Rahayu. Tidak sekedar alunan nada yang indah namun juga sarat akan pesan moral yang baik. Perhatikan baik-baik petuah yang tersirat didalam alunan nada ini. Jangan asal mencela bila tidak mengerti artinya. Orang jawa punya cara sendiri untuk memuji Penciptanya dan memberi petuah luhur bagi penerusnya, begitu pula suku-suku lainnya di Indonesia yang kaya budaya luhur. Jangan mengagungkan keyakinan luar dan tidak tahu ajaran sendiri atau menjelekkan ajaran nenek moyang sendiri yang sebenarnya jauh lebih luhur daripada yang kita ketahui. Ojo ngelang-ngelangke kawruh luhur budayaning bangsa. Adigang adigung adiguna ora bakal nuwuhake tentrem. Rahayu, rahayu, rahayu
+hambali kayun bahasa jawa kuno ini. bisa terjemahkan tpi g total. anak2 jawa jaman skrng g lebih dari 20% yg tau bahasa jawa kuno atau biasa di sebut bahasa sopan,halus. klo bapak saya ke kakek nenek saya dan sterusnya masih bisa bahasa jawa kuno. klo ginian ahlinya solo jawa tengah selatan dan jogja.
Mencoba memahami.....mengartikan...karena yakin didalam macapat ini tersirat pelajaran yang luhur dari bangsa Indonesia..... semoga masih dicintai dan berkembang kepada anak cucu kita....Amin....
menghantarkn kita, menapaki bahtera kehidupan yg penuh suka dan duka, makna dari sebuah kata, menjadikan kita lebih bijaksana, dan bersikap welas asih...
Saya mula terkenang arwah datuk saudara saya yang setiap pagi pasti memainkan muzik ini. kelihatan wajahnya sangat tenang apabila mendengarnya. Saya yg masih kecil waktu itu langsung tidak tahu apakah ini. yang pasti ianya satu terapi. saya juga sangat suka mendengarnya walaupun tidak sefaham mana. thanx uploader :)
Tembang Macapat merupakan ajaran kehidupan yang adi luhur, dimulai dari Mijil sampai dengan Pocung. Semua nya berkesinambungan berhubungan satu dengan yang lainnya.
🙏🇮🇩Rahayu .supaya kebudayaan Jawa dan Sunda tidak punah .kita penerus melestarikan,dan kita bisa buat organisasi ,PEMUDA PEMUDI KEBUDAYAAN NUSANTARA JAWI.lestarikn sebelum punah oleh kebudayaan luar Nusantara .RAHAYU.🙏🇮🇩
saya bukan jawa n tdk mngerti artinya ttp sngt suka n mrasa tentrem dhati saat mndengarkan alunan tembangnya..aku cinta Indonesia dg kekayaan adat budaya.tolong jangan paksa kami ntuk mnjadi yg bkn budaya kami..🙏🙏🙏
Duh Gusti kulo nyuwun ampun, indah nian tembang ciptaan para Wali Alloh ini, meski belum mampu mengartikan namun dari syahdu mistis alunan tembang, ruh yang disampaikan tetap merasuk kalbu, Subhanalloh.
saya selalu menghargai budaya adat antar daerah..jd tolong kementnya jangan yang membuat permusuhan...jangan selalu menyindir...ayo berkomen yang bagus saling mendukung. kemajuan teknologi membuat kita lupa akan budaya tp yang sadar budaya jangan menyindir yang belum mengerti...beri komen yang bagus...ok...BHINEKA TUNGGAL IKA...mju terus indonesia....JONY CB RACING INDONEASI (H CB I)
Sedihnya kidung2 seperti ini dianggap horor oleh anak zaman sekarang Kakehan maca trit horor ya? Alhamdulillah entah memang lagi butuh ketenangan jiwa atau gimana Kerjaanku selesai lebih cepat saat dengerin lagu ini kemarin
kidung sameniko damel tentreme ati kulo matur nuwun kangge ingkang uploude menawi wonten kulo nyuwun di uploude ne maleh ingkang mocopat unen unen kunci urip matur nuwun
wong jowo ojo ilang jowone. saiki akeh wong jowo sok2an british. ojo isin dadi wong jowo, justru bangga dadi wong jowo, mergo jowo kui akeh budoyo. hidup wong jowo!!!
