Teman-teman Malakan, Prof Hasan hadir di beberapa platform sosmed lho, kamu bisa nge-check di link ini ya: Facebook: facebook.com/share/bk3x9QyZ3L2CpwtC/?mibextid=LQQJ4d Instagram: instagram.com/hasanudinabdurakhman TikTok: www.tiktok.com/@hasanudinabdurakh
wkwkwk kang hasan malu2 ngasih akun fb aslinya... , klo yg asli bisa bikin kejang2 kaum agamis. hehehe, soalnya sdm rendah sulit dikasih fakta. takutnya ngamok.
SDM Indonesia, Menurut Profesor Hasanuddin Aburakhman. - SDM Indonesia tidak produktif sejak tahun 1970-2018 cenderung flat secara statistik menurut (Regional Study on Labour Productivty in ASEAN) di bawah Singapore, Brunai, Malaysia dan Thailand. - PDCA (Plan, Doing, Cek, Acrion) Orang-orang kita cenderung bekerja seenaknya saja - Sistem Manajemen yang Sistematis, Terencana, Teratur, dan Memiliki Standarisasi - Yang harus diperbaiki yaitu mentality, Value, Contribution, Plan, and dreams. - Tips dari cania cita: jumlah tahun pengalaman (kerja) dikalikan dengan skor kompetensi (Assesment & Case study). - Bekerja tanpa kontribusi dalam organisasi/perusahaan makin lama makin merusak sistem oraganisasi/perusahaan tersebut. - Sejauh mana sistem mampu membangun SDM nya? “Ada Level yang kita sediakan kaya Lorong Tikusnya orang tinggal ikut itu bisa”. - SDM yang produktif mampu membangun negara yang lebih maju. - Untuk menuju kesana kita harus Revolusi tentang cara kita bekerja. - Indonesia membangun industri Sumber Daya Manusianya dengan Model apa?
Ada 1 hal kunci dari segala kunci dari hal-hal tersebut yang jarang orang tau dan faham untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, kunci ini sudah terbukti dan bisa dibuktikan sampai saat ini, seperti yang di ajarkan dan di contohkan Muhammad Rosululloh dalam mengcoaching dan mentoring para sahabat yang sukses disegala bidang dan berlanjut sampai saat ini, kunci tersebut Prinsip Hidup Rahmatan Lil Alamin untuk penerapannya seperti apa dan bagaimana, yuk yang Mau ngobrol, salam Hormat Adhi Kranji 🙏
Saya kurang setuju sama pendapat ini, saya ambil contoh di perusahaan macam TMMIN yang jadi perusahaan manufaktur Toyota di ID, banyak kok petingginya yang orang Indonesia.
MENTALITAS MENGERIKAN BANGSA INI : BIARIN AJA ADA REMAJA YG MAU NIKAH DIBAWA UMUR, DARIPADA ZINA. Giliran lapangan pekerjaan diserobot pekerja asing, ngamuk2. Ya iyalah generasi penerus bangsa sibuk kawin dan beranak di usia belasan, sekolah kagak, ngarep lapangan pekerjaan. Selain itu ada mentalitas "UANG GA DIBAWA MATI, MENDING NGEJAR AKHIRAT." Tapi ngeliat orang kaya, iri dengki.
Terlalu Radikal ini asumsi tapi saya setuju. Kurang Radikal apa lagi 😂, cuman memang tdk semua ya tapi KEBANYAKAN seperti itu mindset pikiran di masyarakat kita. Secara Islam yg benar gak gitu konsepnya, yaaa kembali dari literasi individu masing-masing. Memang uang gak di bawa mati tapi dgn uang tersebut kita bisa berbuat baik seperti berderma dsb. Memang Zina gak baik tapi kalau belum mampu di anjurkan untuk berpuasa. Ini org2 muslim kadang-kadang salah mengartikan literasi agamanya sendiri. Bahkan Rasulullah SAW dalam hadis yg masyur mengatakan Tuntutlah ILMU sampai ke negeri china, cuma lagi lagi ini bentuk mindset yg sudah mengakar rumput jadi kesannya sulit untuk keluar dari zona itu. Terlebih lagi Pemerintah kita tdk mengakomodir org2 cerdasnya yg berkompeten di bidangnya untuk mengatur sebuah komponen instansi di pemerintahan, kebanyakan ordal yg isinya boomer2 gaptek.. So, Kita ini Maju kena mundur kena😂.
ga ada yg salah dari nikah muda, pacaran aja bisa kok dari smp. yg salah itu pilihan setelah dia nikah, yaitu putus sekolah, punya anak wlopun blom punya penghasilan yg mapan, tinggal pisah dari orang tua padahal blom mampu, ga kerja.
Next Guestar: 1. Gita Wirjawan (Indonesia Emas 2045: EndGame) Pak Gita Ex-Menteri Perdagangan RI. Beliau punya podcast yang menginspirasi di channel youtubenya Gita Wirjawan dan beliau juga seorang pendiri sekolah public policy pertama di Indonesia. 2. Bagus Muljadi (Researchers dari University of Nottingham) Peneliti dan asisten Profesor di bidang Chemical and Environmental Engineering University of Nottingham. Narasi sains & riset yang dibawa juga keren & top. 3. Noe Letto (Singer & Physics) Vokalis grup band Letto, AI enthusias dan mempelajari fisika juga. I hope Malaka Team bisa mempertimbangkan yang mungkin bisa menjadi guest star berikutnya.
17:00 eveyone of you is the cost 20:11 yang harus diperbaiki ; 27:33 org yg bekerja dgn cara yg keliru, makin lama makin susah 38:50 Supervisor punya 5 cara/syarat
selama kebanyakan orang masih punya pemaknaan yang keliru mengenai mentalitas "dunia sementara, akhirat selamanya", sepertinya kita ga akan ke mana-mana
Harusnya orang yang menganut paham ini kalo ngerjain sesuatu harus versi terbaik dari dirinya. saya pernah denger ceramah yang isinya kurang lebih kayak gini “kalo mau masuk surga bukan cuma dari sholat, bukan dari ngaji, tapi lewat bantuin orang. Jadilah orang yang bermanfaat, mau itu jadi dokter, peneliti, pebisnis, pengajar atau kerjaan lain intinya yang bermanfaat”. Terus ada juga orang yang pasrah sama keadaan, terus bilang “harta ga dibawa mati”, ini malah keliru dan bikin demotivasi. Justru kalo taat agama harusnya belajar buat jadi kaya, di agama islam malah dianjurnya jadi orang kaya kok. Orang kaya bisa sedekah, bisa haji, bisa bikin masjid, bikin yayasan, bisa sholat, bisa ngaji. Tapi mohon maaf, orang miskin cuma bisa sholat dan ngaji karena ga punya harta buat disedekahkan.
@@icethebear9478Kalau ada yang bilang "harta nggak dibawa mati", saya bakal bilang, "kalau gitu kasih semua harta lu ke gue aja, kan lu bakal dapat pahala." 😅
Labih parah lagi posisi2 di kantor pemerintah. Banyak jabatan2 strategis yg dipegang oleh orang yg sama sekali tidak kompeten. Saking banyaknya titipan atau mendapat jabatan karena kedekatan personal dan lebih parah lagi karena nyogok. Kalau para pejabat bisa berfikir seberapa besar kontribusinya untuk negara atas gaji yg diterima, niscaya negeri ini bakal laju cepat layaknya perusahaan yg maju dengan profit gede. Usul dong undang Bp Joshep Bataona
Pejabat itu cerminan rakyatnya, mangkanya yang harus dibenerin ya rakyatnya dulu baru pejabatnya bagus2, disini mah ada pejabat bagus malah dicari-cari kesalahannya sampe masuk penjara
Blom liat postingan facebooknya dia ?? Utk postingan2 di hal2 yg Pak Hasan kuasai, kita ngescroll sampe 4x full page aja rasanya masih kurang. Penjelasannya bener2 gamblang.
@@yogieprastowo3955betul skli bro .menasihati umat islam itu paling sulit😢bhkn kalo sy memilih mndg sy ngajarin burung beo bicara asli😅goblok tapi ngeyelan kadang😂😂btw sy muslim inshaAllah
Ini emas sih, disaat guat lagi stuck, no desire, underperform banget di kerjaan. Moga aja gua balik ke jalur produktif dan lebih lagi. (Minta do'anya ya yg baca, semoga do'a baiknya juga balik ke kalian yg do'ain)
mungkin krn value lo kurang diapresiasi dr awal, ide2 saran cemerlang lo ga pernah digubris, atau performa lo ga pernah dilihat dll gitu. sama kaya gw ini jg kerja jalan 4 th stuck diposisi yg sama dan ngerasa hal yg sama
sama mas saya juga nonton konten ini ketika mental & semangat kerja lagi ancur2an karena berbagai kondisi buruk yg lagi saya alami, nonton konten ini dapet tamparan buat bisa kerja lebih baik, yok semangat mas buat jadi pribadi yg lebih baik
Sumpah keren yang bagian ini, penyampaian yang sangat mudah diserap dan sisi humoris narsum bikin materi jadi lebih cepet diserap. Terlalu banyak fakta yang bikin mindblown! Ini ga cuma tamparan buat yang pada pengangguran, tapi juga buat yang saat ini di tempat kerja. Mantap jaya malaka
Haruka JKT48 sendiri heran kenapa bisa ex-kriminal(termasuk coki) dan artis yg ga punya bakat bisa jd artis? Ga usah nunjuk orang coba berkaca diri lo sendiri
@@daunbiru2534tergantung, kalo menurut gw sendiri coki itu masih ada kontribusi sbg martir 'antem kromo', walaupun dia jadi public enemy, di sisi ini setidaknya dia punya kontribusi untuk mindset progressif walaupun ga banyak. soal dia ex-kriminal itu ga terlalu relevan, kriminal dia itu victimless crime, tanpa korban selain dirinya sendiri, dan menurut gw bahkan ga layak dpt label kriminal, cuma punya track record rehabilitasi aja.
Bapak ini bener. Di Indonesia banyak yang ga Tau aarah hidupnya mau ngapain. Jadi tiap berkegiatan pasrah tanpa arah yang jelas cuma nunggu gajian tiap bulan buat yang kerja Dan buat yang sekolah cuma nunggu ujian tanpa mau belajar bener bener menyerap ilmu di sekolah. Kemarin ada "Prakerja" yang katanya itu buat melatih pekerja gatau skrng hasilnya kemana orang yang "dilatih" itu. Bapak ini juga bener soal Vietnam. Bidang furniture export kita kalah jauhhh skrng sama Vietnam Karna di situ bisa kerja produksi mesin Dan di sana lebih bagus hasilnya cepet Dan kualitas disukai sama pasar eropa Dan US,SDM pekerjanya mau ikut mau buyer, di sini Masih ngeributin kayu trus debat dijalan sama polisi hutan #indonesiacemass
Sepengalaman di lingkungan gue bang, yang ikut prakerja cuma lebih tergiur dengan uang sakunya aja dan tidak terlalu mempedulikan pelatihannya. Miris sih, tapi inilah Indonesia
Dan saya resign dari salah satu perusahaan besar di Indonesia karena 10 tahun jadi staff namun job desc manajer dan hebat nya atasan saya langsung BOD dan kantor pusat Jepang. Kok bisa..? Ya bisa, karena manajemen yang kolot itu pun tidak melihat value. Gaji UMR cukup kasih aja bonus dan kita patuh. Pimpinan pun SDM rendah, no experience value, cuma melihat masa kerja jadi pimpinan. Dan jadilah bawahan pun malas berinovasi, toh kalau kita hebat malah makin nambah kerjaan tapi gaji dan jabatan gak berubah. Jadi siapa yang salah..? 😂
Ngerasain di tahap ini sekarang, sama, 10 tahun kerja, manajemen cuma mikir, perusahaan ga butuh kamu, tapi kamu yg butuh kita (kerjaaan), gaji UMR nett tanpa embel2 bonus dll, betul bagian staf dan level bawah kerja, tapi ya cuma kewajiban aja biar dapet gaji tiap bulan, ga ada kedekatan emosinal sama sekali dengan perusahaan
10 tahun kerja jagain uang perusahaan, head branch malingan masih dipiara...berantem mulu kek percuma rasanya anjim banget, pengin ikutan maling sekalian ae..
Bener banget yang dibilang Prof Hasan. Kebanyakan karyawan atau buruh di Indonesia, kerja dgn KPI yang rendah. Sales tidak meet target, operational tidak bisa low cost dan efisien, kerjanya lambat sehingga harus diselesaikan melalui lembur, dll, dibandingkan dengan negara2 lain di ASEAN. Saya pernah visit ke kantor cabang di Singapore, orangnya kalo pas jam kerja serius2: tidak ngobrol, tidak bercanda2, tidak ngeggosip, ga maen hape. Bahkan level security dan OB yang kalo di Indonesia sudah pemandangan yg normal klo mereka bercanda dan ngobrol mulu, di Singapura mereka pada serius kerja.
Intinya tetep kembali ke karyawannya minimal harus punya 3 prinsip yg di 7 habits 1.Begin with the End in Mind 2.Think Win/Win 3.Synergize Kenapa cuma 3 , karna Proaktif sama skala prioritas masih bisa di tambal sama planned schedule atau SOP yg di buat perusahaan , dan untuk Seek First to Understand, Then to be Understood: Principles of Mutual Understanding ini yang kadang jadi masalah . Di perusahaan manufaktur yang punya sistem perusahan department biasanya kalo ada masalah malah ribut lama saling menyalahkan dan cuci tangan . dikarenakan ketakutan akan konsekuensi . yang bagus kan sebenernya kalo ada masalah ya fokus selesaikan masalahnya terlebih dahulu . kalo masalah selesai ya tinggal evaluasi oleh leader nya .
gw dulu pertama kali follow beliau difb sekitar 2016 an, asli tiap postingan dia bisa merubah pola pikir kita, ditambah sisi humor dan cara dia ngeluarin jokes soal persenggamaan pasti ada aja diselipin😁
jika anda buruh operator, sesekali duduklah bersama dengan para atasan anda. dengarkan apa obrolan mereka. maka kamu akan tau betapa pusingnya mereka mengelola anak buah agar tetap adil, disisi lain anak buahnya selalu merasa diintimidasi dan tersakiti jika ditegasi oleh atasan. di indonesia tidak kurang orang pintar, hanya ketutupan sama orang yang nggak mau keluar dari zona nyaman dan terbuka dengan pendapat orang lain.
@@indrarupang9177 sebenernya banyak banget yg pinter cuma mayoritas rakyat kita banyak yg bodoh. Artinya secara jumlah orang2 jenius bisa di adu dg negara2 tetangga, tapi secara rata kalah jauh.
gw ngikutin prof ini di tiktok, dimana dia mengkritisi utk mencerdaskan orang - orang ... ayoo muncul lah semua orang pinter , biar negara ini makin terus dan makin terus berkembang dan maju pola pikirnya ..
Beberapa poin yang patut diperhatikan 1. Kamu harus punya Plan/mimpi dalam bekerja 2. Kontribusi (value kamu di perusahaan 4 - 5 kali lebih banyak) 3. Kamu harus paham kontribusi nya apa di perusahaan 4. Pengalaman itu menipu, jadi bagaimana kamu bisa mengubah pengalamanmu jadi knowledge dan know how 5. Cara kamu melihat masalah adalah masalah 6. Lu ga bisa hidup tanpa teori, teori itu penting. Justru teori diambil dari fakta lapangan
Inti dari pembahasan (menurut saya pribadi) -Tingkatkan/perbaiki mental -ngerti posisi di tempat kerja - mental karyawan harus saling berkontribusi juga (minimal pendapatan perusahaan 4 atau 5 kali lipat dari gaji) - pengalaman tidak sama dengan pengetahuan - teori dan praktik sama-sama penting.
