Bikinkan pabrik kecap pabrik saos dll,hasil petani di serap, tomat,jagung,bawang, beli dg harga pantas pasti sejahtera, selama ini di lepas , tengkulak untung selangit tanpa harus menanam
Kalo memang ada pertanian yg benar benar menguntungkan pasti ngga usah disuruh suruh, diprogram program kan, pasti berbondong bondong langsung menanam jenis pertanian itu .... Itu kalo memang bener bener menguntungkan,ngga usah disuruh suruh pasti berduyun-duyun menanam pertanian tersebut. Biasanya kalo yg namanya program Pemerintah itu ngga pernah sukses. Masa nanam Bawang Merah di tempat dingin?...ya sama aja dengan Menanam Wortel di dataran rendah (daerah panas)....Ngga sinkron sama sekali...🙏🇮🇩
Naahh... Ini baru berita ber bobot, infestigatif, real true, faktuality nya sesuai Narsum yg ada dilapangan yaitu petani,.. Bkn skdar berita copypaste yg udh di poles poles. Bravo Tribun Jateng........
Jangan lelah dgn kegagalan, rakyat Indonesia pekerja keras apalagi di jawa. Karena klo pemerintah stop food estate bnyak tengkulak kelas kakap yg mengambil keuntungan
Begini: 1. Diseluruh dunia, jumlah pengusaha itu maksimal 15% saja dari total penduduk masing2 negara (atau maksimal 5% kalo pake metode perhitungan dengan asumsi yg berbeda). Sisanya hanya jadi karyawan. Jadi sistem pendidikannya seperti apapun, mau banyakin SMA Umum, mau banyakin SMK Khusus, mau mempromosikan homeschooling, mau bikin mayoritas orang Indonesia jadi sarjana pun, ujung2nya tetap sama minimal 85% dari penduduk sebuah negara adalah karyawan (saat ini sekitar 3% lebih penduduk konoha berstatus sebagai wirausahawan). 2. Selain itu, mayoritas kita pada akhirnya cuma akan menggunakan ilmu calistung + plus berprilaku yg baik saja seumur hidupnya, bahkan cuma Catung saja dari semua yg kita pelajari di sekolah, karena keahlian menulisnya sudah digeser oleh komputer. Jadi semua ilmu lain, misalnya jika kita jadi karyawan pabrik rokok, sepatu, tekstil, kantor pengacara, kantor notaris, kantor pajak, dll, maka ilmu fisika, kimia, biologi, dll yg tiap hari kita pelajari di sekolah, yg tiap semester kita diuji mengerti atau tidak, yg orang tua kita beliin buku2nya, pada akhirnya tidak akan kita pakai dimayoritas hidup kita paska selesai sekolah. 3. Jadi saya sepakat dengan kurikulum merdeka, malah kalo perlu kurang2in itu mata pelajaran yg pada akhirnya tidak akan dipakai oleh minimal 85% dari total penduduk negeri ini, SD bikin jadi 4 tahun saja, smp dan sma gabungkan jadiin 2-3 tahun saja. Beri mereka kurikulum lifeskills lebih banyak, biar mereka survive selepas sekolah sebagai manusia yg merdeka bukan sekedar jadi buruh belaka sepanjang hayat mereka, karena bukan itu tujuan bangsa ini didirikan. 4. Kalo perlu kasi mereka mata pelajaran tentang bagaimana caranya hidup merdeka ditengah jatuh bangunnya setiap bisnis (yg rata2 tiap 7-10 tahun bangkrut itu). Ini lifeskills yg lebih mereka butuhkan ketimbang berbagai buku sekolah yg tebal2 itu. 5. Lagian, dari sudut pandang saya sebagai orang tua, saya merasa anak2 jam sekarang beban pelajaran yg mereka pelajari di sekolah sungguh tak masuk akal. Di paud sudah belajar begitu banyak, juga di tk1-2, mau masuk sd saja di test dulu (shock saya kok bisa masuk sd di test? kan jadinya mereka terpaksa harus masuk paud dan tk karena jadi gak akan lulus masuk sd kalo belum paud/tk dulu), di sd semua orang les ini les itu, gila gila. Buat apa itu semua kalo akhirnya kita tau minimal 85% warga negara akan jadi karyawan? 