MaasyaAllaaah... Saya telat sekali mengenal kajian Ustadz Mujiman... Ustadz Khalid Basalamah dan Ustadz Yazid Jawaz adalah ustadz favorit saya... Dan sekarang bertambah satu lagi... Ustadz Mujiman
Tidak ada kyai tradisional itu yg ilmunya sampai di sini.. makanya mereka itu bisanya cuman mencela, menghujat dan membubarkan kajian... terima kasih ustadz Mujiman.. barokallohu fiik...
Penyampaian yang sangat bermanfaat,, ustas Mujiman bagi sy lebih gampang di pahami penyampaiannya dari semua ustas yg pernah saya temui dan mendengarkannya.
@@seputarmainan24 Wahabi/salafi is the best sesatnya ketik di RUclips 1. Yazid Jawas Al Wahabi membolehkan onani saat puasa 2. Ajaran sesat Tri Tauhid fatwa Firanda Al Wahabi 3. Kotoran kucing tidak najis fatwa Badrusalam Al Wahabi
Masih banyak para Da'i..yang keliru menjelaskan masalah Bid'ah.... Ini bener2...jelas..gamblang dan sesuai... Semoga ustz. Selalu bisa membimbing dengan santun tanpa celaan ke yg lain.
Masya ALLAH,... Ustadz Mujiman terima kasih banyak atas ilmunya,... semoga ALLAH terus menjaga diri & keluarganya, menguatkan, kecerdasan & ilmu ustadz dari fitnah dunia disaat kelak menjadi terkenal seperti terjadi pada ustadz 1-2 yang lain....
@@hermanstarmovie8974 Maaf pakailah akal sehat ustadz sederhana, tawadu', tidak mencela. Jadilah muslim yang baik.....kalau tidak bisa ngomong benar lebih baik diam.
@@munai207 *TAFSIR BID'AH* Menurut Salafi, hadits, _"Kullu bid'atin dhalalah”._ Kata *kullu* berarti “setiap," atau berarti juga "semua." Setiap (semua) bid'ah itu sesat. Semuanya, intinya begitu, tanpa kecuali ! Tetapi menurut Aswaja, tidak semua bid'ah itu sesat. Menurutnya, kata *kullu* dalam AlQuran dan Hadits bila dihubungkan dengan ayat-ayat atau hadits lain maka dari segi bahasa memiliki pengertian umum sehingga bersifat "tidak mutlak semua". Contohnya, kata orang Aswaja, di Surah Al-Anbiya disebutkan, _"Kami jadikan setiap _*_(kullu)_*_ sesuatu yang hidup berasal dari air"._ Tetapi di Surah Ar-Rahman ada juga ayat, _"Dan Dia menciptakan jin berasal dari nyala api tanpa asap."_ Ada juga kata hadits, _"Malaikat diciptakan berasal dari cahaya."_ Maksudnya, dari dalil-dalil diatas tidak setiap *(kullu)* yang hidup itu berasal dari air, makhluk hidup jin berasal dari api dan malaikat dari cahaya. Dengan kata lain, makna *kullu* bisa berati "tidak mutlak semua." Kata orang Aswaja, hadits, *_"Kullu_*_ (semua) anak Adam yang meninggal dunia seluruh tulangnya akan habis jasadnya dimakan tanah."_ Tetapi juga ada hadits, _"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi."_ Ada hadits yang mengatakan para syuhada dan penghafal AlQuran juga. Bahkan banyak kisah dan bukti dari hamba-hamba Allah yang sholeh jasadnya tetap utuh tidak dimakan tanah setelah matinya walaupun kisah-kisah karomah para wali demikian diingkari sebagian umat sebagai cerita TBC _(Tahayul, Bid'ah, Churafat)._ Kata orang Aswaja, sahabat Usman bin Affan pernah ditanya, _"Apakah ini perintahmu?”_ Lalu jawab Khalifah Utsman bin Affan, *_"Kullu_*_ (sebagian) itu adalah perintahku dan sebagiannya bukan perintahku."_ Kata orang Aswaja dari dalil-dalil diatas, kata *kullu* mempunyai dua makna, yaitu bisa "setiap atau semua," tetapi juga bisa berarti "tidak mutlak semua." *Kullu* dapat bermakna "tidak mutlak semua" jika ada dalil lain yang memberi pengecualian. Dalam dalil *_kullu_*_ bidah dhalalah,_ ada hadist lain yang memberi pengecualian terhadap makna "setiap," diantaranya hadits berikut, : _"Siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang baik,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang buruk,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dari dosa mereka sedikit pun."_ Menurut orang Aswaja, yang dimaksud hal baru yang baik atau buruk dalam hadits diatas adalah *bid'ah* itu sendiri kalau mau "kontekstual" dalam memahami maksud yang dikandung. Tetapi bagi orang-orang yang faham keagamaannya "tekstual" seperti Wahabi atau Salafi bilang, _"Mana ada bid'ah yang baik, semua bid'ah itu sesat, buruk. Namanya saja bid'ah kok baik?_ Kata orang Aswaja, bid'ah terjadi untuk pertama kalinya setelah Nabi meninggal menurut hadits riwayat Imam Bukhari dikatakan, pengumpulan AlQuran awalnya dianggap bid'ah oleh Khalifah Abubakar Ash-Shidiq tetapi shahabat Umar bin Khathab berkali-kali meyakinkan bahwa itu keharusan yang baik _(bid'ah hasanah)._ Akhirnya Khalifah Abubakar berkata, _"Berkali-kali Umar mencoba meyakinkan aku, lalu Allah melapangkan dadaku dengan menerima kreasi Umar untuk mengumpulkan AlQuran."_ (H.R Bukhari). Shalat tarawih berjamaah 20 rakaat sebulan penuh di Masjidil Haram dan Nabawi sampai sekarang ini sesungguhnya tradisi peninggalan dari kreasi amirul mukminin Khalifah Umar. Bahkan beliau mengatakan, _"Ni'mat al bid'atu hadzihi" (sebaik-baik bid'ah adalah ini)._ Dari beberapa kisah zaman shahabat, tabi'in, tabiut tabi'in, kata orang Aswaja, Imam Syafii kemudian menyimpulkan bahwa bid'ah ada dua yaitu bid'ah yang baik *(bid'ah hasanah)* dan bid'ah yang sesat *(bid'ah dholalah).* Imam Syafii juga mengarang shalawat yang kemudian dikenal dengan nama Shalawat Imam Syafii didalam kitabnya Ar-Risalah. Bisa jadi orang yang tidak sepaham akan menganggap bid'ah Imam Syafii ini membuat kreasi shalawat bukan dari Nabi. Termasuk shahabat Ibnu Abbas juga memiliki shalawat (Shalawat Ibn Abbas) yang ia susun sendiri. Demikian juga shalawat dari sahabat Ibnu Mas'ud. Bahkan, kata orang Aswaja, sebetulnya banyak kisah-kisah dalam riwayat shahih dari kalangan shahabat, tabiin dan salafus shaleh yang bisa jadi akan dihukumi bid'ah bagi orang yang tidak sepaham. Misalnya kreasi Khalifah Utsman bin Affan yang mempelopori adzan setiap sholat Jumat sebanyak dua kali. Shahabat Abu Hurairah berdzikir membaca tasbih 12.000 kali perharinya sebelum tidur. Shofiyah (istri Nabi) dzikir rutinnya 4000 kali. Shahabat Bilal bin Rabah melakukan shalat sunnah wudhu sehabis wudhu sebagai bentuk rasa syukur dll. Dizaman sesudahnya, kata orang Aswaja, adalah cicit Nabi sendiri yaitu Imam Ali Zainal Abidin bin Hussain bin Ali bin Abu Thalib dikenal seorang tabi'in yang hidupnya zuhud dalam sehari semalamnya shalat sunnah 1000 rakaat. Imam Ahmad bin Hanbali pemuka Madzab Hanbali yang hidup pada zaman generasi salaf juga dikenal zuhud yang kesehariannya secara rutin shalat sunnah 300 rakaat. Imam Ahmad bin Hanbali juga dikenal imam ahli hadist karena hafal satu juta hadits. Kata orang Aswaja, banyak orang-orang pesantren *mengamalkan hizib-hizib* (kumpulan dzikir) ciptaan ulama terdahulu. Misalnya, Hizib Bukhari dari Imam Bukhari, Hizib Ghazali dari Imam Ghazali, Hizib Nawawi dari Imam Nawawi dan lain-lain. Tetapi kata orang Salafi, hizib-hizib itu bid'ah, apakah Nabi mendelegasikan menyusun dzikir-dzikir seperti hizib-hizib itu? Demikianlah perbedaan Salafi dan Aswaja dalam menafsirkan hadits tentang bid'ah. _Wallahu a'lam bishawab._
🙏🙏 اَلْحَمْدُلِلّهِ 🙏🙏 🕌🕌 Smga sdr2 kita mampu menerima dan amalkan uraian Ust Mujiman ini dg lapang dada dan hati yg bersih . TDk perlu berpolemik lagi , demi ke-hati2an mari kita amalkan yg aman sj demi terpeliharanya kwalitas ibadah kita . TDk perlu spekulasi dan suuzon kep para Asatiz lagi . Dlm beribadah , mari Pilihlah
🙏🙏 Disinilah manfaatnya kita utk mampu berpikir dg jernih , dg orientasi : Qur'an dan Sunnah . Agr kita hati2 dg mslh bid'ah ini , Krn TDk ada bid'ah yg Hasanah . Dlm ibadah dilihat bukan Krn TDk ada larangannya , tetapi fokus kep Nash ( Qur'an dan Sunnah ) dan kep tuntunannya dr Rasulullah. Smga Allah memberikan Hidayah, Berkah, Maghfirah dan RahmatNYA kep kita semua dan hamba2NYA yg Muslim , shg semuanya selamat di dunia dan achirat 🕌🕌 🤲🏼🤲🏼🤲🏼. آمِيّنْ يَا رَبَّ الْعَلَمِيْنَ. 🤲🏼🤲🏼🤲🏼
@@munai207 di mushola tempat saya, orang qunut subuh, sedang saya Muhammadiyah tidak qunut, tapi kenapa saya sering di intimidasi oleh mereka yg qunut subuh?
