Assalamualaikum wr..wb.. لسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ Wahai saudaraku, ketika aku ditanya mengenai penyebab perang antara palestina dan Israel?, aku menjawab bahwasannya karena mereka tidak mengenal tuhannya, dan masih mencintai dunia, mereka perang bukan karena Allah melainkan hanya duniawi semata. Mengapa demikian, karena jika mereka mengenal Tuhannya maka perang tidak akan pernah terjadi. Dan ketika aku di tanya lalu kau mendukung siapa?, aku tidak mendukung siapa pun, melainkan aku menginginkan mereka berdamai. Dan ketika aku menyampaikan demikian mereka mempertanyakan agama ku, jika memang kau Islam mengapa tidak mendukung Palestina, dan aku pun menjawab jika memang mereka muslim tidak akan pernah mereka berperang apalagi harus membunuh orang yang tidak bersalah. Wahai saudaraku, bagiku permasalahan di palestina dan Israel bukan soal siapa yang patut untuk di bela, siapa yang patut untuk di dukung, melainkan bagaiman mencari solusi menciptakan perdamaian di antara mereka. Jika di katakan siapa yang berbuat paling dzalim, keduanya sama-sama berbuat kedzaliman, karena saling menghilangkan nyawa manusia yang tidak bersalah, karena belum tentu semua yang terbunuh atau menjadi korban adalah orang-orang yang dikatakan bersalah. Ketika kita berada di posisi warga Palestina, kita akan mengatakan bahwa Israel lah yang kejam dan berbuat dzalim, namun ketika kita berada di posisi warga Israel maka kita akan berpandangan bahwa Palestina lah yang kejam dan berbuat dzalim. Wahai saudaraku, Aku memiliki sebuah gambaran, jika ada kerabat kita yang bertengkar sebut saja A dan B, si A bekerja untuk si B, lalu si B berbuat sewenang-wenang dengan A dengan mempekerjakan si A secara berlebihan dan bahkan ia tidak di bayar karena pekerjaannya. Lalu karena rasa kesalnya dengan perilaku B yang dzalim terhadapnya, maka si A membunuh Anggota keluarga B. Yang aku ingin pertanyakan apakah perbuatan si A itu dapat di benarkan??, lalu karena si B tau yang membunuh keluarga B adalah si A dan si B mengajakmu untuk membunuh keluarga si A apakah engkau mau membantu si B??, dan jika si B telah membunuh keluarga A lalu engkau di ajak untuk membunuh si B apakah engkau mau mengikuti ajakan si A?. Dan aku ingin bertanya kembali siapakah yang paling dzalim disini??, apakah masalah ini akan selesai jika kita membantu si A atau pun si B??, aku melihatnya justru ini akan menambah masalah, dan yang akan terjadi adalah yang membantu si A dan yang membantu si B akhirnya akan saling membunuh. Lalu jalan apa yang terbaik??, bagiku yang terbaik kita mendukung mereka untuk menemukan solusi bagi mereka, agar mereka berdamai, jika mereka telah saling membunuh anggota keluarga baik si A atau pun si B, kita harus memberikan hukuman kepada mereka berdua sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan secara adil, dan mendamaikan anggota keluarga mereka agar tidak terjadi pertikaian-pertikaian kembali. Lalu ada yang berkata kepada ku masalah ini tidak sesederhana itu, ini masalah agama, dan tempat suci umat Islam, dan aku bertanya " mengapa harus di permasalahkan bukan kah Allah telah memindah kan kiblat umat Islam ke Makkah??". Wahai saudaraku taukah engkau apa tujuan Allah memindahkan kiblat dari Palestina ke Makkah??, sesungguhnya agar kita dapat membedakan siapa yang berada di barisan Allah beserta Rasulullah Muhammad SAW, dan siapa yang menghadap ke belakang, dapatkah engkau memahami apa yang di maksudkan dan tujuan Allah memberikan pesan tersebut di dalam Al Qur'an??. Tahukah engkau wahai saudaraku, sesungguhnya Allah memerintahkan Rasullullah Muhammad SAW memindahkan arah kiblat ke Makkah agar terciptanya perdamaian dunia, sehingga tidak terjadi