Sisi Gelap Bisnis Wedding Photography
HTML-код
- Опубликовано: 15 окт 2024
- Menjadi seorang Wedding Photographer tentu menjadi impian beberapa orang, siapa yang tidak mau, hanya memotret tapi dibayar jutaan rupiah. Tapi semua itu tidaklah benar, dan di video kali ini saya akan menceritakan Sisi Gelap dari Bisnis Wedding Photography, semoga bermanfaat.
----------------------------------------------------------
Peralatan Wedding Photography yang saya gunakan
Canon 80D : invol.co/clkial
Lensa Canon 24-105 F/4 : invol.co/clkiam
Lensa Canon 50mm F/1.8 :invol.co/clkian
Flash Yongnuo : invol.co/clkiap
Godox Lighting Studio Set : invol.co/clkiaq
Tripod Excell : invol.co/clkiar
Drone DJI Tello : invol.co/clkias
Camcorder Sony HXR-MC88 : invol.co/clkevu
Camcorder Sony HXR-NX100 : invol.co/clkevq
Camcorder Sony HXR-MC2500 : invol.co/clkevw
---------------------------------------------------------
T-Shirt untuk Fotografer & Videografer : bit.ly/YMAmerch...
---------------------------------------------------------
Subscribe Channel ini untuk support agar berkembang : bit.ly/SubsYusu...
========================================
WEBSITE : bit.ly/WebYusuf...
FACEBOOK : bit.ly/FBYusufM...
INSTAGRAM : bit.ly/IGYusufM...
BUSSINESS INQUIRY : yusufmaulanaaripin@gmail.com
========================================
Ooo...giitu yaa trnyata..., Trimakasih sharingnya mas, sukses selalu...😊🙏
Tidak dihargai sebagai tukang poto?
Sebelum kita minta dihargai orang lain, kita yg harus menghargai diri kita sendiri terlebih dahulu. Cara bicara kita harus berwibawa, cara berpakaian kita yg elegan (misalnya pake jas rapi dll), datang selalu pake mobil (walaupun mobil sewaan misalnya, budget sewa mobil bisa dibebankan pada harga jual foto kita), dan banyak hal lainnya..
Anda bilang “anggapan orang..enak ya jadi fotografer, tinggal moto doang dapat bayaran” lha anda sendiri juga bilang “enak mc wedding tinggal datang kerja dapat bayaran slesai pulang” setiap pekerjaan ada skill sendiri2 bang.. mc wedding juga tidak semudah yg dibayangkan, begitu juga dengan pekerjaan2 yg lain seperti tukang es krim, tukang obat, dll
Soal Bayaran..
kita yg menentukan ketentuan pembayaran, misalnya pertama booking fee untuk blok tanggal acara, kedua dp 50% 1 bulan sbelum acara, terakhir pelunasan 2 hari sebelum acara. Jika client kita tidak mau mengikuti ketentuan pembayaran yg kita tetapkan pada saay acara ya ga usah dipoto bang..
kita disalahkan soal makeup.. ga mungkin lah bang..
Tidak sebanding yg didapat dengan pekerjaan? Ya pasang tariff yg tinggi sesuai dengan yg menurut kita layak bang, klo org tidak mau membayar sesuai dengan yg kita inginkan berarti kita sbenernya emang blom layak dihargai segitu.. dalam hal ini saya setuju upgrade dalam segala hal tentang skill, taste, dll
"Jadi mc wedding lebih enak, tinggal dateng dibayar pulang" gatau dia harus bisa bawa situasi apalagi kalau klien berbeda budaya harus tau apa yg boleh mana yg tidak, membawa mood para tamu dan klien lebih baik. Masih sering kena tahan bayaran juga. Bullshit sih katanya jangan saling menjatuhkan tapi dia sendiri menjatuhkan XD
iya, kurang setuju di bagian ngebandingin ama MC.. dikira jadi MC gampang... beda jam kerja bukan berarti kerjanya lebih mudah...
Betull...
Setuju..sy juga fotografer wedding. Tp jujur sy tidak pernah merasa tidak dihargai klien. Karena kita juga menghargai diri kita sendiri dengan attitude..
Pasti ini bukan potographer aku yakin, karena kalo photographer pasti sepakat,karena yang mengerti keluh kesah sebagai photographer ya photographer itu sendiri
Mantap keren bgt kang..