saya tidak taqlid pada ustad mujiman ,, tapi saya melihat ustad mujiman menyampaikan ilmu ,,, Barokallahu fikum ustad ,,, semoga Allah memberi berkah kepada channel jaga tauhid , pengikut kalian dan ustad mujiman beserta keluarga
MasyaAllah ustadz yang sangat cerdas, masalah ini juga di bahas oleh ust adi hidayat, gus baha, ust salim a Fillah dll, semoga semua ust selalu di rahmati Allah meski beda2 pendanganya, tentu sesuai dg tingkat ilmu masing2
Mohon ijin, kalau berkenan, antum bisa mengikuti juga Ust Nuzul Dzikri. Di channel beliau ada urutan kajian yg menurut sy sangat bagus, jadi semacam kurikulum. Bisa dimulai dari seri kajian kitab Tadzkiratus Sami' Wal Mutakallim (adab penuntut ilmu) lalu dilanjutkan ke seri kajian kitab Riyadhus Shalihin. Semoga Allah memudahkan kita dlm istiqomah beramal sholih...
Sampaikan ke benaran walau bagi sebagian orang " sakitnya tu disisi " Ketika itu dalil shohih , sami'na wa atho'na , semoga Allah muliakan ustadz dan keluarga
Masyaa Allah, kecerdasan yg terbimbing oleh hidayah Allah. beda dgn uah Ustad yg sangat cerdas, namun sampe sekarang belum bisa membedakan mana perkara Agama mana perkara dunia, sampai sekarang belum rujuk dengan perkataanya. semoga hidayah Allah selalu tercurahkan untuk kita semua,, 🤲Aamiin
*BID'AH* vs *SUNNAH* Menurut kajian-kajian Salafi, hadits, _"Kullu bid'atin dhalalah”._ Kata *kullu* berarti “setiap," atau berarti juga "semua." Setiap (semua) bid'ah itu sesat. Semuanya, intinya begitu, tanpa kecuali. Dipukul rata ! Tetapi menurut Aswaja, tidak semua bid'ah itu sesat. Menurutnya, kata *kullu* dalam AlQuran dan Hadits bila dihubungkan dengan ayat-ayat atau hadits lain maka dari segi bahasa memiliki pengertian umum sehingga bersifat "tidak mutlak semua". Lihat-lihat konteksnya, tidak sekedar tekstualnya. Contohnya, kata orang Aswaja, di Surah Al-Anbiya disebutkan, _"Kami jadikan setiap _*_(kullu)_*_ sesuatu yang hidup berasal dari air"._ Tetapi di Surah Ar-Rahman ada juga ayat, _"Dan Dia menciptakan jin berasal dari nyala api tanpa asap."_ Ada juga kata hadits, _"Malaikat diciptakan berasal dari cahaya."_ Maksudnya, dari dalil-dalil diatas tidak setiap *(kullu)* yang hidup itu berasal dari air, makhluk hidup jin berasal dari api dan malaikat dari cahaya. Dengan kata lain, makna *kullu* bisa berati "tidak mutlak semua." Kata orang Aswaja, hadits, *_"Kullu_*_ (semua) anak Adam yang meninggal dunia seluruh tulangnya akan habis jasadnya dimakan tanah."_ Tetapi juga ada hadits, _"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi."_ Tidak hanya para Nabi, ada hadits lain yang mengatakan para syuhada dan penghafal AlQuran jasadnya juga tidak busuk dimakan tanah. Bahkan banyak kisah dan bukti dari hamba-hamba Allah yang sholeh jasadnya tetap utuh tidak dimakan tanah setelah matinya walaupun kisah-kisah karomah para wali demikian diingkari sebagian umat sebagai cerita TBC _(Tahayul, Bid'ah, Churafat)._ Kata orang Aswaja, sahabat Usman bin Affan pernah ditanya, _"Apakah ini perintahmu?”_ Lalu jawab Khalifah Utsman bin Affan, *_"Kullu_*_ (sebagian) itu adalah perintahku dan sebagiannya bukan perintahku."_ Kata orang Aswaja dari dalil-dalil diatas, kata *kullu* mempunyai dua makna, yaitu bisa "setiap atau semua," tetapi juga bisa berarti "tidak mutlak semua." *Kullu* dapat bermakna "tidak mutlak semua" jika ada dalil lain yang memberi pengecualian. Dalam dalil *_kullu_*_ bidah dhalalah,_ ada hadist lain yang memberi pengecualian terhadap makna "setiap," diantaranya hadits berikut, : _"Siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang baik,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang buruk,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dari dosa mereka sedikit pun."_ Menurut orang Aswaja, yang dimaksud hal baru yang baik atau buruk dalam hadits diatas adalah *bid'ah* itu sendiri kalau mau "kontekstual" dalam memahami maksud yang dikandung. Tetapi bagi orang-orang yang faham keagamaannya "tekstual" seperti Wahabi atau Salafi bilang, _"Mana ada bid'ah yang baik, semua bid'ah itu sesat, buruk. Namanya saja bid'ah kok baik?_ Kata orang Aswaja, bid'ah terjadi untuk pertama kalinya setelah Nabi meninggal menurut hadits riwayat Imam Bukhari dikatakan, pengumpulan AlQuran awalnya dianggap bid'ah oleh Khalifah Abubakar Ash-Shidiq tetapi shahabat Umar bin Khathab berkali-kali meyakinkan bahwa itu keharusan yang baik _(bid'ah hasanah)._ Akhirnya Khalifah Abubakar berkata, _"Berkali-kali Umar mencoba meyakinkan aku, lalu Allah melapangkan dadaku dengan menerima kreasi Umar untuk mengumpulkan AlQuran."_ (H.R Bukhari). Shalat tarawih berjamaah 20 rakaat sebulan penuh di Masjidil Haram dan Nabawi sampai sekarang ini sesungguhnya tradisi peninggalan dari kreasi amirul mukminin Khalifah Umar. Bahkan beliau mengatakan, _"Ni'mat al bid'atu hadzihi" (sebaik-baik bid'ah adalah ini)._ Dari beberapa kisah zaman shahabat, tabi'in, tabiut tabi'in, kata orang Aswaja, Imam Syafii kemudian menyimpulkan bahwa bid'ah ada dua yaitu bid'ah yang baik *(bid'ah hasanah)* dan bid'ah yang sesat *(bid'ah dholalah).* Imam Syafii juga mengarang shalawat yang kemudian dikenal dengan nama Shalawat Imam Syafii didalam kitabnya Ar-Risalah. Bisa jadi orang yang tidak sepaham akan menganggap bid'ah Imam Syafii ini membuat kreasi shalawat bukan dari Nabi. Termasuk shahabat Ibnu Abbas juga memiliki shalawat (Shalawat Ibn Abbas) yang ia susun sendiri. Demikian juga shalawat dari sahabat Ibnu Mas'ud. Bahkan, kata orang Aswaja, sebetulnya banyak kisah-kisah dalam riwayat shahih dari kalangan shahabat, tabiin dan salafus shaleh yang bisa jadi akan dihukumi bid'ah bagi orang yang tidak sepaham. Misalnya kreasi Khalifah Utsman bin Affan yang mempelopori adzan setiap sholat Jumat sebanyak dua kali. Shahabat Abu Hurairah berdzikir membaca tasbih 12.000 kali perharinya sebelum tidur. Shofiyah (istri Nabi) dzikir rutinnya 4000 kali. Shahabat Bilal bin Rabah melakukan shalat sunnah wudhu sehabis wudhu sebagai bentuk rasa syukur dll. Dizaman sesudahnya, kata orang Aswaja, adalah cicit Nabi sendiri yaitu Imam Ali Zainal Abidin bin Hussain bin Ali bin Abu Thalib dikenal seorang tabi'in yang hidupnya zuhud dalam sehari semalamnya shalat sunnah 1000 rakaat. Imam Ahmad bin Hanbali pemuka Madzab Hanbali yang hidup pada zaman generasi salaf juga dikenal zuhud yang kesehariannya secara rutin shalat sunnah 300 rakaat. Imam Ahmad bin Hanbali juga dikenal imam ahli hadist karena hafal satu juta hadits. Kata orang Aswaja, banyak orang-orang pesantren *mengamalkan hizib-hizib* (kumpulan dzikir) ciptaan ulama terdahulu. Misalnya, Hizib Bukhari dari Imam Bukhari, Hizib Ghazali dari Imam Ghazali, Hizib Nawawi dari Imam Nawawi dan lain-lain. Tetapi kata orang Salafi, hizib-hizib itu bid'ah, apakah Nabi mendelegasikan menyusun dzikir-dzikir seperti hizib-hizib itu? Demikianlah perbedaan Salafi dan Aswaja dalam menafsirkan hadits tentang bid'ah. *MEMAHAMI SUNNAH* Sunnah itu lawan kata dari bid'ah. Adapun pengertian *SUNNAH* (Sunnah Nabi) itu tidak hanya yang dicontohkan atau dilakukan Nabi saw saja _(sunnah fi`liyah),_ tetapi apa yang diucapkan/disabdakannya termasuk sunnah juga _(sunnah qouliyah)_ -- bahkan apa yang dilakukan para sahabat walaupun nabi tidak mencontohkan atau menyuruh tetapi nabi tidak melarang/membolehkannya sebagai amalan disebut juga sunnah _(sunnah