Sejarah Sunan Pandanaran | Sunan Bayat, Klaten di Era Kerajaan Jawa - Omah Katong

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 25 авг 2024
  • ▷▷ OMAH KATONG - Sunan Pandanaran, adalah tokoh besar dalam penyebaran agama Islam di daerah Klaten, tepatnya di wilayah Kecamatan Bayat. Sosok beliau yang rendah hati memang tak setenar tokoh-tokoh lain yang menjadi bagian dari Wali Songo, namun beliau sangatlah dihormati dan disegani.
    Sunan Pandanaran sebenarnya adalah seorang Adipati Semarang yang kemudian atas permintaan Sunan Kalijaga yang merupakan Gurunya, beliau meninggalkan Semarang untuk menyiarkan agama Islam di daerah pegunungan bagian selatan kota Semarang yakni Bayat dan sekitarnya.
    Sunan Pandanaran dimakamkan di Kompleks Makam Sunan Pandanaran di Bukit Jabalkat, Desa Paseban, Kec. Bayat, Kab. Klaten, Jawa Tengah. Lokasinya berada di ketinggian 860 meter di atas permukaan laut (mdpl).
    Kompleks Makam Sunan Pandanaran tersebut dikelola oleh Pemkab Klaten dan menjadi salah satu wisata religi terbesar di Kabupaten Klaten. Makam Sunan Pandanaran menarik ribuan peziarah yang datang setiap harinya dari berbagai daerah. Selain dari Jawa Tengah, peziarah juga berasal dari Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera hingga Kalimantan.
    Puncak kedatangan peziarah ke makam Sunan Pandanaran adalah bulan Suro dan Ruwah dalam penanggalan Jawa. Dari biasanya 1.000-2.000 peziarah bisa sampai 3.000 peziarah dalam sehari. Para peziarah yang hendak masuk ke Kompleks Makam Sunan Pandanaran itu cukup membayar retribusi Rp. 2.000 saja.
    Sebelum mencapai makam Sunan Pandanaran, para peziarah harus menapaki 300 anak tangga. Maka itu diperlukan stamina yang cukup kuat untuk berziarah di makam Sunan Pandanaran ini. Tetapi tak perlu khawatir, bagi peziarah lansia atau yang memiliki kondisi fisik yang kurang, bisa memanfaatkan jasa ojek yang berada di depan loket dengan biaya hanya Rp. 10.000 setiap kali jalan.
    Selama menyusuri ratusan anak tangga tersebut, para peziarah akan dimanjakan dengan deretan kios yang menawarkan berbagai produk lokal khas Klaten. Mulai dari kaos bertuliskan Sunan Pandanaran hingga gerabah dan makan khas kabupaten Klaten.
    Ketika peziarah mencapai area Masjid Makam Bayat, peziarah diharuskan untuk melepas alas kaki dan dititipkan pada tempat yang telah disediakan. Peziarah bisa melakukan wudu sebelum melanjutkan perjalanan ke Makam Sunan Pandanaran. Nantinya akan melewati sekitar tujuh gapura dengan bentuknya yang khas.
    Ditemui oleh Indonesiabuzz.com di Kompleks Makam Sunan Pandanaran, seorang pegiat sejarah Sunan Pandanaran sekaligus Abdi Dalem Kraton Surakarta Hadiningrat, KRAT. Sariyono Citronagoro menjelaskan bahwa batu bata yang digunakan untuk membangun makam Sunan Pandanaran tersebut, didatangkan langsung dari Kerajaan Mataram.
    “Makam Sunan Pandanaran dibangun oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo yang merupakan murid beliau. Batu bata yang digunakan sengaja didatangkan dari Mataram (Pleret) dengan cara diangkut satu per satu dengan membentuk barisan manusia, dari Mataram hingga Bayat”, jelas KRAT. Sariyono Citronagoro, Minggu, (24/9/2023).
    Website : www.omahkatong.com
    Follow juga sosial media kami :
    / omahkatong
    / omahkatong
    / omahkatong
    / omahkatong
    Cp : 082131057771
    Copyright omah katong @2023
    Ponorogo, Jawa Timur

Комментарии • 8

  • @sumartinisumartini9269
    @sumartinisumartini9269 День назад

    Assalamualaikum wr wb
    Insyaa Allah, nggih....klo saya pribadi ,bukan ngaku" sebagai turunun, tp emang ada nasabnya, ada catatanya, dr kakek , tp sll kirim doa beliau....Alfatehan leluhur saya Ki Ageng Panda arang, smoga kelak dr turunan kelak di akherat dikumpulkan di surganya Allah SWT,Aamiin YRA
    walau didunia kita sbg turunan tidak bisa kumpul....tp hati nurani tidak bisa dipungkirin, mohon maaf bila ada yg tidak berkenan, ngaputen nggih

  • @santosotv2019
    @santosotv2019 3 месяца назад

    Hadir🙏🏻 Alhamdulillah sudah kesini th 2023

  • @alkiman6145
    @alkiman6145 11 месяцев назад +1

    Hadir kang sugeng siang

  • @sumartinisumartini9269
    @sumartinisumartini9269 День назад

    Ini dr kakek saya urutan nasab
    Ki Ageng Semarang
    (Ki Ageng Pandanarang 1 )
    Ki Ageng Pandanarang 2
    Ki Ageng Jiwo
    Panembahan Sobo
    Pangeran Pasih
    P.Tedjokusumo Soemedi 1
    P.Wiryo Koesoemo
    P.Tedjokoesoemo Soemedi 2
    P.Wiryo Diningrat 1
    P.Wiryo Diningrar 2
    P.Ragil(R.Soemedi)
    R.Honggo Koesoemo( Djojolesono)
    R.Wiryo Atmodjo
    R.Troenosentono
    R.Kartosentono
    R.M.Soemani ( Soemanihaji)
    ( Ini kakek saya )
    RR.Kresnaning Rahayu
    (Ini ibu saya)
    Alfatehah tuk beliau"nya
    nyuwun sewu nggih bukan mengaku" sbg turunan, ini catatan kakek saya
    R.M Soemani

  • @Trahjawi
    @Trahjawi 4 месяца назад

    Asalamualaikum gus, saya mau bertanya
    Anak angkat Kanjeng sunan bayat apakah ada? Di tempat saya ada makam sepuh, namanya ki ageng Gunung sari , apakeh betul beliau itu anak angkat dari sunan bayat.
    Mohon di jawab gus

    • @Ponorogopro
      @Ponorogopro  4 месяца назад

      Waalaikumsalam Wr. Wb, menurut yg disampaikan narasumber tentang pertanyaan jenengan, belia menyampaikan seperti ini, "Pangeran Bayat itu yg dimaksud
      Panembahan masjid wetan mas
      Buyut Mbah sunan
      Jd Raden Gunungsari bukan anak angkat Simbah sunan Pandanaran
      Tpi anak angkat Simbah sunan Bayat ke 4

  • @Pandanarang528
    @Pandanarang528 Месяц назад

    Banyak orang yg ngaku ngaku keturunan dan banyak orang sok tau dgn Sunan Bayat di klaten ...