6. Mending usahakan setiap kepala keluarga di negeri ini punya rumah dengan luas tanah 500m2-1000m2 biar di rumah mereka bisa: a. Memelihara 9-18 ekor ayam petelur (2 jantan) b. Mengelola 1-2 kolam ikan terpal/fiber ukuran 1mx2m atau sedikit lebih besar c. Memelihara 4-6 ekor kambing etawa (1 jantan) d. Memelihara 5 kelinci newzealand (1 jantan) e. Menanam 5-6 jenis buah2an bukan musiman (papaya California, sawo, pisang, anggur, jambu, melon, dll) f. Menanam berbagai sayuran / keperluan dapur (kalo perlu menanam gandum dan padi di 200m2 tanah mereka masing2 secara bertingkat pake hidroponik), dan g. Menanam tanaman pakan ternak (ketela, talas, rumput odot, kelor, azolla, lemna, dan wolffia) supaya biaya pakan kambing, ayam, kelinci, dan ikannya gratis. Pola ini disebut sebagai Homestead di luar negeri, yg saya terjemahkan secara gaya2an sebagai Omah Perdikan (Rumah Merdeka/Rumah Tangga yg Merdeka). 7. Dengan begitu, meski Sang Ayah di PHK tanpa pesangon sekalipun, keluarganya tetap bisa minum susu segar tiap hari (karena dari 1-2 kambing saja cukup buat minum susu segar 1 keluarga tiap hari, makan telor tiap hari (1 ayam KUB bertelur 240 butir pertahun), makan sate/sop/rendang/steak tiap hari (ikan tiap hari kawin, sedangkan 1 kelinci beranak sekitar 30 ekor pertahun), makan buah2an tiap hari, makan salad/sayuran tiap hari tanpa perlu disubsidi ini itu dari negara yg menghabiskan apbn triliunan rupiah tiap tahunnya. Kalo ini dikerjakan secara mandiri oleh setiap KK, maka meski rezekinya tak dipegang sebagai uang tunai, nilainya bakal setara minimal 100 jt pertahun jika kita bandingkan dengan harga makan lengkap di hotel bintang 5 seperti kempinsky, grand hyatt, keraton, bvlgary, atau fairmont. Artinya jika dari 39 juta penduduk indonesia yg miskin (mungkin sekitar 6 jt kepala keluarga) beralih ke pola Omah Perdikan/Homestead yg memproduksi makanan sendiri, maka mereka semua akan berubah / loncat langsung jadi keluarga yg kaya raya. 8. Selain itu kalo mayoritas penduduk negeri ini bisa memproduksi sendiri kebutuhan konsumsi hariannya, maka negara tak lagi perlu impor sembako terlalu banyak, berbagai sayuran (bawang, dll), susu, daging, dll dari berbagai negara yg cuma akan menghabiskan uang negara saja. 9. Lagi pula buat apa itu bumn2 sektor perkebunan memiliki jutaan hektar tanah tak terpakai selama puluhan tahun sejak merdeka sampe sekarang? mending dibagikan ke masyarakat (tentu dgn cara2 yg terukur bukan asal landreform gaya komunis). Ingat penduduk tiap negara pada akhirnya akan menyusut, dan negara/bumn2 itu tak akan lagi memiliki kemewahan untuk mempekerjakan buruh2 untuk mengelola tanah negara/bumn yg jumlahnya jutaan hektar itu. 10. Dan masa program makan siang gratis setahun bakal habis 70-80 triliun, blt sejak covid 400 triliun, bayar bunga utang negara 1000 triliun pertahun, biaya pendidikan bisa 20% per apbn, tapi kasi tanah 500m2-1000m2 (atau sewakan secara gratis selama 130 tahun supaya ayah dan anaknya bisa merdeka) berikut seluruh perangkat Omah Perdikannya untuk 6 juta KK yg cukup 1x saja gak bisa?