taqririyah)_ seperti sahabat Bilal sholat sunat wudlu dan sahabat Abu Hurairah ra memiliki amalan wirid membaca dzikir tasbih 12.000 x setiap harinya sebelum tidur, istri Nabi Shafiyah perharinya menghitung dzikir 4000 kali sebagai wiridan. Ini *bukan berarti mengkhususkan* amalan, tetapi menjaga agar menjadi istiqomah dalam berdzikir. Jadi jangan dibatasi sunnah Nabi itu *fi'liyah* saja (yang nabi contohkan) -- ada contoh dari Nabi tidak? Apakah Nabi melakukannya? Ini sangat mempersempit agama itu sendiri. Bahkan yang tidak ada dalilnya saja, kalau di Quran dan Hadits tidak ditemukan atas suatu masalah -- ada perintah untuk berijtihad, mosok yang jelas-jelas bersesuaian dengan qola Allah dan qola Rasul (walau Nabi tidak memberi contoh) dilarang? Kadang-kadang ditemui juga sikap tidak ilmiah, ketika dalil-dalil itu ditunjukkan -- maka bukan lagi dalil yang akan ditanyakan --- tetapi akan bergeser, "Apakah Nabi melakukannya?". Jadi disinilah pentingnya memahami *As-Sunnah* itu, tidak hanya sebatas contoh perbuatan Nabi (fi'liyah) saja, tetapi juga meliputi sabdanya (qouliyah, qola Rasul) dan bahkan kebolehan setujunya (taqririyah). Untuk lebih jelasnya silahkan simak video berikut ruclips.net/video/bXDQQrIP7zU/видео.html
kenapa tidak dicukupkan saja ibadah yg jelas menurut Al-Qur'an dan sunnah berdasarkan para salfussholih , Allahu'alam itu pun niscaya kita tidak bisa menjalankannya semua, kenapa pula harus ditambah dengan yg tidak ada dalilnya dari para salafussholih. Bukankah umum diketahui bahwa para musyrikin Mekkah pun dahulu percaya dengan Allah SWT, namun mereka membuat kreasi2 ibadah dengan menambahkan patung2 orang2 soleh sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jika hal2 seperti ini kita anggap termasuk ibadah, sungguh kita dalam kesesatan yg nyata, Allohu'alam bisahowab
@gendhulkembar4963 *KULLU BID'AH versi AHLI HADITS...* Makna kata *"KULLU"* dalam hadits bid'ah menurut ahli hadits Imam Nawawi dalam *Syarah Shahih Muslim,* disebutkan : _“Kullu bid’ah dholalah”,_ ini adalah kata-kata umum yg dibatasi jangkauannya. Maksud _“Kullu bidah dholalah”,_ adalah sebagian besar bid’ah itu sesat, bukan semuanya.” Hadits : _"Pada habbatus sauda’ (jintan hitam) adalah obat yang bisa menyembuhkan semua (kullu) penyakit (maksudnya semua penyakit bisa disembuhkan dengan habatus sauda') kecuali kematian."_ (HR Bukhari dan Muslim). Lafadz "kullu" disini tidak bisa diartikan semua penyakit bisa disembuhkan dengan _habbatus sauda',_ tapi sebagian penyakit sesuai keterangan dari Imam Ibnu Hajar ra bahwa penyakit yang disembuhkan oleh _habbatus sauda’_ adalah penyakit yang bersifat dingin, adapun sakit yang bersifat panas tidak bisa disembuhkan dengannya. Dalam Surah Al-Kahfi disebutkan : _"Sungguh kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugrahi “segala sesuatu” (kullu) serta memiliki singgasana yang besar.”_ Ayat ini maksudnya, Ratu Bilqis dianugrahi segala sesuatu _(kullu)_ padahal kenyataanya tidak seperti itu, karena Ratu Bilqis tidak dianugrahi kerajaan Nabi Sulaiman. Kullu artinya bisa *semua* tetapi juga bisa *sebagian,* tergantung teks/konteks-nya dari kalimatnya. Contoh lafadz "kullu" bermakna sebagian (tidak mutlak semua) dalam Al Quran adalah : -Ayat dari Surat al-Ahqof: 25. -Surat al-Anbiya’: 30. -Surat al-An’am : 44. -Surat an-Naml : 23. -Dan juga beberapa hadits. AlQuran atau Hadits kadang kalau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia artinya tidak selalu pas yang dimaksud dalam balaghah Bahasa Arab. Bahasa AlQuran tidak semuanya bisa diterjemahkan dengan tepat sesuai yang dimaksud ayat aslinya bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia. Misalnya, dijumpai ayat atau hadits yang kalimatnya terdapat kesamaan pengungkapan *dua lafadz sama tetapi memiliki arti yang berbeda.* Contoh : _Hadits,_ *"Kullu* bid'atin dholalah wa *Kullu* dholalatin finnar, " -- dalam hadits ini *ada dua lafadz "kullu,"* yang artinya setiap, tetapi setiap (kullu) yang pertama artinya sebagian, sedangkan kullu yang kedua artinya semua. Dalam _Syarah Hadits Shahih Muslim_ dikatakan, _"Sebagian (besar) bid'ah, bukan semua, bukan seluruhnya."_ Sehingga dengan demikian bila diterjemahkan maksudnya, _"Sebagian (besar) bid'ah itu sesat, dan semua yang sesat akan masuk neraka."_ _Surah Ar-Ruum: 55,_ --- dalam ayat ini *"ada dua lafadz "sa’at,"* tetapi sa’at yang pertama artinya waktu yang lama (kiamat, 50.000 tahun lamanya) sedangkan sa’at yang kedua artinya waktu sesaat, tidak lama. _Surah Al-Ahzab: 37_ --- dalam ayat ini *ada dua lafadz "tahsya"* yang artinya takut, tetapi takut yang pertama artinya dilarang, sedangkan takut yang kedua artinya diperintah. _Hadits,_ *"Kullu* bid'atin dholalah wa *Kullu* dholalatin finnar, " -- dalam hadits ini *ada dua lafadz "kullu,"* yang artinya setiap, tetapi kullu yang pertama artinya sebagian, sedangkan kullu yang kedua artinya semua. _"Sebagian bid'ah_ (hal yang baru) _itu sesat, dan semua yang sesat akan masuk neraka."_ _Hadits,_ "Sesungguhnya (wajibnya) air, karena air." (HR. Muslim) -- dalam hadits ini *ada dua lafafd sama yaitu "air,"* tetapi air yang pertama maksudnya air mandi, sedangkan air yang kedua maksudnya adalah air mani. _Surah Al-Lahab: 1-3_ --- dalam ayat ini *ada dua lafadz "lahab,"* tetapi lahab yang pertama artinya Abu lahab, sedangkan lahab yang kedua artinya yang bergejolak. _Surah An-Najm: 1-3_ -- dalam ayat ini *"ada dua lafadz "hawaa,"* tetapi hawaa yang pertama artinya terbenam, sedangkan hawaa yang kedua artinya adalah nafsu. Dan lain-lain. Kesimpulannya, dalam ilmu balaghah bahasa Arab memang ada dua kata yang lafadz nya sama dalam satu kalimat tetapi maknanya beda. Ini disebut *Jinas Tam.* Contoh-contohnya ya seperti diatas tadi.
Sahabat juga melakukan bid'ah dengan mengumpulkan ayat Alqur'an sekarang dijilid dan sholat tarawih sebulan ramadhan berjamaah di mesjid padahal nabi sholat tarawih di mesjid hanya 3 malam selanjutnya di rumah , itu ibadah mahdoh bukan urusan duniawi
Mari ajak orang orang untuk berbuat kebaikan,yang belum suka ke mesjid mari ajak ke mesjid,yang belum suka baca quran mari ajak baca quran,yang belum hormat ke orang tuanya mari ajak berbakti ke orang tua, yang sering galau apabila ada masalah,mari ajak menjadi lebih sabar dan tenang menghadapi masalah ,saya pernah mengunjungi salah satu masjid, ada orang muhammadiyah dan Nu sholat berjamaah,setelah itu duduk di masjid khataman membaca quran bareng bareng,... Seneng liatnya, tanpa mempertagas perbedaan yang qunut atau tidak,yang baca bismillah jahar atau tidak
Beda klas dengan IR, UAS dan UAH. Tak ada propokasi tak ada fitnah pokoknya lugas, jelas, tegas dan santun. Lain dengan UAS. UAH dan IR kadang2 sampai tegang urat lehernya saking emosinya menyerang salafi Wahabi.
Yg berbeda dgn ust. Mujiman hargai sebagaimama ust. Mujiman menghargai perbedaan. Beliau sekedar menyampaikan apa adanya ttg Alqur'an & Sunnah serta tdk ada tendensi apa2
Jangan bertaklik sama ormas. Islam tuh luas cuma indo aja yg ada Nu... istilah zanad tuh bukan buat ilmu.. tapi buat hadist ber zanad ... tidak ada jaminan ilmu yg kita dapat bersumber dari nabi... ke 4 imam mahzab aja yg cuma selisih dengan nabi 1 abad aja berbeda pendapat nya apa lagi kita yg sudah 15... kalau ilmu berzanad ga ada tuh Nu Muh Persis salafi wahBi al irsad dll pasti semua sama ..