Untuk yang tanya liriknya, lagu ini bagian dari Serat Wulangreh yang diciptakan oleh Kanjeng Susuhunan Pakubuwana IV. Lagu ini diambil dari beberapa bait dari pupuh dalam Serat Wulangreh secara acak dan dijadikan satu. Berikut lirik dari 5 bait pertama lagu ini. Ana wong narima wus titahing Hyang pan dadi awon lan ana wong tan nrima titahe ing wêkasan iku dadi bêcik kawruhana ugi aja salang-surup (Pupuh Mijil bait/pada 4) Yèn wong anom pan wis tamtu manut marang kang ngadhêpi yèn kang ngadhêp akèh bangsat datan wurung bisa juti yèn kang ngadhêp kèh durjana nora wurung bisa maling (Pupuh Kinanthi bait/pada 5) Carita gon ingsun nular wong tuwa kang momong dhingin akèh kang sugih carita sun rungokkên rina wêngi samêngko maksih eling sawise diwasaningsun bapak kang paring wulang miwah ibu mituturi tatakrama ing pratingkah kang raharja (Pupuh Sinom bait/pada 4) Si kidang umbagipun angandêlkên kêbat lumpatipun pan si gajah ngandêlakên gêng ainggil ula ngandêlakên iku mandine kalamun nyakot (Pupuh Gambuh bait/pada 5) Nanging yèn sira gêguru kaki amiliha manungsa kang nyata ingkang bêcik martabate sarta kang wruh ing khukum kang ngibadah lan kang wirangi sokur olèh wong tapa ingkang wus amungkul tan mikir pawèwèhing lyan iku pantês sira guronana kaki sartane kawruhana (Pupuh Dhandhanggula bait/pada 4)
kulo ingkang sak meniko jumeneng ing aceh kemawon remen sanget bilih mireng ake suanten simbok,mugi2 ingkang tasih jumeneng ing tanah jawi sageto tetep nguri2 kabudayan kito piyambak.,nuwun
boleh modern dibidang teknologi..tapi ini jatidiri kita terutama orang jawa,,matur nuwun kagem penggemar dan pengupload sekaran2 niki// ppdarululum jombang jawatimur
Wah jan uenaaak tenan! walaupun aku tidak pernah hidup di daerah Jateng ataupun Jatim! Matur nuwon kagem sing up load ..... Waas cek Urang Sunda mah! Wass
Kebanyakan dari generasi muda saat ini merasa takut mendengar kidung2 smacam ini ( termasuk generasi muda jawa ), paadahal jika kita bisa memahami, ini adalah kidung yg mengajarkan budi pekerti luhur antara org tua dgn anak, tidak semua kidung jawa itu dgunakan untuk memanggil arwah, jin ataupun setan.
Sy juga kurang setuju kpd para sutradara yg memadukan kidung macapat dgn film horor yg seolah olah meng identikan macapat itu kpd yg mistis Sungguh disayangkan jika makin banyak generasi yg hrsnya bisa mewariskan budaya tapi malah terdoktrin dgn ketakutan seperti itu Mohon perhatiannya...kpd para pelaku seni di indonesia Salam hormat Rahayu rahayu rahayu..
Pethikan saking Serat Wulangreh anggitan Sri Pakubuwana IV (Dhandhanggula) Menit 2.09 Sira anggegurua kaki Amiliha manungsa kang nyata Ingkang becik martabate Sarta kang wruh ing ukum Kang ngibadah sarta wirangi Sokur oleh wong tapa Ingkang wus amungkul Tan mikir pawewehe ing liyan Iku pantes sira gurunana kaki Sartane kawruhana Artinya kalo nga salah ^_^a Pilihlah seorang yang bersungguh-sungguhYang bijak (baik) martabatnyaSerta yang tahu tentang tata krama dan hukumYang beribadah serta mempunyai rasa maluSyukur bila mendapat orang yang tapaYang baru saja selesaiDan ingat terhadap sesamanyaItu pantas untuk dijadikan guru (dihormati)Serta belajarlah pada dia lainnya susah didenger, karna saya orang bali, ahhahahha suwun ^_^a
kidung seperti ini banyak memilki filsafat hidup . kidung ini sebetulnya bukan untuk kepentingan salah satu agama ,. atau di peruntukkan untuk satu agama . tapi lebih fokus kepada bagaimana jalan nya filsafat hidup , tp sayang banyak yang takut mendengarkan nya ,
saya bukan orang jawa, tapi saya benar-benar menikmati tembang macapat yang indah tidak saja alunan lagunya tetapi juga puisinya yang tinggi kadar estetika dan etikanya. matur sewu nuwun mas baritzhak atas sajian dan uraiannya.