Temanggung termasuk sentra pertanian penghasil tembakau,jadi warga pasti nggak mau menanam yg lain,karena hasil panen tembakau lebih banyak dari bawang merah dan yg lain
pertanian sangat akrab dengan kegagalan,kegagalan yg menyakitkan adalah ketika yg kita tanam tumbuh subur dan melimpah tetapi harga jualnya tidak menutup biaya produksi...
Kalo niatnya bener sih tidak akan gagal kalo niatnya cuma menyairkan anggaran negara ya gak akan berhasil,sbenarnya kendala petani yang terbesar adalah harga jual hasil panen yang tidak menentu seharusnya bisa menampung dan bisa menyalurkan untuk di ekspor tapi mungkin itu hanya mimpi setelah melihat pejabat2 yang hanya mementingkan perutnya sendiri😢
Umumnya petani itu sdh produktif. Yang sangat dibutuhkan adalah penjualan hasil panen. Apalagi kalau produknya cepat busuk, seperti cabai, tomat, dan sayuran lainnya.
Jangan usik komunitas tani yang sudah berjalan. Fokus saja di lahan yang sudah terlanjur kalian (pemerintah) gagal garap di luar jawa, libatkan TNI, profesor organik pertanian indonesia. Jangan pakai pupuk kimia karena bisa tidak tepat sasaran. Cina, timur tengah, afrika bisa merubah gurun pasir menjadi lahan subur untuk pertanian, masak negara kita yang subur bisa susah bercocok tanam. Kan aneh.
Skali" pak pres datang ke lahan pertanian mendadak jgn ada rencana kunjungan biyar para pejabat pertanian dibawah kliatan hasil kja nya sprti apa apakh sama dgn yg dilaporkan apa tdk
Stop aja impor pangan berani tdk mentri perdagangan? Belum oknum dinas pertanian dan penyuluh pertanian. Petani juga paham masalahnya dimana. Orang2 diatas hanya omon2 😅
Ya, kalo mencari yang kontra model kek gini pasti rata rata bilang gagal aku yakin model Wonosobo tetap jalan mungkin ganti komoditas satu dua pasti ada yg berhenti petani sekarang manja2x pas ada bantuan jalan bantuan berhenti ya ikut berhenti.
Ora ming jaman pemerintahan saiki.. Sing biyen-biyen yo ngono! Akon nandur iki, nandur iku, lebare nek wis yo pleng, ra dibantu nggoleke pasar'e!!!! Ncen sikak!!!!!! Wong tani nek ming ela-elu tukang mrentah yo bengeb mbut!!!!!!!!
Bikinkan pabrik kecap pabrik saos dll,hasil petani di serap, tomat,jagung,bawang, beli dg harga pantas pasti sejahtera, selama ini di lepas , tengkulak untung selangit tanpa harus menanam
Kalo memang ada pertanian yg benar benar menguntungkan pasti ngga usah disuruh suruh, diprogram program kan, pasti berbondong bondong langsung menanam jenis pertanian itu .... Itu kalo memang bener bener menguntungkan,ngga usah disuruh suruh pasti berduyun-duyun menanam pertanian tersebut. Biasanya kalo yg namanya program Pemerintah itu ngga pernah sukses. Masa nanam Bawang Merah di tempat dingin?...ya sama aja dengan Menanam Wortel di dataran rendah (daerah panas)....Ngga sinkron sama sekali...🙏🇮🇩
Masalahnya semua program pemerintah it tujuannya cm untuk menghabiskan anggaran, mereka tdk bertanggung jawab
Benat
Naahh... Ini baru berita ber bobot, infestigatif, real true, faktuality nya sesuai Narsum yg ada dilapangan yaitu petani,..