Jika Imam Syafi’i bersikap keras dalam hal semacam ini (membagi bid'ah menjadi 2 kriteria), bagaimana mungkin kita pahami bahwa perkataan beliau berseberangan dengan sabda Rasul -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Kullu bid’atin dholalah” (setiap bid’ah adalah sesat). Seharusnya kita memposisikan dengan benar perkataan Imam Syafi’I, yaitu kita pahami dengan pemahaman yang tidak bertentangan dengan sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jadinya kita pahami bahwa maksud Imam Syafi’i adalah bid’ah secara bahasa. Hal yang membuat kita seharusnya semakin husnuzhon kepada Imam Syafi’i karena beliau pernah mengeluarkan perkataan-perkataan seperti berikut ini, إِذَا وَجَدْتُمْ فِي كِتَابِي خِلاَفَ سُنَّةِ رَسُولِ اللهِ فَقُولُوا بِسُنَّةِ رَسُولِ اللهِ وَدَعُوا مَا قُلْتُ -وفي رواية- فَاتَّبِعُوهَا وَلاَ تَلْتَفِتُوا إِلىَ قَوْلِ أَحَدٍ “Jika kalian mendapati dalam kitabku sesuatu yang bertentangan dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sampaikanlah sunnah tadi dan tinggalkanlah pendapatku -dan dalam riwayat lain Imam Syafi’i mengatakan- maka ikutilah sunnah tadi dan jangan pedulikan ucapan orang.”[19] (Kutipan dr media dak'wah) Sy hanya fakir yg berusaha terus belajar, untuk mendapatkan dalil & penjelasan yg terbaik, sehingga tidak mudah di bentur2kan oleh pendapat yg kurang tepat
Kullu bid'ahtin kalo bid'ah ada yg KHASANAH... Tidak mungkin nabi akan berkata"JAU HI PERKARA PERKARA BID'AH" ITU GA MUNGKIN LAH... KARNA SEMUA BID'AH ADALAH SESAT. MAKA NABI BERKATA DI LAIN KESEMPATAN "JAUHI BID'AH"
Yg gak percaya sama Nabi kalo smua bidah sesat, ya nanti kalo sdh diakhirat silahkan berdebat dg Nabi sendiri atau sama Malaikat. Gitu aja kok repot ....
Siyaaab, Ndan. Juga mari kita jauhi menuduh TBC jika tdk terbukti. Betul jangan takut diberi gelar Wahabi, karena zaman dulu mereka bangga diberi gelar Wahabi.
Na'am ustd...tpi msih bnyak orng yg blum bisa mnerima nya,wlau pun sudh jlas dlam tata bahasa,tidk ada sesat yg baik,yg nama nya sesat psti trcela,buruk...
rata-rata ulama tahu ga ada bid'ah hasanah tapi karena uang amplop, takut orang lupa sama pesantren mereka, dan takut dicela orang, jadi mereka melestarikan
Para pembela bid'ah pasti ambil contohnya dari sahabat umar yg mengerjakan sholat taraweh 20 rakaat.karena disitu sahabat umar bilang "sebaik-baik bid'ah adalah ini". Mirip sekali dengan penjelasan ustadz Khalid.. Sehat selalu ustadz mujiman semoga selalu Istiqomah dakwah tauhid kepada masyarakat.
Jelas,gamblang bagi mereka yg hatinya bersih,tidak taklid buta dan berlapang dada.barakallahufikum ustad lanjutkan sunnah nabi
Yang jelas ustad mujiman sudah menunjukkan manfaat yang banyak mencerahkan Ummat dan mudah dimengerti
Masya allah.....sangat jelas.lugas.
Sangat cerdas...sopan dg bahasa yg mudah dipahami...
Smga allah selalu melindunginya...
MaasyaAllaaah... Saya telat sekali mengenal kajian Ustadz Mujiman...
Ustadz Khalid Basalamah dan Ustadz Yazid Jawaz adalah ustadz favorit saya... Dan sekarang bertambah satu lagi... Ustadz Mujiman
Msh banyak bgt klo mau mencari,
Ustadz Ustadz pengusung penyampai sunnah
Masya alloh tabarokalloh yg pd blm faham selalu memusuhi muhamadiyah sehat2 ya ustadz mujaimin
Tidak ada kyai tradisional itu yg ilmunya sampai di sini.. makanya mereka itu bisanya cuman mencela, menghujat dan membubarkan kajian... terima kasih ustadz Mujiman.. barokallohu fiik...
Namanya saja kyai tradisional.. Ya Tradisi lah yg dibela mati-matian😂😂😂😂 masalah sesuai quran dan sunnah,, Belakangan😂😂😂😂
❤❤❤❤
Dasar kenyataannya suka membubarkn kajian alquran dan asunah takut kehilangan kepentingan dunianya
Bisa jadi
Takut ditinggalkan pengikutnya
Ustad Mujiman kecil tp cabe rawit wawasannya luas akalnya,tipe ust yg santun tdk mau menghujat intonasi bhsnya enak runtut
jelas, lugas, ilmiah..beruntung sekali jamaahnya punya Ustadz seperti ini
Bukan untung tapi rugi
@@hermanstarmovie8974 iya bener saya setuju rugi buat yg biasa ngaji disawer sama ngaji sambil dangdutan mah
@@hermanstarmovie8974 yg rugi tu yg Biasa renovasi ibadah...😁😁..seperti klompok ijo
@@harnowo2713coba sebutkan contoh satu saja renovasi ibadah yang anda maksud??
@@hermanstarmovie8974 Rugi krn gak dpt besek 🤣
Hidayah sunnah itu tidak mengenal gelar, jazaakallohu khoir pak ustadz
MASYAALLAH .USTAZ INI LEBIH CERDAS DARI PROFESOR.
Penyampaian yang sangat bermanfaat,, ustas Mujiman bagi sy lebih gampang di pahami penyampaiannya dari semua ustas yg pernah saya temui dan mendengarkannya.
Barakallahu fik ustadz Mujiman.....sederhana, lurus, tegas
Alhamdulillah ALLAH ﷻ menuntun saya mendengarkan ceramah Ustadz Mujiman.
UAS , UAH , IDRUS RAMLI JAUH......! CARA PENYAMPAIAN DAN AKHLAKNYA DALAM BERDAKWAH, ENAK DI DENGAR DAN SEJUK UNTUK DI IKUTI .
Hanya aswaja yg kepanasan ketika membahas perkara bid'ah..
Aswaja is the best
@@yayaksetyawan6476 maklum om, ngga ada saweran, nasi bungkus sama dangdutan soalnya
@@hermanstarmovie8974 the best bid'ah nya.. 😆
@@seputarmainan24 Wahabi/salafi is the best sesatnya ketik di RUclips
1. Yazid Jawas Al Wahabi membolehkan onani saat puasa
2. Ajaran sesat Tri Tauhid fatwa Firanda Al Wahabi
3. Kotoran kucing tidak najis fatwa Badrusalam Al Wahabi
Masih banyak para Da'i..yang keliru menjelaskan masalah Bid'ah....
Ini bener2...jelas..gamblang dan sesuai...
Semoga ustz. Selalu bisa membimbing dengan santun tanpa celaan ke yg lain.
Bkn hanya keliru menyampaikn,tp byk ustadz yg jd pelsku bid'ah,
Penjelasan cerdas dan ilmiah ustadz mujiman
Nyimak dari Jawa Timur, semoga segera viral sehingga bisa dikenal banyak orang.
Oalah,ustadz dah dr dulu terkenal koj baru tau,ustadz itu dakwah bkn mencari ketenaran,
@@darmidarmi4006 Iya pak, memang saya baru tahu pak.
Cukup jelas dan ilmiah cara menyampaikannya ustadz
Barakallahu fiik ustadz.
Masya ALLAH,... Ustadz Mujiman terima kasih banyak atas ilmunya,... semoga ALLAH terus menjaga diri & keluarganya, menguatkan, kecerdasan & ilmu ustadz dari fitnah dunia disaat kelak menjadi terkenal seperti terjadi pada ustadz 1-2 yang lain....
seandainya semua ustazd NU berdakwah seperti ini,sesuai dalil,murni dan benar cara beragama di indonesia
Gk sh propokativ
Mustahil saudaraku...
Bagi NU yg penting beda walau itu benar gak mau mengikuti
YO ORA MUNGKIN
WONG MEMANG BEDO
NING YO WIS WONG MEMANG ORA PODO
SING PENTING SALING MENGHARGAI LAN SALING MENGHORMATI
ORA PODO?ORA OPO OPO
Ustadz ini bukan dari NU tapi Muhammadiyah
*_Ini baru pure Ustadz Muhamadiyah_*_ _Jakallah khairan ustadz Mujiman_
Penjelasan terang benderang. Kalo masih diingkari artinya menolak apa yg Rasulullah sampaikan. Barakallahu fiik ustdz.
Terang benderang bg org yg mendptkan hidayah,tpgelap gulita bg yg blm mendot hidayah,
Bismillah. Barakàllah fiik ustadz semoga ustadz & kluarga slalu sehat.
Jelas, santun dan ilmiyyah. Semoga Allah selalu menjaga beliau
Aamiin
Aamiin
Aamiin
Terimakasih ustadz pencerahan-nya.
Saya tambah ilmu
Tambah ilmu dungu
Lebih cerdas dari gelar prof..masyaAllah
Cerdas dari Hongkong
Dia sangat pandai menduduk hukum islam dan penguasan bahsull kitabnya sangat mumpuni lanjutkan biar nyaho ust ust kondang
@@hermanstarmovie8974 cerdas itu mampu menggunakan akalnya tunduk di atas nas ( dallil )
@@hermanstarmovie8974
Maaf pakailah akal sehat ustadz sederhana, tawadu', tidak mencela.
Jadilah muslim yang baik.....kalau tidak bisa ngomong benar lebih baik diam.
@@Selamatdoel-sz4ve
Tunduk dibawah bukan diatas doong
Alhamdulillah... in syaa Allah Ustadz konsisten terus dakwahnya dan tdk gampang masuk angin spt yg lain.
Yg lain ?
@@munai207
*TAFSIR BID'AH*
Menurut Salafi, hadits, _"Kullu bid'atin dhalalah”._ Kata *kullu* berarti “setiap," atau berarti juga "semua." Setiap (semua) bid'ah itu sesat. Semuanya, intinya begitu, tanpa kecuali !
