"yang mendukung dituduh buzzer dan yang menolak juga dibilang buzzer" ini asli bener di masyarakat, pokoknya kalau ngebahas topik yang bisa jadi pro dan kontra selalu aja kubu kubuan
Kritik diindo itu agak lain, kritik hal aneh, giliran diminta solusinya bilangnya 'elukan dibayar buat kasih solusi' lah yg kritik nya aja banyak ngawurnya 😂 niatnya prabowo ini jalan tengah, jembatan antara golongan kiri dan kanan, eh malah makin kebelah, karena ternyata 15% yg dukung prabowo di 2019 itu pembenci jokowi, skrg mereka malah jadi benci prabowo, intinya ga akan pernah hilang orang orang ngawur yg suka kritik gajelas tanpa solusi, soalnya mereka kritiknya berdasarkan penyakit hati akkakwkak @@ulisgeulis2562
1. Ekonomi bawah butuh MBG dan sekolah gratis. 2. Ekonomi menengah butuh beasiswa/subsidi biaya sekolah. 3. Ekonomi level atas butuh sekolah berkualitas.
subsidi sekolah itu susah diterapkan dari jaman BOS SBY, sampai sekarang. Ada aja alasan sekolah untuk cari selisih biaya untuk ditagihkan ke siswa. SPP dinaikkan lah, uang gedung digedein.
@@facebookgmarsya krn BOS sendiri jg sifatnya kurang fleksibel, kdg bertentangan juknis dan kenyataan di lapangan, makanya mndg subsidi sekolah bentuknya beasiswa aja sama meratakan sarpras semua sekolah, bagusin pendidikan guru,ketatin seleksi guru, bikin kurikulum yg sesuai jgn asal gonta ganti, dan pendidikan dr rumah jg harus dibenahi
Poin yang saya setuju dari POV bang Ferry: 1. Makan siang gratis dilakukan bertahap dari waktu dan daerah pelaksanaannya supaya check & balance lebih terkontrol juga anggaran tidak langsung "BOOM" 2. Semua anak-anak bebas berpendapat dan kita orang dewasa sebaiknya lebih bijak dalam memilih diksi, karena di generasi kami (Gen Y) mostly adalah korban betapa takut dan malunya saat mau berpendapat 3. Pentingnya memilih Vendor Program Makan Siang Gratis yang berintegritas, terlebih jika vendor ini terafiliasi dengan sekolah. Sangat Close Loop Economy... Asalkan pelaksanaannya tetap wajib harus diawasi
mencari yg punya integritas itu yg mumet pool, buktinya sekelas ada beberapa oknum militer TNI dengan istri istri malah yg membuat makanan gratis , bukannya nyari di luar bersama masyarakat malah makmurin keluarga sendiri terus biaya makanan nya di korup.
@@yoikri5972Ya gimana bro, belum ada wadah buat masyarakat dilibatkan. Harus ada standarisasi gizi, kebersihan, logistik dsb biar gak terlambat di eksekusi. Lagipula kamu tau kan? program ini anggarannya saja bingung. Kok bisa, malah pejabat gajinya naik? 🗿
Yg mengherankan knp "mkn siang gratis" ini dimulai nya d sekolah ibukota,padahal ide konteks awalnya byk anak² stunting & susah dpt makan itu di daerah plosok² 😅
logistik lebih mudah, anggaran cair ny dekat, walau ironi, tapi ini hal simple, kita pun dalam mengisi soal, kita mencari soal yg mudah dulu bukan, demi apa ? demi validasi, ketika kita dilihat guru, maka guru melihat kita sudah mengisi banyak persoalan, namun yang tidak guru tau, bahwa kita menyudahi yg mudah2, tapi yang sulit selalu di kerjakan di akhir, mepet, dan ketika waktu habis ? kebanyakan tidak selesai...
Semua sama lah klo berkenaan dengan dunia kesehatan. Sdh ada lho dokter yg mewanti2 sejak jauh2 hari bakal ada "proyek" kesehatan baru bernama stunting ini. Itu sejak rame2nya virus kocak covid. Proyek kesehatan gampang sekali jadi krn gampang banget disebarkannya dan mengenanya. Gk perduli penanganan nya dadakan dan tanpa pikir panjang pun pasti akan jalan. Entah targetnya teratasi atau tidak mah nomer sekian,yg penting ada dana yg bisa mengalir.
Setuju banget di bagian "utamakan di daerah pelosok dulu." Saya sebagai ortu gak masalah kok semisal program ini diprioritaskan pada yang susah makan saja
Terbalik, krn logistik kesana lbh susah, ribet, dan makan lbh banyak biaya, sdgkan jlh dr siswa utk dibantu lbh sedikit dibanding yg berada di daerah perkotaan scr masif pd selisihnya, shg lbh enakan dan murah utk bantu ngasih makan di perkotaan krn sistem jalur distribusi udh tersedia baik.
Kan anggaran makan siang gratis yang seharusnya ga tepat asaran bisa di alihkan untuk mempermudah kesana, sampai kapan di biarkan sulit 😢@@williemherbert1456
@@williemherbert1456kan sesuai rencana awal katanya pengen menjadi stimulus untuk usaha kecil catering juga. Ya cari pengusaha kecil di daerah pelosok sana, karna didistribusikan dari sana jg kan gak begitu berat..
Di daerah pelosok seperti kami,makan siang gratis nggak terlalu kami harapkan. Yang kami butuhkan adalah infrastruktur/ jalan. Karna di pelosok seperti kami jalannya masih tanah. Jadi buat anak anak jarang sekolah karena jalan licin dan terkadang seperti habis di bajak atau pas kemarau berdebu sekali yang menyebabkan anak anak ispa. Jadi untuk permasalahan kami di pelosok adalan infrastruktur agar anak anak kami bisa pergi sekolah terus dan beri kami guru yang kompeten di bidangnya. Perbanyak buku baru di perpustakaan sekolah
Kak, setau saya setiap daerah itu memiliki APBD sendiri, dan di dalam APBD itu ada anggaran khusus untuk memajukan daerah tsb. Termasuk pembangunan jalan, jadi kalau jalan di daerah khusus nya kabupaten, kecamatan, dan desa itu ada yang rusak, bahkan belum di bangun jalan yang layak, sebaiknya kepala daerah anda yang di pertanyakan, kemana anggaran nya dilarikan? Jadi, jangan sedikit2 menyalahkan presiden soal jalan rusak di desa ataupun kabupaten, karna itu udah tanggung jawab dari kepala daerah.
Kerenn banget Bang Ferry bahas program ini. Kebetulan aku ahli gizi, meski bukan yg handle program makan siang gratis sekarang ini. Tapi aku pernah kerja jadi ahli gizi sekolah SD swasta yg tiap hari handle kurang lebih 900 porsi. Dengan segala SOP dan budget yang jelas, masalah makan anak2 ini memang harus melibatkan pendidikan dan edukasi buat anak-anak. Sebenernya bagus banget bisa jadi wadah juga buat sekolah punya program edukasi gizi dan anak2 sudah bisa kenal gizi seimbang sedari dini. Salah satu yg sempat rame diomongin rame sama nakes2 ya gitu slogan 4 sehat 5 sempurna, udah lama ga dipake. Alias susu sebenernya bukan 'menu wajib' yang harus ada😅 salah 1 nya itu. Pas pertama tau program ini bener-bener diterapkan, jujur kayak ragu banget, soalnya handle makan buat orang banyak apalagi menunya buat anak2 mnrtku cukup tricky. Setuju banget sama Bang Ferry sarannya, kenapa ga diimplementasikan ke daerah2 rural yg kemungkinan mereka butuh banget program ini. Program ini bagus tapi PRnya itu lho masih banyak. Seberapa jauh pemerintah bisa monitoring evaluasi. Kalau aku dulu kebetulan di sekolah sebar angket ke siswa2 semua kelas 1-6 buat tau juga dari sisi mereka menu2 kesukaan, usulan menu, penilaian terhadap penampilan, rasa, tektur dsb. Apakah ada evaluasi seperti itu di program ini? Hmm entahlah. Tapi yang selalu jadi pertanyaanku sampe sekarang apakah program ini bisa berkelanjutan ya?😅
@Bangojaan20 betul bang, emang rawan bangett dikorup apalagi pengolahan makanan ini tuh tricky bisa banget jenis menu diganti, grade bahan2 baku diturunin, porsi dikurang2i, dan masih banyak lagi🥲
BAGUS BANGET. yang seperti ini yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai indonesia emas, melatih pola pikir yang bijak karena pintar saja tidak akan cukup apa lagi bodoh. mengidentifikasi masalah lalu menciptakan ide atau mencari solusi dan merealisasikannya serta mengevaluasi supaya menjadi lebih baik lagi.
bangg, lu keren bgt bgg!!!!, walaupun lu berada dibawah naungan close the dour tp lu masih bisa tetap netral dan bilang mana yang bagus dan engga, lu mau mengkritik jika memang itu ada kekeliruan disitu, semoga kedepannya lu tetap seperti ini bgg, sekali lagi semngat untuk mengedukasi masyarakat di indo bgg!!!!, gua yakin pendapat lo banyak yg related sm masyarakat. Sehat2 bg ferry irwandii!!!
Hi bang Fer, Akhirnya ada influencer yang bahas tentang "oposisi biner", keren bangett, yaa gw ngerasa banget hal ini, sedih banget liatnya ketika masyarakat pecah krn beda pandangan, beda pandangan dikit dibilang buzzer padahal mereka2 jg yang bilang kebebasan berpendapat, dan ini diperparah dengan influencer2 yang ikutan ngomong gitu. padahal mereka punya power untuk influence masyrakat dengan baik, tp malah melakukan hal2 itu yang bikin polarisasi ini makin kental. Gw setujuuu bangett jika kita memang harus didik dengan mengasah juga critical thinkingnya, karena gw jg ngerasain bagaimana tumbuh di lingkungan yang kebebasan bicaranya terbatas. tapi dari sini jg gw justru belajar, ada hal penting yang harus lebih dulu di pelajari sebelum masuk ke critical thinking, yaitu memahami kondisi yang terjadi, pereubahan kondisi saat ini dan sebelumnya dan ya bersyukur. karena tanpa rasa syukur critical thinking akan tumbuh tanpa arah, ujung2nya critic nya subjective, ujung2nya kritiknya sentimentil. dan ya tanpa rasa syukur, akan banyak masalah yang terjadi orang judol juga krn gabersyukur, syukur itu materi dasar yang penting dalam hidup. gw juga setuju bangeett kalau komen anak kecil yang bilang ayamnya gaenak itu adalah kritik agar besok2 bisa lebih baik lagi sajiannya. sebenernya yang salah menurut gw ya media2 yang framing ditambah influencer2 yang bikin makin panas. Jadi yg ngerasa oposisi punya bahan, yang pro juga punya bahan, Gw suka cara lu ngasih pendapat dan fakta, thanksss
@@maidasuhaini1272 lah sibotak aja membandingkan dirinya pernah makan habis 6 juta juga keracunan so? jadi kedepannya kalo program ini banyak yg keracunan itu hal biasa dan gausah panik
Saya pikir si OM ded ini berubah, setelah melihat gurunya bilang es teh dan ngobrol ust Felix ternyata ini jauh lebih buruk dari gurunya. 1. Kenapa harus buat video dengan marah2 tidak pakai baju untuk seorang anak dibawah umur. 2. Kenapa harus membandingkan nasi box dgn MBG. 3. Kenapa harus bilang kepalamu pea. 4. Kenapa bilang sekaya apa dirimu. 5.kenpa harus membandingkan anak orang. Itulah yg saya sayangkan. Knp seorang yg katanya smart people ko cara berpikir dan ucapan kaya gini, jauh melebihi gurunya. Dan tidak smpi distu orang yang menyerang dikatakan buzzer, wow keren emang si OM ded ini. MANTAP.
karena si buzzer sedang mempertahankan posisinya boy yg udah dikasih jabatan sama peemrintah, oraang secerdas apapun kalo udah jadi anjing penguasa ya bakal rela jadi bodoh agar ttp dapat pemasukan
Izin berpendapat gaes, menurut saya program makan bergizi ini ada yang bilang ga enak dan ada yang bilang enak itu salah satu faktornya adalah ekonomi keluarga anak itu sendiri. Kenapa ekonomi? Bukan bermaksud merendahkan atau semacamnya, tetapi ekonomi tiap keluarga berbeda sehingga pangan yang mereka makan atau kemampuan untuk membeli suatu kudap tiap keluarga itu berbeda-beda sehingga standar enak tiap anak pasti akan berbeda. Lidah anak A yang pernah makan ayam goreng bintang lima akan berbeda jauh dengan anak B yang belum pernah merasakan karena keterbatasan ekonomi. Intinya itu gaes, kita diskusi sama-sama apa saja yang menurut teman-teman berpengaruh dan menurut saya salah satu faktornya itu. Terima kasih🙏🏻
Dan izin menambahkan lagi teman-teman, faktor lainnya juga tergantung vendor atau pihak yang dipercaya untuk menyediakan makanannya, karena setiap tangan yang memasak pasti berbeda rasanya🙏🏻
Izin numpang komen, saya suka komen Ibu/Bapak/Mas/Mba yg kayak gini di konten2 influencer.. Jadi kita tahu / punya gambaran gimana "variasi" pelaksanaan program ini di berbagai daerah, apa yg kurang, apa yg baik, yg kurang bisa diperbaiki, yg baik ya dipertahankan dan ditingkatkan lagi..
Setuju Bang, orang tua nya sellau kasi makan fast food dan banyak nya Perasa yang digunakan. Sehingga saat dia dapet Real food yaa ga enak dan ga doyan di bilang nya
gini ya, program ini mayoritas dikasih untuk sekolah negeri yg mana biasanya kalangan menengah (yang sudah prnh makan pecel lele kaki 5) bukan internasional school yg kalangan keatas mentok. Jadi kalo ada yg bilang gaenak itu berarti beneran anak yg ga bersyukur. Toh dia sebenernya menengah
Gampangnya gini. Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) adalah kebijakan yang dikeluarkan lembaga tinggi negara (Presiden). Kebijakan ini kemudian diaplikasikan ke masyarakat setelah melalui rantai distribusi, dengan bekerjasama dengan pelaksana, baik dalam artian sekolah maupun vendor makanan. Keracunan makanan, porsi yang sedikit, ada yang belum matang dll. itu adalah kesalahan dalam level pelaksanaan, karenanya, kalau mau kritik, kritik sekolahnya atau vendor makanannya. Kalau dana makanannya di korupsi oleh pejabat terkait, maka ini adalah kesalahan di level management dan distribusi dana. Kalau mau kritik, kritik pejabatnya dan laporkan. Kritik kebijakan tuh yang dikritik konsepnya, misalnya tentang sustainability kedepannya gimana? dananya gimana? Seperti yang dijelaskan di menit 8:33 tentang managemen fiskal. Kebanyakan netizen, ngelihat kesalahan di level pelaksanaan trus dipakai untuk kritik level kebijakan, ya ga nyambung.
Masih nyambung kok. Misalnya masalah keracunan makanan bisa terhindarkan kalau ada yang pengawas hulu ke hilir dari pihak lembaga tinggi negara. Kalau kebijakannya bagus pasti masalah bisa dihindari.
@@shibainu7124 kadang biaya pengawas dari hulu ke hilir itu juga mahal, "biaya pengawasan" juga rentan dikorupsi juga.. jadi ya bagusnya manfaatkan segala yg sudah ada dgn efektif dan se-efisien mungkin..
Makan siang gratis baiknya focus nya di daerah yg gizi buruknya masih tinggi, pembangunan infrastrukturnya masih kurang, dan lapangan kerjanya masih sedikit , pribuminya or penduduk sekitarnya yg tersingkirkan oleh pembangunan. Jadi sekaligus menaikan rasa cinta tanah airnya dri sedini mungkin. Khususnya daerah yg sering terjadi konflik.
Ga usah makan siang gratis. Bangun infrastruktur sekolah di daerah 3T aja, kan gedungnya atau fasilitasnya bisa buat belasan tahun. Buang2 APBN aja sih makan siang gratis
Begini nih yang pemikirannya lebih mentingin go green daripada kerjaan sendiri... Itu diatas ibarat aja ya, maksudnya ente ingin loker ningkat tanpa rusakin lahan? Naif namanya... Lu bangun pemukiman aja butuh lahan, harus tebang hutan berarti itu warga yang tinggal di pemukiman tersebut harus disanksi gitu? Iya bisa loker ningkat tanpa tebang lahan tapi dapetnya berapa? 10 - 100 doang sedangkan buruh pabrik bisa 1000 - 100000 pekerja. Ya ini sekedar ngasih tau aja, ada yang harus dikorbankan bukan segala harus bagus, bangun pabrik itu ukurannya lebih kecil dibandingkan pemukiman warga yang migrasi
Pemdanya buat daftar sekolahan2 mana yg perlu mbg , jangan malu sama keadaan . Disitu akan kelihatan juga mana daerah yg masyarakatnya "kurang" dan mana masyarakatnya yang "tidak kurang" . Lebih efektif, mengena, dan sekaligus sebagai sarana introspeksi bagi pemerintahan setempat 💪💪💪
kalau seperti itu, ada anak yang masuk ke dalam keluarga yang seharusnya mendapatkan intervensi, tapi kalau threshold tertentu MBG tidak terpenuhi, anak itu tidak dapat makan bergizi gratis. (kecuali kalau minimal 1 orang anak miskin, sekolah dapat MBG). Selain itu, kalau misalnya dikasih ke anak yang miskin saja, apa yang bisa dilakukan untuk mencegah kayak bullying, pengucilan, dll untuk penerima manfaat?
Sebagai orang tua dari 3 anak saya menilai, daripada Makan Siang Gratis, saya lebih concern ke 2 hal yang lebih urgent diperbaiki untuk masalah pendidikan, Pertama bagaimana tas anak2 sekolah ini bisa gak berat isinya, selain merusak kesehatan tulang, menghambat pertumbuhan tinggi badan, juga masukan untuk sekolah supaya gak tiap tahun buku itu beli baru terus akal2an guru cari uang masuk. Biaya ortu bertambah beli tas dan buku tiap tahun, Anak Indonesia jadi makin cebol, guru2 makin gendut makan uang haram. Kedua, mengenai kewajiban anak2 di sekolah yang berkedok sebagai "Tabungan" yang katanya melatih anak menabung dari usia dini. Mohon sekolah sebagai lembaga pendidikan tidak mengajarkan hal yang salah kepada anak2, karena sejatinya menabung itu adalah ke lembaga keuangan yang sudah mendapat izin dan pengawasan dari OJK seperti Bank, yang jelas ada pengawasan audit dll untuk penggunaan dana nya. Uang tabungan anak2 ini kan seperti dana abadi dimana uang ini akan terus masuk kalau masih ada siswa di sekolah, lulus yang lama, masuk lagi penerima siswa baru. Sementara sekolah yang mengumpulkan uang ini tidak pernah di audit kemana uang tabungan anak2 ini digunakan. Saya pernah diinfokan sendiri oleh kepala sekolah anak saya kalau uang anak2 ini digunakan untuk pinjaman guru2 di sekolah, nah ini kan sudah wilayahnya bank harusnya. Saya yakin se yakin2 nya kalau misalnya semua sekolah yang melaksanakan praktek "tabungan" anak2 ini di audit mungkin 99% pasti bermasalah. Coba aja cek sekelas bank yang udah jelas diawasi ketat masih aja bermasalah, apalagi ini sekolah yang gak ada audit sama sekali dan dana terus masuk dari perputaran anak sekolah. Harapan saya mudah2an semua dikembalikan ke porsinya, kembalikan fungsi bank untuk tabungan anak, saya yakin produk bank untuk anak sekolah sekarang semua bank udah punya. Maaf agak panjang jadinya,Terimakasih.
Gue menolak karena program MBG ini paling politisi dalam menjaga kekuasaan,di mana yang di butuhkan dalam sistem pendidikan sekarang ialah infrastruktur yang memadai, transformasi, transfortasi yang memadai,SDM guru nya berkomitmen berkompeten dan berdedikasi tinggi,buku gratis,les gratis, kurikulumnya Ter struktur dan jelas,etika dan moral siswa di edukasi,dan terakhir siswa nya mendapatkan sekolah gratis swasta ataupun negeri agar semuanya setara tanpa perbandingan sosial...