Sejarah Tembang Macapat Macapat sebagai sebutan metrum puisi jawa pertengahan dan jawa baru, yang hingga kini masih digemari masyarakat, ternyata sulit dilacak sejarah penciptaanya. Purbatjaraka menyatakan bahwa macapat lahir bersamaan dengan syair berbahasa jawa tengahan, bilamana macapat mulai dikenal , belum diketahui secara pasti. Pigeud berpendapat bahwa tembang macapat digunakan pada awal periode Islam. Pernyataan Pigeud yang bersifat informasi perkiraan itu masih perlu diupayakan kecocokan tahunnya yang pasti. Karseno Saputra memperkirakan atas dasar analisis terhadap beberapa pendapat beberapa pendapat dan pernyataan. Apabila pola metrum yang digunakan pada tembang macapat sama dengan pola metrum tembang tengahan dan tembang macapat tumbuh berkembang sejalan dengan tembang tengahan, maka diperkirakan tembang macapat telah hadir dikalangan masyarakat peminat setidak-tidaknya pada tahun 1541 masehi. Perkiraan itu atas dasar angka tahun yang terdapat pada kidung Subrata, Juga Rasa Dadi Jalma = 1643 J atau 1541 masehi. (Saputra, 1992 : 14 ) Penentuan ini berpangkal pijak dari pola metrum macapat yang paling awal yang terdapat pada kidung Subrata. Sekitar tahun itu hidup berkembang puisi berbahasa jawa kuno, jawa tengahan dan jawa baru yaitu kekawin, kidung dan macapat. Tahun perkiraan itu sesuai pula dengan pendapat Zoetmulder lebih kurang pada abad XVI di jawa hidup bersama tiga bahasa, yaitu jawa kuno, jawa tengahan dan jawa baru. Dalam Mbombong manah I ( Tejdohadi Sumarto, 1958 : 5 ) disebutkan bahwa tembang macapat ( yang mencakup 11 metrum ) di ciptakan oleh Prabu Dewawasesa atau Prabu Banjaransari di Sigaluh pada tahun Jawa 1191 atau tahun Masehi 1279. Tetapi menurut sumber lain, tampaknya macapat tidak hanya diciptakan oleh satu orang, tetapi oleh beberapa orang wali dan bangsawan. ( Laginem, 1996 : 27 ). Para pencipta itu adalah Sunan Giri Kedaton, Sunan Giri Prapen, Sunan Bonang, Sunan Gunung Jati, Sunan Muryapada, Sunan Kali Jaga, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Geseng, Sunan Majagung, Sultan Pajang, Sultan Adi Eru Cakra dan Adipati Nata Praja. Namun berdasarkan kajian ilmiah ada dua pendapat yang memiliki sedikit perbedaan tentang timbulnya macapat. Pendapat pertama bertumpu bahwa tembang macapat lebih tua dibanding tembang gede dan pendapat kedua bertumpu pada anggapan sebaliknya. Kecuali pendapat itu ada pendapat lain tentang timbulnya macapat berdasarkan perkembangan bahasa. A). Tembang macapat lebih tua daripada tembang gede Pendapat pertama beranggapan bahwa tembang macapat lebih tua dari pada tembang gede tanpa wretta atau tembang gede kawi miring. Tembang macapat timbul pada zaman Majapahit akhir ketika pengaruh kebudayaan Islam mulai surut ( Danusuprapta, 1981 : 153-154 ). Dikemukakan pula oleh Purbatjaraka bahwa timbulnya macapat bersamaan dengan kidung, dengan anggapan bahwa tembang tengahan tidak ada. ( Poerbatjaraka, 1952 : 72 ) B). Tembang macapat lebih muda daripada tembang gede Pendapat kedua beranggapan bahwa tembang macapat timbul pada waktu pengaruh kebudayaan Hindu semakin menipis dan rasa kebangsaan mulai tumbuh, yaitu pada zaman Majapahit akhir. Lahirnya macapat berurutan dengan kidung muncullah tembang gede berbahasa jawa pertengahan, berikutnya muncul macapat berbahasa jawa baru. Dan pada zaman Surakarta awal timbul tembang gede kawi miring. Bentuk gubahan berbahasa jawa baru banyak digemari adalah kidung dan macapat. Proses pemunculannya bermula dari lahirnya karya-karya berbahasa jawa pertengahan yang biasa disebut dengan kitab-kitab kidung, kemudian muncul karya-karya berbahasa jawa baru berupa kitab-kitab suluk dan kitab-kitab niti. Kitab suluk dan kitab niti itu memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan macapat. C). Tembang macapat berdasarkan perkembangan bahasa Dalam hipotesis Zoetmulder ( 1983 : 35 ) disebutkan bahwa secara linguistik bahasa jawa pertengahan bukan merupakan pangkal bahasa jawa baru. Melainkan merupakan dua cabang yang terpisah dan divergen pada bahasa jawa kuno. Bahasa jawa kuno merupakan bahasa umum selama periode Hindu - Jawa sampai runtuhnya Majapahit. Sejak datangnya pengaruh Islam, bahasa jawa kuno berkembang menurut dua arah yang berlainnan yang menimbulkan bahasa jawa pertengahan dan bahasa jawa baru. Kemudian, bahasa jawa pertengahan dengan kidungnya berkembang di Bali dan bahasa jawa baru dengan macapatnya berkembang di Jawa. Bahkan, sampai sekarang tradisi penulisan karya sastra jawa kuno dan pertengahan masih ada di Bali.
Macepat versi Bali juga ada dan ma, na dan artinya sama. Panca maha bhuta. Kembali ke asal 4 elemen api air tanah dan angin. Dan ruh suci akan kembali ke asal kalo sudah suci dan akan gentayangan bila ruh blm suci, banyak berbuat dosa di saat masih hidup di maya pada(dunia) sastra perjalanan sang atman atau ruh jiwa manusia mulai dari bayi di kandung ibu sampai mati di kandung pertiwi. Alfatihah buat leluhur yg sudah sempurna hidupnya yg sudah suci perilaku nya
JAWA = Sunda, Sunda = JAWA. JAWA dan Sunda adalah saudara satu keturunan dari leluhur yang sama. Jangan sampai antar saudara sendiri bercerai-berai, jadi kita harus manunggal alias nyawiji (bersatu teguh) satu sama lain.
