Renungan Markus 3:1-6 | Rabu 22 Januari 25 | Sugeng Pramono

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 7 фев 2025
  • #renharsugengpramono #eliezarsugeng #elisupra #eliezar #renunganharian
    E:\WORD 2010\IMARKUS 2010\MARKUS030106.DOCX
    ULURKANLAH TANGANMU
    ( Markus 3 : 1-6 )
    Legalisme semakin merasuk dalam hati orang-orang Farisi sehingga cara pandang mereka terhadap praktik Sabat tidak murni lagi. Terlihat jelas dalam bacaan hari ini
    Markus mencatat bahwa pada Sabat yang lain, orang-orang Farisi dengan sengaja mencari-cari kesalahan dari tindakan Tuhan Yesus yang ketika itu melihat seorang yang mati sebelah tangannya ( 1-3 )
    Menurut catatan Lukas, tangan yang mati itu adalah tangan kanan ( Lukas 6:6 ). Artinya, tangan yang diperlukan untuk aktivitas dan bekerja sehari-hari
    Itulah sebabnya Tuhan memberikan pertanyaan retoris yang membandingkan perbuatan baik atau jahat, menyelamatkan atau membunuh ( 4 )
    Terhadap pertanyaan tersebut, orang- orang Farisi tidak dapat berkata apa-apa (4). Jika mereka memilih perbuatan baik atau menyelamatkan nyawa, maka mereka tidak bisa menjebak Tuhan Yesus meskipun itu adalah jawaban dan perbuatan yang benar
    Melihat kedegilan hati mereka, Tuhan Yesus berdukacita dan marah (5). Bagaimana tidak, mereka adalah pemimpin agama yang seharusnya paham tentang bagaimana seharusnya mempraktikkan perintah agama dengan benar, tetapi nyatanya tidak
    Mereka lebih memilih aturan daripada prinsip yang membangun aturan tersebut; lebih memilih perbuatan lahiriah daripada perubahan batiniah; lebih mengutamakan legalisme dibanding praktik kasih bagi sesama
    Bahkan perikop ini diakhiri dengan sesuatu hal yang ironis di mana orang-orang Farisi segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuhNya (6)
    Hati mereka telah mengeras dan spiritualitas mereka telah membeku sehingga rela melakukan apa saja termasuk kejahatan
    Bagaimana dengan hidup kekristenan yang kita jalani selama ini ?
    Masih adakah kasih kepada Tuhan dan sesama ?
    Atau justru kita sedang terjebak dalam legalisme yang membuat kerohanian membeku dan hati kita mengeras ?
    Marilah kita memohon pertolongan Tuhan agar menjaga langkah kita menjauhi legalisme dan senantiasa hidup dalam kasih
    Salam dan Doa : Sugeng Pramono

Комментарии •