Assalamualaikum Fams... Terima Kasih buat yang udah nonton #RamadhanDiSungkarsAja ya Fams... Wardrobe Teuku Wisnu Ubaidah Koko Maroon Beige by : @geraihawa instagram.com/geraihawa/?hl=en Jangan lupa untuk like, comment, share, subscribe channel The Sungkars dan The Sungkar Kids ya Fams...
Buat Fams yang ingin berdonasi, The Sungkars X KitaBisa lagi bikin campaign The Sungkars Berbagi nih Fams...
Klik link nya untuk berbagi ya, Insya Allah barokah :
MasyaAllah semoga rumah tangga mami Shireen sm Abi Wisnu barokah slalu dalam lindungan Allah Swt karena mereka slalu memuliakan orang tua mereka Baiti jannati Aamiin
1. Istri ingin dipahami 2. Istri ingin dihargai 3. Istri harus dicintai 4. Istri butuh merasa aman 5. Istri butuh rasa bernilai Mindset istri: seorang suami adalah orang yang dibesarkan oleh ibu
Alhamdulillah ada ilmu dikit dari obrolan Abi inu dan ustadz Bendri pakar parenting penting bagi yg udh nikah ni apalagi konflik mertua perempuan dan menantu perempuan aku si blm menikah tpi bisa di ambil dikit yg di obrolin nya semoga bermanfaat Abi inu bnyk beud pembelajaran nya dari mulai mengajarkan anak trs suami tuker peran sama istri dan sekarang ini mertua vs menantu hhe
Sehat selalu mommy Shireen dan Abi Wisnu dan keluarga semuanya.ada ustadz Bendri saya kagum sama beliau.terimakasih ilmu parentingnya.sedikit berbagi saya 12 tahun tinggal sama mertua tidak pernah ada konflik yg berarti,karena saya mengganggap mertua adalah orangtua saya.kalopun ada sikap mertua ada yg kurang berkenan saya tidak pernah melawan atau membantahnya,anggap adalah orangtua yg sedang ingin di perhatikan.apalagi saya sekarang sudah tidak punya orangtua,saya masih ada mertua perempuan saya sayang sekali sama beliau.dulu juga mertua laki2 sayang sama saya hingga beliau berpulang di rumah sakit Alhamdulillah saya berada di samping beliau mengantarkan dengan syahadat terakhirnya.
Penjelasannya bagus tapi untuk konteks sekarang semakin masif narasi untuk stop mata rantai generasi sandwich Gw pribadi belum nikah sih, cuman satu-satunya keberatan buat menafkahi orang tua bukan karena nggak mau tapi karena masih harus mempersiapkan diri buat masa depan calon gw dan anak2 gw nanti (kalo dikasih)
Masyaallah mami Shireen mah syg beud ke mama Abi inu syg nya tulus kek ortu sendiri sampe" mau rubah kamar mama nya Abi inu masyaallah semoga sehat" mami sekeluarga 🙏salam dari bogor
Pas skali,, hrusx bgini.. tpi faktax malah kegagalan” yg pak ustad blg smua itu yg d rasakan,, astagfirullahaladzim, Nambah ilmu podcastx, pak ustadx sesuai apa yg d pikiran terwakili smuax😇😇
TSF yg slalu ditunggu kontennya 😊 Walaupun saya non muslim tapi nyaman nonton TSF, karena banyak hal-hal positif yg dishare jadi ilmu kita bertambah deh.. Makasih TSF kuhh 🤗
Alhamdulillah, masyaAllah tabaarakallah, sy selalu merasa beruntung bisa nyimak dg mudah petuah2 hikmah parenting sebelum menikah 🌷.. Terimakasih tsf :)
Istri di bawah otoritas suami, tapi suami di bawah otoritas ibunya. Menantu perempuan di bilang numpang karna suami selalu nerima pemberian ibunya. Ibu nya jdi merasa punya kendali dalam rumah tangga anak nya.