Terima kasih atas pendapatnya yang sangat kritis dan penuh perhatian terhadap sistem pendidikan kita. Saya setuju bahwa pendidikan yang berkualitas membutuhkan infrastruktur yang memadai, transformasi sistem, guru yang kompeten dan berdedikasi, serta fasilitas yang mendukung seperti buku gratis, les gratis, dan kurikulum yang terstruktur. Itu semua memang sangat penting untuk menciptakan pendidikan yang setara dan berkualitas. Namun, izinkan saya menambahkan sedikit perspektif. Saat kita berbicara tentang reformasi pendidikan, kita juga harus memikirkan kebutuhan mendasar seperti pemenuhan gizi siswa. Anak-anak yang lapar akan sulit berkonsentrasi di kelas, berapa pun bagusnya kurikulum atau modernnya infrastruktur. Oleh karena itu, program seperti MBG (atau program sejenis) yang menyasar kebutuhan dasar seperti makanan, juga penting dalam mendukung keberhasilan pendidikan. Mungkin solusi yang ideal adalah memastikan bahwa kebutuhan mendasar siswa, seperti makanan bergizi, berjalan beriringan dengan perbaikan infrastruktur, kurikulum, dan kualitas tenaga pendidik. Dengan begitu, kita tidak hanya membangun sistem pendidikan yang modern, tetapi juga memastikan siswa siap secara fisik dan mental untuk belajar. Saya sangat menghargai masukan Anda karena ini adalah diskusi yang perlu terus kita kembangkan bersama. 😊
@@indrays8465sepakat. karena memang tidak ada ide yang buruk, ide yang sempurna adalah ide yang terus diperbarui atau dievaluasi secara berkala. ini pr kita bersama-sama, kita harus bersama-sama melakukannya untuk mencapai indonesia emas.
Ga bisa pendapat Anda hanya angan karena konsep kapitalisme sudah pasti kesenjangan sosial pasti ada. MSG itu solusi tepat perbaiki gizi tapi memang biayanya cukup besar.
@@indrays8465 sepakat. karena memang ide itu tidak ada yang buruk, ide yang sempurna adalah ide yang terus diperbarui atau dievaluasi secara berkala. untuk mencapai indonesia emas kita perlu melakukannya bersama-sama supaya bisa merata, ayo kita sama-sama membangun negeri menjadi lebih baik lagi.
Makan Bergizi Gratis (MBG) : 1. Kebersihan wadahnya harus di jaga 2. Nama Programnya kan Makan BERGIZI Gratis. Bergizi harus dilihat dan dihitung dari nilai gizi di tiap porsinya. 3. Programnya harus jelas porsinya, kalau bisa 1 nusantara menu nya sama
10:36 saya setuju dengan pendapat bang ferry, belum lagi uang tersebut bisa di korupsi, juga bukan rahasia umum kalau orang yg terbilang "kaya" yg hidupnya mencukupi kadang mendapat subsidi
Kalo di luar negri pemerintah kerja sama bareng kantin sekolah buat program makan siang di sekolah ini, nilai positifnya tidak mematikan kantin sekolah dan soal distribusinya lebih mudah.
Bukan hanya kantin sekolah tapi para pedagang makanan disekitaran sekolah juga pasti terkena dampak karena menurunnya omset penjualan, udah cari kerja susah dagang di sekolah pun bangkrut. Harus di pikirkan juga tuh wahai pemerintah
@@zannn012 kalo di luar negri ada yang programnya bertarget secara spesifik untuk orang yg ga mampu. Jadi anggaran yg dikeluarin pun tepat sasaran, kualitas makanan terjaga dgn budget teratur. Klo di indo ini mau niru jepang tapi "agak lain" dan semrawut, kurang profesional.
Memang benar makan siang gratis memang seharusnya cocok di daerah pelosok maupun di daerah dimana banyak orang yang kurang mampu Ada juga saran lain kalo ada kantin di sekolah negeri, dibayar berapa juta biar kantin menyediakan menu makanan bergizi secara cuma-cuma. Jadi kantinnya dapat keuntungan dan siswa sekolah juga dapat makanan gratis
Di bagian akhir gw setuju bang Ferry. Dan di awal menjelang pertengahan (ttg ide kantin & vendor) itu bagus bgt. Dan opsi ttg pemberlakuan bertahap & buat daerah tertentu dulu (dari luar kota besar & terpencil) itu jg gw setuju bgt. Susah bro buat ngerubah watak & kebiasaan anak kota yg uda biasa makan fried chicken trus suruh terima & makan lahap ayam tim yg lebih sehat yg hambar rasanya. Beda cerita kalau ayam tim yg sehat ini dikasih ke anak² di daerah terpencil
Sepakat sama bg Ferry sih ganti program makan bergizi gratis ke kantin bersubsidi,toh budget yg disediain lebih dikit dari makan bergizi gratis,dari sisi perencanaan dan pelaksanaan lebih simple dan gak ribet
emg dari awal harusnya gini aja sih. Menu udah jelas & fleksibel buat siswa picky eater dan bahannya jelas dari mana. Sekalipun gak gratis bisa memudahkan dompet siswa atau bahkan menarik perhatian siswa yang gak biasa ngantin
Anak kecil ya jujur apa adanya, klo lidah nya rasa ga enak, masa harus 'digaplok' buat boong atau menipu diri sendiri atas dasar kalimat 'kurang bersyukur'? 3 hal yg kurang dari kejadian ini yg akhirnya jd bias pengartiannya kemana2: 1. Video cuma 1 anak SD yg bilang GAENAK, harusnya ditanyain sekelas rasanya gimana, & klo hampir lebih dari 1/2 anak kelas bilang GAENAK ya brarti harus ada upaya peningkatan rasa, & kalau lebih dari 1/2 anak kelas bilang ENAK ya brarti sisa persentase kecil yg bilang GAENAK yg cuma masalah preferensi 2. Bandingin sama Anak SMA papua sana yg di bilang tau bersyukur krn jawabannya rata2 ENAK, Pas ditanyain rasanya. Gini, Secara vendor, dapur pengolahan , menu makanan aja udah beda2 : standar,rasa, dan menu nya, jadi kemungkinan klo ada yg wilayah yg 'ngaco' ngolah nya ya dapetnya reaksi 'GAENAK'. 3. Yah..dr awal aja perbandingan Deddy udah salah, masa nasi ceban dibandingin sama nasi bekal artis ?
Gw termasuk orang yg kurang setuju dengan makan siang gratis atau apapun namanya karena terkesan memaksa dan menguntungkan beberapa pihak saja. Lebih baik fokus perbaiki kualitas SDMnya, perbaiki kualitas guru, kemerataan fasilitas sekolah, tapi menurut opini saya mungkin orang2 yg di pemerintahan takut rakyatnya tambah pintar sehingga mereka tidak bisa lagi membodohi rakyat sama seperti sebelum2nya, mereka takut rakyat yg kritis pemikirannya. Mereka ingin kita begini2 saja sebagai lumbung suara mereka yang hanya dipanen setiap 5 tahun sekali, atau setiap ada pemilihan.
Ga salah dengan perbaikin kualitas SDM, tapi kalau kita mau memperbaiki suatu masalah, harus dari akarnya dulu. Kita ga bisa perbaikin Indonesia yang sekarang dengan cepat, dengan kualitas anak2 yang sekarang banyak stunting. Percuma kualitas guru baik, fasilitas sekolah pendidikan baik, kalau semisal daya serap si anaknya cendrung jauh dari kata baik. Program ini bukannya program yang gagal, hanya saja pelaksanaannya yang gagal, seperti kata bung Fery di video, kalau ini program bisa di laksanakan dengan baik, maka dampak nya akan sangat besar. Ga salah memang perbaiki kualitas, pemerataan fasilitas, dan banyak hal lainnya yang juga sangat urgent, seperti judi online yang udah banyak menghancurkan orang, seperti korupsi, dan banyak pastinya masalah di Indonesia yang sangat urgent dibereskan. Jadi menurut gw, kita ga bisa liat suatu program itu gagal hanya dari pelaksanaan yang gagal, kita coba ubah sudut pandang, kita liat suatu program dari tujuannya dulu, kalau pelaksanaannya gagal, disitu peran kita sebagai masyarakat untuk menekan habis pemerintah untuk memperbaiki program yang mereka buat. Komentar gw disini tanpa tendensi menyerang sama sekali, gw ada setuju dan ga setuju aja.
@FelacosteGamingHouse sorry bro bukan mau mendebat ya, klo bahasanya masih mencegah stunting harusnya bukan usia sekolah, klo pencegahan stunting itu dimulai dari ibu hamil, dan 5 tahun pertama hidup manusia, karena perkembangan otak terjadi di masa2 itu.
Setuju, ga ada urgensinya makan siang gratis untuk anak sekolah only, uang triliunan tidak beredar di roda ekonomi hanya masuk ke 3rd party yg ditunjuk masak yg itu juga 'teman guru', mo beredar berapa persen ? Masuk ke beli sayur tahu telor berapa persen ke pasar, hah, jawabannya ga itu kalo ke pasar traditional, nah kalo dari pemasok tpi dibuat harga pasar , ppppp, kecuali kalo konoha terkenal jujur budaya ala eropa wkwkw, Dana triliun bisa buat suntik para phk yg terdampak imbas joran kebijakan barang cina masuk jor joran, atau suntik ke pabriknya , baru ke daya beli alias bansos, nanti uangnya berputar sendiri
@@FelacosteGamingHouse klo masalahnya stunting, lebih baik galakan lagi program2 posyandu, sinergikan dengan ukm2 di sekitar lingkungan, petani2 di sekitar lingkungan, perbanyak kader2 posyandu dsb. Klo emang fokusnya mencegah stunting yaa.
@@prakasarevo5435 percaya deh, dengan berjalannya waktu pasti banyak laporan korupsi di program yg besar ini, yah seperti yg sudah sudah. Apakah ada transparansi pemerintah pernah terjadi di negeri ini?
Sebagai orang yg pro makan siang gratis, gue setuju sm saran2 yg ada di sini. Kenapa pro? Krn gue tau rasanya ga bisa makan minum tapi aktivitas fisik dan mental sampai jam 17:00 dalam 6 hari berturut2. Tapi gue juga berpendapat kl memang ada yg harus dibenahi. Krn masalah stunting dan gizi buruk Indonesia tuh peliknya ampunnnn deh. Dan akibatnya bs merembet ke banyak hal. Apalagi kebiasaan jelek korup kita. 😔 Sama aja kea BPJS baik kesehatan ataupun ketenagakerjaan. Banyak masalah? Sampai hr ini masih ada aja. Tp bukan Berarti program nya dibatalkan kan? Selalu terbuka sm kritik, dan mengkritik untuk membangun itu sehat
kalau gw sih sarannya ada dua : 1. sistem makannya jadiin prasmanan ; 2, cukup fokuskan di daerah yg berkebutuhan (yg bisa makan layak gausah kasih, nanti manja wkwkwka)
@@AstraYao24klo spt itu kan yg ngurus masalah makan gratis ini gk dapet cipratan duit dong🤣🤣🤣 Selama tempat2 yg dapat dijangkau dalam suplai logistik MBG ini lancar dan lanjut,maka suara2 sumbing daerah/tempat2 yg gk dapet bakal ilang kok🤣🤣🤣 Isyu berkaitan dgn stunting ini sdh ada yg mewanti2 sejak jauh2 hari disaat masih ramenya kasus covid. Ternyata beneran,isyu stunting muncul juga dan dipakek sbg lahan baru di dunia kesehatan
Harusnya anak2 disekolah itu diajarin F&N (Food and Nutrition). Trus, menu2 di kantin2 sekolah itu di atur biar bergizi kayak di Jepang ato Korea. Yang ga bergizi dilarang apalagi yang bisa menggangu konsentrasi anak belajar. Soal gratis, so far di dunia ini apapun yang gratis itu jauh2 nya di korupsi. Dari awal dengarin program makan gratis uda ga suka, tp udah tau pasti banyak masyarakat yang tergiur. Kt kan suka banget dengan kata “gratis”.
Emang kamu pikir yang korupsi itu karena kekurangan gizi?😂 Coba kau pikirin ulang lha. Sandra Dewi Tom Lembong itu kekurangan gizi ya mangkanya korupsi?😂 Kocak
gua bilang orang2 yg dukung makan siang gratis ini, missed the big picture, kita ini butuh apa aja? ketahanan pangan (jika bukan swasembada pangan), jadi ya uda itu 300T akan jauh lebih baik bila kita bisa pakai untuk dorong sekuat2nya ke sana, kita tekan tengkulak, perbesar jumlah pemain import sambil kurangin quota per pemain, lalu setelah itu besarkan dana Rnd, kredit, subsidi, pengurangan pajak, etc.. kepada para petani dan peternak lokal, supaya lebih produktif, ketahanan pangan naik dan harga bisa lebih turun.. lalu kalau masih khawatir pangan anak2 tetap buruk, kita kasih kupon, masing2 keluarga yg tidak mampu dapet kupon yg bisa d tuker dengan daging dan susu per 2 minggu sekali, jauh lebih murah, jauh lebih effective. lalu soal gizi, ya kita minta sekolah2 kumpulin ibu2 setiap awal semester untuk pertemuan, ajarin mereka apa itu gizi yg baik dan penting nya buat masa depan anak2 mereka. sekarang kita kasih serampangan semua orang makan siang gratis, yg secara gizi juga kurang, management nya repot setengah mati, dan resiko nya besar.. negara Amerika aja kita bisa lihat seberapa kacau balau nya program makan siang gratis mereka.. anak2 di kasih makanan proses, yg merusak selera dan kebiasaan mereka, lalu di kuasai oligarki..
Bener banget ini. Tapi menurut gw bukan "miss", emang sengaja di-"skip". Yang penting dapat jabatan, bagi-bagi proyek ke rekan-rekan, lalu cuan. Masyarakat cuma tumbal penyerapan APBN.
@bangboombam gua agak ragu soal potensi korupsi nya, secara budget per anak cm 10k per anak.. ini lbh ke bingung hadapin ruwet nya industry pakan kita, dr persoalan pemda yg incompetent, sampai quota import dan distribusi pupuk yg d kuasai org2 tertentu, jd kyk muter jauh.. sama kyk program food estate, kenapa ngak improve yg uda ada dulu? Kemungkinan alasan yg sama
Betulllllll, sebagai calon guruuuu.. urgensi dunia pendidikan dan anak2 tuh bukan BGM.. itu penting, tpi urgensinya saat ini ada yg lebihhhh pentinggg... kualitas pendidikan, baik dr srana prasarana skolah, terutama daerah2 pelosok dan desa2, jalan menuju sekolah... proyektor2 di sd, smp, sma dannn aku kemrin nonton narasi anak2 di papau yg kekurangan gizi, mending BGM untuk anak2 di wilayah2 tersebut.. uangnya akan lebih bermanfaaat🥹😔
Terima kasih atas pandangannya yang penuh kepedulian, apalagi dari sudut pandang seorang calon guru. Saya sangat setuju bahwa banyak hal yang masih menjadi urgensi besar dalam dunia pendidikan kita, terutama di daerah pelosok dan desa-desa. Sarana dan prasarana seperti akses jalan, fasilitas sekolah yang memadai, dan dukungan teknologi memang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Terkait program BGM (Bantuan Gizi Masyarakat), saya juga sepakat bahwa jika fokusnya diarahkan lebih pada wilayah-wilayah yang benar-benar kekurangan seperti Papua atau daerah lain yang mengalami masalah gizi buruk, uang yang digunakan akan terasa jauh lebih bermanfaat. Anak-anak yang kekurangan gizi memang harus jadi prioritas utama, karena kalau tubuh mereka tidak sehat, proses belajar akan semakin sulit, berapa pun canggihnya fasilitas yang disediakan. Namun, program seperti ini tetap punya sisi positif, terutama untuk meringankan beban orang tua, meski memang perlu diimbangi dengan langkah-langkah konkret lain untuk memperbaiki kualitas pendidikan secara menyeluruh. Semua masukan ini adalah suara penting yang semoga bisa didengar oleh pemangku kebijakan agar programnya lebih tepat sasaran dan berkelanjutan. Semangat terus untuk menjadi guru yang peduli dan inspiratif! Anak-anak Indonesia butuh banyak sosok seperti Anda. 😊
Nahh ada calon guru. Boleh minta pendapat tentang video2 anak sekolah yang gak bisa tambah2an dan perkalian? Mereka sekolah, di Jakarta, sampai SMP dan SMA, sarana prasarana saya yakin ada di sekolahnya. Bagaimana itu bisa terjadi?
Tenang saja,ini masih satu masalah bernama "MBG". Nanti bakal menghadapi yg namanya praktek KKN lengkap yg berkaitan dgn kebutuhan hidup sang guru. Ibarat kata kalau melawan "aturan" harus siap dipenggal,atau ngikut "aturan" main yg sdh dibikin institusi pendidikan tsb. Pasti akan menjalani namanya hidup sbg guru "sukses" gk akan bersih2 amat dan mulia2 banget. Klo mau naik kelas apalagi,kecuali bertahan dgn idealisme kesucian maka harus siap menerima garis hidup yg sulit
Saya termasuk pro makan bergizi gratis, karena saya berpendapat gizi merupakan salah satu aspek yang harus dipenuhi guna menciptakan SDM unggu. Terkait pendapat tersebut, saya izin menyampaikan opini saya. 1. Semua faktor baik kualitas, akses, sarana prasarana, maupun gizi anak semuanya penting untuk menciptakan generasi unggul. Jika salah satu aspek tidak terpenuhi, peluang suatu individu menjadi manusia yang berkualitas akan berkurang. 2. Terkait pernyataan saya di nomor 1, dengan anggaran terbatas tentu sulit untuk semuanya dilaksanakan beriiringan. Kita harus realistis pendapatan negara kita kecil. 3. Oleh sebab itu, meningkatkan pendapatan negara adalah kuncinya baik itu memaksimalkan hilirisasi dan industrialisasi di berbagai sektor, investasi swasta baik dalam negeri atau pun luar negeri, meningkatkan rasio pajak. Selain itu, pembangunan infrastruktur dengan dana non APBN juga dapat diaplikasikan lebih luas. Misalnya, penggunaan dana CSR yang lebih terarah dan terukur. Selain itu,b maksimalkan ekonomi berbasis kearifan lokal, karena saya yakin salah satu hebatnya budaya Indonesia adalah budaya gotong royong dan Tolong Menolong (saya merasakan nya ketika Zaman Covid, meskipun saya tidak mendapatkan bansos karena ga tau mengapa, tapi saya mendapatkan bantuan baik dari organisasi kemasyarakatan, keluarga dekat yang mampu, dan tetangga yang mampu. Saya yakin salah satu alasan bangsa kita bisa survive di tengah covid dan pasca covid (minimal ekonomi ga anjlok, seperti negara barat, karena budaya ini). Namun, sayang budaya ini mulai ditinggalkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. 5. Terkait di daerah pelosok, seharusnya yang didaerah ga kekurangan makan dan gizi, karena sumber pangan mereka berlimpah dan beragam. Jika terjadi, mungkin karena tidak hadirnya kampus kita ditengah masyarakat. Karena seharusnya banyak sumber pangan yang bisa dimanfaatkan. 6. Banyak orang mengatakan lebih baik makan bergizi untuk orang miskin. Saya kurang sependapat, karena pertama data kemiskinan kita ga real time, kedua ga semua anak orang kelas atas makanan nya bergizi (ada faktor orangtuanya yang sibuk dan ada pula yang ga bisa masak, sedangkan makan di luar belum tentu bergizi). 7. Solusi akhir, memaksimalkan kantin dengan program kantin bersubsidi terstandarisasi dengan menerapkan subsidi silang berbasis kupon/kartu. Dimana biaya makan dihitung berdasarkan kemampuan orang tua biaya per bulan. Maksudnya terstandardisasi adalah semua makanan yang disajikan seragam tanpa ada perbedaan antara yang disubsidi dengan yang tidak disubsidi serta yang terpenting harus memenuhi angka kecukupan gizi sesuai level umur. Sementara itu, pengelolaan kantin melibatkan para pedagang kantin dimana dana yang masuk dikelola oleh para pedagang kantin. Pihak sekolah dan pemerintah hanya cukup menjadi pengawas. Harga juga atas kesepakatan pihak pengelola kantin, sekolah dengan orang tua. Dengan adanya subsidi silang ini, nanti ada orang tua bayar 100 %, 75 %, 50 %, 25 %, dan gratis. Pihak sekolah yang mendata secara real time tidak berbasis DTKS atau data pemerintah. Dari sini yang orang tuanya mampu dan kaya juga mengajarkan anaknya hidup hemat tapi gizinya terpenuhi. Karena banyak jajanan mahal tetapi tidak bergizi.
