ini terjadi pada abad ke-16 tatkala Kerajaan Luwu dan Goa berjaya dan memperluas kerajaannya. Pada masa itu gelombang migrasi terjadi selain karena keinginan sukarela, juga karena adanya tekanan politik lalu menjadi pelarian politik ke pulau-pulau lain, termasuk ke Manggarai. Akan tetapi, gelombang pelarian politik terbesar terjadi setelah Perjanjian Bungaya 18 November 1667 antara Belanda dan Kerajaan Goa-Tallo (Sultan Hasanudin).
Selain suku-suku yang disebutkan di atas, masih ada suku lain yang menjadi pendatang di Manggarai yaitu suku Melayu Minangkabau. Mereka mendirikan dalu dan mendiami wilayah selatan Manggarai. Suku ini mendapat tempat tersendiri dalam sejarah Manggarai karena mejadi penantang kerajaan Cibal yang terletak di utara. Kelompok yang menjadi keturunan langsung dari Minangkabau adalah keturunan Todo-Pongkor.
Dari uraian yang menyelisik usul-asal ini dapat disimpulkan bahwa orang Manggarai tidak berasal dari satu keturunan saja. Mereka datang dari Sumba, Malaka, Minangkabau, Sulawesi Selatan, Bima dan bahkan dari Turki dengan daerah pemukiman serta persebaran utamanya yang berbeda-beda pula. Dewasa ini, dengan adanya mobilitas sosial yang tinggi dan pembauran lewat perkawinan, suku-suku dengan usul-asal yang berbeda ini mulai tercampur baur membentuk identitas baru yang lebih “Manggarai” (Mirsel dan Embu, 2004).
Latar belakang yang berbeda itu menjadi alasan beberapa dekade terakhir orang Manggarai mulai menelusuri kembali identitas mereka. Sebenarnya nenek moyang mereka berasal dari mana saja. Apa benar seperti klaim selama ini nenek moyang orang Manggarai hanya berasal dari Minangkabau? Pencarian-pencarian itulah yang mengantar pada beberapa fakta mengejutkan bahwa orang Manggarai berasal dari berbagai daerah di Nusantara bahkan juga negara tetangga. Fakta-fakta yang sebelumnya tersembunyi dan berserakkan kini berhasil dikumpulkan.
Dengan berbagai latar belakang yang demikian, semuanya menjadi satu dalam budaya Manggarai. Perpaduan berbagai latar belakang turut memperkaya budaya dan tradisi orang Manggarai. Pandangan terhadap alam, kehiduan sosial, toleransi, keagamaan, tanah, air, rumah dan masih banyak lainnya merupakan efek lanjut dari keberagaman latar belakang orang Manggarai. Semuanya terangkum dalam filosofi hidup orang Manggarai yang masih terus bertahan hingga sekarang
Terimakasih atas informasinya.
Menjawab banyak pertanyaan diri bagaimana keterkaitan orang Sumba dengan keunikan budaya, karakter fisik yang bila dilihat sekilas mirip dengan beberapa suku di bagian dunia lain. Orang Sumba ternyata memiliki sejarah panjang dengan rekam sejarah yang relatif masih bisa ditelusuri sampai jauh kebelakang. Luar biasa. Tak banyak suku bangsa di Nusantara yang bisa menjelaskan asalusulnya sampai sejauh itu. Kebanyakan berakhir pada mitos atau dongeng belaka.
Terimakasih untuk orang Sumba dan pemilik channel ini sekali lagi.
luar biasa sejarah sumba dan asal usulnya dan menjadi penghuni dipulau itu sendri
Mantap....
Belajar sejarah , Keren aya,
Gass poollllllll
Channel bagus ini, edukatif. Lanjuuut aya...
Mks umbu 🙏
Mantap sekali ini umbu
Sumba luar biasa😍😍😍
Nambah wawasan nih tentang asal usul nusantara kita👍
Semoga bermanfaat 🙏
Mantap aya, sukses trus.
Tuhan sertai
Mks eri.. God bless 🙏
Iya bnr skli kita harus tahu asal usul daerah kita semdiri slm dari ntt
Sejarahnya bermula dari runtuhnya Sriwijaya akibat dari serangan Cholamandala....banyak dari penduduk Sriwijaya yang mengungsi akibat kota kota dari Sriwijaya dibumihanguskan oleh Armada Laut Cholamandala...sehingga penduduk Sriwijaya berpindah ke tempat2 yang baru yang menurut mereka lebih aman
Mantap om jack,kita perlu untuk mengetahu sejarah sumba...tingkatkan...
Makasih om atas suportnya ❤🙏
Mantap Aya Ganteng
Sukses slalu,..TYM
Mks umbu 🙏
Menarik..