Sy baru nonton episode ini Agustus 2024, walaupun tdk serumah dg mertua tp klo ibu menganggap anak laki2nya masih anak yg lemah dan anaknya sendiri tdk independen, maka konflik menantu-mertua tdk bisa dicegah...apalagi klo anaknya tdk punya filter, maka konflik dlm rmh tangga itu lebih terasa intervensi ibu mertua drpd konflik rumah tangga yg biasanya
Maaf ustadz mau tanya, gimana hukumnya kalo mertua minta uang ke kami, sudah dikasih segitu tp maksa maunya dikasih melebihi lg.. Disisi lain kami mampunya segitu krn kebutuhan kami lg banyak.. Makasih ustad
Assalamualaikum, mau tanya ustad, Bagaimana kalau mohon maaf mertua di beri uang tp selalu hbis dan msh merasa kurang (boros) lalu istri yg di beri uang jg selalu hbs tp merasa cukup tp malah kehidupan lbh berkembang. trus kalau ada apa" selalu anknya dan berdampak pda istrinya .Itu gmn ya ustad pola hidup yg berbeda yg bisa bikin konflik jg . Semoga di jawab
Assalamualaikum... Bang inu dan ustad, mau request bahas bagaimana jika suami lebih mendengarkan kaka-kakanya dari pada istrinya dan mertuanya.? Karena orangtua suami sudah meninggal. Tapi suami masih mengikuti gimana keputusan kaka-kakanya. Bagaimana hukumnya? Apa yg harus di lakukan istri. Karena istri jadi merasa istri dan ibunya tidak dihargai dan tidak berharga.
Ustadz bilang, memberikan rasa secure melalui pengungkapan halus kalau posisi Ibu dan istri tidak akan tergusur. Hal itu juga dibuktikan dengan tindakan untuk berlaku adil. Contoh: kalau istri cemburu karena ibu diberangkatkan ke Turki, istri seyogianya juga turut diajak Paksu traveling. Demikian.
Mohon Maaf Saya mau bertanya 🙏 Kalau seorang Lelaki yang sudah mempunyai Istri dan Anak, tapi tinggal di rumah Mertua (Orang Tua si Istri), karena Istri adalah Anak perempuan satu2nya dan Orang Tua Istri sudah berusia lanjut dan Anak Laki2 yg lain (Ipar Suami) tinggal di rumah lain bahkan di kota yang berbeda: Apakah dalam Islam diperbolehkan? Apakah itu merusak harga diri Laki2 dari si Suami? Ada kasus si Suami ini memang tidak benar2 sayang dengan Mertua dan Iparnya. Padahal Si Suami ini menikah dengan anak Perempuan si Mertua dan Saudari dari Iparnya. Si Mertua merasa anak perempuannya "DIRAMPAS" dari diri si Mertua. Sebab Si Suami ini sebenarnya menikah belum benar2 mendapat Restu dari Kedua Orang Tua si Perempuan. Makanya terkesan "WAJAR" Si Mertua Perempuan (Nenek) nampak "TIDAK SAYANG" dengan cucunya (Anak dari Anak Perempuan si Mertua). Walau sebenarnya, Si Nenek tetap sayang dengan cucu2nya. Sebagai mana sayang dengan cucunya yang lain (Anak dari Anak Laki2 Si Mertua). Kalau Menantu Perempuan si Mertua sangat sayang dengan Mertuanya. Baik terhadap Mertua Laki2 maupun Mertua Perempuan. Adapun Si Mertua Laki2 (Datuk/Kakek), nampak menyayangi semua Cucunya. (Baik Anak dari Anak Perempuannya. Maupun Anak dari Anak Laki2nya.) Si Mertua sebenarnya melihat si Laki2 ini belum mempunyai kemapanan finansial. Walau Si Suami dahulunya bekerja membuka kedai/warung. Tidak ada kerja tetap. Bukan PNS/BUMN/SWASTA/PEBISNIS. Si Suami ini tipikal orang yang tidak mau diperintah dan hanya mau memerintahkan orang. Tidak bisa bekerja dalam Tim dan tidak pandai bermusyawarah. Tidak mau ikut acara yang diadakan warga di lingkungan rumah Mertua. Seperti wirid Yasiin. Di rumah lama pun si