Alhamdulillah, trima kasih ustadz atas ilmunya, sy baru tau ustadz nuruddin setelah melihat debat dgn pak gembul, bangsa indonesia membutuhkan ulama seperti ustadz nuruddin
Bismillah Ust Nurudin ini pinter sayangnya sdh terpenuhi dg pahami logika/filsafat. Sehingga mengutamakan akal daripada dalil. Pdahl bicara aqidah/keberadaan Allaah Ta'ala harus dg dalil yg shohih. Cukup imani dalil sebagaimana Shahabat itu sdh cukup. Misalkan ayat Arrohmanu istawa alal arsy, imani dan tetapkan sesuai dg kemuliaan dan keagungan Allah karena pasti tdk sama dg makhluk-Nya. Seperti sifat Allaah mendengar atau melihat, imani dan tetapkan sesuai keagungan Allaah karena pasti beda pendengaran dan pengelihatan dg makhluk-Nya. Mudah ! Mnjdi rumit karena aqidah tercampur filsafat.
@@armanst126begitukah hebatnya akal,ikhwan sehebat ap akal manusia bisahkah mengalahkan dalil,akal itu tdk lebih dari batas pende garan dan prnglihatan
masalahnya alquran sndri menyuruh untk berpikir “Sesungguhnya padanya ada tanda-tanda bagi orang-orang yang berpikir.” (QS. al-Nahl: 11 dan 69) “Sesungguhnya padanya ada tanda-tanda bagi orang-orang yang berpikir?” (QS. al-Ra’d: 3; al-Zumar: 42; dan al-Jatsiah: 13) “Agar mereka berpikir!.” (QS. al-Hasyr: 21; al-A’raf: 176) klo cukup imani sj, bgmn bs tau klo yg diimani itu bner?, org kristen jg mengimani tuhan mrk yg berubah jd manusia, apakah menurutmu masuk akal tuhan bs jd manusia?
Allah bersama kita dimanapun kita berada (57:4) (9:40)… Allah lebih dekat dari urat leher (50:16)… Allah di atas Arsy (32:4) … Allah meliputi segala sesuatu (4:126)… kemana kau hadapkan wajahmu disitu ada wajah Allah (2:115) Semua ayat itu mengindikasikan tempat… 😁🙏
...SECARA AKAL MUSTAHIL... ini kalimat inti dari segala inti banyak sekali hal yg dirasa mustahil tapi memang benar terjadi... imani saja jangan ngatur2... mungkin akal kita yg tidak sampai...
Bukan mustahil tapi mengkhianati keniscayaan Tuhan kocak, apa bedanya kamu Ama orang kristen kalo memaknai ayat seperti itu dengan cara yang kamu gunakan 😂
Ngaji dlu jenis hukum aqli Ada wajib aqli Jaiz aqli Mustahil aqli Kalau logika seperti dirimu Nanti org Nasrani juga bisa bilang Beranaknya Tuhan beda dg beranaknya makhluk
Kesalahan fatalnya sudah menyamakan Allah dgn makhluk, sehingga di kepala terpikir Allah bertempat seperti makhluk menempati ruang. Allah beristiwa' bukan berarti Allah butuh tempat. Menyamakan tangan Allah dgn tangan makhluk, padahal hakikatnya tidak diketahui. ليس كمثله شيء وهو السميع البصير الشورى:11
Jawabannya sdh Allah terangkan dari dulu dalam QS Ali Imran ayat ke 7. Dan para ulama salafussholeh meyakini semua itu dari Allah. Semua ketentuan Allah. Tidak meragukan. Dan menyerahkan arti ayat ayat mutasyabihat atau yang masih samar-samar artinya tersebut kepada Allah. Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur`ān) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muḥkamāt,itulah pokok-pokok kitab (Al-Qur`ān) dan yang lain mutasyābihāt.*Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyābihāt untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, "Kami beriman kepadanya Al-Qur`ān), semuanya dari sisi Tuhan kami." Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal.
Manusia bisa melihat/mendengar, berarti dengan kaidah yang sama Allaah mustahil Maha Melihat/Mendengar karena berarti menyamakan dengan makhluk... yakin mau pake pola pikir begini? 🤔
Mikirmu kayak orang Kristen, atau jangan2 anda Kristen 🤣 Sama aja Yesus katanya tuhan, tp kok jadi manusia... Orang Kristen menjawab, tuhan itu maha kuasa, tuhan bisa jadi apa saja, bisa jd kodok, bisa jd manusia. Logika yg mustahil dan seharusnya di hindari... malah jadi tidak mustahil dengan embel2 bawa kekuasaan tuhan
Abang,yg pnya sifat melihat dan mendengar itu hanya Allaah,manusia itu tdk pnya.manusia hnya diberi kemampuan oleh Allaah untuk bisa melihat dan mndengar,andaikan Allaah mencabut kemampuan melihat dan mendengar pd manusia maka manusia itu akan buta dan tuli.semoga abang faham.
Antum tidak faham, ya (mungkin) karena anda belum belajar. Sifat Maha Mendengar dan Maha Melihat nya Allah adalah sifat yang tidak perlu di-ta'wil, karena jelas maknanya dan bukan merupakan ayat Mutasyabihat. Selain itu, Maha Mendengar merupakan sifat "Af'aliyyah"-nya Allah, bukan yang bersifat "jismiyyah" (seolah2 Allah memiliki jisim). Nah, yang menjadi perdebatan itu adalah yang bersifat "Jismiyyah", seperti tangan, wajah, jemari. Sedangkan Maha Melihat itu tidak mesti membutuhkan "mata", dan Maha Mendengar tidak membutuhkan "telinga". Jadi, Maha Mendengar dan Maha Melihat itu bukanlah sifat-sifat "Jismiyyah". Berarti, anda melakukan perbandingan yang tidak apple to apple..
@@muhammadazka46 Anda yg merasa sudah belajar boleh sebutkan siapa nama ulama yg mengharuskan untuk menta'wil atau tdknya sifat2 Allah? Lalu standarnya apa?Coba sebutkan satu contoh konsep anda Ini dari ulama2 terdahulu?!!
Klo untuk retorika penyampaian mungkin Ustadz Nuruddin saya lebih suka, karena tegas, logis, dan jelas. Namun klo soal ke faqihan Ilmu, saya lebih suka Ustadz Nidlol Masyhud (Ibnu Taimiyyah nya Indonesia).
Prinsip Ahlussunnah wal Jamaah tentang mensifati ALLAH adalah Ahlu Sunnah wal Jamaah menetapkan sifat ALLAH dengan apa yang Allah Ta'ala tetapkan untuk dirinya dan apa yang disampaikan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagai utusanNYA, dengan ketentuan tanpa merubah (tahrif), menyerupakan (tamtsil) dan menggugurkan (ta'thil). Dan pensifatan tentang sifat ALLAH harus berdasarkan hakikat dasar, yang mana hakikat dasar ini sebagai hakikat inti, yaitu pensifatan ALLAH yang IA sifatkan sesuai dengan kebesaranNYA dan sifatnya suci dari serupanya dengan sifat ciptaanNYA, dan hal ini ALLAH sampaikan dalam kitabNYA yaitu firman ALLAH , لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ “Tidak Ada Sesuatu Pun yang serupa dengan-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syuura: 11) Dan inilah pemahaman Ahlusunnah wal Jama'ah tentang sifat Cuman di kalangan 'Aswaja' ketika para Salafiyin menyebutkan ALLAH bertempat Di Atas arsy, maka para Salafiyin dituduh sebagai mutajasim...menyerupakan ALLAH dgn makhluk yaitu ALLAH membutuhkan tempat.. sehingga para Salifiyin dituduh sebagai golongan yg mengingkari ayat لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ Benarkah demikian ? Syaikh Abdurrahman bin Naashir As-Sa’di rahimahullah mengatakan di dalam kitab tafsirnya, tidak ada yang menyerupai ALLAH ta’ala dan tidak ada satu makhluk pun yang mirip dengan-Nya, baik dalam Zat, nama, sifat maupun perbuatan-perbuatan-Nya. ……” Untuk lebih mudah memahami akan pemahaman para Shalifiyyun tentang sifat ALLAH , dengan dasar ayat لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ maka simaklah soal jawab berikut ini. 1. Bukankah di dalam ayat ini, ALLAH menyatakan tidak ada sesuatu pun yang serupa dan sepadan dengan-Nya? Anda tentu akan menjawab iya 2. Bukankah di dalam ayat ini ALLAH menyatakan bahwa Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat? Anda tentu akan menjawab iya 3. Nah, sekarang apakah kemampuan mendengar yang dimiliki ALLAH sama dengan kemampuan mendengar yang dimiliki makhluk? Tentu Anda akan menjawab tidak 4. Apakah kemampuan melihat yang dimiliki ALLAH sama dengan kemampuan melihat yang dimiliki makhluk? Tentu Anda akan menjawab tidak 5. Apakah makhluk memiliki sifat mendengar dan melihat? Anda tentu menjawab iya. 6. Apakah sifat mendengar dan melihat yang ada pada makhluk serupa dengan sifat mendengar dan melihat yang ada pada Allah ? Anda tentu menjawab tidak. 7. Apakah letak kesamaan antara sifat ALLAH dan sifat makhluk itu? Jawabnya adalah sama namanya, akan tetapi hakikatnya berbeda. 8. Nah, dari sini, maka kalau ALLAH menyebutkan di dalam ayat atau hadits bahwa ALLAH memiliki sebuah sifat tertentu yang nama sifat tersebut sama dengan nama sifat yang ada pada makhluk, apakah kita akan mengatakan bahwa sifat ALLAH itu sama dengan sifat makhluk? Tentunya tidak. Karena sama nama belum tentu hakikatnya sama. Nah, maka dalam hal ini kita sepakat Sebagai tambahan anaolgi sederhana, Manusia punya kaki, gajah punya kaki. Akan tetapi hakikat kaki gajah berbeda dengan kaki manusia. Semut punya kaki dan manusia pun punya kaki, akan tetapi bentuk maupun hakikatnya kaki manusia dengan kaki semut berbeda. Disini bisa disimpulkan, bahwa sesama makhluk saja bisa terjadi sama nama dengan hakikat yang berbeda. maka antara MAKHLUK DENGAN ALLAH HAKIKATNYA TENTU JAUH LEBIH BERBEDA LAGI. Maka disinilah Ahlu Sunnah wal Jamaah memahami tentang ayat لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya Makhluk disifati dengan berbagai kekurangan sedangkan ALLAH disifati dengan segala kesempurnaan. Kesimpulan nya dari pernyataan di atas adalah Sifat ALLAH dan sifat Makhluk berbeda, Dan ALLAH sendiri yang menyebutkan sifatNYA tersebut, jangan biarkan akal perasaan dijadikan acuan dalam memahaminya Perkataan Istiwa, ahlu Sunnah memahami bahwa ketika ALLAH mensifati dirinya istiwa maka artinya istiwa, bukan berarti menyamakan dengan sifatnya makhluk, tapi ahlu Sunnah memahami bahwa Istiwanya ALLAH sesuai dengan Keagungan dan Kebesaran NYA, membayangkan istiwaNYA ALLAH adalah suatu kekeliruan, bid'ah yang menyesatkan Dan disinilah Ahlu Sunnah' memahami Istiwa nya ALLAH dengan dalil لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya Istiwanya ALLAH tidak serupa dengan Istiwanya makhluk Dan tidak ada dalam lisan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau menjelaskan akan makna ' istiwa' di ta'wil dengan ' istaula' tidak ada dari para sahabat hingga imam yg 4 pun tidak ada JADI AHLUSSUNAH/SALAFIYIN MENYIKAPI SIFAT ALLAH dengan KEIMANAN BUKAN DENGAN LOGIKA Kesimpulan nya Salafiyin ketika menyikapi sifat ALLAH adalah dengan menetapkannya sebagaimana yang ditetapkan sendiri oleh Allâh Azza wa Jalla , - tanpa mentahrîf (mengubah makna), - tanpa menta’thîl (menolak), - tanpa mentakyîf (menggambarkan bentuk sesungguhnya) -dan, tanpa mentamtsîl (menyerupakan dengan sifat makhluk).
@asyharbacher8561 wahabi yg mana nich? Apakah semua wahabi? Untuk menilai butuh data dan dalil, dan jangan mengeneralisir jika ada oknum ustd wahabi yg keliru, itu menunjukan semua wahabi seperti itu....maka sama saja yg beragama ISLAM yg melakukan kesesatan apakah ISLAMnya yg salah, atau oknumnya?
Ada tempat yg bernama surga tempat yg sangat indah penuh dengan kenikmatan dan orang kaya nggak butuh cerita seperti itu karena uang nya sudah membuat dia tenang.. sedangkan orang miskin mendengar cerita tentang surga akan jadi penggembira hatinya agar dia tidak merasa ah sudah sholat sudah ibadah sudah jadi orang baik tetap aja miskin... Maka surga itu seakan akan seperti imbalan pengganti dunia yg tidak berhasil di dapatkan
logika, aqidah generasi muda ini masih segar baik dan waras. lanjutkan dakwah atas dasar persatuan umat. Bukan doktrin merasa paling benar di antara semua golongan, perbedaan yang tidak merusak pribadi seseorang apalagi urusannya dengan manusia+Allah maka ia masih dalam batas manusiawi atau wajar. perbanyak koreksi/evaluasi/muhasabah dan istighfar jauh lebih baik, lebih² lomba dalam hal kebaikan mengharap Ridho-Nya.
Logika seperti ini sangat membahayakan agama islam karena efeknya pda genetasi akan datang,logika anak mudah paling gampang di rasuki,gampang di dotrin,appun bisa masuk,baik didalam hati maupun di luar hati ...,bisa difahami....
@@myunus4111 logika tanpa iman jelas sesat.. Iman tanpa logika ialah lumpuh/cacat menimbulkan radikal, merasa benar sendiri. Akhirnya memecah belah umat. Logika dan iman itu satu kesatuan. Jika tdk berlogika dalam pencarian iman maka tidak ada namanya orang-orang bule berakal masuk Islam. Karna Islam akan lebih mirip kristen, jika tidak ada akal logikanya.
Kayanya seru kalau ust Nuruddin diskusi ilmiah sama Ust Nidlol Masyhud.... Dua-duanya lulusan Al Azhar Mesir, dan dua-duanya menguasai ilmu filsafat, logica falacy, aqidah Asy'ariyah, Tapi bedanya ust Nuruddin asyari, sedangkan ust Nidlol salafi
Bismillah..ijin bertanya Ustadz agar LBH selamat nya gimana cara memahaminya mengimaninya mana "istawa alal Arsy" menurut Mazhab imam yg 4..??? Trimakasih byk
@@ddhassankariemhassankariem2005 maaf bantu jwb,...4 imam besar Islam, termasuk hidup berdampingan dengan ROSULLAAH SAW, mereka TIDAK MENTAKWIL ayat mutyabihat,...tp apakah Rosullaah SAW MENTAKWIL ayat mutyabihat??? Ya... Dan jika Rosullaah SAW MENTAKWIL ayat MUTASYABIHAT maka menjadi SUNNAH bagi umat Islam... 2 jenis ayat dlm Al Qur'an.. mempunyai fungsi dan ciri yg berbeda... karena itu hrs ditempatkan sbgmana mestinya... HUKUM " ISLAM, terdapat dalam ayat MUHKAMAT dlm Al Qur'an,.. tidak bisa diambil dari ayat MUTASYABIHAT apalagi dr HADIS atw jumhur ULAMA... HUKUM ISLAM, meliputi PERINTAH dan LARANGAN... Lalu ARSISTAWA.. apakah mengandung perintah atw LARANGAN???.. tidak unt keduanya... Karena itu pastinya termasuk golongan ayat MUTASYABIHAT,..ayat yg perlu penjelasan/ PENTAKWILAN .. Dan hasil PENTAKWILAN AYAT MUTASYABIHAT hanya ALLAH yg berhak mengkoreksi nya (QS Ali Imran ayat 7)..ini adalah ayat MUHKAMAT.... Al Qur'an sbg fungsi Al Furqon hrs bs menjelaskan SEMUA HAL... Wallahua'lam bissawab 🙏🙏🙏
Imam Malik berkata: "Istawa itu diketahui, dan bertanya bagaimana istawa di Arsy itu adalah bid'ah". Jangan fikirkan segala sesuatu tentang Allah ﷻ . Fikirkan tentang kekuasaan Allah ﷻ sehingga mendekatkan kita pada Allah ﷻ . Jangan samakan sifat Allah ﷻ dengan sifat makhluk.