-punya mimpi/cita cita k depan (inget pertanyaan hrd pas interview: 5 tahun ke depan anda membayangkan diri anda seperti apa) -kalau ngomong/kasih statement SELALU pakai data
Oh my God..kerjaan Kang Hasan persis apa yang gua lakukan...banyak org yg gak paham gua ngapain..dianggap kayak konsultan "strategi" yg di awang²...tapi gua bukan..😂😂😂 bahagia banget ngeliat orang Indonesia ada yg seprofesi sama gua dulu...kerjaan konsultan gua ground level..manajemen operasi...ngajarin org kerja teratur...😅😅😅 😮😮😮😮😮😮
Saya mau nanya om sebagai pemuda umur 20 jalan ke 25 yang kerja cuma borongan pabrik, saya kerja yahh kerja aja kadang nyari tambahan duit lebih tapi saya punya tujuan atau mimpi punya lahan sawit itu tujuan saya skrg jadi ga cuma kerja yg ngandelin uang perbulan nya, trss prinsip yg saya pegang yahh "gua harus kerja gmna pun caranya yg penting tujuan gua tercapai, dan kalo udah tercapai gua bikin tujuan baru lgi buat ngembangin diri dan financial untuk lebih baik" Nahh trss menurut om saya udah di jalan yg bener atau ngga? tolong masukan nya untuk kedepannya gmna. Maaf klo pertanyaan saya belepotan🙏
@@bukanbuzzerrr selain punya goal, banyak detail plan yang harus lu pahami dan pelajari, basicnya: - minimal modal vs. skala industri (utk tanah, bibit, tenaga kerja, dll) - paham industri (dr proses operasi, product, distribusi, sales, customernya skala ap dll) Gak perlu akurat² banget tp harus paham setidaknya industri yg mau digeluti.. Lalu kalau sudah punya itu semua bandingkan dgn modal yg skrg lu punya, target waktunya akan tercapai atau tidak. Kalau tidak tercapai, harus cari cara baru agar tercapai. Kalao cuma punya mimpi, tanpa modal, mgkn ada baiknya goal plannta gak usah jauh² dulu. Naikin dulu cara jadi pekerja dgn penghasilan lbh tinggi.
@@xueueux kebetulan saya pernah kerja di ladang sawit, trss skrg ikut borongan di pabrik nya, jadi secara basic lumayan ada tentang dunia persawitan, trss klo soal buat memahami lebih dalam lgi soal kebun sawit kebetulan om saya termasuk berhasil di ladang sawit juga jadi saya bisa minta saran ke dia nantinya klo goals saya udah kecapai (amin), dan kebetulan nyokap kerja di pembibitan... Jujur aja keluarga tuh secara financial tuh berantakan bgt... Punya ortu megang duit ga pernah keliatan duit yg di simpen... Punya abang ngikutin gengsi beli hp ip, pasti uang tuh selalu di beli barang yg ga perlu om... Bisa di bilang untuk orang di rumah yg bisa manage keuangan yahh cuma saya aja... Kadang saya pengen si ikutin ego buat nyenengin diri kek beli hp ip, nyicil motor baru dll tpi klo saya turutin yg ada makin lama kecapai nya goals saya, jadi saya tahan² aja demi mimpi saya, lgian toh pola pikir saya klo ada aset yg ngasilin uang pasti bakalan lebih gampang dan cepet buat ngikutin ego nanti, dan saya allhamdulilah si kerja selalu semangat 2x lipat demi tujuan. Btw makasih om masukan nya🙏
33:26 😂 pecah banget, pemerintah dari awal setting outcome nya ngga ada. Gw suka banget sama gen x yg kelas nya professional begini, sekalinya ketemu ngobrol bareng bener" relate banget blak" an juga, khasnya itu petuah straightforward sangat membantu gen Z hehe.
Ini materinya pas banget soal insight yang baru2 ini dapet mengenai "what you gonna give to people as voluntarily and consistency". Yang dimana ini ada kaitannya terhadap basis habit dan contribute nya. Bersyukurnya ini dibahas secara advance lagi, mulai dari cara manage supaya tidak berantakannya dengan cara memahami knowledge dan knowhow nya, hingga method nya supaya bisa improve tapi tetap pada asas yang sesuai dengan harap dapat meningkatkan daya kembang dari apa yang akan kita gapai. Cmiiw, mungkin kunci awalnya adalah ada dari hope/dream nya itu sendiri harus ada dan sesuai dengan apa yang kita pegang supaya tetap bisa sehat secara mental secara terus menerus. Barakallah
Sungguh Keren... Sangat menarik & sangat tepat Mas Hasan di undang & bicara disini. Seorang Intelektual, Praktisi yg sangat konsen dg SDM dalam hubungan kerja dunia Industri.... Pandangannya sangat mengena/ Relevan dg kondisi SDM di dunia kerja kita yg sangat bermasalah secara mendasar/ Fundamental ... Sering2 mengundang, membicarakan & Membedah masalah ini sehingga kita memiliki kesadaran memperbaiki Attitute, Model/ Etos kerja yg baik.
Such an insightful talk. Ini bener-bener buka wawasanku soal SDM dan apa yang kusebut sebagai tata kerja industri. Aku sebagai orang yang sedang dalam masa probation merasa tercerahkan setelah mendengar podcast ini. Satu yang bisa kupetik adalah kamu harus memberikan kontribusi melebihi apa yang perusahaan berikan padamu, entah 3x atau 4x. Terima kasih Pak Hasan dan teman-teman Malaka Project. Semoga bisa lebih banyak konten daging nan bergizi ke depannya.
Pernah masuk disalah satu perusahaan advertising satu kota jawa timur, managernya kaya apa yang prof hasan bilang.modal masa kerja tapi integritas sebagai manager bener-bener nol besar.
Semua poin pembahasan menarik, apalagi bahas Vietnam dari segi sistem pendidikan diperhatikan banget beda sama sini asal ambil teori Irelandia tanpa dimodifkasi dulu. Tapi apalah daya selama korupsi masih merajalela harapan 2045 emas cuma jadi mimpi saja. Diibaratkan lu mau nampung air tapi pakai penyaring minyak, harusnya dari 1 liter dapat 1 liter air tapi mesti nambah 100 liter air buat nampung 1 liter
Bicara orang Indo paling bahagia, sebab kerja terlalu sering ngopi, rokok dan ngeteh, lalu di tambah bagi waktu untuk agama. Tidak salah sih… semua itu hanya pilihan, tapi ujung ujung ngeluh miskinlah bla… bla… bla… 😂😂
Bener pilihan, mau milih jadi manusia super produktif dlm hal pekerjaan itu jg tdk manusiawi seperti robot, mungkin sudah berlebihan dan jauh dari keseimbangan, tapi dijaman sekarang sudah dianggap normal. Kerja super keras = normal... Itulah pilihan...
Bener banget prof, paling benci gw sama manager "forwarder", dan yang paling heran ada aja perusahaan yang mempertahankan manager modelan begitu, untung keputusan gw tepat buat resign dan dpt posisi yang oke di perusahaan baru serta manager yang bener bener bisa diajak diskusi dan ngerangkul.
7:00 brarti slama 50th trakhir tingkat produktifitas pekerja indo flat malah cendrung turu kwwk, tp banyak dr mereka menyalahkan generasi kami yg malass pdhl kerja aja belum genep setaun dan masih banyak sekali yg belum msuk dunia kerja, la kalian yg slama ini sudah puluhan taun masuk dunia kerja mana? nyatanya sgitu sgitu aja wkwkkw
Salut sana mas hasan .dia bisa berbicara pas banget dengan waktu yg sudah di tentukan .itu orang cerdas tidak molor kemana mana . Poin nya tersampaikan .
Next undang pak hasan lagi dong Malaka project. Tapi topiknya kalau boleh tentang gathukan. Itu juga masih sejalan dengan kenapa SDM kita rendah dan kenapa orang indonesia sulit menggunakan logika berpikirnya dalam melakukan sesuatu. Pasti menarik...
ane baca buku richard dawkins meski katanya tu buku ga di anggap serius tapi memunculkan pertanyaan juga buat gw.. karena, kalo bagian dari "religion" tu yg menghambat kemajuan lalu bagaimana cara mereka belajar moral yg baik kalo bukan dari situ? gini deh, mereka yg percaya gituan pasti bereligion juga gasih.. kecuali, pendidikan moral yg di tetapkan kaya jepang anak tk/sd belajar moral (tanpa mendoktrin neraka/surga) bukan langsung hitung²an
Attitude di mana pun tempatnya akan bernilai sama, sementara ilmu pengetahuan selalu berkembang dan di belahan dunia lain berada di fase yang berbeda, Maka tepat ketika pendidikan harusnya menekankan mengenai attitude & how to thinking bukan sebaliknya menekankan menghafal.
Jujur saya senang sekali mendengar penjelasan dari pak hasan, sangat menginspirasi dan mengubah mainset saya tpi itu aja tidak cukup kalau tidak memulai/melakukan dari sekarang, selain narasumber, hostnya juga keren dan mantap pertanyaan simple, padat dan todepoint,pokoknya senang nontonnya banyak mendapat pencerahan yg berkualitas ✊✍️💪👍 kalau ada bintangnya saya akan langsung kasi ⭐⭐⭐⭐⭐,terimakasih banyak 🙏🙏🙏
@@rinaldypriawan5000itu mah efek orang pinter pasti akan kerekomendasi sih. Soalnya karyawan kan males banget rekomendasi orang yang gak pinter namanya bakal hancur di perusahaan itu. Jadi kalau pinter dikit relasi nah itu jadi pertanyaan sih. Makanya orang pinter kerjaannya pertama apa adanya aja dulu diterima dulu, dari situ naikin citra dengan performa bagus jadi temen rekomen kamu bagus.
Thanks project malaka buat interview nya. Yang saya pelajari hari ini : The way you see the problem is the problem itself. Ungkapan "ah itu hanya teori" itu salah kaprah. Setiap yang kita lakukan dalam kehidupan itu ada dasar teori nya. Ngitung belanjaan sayur juga pake teori dasar matematika. Bukan sekedar pemikiran imajinatif warung kopi. Membaca, explorasi dan komparasi teori dan data itu dasar dalam bepikir kritis dan mengambil keputusan yang tepat. Hidup yang benar itu mestilah pakai dasar teori yang benar.
1. beda jauh pendidikan ibukota dan kota kecil di daerah. 2. demand tinggi dan berbagai macam tapi gaji rendah dan gk ad jenjang karir + naik gaji pertahunnya sangat kecil. 3. lingkungan sgt berpengaruh : rumah, orang tua, sekolah, kursus, pertemanan, dlsb.
Pernah ngobrol sama HRD di suatu perusahaan start-up gede di JKT, mereka bahkan ngerekrut karyawannya ada yg cuma dari komuk doang😅 Temen2nya di kantor ngeliat ada yg ganteng daftar kerja, langsung direquest diterima aja. Dan emang diterima wkwk Dan kita blm ngomongin diskriminasi gender, umur, dsb. yg ga fair. Lebih parah lagi pernah dengar webinar HRD bilang mereka review CV cuma 7 detik. Itu bacaa apaan😅 Jadi masuk akal si, rewiew CV selama7 detik itu memang cuma mau lihat umur dan foto doang wkwk
Wah startup abal2 itu. Cobain deh startup di bidang technology atau fintech. Mau bapamu direktur jga gak bakal lulus kalo gak bagus tesnya. Kalau dipaksain masuk bisa jadi gila.
29:30 : Sebelum nonton video ini, gue juga kadang iseng liat wilayah terujung Jepang lewat GMaps dan bener. wilayah terpencil aja infrastrukturnya dibangun sebagus mungkin, ga diabaikan. Keren emang pemerintah Jepang.
Sistem desa disana dipegang komite mereka ingin desanya maju atau sebaliknya bisa ingin desanya gak maju ,mereka tahu arah tujuan mereka klo ingin maju ya terbuka pengaruh luar klo gak ingin maju ya gak usah terbuka pengaruh luar, gak kayak orang indo pengen maju tapi gak mau terbuka pengaruh luar
Ilmu Manajemen Plan D & Plan M 7:00 -Planning dan nargetin hasilnya -Kalau gak tercapai, sebutkan alasannya -Harus ada jawaban kapan itu selesai Realitanya beda, pekerjanya malah sak sak e dan ucap secepatnya aja (gak tau kapan pastinya) 12:35 Perebutan buruh, tapi gak mau yang diatasnya 15:27 List menuju Impian dengan memperbaiki kekurangan 19:05 Semakin banyak kontribusi, semakin besar profitnya. Bukan dari semakin lama kontraknya
Saya pernah kerja di sebuah perusahaan dan akrab dg orang bagian keuangan. Dari situ saya bisa tau nilai kontribusi saya thd perusahaan tnyata 4 kali lipat dari gaji saya 😂.
Memang seperti itulah SDM kita, kadang kerja seenak jidat tapi banyak nuntutnya, orang yang normatif pun kadang malah jadi stress karena sekelilingnya gitu.
Kalo banyak nuntun gw ga ngerti konteksnya yg lu maksud gimana. Cuma dari pengalaman gw bahkan yg bare minimum aja perusahaan indo ga menuhin (tunjangan kesehatan, hari raya, cuti, dsb.). Itu karena yg dibilang mas Hasan tadi, dari level Manajemen dan Perusahaan aja ga punya framework yg jelas untuk bikin perusahaan hidup, akibatnya semuanya dilimpahin ke karyawan dengan mencabut hak2 karyawan.
@@aadika45Managemennya orang kita kan? Rusaknya rata kok SDM kita tuh dari atas sampe bawah, mangkanya dibilang kalo dibanding negara ASEAN lain produktivitas kita lebih rendah. Dari awal aja banyak yang recruitmentnya transaksional, budaya nepotisme, integritas rendah. Yang akhirnya orang-orang yang ada di dalam itu ya kurang kompeten. Itu udah jelas ngaruh ke perusahaan. Bandingin aja hasil kualitas manufaktur otomotif cabang Indonesia dengan cabang Thailand misal. Kita besar untuk pasar.
@@yosealdo1 sebenarnya bisa kalau pemerintah menjalankan fungsinya. Apa yg menjadi hak buruh (termasuk pekerja kantoran) itu ada UU dan perlindungan hukumnya. Kalau Kemenaker bisa menjalankan fungsinya, perusahaan ga akan berani macam2. Tapi ya menteri ketenagakerjaan kan slot jatah partai, makanya ga ada yg beres kerjanya. Belum lagi buruh (termasuk kantoran) itu ga punya serikat yg kuat dan g ada partai yg punya ideologi buruh untuk mewakili buruh di legislatif. Jadinya ya pekerja Indo dijadikan budak, korporat dan elit hidup senang. Btw ketika gw bilang buruh, termasuk di dalamnya buruh kasar, karyawan swasta, guru sekolah, dst.
SDM Indo sih emg parah banget kualitasnya.. kerjaan yg harusnya bisa beres 5 menit kalau udah dipasrahin ke mereka bs beres nya 1 hari lebih, itu pun kalau dikejar2.. dah gitu hasil kerjaan biasa ga beres & berantakan.. dan ini utk kualitas SDM yg tergolong menengah kalo utk ukuran Indonesia, jd emg standar kualitas di negara ini super2 jongkok sekali..
Hal yang unik di Indonesia ya, ketika anda nyentuh posisi manager, perusahaan akan meminta lebih dari anda dalam hal yang sama, misalkan anda sales manager, perusahaan akan meminta revenue dari anda lebih besar. Jadi manager tersebut sibuk jualan cari clien lebih banyak ketimbang ngurus anak-anaknya. Tidak sesuai yang diajarkan mentor mentor jaman dulu, bahwa yang dimaksud target manager itu adalah target tahunan, dan membuat strategi agar target tersebut achievable. Itulah yang narasumber bilang manager di Indonesia adalah super staff dan ini keanehan yang jalan disemua tempat.