Bkn skdar berita copypaste yg udh di poles poles.
Bravo Tribun Jateng........
Tidak ada jaminan harga membuat petani enggan u menanam apa yg di inginkan pemerintah, sementara pemeentah tidak menjamin harga jual.
program yang bagus, perlu pemimpin yang tegas, ikhlas
Yang penting distribusi hasil panen terserap. Bikin pabrik. Jangan mengandalkan indofot saja.
Iso nandor ora iso adol akibate rego ajor.
Jangan lelah dgn kegagalan, rakyat Indonesia pekerja keras apalagi di jawa. Karena klo pemerintah stop food estate bnyak tengkulak kelas kakap yg mengambil keuntungan
Temanggung ya area tanam cabe & mbako. Kurang cocok jenis bawang. Kurang memperhatikan kecocokan lahan
Food Estate smp gagal artiny mauny duit aj. Gawe utk sdr aj nak minta bayar spt pd umumny. Aneh
Begini:
1. Diseluruh dunia, jumlah pengusaha itu maksimal 15% saja dari total penduduk masing2 negara (atau maksimal 5% kalo pake metode perhitungan dengan asumsi yg berbeda). Sisanya hanya jadi karyawan. Jadi sistem pendidikannya seperti apapun, mau banyakin SMA Umum, mau banyakin SMK Khusus, mau mempromosikan homeschooling, mau bikin mayoritas orang Indonesia jadi sarjana pun, ujung2nya tetap sama minimal 85% dari penduduk sebuah negara adalah karyawan (saat ini sekitar 3% lebih penduduk konoha berstatus sebagai wirausahawan).
2. Selain itu, mayoritas kita pada akhirnya cuma akan menggunakan ilmu calistung + plus berprilaku yg baik saja seumur hidupnya, bahkan cuma Catung saja dari semua yg kita pelajari di sekolah, karena keahlian menulisnya sudah digeser oleh komputer. Jadi semua ilmu lain, misalnya jika kita jadi karyawan pabrik rokok, sepatu, tekstil, kantor pengacara, kantor notaris, kantor pajak, dll, maka ilmu fisika, kimia, biologi, dll yg tiap hari kita pelajari di sekolah, yg tiap semester kita diuji mengerti atau tidak, yg orang tua kita beliin buku2nya, pada akhirnya tidak akan kita pakai dimayoritas hidup kita paska selesai sekolah.
3. Jadi saya sepakat dengan kurikulum merdeka, malah kalo perlu kurang2in itu mata pelajaran yg pada akhirnya tidak akan dipakai oleh minimal 85% dari total penduduk negeri ini, SD bikin jadi 4 tahun saja, smp dan sma gabungkan jadiin 2-3 tahun saja. Beri mereka kurikulum lifeskills lebih banyak, biar mereka survive selepas sekolah sebagai manusia yg merdeka bukan sekedar jadi buruh belaka sepanjang hayat mereka, karena bukan itu tujuan bangsa ini didirikan.
4. Kalo perlu kasi mereka mata pelajaran tentang bagaimana caranya hidup merdeka ditengah jatuh bangunnya setiap bisnis (yg rata2 tiap 7-10 tahun bangkrut itu). Ini lifeskills yg lebih mereka butuhkan ketimbang berbagai buku sekolah yg tebal2 itu.
5. Lagian, dari sudut pandang saya sebagai orang tua, saya merasa anak2 jam sekarang beban pelajaran yg mereka pelajari di sekolah sungguh tak masuk akal. Di paud sudah belajar begitu banyak, juga di tk1-2, mau masuk sd saja di test dulu (shock saya kok bisa masuk sd di test? kan jadinya mereka terpaksa harus masuk paud dan tk karena jadi gak akan lulus masuk sd kalo belum paud/tk dulu), di sd semua orang les ini les itu, gila gila. Buat apa itu semua kalo akhirnya kita tau minimal 85% warga negara akan jadi karyawan?