@@bangdungcikere8442 makna استوى adalah استقر (menetap), ارتفع dan علا (naik). Jadi ayat ini jelas bahwasannya Allah Swt mengkhabarkan bahwasannya Dia menetap di atas 'Arsy. Hal ini cukup untuk diimani dan diyakini. Adapun bagaimana keadaan Allah bersemayam atau menetap-Nya di atas 'Arsy tidak boleh dipertanyakan, dipikirkan dan dibayangkan berdasarkan surat Asy-Syura; 11 : ليس كمثله شيء "Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia" Dan surat al-ikhlas; 4 : ولم يكن له كفوا أحد "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia" Dan surat An-Nahl; 74 : فلا تضربوا لله الأمثال "Maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah"
Alquran jelas tentang alloh. tentang kedekatan alloh dengan kita dan menyatakan tentang zatnya sifat ap,al asma mudah tinggal meyakini saja dan alquran terbukti kebenarannya alloh yg menjaganya. Wakhulikol insanu kana doifa
yang menjadi catatan dasar adalah ALLAH tidak seperti mahluknya, dan ALLAH adalah tuhan terserah ALLAH mau kemana mau ke arsy, mau ke langit dunia, mau ke bumi, mau ke waktu mau diluar ruang dan waktu semua ALLAH mampu, karena ALLAH menciptakan keadaan dari ketiadaan dan menghilangkan keadaan menjadi ketiadaan
Ketika nabi nanya pada budak yang akan dibebaskan, di mana allah dan dijawab diatas langit, jika pertanyaannya dimana itu adalah bermakna kedudukan pasti nabi menyalahkan, tapi dihadist itu nabi membenarkan dan bahkan membebaskan budak tersebut.
Kalau menjawab kedudukan berrti mengubah teks Alquran bro. Seumpama Alquran menjawab Allah ada di bawah, nabi pun bakal jawab sesuai ayat Alquran. Tp kenyataan, kekuasaan,kedudukan, hakekatnya ada di atas, bukan di bawah.... Kalau pun pakek nalar, Allah ada di atas, di langit. Tp Bawah bumi kita itu ada langit jg. Depan belakang jg langit. Bayangkan anda lagi pegang kelereng. Posisi anda berada di mana
@wahidbimantara2364 Kholaf tuh ulama setelah Salaf. Dan Kholaf yg mengikuti Salaf yg saya ikuti... Jgn diputer-puter. 😊 Tak ada orang yg mengikuti Salaf langsung, yang ada orang yg mengikuti orang2 cara orang2 Salaf
@@wahidbimantara2364 makanya sekali2 ikut kajian... Biar ente bisa nanya pada sesi tanya jawab. Keluarin tuh semua unek2 biar plong... Jgn cuma menduga apalagi menuduh yg nggak2, ujung2nya kena Syubhat
ustadz firanda uda membantah kelompok takwil dengan telak, Anak muda yang cream ini keliatan nya cerdas tapi ga ilmiah ketika menjelaskan, berbeda ketika dia debat dengan guru gembul, menunjukkan kekeliruan nya dalam beraqidah. utamakan dalil dulu ga usah kita akal akali Al-Qur'an.
Justru kelompok firanda itu yang mengakal-akali Al Quran, memahami quran dengan terjemahan letterlux saja....Dangkal! Tafwidh bukan seperti itu.. Belajar lagi...
hati hatilah kalau otak kita sudah berpikir seluruh alam semesta ini Allah yang menciptakan, lalu siapakah yang menciptakan Allah, lalu otak kita berpikir bagaimana cara Allah bertempat, bagaimana cara Allah turun ke dunia ini...semua di jawab pakai otak dan logika, waspadalah inilah jebakan syaiton untuk menggelincirkan akidah manusia...otak manusia sangat terbatas hanya sedikit saja ilmu yang Allah berikan kepada manusia..disinilah pentingnya belajar ilmu agama sesuai pemahaman para salafusalih dan i'tiba ...wallahu a'lam..
@@kokokdewantoro1068 menggunakan akal untuk sesuatu agar mendekatkan diri padaNya,,,,bukan menggunakan akal untuk sesuatu yang memperkeruh perasaan dan pikiran anda,,,,
BERASA LEBIH WARAS MENDENGAR CERAMAH USTADZ..😂,...PERTANYAAN ALLAH ADA DI MANA SAJA SUDAH MENYALAHI HAKIKAT TUHAN ITU SENDIRI YG TIDAK BERTEMPAT OLEH RUANG DAN WAKTU
@@halavisca6287Dia (Allah) bersama kamu dimanapun kamu berada. (Alhadid :4). Apakah ini dalil Allah ada dimana-mana bersama kamu di suatu tempat? Klu ente di toilet, apakah Allah juga di toilet? Klu ente sedang menyelam di laut, Apakah Allah juga sedang dgn ente menyelam dalam laut? Klu ente dalam pesawat terbang, apakah Allah juga sedang naik pesawat terbang dgn ente? dst, dst, dst. Wahhabi nyebut Allah di arsy sesuai dgn terjemahan ayat Alhadid:4. Apakah terjemahan itu kita ikuti apa adanya?
@@chtpyyyypernah belajar di mana ente,saya ingat dipesantren dulu bahwa ada orang tidak bisa bedakan mana ayat 2 maiyyah dan mana ayat ttg Allah subhaana wataala zatnya,Allah subhaana wataalaa mengkhobarkan ttgnya berulang kali dalm alqur,an hingga 7 kali apakah ini masih masih di katakan mutasyabihaat, perlunya kita hati2 dgn da,i yg muncul saat ini,mereka di munculkan untuk mengkerdilkan aqidah ummat islam dengan logika faalsafah,ilmu kalam dan kata gurunya,siapakah ini ????waspadalah!!!!!!
@@Anonim-de6tv tidak tidak pertanyaan di mana Allah pertanyaan manusia paling berakal dan paling beriman yaitu Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam. Rasullullah bertanya kepada seorang budak di mana Allah dalam sebuah hadits sahih...tentu yg bodoh dan sok logis adalah yg menyatakan sebaliknya 😆
Kalau anda gak pake akal,😂😅😂 makanya bodoh. Ulama terdahulu ( ulama salaf) gak ada yg memahami Al Qur'an seperti Wahabi yg menjizimkan Allah, Maklum Wahabi kan akalnya gak dipakai sehingga menyalahi ulama salaf, dan hal ini sudah diakui oleh pengikutnya ya itu ente
Dimana Allah? Allah istiwa di atas Arsy. "Sesungguhnya Tuhan kami ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam diatas 'Arsy…" (Al-A'raf/ 7:54). Ketika Imam Malik (wafat th. 179 H) rahimahullah ditanya tentang bagaimana istiwa’nya Allah, maka beliau menjawab:. "Istiwa'-nya Allah ma'lum (sudah diketahui maknanya), dan kaifiyatnya tidak dapat dicapai nalar (tidak diketahui), dan beriman kepadanya wajib, bertanya tentang hal tersebut adalah perkara bid'ah, dan aku tidak melihatmu kecuali dalam kesesatan." Dimana Allah sebelum ada makhluk? "Dari Waki' bin Udus, dari pamannya yaitu Abu Razin, ia berkata: Aku berkata: "Wahai Rasulullah, di manakah Tuhan kita Yang Maha Mulia sebelum menciptakan makhluknya?". Rasulullah bersabda: "Allah berada di Ama', di bawahnya tak ada udara dan di atasnya tak ada udara, kemudian Allah menciptakan Arasynya di atas Air". (HR. Ahmad).
TAKWIL metode untuk menafsirkan suatu pernyataan atau teks dengan memalingkan makna lahiriah ke makna lain tp mensucikan dari sifat2 yg me makhlukkan allah
@@wahidbimantara2364 Imam Malik ketika ditanya tentang istiwa’ Allah ﷻ, beliau pun terdiam dan merasa pertanyaan ini sangat berbahaya, lantas menjawab, الاِسْتِوَاءُ مَعْلُوْمٌ وَالْكَيْفُ مَجْهُوْلٌ وَالإِيْمَانُ بِهِ وَاجِبٌ وَالسُّؤَالُ عَنْهُ بِدْعَةٌ “Istiwa’ (dalam bahasa Arab) diketahui (maknanya, yaitu berada di atas). Adapun bagaimana cara Allah ﷻ beristiwa, maka tidak ada yang tahu. Beriman terhadap Allah ﷻ beristiwa di atas ‘Arsy hukumnya wajib, sedangkan bertanya bagaimana Allah ﷻ ber-istiwa’ adalah bid’ah!” (Al-‘Arsy karya Adz-Dzahabi 1/214) Imam Abu Hanifah (hidup pada tahun 80-150 H) rahimahullah berkata: مَنْ اَنْكَرَ أَنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ فِي السَّمَاءِ فَقَدْ كَفَرَ. “Barangsiapa yang mengingkari bahwa ALLAH Azza wa Jalla berada di atas langit, maka ia telah kafir.” (Mukhtashar al-‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghaffaar (hal. 137, no. 119) tahqiq Syaikh al-Albani dan Syarhul ‘Aqiidah ath-Thahaawiyyah (hal. 386-387) takhrij dan ta’liq Syu’aib al-Arnauth dan ‘Abdullah bin ‘Abdil Muhsin at-Turki.)
Bismillah.. jika membaca Asal pemikiran Allah Ada Tanpa Tempat .. ide ini dicetuskan Oleh Kaum Filsuf yaitu Aristoteles dan Plato.. Allah Harus Berifat Statis kagak boleh bergerak.. Allah di atur dengan Mereka .. jika bergerak, berkata dll Dia Bukan Allah... Pernah dengar Allah Berkata-Kata Tanpa HURUF, SUARA ? Itulah manusia2 yang mendewakan Akal mereka... Di Al Qur'an Sudah dijelaskan Allah Di Atas LAngit Di Atas Arasy .. jadi ambil Aqidah musti hati2 yah.. Allahu A'alam
Justru dalam paham aqidah ahlussunnah, Allah itu suci dari diam juga suci dari bergerak. Karena keduanya merupakan sifat makhluk Allah juga suci dari bersuara, karena itu juga sifat makhluk
Sepanjang yg sy dengar, ulama yg memahami bhw Allah di atas arasy, tidak perna mengatakan arasy adalah tempat Allah atau juga tdk berpendapat Allah membutuhkan tempat atau tidak berpendapat Allah bertempat di arasy.....Mereka menyerahkan maknanya kepada Allah (tahwidh) .... Dalam hal ini, Sy rasa tahwidh lebih tepat dpd takwil... Sama seperti Allah tertawa, kita pahami bhw Allah tertawa tidak seperti ciptaan Nya sebagaimana Allah Melihat tidak sama dengam makhluk melihat... Tapi saya juga tidak keberatan jika ada yg mentakwil Allah tertawa itu maksudnya Allah sangat senang atau sangat suka...
Justru Allah itu suci dari diam dan bergerak, karena 2 itu adalah sifat makhluk. Allah juga suci dari ruang dan waktu, karena keduanya pun makhluk ciptaan Allah
Ust Nuruddin itu ilmu filsafatnya tinggi, cocok unt mendebat org² liberal seperti guru gembul yg tidak menggunakan dalil. Tapi kalo untuk mendebat ulama salaf kurang cocok. Karena ulama salaf berpegang teguh kepada dalil yg shohih. Tidak meyakini Allah di atas Arsy itu berarti mengingkari Maha Benarnya Allah. Karena pengakuannya Allah sendiri di atas Arsy.
@@sripaini1671 Ada, yg bilang Imam Syafii, Imam Malik, Imam Ibn Katsir, Imam Thobary. Itu ulama² besar semuanya. Beliau² dalam tafsirnya menafsirkan; "di atas, tanpa menanyakan bagaimana".
Bahaya Ustadz ini. Bikin wahabi ketar ketir dengan ilmu ilmiahnya. Ketika Ustadz wahabi berpedoman hanya yang dalil dalil yang dianggapnya saja. Ustadz aswaja dengan ilmiahnya, referensi, bersanad yang terpercaya.
Nabi bersabda bahwa Allah Tertawa.... Pertanyaan saya buat ust,,,, Apa takwil dari Allah Tertawa....???? Lalu kenapa nabi tak menjelaskan makna hakikat Allah Tertawa ????
@@AlifAlif-wg7yw terus kalo ada judul film "pasir berbisik" apa filmnya harus menampilkan pasir punya mulut terus bisik bisik ke manusia? Agak Laen Eman warga 62, dikasih paham yg mudah nyari yang mumet 😂
Makna hakikat Allah tertawa adalah bhw Allah sangat senang/sangat suka....atau bisa juga bermakna Allah benar2 tertawa, tapi tertawa Allah pasti tidak sama dengan makhluk sebagaimana Allah Melihat, tapi melihatnya Allah pasti tidak sama dgn makhluk krn Allah Laisa kamisthlihi syaiun....
Ustadz, hadits tentang bisa melihat Allah di akhirat tanpa berdesak-desakan, sprti penglihatan manusia melihat bulan purnama di malam hari. Bagaimana ini?
Akibat belajar filsafat, apa saja dipertanyakan, gara-gara mereka seolah-olah agama susah banget. Urusan syariat saja cukup diimani, misal mengapa wudhu saat menggunakan sepatu, yg diusap bagian atas bukan bagian bawah yg kotor, apalagi urusan ghoib. Cukup imani saja Ikuti cara beragama para sahabat, yakni cukup imani.
Makanya agama udah gak relevan jaman sekarang Ada banyak hal2 yang gak bisa dipertanyakan Jaman sekarang dimana semua hal bisa ditanyakan tapi di sisi lain agama malah tak bisa dipertanyakan Maka tidak heran jika penganut atheis atau agnostik tumbuh subur karena agama gak lagi mampu berkembang sesuai tuntutan jaman
KOK ITU YG DIBAHAS KAN ADA DISURAH ,ALLAH BERTAHTA DIARS DAN TDK AD SIPAPUN YG TAHU TAKWILNYA KECUALI ALLAH SWT SENDIRI,MKANYA ALQURAN DIBACA DAN YG TDK BSA DICERNA OLEH AKAL IMANI 🙏🇮🇩🥰
Dalam Al-Quran bahwa Adam diciptakan dengan Tangan-Nya. Di atsar sahabat disebutkan bahwa ada 4 makhluk yg diciptakan dengan Tangan Allah di antaranya yaitu Adam, Arsy, Surga Adn dan Pena. Kalau Tangan di takwil dgn kekuasaan berarti makhluk selain 4 itu ada dua keadaan: 1.) makhluk lainnya menciptakan diri mereka sendiri tanpa kuasa Allah 2.) makhluk lainnya diciptakan oleh entitas 'tuhan' lainnya selain Allah. kedua pendapat tersebut adalah batil. krn mentakwil Adam diciptakan dengan tangan yg dlm artinya kekuasaan berarti ada makhluk lain yg tidak diciptakan dengan tangan (baca: kekuasaan) Allah.
Apakah anda membayangkan ketika Allah menciptakan pena Dia meracik tinta, menebang pohon dan menyerutnya hingga jadi pena? Ketika menciptakan Adam Dia membuat adonan dari tanah lalu membentuk Adam seperti manusia membentuk kendi dari tanah liat? Bagaimana mungkin Allah menciptakan sesuatu menggunakan tangan jika Dia bisa cukup mengatakan "Kun" maka jadilah? Ada Lirik lagu Jamrud yang bunyinya "jam dinding pun tertawa.." Bagaimana menafsirkan jam dinding tertawa, apakah jam dinding punya mulut sehingga dia bisa tertawa? Pentingnya ilmu untuk memahami sifat sifat Allah.
@@kangbacodt pertanyaan kaifa seperti itu adalah bid'ah. kita berhenti pada apa yg nas berhenti padanya. kalau tidak ada nasnya tidak perlu ditanyakan.