M. VADLY NOVENDRA ... setuju... Saya punya pendapat bahwa kita2 ini penghuni pulau Jawa, telah diberikan tanggung jawab besar untuk menjaga seluruh Nusantara... hanya karna kepentingan politik (Gajahmada) kami masyarakat Jawa jadi terpisah dengan masyarakat Sunda... sekali lagi.. Setuju. Sunda=Jawa , Jawa=Sunda.
Bukan karena politiknya Simbah Gadjah Mada Mas, tapi itu sebab politik kolonial Belanda yang sengaja memecahkan kita sebagai satu kesatuan, yaitu Bangsa Nusantara yang dulunya besar termasyhur hampir seantero dunia.
sya akan perjuangkan warisan nenek moyang kita, khusunya di pulau madhura, dan jawa timur pada umunya, karena ini tembhang pertma yg diperkenalkan oleh nenek moyang kita kepda nusantara
saya asli Dr Jawa tengah..saat ini saya dan kawan berjuang melestarikan budaya jawa & Sunda.
Rahayu. Tidak sekedar alunan nada yang indah namun juga sarat akan pesan moral yang baik. Perhatikan baik-baik petuah yang tersirat didalam alunan nada ini. Jangan asal mencela bila tidak mengerti artinya. Orang jawa punya cara sendiri untuk memuji Penciptanya dan memberi petuah luhur bagi penerusnya, begitu pula suku-suku lainnya di Indonesia yang kaya budaya luhur. Jangan mengagungkan keyakinan luar dan tidak tahu ajaran sendiri atau menjelekkan ajaran nenek moyang sendiri yang sebenarnya jauh lebih luhur daripada yang kita ketahui. Ojo ngelang-ngelangke kawruh luhur budayaning bangsa. Adigang adigung adiguna ora bakal nuwuhake tentrem. Rahayu, rahayu, rahayu
Rafael Wahyu Budi Bayudono kulo inggeh midangetaken kakang nangeng kulo taseh dereng mangerteni nopo artine
walau sy gak mengerti apa yg didendangkannya. .tapi ada sesuatu yg masuk kedalam hati,sedih, kesepian,Dan rindu sang pencipta
saya suka banget denger ini tengah malam,apalagi kalau hujan sambil duduk di balkon sendiri...seperti malam ini...
podo aq iyo..tentrem nang ati
mas bisa di artikan kah apa yg mbah ini lantunkan
+hambali kayun bahasa jawa kuno ini.
bisa terjemahkan tpi g total.
anak2 jawa jaman skrng g lebih dari 20% yg tau bahasa jawa kuno atau biasa di sebut bahasa sopan,halus.
klo bapak saya ke kakek nenek saya dan sterusnya masih bisa bahasa jawa kuno.
klo ginian ahlinya solo jawa tengah selatan dan jogja.
Bener Mas :D
Koyok aku :v
+sina sinu engeh mas sak niki katah lare alit mboten saget boso jowo :(
Mencoba memahami.....mengartikan...karena yakin didalam macapat ini tersirat pelajaran yang luhur dari bangsa Indonesia.....
semoga masih dicintai dan berkembang kepada anak cucu kita....Amin....
Indonesia negara penuh budaya...
Adem ayem dengerinnya....
Bbug7383. ❤😊😂😅😮🎉😢njir9❤.
menghantarkn kita, menapaki bahtera kehidupan yg penuh suka dan duka, makna dari sebuah kata, menjadikan kita lebih bijaksana, dan bersikap welas asih...
mantab tenan tembang'y menusuk di jiwa dan hati yg lgi gundah gulana ..
Saya mula terkenang arwah datuk saudara saya yang setiap pagi pasti memainkan muzik ini. kelihatan wajahnya sangat tenang apabila mendengarnya. Saya yg masih kecil waktu itu langsung tidak tahu apakah ini. yang pasti ianya satu terapi. saya juga sangat suka mendengarnya walaupun tidak sefaham mana. thanx uploader :)
Tembang Macapat merupakan ajaran kehidupan yang adi luhur, dimulai dari Mijil sampai dengan Pocung. Semua nya berkesinambungan berhubungan satu dengan yang lainnya.
🙏🇮🇩Rahayu .supaya kebudayaan Jawa dan Sunda tidak punah .kita penerus melestarikan,dan kita bisa buat organisasi ,PEMUDA PEMUDI KEBUDAYAAN NUSANTARA JAWI.lestarikn sebelum punah oleh kebudayaan luar Nusantara .RAHAYU.🙏🇮🇩
tembang yang mengingatkan aku waktu kecil..
setiap aku mau tidur ibu selalu menyuarakan kidung ini...
luar biasa budaya jawa di indonesia, sumpah adeemmm banget dengernya, semoga budaya seperti ini ga akan musnah😔😂😭
saya bukan jawa n tdk mngerti artinya ttp sngt suka n mrasa tentrem dhati saat mndengarkan alunan tembangnya..aku cinta Indonesia dg kekayaan adat budaya.tolong jangan paksa kami ntuk mnjadi yg bkn budaya kami..🙏🙏🙏
Duh Gusti kulo nyuwun ampun, indah nian tembang ciptaan para Wali Alloh ini, meski belum mampu mengartikan namun dari syahdu mistis alunan tembang, ruh yang disampaikan tetap merasuk kalbu, Subhanalloh.