Suami tidak juga aktif dengan kegiatan masyarakat. Paling ikut Shalat Jebazah. Bahkan rumah Si Mertua tanpa bermusyawarah dan tanpa persetujuan si Mertua, di rombak sana-sini. Menembok, membut tempat cuci piring ketinggian sehingga yang bedanya tidak tinggi, sulit mencuci piring, Menanam pohon pisang sesuka hati. Setelah menikah, keadaan ekonomi Suami ini tidak stagnan. Ia tidak mau dibantu keuangan nya oleh Mertua. Baik dalam bentuk uang atau barang. Bahkan dipinjamkan mesin foto kopi untuk menambah pemasukan di warung, Ia menolak. Seakan kalau dibantu, terhina harga diri Laki2nya. Padahal jelas tidak mampu. Apakah ini yang dinamakan miskin tapi sombong? Ketika Si Mertua memberi hadiah seperti sepeda, Si Suami ini gengsi. Walau pada akhirnya dipakai juga. Termasuk sepeda motor. Prinsip hidupnya yang diberikan oleh Ayah si Suami sewaktu masih hidup: "BIAR MISKIN. YANG PENTING PUNYA HARGA DIRI". Padahal maksudnya, biar Miskin tapi hidup jujur. Daripada Kaya, tapi tidak jujur. Tentu yang terbaik adalah Kaya,Punya Harga Diri,Rendah Hati,Dermawan,pandai bermasyarakat (seperti Abdurrahman bin Auf dan Usman bin Affan) Ketika Mertua memberi hadiah untuk Anak2 si Suami (yang jelas2 Cucu si Mertua), Ia tidak terima. Si Suami ini orangnya kasar. Tidak pandai berkominikasi dengan baik dan santun serta halus terhadap Istri, Anak2, Mertua, Ipar, Tetangga. Padahal kalau secara Ibadah, Si Suami ini rajin. Tapi Shalatnya di rumah. (Saleh secara Individu. Bukan Saleh secara Sosial). Tidak pandai bergaul. Minderan sebenarnya. Tapi gengsi mengakuinya. Rumahnya sendiri tidak bisa dikatakan layak. Kamar mandi di luar. Malu si Mertua sebenarny. Trrmasul Si Istri dan apalagi Anak2nya. Jadi malu dan minder dengan temannya. Sebab rumah bagaimanapun adalah salah satu standar seseorang itu sukses atau tidak. Rumah Si Mertua lebih bagus. Bertingkat. Kamar ada lebih. Tapi Si Suami sendiri tidak juga mampu membuat rumah yang lebih layak. Kalau Lebaran Idul Fitri dan Lebaran Haji, selalu ke rumah Family. Tidak ada pernah Family yang datang Lebaran ke rumah. Kalau ngomong, kata2nya kasar dan menyakiti hati orang. Termasuk Anak2nya, Mertua dan Istri. Si Suami membuat Anak2nya takut kepada Ayahnya sendiri.Gampang menyebut "bongak" (bodoh), "Setan" , memanggil orang dengan perintah, Kata2 "Kau" disebut (konotasinya kasar), dingin, tidak pandai bermanis2 dengan anak dan Istri serta Martua dan Ipar.Bahkan pernah mengata-ngatai Mertuanya dengan kata2 "MUNAFIK". Selalu orang yang salah dan hanya dirinya yang benar. Bahkan Anak Perempuannya tidak mau memikirkan kapan nikah. Sebab kalau Ia menikah, Ia takut punya Suami yang kasar seperti Ayahnya. Apakah di Suami ini harus Diruqyah? Marah2 dan tempramennya itu karena Jin dan/atau Sihir? Kalau ada acara dari Family Istrinya tidak mau datang. Tapi kalau ada acara dari Family si Suami, Si Suami "maksa" si Istri harus datang ke acara Family si Suami. Si Suami tidak mau membawa jalan2 Mertuanya. Tidak perduli kalau Mertuanya di hari tua tidak bisa pergi dengan kendaraan pribadi. Bahkan hanya untuk bisa berobat ke Rumah Sakit.Harus ada yang supirin dengan mobil. Kalau pergi dengan sepeda motor, badan tidak bisa bersandar seperti kalau duduk di dalam mobil. Padahal Mertuanya sebenarnya menyayangi si Suami ini seperti anak Laki2nya