Channel ini banyak memberikan informasi dan tips diluar equipment, banyak ke pengalaman pribadi. Lanjutkan bang.
mantap kang, terimakasih sharingnya
sangat membantu bagi saya yg awan, sebetulnya saya ada niatan ingin bergelut di dunia photo wedding, hanya saja tidak tahu memulainya dari mana karna minimnya pengalaman dan pengetahuan.
Ternyata hampir sama semua ceritanya.. makasih kang Arifin sudah mewakili potograper wedding.. semoga "perias2 jahat" pada sadar..salam dari pinggiran Jakarta..
Perias nya harga wajar kualitas nawar 🤣😂🤣 udah banyak yang begitu, saya juga merasakan hal yang sama
mantab kang ini pasti di alami semua fotografer wedding di Indonesia apalagi yg dikampung seperti saya, sangat bermanfaat sekali sharingnya kang. Salam dari Bojonegoro Jawa Timur
Betul banget, itu yg sebenarnya saya rasakan om, apalagi sebagai photographer di daerah kejadiannya memang seperti itu semua...
saya sangat setuju apa yang anda sampaikan dan itu semua telah kami alami. terima kasih saran anda yang mernambah semangat saya untuk segera mengambil setrategi menyikapi bisnis fotografi kedepan👍
Bener semua mas apa yg disampaikan keluh kesah bagi seorang fotographer
waduh bener banget mas. jadi fotografer itu kadang emang disepelekan oleh client. pengalaman saya sih bukan sebagai fotografer profesional. namun hanya sebatas fotografer karang taruna yang sering mendokumentasikan acara desa seperti kesenian atau pengajian. di satu sisi aset kamera dan peralatan menggunakan kepemilikan pribadi. dan itupun per satu kali event acara desa paling mentok cuman dikasih nasi kotak. kebanyakan tidak mendapat apa apa secara material. hanya untuk cari pengalaman. itupun masih sering di komplain sama warga. misal kalo komplain yang membangun dan berpotensi untuk improvisasi tidak masalah. yg jadi masalah malah kritik mereka berupa hujatan. jika kita memfoto atau mendokumentasikan acara sering dapet perlakuan tidak enak. terkesan bahwa fotografer itu sesuatu yang mengganggu acara. mondar mandir sana sini. di sisi lain kalau kita tidak memfoto di pertanyakan integritasnya karna sebagai karang taruna sudah punya kewajiban sendiri dan dilantik langsung oleh kades. itu sih pengalaman saya dulu. sekarang sudah kuliah dan tugas negara diteruskan ke generasi selanjutnya.
Ane juga senasib om, malah saya jadi editing. Jadi di Kelompok dokumentasi saya, rekan² yg lain tuh kaya ngga ngerti kamera, jadi kalau ngambil footage suka asal²an. Dan dampaknya jatuh sama editing, dikira ngedit ngga butuh mikir? Seenaknya rekan² malah ngambil footage asal²an.
Jaman sekarang, bisa komputer itu kaya keharusan. Bener kata Om.
Temen kampret emang
Wah sama
Benar sekali apa yg di ceritakan dengan pengalaman saya.
Dari sanalah saya mutuskan untuk berhenti jadi fg weding.
Saya hanya fokuskan hanya foto studio aja.
Se7 mas jadi renungan banget saya sebagai perias harus saling menghargai nya
Suara hati rakyat photographer terwakilkan, makasih mas yusuf .
Siiip MarkuSip. Top MarkoTop. Josss GonDos BleDosss... Yusuf Maulana Aripin Oke... Salam VideoGraphy Tretaaan... MarHeBol ...
BarokaAlloohu fiiKum...
WiRo Studio - ABBA Studio
Bermanfaat 🙏🙏
Bener Pisan Kang Yusup ,
Hatur Nuhun sudah membuat Vlog Pengalaman yang semuanya informasi benar ini ....