6. Mending usahakan setiap kepala keluarga di negeri ini punya rumah dengan luas tanah 500m2-1000m2 biar di rumah mereka bisa:
a. Memelihara 9-18 ekor ayam petelur (2 jantan)
b. Mengelola 1-2 kolam ikan terpal/fiber ukuran 1mx2m atau sedikit lebih besar
c. Memelihara 4-6 ekor kambing etawa (1 jantan)
d. Memelihara 5 kelinci newzealand (1 jantan)
e. Menanam 5-6 jenis buah2an bukan musiman (papaya California, sawo, pisang, anggur, jambu, melon, dll)
f. Menanam berbagai sayuran / keperluan dapur (kalo perlu menanam gandum dan padi di 200m2 tanah mereka masing2 secara bertingkat pake hidroponik), dan
g. Menanam tanaman pakan ternak (ketela, talas, rumput odot, kelor, azolla, lemna, dan wolffia) supaya biaya pakan kambing, ayam, kelinci, dan ikannya gratis.
Pola ini disebut sebagai Homestead di luar negeri, yg saya terjemahkan secara gaya2an sebagai Omah Perdikan (Rumah Merdeka/Rumah Tangga yg Merdeka).
7. Dengan begitu, meski Sang Ayah di PHK tanpa pesangon sekalipun, keluarganya tetap bisa minum susu segar tiap hari (karena dari 1-2 kambing saja cukup buat minum susu segar 1 keluarga tiap hari, makan telor tiap hari (1 ayam KUB bertelur 240 butir pertahun), makan sate/sop/rendang/steak tiap hari (ikan tiap hari kawin, sedangkan 1 kelinci beranak sekitar 30 ekor pertahun), makan buah2an tiap hari, makan salad/sayuran tiap hari tanpa perlu disubsidi ini itu dari negara yg menghabiskan apbn triliunan rupiah tiap tahunnya. Kalo ini dikerjakan secara mandiri oleh setiap KK, maka meski rezekinya tak dipegang sebagai uang tunai, nilainya bakal setara minimal 100 jt pertahun jika kita bandingkan dengan harga makan lengkap di hotel bintang 5 seperti kempinsky, grand hyatt, keraton, bvlgary, atau fairmont. Artinya jika dari 39 juta penduduk indonesia yg miskin (mungkin sekitar 6 jt kepala keluarga) beralih ke pola Omah Perdikan/Homestead yg memproduksi makanan sendiri, maka mereka semua akan berubah / loncat langsung jadi keluarga yg kaya raya.
8. Selain itu kalo mayoritas penduduk negeri ini bisa memproduksi sendiri kebutuhan konsumsi hariannya, maka negara tak lagi perlu impor sembako terlalu banyak, berbagai sayuran (bawang, dll), susu, daging, dll dari berbagai negara yg cuma akan menghabiskan uang negara saja.
9. Lagi pula buat apa itu bumn2 sektor perkebunan memiliki jutaan hektar tanah tak terpakai selama puluhan tahun sejak merdeka sampe sekarang? mending dibagikan ke masyarakat (tentu dgn cara2 yg terukur bukan asal landreform gaya komunis). Ingat penduduk tiap negara pada akhirnya akan menyusut, dan negara/bumn2 itu tak akan lagi memiliki kemewahan untuk mempekerjakan buruh2 untuk mengelola tanah negara/bumn yg jumlahnya jutaan hektar itu.
10. Dan masa program makan siang gratis setahun bakal habis 70-80 triliun, blt sejak covid 400 triliun, bayar bunga utang negara 1000 triliun pertahun, biaya pendidikan bisa 20% per apbn, tapi kasi tanah 500m2-1000m2 (atau sewakan secara gratis selama 130 tahun supaya ayah dan anaknya bisa merdeka) berikut seluruh perangkat Omah Perdikannya untuk 6 juta KK yg cukup 1x saja gak bisa?