Kekuasaannya berarti ilmunya Surat Yasin ayat 82 "Sesungguhnya ketetapan-Nya, jika Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, 'Jadilah!' Maka, jadilah (sesuatu) itu".
Beliau ini ahli filsafat, saran saya buat teman-teman..carilah guru yang ketika berdakwah..selalu ada berlandaskan dengan Dalil..InsyaAllah jauh lebih nyaman untuk diamalkan teman-teman. Dan hati2 dengan Ilmu Filsafat teman-teman. Hati2.
Buku-buku karya Ustadz Muhammad Nuruddin, Lc., MA 1. Logical Fallacy 2. Ilmu Mantik 3. Ilmu Maqulat 4. Ilmu debat 5. Seputar ketuhanan 6. Meluruskan tasawwuf yang disalahpahami 7. Pesan-pesan kehidupan 8. Khotbah-khotbah penyejuk iman 9. Agar kita gila membaca & menulis 10. Membuktikan Al-Qur'an sebagai Kalam ilahi 11. Runtuhnya teori polemik kitab suci 12. Nikah beda agama 13. dasar-dasar akidah ahlussunah wal jamaah
Dan yang belum terbit 14. Akidah ringkas untuk para pemalas (arab & indo) 15. Agar kamu betah hidup di pondok 16. Panduan praktis & mudah untuk memahami kitab jurumiyah 17. Muhadatsah bahasa arab (2 jilid putra & 2 jilid putri)
@@ahmadahdal2838walaupun dia menulis ribuan kitab,tidak akan menunjukkan aqidahnya benar,sy sendiri tidak merendahkan orang belajar di mesir tp disana,ada banyak yg mempengaruhi islam,termasuk palasifah dan ilmu kalam,dan saya sadari sewaktu di sana,kita boleh menuntut ilmu agama dimana sj di samping perlu kehati-hatian dan banyak jg dari mesir tp beraqidah yg benar dan ada dari saudi tp aqidahnya juga melenceng,kalo menuntut ilmu agama maka pakaianya harus pakaian aherat,kalo pakaianya dunia ini akan masalah,karena pastinya di ukur dengan dunia dan mereka merasa di hargai ilmunya dengan harga dunia.....
Bahananya ilmu kalam bila dh terjerat, menyanggahi Nas Quran Sunah pun tidak apa2 asalkan akal diutamakan. Akal adalah imam, Nas Quran Sunah adalah makmum. Apa shj ayat dari Nas yg tidak logik dgn akal ditolak atau ditakwil. Ini BERBEZA dgn akidah Salaf as-Salih.. Nas Quran Sunah adalah imam dan akal adalah makmum. Segala apa yg dikatakan manusia (berupa perihal agama) belum boleh dianggap benar selagi mana belum ditimbang dgn neraca Quran Sunah. Jika selari maka diterima jika tidak, ia ditolak
Siapa yang setuju Ustadz M.Nuruddin dipertemukan dengan ustadz Nidhol Masyhud untuk berdialog masalah Ushuluddin dua2nya alumni Al-Azhar Mesir untuk membahasa masalah Ushuluddin yg Ustadz Nidhol Masyhud menempuh jalannya para salaf alatsary sedangkan Ust. M. Nuruddin menempuh jalan filsafat Asy'ari.
ada ustadz wahabi ditanya dimana Allah dia kata di langit, lalu ditanya lagi dimana Allah ketika belum ada langit, lalu ustadz nya menjawab "Ya suka - suka Allah lah".....wkwkw
Yakin anda juga akan bingung bila ditanya tunjukan nama ulama beserta istibatnya dalilnya yg membantah beratus2 ayat quran dan sunnah yg menunjukan Allah ada di atas langit!! Bila tdk percaya silahkan buktikan! Pertanyaan semodel anda itu hanya akal2an yg terkontaminasi otak jahmiyyah mu'tazillah
GAK MUNGKIN ALLAH ADA DI ATAS ARSY, DAN GAK MUNGKIN ALLAH TURUN KE LANGIT DUNIA SETIAP 1/3 MALAM, kecuali hanya FAQIH MUQADAM Yang setiap hari bisa mikraj NAIK ke langit bertemu ALLAH, kalau ALLAH GAK MUNGKIN BISA TURUN
Inilah akibat terlalu fokus pada ilmu filsafat, yg asalnya bkn dari islam ngedepankan akal terbatas dari pada ngikuti ulama2 sunnah yg ngedepankan dalil.. Ustadz, ketika anda bilang, Allah itu ada, (sifat hayat) anda bisa bedakan dg hayat makhluk dg tdk ngikutkan akal, cukup Imani aja Allah itu ada titik..Padahal bila ikuti metode anda dlm mahami Allah ada di atas langit, sifat hayat pun harus anda nafikan, krna sama kaya sifat makhluk, hidup itu butuh oksigen DLL..Kalau gitu Allah butuh oksigen?Ini ketika ikuti pola fikir anda ketika menafikan bhwa Allah ada di atas langit.. Tp ketika anda tdk ngikutkan akal manusia yg terbatas dlm mahami sifat hayat, (Ada) pada Allah Kenapa anda tdk ngimani bhwa Allah ada di langit sbgmn anda Imani sifat "Ada, hidup" pada Allah? Cukup Imani Allah ada di langit titik..
Ilmu itu di dapat dari belajar. Kalau sudah paham maknanya GK perlu di jelasin.... Ini kan kusus orang2 awam, agar orang2 awam GK terjerumus dalam ke sesatan, menjadikan Allah sbgai makhluk
@@wahidbimantara2364 Tp kenapa harus belajar pada ahli filsafat ngenai ketuhanan?? Akibatnya ribet sendiri..plin plan, inconsistent... Makanya mahami alquran sunnah dlm topik sifat Allah jgn ngedepankan akal yg terbatas, terlebih otak ahlulkalam, yg merekapun banyak berbeda ..Lalu mau ngmbil otak filsafat yg mana?Akhirnya tolak banyak sifat2 Allah..
@Ibrahim-h2h siapa jg yg mengakali sifat Allah bro bro... Jelas2 ustad tersebut memahamkan sifat Allah itu jangan sampai di lekatkan dengan makhluk-nya... Yg ribet itu yg GK paham2 itu anda kaleeee, yg paham biasa2 aja..gue aja paham banget isi ceramahnya kok... Kalau bicara sifat Allah itu hubungannya TAKWIL, tasfid. Tafsir Rujukannya di situ... Bukan rujukannya di filsafat...beda cerita...salah tempat... Lagian kalau GK paham filsafat, ya ckup imani aja sesuai keyakinan mu... Filsafat tempatnya orang berfikir. Ya GK kuat mikir jangan ikut3, nanti sesat
Sekarang gini aja, kalo Allah menyebut diriNYA istiwa diatas arasy , punya tangan, punya mata kan suka-suka Allah Siapa kite, kok merasa menyamakan Allah, Eeh, kita ini kan sebelumnya gak ada , kan gak masalah bagi Allah apapun keadaan Dia, dimana pun Dia Tapi begitu diciptakan oleh Allah, kok banyak protesnya, Allah bilang istiwa atas arasy, dia bilang nggak Allah berkuasa atas arasy Siapa lu, orang baru dibuat kok protes-protes
Bedalah sifat melihat Allah dengan cara melihat Ustadz ini. Begitu juga Allah punya tangan, ya bedalah dengan tangannya Ustadz. Klo mau disamakan yg pasti dia pusing. Sama kayak tangan sapi dengan tangan Ustadz, masak sama. Ya pasti beda ya kan. Ujung2nya karna akalnya tdk nyampe2.
Semua agama tidak bisa jawab kebertempatan Allah.... Yg dimaui agama orang percaya adanya Allah....bukan Wujud tempat.....maupun zat Tidak bisa dijangkau oleh otak
Gambaran nya begini : "Asep berada di atas angin" "dimanapun penggemarnya berada, Asep selalu di hati para penggemarnya" pertanyaannya: dimanakah Asep?? Ada yg berdalil "Asep di atas angin" ada yg ber dalil "Asep selalu di hati"😅 padahal Asep lagi tidur di rumah🤪 Asep pun kena fitnah🤪 kira2 begitu perumpamaannya..
Allah yg bilang kalau allah di atas ars... Dia bilang allah di mana mana.. Allah yg mengatakan kalau ia punya tangan.. Dan dia bilang allah gk punya tangan.. Yg salah bukan dalil.. Yg salah itu bayangan antum tad.. Antum membayangkan allah bersemayam seperti manusia sedang bersemayam.. Allah punya tangan.. Benar, yg salah itu ant yg membayangkan tangan allah seperti tangan makhluk..
Ngomong itu di pikir dulu, di luar sana masih banyak orang awam. Dan ustad tersebut menjelaskan.... Klau anda sudah ngerti ya gak usah di debat... Aneh ni orang
GK usah bawa masalah Allah. Kita saja yg bermasalah dalam memahami Allah. Alquran dan hadist GK bisa d telan mentah2... Semua perlu pemahaman, ilmu... Kalau cuma sebatas tekstual ya bisa sesat
@@didikkucluk2525 filsafat dalam konteks apa dulu bro...kalau bicara ayat2 Alquran ya harus di imani sesuai isi....semua orang smua ulama itu sepakat. Tp ini masalahnya dalam memahami isi Alquran, kaidah2 dalam ber agama ya harus pakek ilmu. Ada metode TAKWIL, tasdid, tafsir dll Kalau GK paham filsafat mending belajar dlu... Filsafat itu GK selama dengan negatif. Dasar dari filsafat itu berfikir.
Bisa bersatu jika semua dikembalikan ke Al Qur'an, dan SUNNAH..... Al Qur'an SBG fungsi AL Furqon hrs bs menjelaskan SEGALA HAL... Al Qur'an terdapat 2 jenis ayat, MUHKAMAT dan MUTASYABIHAT... Hukum" Islam terdapat dlm ayat " MUHKAMAT dlm Al Qur'an... Tidak bs diambil dari ayat MUTASYABIHAT apalagi dr HADIS atw jumhur ULAMA... Bab ttg ARSHISTAWA, ttg keberadaan ALLAH,pastinya bukan ayat yg berada dlm ranah HUKUM" ISLAM... jadi ini pastinya tidak bisa diartikan secara HARFIAH.. karena bukan berada dlm ranah ayat MUHKAMAT( Jelas)... Ini adalah ayat MUTASYABIHAT, jadi perlu penjelasan/pentakwilan..& hasil PENTAKWILAN hanya ALLAH yg berhak MENGKOREKSI nya (QS Ali Imran ayat 7)...ini adalah ayat MUHKAMAT... Lalu apakah ROSULLULLAH SAW MENTAKWIL ayat MUTASYABIHAT??? Ya... Dan jika Rosullullah SAW melakukan nya maka menjadi SUNNAH bagi umat Islam... Al Qur'an adalah KEBENARAN MUTLAK dan SANADNYA DIATAS HADIS... Waallahua'lam bissawaab 🙏 🙏 🙏
@AlifAlif-wg7yw HUKUM ISLAM, meliputi PERINTAH dan LARANGAN, dan itu terdapat dlm ayat " MUHKAMAT,dlm Al Qur'an.... dan itu termasuk HAK PREROGATIF ALLAH... ALLAH tertawa, apakah itu termasuk PERINTAH atw LARANGAN???... itulah knp adanya dlm ranah ayat MUTASYABIHAT,... karena tidak termasuk dikedua golongan itu.. SEMUA SIFAT yg dimiliki ALLAH tidak sama dgn semua mahluk ciptaannya,... ALLAH turun ke langit dunia di 1/3 mlm terakhir,.. apakah sdr merasakan nya???... apakah sdr melihat ALLAH turun??? Disini kesalahan SALAFI yg tanpa sadar dilakukan!!! Menyamaratakan semua ayat dlm Al Qur'an,sbg ayat MUHKAMAT... diartikan secara HARFIAH... 2 jenis ayat dlm Al Qur'an itu, mempunyai fungsi dan ciri yg berbeda,.. karena itu hrs difungsikan sebagai mestinya.. Contoh paling nyata,... hadis MATAHARI TERBIT DARI BARAT,... jika hadis diatas diartikan secara HARFIAH maka akan MELENCENGKAN KEBENARAN AL QUR'AN,... Karena Al Qur'an mengatakan MATAHARI TERBIT DARI TIMUR DAN TIDAK ADA PERUBAHAN DLM PENCIPTAAN NYA... PENTAKWILAN dr HADIS diatas adalah DI AKHIR ZAMAN adanya BUDAYA BARAT MODERN yg berusaha MELENCENGKAN cara hidup SUNNAH, yg ditetapkan ALLAH dlm .Al Qur'an,....sehingga banyak manusia yg tersesat tanpa sadar... Inilah FITNAH DAJJAL diakhir zaman... MELENCENGKAN KEBENARAN AL QUR'AN, adalah SYIRIK MODERN.... termasuk didalamnya BERLEBIH LEBIHAN DLM HUKUM ISLAM,...BID'AH DHOLALAH... Karena melanggar HAK PREROGATIF ALLAH... Contoh: ketika UAH mengambil QS As Syuara SBG rujukan unt MENGHUKUMI PEMuSIK,...UAH sdh TEPAT Krn itu adalah ayat MUHKAMAT, sedangkan SALAFI mentakzir hanya dgn rujukan HADIS dan ayat MUTASYABIHAT... Al Qur'an MENGHUKUMI PEMuSIK dgn TIDAK MUTLAK HARAM',.... Tetapi SALAFI menghukumi PEMuSIK dgn MUTLAK HARAM'... Disini SALAFI tanpa DISADARI melakukan BID'AH DHOLALAH... BERLEBIH LEBIHAN DLM HUKUM ISLAM.... Al Qur'an adl KEBENARAN MUTLAK dan sanadnya diatas HADIS Wallahua'lam bissawab 🙏🙏🙏
@AlifAlif-wg7yw MENTAKWIL ayat mutyabihat tidak bisa dilakukan sembarang orang,.. ulama yg memiliki kemampuan MENTAKWIL,hrslah yg memiliki kemampuan kecerdasan eksternal dan internal,.yg mumpuni.....dan jika hasil PENTAKWILAN itu BENAR maka akan menjadi KEBENARAN AL QUR'AN tp jika SALAH maka akan HILANG TERMAKAN WAKTU... Wallahua'lam bissawab 🙏🙏🙏
Kalau orang2 yg beraqidah asy'ariyyah bertemu saya.. Pasti dibilang wahabi.. Saya tidak masalah toh saya tidak berkeyakinan seperti itu.. Fikiran saya bebas dan ingin lebih luas mencari dan mendalami ilmu syar'i.. Singkatnya saya belum terikat oleh istilah aqidah manapun, meskipun berada dalam wadah organisasi tertentu yg juga punya aqidahnya sendiri.. Gini mas.. Saya sedang mempelajari buku yg saya baru beli.. Namanya "ummul barahin'.. Memang sudah dalam bentuk terjemahan dan udah ada syarahnya.. Saya pengen cari teman diskusi yg berkompeten menjelaskan kepada saya tentang buku ini.. Barang kali ada di antara para komentator yg budiman bersedia... 🙏
Saya kok agak tergelitik ketika yang bersangkutan bilang banyak sahabat yang mentakwil, dan bilang Ibnu Abbas, tp belakangan dikoreksi gak yakin dan bilang cari aja pokoknya ada😂,,,aduhh belajar kok kayak gini ya,,, maksain pendapat😂, mentang2 katanya menang debat lawan youtuber yang ngaku guru segala bidang😂
Masyaallah🤍, Ustadz lulusan al azhar memang kwalitasnya jauh dibanding sutad2 wahabi lulusan madinah kayak kholid bermasalah yg gelarnya doktor tapi fatwanya banyak yg ngawur..