Benar sekali bang, semuanya udah di lewatin nih lebih baik tidak ada ikatan kerja dengan tata rias atau wo😀
SANGAT SETUJU ARGUMENNYA BOSS
Benar memang bro.. Pertama yang penting untuk diperhatikan adalah bedakan antara tukang foto dan perusahaan foto. Bisnis fotografi ini sebenarnya harus di bedakan dengan paket rias dan wedding organizer. Karena kalau seandainya kita sepaket sm rias atau WO ya kita emang ga di hargai karena dianggap sebagai tukang foto, tapi itu wajar bagi fotografer yang masih merintis yaitu untuk mendapatkan ilmu dan meningkatkan skill. Berbeda dengan yang emang fokus untuk mengembangkan perusahaan fotografi, maksudnya kita tidak jadi seorang fotonya perias, kita berdiri sendiri sebagai brand fotografi. Jadi kita bisa pasang harga sendiri dengan kualitas kita sendiri. Jadi kalo tujuan kita cuma jual jasa foto ya kita emang ga dihargai. Tapi kalo kita jual kualitas dan branding. Kita bisa matok harga tinggi. Seperti halnya tukang pijat di kampung yang tidak melakukan branding akan kalah kualitas dengan perusahaan jasa pijat yang punya brand seperti spa, relaksasi dll.
Ingat semua ada levelnya. Tergantung cara kita memanage. Dan yg pasti di dunia bisnis manapun kita harus mengikuti perkembangan zaman agar tetap eksis.
Sip cocok
sangat bermanfaat, good job bro
Kalau d kampung saya memang orang tua biasanya bilang tukang foto, bukan tdk menghargai tapi kata tukang itu mungkin lebih ke "yang melakukan" karena juru masak pun disebutnya tukang masak.
Masukan aja sih,
Semua pekerjaan pasti ada resikonya, dari resiko itu pasti ada sebab dan akibat nya. Kalau merasa skill photografer nya masih kelas menengah mungkin jangan di gubris ucapan2 klient atau WO,jadikan semua itu masukan untuk upgrade skill foto nya.Tapi kalau expert photography nya mungkin berhak untuk menolak harga yang tidak sesuai dengan klient atau lainnya..Sepengatahuan saya sudah ada kelas2 nya jadi photography dari biasa sampai sudah kelas expert, jadi kesimpulan nya kalau masih merasa skill nya biasa jangan di gubris atau baperan karena klient pasti ga mau ke dia lagi,tapi kalau sudah kelas premium tolak aja harga nya jika kemurahan jadi gak ada basa basi merendahkan photography.
semua yg di bahas pernah semua nih hihi buat pengalaman dan terima kasih sudah share mas.
Fakta yg mencengangkan, wajib dishare nih, btw kalo lewat vendor lain kadang uangnya macet, tp pengantin suka komplain atau ngontak langsung ke FG, sedangkan jasa kita masuk ke vendor utama, yg jelek jadinya nama FGnya.
DOFA xXx Project by Arusta bener bangetttt
Temen² fotografer menghadapi situasi yg sama, lakukan ini:
1. Fokus pada visi memberikan yg terbaik dgn kemampuan yg kita miliki dimana kepuasan klien adlh goal yg ingin kita capai.
2. Harga yg kita ajukan adlh apresiasi kliens yg sdh teruji dgn waktu bahwa banyak klien yg puas, murah mahal adlh relatif.
3. Komitmen dgn standart kerja yg kita tentukan, dan kredibel dalam setiap hasil yg kita berikan.
4. Jujur dan dapat dipercaya dgn siapa pun klien kita pastinya.
5. Setelah semua kita lakukan, maka segmentasi market kita akan terbentuk dan level klien kita akan terseleksi. Lupakan dan biarkan klien yg tidak sesuai dgn level market kita mencari sendiri solusi buat mereka.
6. Fokus pd bisnis kedepan jgn hal² receh merusak mental kita utk maju.
7. Berdoa agar apa yg kita lakukan mendapat ridho yg diatas, amien.
Hahaha sama mas dengan keadaan temen kiya yang di daerah yang nasibnya sama seperti apa yang mas maulana bahas ....pingin suatu saat saya mengundang mas maulana untuk workshop.ditempat kita agar temen2 seprofesi tidak hanya pasrah dengan keadaan dan menggugah semangat mereka untuk lebih baik lagi kedepannya ...salam dari kami anak daerah Kendal ....