Temanggung termasuk sentra pertanian penghasil tembakau,jadi warga pasti nggak mau menanam yg lain,karena hasil panen tembakau lebih banyak dari bawang merah dan yg lain
pertanian sangat akrab dengan kegagalan,kegagalan yg menyakitkan adalah ketika yg kita tanam tumbuh subur dan melimpah tetapi harga jualnya tidak menutup biaya produksi...
Baru keliatan satu per satu kegagalan nya
😮 semoga semua warga NKRI mencapai kesejahteraan
Kalo niatnya bener sih tidak akan gagal kalo niatnya cuma menyairkan anggaran negara ya gak akan berhasil,sbenarnya kendala petani yang terbesar adalah harga jual hasil panen yang tidak menentu seharusnya bisa menampung dan bisa menyalurkan untuk di ekspor tapi mungkin itu hanya mimpi setelah melihat pejabat2 yang hanya mementingkan perutnya sendiri😢
Umumnya petani itu sdh produktif. Yang sangat dibutuhkan adalah penjualan hasil panen. Apalagi kalau produknya cepat busuk, seperti cabai, tomat, dan sayuran lainnya.
Nahh...bawang merah kok di dataran tinggi.. ? Pesisir Utara / Selatan jawa tuh banyak lahan ngangur..tp resiko terendam banjir di penghujan
Jangan usik komunitas tani yang sudah berjalan. Fokus saja di lahan yang sudah terlanjur kalian (pemerintah) gagal garap di luar jawa, libatkan TNI, profesor organik pertanian indonesia. Jangan pakai pupuk kimia karena bisa tidak tepat sasaran. Cina, timur tengah, afrika bisa merubah gurun pasir menjadi lahan subur untuk pertanian, masak negara kita yang subur bisa susah bercocok tanam. Kan aneh.
Program hanya untuk mengeluarkan dana dan menjadi bancakan, coba dana nya langsung saja ke petani yg di koordinasikan dgn benar dijamin berhasil.
*Indah ya Jawa Tengah*
Yang penting pupuk subsidi tersedia melimpah
Sediakan lapangan kerja murahkan harga pupuk masalah tanam menanam biarkan petani yg atur sendiri pupuk mahal susah di dapt pula
Harus pakai bioteknologi dari hulu kehilir
hanya menyusahkan petani selebihnya di korupsi pejabat anggaran nya 😢😢🤦🤦
Sangat mengecewakan dan sedih dengar berita gagal
Programnya bagus tapi petani tidak didukung teknologi yang baik dari pemerintah.
Skali" pak pres datang ke lahan pertanian mendadak jgn ada rencana kunjungan biyar para pejabat pertanian dibawah kliatan hasil kja nya sprti apa apakh sama dgn yg dilaporkan apa tdk
Stop aja impor pangan berani tdk mentri perdagangan? Belum oknum dinas pertanian dan penyuluh pertanian. Petani juga paham masalahnya dimana. Orang2 diatas hanya omon2 😅
Menterinya bermasalah/ korupsi bs dipastikan hasil akhirnya gk sesuai harapan. Pengalaman pahit kl mentan dr politikus yg tdk kompeten.
*Udh di bilang tanah Jawa itu tanah paling subur*
Banyak ahli dan ada biaya bisa gagal ...ngapain aja kementan
Semua itu tergantung, aparatur daerah nya ?.
Ya, kalo mencari yang kontra model kek gini pasti rata rata bilang gagal aku yakin model Wonosobo tetap jalan mungkin ganti komoditas satu dua pasti ada yg berhenti petani sekarang manja2x pas ada bantuan jalan bantuan berhenti ya ikut berhenti.
Kalo dia ke pasar pasti harga sembako naik kalo dia ke jalan hrg BBM akan naik kalo dia kesawah petani akan menangis jok jok
Ora ming jaman pemerintahan saiki.. Sing biyen-biyen yo ngono! Akon nandur iki, nandur iku, lebare nek wis yo pleng, ra dibantu nggoleke pasar'e!!!! Ncen sikak!!!!!! Wong tani nek ming ela-elu tukang mrentah yo bengeb mbut!!!!!!!!