sendiri. Tidak hanya dianggap sebagai Menantu saja. Tidak pernah memeluk dan mencium anak2nya. Bahkan ketika Anak2 nya sangat bersedih kehilangan Datuk (Kakek) dan Neneknya (Mertua si Suami), Si Suami tidak ada menghibur si Anak2nya yang berduka kehilangan Datuk dan Neneknya. Hanya sekali datang ke Makam Mertuanya (Saat Pemakaman saja). Si Istri terpaksa berhutang banyak. Bahkan sempat meminjam ke Rentenir. Si Istri harus menyekolahkan anak2nya hingga bangku kuliah. Apakah tetap Si Istri dan Anak, harus mematuhi Si Suami dan Si Ayahnya? Padaha sepenetahuan Saya,l tidak ada ketaatan terhadap Makhluk yang bertentangan dengan Al Qur'an dan Sunnah dan menyalahi perintah Allah dan Rasul-Nya. Adakah Islam mengajarkan untuk tidak hormat kepada Mertua yang itu juga adalah orang Tua Kita sendiri. Tidakkah itu adalah Menantu, Suami, Ayah yang durhaka dan dimulai oleh Allah?
sy mau tnya bagaimana kalo ibu dari istri (mertua suami) yang dominan? ibu istri merasa cemburu trhadap sang suami, apa yang harus dilakukan seorang istri sebagai anak dri ibunya?
Assalamualaikum Fams...
Terima Kasih buat yang udah nonton #RamadhanDiSungkarsAja ya Fams...
Wardrobe Teuku Wisnu Ubaidah Koko Maroon Beige by : @geraihawa
instagram.com/geraihawa/?hl=en
Jangan lupa untuk like, comment, share, subscribe channel The Sungkars dan The Sungkar Kids ya Fams...
Buat Fams yang ingin berdonasi, The Sungkars X KitaBisa lagi bikin campaign The Sungkars Berbagi nih Fams...
Klik link nya untuk berbagi ya, Insya Allah barokah :
Kitabisa.com/thesungkarsberbagi
Walaikumsalam nunggu adzan isya nonton TSF
Waalaaikumussalam masyaallah Alhamdulillah udh nntn semoga nnti ada lagi vlog nya
@@rizkidewia7006 Masya Allah
@@stltfina_03 udah tayang barusan jam 19:00 Fams
Biar view nya gak banyak semoga tetap berlanjut kajian nya (berbagi ilmu dalam kebaikan) terimakasih 🙏
MasyaAllah semoga rumah tangga mami Shireen sm Abi Wisnu barokah slalu dalam lindungan Allah Swt karena mereka slalu memuliakan orang tua mereka Baiti jannati Aamiin
1. Istri ingin dipahami
2. Istri ingin dihargai
3. Istri harus dicintai
4. Istri butuh merasa aman
5. Istri butuh rasa bernilai
Mindset istri:
seorang suami adalah orang yang dibesarkan oleh ibu
Alhamdulillah ada ilmu dikit dari obrolan Abi inu dan ustadz Bendri pakar parenting penting bagi yg udh nikah ni apalagi konflik mertua perempuan dan menantu perempuan aku si blm menikah tpi bisa di ambil dikit yg di obrolin nya semoga bermanfaat Abi inu bnyk beud pembelajaran nya dari mulai mengajarkan anak trs suami tuker peran sama istri dan sekarang ini mertua vs menantu hhe
Masya Allah
Sehat selalu mommy Shireen dan Abi Wisnu dan keluarga semuanya.ada ustadz Bendri saya kagum sama beliau.terimakasih ilmu parentingnya.sedikit berbagi saya 12 tahun tinggal sama mertua tidak pernah ada konflik yg berarti,karena saya mengganggap mertua adalah orangtua saya.kalopun ada sikap mertua ada yg kurang berkenan saya tidak pernah melawan atau membantahnya,anggap adalah orangtua yg sedang ingin di perhatikan.apalagi saya sekarang sudah tidak punya orangtua,saya masih ada mertua perempuan saya sayang sekali sama beliau.dulu juga mertua laki2 sayang sama saya hingga beliau berpulang di rumah sakit Alhamdulillah saya berada di samping beliau mengantarkan dengan syahadat terakhirnya.