Kang, apa nerima freelance photographer? saya mau daftar. barangkali bisa bekerja sama dengan Kang Yusuf
sama dengan pengalaman saya dsini om..apalagi maslaah pembayaran, apalagi temen pula lagi...udah selesai kita moto...dp bru 20-30%...jdi kita kan butuh biaya utk produksi,,setelah selesai di bilang blum gajianlah,inilah,itu lah...jdi kita uda terbenam dimodal dluan donk, rata2 wedding seperti ini..makanya saya skrg dp minimal 75% ....jadi setidaknya da sdkit keuntungan walaupun gk maksimal..makasi om..ni unek2 dari sluruh FG Wedding sepertinya...
yah pekerjaan kreatif kya gini di Indonesia emang sebenernya kurang di hargai,ga seperti di luar negeri ya..
dampak dr pendidikan dan literasi yg rendah ya kya gini om
Setiap tukang pasti pakai pikirannya untuk mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Klo tukang yg baik.
Mantab sharingnya sangat bermanfaatt
terima kasih mas, sharing terus soal industri fotografi 👍
lihat2 ceritanya ijin subscribe om
karna banyak skill aku sesekali jadi tukang AC, tukang foto, tukang video, tukang bangunan, tukang ketik, tukang setel parabola, tukang kebun dan kadang-kadang jadi tukang antar berkas 😂
Keren...
siapa bilang tukang ga berharga? Justru tukang itu yg pintar, mereka bs memakai alat2 tukang: mengukur, membentuk,, mengukir, memotong, memasang, dll. Berharga atau tdknya seseorang apabila mereka tdk melakukan pekerjaan dg sungguh2. Klo tukang ga pake otak gimana mau mengukur, memotong, dll? Tukang kayu bisa jadi presiden kok.
Gagal di foto wedding. Sukses di youtube.
mas yusuf, ngedit pakai monitor apa mas?
Di kota sby sudah banyak fotografer yg saling menjatuhkan baik harga yg tidak masuk akal & mencela karya orang di "mua" secara langsung . Hiii serem 😂
wkwkkwk.. rasane kok kabeh wilayah onok sing model ngono iku mas rachmad
Semua wilayah ada bang haha
Bang mau nanya nih bang...
apakah bisa kamera zaman sekarang dipakaikan lensa lawas jadul?
bisa, selama pake adapter khusus.
wah mantep tuh bang
Gw mantan tukang shooting manten, istilah kerennya Wedding Photographer hihi....bener buat bisnis gak mudah, bisnis apapun, tujuannya sih gimana cara menyelesaikan masalah yang dihadapi. Tetap semangat
iya om saya malah 30% doang dp'nya tp udah 2 bulan ini belum dapet juga pelunasannya jadinya duit macet gara" klien yg bilang belum ada uang aja pas di tagih duit fotonya haddeh 🤦♂️
Sama,,, senasib...
Saya dua kali om. Prewed sama dosen blm dibayar udh 5 bulan lebih. Mau nagih ga enak wkwk
Kalo saya DP dl. Selesai motret hari H. Lsg minta lunas. Biar ngedit semngat 😅
waduh banyak juga ya yg senasib 🤦♂️😅
Dp dibawah 50 persen sebenarnya beresiko loh bang, anggapan aja dp 50 persen itu sebagai modalnya, belum post production
Intinya tukang foto yang jobnya hanya dari perias sebenarnya mengkayakan mereka.
ryan ne seddiih
Bener Banget Bang Terkadang kita kasih Mahal tapi masih ada juga memberi bajet lebih murah
Memberi budget murah tapi client ga banyak cincong sih ga masalah, tapi kalau banyak cincong ya sudahlah
@@BagusOkaSurya Iya Gan
Mantabb sharingnya kang semoga sukses dan lancar terus buat bisnisnya kang 👍🙏
Bugget Udah murah bgt di tawar lagi ah..
Tapi emang bener sih bang di Indonesia masih belum dipandang atau dipandang sebelah mata.. tapi diluar negeri Photography banyak di pandang.. klo harga masalahnya karena banyak yang jual harga murah ke klien makanya sekarang suka sedih liatnya..🙏🏼 🙏🏼
kebanyakan client skrng tuh maaf BPJS (Budget PasPasan Jiwa Sosialita) wkwkkw
Sama, saya sih ga main wedding photography, tapi trip photography... Masa ke tempat yang jaraknya 60 km hanya dengan 200 ribu kan aneh, harus mobil - Innova lagi, harus isi RAW pula 🤣😂🤣 sedih saia... Langsung saya banned itu client biar ga ada yang jadi korban lagi.
