Kali ini saya lebih tumbuh simpatik pd marahnya masinton pasaribu. Yg marahnya Mewakili berjuta rakrat bangsa yg ingin tegak keselamatan ber bangsa. Makasih bung. Saya merassa terwakili dg marahnya bung.
Ruslan Hamonangan Tbn. Aturannya sudah jelas umur empat puluh tahun (40) dan pernah menjabat kepala daerah Gubernur jadi gibran batal mencalonkan cawapres diharap agar mundur teratur gibran pergunakan akal sehat jangan menjadi orang bengal pengikut penguasa kegelapan aus kekuasaan yang tidak resmi, tidak sah?
Selamat Ginting anda luar biasa dlm mencermati permasalahan pengamatan , ada yg tersinggu tersandera itu dia merasa sehingga tdk menerima penjelasan anda klu tdk knp kesinggung , menurut sy ini orang orang yg berbahaya untuk menerima amanat rakyat ,bisa kacau , maju terus semangat menyampaikan kebenaran
Yes,Bang Masinton...Abang sudah Mewakili Kami...Thank You. Bukan siapa Yg dipasangkan disana tapi Proses nya disana,sdh tidak Benar sudah tdk ada Kejujuran disana. Maju terus Bang Masinton Kami Rakyat Yg waras dan Juga dg Akal Sehat Mendukung Bang Masinton.
Lengkap dan mudah dimengerti penjelasan prof Deni.trima kasi atas kulia umum yg diberikan prof.Hukum tanpa moral tidak ada nilainya.idealnya Hukum disertai moral.smg para hakim selalu berusaha untuk menerapkannya dalam memutuskan sesuatu
@@kentos7044 prof Deni tinggal di Australia.beliau mendirikan kantor bantuan hukum di Australia.beliau juga pernah menjadi profesor tamu di beberapa universitas di Australia
Halah undang2 kan buatan manusia klo memang perkembangan zaman berubah ya aturan undang2 jg bisa menyesuaikan...biasa aja masa mau aturan itu2 trs dasar politisi kan kalian yg suka bikin undang2 klo ga ada yg berubaj ya ga usah ada dewan
@@nikensu9912semua orang juga merasakan yang sama 😂kecuali mereka yang masih kena genjutsu UCIHA soloo😌😌😌KALO G ADA NIAT CARI KEBENARAN YAH JAMGAN HARAP AKAN SADAR
PDI-P atau Jokowi ??? Sejak munculnya nama Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka yang kebetulan putra Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo dicalonkan sebagai Wakil Presiden RI 2024 mendampingi Prabowo Subianto, ramai berita yang menunjukkan PDI-P mengecilkan Presiden Joko Widodo. Dalam berbagai penyampaian para kader PDI-P menunjukkan bahwa keberhasilan Presiden Joko Widodo mulai menjadi Walikota Solo dua periode, Gubernur Jakarta, dan Presiden RI dua periode seolah karena kehebatan PDI-P. Demikian juga dengan Gibran Rakabuming Raka menjadi Walikota Solo dan Bobby Nasution menjadi Walikota Medan dianggap PDI-P seolah karena kehebatan partai tersebut. Presiden Joko Widodo juga dipojokkkan mulai dari dinasti hingga ketidakmampuan orang tua untuk mencegah putranya untuk tidak menerima tawaran pencalonan diri sebagai pasangan Prabowo Subianto pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada bulan Februari 2024. Pandangan para kader dan buzzer PDI-P yang menyudutkan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo sangat menyedihkan karena bukan hanya menunjukkan kesombongan tapi juga seolah menganggap masyarakat Indonesia buta dan bodoh tidak bisa melihat kenyataan sesungguhnya. Padahal, jika diperhatikan sejak reformasi Pemimpin PDI-P di tingkat nasional sangat kurang menarik atau bahkan sangat tidak menarik. Jika PDI-P merasa begitu hebat dan bukan pribadi Ir. H. Joko Widodo yang sesungguhnya menarik simpati rakyat dengan berbagai keberhasilannya dalam pembangunan infrastruktur dan lain-lain di tanah air, mengapa: 1. Megawati tidak bisa terpilih kembali sebagai Presiden RI setelah menggantikan Presiden Gusdur yang dilengserkan? ; 2. Puan Maharani yang juga berambisi tidak dicalonkan sebagai calon capres ataupun cawapres? ; 3. Semua orang mengakui kehebatan kerja Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) ketika menjabat sebagai Gubernur DKI setelah Ir. H. Joko Widodo menjadi Presiden RI, tapi dia ditumbangkan apapun alasannya? ; 4. Djarot yang dianggap berhasil di DKI sebagai Wakil Gubernur, tapi tidak bisa terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara, sementara Bobby Nasution berhasil terpilih sebagai Walikota Medan? Lupakah para kader PDI-P tersebut bahwa jabatan Pemimpin Negara, Propinsi dan Kota bukan melalui penunjukkan, melainkan dipilih langsung oleh rakyat? Jika diperhatikan kenyataan tersebut di atas, bukankah sesungguhnya PDI- yang perlu bersyukur kepada Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang telah berhasil mengangkat PDI-P selama dua periode di tingkat nasional ? Tawaran Prabowo Subianto kepada Gibran sebagai pasangan pada Pilpres 2024 bukan tanpa dasar. Hasil survey menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Solo puas dengan hasil kerja Gibran. Tentu juga tidak terlepas karena popularitas ayahnya Gibran, yaitu Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang menurut survey sangat dicintai mayoritas masyarakat Indonesia dan berharap buah jatuhnya tidak jauh dari pohonnya. Apakah PDI-P sesungguhnya merasa khawatir akan kehilangan suara akibat Gibran menjadi pasangan Prabowo? Mungkin sudah saatnya para kader PDI-P tersebut mulai jujur menyampaikan kenyataan dan mengapresiasi keberhasilan Ir. H. Joko Widodo meningkatkan perolehan suara PDI-P sejak beliau menjadi Gubernur DKI dan sejak beliau menunjukkan hasil kerja sebagai Presiden RI. Salam NKRI, M. Achsan Djunaedi
Begitu dalam bicara Abang Ginting..semoga Indonesia ke depan semakin melek,termasuk petinggi Politik, kapan warga Indonesia ini merasakan nyaman di segala bidang yg di butuhkan rakyat.
pak selamat ginting bijak cerdas dan pas... betul kata2 beliau tentang masyarakat pemilih hanya sekitar 10-30% yg melek politik,, yg memilih berdasarkan kredibilitas bkn fanatisme tanpa melihat bibit bebet bobot,,,
Padahal MK itu sering digugat dalam banyak kasus, tapi tidak ada yang ributin. 🤣🤣🤣 Dulu malah ada ketua MK rubah UU utk dirinya sendiri ttg batas umur ketua MK 🤣🤣🤣 UU perampasan aset & hukum mati koruptor yg tidak kunjung dibuat kalian ga ribut, padahal itu sangat merugikan negara. Lah, ini hanya umur saja kalian ribut, yg tidak merugikan siapapun. Justru keputusan MK patut diapresiasi krn mendukung demokrasi. menjadi pemimpin di negeri ini tidak harus dimonopoli oleh orang2 tua. Dulu UU juga diubah untuk mak banteng, krn mak banteng capres. syarat presiden bukan lagi s1 tapi minimal SMA. 🤣🤣🤣 Beda cerita kalau gibran cawapres Ganjar 🤣🤣🤣 "Ya kami pertimbangkan (Gibaran jadi cawaprws), semua kader yang punya potensi. Yang dari luar saja kami pertimbangkan apa lagi orang dalam (kader PDIP)," kata Puan. "Ya kan masih menunggu putusan MK," kata Puan kepada wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri Minggu (3/9/2023).🤣🤣
@@grg7071-ki8zj mas ....bbrp perkara di MK banyak yg jd perhatian publik terutama oleh sebagian masyarakat yg perduli . Salah satunya soal UU ciptakerja , jg soal proporsional proporsional tertutup . Nah yg sekarang soal dugaan penyelundupan hukum pd putusan MK 90 . Dan banyak laporan yg masuk terkait Hakim MK . Oleh Ketua MKMK diapresiasi upaya masyarakat sipil melakukan koreksi thdp Putusan MK yg dianggap bermasalah tsb dan akhirnya terbukti bhw Hakim MK Anwar Usman dinyatakan melanggar etik berat . Sy pikir bagus lah masyarakat sipil perduli dan ikut menjaga nilai2 konstitusional yg ada . Soal anda tidak sependapat ya sah2 saja , kan setiap orang punya cara pandang masing2 thdp permasalahan bangsa ini . Dan kemudian anda jg mempertanyakan mengapa tdk meributkan hal hal lain spt yg anda sebutkan , tentu kembali pd porsi masalahnya , spt UU perampasan asset , kan sdh berada di wilayah DPR & Pemerintah untuk membahasnya . Sementara soal umur , kan momentumnya pas dgn proses pilpres , kemudian ada potensi dugaan penyalahgunaan kekuasaan , maka masyarakat sipil yg perduli ingin melakukan upaya koreksi dan dilindungi oleh UU pula . Jd sekali lg , ini soal pro kontra kembali pd cara pandang masyarakat dgn berbagai latar belakangnya . Demikian mas bro . Wallahualam .
@@grg7071-ki8zjCoba sebutkan dulu partai mana yang mendukung undang-undang hukuman mati dan perampasan asset bagi pelaku korupsi ? Kalau Pak Prabowo menginginkan Cawapresnya Gibran,itu karena Pak Prabowo kurang percaya diri untuk maju Capres tanpa dukungan Pak Jokowi.Padahal partai kualisi Pak Prabowo ada 7 Ketum partai yang sudah banyak makan asam dan garam dalam dunia perpolitikan,masa harus memilih Gibran yang bisa dikatakan masih terlalu singkat dalam dunia politik.
PDI-P atau Jokowi ??? Sejak munculnya nama Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka yang kebetulan putra Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo dicalonkan sebagai Wakil Presiden RI 2024 mendampingi Prabowo Subianto, ramai berita yang menunjukkan PDI-P mengecilkan Presiden Joko Widodo. Dalam berbagai penyampaian para kader PDI-P menunjukkan bahwa keberhasilan Presiden Joko Widodo mulai menjadi Walikota Solo dua periode, Gubernur Jakarta, dan Presiden RI dua periode seolah karena kehebatan PDI-P. Demikian juga dengan Gibran Rakabuming Raka menjadi Walikota Solo dan Bobby Nasution menjadi Walikota Medan dianggap PDI-P seolah karena kehebatan partai tersebut. Presiden Joko Widodo juga dipojokkkan mulai dari dinasti hingga ketidakmampuan orang tua untuk mencegah putranya untuk tidak menerima tawaran pencalonan diri sebagai pasangan Prabowo Subianto pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada bulan Februari 2024. Pandangan para kader dan buzzer PDI-P yang menyudutkan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo sangat menyedihkan karena bukan hanya menunjukkan kesombongan tapi juga seolah menganggap masyarakat Indonesia buta dan bodoh tidak bisa melihat kenyataan sesungguhnya. Padahal, jika diperhatikan sejak reformasi Pemimpin PDI-P di tingkat nasional sangat kurang menarik atau bahkan sangat tidak menarik. Jika PDI-P merasa begitu hebat dan bukan pribadi Ir. H. Joko Widodo yang sesungguhnya menarik simpati rakyat dengan berbagai keberhasilannya dalam pembangunan infrastruktur dan lain-lain di tanah air, mengapa: 1. Megawati tidak bisa terpilih kembali sebagai Presiden RI setelah menggantikan Presiden Gusdur yang dilengserkan? ; 2. Puan Maharani yang juga berambisi tidak dicalonkan sebagai calon capres ataupun cawapres? ; 3. Semua orang mengakui kehebatan kerja Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) ketika menjabat sebagai Gubernur DKI setelah Ir. H. Joko Widodo menjadi Presiden RI, tapi dia ditumbangkan apapun alasannya? ; 4. Djarot yang dianggap berhasil di DKI sebagai Wakil Gubernur, tapi tidak bisa terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara, sementara Bobby Nasution berhasil terpilih sebagai Walikota Medan? Lupakah para kader PDI-P tersebut bahwa jabatan Pemimpin Negara, Propinsi dan Kota bukan melalui penunjukkan, melainkan dipilih langsung oleh rakyat? Jika diperhatikan kenyataan tersebut di atas, bukankah sesungguhnya PDI- yang perlu bersyukur kepada Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang telah berhasil mengangkat PDI-P selama dua periode di tingkat nasional ? Tawaran Prabowo Subianto kepada Gibran sebagai pasangan pada Pilpres 2024 bukan tanpa dasar. Hasil survey menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Solo puas dengan hasil kerja Gibran. Tentu juga tidak terlepas karena popularitas ayahnya Gibran, yaitu Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang menurut survey sangat dicintai mayoritas masyarakat Indonesia dan berharap buah jatuhnya tidak jauh dari pohonnya. Apakah PDI-P sesungguhnya merasa khawatir akan kehilangan suara akibat Gibran menjadi pasangan Prabowo? Mungkin sudah saatnya para kader PDI-P tersebut mulai jujur menyampaikan kenyataan dan mengapresiasi keberhasilan Ir. H. Joko Widodo meningkatkan perolehan suara PDI-P sejak beliau menjadi Gubernur DKI dan sejak beliau menunjukkan hasil kerja sebagai Presiden RI. Salam NKRI, M. Achsan Djunaedi
POLITIK ADU DOMBA sudah BERJALAN.. PDI P diadu Dengan Keluarga JOKOWI. Memang luar biasa Aktor DRAMA dibalik ini . SALUT dengan IBU MEGA, Banyak KADER PDI P menjadi Rebutan Banyak PARTAI, Yang akhirnya untuk Diadu domba agar PDI P tidak menjadi Pemenang kembali di PEMILU 2024. GAMA Terpilih 1 Putaran 57%. Kemenangan Rakyat Indonesia. MERDEKA. Seruput Jeruk Nipis dulu.
