Cerita di Balik Perintah Jokowi Turunkan Harga Obat kepada Kepala BPOM | WAWANCARA EKSKLUSIF

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 30 сен 2024
  • Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
    TRIBUN-VIDEO.COM - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menceritakan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/8/2024).
    Hal itu disampaikan Taruna Ikrar saat sesi wawancara eksklusif dengan Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domu D Ambarita di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Jumat (27/9/2024).
    Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menyampaikan kepada Taruna bahwa harga obat di Indonesia bisa lebih mahal 400 persen dibanding di luar negeri.
    "Itu kan kenapa bisa terjadi? Dan bisa nggak membantu ikut menormalkan itu? Jadi saya menganggap karena Bapak Presiden memanggil saya dan secara spesial dia jelaskan itu, berarti saya menganggap ini instruksi Bapak Presiden dong," jelas Kapala BPOM yang baru dilantik pada Senin (19/8/2024) lalu itu.
    Kepala BPOM menyebut ada empat faktor penyebab harga obat mahal di Indonesia.
    Taruna Ikrar juga punya sejumlah rencana strategis, termasuk akan memangkas durasi pengajuan izin edar obat dari 300 hari menjadi 120 hari.
    Taruna Ikrar juga mencatat pemrosesan izin edar untuk kosmetik, skincare, dan suplemen saat ini berlangsung selama 14 hari dan ingin dipangkas menjadi tiga hari.
    Sama halnya dengan obat, kosmetik, dan suplemen, Taruna menyebut proses pengajuan izin edar untuk pangan juga akan dipercepat.
    Pemangkasan durasi ini dipastikan tidak akan mengorbankan kualitas serta keamanan yang ada.
    Taruna Ikrar juga mengungkapkan rencana strategis menaikkan posisi reputasi BPOM menjadi lembaga global selevel dengan negara maju.
    Banyak keuntungan yang bisa diperoleh Indonesia ketika BPOM naik kelas ke level tertinggi maturitas level 4.
    Ia pun mengungkap sejumlah keuntungan yang didapat, ketika reputasi BPOM naik kelas menjadi lembaga global selevel dengan negara maju.
    "Banyak sekali untungnya. Pertama, kalau kita naik kelas maturitas level 4, itu berarti reputasi kita sudah seperti reputasinya Jepang, reputasinya Amerika dan reputasinya negara-negara Eropa."
    "Kalau itu terjadi bahwa semua produk yang sudah disahkan oleh pengawas obat dan makanan tidak perlu lagi dicek kembali oleh mereka. Katakanlah produk ekspor ke Jepang. tidak perlu lagi dicel karena kan sudah dianggap se-level dengan mereka," jelasnya.
    Lengkapnya simak wawancara eksklusif Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domu D Ambarita dengan Kepala BPOM Taruna Ikrar.(*)
    Program: Wawancara Eksklusif
    Host: Domu Ambarita
    Editor Video: Reza Arief Darmawan
    Uploader: Srihandriatmo Malau
    #BPOM #indonesia #KepalaBPOM

Комментарии •