Tetapi menurut Aswaja, tidak semua bid'ah itu sesat. Menurutnya, kata *kullu* dalam AlQuran dan Hadits bila dihubungkan dengan ayat-ayat atau hadits lain maka dari segi bahasa memiliki pengertian umum sehingga bersifat "tidak mutlak semua".
Contohnya, kata orang Aswaja, di Surah Al-Anbiya disebutkan, _"Kami jadikan setiap _*_(kullu)_*_ sesuatu yang hidup berasal dari air"._ Tetapi di Surah Ar-Rahman ada juga ayat, _"Dan Dia menciptakan jin berasal dari nyala api tanpa asap."_ Ada juga kata hadits, _"Malaikat diciptakan berasal dari cahaya."_ Maksudnya, dari dalil-dalil diatas tidak setiap *(kullu)* yang hidup itu berasal dari air, makhluk hidup jin berasal dari api dan malaikat dari cahaya. Dengan kata lain, makna *kullu* bisa berati "tidak mutlak semua."
Kata orang Aswaja, hadits, *_"Kullu_*_ (semua) anak Adam yang meninggal dunia seluruh tulangnya akan habis jasadnya dimakan tanah."_ Tetapi juga ada hadits, _"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi."_ Ada hadits yang mengatakan para syuhada dan penghafal AlQuran juga. Bahkan banyak kisah dan bukti dari hamba-hamba Allah yang sholeh jasadnya tetap utuh tidak dimakan tanah setelah matinya walaupun kisah-kisah karomah para wali demikian diingkari sebagian umat sebagai cerita TBC _(Tahayul, Bid'ah, Churafat)._
Kata orang Aswaja, sahabat Usman bin Affan pernah ditanya, _"Apakah ini perintahmu?”_ Lalu jawab Khalifah Utsman bin Affan, *_"Kullu_*_ (sebagian) itu adalah perintahku dan sebagiannya bukan perintahku."_
Kata orang Aswaja dari dalil-dalil diatas, kata *kullu* mempunyai dua makna, yaitu bisa "setiap atau semua," tetapi juga bisa berarti "tidak mutlak semua." *Kullu* dapat bermakna "tidak mutlak semua" jika ada dalil lain yang memberi pengecualian. Dalam dalil *_kullu_*_ bidah dhalalah,_ ada hadist lain yang memberi pengecualian terhadap makna "setiap," diantaranya hadits berikut, :
_"Siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang baik,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang buruk,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dari dosa mereka sedikit pun."_
Menurut orang Aswaja, yang dimaksud hal baru yang baik atau buruk dalam hadits diatas adalah *bid'ah* itu sendiri kalau mau "kontekstual" dalam memahami maksud yang dikandung. Tetapi bagi orang-orang yang faham keagamaannya "tekstual" seperti Wahabi atau Salafi bilang, _"Mana ada bid'ah yang baik, semua bid'ah itu sesat, buruk. Namanya saja bid'ah kok baik?_
Kata orang Aswaja, bid'ah terjadi untuk pertama kalinya setelah Nabi meninggal menurut hadits riwayat Imam Bukhari dikatakan, pengumpulan AlQuran awalnya dianggap bid'ah oleh Khalifah Abubakar Ash-Shidiq tetapi shahabat Umar bin Khathab berkali-kali meyakinkan bahwa itu keharusan yang baik _(bid'ah hasanah)._ Akhirnya Khalifah Abubakar berkata, _"Berkali-kali Umar mencoba meyakinkan aku, lalu Allah melapangkan dadaku dengan menerima kreasi Umar untuk mengumpulkan AlQuran."_ (H.R Bukhari).
Shalat tarawih berjamaah 20 rakaat sebulan penuh di Masjidil Haram dan Nabawi sampai sekarang ini sesungguhnya tradisi peninggalan dari kreasi amirul mukminin Khalifah Umar. Bahkan beliau mengatakan, _"Ni'mat al bid'atu hadzihi" (sebaik-baik bid'ah adalah ini)._
Dari beberapa kisah zaman shahabat, tabi'in, tabiut tabi'in, kata orang Aswaja, Imam Syafii kemudian menyimpulkan bahwa bid'ah ada dua yaitu bid'ah yang baik *(bid'ah hasanah)* dan bid'ah yang sesat *(bid'ah dholalah).* Imam Syafii juga mengarang shalawat yang kemudian dikenal dengan nama Shalawat Imam Syafii didalam kitabnya Ar-Risalah. Bisa jadi orang yang tidak sepaham akan menganggap bid'ah Imam Syafii ini membuat kreasi shalawat bukan dari Nabi. Termasuk shahabat Ibnu Abbas juga memiliki shalawat (Shalawat Ibn Abbas) yang ia susun sendiri. Demikian juga shalawat dari sahabat Ibnu Mas'ud.
Bahkan, kata orang Aswaja, sebetulnya banyak kisah-kisah dalam riwayat shahih dari kalangan shahabat, tabiin dan salafus shaleh yang bisa jadi akan dihukumi bid'ah bagi orang yang tidak sepaham. Misalnya kreasi Khalifah Utsman bin Affan yang mempelopori adzan setiap sholat Jumat sebanyak dua kali. Shahabat Abu Hurairah berdzikir membaca tasbih 12.000 kali perharinya sebelum tidur. Shofiyah (istri Nabi) dzikir rutinnya 4000 kali. Shahabat Bilal bin Rabah melakukan shalat sunnah wudhu sehabis wudhu sebagai bentuk rasa syukur dll.
Dizaman sesudahnya, kata orang Aswaja, adalah cicit Nabi sendiri yaitu Imam Ali Zainal Abidin bin Hussain bin Ali bin Abu Thalib dikenal seorang tabi'in yang hidupnya zuhud dalam sehari semalamnya shalat sunnah 1000 rakaat.
Imam Ahmad bin Hanbali pemuka Madzab Hanbali yang hidup pada zaman generasi salaf juga dikenal zuhud yang kesehariannya secara rutin shalat sunnah 300 rakaat. Imam Ahmad bin Hanbali juga dikenal imam ahli hadist karena hafal satu juta hadits.
Kata orang Aswaja, banyak orang-orang pesantren *mengamalkan hizib-hizib* (kumpulan dzikir) ciptaan ulama terdahulu. Misalnya, Hizib Bukhari dari Imam Bukhari, Hizib Ghazali dari Imam Ghazali, Hizib Nawawi dari Imam Nawawi dan lain-lain. Tetapi kata orang Salafi, hizib-hizib itu bid'ah, apakah Nabi mendelegasikan menyusun dzikir-dzikir seperti hizib-hizib itu?
Demikianlah perbedaan Salafi dan Aswaja dalam menafsirkan hadits tentang bid'ah.
_Wallahu a'lam bishawab._
Yg lain mungkin gk murni dakwah jdnya gampang msuk angin,
🙏🙏 اَلْحَمْدُلِلّهِ 🙏🙏
🕌🕌 Smga sdr2 kita mampu menerima dan amalkan uraian Ust Mujiman ini dg lapang dada dan hati yg bersih . TDk perlu berpolemik lagi , demi ke-hati2an mari kita amalkan yg aman sj demi terpeliharanya kwalitas ibadah kita .
TDk perlu spekulasi dan suuzon kep para Asatiz lagi . Dlm beribadah , mari Pilihlah
🙏🙏 Disinilah manfaatnya kita utk mampu berpikir dg jernih , dg orientasi : Qur'an dan Sunnah . Agr kita hati2 dg mslh bid'ah ini , Krn TDk ada bid'ah yg Hasanah . Dlm ibadah dilihat bukan Krn TDk ada larangannya , tetapi fokus kep Nash ( Qur'an dan Sunnah ) dan kep tuntunannya dr Rasulullah.
Smga Allah memberikan Hidayah, Berkah, Maghfirah dan RahmatNYA kep kita semua dan hamba2NYA yg Muslim , shg semuanya selamat di dunia dan achirat 🕌🕌
🤲🏼🤲🏼🤲🏼. آمِيّنْ يَا رَبَّ الْعَلَمِيْنَ. 🤲🏼🤲🏼🤲🏼
yg penting kan baik bang
@@yusufanwar5326 iya yg penting baik dan benar
@@munai207 intinya adzan di rg in jadi baik wkwkwkwk
@@yusufanwar5326
Kalok baik tidak benar jangan
Barakallahu fiik ustadz, semoga selalu diberi kemudahan dlm berdakwah
Alhamdulillaah... smoga ustadz diberi pmhaman agama yg baik ttg agama... ustadz brbeda dgn idrus ramli, sehat slalu ustadz. Trima ksih ilmunya ustadz...
Moga walau bebeda ttp rukun
@@munai207 di mushola tempat saya, orang qunut subuh, sedang saya Muhammadiyah tidak qunut, tapi kenapa saya sering di intimidasi oleh mereka yg qunut subuh?
Idrus Ramli Yes, Wahabi No
@@paajalah itu perasaanmu saja Broo, mereka itu cuma menyarankan yg terbaik bukankah berqunut itu sama dengan berdoa lalu dimana letak kesalahannya?
@@paajalah
Kalo aku tu maze ikut imam.
Kalo imam baca qunut aku tu maze ya tnggal jawab aamiin.
Kalo imam kagak qunut kita bareng sujud.
Mudah-mudahan dapat memberikan pencerahan kepada saudara-saudara kita yang belum faham.
Jelas... Lugas.... Jelas..... Mencerahkan
Semoga ust Mujiman selalu sehat dan bahagia dalam lindungan ALLAH SUBCHANAHU WATAALA
Masyaalloh mudah di fahami terima kasih ustad🙏🙏🙏
Saya suka sekali kajian ilmiah 👍
Alhamdulillah. Semoga Allah selalu menjaga lisan ustadt.