perseteruan antara umat muslim dan juga Yahudi, yang mana dahulu kita memiliki kiblat yang sama. Namun yang membuat ku bingung adalah mengapa harus terjadi perang dan saling membunuh hanya karena sebuah tempat dan bangunan, bagiku yang mereka lakukan bukan karena Allah melainkan hanya ingin mendapatkan pengakuan duniawi semata, jika memang engkau memiliki tuhan, apakah tuhan mu mengajarkan mu untuk saling membunuh??, aku tidak demikian karena Allah tidak mengajarkan ku untuk membunuh. Wahai saudaraku aku ingat dengan kisah Isa putra Maryam, yang mana saat itu ia di datangi para Yahudi dengan membawa seorang wanita yang tertangkap sedang berzina, untuk menguji Isa putra Maryam, lalu para Yahudi itu bertanya kepada Isa putra Maryam, "wahai Isa hukuman apa yang pantas untuk wanita ini, ia telah berzinah", lalu Isa putra Maryam pun menjawab " bagaimana dengan hukum kalian?" Dan mereka menjawab "di hukum kami ,wanita ini harus di rajam sampai mati". Lalu tahukah engkau wahai saudaraku apa yang di katakan oleh beliau, ia pun berkata "jika ada di antara kalian, yang merasa dirinya yang tidak pernah melakukan dosa, maka dia lah yang melempari wanita ini terlebih dahulu". Dan apa yang terjadi tidak ada satupun orang yang berani melempari wanita tersebut dengan batu. Dan para Yahudi itu pun pergi, lalu sang wanita itu berkata kepada Isa putra Maryam, "apakah engkau akan menghukum ku tuan?", lalu beliau menjawab "memohon ampun lah kepada Allah dan jangan kau ulangi lagi perbuatan mu itu" dan membiarkan wanita itu pergi. "Wahai saudaraku pandanglah setiap permasalahan dalam hidupmu karena Allah, maka engkau akan lebih bijak dalam menyelesaikan setiap permasalahan dalam hidupmu karena Allah maha adil, maha bijaksana, dan Allah maha pengasih, maha penyayang serta maha pengampun". Semoga bermanfaat
Assalamualaikum wr..wb..
لسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Wahai saudaraku, ketika aku ditanya mengenai penyebab perang antara palestina dan Israel?, aku menjawab bahwasannya karena mereka tidak mengenal tuhannya, dan masih mencintai dunia, mereka perang bukan karena Allah melainkan hanya duniawi semata.
Mengapa demikian, karena jika mereka mengenal Tuhannya maka perang tidak akan pernah terjadi. Dan ketika aku di tanya lalu kau mendukung siapa?, aku tidak mendukung siapa pun, melainkan aku menginginkan mereka berdamai.
Dan ketika aku menyampaikan demikian mereka mempertanyakan agama ku, jika memang kau Islam mengapa tidak mendukung Palestina, dan aku pun menjawab jika memang mereka muslim tidak akan pernah mereka berperang apalagi harus membunuh orang yang tidak bersalah.
Wahai saudaraku, bagiku permasalahan di palestina dan Israel bukan soal siapa yang patut untuk di bela, siapa yang patut untuk di dukung, melainkan bagaiman mencari solusi menciptakan perdamaian di antara mereka.
Jika di katakan siapa yang berbuat paling dzalim, keduanya sama-sama berbuat kedzaliman, karena saling menghilangkan nyawa manusia yang tidak bersalah, karena belum tentu semua yang terbunuh atau menjadi korban adalah orang-orang yang dikatakan bersalah.
Ketika kita berada di posisi warga Palestina, kita akan mengatakan bahwa Israel lah yang kejam dan berbuat dzalim, namun ketika kita berada di posisi warga Israel maka kita akan berpandangan bahwa Palestina lah yang kejam dan berbuat dzalim.
Wahai saudaraku, Aku memiliki sebuah gambaran, jika ada kerabat kita yang bertengkar sebut saja A dan B, si A bekerja untuk si B, lalu si B berbuat sewenang-wenang dengan A dengan mempekerjakan si A secara berlebihan dan bahkan ia tidak di bayar karena pekerjaannya.
Lalu karena rasa kesalnya dengan perilaku B yang dzalim terhadapnya, maka si A membunuh Anggota keluarga B.