Apapun agendanya intinya adalah masalah ketersediaan DANA/DUIT. Jadi lebih baik diaehatkan dulu ketersesiaan duitnya agar segala lini kuat dahulu, Berantas korupsi, sehatkan akhlak pejabat, dan setelah itu insyaa Alloh keadaan keuangan membaik dan selanjutnya segala rencana insyaa Alloh berjalan dgn baik... aamiin
1. Sehatkan keseterdiaan biaya (perkuat ekonomi) 2. Berantas korupsi / uu perampasan aset Setau saya 2 poin ini g ada di visi misi pak prabowo-gibran Yg ada di vismis 02 secara garis besar : 1. Makan bergizi gratis 2. Naikan gaji pejabat (dgn harapan ga ada lg yg korup🤣) 3. Meningkatkan rasio pajak 4. Hilirisasi
Semuanya harus berjalan secara bertahap tidak bisa hanya fokus berantas korupsi doang... Kalau mas liat China, mereka itu majunya bertahap bukan cuman fokus korupsi doang tapi banyak yang dipikirin seperti ekonomi, dll intinya fokus ke semua hal. Jadi solusi diatas gak akan pernah terjadi, toh ada lembaga HAM yang hukum kita kalo matiin koruptor
Menurut gw, ide makan siang gratis itu sangat sangat sangat baik. Karena memang faktanya, masih banyak masyarakat indonesia yg bahkan tidak mengetahui apa itu makro nutrisi dan asupan gizi seimbang pada anak. Jika merujuk pada jumlah anggaran yg digelontorkan, menurut gw memang lebih baik program ini dilakukan secara bertahap. Mulai dari memberikan contoh makanan bergizi seimbang lewat program makan gratis yang bisa dilakukan seminggu beberapa hari, sampai meningkatkan kesadaran soal makanan bergizi seimbang. Jika masyarakat sudah mengetahui makanan bergizi seimbang, maka bisa langsung diaplikasikan oleh masing masing masyarakat. Karena sebenarnya makanan bergizi seimbang itu bukan soal makanan mahal, hanya tentang komposisi makanan dan gizi yg disajikan dalam sepiring makanan
Daerah pesisir kek Indramayu atau pulau2 kecil tiap hari makannya ikan lo bang.. Apakah mrk lantas cerdas terus terefleksikan ke kemajuan daerahnya? Klo mnrt saya,, yg lbh penting pemenuhan gizi ke ibu2 yg mengandung (klo konteksnya beneran utk memberantas stunting), klo masalah pendidikan,, yg lbh primer itu yg masalah2 yg sangkut pautnya sm pendidikan itu sendiri. Seperti kualitas sekolah, kurikulum, kualitas pengajar, infrastruktur, engineering budaya buat meningkatkan minat baca & literasi. Itu yg lbh primer.
Counter om botak telah ditemukan. Tanpa mengejek, tanpa menghina, Mr. Ferry Irwandi benar2 bijak dan benar2 mengedukasi masyarakat terutama saya sendiri. Ternyata pendapat saya ttg makan siang gratis ini tersalurkan lewat abang Ferry. Makasih bang Ferry, tetaplah bijak dan berprinsip seperti ini mengedukasi tanpa menghina, tanpa mengejek.
@@Nihilist1998 contoh sdm rendah anda, kata-kata dalam demokrasi mau mengkritik bukan dengan kata "dongo". Gimana kalo gw ejek "lo sekeluarga dongo, miskin, rakyat jelata". Gimana perasaanmu?😂 pasti ga terima kan?
Setuju banget. Yang kritik bukan buzzer, bisa juga orang yang pengen programnya sukses tpi dengan perbaikan. Makanya Om Luhut dan Om Ded harusnya mau terima kritik.
@@stephenconstantin7017 ...... Dan itu bukan kritik, itu ekpresi...... Dan memang dari rejim konoha sebelumnya.....(baca : anti ekpresi yg opposite)... , nanti yg disalahin yg nanya, "kenapa lu wartawan, nanya anak sd yg belum di briefing puja puji tertinggi pada hokage ", selesai
Apalagi si botak dr gua hantu tu bisa2 nya ngatain anak kecil, gag pantes dia ngomong gitu anaknya aj sekolah di luar negeri. Coba anaknya sekolah disini dikasi makan kayak gitu bacot kalo dia gag ikutan komen negatif. Dasar penjilat si botak
klo tujuannya untuk mencegah stunting ya bukan makan siang gratis solusinya. stunting itu di cegah dr anak br lahir sampai masa2 pra sekolah. klo tujuannya untuk mengatasi gizi buruk anak2 br oke ngasih ke anak2 sekolah. solusi yang bisa d lakuin sebenernya adalah ngasih subsidi untuk telur ayam. atau subsidi untuk makanan bayi. atau pembagian telur atau protein2 lainnya secara berkala. misal 3 kali dlm se minggu. lebih gampang jalaninnya. lebih bisa tepat sasaran. lebih gampang ngawasinnya.
2:58 tawa horror penghancur yang baik dan buruk, bagusnya yang buruk dihilangin, jeleknya yang mengkritik kesalahannya pun dihilangin, sudah menjadi rahasia umum tetapi masih tetap "innocent" 😅
Apa yg dipikirin bang Fer mirip ama yg dipikirin ama gw. Terutama: 1) Pekerjakan org kantin karena mereka yg dirugikan dari program ini. 2) Dahulukan sekolah pinggiran luar pulau jawa daripada sekolah favorit di jawa yg jelas siswanya mampu utk beli makanan.
Makasih bang udah buat konten ini, tadinya gw pikir bang fer gabakal buat konten ini karena terikat kontrak dengan om ded. Alhamdulillah bang fer tetep pegang teguh ama perjuangannya. Semangat terus bang fer
setujuh banget sih, program semacam ini bagus sebenarnya kalo dapata berjalan sesuai rencana karena meski yg atasnya sudah bagus nih kebijakanya yg bawahnya justru yg busuk entah itu kebupatenya kecamatanya balai desanya sampai rt nya itu masih banyak yg hanya memikirkan keuntungan sendiri. program yg bagus bisa jadi jelek kalo tidak diawasi dan dikembangkan
Kalo di serahkan ke kantin perlu birokrasi yang mempermudah, soalnya kan klo penggunaan anggaran biasanya ada LPJ nya, nah teknis nya mesti d atur biar mempermudah.
bener bg,temen gw dapet bantuan sekolah berupa uang dan uang itu semuanya dihabiskan oleh ayahnya buat depo judol,yang harusnya uang tersebut bisa dipakai buat kebutuhan sekolah dia,malah buat hal yang gak penting dan gak berguna
gw malah setuju idenya pak Ahok yang memberdayakan anak2 yang sekolah perhotelan atau sekolah kuliner buat nyiapin makan gratis, sekalian mereka kerja praktek, malah bisa ga perlu bayar upah dan budget 10k bisa bener2 di totalin dalam wujud makanan. kalo dipasrahin vendor pastilah budget 10k dipotong buat upah karyawan & distribusi.
Setuju juga bang gua sepemikiran sma luu karna adanya kantin sekolah yang tinggal di ganti jdi tmpat dapur makan siang bergizi gratis itu bisa menghemat semuanya dri efisiensi, kecepatan, jangkauan sama kelayakan makanan yang udh pasti ga nunggu lama karna sekolah yang di tuju cuma itu Dan yang belum ada kantinnya, tetep aja pake cara awal pake vendor trus di gabung jadi 1 untuk di antar ke masing² sekolah mungkin dengan batasan 1 dapur untuk 5-7 sekolah. Agar ga terjadi makanan basi dll
Saya pernah kepikiran dengan saran-saran yg bang ferry berikan. Semenjak program tersebut berjalan dan beberapa kasus yg terjadi. Dan juga hal yg gak boleh kelupaan adalah "sunat-menyunat" Anggaran kadang masih lumrah terjadi. Misal 1 paket makan yg dianggarkan adalah 10.000, pada nyatanya yg sampai ke tangan vendor adalah 5.000 rupiah. Harus betul-betul diperhatikan untuk alokasi anggaran tersebut guna tepat sasaran Saya sangat setuju dengan pernyataan-pernyataan bang ferry
Kalo pendapat saya, harusnya pemerintah juga mengadakan kolaborasi dengan pemilik kantin sekolah, selain itu sebelum dilaksanakan program makan bergizi gratis harus didata dulu semua makanan yang diinginkan oleh anak-anak sekolah, dan pilihannya juga harus makanan bergizi yang disediakan oleh pemerintah. Jadinya anak sekolah bebas memilih apa yang dia mau makan, tapi tetap sesuai dengan program makan makanan yang bergizi.
Hai Bang Ferry, aku Galih. Guru SD, di sekolahku sudah berlangsung 1 pekan ini MBG. Memang banyak manfaat dan ada juga kerepotannya. Betul mengenai kantin, kasian mereka habis penghasilannya. Kemudian saya pribadi jadi guru dapat tugas tambahan menyemangati anak2 makan sayur, sayang kalau pada tidak dihabiskan. Tapi senang lihat anak2 pada sehat kalau makannya bergizi terus, semoga makin baik perkembangan tubuh dan otaknya para murid.
berikut pndapat gw.. prtama2, huge fan. Tp kali ini saya merasa kebanyakan isi dari video ini Bang Ferry lebih mencoba mencari aman karena mau menyenggol Om Deddy daripada langsung blak2an mengkritik makanan gratis dimana saya paham karena memang sudah jadi bagian dari Close The Door. Kedua gak setuju kalau diserahkan ke sekolah2 untuk pengelolaan makanan gratisnya karena banyak sekali sekolah2 yg korup, salah satunya pada drama PIP yg ntah knapa gak bnyak youtuber yang mau bahas, termasuk Bang Ferry sendiri..
uji coba sebuah program itu harusnya melibatkan perbandingan kelompok uji dan kontrol, pengumpulan data sebelum dan sesudah, evaluasi masukan dan kritikan, kemudian analisis dampaknya, lalu bisa ditarik kesimpulan apakah program tsb efektif ato tidak
alhamdulillah sekarang w bisa nonton chanel ini lagi , soal nya dia g mulai pembawaan sambil ngerokok / ngevape , kan membahasa sesuatu yang mendidik masyarakat , tp masa pembukaan nya sesuatu yang g mendidik ? kalo ada yang rokok/vape terus dibilang hal itu mendidik , mending tes kejiwaan atau kgk datang kedokter terdekat dan tanya tanya , kalo g percaya dokter indonesia gas aja ke dokter malaysia , amerika , singapura , jepang , dll . yang inti nya alhamdulillah w jd bisa nonton chanel ini lagi , krn baik dari awal sampai akhir , tidak seperti dulu btw tentang pembahasan program video ini , tentang makan siang gratis , w sih setuju aplgi untuk daerah terpencil seperti di papua , kan banyak itu beredar video , kalo w mending sekalian di data , orang tua yang mampu tidak perlu di beri makan gratis dan yang tidak mampu yang di subsidi makan gratis ini . kan kita msh blm bisa menyeluruh , itu sih solusi dari w . yah menurut w kritik akan sesuatu wajar tp kalo cmn kritik menghina itu yg g wajar , dan yg lebih bagus nya , kalo mengkritik besertakan solusi , krn itu tanda nya lu perduli. knp menurut w program ini penting ? krn ini program memang bagus , tapi , ada tapi nya ini ya . harus nya ini dibungkus ama pendidikan di jadiin 1 , program pendidikan dan makan siang gratis di jadiin 1 . cth simple jepang . ketika hancur dulu , yang di utamakan oleh jepang itu pendidikan , dan pemerintah pun membantu persoalan makanan nya . nah jadi mantap kan , otak terisi perut pun terisi . itu menurut w yang harus dilakukan . membungkus 2 hal ini menjadi 1 sekian terima kasih
gak ada yang bilang rokok dan Vape itu mendidik, yang bilang itu elu sendiri orang fokus ke ilmu bukan lifestyle oh iya program bagus, tapi caranya cacad sekian
@@abstraksilampau4214 terus kalo dia udah tau rokok dan vape g mendidik knp dia membawakan sesuatu yang bersifat mendidik pake cara yg g mendidik ? siapa bilang orang g ada yg fokus ama lifestyle nya ? soal nya temen w jg jd keikut tolol dengan bawa bawa nama orang ini , dia bilang "lah itu si ferry aja ngebawain sesuatu yang bagus sambil merokok , knp w g bisa ? dan lagian keren" hanyak karena lu tidak mengikuti lifestyle nya dia bkn berarti orang lain g mengikuti lifestyle tersebut , krn cth nya deket maka w mencari chanel edukasi yang dari awal sampai akhir itu bagus dan baik . nyata nya orang g hanya fokus ke ilmu , orang orang jg fokus kelifestyle .
Mnrt saya tidak ada paedah nya cmn hnya memanjakan masyarakat,kalau ingin beneran mensejahterakan dan membuat anak bangsa sehat dan kuat,kasih bapa nya kerjaan dan upah yg memanusiakan. Itu duit gaji bapa nya bisa buat anak nya makan sehat dan sekolah tinggi.sekianb
Bang, saran aja nih. Sebelumnya jangan marah ya. Termasuk untuk pendukung2 nya abang di sini. Ntar kalau kontrak dengan close the door udah habis, jangan diperpanjang bang. Biar kamu bisa lebih independen dan tidak terkontaminasi citra yang mungkin "buruk" di mata masyarakat akibat dari tindakan atau pendapat yang keluar dari orang lain. Persona kamu itu sebenarnya dari awal udah kuat banget bang. Ga perlu ikut orang lain. Yakin seyakin2 nya kamu bisa berdiri sendiri dengan persona yang kamu miliki.
@@fikiradiant8697 hedon buat sawer biduan ratusan juta, bayarin skincare & treatment keluarganya, dan kemarin sempat mengajukan tunjangan rumah hingga 50 juta per bulan😂😂😂
@@kresnarakhmanhutama8612Makannan dari sedekah jum'at gratis. Kalau program prabowo itu masih pakai duit rakyat. Jadi cuman bacotnya aja gratis padahal ladang korup
Saya adalah orang yang setuju dengan program makan gratis tapi saya sarankan pemerintah membuat peraturan atau kebijakan yang tegas jika ada yang korupsi di program ini di kasi hukuman yang berat😅
Lord Dedy Cahyadi 666 "The Saitama Buzzer" yang merasa anaknya kaga keracunan karena nasi box artis 100 ribu.... Sedangkan anak yang keracunan nasi box harga 7500, si Lord Dedy Cahyadi 666: 😂😂😂 anak gua aja kaga keracunan (duh gegara si rezim nich)
Gw dulu masih SD pernah beberapa tahun dpt susu sama Snack gratis, buat gw yg dulu tinggal di kampung itu sangat membatu dan seneng banget. Dan gw yakin anak2 sekolah yang di kampung ada saat ada makan gratis pasti seneng. Semua Anggara cuma buat pembangunan buat kepentingan orang2 dewasa, bukannya anak kecil juga punya hak untuk mendapat manfaat dari anggaran negara. Menurut saya jalanin dulu aja siapa tahu kedepannya bermanfaat.
Gw juga dulu sama pas SMA kelaperan sampe pernah ngutang ke temen. Penyebab orangtua ga ngasih jajan/jajan sedikit ya karena di pakai buat beli kebutuhan seperti beras,listrik, bensin, buku paket, pajak. Sekarang tu seandainya kebutuhan yang kata lu "cuma" buat orang dewasa kalo dimurahin bakal ngaruh gak ke jajan gw?😂
sepakat dengan menjadikan kantin ikut berperan. Mungkin bisa pakai system kupon (sebagai alat ganti tukar uangnya) yang bisa ditukar dengan makanan yang ada di kantin,. kalau sesuai dengan harga kupon, murid tidak perlu bayar lagi, kalau misal kurang tinggal bayar kekurangan setelah dikurangi nilai kuponnya,. tapi tidak boleh ditukar dengan uang,. jadi murid dapat makanan secara gratis (sesuai nominal kupon), kantin juga masih tetap beroperasi normal, dan gak ada yang dirugikan,. kupon ditukar kemana? kupon bisa ditukar ke kordinator yang ditunjung sebagai pemegang dana atau mungkin ke pihak sekolah yang dipercaya untuk pemegang dananya.,
thanks bang, udah mewaraskan kita, yg kemarin sempat ada yg mikir kalo orang yg protes itu adalah oranh PEA & dan bakal ditabok😅 munculnya lagi ke-kagak warasnya om ded emang bikin ribet, pengikut lama sih udah biasa😂
Terlebih dari segala kekurangannya, gw suka ngeliat efek sosial siswa di sekolah krn program MBG ini. Mereka bisa makan bareng dikelas dengan menu yg seragam. Jadi ga ada yg minder krn makannya kalah mewah dibandingin siswa yg lain atau yg makan sendiri di belakang sekolah. Terus juga siswa jadi berfikir dua kali buat bolos, rugi lah bolos ga dpt makan siang gratis, klo bolos keluar ongkos kan tuh. Semoga aja ada evaluasi, semakin dibenahin manajemen dan birokrasi program ini dan harus benar2 dikawal masyarakat program ini
Tapi bener, di negara maju yg udh ada makan siang gratis dan berjalan dg baik.... menu sekolah tsb kadang jadi pertimbangan beberapa siswa untuk daftar ke sekolah itu. Wkwkwk
Iiat makan siang gratis jangan pakai kacamata org2 negara maju seperti beberapa influence yg cheery picking komen2 org jerman yg setuju. Mereka pendidikanya udah bagus baik sistem, gaji, maupun infrastruktur pendidikan, dananya juga gak membebankan apbn sampai alokasi untuk hal2 lain d pangkas. D Indo sangat beda, dana mbg udah berapa persen d banding dana kemendikbud ? Infrastruktur pendidikan ? Kota sama plosok ? Gaji gurunya ? Standar gurunya ? Kurikulum ? Belum lagi KORUPSI nya
Kalau setuju dengan mbg ini cuma karena alasan yg lo bilang itu konyol sih, pertaruhannya negara, dana mbg gak sedikit, dana sebanyak itu menguap begitu saja, beda kalau dana itu d investasikan untuk infra, tenaga pengajar dll
@kidfrank6549 terima kasih untuk diskusinya, mungkin terkesan konyol buat ente, tp saya yg dulu sekolah merasakan senioritas yg kelas 10 ga boleh makan di kantin (kelas 11 dan 12 yg boleh), anak kelas 10 makan kudu ngumpul di parkiran apalagi zaman saya dulu blm ada sosmed jadi ga bisa ngeviralkan kasus kaya gini dan saat melihat anak sekolah skrg bisa makan bersama, seragam menunya dan bisa kumpul bersama gini senang ngeliatnya. Ga perlu lah anak skrg ngerasain senioritas kaya saya dulu yg cuma mau makan aja ribet ga boleh di kantin sekolah. Iya program ini emg banyak kekurangan nya makanya perlu pengawasan yg ketat, evaluasi bertahap juga apakah sesuai target atau engga, atau engga solusi kaya yg bang ferry bilang dibuat bertahap dulu misal 2 atau 3 hari seminggu
Ini baru guru yg bisa memberi sudut pandang dg baik, menjelaskan dengan bermoral bernalar serta berniat baik. Kapan lagi punya pemuda yang memiliki intelegen dan kritikal thinking seperti ini
Terima kasih sudah berbagi, dan saya sangat memahami keresahan ini. Memang sering kali terasa tidak adil ketika program-program seperti ini lebih banyak terlihat di daerah perkotaan, sementara sekolah-sekolah di pelosok masih banyak yang kekurangan. Alasan mengapa pemerintah cenderung memulai program seperti ini di kota biasanya karena kota memiliki jumlah populasi yang lebih besar, sehingga dampak program bisa dirasakan oleh lebih banyak orang dalam waktu singkat. Selain itu, infrastruktur di kota biasanya lebih siap, sehingga program lebih mudah dijalankan dan diukur keberhasilannya sebelum diperluas ke daerah lain. Namun, bukan berarti daerah pelosok dilupakan. Tantangannya adalah bagaimana pemerintah bisa lebih cepat memperluas program ini ke daerah-daerah yang justru sangat membutuhkan, seperti kampung-kampung atau pelosok. Daerah seperti itu seharusnya menjadi prioritas utama, terutama untuk memastikan bahwa akses pendidikan dan kebutuhan dasar anak-anak di sana terpenuhi. Pendapat seperti ini sangat penting untuk terus diangkat, agar suara dari daerah pelosok didengar dan kebijakan lebih berpihak pada pemerataan. Saya berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menghadirkan program seperti ini di seluruh wilayah, termasuk kampung-kampung yang masih terabaikan. Semoga keadaan di kampung Anda segera membaik, dan suara seperti ini adalah langkah awal perubahan. 😊
Kota sering kali menjadi "pilot project" atau tempat uji coba karena: Jumlah Populasi Besar: Dampaknya terasa lebih luas dalam waktu singkat. Infrastruktur Memadai: Memudahkan distribusi, pelaksanaan, dan pengawasan program. Evaluasi Lebih Cepat: Program lebih mudah diukur efektivitasnya sebelum diterapkan di wilayah yang lebih sulit dijangkau. Namun, ini bukan berarti daerah pelosok tidak penting. Justru, setelah evaluasi di kota selesai, program ini idealnya diperluas ke wilayah pelosok untuk memastikan pemerataan manfaat. Pendekatan ini seharusnya hanya langkah awal, bukan tujuan akhir.