Ustadz FAVORITE ini!!!🤲
Alhamdulillah pak ust pencerahannnya simple tapi jelas.
Masya alloh tabarokalloh orang yg ngga faham selalu musuhi muhamadiyah sehat2 ya ustadz mujiman
saya tidak taqlid pada ustad mujiman ,, tapi saya melihat ustad mujiman menyampaikan ilmu ,,, Barokallahu fikum ustad ,,, semoga Allah memberi berkah kepada channel jaga tauhid , pengikut kalian dan ustad mujiman beserta keluarga
MasyaAllah ustadz yang sangat cerdas, masalah ini juga di bahas oleh ust adi hidayat, gus baha, ust salim a Fillah dll, semoga semua ust selalu di rahmati Allah meski beda2 pendanganya, tentu sesuai dg tingkat ilmu masing2
Kata2ny santun. Baru nemu Uatadz seperti ini.
Mohon ijin, kalau berkenan, antum bisa mengikuti juga Ust Nuzul Dzikri. Di channel beliau ada urutan kajian yg menurut sy sangat bagus, jadi semacam kurikulum. Bisa dimulai dari seri kajian kitab Tadzkiratus Sami' Wal Mutakallim (adab penuntut ilmu) lalu dilanjutkan ke seri kajian kitab Riyadhus Shalihin.
Semoga Allah memudahkan kita dlm istiqomah beramal sholih...
Nemu di youtube .
Sampaikan ke benaran walau bagi sebagian orang " sakitnya tu disisi "
Ketika itu dalil shohih , sami'na wa atho'na , semoga Allah muliakan ustadz dan keluarga
Dalilnya benar cuma otak rusak aja yang salah mengartikan dalil
Yang benarnya bagaimana bro!!?
@@hermanstarmovie8974 boleh dong terangin yang menurut situ yang otaknya Nggak rusak
@@hermanstarmovie8974
Otak Lo rusak keisi tanah kuburan
@@hermanstarmovie8974
Astaghfirullah...Semoga otakmu juga tidak rusak tetap berakal sehat dan waras....Aamiin ya Allah.🤲🤲🤲
Ustadz Tradisional yang cerdas, semoga Allah melindungi nya
Menarik jika ust mujiman membahas fatwa nya ibnu qoyyim jauzy....
Tentang tahlilan......😊😊
Barokallohu fiikum ustadz Mujiman. Matur nuwun ingkang tanpo upami.
Masya Allah
Saya sangat mendukung kejujuran kiyai NU ini....
Biar tidak menyalahkan dakwah salafi
Maaf ,, ini ustadz Mujiman , Muhamadiyah ,,
Semoga Allah Ta'ala MerahmatiNya,,
Kyai NU jadi - jadian.
Ia Ust dari warga
Muhammadiyah.
Tak apa2 pinjam
nama NU. Sebentar
segera kembalikan
lagi. Agar umat tahu.
@putrasleman4295 Maklum bang. Namanya anak - anak masih harus belajar..
Tapi aneh begitu itu ya ada saja komentator yg menyebut ustadz atau kyai NU.
Bapak kau kyiai NU,kyiai NU ceramah kebanyakan ngelawak dan dongeng
Maaf jangan tidur di majelis ilmu....⁉️
Masya alloh, terimakasih ustad
Barokallohu fik kontan aku dapat ilmu dari hadist yg ustad sampaikan,
Hidayah itu mahal...islam itu mudah tidak memberatkan. udah sangat jelas, ceto welo2 ustadz menjelaskan. Barakallahu fiik...
Masyaa Allah, kecerdasan yg terbimbing oleh hidayah Allah. beda dgn uah Ustad yg sangat cerdas, namun sampe sekarang belum bisa membedakan mana perkara Agama mana perkara dunia, sampai sekarang belum rujuk dengan perkataanya. semoga hidayah Allah selalu tercurahkan untuk kita semua,, 🤲Aamiin
Kelas sifir😅😅😅
*BID'AH* vs *SUNNAH*
Menurut kajian-kajian Salafi, hadits, _"Kullu bid'atin dhalalah”._ Kata *kullu* berarti “setiap," atau berarti juga "semua." Setiap (semua) bid'ah itu sesat. Semuanya, intinya begitu, tanpa kecuali. Dipukul rata !
Tetapi menurut Aswaja, tidak semua bid'ah itu sesat. Menurutnya, kata *kullu* dalam AlQuran dan Hadits bila dihubungkan dengan ayat-ayat atau hadits lain maka dari segi bahasa memiliki pengertian umum sehingga bersifat "tidak mutlak semua". Lihat-lihat konteksnya, tidak sekedar tekstualnya.
Contohnya, kata orang Aswaja, di Surah Al-Anbiya disebutkan, _"Kami jadikan setiap _*_(kullu)_*_ sesuatu yang hidup berasal dari air"._ Tetapi di Surah Ar-Rahman ada juga ayat, _"Dan Dia menciptakan jin berasal dari nyala api tanpa asap."_ Ada juga kata hadits, _"Malaikat diciptakan berasal dari cahaya."_ Maksudnya, dari dalil-dalil diatas tidak setiap *(kullu)* yang hidup itu berasal dari air, makhluk hidup jin berasal dari api dan malaikat dari cahaya. Dengan kata lain, makna *kullu* bisa berati "tidak mutlak semua."
Kata orang Aswaja, hadits, *_"Kullu_*_ (semua) anak Adam yang meninggal dunia seluruh tulangnya akan habis jasadnya dimakan tanah."_ Tetapi juga ada hadits, _"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi."_ Tidak hanya para Nabi, ada hadits lain yang mengatakan para syuhada dan penghafal AlQuran jasadnya juga tidak busuk dimakan tanah. Bahkan banyak kisah dan bukti dari hamba-hamba Allah yang sholeh jasadnya tetap utuh tidak dimakan tanah setelah matinya walaupun kisah-kisah karomah para wali demikian diingkari sebagian umat sebagai cerita TBC _(Tahayul, Bid'ah, Churafat)._
Kata orang Aswaja, sahabat Usman bin Affan pernah ditanya, _"Apakah ini perintahmu?”_ Lalu jawab Khalifah Utsman bin Affan, *_"Kullu_*_ (sebagian) itu adalah perintahku dan sebagiannya bukan perintahku."_
Kata orang Aswaja dari dalil-dalil diatas, kata *kullu* mempunyai dua makna, yaitu bisa "setiap atau semua," tetapi juga bisa berarti "tidak mutlak semua." *Kullu* dapat bermakna "tidak mutlak semua" jika ada dalil lain yang memberi pengecualian. Dalam dalil *_kullu_*_ bidah dhalalah,_ ada hadist lain yang memberi pengecualian terhadap makna "setiap," diantaranya hadits berikut, :
_"Siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang baik,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang buruk,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dari dosa mereka sedikit pun."_
Menurut orang Aswaja, yang dimaksud hal baru yang baik atau buruk dalam hadits diatas adalah *bid'ah* itu sendiri kalau mau "kontekstual" dalam memahami maksud yang dikandung. Tetapi bagi orang-orang yang faham keagamaannya "tekstual" seperti Wahabi atau Salafi bilang, _"Mana ada bid'ah yang baik, semua bid'ah itu sesat, buruk. Namanya saja bid'ah kok baik?_
Kata orang Aswaja, bid'ah terjadi untuk pertama kalinya setelah Nabi meninggal menurut hadits riwayat Imam Bukhari dikatakan, pengumpulan AlQuran awalnya dianggap bid'ah oleh Khalifah Abubakar Ash-Shidiq tetapi shahabat Umar bin Khathab berkali-kali meyakinkan bahwa itu keharusan yang baik _(bid'ah hasanah)._ Akhirnya Khalifah Abubakar berkata, _"Berkali-kali Umar mencoba meyakinkan aku, lalu Allah melapangkan dadaku dengan menerima kreasi Umar untuk mengumpulkan AlQuran."_ (H.R Bukhari).
Shalat tarawih berjamaah 20 rakaat sebulan penuh di Masjidil Haram dan Nabawi sampai sekarang ini sesungguhnya tradisi peninggalan dari kreasi amirul mukminin Khalifah Umar. Bahkan beliau mengatakan, _"Ni'mat al bid'atu hadzihi" (sebaik-baik bid'ah adalah ini)._
Dari beberapa kisah zaman shahabat, tabi'in, tabiut tabi'in, kata orang Aswaja, Imam Syafii kemudian menyimpulkan bahwa bid'ah ada dua yaitu bid'ah yang baik *(bid'ah hasanah)* dan bid'ah yang sesat *(bid'ah dholalah).* Imam Syafii juga mengarang shalawat yang kemudian dikenal dengan nama Shalawat Imam Syafii didalam kitabnya Ar-Risalah. Bisa jadi orang yang tidak sepaham akan menganggap bid'ah Imam Syafii ini membuat kreasi shalawat bukan dari Nabi. Termasuk shahabat Ibnu Abbas juga memiliki shalawat (Shalawat Ibn Abbas) yang ia susun sendiri. Demikian juga shalawat dari sahabat Ibnu Mas'ud.
Bahkan, kata orang Aswaja, sebetulnya banyak kisah-kisah dalam riwayat shahih dari kalangan shahabat, tabiin dan salafus shaleh yang bisa jadi akan dihukumi bid'ah bagi orang yang tidak sepaham. Misalnya kreasi Khalifah Utsman bin Affan yang mempelopori adzan setiap sholat Jumat sebanyak dua kali. Shahabat Abu Hurairah berdzikir membaca tasbih 12.000 kali perharinya sebelum tidur. Shofiyah (istri Nabi) dzikir rutinnya 4000 kali. Shahabat Bilal bin Rabah melakukan shalat sunnah wudhu sehabis wudhu sebagai bentuk rasa syukur dll.
