PARIWISATA JOGJA HARUS DIREM? | Ngrasani - Paksi Raras Alit
HTML-код
- Опубликовано: 18 май 2024
- Tinggal di kota yang populer sebagai destinasi wisata tentu saja mempunyai kelebihan dan kekurangan. Ada dampak positif dan dampak negatif.
Sisi positifnya ekonomi jadi maju. Tapi ada juga sisi yang kurang mengenakkan. Macet, polusi, sampah, rusaknya objek wisata, konflik kemanusiaan jadi konsekuensi yang melekat pada pengembangan program pariwisata.
Hmm…menarik ini. Mari kita Ngrasani apakah pariwisata memang harus digas agar mengundang sebanyak mungkin orang datang? atau harus dibatasi?
------------------------------------------------
Terima kasih sudah menonton Ngrasani. Jangan lupa klik tombol Subscribe dan aktifkan loncengnya agar tak ketinggalan notifikasi video-video terbaru Ngrasani.
KUNJUNGI linkin.bio/mojokdotco/
MOJOKLAH BERSAMA KAMI~
Facebook: / mojokdotco
Instagram: / mojokdotco
Twitter: / mojokdotco
Tim Video
Purnawan Setyo Adi, Ali Ma'ruf, Januar Dhika Bagaskara.
#mojokdotco #jogja #pariwisatajogja #wisatajogja #ngrasani
Kalau disebut OVERTOURISM itu TIDAK.. tetapi peran PEMERINTAH DAERAH (PEMDA) harus di GASS!!! kritik dari Warga Yogyakarta harus ditingkatkan.. PERANGKAT PEMDA harus dipecut supaya bergerak dan tidak malas membangun INFRASTRUKTUR.. semua harus dibangun dengan KUALITAS TERBAIK..!!!
Apik ndan
apa kata sultan, selama beliau belum dawuh, tetap menunggu titah beliau.
Belum over, tapi mau over. Sejak tahun 2009 kota jogja beda dengan sebelumnya tahun 2008, tiba2 padat mendadak jalanannya. Waktu itu aku sering mudik melalui kota Jogja, merasakan perbedaannya.
@@terusanzues6571itu artinya perkembangan infrastruktur tidak berkembang secepat perkembangan penduduk dan pariwisatanya..yg tanggung jawab sopo? Monggo, di jawab..klo saya yg jawab mbok ditanya ktp mana..😂
@@garryjohnson6794 Aku orang Bantul, kuliah di UNY waktu itu. Ya tentu yg tanggung jawab Sri Sultan. Tapi aku ngak peduli sama pariwisata & infrastrukturnya. Aku hanya ingin air sungai di Jogja bersih semua, & masalah sampah. Dan juga pemerintah harus peduli sama kelayakan air sumur dengan ikut memeliharanya bagaimanapun juga.
Kota wisata butuh public transport yg terintegrasi
Sleman tuh over baliho, PAD gedhe tp yo nyumpekki, dr tempel sampe batas kota, jakal, jln palagan, jln godean, jln solo full baliho segedhe gaban
ngilangke feel jogja syahdu nonton Merapi, seko malioboro Merapi tutupan baliho
wes pad gedhe tp dalan e rusak kabeh, jeglongan kabehhhhh, mlayu neng ndi duite
saya setuju baliho mengganggu keindahan
sampah pariwisata itu siapa yang mau mengolah dan memilah... jangan hanya rumah tangga saja yang diilokke
Krungu2 pemkot gawe tpst dengan pemilahan sampah.
Thesis saya meneliti tentang overtourism om. Pertama yang ingin saya sampaikan adalah kepentingan bersama akan kalah jika kepentingan personal itu lebih kuat. Ada beberapa cara sepertinya :
1. Wisata pasti ujungnya pemasukan, duit to, nah kalau wisatwawan berkurang penghasilan juga berkurang, namun pemasukan ini bisa diatur dengan cara pembukaan lapangan kerja baru yg berhubungan dengan kreativitas, apakah pemerintah awake dewe bisa? Yo wallahualam 😂
2. Bisa dengan meningkatkan tarif retribusi, misal di jogja itu malioboro dipager soko lor karo kidule (ngarep BNI), la koyo situs situs seperti candi untuk pemesanan bisa di booking melalui aplikasi atau sejenisnya (online) namun ditetapkan dulu kuota ambang batas pengunjung dengan metode Cifuentes 1992.