Mas Ferry kalo nanti sampean jadi presiden, saran saya adalah dahulukan masalah keadilan daripada kesejahteraan. Karena di Pancasila hanya mencantumkan kalimat keadilan, bukan kesejahteraan.
Izin berkomentar bang, menurut ku program ini bisa berjalan baik dengan beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama harus jelas dulu tujuannya apa? Mau memberantas masalah yang mana? Targetnya siapa? Selama ini aku perhatikan seperti tidak konsisten. Dibandingkan makan siang gratis dalam bentuk makanan, aku lebih menyarankan dapat dalam bentuk bahan masakan mentah yang fresh atau sembako murah. Gak perlu pusing soal makanan basi, gak sesuai selera, dll. Anak tuh sensitif bukan berarti tidak bersyukur. Ortu kan bisa menyesuaikan selera anak. Pelaksanaanya juga harus dikaji yaitu untuk orang-orang yang membutuhkan saja. Mengingat biayanya juga besar. Lakukan pendataan terlebih dahulu. Takut makanan yang disajikan justru jadi mubazir....
@wizardmigthy9384 makanya kan disuruh rekrut tim khusus buat apus komen judol bang, wong alpard aja punya masa ngegaji pribumi 2,5 jt perbulan juga gabikin bang fer miskin kok
diduga si yg spam komen kek gitu tu bikinan bot, pihak konten kreator juga udah berusaha ngeblokir kata2 kek gitu, tp emang bot yg udah disetting jg kita juga sbg penonton cukup klik tombol laporkan(report) trs pilih yg spam atau menyesatkan, trs gausah dilike/dislike komen yg berbau judol sama jgn direply komennya, terima kasih
kalo mau kontra sama orang, jangan orang lain yang kalian adu domba. emang dasarnya netijing indo ini suka banget adu domba orang lain. lucunya ampe nyuruh buat "lepas label close the door sebagai bukti kalau elu satu suara ama kita!" 😂😂 kocak kata gw mah. kalo mau protes ama orang ya protes aja secara langsung. jangan sampe diadu-adu gitu orang lain cok! kalian lepas dari konsekuensi kalo seandainya om dedi dan bg ferry itu musuhan layaknya livy dan om ded 2.0 . emang kalian peduli klao mereka musuhan ? sebagian besar pasti nggak sih wkwk
Setuju... Masalah di kita itu kalo "satu kubu" itu harus selalu satu suara, gaboleh beda suara, gaboleh beda pandangan. Yang "kontra" harus selalu mebenci, yang "pro" harus selalu menjilat.
@@Terserah_sajanah, bener. Selama masih kayak gitu aja, gaakan kemana2 juga ini negara yg so-called "negara demokrasi". Kalo " Negara democrazy", ini baru indonesia. Wkwkwk
Betul, kritik lah pemikirannya, suaranya bukan personal... Itu ciri ciri orang kalah debat tapi masih mau menang ya gitu... Nyari nyari celah sampe personal
Karena kebutuhan gizi setiap siswa berbeda jadi harus dihitung kalorinya dan siswa yg alergi beberapa makanan harus diperhatikan, meskipun jadi ribet tapi agar tepat sasaran
2:25 Jujur gw gen Z akhir dan bersyukur banget temen temen seangkatan ku yang gen alpha awal banget banyak yang critical thinking nya lancar banget dan menurutku itu juga berkat didikan guru dan Orang tua. Dan ketika mereka menyatakan pendapatnya, gw sendiri kagum dengan mereka yang tidak melibatkan pribadi orang yang menjadi lawan bicaranya. Sayang sekali gw cuma menemukan hal itu di anak-anak kelas unggul. Dan gw bisa memberikan ini karena gw pernah setahun sekelas dengan anak-anak unggul itu yang setahun hanya 3 orang yang pindah ke kelas lain setelah naik kelas.
Memang stigma suatu generasi itu buruk terbentuk dari lingkungan yang buruk juga. Karena sejatinya manusia jika memang terdidik dari awal tidak peduli dia ada di generasi apa.
Gw salah satu orang yang setuju dengan program makan siang gratis, karena laper itu ngga enak. Kasian sama anak2 sekolah yang harus nahan laper pas belajar, gimana mau masuk itu pelajaran. Tapi kayaknya program ini terkesan terburu buru padahal banyak banget yang harus dipertimbangkan kayak mas ferry bilang. Anyway lebih sehat kita berdiskusi di channel youtube mas ferry karna kita jadi bebas berpendapat tanpa dituduh buzzer. Thanks mas ferry
Presiden Prabowo pernah berpidato saat merespons darurat militer Korea bahwa Indonesia perlu kepemimpinan bukan hanya pemerintah saja tapi sampai ke tingkat pelosok untuk menjaga bersama Indonesia. Kalau semua warga negara sadar akan pentingnya saksama bukan untuk mementingkan egonya sendiri program ini akan sangat bermanfaat untuk semua masyarakat dan tentunya berpahala.
betul sekali,,,,di lasih ke kantin" sekolah,,,komite sekolah,,libatkan wali murid/ ibu" untuk ikut kerja masak dll,,,makana cepat sampai,,,g takut basi,,,,bs saling kontrol keuangan,,,,menunya,dan efisien biaya,, jd negara gak ribet banget mubil" buat angkut" buang" biaya
Makin banyak yg terlibat. Makin ribet di lapangan. Apalagi nyuruh ibu ibu masak. Sebulan pertama oke lah. Bulan berikutnya 1 per 1 kabur Udalah yg realistis aja. Serahkan ke ahlinya . Gaji orang masak bayar. Ngapain nyoyo suru orang masak suru ini itu terlibat. Ujung ujung nya ntr ada yg merasa paling capek sedunia . Abis itu berantam
program makan siang gratis sebaiknya lebih fokus pada penyediaan makanan bergizi, bukan cuma sekadar ngasih makan siang. Kenyang ga harus nasi. Sebagai alternatif, bisa aja bawa nasi sendiri dari rumah. menurut gw biaya bisa lebih hemat, tapi kualitas gizi bisa lebih baik dengan harga yang sama. dan ngajak masyarakat ikut berkontribusi supaya program ini bisa survive
Program makan gratis menurut gw bagus sih, kalau sukses, kita jadi ga khawatir apa yang anak2 kita konsumsi. Tapi, jangan tutup mata juga, pelaksanaanya saat ini masih banyak kekurangan, terutama terkait soal dana dan operasional.
7:00 Sayangnya orang yg kerjasama sama lu ga pake isi kepalanya juga ya bang? Soalnya dia terjebak di oposisi biner yg nuduh² diserang buzzer setelah banyak yg hujat dia.
orang sebesar itu, mau ngapa2in pasti mikir, bahkan komenlo seperti ini tidak ada bedanya dengan pendapat dia, memposisikan seseorang yang berbeda pendapat adalah pihak buzzer hhhhh bedanya dia relasi banyak, kaya 😅
pendapat saya tentang program ini, sangat bagus ketika dana keuangan negara tidak terus berkurang, hal yang bisa terjadi adalah kemungkinan negara Indonesia untuk meminjam dana dari negara Lain. pemerintah harus mempertahankan uang negara untuk tetap stabil. salah satu metode yang dapat dilakukan yaitu dengan menambah pasokan produksi makanan dari segi pertanian dan peternakan. kita bisa mempelajari teknik produksi dari negara jepang, mereka memiliki teknologi canggih dan sangat efesien dalam mengelola produksi makanan. hal yang perlu dicatat pada saat ini populasi di indonesia terus bertambah dan memerlukan makanan pokok yang seimbang.
mgkn sbg tambahan yg menurut gw kurang tepat dari program makan bergizi ini sih, seharusnya dan selayaknya uji coba dahulu (tepat misalnya beberapa hari dahulu, kemudian bertambah hingga 5 hari). uji coba ini layaknya sprti brainstorming layaknya dgn user, bagaimana feedback si penerima merasakan makan siang ini. Selain itu juga, pentingnya pengawasan ketat dari standar kebersihan dan kelayakan makan siang tersebut didampingi dan berkolaborasi antara BPOM dan ahli gizi disetiap daerahnya masing2 terutama dipinggir terlebih dahulu. Sehingga, beberapa instansi bisa bekerjasama dari standar kebersihan, kelayakan utk dimakan hingga gizi yg akan diperoleh. Hal ini akan membantu perkembangan tubuh si penerima. Namun yg paling harus diawasi dalam proses ini, harus ada tim pengawasan yg diterjunkan (berharap TNI yg komit, mengetahui standar2 yg diharapkan dan bisa menandatangani pakta integritas utk tugas negara ini)
di SD tempat bapak saya mengajar sampai sekarang belum ada makan bergizi, iya saya tahu bertahap tapi SD ini berada di pelosok desa. seharusnya daerah daerah pelosok di utamakan di kabupaten Karangasem, Bali malah di sekolah kota lebih diutamakan yang jelas ekonomi orang tua siswa sangat berbeda, pelosok lebih membutuhkan.
Gw salah satu yang menolak. ini kasusnya sama seperti BPJS. Pertama subsidi jadi bengkak karena tidak tepat sasaran. Dan akhirnya yang dirugikan orang yang seharusnya dapat bantuan jadi tidak bisa mendapatkan bantuan. Mohon maaf sebelumnya. Kita yang udah lulus sekolah pasti paham. Apalagi yang di kota-kota besar. Anak sekolah itu terlalu picky eater. Dan suka nya jajan. Mereka biasanya malas sarapan karena ortu dirumahnya masak makanan rumahan. Gw yakin. 60-70% murid di kota besar setalah 2-3bulan ga akan makan itu makanan gratis. Dikasih ke temen yang emang membutuhkan & lagi ngirit. Maksut gw. Ngapain anak orang yang jajannya setara gaji umr dikasih makan gratis. Gizi mereka ga usah dipusingin. Harusnya dibuat kantin khusus. Dan murid2 yang emang membutuhkan yang dapet. Di data. Dan pihak wali kelas yang survey. ngasih makan 1 negara itu ga masuk akal dengan kondisi negara yang seperti sekarang. Gw yakin ada vendor2 yang korupsi yakin 1000%. Birokrasi kita itu bobroknya naudzubillah, BPJS aja. Makin kesini bukannya makin bagus. Malah makin ancur. Bayangin itu BPJS. ini makan gratis yang tiap hari dilakukan dengan jumlah yang sama. Gimana ga ancur itu anggaran. Bersikap ksatria aja lah. Akui program makan siang itu perlu dikaji ulang dan di stop. Karena kalo ujungnya rakyat kecil lagi yang kena karena pajak nambah gara2 nutupin anggaran, apa gunanya.
pengeluaran besar tapi penghasilan juga bertambah tidak masalah,+ gizi yang baik akan sangat mempengaruhi dalam belajar namanya juga Investasi sdm jangka panjang jadi tidak akan berdampak langsung,jangka pendeknya ekonomi msyarakat sekitar berjalan kan bahannya dari petani lokal,yang masak juga orang lokalnya ,ini akan menyemangati para petani untuk berkembang lagi ,bahkan gak hanya petani,peternak,nelayan dll.tidak ada yang instan memang satu hal lagi ini program makanan bergizi gratis bukan program makanan enak gratis.kalau nurutin semua selera masing2 anak ya repot yang ditekankan disini adalah gizinya bukan enak atau tidaknya.
@KASEPPISAN-b9j yang bilang program makan enak siapa? gw bilang. Ngapain ngurusin gizi anak sekolah yang jajannya setara umr. Setara agak berlebihan kali ya, setengah umr. Mereka2 ini udah jelas gizinya bagus. Uang jajannya aja sebanyak itu. Bisa 5xdari anggaran makan perporsi yang di dapet. Dan mereka-mereka ini pasti ga mau makan. Emangnya kalo mereka ga mau makan, mau lu paksa makan? Kan kocak. Udah jelas ini ga tepat sasaran. Ga usah banyak cangcingcong ini harus dikaji ulang. Gw tau ini gengsi aja ga mau di kaji karena disebut2 mulu pas kampanye. Kalo emang dipaksain EGOIS namanya. Mementingkan nama baik sendiri dibanding negara.
point paling penting itu adalah bagaimana pihak ketiga itu bisa bekerja dengan optimal, memberikan makanan yang layak dan gizinya cukup serta mekanisme, perencanaan dan alokasi nya jelas sehingga bisa membuat makanan bergizi itu menjadi program yang sangat berdampak besar terhadap perkembangan anak Indonesia untuk menuju Generasi Emas 2045. Ini membutuhkan kerja sama, keuletan dan keaktifan yang sungguh2. Saya berencana bergabung menjadi admin di vendor katering di daerah saya, mudah2an saya bisa amanah dan menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh. Aamiin. Mohon doanya teman-teman semua..
Menurut saya terkait komentar anak masalah makan siang gratis, emang gak tepat ditanyakan masalah rasa. Karna dengan anggaran segitu, gak usah bahas rasa dulu lah, bisa buat makanan yang layak gizinya saja sudah tantangan tersendiri. Belum lagi masalah enak itu selera, contoh, ada yang bilang durian enak, ada yang bilang tidak. Steak Wagyu pun, gak semua bakal bilang enak. Jadi, yang salah itu bukan anak yang menjawab apa adanya. Tapi reporter yang menanyakan pertanyaan itu. Anyway, menurut saya untuk menghemat anggaran dan lebih tepat sasaran, bagusnya di data saja yang menerima adalah yang kalangan menengah ke bawah. Toh anak orang mampu biasanya disiapkan bekal maupun uang jajan dan sebagian dari mereka biasanya lebih pilih-pilih makanan, sementara penyedia makan siang gratis pasti buat 1 menu untuk semua anak. Daripada makanannya terbuang juga, lebih baik di berikan kepada yang butuh.
"yang mendukung dituduh buzzer dan yang menolak juga dibilang buzzer" ini asli bener di masyarakat, pokoknya kalau ngebahas topik yang bisa jadi pro dan kontra selalu aja kubu kubuan
WKWKWKWKWK long live fanatism
Yang penting ga over gasi.. jd kalo kritik pada ranahnya kaya yg gausah ke pribadi apalagi sampe ke kata2 kasar😢
Program ini gaboleh ada kontranya bg anak kecil bilang makanan aneh aja di bikinin video marah² sama om om botak
Kritik diindo itu agak lain, kritik hal aneh, giliran diminta solusinya bilangnya 'elukan dibayar buat kasih solusi' lah yg kritik nya aja banyak ngawurnya 😂 niatnya prabowo ini jalan tengah, jembatan antara golongan kiri dan kanan, eh malah makin kebelah, karena ternyata 15% yg dukung prabowo di 2019 itu pembenci jokowi, skrg mereka malah jadi benci prabowo, intinya ga akan pernah hilang orang orang ngawur yg suka kritik gajelas tanpa solusi, soalnya mereka kritiknya berdasarkan penyakit hati akkakwkak @@ulisgeulis2562
@@muhammadrizkydarmawan dan program ini juga ga boleh ada yg pro menurut beberapa "okmum", ah pusing kali masyarakat negeri ini
1. Ekonomi bawah butuh MBG dan sekolah gratis.
2. Ekonomi menengah butuh beasiswa/subsidi biaya sekolah.
3. Ekonomi level atas butuh sekolah berkualitas.
subsidi sekolah itu susah diterapkan dari jaman BOS SBY, sampai sekarang. Ada aja alasan sekolah untuk cari selisih biaya untuk ditagihkan ke siswa. SPP dinaikkan lah, uang gedung digedein.
Yap betu itu
@@facebookgmarsya krn BOS sendiri jg sifatnya kurang fleksibel, kdg bertentangan juknis dan kenyataan di lapangan, makanya mndg subsidi sekolah bentuknya beasiswa aja sama meratakan sarpras semua sekolah, bagusin pendidikan guru,ketatin seleksi guru, bikin kurikulum yg sesuai jgn asal gonta ganti, dan pendidikan dr rumah jg harus dibenahi
MBG = Makan bakso gratis
@@facebookgmarskenapa g milis bpk anies kemarin
Poin yang saya setuju dari POV bang Ferry:
1. Makan siang gratis dilakukan bertahap dari waktu dan daerah pelaksanaannya supaya check & balance lebih terkontrol juga anggaran tidak langsung "BOOM"
2. Semua anak-anak bebas berpendapat dan kita orang dewasa sebaiknya lebih bijak dalam memilih diksi, karena di generasi kami (Gen Y) mostly adalah korban betapa takut dan malunya saat mau berpendapat
3. Pentingnya memilih Vendor Program Makan Siang Gratis yang berintegritas, terlebih jika vendor ini terafiliasi dengan sekolah. Sangat Close Loop Economy... Asalkan pelaksanaannya tetap wajib harus diawasi
mencari yg punya integritas itu yg mumet pool, buktinya sekelas ada beberapa oknum militer TNI dengan istri istri malah yg membuat makanan gratis , bukannya nyari di luar bersama masyarakat malah makmurin keluarga sendiri terus biaya makanan nya di korup.
@@yoikri5972Ya gimana bro, belum ada wadah buat masyarakat dilibatkan. Harus ada standarisasi gizi, kebersihan, logistik dsb biar gak terlambat di eksekusi.
Lagipula kamu tau kan? program ini anggarannya saja bingung. Kok bisa, malah pejabat gajinya naik? 🗿
Yg mengherankan knp "mkn siang gratis" ini dimulai nya d sekolah ibukota,padahal ide konteks awalnya byk anak² stunting & susah dpt makan itu di daerah plosok² 😅
Karena logistiknya lebih mudah?
logistik lebih mudah, anggaran cair ny dekat, walau ironi, tapi ini hal simple, kita pun dalam mengisi soal, kita mencari soal yg mudah dulu bukan, demi apa ? demi validasi, ketika kita dilihat guru, maka guru melihat kita sudah mengisi banyak persoalan, namun yang tidak guru tau, bahwa kita menyudahi yg mudah2, tapi yang sulit selalu di kerjakan di akhir, mepet, dan ketika waktu habis ? kebanyakan tidak selesai...
Semua sama lah klo berkenaan dengan dunia kesehatan.
Sdh ada lho dokter yg mewanti2 sejak jauh2 hari bakal ada "proyek" kesehatan baru bernama stunting ini.
Itu sejak rame2nya virus kocak covid. Proyek kesehatan gampang sekali jadi krn gampang banget disebarkannya dan mengenanya. Gk perduli penanganan nya dadakan dan tanpa pikir panjang pun pasti akan jalan.
Entah targetnya teratasi atau tidak mah nomer sekian,yg penting ada dana yg bisa mengalir.
sisi positifnya, semua hal yang kurang bisa dipelajari dan diperbaiki sebelum benar-benar disebar ke seluruh Indonesia
Biar maen proyeknya Merata korupsinya🎉
Setuju banget di bagian "utamakan di daerah pelosok dulu." Saya sebagai ortu gak masalah kok semisal program ini diprioritaskan pada yang susah makan saja
Terbalik, krn logistik kesana lbh susah, ribet, dan makan lbh banyak biaya, sdgkan jlh dr siswa utk dibantu lbh sedikit dibanding yg berada di daerah perkotaan scr masif pd selisihnya, shg lbh enakan dan murah utk bantu ngasih makan di perkotaan krn sistem jalur distribusi udh tersedia baik.
@williemherbert1456 untuk daerah pelosok lebih butuh makan. Daerah perkotaan mah gak usah gapapa, kecuali buat yang emang membutuhkan
Kan anggaran makan siang gratis yang seharusnya ga tepat asaran bisa di alihkan untuk mempermudah kesana, sampai kapan di biarkan sulit 😢@@williemherbert1456
@@williemherbert1456kan sesuai rencana awal katanya pengen menjadi stimulus untuk usaha kecil catering juga. Ya cari pengusaha kecil di daerah pelosok sana, karna didistribusikan dari sana jg kan gak begitu berat..