Mantap bro
Mantap Umbu🥰 semoga sukses selalu
Mks rambu.. 🙏
@@jeksonhambapulu2403 sama-sama Umbu🥰
Luar biasa😍
Mantap umbu..klo boleh tau asal usul dri kabihu2 yg ada di mbatakapidu mereka tdk masuk dlm 5 kelompok tdi..mungkin bsa di jelaskan umbu🙏
Sekedar koreksi I Umbu Mahengging Matawongu adalah leluhur kabihu Tidahu I Umbu Mahambal adalah leluhur kabihu Nipa
Mantap bro.. masukan....coba next pake subtitle bahasa inggris,mana tau orang2 bule ju mau tau sejarah sumba..😊😊
Siap aya mks atas masukannya, nanti sy buat ke beberapa bahasa 🙏
luar biasa,semangat ummu
Saya dari flores,menurut cerita lisan,keturuan kami dari sumba belakang.apa benar dulu ada nama sumba belkang kah,,trmksh
Mantap kk...👍👍
Mks adi.. 🙏🙏🙏
Mantap brooo
Mks guru.. Marapu Mangu Langu yg ditanya beberapa waktu lalu ada di Kelompok 2 yg mendarat di Haharu Malaly guru 🙏
Mantap kk
Mks adi 🙏
mantap kak smoga makin sukses
Matap umbu sumba hadir
Siap 🙏🙏🙏
Menarik aya🙏
Sangat menarikk ayaa... 🙏
Mks om 🙏🙏🙏
Yang masih perlu diselidiki adalah para leluhur yang datang dari Utara, yaitu dari Maluku dan Sulawesi, dan sebelumnya dari Philipina dan Taiwan dan sebelumnya lagi dari sebelah utara China di gurun Gobi pegunungan Himalaya, yang pernah ada kota besar bernama kota 'Mu' di sana. Yang hancur akibat perang dengan penduduk kota Atlantis Besar, sekitar tahun 9.000 Sebelum Masehi.
Kalo kita paham syair2 adat di situ tersirat kisah leluhur orang sumba
Ijin share🥰🥰🥰🥰🥰❤❤❤❤
Salam Umbu...
Jadi tahu kisah sejarhnya
Jas Merah!
Sangat sesuai dengan kenyataan
Sumba adalah masih ada jaman kerajaan
makasih kaka.. kaka bisa pinjm bukuy 🙏
Lanjutkan
Mks sdr 🙏
👍👍👍🙏
🙏🙏🙏
Mntap ayaa
Izin share aya🙏🙏
Mks silakan rambu 🙏
Hallo Umbu Jekson ulasan tentang sejarah Humba ini sangat baik, namun kalau boleh saran, dan kalau bisa Aya dapat menggunakan menggunakan suara asli agar lebih dipahami dan diminati oleh pendengar dalam mempelajari asal usul peradaban di tanah HUMBA.
Siap trimakasih atas masukannya 🙏
Channel sy blm dimobet karna suara aplikasi text to speack jg 🙈
😘😘😘 Pulau ❤❤❤💪💪💪🙏🙏🙏
Keren n salm budaya Sumba TANAH MARAPU NTT tetap dipertahankan 💪💪🇲🇨
ruclips.net/video/YqgS85IVgOM/видео.html
Salam dari sumba barat daya LOURA karuni dari kampung WANNO KAPUMBU
Kampung kediaman almarhum bupati pertama LEDE KALUMBANG
Sumba keren ☺️✝️❤️
Trmks
Narasi yg rancu....."aslinya pittu danni tanah,walu danni lauru". Artinya 7 daratan dan 8 samudera ( lautan) yg dilalui agar bs sampai di pulau Sumba. Utamanya di tanjung Sasar " Sasaru malai,kataka ledi watu ". Jangan ngasal dgn sejarah nenek moyang orang banyak. Nanti terjadi penyesatan sejarah.
wow
Mks
Ana umba hadir
sy nenek lebakaroku
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Ini hanya membahas tentang Sumba timur,
Iya,,, tpi setelh ramai Bru terbagi sy rasa broww Sumba barat dan Sumba timur,,,inikan awal,,,
Ijin share aya🙏
Ok eri 🙏
bedakan mitos dan sejarah sehingga tidak menyampaikan informasi yang didasarkan pada asumsi-asumsi belaka.
Sudah baik ada inisiatif untuk mendokumentasikan sejarah orang Sumba. Hanya saja lafal ucapan para narator, sangat buruk sehingga banyak kali mengaburkan arti dari ungkapan dimaksud. Mestinya narator harus orang Sumba juga yang tahu dan mengerti ungkapan dan cara melafalkan suatu kata bahasa Sumba
Itu suara Aplikasi kk, Aplikasi Teks To Speack 🙏
komputer yg bicara 🤣🤣
Belum mewakili Sejarah Sumba pada Umumnya karena Sumba Bagian Barat belum tentu sama Sejarahnya....
Apakah, orang marapu datang di pulau yg bernama Sumba itu,apakah sudah ada orang asli di tanah Sumba? tolong berikan jawaban.jangan hilangkan .
Sudah ada, tapi golongan molimungga (manusia raksasa), meurumba (manusia berbulu) dan payetu (manusia kerdil) tetapi manusia purba ini sudah punah..
SBD dan Sumba barat beda cerita
Coba ceritakan sejarah SB dan SBD jika bukan berasal dari Haharu (Sumba Timur)
SB dan SBD terbang langsung dri aceh 🤣🤣🤣
Sumba adalah orang Israel dan Palestina asli
Jauh amat timur Tengah.... Sumber dari mana? Orang sumba ras Austronesia.... Beda dengan yg di timur Tengah....
Asal mula peradaban manusia itu di Mesopotamia (Timur Tengah), termasuk ras Austronesia jg asalnya dari sana
Belajar agama yang banyak dan sejarah juga ya
suku benjamin nyasar ke sumba 🤣🤣
Top bung