Pas nonton bareng sama suami jadi paham kenapa ada problem ini dalam rumah tangga kami.. Bener banget semua yang dibahas dikonten ini
Masya Allah semoga bermanfaat ya Fams...
@@TheSungkarsFamily amin insyaallah kak.. Dr jaman the sister, cinta fitri sampe the sungkar family dan sampe konten ini jadi makin suka
Penjelasannya bagus tapi untuk konteks sekarang semakin masif narasi untuk stop mata rantai generasi sandwich
Gw pribadi belum nikah sih, cuman satu-satunya keberatan buat menafkahi orang tua bukan karena nggak mau tapi karena masih harus mempersiapkan diri buat masa depan calon gw dan anak2 gw nanti (kalo dikasih)
Tema yg bagus tadz, semoga suami aku melihat channel ini dan mendengarkan nya..
TEGAL hadir utk TSF semoga semakin sukses semakin berkah
Assalamualaikum... Aminnn
terima kasih ust. Bendri dan terima kasih channel the sungkars, banyakin konten kaya gini yaah
Materinya keren....makasih banyak the sungkars fam..
Masya Allah... With a pleasure Fams...
MasyaAllah manfaat sekali, td kata ustadz ada 10 kebutuhan istri, td ustadz nya baru menyebutkan 5 hal, 5halnya lg apa ya? Adakah video lanjutannya?
Maa syaa Allah .....
MaasyaAllah.... Bener2 ilmu banget nih... Plissss ada part lanjutannya 🙏🥺
terimakasih ustadz dan kakak the sungkar n tim heehee
Masyaallah mami Shireen mah syg beud ke mama Abi inu syg nya tulus kek ortu sendiri sampe" mau rubah kamar mama nya Abi inu masyaallah semoga sehat" mami sekeluarga 🙏salam dari bogor
Masya Allah
Masyaallah kereen temanya
Pas skali,, hrusx bgini.. tpi faktax malah kegagalan” yg pak ustad blg smua itu yg d rasakan,, astagfirullahaladzim,
Nambah ilmu podcastx, pak ustadx sesuai apa yg d pikiran terwakili smuax😇😇
Masya Allah... tetap kuat dan sabar ya!
@@TheSungkarsFamily amin amin ka,, trima ksih🤗😇
TSF yg slalu ditunggu kontennya 😊
Walaupun saya non muslim tapi nyaman nonton TSF, karena banyak hal-hal positif yg dishare jadi ilmu kita bertambah deh.. Makasih TSF kuhh 🤗
Masya Allah... makasih supportnya
@@TheSungkarsFamily Makasih kembali 😊
Salam manis dari Jayapura, Papua 😘
Liat judul nya langsung tertarik, gercep nonton...
Daaaannn, nonton sambil istighfar dan mengelus dada 💔💔 #posisisbgmenantu 🥺🥺
Diambil Ibrohnya. Semoga bisa akur kembali ya Fams... semoga Allah mudahkan
Sambil nunggu berbuka, nonton Sungkar family
Masya Allah
Masyaallah materinya sangat edukasi
Kontennya bagus ini, semoga ada terus konten yang begini.