@@williemherbert1456 Kalau dilihat dari sisi penerima manfaat justru itu lebih baik
Di daerah pelosok seperti kami,makan siang gratis nggak terlalu kami harapkan. Yang kami butuhkan adalah infrastruktur/ jalan. Karna di pelosok seperti kami jalannya masih tanah. Jadi buat anak anak jarang sekolah karena jalan licin dan terkadang seperti habis di bajak atau pas kemarau berdebu sekali yang menyebabkan anak anak ispa.
Jadi untuk permasalahan kami di pelosok adalan infrastruktur agar anak anak kami bisa pergi sekolah terus dan beri kami guru yang kompeten di bidangnya. Perbanyak buku baru di perpustakaan sekolah
Jadi tidak diperlukan ya?hmm mungkin pemerintah bisa membantu anda dan wilayah anda dengan perbaikan infrastruktur👍
Kak, setau saya setiap daerah itu memiliki APBD sendiri, dan di dalam APBD itu ada anggaran khusus untuk memajukan daerah tsb. Termasuk pembangunan jalan, jadi kalau jalan di daerah khusus nya kabupaten, kecamatan, dan desa itu ada yang rusak, bahkan belum di bangun jalan yang layak, sebaiknya kepala daerah anda yang di pertanyakan, kemana anggaran nya dilarikan?
Jadi, jangan sedikit2 menyalahkan presiden soal jalan rusak di desa ataupun kabupaten, karna itu udah tanggung jawab dari kepala daerah.
Lah pemda daerahnya mbak kemana loh? Udah bubar kah?
Makanya pilih bupati yg bener.. mau dipilih kan yg bagus pada nga mau... Makan tuh demokrasi
emang lo udah survey? Kok bilang kami
Kerenn banget Bang Ferry bahas program ini.
Kebetulan aku ahli gizi, meski bukan yg handle program makan siang gratis sekarang ini. Tapi aku pernah kerja jadi ahli gizi sekolah SD swasta yg tiap hari handle kurang lebih 900 porsi. Dengan segala SOP dan budget yang jelas, masalah makan anak2 ini memang harus melibatkan pendidikan dan edukasi buat anak-anak. Sebenernya bagus banget bisa jadi wadah juga buat sekolah punya program edukasi gizi dan anak2 sudah bisa kenal gizi seimbang sedari dini.
Salah satu yg sempat rame diomongin rame sama nakes2 ya gitu slogan 4 sehat 5 sempurna, udah lama ga dipake. Alias susu sebenernya bukan 'menu wajib' yang harus ada😅 salah 1 nya itu.
Pas pertama tau program ini bener-bener diterapkan, jujur kayak ragu banget, soalnya handle makan buat orang banyak apalagi menunya buat anak2 mnrtku cukup tricky.
Setuju banget sama Bang Ferry sarannya, kenapa ga diimplementasikan ke daerah2 rural yg kemungkinan mereka butuh banget program ini.
Program ini bagus tapi PRnya itu lho masih banyak. Seberapa jauh pemerintah bisa monitoring evaluasi.
Kalau aku dulu kebetulan di sekolah sebar angket ke siswa2 semua kelas 1-6 buat tau juga dari sisi mereka menu2 kesukaan, usulan menu, penilaian terhadap penampilan, rasa, tektur dsb. Apakah ada evaluasi seperti itu di program ini? Hmm entahlah.
Tapi yang selalu jadi pertanyaanku sampe sekarang apakah program ini bisa berkelanjutan ya?😅
yang jadi masalah itu, program seperti ini masih aja mau di tilap oleh oknum,
@Bangojaan20 betul bang, emang rawan bangett dikorup apalagi pengolahan makanan ini tuh tricky bisa banget jenis menu diganti, grade bahan2 baku diturunin, porsi dikurang2i, dan masih banyak lagi🥲
Di SD swasta budgetnya berapa mba? Aku mau buat makan siang gratis versi non pemerintah wkwkwkwk
sepertinya ga sampe setengah tahun bubar
paling lama ganti presiden , ganti program baru ..
BAGUS BANGET. yang seperti ini yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai indonesia emas, melatih pola pikir yang bijak karena pintar saja tidak akan cukup apa lagi bodoh. mengidentifikasi masalah lalu menciptakan ide atau mencari solusi dan merealisasikannya serta mengevaluasi supaya menjadi lebih baik lagi.
bangg, lu keren bgt bgg!!!!, walaupun lu berada dibawah naungan close the dour tp lu masih bisa tetap netral dan bilang mana yang bagus dan engga, lu mau mengkritik jika memang itu ada kekeliruan disitu, semoga kedepannya lu tetap seperti ini bgg, sekali lagi semngat untuk mengedukasi masyarakat di indo bgg!!!!, gua yakin pendapat lo banyak yg related sm masyarakat. Sehat2 bg ferry irwandii!!!
Hi bang Fer,
Akhirnya ada influencer yang bahas tentang "oposisi biner", keren bangett,
yaa gw ngerasa banget hal ini, sedih banget liatnya ketika masyarakat pecah krn beda pandangan, beda pandangan dikit dibilang buzzer padahal mereka2 jg yang bilang kebebasan berpendapat, dan ini diperparah dengan influencer2 yang ikutan ngomong gitu.
padahal mereka punya power untuk influence masyrakat dengan baik, tp malah melakukan hal2 itu yang bikin polarisasi ini makin kental.
Gw setujuuu bangett jika kita memang harus didik dengan mengasah juga critical thinkingnya,
karena gw jg ngerasain bagaimana tumbuh di lingkungan yang kebebasan bicaranya terbatas.
tapi dari sini jg gw justru belajar,
ada hal penting yang harus lebih dulu di pelajari sebelum masuk ke critical thinking, yaitu memahami kondisi yang terjadi, pereubahan kondisi saat ini dan sebelumnya dan ya bersyukur.
karena tanpa rasa syukur critical thinking akan tumbuh tanpa arah, ujung2nya critic nya subjective, ujung2nya kritiknya sentimentil.
dan ya tanpa rasa syukur, akan banyak masalah yang terjadi orang judol juga krn gabersyukur, syukur itu materi dasar yang penting dalam hidup.
gw juga setuju bangeett kalau komen anak kecil yang bilang ayamnya gaenak itu adalah kritik agar besok2 bisa lebih baik lagi sajiannya.
sebenernya yang salah menurut gw ya media2 yang framing ditambah influencer2 yang bikin makin panas. Jadi yg ngerasa oposisi punya bahan, yang pro juga punya bahan,
Gw suka cara lu ngasih pendapat dan fakta, thanksss
Sejak rame politik cebong kampret kadrun dan ditambah saat kasus virus kocak covid akhirnya budaya kubu2an makin kental dah🤣
Bersyukur tapi bukan berarti diam aja ketika dikasih makanan basi atau makanan yang dibuat dari bahan yang tidak berkualitas terus keracunankan?
pandji pragiwaksono sering bahasa dikotomi masyarakat juga kok.
bung ferry pernah bikin konten khusus untuk oposisi biner ini sebelumnya
@@maidasuhaini1272 lah sibotak aja membandingkan dirinya pernah makan habis 6 juta juga keracunan so? jadi kedepannya kalo program ini banyak yg keracunan itu hal biasa dan gausah panik
Saya pikir si OM ded ini berubah, setelah melihat gurunya bilang es teh dan ngobrol ust Felix ternyata ini jauh lebih buruk dari gurunya. 1. Kenapa harus buat video dengan marah2 tidak pakai baju untuk seorang anak dibawah umur.
2. Kenapa harus membandingkan nasi box dgn MBG.
3. Kenapa harus bilang kepalamu pea.
4. Kenapa bilang sekaya apa dirimu.
5.kenpa harus membandingkan anak orang.
Itulah yg saya sayangkan. Knp seorang yg katanya smart people ko cara berpikir dan ucapan kaya gini, jauh melebihi gurunya. Dan tidak smpi distu orang yang menyerang dikatakan buzzer, wow keren emang si OM ded ini. MANTAP.
Steroid
Karna dia lagi ngomong sama yg fanatik sama yg otaknya 58% 😂
deddy = pedo
karena si buzzer sedang mempertahankan posisinya boy yg udah dikasih jabatan sama peemrintah, oraang secerdas apapun kalo udah jadi anjing penguasa ya bakal rela jadi bodoh agar ttp dapat pemasukan
Maksudnya berubah gimana bang, setelah ngobrol sama ust felix, blm lihat full sihh
Izin berpendapat gaes, menurut saya program makan bergizi ini ada yang bilang ga enak dan ada yang bilang enak itu salah satu faktornya adalah ekonomi keluarga anak itu sendiri.
Kenapa ekonomi? Bukan bermaksud merendahkan atau semacamnya, tetapi ekonomi tiap keluarga berbeda sehingga pangan yang mereka makan atau kemampuan untuk membeli suatu kudap tiap keluarga itu berbeda-beda sehingga standar enak tiap anak pasti akan berbeda. Lidah anak A yang pernah makan ayam goreng bintang lima akan berbeda jauh dengan anak B yang belum pernah merasakan karena keterbatasan ekonomi. Intinya itu gaes, kita diskusi sama-sama apa saja yang menurut teman-teman berpengaruh dan menurut saya salah satu faktornya itu. Terima kasih🙏🏻
Dan izin menambahkan lagi teman-teman, faktor lainnya juga tergantung vendor atau pihak yang dipercaya untuk menyediakan makanannya, karena setiap tangan yang memasak pasti berbeda rasanya🙏🏻
Izin numpang komen, saya suka komen Ibu/Bapak/Mas/Mba yg kayak gini di konten2 influencer..
Jadi kita tahu / punya gambaran gimana "variasi" pelaksanaan program ini di berbagai daerah, apa yg kurang, apa yg baik, yg kurang bisa diperbaiki, yg baik ya dipertahankan dan ditingkatkan lagi..
Yap betul tuh
Setuju Bang, orang tua nya sellau kasi makan fast food dan banyak nya Perasa yang digunakan. Sehingga saat dia dapet Real food yaa ga enak dan ga doyan di bilang nya
gini ya, program ini mayoritas dikasih untuk sekolah negeri yg mana biasanya kalangan menengah (yang sudah prnh makan pecel lele kaki 5) bukan internasional school yg kalangan keatas mentok. Jadi kalo ada yg bilang gaenak itu berarti beneran anak yg ga bersyukur. Toh dia sebenernya menengah
Gampangnya gini.
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) adalah kebijakan yang dikeluarkan lembaga tinggi negara (Presiden). Kebijakan ini kemudian diaplikasikan ke masyarakat setelah melalui rantai distribusi, dengan bekerjasama dengan pelaksana, baik dalam artian sekolah maupun vendor makanan.
Keracunan makanan, porsi yang sedikit, ada yang belum matang dll. itu adalah kesalahan dalam level pelaksanaan, karenanya, kalau mau kritik, kritik sekolahnya atau vendor makanannya.
Kalau dana makanannya di korupsi oleh pejabat terkait, maka ini adalah kesalahan di level management dan distribusi dana. Kalau mau kritik, kritik pejabatnya dan laporkan.
Kritik kebijakan tuh yang dikritik konsepnya, misalnya tentang sustainability kedepannya gimana? dananya gimana? Seperti yang dijelaskan di menit 8:33 tentang managemen fiskal.
Kebanyakan netizen, ngelihat kesalahan di level pelaksanaan trus dipakai untuk kritik level kebijakan, ya ga nyambung.
Ah so tau lu
Masih nyambung kok. Misalnya masalah keracunan makanan bisa terhindarkan kalau ada yang pengawas hulu ke hilir dari pihak lembaga tinggi negara. Kalau kebijakannya bagus pasti masalah bisa dihindari.
@@shibainu7124 kadang biaya pengawas dari hulu ke hilir itu juga mahal, "biaya pengawasan" juga rentan dikorupsi juga..
jadi ya bagusnya manfaatkan segala yg sudah ada dgn efektif dan se-efisien mungkin..
Mau dislice gimanapun nyambung, gw gk perlu elaborate udah banyak di internet. Lo aja mikirnya biner nyambung gk nyambung kebijakan/pelaksana 😂
@@sukajajan877 makanya belajar tong
Makan siang gratis baiknya focus nya di daerah yg gizi buruknya masih tinggi, pembangunan infrastrukturnya masih kurang, dan lapangan kerjanya masih sedikit , pribuminya or penduduk sekitarnya yg tersingkirkan oleh pembangunan. Jadi sekaligus menaikan rasa cinta tanah airnya dri sedini mungkin. Khususnya daerah yg sering terjadi konflik.
Harusnya.
Tapi nanti yg cawe2 dalam program ini gk bakal dapet cipratan duit dong🤣
Kalau kaya gitu banyak yang protes juga karena ga merata, serba salah jadinya mah udah tau warga kita kaya gimana
Ga usah makan siang gratis. Bangun infrastruktur sekolah di daerah 3T aja, kan gedungnya atau fasilitasnya bisa buat belasan tahun. Buang2 APBN aja sih makan siang gratis
@meatbeat : ya benar, saya SETUJU bgt dgn anda.
Begini nih yang pemikirannya lebih mentingin go green daripada kerjaan sendiri...
Itu diatas ibarat aja ya, maksudnya ente ingin loker ningkat tanpa rusakin lahan? Naif namanya...
Lu bangun pemukiman aja butuh lahan, harus tebang hutan berarti itu warga yang tinggal di pemukiman tersebut harus disanksi gitu?
Iya bisa loker ningkat tanpa tebang lahan tapi dapetnya berapa? 10 - 100 doang sedangkan buruh pabrik bisa 1000 - 100000 pekerja.
Ya ini sekedar ngasih tau aja, ada yang harus dikorbankan bukan segala harus bagus, bangun pabrik itu ukurannya lebih kecil dibandingkan pemukiman warga yang migrasi
Bagus Banget bang Videonya
Netral dan ga bias
Ngasih problem nya apa dan Solving nya apa
Preach more!
solusinya mantapp bang bukan hanya bahas masalah tapi solve juga, jenius prof
Pemdanya buat daftar sekolahan2 mana yg perlu mbg , jangan malu sama keadaan . Disitu akan kelihatan juga mana daerah yg masyarakatnya "kurang" dan mana masyarakatnya yang "tidak kurang" . Lebih efektif, mengena, dan sekaligus sebagai sarana introspeksi bagi pemerintahan setempat 💪💪💪
kalau seperti itu, ada anak yang masuk ke dalam keluarga yang seharusnya mendapatkan intervensi, tapi kalau threshold tertentu MBG tidak terpenuhi, anak itu tidak dapat makan bergizi gratis. (kecuali kalau minimal 1 orang anak miskin, sekolah dapat MBG). Selain itu, kalau misalnya dikasih ke anak yang miskin saja, apa yang bisa dilakukan untuk mencegah kayak bullying, pengucilan, dll untuk penerima manfaat?
@@Rescha-nt ya enggak lah, yakali yg mampu anak anak orang kayak merasa iri sama makanan gratis yang rasanya hambar dan porsinya dikit
Sebagai orang tua dari 3 anak saya menilai, daripada Makan Siang Gratis, saya lebih concern ke 2 hal yang lebih urgent diperbaiki untuk masalah pendidikan, Pertama bagaimana tas anak2 sekolah ini bisa gak berat isinya, selain merusak kesehatan tulang, menghambat pertumbuhan tinggi badan, juga masukan untuk sekolah supaya gak tiap tahun buku itu beli baru terus akal2an guru cari uang masuk. Biaya ortu bertambah beli tas dan buku tiap tahun, Anak Indonesia jadi makin cebol, guru2 makin gendut makan uang haram. Kedua, mengenai kewajiban anak2 di sekolah yang berkedok sebagai "Tabungan" yang katanya melatih anak menabung dari usia dini. Mohon sekolah sebagai lembaga pendidikan tidak mengajarkan hal yang salah kepada anak2, karena sejatinya menabung itu adalah ke lembaga keuangan yang sudah mendapat izin dan pengawasan dari OJK seperti Bank, yang jelas ada pengawasan audit dll untuk penggunaan dana nya. Uang tabungan anak2 ini kan seperti dana abadi dimana uang ini akan terus masuk kalau masih ada siswa di sekolah, lulus yang lama, masuk lagi penerima siswa baru. Sementara sekolah yang mengumpulkan uang ini tidak pernah di audit kemana uang tabungan anak2 ini digunakan. Saya pernah diinfokan sendiri oleh kepala sekolah anak saya kalau uang anak2 ini digunakan untuk pinjaman guru2 di sekolah, nah ini kan sudah wilayahnya bank harusnya. Saya yakin se yakin2 nya kalau misalnya semua sekolah yang melaksanakan praktek "tabungan" anak2 ini di audit mungkin 99% pasti bermasalah. Coba aja cek sekelas bank yang udah jelas diawasi ketat masih aja bermasalah, apalagi ini sekolah yang gak ada audit sama sekali dan dana terus masuk dari perputaran anak sekolah. Harapan saya mudah2an semua dikembalikan ke porsinya, kembalikan fungsi bank untuk tabungan anak, saya yakin produk bank untuk anak sekolah sekarang semua bank udah punya. Maaf agak panjang jadinya,Terimakasih.
Lah iya! Bisa berdayakan kantin sekolah yang udah ada, dilibatkan, bukan malah dimatikan krn ada vendor2 baru “kenalan orang sekolah”. 🥺🥺
Susah bro jika para koruptor itu tidak di hukum mati, semua proyek/program pemerintah ya pasti jdi ajang untuk korupsi....😂
Tidak semua sekolah ada kantinnya om😊
Dan nanti kepala sekolah kkn sama kantin. Indonesia korupsi itu semua lini bukan cuma di atas
@@Ganesha-p7s Gunakan program MBG ini untuk bikin jd ada. Logika dipake
@@bariqdharmawan6604nah,itu yg tepat. Bikin yg gk ada jadi ada.
Gue menolak karena program MBG ini paling politisi dalam menjaga kekuasaan,di mana yang di butuhkan dalam sistem pendidikan sekarang ialah infrastruktur yang memadai, transformasi, transfortasi yang memadai,SDM guru nya berkomitmen berkompeten dan berdedikasi tinggi,buku gratis,les gratis, kurikulumnya Ter struktur dan jelas,etika dan moral siswa di edukasi,dan terakhir siswa nya mendapatkan sekolah gratis swasta ataupun negeri agar semuanya setara tanpa perbandingan sosial...
Terima kasih atas pendapatnya yang sangat kritis dan penuh perhatian terhadap sistem pendidikan kita. Saya setuju bahwa pendidikan yang berkualitas membutuhkan infrastruktur yang memadai, transformasi sistem, guru yang kompeten dan berdedikasi, serta fasilitas yang mendukung seperti buku gratis, les gratis, dan kurikulum yang terstruktur. Itu semua memang sangat penting untuk menciptakan pendidikan yang setara dan berkualitas.
Namun, izinkan saya menambahkan sedikit perspektif. Saat kita berbicara tentang reformasi pendidikan, kita juga harus memikirkan kebutuhan mendasar seperti pemenuhan gizi siswa. Anak-anak yang lapar akan sulit berkonsentrasi di kelas, berapa pun bagusnya kurikulum atau modernnya infrastruktur. Oleh karena itu, program seperti MBG (atau program sejenis) yang menyasar kebutuhan dasar seperti makanan, juga penting dalam mendukung keberhasilan pendidikan.
Mungkin solusi yang ideal adalah memastikan bahwa kebutuhan mendasar siswa, seperti makanan bergizi, berjalan beriringan dengan perbaikan infrastruktur, kurikulum, dan kualitas tenaga pendidik. Dengan begitu, kita tidak hanya membangun sistem pendidikan yang modern, tetapi juga memastikan siswa siap secara fisik dan mental untuk belajar.
Saya sangat menghargai masukan Anda karena ini adalah diskusi yang perlu terus kita kembangkan bersama. 😊
@@indrays8465sepakat. karena memang tidak ada ide yang buruk, ide yang sempurna adalah ide yang terus diperbarui atau dievaluasi secara berkala. ini pr kita bersama-sama, kita harus bersama-sama melakukannya untuk mencapai indonesia emas.
Ga bisa pendapat Anda hanya angan karena konsep kapitalisme sudah pasti kesenjangan sosial pasti ada. MSG itu solusi tepat perbaiki gizi tapi memang biayanya cukup besar.
@@indrays8465 sepakat. karena memang ide itu tidak ada yang buruk, ide yang sempurna adalah ide yang terus diperbarui atau dievaluasi secara berkala. untuk mencapai indonesia emas kita perlu melakukannya bersama-sama supaya bisa merata, ayo kita sama-sama membangun negeri menjadi lebih baik lagi.