Lebih baik menggunakan slogan *'realistis sajalah' (simbiosis mutualisme).* Btw, siniar kali ini mengingatkan pada sebuah buku, *Dying for a Paycheck by Jeffrey Pfeffer* 🤭
Kalimat penghancur yg terdengar agamis para SDM di Indonesia : "Buat apa ngejar dunia toh ga dibawa mati, mending miskin yg penting bahagia" Pertanyaannya, seberapa besar persentase kebahagiaan ketimbang penderitaannya? sejak kapan orang miskin bahagia, bukannya seringnya sadboy karena selalu curhat tentang ekonomi? Jadi, mari hilangkan kalimat tersebut dari mindset kita Kerjalah sampai kaya dan kejarlah dunia
Podcast yg eye opening bgt,,,membuka sisi baru cara berpikir. Isinya daging semua. Emg fakta sdm kita rendah, trlihat dri cara brpikirnya, itu jg tdk lepas dri sistem pendidikan yg cm mentingn angka saja, tp outcome nya ga sesuai ma angka2 yg dibanggakan.
Dengar sendiri dari tenaga pendidik merangkap administrasi. Ujar mereka "tidak perduli apa itu outcome (kecerdasan anak didik), yg penting semua anak naik kelas (mengejar angka output) jika ada yg tidak naik kelas maka ada ancaman masuknya internal audit, dinas, BPK, dan APH untuk memeriksa penatausahaan keuangan disana", yg mana penatausahaan keuangannya sangat2 tidak tertib (rahasia umum). Krn itu mereka lebih takut kena audit keuangan drpd audit kinerja (yg tdk pernah benar2 diaudit).
Gw mau sharing pengalaman kerja gw yg mungkin jd salah satu faktor jeleknya habit kerja di Indo ini Premisnya, gw kerja cukup lama, gw paham sedikit banyak permasalahan perusahaan dan gw paham pula sedikit banyak problem solving yg tepat utk itu, pernah gw uji jg and works Oke masuk ke problem 1. Jika gw sampaikan ide dan problem solving gw k SPV, ide gw diambil dan gw g ada reward apa² sedangkan yg dapat reward si SPV tolol gw itu 2. Jika gw langsung sampaikan ke owner (karna g ada atasannya lg), oke katakanlah owner merespon dan menghubungi SPV hingga permasalahan perusahaan selesai, gw ttep g dapet apa², tetep diperes-peres jg otak sama tenaganya tanpa ada reward tambahan 😂, yg mimpin gw jg ttep aja SPV tolol yg g ngrti kerja Nah kalau udah gini biasanya banyak yg menyarankan pindah kerja, masuklah masalah baru, perusahaan kita kn 90% gt kan ya 😂😂😂 jd susah lg 😂😂😂 apalagi diperparah dengan kondisi ekonomi yg begini suram Skr itu perusahaan gampang aja curi ide pegawai tanpa reward dan ditendang setelah dimanfaatkan 😂 apalagi dengan adanya kontrak kerja yg g jelas indikator penilaiannya apa
udah nonton drakor misaeng?bahkan di korea aja kyk bgni banyak..dihina2 sexist ada, kerja banting tulang sekali buat ksalahan lgsg disuruh mengundurkan diri. jd emg ini adalah masalah dunia kerja. tapi si pemeran utamanya mengambil ilmu dr apa yg dilakukannya selama bekerja dan dia buka lapangan kerjanya sendiri..endingnya mmuaskan sih karena smpai kapanpun kerja di prusahaan lebih banyak makan atinya kecuali mw menerima apa yang terjadi dan move on😂
salfok di penutupan bang coki bilang "sampe ketemu lagi di MLI Podcast" WKWKWKKWKWKWKW gapapa yg penting maksudnya tersampaikan dan apresiasi yg sangat tinggi untuk Malaka Project atas konten yg disajikan ini bener2 jadi masukan banget buat saya terutama. terima kasih banyak semoga Malaka Project bisa terus menyajikan konten seperti ini dan malaka project sukses, sukses, sukses sehingga dampaknya bisa lebih besar lagi kedepannya... THANK YOU SO MUCH!!!!! LOVE LOVE LOVE
yg koment2 disini seperti bocil FF yg sok idealis..dunia kerja khususnya perusahaan di indonesia itu sepetri benang kusut. banyak praktik yg tdk idel bagi pekerja,mis kesenjangan upah antara eksekutif dan buruh/tenaga kontrak,kondisi kerja,oligarki,keamanan ,jenjang karir..jangan ngomong produktivitas,kalau regulasi tidak berpihak sama pekerja ,tidak ada transparansi akuntabilitas...banyak kok sdm kita diluar sana yg bisa di adu...sistim kita yg bermasalah..
Pemikiran pak hasan tipikal kapitalis, tipikal pimpinan yang mendapatkan jabatan karena punya privilege pendidikan tinggi, jangan bandingkan bapak yg pendidikan ke luar negeri bisa naik jadi direktur dalam setahun, dengan staf biasa yg hanya tamatan SMA, wajar tahunan dia hanya bisa menjadi staf biasa. Logika pak hasan juga terbalik, jangan tuntut pekerja/buruh memberikan produktifitas tinggi, dengan iming iming gaji dinaikkan, tuh buruh cina, produktifitas tinggi tapi tetap aja perusahaan memberikan gaji minim, udah kaya perbudakan, coba sekarang dibalik, berani gak perusahaan lebih dulu memberikan gaji tinggi utk karyawannya , jika dirasa produktifitasnya kurang, tinggal pecat aja... Logikanya jangan terbalik balik pak
Rendahnya Kualitas SDM di Indonesia Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia merupakan masalah yang kompleks dan multidimensi. Salah satu penyebab utama yang sering kali diabaikan adalah perilaku para politisi yang korup dan egois, yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompoknya daripada kesejahteraan publik. Ketika terpilih menjadi pejabat, banyak dari mereka yang fokus memperkaya diri sendiri daripada mengembangkan kebijakan yang mendukung peningkatan kualitas SDM. Fenomena ini tidak hanya menghambat perkembangan individu tetapi juga merugikan pertumbuhan ekonomi dan sosial negara secara keseluruhan. Para politisi yang korup sering kali memprioritaskan kelompok mereka sendiri, mengabaikan kebutuhan masyarakat luas. Mereka cenderung menggunakan kekuasaan mereka untuk memperkaya diri dan kroni-kroni mereka, sehingga anggaran negara yang seharusnya digunakan untuk pendidikan, pelatihan, dan pengembangan SDM justru disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Ini mengakibatkan kurangnya investasi dalam sektor-sektor vital yang mendukung peningkatan kualitas SDM, seperti pendidikan, kesehatan, dan pelatihan kejuruan. Salah satu faktor kunci dalam meningkatkan kualitas SDM adalah kemauan politik yang kuat (political will) dari para pemimpin negara. Namun, di Indonesia, sering kali kita melihat bahwa para politisi tidak memiliki visi jangka panjang untuk pengembangan SDM. Mereka lebih fokus pada proyek-proyek jangka pendek yang memberikan keuntungan politik instan. Kurangnya kemauan politik ini terlihat dari minimnya alokasi anggaran untuk program-program pendidikan dan pelatihan, serta kurangnya dukungan terhadap inisiatif-inisiatif yang dapat meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja. Akibat dari korupsi dan kurangnya kemauan politik ini adalah kualitas SDM yang stagnan atau bahkan menurun. Hal ini berdampak langsung pada berbagai aspek pembangunan nasional. Misalnya, tenaga kerja yang tidak terampil dan tidak berpendidikan tinggi sulit bersaing di pasar global, sehingga menurunkan daya saing ekonomi Indonesia. Selain itu, kurangnya investasi dalam kesehatan dan pendidikan juga memperparah ketimpangan sosial dan ekonomi, yang pada gilirannya menghambat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Wahh klo soal semua yg ada di Indonesia sii harus diganti dr akarnya 😂 Nggk habis2 kita membicarakan soal Indonesia klo semua permasalahannya saja masih itu2 aja (tdk terbenahi secara struktural) wkwk Yg jelas harus ada kemauan & mau mengambil resiko atas sgla hal, nnti yg lain akan mengikuti (manner, attitude, skill, dll).
dari beliau kita belajar, manusia semakin belajar di tempat yang bener otak akan dipakai 1000%, maka cara pikrinya akan diluar nulur manusia normal. gua selalu nyaman dan bangga kalo ada di lingkungan orang2 diluar nulur kek gini,, karna terchallenges jadinya dan mengesampingkan insecure diri.
Dibikin simpel aja: Silakan cek S1 dengan lulusan terbanyak dari jurusan apa. Tinggal dibandingkan dengan negara2 ASEAN yg produktivitas manusianya di atas kita. Jika sudah ketemu, tinggal ditanya mengapa begitu. Kita juga harus harus bisa berbesar hati mengakui mayoritas rakyat kita memang mental tukang ngembat, baik halus maupun kasar. Tinggal ditanya kenapanya.
Yup ini, bukan untuk menyakiti hati bagi yang sadar, hanya menyampaikan fakta lapangan untuk introspeksi, kebanyakan orang kita enggan masuk (ada yg takut, ada yg insecure duluan dll) ke jurusan-jurusan sains dan teknologi, alhasil karena minat ke sektor situ gak ramai ya tentu berdampak ke kualitas kompetensi dan kompetisi negara kita di sektor itu masih jauh ketinggalan
@@ハーン-t9uya gmn mau tertarik ke saintek, yang diglorifikasi yang komedian2 sama artis2 ga jelas apalagi dengan sosial media ini, gamerlah, komedianlah, artislah. Ya akhirnya orang2 ya jadi pada pengen gitu lah krn liat yg di layar itu tajir2
Indonesia ini bnyk org pinter menilai terutama menilai kekurangan dlm semua hal yg terjadi di bangsa ini. Tapi, tdk ada yg mampu memberikan solusi nyata. Karena masalah utama masyarakatnya adlh mental, integritas, dan mabok agama yg membuat peradaban susah maju. Bayangkan, dgn mayoritas umat beragama, bangsa kita adlh paling korup dari pejabat sampai rakyatnya. Masyarakat selalu teriak mengutuk korupsi tapi semua ambil amplop pilpres, pilkada sampai pilihan lurah. Mengidentifikasi pejabat tdk dari program kerja dan kemampuan kerja tpi dri brpa bnyk amplop politiknya atau dri agamanya
@MSGnolNOLtujuh7Hahaha betul juga. Dari tadi panjang lebar bahas jeleknya SDM indo, toh dia sendiri ngasi solusi juga nggak. Beberapa poin penyampaiannya juga nggak masuk akal
@@waltuhhimselflah kan dari omongan itu ada beberapa poin solusi. Masa musti disebutin "solusinya adalah" gitu. Selebihnya yaa kalau emang masalahnya udah disebutin itu tugas yg punya wewenang lah yg cari solusinya. Mau ngomong berbusa dari luar ga bakal nyampe.
Obrolan hal yg serius tapi dibawakan dgn sangat menyenangkan, karena Kang Hasan yg sangat berpengalaman dan ilmunya dalam biasa mengatasi masalah dgn memberikan solusi.
menurut gw ini konten yang agak ironis ya, kok pake nama Malaka, tapi pemikiran nya idealistis. bukan materialis dan tidak juga partisan. ketika ngomongin gaji kecil 16:00 . kenapa gak pake framework kondisi material nya? Gaji itu terkait added value contribution YANG DIPOTONG, oleh kapitalis. kenyataannya profit kapitalis di Indonesia itu growth terus2an sedangkan gaji stagnan. jadi no excuse.
Sebenarnya lebih ke arah pragmatis aja dengan keadaan yang ada di tambah dengan idealisme yang sedikit membuka mata kita untuk menanggani masalah struktural ini, tohh emang gak semua sdm kita layak diberi gaji tinggi dan kalau pun di lihat dari pendapatan perusahaan gak juga tinggi karna kurang produktif juga brp sih perusahaan yang sehat dan layak di Indonesia. Perusahaan yang layak dan sehat pun menghire orang dari lulusan ternama dan emang mereka layak di posisi itu, soo nikmati saja kesenjangan sosial ini jangan denial mulu
@@HomeCreator-r7epemahaman nya bukan malaka berarti. Itu lebih ke pandangan liberal. Kalau materialis harus tanya. Perusahaan siapa bisa menentukan mana yang berhak dan tidak berhak?. Toh mereka tidak membuka lapangan pekerjaan. Yg membuka lapangan pekerjaan itu pekerjaan yg menambah value di masyarakat, sehingga timbul demand yg lain
4 месяца назад
Baru pertama kali gue dengar argumentasi ini dan gue setuju.
Pemilik modal sudah mengeluarkan modal di awal. Tentu dia berharap value juga minimal 5x dari modal yang pengusaha keluarkan. Dan pasti keuntungan yang segitu sebagian akan di putar kembali menjadi modal untuk ekspansi sehingga perusahaan juga tetap survive. Tidak ada yang salah dengan kapitalisme selama pola pikir yg prof sampaikan itu benar terlaksana. Kebanyakan level managerial di Indonesia itu gak bisa menerapkan apa value yang mau ditingkatkan 5x dari gaji nya, padahal managerial itu digaji tinggi, dan yang diharapkan memang thinking nya. Cara termudah yang mereka lakukan adalah reduce cost di gaji level operator dan supervisor. Cara lain reduce cost nya mengurangi kualitas material, tapi ini biasanya kalau sudah kepepet saja karena berpengaruh ke konsumer Itu beda loh reduce cost dan efisiensi cost. Menurut saya yg sering memakai pemikiran reduce cost itu negara Amerika Serikat. Kalau yang cost efisien itu menurut saya negara Jepang, China, dan Jerman Dan memang kebanyakan level managerial di Indonesia itu kiblat pemikiran nya ke Amerika Serikat sih...
@@TokoAnggun memiliki modal itu itu bukan virtue. value & virtue itu dibuat dari labor (adam smith aja setuju), bukti nya coba hilangkan salah satu aspek, mana ekonomi yang jalan. labor tanpa kapitalisme, atau kapitalisme tanpa labor. kemudian hal yang salah dari kapitalisme adalah, ketika motive profit meningkat terus menerus, buruh semakin tidak bisa membeli barang yang ia produksi. motive profit meningkatkan profit jangka pendek, akan tetapi purchasing power pasti turun karena stagnan/turun nya gaji terbayar, sehingga penghasilan kedepannya akan turun. paradox kapitalisme itu lucu, naikin profit malah turun rate profitnya di jangka panjang. dikecuali Ekspor kapital ke luar negeri (imperialisme), tambahan: pemikiran tidak ada yang salah dari kapitalisme itu pemikiran yang tidak materialis, tidak dialektis, dan Ahistoris. sama aja kyk ngomong tidak ada yg salah dari feodalisme, kalau semuanya berjalan lancar.
Brunei emg pesaing ketat singapura, indeks sdm aja no 2 asean, uang dollar nya pun sama 12rb 😂 Kalau di tanya masy nya kegiatan cuma isi waktu, singapura masi perbaikan ekonomi 😂
@@sheptian69kakak, sumpah jadi kagum. Kakakk tahu fakta kayak gini darimana? Mungkin kakak bisa share sumber hiburan kakakk buatt dapat pengetahuan kayak gini 😭
Kurikulum sekarang tidak akan membantu anak2 jadi lebih pandai, tapi lebih terdoktrin. Mereka hanya belajar menghafal tapi tidak paham, hanya meniru tapi tidak mengerti. Kreatifitas dan intelegensi mereka terkurung dan dimatikan secara perlahan-lahan. Ditambah lagi banyak orang tua juga tidak mengerti tentang gizi untuk anak, yg penting anak kenyang sdh cukup
Jangan lupa kurikulum itu cerminan masyarakatnya, kalau kurikulumnya isinya doktrin, karena masyarakatnya maunya belajar dengan model doktrin. Gak usah jauh-jauh sebagai orang tua mau punya anak berguna bagi orang banyak duluan atau bagi orang tuanya duluan? Kalau maunya yg nomer dua ya cocok banget pake sistem doktrin. Nanti kalau anaknya kritis trus nanya tinggal di jawab udah doktrin dari sananya. Lama-lama anaknya bakal patuh gak kritis dan juga gak kreatif lagi.