@@mrsamsung9465 itu urusan partai masing2 lah ..permasalahannya konstitusi yg ditabrak oleh hakim yg sekarang dihukum ringan..dengan kasus yg berat..berarti keputusannya pun cacat hukum..tidak bisa dijalankan.
Halah undang2 kan buatan manusia klo memang perkembangan zaman berubah ya aturan undang2 jg bisa menyesuaikan...biasa aja masa mau aturan itu2 trs dasar politisi kan kalian yg suka bikin undang2 klo ga ada yg berubaj ya ga usah ada dewan
Bagussss ..setujuu brooo... hancurrr negara ini kalau di biarkan dn biarkan begini teruss ..negara sebesar ini mau di ataur MANUSIA CONGIKKK spt BUNGLON BUSUK GIBRAN ITU.. yg notabeni pencalonannya jg penuh dgn cara" BUSUKKKKKKKK cara" BRENGSEKK.... HANCURKAN POLITIK DINASTI...
Padahal MK itu sering digugat dalam banyak kasus, tapi tidak ada yang ributin. 🤣🤣🤣 Dulu malah ada ketua MK rubah UU utk dirinya sendiri ttg batas umur ketua MK 🤣🤣🤣 UU perampasan aset & hukum mati koruptor yg tidak kunjung dibuat kalian ga ribut, padahal itu sangat merugikan negara. Lah, ini hanya umur saja kalian ribut, yg tidak merugikan siapapun. Justru keputusan MK patut diapresiasi krn mendukung demokrasi. menjadi pemimpin di negeri ini tidak harus dimonopoli oleh orang2 tua. Dulu UU juga diubah untuk mak banteng, krn mak banteng capres. syarat presiden bukan lagi s1 tapi minimal SMA. 🤣🤣🤣 Beda cerita kalau gibran cawapres Ganjar 🤣🤣🤣 "Ya kami pertimbangkan (Gibaran jadi cawaprws), semua kader yang punya potensi. Yang dari luar saja kami pertimbangkan apa lagi orang dalam (kader PDIP)," kata Puan. "Ya kan masih menunggu putusan MK," kata Puan kepada wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri Minggu (3/9/2023).
@@andreasbelitung7510 seandainya seandainya Gibran gak anak presiden apa loe bicara lantang juga... Coba aja Gibran anak tukang Becak loe masih bisa bilang anak muda masa depan... Wkwkwk nyiyir aja loe tong
PDI-P atau Jokowi ??? Sejak munculnya nama Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka yang kebetulan putra Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo dicalonkan sebagai Wakil Presiden RI 2024 mendampingi Prabowo Subianto, ramai berita yang menunjukkan PDI-P mengecilkan Presiden Joko Widodo. Dalam berbagai penyampaian para kader PDI-P menunjukkan bahwa keberhasilan Presiden Joko Widodo mulai menjadi Walikota Solo dua periode, Gubernur Jakarta, dan Presiden RI dua periode seolah karena kehebatan PDI-P. Demikian juga dengan Gibran Rakabuming Raka menjadi Walikota Solo dan Bobby Nasution menjadi Walikota Medan dianggap PDI-P seolah karena kehebatan partai tersebut. Presiden Joko Widodo juga dipojokkkan mulai dari dinasti hingga ketidakmampuan orang tua untuk mencegah putranya untuk tidak menerima tawaran pencalonan diri sebagai pasangan Prabowo Subianto pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada bulan Februari 2024. Pandangan para kader dan buzzer PDI-P yang menyudutkan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo sangat menyedihkan karena bukan hanya menunjukkan kesombongan tapi juga seolah menganggap masyarakat Indonesia buta dan bodoh tidak bisa melihat kenyataan sesungguhnya. Padahal, jika diperhatikan sejak reformasi Pemimpin PDI-P di tingkat nasional sangat kurang menarik atau bahkan sangat tidak menarik. Jika PDI-P merasa begitu hebat dan bukan pribadi Ir. H. Joko Widodo yang sesungguhnya menarik simpati rakyat dengan berbagai keberhasilannya dalam pembangunan infrastruktur dan lain-lain di tanah air, mengapa: 1. Megawati tidak bisa terpilih kembali sebagai Presiden RI setelah menggantikan Presiden Gusdur yang dilengserkan? ; 2. Puan Maharani yang juga berambisi tidak dicalonkan sebagai calon capres ataupun cawapres? ; 3. Semua orang mengakui kehebatan kerja Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) ketika menjabat sebagai Gubernur DKI setelah Ir. H. Joko Widodo menjadi Presiden RI, tapi dia ditumbangkan apapun alasannya? ; 4. Djarot yang dianggap berhasil di DKI sebagai Wakil Gubernur, tapi tidak bisa terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara, sementara Bobby Nasution berhasil terpilih sebagai Walikota Medan? Lupakah para kader PDI-P tersebut bahwa jabatan Pemimpin Negara, Propinsi dan Kota bukan melalui penunjukkan, melainkan dipilih langsung oleh rakyat? Jika diperhatikan kenyataan tersebut di atas, bukankah sesungguhnya PDI- yang perlu bersyukur kepada Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang telah berhasil mengangkat PDI-P selama dua periode di tingkat nasional ? Tawaran Prabowo Subianto kepada Gibran sebagai pasangan pada Pilpres 2024 bukan tanpa dasar. Hasil survey menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Solo puas dengan hasil kerja Gibran. Tentu juga tidak terlepas karena popularitas ayahnya Gibran, yaitu Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang menurut survey sangat dicintai mayoritas masyarakat Indonesia dan berharap buah jatuhnya tidak jauh dari pohonnya. Apakah PDI-P sesungguhnya merasa khawatir akan kehilangan suara akibat Gibran menjadi pasangan Prabowo? Mungkin sudah saatnya para kader PDI-P tersebut mulai jujur menyampaikan kenyataan dan mengapresiasi keberhasilan Ir. H. Joko Widodo meningkatkan perolehan suara PDI-P sejak beliau menjadi Gubernur DKI dan sejak beliau menunjukkan hasil kerja sebagai Presiden RI. Salam NKRI, M. Achsan Djunaedi
Sungguh sangat memuakkan dan menjijikan seorang pejabat yg diberi amanah melakukan pelanggaran, msh ngotot tdk betsalah. Apalagi mengundurkan diri. Betul2 sfh tdk punya rasa malu.
Dari penjelasan Prof Indrayana, Persoalan Pilpres ini walaupun Prabowo dan Gibran menang, berarti secara hukum masih bisa digugat dan dapat dimakzulkan. Bahaya juga ya... Trus Pendapat Prof MR,, dari sisi Akademisi Anwar Usman tdk salah, tp kenapa diterima Putusan MK no 90, bagaimana juga kacaunya pendapat akademisi itu?. Lagi lagi kacau Hukum kita. Siapa yg berbuat salah, apapun Putusannya dianggap salah. Makanya Hati Hati Para Hakim... Jangan membingungkan rakyat lagi...
Bravo buat pengamat politik yg tetap tenang n trkendali dlm penjelasannya mewakili byk org baik awam n akademisi simple plot twist otoriariannisme ektrim ada kdiktatoran walau tdk utuh pk kata2 trsandera byk pengamat mnyebutnya juga pihak lain mis aktivis n jurnalis kr terang benderang ...!buat bpk eks hakim konstitusi ud brani mnyebut cacat hukum kr prosesnya z ud cacat hukum kapasitas keilmuan n skaligus praktisi , ahli dbidang tdk bisa dbantah lagi , dsisi lain mkmk prof jimly keputusanya kr dampak berat jd titik tengah rasa aneh z tp trbaik demi stabilitas negara walau keadilan n azas kebenaran dsampingkn....!proses ini ud trbaca dr periode prtama jokowi demokrasi brati ada kesimbangn cek rirek atau pengawasn brarti oposisi agar kepntingn rakyat diutamakn scara walaupun keputusn bisa dilematis mis bbm fakta slalu instan ada masalh apapun bbm naik ini rapuhnya legislatif, eksekutif n yudikatif plus kpk...!trbiasa tdk sportif kl brdebat cenderung emosional n tempramntal kr tdk trima salah walau analisa n fakta idealnya jd input kl ingin arugemn dipatahkn cerna masukin k akal pikiran trus patahkn prnyataan itu salah dg argumen n analisa yg akurat min baik malah tendensius...!dulu pdip paling sering malah sering diundang tv mis adian napitupulu dll aplg ruhut sitompul lebih parah ud bunglon z ..., kl dkampus n forum diskusi tertentu wajar ini skala nasional....lupa para pendiri bangsa ini dulu brdebat n rdiskusi kadang scara keras agar inds merdeka n besatu juga stelah inds merdeka....!literasi kurang kr pemikir ud bradab2 menuangkan ktifkasetujuan melalui buku2 dlm proses mncari kebemaran n trbaik paham ini n itu tentang tata negara n kl ilmu pasti tg proses trjadinya bumi.... !rakyat jelata msh bingung dg sembako n kondisi krja n usha juga biaya hidup pendidikn n lesehatan smkin tdk ramah utamnya kaum marginal /miskin galau juga kondisi alam kemaraun brarti air n kini peralihan, kbijakan istan gimimick bansos kini balik sby blt ...!potret rakyat inds n yg anda wariskn dr kekuasaan jokowi 2 periode...padhl orde baru brjuang kesejahteraan ekonomi trus sby utk kstabilan harga mpe wakilny boediono msh jauh dr sempurna tp 98 trkait krisis moneter...! Empaty n nurani anda kmana coba luangkn waktu anda sekali z brcakap2 kaum miskin datang merantau jd pemulung, kakilima , art ,pejuang receh anda lupakn ...dulu pemerataan n sentralisai dihapuskn malah bikin oligarki(kelompk didaerah) .....!bahasa gaul capee dch...
Alah ini intinya takut kalah aja,,, kalau wakil pak genjer gibran ya diam2 saja,,, Intinya gibran ni ud buat panik tetangga😅😅😅 Yg katanya ingusan tapi kok takut dan ciut😊
PDI-P atau Jokowi ??? Sejak munculnya nama Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka yang kebetulan putra Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo dicalonkan sebagai Wakil Presiden RI 2024 mendampingi Prabowo Subianto, ramai berita yang menunjukkan PDI-P mengecilkan Presiden Joko Widodo. Dalam berbagai penyampaian para kader PDI-P menunjukkan bahwa keberhasilan Presiden Joko Widodo mulai menjadi Walikota Solo dua periode, Gubernur Jakarta, dan Presiden RI dua periode seolah karena kehebatan PDI-P. Demikian juga dengan Gibran Rakabuming Raka menjadi Walikota Solo dan Bobby Nasution menjadi Walikota Medan dianggap PDI-P seolah karena kehebatan partai tersebut. Presiden Joko Widodo juga dipojokkkan mulai dari dinasti hingga ketidakmampuan orang tua untuk mencegah putranya untuk tidak menerima tawaran pencalonan diri sebagai pasangan Prabowo Subianto pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada bulan Februari 2024. Pandangan para kader dan buzzer PDI-P yang menyudutkan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo sangat menyedihkan karena bukan hanya menunjukkan kesombongan tapi juga seolah menganggap masyarakat Indonesia buta dan bodoh tidak bisa melihat kenyataan sesungguhnya. Padahal, jika diperhatikan sejak reformasi Pemimpin PDI-P di tingkat nasional sangat kurang menarik atau bahkan sangat tidak menarik. Jika PDI-P merasa begitu hebat dan bukan pribadi Ir. H. Joko Widodo yang sesungguhnya menarik simpati rakyat dengan berbagai keberhasilannya dalam pembangunan infrastruktur dan lain-lain di tanah air, mengapa: 1. Megawati tidak bisa terpilih kembali sebagai Presiden RI setelah menggantikan Presiden Gusdur yang dilengserkan? ; 2. Puan Maharani yang juga berambisi tidak dicalonkan sebagai calon capres ataupun cawapres? ; 3. Semua orang mengakui kehebatan kerja Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) ketika menjabat sebagai Gubernur DKI setelah Ir. H. Joko Widodo menjadi Presiden RI, tapi dia ditumbangkan apapun alasannya? ; 4. Djarot yang dianggap berhasil di DKI sebagai Wakil Gubernur, tapi tidak bisa terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara, sementara Bobby Nasution berhasil terpilih sebagai Walikota Medan? Lupakah para kader PDI-P tersebut bahwa jabatan Pemimpin Negara, Propinsi dan Kota bukan melalui penunjukkan, melainkan dipilih langsung oleh rakyat? Jika diperhatikan kenyataan tersebut di atas, bukankah sesungguhnya PDI- yang perlu bersyukur kepada Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang telah berhasil mengangkat PDI-P selama dua periode di tingkat nasional ? Tawaran Prabowo Subianto kepada Gibran sebagai pasangan pada Pilpres 2024 bukan tanpa dasar. Hasil survey menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Solo puas dengan hasil kerja Gibran. Tentu juga tidak terlepas karena popularitas ayahnya Gibran, yaitu Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang menurut survey sangat dicintai mayoritas masyarakat Indonesia dan berharap buah jatuhnya tidak jauh dari pohonnya. Apakah PDI-P sesungguhnya merasa khawatir akan kehilangan suara akibat Gibran menjadi pasangan Prabowo? Mungkin sudah saatnya para kader PDI-P tersebut mulai jujur menyampaikan kenyataan dan mengapresiasi keberhasilan Ir. H. Joko Widodo meningkatkan perolehan suara PDI-P sejak beliau menjadi Gubernur DKI dan sejak beliau menunjukkan hasil kerja sebagai Presiden RI. Salam NKRI, M. Achsan Djunaedi
Trimakasih Prof Maru mantan Hakim MK, seorang negarawan sejati yg secara cleared n cleaned menyatakan " Putusan 90 tsb adalah cacat secara hukum. Di belahan dunia mana pun, sebuah putusan yg CACAT adalah non executable."