Wkwkwk... Kalem aja bang dikatain tukang. Lha emg abang pikir tukang bangunan nggak mikir, mereka juga mikir bang, gimana campuran yang pas untuk adukan semen dan pasir. Semua juga mikir. Dan jangan tersinggung lah dipanggil tukang foto.
Q pernah bareng sama senior job dari saya tapi tip gak ada sama sekali baik dari parnert maupun dari cs. Q cmn dapat pengalaman mptret prewed😊
ini posisi2 fotografi yg tidak menguntungkan, memang posisi kita harusnya seimbang atau agak dominan biar gk di giniin 😁
semangat terus mass 💪
Setuja om 👍
Wakakakakaka bner bner bner uneg uneg nih yee kekekeke
Yaalloh beneer banget bang😂😂
bagi yg memang pekerjaan utamanya FG, ya memang gtu lah realitanya. makanya saya moto hanya kerja iseng2 sampingan cuma mau ambil job prewed, walau untung ga besar tapi perputaran uang juga lebih cepat dan ga dibikin repot berhari2 atau berbulan2
Sama, saya biasanya lebih mengutamakan trip nya saja, FG nya sampingan
Aku juga ngerasain betapa kurang dihargainya photographer, aku juga bekerja di salah satu studio foto ditempatku dan ketemu klien yang bilangnya seenaknya, padahal orangnya berseragam tentara bersuami istri
Tukang photo lah om kan tidak ada lisensi resmi, photographer untuk yg sekolah dalam bidang photography dan punya lisensi resmi.
kalau untuk masalah dihargai kita harusnya berbicara segmentasinya om. kalau kita hajar harga murah yakin dan percaya usualnya client yg kita dapat yaa elus2 dada hehehe.
Dan yg paling penting adalah 1 om bangun branding image diri kita. PENAMPILAN kalau ketemu client kaya gembel yaa gk di hargailah hahaha ( ini pendapat pribadi saya ) 😁😁
setuju, sebenarnya sih cuma masalah bahasa aja, terjemahan dari photographer ya tukang photo atau pemotret. saran saya buat abang yang di video, kalo membahas profesi kita sendiri, usahakan jangan sampai menyinggung profesi orang lain. hanya saran :D
Setuju
Nah akhirnya ada yg cerdas, paan dah om ini baper amat cuma masalah sebutan, gw malah udah jd candaan sehari2 ama tmn2 panggilnya tukang, kang foto lah kang roti lah kang bakso lah, mau owner bisnis udah gede jg kita sering nyebutnya tukang, kalau masalah teknis yg lain okelah ada benarnya, tp buat gw jg masih bisa diatasi kok kalah set up bisnis nya bagus, wo mah tinggal di sepik ama ngatur komisi dah beres, kalau soal kang rias ga tau deh ga pernah masuk lewat jalur itu job jg dah rame 😂
Sebenarnya hanya tuning bahasa saja... Kalau yang udah sertifikasi biasanya ga akan mau ngobral murah jasanya meski belum ada pengalaman nya 😁. Tahu dari temen
@@BagusOkaSurya ga cuma tuning bahasa sih. Kalau menurut si om "tukang" orang yg kerja ga pakai otak cuma tenaga otot lah "tukang obat" kalau ga tau dosis mati ente. Ya kalau ingin di hargai tapi ga mau menghargai profesi lain ya siapa juga yg mau menghargai kita, makanya etika penting seperti itu. Lebih lagi kalau di lihat di videonya si om yg tutup bisnis foto studionya dia bilang anak yg nongkrong di studionya pindah ke punya temennya yg "katanya" nusuk dari belakang dengan buka bisnis sendiri. Apa iya sampai yg nongkrong aja pindah, ga mau liat dari diri sendiri dulu bagaimana kita bersikap. Bisa jadi lingkungan kerja yg udah ga kondusif apalagi toxic karena beberapa kali si orang ini bilang yg kerja cuma dia sedangkan karyawannya tidak bisa kerja. Apa benar?
Bener banget om.
mantap kang,
kalau mau bentuk team atw gabung sama team lain, minta saran ny !!