Point bagi e,Teori adalah pengalaman yg di bukukan/di bakukan yg akan terus di improve dgn pengalaman yg terupdate dan lebih baik , utk memudahkan generasi selanjutnya..
Apa yang di sampaikan bapak narasumber 100% fakta di lapangan 😂 kualitas sdm emang se berpengaruh itu untuk keberlangsungan perusahaan dan efek gedenya ke negara.
Nggak dipanggil, karena kamu udah umur 26 tahun. Sedangkan, syarat kualifikasi maksimal umur 25 tahun. Sudah bosan nonton video2 koar2, SDM Indonesia rendah. Padahal: 1. Gaji masyarakat sangat rendah, bahkan banyak di bawah UMR. 2. Syarat kualifikasi pekerjaan yang tidak ngotak, dan tidak ada regulasinya. 3. Akses pendidikan semakin sulit, bahkan semakin dipersulit. 4. Guru pun gajinya rendah, dan kurang pelatihan. 5. Pemerintah main potong gaji masyarakatnya, buat program yang tidak jelas (mungkin korupsi). 6. Ngomong kontribusi, lu kerja keras, minta kenaikan gaji, ya ditolak lah. Karena, perusahaan mau untung sebesar-besarnya. Ada alasannya kenapa "job hopping" itu sangat mainstream. Indonesia suram 2045.
Nah tumben ada orang yang ga kaya si professor, salah2in SDM rendah mulu. Dia pikir sama pola pikir orang yg ga punya privilege pendidikan kaya mereka2 itu. Kalian kan yg koar2 SDM rendah cerdas2 tuh buktiin lah bisa perbaikin Negara, rakyat kecil wajar protes pekerja asing, wong mau makan aja susah kok disuruh ngejar jadi manager dan lain2
Kayanya yang penting juga di pembahasan ini, pengkoar-koaran SDM Indonesia rendah bukan berarti menyalahkan SDM (rakyat) itu sendiri. Pengkoar"an ini penting biar kita pertama bisa lihat memang ada benar masalah-masalah kualitas SDM di Indo. Agar setelahnya, kita bisa pikir bareng kenapa ini terjadi, terus berusahara benerin. Justru memang bener, banyak dari masalah ini disebabkan, atau paling ngga dibikin lebih parah, karena permasalahan struktural yang disebut di sini. Mungkin kalimatnya bukan padahal ada berbagai alasan itu, tapi karena, ada masalah 1-6 itu. Dan kalau kita zoom in lebih deket, masalah kultural dari kinerja SDM Indonesia yang diceritakan profesor disini, terjadi di dalam kinerja SDM pemerintahan Indonesia - yang kemudian nyebabin masalah struktural yang semakin membebankan rakyat. Ini jatuhnya ke deadly loop yang semakin merugikan semua orang - kecil atau besar. Setuju sih kalau kita bisa fokus ke pendidikan yang bisa menggeser mindset kultural rakyat agar kinerjanya lebih baik. Regulatori yang mendukung hak pekerja Indonesia agar rakyatnya lebih sejahtera harus didukung juga oleh rakyat yang bisa berkontribusi tinggi dalam value generation.
@@Ship5-s4u dari bukunya kang hasan, dia bukan anak orang kaya. Justru gw rasa malah lebih miskin dari lu. Tinggal di desa sejak kecil, bapak-ibu kerja serabutan. Dia sd-smp-sma di dalam negeri, dan bukan yang elit. Pola pikir "rakyat kecil" mesti dihilangkan. Kalian2 selalu merasa inferior dan berkecil hati karena merasa bodoh, tidak berskill, dsb. Sehingga pemerintah harus membantu kalian. Nah kalau bodoh dan tidak berskill kenapa marah digantikan pekerja asing? Apakah kalian bisa melakukan apa yang mereka bisa? Toh gak ada di Indonesia buruh pabrik impor dari jepang, jerman, dll. Yang impor adalah di sektor2 yang cenderung sulit dan banyak orang lokal tidak kompeten, misal dokter. Sekali - sekali ambil sudut pandang perusahaan, mau gak punya karyawan udah bodoh, tidak punya skill, dan malas? (maaf bahasa kasar)
@MSGnolNOLtujuh7 Makanya otak dari kecil harus dikasi asupan yg memadai dg protein yg memadai. Dan jangan berharap.banyak kalau makan tiap.hari hanya modal tahu tempe dan indomie
Dimaki terkadang krn ngedableg..mgkn sudah diberitahu beberap kali..sampai lelah.. Kalian itu kalau uda pernah jd atasan, misal yg tipe trainer mau mengajari bawahan tp bawahannya gak melakukan, kayak kang Hasan bilang kita frustrasi.. Kerjaan gua dl kayak Kang Hasan, salah satu paling berat kerja jd trainer management adalah Harus berusaha tersenyum terus.. Karena gua konsultan, gua selalu taruh di otak gua "tenang..tenang...project ini 6 bulan, 1 tahun, lepas dari situ gak ketemu lagi.."
@MSGnolNOLtujuh7 org yg ngusung program makan siang gratis aja kebingungan semua praktek nya gimana.. Dari awal byk org sudah lgsg pertanyakan "distribusinya bagaimana?" Pertanyaan penting banget..tp apa jawabnya "pesimis lu!" Lah??!! Kenapa sih kalau ada pertanyaan itu bukan dijawab tp selalu dicounter secara personal??!!
Manusia pada Umumnya blm mengerti apa itu Value / Nilai yg Layak mendapatkan Harga yg pantas buat dirinya dlm pekerjaan apapun dan dimanapun..kl kita memilik Skill dan kita tau brp Value kita..ketika kita melamar kerja pun kita bs Bernegosiasi ttg Gaji Kita...bukan melamar gaji tanya gajinya..tp dia sendiri pun ga tau Value nya sendiri brp ?
Management adalah sistem pendidikan paling bermasalah di industri. Banyak bgt dikeluhin krn minim belajar maksimum percaya diri berlebihan. Kecuali management pemasaran ya masih oke di beberapa hal meski g semua.
aku pngin, org-org anonym di abam yg ngasih opini dll macam dewyrainy tu, di undang ngobrol di malaka, nanti biar di censored aja mukanya. wkwk@@yohaku4071
yang merusak bangsa ini adalah kata kata sampah yg menjadi mutiara "Uang ga di bawa mati!" Ini omongan orang individualist extreme.. mau mati aja masih mikirin apa yg bisa di bawa.. entah itu uang, benda atau pahala, apa pun itu dia memikirkan membawa sesuatu buat dirinya! Orang yg hanya memikirkan diri sendiri ya gini sudah.. Seharusnya kita bekerja bukan apa yg bisa di bawa saat kita mati, tapi apa yg bisa kita tinggalkan untuk orang yg kita cintai!
Kereeen banget kontennya. OMG banget deeeh. Daging semua, dr awal sampai akhir, terbuka mataku dan wawasanku. Ngebayangin Klw dosen kayak gini.... semangat pastinya duduk di depan kuliahnya. Thanks a lot udh ngundang beliau👍👍
Misal restaurant modal 1 milyar. Berharap BEP balik modal 2 th ( 24 bulan) jd per bulan beban BEP nya 42 juta Karyawan 10 org masing gaji 3 juta = 30 juta Listrik, pajak , biaya kebersihan alat2 dll = 10 juta Jadi minimal penghasilan / untung restaurant itu harus 42 jt + 30 jt+10 jt = 82 juta ( hanya untuk BEP , gaji , pajak dll (belum untung sama sekali kalo hanya 82 juta.. kalo lebih baru untung) Nah .. beban 82 jt ini dibagi 10 org karyawannya = 8,2 juta per org.. jadi untuk karyawan bergaji 3 juta harus menghasilkan 8,2 jt agar restaurant berjalan ( untuk BEP, gaji, pajak dll) ideal nya harus lebih dr 82 jt sebulan untuk untung.. ngapain bikin usaha kalo ga untung Kira2 gitu
@@zaidanhibar8535kalo mindset lu kaya gitu lu kalo suatu saat punya usaha gabakalan maju, karna penghasilan bakalan abis buat gaji orang, sedangkan orang yang lu gaji ga ada kontribusi lebih atau paspasan
@@flowerhorntampan4363 secara Iman begitu, tapi dalam kenyataan akan ada pertanyaan... Kenapa Tuhan gak bisa autopilot aja ? Katanya Maha Kuasa. Kayak Pabrik butuh buruh sama supervisor. Lah 124.000 malaikat masuk keluar tiap hari beda-beda untuk ukuran Tuhan keknya aneh deh ?
@@imaduddinfaperta9909 lah... Anda mikirnya aja masih di materi ,, anda bisa membayangkan bagaimana dunia dalam bentuk 5dimensi? 6 dimensi ? Sampai 9 dimensi?? .
Teman-teman Malakan, Prof Hasan hadir di beberapa platform sosmed lho, kamu bisa nge-check di link ini ya:
Facebook: facebook.com/share/bk3x9QyZ3L2CpwtC/?mibextid=LQQJ4d
Instagram: instagram.com/hasanudinabdurakhman
TikTok: www.tiktok.com/@hasanudinabdurakh
😂 malah promo sosmed normalisasi Zionist. Malaka2 ide siapa sih 😅
@@Pyreaoh zionis/ hasbara ya dia?
Mantab. Duo favorite saya nih. Kang Hasan sama paman cokcok
aq
wkwkwk kang hasan malu2 ngasih akun fb aslinya... , klo yg asli bisa bikin kejang2 kaum agamis. hehehe, soalnya sdm rendah sulit dikasih fakta. takutnya ngamok.
SDM Indonesia, Menurut Profesor Hasanuddin Aburakhman.
- SDM Indonesia tidak produktif sejak tahun 1970-2018 cenderung flat secara statistik menurut (Regional Study on Labour Productivty in ASEAN) di bawah Singapore, Brunai, Malaysia dan Thailand.
- PDCA (Plan, Doing, Cek, Acrion) Orang-orang kita cenderung bekerja seenaknya saja
- Sistem Manajemen yang Sistematis, Terencana, Teratur, dan Memiliki Standarisasi
- Yang harus diperbaiki yaitu mentality, Value, Contribution, Plan, and dreams.
- Tips dari cania cita: jumlah tahun pengalaman (kerja) dikalikan dengan skor kompetensi (Assesment & Case study).
- Bekerja tanpa kontribusi dalam organisasi/perusahaan makin lama makin merusak sistem oraganisasi/perusahaan tersebut.
- Sejauh mana sistem mampu membangun SDM nya? “Ada Level yang kita sediakan kaya Lorong Tikusnya orang tinggal ikut itu bisa”.
- SDM yang produktif mampu membangun negara yang lebih maju.
- Untuk menuju kesana kita harus Revolusi tentang cara kita bekerja.
- Indonesia membangun industri Sumber Daya Manusianya dengan Model apa?
Makasiihh
Ada 1 hal kunci dari segala kunci dari hal-hal tersebut yang jarang orang tau dan faham untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, kunci ini sudah terbukti dan bisa dibuktikan sampai saat ini, seperti yang di ajarkan dan di contohkan Muhammad Rosululloh dalam mengcoaching dan mentoring para sahabat yang sukses disegala bidang dan berlanjut sampai saat ini, kunci tersebut Prinsip Hidup Rahmatan Lil Alamin untuk penerapannya seperti apa dan bagaimana, yuk yang Mau ngobrol, salam Hormat Adhi Kranji 🙏
iyalah flat orang sistem pendidikan digonta ganti terus.
Saya kurang setuju sama pendapat ini, saya ambil contoh di perusahaan macam TMMIN yang jadi perusahaan manufaktur Toyota di ID, banyak kok petingginya yang orang Indonesia.
Bangun SDM dengan makan siang😂😂😂
MENTALITAS MENGERIKAN BANGSA INI : BIARIN AJA ADA REMAJA YG MAU NIKAH DIBAWA UMUR, DARIPADA ZINA. Giliran lapangan pekerjaan diserobot pekerja asing, ngamuk2. Ya iyalah generasi penerus bangsa sibuk kawin dan beranak di usia belasan, sekolah kagak, ngarep lapangan pekerjaan. Selain itu ada mentalitas "UANG GA DIBAWA MATI, MENDING NGEJAR AKHIRAT." Tapi ngeliat orang kaya, iri dengki.
Tsunami fakta..
Terlalu Radikal ini asumsi tapi saya setuju. Kurang Radikal apa lagi 😂, cuman memang tdk semua ya tapi KEBANYAKAN seperti itu mindset pikiran di masyarakat kita. Secara Islam yg benar gak gitu konsepnya, yaaa kembali dari literasi individu masing-masing. Memang uang gak di bawa mati tapi dgn uang tersebut kita bisa berbuat baik seperti berderma dsb. Memang Zina gak baik tapi kalau belum mampu di anjurkan untuk berpuasa. Ini org2 muslim kadang-kadang salah mengartikan literasi agamanya sendiri. Bahkan Rasulullah SAW dalam hadis yg masyur mengatakan Tuntutlah ILMU sampai ke negeri china, cuma lagi lagi ini bentuk mindset yg sudah mengakar rumput jadi kesannya sulit untuk keluar dari zona itu. Terlebih lagi Pemerintah kita tdk mengakomodir org2 cerdasnya yg berkompeten di bidangnya untuk mengatur sebuah komponen instansi di pemerintahan, kebanyakan ordal yg isinya boomer2 gaptek.. So, Kita ini Maju kena mundur kena😂.
bagus dah kalo banyak yang mikir gini saingan saya jadi sedikit 😅
ga ada yg salah dari nikah muda, pacaran aja bisa kok dari smp. yg salah itu pilihan setelah dia nikah, yaitu putus sekolah, punya anak wlopun blom punya penghasilan yg mapan, tinggal pisah dari orang tua padahal blom mampu, ga kerja.
Siap pinter
Next Guestar:
1. Gita Wirjawan (Indonesia Emas 2045: EndGame)
Pak Gita Ex-Menteri Perdagangan RI. Beliau punya podcast yang menginspirasi di channel youtubenya Gita Wirjawan dan beliau juga seorang pendiri sekolah public policy pertama di Indonesia.
2. Bagus Muljadi (Researchers dari University of Nottingham)
Peneliti dan asisten Profesor di bidang Chemical and Environmental Engineering University of Nottingham. Narasi sains & riset yang dibawa juga keren & top.
3. Noe Letto (Singer & Physics)
Vokalis grup band Letto, AI enthusias dan mempelajari fisika juga.
I hope Malaka Team bisa mempertimbangkan yang mungkin bisa menjadi guest star berikutnya.
Up
ahh mereka-mereka lagi.
@@wulfgang177Maklumi saja, barangkali pergaulan serta wawasan beliau hanya seputar dunia ketiga. 🤭
sabrang
Habib rizieq
17:00 eveyone of you is the cost
20:11 yang harus diperbaiki ;
27:33 org yg bekerja dgn cara yg keliru, makin lama makin susah
38:50 Supervisor punya 5 cara/syarat
selama kebanyakan orang masih punya pemaknaan yang keliru mengenai mentalitas "dunia sementara, akhirat selamanya", sepertinya kita ga akan ke mana-mana
Nah ini!!! Sama satu lagi mentalitas "semua atas seizin allah" paling gedek kalo ditanya kenapa gak tercapai, pakai alasan tuhan..fucek..😅
Harusnya orang yang menganut paham ini kalo ngerjain sesuatu harus versi terbaik dari dirinya. saya pernah denger ceramah yang isinya kurang lebih kayak gini “kalo mau masuk surga bukan cuma dari sholat, bukan dari ngaji, tapi lewat bantuin orang. Jadilah orang yang bermanfaat, mau itu jadi dokter, peneliti, pebisnis, pengajar atau kerjaan lain intinya yang bermanfaat”.