Mohon maaf ustadz Apakah Allah dpt diqiyaskan dgn akal Kalau Allah sendiri yg menyatakan dia beristiwa di atas Arsy, apakah itu ga mungkin kita terima. Kalau seandainya harus sesuai akal akalan, dengan kemaha kuasanya Allah, kenapa ia perlu ciptakan malaikat yg padahal ia sendiri mampu melakukan tugas mereka semua. Tidak semua hal perbuatan Allah kita ketahui makna nya, imani saja dgn tanpa takwil dgn akal manusia yg terbatas,
Setelah zaman salaf berakhir Ada ulama namanya arrodzi dia terkena paham filsafat dari barat Dan munculnya pemikiran seperti ini Sebelumnya para sahabat (abu bakar, ustman, umar dan ali dll) ndak ada pemikiran seperti ini. Jika ada niscaya dah ditulis dikitab kitab klasik islam. Coba cari dalil para sahabat berfikir kayak gini taz? Jadi ustaz ini merasa lebih pintar dari para sahabat dalam memahami Alloh azzawajal
@@Insanbelajar-yu7ex lha makanya, gue tanya, ilmu fiqih itu ada di generasi mana... Ada GK di generasi nabi, generasi sahabat...ilmu fiqih? Lha anda mempertanyakan filsafat di zaman nabi.. Ya jelas GK ada, sama sja dengan ilmu fiqih, GK ada di zaman nabi
Allah fiss samaa', terjemahnya bukan Allah ada di langit. Tapi Allah ada di atas langit, atau Allah ada di atas. Atas disini bukanlah tempat yg kita kenal, karena semua tempat yg kita kenal berada di dalam Alam semesta. Sedangkan yg dimaksud oleh hadits tersebut adalah bukan tempat, tapi arah atas yg identik dengan kemuliaan. Itu ustadz kebanyakan belajar filsafat... Nabi tanya kepada si gadis kecil: Dimana Allah? Si gadis kecil menjawab: Allah ada di atas langit. Maka Nabi menyebutnya sebagai org beriman. Titik. Ga pake filsafat ruwetnya Nuruddin dan dosen2nya dia di Al Azhar.
dalam hal ini saya tidak sejalam dengan ustad. kiseimpulan ustad mengatakan mustahil karna ustad membayankan Allah berada pada dimensi ruang dan waktu. Allah beristiwa diatas ars seperti dalilnya, dan allah ada dilangit. diluar dimensi ruang dan waktu.
Afwan ustadz...bukankah yg benar jika akal bertentangan dgn dalil, sbg seorang muslim harusnya mendahulukan dalil? bukankah akal kita ini sangat lemah...sedangkan ilmu Allah begitu luas&banyak yg masih belum bisa dipahami manusia? Begitu banyak dalil dari Al Qur'an&hadis bahwa Allah berada di atas langit...lalu harus kita tolak karena akal kita tidak sejalan? Sekali lagi afwan. Coba kita bayangkan seandainya kita berada di zaman Nabi. Saat Nabi menyampaikan kpd kita bahwa beliau melakukan isra' mi'raj dalam waktu hanya 1 malam. Apakah kita akan mengimani/membenarkan perkataan Nabi sebagaimana Abu Bakar?? Atau menolaknya karena itu tidak masuk akal/tidak bisa dibuktikan sebagaimana Abu Jahal?? Semoga Allah selalu berikan kpd kita taufiq&hidayah sampai ajal tiba. Aamiin
Jangan salah, abu Jahal itu tau kalau nabi itu bener. Dia lebih tau dri orang2 jahil... Berhubung dia gengsi mengakui ke nabiannya, abu Jahal ingkar dengan kebenaran.. Dan satu lagi, gak ada yg menolak Alquran dan hadist... Tp yg perlu di pahami dalam konteks apa, dalil yg membahas apa... Semua itu butuh ilmu, bkan sekedar tekstual doang
Dalil tanpa akal sesat. Urusan dalil semua orang bisa baca. Orang gila pun masih bisa baca... Maka dri itu akal dan dalil harus SE irama, agar jadi orang berilmu.
Enaknya itu diskusi di obrolin. Biar tau wajibul wujud. Dengan metode wajib,mustahil,jaiz. Soal keimanan kita ndak bisa kayak syar'i nunut manut melu imam. Lah ini bab aqidah. Harus memakai dalil indal aqli.
Ustadz, penjelasan perihal hal yg ghaib.. kenapa anda plin plan menjelaskan surga dan neraka , "kita percaya aja sama Rasul", ketika Rasul menyampaikan ketuhanan yg mana itu hal yg ghaib juga. Kenapa Kita pertentangkan dengan Akal kita? Bukankah Rasullullah tdk pernah menjelaskan Makna Tangan adalah kuasa, lantas mengapa kita tdk imani saja?
@@lostamasta4662 Otakmu yang tidak nyambung.... jelas Allah tidak menyerupai apapun, kalau butuh tempat itu namnya makhluk. Jadi ayat itu secara jelas menolak pemikiran bahwa Allah bertempat.
@@sripaini1671 lha..kamu bisa melihat bisa mendengar tidak?.. terus bukankah Tuhan juga melihat dan juga bisa mendengar lantas apakah kamu akan mengatakan Tuhan itu sama dengan kamu sebagai mahluk..???🤔
@@lostamasta4662 Lah jelas beda....pendengaran, penglihatan makhluk itu terbatas, sedang pengllihatan, pendengaran allah itu maha sempurna. Jelas salah besar kalau meaknai sifat Allah secara hakiki menurut ukuran makhluk. Kalaupun sama secara bahasa itu beda secara substansi dan kapasitasnya. Sedangkan menetapkan tempat itu sudah pasti menjismkan Allah.
"Secara Akal Mustahil" berusaha berpikir dengan akal manusia yang terbatas ? padahal banyak fenomena yang berada diluar batas akal manusia dan kita imani.
Akal itu digunakan untuk penghambaan kita pd Alloh,untk apa diciptakan,bgmn menjalani hidup.adapun dzat Alloh,kita tdk tahu karena itu hal ghoib,maka untuk mengenalinya cukup dg apa yg Alloh dan Rosulnya nyatakan dlm Alquran dan hadist.
Allahu akbar, ketika statement-statement Allah tentang diriNYA dibatalkan logika manusia. Maaf-maaf ya, logika kita gak mampu menalar Dzat Allah. Cukup meyakini apa yang Allah kabarkan tentang dirinya, tanpa menyamakanNYA dengan makhluk. Allah yang bilang, Dia di atas Arsy, cuma ahlul kalam dan filsafat hang bilang kalau Allah duduk sebagaimana raja. Kita gak tau bagaimananya, krena Allah gak kasih tau. Hadakumullah. Filsafat itu baik, dalam lini kehidupan manusia, bukan untuk jadi alat menalar Tuhan.
@@indahsulistianty Belajarmu kurang jauh, Dalam tafsir Al Qurtubi, Makna istiwa itu setidaknya ada 14. Dalam kamus bahasa Arab, kita juga menjumpai beragam makna istawa. Ulama salaf jelas melarang menterjemah kedalam bahasa apapun. Itu jelas lebih aman...
Mengapa Rasulullah tetap menjawab dengan jawaban ketika salah seorang sahabatnya bertanya, " dimanakah Allah sebelum menciptakan segala sesuatu?"
riwayatnya ada ? anda salah baca itu.
@@miftahulfauzi-we3up cerdas
Barokallahu fiikum
Alhamdulillah, trima kasih ustadz atas ilmunya, sy baru tau ustadz nuruddin setelah melihat debat dgn pak gembul, bangsa indonesia membutuhkan ulama seperti ustadz nuruddin
saya pernah membahas hal ini dan menemukan titik temu disemua perbedaan pendapat dalam islam termasuk dmn allah
Bismillah
Ust Nurudin ini pinter sayangnya sdh terpenuhi dg pahami logika/filsafat. Sehingga mengutamakan akal daripada dalil. Pdahl bicara aqidah/keberadaan Allaah Ta'ala harus dg dalil yg shohih. Cukup imani dalil sebagaimana Shahabat itu sdh cukup. Misalkan ayat Arrohmanu istawa alal arsy, imani dan tetapkan sesuai dg kemuliaan dan keagungan Allah karena pasti tdk sama dg makhluk-Nya. Seperti sifat Allaah mendengar atau melihat, imani dan tetapkan sesuai keagungan Allaah karena pasti beda pendengaran dan pengelihatan dg makhluk-Nya. Mudah ! Mnjdi rumit karena aqidah tercampur filsafat.
Itulah akar permasalahannya. Stelah zaman salaf filsafat sudah mulai masuk ke kubu kaum muslimin. Bginilah jadinya
Qiyas, ijtihad, ... itu pakai logika yg berdasarkan dalil.
QS.10:100:
"...dan Allah menimpakan azab kepada orang yang tidak menggunakan akalnya."
Al Azhar rata² seperti ini
@@armanst126begitukah hebatnya akal,ikhwan sehebat ap akal manusia bisahkah mengalahkan dalil,akal itu tdk lebih dari batas pende garan dan prnglihatan
masalahnya alquran sndri menyuruh untk berpikir
“Sesungguhnya padanya ada tanda-tanda bagi orang-orang yang berpikir.” (QS. al-Nahl: 11 dan 69)
“Sesungguhnya padanya ada tanda-tanda bagi orang-orang yang berpikir?” (QS. al-Ra’d: 3; al-Zumar: 42; dan al-Jatsiah: 13)
“Agar mereka berpikir!.” (QS. al-Hasyr: 21; al-A’raf: 176)
klo cukup imani sj, bgmn bs tau klo yg diimani itu bner?, org kristen jg mengimani tuhan mrk yg berubah jd manusia, apakah menurutmu masuk akal tuhan bs jd manusia?
Allah bersama kita dimanapun kita berada (57:4) (9:40)… Allah lebih dekat dari urat leher (50:16)… Allah di atas Arsy (32:4) … Allah meliputi segala sesuatu (4:126)… kemana kau hadapkan wajahmu disitu ada wajah Allah (2:115)
Semua ayat itu mengindikasikan tempat… 😁🙏
@@ekotjahjo5287 dalam hadits ada Allah di depan orang sholat.
Allah tidak bertempat dan tidak membutuhkan tempat, Allah Mukhalafatuhu Lil Hawadisi sementara bertempat itu sifat makhluk
...SECARA AKAL MUSTAHIL...
ini kalimat inti dari segala inti
banyak sekali hal yg dirasa mustahil tapi memang benar terjadi... imani saja jangan ngatur2... mungkin akal kita yg tidak sampai...
Bukan mustahil tapi mengkhianati keniscayaan Tuhan kocak, apa bedanya kamu Ama orang kristen kalo memaknai ayat seperti itu dengan cara yang kamu gunakan 😂
@@achmadrizal2576 imani saja???
Imani saja? really? lu pikir pake dalil ngga pake akal?
Ngaji dlu jenis hukum aqli
Ada wajib aqli
Jaiz aqli
Mustahil aqli
Kalau logika seperti dirimu
Nanti org Nasrani juga bisa bilang
Beranaknya Tuhan beda dg beranaknya makhluk
2:10, Secara akal Mustahil.
Perlu saya buat jaddalnya gak nih?😊
Alhamdulillah... Akhirnya tau juga aqidahnya ustadz ini. Mudah"an TDK ada yg tersesat
Aqidahnya apa?
😊 Alhamdulillah ya Allah dibukakan ternyata
ini jujur yah
dijakarta
ada kasus perceraian, gk mau silaturahim sama ibu nya
gara" Allh dimna 😅😅😅
@@bayuaguska1118 iya miris wkwkkw biasa +62
ya betul, semoga tidak ada yang tersesat dari paham semacam WAHABI.
Kesalahan fatalnya sudah menyamakan Allah dgn makhluk, sehingga di kepala terpikir Allah bertempat seperti makhluk menempati ruang. Allah beristiwa' bukan berarti Allah butuh tempat.
Menyamakan tangan Allah dgn tangan makhluk, padahal hakikatnya tidak diketahui.
ليس كمثله شيء وهو السميع البصير الشورى:11
Jawabannya sdh Allah terangkan dari dulu dalam QS Ali Imran ayat ke 7.
Dan para ulama salafussholeh meyakini semua itu dari Allah. Semua ketentuan Allah. Tidak meragukan.
Dan menyerahkan arti ayat ayat mutasyabihat atau yang masih samar-samar artinya tersebut kepada Allah.
Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur`ān) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muḥkamāt,itulah pokok-pokok kitab (Al-Qur`ān) dan yang lain mutasyābihāt.*Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyābihāt untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, "Kami beriman kepadanya Al-Qur`ān), semuanya dari sisi Tuhan kami." Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal.
Manusia bisa melihat/mendengar, berarti dengan kaidah yang sama Allaah mustahil Maha Melihat/Mendengar karena berarti menyamakan dengan makhluk... yakin mau pake pola pikir begini? 🤔
Mikirmu kayak orang Kristen, atau jangan2 anda Kristen 🤣
Sama aja Yesus katanya tuhan, tp kok jadi manusia...
Orang Kristen menjawab, tuhan itu maha kuasa, tuhan bisa jadi apa saja, bisa jd kodok, bisa jd manusia.
Logika yg mustahil dan seharusnya di hindari... malah jadi tidak mustahil dengan embel2 bawa kekuasaan tuhan
Abang,yg pnya sifat melihat dan mendengar itu hanya Allaah,manusia itu tdk pnya.manusia hnya diberi kemampuan oleh Allaah untuk bisa melihat dan mndengar,andaikan Allaah mencabut kemampuan melihat dan mendengar pd manusia maka manusia itu akan buta dan tuli.semoga abang faham.
Antum tidak faham, ya (mungkin) karena anda belum belajar. Sifat Maha Mendengar dan Maha Melihat nya Allah adalah sifat yang tidak perlu di-ta'wil, karena jelas maknanya dan bukan merupakan ayat Mutasyabihat. Selain itu, Maha Mendengar merupakan sifat "Af'aliyyah"-nya Allah, bukan yang bersifat "jismiyyah" (seolah2 Allah memiliki jisim). Nah, yang menjadi perdebatan itu adalah yang bersifat "Jismiyyah", seperti tangan, wajah, jemari. Sedangkan Maha Melihat itu tidak mesti membutuhkan "mata", dan Maha Mendengar tidak membutuhkan "telinga". Jadi, Maha Mendengar dan Maha Melihat itu bukanlah sifat-sifat "Jismiyyah". Berarti, anda melakukan perbandingan yang tidak apple to apple..
Masa ga pernah melihat manusia yg tidak bisa melihat dan tidak bisa mendengar.
Juga beda melihat dengan maha melihat
@@muhammadazka46
Anda yg merasa sudah belajar boleh sebutkan siapa nama ulama yg mengharuskan untuk menta'wil atau tdknya sifat2 Allah?
Lalu standarnya apa?Coba sebutkan satu contoh konsep anda Ini dari ulama2 terdahulu?!!
Klo untuk retorika penyampaian mungkin Ustadz Nuruddin saya lebih suka, karena tegas, logis, dan jelas. Namun klo soal ke faqihan Ilmu, saya lebih suka Ustadz Nidlol Masyhud (Ibnu Taimiyyah nya Indonesia).
Bilang aja lo wahabi😅
@@AhyarkafaBaru nemu orang bangga di sebut Wahabi bro...katanya generasi salaf tu Wahabi, tp rujukannya ulama kholaf yg plin plan 😂
@@wahidbimantara2364
Karna anda DUNGU apa itu Ulama salaffushholih
Prinsip Ahlussunnah wal Jamaah tentang mensifati ALLAH adalah
Ahlu Sunnah wal Jamaah menetapkan sifat ALLAH dengan apa yang Allah Ta'ala tetapkan untuk dirinya dan apa yang disampaikan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagai utusanNYA, dengan ketentuan
tanpa merubah (tahrif),
menyerupakan (tamtsil) dan menggugurkan (ta'thil).
Dan pensifatan tentang sifat ALLAH harus berdasarkan hakikat dasar, yang mana hakikat dasar ini sebagai hakikat inti, yaitu pensifatan ALLAH yang IA sifatkan sesuai dengan kebesaranNYA dan sifatnya suci dari serupanya dengan sifat ciptaanNYA, dan hal ini ALLAH sampaikan dalam kitabNYA yaitu firman ALLAH ,
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
“Tidak Ada Sesuatu Pun yang serupa dengan-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
(QS. Asy-Syuura: 11)
Dan inilah pemahaman Ahlusunnah wal Jama'ah tentang sifat
Cuman di kalangan 'Aswaja' ketika para Salafiyin menyebutkan ALLAH bertempat Di Atas arsy, maka para Salafiyin dituduh sebagai mutajasim...menyerupakan ALLAH dgn makhluk yaitu ALLAH membutuhkan tempat.. sehingga para Salifiyin dituduh sebagai golongan yg mengingkari ayat
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
Benarkah demikian ?
