PENANTIAN PANJANG | KHUTBATUL WADA' GLAZVODA

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 12 окт 2024
  • Parakansantri (28/04/2024)
    Khutbatul Wada’ atau biasa kita kenal dengan sebutan Haflah at-Takhrij ini adalah salah satu momentum yang paling ditunggu oleh seluruh santriwan dan santriwati di pondok pesantren, khususnya La Tansa. Acara ini sebagai momentum penanda bahwa selesainya pembelajaran santri nihaa’i di pondok yang telah ditempuh dengan waktu 4 sampai 6 tahun.
    .
    Khutbatul Wada’ angkatan Glazvoda yang berlangsung pada hari Ahad, 28 April ini berlangsung dengan begitu khidmat. Dihadiri oleh seluruh calon wisudawan dan wisudawati yang berjumlah 298 santri dan walisantri maupun perwakilan keluarga yang berjumlah lebih dari 400 tamu undangan.
    .
    Bertempat di Aula Kali Jaga, dimulai pukul 08.00 WIB. Acara Haflah at-Takhrij ini diawali dengan penampilan-penampilan pra acara yang dibawakan oleh santri terpilih dan dilanjut dengan prosesi masuk calon wisudawan dan wisudawati serta disusul dengan prosesi masuk guru dan keluarga pondok.
    .
    Tidak ada yang bisa mengalahkan kesakralan dari acara ini. Pemimpin pondok, KH. Adrian mengatakan dalam wejangannya bahwa wisuda adalah momentum untuk menghargai perjuangan santri dan para orang tua, “Wisuda adalah bagian daripada penghargaan perjuanganmu dan perjuangan orang tua mu empat dan enam tahun dalam sebuah proses pendidikan mengasuh jiwa, menempa pola pikir bersahaja dalam kehidupan yang sarat dengan nilai-nilai keikhlasan, kesederhanaan, ukhuwah islamiyah, kemandirian kebebasan dalam sebuah motto berbudi luhur, berbadan sehat, berpengetahuan luas dan berpikir bebas,” Tuturnya.
    .
    Tangis bahagia tidak dapat tertahankan, seluruh tamu undangan terlihat begitu haru dan mengusap air mata ketika wisudawan dan wisudawati terpilih membacakan pidato perpisahan dan terimakasih di depan tamu undangan dan guru-guru.
    .
    Do’a yang dipimpin oleh pengasuh pondok pesantren Daar El-Qolam, KH. Nahrul Ilmi Arief sebagai do’a penutup pada hari itu. Sebelum berpisah dan untuk menggambarkan rasa syukurnya, seluruh wisudawan dan wisudawati melakukan sujud syukur bersama kemudian dilanjutkan dengan foto bersama guru dan keluarga pondok.
    .
    “Keluar dari La Tansa ini dengan kesungguhanmu, dengan sebuah kesabaranmu, ketaatanmu. Do’a-do’a Guru-gurumu menyertaimu, Nak.. Semoga anak-anak kita menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah.”
    Tutup KH. Adrian dalam wejangannya.[qtm]

Комментарии • 1

  • @titaisma7128
    @titaisma7128 5 месяцев назад

    Masya Allah tabarakallah 😢😢