Hmmm, nampaknya Jokowi disuruh pengusaha bawang merah. Busuk nggak itu?
Wong temanggung kok dajari tani Wonosobo. Liberal wae bebas tani sak SAE wae .
Itu sumber korupsi pejabat. Mau berhasil bgmna. Ciri khas proyek indo
Yg penting difoto2,,,divideo,..diupload,..dah beres,..pjk anggaran turun,...korbannya rakyat kecil lagi,..
Betul anggran yg penting turun
Lah?
Bawang merah dataran tinggi? Kan kita negara tropis, seharusnya tanam bawang bombai bwang putih untuk iklim sejuk😢
Cuma mirisnya disini dimana anak mudanya, miris
Ko miris itu jadi wapres 😂😂
Bazzer nya harus cepet" bilang program ini sukses... 😅😅
pencitraan pak mul berhasil bohongin penjilatnya,yg sehat akalnya tetap dukung petani karena mereka lbih tahu kondisi lapangan.
Gagal karena yang di bawah sak karepe dewe
Presiden pura2 doang, modal pencitraan, rakyat yang dibuat susah akibat suruh bayar utang yang dibuatnya
Nah!!mustinya di penelitian dulu
Tujuan nya bener yg dpt tugas masing-masing gendutin perutnya jd sampe ke petani jelek
Tdk ada kesinkronan pejabat dan lapangan. Pencitraan. Takut disebut gagal total,di tiap daerah
Jawa,sumatera utara,kalimantan,papua
kapan di usut program food estate?
Bosok bosok😢
Yang pengang uang dibawah ....dikantongi sendiri...
Cuma bikin proyek nyari duit utk pemasukan partai.😂😂😂
Ini hanya upil program yg sebenarnya gagal. Tol aja banyak yg belum dibayar
Rata rata food estate era seblmnya gagal.
Beda rakyak beda pemerintah
Bawang putih itu emang sulit keknya
PARA KORBAN MOLYONO MERANA,ANAK DAN KLRGNYA HIDUP MEWAH BERGEKIMANG HARTA
Cabai agak sulit jualnya.
Petani hanya jadi korban vlog jokowi/ konten mulyono
SABAN HARI JADI KONFLIK DEH...
Program .bikin petani nangis
Ya gini kalua tanpa kajian akhirnya gagal...😂😂
Pemerintah kakean nipu rakyat malah bikin peteni menderita...... Terus.
Yang bangke iku pejabat yang bertanggung jawat atas proyek itu,,,dana habis tidak sesuai target
Sopo nandur bakal panen
Pie to kok gagal kabeh, wingi jare berhasil
Hehehhe itu menterinya yg korupsi. Menteri dari nasdem.
Lah ini mah numpang namanya
😂😂😂😂😂Mulyono ..,.mulyono
Sakno wng tani
Cuan estet 🤣😂
Ha ha ha........gagal semua ...
cuma butuh foto dan pencitraan kan 😅
Ini mah proyeknya Limpo 😁😁😁😁
limpo dlu mantan koruptor,malah di jadikan menteri..dan korup lagi😥
Hehe, owi ga terlibat?
Prabowo pimpro food estate
👍 jangan mau dibodohi... ........terkuak dengan jelas
Banyak proyek2 pemerintah gagal,cuman pada diam aja kalau gagal
Duit nya kemana, hasil gak jelas nyusahin rakyat
Dulu mungkin progam ini akal-akalan nya PDIP
😂😂 apa2 pdip njir....padahal menterinya bukan dari pdip ....
@@ipeeending7504 yg berkuasa kan PDIP.... semua mubadzir gak ada manfaatnya... Hanya menggebu-gebu awal saja tapi berakhir mangkrak...
Baru keliatan satu per satu kegagalan nya