Syaikh Abdurrahman bin Naashir As-Sa’di rahimahullah mengatakan di dalam kitab tafsirnya,
tidak ada yang menyerupai ALLAH ta’ala dan tidak ada satu makhluk pun yang mirip dengan-Nya,
baik dalam Zat, nama, sifat maupun perbuatan-perbuatan-Nya. ……”
Untuk lebih mudah memahami akan pemahaman para Shalifiyyun tentang sifat ALLAH , dengan dasar ayat
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
maka simaklah soal jawab berikut ini.
1. Bukankah di dalam ayat ini, ALLAH menyatakan tidak ada sesuatu pun yang serupa dan sepadan dengan-Nya? Anda tentu akan menjawab iya
2. Bukankah di dalam ayat ini ALLAH menyatakan bahwa Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat?
Anda tentu akan menjawab iya
3. Nah, sekarang apakah kemampuan mendengar yang dimiliki ALLAH sama dengan kemampuan mendengar yang dimiliki makhluk?
Tentu Anda akan menjawab tidak
4. Apakah kemampuan melihat yang dimiliki ALLAH sama dengan kemampuan melihat yang dimiliki makhluk?
Tentu Anda akan menjawab tidak
5. Apakah makhluk memiliki sifat mendengar dan melihat?
Anda tentu menjawab iya.
6. Apakah sifat mendengar dan melihat yang ada pada makhluk serupa dengan sifat mendengar dan melihat yang ada pada Allah ?
Anda tentu menjawab tidak.
7. Apakah letak kesamaan antara sifat ALLAH dan sifat makhluk itu?
Jawabnya adalah sama namanya, akan tetapi hakikatnya berbeda.
8. Nah, dari sini, maka kalau ALLAH menyebutkan di dalam ayat atau hadits bahwa ALLAH memiliki sebuah sifat tertentu yang nama sifat tersebut sama dengan nama sifat yang ada pada makhluk,
apakah kita akan mengatakan bahwa sifat ALLAH itu sama dengan sifat makhluk?
Tentunya tidak.
Karena sama nama belum tentu hakikatnya sama. Nah, maka dalam hal ini kita sepakat
Sebagai tambahan anaolgi sederhana,
Manusia punya kaki, gajah punya kaki. Akan tetapi hakikat kaki gajah berbeda dengan kaki manusia. Semut punya kaki dan manusia pun punya kaki, akan tetapi bentuk maupun hakikatnya kaki manusia dengan kaki semut berbeda.
Disini bisa disimpulkan, bahwa sesama makhluk saja bisa terjadi sama nama dengan hakikat yang berbeda.
maka antara MAKHLUK DENGAN ALLAH HAKIKATNYA TENTU JAUH LEBIH BERBEDA LAGI.
Maka disinilah Ahlu Sunnah wal Jamaah memahami tentang ayat
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya
Makhluk disifati dengan berbagai kekurangan sedangkan ALLAH disifati dengan segala kesempurnaan.
Kesimpulan nya dari pernyataan di atas adalah
Sifat ALLAH dan sifat Makhluk berbeda,
Dan ALLAH sendiri yang menyebutkan sifatNYA tersebut, jangan biarkan akal perasaan dijadikan acuan dalam memahaminya
Perkataan Istiwa, ahlu Sunnah memahami bahwa ketika ALLAH mensifati dirinya istiwa maka artinya istiwa, bukan berarti menyamakan dengan sifatnya makhluk, tapi ahlu Sunnah memahami bahwa Istiwanya ALLAH sesuai dengan Keagungan dan Kebesaran NYA, membayangkan istiwaNYA ALLAH adalah suatu kekeliruan, bid'ah yang menyesatkan
Dan disinilah Ahlu Sunnah' memahami Istiwa nya ALLAH dengan dalil
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya
Istiwanya ALLAH tidak serupa dengan Istiwanya makhluk
Dan tidak ada dalam lisan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau menjelaskan akan makna ' istiwa' di ta'wil dengan ' istaula' tidak ada dari para sahabat hingga imam yg 4 pun tidak ada
JADI AHLUSSUNAH/SALAFIYIN MENYIKAPI SIFAT ALLAH dengan KEIMANAN BUKAN DENGAN LOGIKA
Kesimpulan nya Salafiyin ketika menyikapi sifat ALLAH adalah dengan
menetapkannya sebagaimana yang ditetapkan sendiri oleh Allâh Azza wa Jalla ,
- tanpa mentahrîf (mengubah makna), - tanpa menta’thîl (menolak),
- tanpa mentakyîf (menggambarkan bentuk sesungguhnya)
-dan, tanpa mentamtsîl (menyerupakan dengan sifat makhluk).
Menentukan hakikat itu dengan logika bang😅 menentukan sesuatu itu sama atau tidak adalah proses logika 😅
Alhamdulillah
@@ceceabuakrom ciri ciri WAHABI minim referensi ya gini, banyak copas nya 👎👎😂
@@ceceabuakrom WAHABI saudara Yahudi memerangi palestina 😂😂😂
@asyharbacher8561 wahabi yg mana nich? Apakah semua wahabi? Untuk menilai butuh data dan dalil, dan jangan mengeneralisir jika ada oknum ustd wahabi yg keliru, itu menunjukan semua wahabi seperti itu....maka sama saja yg beragama ISLAM yg melakukan kesesatan apakah ISLAMnya yg salah, atau oknumnya?
Ada tempat yg bernama surga tempat yg sangat indah penuh dengan kenikmatan dan orang kaya nggak butuh cerita seperti itu karena uang nya sudah membuat dia tenang.. sedangkan orang miskin mendengar cerita tentang surga akan jadi penggembira hatinya agar dia tidak merasa ah sudah sholat sudah ibadah sudah jadi orang baik tetap aja miskin... Maka surga itu seakan akan seperti imbalan pengganti dunia yg tidak berhasil di dapatkan
@@sixasixchanel358 setuju
@azmiofficial8921 ok sip 👍🙏
logika, aqidah generasi muda ini masih segar baik dan waras.
lanjutkan dakwah atas dasar persatuan umat. Bukan doktrin merasa paling benar di antara semua golongan, perbedaan yang tidak merusak pribadi seseorang apalagi urusannya dengan manusia+Allah maka ia masih dalam batas manusiawi atau wajar.
perbanyak koreksi/evaluasi/muhasabah dan istighfar jauh lebih baik, lebih² lomba dalam hal kebaikan mengharap Ridho-Nya.
Logika seperti ini sangat membahayakan agama islam karena efeknya pda genetasi akan datang,logika anak mudah paling gampang di rasuki,gampang di dotrin,appun bisa masuk,baik didalam hati maupun di luar hati ...,bisa difahami....
Ya kalo pakai Wahabi buat landasan aqidah Islam bisa ditelanjangi umat muslim sama atheis 😂
@@myunus4111 justru yang melarang menggunakan akal adalah sebenarnya yang hanya mendoktrin.
@@myunus4111 logika tanpa iman jelas sesat..
Iman tanpa logika ialah lumpuh/cacat menimbulkan radikal, merasa benar sendiri. Akhirnya memecah belah umat.
Logika dan iman itu satu kesatuan.
Jika tdk berlogika dalam pencarian iman maka tidak ada namanya orang-orang bule berakal masuk Islam. Karna Islam akan lebih mirip kristen, jika tidak ada akal logikanya.
Kayanya seru kalau ust Nuruddin diskusi ilmiah sama Ust Nidlol Masyhud.... Dua-duanya lulusan Al Azhar Mesir, dan dua-duanya menguasai ilmu filsafat, logica falacy, aqidah Asy'ariyah,
Tapi bedanya ust Nuruddin asyari, sedangkan ust Nidlol salafi
@@ss56132 ustadz nidhol insyallah mau debat sma Syeikh said foudah di Malaysia, lngsung sama raja terakhir 😁
Syaikh said faudah akhirnya membatalkan..
Bismillah..ijin bertanya Ustadz agar LBH selamat nya gimana cara memahaminya mengimaninya mana "istawa alal Arsy" menurut Mazhab imam yg 4..??? Trimakasih byk
@@ddhassankariemhassankariem2005 maaf bantu jwb,...4 imam besar Islam, termasuk hidup berdampingan dengan ROSULLAAH SAW, mereka TIDAK MENTAKWIL ayat mutyabihat,...tp apakah Rosullaah SAW MENTAKWIL ayat mutyabihat??? Ya...
Dan jika Rosullaah SAW MENTAKWIL ayat MUTASYABIHAT maka menjadi SUNNAH bagi umat Islam...
2 jenis ayat dlm Al Qur'an.. mempunyai fungsi dan ciri yg berbeda... karena itu hrs ditempatkan sbgmana mestinya...
HUKUM " ISLAM, terdapat dalam ayat MUHKAMAT dlm Al Qur'an,.. tidak bisa diambil dari ayat MUTASYABIHAT apalagi dr HADIS atw jumhur ULAMA...
HUKUM ISLAM, meliputi PERINTAH dan LARANGAN...
Lalu ARSISTAWA.. apakah mengandung perintah atw LARANGAN???.. tidak unt keduanya...
Karena itu pastinya termasuk golongan ayat MUTASYABIHAT,..ayat yg perlu penjelasan/ PENTAKWILAN ..
Dan hasil PENTAKWILAN AYAT MUTASYABIHAT hanya ALLAH yg berhak mengkoreksi nya (QS Ali Imran ayat 7)..ini adalah ayat MUHKAMAT....
Al Qur'an sbg fungsi Al Furqon hrs bs menjelaskan SEMUA HAL...
Wallahua'lam bissawab 🙏🙏🙏
Imam Malik berkata:
"Istawa itu diketahui, dan bertanya bagaimana istawa di Arsy itu adalah bid'ah".
Jangan fikirkan segala sesuatu tentang Allah ﷻ .
Fikirkan tentang kekuasaan Allah ﷻ sehingga mendekatkan kita pada Allah ﷻ .
Jangan samakan sifat Allah ﷻ dengan sifat makhluk.
@@ddhassankariemhassankariem2005 WAHABI nanya, tapi ngeles 😉👎😂
jika anda mau menela'ah, coba lihat akar kata استوى itu apa, dan artinya apa?!.
@@bangdungcikere8442 makna استوى adalah استقر (menetap), ارتفع dan علا (naik). Jadi ayat ini jelas bahwasannya Allah Swt mengkhabarkan bahwasannya Dia menetap di atas 'Arsy. Hal ini cukup untuk diimani dan diyakini.
Adapun bagaimana keadaan Allah bersemayam atau menetap-Nya di atas 'Arsy tidak boleh dipertanyakan, dipikirkan dan dibayangkan berdasarkan surat Asy-Syura; 11 :
ليس كمثله شيء
"Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia"
Dan surat al-ikhlas; 4 :
ولم يكن له كفوا أحد
"Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia"
Dan surat An-Nahl; 74 :
فلا تضربوا لله الأمثال
"Maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah"
Alquran jelas tentang alloh. tentang kedekatan alloh dengan kita dan menyatakan tentang zatnya sifat ap,al asma mudah tinggal meyakini saja dan alquran terbukti kebenarannya alloh yg menjaganya. Wakhulikol insanu kana doifa
yang menjadi catatan dasar adalah ALLAH tidak seperti mahluknya, dan ALLAH adalah tuhan terserah ALLAH mau kemana mau ke arsy, mau ke langit dunia, mau ke bumi, mau ke waktu mau diluar ruang dan waktu semua ALLAH mampu, karena ALLAH menciptakan keadaan dari ketiadaan dan menghilangkan keadaan menjadi ketiadaan
Ya sama aja kamu menuduh tuhan berzina dong bang😂
jadi menurut anda korelasi kemaha kuasaan Allah itu terhadap semua hal? jika begitu apa bedanya dengan iman kristen?
Ngaco nih orang. Berarti Allah bisa gitu membinasakan dirinya sendiri ? Coba jawab.
Ustadz saya bisa menjawab pernyataan ustadz dengan sangat gampang tentang di mana Allah bertempat.. saya mengikuti kajian salaf..
Bagus masuk akal
Inilah dampak dari ilmu kalam, menempatkan akal di atas dalil na'udzubillah. Semoga Allah selalu menjaga kita istiqomah di atas jalan manhaj salaf
Akal dan dalil itu selalu berkaitan...
Biar GK sesat dalam ber agama
Lo aja sno kalau mau jdi wahabi😂😂😂
Kita ogah...
Ngk usah sok yes..
Pke kata " kita "
Pemikiran wahabi bikin buyar masa allah bertempat kaya makluk aja .😂😂
@@bejogerr Allah diatas arsy berarti Allah bertempat?
Allah diatas arsy berarti Allah bertempat? @@MaizunRima
Nabi dan para sahabatnya tidak ada yg berpikiran seperti ustadz ini, smoga allah memberikan petunjuk
Wah hebat anda bisa paham yang anda anggap ulama2 terdahulu tidak paham. Semoga Allah memberikan perunjuk
Berarti semua kitab udah elu baca ya 😂
@@AnakManjah-jq7xiAllah diatas arsy berarti Allah bertempat?
@@zaneneoszaneneosAllah diatas arsy berarti Allah bertempat?
@Abdullah-771 ya emang itu keanehan salafi Wahabi 🤭
Ketika nabi nanya pada budak yang akan dibebaskan, di mana allah dan dijawab diatas langit, jika pertanyaannya dimana itu adalah bermakna kedudukan pasti nabi menyalahkan, tapi dihadist itu nabi membenarkan dan bahkan membebaskan budak tersebut.
Kalau menjawab kedudukan berrti mengubah teks Alquran bro.
Seumpama Alquran menjawab Allah ada di bawah, nabi pun bakal jawab sesuai ayat Alquran.
Tp kenyataan, kekuasaan,kedudukan, hakekatnya ada di atas, bukan di bawah....
Kalau pun pakek nalar, Allah ada di atas, di langit.
Tp Bawah bumi kita itu ada langit jg. Depan belakang jg langit.
Bayangkan anda lagi pegang kelereng. Posisi anda berada di mana
@@wahidbimantara2364 berarti kalau menyakini Allah di atas arsy salah ya?
Kenapa banyak yg menolak pendapat bahwa Allah bersemayam diatas aras karna mereka menyamakan sifat dan zat Allah dg makhluk
@@syafrullah1295 siapa yg menolak ??
dari mana anda tahu bahwa arti kata استوى على itu bersemayam?
Yg ditakwil oleh Sahabat tapi Tafsir...
Beneran saya nonton sekali seumur hidup. Jadi yakin dengan Manhaj Salaf...
Manhaj kholaf kalee yg anda ikuti 🤣
@wahidbimantara2364 Kholaf tuh ulama setelah Salaf. Dan Kholaf yg mengikuti Salaf yg saya ikuti...
Jgn diputer-puter. 😊
Tak ada orang yg mengikuti Salaf langsung, yang ada orang yg mengikuti orang2 cara orang2 Salaf
@PapaBob gue kira langsung dari Alquran dan hadist doang 🤣
@@wahidbimantara2364 makanya sekali2 ikut kajian... Biar ente bisa nanya pada sesi tanya jawab. Keluarin tuh semua unek2 biar plong...
Jgn cuma menduga apalagi menuduh yg nggak2, ujung2nya kena Syubhat
@@PapaBob semua gue ikutin, bagi gue ilmu adalah sarapan gue...
Entah itu salafiyah Wahabiyah asyariyah gue tmpung smua.
Mukholafatu Lil hawadisti.final..mantab ustadz Nuruddin..gaungkan syiar aqidah Islam yg haqoiq..Yess😍
ustadz firanda uda membantah kelompok takwil dengan telak, Anak muda yang cream ini keliatan nya cerdas tapi ga ilmiah ketika menjelaskan, berbeda ketika dia debat dengan guru gembul, menunjukkan kekeliruan nya dalam beraqidah. utamakan dalil dulu ga usah kita akal akali Al-Qur'an.
Justru kelompok firanda itu yang mengakal-akali Al Quran, memahami quran dengan terjemahan letterlux saja....Dangkal!
