Bisikan Langit 1 : Tentukan Lokasi dan Nama Pura Mandhara Giri Semeru Agung Senduro Lumajang

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 8 сен 2024
  • #MasMansoer #PuraMandaraGiriSemeruAgung #BisikanLangit
    Pura Mandara Giri Semeru Agung di Desa Senduro Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang mempunyai sejarah yang unik dan panjang dalam pendiriannya. Diawali dari keresahan umat Hindu di Kecamatan Senduro yang sampai tahun 1986 tidak mempunyai tempat persembahyangan tetap, maka 7 tokoh agama Hindu seperti Bapak Wijoyo Suseno, Bapak Jumadi Setyo, Bapak Sarjo Atmo Suryo Kusumo dan kawan-kawan melakukan perencanaan dan pelaksanaan pendirian Pura.
    Dalam perjalanan pendirian Pura, ada 3 tempat yang diusulkan menjadi lokasi pendirian. Pertama adalah usulan Bapak Sarjo mengusulkan di Desa Senduro bagian bawah lokasi sekarang ini, namun tidak disetujui Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang karena dekat dengan pemukiman. Kedua, usulan Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang sendiri di Dusun Ngaglik Desa Kertosari (saat ini masuk Desa Pasru Jambe). Usulan kedua ini di tolak karena lokasinya dianggap oleh umat Hindu kurang strategis karena wilayah tersebut merupakan wilayah yang rentan akan terjadinya banjir dan lahar Semeru. Ketiga adalah usulan Bapak Wijoyo Suseno yang menunjuk "Kebun Kopi" milik Bapak Ngatris. Usulan ketiga ini kemudian disetujui oleh para tokoh dan pemuka agama Hindu di Senduro karena secara lokasi sangat aman dari ancaman banjir dan lahar Semeru dan juga jauh dari pemukiman penduduk. Perlu di ketahui ternyata usulan Bapak Wijoyo Suseno ini berasal dari "Bisikan Langit" yang diterimanya.
    Disamping menentukan lokasi berdirinya Pura, bisikan langit ini juga ikut mendorong pengumpulan dana dan pembangunan Pura yang berjalan kurang dari 1 tahun lamanya. Karena dorongam langit seluruh umat Hindu di Bali kemudian bersemangat bergotong royong untuk pendirian Pura di Senduro ini.
    Kalau di Lumajang ada 7 tokoh Umat Hindu yang jadi panitia utama, di Bali Cok Suyasa dari Ubud, Gianyar menjadi Ketua Panitia. Dalam waktu singkat dana yang dibutuhkan sebesar 4 juta untuk lahan dapat diperolah dari Gubernur Bali Prof. IB Mantra sebesar 3 Juta dan Cok Suyasa sendiri sebesar 1 juta tujuh puluh ribu, sedang dana tambahan lainnya ditanggung umat Hindu. Untuk tenaga kerja dari Bali seminggu sekali ikut berpartisipasi sebanyak 500 orang ditambah umat Hindu Lumajang tanpa bayaran.
    Bisikan langit yang ketiga adalah terkait penamaan yang awalnya adalah "Pura Amerta Giri Mandara", kemudian ketika ada seorang anak kecil bernama "Menik" yang saat itu masih sekolah kelas 5 SD "Kerawuhan" roh suci dan memerintahkan nama Pura jangan melupakan leluhur yang ada di gunung Semeru, maka namanya berubah menjadi "Pura Mandara Giri Semeru Agung".
    Request boleh dikolom komentar ya lurrr...
    See you on the next video :)
    Connect with us on social media:
    Facebook : / mansoer.hidayat
    Website : masmansoer.com
    Untuk keperluan bisnis, Partnership, collabs, product review atau jika ingin support channel ini dengan hal lain silahkan email ke :
    masmansoer2020@gmail.com

Комментарии • 421