Dizaman sesudahnya, kata orang Aswaja, adalah cicit Nabi sendiri yaitu Imam Ali Zainal Abidin bin Hussain bin Ali bin Abu Thalib dikenal seorang tabi'in yang hidupnya zuhud dalam sehari semalamnya shalat sunnah 1000 rakaat.
Imam Ahmad bin Hanbali pemuka Madzab Hanbali yang hidup pada zaman generasi salaf juga dikenal zuhud yang kesehariannya secara rutin shalat sunnah 300 rakaat. Imam Ahmad bin Hanbali juga dikenal imam ahli hadist karena hafal satu juta hadits.
Kata orang Aswaja, banyak orang-orang pesantren *mengamalkan hizib-hizib* (kumpulan dzikir) ciptaan ulama terdahulu. Misalnya, Hizib Bukhari dari Imam Bukhari, Hizib Ghazali dari Imam Ghazali, Hizib Nawawi dari Imam Nawawi dan lain-lain. Tetapi kata orang Salafi, hizib-hizib itu bid'ah, apakah Nabi mendelegasikan menyusun dzikir-dzikir seperti hizib-hizib itu?
Demikianlah perbedaan Salafi dan Aswaja dalam menafsirkan hadits tentang bid'ah.
*MEMAHAMI SUNNAH*
Sunnah itu lawan kata dari bid'ah. Adapun pengertian *SUNNAH* (Sunnah Nabi) itu tidak hanya yang dicontohkan atau dilakukan Nabi saw saja _(sunnah fi`liyah),_ tetapi apa yang diucapkan/disabdakannya termasuk sunnah juga _(sunnah qouliyah)_ -- bahkan apa yang dilakukan para sahabat walaupun nabi tidak mencontohkan atau menyuruh tetapi nabi tidak melarang/membolehkannya sebagai amalan disebut juga sunnah _(sunnah taqririyah)_ seperti sahabat Bilal sholat sunat wudlu dan sahabat Abu Hurairah ra memiliki amalan wirid membaca dzikir tasbih 12.000 x setiap harinya sebelum tidur, istri Nabi Shafiyah perharinya menghitung dzikir 4000 kali sebagai wiridan. Ini *bukan berarti mengkhususkan* amalan, tetapi menjaga agar menjadi istiqomah dalam berdzikir.
Jadi jangan dibatasi sunnah Nabi itu *fi'liyah* saja (yang nabi contohkan) -- ada contoh dari Nabi tidak? Apakah Nabi melakukannya? Ini sangat mempersempit agama itu sendiri. Bahkan yang tidak ada dalilnya saja, kalau di Quran dan Hadits tidak ditemukan atas suatu masalah -- ada perintah untuk berijtihad, mosok yang jelas-jelas bersesuaian dengan qola Allah dan qola Rasul (walau Nabi tidak memberi contoh) dilarang?
Kadang-kadang ditemui juga sikap tidak ilmiah, ketika dalil-dalil itu ditunjukkan -- maka bukan lagi dalil yang akan ditanyakan --- tetapi akan bergeser, "Apakah Nabi melakukannya?". Jadi disinilah pentingnya memahami *As-Sunnah* itu, tidak hanya sebatas contoh perbuatan Nabi (fi'liyah) saja, tetapi juga meliputi sabdanya (qouliyah, qola Rasul) dan bahkan kebolehan setujunya (taqririyah).
Untuk lebih jelasnya silahkan simak video berikut ruclips.net/video/bXDQQrIP7zU/видео.html
kenapa tidak dicukupkan saja ibadah yg jelas menurut Al-Qur'an dan sunnah berdasarkan para salfussholih , Allahu'alam itu pun niscaya kita tidak bisa menjalankannya semua, kenapa pula harus ditambah dengan yg tidak ada dalilnya dari para salafussholih. Bukankah umum diketahui bahwa para musyrikin Mekkah pun dahulu percaya dengan Allah SWT, namun mereka membuat kreasi2 ibadah dengan menambahkan patung2 orang2 soleh sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jika hal2 seperti ini kita anggap termasuk ibadah, sungguh kita dalam kesesatan yg nyata, Allohu'alam bisahowab
Sudah jelas, ndak ada bidah khasanah...
@gendhulkembar4963
*KULLU BID'AH versi AHLI HADITS...*
Makna kata *"KULLU"* dalam hadits bid'ah menurut ahli hadits Imam Nawawi dalam *Syarah Shahih Muslim,* disebutkan : _“Kullu bid’ah dholalah”,_ ini adalah kata-kata umum yg dibatasi jangkauannya. Maksud _“Kullu bidah dholalah”,_ adalah sebagian besar bid’ah itu sesat, bukan semuanya.”
Hadits : _"Pada habbatus sauda’ (jintan hitam) adalah obat yang bisa menyembuhkan semua (kullu) penyakit (maksudnya semua penyakit bisa disembuhkan dengan habatus sauda') kecuali kematian."_ (HR Bukhari dan Muslim). Lafadz "kullu" disini tidak bisa diartikan semua penyakit bisa disembuhkan dengan _habbatus sauda',_ tapi sebagian penyakit sesuai keterangan dari Imam Ibnu Hajar ra bahwa penyakit yang disembuhkan oleh _habbatus sauda’_ adalah penyakit yang bersifat dingin, adapun sakit yang bersifat panas tidak bisa disembuhkan dengannya.
Dalam Surah Al-Kahfi disebutkan : _"Sungguh kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugrahi “segala sesuatu” (kullu) serta memiliki singgasana yang besar.”_ Ayat ini maksudnya, Ratu Bilqis dianugrahi segala sesuatu _(kullu)_ padahal kenyataanya tidak seperti itu, karena Ratu Bilqis tidak dianugrahi kerajaan Nabi Sulaiman.
Kullu artinya bisa *semua* tetapi juga bisa *sebagian,* tergantung teks/konteks-nya dari kalimatnya. Contoh lafadz "kullu" bermakna sebagian (tidak mutlak semua) dalam Al Quran adalah :
-Ayat dari Surat al-Ahqof: 25.
-Surat al-Anbiya’: 30.
-Surat al-An’am : 44.
-Surat an-Naml : 23.
-Dan juga beberapa hadits.
AlQuran atau Hadits kadang kalau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia artinya tidak selalu pas yang dimaksud dalam balaghah Bahasa Arab. Bahasa AlQuran tidak semuanya bisa diterjemahkan dengan tepat sesuai yang dimaksud ayat aslinya bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.
Misalnya, dijumpai ayat atau hadits yang kalimatnya terdapat kesamaan pengungkapan *dua lafadz sama tetapi memiliki arti yang berbeda.* Contoh :
_Hadits,_ *"Kullu* bid'atin dholalah wa *Kullu* dholalatin finnar, " -- dalam hadits ini *ada dua lafadz "kullu,"* yang artinya setiap, tetapi setiap (kullu) yang pertama artinya sebagian, sedangkan kullu yang kedua artinya semua. Dalam _Syarah Hadits Shahih Muslim_ dikatakan, _"Sebagian (besar) bid'ah, bukan semua, bukan seluruhnya."_ Sehingga dengan demikian bila diterjemahkan maksudnya, _"Sebagian (besar) bid'ah itu sesat, dan semua yang sesat akan masuk neraka."_
_Surah Ar-Ruum: 55,_ --- dalam ayat ini *"ada dua lafadz "sa’at,"* tetapi sa’at yang pertama artinya waktu yang lama (kiamat, 50.000 tahun lamanya) sedangkan sa’at yang kedua artinya waktu sesaat, tidak lama.
_Surah Al-Ahzab: 37_ --- dalam ayat ini *ada dua lafadz "tahsya"* yang artinya takut, tetapi takut yang pertama artinya dilarang, sedangkan takut yang kedua artinya diperintah.
_Hadits,_ *"Kullu* bid'atin dholalah wa *Kullu* dholalatin finnar, " -- dalam hadits ini *ada dua lafadz "kullu,"* yang artinya setiap, tetapi kullu yang pertama artinya sebagian, sedangkan kullu yang kedua artinya semua. _"Sebagian bid'ah_ (hal yang baru) _itu sesat, dan semua yang sesat akan masuk neraka."_
_Hadits,_ "Sesungguhnya (wajibnya) air, karena air." (HR. Muslim) -- dalam hadits ini *ada dua lafafd sama yaitu "air,"* tetapi air yang pertama maksudnya air mandi, sedangkan air yang kedua maksudnya adalah air mani.
_Surah Al-Lahab: 1-3_ --- dalam ayat ini *ada dua lafadz "lahab,"* tetapi lahab yang pertama artinya Abu lahab, sedangkan lahab yang kedua artinya yang bergejolak.
_Surah An-Najm: 1-3_ -- dalam ayat ini *"ada dua lafadz "hawaa,"* tetapi hawaa yang pertama artinya terbenam, sedangkan hawaa yang kedua artinya adalah nafsu.
Dan lain-lain. Kesimpulannya, dalam ilmu balaghah bahasa Arab memang ada dua kata yang lafadz nya sama dalam satu kalimat tetapi maknanya beda. Ini disebut *Jinas Tam.* Contoh-contohnya ya seperti diatas tadi.
@@HaryantoSMP1PaliyanGK setiap bidah sesat, yang dimaksud bidah di sini bidah syariat/ibadah...
@@gendhulkembar4963
Kalau tahlilan dan maulid Nabi bid'ah tidak ? Muhammadiyah tidak tahlilan, NU tahlilan.