Masyaallah ...
Karya agung budaya bangsa .... Puitis, bermakna ...
Kalo denger gending/tembang seperti ini, ingat waktu kecil...
Waktu masih sering, mendenger bapakku nembang seperti ini....
Iya perlu dilestarikan,, semoga sampai akhir jaman,, Om,,, narayana
haha inget sama simbah gue yg dijawa kalo nyanyi beginian mulu 😊 tapi bagus sih. adem didengernya 😊
saya selalu menghargai budaya adat antar daerah..jd tolong kementnya jangan yang membuat permusuhan...jangan selalu menyindir...ayo berkomen yang bagus saling mendukung.
kemajuan teknologi membuat kita lupa akan budaya tp yang sadar budaya jangan menyindir yang belum mengerti...beri komen yang bagus...ok...BHINEKA TUNGGAL IKA...mju terus indonesia....JONY CB RACING INDONEASI (H CB I)
kulo demen nrungokake tembang macapat sben bengi salaam WIRO WIBOWO
Saya orang Sunda,,suka dengan tradisi sunda & jawa,,denger tembang jawa terasa tentrem di ati & ada ssesuatu yang berbeda
Sedihnya kidung2 seperti ini dianggap horor oleh anak zaman sekarang
Kakehan maca trit horor ya?
Alhamdulillah entah memang lagi butuh ketenangan jiwa atau gimana
Kerjaanku selesai lebih cepat saat dengerin lagu ini kemarin
Suka lagu ini,,,, karena setiap dengerin selalu banyak para leluhur yang datang juga untuk mendengarkan,,,,
kidung sameniko damel tentreme ati kulo matur nuwun kangge ingkang uploude menawi wonten kulo nyuwun di uploude ne maleh ingkang mocopat unen unen kunci urip matur nuwun
sunyi,sepi,hening,ayem lan tentrem atiku kalo denger tembang Jawa Macapat....asli Purwodadi,Jawa Tengah Tuleen....hadir
karya yg luhur,...
denger lagu ini + kopi + rokok + nyawang duwung malem2. uenak puoll...
indah sekali
jadi inget waktu kecil sebelum tidur pasti denger ini...masa yg indah n yg ga bisa terulang lagi....
Rindu almarhumah ibu. Dulu waktu masih kecil saya dan adik sering di tembangi sebelum tidur.
ngrentes maring ati.sarat dengan makna...!!!slm kagem sederek2 wonten soropaten,karanganom,klaten.saking brebes.
Betul adiluhung budaya kita ayo kito uri uri. Lanjutkan.lestarikan.
wong jowo ojo ilang jowone.
saiki akeh wong jowo sok2an british. ojo isin dadi wong jowo, justru bangga dadi wong jowo, mergo jowo kui akeh budoyo. hidup wong jowo!!!
Atiqah Fibbry Soenandar ea mbg saiki akeh seng wong ke barat"an...oppo wane seng ke arab"an....
Pangapunten sak derengipun, "Wong Jawa aja ilang jawane, kudu bangga dadi wong Jawa, merga Jawa kui akeh budaya. Hidup wong Jawa!!!"
eleng jaman cilik'an
Nguri2 budoyo yo mbakyu...
Mantap pean klu bisa memahami filsafa moco pat inayaaloh kehidupan pean berkah...
Mantep mas...lanjutkan
WOW....NGGA TAU ARTINYA, TAPI SANGAT MISTIC DAH SANGAT INDAH SUARANYA........
mari kita dengan seksama melestarikan adat dan budaya kita tanpa kita dari kita lalu siapa lg??
adem ,,,,,,,,sya dari solo,,,,kelingan orang tua dlu muter tembang geguritan
Yimak semangat kawan ku joooos pokoke
Jawa cirebon hadiiiirrrr....!!!!
Kenapa hati ini bergetar setiap mendengar alunan indah seperti ini :(
adem maknyus tenan atiku, sakkabehe reribet urip musno jalaran mocopatan iki
uri-uri boso jowo kudu di lestarekke
Untuk yang tanya liriknya, lagu ini bagian dari Serat Wulangreh yang diciptakan oleh Kanjeng Susuhunan Pakubuwana IV. Lagu ini diambil dari beberapa bait dari pupuh dalam Serat Wulangreh secara acak dan dijadikan satu.
Berikut lirik dari 5 bait pertama lagu ini.