Terus ada juga orang yang pasrah sama keadaan, terus bilang “harta ga dibawa mati”, ini malah keliru dan bikin demotivasi. Justru kalo taat agama harusnya belajar buat jadi kaya, di agama islam malah dianjurnya jadi orang kaya kok. Orang kaya bisa sedekah, bisa haji, bisa bikin masjid, bikin yayasan, bisa sholat, bisa ngaji. Tapi mohon maaf, orang miskin cuma bisa sholat dan ngaji karena ga punya harta buat disedekahkan.
@@icethebear9478Kalau ada yang bilang "harta nggak dibawa mati", saya bakal bilang, "kalau gitu kasih semua harta lu ke gue aja, kan lu bakal dapat pahala." 😅
Hahaha masih banyak 😂😂
Muslim skrg emng kocak pemikiranya,gw aja yg muslim srh bgt debat sesama mrka soal bgnian😂😂
Labih parah lagi posisi2 di kantor pemerintah. Banyak jabatan2 strategis yg dipegang oleh orang yg sama sekali tidak kompeten. Saking banyaknya titipan atau mendapat jabatan karena kedekatan personal dan lebih parah lagi karena nyogok. Kalau para pejabat bisa berfikir seberapa besar kontribusinya untuk negara atas gaji yg diterima, niscaya negeri ini bakal laju cepat layaknya perusahaan yg maju dengan profit gede. Usul dong undang Bp Joshep Bataona
Pejabat itu cerminan rakyatnya, mangkanya yang harus dibenerin ya rakyatnya dulu baru pejabatnya bagus2, disini mah ada pejabat bagus malah dicari-cari kesalahannya sampe masuk penjara
@@edwardwibowo6788 atau malah diberhentikan dengan segudang alasan.
Setiap pemimpin itu tadinya masyarakat biasa
ngebandingin hal buruk sama hal yang lebih buruk ga ngebikin yang buruk tadi jadi baik
Setuju
Ini durasinya kecepetan. Jujur, ni narsum paling mudah dipahami
Padahal 1 jam loh durasinya, tapi rasanya kek bentar doang🥲🥲
Blom liat postingan facebooknya dia ??
Utk postingan2 di hal2 yg Pak Hasan kuasai, kita ngescroll sampe 4x full page aja rasanya masih kurang.
Penjelasannya bener2 gamblang.
@@yosealdo1apalagi pas kang Hasan lgi bahas soal eksistensi Tuhan. Waduh kolom komen fbnya langsung jadi medan perang 😂
@@mainmain660 baca kolom komentarnya juga seru. 🤣
Kemarin yang bahas evolusi agak goblok mana gw ngerti anying
Akhirnya kang Hasan muncul juga di Malaka, orang orang cerdas yang berfikir dengan terstruktur
Kalau di fb suka nyatir+lawak 😂
@@agussyahril2126 Anda bertanya sains menjawab dia admin
@@antonius5108anda bertanya ateis menjawab juga
@@riskisan Cuma beliau ga terlalu aktif
@@antonius5108 ga pernah liat pak hasan jadi admin ataupun moderator di grup absm
Mang Hasan ini di musuhi umat islam di tiktok karna menyampaikan fakta ketertinggalan umat islam dalam dunia sains, bahkan di tuduh Kristen 😅
Dan itu malah menunjukkan kebenaran dari kata2 beliau 😂
Ha ha ha kebenaran memang menyakitkan bagi bangsa konoha
Facebook juga rame
@@yogieprastowo3955betul skli bro .menasihati umat islam itu paling sulit😢bhkn kalo sy memilih mndg sy ngajarin burung beo bicara asli😅goblok tapi ngeyelan kadang😂😂btw sy muslim inshaAllah
tiap desember dia foto pake topi santa wokwokowkwo
Ini emas sih, disaat guat lagi stuck, no desire, underperform banget di kerjaan. Moga aja gua balik ke jalur produktif dan lebih lagi.
(Minta do'anya ya yg baca, semoga do'a baiknya juga balik ke kalian yg do'ain)
semangat2, bisa kok
Semangat broo, kita usahakan masa depan terbaik 🔥🔥
mungkin krn value lo kurang diapresiasi dr awal, ide2 saran cemerlang lo ga pernah digubris, atau performa lo ga pernah dilihat dll gitu. sama kaya gw ini jg kerja jalan 4 th stuck diposisi yg sama dan ngerasa hal yg sama
sama mas saya juga nonton konten ini ketika mental & semangat kerja lagi ancur2an karena berbagai kondisi buruk yg lagi saya alami, nonton konten ini dapet tamparan buat bisa kerja lebih baik, yok semangat mas buat jadi pribadi yg lebih baik
Sumpah keren yang bagian ini, penyampaian yang sangat mudah diserap dan sisi humoris narsum bikin materi jadi lebih cepet diserap. Terlalu banyak fakta yang bikin mindblown!
Ini ga cuma tamparan buat yang pada pengangguran, tapi juga buat yang saat ini di tempat kerja. Mantap jaya malaka
😊
Lu ngomongin pengangguran mulu. emang lu gak nyimak di peluang kerja Indon, dari sistem kerja, managerial, hrd udah bermasalah
Setiap Coki dan cania tertawa, Saya berasa tertanpar berkali kali sama narsumnya, it's a wake up call for me, time to be better✊️✊️
Haruka JKT48 sendiri heran kenapa bisa ex-kriminal(termasuk coki) dan artis yg ga punya bakat bisa jd artis?
Ga usah nunjuk orang coba berkaca diri lo sendiri
Semoga berubah mindset nya Bro... Sukses ya
@@daunbiru2534 hmmm, komennya apa yang salah bro
Itu gambaran orang indonesia ketika dalam melakukan riset kategori artist @@valerioharvey7289
@@daunbiru2534tergantung, kalo menurut gw sendiri coki itu masih ada kontribusi sbg martir 'antem kromo', walaupun dia jadi public enemy, di sisi ini setidaknya dia punya kontribusi untuk mindset progressif walaupun ga banyak.
soal dia ex-kriminal itu ga terlalu relevan, kriminal dia itu victimless crime, tanpa korban selain dirinya sendiri, dan menurut gw bahkan ga layak dpt label kriminal, cuma punya track record rehabilitasi aja.
Bapak ini bener. Di Indonesia banyak yang ga Tau aarah hidupnya mau ngapain. Jadi tiap berkegiatan pasrah tanpa arah yang jelas cuma nunggu gajian tiap bulan buat yang kerja Dan buat yang sekolah cuma nunggu ujian tanpa mau belajar bener bener menyerap ilmu di sekolah. Kemarin ada "Prakerja" yang katanya itu buat melatih pekerja gatau skrng hasilnya kemana orang yang "dilatih" itu. Bapak ini juga bener soal Vietnam. Bidang furniture export kita kalah jauhhh skrng sama Vietnam Karna di situ bisa kerja produksi mesin Dan di sana lebih bagus hasilnya cepet Dan kualitas disukai sama pasar eropa Dan US,SDM pekerjanya mau ikut mau buyer, di sini Masih ngeributin kayu trus debat dijalan sama polisi hutan #indonesiacemass
Sepengalaman di lingkungan gue bang, yang ikut prakerja cuma lebih tergiur dengan uang sakunya aja dan tidak terlalu mempedulikan pelatihannya. Miris sih, tapi inilah Indonesia
perfectly description
udah kerja bener jg harus siap banyak yang jegal 🤣. harus siap pindah kalau suasana gak mendukung
Arah hidup nya ke akhirat kak,
@@hermanos8977 akhirat bukan arah hidup, itu akhir hidup🙏🏻
Dan saya resign dari salah satu perusahaan besar di Indonesia karena 10 tahun jadi staff namun job desc manajer dan hebat nya atasan saya langsung BOD dan kantor pusat Jepang. Kok bisa..? Ya bisa, karena manajemen yang kolot itu pun tidak melihat value. Gaji UMR cukup kasih aja bonus dan kita patuh. Pimpinan pun SDM rendah, no experience value, cuma melihat masa kerja jadi pimpinan. Dan jadilah bawahan pun malas berinovasi, toh kalau kita hebat malah makin nambah kerjaan tapi gaji dan jabatan gak berubah. Jadi siapa yang salah..? 😂
Ngerasain di tahap ini sekarang, sama, 10 tahun kerja, manajemen cuma mikir, perusahaan ga butuh kamu, tapi kamu yg butuh kita (kerjaaan), gaji UMR nett tanpa embel2 bonus dll, betul bagian staf dan level bawah kerja, tapi ya cuma kewajiban aja biar dapet gaji tiap bulan, ga ada kedekatan emosinal sama sekali dengan perusahaan
10 tahun kerja jagain uang perusahaan, head branch malingan masih dipiara...berantem mulu kek percuma rasanya anjim banget, pengin ikutan maling sekalian ae..
Bener banget yang dibilang Prof Hasan. Kebanyakan karyawan atau buruh di Indonesia, kerja dgn KPI yang rendah. Sales tidak meet target, operational tidak bisa low cost dan efisien, kerjanya lambat sehingga harus diselesaikan melalui lembur, dll, dibandingkan dengan negara2 lain di ASEAN.
Saya pernah visit ke kantor cabang di Singapore, orangnya kalo pas jam kerja serius2: tidak ngobrol, tidak bercanda2, tidak ngeggosip, ga maen hape. Bahkan level security dan OB yang kalo di Indonesia sudah pemandangan yg normal klo mereka bercanda dan ngobrol mulu, di Singapura mereka pada serius kerja.
Yg kerja serius dijam kerja trs tenggo karena emg udh selesai malah di omongin kantor wkwkwk lucu emg disini.
Boleh tiru yg Singapura tapi jangan dibandingkan , itu negara maju, banding ke agak selevel
Alhamdullilah aku orang Indonesia klau kerja ya main hp terus klau gak hpan ngantuk kkkk puool jagain orang tua umur 93 tidur
Intinya tetep kembali ke karyawannya minimal harus punya 3 prinsip yg di 7 habits
1.Begin with the End in Mind
2.Think Win/Win
3.Synergize
Kenapa cuma 3 , karna Proaktif sama skala prioritas masih bisa di tambal sama planned schedule atau SOP yg di buat perusahaan , dan untuk Seek First to Understand, Then to be Understood: Principles of Mutual Understanding ini yang kadang jadi masalah . Di perusahaan manufaktur yang punya sistem perusahan department biasanya kalo ada masalah malah ribut lama saling menyalahkan dan cuci tangan . dikarenakan ketakutan akan konsekuensi . yang bagus kan sebenernya kalo ada masalah ya fokus selesaikan masalahnya terlebih dahulu . kalo masalah selesai ya tinggal evaluasi oleh leader nya .
Tepat sekali komennya Mas. Mohon izin koreksi sedikit, penggunaan tanda koma/tanda titik/tanda baca lainnya, tidak perlu disertakan spasi 🙏.
Sumpah ini orang cara pikirnya kaya orang-orangnya di negara maju. Bersyukur banget baru lihat orang sekeren ini🔥🔥
True
gw dulu pertama kali follow beliau difb sekitar 2016 an, asli tiap postingan dia bisa merubah pola pikir kita, ditambah sisi humor dan cara dia ngeluarin jokes soal persenggamaan pasti ada aja diselipin😁
PHD dia gelarnya
Persenggamaan? Berarti objectifying wanita? @@fa1307
💫
jika anda buruh operator, sesekali duduklah bersama dengan para atasan anda. dengarkan apa obrolan mereka. maka kamu akan tau betapa pusingnya mereka mengelola anak buah agar tetap adil, disisi lain anak buahnya selalu merasa diintimidasi dan tersakiti jika ditegasi oleh atasan. di indonesia tidak kurang orang pintar, hanya ketutupan sama orang yang nggak mau keluar dari zona nyaman dan terbuka dengan pendapat orang lain.
Kalo orang indonesia banyak yg pintar, IQ rata2 org Indo bukan 78,4.
Indonesia kurang orang pintar, banyak orang malas
@@indrarupang9177 hahahaha.
@@indrarupang9177 sebenernya banyak banget yg pinter cuma mayoritas rakyat kita banyak yg bodoh. Artinya secara jumlah orang2 jenius bisa di adu dg negara2 tetangga, tapi secara rata kalah jauh.
@@jual-rakidsama ordal
gw ngikutin prof ini di tiktok, dimana dia mengkritisi utk mencerdaskan orang - orang ... ayoo muncul lah semua orang pinter , biar negara ini makin terus dan makin terus berkembang dan maju pola pikirnya ..
Nama tiktoknya apa bang?
Penting kerja bro
Beberapa poin yang patut diperhatikan
1. Kamu harus punya Plan/mimpi dalam bekerja
2. Kontribusi (value kamu di perusahaan 4 - 5 kali lebih banyak)
3. Kamu harus paham kontribusi nya apa di perusahaan
4. Pengalaman itu menipu, jadi bagaimana kamu bisa mengubah pengalamanmu jadi knowledge dan know how
5. Cara kamu melihat masalah adalah masalah
6. Lu ga bisa hidup tanpa teori, teori itu penting. Justru teori diambil dari fakta lapangan
Inti dari pembahasan (menurut saya pribadi)
-Tingkatkan/perbaiki mental
-ngerti posisi di tempat kerja
- mental karyawan harus saling berkontribusi juga (minimal pendapatan perusahaan 4 atau 5 kali lipat dari gaji)
- pengalaman tidak sama dengan pengetahuan
- teori dan praktik sama-sama penting.
-punya mimpi/cita cita k depan (inget pertanyaan hrd pas interview: 5 tahun ke depan anda membayangkan diri anda seperti apa)
-kalau ngomong/kasih statement SELALU pakai data
Akhirnya tayang juga dengan narasumber Pak Hasan
Oh my God..kerjaan Kang Hasan persis apa yang gua lakukan...banyak org yg gak paham gua ngapain..dianggap kayak konsultan "strategi" yg di awang²...tapi gua bukan..😂😂😂 bahagia banget ngeliat orang Indonesia ada yg seprofesi sama gua dulu...kerjaan konsultan gua ground level..manajemen operasi...ngajarin org kerja teratur...😅😅😅
😮😮😮😮😮😮
Gila berarti kakak hebat banget ya. Ini serius. Aku suka kagum sama orang yang hebat dan paham di bidangnya 😭💛💛
Saya mau nanya om sebagai pemuda umur 20 jalan ke 25 yang kerja cuma borongan pabrik, saya kerja yahh kerja aja kadang nyari tambahan duit lebih tapi saya punya tujuan atau mimpi punya lahan sawit itu tujuan saya skrg jadi ga cuma kerja yg ngandelin uang perbulan nya, trss prinsip yg saya pegang yahh "gua harus kerja gmna pun caranya yg penting tujuan gua tercapai, dan kalo udah tercapai gua bikin tujuan baru lgi buat ngembangin diri dan financial untuk lebih baik" Nahh trss menurut om saya udah di jalan yg bener atau ngga? tolong masukan nya untuk kedepannya gmna.
Maaf klo pertanyaan saya belepotan🙏
@@bukanbuzzerrr selain punya goal, banyak detail plan yang harus lu pahami dan pelajari, basicnya:
- minimal modal vs. skala industri (utk tanah, bibit, tenaga kerja, dll)
- paham industri (dr proses operasi, product, distribusi, sales, customernya skala ap dll)
Gak perlu akurat² banget tp harus paham setidaknya industri yg mau digeluti..
Lalu kalau sudah punya itu semua bandingkan dgn modal yg skrg lu punya, target waktunya akan tercapai atau tidak. Kalau tidak tercapai, harus cari cara baru agar tercapai. Kalao cuma punya mimpi, tanpa modal, mgkn ada baiknya goal plannta gak usah jauh² dulu. Naikin dulu cara jadi pekerja dgn penghasilan lbh tinggi.