Tafwidh bukan seperti itu..
Belajar lagi...
Firqoh2 sudah disikat habis semua sama ustadzuna firanda hafidzahullohu ta''ala
@@SiyamtoAnto bisa apa sutad firanda 😂😂😂😂👎
@@BeraniHijrah.92 preeeeeeeeeeetttt. Referensi kok stagnan 😂😂😂👎
@@SiyamtoAnto firqoh yg mana, ada berapa firqoh .. mana videonya ada tulisan firqoh ... Jangan jadi fitnah Dajjal hai org pendusta 😂👎
Mudah-mudahan Ust. Muhammad Nuruddin bisa berdialog langsung dengan Ust. Nidlol Masyhud.... sama-sama Alumni Al-Azhar cuma beda angkatan
Semangat !😊
hati hatilah kalau otak kita sudah berpikir seluruh alam semesta ini Allah yang menciptakan, lalu siapakah yang menciptakan Allah, lalu otak kita berpikir bagaimana cara Allah bertempat, bagaimana cara Allah turun ke dunia ini...semua di jawab pakai otak dan logika, waspadalah inilah jebakan syaiton untuk menggelincirkan akidah manusia...otak manusia sangat terbatas hanya sedikit saja ilmu yang Allah berikan kepada manusia..disinilah pentingnya belajar ilmu agama sesuai pemahaman para salafusalih dan i'tiba ...wallahu a'lam..
Betul itu talbisnya pertanyaan iblis Pd target2nya manusia untuk menyesatkan kaumuslimin
Tapi dalam Quran Allah perintahkan manusia menggunakan akal " afala ta'qilun".....mikir
@@kokokdewantoro1068 menggunakan akal untuk sesuatu agar mendekatkan diri padaNya,,,,bukan menggunakan akal untuk sesuatu yang memperkeruh perasaan dan pikiran anda,,,,
@@kokokdewantoro1068 lau ayatnya muhkamat didahulukan dg akal lau ayatnya mutasabbih ya wajib diimani dg hati.. wallohuAlam bissawab 🙏
@@ddhassankariemhassankariem2005 maaf..itu pemahaman Islam jadul yg sudah tidak pas untuk gen z yg open minded berpikir terbuka dan bebas.....
Sesuatu yg mudah yg dikin ribet..aduuuuh😂
BERASA LEBIH WARAS MENDENGAR CERAMAH USTADZ..😂,...PERTANYAAN ALLAH ADA DI MANA SAJA SUDAH MENYALAHI HAKIKAT TUHAN ITU SENDIRI YG TIDAK BERTEMPAT OLEH RUANG DAN WAKTU
Wahabi ga bisa ngelawan kenyataan ini😂
Allah tdk bertempat emang ada dalilnya ?
@@halavisca6287Dia (Allah) bersama kamu dimanapun kamu berada. (Alhadid :4). Apakah ini dalil Allah ada dimana-mana bersama kamu di suatu tempat? Klu ente di toilet, apakah Allah juga di toilet? Klu ente sedang menyelam di laut, Apakah Allah juga sedang dgn ente menyelam dalam laut? Klu ente dalam pesawat terbang, apakah Allah juga sedang naik pesawat terbang dgn ente? dst, dst, dst. Wahhabi nyebut Allah di arsy sesuai dgn terjemahan ayat Alhadid:4. Apakah terjemahan itu kita ikuti apa adanya?
@@chtpyyyypernah belajar di mana ente,saya ingat dipesantren dulu bahwa ada orang tidak bisa bedakan mana ayat 2 maiyyah dan mana ayat ttg Allah subhaana wataala zatnya,Allah subhaana wataalaa mengkhobarkan ttgnya berulang kali dalm alqur,an hingga 7 kali apakah ini masih masih di katakan mutasyabihaat, perlunya kita hati2 dgn da,i yg muncul saat ini,mereka di munculkan untuk mengkerdilkan aqidah ummat islam dengan logika faalsafah,ilmu kalam dan kata gurunya,siapakah ini ????waspadalah!!!!!!
@@Anonim-de6tv tidak tidak pertanyaan di mana Allah pertanyaan manusia paling berakal dan paling beriman yaitu Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam. Rasullullah bertanya kepada seorang budak di mana Allah dalam sebuah hadits sahih...tentu yg bodoh dan sok logis adalah yg menyatakan sebaliknya 😆
Allah tidak bertempat tapi Dia lah yg menjadi tempat untuk segala sesuatu
Efekk blajar tasawuf,mantiq dan filsafat smua harus pakai akal.😂😂
@@feryoktavian610 Memang agama ini harus menggunakan akal
@@feryoktavian610 #WAHABI #kepanasan 😂😂😂😂👎
QS.10:100:
"...dan Allah menimpakan azab kepada orang yang tidak menggunakan akalnya."
@armanst126 WAHABI bang, ga punya akal bang . Punya akal tdk di pakai 😂😂😉
Kalau anda gak pake akal,😂😅😂 makanya bodoh.
Ulama terdahulu ( ulama salaf) gak ada yg memahami Al Qur'an seperti Wahabi yg menjizimkan Allah,
Maklum Wahabi kan akalnya gak dipakai sehingga menyalahi ulama salaf, dan hal ini sudah diakui oleh pengikutnya ya itu ente
Dimana Allah?
Allah istiwa di atas Arsy.
"Sesungguhnya Tuhan kami ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam diatas 'Arsy…" (Al-A'raf/ 7:54).
Ketika Imam Malik (wafat th. 179 H) rahimahullah ditanya tentang bagaimana istiwa’nya Allah, maka beliau menjawab:.
"Istiwa'-nya Allah ma'lum (sudah diketahui maknanya), dan kaifiyatnya tidak dapat dicapai nalar (tidak diketahui), dan beriman kepadanya wajib, bertanya tentang hal tersebut adalah perkara bid'ah, dan aku tidak melihatmu kecuali dalam kesesatan."
Dimana Allah sebelum ada makhluk?
"Dari Waki' bin Udus, dari pamannya yaitu Abu Razin, ia berkata: Aku berkata: "Wahai Rasulullah, di manakah Tuhan kita Yang Maha Mulia sebelum menciptakan makhluknya?". Rasulullah bersabda: "Allah berada di Ama', di bawahnya tak ada udara dan di atasnya tak ada udara, kemudian Allah menciptakan Arasynya di atas Air". (HR. Ahmad).
Karena beliau rajin ngumpulin dalil2...SANGAT DITUNGGU SEKALI REFERENSI DALIL ULAMA2 SHALAFUSSHALIH YANG MENTAWIL SIFAT ALLAH
TAKWIL metode untuk menafsirkan suatu pernyataan atau teks dengan memalingkan makna lahiriah ke makna lain
tp mensucikan dari sifat2 yg me makhlukkan allah
@@wahidbimantara2364 Imam Malik ketika ditanya tentang istiwa’ Allah ﷻ, beliau pun terdiam dan merasa pertanyaan ini sangat berbahaya, lantas menjawab,
الاِسْتِوَاءُ مَعْلُوْمٌ وَالْكَيْفُ مَجْهُوْلٌ وَالإِيْمَانُ بِهِ وَاجِبٌ وَالسُّؤَالُ عَنْهُ بِدْعَةٌ
“Istiwa’ (dalam bahasa Arab) diketahui (maknanya, yaitu berada di atas). Adapun bagaimana cara Allah ﷻ beristiwa, maka tidak ada yang tahu. Beriman terhadap Allah ﷻ beristiwa di atas ‘Arsy hukumnya wajib, sedangkan bertanya bagaimana Allah ﷻ ber-istiwa’ adalah bid’ah!”
(Al-‘Arsy karya Adz-Dzahabi 1/214)
Imam Abu Hanifah (hidup pada tahun 80-150 H) rahimahullah berkata:
مَنْ اَنْكَرَ أَنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ فِي السَّمَاءِ فَقَدْ كَفَرَ.
“Barangsiapa yang mengingkari bahwa ALLAH Azza wa Jalla berada di atas langit, maka ia telah kafir.”
(Mukhtashar al-‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghaffaar (hal. 137, no. 119) tahqiq Syaikh al-Albani dan Syarhul ‘Aqiidah ath-Thahaawiyyah (hal. 386-387) takhrij dan ta’liq Syu’aib al-Arnauth dan ‘Abdullah bin ‘Abdil Muhsin at-Turki.)
Ustad Firanda memang ahlinya untuk masalah Aqidah
Bismillah..
jika membaca Asal pemikiran Allah Ada Tanpa Tempat .. ide ini dicetuskan Oleh Kaum Filsuf yaitu Aristoteles dan Plato.. Allah Harus Berifat Statis kagak boleh bergerak..
Allah di atur dengan Mereka .. jika bergerak, berkata dll Dia Bukan Allah...
Pernah dengar Allah Berkata-Kata Tanpa HURUF, SUARA ?
Itulah manusia2 yang mendewakan Akal mereka...
Di Al Qur'an Sudah dijelaskan Allah Di Atas LAngit Di Atas Arasy .. jadi ambil Aqidah musti hati2 yah.. Allahu A'alam
Coba mana Al Quran yang mengatakan diatas? Ulama salaf itu tafwidh, bahkan tidak boleh menterjemahkan kedalam bahasa apapun selain arab.
@@aizarjufri2248 #wahabi lagi BINGUNG 😂😂😂👎
@@aizarjufri2248 AQIDAH Wahabi kepanasan 😂😂😂👎
@@aizarjufri2248 gayamu bang, di atas kok ada pembagian 2 tempatnya 😂😂😂😂😂👎
Justru dalam paham aqidah ahlussunnah, Allah itu suci dari diam juga suci dari bergerak. Karena keduanya merupakan sifat makhluk
Allah juga suci dari bersuara, karena itu juga sifat makhluk
Kalo ust nuruddin di ketemukan dgn ust nidhol masyhud kayaknya seru ni..
Sepanjang yg sy dengar, ulama yg memahami bhw Allah di atas arasy, tidak perna mengatakan arasy adalah tempat Allah atau juga tdk berpendapat Allah membutuhkan tempat atau tidak berpendapat Allah bertempat di arasy.....Mereka menyerahkan maknanya kepada Allah (tahwidh) .... Dalam hal ini, Sy rasa tahwidh lebih tepat dpd takwil... Sama seperti Allah tertawa, kita pahami bhw Allah tertawa tidak seperti ciptaan Nya sebagaimana Allah Melihat tidak sama dengam makhluk melihat... Tapi saya juga tidak keberatan jika ada yg mentakwil Allah tertawa itu maksudnya Allah sangat senang atau sangat suka...
@@fhpraw Allah juga melihat. Mendengar. Berbicara
@@fhpraw Coba mana yang mentakwil tanpa referensi dari ulama salaf....
@@mirakelhamid3967 sepanjang ini ANDA #KURANG #BELAJAAAAARRRR 😂😂😂😂👎😉
@@sripaini1671 WAHABI protes 😉👎😂
@@asyharbacher8561
DUNGU KO dipamerkan!
Kadang selalu terpikirkan,seperti ini.Apakah Allah itu selalu diam gak pernah ke mana mana.
Liatin manusia aza terus sampai dunia kiamat.
Apakah Allah mengalami masa lalu, masa kini, dan masa yg akan datang? Bukankah ruang dan waktu itu ciptaan?
Justru Allah itu suci dari diam dan bergerak, karena 2 itu adalah sifat makhluk.
Allah juga suci dari ruang dan waktu, karena keduanya pun makhluk ciptaan Allah
Ust Nuruddin itu ilmu filsafatnya tinggi, cocok unt mendebat org² liberal seperti guru gembul yg tidak menggunakan dalil. Tapi kalo untuk mendebat ulama salaf kurang cocok. Karena ulama salaf berpegang teguh kepada dalil yg shohih. Tidak meyakini Allah di atas Arsy itu berarti mengingkari Maha Benarnya Allah. Karena pengakuannya Allah sendiri di atas Arsy.
Nggak ada yang bilang diatas. Adanya istawa kalau di Quran.
justru kalau dimaknai letterlux terjemahan bakalna rancu bertabrakan dengan ayat lain.
Di atas kuping lo😂
Mendebat ulama salaf yg mana?
@@sripaini1671 Ada, yg bilang Imam Syafii, Imam Malik, Imam Ibn Katsir, Imam Thobary. Itu ulama² besar semuanya. Beliau² dalam tafsirnya menafsirkan; "di atas, tanpa menanyakan bagaimana".
Lah kalo saya bilang kamu ada di hati ku berarti kamu tinggal di jantung saya begitu 😂
Bahaya Ustadz ini. Bikin wahabi ketar ketir dengan ilmu ilmiahnya.
Ketika Ustadz wahabi berpedoman hanya yang dalil dalil yang dianggapnya saja.
Ustadz aswaja dengan ilmiahnya, referensi, bersanad yang terpercaya.
Nabi bersabda bahwa Allah Tertawa....
Pertanyaan saya buat ust,,,,
Apa takwil dari Allah Tertawa....????
Lalu kenapa nabi tak menjelaskan makna hakikat Allah Tertawa ????
@@AlifAlif-wg7yw terus kalo ada judul film "pasir berbisik" apa filmnya harus menampilkan pasir punya mulut terus bisik bisik ke manusia? Agak Laen Eman warga 62, dikasih paham yg mudah nyari yang mumet 😂
@@kangbacodt 😅😅🤣👍
Makna hakikat Allah tertawa adalah bhw Allah sangat senang/sangat suka....atau bisa juga bermakna Allah benar2 tertawa, tapi tertawa Allah pasti tidak sama dengan makhluk sebagaimana Allah Melihat, tapi melihatnya Allah pasti tidak sama dgn makhluk krn Allah Laisa kamisthlihi syaiun....
@@mirakelhamid3967
Kalo anda berpendapat seperti itu,,,anda akan mungkin digelari wahabi...
aku nanyak jugalah..sama anda"BULAN TERSENYUM DI BALIK AWAN"maksudnya apa ya?
Ustadz, hadits tentang bisa melihat Allah di akhirat tanpa berdesak-desakan, sprti penglihatan manusia melihat bulan purnama di malam hari. Bagaimana ini?
Gas debat sama ustadz Firanda seru nih
Akibat belajar filsafat, apa saja dipertanyakan, gara-gara mereka seolah-olah agama susah banget.
Urusan syariat saja cukup diimani, misal mengapa wudhu saat menggunakan sepatu, yg diusap bagian atas bukan bagian bawah yg kotor, apalagi urusan ghoib. Cukup imani saja
Ikuti cara beragama para sahabat, yakni cukup imani.
Makanya agama udah gak relevan jaman sekarang
Ada banyak hal2 yang gak bisa dipertanyakan
Jaman sekarang dimana semua hal bisa ditanyakan tapi di sisi lain agama malah tak bisa dipertanyakan
Maka tidak heran jika penganut atheis atau agnostik tumbuh subur karena agama gak lagi mampu berkembang sesuai tuntutan jaman
KOK ITU YG DIBAHAS KAN ADA DISURAH ,ALLAH BERTAHTA DIARS DAN TDK AD SIPAPUN YG TAHU TAKWILNYA KECUALI ALLAH SWT SENDIRI,MKANYA ALQURAN DIBACA DAN YG TDK BSA DICERNA OLEH AKAL IMANI 🙏🇮🇩🥰
Alquran itu tempatnya ilmu....
Kalau cuma sekedar baca doang...
Gak ada bedanya dengan kowarij...memahami Alquran sebatas di baca doang
Imani ayatnya bukan terjemahannya
Kalau bertahta di atas Arsy itu terjemahan
Dalam Al-Quran bahwa Adam diciptakan dengan Tangan-Nya. Di atsar sahabat disebutkan bahwa ada 4 makhluk yg diciptakan dengan Tangan Allah di antaranya yaitu Adam, Arsy, Surga Adn dan Pena.
Kalau Tangan di takwil dgn kekuasaan berarti makhluk selain 4 itu ada dua keadaan:
1.) makhluk lainnya menciptakan diri mereka sendiri tanpa kuasa Allah
2.) makhluk lainnya diciptakan oleh entitas 'tuhan' lainnya selain Allah.
kedua pendapat tersebut adalah batil. krn mentakwil Adam diciptakan dengan tangan yg dlm artinya kekuasaan berarti ada makhluk lain yg tidak diciptakan dengan tangan (baca: kekuasaan) Allah.