3. Masalah transportasi harus bisa dipenuhi sedemikian rupa dari pemerintah, bisa diambil dari dana pajak (pajak wisata ataupun pajak orang yg bernisnis disitu) namun pajak ini harus fair.
Memang permasalahan overtourism ini tidak bisa seperti roro jonggrang yang maunya semalam jadi 😂, harus perlahan namun konsisten, karena penerapan sistem yang baru butuh adaptasi, tidak bisa digojlok langsung. 🙏
Kalo utk poin 2 saya kurang stuju mas, karena sejatinya malioboro cuma jalan biasa, dan masih dipake buat org2 lewat. kalo smisal dikomersilkan malah soyo dipaidu, karna emang sebenernya gitu2 tok malbor itu 🤨
@@aulyan9840 la yo memper koyo kaliurang atas to mas, mbayar 😂
Nggo turis manca izin tinggal digawe iso suwe, karepe be'kne mblanjakno dhuwite,
Nek ngoyak jumlah turis.e akeh akehan, ngko ono wayahe macet, merga daya dukung(akomodasi) ora nututi kuantitas pendatang(turis)
Mbuh yo, ya begitula.. akhhh ngelu 😅😂✌️🙏
@@pustakarileks7404 wahh jelas ga bisa disamakan si mas, soale kaliurang ki emang bukan jalur utama nek mau kemana2, gitu sedangkan jalan malbor ki masih dibutuhkan utk dilewati scra umum, tau sndiri to macetnya daerah sana tu kek gimana
@@aulyan9840 lewat mataram kunu nek gak ngono lewat bhayangkara PKU muha kunu yo iso to hehehehe 😄✌️
Ada juga yg sadar juga akhirnya...yogya udah terlalu sumpek ...yogya gak memperhatikan infrastruktur pendukung pariwisata...lebar jalan parah gak berkembang
Sudah terlanjur, tapi mending terlambat daripada tidak sama sekali 😂😅
Mantap, kalau bisa jadikan malioboro full jalan pedestrian seperti jalan blora Jakarta, jikalau ingin jogja lebih kondusif bikin transportasi umum, minimal jaringan brt baru ntar KRL atau minta proyek MRT😊
Jogja sudah terlalu lama tidak punya pemimpin. Mungkin ada, tapi tak ubahnya pemimpin bebal yang antikritik, ada tapi tiada. Masalah klasik seperti sampah, klitih, parkir nuthuk, dll tak kunjung terselesaikan.
Bukan over tourism, tp banyak pendatang yg awalnya sekolah/kuliah jd menetap
Wkwkwkwk.... Iki comment sing menyindir Kepala Suku.... Munggoh ndeknen balik kampung prayo ora ono Mojok Syndicate.... 😮
kebak utawa rame tetep kudu diadepi..koreksi diri untuk siap ngadepi lubere tamu ing AB..rezeki sing ditunggu berbagai lapisan ...tetap semangat🇲🇨❤👍🌟🌟🌟
Saya hanya ingin membagikan pendapat Saya. Jadi penilaian ini bersifat sangat subjektif.
Baru baru ini Saya mengunjungi jogjakarta selama 5 Hari 4 malam. Jujur Saya tidak me dapat Kan "vibe" jogjakarta yang selalu didengungkan "jogja istimewa". Tidak Ada yang salah dengan jogja, hanya saja jogja tidak istimewa menurut Saya. Ya benar jogja menurut Saya tidak istimewa bisa dibilang "B" aja. Jogja Sama seperti Kota, wilayah, ataupun kawasan wisata lainnya, tidak Lebih Dan tidak kurang. Wisata yang Saya sambangi "okey but not special". Bagaimana kulinernya? Saya menilainya Sama saja "Okey but not special".
Kesimpulan Saya jogja oke tapi tidak untuk didatangi berulabg kali, sekali Lebih Dari cukup. Lalu jogja istimewa bagi siapa? Menurut Saya Jogja istimewa bagi mereka yang punya kenangan dengan jogja itu sendiri.
Ini hanya penilaian pribadi Saya. Bisa saja Saya salah menilai, bisa saja Saya datang ke tempat atau diwatu yang salah, atau mungkin memang selera Saya yang buruk
Maaf jika Ada kesalahan kata atau isi yang menyinggung.