UU bukan kitab suci,,klau sudah bertentangan dengan rasa keadilan masa tetap harus diikuti,, keputusan MK itu harus batal demi keadilan krn produk hukum yang cacat ..masa harus dipimpin seorang wakil presiden yang diusung dgn cara yg kotor dan menabrak hukum,,apakah kita masih waras ??
SALUTE..Pa I Gede Dewa Palguna. Beliau adalah salah satu hakim konstitusi yang menjadi nara sumber dalam penulisan skripsi saya tentang Kriteria Yang Dipergunakan Oleh Hakim MK Dalam Memutuskan Keabsahan Suatu Undang-Undang Tahun 2004. 👍👍👍
Sedikt waktu yg di berikan kepada bung Maruarar Siahaan. Tapi itulah poin paling inti. jujur dan adil. Bagamana caranya pemerintahan berjalan dengan baik, kalau dalam proses pemilunya tidak jujur (curang)??? Masyarakatlah yang menimbang. Salam waras🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Bintang ILC malam ini adalah ; prof. Denny Indrayana dan DR. Selamat Ginting, prof. Maruarar siahaan. Mencerdaskan kehidupan bamgsa, agar masyarakat umum menjadi " Melek hukum " Good staat. 👍🇮🇩💪❤😎🎓🤓😀👏👍
Selama ini sy selalu kontra dg para politikus PDIP... tetapi kali ini sy sangat setuju....jangan biarkan negeri ini dikuasai oleh orang-orang yg seenak UDELE dewek... marilah kita tegakan KEWARASAN dlm bernegara
Trima kasih Bung Deny Indrayan atas pencerahan nya. Bedah banget dgn penyataan dari yg mengaku akademisi. Permyataan nya seperti perntaan orang yg gak paham hukum. Sepertinya siakademisi ini tdk sadar kalau pernyataan nya telah menunjukkan kualitasnya sbg akademisi.
Bang Masinton tetap akan didukung unt melaksanakan hak Angket. Ayo bang jelas kami mendukungmu bahkan jika ingin memakzulkan jkw, kami tetap menduķungmu!
Walau pencalonan Gibran legal dan sesuai UU. Tapi putusan yg melegalkan jelas2 melanggar etika. Bahkan pelanggaran berat. Berarti apapun alasannya majunya Gibran jelas lewat UU yg cacat, maka hanya satu pilihan kita yaitu jangan pilih Gibran. Hanya itu. 👍
Alah ini intinya takut kalah aja,,, kalau wakil pak genjer gibran ya diam2 saja,,, Intinya gibran ni ud buat panik tetangga😅😅😅 Yg katanya ingusan tapi kok takut dan ciut
Saya selalu merasa pendapat dari bung Slamet Ginting selalu objektip dan menyuarakan suara demokrasi . MK yg dipimpin oleh "adik ipar" jelas telah melakukan Kudeta Konstitusi . Tapi di kelompok ILC ini masih ada figur "penjilat" yg secara gigih membela rezim dinasti ini .
Padahal MK itu sering digugat dalam banyak kasus, tapi tidak ada yang ributin. 🤣🤣🤣 Dulu malah ada ketua MK rubah UU utk dirinya sendiri ttg batas umur ketua MK 🤣🤣🤣 UU perampasan aset & hukum mati koruptor yg tidak kunjung dibuat kalian ga ribut, padahal itu sangat merugikan negara. Lah, ini hanya umur saja kalian ribut, yg tidak merugikan siapapun. Justru keputusan MK patut diapresiasi krn mendukung demokrasi. menjadi pemimpin di negeri ini tidak harus dimonopoli oleh orang2 tua. Dulu UU juga diubah untuk mak banteng, krn mak banteng capres. syarat presiden bukan lagi s1 tapi minimal SMA. 🤣🤣🤣 Beda cerita kalau gibran cawapres Ganjar 🤣🤣🤣 "Ya kami pertimbangkan (Gibaran jadi cawaprws), semua kader yang punya potensi. Yang dari luar saja kami pertimbangkan apa lagi orang dalam (kader PDIP)," kata Puan. "Ya kan masih menunggu putusan MK," kata Puan kepada wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri Minggu (3/9/2023).🤣🤣
Mudah-mudahan PDIP benar2 telah sadar dari mabuk dan pingsan kekuasaan. Kl ia lanjutkan dengan impeachment rezim dan lupakanlah nikmat kuasa untuk tegak NKRI..
Tetap berjuang bung masinton ,bung deny utk tegakkkn keadilan di negeri ini...mgkin lbi baik ribut skg bg para yg tua2 drpd masa depan negara hancur yg jd korban anak cucu kita..
Sudah sering x sy bilang bahwa aturan/hukum itu baik buat siapa buruk bagi siapa... Benar bagi siapa... salah buat siapa... Dan rasa ketidakpastian itu tumbuh atas perilaku para politis dalam bernegara ini... Inilah kita...seakan tak kenal lagi rasa kebersamaan yg sesungguhnya...Semua berorientasi pas kepentingan pribadi dan golongannya...
Benar itu yg disampaikan oleh bapak bekas anggota MK itu..hukum konstitusi harus dikembalikan kepada tempat nya yg adil.....jadi tidak seharusnya hukum yg cacat diberlakukan .......dimana kejujuradan keadilannya..... astaghfirullah Al'aadziim.....semoga para pelaksanaan hukum bisa melaksanakan hukum sesuai dgn faktanya..yg cacat diputuskan maka tak boleh diteruskan .....
@@nikensu9912klo baik ga ada rakyat mati kelaparan,ga ada stunting,penjara sepi,sembako ga ada impor bahkan garam aja impor,ga ada klrg maba treak mahal biaya kuliah,ga terjdi bentrok tambang disulawesi dll dsb banyak banget ga muat nulisnya😂
Bang Karni; berkenan undang BPK Aswanto mantan Hakim MK yang "diberhentikan" diduga adanya "intervensi" karena Pak Aswanto dianggap sebagai pihak yangenghalangi kepentingan Pemerintah.
Saling melindungi diantara elit eksekutif, yudikatif dan bahkan legislatif itu saling konspirasi untukk kepentingan tapi kadang juga saling telikung saling tipu bahkan menyerang tapi yg paling korban adalah rakyat. Kami org kecil hanya berharap ada pemimpin yg tulus, jujur dan punya nurani bahwa negri ini didirikan lewat pengorbanan yg berdarah-darah dari rakyat kecil. Sadarlah sebelum kita semua hancur karena cara2 curang dan jahat dari para elit. Smoga kita masih punya kesempatan bersatu dinegri ini .
Masinton anda hebat, dari dulu sy lihat anda bicara jujur jauh dari jilat menjilat, mudah mudahan akan terpilih lg jadi wakil rakyat krn anda salah satu yg sadar bahwa anda wakil dari rakyat
Pak I Gede Dewa Palguna terimakasih untuk edukasi hukum bagi kami untuk pertanyaan2 yg general. Semoga hukum di negara ini bukan hanya sebagai pelindung masyarakat tetapi juga untuk penegakan keadilan yang tegak lurus demi keutuhan dan kesuksesan NKRI.
HARTA YANG PALING BERHARGA ADALAH MAHKAMAH KELUARGA, ISTANA YANG PALING INDAH ADALAH MAHKAMAH KELUARGA, DAN POLITIK ADALAH JALAN NINJA, JALAN "PESUGIHAN" & JALAN NGIBUL KITA SEKELUARGA..
Kalau mau lihat karakter seseorang, berilah dia kekuasaan dan terbukti mereka2 yg ada dikekuasaan ingin mempertahankan kekuasaannya dgn cara apapun, dgn hati nurani yg tulus tegak lurus kepada RAKYAT bersama BAPAK GANJAR PRANOWO DAN BAPAK MAHFUD MD UNTUK INDONESIA, INSYA ALLAH ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Ahli2 hukum sebenarnya mencerdaskan masyarakat bukan memputar balik hukum tapi masyarakat udah cerdas biarpun tdk belajar hukum, kalian ahli hukum jagan sesuka hatinya, sy sepakat dng pak sihnton, slm buat orang2 ahli hukum jgn sekali2 dibalak balik hukum, tegakan dng lurus slm
Alah ini intinya takut kalah aja,,, kalau wakil pak genjer gibran ya diam2 saja,,, Intinya gibran ni ud buat panik tetangga😅😅😅 Yg katanya ingusan tapi kok takut dan ciut
jangan pilih paslon yang prosesnya melakukan pelanggaran etika dan dinasti, nanti pas memimpin tidak punya etika dan hanya menguntungkan dinasti kecilnya saja
Masyarakat sekarang bisa menilai dan memilih...siapa yg pantas membawa negeri ini kearah yg lebih baik... dengan era digitalisasi dan banyaknya media masa rakyat indonesia tidak bisa menilai
Kaputusan MK itu final n banding sudah tidak bisa digugat. Seiring diberhentikannya MK ini bisa dikatakan keputusan cacat. Ini bisa jadi preseden buruk ada capres dan cawapres berasal dari syarat yang cacat. Sungguh disayangkan, jika keputusan ini berlaku utk pilpres 2029 akan beda artinya. Ini memang dipaksakan untuk gibran, jika ada narasi utk kesempatan anak muda jadinya gak masuk akal.