Ana wong narima wus titahing
Hyang pan dadi awon
lan ana wong tan nrima titahe
ing wêkasan iku dadi bêcik
kawruhana ugi aja salang-surup
(Pupuh Mijil bait/pada 4)
Yèn wong anom pan wis tamtu
manut marang kang ngadhêpi
yèn kang ngadhêp akèh bangsat
datan wurung bisa juti
yèn kang ngadhêp kèh durjana
nora wurung bisa maling
(Pupuh Kinanthi bait/pada 5)
Carita gon ingsun nular
wong tuwa kang momong dhingin
akèh kang sugih carita
sun rungokkên rina wêngi
samêngko maksih eling
sawise diwasaningsun
bapak kang paring wulang
miwah ibu mituturi
tatakrama ing pratingkah kang raharja
(Pupuh Sinom bait/pada 4)
Si kidang umbagipun
angandêlkên kêbat lumpatipun
pan si gajah ngandêlakên gêng ainggil
ula ngandêlakên iku
mandine kalamun nyakot
(Pupuh Gambuh bait/pada 5)
Nanging yèn sira gêguru kaki
amiliha manungsa kang nyata
ingkang bêcik martabate
sarta kang wruh ing khukum
kang ngibadah lan kang wirangi
sokur olèh wong tapa
ingkang wus amungkul
tan mikir pawèwèhing lyan
iku pantês sira guronana kaki
sartane kawruhana
(Pupuh Dhandhanggula bait/pada 4)
Lanjutannya ada gak kak??
terimakasih
Suara sinden mantul..enak...unik...meliuk iramanya...bangganya jd orang jawa memiliki macapat ...
kulo ingkang sak meniko jumeneng ing aceh kemawon remen sanget bilih mireng ake suanten simbok,mugi2 ingkang tasih jumeneng ing tanah jawi sageto tetep nguri2 kabudayan kito piyambak.,nuwun
sip
Luar Biasa
Saya suka banget dengar lagu2 jawa adem di dengarnya..
Indahnya sebuah Rasa...
di tunggu edisi berikutnya.. matur nuwun mas boss
yuk kita lestarikan budaya kita.....jangan cuma komen tapi buktikan.....
damai sekaliii dengernya...indah,tentram,damai,tenang,..menggali kreasi dan imagine.. love java so much
Nggak usah pakai music udah enak bgt didengerin..jawa mmng top
Ati kang sepi .urip tanpo doyo .gumregah saknaliko mirengaken mocopat .adem ayem tentrem . . Matursuwun . Dumateng pemaos mocopat meniko .
boleh modern dibidang teknologi..tapi ini jatidiri kita terutama orang jawa,,matur nuwun kagem penggemar dan pengupload sekaran2 niki// ppdarululum jombang jawatimur
Luhur n agung budaya jawa.... dengerinnya adem,,,
Saya sangat bangga dengan Ragam musik di indonesia. Penuh dngan warna dan kaya akan makna.
Wah jan uenaaak tenan! walaupun aku tidak pernah hidup di daerah Jateng ataupun Jatim! Matur nuwon kagem sing up load ..... Waas cek Urang Sunda mah! Wass
Hati neh tentrem.inget dí jogya di rmh mbah kung di lereng merapi.
Dadi kelingan almarhumah ibuk nek lagi nyetriko klambi kiy mesti nembang... 😢 kangen ibuk
Kebanyakan dari generasi muda saat ini merasa takut mendengar kidung2 smacam ini ( termasuk generasi muda jawa ), paadahal jika kita bisa memahami, ini adalah kidung yg mengajarkan budi pekerti luhur antara org tua dgn anak,
tidak semua kidung jawa itu dgunakan untuk memanggil arwah, jin ataupun setan.
Widayat tn y btl bnget g smua kidung kyk mantra
Sy juga kurang setuju kpd para sutradara yg memadukan kidung macapat dgn film horor yg seolah olah meng identikan macapat itu kpd yg mistis
Sungguh disayangkan jika makin banyak generasi yg hrsnya bisa mewariskan budaya tapi malah terdoktrin dgn ketakutan seperti itu
Mohon perhatiannya...kpd para pelaku seni di indonesia
Salam hormat
Rahayu rahayu rahayu..
Pethikan saking Serat Wulangreh anggitan Sri Pakubuwana IV (Dhandhanggula)
Menit 2.09 Sira anggegurua kaki Amiliha manungsa kang nyata Ingkang becik martabate Sarta kang wruh ing ukum Kang ngibadah sarta wirangi Sokur oleh wong tapa Ingkang wus amungkul Tan mikir pawewehe ing liyan Iku pantes sira gurunana kaki Sartane kawruhana Artinya kalo nga salah ^_^a Pilihlah seorang yang bersungguh-sungguhYang bijak (baik) martabatnyaSerta yang tahu tentang tata krama dan hukumYang beribadah serta mempunyai rasa maluSyukur bila mendapat orang yang tapaYang baru saja selesaiDan ingat terhadap sesamanyaItu pantas untuk dijadikan guru (dihormati)Serta belajarlah pada dia lainnya susah didenger, karna saya orang bali, ahhahahha suwun ^_^a
Putuwika Wiguna meniko adalah adaptasi dari naskah beberapa ratus tahun sebelumnya, yaitu Garuda Purana
ayem dah,, denger gnian
Dengerin, pikiran rasanya mak nyess... 👍👍👍
sugeng ndalu monggo sedoyo kemawon sami nguri uri tembang jowo.lan sami dipon pundut makna nipon.mugi mugi saget ndadosaken tentremeng ati panjenengan sadoyo.atur nuwun
Lagu pengantar tidur,,,favorit
enaak sambil ngantuk2 dengerinnya...really love our culture.