Sepaham.....
Lha memang betul... tidak perlu minta maaf. Salam dr warlok wkwkw 😅
@@wanayowan tapi kalo saya secara pribadi mas ..saya lebih suka Malioboro yg dulu..mungkin kesannya semrawut.... kotor..tapi klo diatur/ ditata saya mungkin jadi punya identitas tersendiri klo sekarang konsep nya dah modern kan ya..ada mall /plaza ada KFC atau yg sejenis nya ...toko yg modern tapi ko buat saya malah seperti kehilangan identitas/ciri khas...tapi itu pendapat saya secR pribadi..
Kalau menurut gw sebagai wisatawan luar kota kalau lihat jogja itu akomodasi liburan terutama hotel itu MUAHAL2 banget to rate nya 😢
Setuju sich klo tmpt2 wisata Cagar Budaya spt Candi2 pengunjungnya dibatasi utk memelihara kelestariannya
Healing pun bisa murah.....berteduh sambil wedangan di bawah pohon rindang sambil menikmati semilir angin terasa seger ayem tentrem. Berdua wedangan sambil nyemilan cuma habis duapuluh ribu saja.
Wisata murah....Wisata mudah....☕🌿
Sependapat.... Ide yang cemerlang.... 👍👍😊
Muaceettt mass.. wisatawan + cah kuliahan okeh bgt saiki rasane
Betul bgt 2012 kejogja masih nyaman awal februari 2024 kejogja kok jadi muacete poll
Saya lahir dan besar di tengah kota jogja. Saya setuju dg mojokdotco. Jgn jual jogja
Kalau memang tdk bisa dibatasi,minimal diatur lah flownya. Jangan sampai warga lokal terganggu mobilitas dan aktivitasnya, karena warga lokal jg punya hak atas daerahnya sendiri kan
gimana mau bikin pariwisata berkelanjutan, wong jalan ambles di tengah kota yang hampir tiap hari dilewati pemimpin daerahnya aja nggak digubris. isi kepala blio2 ini baru sampe "gimana bongkar pedestrian di tahun depan supaya dapat pemasukan tambahan"
Kota yang katanya memiliki atmosfer yg berbeda, kota nostalgia yg membuat orang selalu ingin kembali seperti di lirik dan video lagu Yogyakarta -KLA Project, tapi sayang saya tidak menemukan suasana itu semua saat ini.
Mungkin harus blusukan ke tempat yang bukan spot turis, dan untungnya saya touring dgn motor adventure, tidak suka suasananya tinggal cari tempat yg lain.
Ngomong apa sih
Perilaku wisatawan mmg harus juga santun di manapun mereka berada. Jangan spt perilaku bule-bule kere di Bali itu. Tapi perlu disadari bhw Bali dan Jogja hidup dari sektor pariwisata. dg (wacana)pembatasan wisatawan dikhawatirkan dpt menurunkan PAD dari sektor pariwisata.sektor pariwisata diharapkan menimbulkan multiplayer efect thd roda ekonomi masyarakat. Apalagi UMP DIY (pangapunten) cukup rendah. salam, Wahyu sby
UMP Bali juga ga beda jauh sama DIY kok mas, masih 2jutaan juga, utk daerah tujuan wisata internasional sekelas bali dan biaya hidup yg lebih mahal. tapi kalo bali memang bergantung sekali sama wisata terbukti waktu covid jadi propinsi dgn minus pertumbuhan tertinggi di indonesia, klo jogja masih bagus krn ga cuma bergantung di wisata
perilaku bule2 di Bali makin memprihatinkan, akibat ulah warga lokal entah itu lokal bali atau dr luar bali, kini bule2 ikut2an doyan srobot2 jalanan bahkan lbh ngawur dr org kita
Belum overturism, tapi peningkatan nya tinggi terlebih turis asing. Yg sdh jelas overturism itu Bali, dan harusnya selain program promosi turism, pemerintah hrs punya skema jelas mengantisipasi dampak2 oleh peningkatan jumlah turis terutama turis asing. Baik itu segala aturan yg melindungi ekonomi setempat jg aturan soal kepemilikan properti dan izin usaha. Belum lagi soal pengelolaan limbah baik itu limbah usaha maupun sampah konsumsi. Belum lagi efek pengaruh budaya dan perilaku wisatawan asing itu hrs jelas rambu2 nya demi menghindari dampak negatif setiap perubahan yg dinamis akibat peningkatan jumlah turis yg tinggi. Ini seakan pemerintah bikin program memajukan kunjungan wisata aja demi pemasukan negara tnp byk mengulik soal aturan2 itu td. Bahaya nya bukan hny sekarang, bukan hny wilayah itu bs terdegradasi di byk aspek tp bs pengaruh secara nasional lama kelamaan, sebab kita tau pengaruh yg merasuk ke generasi demi generasi bisa merusak kultur dan perilaku asli bangsa ini.