Tim kalau ga mampu ga maksa nawar😭 soalnya saya tau beratnya ngedit2 dan take gambar :(
kalo masih banyak ngeluh, berarti pekerjaan ini ga cocok buat kamu
sukses terus om..
BOLEH REVIEW SAAT NGEJOB PAKE DJI TELLO BANG?
Saya ngalamin kang , dari WO belum lunas ke saya tp clien udh nagih2 , ternya ta si clien sudah melunasi uang jasa foto nya . Dan sekarang saya masih di kejar2 sama clien nya .dari februari 2019 hingga saat ini karna file nya saya tahan . Hati2 untuk teman2 yg lain jngn asal mau kalo dpet WO yg nawarin untuk bergabung
WO gitu harusnya diblacklist aja... Minimal diberitahukan ke teman seprofesi
Minimal kalau ada kerjasama begitu tanda tangan diatas materai biar mantap saat diminta pertanggungjawaban, kalau ga ya abis, ga bisa nuntut (itupun kalau WO nya resmi ya)
Mantaps bro,
Salfok sama pc di blkng, lagi nonton true sight, mabar dota yok bang 😂
#dreamOG
Orang yg tidak menghargai fotografer adalah orang yng buta akan seni 🙏
Curhat ya kang... 😀
Josss
Tukang Kodak kalo di tempat kami.
Bawa nya canon, disebut kodak... Ketahuan orang jaman dulu
eta pisan kang .. meuni hoyong pendak deui sareng kang yusuf teh.
👍👍👍
Dan fotografer sekarang pasti makin ga dihargain, karena HP sekarang kameranya udah pada edan (bahkan ada yang sampai 108 megapixel, dan bisa bokeh juga)
Maaf sebelum y nih bangBang ente ngablu pertama ente bilang ga Boleh membandingan dengan yg lain masalah harga Karena setiap fotografer itu punya taste art sendiri lah di se lanjut ya ente bilang klo ente kelebihan job lempar ke yg lain apakah punya taste yg sama bang kok ini malah curhat sih bekerjalah sesuai dengan hati bang niscaya Akan indah “hobi yg di bayar adalah pe kerja an yg indah”
Bisa kok mas, ngelempa jobnya dengan yg se typical sama karya kita, yg membedakan nanti diediting, klo saya gt 😁
anjir banget, pernah kerjasama WO bikin wedding video, udah dikasih murah minta alat lengkap, di ejek dibandingin,, begitu tau hasil bagus, besok minta lagi,, ya angsung tolak
👍👍
Izin share bang.
sound opening & closing nya kegedean mas, bikin kaget, wkwkwkwk
Hadir kedua bang hehe . sukses selalu
Saya selalu bilang di depan klien pelunasan di depan om sebelum acara
Sama mas haha jd aman deh
Pkkx klo ngga hargai..ksi foto apa ada nya aj 😁
Ga usah di edit2
percuma bang orang kampung gak denger dan gak ngerti, kalo orang kota mana mungkin bilang tukang foto, kalo orang kampung tuh bilang nya serba tukang. orang kerja di bank sebagai teler aja dibilang tukang bank kecuali kerja di kantor, mana mungkin di bilang tukang kantor padahalmah sma aja, lebih pinter fotografi
Selow aja om. Insinyur aja di sebut Tukang Insinyur. 😂
SHARE LAH
Mntab mas... Hdir prtma kali..
02:00 sory, agak kurang sependapat dengan anggapan bahwa istilah "tukang foto" itu jadi imagenya rendah dan di banding2kan dengan tukang eskrim dll yang imagenya ga baik..kata siapa?
Itu salah mindset. Ga ada pekerjaan di dunia ini yang rendah asalkan itu halal. Kenapa malu di sebut tukang foto? tau tukang foto yang kerjaannya cuma ambil gambar pemandangan? itu di bayar besar lho oleh mereka2 yang membutuhkan, asalkan "jualnya" tepat sasaran..
Malu di sebut tukang eskrim? tau ga klo pengusaha eskrim yang mobil keliling di sd2 itu bisa dapet keuntungan bagus karena modalnya sedikit?
Tukang obat? tau ga klo keuntungan tukang obat itu lumayan besar karena ambil untung kecil namun kuantitasnya banyak?