PDI-P atau Jokowi ??? Sejak munculnya nama Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka yang kebetulan putra Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo dicalonkan sebagai Wakil Presiden RI 2024 mendampingi Prabowo Subianto, ramai berita yang menunjukkan PDI-P mengecilkan Presiden Joko Widodo. Dalam berbagai penyampaian para kader PDI-P menunjukkan bahwa keberhasilan Presiden Joko Widodo mulai menjadi Walikota Solo dua periode, Gubernur Jakarta, dan Presiden RI dua periode seolah karena kehebatan PDI-P. Demikian juga dengan Gibran Rakabuming Raka menjadi Walikota Solo dan Bobby Nasution menjadi Walikota Medan dianggap PDI-P seolah karena kehebatan partai tersebut. Presiden Joko Widodo juga dipojokkkan mulai dari dinasti hingga ketidakmampuan orang tua untuk mencegah putranya untuk tidak menerima tawaran pencalonan diri sebagai pasangan Prabowo Subianto pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada bulan Februari 2024. Pandangan para kader dan buzzer PDI-P yang menyudutkan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo sangat menyedihkan karena bukan hanya menunjukkan kesombongan tapi juga seolah menganggap masyarakat Indonesia buta dan bodoh tidak bisa melihat kenyataan sesungguhnya. Padahal, jika diperhatikan sejak reformasi Pemimpin PDI-P di tingkat nasional sangat kurang menarik atau bahkan sangat tidak menarik. Jika PDI-P merasa begitu hebat dan bukan pribadi Ir. H. Joko Widodo yang sesungguhnya menarik simpati rakyat dengan berbagai keberhasilannya dalam pembangunan infrastruktur dan lain-lain di tanah air, mengapa: 1. Megawati tidak bisa terpilih kembali sebagai Presiden RI setelah menggantikan Presiden Gusdur yang dilengserkan? ; 2. Puan Maharani yang juga berambisi tidak dicalonkan sebagai calon capres ataupun cawapres? ; 3. Semua orang mengakui kehebatan kerja Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) ketika menjabat sebagai Gubernur DKI setelah Ir. H. Joko Widodo menjadi Presiden RI, tapi dia ditumbangkan apapun alasannya? ; 4. Djarot yang dianggap berhasil di DKI sebagai Wakil Gubernur, tapi tidak bisa terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara, sementara Bobby Nasution berhasil terpilih sebagai Walikota Medan? Lupakah para kader PDI-P tersebut bahwa jabatan Pemimpin Negara, Propinsi dan Kota bukan melalui penunjukkan, melainkan dipilih langsung oleh rakyat? Jika diperhatikan kenyataan tersebut di atas, bukankah sesungguhnya PDI- yang perlu bersyukur kepada Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang telah berhasil mengangkat PDI-P selama dua periode di tingkat nasional ? Tawaran Prabowo Subianto kepada Gibran sebagai pasangan pada Pilpres 2024 bukan tanpa dasar. Hasil survey menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Solo puas dengan hasil kerja Gibran. Tentu juga tidak terlepas karena popularitas ayahnya Gibran, yaitu Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang menurut survey sangat dicintai mayoritas masyarakat Indonesia dan berharap buah jatuhnya tidak jauh dari pohonnya. Apakah PDI-P sesungguhnya merasa khawatir akan kehilangan suara akibat Gibran menjadi pasangan Prabowo? Mungkin sudah saatnya para kader PDI-P tersebut mulai jujur menyampaikan kenyataan dan mengapresiasi keberhasilan Ir. H. Joko Widodo meningkatkan perolehan suara PDI-P sejak beliau menjadi Gubernur DKI dan sejak beliau menunjukkan hasil kerja sebagai Presiden RI. Salam NKRI, M. Achsan Djunaedi
Masukan Bang Masiton, benar hrs dihormati dan tdk bisa dibatalkan keputusan MK itu apabila Ketua Hakim MK itu tdk dihukum kodeetik berat oleh MKMK. Dihukum kodeetik berat berarti ada pelanggaran hukum yg dilanggar oleh ketua Hakim MK. Semesti keputusan MK itu hrs dievaluasi, dirapatkan kembali demi Keadilan semua paslon maupun publik. Jadi pengertianya keputusan MK itu didasarkan ada pelanggara2nya, cacat hukumnya.
Bpk masinton......kmaren2 kok gak kluar ke ilmuannya.......jaga bung masinton keilmuan saudara........kami sangat bangga bila ssudara bisa memberi pemahaman dasar2 bernegara.....tetap smangat
Kamii bukan pendukung partainya bung masinton.....cuman kami menyayangkan kok baru skrg ucapannya bisa kami terima.....dari dulu kami kurang suka sama partainya bung masinton.....kami terkesan ucapannya bisa kami terima....itu saja....trims
Kacian liat semua partai gara2 pimpinan negara ini...sampai mau saling siku & saling injak,hanya krna seorang putra mahkota...😵💫 Masyarakat tdk bodoh,,,,mari kita tunggu masyarakat memilih siapa??? Cuman satu aja masalah di ujung,apa pilpres akan berjalan jujur,adil dengan situasi MK skrng??? Jd mari semua element menjaga jalur pilpres ini dgn adil,jujur & damai 😇
Salut buat pak Masinton keren pak berpikir cerdas menyuarakan keadilan, rakyat mendukungmu pak, maju pejuang kebenaran seirama dengan bung RG yg slalu berakal sehat dan berani bela yg benar.
Sudah di vonis melanggar kode etik berat koq masih bisa angkat jempol dan cegegesan.. Pertanda matinya moral..hak penyelidikan dewan perlu digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya konspirasi pemerintah dan oknum hakim MK
Rakyat sangat menginginkan perubahan2 di negeri RI ini,mari kita rajkyat sama2 mendukung Anes dan cakimin memimpin RI th 2024-2029 Aamiin Allahumma Aamiin❤❤❤❤❤
Vonis setengah hati 😂😂😂😂 yang penting dinyatakan ada pelanggaran etik berat lah, kalau kesatria pasti paman akan mundur. Sejarah mencatat ada cacat bawaan saat MK memutus perkara soal capres cawapres, selebihnya serahkan rakyat 😂
Politisi smp saat ini yg paling gw suka dr dulu yaaa bang Masinton....maju terus bang...dobrak tuuh keculasan2 dlm bernegara....negri ini sudah rusak...
Kali ini saya lebih tumbuh simpatik pd marahnya masinton pasaribu. Yg marahnya Mewakili berjuta rakrat bangsa yg ingin tegak keselamatan ber bangsa. Makasih bung. Saya merassa terwakili dg marahnya bung.
Ruslan Hamonangan Tbn.
Aturannya sudah jelas umur empat puluh tahun (40) dan pernah menjabat kepala daerah Gubernur jadi gibran batal mencalonkan cawapres diharap agar mundur teratur gibran pergunakan akal sehat jangan menjadi orang bengal pengikut penguasa kegelapan aus kekuasaan yang tidak resmi, tidak sah?
Selamat Ginting anda luar biasa dlm mencermati permasalahan pengamatan , ada yg tersinggu tersandera itu dia merasa sehingga tdk menerima penjelasan anda klu tdk knp kesinggung , menurut sy ini orang orang yg berbahaya untuk menerima amanat rakyat ,bisa kacau , maju terus semangat menyampaikan kebenaran
Yes,Bang Masinton...Abang sudah Mewakili Kami...Thank You.
Bukan siapa Yg dipasangkan disana tapi Proses nya disana,sdh tidak Benar sudah tdk ada Kejujuran disana.
Maju terus Bang Masinton Kami Rakyat Yg waras dan Juga dg Akal Sehat Mendukung Bang Masinton.
C mv
Pak MASITON Hebat sudah mewakili kekecewaan PDIP
Terus dobrak bang Masitoh,bravo maju terus rawe2 rantas malang2 putung
Lengkap dan mudah dimengerti penjelasan prof Deni.trima kasi atas kulia umum yg diberikan prof.Hukum tanpa moral tidak ada nilainya.idealnya Hukum disertai moral.smg para hakim selalu berusaha untuk menerapkannya dalam memutuskan sesuatu
Prof deni ini tinggal dimana sih ya, ko keknya ngga di indo deh
Mantap prof Denny ..
@@kentos7044aussie
@@kentos7044nerland
@@kentos7044 prof Deni tinggal di Australia.beliau mendirikan kantor bantuan hukum di Australia.beliau juga pernah menjadi profesor tamu di beberapa universitas di Australia
1000% Setuju Pencerahan Prof. Denny Indrayana, sangat jelas tahapan2 uraian beliau ini..👍👍👍
Halah undang2 kan buatan manusia klo memang perkembangan zaman berubah ya aturan undang2 jg bisa menyesuaikan...biasa aja masa mau aturan itu2 trs dasar politisi kan kalian yg suka bikin undang2 klo ga ada yg berubaj ya ga usah ada dewan
Hidup Pancasila dan UUD NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA dan bhinneka tunggal Ika.
Selamat bermasyarakat dan berbangsa serta bernegara.
Wasalam
Pak ginting punya pemikiran yg waras, seperti roky gerung dan semoga banyak tokoh2 yg waras demi menyelamatkan bangsa ini.
OH...
Rocky Gerung tu taunya keritik tdk punya solusi, dia mencari penghasilan dgn mengkeritik byk yg undang blm lgi buat RUclips dll.😂😂
@@nikensu9912PEMBAYAR PAJAK BERHAK MENGKRITIK BILA PEMEGANG KEKUASAAN MELENCENG DARI JALUR
@@nikensu9912semua orang juga merasakan yang sama 😂kecuali mereka yang masih kena genjutsu UCIHA soloo😌😌😌KALO G ADA NIAT CARI KEBENARAN YAH JAMGAN HARAP AKAN SADAR
Bener banget tuh, karena politik mereka seperti menguji mental politikus lain. Penuh teori yang mereka sendiri sepertinya tidak bisa menafsirkan.
Anak muda yg hebat itu ank muda yg bekerja keras memeras keringat sendiri untuk mencapai mimpinya bukan ank muda yg cuma nebeng nama besar ortunya
Setuju bro
anak muda PERINTIS, BUKAN PEWARIS, apalagi PUTRA MAHKOTA
Betuuulll
Anak muda produk Kolusi dan Nepotisne harus ditenggelamkan
Selalu SIMPATI & TERCERAHKAN serta MENANTI2 Uraian Pak Slamet Ginting yg OBYEKTIF, CERDAS & LUGAS... SEHAT selalu ya Pak... AAMIIN YRA👍🏻👍
Terima kasih Prof. Indrayana untuk pembelajaran Hukumnya. Semoga Uji Formilnya segera mendapat putusan yang adil.
Pilihlah pemimpin degan akal sehat yg sesuai perkataan dgn pernyataan, jelas rekam jejak dan kerja nyata
Amin
PDI-P atau Jokowi ???
Sejak munculnya nama Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka yang kebetulan putra Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo dicalonkan sebagai Wakil Presiden RI 2024 mendampingi Prabowo Subianto, ramai berita yang menunjukkan PDI-P mengecilkan Presiden Joko Widodo. Dalam berbagai penyampaian para kader PDI-P menunjukkan bahwa keberhasilan Presiden Joko Widodo mulai menjadi Walikota Solo dua periode, Gubernur Jakarta, dan Presiden RI dua periode seolah karena kehebatan PDI-P. Demikian juga dengan Gibran Rakabuming Raka menjadi Walikota Solo dan Bobby Nasution menjadi Walikota Medan dianggap PDI-P seolah karena kehebatan partai tersebut. Presiden Joko Widodo juga dipojokkkan mulai dari dinasti hingga ketidakmampuan orang tua untuk mencegah putranya untuk tidak menerima tawaran pencalonan diri sebagai pasangan Prabowo Subianto pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada bulan Februari 2024.
Pandangan para kader dan buzzer PDI-P yang menyudutkan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo sangat menyedihkan karena bukan hanya menunjukkan kesombongan tapi juga seolah menganggap masyarakat Indonesia buta dan bodoh tidak bisa melihat kenyataan sesungguhnya. Padahal, jika diperhatikan sejak reformasi Pemimpin PDI-P di tingkat nasional sangat kurang menarik atau bahkan sangat tidak menarik. Jika PDI-P merasa begitu hebat dan bukan pribadi Ir. H. Joko Widodo yang sesungguhnya menarik simpati rakyat dengan berbagai keberhasilannya dalam pembangunan infrastruktur dan lain-lain di tanah air, mengapa:
1. Megawati tidak bisa terpilih kembali sebagai Presiden RI setelah menggantikan Presiden Gusdur yang dilengserkan? ;
2. Puan Maharani yang juga berambisi tidak dicalonkan sebagai calon capres ataupun cawapres? ;
3. Semua orang mengakui kehebatan kerja Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) ketika menjabat sebagai Gubernur DKI setelah Ir. H. Joko Widodo menjadi Presiden RI, tapi dia ditumbangkan apapun alasannya? ;
4. Djarot yang dianggap berhasil di DKI sebagai Wakil Gubernur, tapi tidak bisa terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara, sementara Bobby Nasution berhasil terpilih sebagai Walikota Medan?
Lupakah para kader PDI-P tersebut bahwa jabatan Pemimpin Negara, Propinsi dan Kota bukan melalui penunjukkan, melainkan dipilih langsung oleh rakyat? Jika diperhatikan kenyataan tersebut di atas, bukankah sesungguhnya PDI- yang perlu bersyukur kepada Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang telah berhasil mengangkat PDI-P selama dua periode di tingkat nasional ?
Tawaran Prabowo Subianto kepada Gibran sebagai pasangan pada Pilpres 2024 bukan tanpa dasar. Hasil survey menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Solo puas dengan hasil kerja Gibran. Tentu juga tidak terlepas karena popularitas ayahnya Gibran, yaitu Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang menurut survey sangat dicintai mayoritas masyarakat Indonesia dan berharap buah jatuhnya tidak jauh dari pohonnya.
Apakah PDI-P sesungguhnya merasa khawatir akan kehilangan suara akibat Gibran menjadi pasangan Prabowo? Mungkin sudah saatnya para kader PDI-P tersebut mulai jujur menyampaikan kenyataan dan mengapresiasi keberhasilan Ir. H. Joko Widodo meningkatkan perolehan suara PDI-P sejak beliau menjadi Gubernur DKI dan sejak beliau menunjukkan hasil kerja sebagai Presiden RI.