Yang aku ingin pertanyakan apakah perbuatan si A itu dapat di benarkan??, lalu karena si B tau yang membunuh keluarga B adalah si A dan si B mengajakmu untuk membunuh keluarga si A apakah engkau mau membantu si B??, dan jika si B telah membunuh keluarga A lalu engkau di ajak untuk membunuh si B apakah engkau mau mengikuti ajakan si A?.
Dan aku ingin bertanya kembali siapakah yang paling dzalim disini??, apakah masalah ini akan selesai jika kita membantu si A atau pun si B??, aku melihatnya justru ini akan menambah masalah, dan yang akan terjadi adalah yang membantu si A dan yang membantu si B akhirnya akan saling membunuh.
Lalu jalan apa yang terbaik??, bagiku yang terbaik kita mendukung mereka untuk menemukan solusi bagi mereka, agar mereka berdamai, jika mereka telah saling membunuh anggota keluarga baik si A atau pun si B, kita harus memberikan hukuman kepada mereka berdua sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan secara adil, dan mendamaikan anggota keluarga mereka agar tidak terjadi pertikaian-pertikaian kembali.
Lalu ada yang berkata kepada ku masalah ini tidak sesederhana itu, ini masalah agama, dan tempat suci umat Islam, dan aku bertanya " mengapa harus di permasalahkan bukan kah Allah telah memindah kan kiblat umat Islam ke Makkah??".
Wahai saudaraku taukah engkau apa tujuan Allah memindahkan kiblat dari Palestina ke Makkah??, sesungguhnya agar kita dapat membedakan siapa yang berada di barisan Allah beserta Rasulullah Muhammad SAW, dan siapa yang menghadap ke belakang, dapatkah engkau memahami apa yang di maksudkan dan tujuan Allah memberikan pesan tersebut di dalam Al Qur'an??.
Tahukah engkau wahai saudaraku, sesungguhnya Allah memerintahkan Rasullullah Muhammad SAW memindahkan arah kiblat ke Makkah agar terciptanya perdamaian dunia, sehingga tidak terjadi perseteruan antara umat muslim dan juga Yahudi, yang mana dahulu kita memiliki kiblat yang sama.
Namun yang membuat ku bingung adalah mengapa harus terjadi perang dan saling membunuh hanya karena sebuah tempat dan bangunan, bagiku yang mereka lakukan bukan karena Allah melainkan hanya ingin mendapatkan pengakuan duniawi semata, jika memang engkau memiliki tuhan, apakah tuhan mu mengajarkan mu untuk saling membunuh??, aku tidak demikian karena Allah tidak mengajarkan ku untuk membunuh.
Wahai saudaraku aku ingat dengan kisah Isa putra Maryam, yang mana saat itu ia di datangi para Yahudi dengan membawa seorang wanita yang tertangkap sedang berzina, untuk menguji Isa putra Maryam, lalu para Yahudi itu bertanya kepada Isa putra Maryam, "wahai Isa hukuman apa yang pantas untuk wanita ini, ia telah berzinah", lalu Isa putra Maryam pun menjawab " bagaimana dengan hukum kalian?" Dan mereka menjawab "di hukum kami ,wanita ini harus di rajam sampai mati".
Lalu tahukah engkau wahai saudaraku apa yang di katakan oleh beliau, ia pun berkata "jika ada di antara kalian, yang merasa dirinya yang tidak pernah melakukan dosa, maka dia lah yang melempari wanita ini terlebih dahulu". Dan apa yang terjadi tidak ada satupun orang yang berani melempari wanita tersebut dengan batu.
Dan para Yahudi itu pun pergi, lalu sang wanita itu berkata kepada Isa putra Maryam, "apakah engkau akan menghukum ku tuan?", lalu beliau menjawab "memohon ampun lah kepada Allah dan jangan kau ulangi lagi perbuatan mu itu" dan membiarkan wanita itu pergi.
"Wahai saudaraku pandanglah setiap permasalahan dalam hidupmu karena Allah, maka engkau akan lebih bijak dalam menyelesaikan setiap permasalahan dalam hidupmu karena Allah maha adil, maha bijaksana, dan Allah maha pengasih, maha penyayang serta maha pengampun".
Semoga bermanfaat
Kebayakan ikalan h eman kalo bisa mah di perbaiki lagi