Sy Ingat NewYear 2019
Sore Masih Nyantai, Giliran Mau Balik Hotel Mau Makan Mlm, McD Habis, KFC Habis Antriannya Ngeri.. Angkringan Juga Makanan Ludez, Kita Ke Warung Gudeg Dekat Hotel Kita Di Sosrowijayan Juga Habis.. Lesehan2 Full Semua.. Sampai Hotel Coba GoFood Ternyata Juga Sama.. Ujung2nya Beli Mie Instant Dan Jajanan Di Minimarket
Keren mas fakta-faktanya.
Saya sangat setuju perubahan mulai dari wisatawan itu sendiri, lalu diikuti regulasi pemerintahan yang saling menguntungkan.
Memang perlu diatur baik obyek maupun pelaku wisata, perlunya pemerataan aktivitas Wisata
Ini bisa jadi masukan untuk calon bupati sleman, walikota yogyakarta dan sekitarnya pada tahun 2024 ayo masyarakat yogyakarta bisa jadi acuhkan
Kalau mau di berlakukan pajak dll silahkan karena sdh merasa over tourism, saya sebagai orang yang suka berwisata akan memilih dimana daerah yang memberikan stimulus kepada wisatawan ingat ada beberapa daerah yang memberlakukan kemudahan dan stimulus bagi para wisatawan, orang itu datang untuk berwisata karena ada sesuatu yang bagus dan asik disitu kalau semua serba di batasi dengan regulasi yang memberangkatkan tinggal tunggu waktu kota anda tidak akan ada wisatawan
Bali n jogja itu punya keterbatasan tuk menampung turis kalo tetep dipaksakan dampak negatifnya bisa ke masalah sosial n tergerusnya budaya lokal belum lagi korupsi kayak di Bali dijelasin di chanel Deddy Corbuzier so pariwisata Indonesia harus disebar lagi
Gunung kidul banyak tempat wisata yang bagus tapi sepi , ada yg Krn akses jalannya jelek dan pula yg kurang promosi.
Setuju ada pembatasan. Agar wilayah terjaga kondisinya, mobilitas warga lokal tdk terganggu dg kemacetan
Pariwisata Jogja itu volume nya masih sedikit. Cuma wadahnya aja yg kecil... Airnya lumayan deras hanya saja baskom nya kecil. Jogja emang tidak didesain untuk menampung volume pariwisata yang besar. Harus ada rekayasa tata kota dan kewilayahan untuk mengatur hal itu... Balik lagi, butuh apa enggak? Secara ekonomi kita masih butuh wisatawan apa enggak? Kadang ga selalu bisa dibandingkan dengan Swiss dan venezia yg udah berani ngusir2 wisatawan karena mungkin warga disana ga butuh wisatawan.... Tapi kalo Jogja, lokomotif ekonomi Jogja itu 2. Pendidikan dan pariwisata. Dengan adanya mahasiswa dari berbagai daerah datang ke Jogja cukup mampu jadi motor ekonomi Jogja. Kedua, adalah pariwisata. Kalo pariwisata direm, alternatifnya apa? Harus ada solusi tentang itu.
Betul, yg dibutuhkn, mencarikn obyek lain biar kgn numpuk di kota jogja
Yogya hrs punya peraturan ketat klo ingin wisatanya maju tp ttp terkendali sisi negatifnya , klo ekonomi ga maju klitih mkin bnyk krn semua org butuh uang
Hanya terpusat 1 titik yaitu malioboro
Jogja wajib ada transjogja hidrogen dan komuter dalam kota menggantikan kendaraan pribadi. Tarif parkir kendaraan pribadi dilambungkan disertai sistem pembayaran online. Semua untuk pendukung moda transportasi umum yg sesegera mungkin terealisasi.