Tenang rasanya dengerin kidung jawa...
kidung seperti ini banyak memilki filsafat hidup . kidung ini sebetulnya bukan untuk kepentingan salah satu agama ,. atau di peruntukkan untuk satu agama . tapi lebih fokus kepada bagaimana jalan nya filsafat hidup , tp sayang banyak yang takut mendengarkan nya ,
musik yang luhur, hasil olah rasa orang jawa :) nice
save local wisdom
Jadi inget di jawa... adem dengernya
saya bukan orang jawa, tapi saya benar-benar menikmati tembang macapat yang indah tidak saja alunan lagunya tetapi juga puisinya yang tinggi kadar estetika dan etikanya. matur sewu nuwun mas baritzhak atas sajian dan uraiannya.
tampilan baik smg bs lebih baik lg.salam.
dari jawa kyehh,,,..lagune ademmm ayemmmmmmm. oiyyyyyyy
Inet masih diUNGARAN denger suaranya si mbok ,, ..
Suasananya adem ayem tentrem ,,..
SAYA SUKA SANGET LAGU KAYA GINI CUMAN NDAK TAU JENIS APA NI TEMBANG, UNGGAH YANG LAIN DUNG
TENANG NING ATI
Maknanipun inggil sanget, ndadosaken edem ing manah
trecep trecep neng ati mak nyes .... nyes...... nyes
ingat jaman simbah dulu tiap malam pasti baca pat neng ati tentrem
Sangat menyenth hai
Jd ingt Almarhum Nenex zaiia,eank zhuka nembang jawa,dengerinna zprt Di nina boxbox in,adem dihati dn pikiran
lu aja ngetik bahasa alay, gmn bisa belajar nembang?
Mazalah buwad eloooohhhhhhhh....
Zhuka zhuka guwa mou tuliz gmn,munk ada tulizan Larangan ?!!!!!
dasar geblek
Sejarah Tembang Macapat
Macapat sebagai sebutan metrum puisi jawa pertengahan dan jawa baru, yang hingga kini masih digemari masyarakat, ternyata sulit dilacak sejarah penciptaanya. Purbatjaraka menyatakan bahwa macapat lahir bersamaan dengan syair berbahasa jawa tengahan, bilamana macapat mulai dikenal , belum diketahui secara pasti. Pigeud berpendapat bahwa tembang macapat digunakan pada awal periode Islam. Pernyataan Pigeud yang bersifat informasi perkiraan itu masih perlu diupayakan kecocokan tahunnya yang pasti.
Karseno Saputra memperkirakan atas dasar analisis terhadap beberapa pendapat beberapa pendapat dan pernyataan. Apabila pola metrum yang digunakan pada tembang macapat sama dengan pola metrum tembang tengahan dan tembang macapat tumbuh berkembang sejalan dengan tembang tengahan, maka diperkirakan tembang macapat telah hadir dikalangan masyarakat peminat setidak-tidaknya pada tahun 1541 masehi. Perkiraan itu atas dasar angka tahun yang terdapat pada kidung Subrata, Juga Rasa Dadi Jalma = 1643 J atau 1541 masehi. (Saputra, 1992 : 14 )
Penentuan ini berpangkal pijak dari pola metrum macapat yang paling awal yang terdapat pada kidung Subrata. Sekitar tahun itu hidup berkembang puisi berbahasa jawa kuno, jawa tengahan dan jawa baru yaitu kekawin, kidung dan macapat. Tahun perkiraan itu sesuai pula dengan pendapat Zoetmulder lebih kurang pada abad XVI di jawa hidup bersama tiga bahasa, yaitu jawa kuno, jawa tengahan dan jawa baru.
Dalam Mbombong manah I ( Tejdohadi Sumarto, 1958 : 5 ) disebutkan bahwa tembang macapat ( yang mencakup 11 metrum ) di ciptakan oleh Prabu Dewawasesa atau Prabu Banjaransari di Sigaluh pada tahun Jawa 1191 atau tahun Masehi 1279. Tetapi menurut sumber lain, tampaknya macapat tidak hanya diciptakan oleh satu orang, tetapi oleh beberapa orang wali dan bangsawan. ( Laginem, 1996 : 27 ). Para pencipta itu adalah Sunan Giri Kedaton, Sunan Giri Prapen, Sunan Bonang, Sunan Gunung Jati, Sunan Muryapada, Sunan Kali Jaga, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Geseng, Sunan Majagung, Sultan Pajang, Sultan Adi Eru Cakra dan Adipati Nata Praja.
Namun berdasarkan kajian ilmiah ada dua pendapat yang memiliki sedikit perbedaan tentang timbulnya macapat. Pendapat pertama bertumpu bahwa tembang macapat lebih tua dibanding tembang gede dan pendapat kedua bertumpu pada anggapan sebaliknya. Kecuali pendapat itu ada pendapat lain tentang timbulnya macapat berdasarkan perkembangan bahasa.