Alhamdulillah, masyaAllah tabaarakallah, sy selalu merasa beruntung bisa nyimak dg mudah petuah2 hikmah parenting sebelum menikah 🌷.. Terimakasih tsf :)
Sambil nunggu buka puasa, nonton vlog nya dari TSF dulu dong
Ramadan di TSF aja❤
Masya Allah keren... #RamadhanDiSungkarsAja
Masya Allah keren channel nih, banyakin konten seperti ini dg ust. Bendri, the sungkars 👍🏻
Menemani berbuka ❤
MasyaAllah Alhamdulillah ilmu yg bermanfaat. Jazaakumullahu khairan
Jazakumullah Khairan Katsira 🙏,,, menjelang lebaran nonton semua serial tutur kata podcast
Allaahumma shalli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad
Istri di bawah otoritas suami, tapi suami di bawah otoritas ibunya. Menantu perempuan di bilang numpang karna suami selalu nerima pemberian ibunya. Ibu nya jdi merasa punya kendali dalam rumah tangga anak nya.
Nontonnya sambil siapin buat buka puasa😍
Masya Allah
Masyallah
Masya Allah trimksh ilmu nya tad,, ibu ttep no 1 dan semoga saya dpt istri yg paham akan semua ustd yg di sampaikan aminn
Masyaallah
Alhamdulillah
Lop you konten bermanfaat nya kka
Masya Allah
Masya Allah luar biasa ilmunya😍
Hadir Makassar
Ko aku nangis ya nonton ini😭😭😭
Masya Allah, stay strong Fams... We feel U!
Sy baru nonton episode ini Agustus 2024, walaupun tdk serumah dg mertua tp klo ibu menganggap anak laki2nya masih anak yg lemah dan anaknya sendiri tdk independen, maka konflik menantu-mertua tdk bisa dicegah...apalagi klo anaknya tdk punya filter, maka konflik dlm rmh tangga itu lebih terasa intervensi ibu mertua drpd konflik rumah tangga yg biasanya
Maaf ustadz mau tanya, gimana hukumnya kalo mertua minta uang ke kami, sudah dikasih segitu tp maksa maunya dikasih melebihi lg.. Disisi lain kami mampunya segitu krn kebutuhan kami lg banyak.. Makasih ustad
Like ke 80 dan komentar ke 7
Assalamualaikum, mau tanya ustad, Bagaimana kalau mohon maaf mertua di beri uang tp selalu hbis dan msh merasa kurang (boros) lalu istri yg di beri uang jg selalu hbs tp merasa cukup tp malah kehidupan lbh berkembang. trus kalau ada apa" selalu anknya dan berdampak pda istrinya .Itu gmn ya ustad pola hidup yg berbeda yg bisa bikin konflik jg . Semoga di jawab
Menyimak kultum bersama mas wisnu
Keluargaku di bawah kendali mertuaku.
Assalamualaikum... Bang inu dan ustad, mau request bahas bagaimana jika suami lebih mendengarkan kaka-kakanya dari pada istrinya dan mertuanya.? Karena orangtua suami sudah meninggal. Tapi suami masih mengikuti gimana keputusan kaka-kakanya. Bagaimana hukumnya? Apa yg harus di lakukan istri. Karena istri jadi merasa istri dan ibunya tidak dihargai dan tidak berharga.
Gmna bich ustad klo saya merasa cemburu dgn mertua karna suami meperlakukan saya kurang lebih dominan ke ibunya.. Serasa saya tidak punya siapa2. .
❤❤
Ibu lah
❤️💙
Up
Mau Link vidio nya gmn ? Buat d tonton sm suami 😁😁
Nggak semua perempuan bahasa cintanya word of affirmation...ada perempuan2 yang nggak suka digombalin...hahaha
Ustadz bilang, memberikan rasa secure melalui pengungkapan halus kalau posisi Ibu dan istri tidak akan tergusur. Hal itu juga dibuktikan dengan tindakan untuk berlaku adil. Contoh: kalau istri cemburu karena ibu diberangkatkan ke Turki, istri seyogianya juga turut diajak Paksu traveling. Demikian.
Jadi, itu hanya bentuk komunikasi keluarga, bukan kata2 rayuan.