Salam NKRI,
M. Achsan Djunaedi
AMIN
Amin
Cari yg udh kaya aja biar gk korupsi.... Wkwkkkkk
Bravo pak Masinton anda adalah pengawal demokrasi dan Reformasi dari ketidak benaran dan jln yg sesat 👍👍💪💪❤🇮🇩
Ketika si Jurassic Park itu ngomong, gua skip maju, karena nggak ada bobotnya sama sekali.😂😂😂
Begitu dalam bicara Abang Ginting..semoga Indonesia ke depan semakin melek,termasuk petinggi Politik, kapan warga Indonesia ini merasakan nyaman di segala bidang yg di butuhkan rakyat.
Sekali lagi saya salut atas pendapat brilian dari prof Deny, tinggal nunggu respon DPR nih
Orang waras orang yang tidak memilih yang sudah merusak konstitusi negeri ini.
pak selamat ginting bijak cerdas dan pas... betul kata2 beliau tentang masyarakat pemilih hanya sekitar 10-30% yg melek politik,, yg memilih berdasarkan kredibilitas bkn fanatisme tanpa melihat bibit bebet bobot,,,
Prof. Denny ...kritis dan argumentatif , menjadi pencerahan dlm memahami tentang MK . Kerennn 👍
Padahal MK itu sering digugat dalam banyak kasus, tapi tidak ada yang ributin. 🤣🤣🤣 Dulu malah ada ketua MK rubah UU utk dirinya sendiri ttg batas umur ketua MK 🤣🤣🤣
UU perampasan aset & hukum mati koruptor yg tidak kunjung dibuat kalian ga ribut, padahal itu sangat merugikan negara. Lah, ini hanya umur saja kalian ribut, yg tidak merugikan siapapun. Justru keputusan MK patut diapresiasi krn mendukung demokrasi. menjadi pemimpin di negeri ini tidak harus dimonopoli oleh orang2 tua.
Dulu UU juga diubah untuk mak banteng, krn mak banteng capres. syarat presiden bukan lagi s1 tapi minimal SMA. 🤣🤣🤣
Beda cerita kalau gibran cawapres Ganjar 🤣🤣🤣
"Ya kami pertimbangkan (Gibaran jadi cawaprws), semua kader yang punya potensi. Yang dari luar saja kami pertimbangkan apa lagi orang dalam (kader PDIP)," kata Puan.
"Ya kan masih menunggu putusan MK," kata Puan kepada wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri Minggu (3/9/2023).🤣🤣
@@grg7071-ki8zj mas ....bbrp perkara di MK banyak yg jd perhatian publik terutama oleh sebagian masyarakat yg perduli . Salah satunya soal UU ciptakerja , jg soal proporsional proporsional tertutup . Nah yg sekarang soal dugaan penyelundupan hukum pd putusan MK 90 . Dan banyak laporan yg masuk terkait Hakim MK . Oleh Ketua MKMK diapresiasi upaya masyarakat sipil melakukan koreksi thdp Putusan MK yg dianggap bermasalah tsb dan akhirnya terbukti bhw Hakim MK Anwar Usman dinyatakan melanggar etik berat . Sy pikir bagus lah masyarakat sipil perduli dan ikut menjaga nilai2 konstitusional yg ada . Soal anda tidak sependapat ya sah2 saja , kan setiap orang punya cara pandang masing2 thdp permasalahan bangsa ini . Dan kemudian anda jg mempertanyakan mengapa tdk meributkan hal hal lain spt yg anda sebutkan , tentu kembali pd porsi masalahnya , spt UU perampasan asset , kan sdh berada di wilayah DPR & Pemerintah untuk membahasnya . Sementara soal umur , kan momentumnya pas dgn proses pilpres , kemudian ada potensi dugaan penyalahgunaan kekuasaan , maka masyarakat sipil yg perduli ingin melakukan upaya koreksi dan dilindungi oleh UU pula . Jd sekali lg , ini soal pro kontra kembali pd cara pandang masyarakat dgn berbagai latar belakangnya . Demikian mas bro . Wallahualam .
@@grg7071-ki8zjCoba sebutkan dulu partai mana yang mendukung undang-undang hukuman mati dan perampasan asset bagi pelaku korupsi ? Kalau Pak Prabowo menginginkan Cawapresnya Gibran,itu karena Pak Prabowo kurang percaya diri untuk maju Capres tanpa dukungan Pak Jokowi.Padahal partai kualisi Pak Prabowo ada 7 Ketum partai yang sudah banyak makan asam dan garam dalam dunia perpolitikan,masa harus memilih Gibran yang bisa dikatakan masih terlalu singkat dalam dunia politik.
Suruh pulang ke indo 😂😂
Komen kurang piknik ini
Yth Bpk Selamat Ginting Komen/ Pendapatnya Betul2 Berkwalitas Mencerdaskan Anak Bangsa.... inilah SG yg perlu didukung .. jgn ketipu dgn manusia2 Munafik .. Lawan Pak Selamat Ginting kami dukung anda adalah oranng terhormat.
anak muda tetap pilih, dukung yg berkuwalitas, cerdas, amanah Perubahan menuju pemerintah yg adil dan sejahtera, amin.
AMIN,...... Klau AMIN jd, semua masyrakt NKRI pasti puny rumah masing2, ngatasi banjir cukup dgn TOA, TAMAN dibuat jd parkir AIR pd musim hujan
@@suryaponselstg1998buzzer buzzer 😂😂
@@riskichannel8739buzzer teriak buzzer
@@riskichannel8739komunis komunis
PDI-P atau Jokowi ???
Sejak munculnya nama Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka yang kebetulan putra Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo dicalonkan sebagai Wakil Presiden RI 2024 mendampingi Prabowo Subianto, ramai berita yang menunjukkan PDI-P mengecilkan Presiden Joko Widodo. Dalam berbagai penyampaian para kader PDI-P menunjukkan bahwa keberhasilan Presiden Joko Widodo mulai menjadi Walikota Solo dua periode, Gubernur Jakarta, dan Presiden RI dua periode seolah karena kehebatan PDI-P. Demikian juga dengan Gibran Rakabuming Raka menjadi Walikota Solo dan Bobby Nasution menjadi Walikota Medan dianggap PDI-P seolah karena kehebatan partai tersebut. Presiden Joko Widodo juga dipojokkkan mulai dari dinasti hingga ketidakmampuan orang tua untuk mencegah putranya untuk tidak menerima tawaran pencalonan diri sebagai pasangan Prabowo Subianto pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada bulan Februari 2024.
Pandangan para kader dan buzzer PDI-P yang menyudutkan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo sangat menyedihkan karena bukan hanya menunjukkan kesombongan tapi juga seolah menganggap masyarakat Indonesia buta dan bodoh tidak bisa melihat kenyataan sesungguhnya. Padahal, jika diperhatikan sejak reformasi Pemimpin PDI-P di tingkat nasional sangat kurang menarik atau bahkan sangat tidak menarik. Jika PDI-P merasa begitu hebat dan bukan pribadi Ir. H. Joko Widodo yang sesungguhnya menarik simpati rakyat dengan berbagai keberhasilannya dalam pembangunan infrastruktur dan lain-lain di tanah air, mengapa:
1. Megawati tidak bisa terpilih kembali sebagai Presiden RI setelah menggantikan Presiden Gusdur yang dilengserkan? ;
2. Puan Maharani yang juga berambisi tidak dicalonkan sebagai calon capres ataupun cawapres? ;
3. Semua orang mengakui kehebatan kerja Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) ketika menjabat sebagai Gubernur DKI setelah Ir. H. Joko Widodo menjadi Presiden RI, tapi dia ditumbangkan apapun alasannya? ;
4. Djarot yang dianggap berhasil di DKI sebagai Wakil Gubernur, tapi tidak bisa terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara, sementara Bobby Nasution berhasil terpilih sebagai Walikota Medan?
Lupakah para kader PDI-P tersebut bahwa jabatan Pemimpin Negara, Propinsi dan Kota bukan melalui penunjukkan, melainkan dipilih langsung oleh rakyat? Jika diperhatikan kenyataan tersebut di atas, bukankah sesungguhnya PDI- yang perlu bersyukur kepada Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang telah berhasil mengangkat PDI-P selama dua periode di tingkat nasional ?
Tawaran Prabowo Subianto kepada Gibran sebagai pasangan pada Pilpres 2024 bukan tanpa dasar. Hasil survey menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Solo puas dengan hasil kerja Gibran. Tentu juga tidak terlepas karena popularitas ayahnya Gibran, yaitu Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang menurut survey sangat dicintai mayoritas masyarakat Indonesia dan berharap buah jatuhnya tidak jauh dari pohonnya.
Apakah PDI-P sesungguhnya merasa khawatir akan kehilangan suara akibat Gibran menjadi pasangan Prabowo? Mungkin sudah saatnya para kader PDI-P tersebut mulai jujur menyampaikan kenyataan dan mengapresiasi keberhasilan Ir. H. Joko Widodo meningkatkan perolehan suara PDI-P sejak beliau menjadi Gubernur DKI dan sejak beliau menunjukkan hasil kerja sebagai Presiden RI.
Salam NKRI,
M. Achsan Djunaedi
Orang yg waras tidak akan pilih paslon yg diawali dg kelicikan.
Tdk ada yg bisa diharapkan hukum yg adil di negeri ini 😢
Betul sekali.orng rakus berkuasa pasti bermasalah
👍👍
Setuju kawan
Tumbangkan
Cakepp❤
POLITIK ADU DOMBA sudah BERJALAN.. PDI P diadu Dengan Keluarga JOKOWI. Memang luar biasa Aktor DRAMA dibalik ini .
SALUT dengan IBU MEGA, Banyak KADER PDI P menjadi Rebutan Banyak PARTAI, Yang akhirnya untuk Diadu domba agar PDI P tidak menjadi Pemenang kembali di PEMILU 2024.
GAMA Terpilih 1 Putaran 57%. Kemenangan Rakyat Indonesia.
MERDEKA.
Seruput Jeruk Nipis dulu.
Maju pak masinton rakyat mendukungmu..jaga konstitusi dan demokrasi kita dari pembegalan
Ingat!!pesan buk mega dan bambang pacul pilihlah partai pdi(ganjar dan Md)
Biar ngak perlu ada RUU perampasan aset😁😁,biar ngak miskin pejabat🤣
Perang bubat nih, mantap
@@mrsamsung9465 itu urusan partai masing2 lah ..permasalahannya konstitusi yg ditabrak oleh hakim yg sekarang dihukum ringan..dengan kasus yg berat..berarti keputusannya pun cacat hukum..tidak bisa dijalankan.
Halah undang2 kan buatan manusia klo memang perkembangan zaman berubah ya aturan undang2 jg bisa menyesuaikan...biasa aja masa mau aturan itu2 trs dasar politisi kan kalian yg suka bikin undang2 klo ga ada yg berubaj ya ga usah ada dewan
Ketika si Jurassic Park itu ngomong, gua skip maju, karena nggak ada bobotnya sama sekali.😂😂😂
Setuju bang Masinton suarajan terus rakyat selalu mendukungmu. sexgus calon calon yg bermasalah lebih baik mundur yg terlibat kkn bang Massinton
Edukasi yg gamblang cadas dari bung Slamet Ginting , 🎉
Kami Anak Muda Indonesia Tidak Mungkin Memilih Anak Muda Tanpa Kompetensi yang Jelas...🙏
Zoss abangku
Ingat!!pesan buk mega dan bambang pacul pilihlah partai pdi(ganjar dan Md)
Biar ngak perlu ada RUU perampasan aset😁😁,biar ngak miskin pejabat🤣
Bagussss ..setujuu brooo... hancurrr negara ini kalau di biarkan dn biarkan begini teruss ..negara sebesar ini mau di ataur MANUSIA CONGIKKK spt BUNGLON BUSUK GIBRAN ITU.. yg notabeni pencalonannya jg penuh dgn cara" BUSUKKKKKKKK cara" BRENGSEKK.... HANCURKAN POLITIK DINASTI...
Setujuuuuu....
Tanpa Jokowi, Gibran tdk mgkn bisa jd walikota... pasti sama dgn kite2...
Padahal MK itu sering digugat dalam banyak kasus, tapi tidak ada yang ributin. 🤣🤣🤣 Dulu malah ada ketua MK rubah UU utk dirinya sendiri ttg batas umur ketua MK 🤣🤣🤣
UU perampasan aset & hukum mati koruptor yg tidak kunjung dibuat kalian ga ribut, padahal itu sangat merugikan negara. Lah, ini hanya umur saja kalian ribut, yg tidak merugikan siapapun. Justru keputusan MK patut diapresiasi krn mendukung demokrasi. menjadi pemimpin di negeri ini tidak harus dimonopoli oleh orang2 tua.
Dulu UU juga diubah untuk mak banteng, krn mak banteng capres. syarat presiden bukan lagi s1 tapi minimal SMA. 🤣🤣🤣
Beda cerita kalau gibran cawapres Ganjar 🤣🤣🤣
"Ya kami pertimbangkan (Gibaran jadi cawaprws), semua kader yang punya potensi. Yang dari luar saja kami pertimbangkan apa lagi orang dalam (kader PDIP)," kata Puan.