Overtourism itu cuma alasan infrastruktur yang kurang..
Penduduk dan turisnya diedukasi memilah sampah.Datang tanpa sampah, pulang tidak meninggalkan sampah.Proklim Lestari Pekayon🌳🌳🌳
Ramenya terpusat di malioboro aja......jadi infrastruktur disana diperbaiki. Transportasi yang bagus di jogja itu bukan BRT atau bahkan MRT, karena jalan dan populasi kecil. Trans Jogja dipertahankan....Yang optimum itu ditambah angkot nyaman ber AC seperti mikrotrans di jakarta yang bisa masuk ke jalan2 kecil dan wilayah perumahan. Posisi angkot terdekat juga bisa dipantau pake aplikasi seperti ojol, serta ada rekomendasi rute/line angkot yang dipilih, sesuai titik tujuan.
Betul Yogyaku sudah sumpek, infratruktur mau di bikin seperti apa kalau wilayah tidak boleh di utak atik alasannya akan merusak estetika kota
selama tinggal dijogja 8 thun..lbih menikmati dirumah Saja, sudah happy ..rumah dikelilingi saw ah Dan utara lihat gunung merapi...untuk wisatanya sering diwaktu kcil...jadi hal biasa,untuk. Berwisata
Artinya memanage kota Jogjakarta bukan hanya tanggung jawab pemda sendiri, tapi pelaku usaha dan masayarakat, begitu juga perilaku wisatawan nya.
Bagaimana rencana tata ruang kedepan kota Yogyakarta sendiri, apakah ada rencana pemataan wilayah pengembangan wisata,.usaha dan pemukiman kedepan nya?
Terkait sampah susah memang, itu kembali kepada kebiasaan dirumah atau sehari-hari nya, harus ada terapi denda dan penyukuhan yg aktif khususnya di tempat umum/wisata.
dibatasi malah bagus. salah satunya untuk pemerataan wisata diberbagai daerah. jadi wisatawan tidak menumpuk disatu daerah saja.
Ya bagus perekonomian menjadi jalan. Tinggal bagaimana cara mengolahnya. Itu aja sih
Komen riyinnnn
Intinya imprastruktur dibangun dan direnovasi seperti jalan ,jembatan,hotel,juga penduduknya lebih tanggap terhadap pendatang juga perlu dibatasi dibuat pasing grad atau pepatanya lebih banyak wisatawan lebih selektif dan makin tinggi membayarnya.
Lebih ekstrim lagi, bisa gak menormalisasi bahwa healing gak mesti dengan wisata?!
digas regulasi dengan jelas dan diperbaiki fasilitas dari hulu sampai hilir
direm seluruh efek negatifnya
Ngeneh balangna wisatawan ke cilacap.pengen merasakan Cilacap over tourism 😂😂😂
Aku malah benci bgt liburan di hari2 libur... waktu koq habis buat macet2an, antri, dan berdesak2an.. aku kl liburan, suka milih hari2 yg sepi.. ky senin - kamis, yg bukan tgl merah
Yo! Arep ning ndalemé ibuku saiki macet😢😢😢
Harus mengembangkan kota2 satelit di sekitar pusat wisata sebagai alternatif kayak Bali kalo overload sudah bisa memilih lombok / Banyuwangi. Jogja kalau overload bisa bekerja sama dengan Magelang, temanggung, Wonosobo dll. Tapi memang kalo sudah bebarengan dengan grup wisata rombongan bis berdatangan tempat wisata jadi sumpek karena manusia Indonesia sekarang sudah banyak banget 🤣🤣🤣
budaya leluhur harus diekspos untuk ngerem gurunisasi dan babarisasi
Ekonomi bergerak baik
Jogja darurat sampah dan macet 😢
Jogja masih minim wisatawan asing. Harus ditingkatkan kwalitas destinasinya.
Masih ada kota kota di jawa tengah yang punya potensi buat turis ( wonosobo, magelang, surakarta)
Target pasar wisata bali dan jogja berbeda.Turis asing di bali pengeluaran wisatanya 23-44 jt dibandingkan domestik yg 1,5jt per kunjungan.Bahkan ini lbh rendah dari yogja yg 2,2 jt.Bisa dibayangkan putaran uang pariwisata di bali dgn jumlah turis asingnya hampir imbang dgn turis domestiknya.