Apakah anda membayangkan ketika Allah menciptakan pena Dia meracik tinta, menebang pohon dan menyerutnya hingga jadi pena?
Ketika menciptakan Adam Dia membuat adonan dari tanah lalu membentuk Adam seperti manusia membentuk kendi dari tanah liat?
Bagaimana mungkin Allah menciptakan sesuatu menggunakan tangan jika Dia bisa cukup mengatakan "Kun" maka jadilah?
Ada Lirik lagu Jamrud yang bunyinya "jam dinding pun tertawa.."
Bagaimana menafsirkan jam dinding tertawa, apakah jam dinding punya mulut sehingga dia bisa tertawa?
Pentingnya ilmu untuk memahami sifat sifat Allah.
Whb giat cari jamaah
@@kangbacodt pertanyaan kaifa seperti itu adalah bid'ah. kita berhenti pada apa yg nas berhenti padanya. kalau tidak ada nasnya tidak perlu ditanyakan.
Kekuasaannya berarti ilmunya
Surat Yasin ayat 82
"Sesungguhnya ketetapan-Nya, jika Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, 'Jadilah!' Maka, jadilah (sesuatu) itu".
AKALMU LETAKKAN DIBAWAH SYARIAT BIAR GAK KEBLINGER
Yg benar' adalah Allah tidak sama dengan sesuatu apapun.
ليس كمثله شيء
Beliau ini ahli filsafat, saran saya buat teman-teman..carilah guru yang ketika berdakwah..selalu ada berlandaskan dengan Dalil..InsyaAllah jauh lebih nyaman untuk diamalkan teman-teman.
Dan hati2 dengan Ilmu Filsafat teman-teman. Hati2.
@@sahabat_khalidbasalamah hati" keblinger
Dalil tanpa akal juga sesat...
Apa anda GK sadar sejarah muncul nya kowarij...ya karena dalil
rukun wudhu ada berapa tong ?
@@wahidbimantara2364 semoga Allah berikan antum dan saya petunjuk yang benar
@@ukeina1 ana paham mksd pertantanyaan antum, saya sarankan tonton full videonya akh
Buku-buku karya Ustadz Muhammad Nuruddin, Lc., MA
1. Logical Fallacy
2. Ilmu Mantik
3. Ilmu Maqulat
4. Ilmu debat
5. Seputar ketuhanan
6. Meluruskan tasawwuf yang disalahpahami
7. Pesan-pesan kehidupan
8. Khotbah-khotbah penyejuk iman
9. Agar kita gila membaca & menulis
10. Membuktikan Al-Qur'an sebagai Kalam ilahi
11. Runtuhnya teori polemik kitab suci
12. Nikah beda agama
13. dasar-dasar akidah ahlussunah wal jamaah
Dan yang belum terbit
14. Akidah ringkas untuk para pemalas (arab & indo)
15. Agar kamu betah hidup di pondok
16. Panduan praktis & mudah untuk memahami kitab jurumiyah
17. Muhadatsah bahasa arab (2 jilid putra & 2 jilid putri)
Semua buku yang sudah terbit di atas, diterbitkan oleh Keira, kecuali No. 7 diterbitkan oleh Sahifa
Ustadz Nuruddin Alumnus Al-Azhar Jurusan Aqidah Filsafat S1 & S2, sekarang dalam proses penyusunan disertasi S3 di Universitas & Jurusan yang sama
Ustadz Nuruddin Alumnus Al-Azhar Jurusan Aqidah Filsafat S1 & S2, sekarang dalam proses penyusunan disertasi S3 di Universitas & Jurusan yang sama
@@ahmadahdal2838walaupun dia menulis ribuan kitab,tidak akan menunjukkan aqidahnya benar,sy sendiri tidak merendahkan orang belajar di mesir tp disana,ada banyak yg mempengaruhi islam,termasuk palasifah dan ilmu kalam,dan saya sadari sewaktu di sana,kita boleh menuntut ilmu agama dimana sj di samping perlu kehati-hatian dan banyak jg dari mesir tp beraqidah yg benar dan ada dari saudi tp aqidahnya juga melenceng,kalo menuntut ilmu agama maka pakaianya harus pakaian aherat,kalo pakaianya dunia ini akan masalah,karena pastinya di ukur dengan dunia dan mereka merasa di hargai ilmunya dengan harga dunia.....
Manusia ilmunya terbatas, terikat dimensi ruang dan waktu
Bahananya ilmu kalam bila dh terjerat, menyanggahi Nas Quran Sunah pun tidak apa2 asalkan akal diutamakan.
Akal adalah imam, Nas Quran Sunah adalah makmum. Apa shj ayat dari Nas yg tidak logik dgn akal ditolak atau ditakwil.
Ini BERBEZA dgn akidah Salaf as-Salih.. Nas Quran Sunah adalah imam dan akal adalah makmum.
Segala apa yg dikatakan manusia (berupa perihal agama) belum boleh dianggap benar selagi mana belum ditimbang dgn neraca Quran Sunah. Jika selari maka diterima jika tidak, ia ditolak
lalu cara mengimani AlQuran memang benar-benar dari Allah bagaimana?
pemahaman loe aja yg sok benar padahal salah
Cerdasss pisan
Siapa yang setuju Ustadz M.Nuruddin dipertemukan dengan ustadz Nidhol Masyhud untuk berdialog masalah Ushuluddin dua2nya alumni Al-Azhar Mesir untuk membahasa masalah Ushuluddin yg Ustadz Nidhol Masyhud menempuh jalannya para salaf alatsary sedangkan Ust. M. Nuruddin menempuh jalan filsafat Asy'ari.
@@MayaDamayantiRahayu Seruju
Jalan ustaz Nuruddin adalah jalannya salaf dan khalaf ahli Sunnah
Lagi lagi. Aqal lebih didahulukan drpd wahyu
Coba tunjukkan menit ke berapa dia mendahulukan akal drpda Wahyu ?????
Wahyunya bagaimana bunyinya?
Orang yg paling bertanggung jawab itu adalah orang yg sudah menciptakan kacamata untuk kuda.. Sehingga ada pribahasa tentang "kacamata kuda".
ada ustadz wahabi ditanya dimana Allah dia kata di langit, lalu ditanya lagi dimana Allah ketika belum ada langit, lalu ustadz nya menjawab "Ya suka - suka Allah lah".....wkwkw
Allah jangan di pikirkan dgn akal semata.
Yakin anda juga akan bingung bila ditanya tunjukan nama ulama beserta istibatnya dalilnya yg membantah beratus2 ayat quran dan sunnah yg menunjukan Allah ada di atas langit!!
Bila tdk percaya silahkan buktikan!
Pertanyaan semodel anda itu hanya akal2an yg terkontaminasi otak jahmiyyah mu'tazillah
seru nih klw bisa diskusi sama salafy
maap nanya, bukanya ada ayat dialquran allah istiwa 'alal 'arsy
Bukankah ada jga ayat Allah ada sebelum arsy
GAK MUNGKIN ALLAH ADA DI ATAS ARSY, DAN GAK MUNGKIN ALLAH TURUN KE LANGIT DUNIA SETIAP 1/3 MALAM, kecuali hanya FAQIH MUQADAM Yang setiap hari bisa mikraj NAIK ke langit bertemu ALLAH, kalau ALLAH GAK MUNGKIN BISA TURUN
Coba letakkan dalil diatas akal. Akal diciptakan untuk memahami Al Quran, Al Hadits, bukan menghakimi dan membantah Al Quran dan al hadits.
Semua jg berdasarkan dalil. Tp dalil tidak bisa di jelasin oleh orang2 yg GK berakal.
Maka dri itu orang2 berakal lah yg berilmu.
bukan membantah al quran dan hadits, tapi memahami berbeda dengan loe tong, loe yakin pemamahan loe bener ????
Inilah akibat terlalu fokus pada ilmu filsafat, yg asalnya bkn dari islam ngedepankan akal terbatas dari pada ngikuti ulama2 sunnah yg ngedepankan dalil..
Ustadz, ketika anda bilang, Allah itu ada, (sifat hayat) anda bisa bedakan dg hayat makhluk dg tdk ngikutkan akal, cukup Imani aja Allah itu ada titik..Padahal bila ikuti metode anda dlm mahami Allah ada di atas langit, sifat hayat pun harus anda nafikan, krna sama kaya sifat makhluk, hidup itu butuh oksigen DLL..Kalau gitu Allah butuh oksigen?Ini ketika ikuti pola fikir anda ketika menafikan bhwa Allah ada di atas langit..
Tp ketika anda tdk ngikutkan akal manusia yg terbatas dlm mahami sifat hayat, (Ada) pada Allah Kenapa anda tdk ngimani bhwa Allah ada di langit sbgmn anda Imani sifat "Ada, hidup" pada Allah?
Cukup Imani Allah ada di langit titik..
Ilmu itu di dapat dari belajar.
Kalau sudah paham maknanya GK perlu di jelasin....
Ini kan kusus orang2 awam, agar orang2 awam GK terjerumus dalam ke sesatan, menjadikan Allah sbgai makhluk
Hayat kok ada bi..bi....
Lagian gak ada yang mengatkan Allah diatas langit kecuali wahabi.
Quran jelas bahasa Arab, metodenya tafwidh atau takwil.
@@sripaini1671
Anda islam bukan?atau provokator?
Dugaan ane bila bkn PROVOKATOR anda DUNGU dlm topik Ini.
Mau bukti ana test??!
@@wahidbimantara2364
Tp kenapa harus belajar pada ahli filsafat ngenai ketuhanan??
Akibatnya ribet sendiri..plin plan, inconsistent...
Makanya mahami alquran sunnah dlm topik sifat Allah jgn ngedepankan akal yg terbatas, terlebih otak ahlulkalam, yg merekapun banyak berbeda ..Lalu mau ngmbil otak filsafat yg mana?Akhirnya tolak banyak sifat2 Allah..
@Ibrahim-h2h siapa jg yg mengakali sifat Allah bro bro...
Jelas2 ustad tersebut memahamkan sifat Allah itu jangan sampai di lekatkan dengan makhluk-nya...
Yg ribet itu yg GK paham2 itu anda kaleeee, yg paham biasa2 aja..gue aja paham banget isi ceramahnya kok...
Kalau bicara sifat Allah itu hubungannya TAKWIL, tasfid. Tafsir
Rujukannya di situ...
Bukan rujukannya di filsafat...beda cerita...salah tempat...
Lagian kalau GK paham filsafat, ya ckup imani aja sesuai keyakinan mu...
Filsafat tempatnya orang berfikir.
Ya GK kuat mikir jangan ikut3, nanti sesat
Sekarang gini aja, kalo Allah menyebut diriNYA istiwa diatas arasy , punya tangan, punya mata kan suka-suka Allah
Siapa kite, kok merasa menyamakan Allah,
Eeh, kita ini kan sebelumnya gak ada , kan gak masalah bagi Allah apapun keadaan Dia, dimana pun Dia
Tapi begitu diciptakan oleh Allah, kok banyak protesnya,
Allah bilang istiwa atas arasy, dia bilang nggak Allah berkuasa atas arasy
Siapa lu, orang baru dibuat kok protes-protes
Gimna ni orang...
Orang lagi menyampaikan ilmu
Malah d komentari.
😂😂😂
Bedalah sifat melihat Allah dengan cara melihat Ustadz ini. Begitu juga Allah punya tangan, ya bedalah dengan tangannya Ustadz. Klo mau disamakan yg pasti dia pusing.
Sama kayak tangan sapi dengan tangan Ustadz, masak sama. Ya pasti beda ya kan. Ujung2nya karna akalnya tdk nyampe2.
@@abdullahhusain6429 maka dari itu simak baik2 videonya...ustad itu menjelaskan apa yg sprti anda maksud 🤣
Semua agama tidak bisa jawab kebertempatan Allah....
Yg dimaui agama orang percaya adanya Allah....bukan
Wujud tempat.....maupun zat
Tidak bisa dijangkau oleh otak
Gambaran nya begini :
"Asep berada di atas angin" "dimanapun penggemarnya berada, Asep selalu di hati para penggemarnya"
pertanyaannya:
dimanakah Asep?? Ada yg berdalil "Asep di atas angin" ada yg ber dalil "Asep selalu di hati"😅 padahal Asep lagi tidur di rumah🤪 Asep pun kena fitnah🤪 kira2 begitu perumpamaannya..
Logika simpel tapi tidak terpikirkan ustadz lain. Bakal meledak sih ini
Hati2 syubhat aqidah mu'tazilah,,,
Pengagum ilmu kalam atau ilmu filsafat....
Ah semua ustadz aqidah asyari juga begitu jawabannya
Allah yg bilang kalau allah di atas ars... Dia bilang allah di mana mana.. Allah yg mengatakan kalau ia punya tangan.. Dan dia bilang allah gk punya tangan.. Yg salah bukan dalil.. Yg salah itu bayangan antum tad.. Antum membayangkan allah bersemayam seperti manusia sedang bersemayam.. Allah punya tangan.. Benar, yg salah itu ant yg membayangkan tangan allah seperti tangan makhluk..
Ngomong itu di pikir dulu, di luar sana masih banyak orang awam. Dan ustad tersebut menjelaskan....
Klau anda sudah ngerti ya gak usah di debat...
Aneh ni orang
Tapi masalahnya Allah dan nabinya yang mengatakan begitu masa untuk membenarkan akal kita yang lemah kita harus menolak semuanya
GK usah bawa masalah Allah.
Kita saja yg bermasalah dalam memahami Allah.
Alquran dan hadist GK bisa d telan mentah2...
Semua perlu pemahaman, ilmu...
Kalau cuma sebatas tekstual ya bisa sesat
@wahidbimantara2364 pake kaidah filsafat gada yang tetap bos semuanya bisa dibantah dan itu akan selalu ada sampai kiamat
@@didikkucluk2525 filsafat dalam konteks apa dulu bro...kalau bicara ayat2 Alquran ya harus di imani sesuai isi....semua orang smua ulama itu sepakat.
Tp ini masalahnya dalam memahami isi Alquran, kaidah2 dalam ber agama ya harus pakek ilmu.
Ada metode TAKWIL, tasdid, tafsir dll
Kalau GK paham filsafat mending belajar dlu...
Filsafat itu GK selama dengan negatif.
Dasar dari filsafat itu berfikir.
Agama itu candu untuk orang orang yg tidak berhasil mendapatkan gelimangan harta dalam kehidupan ini
Smg ustadz ini diberikan hidayah oleh Allah
Aamiin
Bisa bersatu jika semua dikembalikan ke Al Qur'an, dan SUNNAH.....
Al Qur'an SBG fungsi AL Furqon hrs bs menjelaskan SEGALA HAL...
Al Qur'an terdapat 2 jenis ayat, MUHKAMAT dan MUTASYABIHAT...
Hukum" Islam terdapat dlm ayat " MUHKAMAT dlm Al Qur'an...
Tidak bs diambil dari ayat MUTASYABIHAT apalagi dr HADIS atw jumhur ULAMA...
Bab ttg ARSHISTAWA, ttg keberadaan ALLAH,pastinya bukan ayat yg berada dlm ranah HUKUM" ISLAM...
jadi ini pastinya tidak bisa diartikan secara HARFIAH.. karena bukan berada dlm ranah ayat MUHKAMAT( Jelas)...
Ini adalah ayat MUTASYABIHAT, jadi perlu penjelasan/pentakwilan..& hasil PENTAKWILAN hanya ALLAH yg berhak MENGKOREKSI nya (QS Ali Imran ayat 7)...ini adalah ayat MUHKAMAT...
Lalu apakah ROSULLULLAH SAW MENTAKWIL ayat MUTASYABIHAT??? Ya...
Dan jika Rosullullah SAW melakukan nya maka menjadi SUNNAH bagi umat Islam...
Al Qur'an adalah KEBENARAN MUTLAK dan SANADNYA DIATAS HADIS...
Waallahua'lam bissawaab 🙏 🙏 🙏
Allah Tertawa,,,takwil nya apa bang ????🤔🤔🤔
@AlifAlif-wg7yw HUKUM ISLAM, meliputi PERINTAH dan LARANGAN, dan itu terdapat dlm ayat " MUHKAMAT,dlm Al Qur'an.... dan itu termasuk HAK PREROGATIF ALLAH...