@@xueueux kebetulan saya pernah kerja di ladang sawit, trss skrg ikut borongan di pabrik nya, jadi secara basic lumayan ada tentang dunia persawitan, trss klo soal buat memahami lebih dalam lgi soal kebun sawit kebetulan om saya termasuk berhasil di ladang sawit juga jadi saya bisa minta saran ke dia nantinya klo goals saya udah kecapai (amin), dan kebetulan nyokap kerja di pembibitan... Jujur aja keluarga tuh secara financial tuh berantakan bgt... Punya ortu megang duit ga pernah keliatan duit yg di simpen... Punya abang ngikutin gengsi beli hp ip, pasti uang tuh selalu di beli barang yg ga perlu om... Bisa di bilang untuk orang di rumah yg bisa manage keuangan yahh cuma saya aja... Kadang saya pengen si ikutin ego buat nyenengin diri kek beli hp ip, nyicil motor baru dll tpi klo saya turutin yg ada makin lama kecapai nya goals saya, jadi saya tahan² aja demi mimpi saya, lgian toh pola pikir saya klo ada aset yg ngasilin uang pasti bakalan lebih gampang dan cepet buat ngikutin ego nanti, dan saya allhamdulilah si kerja selalu semangat 2x lipat demi tujuan.
Btw makasih om masukan nya🙏
Mengatur masyarakat yang masih buanyak susah untuk diatur itu sangat lamaaaaaa berubahnya.... Butuh kesadaran Kolektif.
33:26 😂 pecah banget, pemerintah dari awal setting outcome nya ngga ada.
Gw suka banget sama gen x yg kelas nya professional begini, sekalinya ketemu ngobrol bareng bener" relate banget blak" an juga, khasnya itu petuah straightforward sangat membantu gen Z hehe.
Kang Hasan sih bukan boomer. Dia masuknya gen X
updated 👍
Ini materinya pas banget soal insight yang baru2 ini dapet mengenai "what you gonna give to people as voluntarily and consistency". Yang dimana ini ada kaitannya terhadap basis habit dan contribute nya. Bersyukurnya ini dibahas secara advance lagi, mulai dari cara manage supaya tidak berantakannya dengan cara memahami knowledge dan knowhow nya, hingga method nya supaya bisa improve tapi tetap pada asas yang sesuai dengan harap dapat meningkatkan daya kembang dari apa yang akan kita gapai. Cmiiw, mungkin kunci awalnya adalah ada dari hope/dream nya itu sendiri harus ada dan sesuai dengan apa yang kita pegang supaya tetap bisa sehat secara mental secara terus menerus. Barakallah
Sungguh Keren...
Sangat menarik & sangat tepat Mas Hasan di undang & bicara disini.
Seorang Intelektual, Praktisi yg sangat konsen dg SDM dalam hubungan kerja dunia Industri....
Pandangannya sangat mengena/ Relevan dg kondisi SDM di dunia kerja kita yg sangat bermasalah secara mendasar/ Fundamental ...
Sering2 mengundang, membicarakan & Membedah masalah ini sehingga kita memiliki kesadaran memperbaiki Attitute, Model/ Etos kerja yg baik.
Such an insightful talk. Ini bener-bener buka wawasanku soal SDM dan apa yang kusebut sebagai tata kerja industri. Aku sebagai orang yang sedang dalam masa probation merasa tercerahkan setelah mendengar podcast ini. Satu yang bisa kupetik adalah kamu harus memberikan kontribusi melebihi apa yang perusahaan berikan padamu, entah 3x atau 4x.
Terima kasih Pak Hasan dan teman-teman Malaka Project. Semoga bisa lebih banyak konten daging nan bergizi ke depannya.
Mudah2an dapet perusahaan yg menghargai kontribusi melebihi gajimu bang
Pernah masuk disalah satu perusahaan advertising satu kota jawa timur, managernya kaya apa yang prof hasan bilang.modal masa kerja tapi integritas sebagai manager bener-bener nol besar.
Semua poin pembahasan menarik, apalagi bahas Vietnam dari segi sistem pendidikan diperhatikan banget beda sama sini asal ambil teori Irelandia tanpa dimodifkasi dulu. Tapi apalah daya selama korupsi masih merajalela harapan 2045 emas cuma jadi mimpi saja.
Diibaratkan lu mau nampung air tapi pakai penyaring minyak, harusnya dari 1 liter dapat 1 liter air tapi mesti nambah 100 liter air buat nampung 1 liter
Bicara orang Indo paling bahagia, sebab kerja terlalu sering ngopi, rokok dan ngeteh, lalu di tambah bagi waktu untuk agama.
Tidak salah sih… semua itu hanya pilihan, tapi ujung ujung ngeluh miskinlah bla… bla… bla…
😂😂
Bener pilihan, mau milih jadi manusia super produktif dlm hal pekerjaan itu jg tdk manusiawi seperti robot, mungkin sudah berlebihan dan jauh dari keseimbangan, tapi dijaman sekarang sudah dianggap normal. Kerja super keras = normal... Itulah pilihan...
Saya bagi waktu untuk agama tetep bisa kerja produktif kok, itumah emang orangnya bukan agamanya
Ada masalah emang sama agama? Banyak yang beragama tetep kaya kok. Lu udah ga beragama miskin lagi
Bener banget prof, paling benci gw sama manager "forwarder", dan yang paling heran ada aja perusahaan yang mempertahankan manager modelan begitu, untung keputusan gw tepat buat resign dan dpt posisi yang oke di perusahaan baru serta manager yang bener bener bisa diajak diskusi dan ngerangkul.
Terimakasih banyak Malaka sudah mengundang Pak Hasan.
Sangat bermanfaat...
7:00 brarti slama 50th trakhir tingkat produktifitas pekerja indo flat malah cendrung turu kwwk, tp banyak dr mereka menyalahkan generasi kami yg malass pdhl kerja aja belum genep setaun dan masih banyak sekali yg belum msuk dunia kerja, la kalian yg slama ini sudah puluhan taun masuk dunia kerja mana? nyatanya sgitu sgitu aja wkwkkw
pengelolaan sumber daya indo/ management sdm indo emang bobrok bangett 🐒🐒💩
Salut sana mas hasan .dia bisa berbicara pas banget dengan waktu yg sudah di tentukan .itu orang cerdas tidak molor kemana mana . Poin nya tersampaikan .
Next undang pak hasan lagi dong Malaka project. Tapi topiknya kalau boleh tentang gathukan. Itu juga masih sejalan dengan kenapa SDM kita rendah dan kenapa orang indonesia sulit menggunakan logika berpikirnya dalam melakukan sesuatu. Pasti menarik...
Benar sekali, rasanya bukan karena sdm saja, tapi sop perusahaan dan mental owner juga rendah jangan-jangan😂
Up
Yess... setuju bgt
ane baca buku richard dawkins meski katanya tu buku ga di anggap serius tapi memunculkan pertanyaan juga buat gw.. karena, kalo bagian dari "religion" tu yg menghambat kemajuan lalu bagaimana cara mereka belajar moral yg baik kalo bukan dari situ? gini deh, mereka yg percaya gituan pasti bereligion juga gasih.. kecuali, pendidikan moral yg di tetapkan kaya jepang anak tk/sd belajar moral (tanpa mendoktrin neraka/surga) bukan langsung hitung²an
Narsumnya sangat luar biasa! Terima kasih Malaka Project🙏
Attitude di mana pun tempatnya akan bernilai sama, sementara ilmu pengetahuan selalu berkembang dan di belahan dunia lain berada di fase yang berbeda, Maka tepat ketika pendidikan harusnya menekankan mengenai attitude & how to thinking bukan sebaliknya menekankan menghafal.
Part terkeren menurut gw
Fakta produktivitas indonesia :
05:10 06:30 07:43 13:40 18:25
20:15 21:08 22:35 23:45 27:35
24:50 25:42 27:35
32:19 38:50 42:08 50:00 55:18 58:30
Jujur saya senang sekali mendengar penjelasan dari pak hasan, sangat menginspirasi dan mengubah mainset saya tpi itu aja tidak cukup kalau tidak memulai/melakukan dari sekarang, selain narasumber, hostnya juga keren dan mantap pertanyaan simple, padat dan todepoint,pokoknya senang nontonnya banyak mendapat pencerahan yg berkualitas ✊✍️💪👍
kalau ada bintangnya saya akan langsung kasi ⭐⭐⭐⭐⭐,terimakasih banyak 🙏🙏🙏
Idealisme ke bawah untuk perusahaan jujur,,idealisme ke atas untuk kryawan yg berintegritas,,harus seimbang sih menurut ku,,gak boleh berat sebelah
Perusahaan sebenarnya byk yg baik..tap karyawan suudzon itu banyak sekali...
ga nyangka sih malaka bisa melirik kang hasan.. mantap tim malaka.
Sama2 lulusan ABAM
@@teknopedia8894apa tuh ABAM ??
Sama2 pemikir bebas, profesi dan basis akademisnya juga keren bgt, wajarlah berkolaborasi
kak can sama kang hasan dah berteman lama di FB. btw gua follow mereka berdua dari jauh sblm ada malaka project. cania masih di geolive
@@teknopedia8894 Kaga ada Kang Hasan di grup ABAM woe
yang dipanggil kerja ialah hubungan keluarga, sedarah, sesuku dll pintar urusan belakang
hidup nepotisme
Kalo dikantor ane lebih milih karyawan rekomen dr karyawan2 yg kerja.. entah sodara ato tetangga😅 tapi pinter2 kok drpd ambil dr luar
@@rinaldypriawan5000itu mah efek orang pinter pasti akan kerekomendasi sih. Soalnya karyawan kan males banget rekomendasi orang yang gak pinter namanya bakal hancur di perusahaan itu. Jadi kalau pinter dikit relasi nah itu jadi pertanyaan sih. Makanya orang pinter kerjaannya pertama apa adanya aja dulu diterima dulu, dari situ naikin citra dengan performa bagus jadi temen rekomen kamu bagus.
Menarik sekali, mendengarkan pencerahan dari bapak ini, tak terasa sudah selesai. Terima kasih pak atas kuliah umum bapak ini. Salam Timor Leste ❤❤❤
Thanks project malaka buat interview nya. Yang saya pelajari hari ini :
The way you see the problem is the problem itself. Ungkapan "ah itu hanya teori" itu salah kaprah. Setiap yang kita lakukan dalam kehidupan itu ada dasar teori nya. Ngitung belanjaan sayur juga pake teori dasar matematika. Bukan sekedar pemikiran imajinatif warung kopi. Membaca, explorasi dan komparasi teori dan data itu dasar dalam bepikir kritis dan mengambil keputusan yang tepat. Hidup yang benar itu mestilah pakai dasar teori yang benar.
1. beda jauh pendidikan ibukota dan kota kecil di daerah.
2. demand tinggi dan berbagai macam tapi gaji rendah dan gk ad jenjang karir + naik gaji pertahunnya sangat kecil.
3. lingkungan sgt berpengaruh : rumah, orang tua, sekolah, kursus, pertemanan, dlsb.
Pernah ngobrol sama HRD di suatu perusahaan start-up gede di JKT, mereka bahkan ngerekrut karyawannya ada yg cuma dari komuk doang😅
Temen2nya di kantor ngeliat ada yg ganteng daftar kerja, langsung direquest diterima aja. Dan emang diterima wkwk
Dan kita blm ngomongin diskriminasi gender, umur, dsb. yg ga fair.
Lebih parah lagi pernah dengar webinar HRD bilang mereka review CV cuma 7 detik. Itu bacaa apaan😅 Jadi masuk akal si, rewiew CV selama7 detik itu memang cuma mau lihat umur dan foto doang wkwk
Wah startup abal2 itu. Cobain deh startup di bidang technology atau fintech. Mau bapamu direktur jga gak bakal lulus kalo gak bagus tesnya. Kalau dipaksain masuk bisa jadi gila.
29:30 : Sebelum nonton video ini, gue juga kadang iseng liat wilayah terujung Jepang lewat GMaps dan bener.
wilayah terpencil aja infrastrukturnya dibangun sebagus mungkin, ga diabaikan. Keren emang pemerintah Jepang.
@@pakganjarbersamakita krn kepala desanya ga mikirin perutnya sendiri
Sistem desa disana dipegang komite mereka ingin desanya maju atau sebaliknya bisa ingin desanya gak maju ,mereka tahu arah tujuan mereka klo ingin maju ya terbuka pengaruh luar klo gak ingin maju ya gak usah terbuka pengaruh luar, gak kayak orang indo pengen maju tapi gak mau terbuka pengaruh luar
btulll
Sangat prihatin. Beliau 100% benar. Mau maju, SDM hrs diubah. Pola fikirnya diganti.
Ilmu Manajemen Plan D & Plan M 7:00
-Planning dan nargetin hasilnya
-Kalau gak tercapai, sebutkan alasannya
-Harus ada jawaban kapan itu selesai
Realitanya beda, pekerjanya malah sak sak e dan ucap secepatnya aja (gak tau kapan pastinya)
12:35 Perebutan buruh, tapi gak mau yang diatasnya
15:27 List menuju Impian dengan memperbaiki kekurangan
19:05 Semakin banyak kontribusi, semakin besar profitnya. Bukan dari semakin lama kontraknya
Bener sekali kata professor, SDM Indonesia kurang produktif, mental kerja santai & inisiatif kurang.
Saya pernah kerja di sebuah perusahaan dan akrab dg orang bagian keuangan. Dari situ saya bisa tau nilai kontribusi saya thd perusahaan tnyata 4 kali lipat dari gaji saya 😂.
mantab. emg subyektif bgt sih utk manajerial kek gini, butuh org tegas dan tega demi visi bersama
Makanya kalo kontribusi menurun sampe melebihi cost ya auto kena lay-off.
Tempat saya kerja sekarang, gaji saya adalah 30% dari hasil yg saya kerjakan.
Memang seperti itulah SDM kita, kadang kerja seenak jidat tapi banyak nuntutnya, orang yang normatif pun kadang malah jadi stress karena sekelilingnya gitu.
Kalo banyak nuntun gw ga ngerti konteksnya yg lu maksud gimana.
Cuma dari pengalaman gw bahkan yg bare minimum aja perusahaan indo ga menuhin (tunjangan kesehatan, hari raya, cuti, dsb.). Itu karena yg dibilang mas Hasan tadi, dari level Manajemen dan Perusahaan aja ga punya framework yg jelas untuk bikin perusahaan hidup, akibatnya semuanya dilimpahin ke karyawan dengan mencabut hak2 karyawan.
@@aadika45Managemennya orang kita kan?
Rusaknya rata kok SDM kita tuh dari atas sampe bawah, mangkanya dibilang kalo dibanding negara ASEAN lain produktivitas kita lebih rendah.
Dari awal aja banyak yang recruitmentnya transaksional, budaya nepotisme, integritas rendah.
Yang akhirnya orang-orang yang ada di dalam itu ya kurang kompeten.
Itu udah jelas ngaruh ke perusahaan.
Bandingin aja hasil kualitas manufaktur otomotif cabang Indonesia dengan cabang Thailand misal.
Kita besar untuk pasar.
Parahnya, kita gak bisa ngapa2in lagi.
Cm ada 2 pilihan, ikut arus, atau keluar.
@@yosealdo1 sebenarnya bisa kalau pemerintah menjalankan fungsinya. Apa yg menjadi hak buruh (termasuk pekerja kantoran) itu ada UU dan perlindungan hukumnya. Kalau Kemenaker bisa menjalankan fungsinya, perusahaan ga akan berani macam2. Tapi ya menteri ketenagakerjaan kan slot jatah partai, makanya ga ada yg beres kerjanya.
Belum lagi buruh (termasuk kantoran) itu ga punya serikat yg kuat dan g ada partai yg punya ideologi buruh untuk mewakili buruh di legislatif. Jadinya ya pekerja Indo dijadikan budak, korporat dan elit hidup senang.
Btw ketika gw bilang buruh, termasuk di dalamnya buruh kasar, karyawan swasta, guru sekolah, dst.
@@aadika45 itu teori kita, nyatanya, spt Kang Hasan bilang, pemerintah kita itu hak punya konsep, bahkan gak punya teori utk dijalankan.