GAK PERLU DI REM, PERLU DIVERSIFIKASI TUJUAN WISATA & PENYEBARANNYA. NEGARA HARUS TANGGAP MENGIMBANGI INFRASTRUKTUR
Wislok ya mas .,aq pas malam Minggu ke Malioboro atau kepantai di Gunungkidul wisatawannya dr dalam negeri ..,,,aq juga termasuk wisatawan lokal dr Jabar ..,tapi aq juga punya rumah dan usaha di Yogya..😂😂
sebagai masyarakat asli jogja. klo liburan cuma bisa pasrah macet2an
Intine Yojo kudu dikonsep ulang, men ora bundet bin mawwwuuut
Jalan dalam kota udah makin banyak bus, jalan gapernah berkembang, populasi makin meningkat.
Wes gatau jalanan jogja 4-5 tahun kedepan
Over tourism saya rasa tidak krn buln juni dan sept aq librn ke yogja kurs nich pusat wisatawan cm di area jln malioboro dan obyek2 wisata yg lain gk terlalu rame mungkin yg perlu dibenani obyek2 wisata yg lain yg jarang dikunjungi adalah fasilitas yg kurang mewadahi aq warga solo suka traveling selalu disiplin dlm hal sampah kayanya kabel2 yg hrs ditata biar rapi dan tranportasi yg mewadahi dan batasi kendaraan yg dijln malioboro
Isi Ngarasi iki koyo mBah Guno di radio Retjo Buntung .....
Di Batu weekend sering macet?, ini perlu di tata?
Sebenarnya permasalahan nya krn jogja terlambat pembangunan infrastruktur nya sbg destinasi pariwisata yg menyebabkan crowded.... Liat aja semrawut nya tata kota Jogja
To much is to much, and it might be troublesome
Kui lak rumangsamu, wong liyo ndue pandangan dewe2
Maju kena mundur kena sih..klo emang mau diterapkan
DIY Penduduk Jogja darurat UMP layak ... harga2 sama kayak indomaret bensin harga makanan sama dg UMP nya tinggi.
Daerah sekitar Jogja seharusnya harus bisa ikutin Jogja supaya tidak timpang atau overtourism
Goreng terus bang biar jogja ga diem2 bae.. trutama pemda
Faktanya industri wisata justru merusak segala2nya...!!!
nek UMR e wes cilik njut dibatesi wisatawane po yo ra soyo mesakke, PEMDA ne sek dioyak ben ra ngawur infrastrukture, sampah wae ra beres2 wes ket kapan, transum yo kurang akeh
bukan Red District mas.....Red Light District....
tempat wisata di jogja kurang pengembangan dr pemerintah terutama Bantul, liat aja pantai2 nya yg masih jadul dan minim inovasi serta fasilitas, tarif naek tp fasilitas gak! juga tempat TPR yang terlalu ke utara jadi jalan lintas selatan yg merupakan jalan umum jadi bayar larang waguu!!
Jogja cukup dikembalikan ke Kota Pelajar saja, jangan dijadikan kota Wisata. Bikin rusak.
Penak e lek ngomong
Sampah....
Buangnya saja seperti antri sembako
Dgn puncak ledakn angka ny hnya d bbrpa tnggal kalendr (tdak se sring stiap hari), mnurt sya pmbtasn kykny blom prlu, klo d bkin aturan yg jlas untk wstawn kykny tu yg lbh utma
Keluhan ketika industrialisasi masuk ke suatu daerah
saya pengen banget jadi wisatawan yg baik, tapi gak pernah ada duit untuk piknik.
save gunungkidul
Yap selalu ada dua mata sisi layaknya bilah pedang, nanti gada wisatawan malah nangis
Jogja butuh mrt /lrt bawah tanah om
Bali mampu meraih kunjungan wisatawan asing sebanyak 5.2 juta orang dan wisatawan domestik 9.7 juta orang di tahun 2023. Sedang Yogya dikunjungi total 7.2 juta wisatawan. Dengan potensi wisata yg hampir sama dengan bali tentunya wisata Yogya masih bisa terus bertumbuh lebih jauh lagi.