Mohon Maaf Saya mau bertanya
🙏
Kalau seorang Lelaki yang sudah mempunyai Istri dan Anak, tapi tinggal di rumah Mertua (Orang Tua si Istri), karena Istri adalah Anak perempuan satu2nya dan Orang Tua Istri sudah berusia lanjut dan Anak Laki2 yg lain (Ipar Suami) tinggal di rumah lain bahkan di kota yang berbeda:
Apakah dalam Islam diperbolehkan?
Apakah itu merusak harga diri Laki2 dari si Suami?
Ada kasus si Suami ini memang tidak benar2 sayang dengan Mertua dan Iparnya. Padahal Si Suami ini menikah dengan anak Perempuan si Mertua dan Saudari dari Iparnya. Si Mertua merasa anak perempuannya "DIRAMPAS" dari diri si Mertua. Sebab Si Suami ini sebenarnya menikah belum benar2 mendapat Restu dari Kedua Orang Tua si Perempuan. Makanya terkesan "WAJAR" Si Mertua Perempuan (Nenek) nampak "TIDAK SAYANG" dengan cucunya (Anak dari Anak Perempuan si Mertua). Walau sebenarnya, Si Nenek tetap sayang dengan cucu2nya. Sebagai mana sayang dengan cucunya yang lain (Anak dari Anak Laki2 Si Mertua). Kalau Menantu Perempuan si Mertua sangat sayang dengan Mertuanya. Baik terhadap Mertua Laki2 maupun Mertua Perempuan. Adapun Si Mertua Laki2 (Datuk/Kakek), nampak menyayangi semua Cucunya. (Baik Anak dari Anak Perempuannya. Maupun Anak dari Anak Laki2nya.)
Si Mertua sebenarnya melihat si Laki2 ini belum mempunyai kemapanan finansial. Walau Si Suami dahulunya bekerja membuka kedai/warung. Tidak ada kerja tetap. Bukan PNS/BUMN/SWASTA/PEBISNIS. Si Suami ini tipikal orang yang tidak mau diperintah dan hanya mau memerintahkan orang. Tidak bisa bekerja dalam Tim dan tidak pandai bermusyawarah. Tidak mau ikut acara yang diadakan warga di lingkungan rumah Mertua. Seperti wirid Yasiin. Di rumah lama pun si Suami tidak juga aktif dengan kegiatan masyarakat. Paling ikut Shalat Jebazah. Bahkan rumah Si Mertua tanpa bermusyawarah dan tanpa persetujuan si Mertua, di rombak sana-sini. Menembok, membut tempat cuci piring ketinggian sehingga yang bedanya tidak tinggi, sulit mencuci piring, Menanam pohon pisang sesuka hati.
Setelah menikah, keadaan ekonomi Suami ini tidak stagnan. Ia tidak mau dibantu keuangan nya oleh Mertua. Baik dalam bentuk uang atau barang. Bahkan dipinjamkan mesin foto kopi untuk menambah pemasukan di warung, Ia menolak. Seakan kalau dibantu, terhina harga diri Laki2nya. Padahal jelas tidak mampu.
Apakah ini yang dinamakan miskin tapi sombong?
Ketika Si Mertua memberi hadiah seperti sepeda, Si Suami ini gengsi. Walau pada akhirnya dipakai juga. Termasuk sepeda motor. Prinsip hidupnya yang diberikan oleh Ayah si Suami sewaktu masih hidup: "BIAR MISKIN. YANG PENTING PUNYA HARGA DIRI".
Padahal maksudnya, biar Miskin tapi hidup jujur. Daripada Kaya, tapi tidak jujur. Tentu yang terbaik adalah Kaya,Punya Harga Diri,Rendah Hati,Dermawan,pandai bermasyarakat (seperti Abdurrahman bin Auf dan Usman bin Affan)
Ketika Mertua memberi hadiah untuk Anak2 si Suami (yang jelas2 Cucu si Mertua), Ia tidak terima. Si Suami ini orangnya kasar. Tidak pandai berkominikasi dengan baik dan santun serta halus terhadap Istri, Anak2, Mertua, Ipar, Tetangga. Padahal kalau secara Ibadah, Si Suami ini rajin. Tapi Shalatnya di rumah. (Saleh secara Individu. Bukan Saleh secara Sosial). Tidak pandai bergaul. Minderan sebenarnya. Tapi gengsi mengakuinya.