Tukang bakso? tau ga ada tukang bakso dengan penghasilan 2 jt sehari?
Tukang gali? yakin tukang gali pekerjaan rendahan? tukang gali di pertambangan itu juga bisa di sebut tukang gali lho..yakin gajinya kecil??
emang tukang gali ga pakai otak kerjanya?
emang tukang es krim kerjanya ga pakai otak?ga pakai kreatifitas?
Tukang obat kerjanya ga pakai itung2an? ga pakai strategi? bahkan tukang obat kuat saja paham mana pasarnya..
Sukses itu berasal dari mindset. Ketika mindsetnya sudah salah, susah untuk berkembang..
Belajar deh kenapa "tukang foto" di natgeo di bayar mahal. Kenapa "tukang foto" artis bisa di bayar mahal. Gimana cara "jualannya", gimana cara memasarkannya. Ketika sampai pada pasar yang tepat, semuanya akan berjalan dengan lebih baik.. Kalau skillnya cuma level 5 dari 10, apa iya siap di bayar mahal? Tukang eskrim aja jika dia punya skill bikin es yang bagus, eskrim enak, banyak kok yang beli..
Kalau malu hanya karena sebuah sebutan, masi malu kah ketika hasil dari yang di kerjakan berbuah hasil yang luar biasa?
karena memang tabiat orang suka merendahkan orang lain agar mrk terlihat lbh tinggi.. 'ala sok keren photographer2.. tukang poto aj lah', lah sy sbg baker aj klo ngenalin diri kerjaan ny apa sy jwb sj langsung tukang roti, temen sy yg barista jg sy panggil tukang kopik.. gk usa sok keren2 lah 😹 tunjuk kan karya mu saja karya mu seberkualitas apa lbh penting😹, peduli amat d panggil tukang foto kek,tukang roti kek, klo tukang kopik kek 😹 klo karya berkualitas ya loe jg akan di panggil, 'nih dia tukang yg jago' 🤣
drama fotografer daerah.... :")
ini salah satu alasan mengapa saya meninggalkan dunia fotografi .
Kalau saya dunia fotografi sebagai hobi saja, tidak dikomersilkan
Awalnya jga saya hanya sebagai hobi
Tukang foto ya kak? Menurut q fine2 aja sich asal menyebutnya masih sopan 🙂
Aq malah lbh suka dbilang tukang foto drpd photographer. Kesannya lbh low profile aja 😅
Unt masalah kedua, tinggal bagaimana qta mensikapi nya aja kak, Alhamdulillah qta berusaha saling menggandeng antar vendor 😂
Saya dikampung, foto dirumah, org minta murah, gampang saya jawab bisa. Cuman foto ya, nanti saya kasih soft copy berupa CD.
Nanti kalo mau cetak bawa CD ini minta diedit dan dicetak (dikampung enggak ada cetak foto lab, yg ada cmn cetak dr printer).
Pergi lh dia ke kota mau editing+cetak, kaget kok mahal, jawab org yg nyetak ya emang segitu.
Ujung2nya sampe skrg enggak dicetak.
Jd tips saya bila ada org yg minta murah saya siap cmn foto,
Bila harga wajar siap foto, editing+cetak.
jd sedih honor di tahan . 😭😢😭😭
Dah di suruh cepat kelar begitu kelar gak langsung cair 🤪
ga dihargai secara ekonomi oleh klien karna fotografer lain banting harga .itu yg bkin saya mundur dari dunia wedding fotografi.......
Vvaduh, lagi di tahap ini nih
saya pernah dapat kerjaan dari rias, dan pekerjaan rias nya gak beres tetep aku yang di salahkan, emang sial
bukannya tukang jg kerja pakek tangan dan otak dan kreatifitas ya?? kok saya kurang setuju ya ??
gmmm
Mungkin menurut dia, semua yg disebut tukang tuh gak punya otak, tp hanya punya tangan. Dan alatnya tidak canggih.
Sedangkan dia merasa tidak pantas disebut tukang, karena punya otak yang sangat besar dan alat yang digunakan sangatlah canggih.
Mungkin begitu..
Judul videonya bikin serem🤣 gua pikir berhubungan dengan azab🤣🤣🤣
Sama aja tukang lahhh