SDM Indo sih emg parah banget kualitasnya.. kerjaan yg harusnya bisa beres 5 menit kalau udah dipasrahin ke mereka bs beres nya 1 hari lebih, itu pun kalau dikejar2.. dah gitu hasil kerjaan biasa ga beres & berantakan.. dan ini utk kualitas SDM yg tergolong menengah kalo utk ukuran Indonesia, jd emg standar kualitas di negara ini super2 jongkok sekali..
Hal yang unik di Indonesia ya, ketika anda nyentuh posisi manager, perusahaan akan meminta lebih dari anda dalam hal yang sama, misalkan anda sales manager, perusahaan akan meminta revenue dari anda lebih besar. Jadi manager tersebut sibuk jualan cari clien lebih banyak ketimbang ngurus anak-anaknya. Tidak sesuai yang diajarkan mentor mentor jaman dulu, bahwa yang dimaksud target manager itu adalah target tahunan, dan membuat strategi agar target tersebut achievable. Itulah yang narasumber bilang manager di Indonesia adalah super staff dan ini keanehan yang jalan disemua tempat.
Lebih baik menggunakan slogan *'realistis sajalah' (simbiosis mutualisme).* Btw, siniar kali ini mengingatkan pada sebuah buku,
*Dying for a Paycheck by Jeffrey Pfeffer* 🤭
Kalimat penghancur yg terdengar agamis para SDM di Indonesia : "Buat apa ngejar dunia toh ga dibawa mati, mending miskin yg penting bahagia"
Pertanyaannya, seberapa besar persentase kebahagiaan ketimbang penderitaannya? sejak kapan orang miskin bahagia, bukannya seringnya sadboy karena selalu curhat tentang ekonomi?
Jadi, mari hilangkan kalimat tersebut dari mindset kita
Kerjalah sampai kaya dan kejarlah dunia
Hhehe.. I do like.. People's getting smarter...
Banyak "kebenaran-kebebaran" yang menipu di Indonesia ini
@@Tujuh-Bintang Itu benar kan? Iya Benar.. And I know that U know ~
Orang² muda hrs banyak dengar²n sm orang tua spt ini mau berbagi pengalaman dn ilmunya
Podcast yg eye opening bgt,,,membuka sisi baru cara berpikir.
Isinya daging semua.
Emg fakta sdm kita rendah, trlihat dri cara brpikirnya, itu jg tdk lepas dri sistem pendidikan yg cm mentingn angka saja, tp outcome nya ga sesuai ma angka2 yg dibanggakan.
Dengar sendiri dari tenaga pendidik merangkap administrasi. Ujar mereka "tidak perduli apa itu outcome (kecerdasan anak didik), yg penting semua anak naik kelas (mengejar angka output) jika ada yg tidak naik kelas maka ada ancaman masuknya internal audit, dinas, BPK, dan APH untuk memeriksa penatausahaan keuangan disana", yg mana penatausahaan keuangannya sangat2 tidak tertib (rahasia umum). Krn itu mereka lebih takut kena audit keuangan drpd audit kinerja (yg tdk pernah benar2 diaudit).
Gw mau sharing pengalaman kerja gw yg mungkin jd salah satu faktor jeleknya habit kerja di Indo ini
Premisnya, gw kerja cukup lama, gw paham sedikit banyak permasalahan perusahaan dan gw paham pula sedikit banyak problem solving yg tepat utk itu, pernah gw uji jg and works
Oke masuk ke problem
1. Jika gw sampaikan ide dan problem solving gw k SPV, ide gw diambil dan gw g ada reward apa² sedangkan yg dapat reward si SPV tolol gw itu
2. Jika gw langsung sampaikan ke owner (karna g ada atasannya lg), oke katakanlah owner merespon dan menghubungi SPV hingga permasalahan perusahaan selesai, gw ttep g dapet apa², tetep diperes-peres jg otak sama tenaganya tanpa ada reward tambahan 😂, yg mimpin gw jg ttep aja SPV tolol yg g ngrti kerja
Nah kalau udah gini biasanya banyak yg menyarankan pindah kerja, masuklah masalah baru, perusahaan kita kn 90% gt kan ya 😂😂😂 jd susah lg 😂😂😂 apalagi diperparah dengan kondisi ekonomi yg begini suram
Skr itu perusahaan gampang aja curi ide pegawai tanpa reward dan ditendang setelah dimanfaatkan 😂 apalagi dengan adanya kontrak kerja yg g jelas indikator penilaiannya apa
Udah biasa, kalo atasan ga punya ide alias normatif worker aja, pasti nyari subordinat yang pinter2 biar pas pada ngoce bisa dicuri idenya xD
udah nonton drakor misaeng?bahkan di korea aja kyk bgni banyak..dihina2 sexist ada, kerja banting tulang sekali buat ksalahan lgsg disuruh mengundurkan diri. jd emg ini adalah masalah dunia kerja. tapi si pemeran utamanya mengambil ilmu dr apa yg dilakukannya selama bekerja dan dia buka lapangan kerjanya sendiri..endingnya mmuaskan sih karena smpai kapanpun kerja di prusahaan lebih banyak makan atinya kecuali mw menerima apa yang terjadi dan move on😂
salfok di penutupan bang coki bilang "sampe ketemu lagi di MLI Podcast" WKWKWKKWKWKWKW gapapa yg penting maksudnya tersampaikan dan apresiasi yg sangat tinggi untuk Malaka Project atas konten yg disajikan ini bener2 jadi masukan banget buat saya terutama. terima kasih banyak semoga Malaka Project bisa terus menyajikan konten seperti ini dan malaka project sukses, sukses, sukses sehingga dampaknya bisa lebih besar lagi kedepannya... THANK YOU SO MUCH!!!!! LOVE LOVE LOVE
Auto nyari comment yang bahas ini wkwkwk
yg koment2 disini seperti bocil FF yg sok idealis..dunia kerja khususnya perusahaan di indonesia itu sepetri benang kusut. banyak praktik yg tdk idel bagi pekerja,mis kesenjangan upah antara eksekutif dan buruh/tenaga kontrak,kondisi kerja,oligarki,keamanan ,jenjang karir..jangan ngomong produktivitas,kalau regulasi tidak berpihak sama pekerja ,tidak ada transparansi akuntabilitas...banyak kok sdm kita diluar sana yg bisa di adu...sistim kita yg bermasalah..
Pemikiran pak hasan tipikal kapitalis, tipikal pimpinan yang mendapatkan jabatan karena punya privilege pendidikan tinggi, jangan bandingkan bapak yg pendidikan ke luar negeri bisa naik jadi direktur dalam setahun, dengan staf biasa yg hanya tamatan SMA, wajar tahunan dia hanya bisa menjadi staf biasa. Logika pak hasan juga terbalik, jangan tuntut pekerja/buruh memberikan produktifitas tinggi, dengan iming iming gaji dinaikkan, tuh buruh cina, produktifitas tinggi tapi tetap aja perusahaan memberikan gaji minim, udah kaya perbudakan, coba sekarang dibalik, berani gak perusahaan lebih dulu memberikan gaji tinggi utk karyawannya , jika dirasa produktifitasnya kurang, tinggal pecat aja... Logikanya jangan terbalik balik pak
Rendahnya Kualitas SDM di Indonesia
Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia merupakan masalah yang kompleks dan multidimensi. Salah satu penyebab utama yang sering kali diabaikan adalah perilaku para politisi yang korup dan egois, yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompoknya daripada kesejahteraan publik. Ketika terpilih menjadi pejabat, banyak dari mereka yang fokus memperkaya diri sendiri daripada mengembangkan kebijakan yang mendukung peningkatan kualitas SDM. Fenomena ini tidak hanya menghambat perkembangan individu tetapi juga merugikan pertumbuhan ekonomi dan sosial negara secara keseluruhan.
Para politisi yang korup sering kali memprioritaskan kelompok mereka sendiri, mengabaikan kebutuhan masyarakat luas. Mereka cenderung menggunakan kekuasaan mereka untuk memperkaya diri dan kroni-kroni mereka, sehingga anggaran negara yang seharusnya digunakan untuk pendidikan, pelatihan, dan pengembangan SDM justru disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Ini mengakibatkan kurangnya investasi dalam sektor-sektor vital yang mendukung peningkatan kualitas SDM, seperti pendidikan, kesehatan, dan pelatihan kejuruan.
Salah satu faktor kunci dalam meningkatkan kualitas SDM adalah kemauan politik yang kuat (political will) dari para pemimpin negara. Namun, di Indonesia, sering kali kita melihat bahwa para politisi tidak memiliki visi jangka panjang untuk pengembangan SDM. Mereka lebih fokus pada proyek-proyek jangka pendek yang memberikan keuntungan politik instan. Kurangnya kemauan politik ini terlihat dari minimnya alokasi anggaran untuk program-program pendidikan dan pelatihan, serta kurangnya dukungan terhadap inisiatif-inisiatif yang dapat meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja.
Akibat dari korupsi dan kurangnya kemauan politik ini adalah kualitas SDM yang stagnan atau bahkan menurun. Hal ini berdampak langsung pada berbagai aspek pembangunan nasional. Misalnya, tenaga kerja yang tidak terampil dan tidak berpendidikan tinggi sulit bersaing di pasar global, sehingga menurunkan daya saing ekonomi Indonesia. Selain itu, kurangnya investasi dalam kesehatan dan pendidikan juga memperparah ketimpangan sosial dan ekonomi, yang pada gilirannya menghambat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
MANTAAPPP INI, SUPAYA INDONESIA JADI NEGARA DENGAN INDEX KEBAHAGIAAN YG TINGGI, TOLONG DATANGKAN TERUS dr. Ryu Hasan dan Pak Hasan ini. THANKS MALAKA
Misa selasa sore dengan Romo hasan...❤❤❤
Kali ini sajian anggur dan roti tak beraginya nikmat sekali
Lama ngikutin tulisan tulisang Kang Hasan di FB, sehat terus Kang Hasan Abdurrakhman ..
Wahh klo soal semua yg ada di Indonesia sii harus diganti dr akarnya 😂
Nggk habis2 kita membicarakan soal Indonesia klo semua permasalahannya saja masih itu2 aja (tdk terbenahi secara struktural) wkwk
Yg jelas harus ada kemauan & mau mengambil resiko atas sgla hal, nnti yg lain akan mengikuti (manner, attitude, skill, dll).
dari beliau kita belajar, manusia semakin belajar di tempat yang bener otak akan dipakai 1000%, maka cara pikrinya akan diluar nulur manusia normal. gua selalu nyaman dan bangga kalo ada di lingkungan orang2 diluar nulur kek gini,, karna terchallenges jadinya dan mengesampingkan insecure diri.
indonesia akan sangat maju bila semakin banyak orang2 seperti pak hasanudin aburakhman ini
Dibikin simpel aja: Silakan cek S1 dengan lulusan terbanyak dari jurusan apa. Tinggal dibandingkan dengan negara2 ASEAN yg produktivitas manusianya di atas kita. Jika sudah ketemu, tinggal ditanya mengapa begitu. Kita juga harus harus bisa berbesar hati mengakui mayoritas rakyat kita memang mental tukang ngembat, baik halus maupun kasar. Tinggal ditanya kenapanya.
Yup ini, bukan untuk menyakiti hati bagi yang sadar, hanya menyampaikan fakta lapangan untuk introspeksi, kebanyakan orang kita enggan masuk (ada yg takut, ada yg insecure duluan dll) ke jurusan-jurusan sains dan teknologi, alhasil karena minat ke sektor situ gak ramai ya tentu berdampak ke kualitas kompetensi dan kompetisi negara kita di sektor itu masih jauh ketinggalan
@@ハーン-t9uya gmn mau tertarik ke saintek, yang diglorifikasi yang komedian2 sama artis2 ga jelas apalagi dengan sosial media ini, gamerlah, komedianlah, artislah. Ya akhirnya orang2 ya jadi pada pengen gitu lah krn liat yg di layar itu tajir2
Indonesia ini bnyk org pinter menilai terutama menilai kekurangan dlm semua hal yg terjadi di bangsa ini. Tapi, tdk ada yg mampu memberikan solusi nyata. Karena masalah utama masyarakatnya adlh mental, integritas, dan mabok agama yg membuat peradaban susah maju. Bayangkan, dgn mayoritas umat beragama, bangsa kita adlh paling korup dari pejabat sampai rakyatnya. Masyarakat selalu teriak mengutuk korupsi tapi semua ambil amplop pilpres, pilkada sampai pilihan lurah. Mengidentifikasi pejabat tdk dari program kerja dan kemampuan kerja tpi dri brpa bnyk amplop politiknya atau dri agamanya
Ya bukan mabok agama dong bang namanya kalau masih bisa korupsi sama di suap mah
Yang haram itu cuman makan babi bang 😂
@MSGnolNOLtujuh7Hahaha betul juga. Dari tadi panjang lebar bahas jeleknya SDM indo, toh dia sendiri ngasi solusi juga nggak.
Beberapa poin penyampaiannya juga nggak masuk akal
@@waltuhhimselflah kan dari omongan itu ada beberapa poin solusi. Masa musti disebutin "solusinya adalah" gitu. Selebihnya yaa kalau emang masalahnya udah disebutin itu tugas yg punya wewenang lah yg cari solusinya. Mau ngomong berbusa dari luar ga bakal nyampe.
@@ferrfeb4111 Mana poinnya?
saran undang Hasan Askari dong pasti jga seru
Up
Up
UPP UPP UPP!!!!
Up
up
Podcast ini akan ku jadikan "nonbar" wajib bagi karyawan ku..... Thanks Malaka! Salut masukan Prof Hasan.... Semoga karyawan2 ku pada melek....
Obrolan hal yg serius tapi dibawakan dgn sangat menyenangkan, karena Kang Hasan yg sangat berpengalaman dan ilmunya dalam biasa mengatasi masalah dgn memberikan solusi.
menurut gw ini konten yang agak ironis ya, kok pake nama Malaka, tapi pemikiran nya idealistis. bukan materialis dan tidak juga partisan. ketika ngomongin gaji kecil 16:00 . kenapa gak pake framework kondisi material nya? Gaji itu terkait added value contribution YANG DIPOTONG, oleh kapitalis. kenyataannya profit kapitalis di Indonesia itu growth terus2an sedangkan gaji stagnan. jadi no excuse.
Sebenarnya lebih ke arah pragmatis aja dengan keadaan yang ada di tambah dengan idealisme yang sedikit membuka mata kita untuk menanggani masalah struktural ini, tohh emang gak semua sdm kita layak diberi gaji tinggi dan kalau pun di lihat dari pendapatan perusahaan gak juga tinggi karna kurang produktif juga brp sih perusahaan yang sehat dan layak di Indonesia. Perusahaan yang layak dan sehat pun menghire orang dari lulusan ternama dan emang mereka layak di posisi itu, soo nikmati saja kesenjangan sosial ini jangan denial mulu
@@HomeCreator-r7epemahaman nya bukan malaka berarti. Itu lebih ke pandangan liberal. Kalau materialis harus tanya. Perusahaan siapa bisa menentukan mana yang berhak dan tidak berhak?. Toh mereka tidak membuka lapangan pekerjaan. Yg membuka lapangan pekerjaan itu pekerjaan yg menambah value di masyarakat, sehingga timbul demand yg lain
Baru pertama kali gue dengar argumentasi ini dan gue setuju.
Pemilik modal sudah mengeluarkan modal di awal.
Tentu dia berharap value juga minimal 5x dari modal yang pengusaha keluarkan.
Dan pasti keuntungan yang segitu sebagian akan di putar kembali menjadi modal untuk ekspansi sehingga perusahaan juga tetap survive.
Tidak ada yang salah dengan kapitalisme selama pola pikir yg prof sampaikan itu benar terlaksana.
Kebanyakan level managerial di Indonesia itu gak bisa menerapkan apa value yang mau ditingkatkan 5x dari gaji nya, padahal managerial itu digaji tinggi, dan yang diharapkan memang thinking nya.