"Ya kan masih menunggu putusan MK," kata Puan kepada wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri Minggu (3/9/2023).
1000 persen negara ini butuh perubahan khususnya orng2 licik dimusnahkan
Saya orang pamanukan subang dan ini bukan akun bodong ...tetap bela mas gibran dan jokowi maju bersama prabiwo
Sejarah Mencatat Gibran adalah Cawapres Hasil dari Keputusan Hakim Konstitusi yg DIPECAT KARNA MELAKUKAN PELANGGARAN ETIK BERAT,.
Bener sekali,,
😁😁😁😁😆😆😆😊😊😊😊
Gibran pemimpin muda masa depan !Apa pemimpin masa gitu?😁😁😁
@@andreasbelitung7510 seandainya seandainya Gibran gak anak presiden apa loe bicara lantang juga...
Coba aja Gibran anak tukang Becak loe masih bisa bilang anak muda masa depan...
Wkwkwk nyiyir aja loe tong
PDI-P atau Jokowi ???
Sejak munculnya nama Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka yang kebetulan putra Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo dicalonkan sebagai Wakil Presiden RI 2024 mendampingi Prabowo Subianto, ramai berita yang menunjukkan PDI-P mengecilkan Presiden Joko Widodo. Dalam berbagai penyampaian para kader PDI-P menunjukkan bahwa keberhasilan Presiden Joko Widodo mulai menjadi Walikota Solo dua periode, Gubernur Jakarta, dan Presiden RI dua periode seolah karena kehebatan PDI-P. Demikian juga dengan Gibran Rakabuming Raka menjadi Walikota Solo dan Bobby Nasution menjadi Walikota Medan dianggap PDI-P seolah karena kehebatan partai tersebut. Presiden Joko Widodo juga dipojokkkan mulai dari dinasti hingga ketidakmampuan orang tua untuk mencegah putranya untuk tidak menerima tawaran pencalonan diri sebagai pasangan Prabowo Subianto pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada bulan Februari 2024.
Pandangan para kader dan buzzer PDI-P yang menyudutkan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo sangat menyedihkan karena bukan hanya menunjukkan kesombongan tapi juga seolah menganggap masyarakat Indonesia buta dan bodoh tidak bisa melihat kenyataan sesungguhnya. Padahal, jika diperhatikan sejak reformasi Pemimpin PDI-P di tingkat nasional sangat kurang menarik atau bahkan sangat tidak menarik. Jika PDI-P merasa begitu hebat dan bukan pribadi Ir. H. Joko Widodo yang sesungguhnya menarik simpati rakyat dengan berbagai keberhasilannya dalam pembangunan infrastruktur dan lain-lain di tanah air, mengapa:
1. Megawati tidak bisa terpilih kembali sebagai Presiden RI setelah menggantikan Presiden Gusdur yang dilengserkan? ;
2. Puan Maharani yang juga berambisi tidak dicalonkan sebagai calon capres ataupun cawapres? ;
3. Semua orang mengakui kehebatan kerja Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) ketika menjabat sebagai Gubernur DKI setelah Ir. H. Joko Widodo menjadi Presiden RI, tapi dia ditumbangkan apapun alasannya? ;
4. Djarot yang dianggap berhasil di DKI sebagai Wakil Gubernur, tapi tidak bisa terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara, sementara Bobby Nasution berhasil terpilih sebagai Walikota Medan?
Lupakah para kader PDI-P tersebut bahwa jabatan Pemimpin Negara, Propinsi dan Kota bukan melalui penunjukkan, melainkan dipilih langsung oleh rakyat? Jika diperhatikan kenyataan tersebut di atas, bukankah sesungguhnya PDI- yang perlu bersyukur kepada Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang telah berhasil mengangkat PDI-P selama dua periode di tingkat nasional ?
Tawaran Prabowo Subianto kepada Gibran sebagai pasangan pada Pilpres 2024 bukan tanpa dasar. Hasil survey menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Solo puas dengan hasil kerja Gibran. Tentu juga tidak terlepas karena popularitas ayahnya Gibran, yaitu Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang menurut survey sangat dicintai mayoritas masyarakat Indonesia dan berharap buah jatuhnya tidak jauh dari pohonnya.
Apakah PDI-P sesungguhnya merasa khawatir akan kehilangan suara akibat Gibran menjadi pasangan Prabowo? Mungkin sudah saatnya para kader PDI-P tersebut mulai jujur menyampaikan kenyataan dan mengapresiasi keberhasilan Ir. H. Joko Widodo meningkatkan perolehan suara PDI-P sejak beliau menjadi Gubernur DKI dan sejak beliau menunjukkan hasil kerja sebagai Presiden RI.
Salam NKRI,
M. Achsan Djunaedi
Masyarakat Indonesia Uda CERDAS..gak mau lagi memilih pemimpin yang melanggar konstitusi...
MASA...
yg awal bikin gaduh siapa ga mukin ada asap klw ga ada api
@@srieti2539siapa coba ?
@@willywatun9796
Ya yg pingin berkuasa terus
tahu aku
Mari kita lihat REKAM JEJAK ,TRAC RECORD DN INTELEKTUALNYA Jgn biarkan negeri ini jatuh di tangan orang yg Salah,Ambisius, PEMBOHONG jg Cacat ETIKA
Sungguh sangat memuakkan dan menjijikan seorang pejabat yg diberi amanah melakukan pelanggaran, msh ngotot tdk betsalah. Apalagi mengundurkan diri. Betul2 sfh tdk punya rasa malu.
Salahnya dimana?
Dari penjelasan Prof Indrayana, Persoalan Pilpres ini walaupun Prabowo dan Gibran menang, berarti secara hukum masih bisa digugat dan dapat dimakzulkan. Bahaya juga ya...
Trus Pendapat Prof MR,, dari sisi Akademisi Anwar Usman tdk salah, tp kenapa diterima Putusan MK no 90, bagaimana juga kacaunya pendapat akademisi itu?. Lagi lagi kacau Hukum kita.
Siapa yg berbuat salah, apapun Putusannya dianggap salah. Makanya Hati Hati Para Hakim... Jangan membingungkan rakyat lagi...
Semua kepebtingan dan keuntungan, yg menolak dan yg menyetujui punya kepentingan masing2
Akibat paman memberikan karpet merah pada keponakan😢 dg melanggar etika hukum dan melanggar hukum😢....
APA KBR KASUS INDRAYANA
KOK GK LANJUT..
@@twywywywhwuwuuw7143 kasus apa, kasus gak guna. Kau kaum jokowi iblis ya
Klo mnrt sy simple aja...
Klo hakimnya gak bener otomatis putusannya jg gak bener.
Bravo buat pengamat politik yg tetap tenang n trkendali dlm penjelasannya mewakili byk org baik awam n akademisi simple plot twist otoriariannisme ektrim ada kdiktatoran walau tdk utuh pk kata2 trsandera byk pengamat mnyebutnya juga pihak lain mis aktivis n jurnalis kr terang benderang ...!buat bpk eks hakim konstitusi ud brani mnyebut cacat hukum kr prosesnya z ud cacat hukum kapasitas keilmuan n skaligus praktisi , ahli dbidang tdk bisa dbantah lagi , dsisi lain mkmk prof jimly keputusanya kr dampak berat jd titik tengah rasa aneh z tp trbaik demi stabilitas negara walau keadilan n azas kebenaran dsampingkn....!proses ini ud trbaca dr periode prtama jokowi demokrasi brati ada kesimbangn cek rirek atau pengawasn brarti oposisi agar kepntingn rakyat diutamakn scara walaupun keputusn bisa dilematis mis bbm fakta slalu instan ada masalh apapun bbm naik ini rapuhnya legislatif, eksekutif n yudikatif plus kpk...!trbiasa tdk sportif kl brdebat cenderung emosional n tempramntal kr tdk trima salah walau analisa n fakta idealnya jd input kl ingin arugemn dipatahkn cerna masukin k akal pikiran trus patahkn prnyataan itu salah dg argumen n analisa yg akurat min baik malah tendensius...!dulu pdip paling sering malah sering diundang tv mis adian napitupulu dll aplg ruhut sitompul lebih parah ud bunglon z ..., kl dkampus n forum diskusi tertentu wajar ini skala nasional....lupa para pendiri bangsa ini dulu brdebat n rdiskusi kadang scara keras agar inds merdeka n besatu juga stelah inds merdeka....!literasi kurang kr pemikir ud bradab2 menuangkan ktifkasetujuan melalui buku2 dlm proses mncari kebemaran n trbaik paham ini n itu tentang tata negara n kl ilmu pasti tg proses trjadinya bumi.... !rakyat jelata msh bingung dg sembako n kondisi krja n usha juga biaya hidup pendidikn n lesehatan smkin tdk ramah utamnya kaum marginal /miskin galau juga kondisi alam kemaraun brarti air n kini peralihan, kbijakan istan gimimick bansos kini balik sby blt ...!potret rakyat inds n yg anda wariskn dr kekuasaan jokowi 2 periode...padhl orde baru brjuang kesejahteraan ekonomi trus sby utk kstabilan harga mpe wakilny boediono msh jauh dr sempurna tp 98 trkait krisis moneter...! Empaty n nurani anda kmana coba luangkn waktu anda sekali z brcakap2 kaum miskin datang merantau jd pemulung, kakilima , art ,pejuang receh anda lupakn ...dulu pemerataan n sentralisai dihapuskn malah bikin oligarki(kelompk didaerah) .....!bahasa gaul capee dch...
Mantap bung Masinton, sebaiknya Gibran,, Paman berewok mundur agar kepercayaan rakyat tdk hilang terhadap MK dan Jokowi
Kasus ini jadi biasa aja. gak viral juga, karna puluhan juta masyarakat masyarakat lebih banyak yang percaya jokowi, prabowo Dan gibran. 😂
Alah ini intinya takut kalah aja,,, kalau wakil pak genjer gibran ya diam2 saja,,,
Intinya gibran ni ud buat panik tetangga😅😅😅
Yg katanya ingusan tapi kok takut dan ciut😊
Ingat!!pesan buk mega dan bambang pacul pilihlah partai pdi(ganjar dan Md)
Biar ngak perlu ada RUU perampasan aset😁😁,biar ngak miskin pejabat🤣
Rakyat yg sehat mah pasti menilai nya dari kepala nya,
Paman brewok olympuss😂😂
*Harusnya ini ada Rocky Gerung* ✔️
PDI-P atau Jokowi ???
Sejak munculnya nama Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka yang kebetulan putra Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo dicalonkan sebagai Wakil Presiden RI 2024 mendampingi Prabowo Subianto, ramai berita yang menunjukkan PDI-P mengecilkan Presiden Joko Widodo. Dalam berbagai penyampaian para kader PDI-P menunjukkan bahwa keberhasilan Presiden Joko Widodo mulai menjadi Walikota Solo dua periode, Gubernur Jakarta, dan Presiden RI dua periode seolah karena kehebatan PDI-P. Demikian juga dengan Gibran Rakabuming Raka menjadi Walikota Solo dan Bobby Nasution menjadi Walikota Medan dianggap PDI-P seolah karena kehebatan partai tersebut. Presiden Joko Widodo juga dipojokkkan mulai dari dinasti hingga ketidakmampuan orang tua untuk mencegah putranya untuk tidak menerima tawaran pencalonan diri sebagai pasangan Prabowo Subianto pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada bulan Februari 2024.
Pandangan para kader dan buzzer PDI-P yang menyudutkan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo sangat menyedihkan karena bukan hanya menunjukkan kesombongan tapi juga seolah menganggap masyarakat Indonesia buta dan bodoh tidak bisa melihat kenyataan sesungguhnya. Padahal, jika diperhatikan sejak reformasi Pemimpin PDI-P di tingkat nasional sangat kurang menarik atau bahkan sangat tidak menarik. Jika PDI-P merasa begitu hebat dan bukan pribadi Ir. H. Joko Widodo yang sesungguhnya menarik simpati rakyat dengan berbagai keberhasilannya dalam pembangunan infrastruktur dan lain-lain di tanah air, mengapa:
1. Megawati tidak bisa terpilih kembali sebagai Presiden RI setelah menggantikan Presiden Gusdur yang dilengserkan? ;
2. Puan Maharani yang juga berambisi tidak dicalonkan sebagai calon capres ataupun cawapres? ;
3. Semua orang mengakui kehebatan kerja Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) ketika menjabat sebagai Gubernur DKI setelah Ir. H. Joko Widodo menjadi Presiden RI, tapi dia ditumbangkan apapun alasannya? ;
4. Djarot yang dianggap berhasil di DKI sebagai Wakil Gubernur, tapi tidak bisa terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara, sementara Bobby Nasution berhasil terpilih sebagai Walikota Medan?