Di jogja di dominasi wisatawan lokal 90 % 10 %turis asing. Bali 90%turis asing 10%turis lokal
@@Agus-df6xc Menhub gak serius membuka penerbangan langsung dari Bangkok, istanbul, Doha dan Dubai ke YIA. Padahal kota2 tsb yg mengajukan diri (bukan Jogja yg minta). Bangkok-YIA aja diprediksi bisa meraup 2 jt wisman krn org2 Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos dan Myanmar menjadikan Borobudur sbg wisata spiritual wajib. Blm lagi banyak bule2 eropa dan USA di Bangkok pasti tertarik ke Jogja. Apalagi kalo dibuka Mumbai-YIA pasti org2 india bakal berbondong2 ke Prambanan
@@mahendra3383 kenapa ga serius apakah supaya orang dari luar negri ga boleh wisata ke jogja
@@Agus-df6xc Kurang tahu juga apa alasan menhub gak mau mengeluarkan izin penerbangan langsung dari kota2 dunia tsb ke YIA. Pengajuan Bangkok dan istanbul aja sudah sejak tahun 2019 tp blm dibuka juga sampe ASITA dan PHRI DIY lelah menunggu realisasi penerbangan internasional langsung tsb. Sri Sultan juga geram dgn penerbangan yg dibatasi ke DIY sampe2 dia berujar "gak usah main target wisman ke DIY kalo penerbangan internasional ke YIA dibatasi......!!"
Di Jogja yg bahaya tourism centric
bukan pariwisata yg direm, tapi ekosistem nya
Saya main kejojga dr klaten ps hari selasa yg notabene hari orng kerja dan gilaa macet parah isinya bus studi tur dijalan.....
Musim liburan anak sekolah masee...
Kalau jumlah wisatawan meningkat , cuan juga pasti meningkat. Resiko2 seperti jalanan macet, ramai, sampah meningkat dan masalah lain adalah sesuatu yg mengikutinya , yg dipikirkan adalah solusi efektifnya bukan malah menyetop/membatasi pariwisatanya
Pemikirannya kalau seperti itu sama dengan kalau punya usaha lalu berkembang dan meningkat juga resikonya malah dibatasi usahanya bukan dicari solusi efektifnya.
Pantas indonesia ga maju2 pemikiran anak mudanya saja seperti ini, panjang lebar sepertinya bijak namun konyol tong kosong
Pengusaha orang luar ...yang punya hotel 70% pemodal luar ...
Bandung sejuk, bali pantai, jogja apa? Candi?
Bandung cumak dingin aja mending kebatu atau malang, lebih tertata, bersih, lebih kondusif di banding bandung yang semrawut dan macet wkwk.
Jogja mah ada pantai, wisata budaya dan pusat pendidikan
Bali Seni Budaya Jogja Keraton
Kelihatan gak tau ttg Jogja..pke bilang Jogja apa
Kan tolol hahahasuuu
Jogja rajanya budaya dan situs bersejarah
woy, sampean ktp ngendi?
kata netizen lokal
KTP Indonesia 😁
raseneng minggato s*.., kata netizen lainnya
Kota itu buat warganya bukan buat wisatawan
Yang mereka pikir itu hanya uang..uang..uang, mampunya mereka sebagai pejabat hanya itu..persetan dengan yang lain
Lha Sultanmu opo wes ra butuh duwet?? Kok arep ngerem turis
cewe cantik harus dicobain banyak cowok ( fact )
Apane sg sitimewa Ming ngono2 ae
Pelancongnya juga dari dalam negeri sendiri di Jogyakarta.....
Orang bulenya cuma 2 sampe 3 persen yang mau mampir...
Gitu aja lebay....
Kalo bali mah bulenya yang dateng parah, para pendatang mancanegara kalo datang 95 persen pasti kebali....
Bali selain warganya yang ramah juga bersih....
Jauh kelaut sama Jogja.....
makanya dengerin videonya jgn cuma komen ngawur
bali dijelasin juga over tourism, usaha dari luar semua, lebih parah drpd jogja, turis rusia sama ukraina ngelunjak
baru kmrn viral ada desa new moskow di canggu, minta ada pornhub, ikutin akunnya ni luh djelantik
semua jg tau bali juga terlalu mendewakan bule, lokal nomer 2
@@yuwono777ab ente gak nangkep yang gw komen, gw juga bilang bule yang Dateng ke Bali itu parah dalam artian kelakuan karena terlalu banyak.....