Kalau dilihat skala prioritas, semua aspek di Indonesia memang perlu di prioritaskan .
Memang separah itu di Indonesia
Makan Bergizi Gratis (MBG) :
1. Kebersihan wadahnya harus di jaga
2. Nama Programnya kan Makan BERGIZI Gratis. Bergizi harus dilihat dan dihitung dari nilai gizi di tiap porsinya.
3. Programnya harus jelas porsinya, kalau bisa 1 nusantara menu nya sama
10:36 saya setuju dengan pendapat bang ferry, belum lagi uang tersebut bisa di korupsi, juga bukan rahasia umum kalau orang yg terbilang "kaya" yg hidupnya mencukupi kadang mendapat subsidi
I agree skala prioritas and pemberdayaan kantin sekolah, jangan smpe kantin sekolah terdampak dengan adanya program ini.
Kalo di luar negri pemerintah kerja sama bareng kantin sekolah buat program makan siang di sekolah ini, nilai positifnya tidak mematikan kantin sekolah dan soal distribusinya lebih mudah.
Bukan hanya kantin sekolah tapi para pedagang makanan disekitaran sekolah juga pasti terkena dampak karena menurunnya omset penjualan, udah cari kerja susah dagang di sekolah pun bangkrut.
Harus di pikirkan juga tuh wahai pemerintah
@@zannn012 kalo di luar negri ada yang programnya bertarget secara spesifik untuk orang yg ga mampu. Jadi anggaran yg dikeluarin pun tepat sasaran, kualitas makanan terjaga dgn budget teratur. Klo di indo ini mau niru jepang tapi "agak lain" dan semrawut, kurang profesional.
Kalo Kantin sekolah yg ngelelola. Ntr kepala dinas pendidikan nitip sodarnya jadi kantin sekolah
Sma aja itu. Di geser Mala kantin yg lama
@@Nutamagorepresentasi masyarakat indo itu sendiri. Mau pendidikan murah. Hasilnya dosen gaji murah. Acakadul. Sma itu mcem dokter sn bpjs
Memang benar makan siang gratis memang seharusnya cocok di daerah pelosok maupun di daerah dimana banyak orang yang kurang mampu
Ada juga saran lain kalo ada kantin di sekolah negeri, dibayar berapa juta biar kantin menyediakan menu makanan bergizi secara cuma-cuma. Jadi kantinnya dapat keuntungan dan siswa sekolah juga dapat makanan gratis
Teman makan banget. Pulang kerja buka youtube, nonton ini sambil ngisi perut. Good Job bang.
wajib nonton sampai habis
Investasi teebaik adalah kesehatan dan pendidikan. Ketika masyaratkat pintar, dia akan bisa cari makan bergizi sendiri.
Di bagian akhir gw setuju bang Ferry.
Dan di awal menjelang pertengahan (ttg ide kantin & vendor) itu bagus bgt.
Dan opsi ttg pemberlakuan bertahap & buat daerah tertentu dulu (dari luar kota besar & terpencil) itu jg gw setuju bgt.
Susah bro buat ngerubah watak & kebiasaan anak kota yg uda biasa makan fried chicken trus suruh terima & makan lahap ayam tim yg lebih sehat yg hambar rasanya.
Beda cerita kalau ayam tim yg sehat ini dikasih ke anak² di daerah terpencil
Bukan anak anak terpencil aja
tp anak anak kota yg kurang mampu mereka pasti doyan karena mungkin gapernah makan gitu.. 😊
@defara2105 Iya utk yg dr kalangan kurang mampu
Sepakat sama bg Ferry sih ganti program makan bergizi gratis ke kantin bersubsidi,toh budget yg disediain lebih dikit dari makan bergizi gratis,dari sisi perencanaan dan pelaksanaan lebih simple dan gak ribet
Bang coba bahas pagar laut
Kasih aja biskuit kaya jamanku dulu😅
emg dari awal harusnya gini aja sih. Menu udah jelas & fleksibel buat siswa picky eater dan bahannya jelas dari mana. Sekalipun gak gratis bisa memudahkan dompet siswa atau bahkan menarik perhatian siswa yang gak biasa ngantin
Nga bsa itu
Kantin pasti di geser. Kalo kantin yg ngelola. Di ganti keponakan kepsek atau kadis disdik
Menu makanannya harus banyak di adjust biar bener2 bergizi
Anak kecil ya jujur apa adanya, klo lidah nya rasa ga enak, masa harus 'digaplok' buat boong atau menipu diri sendiri atas dasar kalimat 'kurang bersyukur'?
3 hal yg kurang dari kejadian ini yg akhirnya jd bias pengartiannya kemana2:
1. Video cuma 1 anak SD yg bilang GAENAK, harusnya ditanyain sekelas rasanya gimana, & klo hampir lebih dari 1/2 anak kelas bilang GAENAK ya brarti harus ada upaya peningkatan rasa, & kalau lebih dari 1/2 anak kelas bilang ENAK ya brarti sisa persentase kecil yg bilang GAENAK yg cuma masalah preferensi
2. Bandingin sama Anak
SMA papua sana yg di bilang tau bersyukur krn jawabannya rata2 ENAK, Pas ditanyain rasanya. Gini, Secara vendor, dapur pengolahan , menu makanan aja udah beda2 : standar,rasa, dan menu nya, jadi kemungkinan klo ada yg wilayah yg 'ngaco' ngolah nya ya dapetnya reaksi 'GAENAK'.
3. Yah..dr awal aja perbandingan Deddy udah salah, masa nasi ceban dibandingin sama nasi bekal artis ?
Makanan artis sama sama yg masak catering....
Gw termasuk orang yg kurang setuju dengan makan siang gratis atau apapun namanya karena terkesan memaksa dan menguntungkan beberapa pihak saja. Lebih baik fokus perbaiki kualitas SDMnya, perbaiki kualitas guru, kemerataan fasilitas sekolah, tapi menurut opini saya mungkin orang2 yg di pemerintahan takut rakyatnya tambah pintar sehingga mereka tidak bisa lagi membodohi rakyat sama seperti sebelum2nya, mereka takut rakyat yg kritis pemikirannya. Mereka ingin kita begini2 saja sebagai lumbung suara mereka yang hanya dipanen setiap 5 tahun sekali, atau setiap ada pemilihan.
Ga salah dengan perbaikin kualitas SDM, tapi kalau kita mau memperbaiki suatu masalah, harus dari akarnya dulu. Kita ga bisa perbaikin Indonesia yang sekarang dengan cepat, dengan kualitas anak2 yang sekarang banyak stunting. Percuma kualitas guru baik, fasilitas sekolah pendidikan baik, kalau semisal daya serap si anaknya cendrung jauh dari kata baik. Program ini bukannya program yang gagal, hanya saja pelaksanaannya yang gagal, seperti kata bung Fery di video, kalau ini program bisa di laksanakan dengan baik, maka dampak nya akan sangat besar. Ga salah memang perbaiki kualitas, pemerataan fasilitas, dan banyak hal lainnya yang juga sangat urgent, seperti judi online yang udah banyak menghancurkan orang, seperti korupsi, dan banyak pastinya masalah di Indonesia yang sangat urgent dibereskan. Jadi menurut gw, kita ga bisa liat suatu program itu gagal hanya dari pelaksanaan yang gagal, kita coba ubah sudut pandang, kita liat suatu program dari tujuannya dulu, kalau pelaksanaannya gagal, disitu peran kita sebagai masyarakat untuk menekan habis pemerintah untuk memperbaiki program yang mereka buat. Komentar gw disini tanpa tendensi menyerang sama sekali, gw ada setuju dan ga setuju aja.
@FelacosteGamingHouse sorry bro bukan mau mendebat ya, klo bahasanya masih mencegah stunting harusnya bukan usia sekolah, klo pencegahan stunting itu dimulai dari ibu hamil, dan 5 tahun pertama hidup manusia, karena perkembangan otak terjadi di masa2 itu.
Setuju, ga ada urgensinya makan siang gratis untuk anak sekolah only, uang triliunan tidak beredar di roda ekonomi hanya masuk ke 3rd party yg ditunjuk masak yg itu juga 'teman guru', mo beredar berapa persen ? Masuk ke beli sayur tahu telor berapa persen ke pasar, hah, jawabannya ga itu kalo ke pasar traditional, nah kalo dari pemasok tpi dibuat harga pasar , ppppp, kecuali kalo konoha terkenal jujur budaya ala eropa wkwkw,
Dana triliun bisa buat suntik para phk yg terdampak imbas joran kebijakan barang cina masuk jor joran, atau suntik ke pabriknya , baru ke daya beli alias bansos, nanti uangnya berputar sendiri
@@FelacosteGamingHouse klo masalahnya stunting, lebih baik galakan lagi program2 posyandu, sinergikan dengan ukm2 di sekitar lingkungan, petani2 di sekitar lingkungan, perbanyak kader2 posyandu dsb. Klo emang fokusnya mencegah stunting yaa.
@@prakasarevo5435 percaya deh, dengan berjalannya waktu pasti banyak laporan korupsi di program yg besar ini, yah seperti yg sudah sudah. Apakah ada transparansi pemerintah pernah terjadi di negeri ini?
Sebagai orang yg pro makan siang gratis, gue setuju sm saran2 yg ada di sini.
Kenapa pro? Krn gue tau rasanya ga bisa makan minum tapi aktivitas fisik dan mental sampai jam 17:00 dalam 6 hari berturut2.
Tapi gue juga berpendapat kl memang ada yg harus dibenahi.
Krn masalah stunting dan gizi buruk Indonesia tuh peliknya ampunnnn deh. Dan akibatnya bs merembet ke banyak hal.
Apalagi kebiasaan jelek korup kita. 😔
Sama aja kea BPJS baik kesehatan ataupun ketenagakerjaan. Banyak masalah? Sampai hr ini masih ada aja. Tp bukan Berarti program nya dibatalkan kan?
Selalu terbuka sm kritik, dan mengkritik untuk membangun itu sehat
kalau gw sih sarannya ada dua : 1. sistem makannya jadiin prasmanan ; 2, cukup fokuskan di daerah yg berkebutuhan (yg bisa makan layak gausah kasih, nanti manja wkwkwka)
@@AstraYao24klo spt itu kan yg ngurus masalah makan gratis ini gk dapet cipratan duit dong🤣🤣🤣
Selama tempat2 yg dapat dijangkau dalam suplai logistik MBG ini lancar dan lanjut,maka suara2 sumbing daerah/tempat2 yg gk dapet bakal ilang kok🤣🤣🤣
Isyu berkaitan dgn stunting ini sdh ada yg mewanti2 sejak jauh2 hari disaat masih ramenya kasus covid. Ternyata beneran,isyu stunting muncul juga dan dipakek sbg lahan baru di dunia kesehatan
Harusnya anak2 disekolah itu diajarin F&N (Food and Nutrition). Trus, menu2 di kantin2 sekolah itu di atur biar bergizi kayak di Jepang ato Korea. Yang ga bergizi dilarang apalagi yang bisa menggangu konsentrasi anak belajar.
Soal gratis, so far di dunia ini apapun yang gratis itu jauh2 nya di korupsi.
Dari awal dengarin program makan gratis uda ga suka, tp udah tau pasti banyak masyarakat yang tergiur. Kt kan suka banget dengan kata “gratis”.
@@AstraYao24ngaco prasmanan jadi ribut kalau kaya gitu
Emang kamu pikir yang korupsi itu karena kekurangan gizi?😂 Coba kau pikirin ulang lha. Sandra Dewi Tom Lembong itu kekurangan gizi ya mangkanya korupsi?😂 Kocak
gua bilang orang2 yg dukung makan siang gratis ini, missed the big picture, kita ini butuh apa aja? ketahanan pangan (jika bukan swasembada pangan), jadi ya uda itu 300T akan jauh lebih baik bila kita bisa pakai untuk dorong sekuat2nya ke sana, kita tekan tengkulak, perbesar jumlah pemain import sambil kurangin quota per pemain, lalu setelah itu besarkan dana Rnd, kredit, subsidi, pengurangan pajak, etc.. kepada para petani dan peternak lokal, supaya lebih produktif, ketahanan pangan naik dan harga bisa lebih turun.. lalu kalau masih khawatir pangan anak2 tetap buruk, kita kasih kupon, masing2 keluarga yg tidak mampu dapet kupon yg bisa d tuker dengan daging dan susu per 2 minggu sekali, jauh lebih murah, jauh lebih effective. lalu soal gizi, ya kita minta sekolah2 kumpulin ibu2 setiap awal semester untuk pertemuan, ajarin mereka apa itu gizi yg baik dan penting nya buat masa depan anak2 mereka.
sekarang kita kasih serampangan semua orang makan siang gratis, yg secara gizi juga kurang, management nya repot setengah mati, dan resiko nya besar.. negara Amerika aja kita bisa lihat seberapa kacau balau nya program makan siang gratis mereka.. anak2 di kasih makanan proses, yg merusak selera dan kebiasaan mereka, lalu di kuasai oligarki..
Bener banget ini. Tapi menurut gw bukan "miss", emang sengaja di-"skip". Yang penting dapat jabatan, bagi-bagi proyek ke rekan-rekan, lalu cuan. Masyarakat cuma tumbal penyerapan APBN.
@bangboombam gua agak ragu soal potensi korupsi nya, secara budget per anak cm 10k per anak.. ini lbh ke bingung hadapin ruwet nya industry pakan kita, dr persoalan pemda yg incompetent, sampai quota import dan distribusi pupuk yg d kuasai org2 tertentu, jd kyk muter jauh.. sama kyk program food estate, kenapa ngak improve yg uda ada dulu? Kemungkinan alasan yg sama
Betulllllll, sebagai calon guruuuu.. urgensi dunia pendidikan dan anak2 tuh bukan BGM.. itu penting, tpi urgensinya saat ini ada yg lebihhhh pentinggg... kualitas pendidikan, baik dr srana prasarana skolah, terutama daerah2 pelosok dan desa2, jalan menuju sekolah... proyektor2 di sd, smp, sma dannn aku kemrin nonton narasi anak2 di papau yg kekurangan gizi, mending BGM untuk anak2 di wilayah2 tersebut.. uangnya akan lebih bermanfaaat🥹😔
Terima kasih atas pandangannya yang penuh kepedulian, apalagi dari sudut pandang seorang calon guru. Saya sangat setuju bahwa banyak hal yang masih menjadi urgensi besar dalam dunia pendidikan kita, terutama di daerah pelosok dan desa-desa. Sarana dan prasarana seperti akses jalan, fasilitas sekolah yang memadai, dan dukungan teknologi memang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Terkait program BGM (Bantuan Gizi Masyarakat), saya juga sepakat bahwa jika fokusnya diarahkan lebih pada wilayah-wilayah yang benar-benar kekurangan seperti Papua atau daerah lain yang mengalami masalah gizi buruk, uang yang digunakan akan terasa jauh lebih bermanfaat. Anak-anak yang kekurangan gizi memang harus jadi prioritas utama, karena kalau tubuh mereka tidak sehat, proses belajar akan semakin sulit, berapa pun canggihnya fasilitas yang disediakan.
Namun, program seperti ini tetap punya sisi positif, terutama untuk meringankan beban orang tua, meski memang perlu diimbangi dengan langkah-langkah konkret lain untuk memperbaiki kualitas pendidikan secara menyeluruh. Semua masukan ini adalah suara penting yang semoga bisa didengar oleh pemangku kebijakan agar programnya lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.
Semangat terus untuk menjadi guru yang peduli dan inspiratif! Anak-anak Indonesia butuh banyak sosok seperti Anda. 😊
Nahh ada calon guru. Boleh minta pendapat tentang video2 anak sekolah yang gak bisa tambah2an dan perkalian? Mereka sekolah, di Jakarta, sampai SMP dan SMA, sarana prasarana saya yakin ada di sekolahnya. Bagaimana itu bisa terjadi?
Tenang saja,ini masih satu masalah bernama "MBG".
Nanti bakal menghadapi yg namanya praktek KKN lengkap yg berkaitan dgn kebutuhan hidup sang guru.
Ibarat kata kalau melawan "aturan" harus siap dipenggal,atau ngikut "aturan" main yg sdh dibikin institusi pendidikan tsb.
Pasti akan menjalani namanya hidup sbg guru "sukses" gk akan bersih2 amat dan mulia2 banget.
Klo mau naik kelas apalagi,kecuali bertahan dgn idealisme kesucian maka harus siap menerima garis hidup yg sulit
Saya termasuk pro makan bergizi gratis, karena saya berpendapat gizi merupakan salah satu aspek yang harus dipenuhi guna menciptakan SDM unggu. Terkait pendapat tersebut, saya izin menyampaikan opini saya.
1. Semua faktor baik kualitas, akses, sarana prasarana, maupun gizi anak semuanya penting untuk menciptakan generasi unggul. Jika salah satu aspek tidak terpenuhi, peluang suatu individu menjadi manusia yang berkualitas akan berkurang.
2. Terkait pernyataan saya di nomor 1, dengan anggaran terbatas tentu sulit untuk semuanya dilaksanakan beriiringan. Kita harus realistis pendapatan negara kita kecil.
3. Oleh sebab itu, meningkatkan pendapatan negara adalah kuncinya baik itu memaksimalkan hilirisasi dan industrialisasi di berbagai sektor, investasi swasta baik dalam negeri atau pun luar negeri, meningkatkan rasio pajak. Selain itu, pembangunan infrastruktur dengan dana non APBN juga dapat diaplikasikan lebih luas. Misalnya, penggunaan dana CSR yang lebih terarah dan terukur. Selain itu,b maksimalkan ekonomi berbasis kearifan lokal, karena saya yakin salah satu hebatnya budaya Indonesia adalah budaya gotong royong dan Tolong Menolong (saya merasakan nya ketika Zaman Covid, meskipun saya tidak mendapatkan bansos karena ga tau mengapa, tapi saya mendapatkan bantuan baik dari organisasi kemasyarakatan, keluarga dekat yang mampu, dan tetangga yang mampu. Saya yakin salah satu alasan bangsa kita bisa survive di tengah covid dan pasca covid (minimal ekonomi ga anjlok, seperti negara barat, karena budaya ini). Namun, sayang budaya ini mulai ditinggalkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
5. Terkait di daerah pelosok, seharusnya yang didaerah ga kekurangan makan dan gizi, karena sumber pangan mereka berlimpah dan beragam. Jika terjadi, mungkin karena tidak hadirnya kampus kita ditengah masyarakat. Karena seharusnya banyak sumber pangan yang bisa dimanfaatkan.
6. Banyak orang mengatakan lebih baik makan bergizi untuk orang miskin. Saya kurang sependapat, karena pertama data kemiskinan kita ga real time, kedua ga semua anak orang kelas atas makanan nya bergizi (ada faktor orangtuanya yang sibuk dan ada pula yang ga bisa masak, sedangkan makan di luar belum tentu bergizi).
7. Solusi akhir, memaksimalkan kantin dengan program kantin bersubsidi terstandarisasi dengan menerapkan subsidi silang berbasis kupon/kartu. Dimana biaya makan dihitung berdasarkan kemampuan orang tua biaya per bulan. Maksudnya terstandardisasi adalah semua makanan yang disajikan seragam tanpa ada perbedaan antara yang disubsidi dengan yang tidak disubsidi serta yang terpenting harus memenuhi angka kecukupan gizi sesuai level umur. Sementara itu, pengelolaan kantin melibatkan para pedagang kantin dimana dana yang masuk dikelola oleh para pedagang kantin. Pihak sekolah dan pemerintah hanya cukup menjadi pengawas. Harga juga atas kesepakatan pihak pengelola kantin, sekolah dengan orang tua. Dengan adanya subsidi silang ini, nanti ada orang tua bayar 100 %, 75 %, 50 %, 25 %, dan gratis. Pihak sekolah yang mendata secara real time tidak berbasis DTKS atau data pemerintah. Dari sini yang orang tuanya mampu dan kaya juga mengajarkan anaknya hidup hemat tapi gizinya terpenuhi. Karena banyak jajanan mahal tetapi tidak bergizi.