Rumahnya sendiri tidak bisa dikatakan layak. Kamar mandi di luar. Malu si Mertua sebenarny. Trrmasul Si Istri dan apalagi Anak2nya. Jadi malu dan minder dengan temannya. Sebab rumah bagaimanapun adalah salah satu standar seseorang itu sukses atau tidak. Rumah Si Mertua lebih bagus. Bertingkat. Kamar ada lebih. Tapi Si Suami sendiri tidak juga mampu membuat rumah yang lebih layak. Kalau Lebaran Idul Fitri dan Lebaran Haji, selalu ke rumah Family. Tidak ada pernah Family yang datang Lebaran ke rumah.
Kalau ngomong, kata2nya kasar dan menyakiti hati orang. Termasuk Anak2nya, Mertua dan Istri. Si Suami membuat Anak2nya takut kepada Ayahnya sendiri.Gampang menyebut "bongak" (bodoh), "Setan" , memanggil orang dengan perintah, Kata2 "Kau" disebut (konotasinya kasar), dingin, tidak pandai bermanis2 dengan anak dan Istri serta Martua dan Ipar.Bahkan pernah mengata-ngatai Mertuanya dengan kata2 "MUNAFIK". Selalu orang yang salah dan hanya dirinya yang benar. Bahkan Anak Perempuannya tidak mau memikirkan kapan nikah. Sebab kalau Ia menikah, Ia takut punya Suami yang kasar seperti Ayahnya.
Apakah di Suami ini harus Diruqyah?
Marah2 dan tempramennya itu karena Jin dan/atau Sihir?
Kalau ada acara dari Family Istrinya tidak mau datang. Tapi kalau ada acara dari Family si Suami, Si Suami "maksa" si Istri harus datang ke acara Family si Suami. Si Suami tidak mau membawa jalan2 Mertuanya. Tidak perduli kalau Mertuanya di hari tua tidak bisa pergi dengan kendaraan pribadi. Bahkan hanya untuk bisa berobat ke Rumah Sakit.Harus ada yang supirin dengan mobil. Kalau pergi dengan sepeda motor, badan tidak bisa bersandar seperti kalau duduk di dalam mobil. Padahal Mertuanya sebenarnya menyayangi si Suami ini seperti anak Laki2nya sendiri. Tidak hanya dianggap sebagai Menantu saja.
Tidak pernah memeluk dan mencium anak2nya. Bahkan ketika Anak2 nya sangat bersedih kehilangan Datuk (Kakek) dan Neneknya (Mertua si Suami), Si Suami tidak ada menghibur si Anak2nya yang berduka kehilangan Datuk dan Neneknya. Hanya sekali datang ke Makam Mertuanya (Saat Pemakaman saja).
Si Istri terpaksa berhutang banyak. Bahkan sempat meminjam ke Rentenir. Si Istri harus menyekolahkan anak2nya hingga bangku kuliah.
Apakah tetap Si Istri dan Anak, harus mematuhi Si Suami dan Si Ayahnya?
Padaha sepenetahuan Saya,l tidak ada ketaatan terhadap Makhluk yang bertentangan dengan Al Qur'an dan Sunnah dan menyalahi perintah Allah dan Rasul-Nya.
Adakah Islam mengajarkan untuk tidak hormat kepada Mertua yang itu juga adalah orang Tua Kita sendiri. Tidakkah itu adalah Menantu, Suami, Ayah yang durhaka dan dimulai oleh Allah?
Kalau mertua yg cemburu ke menantu gimana?
sy mau tnya bagaimana kalo ibu dari istri (mertua suami) yang dominan? ibu istri merasa cemburu trhadap sang suami, apa yang harus dilakukan seorang istri sebagai anak dri ibunya?
Yah.........yah......yah........nol
Alhamdulillah