A). Tembang macapat lebih tua daripada tembang gede
Pendapat pertama beranggapan bahwa tembang macapat lebih tua dari pada tembang gede tanpa wretta atau tembang gede kawi miring. Tembang macapat timbul pada zaman Majapahit akhir ketika pengaruh kebudayaan Islam mulai surut ( Danusuprapta, 1981 : 153-154 ). Dikemukakan pula oleh Purbatjaraka bahwa timbulnya macapat bersamaan dengan kidung, dengan anggapan bahwa tembang tengahan tidak ada. ( Poerbatjaraka, 1952 : 72 )
B). Tembang macapat lebih muda daripada tembang gede
Pendapat kedua beranggapan bahwa tembang macapat timbul pada waktu pengaruh kebudayaan Hindu semakin menipis dan rasa kebangsaan mulai tumbuh, yaitu pada zaman Majapahit akhir. Lahirnya macapat berurutan dengan kidung muncullah tembang gede berbahasa jawa pertengahan, berikutnya muncul macapat berbahasa jawa baru. Dan pada zaman Surakarta awal timbul tembang gede kawi miring. Bentuk gubahan berbahasa jawa baru banyak digemari adalah kidung dan macapat. Proses pemunculannya bermula dari lahirnya karya-karya berbahasa jawa pertengahan yang biasa disebut dengan kitab-kitab kidung, kemudian muncul karya-karya berbahasa jawa baru berupa kitab-kitab suluk dan kitab-kitab niti. Kitab suluk dan kitab niti itu memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan macapat.
C). Tembang macapat berdasarkan perkembangan bahasa
Dalam hipotesis Zoetmulder ( 1983 : 35 ) disebutkan bahwa secara linguistik bahasa jawa pertengahan bukan merupakan pangkal bahasa jawa baru. Melainkan merupakan dua cabang yang terpisah dan divergen pada bahasa jawa kuno. Bahasa jawa kuno merupakan bahasa umum selama periode Hindu - Jawa sampai runtuhnya Majapahit. Sejak datangnya pengaruh Islam, bahasa jawa kuno berkembang menurut dua arah yang berlainnan yang menimbulkan bahasa jawa pertengahan dan bahasa jawa baru. Kemudian, bahasa jawa pertengahan dengan kidungnya berkembang di Bali dan bahasa jawa baru dengan macapatnya berkembang di Jawa. Bahkan, sampai sekarang tradisi penulisan karya sastra jawa kuno dan pertengahan masih ada di Bali.
Macepat versi Bali juga ada dan ma, na dan artinya sama. Panca maha bhuta. Kembali ke asal 4 elemen api air tanah dan angin. Dan ruh suci akan kembali ke asal kalo sudah suci dan akan gentayangan bila ruh blm suci, banyak berbuat dosa di saat masih hidup di maya pada(dunia) sastra perjalanan sang atman atau ruh jiwa manusia mulai dari bayi di kandung ibu sampai mati di kandung pertiwi. Alfatihah buat leluhur yg sudah sempurna hidupnya yg sudah suci perilaku nya
Betul betul betul.... saya suka saya suka.....
Damai, indah, nyaman, itu harapan setiap insan apapun isme'a. Sama maksud lagu ini.
What a nice song. Viva Macapat
mantep lagunya
translation please. indah bangat. damai seninya. suara ini milik siapa ya. meremang bulu roma dengerin. mantap vokalnya
karo mbah kakung sareng mbah putri ..mis youuuu so much ..
teringat kelembutan hati seorang ibu kita saat mendapingi tidur
Music yang sangat luhur ...tiada duanya didunia..
it's wonderfull music
Kereeeeeen.......i love it.
suara ni pun jozz....
dhalem remen sanget gendhing mocopat meniko saget mangetos coro toto jiwo.
Nderek nyawiji.
Kepareng Paring panyengkuyung lan panyaruwe dhateng Chanel Kula.
Mugi budaya Jawa tansaya ngrembaka.
Matunuwun.🙏
adem dengernya...
saya yg bukan jawa seneng banget dengernya walau gak ngerti artinya, pengen bisa
JAWA = Sunda, Sunda = JAWA. JAWA dan Sunda adalah saudara satu keturunan dari leluhur yang sama. Jangan sampai antar saudara sendiri bercerai-berai, jadi kita harus manunggal alias nyawiji (bersatu teguh) satu sama lain.
M. VADLY NOVENDRA ... setuju... Saya punya pendapat bahwa kita2 ini penghuni pulau Jawa, telah diberikan tanggung jawab besar untuk menjaga seluruh Nusantara... hanya karna kepentingan politik (Gajahmada) kami masyarakat Jawa jadi terpisah dengan masyarakat Sunda... sekali lagi.. Setuju. Sunda=Jawa , Jawa=Sunda.
Bukan karena politiknya Simbah Gadjah Mada Mas, tapi itu sebab politik kolonial Belanda yang sengaja memecahkan kita sebagai satu kesatuan, yaitu Bangsa Nusantara yang dulunya besar termasyhur hampir seantero dunia.
M. VADLY NOVENDRA maaf maas sabar
... buuuseeeng... waktu Hayam Wuruk belanda belom dateng mas... hihihi... tapi yg penting kita bersatu lah.. sebagai penghuni pulau jawa..
mugi tansah pinaringan sungeng rahayu
mugi lestari badaya jawi
sya akan perjuangkan warisan nenek moyang kita, khusunya di pulau madhura, dan jawa timur pada umunya, karena ini tembhang pertma yg diperkenalkan oleh nenek moyang kita kepda nusantara