Cara termudah yang mereka lakukan adalah reduce cost di gaji level operator dan supervisor. Cara lain reduce cost nya mengurangi kualitas material, tapi ini biasanya kalau sudah kepepet saja karena berpengaruh ke konsumer
Itu beda loh reduce cost dan efisiensi cost.
Menurut saya yg sering memakai pemikiran reduce cost itu negara Amerika Serikat.
Kalau yang cost efisien itu menurut saya negara Jepang, China, dan Jerman
Dan memang kebanyakan level managerial di Indonesia itu kiblat pemikiran nya ke Amerika Serikat sih...
@@TokoAnggun memiliki modal itu itu bukan virtue. value & virtue itu dibuat dari labor (adam smith aja setuju), bukti nya coba hilangkan salah satu aspek, mana ekonomi yang jalan. labor tanpa kapitalisme, atau kapitalisme tanpa labor. kemudian hal yang salah dari kapitalisme adalah, ketika motive profit meningkat terus menerus, buruh semakin tidak bisa membeli barang yang ia produksi. motive profit meningkatkan profit jangka pendek, akan tetapi purchasing power pasti turun karena stagnan/turun nya gaji terbayar, sehingga penghasilan kedepannya akan turun. paradox kapitalisme itu lucu, naikin profit malah turun rate profitnya di jangka panjang. dikecuali Ekspor kapital ke luar negeri (imperialisme), tambahan: pemikiran tidak ada yang salah dari kapitalisme itu pemikiran yang tidak materialis, tidak dialektis, dan Ahistoris. sama aja kyk ngomong tidak ada yg salah dari feodalisme, kalau semuanya berjalan lancar.
Brunei darusalam produktivitasnya gokil juga
Brunei emg pesaing ketat singapura, indeks sdm aja no 2 asean, uang dollar nya pun sama 12rb 😂
Kalau di tanya masy nya kegiatan cuma isi waktu, singapura masi perbaikan ekonomi 😂
@@sheptian69kakak, sumpah jadi kagum. Kakakk tahu fakta kayak gini darimana? Mungkin kakak bisa share sumber hiburan kakakk buatt dapat pengetahuan kayak gini 😭
Kurikulum sekarang tidak akan membantu anak2 jadi lebih pandai, tapi lebih terdoktrin. Mereka hanya belajar menghafal tapi tidak paham, hanya meniru tapi tidak mengerti. Kreatifitas dan intelegensi mereka terkurung dan dimatikan secara perlahan-lahan. Ditambah lagi banyak orang tua juga tidak mengerti tentang gizi untuk anak, yg penting anak kenyang sdh cukup
we need freethinker
Jangan lupa kurikulum itu cerminan masyarakatnya, kalau kurikulumnya isinya doktrin, karena masyarakatnya maunya belajar dengan model doktrin. Gak usah jauh-jauh sebagai orang tua mau punya anak berguna bagi orang banyak duluan atau bagi orang tuanya duluan? Kalau maunya yg nomer dua ya cocok banget pake sistem doktrin. Nanti kalau anaknya kritis trus nanya tinggal di jawab udah doktrin dari sananya. Lama-lama anaknya bakal patuh gak kritis dan juga gak kreatif lagi.
@@st3v4nt saya setuju, dan ini harus jadi tugas pemerintah dan kita bersama untuk mengatasi nya
Point bagi e,Teori adalah pengalaman yg di bukukan/di bakukan yg akan terus di improve dgn pengalaman yg terupdate dan lebih baik , utk memudahkan generasi selanjutnya..
Apa yang di sampaikan bapak narasumber 100% fakta di lapangan 😂 kualitas sdm emang se berpengaruh itu untuk keberlangsungan perusahaan dan efek gedenya ke negara.
Yang gajinya masih dibawah UMR sini ngumpul wkwk 😂
Kuliah nya 7 taun cu, rugi dong
Setengah umr 😂😂😂
serius km kuliah udh habis 1m?
2024 gaji masih umr wkwkw
😅
Makanya pak kalo rekrut orang jgn dibatasi umur maksimal, jadinya susah sendiri nyari orang yg berkualitas 😂
Request pak Otto Hasibuan menceritakan carut marut dunia penegakan hukum sekarang, yang setuju like.
Ngapain wong si otto itu juga penyebab carut marutnya.
No
Dih fans jessica lu yee 🌚
Sdh masuk politik agak kurang pas. 😂
Si Paling "penegakan hukum sekarang" seolah dulu itu sempurna.
Selain beliau profesor, beliau juga menunjukkan perspektif produktivitas di negara2 maju. Sehat selalu Prof. Hasan
Banyak kesentil dari podcast ini 🥲, terima kasih Pak Hasan dan tim Malaka project. Mari kita mulai menjadi lebih baik lg
Nggak dipanggil, karena kamu udah umur 26 tahun. Sedangkan, syarat kualifikasi maksimal umur 25 tahun.
Sudah bosan nonton video2 koar2, SDM Indonesia rendah.
Padahal:
1. Gaji masyarakat sangat rendah, bahkan banyak di bawah UMR.
2. Syarat kualifikasi pekerjaan yang tidak ngotak, dan tidak ada regulasinya.
3. Akses pendidikan semakin sulit, bahkan semakin dipersulit.
4. Guru pun gajinya rendah, dan kurang pelatihan.
5. Pemerintah main potong gaji masyarakatnya, buat program yang tidak jelas (mungkin korupsi).
6. Ngomong kontribusi, lu kerja keras, minta kenaikan gaji, ya ditolak lah. Karena, perusahaan mau untung sebesar-besarnya. Ada alasannya kenapa "job hopping" itu sangat mainstream.
Indonesia suram 2045.
Nah tumben ada orang yang ga kaya si professor, salah2in SDM rendah mulu. Dia pikir sama pola pikir orang yg ga punya privilege pendidikan kaya mereka2 itu. Kalian kan yg koar2 SDM rendah cerdas2 tuh buktiin lah bisa perbaikin Negara, rakyat kecil wajar protes pekerja asing, wong mau makan aja susah kok disuruh ngejar jadi manager dan lain2
Kayanya yang penting juga di pembahasan ini, pengkoar-koaran SDM Indonesia rendah bukan berarti menyalahkan SDM (rakyat) itu sendiri. Pengkoar"an ini penting biar kita pertama bisa lihat memang ada benar masalah-masalah kualitas SDM di Indo. Agar setelahnya, kita bisa pikir bareng kenapa ini terjadi, terus berusahara benerin.
Justru memang bener, banyak dari masalah ini disebabkan, atau paling ngga dibikin lebih parah, karena permasalahan struktural yang disebut di sini. Mungkin kalimatnya bukan padahal ada berbagai alasan itu, tapi karena, ada masalah 1-6 itu. Dan kalau kita zoom in lebih deket, masalah kultural dari kinerja SDM Indonesia yang diceritakan profesor disini, terjadi di dalam kinerja SDM pemerintahan Indonesia - yang kemudian nyebabin masalah struktural yang semakin membebankan rakyat. Ini jatuhnya ke deadly loop yang semakin merugikan semua orang - kecil atau besar. Setuju sih kalau kita bisa fokus ke pendidikan yang bisa menggeser mindset kultural rakyat agar kinerjanya lebih baik.
Regulatori yang mendukung hak pekerja Indonesia agar rakyatnya lebih sejahtera harus didukung juga oleh rakyat yang bisa berkontribusi tinggi dalam value generation.
@@Ship5-s4u dari bukunya kang hasan, dia bukan anak orang kaya. Justru gw rasa malah lebih miskin dari lu. Tinggal di desa sejak kecil, bapak-ibu kerja serabutan. Dia sd-smp-sma di dalam negeri, dan bukan yang elit.
Pola pikir "rakyat kecil" mesti dihilangkan. Kalian2 selalu merasa inferior dan berkecil hati karena merasa bodoh, tidak berskill, dsb. Sehingga pemerintah harus membantu kalian. Nah kalau bodoh dan tidak berskill kenapa marah digantikan pekerja asing? Apakah kalian bisa melakukan apa yang mereka bisa? Toh gak ada di Indonesia buruh pabrik impor dari jepang, jerman, dll. Yang impor adalah di sektor2 yang cenderung sulit dan banyak orang lokal tidak kompeten, misal dokter.
Sekali - sekali ambil sudut pandang perusahaan, mau gak punya karyawan udah bodoh, tidak punya skill, dan malas? (maaf bahasa kasar)
@@valerioharvey7289 siap abangku semoga indonesia dipenuhi warga2 asing biar kami warga bodoh tidak berskill mati terus SDM indonesia maju
Bekerja keraslah, tapi jangan jadi kuli yg kalau kerja begus dikasi tugas lebih dan kalau gagal dimaki.
Benar cuy, ga cuman dimaki aja kdg dimanfaatkan dan disepelekan
@MSGnolNOLtujuh7
Makanya otak dari kecil harus dikasi asupan yg memadai dg protein yg memadai. Dan jangan berharap.banyak kalau makan tiap.hari hanya modal tahu tempe dan indomie
@MSGnolNOLtujuh7
Makan siang gratis itu cuma jadi tai. Dan skrg si prabowo kalau ditanya makan siang gratis itu juga ngga jelas jawabannya.
Dimaki terkadang krn ngedableg..mgkn sudah diberitahu beberap kali..sampai lelah..
Kalian itu kalau uda pernah jd atasan, misal yg tipe trainer mau mengajari bawahan tp bawahannya gak melakukan, kayak kang Hasan bilang kita frustrasi..
Kerjaan gua dl kayak Kang Hasan, salah satu paling berat kerja jd trainer management adalah Harus berusaha tersenyum terus..
Karena gua konsultan, gua selalu taruh di otak gua "tenang..tenang...project ini 6 bulan, 1 tahun, lepas dari situ gak ketemu lagi.."
@MSGnolNOLtujuh7 org yg ngusung program makan siang gratis aja kebingungan semua praktek nya gimana..
Dari awal byk org sudah lgsg pertanyakan "distribusinya bagaimana?" Pertanyaan penting banget..tp apa jawabnya "pesimis lu!"
Lah??!! Kenapa sih kalau ada pertanyaan itu bukan dijawab tp selalu dicounter secara personal??!!
PNS can't relate dan benci diskusi ini
gak juga
Lol
Manusia pada Umumnya blm mengerti apa itu Value / Nilai yg Layak mendapatkan Harga yg pantas buat dirinya dlm pekerjaan apapun dan dimanapun..kl kita memilik Skill dan kita tau brp Value kita..ketika kita melamar kerja pun kita bs Bernegosiasi ttg Gaji Kita...bukan melamar gaji tanya gajinya..tp dia sendiri pun ga tau Value nya sendiri brp ?
Management adalah sistem pendidikan paling bermasalah di industri. Banyak bgt dikeluhin krn minim belajar maksimum percaya diri berlebihan. Kecuali management pemasaran ya masih oke di beberapa hal meski g semua.
Black list anak management aja sih, kecuali dia punya soft skill lain
ingat ya ini buat top management, bukan buat operator
Kalau kamu Operator, Berserikatlah dan berkerjalah sesuai SOP Sudah cukup !
Tuh kan langsung muncul contohnya, "kerja secukupnya" 😂😂😂
Lu udah ngerasain kerja di perusahaan blm?@@Budi-r6x
Gak mau naik kelas bang dari operator menjadi supervisor ?
@@reizafm180 ini lagi gawe di kantor
@@TokoAnggun maunya operator gaji CEO kali bang
dari abam jadi tau; cania, kang hassan, dokdes ryu, zenius dst dst
Sama 😂
aku pngin, org-org anonym di abam yg ngasih opini dll macam dewyrainy tu, di undang ngobrol di malaka, nanti biar di censored aja mukanya. wkwk@@yohaku4071
Abam siapa bang?
@@SiakaRiza anda bertanya atheis menjawab 😂
Grub over hate berkedok atheis, hanya beberapa disana yg murni Atheis, sisanya ngabisin waktu untuk nyari celah dalam agama untuk diolok-olok
yang merusak bangsa ini adalah kata kata sampah yg menjadi mutiara "Uang ga di bawa mati!"
Ini omongan orang individualist extreme.. mau mati aja masih mikirin apa yg bisa di bawa.. entah itu uang, benda atau pahala, apa pun itu dia memikirkan membawa sesuatu buat dirinya!
Orang yg hanya memikirkan diri sendiri ya gini sudah..
Seharusnya kita bekerja bukan apa yg bisa di bawa saat kita mati, tapi apa yg bisa kita tinggalkan untuk orang yg kita cintai!
Kereeen banget kontennya. OMG banget deeeh. Daging semua, dr awal sampai akhir, terbuka mataku dan wawasanku. Ngebayangin
Klw dosen kayak gini.... semangat pastinya duduk di depan kuliahnya. Thanks a lot udh ngundang beliau👍👍
Seriuss ini bermanfaat sekali, indonesia butuh banyak kontenn kaya gini 👍👍
Bener pegawai harus memberikan kontribusi minimal 2x dari nilai gajinya kalau tdk ya rugi perusahaan
Alasannya kenapa gini bang?
Yang rugi karyawan dong
@@zaidanhibar8535ini contoh karyawan kumpul2
Misal restaurant modal 1 milyar.
Berharap BEP balik modal 2 th ( 24 bulan) jd per bulan beban BEP nya 42 juta
Karyawan 10 org masing gaji 3 juta = 30 juta
Listrik, pajak , biaya kebersihan alat2 dll = 10 juta
Jadi minimal penghasilan / untung restaurant itu harus 42 jt + 30 jt+10 jt = 82 juta ( hanya untuk BEP , gaji , pajak dll (belum untung sama sekali kalo hanya 82 juta.. kalo lebih baru untung)
Nah .. beban 82 jt ini dibagi 10 org karyawannya = 8,2 juta per org.. jadi untuk karyawan bergaji 3 juta harus menghasilkan 8,2 jt agar restaurant berjalan ( untuk BEP, gaji, pajak dll) ideal nya harus lebih dr 82 jt sebulan untuk untung.. ngapain bikin usaha kalo ga untung
Kira2 gitu
@@zaidanhibar8535kalo mindset lu kaya gitu lu kalo suatu saat punya usaha gabakalan maju, karna penghasilan bakalan abis buat gaji orang, sedangkan orang yang lu gaji ga ada kontribusi lebih atau paspasan
Akhirnya Pak Hasan.
Tokoh idola yg membuka logika kita supaya lebih sekuler.
Kalau Allah maha Kuasa, ngapain ada Malaikat?
Malaikat bentuk kuasa Allah
@@flowerhorntampan4363 secara Iman begitu, tapi dalam kenyataan akan ada pertanyaan... Kenapa Tuhan gak bisa autopilot aja ? Katanya Maha Kuasa.
Kayak Pabrik butuh buruh sama supervisor. Lah 124.000 malaikat masuk keluar tiap hari beda-beda untuk ukuran Tuhan keknya aneh deh ?
@@imaduddinfaperta9909 lah... Anda mikirnya aja masih di materi ,, anda bisa membayangkan bagaimana dunia dalam bentuk 5dimensi? 6 dimensi ? Sampai 9 dimensi??
.
@@flowerhorntampan4363 hubungannya Dimensi sama Kerja Malaikat apa ? Tiap dimensi butuh Malaikat ? 124.000 pekerja dimensi ?
Direktur itu terbatas, nyari buruh...
Presiden itu lemah, butuh menteri...
Tuhan nyiptain Malaikat, berarti....
@@imaduddinfaperta9909 relevansinya apa? Relevansinya ada masih nerpikiran sederhana ,, logikanya juga pake matematika sedrhana.. 😌
anjirr, perspektif baru ini... jadi sadar kerjaan gua masih dibawah taggung jawab yg seharusnya, pantesan orderann belakangan menurun wkwk syulit
makasih Malaka Project🙏
ini bahasan bener2 menampa kita, semoga kita bisa memperbaiki keadaan untuk generasi selanjutnya
Thank you Malaka Project udah ngundang Prof Hasan. Banyak sekali ilmu yang bisa gue dapat!
Ada Kang Hasan