Lupakah para kader PDI-P tersebut bahwa jabatan Pemimpin Negara, Propinsi dan Kota bukan melalui penunjukkan, melainkan dipilih langsung oleh rakyat? Jika diperhatikan kenyataan tersebut di atas, bukankah sesungguhnya PDI- yang perlu bersyukur kepada Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang telah berhasil mengangkat PDI-P selama dua periode di tingkat nasional ?
Tawaran Prabowo Subianto kepada Gibran sebagai pasangan pada Pilpres 2024 bukan tanpa dasar. Hasil survey menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Solo puas dengan hasil kerja Gibran. Tentu juga tidak terlepas karena popularitas ayahnya Gibran, yaitu Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang menurut survey sangat dicintai mayoritas masyarakat Indonesia dan berharap buah jatuhnya tidak jauh dari pohonnya.
Apakah PDI-P sesungguhnya merasa khawatir akan kehilangan suara akibat Gibran menjadi pasangan Prabowo? Mungkin sudah saatnya para kader PDI-P tersebut mulai jujur menyampaikan kenyataan dan mengapresiasi keberhasilan Ir. H. Joko Widodo meningkatkan perolehan suara PDI-P sejak beliau menjadi Gubernur DKI dan sejak beliau menunjukkan hasil kerja sebagai Presiden RI.
Salam NKRI,
M. Achsan Djunaedi
Gak level ini si RG, masa isinya disini orang pintar2, eh nyelip si RG dungu
Trimakasih Prof Maru mantan Hakim MK, seorang negarawan sejati yg secara cleared n cleaned menyatakan " Putusan 90 tsb adalah cacat secara hukum. Di belahan dunia mana pun, sebuah putusan yg CACAT adalah non executable."
Kalau keputusan MKMK merupakan pelanggaran berat, harusnya keputusan ttg batas usia capres dan cawapres itu dibatalkan juga.
Harusnya memang begitu, tapi MK adalah keputusan final, yang tidak ada hak mkmk mengubah putusan.
benar kadang bingong juga.dgn hukum negeri kita ni makin hari makin aneh😂😂
UU bukan kitab suci,,klau sudah bertentangan dengan rasa keadilan masa tetap harus diikuti,, keputusan MK itu harus batal demi keadilan krn produk hukum yang cacat ..masa harus dipimpin seorang wakil presiden yang diusung dgn cara yg kotor dan menabrak hukum,,apakah kita masih waras ??
Harus di batalkan
Ketika si Jurassic Park itu ngomong, gua skip maju, karena nggak ada bobotnya sama sekali.😂😂😂
Mudah mudahan hukum di indonesia bisa jadi baik setelah hakim diganti terutama hakin ketua.
Pembelajaran yg bermutu pengamat politik, pakar hukum tata negara deni indrayana dan bung masinton. Yg protes sprtinya gak bermutu tanggapannya.
LUAR BIASA PAK GINTING,MASITON DAN DENY INDRAYANA CERDAS DAN MENCERDASKAN.
Bung Irman putra Sidin kok jarang kelihatan di ILC y?
@@ekaprasetyo1258iya ya, saya juga nungguin dia tampil
SALUTE..Pa I Gede Dewa Palguna. Beliau adalah salah satu hakim konstitusi yang menjadi nara sumber dalam penulisan skripsi saya tentang Kriteria Yang Dipergunakan Oleh Hakim MK Dalam Memutuskan Keabsahan Suatu Undang-Undang Tahun 2004. 👍👍👍
kerennnnn
Sedikt waktu yg di berikan kepada bung Maruarar Siahaan. Tapi itulah poin paling inti. jujur dan adil. Bagamana caranya pemerintahan berjalan dengan baik, kalau dalam proses pemilunya tidak jujur (curang)??? Masyarakatlah yang menimbang. Salam waras🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Wah Bang Mansinton marah bener tuh. Terimakasih Bang, itu mewakili aspirasi kami smua. Bgm agar Hakim tak tahu malu itu tdk lg di MK?
Terlihat sangat jelas bahwa kita benar-benar butuh perubahan AMIN 🤲
Capresnya orang arab 😂😂
Yang mau di rubah emang apa bro, pengen tau
Sihan deh sll mempromosikan Amin, tp survenya tetap buncit, Artinya apa,
PARA BUZZER SAKRATUL MAUT ... TERANCAM BANGKRUT ... KALAH PUN TAKUT 😂
@@Agape_Tarigan keadilan yg belum semua rakyat merasakan. Hukum skrg tajam kelawan dan tumpul kekawan.
Bintang ILC malam ini adalah ; prof. Denny Indrayana dan DR. Selamat Ginting, prof. Maruarar siahaan. Mencerdaskan kehidupan bamgsa, agar masyarakat umum menjadi " Melek hukum " Good staat. 👍🇮🇩💪❤😎🎓🤓😀👏👍
Selalu kagum dengan penjelesan pak selamat ginting👍
Selama ini sy selalu kontra dg para politikus PDIP... tetapi kali ini sy sangat setuju....jangan biarkan negeri ini dikuasai oleh orang-orang yg seenak UDELE dewek... marilah kita tegakan KEWARASAN dlm bernegara
Yakin dek?
kalo koment ente nandai loe kurang piknik
Ngomong apa si dek???politik dinasti wajar bro hadeh lu punya nama lu punya kuasa sekolah lagi dek
Belajar dulu yang bener dek,,,politik mana ada yang bener bener bersih kawan jadi musuh dan musuh jadi kawan
@@sauqifathir11911:14
Trima kasih Bung Deny Indrayan atas pencerahan nya. Bedah banget dgn penyataan dari yg mengaku akademisi. Permyataan nya seperti perntaan orang yg gak paham hukum. Sepertinya siakademisi ini tdk sadar kalau pernyataan nya telah menunjukkan kualitasnya sbg akademisi.
Bang Masinton tetap akan didukung unt melaksanakan hak Angket.
Ayo bang jelas kami mendukungmu bahkan jika ingin memakzulkan jkw, kami tetap menduķungmu!
Walau pencalonan Gibran legal dan sesuai UU. Tapi putusan yg melegalkan jelas2 melanggar etika. Bahkan pelanggaran berat. Berarti apapun alasannya majunya Gibran jelas lewat UU yg cacat, maka hanya satu pilihan kita yaitu jangan pilih Gibran. Hanya itu. 👍
Alah ini intinya takut kalah aja,,, kalau wakil pak genjer gibran ya diam2 saja,,,
Intinya gibran ni ud buat panik tetangga😅😅😅
Yg katanya ingusan tapi kok takut dan ciut
Prabowo Gibran terdepan
Prabowo Gibran terdepan
@@SongTornadoakun bazzer rp😅😂
@@rezapembagus40562030 Indonesia udah bubar, buat apa ada pemilihan presiden, ujung2nya Indonesia bubar😂
Tidak sepenuhnya ketua MK bersalah,dia hanyalah menjalankan tugas juragannya.ini yang harus diusut siapa dalangnya
Nggak salah gimana ? Brooo ?
Saya selalu merasa pendapat dari bung Slamet Ginting selalu objektip dan menyuarakan suara demokrasi . MK yg dipimpin oleh "adik ipar" jelas telah melakukan Kudeta Konstitusi . Tapi di kelompok ILC ini masih ada figur "penjilat" yg secara gigih membela rezim dinasti ini .
Padahal MK itu sering digugat dalam banyak kasus, tapi tidak ada yang ributin. 🤣🤣🤣 Dulu malah ada ketua MK rubah UU utk dirinya sendiri ttg batas umur ketua MK 🤣🤣🤣
UU perampasan aset & hukum mati koruptor yg tidak kunjung dibuat kalian ga ribut, padahal itu sangat merugikan negara. Lah, ini hanya umur saja kalian ribut, yg tidak merugikan siapapun. Justru keputusan MK patut diapresiasi krn mendukung demokrasi. menjadi pemimpin di negeri ini tidak harus dimonopoli oleh orang2 tua.
Dulu UU juga diubah untuk mak banteng, krn mak banteng capres. syarat presiden bukan lagi s1 tapi minimal SMA. 🤣🤣🤣
Beda cerita kalau gibran cawapres Ganjar 🤣🤣🤣
"Ya kami pertimbangkan (Gibaran jadi cawaprws), semua kader yang punya potensi. Yang dari luar saja kami pertimbangkan apa lagi orang dalam (kader PDIP)," kata Puan.
"Ya kan masih menunggu putusan MK," kata Puan kepada wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri Minggu (3/9/2023).🤣🤣
Itu org PAN kok ngamuk ke slamet ginting..
Mudah-mudahan PDIP benar2 telah sadar dari mabuk dan pingsan kekuasaan. Kl ia lanjutkan dengan impeachment rezim dan lupakanlah nikmat kuasa untuk tegak NKRI..
Rullyandi Penjilaatt njir kwkwkwk
@@Anna-ki7twsaleh partaonan daulay ( f. PAN) adalah slah-satu pendukung prabowo+gibran.
Tetap berjuang bung masinton ,bung deny utk tegakkkn keadilan di negeri ini...mgkin lbi baik ribut skg bg para yg tua2 drpd masa depan negara hancur yg jd korban anak cucu kita..
trah sukarno vs trah jokowi
Tetap semangat... bang Mashington Pasaribu untuk menyuarakn kebenaran.
Pelanggaran berat, tapi Gibran tetap melaju ke istana.pak Jimly mutuskan strength HATI.
Ini karena pak Jimly pendukung Prabowo
Minimal menkopolhukam dapetlah
Kasian prbowo udah sring nyalon makanya 2024 gk usah d pilih
Sudah sering x sy bilang bahwa aturan/hukum itu baik buat siapa buruk bagi siapa... Benar bagi siapa... salah buat siapa... Dan rasa ketidakpastian itu tumbuh atas perilaku para politis dalam bernegara ini... Inilah kita...seakan tak kenal lagi rasa kebersamaan yg sesungguhnya...Semua berorientasi pas kepentingan pribadi dan golongannya...
Benar itu yg disampaikan oleh bapak bekas anggota MK itu..hukum konstitusi harus dikembalikan kepada tempat nya yg adil.....jadi tidak seharusnya hukum yg cacat diberlakukan .......dimana kejujuradan keadilannya..... astaghfirullah Al'aadziim.....semoga para pelaksanaan hukum bisa melaksanakan hukum sesuai dgn faktanya..yg cacat diputuskan maka tak boleh diteruskan .....
Indonesia harus butuh perubahan . Amin
Pa yg mau di rubah udah baik ko 😂
@@nikensu9912klo baik ga ada rakyat mati kelaparan,ga ada stunting,penjara sepi,sembako ga ada impor bahkan garam aja impor,ga ada klrg maba treak mahal biaya kuliah,ga terjdi bentrok tambang disulawesi dll dsb banyak banget ga muat nulisnya😂
@@muhamad15823 😂😂😂 pakai otak Lo klo mau bicara, gak usah repot2 pa yg Lo bahas itu silahkan Lo cek di google ada ko, knpa itu tejadi
@@nikensu9912 caerrr blt tunggu sja y, jgn lupa ttp komit dukung jae
@@muhamad15823orang yg mati kelaparan itu karna malas dan gak mau bekerja. Bkn krna pemerintah..
Terus lah pa Ginting ..
Sangat jelas terlihat Nyata . Pendapatmu sudah membuka tabir pemikiran kami.
Terimakasih pak deny, atas penjelasan, mudah mudahan merasa sadar.
Salut sama ilc ini.benar2 forum yg mendidik dengan narasumber yg BERIMBANG dan ADIL pro dan kontranya.memang mantap😂😢
P
Sayangnya dihalang-halangi tampil kembali ke televisi, yang padahal lebih mudah aksesnya untuk mayoritas warganegara
bintang ILC kali ini Prof Deny dan BPK Selamat Ginting ... sangat mencerahkan
Bang Karni; berkenan undang BPK Aswanto mantan Hakim MK yang "diberhentikan" diduga adanya "intervensi" karena Pak Aswanto dianggap sebagai pihak yangenghalangi kepentingan Pemerintah.
Se7
Saling melindungi diantara elit eksekutif, yudikatif dan bahkan legislatif itu saling konspirasi untukk kepentingan tapi kadang juga saling telikung saling tipu bahkan menyerang tapi yg paling korban adalah rakyat. Kami org kecil hanya berharap ada pemimpin yg tulus, jujur dan punya nurani bahwa negri ini didirikan lewat pengorbanan yg berdarah-darah dari rakyat kecil. Sadarlah sebelum kita semua hancur karena cara2 curang dan jahat dari para elit. Smoga kita masih punya kesempatan bersatu dinegri ini .
Masinton anda hebat, dari dulu sy lihat anda bicara jujur jauh dari jilat menjilat, mudah mudahan akan terpilih lg jadi wakil rakyat krn anda salah satu yg sadar bahwa anda wakil dari rakyat
Pak I Gede Dewa Palguna terimakasih untuk edukasi hukum bagi kami untuk pertanyaan2 yg general. Semoga hukum di negara ini bukan hanya sebagai pelindung masyarakat tetapi juga untuk penegakan keadilan yang tegak lurus demi keutuhan dan kesuksesan NKRI.