ALLAH tertawa, apakah itu termasuk PERINTAH atw LARANGAN???... itulah knp adanya dlm ranah ayat MUTASYABIHAT,... karena tidak termasuk dikedua golongan itu..
SEMUA SIFAT yg dimiliki ALLAH tidak sama dgn semua mahluk ciptaannya,...
ALLAH turun ke langit dunia di 1/3 mlm terakhir,.. apakah sdr merasakan nya???... apakah sdr melihat ALLAH turun???
Disini kesalahan SALAFI yg tanpa sadar dilakukan!!! Menyamaratakan semua ayat dlm Al Qur'an,sbg ayat MUHKAMAT... diartikan secara HARFIAH...
2 jenis ayat dlm Al Qur'an itu, mempunyai fungsi dan ciri yg berbeda,.. karena itu hrs difungsikan sebagai mestinya..
Contoh paling nyata,... hadis MATAHARI TERBIT DARI BARAT,... jika hadis diatas diartikan secara HARFIAH maka akan MELENCENGKAN KEBENARAN AL QUR'AN,...
Karena Al Qur'an mengatakan MATAHARI TERBIT DARI TIMUR DAN TIDAK ADA PERUBAHAN DLM PENCIPTAAN NYA...
PENTAKWILAN dr HADIS diatas adalah DI AKHIR ZAMAN adanya BUDAYA BARAT MODERN yg berusaha MELENCENGKAN cara hidup SUNNAH, yg ditetapkan ALLAH dlm .Al Qur'an,....sehingga banyak manusia yg tersesat tanpa sadar...
Inilah FITNAH DAJJAL diakhir zaman...
MELENCENGKAN KEBENARAN AL QUR'AN, adalah SYIRIK MODERN....
termasuk didalamnya BERLEBIH LEBIHAN DLM HUKUM ISLAM,...BID'AH DHOLALAH...
Karena melanggar HAK PREROGATIF ALLAH...
Contoh: ketika UAH mengambil QS As Syuara SBG rujukan unt MENGHUKUMI PEMuSIK,...UAH sdh TEPAT Krn itu adalah ayat MUHKAMAT, sedangkan SALAFI mentakzir hanya dgn rujukan HADIS dan ayat MUTASYABIHAT...
Al Qur'an MENGHUKUMI PEMuSIK dgn TIDAK MUTLAK HARAM',....
Tetapi SALAFI menghukumi PEMuSIK dgn MUTLAK HARAM'...
Disini SALAFI tanpa DISADARI melakukan BID'AH DHOLALAH...
BERLEBIH LEBIHAN DLM HUKUM ISLAM....
Al Qur'an adl KEBENARAN MUTLAK dan sanadnya diatas HADIS
Wallahua'lam bissawab 🙏🙏🙏
@@arlinwesing3901
Berarti anda tak tau apa takwil dari Allah tertawa....
@AlifAlif-wg7yw MENTAKWIL ayat mutyabihat tidak bisa dilakukan sembarang orang,.. ulama yg memiliki kemampuan MENTAKWIL,hrslah yg memiliki kemampuan kecerdasan eksternal dan internal,.yg mumpuni.....dan jika hasil PENTAKWILAN itu BENAR maka akan menjadi KEBENARAN AL QUR'AN tp jika SALAH maka akan HILANG TERMAKAN WAKTU...
Wallahua'lam bissawab 🙏🙏🙏
@arlinwesing3901
Pak adi hidayat pun tak tau....
Kalau orang2 yg beraqidah asy'ariyyah bertemu saya.. Pasti dibilang wahabi.. Saya tidak masalah toh saya tidak berkeyakinan seperti itu.. Fikiran saya bebas dan ingin lebih luas mencari dan mendalami ilmu syar'i.. Singkatnya saya belum terikat oleh istilah aqidah manapun, meskipun berada dalam wadah organisasi tertentu yg juga punya aqidahnya sendiri..
Gini mas.. Saya sedang mempelajari buku yg saya baru beli.. Namanya "ummul barahin'.. Memang sudah dalam bentuk terjemahan dan udah ada syarahnya.. Saya pengen cari teman diskusi yg berkompeten menjelaskan kepada saya tentang buku ini.. Barang kali ada di antara para komentator yg budiman bersedia... 🙏
Penge lihat adu mekanik dengan orang2 yg mengatakan Allah punya tangan kaki& wajah.
Saya kok agak tergelitik ketika yang bersangkutan bilang banyak sahabat yang mentakwil, dan bilang Ibnu Abbas, tp belakangan dikoreksi gak yakin dan bilang cari aja pokoknya ada😂,,,aduhh belajar kok kayak gini ya,,, maksain pendapat😂, mentang2 katanya menang debat lawan youtuber yang ngaku guru segala bidang😂
Tapi beneran ada atau enggak?
gaya ceramahnya khas orang2 yang bangga sama akalnya sendiri...
@@abuabdurrohim477 koment antum ini apa gak termasuk fitnah ini ? Hehehe
Gak sadar dengan komentarnya sndri..sayang sekali, gak ada cermin buat melihat isi otakk anda
Masyaallah🤍, Ustadz lulusan al azhar memang kwalitasnya jauh dibanding sutad2 wahabi lulusan madinah kayak kholid bermasalah yg gelarnya doktor tapi fatwanya banyak yg ngawur..
Allah di langit aqidah yang Haq sesuai Al quran, bertanya Allah dimana sebelum ada langit adalah bidah.
@@dianherdiana-kf8qv hahahaha
Mohon maaf ustadz
Apakah Allah dpt diqiyaskan dgn akal
Kalau Allah sendiri yg menyatakan dia beristiwa di atas Arsy, apakah itu ga mungkin kita terima.
Kalau seandainya harus sesuai akal akalan, dengan kemaha kuasanya Allah, kenapa ia perlu ciptakan malaikat yg padahal ia sendiri mampu melakukan tugas mereka semua.
Tidak semua hal perbuatan Allah kita ketahui makna nya, imani saja dgn tanpa takwil dgn akal manusia yg terbatas,
Lha emang semua orang Islam baca Alquran di TAKWIL?
Setau q GK ada orang baca Alquran di TAKWIL 😂
Setelah zaman salaf berakhir
Ada ulama namanya arrodzi dia terkena paham filsafat dari barat
Dan munculnya pemikiran seperti ini
Sebelumnya para sahabat (abu bakar, ustman, umar dan ali dll) ndak ada pemikiran seperti ini. Jika ada niscaya dah ditulis dikitab kitab klasik islam.
Coba cari dalil para sahabat berfikir kayak gini taz?
Jadi ustaz ini merasa lebih pintar dari para sahabat dalam memahami Alloh azzawajal
Hukum2 Islam, seperti fiqih di jelasin pada masa nabi, atau masa sahabat, atau masa tab'in ?
@ itu bukan fiqih bro tp aqidah masuknya
@@Insanbelajar-yu7ex lha makanya, gue tanya, ilmu fiqih itu ada di generasi mana...
Ada GK di generasi nabi, generasi sahabat...ilmu fiqih?
Lha anda mempertanyakan filsafat di zaman nabi..
Ya jelas GK ada, sama sja dengan ilmu fiqih, GK ada di zaman nabi
Allah fiss samaa', terjemahnya bukan Allah ada di langit. Tapi Allah ada di atas langit, atau Allah ada di atas.
Atas disini bukanlah tempat yg kita kenal, karena semua tempat yg kita kenal berada di dalam Alam semesta. Sedangkan yg dimaksud oleh hadits tersebut adalah bukan tempat, tapi arah atas yg identik dengan kemuliaan. Itu ustadz kebanyakan belajar filsafat... Nabi tanya kepada si gadis kecil: Dimana Allah? Si gadis kecil menjawab: Allah ada di atas langit. Maka Nabi menyebutnya sebagai org beriman. Titik. Ga pake filsafat ruwetnya Nuruddin dan dosen2nya dia di Al Azhar.
dalam hal ini saya tidak sejalam dengan ustad. kiseimpulan ustad mengatakan mustahil karna ustad membayankan Allah berada pada dimensi ruang dan waktu. Allah beristiwa diatas ars seperti dalilnya, dan allah ada dilangit. diluar dimensi ruang dan waktu.
Ustad tersebut bukan menjelaskan secara tekstual, tp konteksnya.
Lebih aman dengan imam maliki imam ahmad, بلا تكييف ولا تشبيه، ولا تمثيل، ولاتعطيل
Afwan ustadz...bukankah yg benar jika akal bertentangan dgn dalil, sbg seorang muslim harusnya mendahulukan dalil? bukankah akal kita ini sangat lemah...sedangkan ilmu Allah begitu luas&banyak yg masih belum bisa dipahami manusia?
Begitu banyak dalil dari Al Qur'an&hadis bahwa Allah berada di atas langit...lalu harus kita tolak karena akal kita tidak sejalan?
Sekali lagi afwan. Coba kita bayangkan seandainya kita berada di zaman Nabi. Saat Nabi menyampaikan kpd kita bahwa beliau melakukan isra' mi'raj dalam waktu hanya 1 malam. Apakah kita akan mengimani/membenarkan perkataan Nabi sebagaimana Abu Bakar?? Atau menolaknya karena itu tidak masuk akal/tidak bisa dibuktikan sebagaimana Abu Jahal??
Semoga Allah selalu berikan kpd kita taufiq&hidayah sampai ajal tiba. Aamiin
Jangan salah, abu Jahal itu tau kalau nabi itu bener. Dia lebih tau dri orang2 jahil...
Berhubung dia gengsi mengakui ke nabiannya, abu Jahal ingkar dengan kebenaran..
Dan satu lagi, gak ada yg menolak Alquran dan hadist...
Tp yg perlu di pahami dalam konteks apa, dalil yg membahas apa...
Semua itu butuh ilmu, bkan sekedar tekstual doang
Akibat sok pintar, mengutamakan akal daripada dalil, jadi serampangan memberikan argumen, semoga ust kemaren sore ini mendapat hidayah
Dalil tanpa akal sesat.
Urusan dalil semua orang bisa baca.
Orang gila pun masih bisa baca...
Maka dri itu akal dan dalil harus SE irama, agar jadi orang berilmu.
Enaknya itu diskusi di obrolin.
Biar tau wajibul wujud.
Dengan metode wajib,mustahil,jaiz.
Soal keimanan kita ndak bisa kayak syar'i nunut manut melu imam.
Lah ini bab aqidah.
Harus memakai dalil indal aqli.
Wah ternyata Ust Nuruddin meyakini Allah tidak bertempat. Padahal banyak ayat yg menyatakan Allah di atas arsy. Skippp dulu deh 😂
yang bertempat itu makhluk. Allah itu bukan makhluk
Sudah pasti kaum salafi wahabi nggak terima nih
Ustad Nurudin
Bisa meng-ilmiah-kan Tuhan yang tak terliat
Tapi gak bisa meng-ilmiah-kan nasab baklawi yang terliat jelas.
😂😂😂
Jurusan filsafat di paksa bahas nasab...
Ini Orang paling aneh 😂
Ustadz, penjelasan perihal hal yg ghaib.. kenapa anda plin plan menjelaskan surga dan neraka , "kita percaya aja sama Rasul", ketika Rasul menyampaikan ketuhanan yg mana itu hal yg ghaib juga. Kenapa Kita pertentangkan dengan Akal kita? Bukankah Rasullullah tdk pernah menjelaskan Makna Tangan adalah kuasa, lantas mengapa kita tdk imani saja?
Orang Kristen jg mengimani agamanya...
Masak Islam dan Kristen sama benernya 😂
anda meyakini bahwa Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam adalah benar² rasul itu dengan cara apa?
keberadaan surga dan neraka itu terkonfirmasi kebenarannya oleh akal yang membenarkan bahwa Nabi Muhammad adah benar² seorang rasul.
Hahah hidup kita penuh perdebatan saya yang paling benar
Bukan apa sih yang benar?
Dlm surah apa dan hadits mana yg mengatakan Allah itu tdk bertempat 🤔
As Syura ayat 11
@sripaini1671 mana nyambung ayat itu dengan pertanyaan saya,coba mana ayat ataupun hadits yg mengatakan Allah tidak dimana mana/tidak bertempat
@@lostamasta4662 Otakmu yang tidak nyambung....
jelas Allah tidak menyerupai apapun, kalau butuh tempat itu namnya makhluk.
Jadi ayat itu secara jelas menolak pemikiran bahwa Allah bertempat.
@@sripaini1671 lha..kamu bisa melihat bisa mendengar tidak?.. terus bukankah Tuhan juga melihat dan juga bisa mendengar lantas apakah kamu akan mengatakan Tuhan itu sama dengan kamu sebagai mahluk..???🤔
@@lostamasta4662 Lah jelas beda....pendengaran, penglihatan makhluk itu terbatas, sedang pengllihatan, pendengaran allah itu maha sempurna. Jelas salah besar kalau meaknai sifat Allah secara hakiki menurut ukuran makhluk.
Kalaupun sama secara bahasa itu beda secara substansi dan kapasitasnya.
Sedangkan menetapkan tempat itu sudah pasti menjismkan Allah.
Ular ga punya tangan kan ? Berarti sama saja menyerupakan allah dengan makhluk kalau dibilang allah ga punya tangan
"Secara Akal Mustahil"
berusaha berpikir dengan akal manusia yang terbatas ? padahal banyak fenomena yang berada diluar batas akal manusia dan kita imani.
Tp kenyataan islam itu agama rasional. Bukan cuma agama dogma saja
@@wahidbimantara2364 "kami dengar kami patuh"
@@engrarahmadoni4728 orang beriman pasti patuh.
Sedangkan berakal cara agar jdi orang beriman.
Para shohabat yg kuat imannya tdk pernah menanyakan Hal2 begini. Lha kita kok malah debat. NGACA MAS BRO
Krena para sahabat ngerti ilmunya...
Ini kan kusus orang2 awam agar TDK trsesat
pertanyaan, "sebelum ada langit Allah ada dimana,"
ini pertanyaan basi, sudah banyak ulama yg menjawab. cari aja sendiri.
Wahaby mengharamkan ilmu kalam dan filsafat. Pdhl ilmu kalam dan fiksafat adalah ilmu logika. Di dl alquran kita diperintahksn mengginakan akal.
Akal itu digunakan untuk penghambaan kita pd Alloh,untk apa diciptakan,bgmn menjalani hidup.adapun dzat Alloh,kita tdk tahu karena itu hal ghoib,maka untuk mengenalinya cukup dg apa yg Alloh dan Rosulnya nyatakan dlm Alquran dan hadist.
Allahu akbar, ketika statement-statement Allah tentang diriNYA dibatalkan logika manusia. Maaf-maaf ya, logika kita gak mampu menalar Dzat Allah. Cukup meyakini apa yang Allah kabarkan tentang dirinya, tanpa menyamakanNYA dengan makhluk. Allah yang bilang, Dia di atas Arsy, cuma ahlul kalam dan filsafat hang bilang kalau Allah duduk sebagaimana raja. Kita gak tau bagaimananya, krena Allah gak kasih tau. Hadakumullah. Filsafat itu baik, dalam lini kehidupan manusia, bukan untuk jadi alat menalar Tuhan.
Gak ada informasi Allah diatas dul...itu terjemahan jangan dimaknai letterlux, bahkan ulama salaf melarang menterjemah kedalam bahasa selain arab.
@ belajar lughoh mas, arti istiwa itu alaa wartafa’. Tinggi..
@@indahsulistianty Belajarmu kurang jauh, Dalam tafsir Al Qurtubi, Makna istiwa itu setidaknya ada 14.
Dalam kamus bahasa Arab, kita juga menjumpai beragam makna istawa.
Ulama salaf jelas melarang menterjemah kedalam bahasa apapun. Itu jelas lebih aman...
"gak masuk akal"
"secara akal aja mustahil..."
jadi itulah yang menjadi landasan dia dalam memahami dalil
Gak masuk akal, atau akal anda yg GK masuk 😂
ya iya lah bahkan untuk membenarkan kenabian pun dengan menggunakan akal.
@@wahidbimantara2364😂