Heleh. Sekolah negeri di audit ketauan gurunya yg di pelosok jarang masuk
Apapun agendanya intinya adalah masalah ketersediaan DANA/DUIT. Jadi lebih baik diaehatkan dulu ketersesiaan duitnya agar segala lini kuat dahulu, Berantas korupsi, sehatkan akhlak pejabat, dan setelah itu insyaa Alloh keadaan keuangan membaik dan selanjutnya segala rencana insyaa Alloh berjalan dgn baik... aamiin
1. Sehatkan keseterdiaan biaya (perkuat ekonomi)
2. Berantas korupsi / uu perampasan aset
Setau saya 2 poin ini g ada di visi misi pak prabowo-gibran
Yg ada di vismis 02 secara garis besar :
1. Makan bergizi gratis
2. Naikan gaji pejabat (dgn harapan ga ada lg yg korup🤣)
3. Meningkatkan rasio pajak
4. Hilirisasi
Di berantas pn korupsi kalo pengusaha lagi bertumbangan apa guna. Ada yg gulung tikar. Ada yg di tangkap. Ada yg jadi perasan djp
Semuanya harus berjalan secara bertahap tidak bisa hanya fokus berantas korupsi doang...
Kalau mas liat China, mereka itu majunya bertahap bukan cuman fokus korupsi doang tapi banyak yang dipikirin seperti ekonomi, dll intinya fokus ke semua hal.
Jadi solusi diatas gak akan pernah terjadi, toh ada lembaga HAM yang hukum kita kalo matiin koruptor
Menurut gw, ide makan siang gratis itu sangat sangat sangat baik. Karena memang faktanya, masih banyak masyarakat indonesia yg bahkan tidak mengetahui apa itu makro nutrisi dan asupan gizi seimbang pada anak.
Jika merujuk pada jumlah anggaran yg digelontorkan, menurut gw memang lebih baik program ini dilakukan secara bertahap.
Mulai dari memberikan contoh makanan bergizi seimbang lewat program makan gratis yang bisa dilakukan seminggu beberapa hari, sampai meningkatkan kesadaran soal makanan bergizi seimbang.
Jika masyarakat sudah mengetahui makanan bergizi seimbang, maka bisa langsung diaplikasikan oleh masing masing masyarakat.
Karena sebenarnya makanan bergizi seimbang itu bukan soal makanan mahal, hanya tentang komposisi makanan dan gizi yg disajikan dalam sepiring makanan
Daerah pesisir kek Indramayu atau pulau2 kecil tiap hari makannya ikan lo bang.. Apakah mrk lantas cerdas terus terefleksikan ke kemajuan daerahnya? Klo mnrt saya,, yg lbh penting pemenuhan gizi ke ibu2 yg mengandung (klo konteksnya beneran utk memberantas stunting), klo masalah pendidikan,, yg lbh primer itu yg masalah2 yg sangkut pautnya sm pendidikan itu sendiri. Seperti kualitas sekolah, kurikulum, kualitas pengajar, infrastruktur, engineering budaya buat meningkatkan minat baca & literasi. Itu yg lbh primer.
Counter om botak telah ditemukan. Tanpa mengejek, tanpa menghina, Mr. Ferry Irwandi benar2 bijak dan benar2 mengedukasi masyarakat terutama saya sendiri. Ternyata pendapat saya ttg makan siang gratis ini tersalurkan lewat abang Ferry. Makasih bang Ferry, tetaplah bijak dan berprinsip seperti ini mengedukasi tanpa menghina, tanpa mengejek.
Ya iyalah dongo "Tanpa mengejek", wong dia bos nya masa dikatain 😂
@Nihilist1998 eh goblok, lu cm ntn 1 video ini doang tolol. Lo liat smpe kebawah seperti apa bang fer ini.
banyak kok yang sudah berargument dan tidak menyerang personal si om BB. cuman yaaahh gk kesorot banyak mata aja
Sibotak dagunya makin maju, logikanya gak
@@Nihilist1998 contoh sdm rendah anda, kata-kata dalam demokrasi mau mengkritik bukan dengan kata "dongo". Gimana kalo gw ejek "lo sekeluarga dongo, miskin, rakyat jelata". Gimana perasaanmu?😂 pasti ga terima kan?
Setuju banget. Yang kritik bukan buzzer, bisa juga orang yang pengen programnya sukses tpi dengan perbaikan. Makanya Om Luhut dan Om Ded harusnya mau terima kritik.
@@stephenconstantin7017 ...... Dan itu bukan kritik, itu ekpresi...... Dan memang dari rejim konoha sebelumnya.....(baca : anti ekpresi yg opposite)... , nanti yg disalahin yg nanya, "kenapa lu wartawan, nanya anak sd yg belum di briefing puja puji tertinggi pada hokage ", selesai
Apalagi si botak dr gua hantu tu bisa2 nya ngatain anak kecil, gag pantes dia ngomong gitu anaknya aj sekolah di luar negeri. Coba anaknya sekolah disini dikasi makan kayak gitu bacot kalo dia gag ikutan komen negatif. Dasar penjilat si botak
klo tujuannya untuk mencegah stunting ya bukan makan siang gratis solusinya. stunting itu di cegah dr anak br lahir sampai masa2 pra sekolah. klo tujuannya untuk mengatasi gizi buruk anak2 br oke ngasih ke anak2 sekolah. solusi yang bisa d lakuin sebenernya adalah ngasih subsidi untuk telur ayam. atau subsidi untuk makanan bayi. atau pembagian telur atau protein2 lainnya secara berkala. misal 3 kali dlm se minggu. lebih gampang jalaninnya. lebih bisa tepat sasaran. lebih gampang ngawasinnya.
Yoiii. Tapi udah kadung pas kampanye yang keluar makan siang gratis. Hadeh.
2:58 tawa horror penghancur yang baik dan buruk, bagusnya yang buruk dihilangin, jeleknya yang mengkritik kesalahannya pun dihilangin, sudah menjadi rahasia umum tetapi masih tetap "innocent" 😅
Buat masyarakat, netizen, rakyat, sederajat.. bahwa evaluasi diri kalian sebelum kalian mengevaluasi atau dievaluasi
bayangin pejabat mikirnya begini 🤣
@MaverickZX8 apalagi masyarakatnya wkwkwkwk sangat mustahil, kecuali ada tekad ingin bertobat
Apa yg dipikirin bang Fer mirip ama yg dipikirin ama gw. Terutama:
1) Pekerjakan org kantin karena mereka yg dirugikan dari program ini.
2) Dahulukan sekolah pinggiran luar pulau jawa daripada sekolah favorit di jawa yg jelas siswanya mampu utk beli makanan.
Makasih bang udah buat konten ini, tadinya gw pikir bang fer gabakal buat konten ini karena terikat kontrak dengan om ded. Alhamdulillah bang fer tetep pegang teguh ama perjuangannya. Semangat terus bang fer
setujuh banget sih, program semacam ini bagus sebenarnya kalo dapata berjalan sesuai rencana karena meski yg atasnya sudah bagus nih kebijakanya yg bawahnya justru yg busuk entah itu kebupatenya kecamatanya balai desanya sampai rt nya itu masih banyak yg hanya memikirkan keuntungan sendiri. program yg bagus bisa jadi jelek kalo tidak diawasi dan dikembangkan
10:00 saya setuju itu memang sangat efisien, tapi dengan catatan harus transparan... Tau sendiri kan rakyat indonesia krisis orang jujur
Kalo di serahkan ke kantin perlu birokrasi yang mempermudah, soalnya kan klo penggunaan anggaran biasanya ada LPJ nya, nah teknis nya mesti d atur biar mempermudah.
bener bg,temen gw dapet bantuan sekolah berupa uang dan uang itu semuanya dihabiskan oleh ayahnya buat depo judol,yang harusnya uang tersebut bisa dipakai buat kebutuhan sekolah dia,malah buat hal yang gak penting dan gak berguna
emang mental bapaknya itu, problematik
Tetangga gue mau bayar utang nunggu duit bos dulu bjir 😂😂😂
Nah,,ini yg namanya miskin di buat sendiri,,,
Temenku pas SMP tuh, dia dapet dana dari sekolah. Bukannya dipake buat beli ATK atau bayar SPP, eh malah smoothing rambut 😊
Better pake voucher yak, biar dijauhkan dr bapak2 bego & tolol
gw malah setuju idenya pak Ahok yang memberdayakan anak2 yang sekolah perhotelan atau sekolah kuliner buat nyiapin makan gratis, sekalian mereka kerja praktek, malah bisa ga perlu bayar upah dan budget 10k bisa bener2 di totalin dalam wujud makanan. kalo dipasrahin vendor pastilah budget 10k dipotong buat upah karyawan & distribusi.
Saya nanti jam 1 masuk untuk masak progam tersebut dan ya sudahlah, terima kasih sudah mewakili bang fery
Selamat Berjuang bang klo ada masalah bikin Viralin aja
Setuju juga bang gua sepemikiran sma luu karna adanya kantin sekolah yang tinggal di ganti jdi tmpat dapur makan siang bergizi gratis itu bisa menghemat semuanya dri efisiensi, kecepatan, jangkauan sama kelayakan makanan yang udh pasti ga nunggu lama karna sekolah yang di tuju cuma itu
Dan yang belum ada kantinnya, tetep aja pake cara awal pake vendor trus di gabung jadi 1 untuk di antar ke masing² sekolah mungkin dengan batasan 1 dapur untuk 5-7 sekolah. Agar ga terjadi makanan basi dll
Saya pernah kepikiran dengan saran-saran yg bang ferry berikan. Semenjak program tersebut berjalan dan beberapa kasus yg terjadi. Dan juga hal yg gak boleh kelupaan adalah "sunat-menyunat" Anggaran kadang masih lumrah terjadi. Misal 1 paket makan yg dianggarkan adalah 10.000, pada nyatanya yg sampai ke tangan vendor adalah 5.000 rupiah. Harus betul-betul diperhatikan untuk alokasi anggaran tersebut guna tepat sasaran
Saya sangat setuju dengan pernyataan-pernyataan bang ferry
Kalo pendapat saya, harusnya pemerintah juga mengadakan kolaborasi dengan pemilik kantin sekolah, selain itu sebelum dilaksanakan program makan bergizi gratis harus didata dulu semua makanan yang diinginkan oleh anak-anak sekolah, dan pilihannya juga harus makanan bergizi yang disediakan oleh pemerintah. Jadinya anak sekolah bebas memilih apa yang dia mau makan, tapi tetap sesuai dengan program makan makanan yang bergizi.
@@fzn_dzm tapi sayangnya pemerintah kita engga se well prepared itu🥲
Hai Bang Ferry, aku Galih. Guru SD, di sekolahku sudah berlangsung 1 pekan ini MBG. Memang banyak manfaat dan ada juga kerepotannya. Betul mengenai kantin, kasian mereka habis penghasilannya. Kemudian saya pribadi jadi guru dapat tugas tambahan menyemangati anak2 makan sayur, sayang kalau pada tidak dihabiskan. Tapi senang lihat anak2 pada sehat kalau makannya bergizi terus, semoga makin baik perkembangan tubuh dan otaknya para murid.
berikut pndapat gw.. prtama2, huge fan. Tp kali ini saya merasa kebanyakan isi dari video ini Bang Ferry lebih mencoba mencari aman karena mau menyenggol Om Deddy daripada langsung blak2an mengkritik makanan gratis dimana saya paham karena memang sudah jadi bagian dari Close The Door. Kedua gak setuju kalau diserahkan ke sekolah2 untuk pengelolaan makanan gratisnya karena banyak sekali sekolah2 yg korup, salah satunya pada drama PIP yg ntah knapa gak bnyak youtuber yang mau bahas, termasuk Bang Ferry sendiri..
uji coba sebuah program itu harusnya melibatkan perbandingan kelompok uji dan kontrol, pengumpulan data sebelum dan sesudah, evaluasi masukan dan kritikan, kemudian analisis dampaknya, lalu bisa ditarik kesimpulan apakah program tsb efektif ato tidak
alhamdulillah sekarang w bisa nonton chanel ini lagi , soal nya dia g mulai pembawaan sambil ngerokok / ngevape , kan membahasa sesuatu yang mendidik masyarakat , tp masa pembukaan nya sesuatu yang g mendidik ? kalo ada yang rokok/vape terus dibilang hal itu mendidik , mending tes kejiwaan atau kgk datang kedokter terdekat dan tanya tanya , kalo g percaya dokter indonesia gas aja ke dokter malaysia , amerika , singapura , jepang , dll .
yang inti nya alhamdulillah w jd bisa nonton chanel ini lagi , krn baik dari awal sampai akhir , tidak seperti dulu
btw tentang pembahasan program video ini , tentang makan siang gratis , w sih setuju aplgi untuk daerah terpencil seperti di papua , kan banyak itu beredar video , kalo w mending sekalian di data , orang tua yang mampu tidak perlu di beri makan gratis dan yang tidak mampu yang di subsidi makan gratis ini . kan kita msh blm bisa menyeluruh , itu sih solusi dari w . yah menurut w kritik akan sesuatu wajar tp kalo cmn kritik menghina itu yg g wajar , dan yg lebih bagus nya , kalo mengkritik besertakan solusi , krn itu tanda nya lu perduli.
knp menurut w program ini penting ? krn ini program memang bagus , tapi , ada tapi nya ini ya . harus nya ini dibungkus ama pendidikan di jadiin 1 , program pendidikan dan makan siang gratis di jadiin 1 . cth simple jepang . ketika hancur dulu , yang di utamakan oleh jepang itu pendidikan , dan pemerintah pun membantu persoalan makanan nya . nah jadi mantap kan , otak terisi perut pun terisi . itu menurut w yang harus dilakukan . membungkus 2 hal ini menjadi 1
sekian terima kasih
gak ada yang bilang rokok dan Vape itu mendidik, yang bilang itu elu sendiri
orang fokus ke ilmu bukan lifestyle
oh iya program bagus, tapi caranya cacad
sekian
@@abstraksilampau4214 terus kalo dia udah tau rokok dan vape g mendidik knp dia membawakan sesuatu yang bersifat mendidik pake cara yg g mendidik ? siapa bilang orang g ada yg fokus ama lifestyle nya ? soal nya temen w jg jd keikut tolol dengan bawa bawa nama orang ini , dia bilang "lah itu si ferry aja ngebawain sesuatu yang bagus sambil merokok , knp w g bisa ? dan lagian keren" hanyak karena lu tidak mengikuti lifestyle nya dia bkn berarti orang lain g mengikuti lifestyle tersebut , krn cth nya deket maka w mencari chanel edukasi yang dari awal sampai akhir itu bagus dan baik . nyata nya orang g hanya fokus ke ilmu , orang orang jg fokus kelifestyle .
makan siang gratis itu bisa di istilahkan begini "lu kasi orang ikan dia akan kenyang sehari, lu ajarin orang mancing dia akan kenyang seumur hidup"
kalo sampe temen temen lo pada kesel ama lo, berarti disitu lo tau siapa yang bener siapa yang salah.
Mnrt saya tidak ada paedah nya cmn hnya memanjakan masyarakat,kalau ingin beneran mensejahterakan dan membuat anak bangsa sehat dan kuat,kasih bapa nya kerjaan dan upah yg memanusiakan.
Itu duit gaji bapa nya bisa buat anak nya makan sehat dan sekolah tinggi.sekianb
Ya program ini memang cuma buat garong uang rakyat kok wkwk
Ini program cuma untuk menarik suara pemilih, siapa sih yg gak mau gratis.
@@SuperChodot garong secara halus
@@reungitkebon ya krna masyarakat malas baca
Yang pnting ada grtis nya
Solusi yang jelas tapi pejabat males dan gak seenak didengar "program x gratis" kekwkekwke
Bang, saran aja nih. Sebelumnya jangan marah ya. Termasuk untuk pendukung2 nya abang di sini. Ntar kalau kontrak dengan close the door udah habis, jangan diperpanjang bang. Biar kamu bisa lebih independen dan tidak terkontaminasi citra yang mungkin "buruk" di mata masyarakat akibat dari tindakan atau pendapat yang keluar dari orang lain. Persona kamu itu sebenarnya dari awal udah kuat banget bang. Ga perlu ikut orang lain. Yakin seyakin2 nya kamu bisa berdiri sendiri dengan persona yang kamu miliki.
up
INGAT YA ENGGA GRATISSSS...!!! 0:17
:v Kalau pejabatnya mau dipotong tunjangan buat makan siang sih gue respect tpi mana mau pejabat konoha dipotong tunjangan
@@fikiradiant8697 hedon buat sawer biduan ratusan juta, bayarin skincare & treatment keluarganya, dan kemarin sempat mengajukan tunjangan rumah hingga 50 juta per bulan😂😂😂
@@fikiradiant8697jangan lah bang, mereka lho udah kerja keras buat kita masak mau di potong potong lagi, yang mereka dapet lho ga seberapa.
Trus definisi GRATIS itu yg kayak gmn? Makanan langsung turun dari langit gitu?
@@kresnarakhmanhutama8612Makannan dari sedekah jum'at gratis. Kalau program prabowo itu masih pakai duit rakyat. Jadi cuman bacotnya aja gratis padahal ladang korup
kita seangkatan,🙏💪 jalani nikmati,blajar dan trs blajar
Saya adalah orang yang setuju dengan program makan gratis tapi saya sarankan pemerintah membuat peraturan atau kebijakan yang tegas jika ada yang korupsi di program ini di kasi hukuman yang berat😅
Hukuman mampus
Lord Dedy Cahyadi 666 "The Saitama Buzzer" yang merasa anaknya kaga keracunan karena nasi box artis 100 ribu....
Sedangkan anak yang keracunan nasi box harga 7500, si Lord Dedy Cahyadi 666: 😂😂😂 anak gua aja kaga keracunan (duh gegara si rezim nich)
Komentar warga tik tok bgt bjir😂😂
Kalo anaknya corbuzzer keracunan, bisa habis dilalap itu orang.. seakar-akarnya dinyinyirin 😂
Gw dulu masih SD pernah beberapa tahun dpt susu sama Snack gratis, buat gw yg dulu tinggal di kampung itu sangat membatu dan seneng banget. Dan gw yakin anak2 sekolah yang di kampung ada saat ada makan gratis pasti seneng. Semua Anggara cuma buat pembangunan buat kepentingan orang2 dewasa, bukannya anak kecil juga punya hak untuk mendapat manfaat dari anggaran negara. Menurut saya jalanin dulu aja siapa tahu kedepannya bermanfaat.
Gw juga dulu sama pas SMA kelaperan sampe pernah ngutang ke temen. Penyebab orangtua ga ngasih jajan/jajan sedikit ya karena di pakai buat beli kebutuhan seperti beras,listrik, bensin, buku paket, pajak. Sekarang tu seandainya kebutuhan yang kata lu "cuma" buat orang dewasa kalo dimurahin bakal ngaruh gak ke jajan gw?😂
sepakat dengan menjadikan kantin ikut berperan. Mungkin bisa pakai system kupon (sebagai alat ganti tukar uangnya) yang bisa ditukar dengan makanan yang ada di kantin,. kalau sesuai dengan harga kupon, murid tidak perlu bayar lagi, kalau misal kurang tinggal bayar kekurangan setelah dikurangi nilai kuponnya,. tapi tidak boleh ditukar dengan uang,. jadi murid dapat makanan secara gratis (sesuai nominal kupon), kantin juga masih tetap beroperasi normal, dan gak ada yang dirugikan,. kupon ditukar kemana? kupon bisa ditukar ke kordinator yang ditunjung sebagai pemegang dana atau mungkin ke pihak sekolah yang dipercaya untuk pemegang dananya.,
thanks bang, udah mewaraskan kita, yg kemarin sempat ada yg mikir kalo orang yg protes itu adalah oranh PEA & dan bakal ditabok😅
munculnya lagi ke-kagak warasnya om ded emang bikin ribet, pengikut lama sih udah biasa😂
adalah benar😂
Terlebih dari segala kekurangannya, gw suka ngeliat efek sosial siswa di sekolah krn program MBG ini. Mereka bisa makan bareng dikelas dengan menu yg seragam. Jadi ga ada yg minder krn makannya kalah mewah dibandingin siswa yg lain atau yg makan sendiri di belakang sekolah. Terus juga siswa jadi berfikir dua kali buat bolos, rugi lah bolos ga dpt makan siang gratis, klo bolos keluar ongkos kan tuh.