Babat dulu KKN
Anti KKN sekarang sudah seperti orde baru
Makjulkan
Makjulkn
Lp
Orang yang cerdas dan waras pasti memilih pemimpin yang membawa perbaikan untuk Indonesia dan membawa perubahan untuk rakyat indonesia
Mari kita Aminkan kali ini biar cepat waras negeri ini, 👍👍👍
HARTA YANG PALING BERHARGA ADALAH MAHKAMAH KELUARGA, ISTANA YANG PALING INDAH ADALAH MAHKAMAH KELUARGA, DAN POLITIK ADALAH JALAN NINJA, JALAN "PESUGIHAN" & JALAN NGIBUL KITA SEKELUARGA..
Ingat!!pesan buk mega dan bambang pacul pilihlah partai pdi(ganjar dan Md)
Biar ngak perlu ada RUU perampasan aset😁😁,biar ngak miskin pejabat🤣
Kalau mau lihat karakter seseorang, berilah dia kekuasaan dan terbukti mereka2 yg ada dikekuasaan ingin mempertahankan kekuasaannya dgn cara apapun, dgn hati nurani yg tulus tegak lurus kepada RAKYAT bersama BAPAK GANJAR PRANOWO DAN BAPAK MAHFUD MD UNTUK INDONESIA, INSYA ALLAH ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Ahli2 hukum sebenarnya mencerdaskan masyarakat bukan memputar balik hukum tapi masyarakat udah cerdas biarpun tdk belajar hukum, kalian ahli hukum jagan sesuka hatinya, sy sepakat dng pak sihnton, slm buat orang2 ahli hukum jgn sekali2 dibalak balik hukum, tegakan dng lurus slm
Bang masinton mewakili sekali emosi dan luapan kemuakan saya 👍
KEZALIMAN MEMANG SANGAT BERNAHAYA JIKA DIBIARKAN JANGAN LENGAH HARUS DIWASPADAI KEZALIMAN
MINIMAL KLO NGETIK YG BENER BANG😂
Alah ini intinya takut kalah aja,,, kalau wakil pak genjer gibran ya diam2 saja,,,
Intinya gibran ni ud buat panik tetangga😅😅😅
Yg katanya ingusan tapi kok takut dan ciut
@@SongTornadobazzer rp
Bravo utk bpk maruara.
Ini benar2 ahli hukum.
Bukan ahli hukum abal2.
jangan pilih paslon yang prosesnya melakukan pelanggaran etika dan dinasti, nanti pas memimpin tidak punya etika dan hanya menguntungkan dinasti kecilnya saja
Iya bener, prabowo❤, kata gusdur orang yg paling tulus buat rakyat
@@manz-87 rakyat yang mana?
Ya Prabowo Gibran aja
Memelintir ucapan gusdur. TDK pernah gusdur mengatakan Prabowo akan jd presiden.
PRABOWO-GIBRAN 🤲🤲🤲
Masyarakat sekarang bisa menilai dan memilih...siapa yg pantas membawa negeri ini kearah yg lebih baik... dengan era digitalisasi dan banyaknya media masa rakyat indonesia tidak bisa menilai
Kaputusan MK itu final n banding sudah tidak bisa digugat. Seiring diberhentikannya MK ini bisa dikatakan keputusan cacat. Ini bisa jadi preseden buruk ada capres dan cawapres berasal dari syarat yang cacat. Sungguh disayangkan, jika keputusan ini berlaku utk pilpres 2029 akan beda artinya. Ini memang dipaksakan untuk gibran, jika ada narasi utk kesempatan anak muda jadinya gak masuk akal.
Bapaknya presiden yg berijazah palsu ,anaknya cawapres hasil putusan MK Pamannya yg melanggar aturan berat....yg memilih yg mendukung benar2 dungu
PDI-P atau Jokowi ???
Sejak munculnya nama Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka yang kebetulan putra Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo dicalonkan sebagai Wakil Presiden RI 2024 mendampingi Prabowo Subianto, ramai berita yang menunjukkan PDI-P mengecilkan Presiden Joko Widodo. Dalam berbagai penyampaian para kader PDI-P menunjukkan bahwa keberhasilan Presiden Joko Widodo mulai menjadi Walikota Solo dua periode, Gubernur Jakarta, dan Presiden RI dua periode seolah karena kehebatan PDI-P. Demikian juga dengan Gibran Rakabuming Raka menjadi Walikota Solo dan Bobby Nasution menjadi Walikota Medan dianggap PDI-P seolah karena kehebatan partai tersebut. Presiden Joko Widodo juga dipojokkkan mulai dari dinasti hingga ketidakmampuan orang tua untuk mencegah putranya untuk tidak menerima tawaran pencalonan diri sebagai pasangan Prabowo Subianto pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada bulan Februari 2024.
Pandangan para kader dan buzzer PDI-P yang menyudutkan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo sangat menyedihkan karena bukan hanya menunjukkan kesombongan tapi juga seolah menganggap masyarakat Indonesia buta dan bodoh tidak bisa melihat kenyataan sesungguhnya. Padahal, jika diperhatikan sejak reformasi Pemimpin PDI-P di tingkat nasional sangat kurang menarik atau bahkan sangat tidak menarik. Jika PDI-P merasa begitu hebat dan bukan pribadi Ir. H. Joko Widodo yang sesungguhnya menarik simpati rakyat dengan berbagai keberhasilannya dalam pembangunan infrastruktur dan lain-lain di tanah air, mengapa:
1. Megawati tidak bisa terpilih kembali sebagai Presiden RI setelah menggantikan Presiden Gusdur yang dilengserkan? ;
2. Puan Maharani yang juga berambisi tidak dicalonkan sebagai calon capres ataupun cawapres? ;
3. Semua orang mengakui kehebatan kerja Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) ketika menjabat sebagai Gubernur DKI setelah Ir. H. Joko Widodo menjadi Presiden RI, tapi dia ditumbangkan apapun alasannya? ;
4. Djarot yang dianggap berhasil di DKI sebagai Wakil Gubernur, tapi tidak bisa terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara, sementara Bobby Nasution berhasil terpilih sebagai Walikota Medan?
Lupakah para kader PDI-P tersebut bahwa jabatan Pemimpin Negara, Propinsi dan Kota bukan melalui penunjukkan, melainkan dipilih langsung oleh rakyat? Jika diperhatikan kenyataan tersebut di atas, bukankah sesungguhnya PDI- yang perlu bersyukur kepada Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang telah berhasil mengangkat PDI-P selama dua periode di tingkat nasional ?
Tawaran Prabowo Subianto kepada Gibran sebagai pasangan pada Pilpres 2024 bukan tanpa dasar. Hasil survey menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Solo puas dengan hasil kerja Gibran. Tentu juga tidak terlepas karena popularitas ayahnya Gibran, yaitu Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang menurut survey sangat dicintai mayoritas masyarakat Indonesia dan berharap buah jatuhnya tidak jauh dari pohonnya.
Apakah PDI-P sesungguhnya merasa khawatir akan kehilangan suara akibat Gibran menjadi pasangan Prabowo? Mungkin sudah saatnya para kader PDI-P tersebut mulai jujur menyampaikan kenyataan dan mengapresiasi keberhasilan Ir. H. Joko Widodo meningkatkan perolehan suara PDI-P sejak beliau menjadi Gubernur DKI dan sejak beliau menunjukkan hasil kerja sebagai Presiden RI.
Salam NKRI,
M. Achsan Djunaedi
Masukan Bang Masiton, benar hrs dihormati dan tdk bisa dibatalkan keputusan MK itu apabila Ketua Hakim MK itu tdk dihukum kodeetik berat oleh MKMK. Dihukum kodeetik berat berarti ada pelanggaran hukum yg dilanggar oleh ketua Hakim MK. Semesti keputusan MK itu hrs dievaluasi, dirapatkan kembali demi Keadilan semua paslon maupun publik. Jadi pengertianya keputusan MK itu didasarkan ada pelanggara2nya, cacat hukumnya.
Ketika si Jurassic Park itu ngomong, gua skip maju, karena nggak ada bobotnya sama sekali.😂😂😂
Bpk masinton......kmaren2 kok gak kluar ke ilmuannya.......jaga bung masinton keilmuan saudara........kami sangat bangga bila ssudara bisa memberi pemahaman dasar2 bernegara.....tetap smangat
Ingat!!pesan buk mega dan bambang pacul pilihlah partai pdi(ganjar dan Md)
Biar ngak perlu ada RUU perampasan aset😁😁,biar ngak miskin pejabat🤣
Kamii bukan pendukung partainya bung masinton.....cuman kami menyayangkan kok baru skrg ucapannya bisa kami terima.....dari dulu kami kurang suka sama partainya bung masinton.....kami terkesan ucapannya bisa kami terima....itu saja....trims
Kacian liat semua partai gara2 pimpinan negara ini...sampai mau saling siku & saling injak,hanya krna seorang putra mahkota...😵💫
Masyarakat tdk bodoh,,,,mari kita tunggu masyarakat memilih siapa??? Cuman satu aja masalah di ujung,apa pilpres akan berjalan jujur,adil dengan situasi MK skrng???
Jd mari semua element menjaga jalur pilpres ini dgn adil,jujur & damai 😇
orang baik adlh orang yg jika melakukan kesalahan, segara menyadari dan mengakuinya dan segara bertaubat/ memperbaiki diri.
orang jelek sebaliknya...
Memang harus,dapat hukumanan orang seperti usman,karna pilihan keluarga
Salut buat pak Masinton keren pak berpikir cerdas menyuarakan keadilan, rakyat mendukungmu pak, maju pejuang kebenaran seirama dengan bung RG yg slalu berakal sehat dan berani bela yg benar.
Ketika si Jurassic Park itu ngomong, gua skip maju, karena nggak ada bobotnya sama sekali.😂😂😂
Mari kita doakan semoga para pemimpin kita tetap dijalan yg lurus
Orang waras pasti pilih Presiden yg punya rekan jejak yg jelas antara Anies dan Ganjar
asal bukan pelanggar etika kita mah
Ingat!!pesan buk mega dan bambang pacul pilihlah partai pdi(ganjar dan Md)
Biar ngak perlu ada RUU perampasan aset😁😁,biar ngak miskin pejabat🤣
Anis ❤❤❤
Benar apa yang di katakan prof.deny Indrayana.. beliau berbeda cara berdasarkan UUD dan hasil putusan... Mencerdaskan anak Bangsa..
Sudah di vonis melanggar kode etik berat koq masih bisa angkat jempol dan cegegesan.. Pertanda matinya moral..hak penyelidikan dewan perlu digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya konspirasi pemerintah dan oknum hakim MK
Harus nya Bung Rocky Gerung hadir
No Rocky no party 🎉🎉🎉
Tegakkan keadilan, suarakan keadilan untuk rakyat kecil, rakyat sudah muak
Bukti otentik...Usman sudah memberikan suatu kuliah terkait pemimpin muda.
Rakyat sangat menginginkan perubahan2 di negeri RI ini,mari kita rajkyat sama2 mendukung Anes dan cakimin memimpin RI th 2024-2029 Aamiin Allahumma Aamiin❤❤❤❤❤
😅perubahan cuaca? 😂
Tanpa An😅es perubahan tetap terjadi setiap saat /detik😅
Sulit sulit Dan amat sulit, menegakkan hukum di negeri yang hakimnya sendiri nggak ngerti nilai keadilan
SATUKAN langkah brsama wahai Rakyat pecinta NKRI jgn biarkan negeri ini kembali ke jaman KEGELAPAN @ ORDE BARU
Jika haus kekuasaan akan berbahaya bagi ke daulatan rakyat..
Masuk akal ucapan bang Masinton.
MK seharusnya menjadi pertahanan yg kokoh dari semua kendala apapun untuk menjaga NKRI tetap ada.
Vonis setengah hati 😂😂😂😂 yang penting dinyatakan ada pelanggaran etik berat lah, kalau kesatria pasti paman akan mundur.
Sejarah mencatat ada cacat bawaan saat MK memutus perkara soal capres cawapres, selebihnya serahkan rakyat 😂
Paman gak py malu😢😢 malah playing victim😢😢
Ingat!!pesan buk mega dan bambang pacul pilihlah partai pdi(ganjar dan Md)
Biar ngak perlu ada RUU perampasan aset😁😁,biar ngak miskin pejabat🤣
Jelas dan lengkap juga bisa diterima akal sehat pemaparan dari Deni Indrayana.
Politisi smp saat ini yg paling gw suka dr dulu yaaa bang Masinton....maju terus bang...dobrak tuuh keculasan2 dlm bernegara....negri ini sudah rusak...
dimanapun kerja kalo udah gak jujur dan menyimpang pasti dipecat apalagi masalah besar seperti ini..
Pak Slamet Ginting the best dalam menyampaikan argumen