WIMBAKARA BALAGANJUR DUTA KABUPATEN BADUNG | PKB XLVI 2024

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 19 сен 2024
  • Dalam bahasa Bali, kata "wayah" bukan sekadar menggambarkan kematangan fisik suatu objek atau makhluk hidup, melainkan juga merujuk pada kedewasaan yang dicapai secara menyeluruh. Penggunaan kata ini tidak hanya sebagai bentuk pujian, tetapi juga sebagai penghargaan terhadap pencapaian dalam mencapai kematangan batin dan spiritual Dalam ungkapan "sampun wayah", terdapat makna mendalam tentang perjalanan dan pertumbuhan yang mengarah pada kedewasaan yang penuh makna juga mencerminkan pengakuan terhadap kebijaksanaan seseorang.
    Idiom "Wayah" yang tersemat pada manusia melampaui sekadar keterampilan atau keahlian yang dimiliki. Keunggulan sejati tercermin dalam integrasi yang utuh antara kecerdasan, dimana terdapat keselarasan yang dalam antara jiwa dan pikiran, serta kemampuan untuk bijaksana dalam mengaplikasikan pengetahuan dalam setiap aspek kehidupan.
    Dari kedalaman pemahaman akan hakikat diri hingga upaya menemukan Makna dalam keterbatasan-keterbatasan pikiran manusia, perjalanan menuju kedewasaan spiritual adalah suatu perjalanan yang memerlukan proses refleksi, pertumbuhan, dan transformasi yang tidak terbatas.
    Penerapan konsep tersebut memberikan stimulasi kepada penata untuk memformulasi karyamusik baleganjur atas interpretasi terhadap kata “Wayah”. Komposisi ini disusun dengan teliti, menggabungkan elemen-elemen seperti fondasi gilak dan pola irama yang teratur, menghasilkan karya yang terfokus dan terstruktur dengan baik. Ritme yang tercipta dari
    perpaduan ceng-ceng dan kendang memperlihatkan tingkat kecerdasan yang tinggi, sementara melodi dan kolotomik yang terstruktur memberikan kesan keunggulan atas pendewasaan yang tak terbantahkan.
    Lirik vokal yang dipadukan dengan visualisasi yang memukau Meningkatkan dimensi ekspresi dalam pengalaman mendengarkan komposisi ini. Karya secara keseluruhan menciptakan pengalaman yang melampaui sekadar ekspresi batin, memungkinkan penikmatnya untuk menyelami keindahan dan kedalaman dari komposisi tabuh baleganjur ini yang layak dianggap sebagai simbol kematangan spiritual, atau "wayah".
    Penata Tabuh : I Komang Tri Sandyasa Putra
    Koreografer : 1. I Wayan Pradnya Pitala
    2. Kadek Karunia Artha
    Pembina : 1. I Kadek Arisoma Linggayona
    2. I Gede Indra Kusuma

Комментарии • 11