Jazakallahu Khairan Ustadz
Itulah hidayah sunnah,dikaruniakan oleh alloh subhanahu wata'ala kepada siapa yang dikehendakinya
Assalamualaikum,terimakasih pak ustadz atas penjelasannya jazakumullah khairan
Sahabat juga melakukan bid'ah dengan mengumpulkan ayat Alqur'an sekarang dijilid dan sholat tarawih sebulan ramadhan berjamaah di mesjid padahal nabi sholat tarawih di mesjid hanya 3 malam selanjutnya di rumah , itu ibadah mahdoh bukan urusan duniawi
ذلك الكتاب لا ريب فيه
Kitab kui di artino opo jal 😂
Barakallahu fik ustad Mujiman
Kata Nabi; utk dunia antum lebih tau maka kembangkan, utk urusan ibadah jgn buat2 sendiri, ibadah hanya i'tiba( mengikut) Nabi.
Ustaz ini msh muda tp bgs ilmunya krn smua yg dusampaikan sngt jls
Yg lebih muda jg banyak,
Barakallahu fiik ustadz. Tambah ilmu dari penjelasan ustadz.
Mantapsss
Mari kita ikut Rasulullah SAW. Usah takut diberi gelar WAHABI!!!
Betul jangan ragu n takut,,,
Iya betul. Dulu sangat bangga
disebut wahabi.
Mari ajak orang orang untuk berbuat kebaikan,yang belum suka ke mesjid mari ajak ke mesjid,yang belum suka baca quran mari ajak baca quran,yang belum hormat ke orang tuanya mari ajak berbakti ke orang tua, yang sering galau apabila ada masalah,mari ajak menjadi lebih sabar dan tenang menghadapi masalah ,saya pernah mengunjungi salah satu masjid, ada orang muhammadiyah dan Nu sholat berjamaah,setelah itu duduk di masjid khataman membaca quran bareng bareng,... Seneng liatnya, tanpa mempertagas perbedaan yang qunut atau tidak,yang baca bismillah jahar atau tidak
Semoga ini TDK menjadi asbab perpecahan antara NU dan Muhammadiyah...
MasyaAllah....luar biasa penjelasannya, sama seperti yg di sampaikan oleh ustad salaf yg di tuduh Wahabi oleh kaum Ono..no...
Sampai sekelas Ust Adi Hidayat berbelit2 soal bidah....apa takut kehilangan penggemar..., beda sekali dengan ustadz Mujiman, jelas, singkat...
Beda klas dengan IR, UAS dan UAH. Tak ada propokasi tak ada fitnah pokoknya lugas, jelas, tegas dan santun. Lain dengan UAS. UAH dan IR kadang2 sampai tegang urat lehernya saking emosinya menyerang salafi Wahabi.
Aamiin, Jazakallahu Khairan Ustadz Mujiman..
Yg berbeda dgn ust. Mujiman hargai sebagaimama ust. Mujiman menghargai perbedaan. Beliau sekedar menyampaikan apa adanya ttg Alqur'an & Sunnah serta tdk ada tendensi apa2
Masya allah, mksh tausiyahnya tadz
ustadz ini nantinya tidak di sukai oleh pengikut nu...
semoga sehat selalu ustad
alhamdulillaahirobbil'aalamiin
Alhamdulillah maturnuwun ustadz
Jazakallahu khairon ya ustadz
بارك الله فيكم.
Jelas, lugas, tegas, agama itu mengikuti yang dicontohkan pembawanya
Alhamdulillah semakin yakin dengan NU ormas yang sanadnya sampai rosul
Jangan bertaklik sama ormas. Islam tuh luas cuma indo aja yg ada Nu... istilah zanad tuh bukan buat ilmu.. tapi buat hadist ber zanad ... tidak ada jaminan ilmu yg kita dapat bersumber dari nabi... ke 4 imam mahzab aja yg cuma selisih dengan nabi 1 abad aja berbeda pendapat nya apa lagi kita yg sudah 15... kalau ilmu berzanad ga ada tuh Nu Muh Persis salafi wahBi al irsad dll pasti semua sama
..
Mudah difahami ..lanjut gus
Namanya ust Mujiman bukan agus...dia dari muhammadiyah
Bukan Agus,,bukan tabib,,,😂
Kesimpulannnya:
1. Urusan agama lihat tuntunan
2. Urusan dunia lihat larangan
👍👍👍
Masya Allah .jazaakallahu Khair ustad
Mantap ini ustad
Jika Imam Syafi’i bersikap keras dalam hal semacam ini (membagi bid'ah menjadi 2 kriteria), bagaimana mungkin kita pahami bahwa perkataan beliau berseberangan dengan sabda Rasul -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Kullu bid’atin dholalah” (setiap bid’ah adalah sesat). Seharusnya kita memposisikan dengan benar perkataan Imam Syafi’I, yaitu kita pahami dengan pemahaman yang tidak bertentangan dengan sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jadinya kita pahami bahwa maksud Imam Syafi’i adalah bid’ah secara bahasa. Hal yang membuat kita seharusnya semakin husnuzhon kepada Imam Syafi’i karena beliau pernah mengeluarkan perkataan-perkataan seperti berikut ini,
إِذَا وَجَدْتُمْ فِي كِتَابِي خِلاَفَ سُنَّةِ رَسُولِ اللهِ فَقُولُوا بِسُنَّةِ رَسُولِ اللهِ وَدَعُوا مَا قُلْتُ -وفي رواية- فَاتَّبِعُوهَا وَلاَ تَلْتَفِتُوا إِلىَ قَوْلِ أَحَدٍ
“Jika kalian mendapati dalam kitabku sesuatu yang bertentangan dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sampaikanlah sunnah tadi dan tinggalkanlah pendapatku -dan dalam riwayat lain Imam Syafi’i mengatakan- maka ikutilah sunnah tadi dan jangan pedulikan ucapan orang.”[19]
(Kutipan dr media dak'wah)
Sy hanya fakir yg berusaha terus belajar, untuk mendapatkan dalil & penjelasan yg terbaik, sehingga tidak mudah di bentur2kan oleh pendapat yg kurang tepat
Kullu bid'ahtin kalo bid'ah ada yg KHASANAH...
Tidak mungkin nabi akan berkata"JAU HI PERKARA PERKARA BID'AH"
ITU GA MUNGKIN LAH...
KARNA SEMUA BID'AH ADALAH SESAT.
MAKA NABI BERKATA DI LAIN KESEMPATAN "JAUHI BID'AH"
@@kahfyali1586
Sebenarnya definisi bid'ah itu apa ye, bang
@putra sleman saya punya berjuta juta hadist.
Mau hdist apa...
Tinggal klik.
@@kahfyali1586 kagum
❤❤❤
Barokallooh ustad Mujiman..
Ahli sunnah hujjahnya valid dan ilmiah..
Ahli bid'ah kata nabi finnar..
Yg gak percaya sama Nabi kalo smua bidah sesat, ya nanti kalo sdh diakhirat silahkan berdebat dg Nabi sendiri atau sama Malaikat. Gitu aja kok repot ....
Yg bermasalah pemahaman ustadz wahabi,,
Antum cerdas jiddan... Akhi
@@abdulkarim9660 ente kalo ngga sepemahaman ngapain kemari. Ngerasa paling benar sendiri???
@@amdinoviwijaya5941 justru yg nggak menggakui adanya Bid,ah Hasanah,,yg merasa benar sendiri,,!!!
@@abdulkarim9660 yaudah sepakat aja utk berbeda. mnrt ente ada bid'ah hasanah, mnrt kami ngga ada bid'ah hasanah.
Harusnya orang" seperti ust Mujiman yg diangkat tinggi" di MD sayaņgnya beberapa petinggi di MD sdh terkontaminasi jaringan islam liberal
jazzakalloh khoiron katsiron
Sei Lala Inhu Riau, hadir menyimak.
Mari kita jauhi segala perilaku TBC!!!
Usah takut diberi gelar WAHABI!!!!
Siyaaab, Ndan. Juga mari kita
jauhi menuduh TBC jika tdk terbukti.
Betul jangan takut diberi gelar Wahabi, karena zaman dulu mereka bangga diberi gelar Wahabi.
Barokallahhu fik akhi 🙏🙏🙏😊
Love you ustadz
Tukang ahlul bid'ah itu membagi bidah jadi dua, khasanah dan dholalah, tapi ketika ditanya contoh bidah dholalah mereka malah nggak nemu.
8:30 MasyaAllah.. terimakasih ustadz🙏
Na'am ustd...tpi msih bnyak orng yg blum bisa mnerima nya,wlau pun sudh jlas dlam tata bahasa,tidk ada sesat yg baik,yg nama nya sesat psti trcela,buruk...
Bang haji Rhoma Irama, yuk ke sini, belajar bareng ustadz Mujiman biar faham apa itu bid'ah
rata-rata ulama tahu ga ada bid'ah hasanah tapi karena uang amplop, takut orang lupa sama pesantren mereka, dan takut dicela orang, jadi mereka melestarikan
Sehat terus..ustad mujiman. ❤❤❤
alhamdulillah
Sederhana tapi kena banget
Assalamualaikum..Alhamsulillah bertemu channel.ini
Jikalau seseorang bertambah ilmunya dan luas cakrawala pemikiran serta sudut pandangnya, maka ia akan sedikit menyalahkan orang lain
Mantap jelas dan terang...
Para pembela bid'ah pasti ambil contohnya dari sahabat umar yg mengerjakan sholat taraweh 20 rakaat.karena disitu sahabat umar bilang "sebaik-baik bid'ah adalah ini".
Mirip sekali dengan penjelasan ustadz Khalid..
Sehat selalu ustadz mujiman semoga selalu Istiqomah dakwah tauhid kepada masyarakat.
Sabda nabi,sebaik2 petunjuk itu alquran dan assunah dan ikuti/rujukan sunah khulafurrosidin.
Penetapan 1 syawal itu,Nabi pakai rukyatulhilal,lakok md pakai hisab itu bidah bro
@@umbartoyobetul banget