Semoga aja ada evaluasi, semakin dibenahin manajemen dan birokrasi program ini dan harus benar2 dikawal masyarakat program ini
Tapi bener, di negara maju yg udh ada makan siang gratis dan berjalan dg baik.... menu sekolah tsb kadang jadi pertimbangan beberapa siswa untuk daftar ke sekolah itu. Wkwkwk
Iiat makan siang gratis jangan pakai kacamata org2 negara maju seperti beberapa influence yg cheery picking komen2 org jerman yg setuju. Mereka pendidikanya udah bagus baik sistem, gaji, maupun infrastruktur pendidikan, dananya juga gak membebankan apbn sampai alokasi untuk hal2 lain d pangkas. D Indo sangat beda, dana mbg udah berapa persen d banding dana kemendikbud ? Infrastruktur pendidikan ? Kota sama plosok ? Gaji gurunya ? Standar gurunya ? Kurikulum ? Belum lagi KORUPSI nya
Kalau setuju dengan mbg ini cuma karena alasan yg lo bilang itu konyol sih, pertaruhannya negara, dana mbg gak sedikit, dana sebanyak itu menguap begitu saja, beda kalau dana itu d investasikan untuk infra, tenaga pengajar dll
@@changename-c8t negara maju mana yg ada makan siang gratis ? yg ada tuh ortu bayar tiap bulan biar ga usah bawa bekel dari rumah
@kidfrank6549 terima kasih untuk diskusinya, mungkin terkesan konyol buat ente, tp saya yg dulu sekolah merasakan senioritas yg kelas 10 ga boleh makan di kantin (kelas 11 dan 12 yg boleh), anak kelas 10 makan kudu ngumpul di parkiran apalagi zaman saya dulu blm ada sosmed jadi ga bisa ngeviralkan kasus kaya gini dan saat melihat anak sekolah skrg bisa makan bersama, seragam menunya dan bisa kumpul bersama gini senang ngeliatnya. Ga perlu lah anak skrg ngerasain senioritas kaya saya dulu yg cuma mau makan aja ribet ga boleh di kantin sekolah.
Iya program ini emg banyak kekurangan nya makanya perlu pengawasan yg ketat, evaluasi bertahap juga apakah sesuai target atau engga, atau engga solusi kaya yg bang ferry bilang dibuat bertahap dulu misal 2 atau 3 hari seminggu
Ini baru guru yg bisa memberi sudut pandang dg baik, menjelaskan dengan bermoral bernalar serta berniat baik. Kapan lagi punya pemuda yang memiliki intelegen dan kritikal thinking seperti ini
sd di kampung gw aja blm ada ni program, pemerintah malah fokusin ke daerah kota bukan fokusin ke daerah pelosok dulu
Karena di kota lebih miskin daripada di desa 😂
Terima kasih sudah berbagi, dan saya sangat memahami keresahan ini. Memang sering kali terasa tidak adil ketika program-program seperti ini lebih banyak terlihat di daerah perkotaan, sementara sekolah-sekolah di pelosok masih banyak yang kekurangan.
Alasan mengapa pemerintah cenderung memulai program seperti ini di kota biasanya karena kota memiliki jumlah populasi yang lebih besar, sehingga dampak program bisa dirasakan oleh lebih banyak orang dalam waktu singkat. Selain itu, infrastruktur di kota biasanya lebih siap, sehingga program lebih mudah dijalankan dan diukur keberhasilannya sebelum diperluas ke daerah lain.
Namun, bukan berarti daerah pelosok dilupakan. Tantangannya adalah bagaimana pemerintah bisa lebih cepat memperluas program ini ke daerah-daerah yang justru sangat membutuhkan, seperti kampung-kampung atau pelosok. Daerah seperti itu seharusnya menjadi prioritas utama, terutama untuk memastikan bahwa akses pendidikan dan kebutuhan dasar anak-anak di sana terpenuhi.
Pendapat seperti ini sangat penting untuk terus diangkat, agar suara dari daerah pelosok didengar dan kebijakan lebih berpihak pada pemerataan. Saya berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menghadirkan program seperti ini di seluruh wilayah, termasuk kampung-kampung yang masih terabaikan.
Semoga keadaan di kampung Anda segera membaik, dan suara seperti ini adalah langkah awal perubahan. 😊
Kota sering kali menjadi "pilot project" atau tempat uji coba karena:
Jumlah Populasi Besar: Dampaknya terasa lebih luas dalam waktu singkat.
Infrastruktur Memadai: Memudahkan distribusi, pelaksanaan, dan pengawasan program.
Evaluasi Lebih Cepat: Program lebih mudah diukur efektivitasnya sebelum diterapkan di wilayah yang lebih sulit dijangkau.
Namun, ini bukan berarti daerah pelosok tidak penting. Justru, setelah evaluasi di kota selesai, program ini idealnya diperluas ke wilayah pelosok untuk memastikan pemerataan manfaat. Pendekatan ini seharusnya hanya langkah awal, bukan tujuan akhir.
@@indrays8465 jngn kan program makan gratis, ruang kelas nya kurang dan anak kelas 1 dan 2 harus bergantian pake kelas nya
Malam Chef, kudengar anda memasak sedikit pedas jadi saya datang
Mas Ferry kalo nanti sampean jadi presiden, saran saya adalah dahulukan masalah keadilan daripada kesejahteraan. Karena di Pancasila hanya mencantumkan kalimat keadilan, bukan kesejahteraan.
Tujuan makan siang gratis untuk meningkatkan gizi bukan untuk meningkatkan rasa syukur....
Sibotak malah maki² anak sd kocak
Yg bener itu ya untuk menjalankan program "stunting" yg sudah digodok jauh2 hari saat masih rame2nya kasus virus kocak covid.
Betul, mana di daerah saya malah dikasih Ultramilk...
Sehat gitu Ultramilk? Lucu kadang kadang, sehat darimana cuman dikasih nasi ayam doang
4:48 Erspo yaaaa 😂😂😂
Izin berkomentar bang, menurut ku program ini bisa berjalan baik dengan beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama harus jelas dulu tujuannya apa? Mau memberantas masalah yang mana? Targetnya siapa? Selama ini aku perhatikan seperti tidak konsisten. Dibandingkan makan siang gratis dalam bentuk makanan, aku lebih menyarankan dapat dalam bentuk bahan masakan mentah yang fresh atau sembako murah. Gak perlu pusing soal makanan basi, gak sesuai selera, dll. Anak tuh sensitif bukan berarti tidak bersyukur. Ortu kan bisa menyesuaikan selera anak. Pelaksanaanya juga harus dikaji yaitu untuk orang-orang yang membutuhkan saja. Mengingat biayanya juga besar. Lakukan pendataan terlebih dahulu. Takut makanan yang disajikan justru jadi mubazir....
KONTEN LU KEREN BANG, CUMA TOLONG REKRUT TIM LAGI BIAR KOMEN KOMEN JUDOL GABISA KOMEEEEEEN
Spam nya ngeri 😢
@wizardmigthy9384 makanya kan disuruh rekrut tim khusus buat apus komen judol bang, wong alpard aja punya masa ngegaji pribumi 2,5 jt perbulan juga gabikin bang fer miskin kok
Di deddy corbuzier aja masih ada loh komen judoll itu
just report and ignore it,dont mention anything
diduga si yg spam komen kek gitu tu bikinan bot, pihak konten kreator juga udah berusaha ngeblokir kata2 kek gitu, tp emang bot yg udah disetting jg kita juga sbg penonton cukup klik tombol laporkan(report) trs pilih yg spam atau menyesatkan, trs gausah dilike/dislike komen yg berbau judol sama jgn direply komennya, terima kasih
kalo mau kontra sama orang, jangan orang lain yang kalian adu domba.
emang dasarnya netijing indo ini suka banget adu domba orang lain.
lucunya ampe nyuruh buat "lepas label close the door sebagai bukti kalau elu satu suara ama kita!" 😂😂 kocak kata gw mah. kalo mau protes ama orang ya protes aja secara langsung. jangan sampe diadu-adu gitu orang lain cok!
kalian lepas dari konsekuensi kalo seandainya om dedi dan bg ferry itu musuhan layaknya livy dan om ded 2.0 . emang kalian peduli klao mereka musuhan ? sebagian besar pasti nggak sih wkwk
Setuju... Masalah di kita itu kalo "satu kubu" itu harus selalu satu suara, gaboleh beda suara, gaboleh beda pandangan.
Yang "kontra" harus selalu mebenci, yang "pro" harus selalu menjilat.
@@Terserah_sajanah, bener. Selama masih kayak gitu aja, gaakan kemana2 juga ini negara yg so-called "negara demokrasi". Kalo " Negara democrazy", ini baru indonesia. Wkwkwk
Betul, kritik lah pemikirannya, suaranya bukan personal...
Itu ciri ciri orang kalah debat tapi masih mau menang ya gitu... Nyari nyari celah sampe personal
Karena kebutuhan gizi setiap siswa berbeda jadi harus dihitung kalorinya dan siswa yg alergi beberapa makanan harus diperhatikan, meskipun jadi ribet tapi agar tepat sasaran
2:25 Jujur gw gen Z akhir dan bersyukur banget temen temen seangkatan ku yang gen alpha awal banget banyak yang critical thinking nya lancar banget dan menurutku itu juga berkat didikan guru dan Orang tua. Dan ketika mereka menyatakan pendapatnya, gw sendiri kagum dengan mereka yang tidak melibatkan pribadi orang yang menjadi lawan bicaranya. Sayang sekali gw cuma menemukan hal itu di anak-anak kelas unggul. Dan gw bisa memberikan ini karena gw pernah setahun sekelas dengan anak-anak unggul itu yang setahun hanya 3 orang yang pindah ke kelas lain setelah naik kelas.
Lima menit ngetik ini doang
Memang stigma suatu generasi itu buruk terbentuk dari lingkungan yang buruk juga. Karena sejatinya manusia jika memang terdidik dari awal tidak peduli dia ada di generasi apa.
Keyen
@@Nadamairatidur mbak, sudah waktu nya acuh dengan dunia dan seiisinya
Gw salah satu orang yang setuju dengan program makan siang gratis, karena laper itu ngga enak. Kasian sama anak2 sekolah yang harus nahan laper pas belajar, gimana mau masuk itu pelajaran. Tapi kayaknya program ini terkesan terburu buru padahal banyak banget yang harus dipertimbangkan kayak mas ferry bilang. Anyway lebih sehat kita berdiskusi di channel youtube mas ferry karna kita jadi bebas berpendapat tanpa dituduh buzzer. Thanks mas ferry
Presiden Prabowo pernah berpidato saat merespons darurat militer Korea bahwa Indonesia perlu kepemimpinan bukan hanya pemerintah saja tapi sampai ke tingkat pelosok untuk menjaga bersama Indonesia. Kalau semua warga negara sadar akan pentingnya saksama bukan untuk mementingkan egonya sendiri program ini akan sangat bermanfaat untuk semua masyarakat dan tentunya berpahala.
2:28 setuju😢
Kepolosan anak2lah yang harus diterima dengan lapang dada
betul sekali,,,,di lasih ke kantin" sekolah,,,komite sekolah,,libatkan wali murid/ ibu" untuk ikut kerja masak dll,,,makana cepat sampai,,,g takut basi,,,,bs saling kontrol keuangan,,,,menunya,dan efisien biaya,,
jd negara gak ribet banget mubil" buat angkut" buang" biaya
Setuju, belum lagi pakai pekerja untuk distribusi makanannya semua perlu di gaji
Makin banyak yg terlibat. Makin ribet di lapangan.
Apalagi nyuruh ibu ibu masak. Sebulan pertama oke lah. Bulan berikutnya 1 per 1 kabur
Udalah yg realistis aja. Serahkan ke ahlinya . Gaji orang masak bayar. Ngapain nyoyo suru orang masak suru ini itu terlibat. Ujung ujung nya ntr ada yg merasa paling capek sedunia . Abis itu berantam
masuk ni bos,mari kita share dan up
Saya dukung bung ferry jadi wapres buat gantiin el plongo fufufafa bin mulyono
program makan siang gratis sebaiknya lebih fokus pada penyediaan makanan bergizi, bukan cuma sekadar ngasih makan siang.
Kenyang ga harus nasi. Sebagai alternatif, bisa aja bawa nasi sendiri dari rumah. menurut gw biaya bisa lebih hemat, tapi kualitas gizi bisa lebih baik dengan harga yang sama. dan ngajak masyarakat ikut berkontribusi supaya program ini bisa survive
bahkan klip soeharto 2:58 lebih sopan drpd intimidasinya om botak
Anjir 😂
Intimidasi gimana bang?
@@dharmadhani1245 liat soehartonya perlu buka baju gk bang pas harus ngasih statment ? 😂
Bang saya siap kerja hapus hapusin komen judol
Program makan gratis menurut gw bagus sih, kalau sukses, kita jadi ga khawatir apa yang anak2 kita konsumsi.
Tapi, jangan tutup mata juga, pelaksanaanya saat ini masih banyak kekurangan, terutama terkait soal dana dan operasional.
3:29 serius anak sd ngomong kek gitu
SMP kak
Sedih kan bg
@@ytfaritxd7338 parah bner mulutnya
@@trisyaplay2033 ttp aja ga sopan mulutnya
7:00 Sayangnya orang yg kerjasama sama lu ga pake isi kepalanya juga ya bang? Soalnya dia terjebak di oposisi biner yg nuduh² diserang buzzer setelah banyak yg hujat dia.
Bener Letkol ngancem nabok bocah keren banget The Rock KW
orang sebesar itu, mau ngapa2in pasti mikir, bahkan komenlo seperti ini tidak ada bedanya dengan pendapat dia, memposisikan seseorang yang berbeda pendapat adalah pihak buzzer hhhhh bedanya dia relasi banyak, kaya 😅
pendapat saya tentang program ini, sangat bagus ketika dana keuangan negara tidak terus berkurang, hal yang bisa terjadi adalah kemungkinan negara Indonesia untuk meminjam dana dari negara Lain. pemerintah harus mempertahankan uang negara untuk tetap stabil. salah satu metode yang dapat dilakukan yaitu dengan menambah pasokan produksi makanan dari segi pertanian dan peternakan. kita bisa mempelajari teknik produksi dari negara jepang, mereka memiliki teknologi canggih dan sangat efesien dalam mengelola produksi makanan. hal yang perlu dicatat pada saat ini populasi di indonesia terus bertambah dan memerlukan makanan pokok yang seimbang.
Gampang, tingal jual sepulau dua pulau, utang lunas😅
Rezeki dari 𝘿𝘖ЯА𝟩7emang berkah, terima kasih!
salam hangat dari kota Bogor☕
kocak
Coment begini report guys
bala lu
Suami saya sampe sekarang gk bisa berhenti😢😢😢😢😢😢
Wkwkw 11:02
😂
mgkn sbg tambahan yg menurut gw kurang tepat dari program makan bergizi ini sih, seharusnya dan selayaknya uji coba dahulu (tepat misalnya beberapa hari dahulu, kemudian bertambah hingga 5 hari). uji coba ini layaknya sprti brainstorming layaknya dgn user, bagaimana feedback si penerima merasakan makan siang ini. Selain itu juga, pentingnya pengawasan ketat dari standar kebersihan dan kelayakan makan siang tersebut didampingi dan berkolaborasi antara BPOM dan ahli gizi disetiap daerahnya masing2 terutama dipinggir terlebih dahulu. Sehingga, beberapa instansi bisa bekerjasama dari standar kebersihan, kelayakan utk dimakan hingga gizi yg akan diperoleh. Hal ini akan membantu perkembangan tubuh si penerima. Namun yg paling harus diawasi dalam proses ini, harus ada tim pengawasan yg diterjunkan (berharap TNI yg komit, mengetahui standar2 yg diharapkan dan bisa menandatangani pakta integritas utk tugas negara ini)
di SD tempat bapak saya mengajar sampai sekarang belum ada makan bergizi, iya saya tahu bertahap tapi SD ini berada di pelosok desa. seharusnya daerah daerah pelosok di utamakan di kabupaten Karangasem, Bali malah di sekolah kota lebih diutamakan yang jelas ekonomi orang tua siswa sangat berbeda, pelosok lebih membutuhkan.
Gw salah satu yang menolak. ini kasusnya sama seperti BPJS. Pertama subsidi jadi bengkak karena tidak tepat sasaran. Dan akhirnya yang dirugikan orang yang seharusnya dapat bantuan jadi tidak bisa mendapatkan bantuan. Mohon maaf sebelumnya. Kita yang udah lulus sekolah pasti paham. Apalagi yang di kota-kota besar. Anak sekolah itu terlalu picky eater. Dan suka nya jajan. Mereka biasanya malas sarapan karena ortu dirumahnya masak makanan rumahan. Gw yakin. 60-70% murid di kota besar setalah 2-3bulan ga akan makan itu makanan gratis. Dikasih ke temen yang emang membutuhkan & lagi ngirit. Maksut gw. Ngapain anak orang yang jajannya setara gaji umr dikasih makan gratis. Gizi mereka ga usah dipusingin. Harusnya dibuat kantin khusus. Dan murid2 yang emang membutuhkan yang dapet. Di data. Dan pihak wali kelas yang survey. ngasih makan 1 negara itu ga masuk akal dengan kondisi negara yang seperti sekarang. Gw yakin ada vendor2 yang korupsi yakin 1000%. Birokrasi kita itu bobroknya naudzubillah, BPJS aja. Makin kesini bukannya makin bagus. Malah makin ancur. Bayangin itu BPJS. ini makan gratis yang tiap hari dilakukan dengan jumlah yang sama. Gimana ga ancur itu anggaran. Bersikap ksatria aja lah. Akui program makan siang itu perlu dikaji ulang dan di stop. Karena kalo ujungnya rakyat kecil lagi yang kena karena pajak nambah gara2 nutupin anggaran, apa gunanya.
pengeluaran besar tapi penghasilan juga bertambah tidak masalah,+ gizi yang baik akan sangat mempengaruhi dalam belajar namanya juga Investasi sdm jangka panjang jadi tidak akan berdampak langsung,jangka pendeknya ekonomi msyarakat sekitar berjalan kan bahannya dari petani lokal,yang masak juga orang lokalnya ,ini akan menyemangati para petani untuk berkembang lagi ,bahkan gak hanya petani,peternak,nelayan dll.tidak ada yang instan memang satu hal lagi ini program makanan bergizi gratis bukan program makanan enak gratis.kalau nurutin semua selera masing2 anak ya repot yang ditekankan disini adalah gizinya bukan enak atau tidaknya.
@KASEPPISAN-b9j yang bilang program makan enak siapa? gw bilang. Ngapain ngurusin gizi anak sekolah yang jajannya setara umr. Setara agak berlebihan kali ya, setengah umr. Mereka2 ini udah jelas gizinya bagus. Uang jajannya aja sebanyak itu. Bisa 5xdari anggaran makan perporsi yang di dapet. Dan mereka-mereka ini pasti ga mau makan. Emangnya kalo mereka ga mau makan, mau lu paksa makan? Kan kocak. Udah jelas ini ga tepat sasaran. Ga usah banyak cangcingcong ini harus dikaji ulang. Gw tau ini gengsi aja ga mau di kaji karena disebut2 mulu pas kampanye. Kalo emang dipaksain EGOIS namanya. Mementingkan nama baik sendiri dibanding negara.
ambil positifnya saja lah bang,apapun programnya pro kontra pasti ada
point paling penting itu adalah bagaimana pihak ketiga itu bisa bekerja dengan optimal, memberikan makanan yang layak dan gizinya cukup serta mekanisme, perencanaan dan alokasi nya jelas sehingga bisa membuat makanan bergizi itu menjadi program yang sangat berdampak besar terhadap perkembangan anak Indonesia untuk menuju Generasi Emas 2045. Ini membutuhkan kerja sama, keuletan dan keaktifan yang sungguh2. Saya berencana bergabung menjadi admin di vendor katering di daerah saya, mudah2an saya bisa amanah dan menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh. Aamiin. Mohon doanya teman-teman semua..
Menurut saya terkait komentar anak masalah makan siang gratis, emang gak tepat ditanyakan masalah rasa. Karna dengan anggaran segitu, gak usah bahas rasa dulu lah, bisa buat makanan yang layak gizinya saja sudah tantangan tersendiri. Belum lagi masalah enak itu selera, contoh, ada yang bilang durian enak, ada yang bilang tidak. Steak Wagyu pun, gak semua bakal bilang enak. Jadi, yang salah itu bukan anak yang menjawab apa adanya. Tapi reporter yang menanyakan pertanyaan itu.
Anyway, menurut saya untuk menghemat anggaran dan lebih tepat sasaran, bagusnya di data saja yang menerima adalah yang kalangan menengah ke bawah. Toh anak orang mampu biasanya disiapkan bekal maupun uang jajan dan sebagian dari mereka biasanya lebih pilih-pilih makanan, sementara penyedia makan siang gratis pasti buat 1 menu untuk semua anak. Daripada makanannya terbuang juga, lebih baik di berikan kepada yang butuh.
saya hanya berharap yang melaksanakan makan gratis ini mereka benar2 berbuat untuk masyarakat