Setelah melaksanakan runtutan aktifitas di Madinah, tibalah kami pada perjalanan dari Madinah ke Makkah. diawali dengan proses mengambil niat umrah. masjid Dzul hulaifah atau Madjid Bir Ali yang terletak di pinggiran kota Madinah. Masjidnya cukup besar untuk menampung jamaah yang akan melakukan niat umrah. Setelah selesai prosesi mengambil niat, kami kembali ke Bus dan mengulangi niat umrah serta berjalan selama kurang lebih 6 jam ke Makkah. Sesampainya di hotel kami makan malam dan membongkar barang bawaan dan beristirahat sejenak sebelum tawaf dan sai pada umrah pertama ini. Dan Tentunya masih berpakaian ihram. Tips Pertama : Bawa terus sandalmu. Masukan ke plastik ataupun tas kecil. jangan taruh di tempat sandal bila lama, akan diambil pasukan plastik biru. Dan bisa saja kita melalui pintu yang berdeda saat masuk dan keluar masjid Agar yakin sandalmu bersih dari najis, cuci dengan sabun saat hendak berwudhu Tiba saat tawaf, kami mulai sekitar jam 12 malam dan selesai sai sekitar jam 3 pagi. Yaa, memang cukup melelahkan dan menguras fisik. Salah satu jamaah di grup kami meninggal pada hari ketiga kami di Makkah, kemudian beliau dimakamkan di Makkah dan juga disholatkan di Masjidil Haram. Semoga almarhumah mendapatkan safaat nabi Muhammad SAW Amiin. Tips Kedua : Kurangi bersenda gurau dengan teman satu grup umrah Jarak hotel kami ke Masjidil haram sekitar 750 meter. sehingga jika ingin shalat berjamah di masjid kami harus bergegas pergi ke masjid 20-30 menit sebelum adzan. Karena kalau tidak pintu-pintu pasti sudah ditutup. Bila sudah ditutup, jangan paksakan untuk masuk karena tidak mungkin dibuka, segera cari tempat sholat dipelataram masjid. Tips Ketiga : Fokuskan beribadah yang mampu dilakukan tanpa berdesakan Jadwal umrah kami 2 kali sehingga selama 4 hari di Makkah, disela-sela itu kami gunakan untuk ke Masjidil Haram dan jalan-jalan di sekitar Masjidil Haram. Jika ingin jalan-jalan sebaiknya di malam hari, yaa, sudah pasti capek. Tapi ingat disini tujuan kita ibadah. Lebih baik habiskan waktu untuk beribadah dibandingkan jalan-jalan terlebih belanja, mungkin ada pandangan berbeda dari saya. Itu boleh-boleh saja. Tidak hanya di sekitar Masjidil Haram, kami berkunjung ke daerah Jabal Rahmah, daerah Mina lalu mengambil niat umrah di Masjid Ji’ranah. Kami Umrah di awal bulan November 2024, suasana yang sejuk semakin membuat memori di Haramain tak terlupakan. Terlebih lagi memandang Ka’bah langsung sangat membuat saya terpana, kagum sehingga tidak banyak yang dapat saya ungkapkan. Lalu, bagaimana denganmu? Semoga niatmu sudah mantap. Tanah suci menantimu, sahabat.
Setelah melaksanakan runtutan aktifitas di Madinah, tibalah kami pada perjalanan dari Madinah ke Makkah. diawali dengan proses mengambil niat umrah. masjid Dzul hulaifah atau Madjid Bir Ali yang terletak di pinggiran kota Madinah. Masjidnya cukup besar untuk menampung jamaah yang akan melakukan niat umrah. Setelah selesai prosesi mengambil niat, kami kembali ke Bus dan mengulangi niat umrah serta berjalan selama kurang lebih 6 jam ke Makkah.
Sesampainya di hotel kami makan malam dan membongkar barang bawaan dan beristirahat sejenak sebelum tawaf dan sai pada umrah pertama ini. Dan Tentunya masih berpakaian ihram.
Tips Pertama : Bawa terus sandalmu. Masukan ke plastik ataupun tas kecil. jangan taruh di tempat sandal bila lama, akan diambil pasukan plastik biru. Dan bisa saja kita melalui pintu yang berdeda saat masuk dan keluar masjid
Agar yakin sandalmu bersih dari najis, cuci dengan sabun saat hendak berwudhu
Tiba saat tawaf, kami mulai sekitar jam 12 malam dan selesai sai sekitar jam 3 pagi. Yaa, memang cukup melelahkan dan menguras fisik. Salah satu jamaah di grup kami meninggal pada hari ketiga kami di Makkah, kemudian beliau dimakamkan di Makkah dan juga disholatkan di Masjidil Haram. Semoga almarhumah mendapatkan safaat nabi Muhammad SAW Amiin.
Tips Kedua : Kurangi bersenda gurau dengan teman satu grup umrah
Jarak hotel kami ke Masjidil haram sekitar 750 meter. sehingga jika ingin shalat berjamah di masjid kami harus bergegas pergi ke masjid 20-30 menit sebelum adzan. Karena kalau tidak pintu-pintu pasti sudah ditutup. Bila sudah ditutup, jangan paksakan untuk masuk karena tidak mungkin dibuka, segera cari tempat sholat dipelataram masjid.
Tips Ketiga : Fokuskan beribadah yang mampu dilakukan tanpa berdesakan
Jadwal umrah kami 2 kali sehingga selama 4 hari di Makkah, disela-sela itu kami gunakan untuk ke Masjidil Haram dan jalan-jalan di sekitar Masjidil Haram. Jika ingin jalan-jalan sebaiknya di malam hari, yaa, sudah pasti capek. Tapi ingat disini tujuan kita ibadah. Lebih baik habiskan waktu untuk beribadah dibandingkan jalan-jalan terlebih belanja, mungkin ada pandangan berbeda dari saya. Itu boleh-boleh saja.
Tidak hanya di sekitar Masjidil Haram, kami berkunjung ke daerah Jabal Rahmah, daerah Mina lalu mengambil niat umrah di Masjid Ji’ranah.
Kami Umrah di awal bulan November 2024, suasana yang sejuk semakin membuat memori di Haramain tak terlupakan.
Terlebih lagi memandang Ka’bah langsung sangat membuat saya terpana, kagum sehingga tidak banyak yang dapat saya ungkapkan.
Lalu, bagaimana denganmu? Semoga niatmu sudah mantap. Tanah suci menantimu, sahabat.