Stasiun radio ini masuk materi pelajaran kurikulum 1968 saat masih di SD. Kalau Malabar merupakan pemancar ke luar negeri. Maka pasangannya adalah stasiun radio penerima pancaran dari luar negeri berada di Rancaekek. Keduannya bekerja melaui gelombang suara SW, yang sekarang tidak digunakan lagi. Padahal sungguh membuai, yang kadang jauh, sayup-sayup mendekat dengan suara keras. Mengalun .... Entah bagaimana nasibnya sekarang, kurang tahu.
Terima kasih atas pencerahannya. Betul sekali. Di beberapa dokumen dan/video yang saya temukan, ketika membahas radio Malabar, ada 2 stasiun radio yang dikaitkan, yaitu radio di Rancaekek (Rantja Ekek) dan radio di Dayeuhkolot (Dajeuh Kolot), terus juga ada laboratorium radio di Tegallega
@@ApongvanBanten Terima kasih atas infonya, Sahabat. Semoga peninggalan tetap terawat dengan baik. Siapa tahu ada kesempatan berkunjung ke tempat tersebut. Sebab itu merupakan kenangan pelajaran saat saya di SD. Masuk dalam Mata Pelajaran 'Ilmu Bumi Indonesia' atau 'Sejarah Bangsaku' di Kelas V. Sudah lupa mana yang benar, itu 53 tahun yang lalu.
Menurut sejarah, memang bangunannya dihancurkan sewaktu peristiwa Bandung Lautan Api 24 Maret 1946, tapi memang awal kehancurannya sudah dimulai sejak Jepang masuk ke Indonesia
Hehe... iya harusnya begitu. Sudah beberapa konten, saya pakai voice google, mengingat kalau di-dubbing, suka ada suara bocor. Maklum studionya tidak kedap suara dan posisinya ada di pinggir tol, jadi berisik 24 jam. Terima kasih atas sarannya. Insya Allah ke depannya akan diperbaiki
Keren
Terima kasih sudah berkenan mampir ke channel Saya
Stasiun radio ini masuk materi pelajaran kurikulum 1968 saat masih di SD. Kalau Malabar merupakan pemancar ke luar negeri. Maka pasangannya adalah stasiun radio penerima pancaran dari luar negeri berada di Rancaekek. Keduannya bekerja melaui gelombang suara SW, yang sekarang tidak digunakan lagi. Padahal sungguh membuai, yang kadang jauh, sayup-sayup mendekat dengan suara keras. Mengalun ....
Entah bagaimana nasibnya sekarang, kurang tahu.
Terima kasih atas pencerahannya. Betul sekali. Di beberapa dokumen dan/video yang saya temukan, ketika membahas radio Malabar, ada 2 stasiun radio yang dikaitkan, yaitu radio di Rancaekek (Rantja Ekek) dan radio di Dayeuhkolot (Dajeuh Kolot), terus juga ada laboratorium radio di Tegallega
@@ApongvanBanten
Terima kasih atas infonya, Sahabat. Semoga peninggalan tetap terawat dengan baik.
Siapa tahu ada kesempatan berkunjung ke tempat tersebut.
Sebab itu merupakan kenangan pelajaran saat saya di SD.
Masuk dalam Mata Pelajaran 'Ilmu Bumi Indonesia' atau 'Sejarah Bangsaku' di Kelas V. Sudah lupa mana yang benar, itu 53 tahun yang lalu.
Siap. Sama-sama pak
Radio pertama di indobesia hindia belanda malabar tinggal sejarah dan kenangan bangasa kolonial
Betul
Kenaoa gk di lestarikan ya padahal keren bangunannya mirip di luar negeri dan indah pemandangannya😢
Menurut sejarah, memang bangunannya dihancurkan sewaktu peristiwa Bandung Lautan Api 24 Maret 1946, tapi memang awal kehancurannya sudah dimulai sejak Jepang masuk ke Indonesia
Bangunan kebanggaan milik belanda itu salah satu sebab dihancurkan oleh tni
Ya. Betul
Jangan pake suara google atuh
Hehe... iya harusnya begitu. Sudah beberapa konten, saya pakai voice google, mengingat kalau di-dubbing, suka ada suara bocor. Maklum studionya tidak kedap suara dan posisinya ada di pinggir tol, jadi berisik 24 jam. Terima kasih atas sarannya. Insya Allah ke depannya akan diperbaiki