Bali gak pernah pernah mendewakan bule seperti orang Yogya yang mendewakan habib....
Tetapi masalahnya tuh bule bule emang seneng datang ke Bali....
@@ayungsukanto8462Jogja jauh lebih bersih dan rapi dibanding bali bang, hampir semua youtuber asing dan lokal berpendapat spt itu. Di bali dengan mudah kita jumpai sampah di pinggir jalan, di sungai dan di pantai. Belum lagi tata kota Denpasar sangat amburadul dengan jalan tikus kecil2 tanpa trotoar dan kabel gelantungan kayak sarang laba laba dimana2. Gubernur bali Wayan Koster dan walikota Denpasar Jaya Negara juga sudah mengakui hal tsb. Masalah sampah di Jogja sekarang krn terganggunya TPA Piyungan sedangkan berita sampah di bali hampir setiap bulan kita dengar gak kelar2 sejak 10 tahun yang lalu krn perilaku warlok yg buruk. Kalo TPA Piyungan Jogja gak terganggu pasti sekarang gak ada berita ttg sampah di Jogja sedangkan TPA di bali kan gak ada masalah kok tiap bulan selalu kita dengar masalah sampah di bali....? Terbukti Denpasar belum pernah juara adipura sekalipun. Denpasar maju bareng Semarang di level ASEAN tapi faktanya Semarang yg menang sedangkan denpasar keok. Kalo masalah jumlah bule-nya, itu sih tinggal niat baik menhub mau buka penerbangan internasional di YIA sebanyak2nya atau nggak....? Bangkok, Istanbul, Doha, Dubai sudah tertarik buka penerbangan ke YIA tapi selalu dijegal dan dihalang2i oleh menhub. Kalo Jogja membebaskan berbikini dan mabok2an mungkin rival Jogja sekarang bukan bali tapi Phuket dan Bangkok
Info darimana bilang bali bersih
Sampahnya lebih numpuk daripada jogja gitu.
@@ayungsukanto8462
Turis manca kena iklan pariwisata Bali sebagai tujuan spiritual, hidup di negaranya sumpek karena materualisme butuh kebatinan, jadilah ada terma 'healing' ..kalo Yogya kan kota seni dan kota pelajar, jadi lebih banyak turis dalam negerinya
perasaan Bali lebih overtourism biasa aja.... Jogja mah jumlah wisatawannya msh biasa aja,...
kalo over tourism blm sih, jogja blm seperti bali yg setiap hari banyak pelancong dan pembangunan villa2nya ugal2an, justru jogja peluang besar agar ekonomi makin naik
kontribusi pariwisata besar thd ekonomi diy meskipun tidak bergantung penuh seperti bali, makanya waktu covid bali minus tapi jogja ttp tumbuh
pembangunan infrastruktur di jogja saat ini sedang luar biasa banyak, ini akan menunjang industri wisata jg, terbukti pertumbuhan ekonomi diy saat inipun tertinggi di jawa
Bukannya kedatangan turis di Jogya sdh di salip kota Solo? Dmkian kata pendukung Gibran swktu maju cawapres kmrin atas keberhasilan kota Solo. 😁😁😁
Saya orang asli solo kayaknya enggak deh, bule² disini jarang banget saya temuin, kalo di banding jogja masih banyak jogja, pun kalo di solo ada paling transitan dari jogja dengan naik KRL solo-jogja.
By data saat lebaran kemarin lebih tinggi. Situ aja yang denial.
Pendukung Gibran bukan asli solo ngawur SJ plngn JG pburu bansos😁😁😁aq asli solo bule2 jarang2 kesolo langka kalaupun ada mereka lbh sk ke situs bersejarah Candi sukuh cetho gitu apalgi Sekarang adisoemarmo sudah dicabut status nya
Begitu kok bisa bisanya kok si Samsul mengklaim Solo lebih kebanjiran wisatawan dari pada Jogja, oalah suuuul Samsul
Padahal jelas konteksnya saat periode lebaran. Kalau udah anti kritik mau dichallenge apapun ya gini jawabannya.